FENOMENA SOSIAL PADA REMAJA JEPANG MODERN Cornelia Napitupulu1, Dewi Kania Izmayanti2, Irma 2 Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] 2 Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta 1
Abstract In this research the author examines the social phenomenon in modern Japanese teenagers. The author want to know the modern Japanese family life, and the behavior of modern Japanese teenagers. This research aim to describe the role of father, mother, and child in the modern Japanese family and sex behaviour of modern Japanese teenagers. The method author uses is descriptive method. To analyze the data, the author uses the theory of culture, the teory of social change, the teory of structural-functional, and the psychology theory of adolescent. The results is Japan economic changes have affected the social and cultural life of the Japan society. One of that is the change of Japanese family system, from Ie system to nuclear family system. Then, the change in the family system and structure bring some changes to the roles and patterns of behavior of a father, mother, and child in the family. That changes of roles have an big impact on patterns of behaviour of child especially when the child in juvenile phase. In modern Japanese family who adopts nuclear family system, parents have work, busy and stressful life. That condititon make children have a lot of ease and freedom in daily activities. So often of them feel lonely at home and seeking for an attention outside after school at night. Since Japan have so many adult’s entertainment business at night, many modern Japanese teenagers had free sex and deviant behaviours, then finally plunge to the world of pornography and prostitution. Keywords : nuclear family, parents, teenager, pornography, dan prostitution.
Orangtua dalam keluarga dengan
Pendahuluan Kemajuan
Jepang
sistem nuclear family adalah orangtua yang
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial
punya kesibukan masing-masing. Kedua
dan budaya pada masyarakat. Perubahan
orangtua yang sibuk bekerja, mengabaikan
tersebut salah satunya adalah pada sistem
keberadaan anak mengakibatkan anak
keluarga Jepang. Keluarga Jepang yang
tidak mendapatkan banyak perhatian dan
semula menerapkan sistem Ie kemudian
kasih sayang sebagaimana mestinya. Hal
diganti dengan sistem nuclear family.
tersebut kemudian menjadi sebuah masalah
Sistem
keluarga
ketika anak pada fase remaja, karena
terbanyak yang diterapkan oleh keluarga
mereka pada tahap ini memiliki kebutuhan
Jepang modern.
yang lebih tinggi akan perhatian dan kasih
ini
adalah
ekonomi
sistem
sayang orangtuanya. 1
Dalam penelitian Yuliana (2008) dengan judul “Pergaulan Bebas Remaja
terhadap
kelompok,
dan
kurangnya
informasi.
Jepang dalam Novel Noruwei No Mori
Penelitian Yogayanti (2012) dengan
Karya Haruki Murakami” yang membahas
judul “Hubungan Antara Perubahan Nilai-
kehidupan bebas remaja Jepang dengan
Nilai Terhadap Keluarga, Anak, Dan
analisis psikologi sastra menyimpulkan
Pernikahan Pascaperang Dunia II Dengan
bahwa
kurang
Perubahan Persepsi Perempuan Jepang
perasaannya
Terhadap Perceraian Dalam Masyarakat
melalui berbagai macam cara, seperti
Jepang Kontemporer” menjelaskan bahwa
mengikuti
industrialisasi
remaja
perhatian
Jepang
melampiaskan
gaya
hidup
yang
barat
yang
dan kemajuan
ekonomi
cenderung sangat bebas tanpa ada norma
menyebabkan perubahan pada struktur
dalam masyarakat. Pergaulan bebas remaja
keluarga Jepang setelah PD II. Kemudian
Jepang juga mengakibatkan remaja Jepang
pada
dengan mudah mendapatkan informasi
menyebabkan perubahan terhadap nilai
bagaimana cara melakukan hubungan seks
keluarga, anak, dan pernikahan.
dari media massa yang mereka lihat.
gilirannya,
perubahan
tersebut
Permasalahan pada penelitian ini
Mustika (2002) dalam penelitiannya
adalah bagaimana kehidupan keluarga
yang berjudul “Enjokosai Studi Mengenai
Jepang
modern
dan
bagaimana
Fenomena Pelacuran Remaja Putri Jepang
pengaruhnya terhadap perilaku seks bebas
Dewasa Ini” menyimpulkan ada tiga faktor
remaja jepang modern yang terjun dalam
yang mempengaruhi keberadaan Enjokosai,
dunia pornografi dan prostitusi.
yaitu pengaruh kemajuan ekonomi Jepang,
Metodologi
perubahan struktur keluarga Jepang, dan
Sumber data primer dalam penelitian
sistem pengakademisan (gakkoka) yang
ini adalah buku, artikel dan berita online,
terjadi dalam keluarga.
video dokumenter (youtube), dan film yang
Kemudian dalam penelitian dengan
memaparkan kasus perilaku seks bebas
judul “Mengenai Konformitas Remaja
remaja
Dalam Kelompok Yang Menjadi Penyebab
menganalisis
Perilaku Enjokosai Dalam Film Love &
menggunakan
Pop
perubahan
(1997)”
Swandari
(2008)
menyimpulkan 4 pemicu pelaku enjokosai yaitu kepercayaan diri yang lemah, rasa takut terhadap celaan sosial, kepercayaan
Jepang data
modern.
Untuk
tersebut,
penulis
teori sosial,
budaya, teori
teori
struktural-
fungsional, dan teori psikologi remaja. Adapun
metode
yang
penulis
gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif.
Penulis 2
mendeskripsikan hal yang berhubungan
bersama
dengan pokok permasalahan masalah yang
bersosialisasi,
akan
dan memberi pengarahan
dikemukakan
anaknya.
Kesempatan
berkomunikasi,
bermain,
dan
kemudian
lalu
menuliskan
kepada anak tidak terjalin sebagaimana
kembali dalam bentuk analisis, dalam bab
mestinya. Sehingga banyak anak Jepang
yang tertera dalam sistematika penulisan.
modern yang merasa kesepian di rumah,
menganalisa
masalah
Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan
ialah
riset
pustaka.
dalam
buku
metode
Menurut
Zed
penelitian
kepustakaan
(2004:3),
yang tepat
terlebih ketika mereka sudah berada pada fase remaja. Minimnya
waktu
yang
dimiliki
riset
orangtua bersama anak yang berada pada
pustaka yaitu serangkai kegiatan yang
fase remaja berujung pada kebebasan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan
tinggi bagi anak. Kebebasan tersebut salah
data pustaka, membaca, dan mencatat serta
satunya adalah dalam hal memanfaatkan
mengolah bahan penelitian.
kecanggihan teknologi komunikasi dan
Teknik analisis data yang penulis gunakan
dalam
penelitian
ini
informasi. Remaja Jepang modern yang
yaitu
kurang mendapatkan arahan perilaku yang
pengelompokan data-data sesuai dengan
baik dan benar dari orangtuanya, kemudian
penelitian yang penulis lakukan yaitu
menyadur
tentang fenomena sosial pada remaja
bacaan yang mereka miliki, seperti dari
Jepang modern
situs-situs online, bacaan komik/manga,
Hasil dan Pembahasan
atau film/anime.
informasi
sepenuhnya
dari
Fungsi ayah dalam sistem nuclear
Lemahnya pengawasan orangtua dan
family, sebagai kepala keluarga, bekerja
kurang mendapatkan arahan berperilaku,
hingga larut malam. Fatherless society
mengakibatkan remaja Jepang modern
adalah istilah bagi keluarga Jepang dengan
kurang
menghargai
situasi
Selain
kurang
ayah
yang
sangat
jarang
orangtua
menghargai
mereka. orangtua,
menghabiskan waktu di rumah. Sehingga
remaja Jepang modern juga dinilai kurang
tidak
menghargai keberadaan guru di sekolah.
terlalu
berperan
serta
dalam
pengasuhan anak dan urusan rumah tangga. Ibu sebagai istri juga ikut membantu perekonomian
keluarga,
memiliki
pekerjaan baik part time maupun full time. Hal tersebut mengakibatkan ayah dan
Seorang guru juku , Risa berpendapat: “At the school, when I was a student in elementary, when I talked to my teacher, I always respected them. But my students don't speak with much respect.”(http://www.socresonline.or g.uk/8/1/bassani.html)
ibu tidak memiliki waktu yang cukup 3
Kehidupan orangtua Jepang yang penuh
tekanan
kemudian
jati diri seharusnya mendapatkan arahan
senang
dan didikan dalam keluarga, khususnya
menghabiskan waktu untuk bersenang-
dari orangtua mereka. Hal tersebut dapat
senang dan enggan untuk menjadi dewasa.
mempengaruhi bagaimana seorang remaja
Sehingga banyak remaja Jepang modern
tumbuh dan berperilaku. Rasa kesepian di
yang
rumah
mengakibatkan
dan
stres
orangtuanya. Remaja dalam tahap mencari
remaja
berperilaku
lebih
menyimpang
dalam
mengakibatkan
banyak
remaja
keluarga. Perilaku menyimpang tersebut
Jepang modern mencari perhatian di luar
dapat berupa tindak kekerasan.
rumah bersama teman atau kelompoknya.
Kazumi memaparkan dalam
Watanabe sebuah
keluarga
kasus
(2009)
Sehingga, baik buruknya perilaku remaja
kekerasan
tersebut akan tergantung kepada baik atau
yang dilakukan oleh
buruk lingkungan pertemanannya.
seorang remaja berusia 14 tahun yang
Hal tersebut selaras dengan pendapat
sejak SD kedua orangtuanya telah bercerai
Cumming (1984:128) yang mengatakan
dan kemudian hanya dibesarkan oleh
bahwa remaja Jepang lebih menyukai
ibunya. Siswa tersebut telah melukai
menghabiskan
ibunya
percobaan
temannya daripada berkumpul dengan
lakukan.
keluarganya, rata-rata hanya 2-4 menit
dengan
pembunuhan
perbuatan yang
ia
waktu
bersama
teman-
(http://www.unafei.or.jp/english/pdf/RS_N
mereka berkomunikasi dengan orangtua
o78/No78_17PA_Watanabe.pdf)
mereka.
Perbuatan
tersebut
diakibatkan
Di luar rumah, remaja Jepang banyak
karena siswa tersebut memiliki banyak
menghabiskan waktunya di sekolah, yaitu
emosi yang tidak terkendali. Ia mengaku
dari pagi hingga pukul 5 sore. Aktivitas
mendapat tekanan dari teman, lingkungan
bersama
sekolah, dan orangtuanya. Hal tersebut
dilakukan sepulang sekolah yaitu di atas
memperlihatkan
tidak
pukul 6 sore atau saat malam hari. Dunia
menyadari kecemasannya dan juga tidak
malam Jepang adalah dunia yang penuh
tahu
dengan
siswa
bagaimana
tersebut
mengekspresikan
teman
jasa
atau
hiburan
kelompoknya
dewasa,
yang
perasaannya dengan tepat. Ketidakstabilan
merupakan ancaman bagi remaja yang
tersebut
bermain di malam hari. Hal tersebut
terjadi
adalah
salah
satu
karakteristik remaja.
kemudian berujung kepada remaja Jepang
Secara psikologis, anak pada fase
modern yang berperilaku menyimpang
remaja memiliki kebutuhan yang lebih
seperti dalam hal pornografi dan aktivitas
tinggi akan perhatian dan kasih sayang
prostitusi. 4
Remaja Jepang yang terjun dalam
remaja
yang
kesepian
akibat
dari
dunia pornografi dan prostitusi bukan
perceraian kedua orangtuanya sejak dia
karena terpaksa demi kebutuhan ekonomi
kecil.
semata. Akan tetapi demi memenuhi
ayahnya. Ia mengaku jarang bertemu dan
kebutuhan
sering diacuhkan ayahnya karena sibuk
psikologis
mereka
sebagai
seorang remaja.
bekerja.”(http://www.japantimes.co.jp/new
Perkembangan industri pornografi Jepang
Kaori kemudian tinggal bersama
didasari
oleh
s/2014/11/04)
pandangan
Kaori mengaku bahwa ia berpikir
masyarakat Jepang terhadap pornografi.
dengan melakukan pekerjaannya, ayahnya
Masyarakat Jepang melihat pornografi
akan memberikan sedikit perhatiannya
sebagai sebuah seni dan wujud mencintai
kepadanya.
alam. Sejak zaman Edo telah muncul
perhatian dari ayahnya, Kaori juga merasa
lukisan-lukisan
yang
dihindari oleh guru-gurunya di sekolah.
hingga kini terkenal di seluruh dunia.
Keputusan Kaori terjun dalam dunia
Kemudian tahun 1960-an mulai muncul
pornografi
Pink Eiga yaitu film layar lebar yang
dewasanya dalam berpikir. Hal tersebut
berbau
juga menunjukkan besarnya keinginan
erotis
pornografi.
(Shunga)
Diikuti
dengan
Selain
tidak
mendapatkan
memperlihatkan
penerbitan majalah, dan penciptaan video
seorang
remaja
untuk
singkat dengan istilah JAV (Japan Adult
perhatian dari lingkungannya.
belum
mendapatkan
Video). Kemudian sejak internet masuk
Dunia prostitusi Jepang yang ilegal
tahun 1990-an, komoditas pornografi mulai
sering bersembunyi di balik istilah layanan
tersebar luas secara online. Berdasarkan
hiburan dewasa. Menurut catatan badan
catatan kepolisian Jepang tahun 2014, pada
kepolisian Nasional Jepang tahun 2010,
tahun
terdapat 23.000 layanan hiburan dewasa di
2012
terdapat
1596
kasus
pelanggaran pornografi anak dan 68% dari
Jepang(http://www.tokyoreporter.com/201
kasus tersebut terkait dengan internet.
1/12/27/av-producer-one-in-200-japanese-
Hal utama yang dicari remaja Jepang
women-performed-in-porn/).
dalam dunia pornografi adalah perhatian,
Layanan hiburan dewasa ini adalah
perasaan dibutuhkan oleh orang lain, serta
wadah yang menyediakan waktu dan
keinginan untuk dianggap ada oleh orang
kesempatan bagi masyarakat (khususnya
lain
khususnya
pria) untuk berkomunikasi dengan orang
orangtua. Contohnya dalam kasus yang
lain. Kebutuhan bersosialisasi masyarakat
dialami Kaori, gadis 15 tahun yang terjun
Jepang
dalam dunia pornografi. Kaori adalah
kehidupan sehari-hari akibat padatnya jam
yang
lebih
dewasa,
tidak
dapat
dipenuhi
dalam
5
kerja dan sifat pemalu yang tinggi terhadap
menunjukkan penilaian positif Ai terhadap
lawan jenis.
pekerjaannya. Perasaan senang yang Ai
Dalam kasus prostitusi, penyebab
rasakan karena mendapatkan informasi
utama remaja Jepang adalah kurangnya
mengenai
pengarahan dan pengawasan perilaku seks
pengetahuan menjadi pribadi yang menarik
remaja sejak dini oleh orang yang lebih
merupakan salah satu karakteristik remaja
dewasa, khususnya orangtua. Contohnya
yang sedang mencari jati diri. Hal tersebut
dalam kasus Ai, gadis 17 tahun yang terjun
memperlihatkan bahwa dalam mencari jati
dalam aktivitas prostitusi. Ai mengaku
diri, Ai tidak mendapatkan pengetahuan-
kedua orangtuanya sama-sama bekerja dan
pengetahuan
sibuk. Sesampainya di rumah, kedua
lingkungan keluarga maupun sekolahnya.
orangtuanya hanya mengeluh merasa lelah
tempat-tempat
yang
ia
baru
perlukan
dan
dari
Fenomena remaja Jepang modern
dan frustasi, sehingga tidak memperhatikan
tersebut
Ai. Kesepian yang tinggi membuat Ai
masyarakat. Sehingga muncul kepedulian
sering
dari pihak pemerintah dan pihak swasta
merasa
membutuhkan
bosan teman
dan
akhirnya
bicara.
menciptakan
kekhawatiran
Ai
untuk berperan mengurangi kasus remaja
mengawalinya dengan menggunakan jasa
Jepang yang terjun dalam dunia pornografi
telephone club, hanya untuk berbicara
dan prostitusi.
dengan seseorang. Ai mengaku bahwa ia tidak
merasa
menyesal
dengan
Peranan-peranan
pemerintahan
tersebut berbentuk pencegahan melalui
perbuatannya. Ia merasa bangga karena
pendidikan
memiliki
teman
penegakan hukum terkait pornografi dan
sekelasnya tidak dapatkan. Melalui teman
prostitusi anak dalam UU 52 tahun 1999,
kencannya, selain diajak berjalan-jalan ke
dan pendirian pusat rehabilitasi berupa
tempat-tempat baru, Ai juga mendapat
bantuan
pelajaran tentang bagaimana dan apa yang
penanggulangan anak-anak di bawah umur
harus dimiliki seseorang agar menjadi
yang terkena gangguan secara psikologis
wanita menarik.
setelah terjun dalam dunia pornografi dan
(https://educationinjapan.wordpress.com/p
prostitusi.
pengalaman
yang
arenting-potpourri/parents-beware-are-
dan
konseling
sosialisasi
anak
media,
sebagai
Selain dari pemerintah, juga telah
your-daughters-into-enjo-kosai-date-style-
banyak pihak swasta yang mendirikan
prostitution/)
organisasi non profit berupa lembaga
Alasan
Ai
membenarkan
swadaya masyarakat dengan tujuan yang
perbuatannya terjun ke dunia prostitusi
sama. Dua diantaranya adalah Polaris 6
Project atau Support Center Light House
moral utama bagi anak. Sebagai orang
yang berdiri sejak tahun 2004 dan Colabo
yang lebih dewasa, orangtua dianggap
yang berdiri sejak tahun 2011. Kegiatan-
dapat berpikir dan bertindak baik dalam
kegiatan mereka juga berupa pendidikan,
mendidik dan membimbing anak dalam
seminar, penyuluhan, bantuan hukum, dan
berperilaku.
bimbingan konseling.
Struktur keluarga Jepang modern
Kegiatan-kegiatan pemerintah dan
(nuclear family) didukung oleh kondisi
pihak swasta tersebut merupakan hasil
lingkungan masyarakat modern Jepang
kepedulian masyarakat Jepang terhadap
telah melemahkan peran dan fungsi orang
masa depan remaja Jepang modern. Usaha-
tua dalam memperngaruhi dan mengontrol
usaha tersebut telah berjalan lebih dari 10
perkembangan
tahun, akan tetapi belum terlihat ada
Terutama dalam hal cara bergaul, arahan
penurunan jumlah kasus yang signifikan
penggunaan
dari tahun ke tahun. Namun hukum yang
informasi, perilaku seks, dan mengambil
telah ditegakkan dan banyaknya LSM yang
keputusan
berdiri sangat membantu pihak kepolisian
kehidupan
teknologi,
remaja.
penguasaan
Pihak pemerintah dan pihak swasta
serta masyarakat secara umum dalam
telah
menemukan
menangkap
ancaman bagi generasi penerus Jepang,
pelaku yang mempekerjakan remaja serta
sehingga merasa perlu untuk turut berperan
menyelamatkan masa depan remaja yang
serta mengurangi kasus remaja Jepang
telah terjun ke dalam dunia pornografi dan
yang terjun dalam dunia pornografi dan
prostitusi.
prostitusi. Telah banyak upaya pencegahan,
Kesimpulan
penerbitan sanksi atas pelanggaran, dan
kasus-kasus,
Fenomena remaja Jepang modern
upaya
melihat
fenomena
penangulangan
ini
yang
sebagai
dilakukan
yang terjun dalam dunia pornografi dan
pemerintah dan pihak swasta selama lebih
prostitusi bukan merupakan kesalahan sang
dari 10 tahun. Sekalipun belum terlihat
anak seutuhnya, karena remaja terhitung
penurunan jumlah kasus secara signifikan,
sebagai anak di bawah umur,. Remaja
namun
secara psikologi belum termasuk individu
menemukan
yang dewasa dalam berpikir dan bertindak.
menyelamatkan masa depan remaja yang
Sebaliknya ini menjadi kesalahan orang-
telah terjun ke dalam dunia pornografi dan
orang dewasa di sekitarnya, terutama
prostitusi.
sangat
membantu kasus-kasus
dalam serta
orangtuanya. Orangtua sebagai bagian dari keluarga,
seharusnya
menjadi
sekolah 7
Fukutake,
Daftar Pustaka Ali, Mohammad, dan Mohammad Asrori. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Alfan.
2013.
Tadashi.
Jepang
1988.
Dewasa
Masyarakat
Ini.
Jakarta:
Gramedia. Gunarsa, D. Singgih. 1988. Masyarakat
“Mengamati
‘Fenomena
Sosial’ di Jepang” dalam website http://alfan.presekal.com/mengamati-
Jepang
Dewasa
ini.
Jakarta:
Gramedia. Hardacre, Helen. “Contemporary Japan
gejala-sosial-di-jepang/ diakses pada
Family”
tanggal 1 Juni 2014.
http://afe.easia.columbia.edu/at/cont
Bassani, Cherylynn. 2003. “A Look at
dalam
website
emp_japan/cjp_family_05.html
Changing Parental Ideologies &
diakses pada tanggal 28 Agustus
Behaviors in Japan” dalam website
2014.
http://www.socresonline.org.uk/8/1/b assani.html diakses pada tanggal 22 Agustus 2014.
Encyclopedia.
dalam
website
http://afe.easia.columbia.edu/at/cont
1998.
Encyclopedia of Japan. Tokyo. Koentjaraningrat.
Bestor, Theodore. “Contemporary Japan Family”
Kodansha
Mentalited
1998. dan
Kebudayaan Pembangunan.
Jakarta: Gramedia. Kunto,
A.A.
1999.
Remaja
tentang
emp_japan/cjp_family_05.html
Hedonisme : Kecil Bahagia, Muda
diakses pada tanggal 28 Agustus
Foya-foya, Tua Kaya Raya, Mati
2014.
Masuk Surga. Yogyakarta : PT.
Cumming, William K. 1984. Pendidikan dan Kualitas Manusia di Jepang.
Kanisius. Malini, Novita. 2007. “Dampak Nuclear
Jogjakarta: Gajah Mada University
Family
Press.
Kaum
Davis, Kingsley. 1960. Human Society. New York: The Macmillan Company. Fujisaki, Haruyo dan Tomoko Miyamoto. 2008. Trends in Research on Fathers with Infant Children in Japan. Annual
Bulletin
Psychological
of
Institite
Studies.
Terhadap Rojin”.
Kesejahteraan Skripsi.
Padang:Universitas Bung Hatta. Masako. 2008. Sharing of Housework and Childcare in Contemporary Japan. Masami Ohinata. 2010. 3 sai ji shinwa. Article.
of
Showa
Women‟s University. Vol.11, 57-66.
8
Mustika. 2002. “Enjokosai Studi Mengenai
2009.
“Parents
Beware!
Are
Your
Fenomena Pelacuran Remaja Putri
Daughters Into Enjo Kosai (Date
Jepang Dewasa Ini”. Skripsi. Jakarta:
Style Prostitution)?” dalam website
Universitas Indonesia.
https://educationinjapan.wordpress.c
National Police Agency 2013, dalam
om/parenting-potpourri/parents-
website
beware-are-your-daughters-into-
https://www.npa.go.jp/english/kokus
enjo-kosai-date-style-prostitution/
ai/POJ2014_web10.pdf diakses pada
diakses pada tanggal 12 September
tanggal 15 Agustus 2014.
2014.
National
Women’s Education
Center,
Puspitawati, Herien. 2012. Gender dan
International Comparative Survey on
Keluarga: Konsep dan Realita di
Family Life Education. 2005.
Indonesia. Bogor : IPB Press.
NHK. 2005. dalam website
Rahardjo,
W.,
Silalahi,
Y.B.
2007.
Pada
Pria
http://www.un.org/womenwatch/daw/eg
Perilaku
m/equalsharing/EGM-ESOR-2008-
Metroseksual Serta Pendekatan Dan
EP4Masako%20Ishii%20Kuntz.pdf diakses pada tanggal 2 September 2014.
Nishikawa, Saori. 2009. Jurnal. “Japanese Adolescents’ Self-Concept and Wellbeing”.
Strategi Yang
Digunakan Untuk
Mempengaruhinya. Pesat. Volume 2. Jakarta : Universitas Gunadarma Reiko, Y., Setsuko, O. & Nachiko, K. 2008. Otoko no Ikuji-Onna no Ikuji. Japan.
Nurhayati, Hesti. 2012. Hara-Shibu-Bara: Tokyo
Hedonis
Street
Jakarta:
Fashion
Gramedia
Paradise.
Widiasarana
Indonesia
Paling Kesepian” dalam website http://sinarharapan.co.id
diakses
pada tanggal 20 agustus 2014.
Osaki, Tomohiro. 2014. “Notorius ‘JK’ Business Exploits Troubled High School Girls For Sex” dalam website http://www.japantimes.co.jp/News/20 14/11/04/National/Social-
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada. Statistical Handbook of Japan 2013 dalam website
Issues/Notorious-Jk-Business-
http://www.stat.go.jp/english/data/ha
Exploits-Troubled-High-SchoolGirls-Sex/#.Vl_Vudkufcg
Sinar Harapan. 2007. “Remaja Jepang
diakses
pada tanggal 31 September 2014.
ndbook/c0117.htm diakses pada tanggal 29 Agustus 2014. Susanto, B.A. 2001. Potret-potret Gaya Hidup Metropolis. Jakarta : Kompas. 9
Swandari, Jiwaningrat. 2008. “Mengenai Konformitas
Remaja
White, Merry. 1993. The Material Child:
Dalam
Coming Of Age In Japan And
Kelompok Yang Menjadi Penyebab
America. New York: The Free Press.
Perilaku Enjokosai Dalam Film Love
Yamada, Shozo. 2010. “85% of Women
& Pop (1997)”. Skripsi.Jakarta :
and 1.72% of Men: What Do These
Binus University.
Figures Reperesent?” dalam website
Takahashi, Amy. 2011. “AV producer: One
in
200
Japanese
Women
Performed In Porn” dalam website
Yomiuri Online diakses pada tanggal 17 Juli 2012. Yogayanti, Sri Setyo. 2012. “Hubungan
http://www.tokyoreporter.com/2011/
Antara
Perubahan
12/27/av-producer-one-in-200-
Terhadap
Keluarga,
japanese-women-performed-in-porn/
Pernikahan Pascaperang Dunia II
diakses pada tanggal 25 November
Dengan
2014
Perempuan
Takaori, Shigeru. 1997. “Enjo Kosai”
Nilai-Nilai Anak,
Perubahan
Persepsi
Jepang
Terhadap
Perceraian
Dalam
Masyarakat
dalam
website
Jepang
http://kompasonline.com
diakses
Jakarta: Universitas Indonesia.
pada tanggal 1 Juni 2014.
Dan
Kontemporer”.
Skripsi.
Yuliana. 2008. “Pergaulan Bebas Remaja
Watanabe, Kazumi. 2009. “On Appropriate
Jepang dalam Novel Noruwei No
Assessments Of Serious Juvenile
Mori Karya
Offenders In The Family Court”
Skripsi.
dalam
Hatta.
website
http://www.unafei.or.jp/english/pdf/R
Haruki Murakami”.
Padang:Universitas
Bung
Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian
S_No78/No78_17PA_Watanabe.pdf.
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
diakses pada tanggal 11 Oktober
Indonesia.
2014.
Zulkaedah. 2012. “Menguak Bisnis Seks di
Weston, Cameron. 2004. “Enjokosai – Sex,
Jepang”
dalam
website
Schoolgirls and Comsumerism in
http://www.islampos.com/menguak-
Japan”
bisnis-seks-di-jepang-17209 diakses
dalam
website
http://www.crickey.com.au/articles/2
pada tanggal 14 Mei 2014.
004/07/09-0005 html diakses pada tanggal 13 Juni 2014.
No Hp : 083182158222
10