FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH MENGAMBIL KREDIT PENSIUN PADA PT. BTPN KANTOR CABANG BOJONEGORO Moehadi *) *)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro Email :
[email protected]
ABSTRACT BTPN Bank is one of the conventional bank in Indonesia that focuses on retirees. Therefore, PT. Bank bank has a very distinctive image as a bank in its operations may compete with other banks to increase the amount of credit. The purpose of this study to determine whether the insurance factor, interest rates, guarantees the Decree, and service facilities positive and significant impact on the customer's decision to take credit in BTPN KC Bojonegoro, and also to find out which of the insurance factor, interest rates, guarantees Decree and service facilities that have a dominant influence on the customer's decision to take credit in BTPN KC Bojonegoro. The research method used is the analytical type of regression, the population in this study is a prospective customer who will take credit in an effort to improve people's lives at. National Savings Bank (the Bank) Branch Office Bojonegoro. In this study sample of 100 people using the formula Slovin. The sampling technique through accidental sampling. The results showed that there was a simultaneous influence of factors of insurance (X1), interest rates (X¬2), assurance (X3) and service facilities (X4) against the decision of the Bank's customers to take credit in Bojonegoro KC (Y) while a variable insurance The dominant factors affecting the Bank's customers to take credit at the Bank KC Bojonegoro. Keywords: Insurance, Interest Rates, Insurance, Services, Customer ABSTRAK Bank BTPN merupakan salah satu bank konvensional di Indonesia yang berfokus kepada pensiunan. Oleh karena itu, PT. Bank BTPN memiliki citra yang sangat khas sebagai sebuah bank yang dalam kegiatan operasionalnya dapat bersaing dengan bank-bank lain dalam meningkatkan jumlah perkreditan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui apakah faktor asuransi, suku bunga, jaminan Surat Keputusan, dan fasilitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro, selainitujugauntukmengetahuimanakah diantara faktor asuransi, suku bunga, jaminan Surat Keputusan dan fasilitas pelayanan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro. Metode penelitian yang dipakai adalah analitik jenis regresi, populasi dalam penelitian ini yaitu calon nasabah yang akan mengambil kredit dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Bojonegoro. Dalam penelitian ini jumlah sampel 100 orangdengan menggunakan rumus Slovin.Teknik pengambilan sampel melalui accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara serempak faktor-faktor asuransi (X1), suku bunga (X2), jaminan (X3) dan fasilitas pelayanan (X4) terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y) sedangkan variabel asuransi merupakan faktor dominan mempengaruhi nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro. Kata kunci :Asuransi, SukuBunga, Jaminan, Pelayanan, Nasabah PENDAHULUAN Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha
meningkatkan peranan bank, pemerintah perlu memberikan kesepakatan yang lebih luas kepada dunia perbankan nasional untuk tumbuh dan perkembangan secara sehat dan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.Salah satu produk bank adalah kredit. Kredit menurut Undang-undang tahun 1998 Nomor 10 adalah :
“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan memberikan bunga”. Dalam hal ini, PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Bojonegoro memberikan berbagai pelayanan kepada nasabahnya, dan salah satunya adalah berupa kredit pensiun. Menurut Thomas Suyatno (2004:132) : “Kredit Pensiun adalah pemberian pinjaman kepada seorang yang telah berakhir masa tugasnya di instansi tempat ia bekerja sebelumnya, diantaranya PNS, pejabat Negara, tentara dan pegawai BUMN disertai dengan perjanjian antara bank dengan calon debitur bahwa pengembaliannya harus sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati dengan tujuan bank akan memperoleh keuntungan dari laba yang dihasilkan”. Kredit tersebut memberikan fasilitas berupa kredit untuk para pensiunan. Karena di zaman modern ini, pemerintah kurang memperhatikan nasib para pensiunan. Selain itu juga, karena terdesak kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat, tentu baik masyarakat ataupun para pensiunan membutuhkan materi yang lebih untuk dapat mempertahankan hidupnya. Khususnya untuk para pensiunan, karena tidak semua tunjangan hari tua untuk para pensiunan dapat mencukupi semua kebutuhan. Maka dalam hal ini berikanlah fasilitas kredit untuk para pensiunan. Dipilihnya PT. Bank BTPN KC Bojonegoro sebagai tempat penelitian, karena bank BTPN merupakan salah satu bank konvensional di Indonesia yang berfokus kepada pensiunan. Oleh karena itu, PT. Bank BTPN memiliki citra yang sangat khas sebagai sebuah bank yang dalam kegiatan operasionalnya dapat bersaing dengan bank-bank lain dalam meningkatkan jumlah perkreditan. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui apakah faktor asuransi, suku bunga, jaminan Surat Keputusan, dan fasilitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro, Untuk mengetahui manakah diantara faktor asuransi, suku bunga, jaminan Surat Keputusan dan fasilitas pelayanan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro?
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipakai adalah analitik jenis regresi, dimana data yang diambil primer langsung dari responden dan data sekunder yang berasal dari data arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh instansi bersangkutan atau media lain mengenai pengaruh nasabah mengambil kredit pensiun pada PT. BTPN KC Bojonegoro. Populasi dalam penelitian ini yaitu calon nasabah yang akan mengambil kredit dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Kantor Cabang Bojonegoro.2480 orang sampai akhir tahun 2013. Dalam penelitian ini jumlah sampel 100 orang nasabah dengan pertimbangan terbatasnya waktu, dana dan tenaga. Teknik pengambilan sampel melalui accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu pada Bank BTPN KC Bojonegoro paling tidak akhir tahun 2013 dengan melalui wawancara awal yang dilakukan penulis. Penentuan jumlah sampel 100 orang ini juga dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan 1 Slovin (Umar, 2000 : 96) sebagai berikut :
n
N .................................(1) 1 Ne 2
Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = taraf kesalahan 10% Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
n
N 2480 2 1 Ne 1 2480(0,1) 2 n = 96,12 ~ 100
Dengan menggunakan Persamaan 1 yang didasarkan atas tingkat kesalahan 10% dapat sampel 100 orang responden yang dapat mewakili populasi. Data yang telah terkumpul di uji dengan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda dengan uji T, untuk melihat faktor yang berpengaruhterhadappengambilan kredit pada pensiunan. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
dalam proses perhitungan penelitian adalah dengan program aplikasi statistik windows yaitu SPSS Versi 20.00 seperti yang terdapat pada lampiran
HASIL PENELITIAN a. Hasil perhitungan Regresi, Analisis agresi yang dipergunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Untuk mempermudah
Tabel 1. Uji Regresi Linear Berganda Koefisien Nilai t Variabel Regresi hitung Asuransi (X1) 0,280 3,087 Suku Bunga (X2) 0,171 2,907 Jaminan (X3) 0,319 4,572 Fasilitas Pelayanan (X4) 0,357 5,383 Konstanta = 2,824 F hitung = 25,527 r2adjusted = 0,713 r = 0,854 Berdasarkan Tabel 1 tersebut diatas persamaan regresi linier berganda diperoleh : Y = 2,824+ 0,280X1 + 0,171X2 + 0,319X3 + 0,357X4 ....................................................(2)
0,003 0,005 0,000 0,000
kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y) sebesar 0,357 dimana X1, X2, X3 dianggap konstan a.
Dari Persamaan 2 dilakukan analisa sebagai berikut : 1. Konstanta (βo)= 2,804 artinya apabila skor asuransi (X1) suku bunga (X2) jaminan (X2) dan fasilitas pelayanan (X4) =0 maka akan ada perubahan skor keputusan memilih kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro (Y) sebesar 2,804. 2. β1= 0,280 artinya jika ada perubahan satu skor asuransi (X1) maka akan ada perubahan skor keputusan memilih mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y) sebesar 0,280 dimana variabel lainnya X2, X3, X4 dianggap konstan. 3. β2= 0,280 artinya jika ada perubahan satu skor suku bunga (X2) maka akan ada perubahan pada skor keputusan memilih mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y) sebesar 0,280 dimana X1, X3, X4 dianggap konstan. 4. β3= 0,319 artinya jika ada perubahan satu skor jaminan (X3) maka akan ada perubahan pada skor keputusan mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y) sebesar 0,319 dimana X1, X2, X4 dianggap konstan 5. β4= 0,357 artinya jika ada perubahan satu skor fasilitas pelayanan (X4) maka akan ada perubahan skor keputusan mengambil
Sig
b.
c.
Multikolinier, salah satu asumsi regresi linier berganda klasik adalah tidak adanya multikolinieritas antara sesama variabel bebas yang ada dalam model, atau dapat dikatakan tidak adanya hubungan linier sempurna antara variabel bebas yang ada dalam model. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakn SPSS. Apabila nilai VIF > 0,10 atau < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolinearitas. Variabel bebas yang diuji multikoliniernya adalah variabel – variabel hubungan antara X1 dan X2, X1 dan X3, X1 dan X4, X2 dan X3, X3 dan X4 Heteroskedasitas, diidentifikasi dengan regresi sederhana antara residual dengan seluruh variabel bebas. Jika nilai korelasi sama dengan nol maka tidak terjadi heterokedasitas (lampiran 5). Karena nilai korelasi untuk semua variabel sama dengan nol. Jadi kesimpulan persamaan regresi tidak ada gejala heteroskedasitas. Linieritas, syarat linearitas yang harus dipenuhi adalah nilai R2 (koefisien determinasi) > residual (ei), sedangkan ei dihitung dengan rumus : ei = 1 – R2. Pada penelitian ini nilai (koefisien determinasi) sebesar 0,713. Jadi nilai ei = 1 – 0,713 = 0,854. Karena nilai koefisien determinasinya (R2) 0,713 > nilai residual
0,487, maka model persamaan regresi linear berganda sudah linear. d. Uji F, untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan atau keseluruhan terhadap variabel terkait digunakan uji f. 1. H0 : b1=b2=b3=b4=0 secara keseluruhan tidak berpengaruh terhadap YHi : b1≠b2≠b3≠b4≠0 secara keseluruhan berpengaruh terhadap Y 2. Α = 0,05 df pembilang = 4 dan df penyebut = 91 3. F hitung = 25,527 dengan F tabel = 2,77 4. Karena F hitung > F tabel maka H0 ditolak H0 ditolak dan Ha diterima, yang berani secara simultan variabel bebas yaitu asuransi (X1), suku bunga (X2), jaminan (X3) dan fasilitas pelayanan (X4) berpengaruh nyata terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y). Nilai r2 hasil perhitungan sebesar 0,713 yang berarti semua variabel bebas dapat menjelaskan Y sebesar 7,13% dan sisanya 8,54% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masukkan dalam model. Untuk mengetahui keeratan hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, dilihat nilai r multiple 0,716 atau berarti bahwa hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah sangat kuat. e. Uji t, untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t, yaitu : 1. Hubungan parsial variabel Y dengan variabel X1 (asuransi) a. H0 : b1 = 0 (tidak ada pengaruh) H1 : b1 ≠ 0 (ada pengaruh) b. α = 0,05 dengan df = 91 c. t hitung = 3,087 dan ttabel = 1,6610 d. karena t hitung > ttabel maka H0 diterima. Oleh karena H0 ditolak dan Ha diterima maka secara parsial asuransi berpengaruh secara nyata terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada variabel asuransi maka akan ada perubahan pada keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro signifikan. Nilai r2 parsial asuransi = 0,003 itu berarti variabel asuransi mampu menjelaskan keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro sebesar 11,22% 2. Hubungan parsial variabel Y dengan variabel X2 (suku bunga)
a. Ha : b2 = (tidak ada pengaruh) Hi : b2 ≠0 (ada pengaruh) b. α = 0,05 dengan df = 91 c. thitung = 0,907 dan ttabel = 1,6610 d. karena thitung < ttabel maka H0 diterima. Oleh karena H0 diterima dan H0 ditolak maka secara parsial suku bunga kurang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada perubahan pada suku bunga maka akan ada perubahan pada keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro secara signifikan. Nilai r2 parsial suku bunga = 0,005 itu berarti variabel suku bunga mampu menjelaskan keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro sebesar 10,96% 3. Hubungan parsial variabel Y dengan variabel X3 (jaminan) a. Ha : b3 = (tidak ada pengaruh) Hi : b3 ≠0 (ada pengaruh) b. α = 0,05 dengan df = 91 c. thitung = 4,572 dan ttabel = 1,6610 d. karena thitung > ttabel maka H0 diterima. H0 ditolak dan Ha diterima maka secara parsial jaminan berpengaruh secara nyata terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro. Hal ini menunjukkan bahwa jika ada parubahan pada jaminan maka akan ada perubahan pada keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro secara signifikan. Nilai r2 parsial bunga = 0,857 itu berarti Variabel BTPN KC Bojonegoro sebesar 13,69% 4. Hubungan parsial variabel Y dengan variabel X4(fasilitas pelayanan) a. Ha : b4 = (tidak ada pengaruh) Hi : b4 ≠0 (ada pengaruh) b. α = 0,05 dengan df = 91 c. thitung = 51,383 dan ttabel = 1,6610 d. karena thitung < ttabel maka H0 ditolak hiditerima. Secara parsial variabel fasilitas pelayanan berpengaruh terhadap nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro walaupun tidak signifikan. Hal itu menunjukkan bahwa jiak ada perubahan pada variabel fasilitas pelayanan maka akan ada perubahan keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro namun tidak nyata. Nilai R2 parsial variabel fasilitas pelayanan sebesar 0,000 berarti variabel fasilitas pelayanan hanya mampu
menjelaskan keputusan nasabah mengtambil kredit di BTPN KC Bojonegoro sebesar 24,30%. PEMBAHASAN Dalam pengujian hipotesa ada pengaruh secara serempak faktor-faktor asuransi (X1), suku bunga (X2), jaminan (X3) dan fasilitas pelayanan (X4) terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro (Y), terbukti dengan adanya pengaruh secara serempak variabel –variabel bebas dengan variabel terikat, hal ini ditunjukkan dengan taraf signifikan 5%. Diperoleh nila r multiple sebesar 0,854.pengujian hipotesis diduga jaminan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro ternyata tidak terbukti karena nilai thitung jaminan = 4,572 > ttabel = 1,6610. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel asuransi merupakan faktor dominan mempengaruhi nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro dengan nilai thitung asuaransi = 3,087 > ttabel = 1,6610 Untuk variabel suku bunga dengan nilai thitung = 2,907 > ttabel = 1,6610, variabel fasilitas pelayanan dengan nilai thitung = 5,383 > ttabel = 1,6610 sehingga kedua variabel tersebut tidak berpengaruh secara nyata terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro. Telah diungkapkan di muka bahwa ada perbedaan yang signifikan mengambil kredit para debitur pada BTPN KC Bojonegoro. Salah satu faktor terjadinya perbedaan ini adalah faktor fasilitas pelayanan yang menjadi motif utama dalam mengambil kredit dari seluruh responden terkena sampel dalam penelitian ini. Debitu rupa-rupanya sudah menyadari bahwa dalam bisnis perbankan yang penuh persaingan amat ketet faktor fasilitas pelayanan terhadap dana pinjaman merupakan hal utama. Kenyataan ini terbukti pula bahwa variabel yang menyangkut suku bunga maupun pelayanan beserta fasilitas lainnya kurang signifikan dari seluruh responden terkena sampel. Hal ini sesuai pula dengan teori bahwa tujuan dibitur dalam mengambil kredit adalah dengan adanya fasilitas pelayanan karena kebanyakan nasabah BTPN KC Bojonegoro adalah orang Tua. Faktor ini yang terjadi penyebabnya adalah progesionalisme dari para pengelola bank yang relatif sudah cukup diandalkan dan mampu bersaing dengan bankbank lain. Kenyataan ini terbukti bahwa kurang
signifikan pada responden yang terkena sampel mempunyai motif pelayanan dalam mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro. Hal lain yang menjadi penyebabnya adalah motif jaminan responden. Keadaan ini meunjukkan bahwa para debitur memang mempunyai tujuan mengambil kredit di BTPN KC Bojonegoro dapat melakukan transaksi dengan mudah karena jaminannya jelas dimiliki oleh semua debitur. PENUTUP Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Keempat variabel yang mempengaruhi keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro adalah variabel asuransi (X1), tingkat suku bunga (X2), jaminan (X3), dan fasilitas pelayanan (X4) 2. Dengan adanya perubahan pada variabel asuransi (X1), tingkat suku bunga (X2), jaminan (X3), dan fasilitas pelayanan (X4), maka dapat mempengaruhi keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro. Hal ini dapat diuji dengan menggunakan analisa korelasi dan uji F, dimana setelah mengadakan pengujian – pengujian penulis mendapatkan hasil dari nilai korelasi. Angka ini menunjukkan ada hubungan kuat dan positif antara variabel asuransi (X1), tingkat suku bunga (X2), jaminan (X3), dan fasilitas pelayanan (X4) dengan keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro yaitu r = 0,713. Disamping itu hasil pengujian hipotesis menunjukkan ditolaknya H0 ini berarti diterimanya hipotesis alternatif Ha, karena Fhitung > Ftabel yaitu 25,527 > 2,47 3. Secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukkan adanya pengaruh secara nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat, terbukti dengan nilai Fhitung sebesar 25,527 > Ftabel sebesar 2,47. Keempat variabel bebas yaitu asuransi (X1), tingkat suku bunga (X2), jaminan (X3), dan fasilitas pelayanan (X4) dapat menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro. Dalam hubungan serempak (Uji F) dihasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,713 yang berarti sebesar 7,13 % keputusan
4.
nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro dipengaruhi oleh asuransi, suku bunga, jaminan dan fasilitas pelayanan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hipotesa yang menyatakan diduga faktor asuransi, suku bunga, jaminan surat keputusan, dan fasilitas pelayanan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro terbukti secara statistik, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Fhitung = 25,527 dan Ftabel =2,47, dari hasil penelitian thitung variabel X1=3,087; thitung variabel X2=2,907 dan thitung variabel X3 =4,572 > ttabel=1,661 dan dari masing-masing variabel adalah variabel X1=11,22%; X2=10,96%; X3=13,69%; dan X4=24,30%. Paling besar adalah kontribusi X4
Saran 1. Penulis dapat merekomendasikan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi nasabah mengambil kredit di Bank BTPN KC Bojonegoro dalam meraih nasabah yang lebih banyak adalah ditingkatkannya promosi mengenai faktor asuransi. 2. Strategi yang harus ditempuh untuk meningkatkan jumlah penyaluran pada Bank BTPN KC Bojonegoro adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kerjasama dengan pihak asuransi, sehingga setiap saat apabila ada nasabah meninggal dunia pencairan klaim asuransinya cepat sehingga dapat segera melunasi pinjaman nasabah tersebut. b. Pihak marketing harus melakukan on the spot atau kunjungan kepada calon debitur, khususnya para pensiunan baru untuk ditawari pinjaman dengan fasilitas –fasilitas yang dimiliki Bank BTPN KC Bojonegoro. Dengan pola ini dapat memberikan kontribusi yang baik kepada Bank juga memberikan kemudahan dan kepuasan kepada nasabah. 3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan, tetapi obyeknya supaya diperluas tidak hanya pinjaman, melainkan ditambah dengan nasabah tabungan, deposit dan giro