FENOMENA DANPINGU AKACHANDI JEPANG TAHUN 1970-AN Shinta Mahaputri1, Dewi Kania Izmayanti2, Oslan Amril2 1 Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta
ABSTRACT In this paper the author examines the phenomenon of baby dumping in Japan in the 1970s. The reason is because the author took the title of the authors want to know how the lives of the people of Japan in the 1970s, how the baby dumping phenomenon in Japan in the 1970s. This study aims to describe how the lives of the people of Japan in the 1970s,method I use is descriptive method. To analyze the data the author uses the theory of social change and cultural theory. From the research that the authors found was the life of the Japanese community in the 1970s, including a prosperous society in the world. Economic and industrial development that occurred in Japan in the 1970s resulted in a lot of job opportunities. It is a lot of housewives to work. With so many working mothers result in less attention to children.So many young people who seek out attention. They are closer to friends or girlfriend of the parent. This resulted in a lot of teenagers are involved with promiscuity, partying, drinking and gaming online. Occurrence Occurrence promiscuity can lead to a lot of teen pregnant outside of marriage. So that the actions taken to cover the fear and and do not believe him in the care of children who are still in school status, so that the teens decided to make a baby Dumping. Babydumping not only action done by teens, but there is also a housewife, because he was unabel to meet the economic needs of the household. Adolescence is a time of very vulnerable, at the time teens have a curiosity to try new things. The role of the family is very important for children not to be involved in promiscuity. Keywords: Economy, women and Baby Dumping.
yang sangat baik, serta memiliki taraf
PENDAHULUAN Kebangkitan
Jepang
dari
kehancuran
kehidupan yang baik. Jumlah penduduk
Perang Dunia II bukan karena keajaiban,
sangat meningkat, dan menjadikannya
tetapi dengan semangat juang mereka yang
masyarakat Jepang industri tingkat tinggi.
tinggi, disiplin, kerja keras yang dilandasi
Masyarakat Jepang pun menikmati hasil
dengan nilai-nilai luhur. Bangsa Jepang
pembangunan.Perusahaan-perusahaan
berhasil bangkit dari kehancuran, untuk
berkembang pesat, baik yang berskala
membangun kembali perekonomiannya.
besar maupun yang kecil.
Bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi
Dalam
kaitan
inilah
terjadi
tersebut, masyarakat Jepang mengalami
perubahan-perubahan sosial dan ekonomi
tingkat kesejahteraan dengan kemajuan
menimbulkan
pengaruh
lebih
besar 1
terhadap kehidupan keluarga. Perubahan
anak-anak. Anak-anak mulai berkembang
sosial yang terjadi dalam masyarakat suatu
dan mendapatkan pengajaran berawal dari
Negara dapat terwujud, karena terjadi nya
keluarga.
suatu proses pembaharuan, pembangunan
Muncul perkembangan industrilisasi di
moderenisasi yang terjadi dalam kehidupan
Jepang
Schoorl (1991: 1) .
hubungan anggota keluarga. Hubungan
Industrialisasi menyebabkan terjadinya
juga
membawa
orangtua dan anak juga
perubahan
mengalami
perubahan bentuk keluarga di Jepan, yaitu
perubahan. Dengan kesibukan masing-
keluarga tradisional ie merupakan keluarga
masing
besar yang terdiri dari dua atau tiga
membuat lemahnya persatuan, kurangnya
generasi
kepala
keharmonisan, serta kontrol pada anggota
keluarga (kacho), menjadi keluarga inti
keluarga. Kedua orangtua bekerja sehingga
(nuclear family). Dalam nuclear family
anak mencari perhatian di lingkuangan
terdiri dari ayah, ibu, dan maksimal dua
pergaulan.
orang anak. (Goode, 1991:209) Dalam
teman-teman
keluarga nuclear family ayah berperan
melakukan pergaulan bebas. Bahaya dari
untuk mencari nafkah dan menjamin
pergaulan bebas sangat merugikan diri kita
kelansungan
sendiri. Bisa mengakibatkan seks pranikah
yang
dipimpin
hidup
oleh
keluarganya.
Ibu
mempunyai hak berpendapat, disamping itu peran ibu juga bekerja untuk menambah penghasilan dalam keluarga, bertanggung jawab atas rumah tangga dan pendidikan anak-anak. Kehidupan masyarakat Jepang masih
mempertahankan
tradisi
lama,
misalnya semasa anak-anak harus patuh dan taat pada ayah, setelah berumah tangga anak harus patuh terhadap suami Menjaga kehormatan keluarga sangat penting oleh semua anggota keluarga. Dalam keluarga nuclear family sosok seorang ayah tidak lagi menakutkan bagi anak-anaknya dan tidak ada aturan-aturan yang mengikat anggota keluarga. Dalam keluarga peran orangtua sangat besar dalam mendidik
anggota
Anak atau
keluarga
sehingga
lebih dekat
dengan
pacarnya.
Seperti
atau hamil diluar nikah. (Naka, 1983:25) menjelaskan setelah dewasa
mereka
menjalani
kehidupan
masing-masing dan jauh dari pengawasan kedua
orangtua.
Mereka
memilih
apertemen yang dekat dengan tempat aktifitasnya. Terpisahnya tempat tinggal antara orang tua dan anak, menyebabkan hubungan orang tua dan anak mengalami perubahan. Dengan kesibukan masingmasing anggota kelurga membuat rasa kebersamaan melemah dan berkurang. Anak lebih mencari perhatian ke luar dengan berkumpul bersama teman-teman atau
pacarnya
Mereka
menjalani 2
kehidupan
dari
secara terintegrasi. Pendeskripsian sistem
lebih
sosial ini berdasarkan fakta yang ada
bersikap mementingkan diri sendiri (egois)
sehingga sruktur sosial menjadi jelas.
dalam pergaulan dan mereka lebih bebas
Sumber data berasal dari berbagai buku-
melakukan apa saja sesuai keinginannya
buku tentang belajar dari Jepang, manusia
antara lain seks bebas, minum-minuman
dan masyarakat Jepang dalam perjuang
keras, ke tempat hiburan malam (diskotik),
hidup, peranan wanita Jepang keluarga
narkoba. Seks bebas remaja Jepang yang
tradisional Jepang dalam perspektif sejarah
dilakukan
bisa
dan perubahan sosial merupakan sumber
penyakit kelamin yaitu
data primer. Artikel, jurnal, skripsi dan
HIV, inveksi di sekitar alat vital, hamil di
internet adalah sumber data sekunder
luar nikah, mengakibatkan kehamilan yang
dengan
tidak dikehendaki sehingga menimbulkan
mungkin informasi yang sesuai dengan
keinginan untuk menggugurkan kandungan
topik penelitian.
pengawasan
masing-masing orangtua.
terus
mengakibatkan
jauh
Remaja
menerus
tujuan
memperoleh
sebanyak
(aborsi) atau adanya keinginan melakukan
Data yang diperoleh dari buku-buku,
membuang bayinya (danpingu akachan).
dan internet dideskripsikan. Kemudian,
Wanita yang melakukan
dianalisa
kandungan
atau
pengguguran
membuang
untuk
mendapatkan
sebuah
bayinya
kesimpulan, diperkuat dengan kasus atau
dikarenakan adanya perasaan malu hasil
contoh dan pendapat ahli yang sesuai
hubungan tidak sah, belum siap menikah
dengan penelitian yang dilakukan yaitu
karena masih sekolah, belum siap punya
tentang fenomena danpingu akachan di
anak, atau karena tidak bisa membiaya
Jepang tahun 1970-an.
pemeliharaan anak. Di Jepang
biaya
pemeliharaan dan pendidikan anak sangat mahal.
1. Kehidupan
Masyarakat
Jepang
Tahun 1970-an
METODOLOGI Metode
HASIL DAN PEMBAHASAN
Negara Jepang merupakan salah satu
yang
digunakan
dalam
Negara yang paling maju di dunia..
penelitian ini adalah metode deskriptif.
Kehidupan masyarakat Jepang pada saat
Mardalis (1995:26) mengatakan bahwa
itu menikmati kemakmuran sampai tahun
penelitian
untuk
1970-an. Dengan pertumbuhan ekonomi
analisa,
yang spektakuler pada tahun 1970-an
kondis-kondisi.
Jepang sudah menjadi suatu “superstate”
hubungan sosial dari suatu kelompok
ekonomi, keuangan dan teknologi tanpa
deskriptif
mendeskriptifkan, menginterpretasikan
bertujuan
mencatat,
3
menjadi adidaya militer. Jepang melakukan
% dan tahun 1980 mengalami peningkatan
investasi keluar negri pada tahun 1971 US
60,3 %.
$858 juta, dan mengalami peningkatan
management, home affairs, post, and
menjadi US$ 2,3 miliar tahun 1972.
telecommunications, nihon tokei geppo).
Kenaikan ini terus berlangsung hingga tahun 1989
US $67,540 miliar.
Bob
Widyahartono, (2003:9). Sejak berakhirnya Perang Dunia II dengan
munculnya
industrialisasi
di
Jepang terjadi perubahan sosial dalam masyarakat Jepang. Dalam kaitan inilah perubahan-perubahan sosial dan ekonomi telah menimbulkan pengaruh yang lebih besar
terhadap
misalnya
kehidupan
kehidupan
mengalami
perubahan
keluarga,
masyarakat dalam
kota jumlah
anggota keluarga. Pada umumnya bentuk keluarga saat ini yaitu keluarga nuclear family (keluarga inti). Nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Murdock (2004:40) menjelaskan keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam nuclear family ayah berperan sebagai kepala keuarga yang berkewajiban memberikan
nafkah
kepada
anggota
(Sumber:Ministry of public
Kedua orang tua yang sama-sama sibuk dalam
bekerja,
menyebabkan
sepenuhnya
orangtua
pengawasan
terhadap
tidak
memberikan anak-anaknya.
Tetapi segala bentuk pemeliharaan dan pengawasan anak tetap menjadi tanggung jawab kedua orangtua. Kurangnya kasih sayang
perhatian
orangtua
terhadap
anaknya bisa berdampak negatif bagi perkembangan
anak,
adanya
perasaan
kesepian dalam diri anak yang jarang bertemu orangtuanya. Hal ini tentu anak mencari perhatian di lingkungan pergaulan sehari-harinya antara lain mereka lebih senang
menghabiskan
waktu
bersama
teman-teman dan lebih dekat dengan pacarnya. dengan melakukan pergaulan bebas
seperti
pergi
tempat
hiburan,
bioskop (nonton film), diskotik, game online, minum-minuman keras, berpestapesta, dan aborsi.
keluarga, sedangkan istri mempunyai hak berpendapat dalam keluarga, mengurus dan mengatur
keuangan
keluarga
serta
Dengan anggota
kesibukan
keluarga
dalam
masing-masing menjalankan
melayani suami, sebagai ibu mengatur
aktivitasnya, sehingga berdampak kepada
membesarkan sekaligus mendidik anak.
perkembangan anak yang tidak baik,
Namun disamping itu peran ibu sama
menjadikan anak pribadi yang bersikap
seperti
egois, acuh terhadap lingkungan dan suka
ayah
yaitu
mencari
nafkah.
Perkembangan keluarga nuclear family
menentang.
terus meningkat dari tahun 1970 sekitar 57 4
(Fukutake,1998:56-57)
menjelaskan
1975 wanita 62.8% dan pria mengalami
pada akhirnya remaja Jepang bersikap
penurunan 77.5%, 1980 wanita 65.7% dan
tanpa
lingkungan
laki mengalami peningkatan lagi 78.5%,
sekitarnya dan dengan bebas melakukan
pada tahun 1985 wanita 72.4% dan laki-
apa saja yang diinginkannya.
laki 78.8, tahun 1990 pria dan wanita sama
memperdulikan
Sesuai dengan undang-Undang Dasar
banyak 81%.
Pasal 14 tahun 1947 yang berbunyi,“
2.Fenomena Danpingu Akachan
Kepada semua orang akan diberikan
Jepang Tahun 1970-an
kesempatan untuk memperoleh pendidikan
Dalam keluarga peran orangtua sangat
yang sama sesuai dengan kemampuan
besar dalam mendidik anak-anak. Anak-
mereka, diskriminasi dalam pendidikan
anak mulai berkembang dan mendapatkan
atas dasar ras, kepercayaan, jenis kelamin,
pengajaran berawal dari keluarga. Muncul
status sosial serta keaadaan ekonomi yang
perkembangan industrilisasi di Jepang juga
tidakdibenarkan.(Dubes Jepang,1989:133).
membawa perubahan hubungan anggota
Wanita yang melanjutkan pendidikan dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 1960 wanita yang melanjutkan pendidikan
Sekolah
Menengah
Atas
55,9%, Akademi 3.0% dan Universitas 2.5%. selanjutnya pada tahun 1970 wanita yang
melanjutan
pendidikan
Sekolah
Menengah Atas 82.2%, Akademi 11.2% dan Universitas 6.5%, Sumber: MEXT School Basic Survey.
Di
keluarga. Hubungan orangtua dan anak juga
mengalami perubahan. Dengan
kesibukan
masing-masing
anggota
keluarga sehingga membuat lemahnya persatuan, kurangnya keharmonisan, serta kontrol pada anggota keluarga. Kedua orangtua bekerja sehingga anak mencari perhatian di lingkuangan pergaulan. Anak lebih dekat dengan teman-teman atau pacarnya. Seperti melakukan pergaulan bebas. Bahaya dari pergaulan bebas sangat
Persentase wanita Jepang dan pria lulus
merugikan
diri
kita
sendiri.
Bisa
universitas yang mendapatkan pekerjaan.
mengakibatkan seks pranikah atau hamil
Pada tahun 1970-an sampai tahun 1990
diluar nikah. Kata “Dumping” dalam
telah terjadi peningkatan pada wanita lulus
bahasa inggris yang artinya membuang.
universitas yang mendapat pekerjaan. Pada
Dumping
tahun 1960 sampai 1965 wanita 51.4%
menyingkirkan
dan pria 80.5%. Selanjutnya pada tahun
diinginkan, terutama dengan meninggalkan
1970 59.9% wanita dan 82.8 % pria. Tahun
di
suatu
didefinisikan sesuatu
tempat.
sebagai
untuk
yang
tidak
Selanjutnya
bayi 5
didefinisikan sebagai anak yang sangat
artinya membuang janin atau embrio yang
muda, terutama yang belum mulai berjalan
masih
atau berbicara.
danpingu
Dalam bahasa Jepang kata Dumping termasuk
kata
serapan
yaitu
“Danpingu”(ダンピング)
berarti
membuang. sedangkan (赤ちゃん) berarti
dalam
kandungan,
akachan
juga
sedangkan berartinya
membuang bayi setelah terjadinya proses kelahiran. Pada setiap negara pernah kita dengar terjadinya kasus Baby Dumping yang
menghiasi
media
cetak
atau
elektronik. Salah satunya yang terjadi di
bayi. Jadi Danpingu Akachan (ダンピング
negara maju yaitu Jepang. Di Jepang Baby
赤ちゃん) dalam bahasa jepang berarti
Dumping
membuang bayi. Secara universal disebut
Akachan. Perubahan gaya hidup membuat
dengan Baby Dumping.
para wanita Jepang hidup dengan gaya
Danpingu Akachan
yaitu Membuang,
meninggalkan atau menelantarkan bayi setelah terjadinya proses kelahiran pada suatu tampat, tanpa mengurusnya nanti sehingga menghilangkan tanggung jawab
modern
disebut
dalam
wanita Jepang
dengan
Danpingu
mengekspresikan sangat
diri,
menginginkan
kebebasan dalam bertingkah laku serta kebebasan
dalam
pergaulan.
Bagi
masyarakat
Jepang
pergaulan
bebas
dianggap itu hal biasa. Pergaulan bebas
orangtua bayitersebut.Sumber:www.academia.edu/...
antara lawan jenis pada usia remaja mau pun dewasa kiranya mudah dapat dilihat
/Evolving_Trend_of_Baby_Dumpin.
dalam
kehidupan
sehari-hari
pada
Selanjutnya World Health Organization
masyarakat Jepang, khususnya di kota-kota
(WHO)
besar
definisi
“Aborsi”
adalah
misalnya
para
remaja
dalam
terhentinya kehidupan buah kehamilan di
hubungan berpacaran berpegangan tangan,
bawah 28 minggu atau berat janin kurang
berciuman di depan umum itu sudah
dari 1000 gram. Aborsi juga diartikan
menjadi hal biasa bagi masyarakat Jepang.
mengeluarkaan atau membuang
embrio
atau fetus secara prematur ( sebelum waktunya ). Kasus aborsi dan danpingu akachan dilakukan oleh para wanita untuk
Pergaulaan bebas bisa mengakibatkan terjadinya hamil diluar nikah, terjadinya hamil luar nikah bisa memicu keingin timbulnya aborsi juga danpingu akachan,
menghindari tanggung jawab.
.Wanita yang melakukan
pengguguran
Dari penjelasan diatas bahwa kata
kandungan (aborsi) atau danpingu akachan
danping maupun aborsi pada dasar artinya
karena adanya perasaan malu dan takut
sama-sama
membuang.
Aborsi
yaitu 6
hasil hubungan tidak sah, belum siap
pada tahun 1965
menikah karena masih sekolah, belum siap
menghimpun data dari 1.500 responden
punya anak karena ekonomi miskin yang
wanita berusia 12 – 24 tahun diketahui
tidak bisa membiayai pemeliharaan anak,
bahwa 49,6 % dari seluruh responden
di
dan
tersebut telah melakukan minimal 1 kali
pendidikan anak sangat mahal. Para ahli di
aborsi. presentase yang lebih besar berhasil
Jepang mengatakan alasan
perempuan
dihimpun oleh survey yang dilakukan oleh
meninggalkan bayi mereka yaitu mereka
Kyodo News Service (Layanan Berita
terlalu muda, terlalu miskin, mereka tidak
Kyodo) tahun 1982, bahwa 58,2 % hingga
menikah, dan mereka telah memiliki anak
64,1
dari hasil perkawinannya yang sah. Mark
melakukan tindakan aborsi.
Jepang
biaya
pemeliharaan
Willacy,(2011).(www.abc.net.au/lateline/c ontent/s3143168.htm.
%
sampai 1970 dengan
responden
mengaku
telah
Yoshiro Hatano, Ph.D. dan Tsuguo Shimazaki menulis dalam Encyclopedia of
Masyarakat Jepang menganggap aborsi
Seksualitas, yaitu berbagai alat kontrasepsi
merupakan hal yang wajar karena mereka
menjadi tersedia pada hari-hari yang
sudah mengenal aborsi sejak pada masa
demokratis
setelah
Meiji ( dimulainya restorasi Meiji 1868 ),
penggunaan
alat
untuk memenuhi tenaga kerja, pemerintah
(diafragma), jelly kontrasepsi dan busa.
mengeluarkan undang-undang anti aborsi
Hampir 80 persen orang Jepang masih
dan menyatakan praktek aborsi sebagai
memilih kondom sebagai alat kontrasepsi
tindak pidana terkecuali jika sang ibu
yang
memang diharuskan untuk melakukan
Sumber: Yoshiro Hatano, Ph.D. dan
aborsi. Jika mempunyai alasan yang kuat,
Tsuguo
aborsi merupakan hak individu yang akan
Sexuality, 1997hu-berlin.de/sexology.com.
melakukan aborsi itu sendiri ( Muramatsu, 1996:30). Di Jepang angka aborsi pada tahun 1949 jumlahnya 246.104, tahun 1955 meningkat dengan jumlah 1.170.143. Pada tahun 1956 sampai tahun 1980 mengalami penurunan
menjadi
598.084.
(Noriko
Tsuya,1986). Prof.
Sumiko
paling
pencegah
menguntungkan
Shimazaki
Seks
bebas
menerus
bisa
perang,
yang
termasuk kehamilan
mereka.
Encyclopedia
dilakukan
mengakibatkan
of
terus
memicu
penyakit kelamin yaitu HIV, inveksi di sekitar alat vital, selanjutnya hamil diluar nikah, mengakibatkan kehamilan yang tidak dikehendaki menimbulkan keinginan untuk menggugurkan kandungan (aborsi)
Iwao
menyatakan,
mendukung survey Yasuda yang dilakukan
atau adanya keinginan untuk melakukankn danpingu akachan.
Selanjutnya kasus 7
danpingu akachan Pada tahun 1970-an
belum
terjadi pembuangan bayi di
Prefektur
membesarkan dan membiayai anak yang
Hyogo Shikama, tepatnya 24 November
mana pembiayaan pemeliharaan seorang
1970, yang dilakukan oleh seorang wanita
anak di negara Jepang sangat mahal dan
berumur 16 tahun dan masih sekolah di
biaya pendidikan anak. juga rasa takut
Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia
yang akan dialami oleh seorang wanita
melahirkan seorang bayi di kamar mandi
yaitu tidak jelasnya status bayi yang akan
dan meninggalkan bayinya yang baru
dilahirkan tersebut apalagi tentang status
berumur 22 hari di halaman sekolahnya
orang tua anak yang akan di lahirkan oleh
dalam sebuah kardus. Kondisi keadaan
remaja yang hamil diluar nikah.
bayi tesebut ditemukan pada malam hari oleh warga yang tinggal di sekitar sekolah
berpengalaman
3.Upaya
tentang
Pemerintahan
Dalam
Menangani Danpingu Akachan
tersebut dalam keadaan hidup. (sumber: Google.jp.kangaeru.s59.xrea.com/baby.)
Solusi
pemerintah
menangani Dari kasus di atas bisa kita lihat bagaimana seorang gadis remaja yang masih berusia 16
tahun,
yang
seharusnya
masih
menikmati masa remaja harus melahirkan seorang bayi. Karena dia merasa takut dan malu akhirnya dia memutuskan
untuk
membuang bayinya di halaman sekolah. Hal
ini
bisa
disebabkan
karena
pergaulannya dan kehidupan yang jauh dari pengawasan serta kontrol orang tua. Mengakibatkan wanita tersebut hamil di luar nikah,
karena kehamilan pada usia
remaja maka menimbulkan rasa malu dan takut
pada
dirinya,
malu
terhadap
lingkungan sekolah, malu terhadap orang tua dan malu terhadap lingkungan tempat tinggal wanita tersebut. Rasa takut yang dialami oleh wanita tersebut yaitu takut dengan usia remaja yang masih sekolah
kasus
Jepang
dalam
danpingua
akachan
tersebut pada saat ini adalah dengan cara Japanese Baby Hatches yaitu “Program Bayi Menetas”. Penanganan ini mendapat perhatian Pemerintah
dari Partai oposisi
utama untuk "Baby Hatch" dari Perdana Menteri Shinzo Abe. Selama pidatonya ia mendesak Jepang untuk kembali ke "nilainilai keluarga”. Abe mengatakan, "Seorang ibu tidak harus meninggalkan anaknya"
Perdana
Menteri
tampaknya
antusias tentang masalah ini, istrinya
Akie,
telah
sangat Abe dan
berusaha
untuk
memiliki anak, tetapi telah gagal upaya mereka dalam memiliki anak. (Sumber: voices.yahoo.com/japans-first-baby-hatchdebuts-. Kota yang pertama kali melakukan
program ini adalah Kumamoto. Kumamoto merupakan kota yang ada di sekitar 560 8
mil barat daya Tokyo. Pada 5 April 2007
menjawab
kota
meresmikan
masingnya. Selanjutnya dari pendapat
Program Bayi Menetas (cradle bangau)
online kepada 1092 orang oleh Mainichi
dijalankan oleh Rumah Sakit Jikei di
Shimbun ditemukan bahwa 63% adalah
Kumamoto Prefecture. Di Jepang Credle
mendukung dan 37% menentang Cradle
Bangau disebut dengan Kounotori No
Bangau.Sumber(http://www.bbc.co.uk/new
Yurikago. Program Bayi Menetas (cradle
s/magazine-18585020 WebCite.)
Kumamoto,
bangau)
telah
diciptakan
kasus-kasus
bayi
untuk yang
menangani
"tidak
yakin".
Dari hasil angket
masing-
diatas dengan
ditinggalkan,
adanya 4400 orang dapat dilihat dengan
ditelantarkan atau dibunuh. Ini dirancang
pada umumnya “Program Bayi Menetas”
untuk membantu perempuan yang merasa
ini masyarakat Jepang mendukung dan
mereka tidak mampu membesarkan anak.
setuju . Dengan dibukanya “Program Bayi
Hal yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jikei
Menetas” tujuannya untuk melindungi bayi
untuk melindungi kehidupan janin dan
yang
bayi,
setelah
misalnya,
dengan
melakukan
ditelantarkan proses
oleh
orangtuanya
kelahiran.
Bagi
para
konseling telepon untuk wanita khawatir
orangtua muda yang belum memiliki bayi
tentang
tentu bisa mengadopsi bayi tersebut di
kehamilan.
Rumah
sakit
ini
mendirikan fasilitas yang menerima anakanak
yang
ditelantarkan
orangtuanya.
Rumah Sakit Jikei. Alasan Pemerintah dalam meresmikan
Program ini telah resmi dilaksanakan,
Program
dengan menyatakan "posisi kami disini
mencegah terjadinya
untuk melindungi hak asasi manusia dari
pembunuhan bayi, juga dirancang untuk
anak-anak
membantu wanita yang merasa mereka
atas
kesejahteraan
dasar
undang-undang
anak.Tujuan
ini
untuk
tidak
Bayi
Menetas
mampu
yaitu
untuk
peninggalan dan
membesarkan
anak
melindungi anak-anak, dan juga untuk
(Sumber:voices.yahoo.com/japans-first-baby-
mencegah wanita dari melakukan tindak
hatch-debuts-..)
pidana pembunuhan bayi dan ditinggalkan anak. (Yomiuri Shinbun, 15 Mei 2007). Dalam 2007 Asahi Shimbun melakukan survei online kepada 4400 orang, sekitar 59%,
responden menjawab, “Cradle
Bangau (Pogram Menetas Bayi)” sangat diperlukan,"
28%"(menetas
bayi)
menyatakan tidak perlu," 13% menyatakan
KESIMPULAN Pada tahun1970-an
dengan munculnya
industrialisasi di Jepang sehingga terjadi perubahan Jepang.
sosial Oleh
dalam
karena
itu
masyarakat terjadinya
perubahan-perubahan sosial dan ekonomi menimbulkan pengaruh yang lebih besar 9
terhadap kehidupan keluarga, misalnya
Pergaulan bebas yang dilakukan terus
kehidupan masyarakat kota mengalami
menerus
perubahan dalam jumlah anggota keluarga.
penyakit kelamin yaitu HIV, inveksi di
Pada umumnya bentuk keluarga saat ini
sekitar alat vital, selanjutnya hamil diluar
yaitu keluarga nuclear family (keluarga
nikah, mengakibatkan kehamilan yang
inti). Nuclear family yang terdiri dari ayah,
tidak dikehendaki menimbulkan keinginan
ibu dan anak. Ayah berperan untuk
untuk menggugurkan kandungan (aborsi)
mencari nafkah dan menjamin kelansungan
atau adanya keinginan untuk melakukankn
hidup keluarganya. Ibu mempunyai hak
danpingu akachan. Akibat dari pergaulan
berpendapat dalam keluarga, bertanggung
bebas ini wanita tersebut
jawab atas rumah tangga dan pendidikan
kehamilan di luar nikah, kehamilan yang
anak-anak. Disamping itu peran ibu juga
tidak dikehendaki. Rasa tidak percaya diri
bekerja untuk menambah penghasilan.
di hadapan teman dan orang sekitar
Wanita
bercampur
memperoleh
kesempatan
kebebasan
mengakibatkan
dengan
memicu
mengalami
perasaan
bersalah.
membantu
Untuk menutupi rasa takut terhadap orang
perekonomian keluarga serta pendukung
di sekitarnya. Keadaan inilah wanita
ekonomi keluarga.
tersebut memutuskan membuang bayinya.
Dalam
dalam
serta
bisa
menyeimbangkan
antara
pekerjaan rumah tangga dan luar rumah tangga, banyak ibu-ibu lebih memilih pekerjaan paruh waktu. Terutama di kotakota besar jumlah wanita yang bekerja mengalami
peningkatan.
Dengan
bekerjanya wanita di luar rumah tangga mengurangi waktu dalam mengurus rumah
Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi segalanya seperti pendidikan dan pergaulannya sehari-hari, supaya anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Memberikan
pendidikan
seks
sangat
penting disaat anak menginjak usia remaja. karena pada saat usia remaja itulah remaja mencoba hal-hal yang baru.
tangga. Kurangnya kasih sayang perhatian orangtua terhadap anak berdampak negatif bagi perkembangan anak. Hal ini anak mencari perhatian di lingkungan pergaulan sehari-harinya antara lain mereka lebih senang
menghabiskan
waktu
bersama
teman-teman seperti pergi tempat hiburan, game
online,
berpesta-pesta
minum-minuman
keras,
dan
bebas.
pergaulan
DAFTAR PUSTAKA Andriani, Rike. (2012) “ Wanita danPenceraian di Jepang Dewasa Ini.( Skripsi S1).Padang: Universitas Bunghattta. Darwin, Mahajir. _____ .” Fenomena Aborsi Dan Usia Kawin Dari Aspek Sosial Demografi. Pusat Studi Kependudukan Dan Kebijakan: Universitas Gajah Mada. 10
Faizal, Perdana Rifo, (2007). “ Kedudukan Peranan Wanita Jepang dalam Perusahaan. (Skripsi S1). Padang : Universitas BungHatta. Fukutake, Tadashi. 1989. Mayarakat Pedesaan di Jepang terjemahan. Haryanto. Jakarta: PT Gramedia
Rubama. 2007. ” Pengaruh Budaya Barat Terhadap Kehidupan Remaja Jepang Tahun 70-an Yang Tercermin Dalam Terjemahan Novel Norwegian Wood Karya Haruki Murakami”(Skripsi S1). Padang: Universitas Bunghatta.
Goode William J.1985. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bina Aksara.
Saleha, Amaliatun,2008.” Citra Wanita Dalam Masyarakat Jepang”. Tesis . Jakarta: Universita Indonesia.
Hanum, Hilma. (2009). “ Makna Perkawinan Pekerja Jepang Dewasa Ini. (Skiripsi S1). Padang : Universitas BungHatta.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hurlock, Elizabeth, 1980. Psikologi Perkembangan . Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Suryohadiprojo, Sayidiman . 1982. Manusia dan masyarakat Jepang dalam Perjuangan Hidup.Jakata : UI Press.
Indra, Dedi(2009). “ Keadaan Jepang Pasca Perang Dunia II 1945-1970” (Skripsi S1). Padang : Universitas BungHatta. Iwao, Sumiko.1993. The Japanese Women: Tradisonal Image Changing Reality. New York: The Free Press. Mardalis. 2006. Metode Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuliana, Tia. 1999” Sikap Individualistis di Kalangan Remaja Jepang Masa Kini “. Skripsi (S1) Jakarta: Universitas Darma Persada. Widyahartono, Bob. 2003. “Keberhasilan Jepang Sebagai Negara Maju Asia. Jakarta: Salemba Empat. www.academia.edu/.../Evolving_Trend_o f_BabyDumpin.) di unduh tanggal 10
______ 1981. Kehidupan Masyarakat Wanita Sosial Jepang, Tokyo: The Ascociation For Overseas Technical Scholariship. Maharni,2003. “ Stabilitas Perkawinan dalam Masyarakat Jepang: Kajian Tentang Peran Istri Pekerja Dalam Membina Rumah Tangga tahun 1990-2000” Tesis. Jakarta: Universitas Andalas.
desemb Sumber: www.halojepang.com/sosialpendidikan/ 5873-angka. di unduh tanggal 20 desmber 2014. (google.jp article.wn.com/view/WNAT240cf602f85ab2 2358559bcb73e0c538. Di unduh tanggal 15 Agustus 2014.
Okamura, Masu. 1983. Peranan Wanita Jepang, Jakarta: Gajah Mada University Press 11
http://www.mhlw.go.jp/english/database/ db-hw/dl/81-1a2en.pdf. Diunduh tanggal 20 Agustus 2014 (http://webjapan.org/nipponia/nipponia9/s p03html). Di unduh tanggal 17 september 2014. http://www. Mhwl.go.jp/English/database /db-hw/dl/81-1a2en.pdf. Diunduh tanggal 17 September (http://www.bbc.co.uk/news/magazine18585020 WebCite.) Diunduh tanggal 20 September 2014. voices.yahoo.com/japans-first-baby-hatchdebuts-
Google.jp.kangaeru.s59.xrea.com/baby. Di unduh tanggal 20 September 2014 http://www.theage.com.au/news/world/japa n-opens-baby- di unduh tanggal 20 September 2014.
12