Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU NASABAH UNTUK MENGAMBIL KREDIT PADA KOPERASI BHAKTI HUSADA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI *Rio Sudirman ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui apakah faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit , suku bunga , kenyamanan pelayanan dan prosedur secara simultan parsial mempengaruhi pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada Koperasi Bhakti Husada dengan mengambil sampel 85 dari 341 orang anggota. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan uji F, bahwa faktor kemudahan system dan syarat pinjaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit, pada tingkat keyakinan 95%. Dan Dibuktikan dengan uji T, bahwa faktor kemudahan system dan syarat pinjaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit , pada tingkat keyakinan 95%. Kata Kunci : Kemudahan Sistem, Prosedur, Kredit. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan dunia usaha di Indonesia semakin menunjukan perkembangan yang mengembirakan hal ini di tandai dengan munculnya wirausaha wirausaha baru yang mengelola usaha di berbagai sektor. Kegiatan usaha tidak hanya berkembang di daerah perkotaan tetapi sudah berkembang dengan pesat di pedesaan khususnya yang menyangkut usaha Mikro, Kecil, dan Menegah ( UMKM ) Perkembangan pertumbuhan UMKM ini tentunya harus didukung dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi lain yang mendukung perkembangan UMKM itu sendiri. Dalam hal ini pertumbuhan lembaga keuangan baik bank maupun non bank adalah hal yang perlu diprioritaskan. Salah satu lembaga keuangan non Bank yang menjadi rujukan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
pelaku usaha UMKM untuk menambah modal usahanya adalah kopersi. .Koperasi adalah perkumpulan orang, biasanya memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung resiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Agar koperasi tidak menyimpang dari tujuan itu pembentukan dan pengelolaan koperasi harus dilakukan secara demokratis pada saat pembentukannya, koperasi harus dibentuk berdasarkan kesukarelaan dan kemauan bersama dari para pendirinya, kemudian pada saat pengelolaannya tiap-tiap anggota koperasi harus turut berpartisipasi dalam mengembangkan usaha dan
34
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
mengawasi jalannya kegiatan koperasi. Penyaluran dana dalam sistem konvensional dikenal dengan kredit, pembiayaan koperasi yang diberikan tidak hanya didasarkan suatu hubungan antara kreditur dan debitur tetapi menjalin suatu hubungan kemitraan. Sehingga, koperasi sebagai pemberi pinjaman dapat ikut memantau perkembangan dan manajemen usaha nasabahnya. Hal ini menunjukan bahwa koperasi tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga berusaha membantu permasalahan yang dihadapi oleh peminjam dalam menjalankan usahanya. Dalam rangka meningkatkan kinerja operasionalnya, koperasi berusaha untuk melayani kebutuhan nasabahnya. Koperasi harus memperhatikan perilaku nasabah baik yang menabung maupun yang meminjam sehingga dapat meningkatkan efektifitas kinerja koperasi. Secara umum calon nasabah yang membutuhkan dana akan memilih koperasi yang dapat memberikan keuntungan dan kemudahan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi peminjam tetapi juga penabung atau deposan. Setiap nasabah akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor–faktor tertentu yang akan digunakan untuk memutuskan meminjam. Faktor–faktor yang menjadi pertimbangan nasabah dalam mengambil pinjaman atau kredit antara lain : kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit, suku bunga yang rendah, faktor kenyamanan pelayanan dan prosedur. Nasabah akan mempertimbangkan faktor–faktor tersebut untuk mencapai kepuasan dalam memenuhi kebutuhan dana, karena bagaimanapun konsumen dalam perilakunya untuk memenuhi
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
kebutuhan akan selalu berusaha mencapai suatu kepuasan yang maksimal. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah Untuk Mengambil Kredit Pada Koperasi Bhakti Husada Di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi”. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah da-lam penelitian ini adalah : Rumusan Masalah 1. Apakah faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit , suku bunga , kenyamanan pelayanan dan prosedur secara simultan mempengaruhi pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. 2. Apakah faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit , suku bunga , kenyamanan pelayanan dan prosedur secara parsial mempengaruhi pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. Tujuan Penelitian 1. Untuk Mengetahui Apakah faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit , suku bunga , kenyamanan pelayanan dan prosedur secara simultan mempengaruhi pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. 2. Untuk mengetahui Apakah faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit , suku bunga , kenyamanan pelayanan dan prosedur secara parsial mempengaruhi pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi.
35
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi koperasi dalam meningkatkan manejemen pengelolaan dananya. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi koperasi untuk meningkatkan pelayanan se-hingga meningkatkan jumlah nasabah. 3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti lain yang mengambil tema tentang koperasi. Hipotesis Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kesimpulan sementara (hipotesis) yang diajukan adalah : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit, suku bunga, kenyamanan pelayanan dan prosedur secara bersama-sama terhadap pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. 2. Syarat dan Kemudahan Sistem pinjaman adalah salah satu faktor dari faktor-faktor tersebut diatas yang paling dominan mempengaruhi terhadap pengambilan kredit pada KPRI Bhakti Husada di Dinas kesehatan Banyuwangi. METODE PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Koperasi Bhakti Husada Banyuwangi (341 orang) Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berstrata) yaitu berdasarkan masa keanggotaan:
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
0 – 5 th : 42,5 orang 6 – 10 th : 19 orang 11 – 15 : 12,5 orang >16 th : 11,25 orang jumlah : 85,25 orang = 85 orang (pembulatan) Untuk mengambil sampel ini diambil secara proposional yaitu diambil proposional terhadap jumlah satuan dalam populasi. Definisi dan Operasional Variabel Definisi Operasional adalah uraian yang membatasi setiap istilah yang digunakan dalam penelitian dengan makna tunggal dan terukur. Adapun variabel-variabelnya adalah: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas / X) a. Kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit (X1) Adalah segala sesuatu yang harus dipersiapkan sebelum mengajukan kredit, yang dapat berupa sistem dan syarat-syarat administrasi berupa jaminan. Yang diukur dari: Syarat pengambilan kredit menjadi pertimbangan nasabah (X1.1) Kesesuaian syarat pinjaman dengan jumlah kredit yang diberikan (X1.2) Penilaian nasabah terhadap syarat pinjaman dalam mengambil kredit (X1.3) b. Suku Bunga (X2) Adalah biaya yang dibebankan kepada setiap nasabah yang mengambil kredit dan ditentukan oleh pihak Koperasi, yang diukur dari: Tingkat suku bunga kredit menjadi pertimbangan nasabah (X2.1) Waktu pembayaran suku bunga kredit (X2.2) penilaian nasabah terhadap rendah, sedang, dan tingginya tingkat suku bunga (X2.3)
36
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
c.
Prosedur dan Pelayanan (X3) Adalah langkah yang harus ditempuh dan sikap karyawan terhadap nasabah dalam mengambil kredit , yang diukur dari: Prosedur pengambilan kredit menurut penilaian nasabah (X3.1) Prosedur / pelayanan karyawan bagian kredit menjadi pertimbangan (X3.2) Penilaian nasabah terhadap pelayanan karyawan bagian kredit (X3.3) 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat / Y) Variabel terikat dalam penilaian ini adalah keputusan pengambilan kredit oleh nasabah yang diukur dari: a. Kesan nasabah setelah mengambil kredit di koperasi Bhakti Husada Banyuwangi (Y1) b. Keunggulan kopersi Bhakti Husada Banyuwangi dengan Koperasi lain menjadi pertimbangan nasabah (Y2) c. Keinginan nasabah untuk mengambil kredit kembali (Y3)
Teknik Analisa Data 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Regresi Linier Berganda 4. Uji Asumsi Klasik 5. Pengujian koefisien regresi PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Dari data tanggapan responden yang diperoleh melalui kuesioner tentang faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman, faktor suku bunga, faktor kenyamanan pelayanan dan prosedur anggota koperasi yang dikemukakan dalam lampiran 2 (dua). Sebelum dianalisis terlebih dahulu data tersebut diuji validitas dan Reliabilitasnya. Uji validitas dikemukakan pada lampiran 4 correlation, sedangkan uji reliabilitas dikemukakan pada lampiran 5 reliability. Rekapitulasi hasil korelasi produk moment untuk uji Validitas dikemukakan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1. Korelasi Product Moment untuk Uji Validitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Item per Variabel X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 Y1 Y2 Y3
Koefisien Korelasi ,836** ,884** ,849** ,931** ,823** ,832** ,854** ,910** ,748** ,800** ,788** ,922**
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
Probabilitas (Signifikan) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
37
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa semua item instrumen penelitian untuk mengukur faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman, faktor suku bunga, faktor kenyamanan pelayanan dan prosedur beserta indikator–indikatornya terbukti berkorelasi secara signifikan pada taraf kepercayaan 99% (sig < 0,01) terhadap skor total dan > (
> 0,216) sehingga
hadap butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner bila daftar pertanyaan tersebut diberikan lebih dari satu kali. Dalam penelitian ini daftar pertanyaan (kuesioner) hanya diberikan 1 (satu) kali. Uji Reliabilitas mengunakan formula koefisien Alpha Cronbach yang dihitung menggunakan paket program SPSS for Windows, diperoleh nilai Alpha untuk masing – masing Variabel sebagai berikut:
dinyatakan valid dalam pengukuran. Uji reliabilitas artinya ada konsistensi jawaban responden terTabel2. Alpha Cronbach untuk Uji Reliabilitas No Item 1 X1 2 X2 3 X3 4 Y Sumber data : Lampiran 5
Alpha 0,817 0,829 0,787 0,786
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman, faktor suku bunga, faktor kenyamanan pelayanan dan prosedur beserta indikator–indikatornya yang dinyatakan valid, terbukti signifikan karena nilai alpha > (α > 0,216) sehingga dinyatakan reliabel atau konsisten dalam pengukuran.
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel variabel independen secara bersama– sama dengan variabel dependent. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier berganda dengan tiga variabel. Dan hipotesis dibuktikan dengan menggunakan perhitungan matematis dari data yang diperoleh melalui program komputer SPSS 16. Dari seluruh hasil estimasi model persamaan dapat dilihat dari tabel berikut:
Analisis regresi linier berganda Analisis regresi digunakan untuk mencari koefisien korelasi antara
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
38
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Tabel 3. Koefisien Regresi Pengambilan Kredit Variabel Konstanta X1 X2 X3 R R² Adjusted R² F hitung Signifikan F F tabel
Koefisien Regresi 0,245 0,228 0,372 0,313 = 0,883 = 0,780 = 0,772 = 95,568 = 0,000 = 2,717
Beta 0,130 0,100 0,121 0,100
thitung 1,882 2,283 3,078 3,133
Signifikan t 0,063 0,025 0,003 0,002
Sumber : lampiran 6, diolah Dari hasil analisis regresi linier berganda 3 variabel diperoleh konstan sebesar 0,245. Koefisien variabel sebesar 0,228 ; koefisien variabel sebesar 0,372 ; koefisien variabel sebesar 0,313. Dengan demikian dapat ditentukan persamaan regresi : Y = 0,245 + 0,228 + 0,372 + 0,313 Dari persamaan regresi diatas, maka interprestasi dari masing – masing koefisien variabel 1. Nilai sebesar 0,245 adalah intersep antara garis regresi dengan sumbu tegak. 2. Jika naik sebesar 1 satuan, maka kemudahan sistem dan syarat pinjaman anggota koperasi akan naik sebesar 0,228 dengan asumsi , konstan. 3. Jika naik sebesar 1 satuan, maka suku bunga akan naik sebesar 0,372 dengan asumsi , konstan 4. Jika naik sebesar 1 satuan, maka pelayanan dan prosedur
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
akan naik sebesar 0,313 dengan asumsi , konstan. Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Dari hasil output pada lampiran 7 khususnya tabel coefficients collinearity statistics dapat diketahui nilai VIF sebagai berikut : sebesar 4,050 , sebesar 5,433 , sebesar 3,840. Sedangkan nilai toleransi untuk nilai VIF bisa mengandung masalah multikolinearitas adalah ≥ 10, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung masalah multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Dari hasil output pada lampiran 8 pada model gleyser akan ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing – masing variabel independen terhadap nilai absolute residualnya sebagai berikut : sebesar 0,526 , sebesar 0,930 , sebesar 0,946. Karena nilai sig.t lebih besar dari pada nilai α (0.05) maka dapat dipastikan
39
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
hasil output tidak mengandung unsur heteroskedastisitas. Pengujian koefisien Determinasi (R²) Digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model regresi dalam menjelaskan kejadian sebenarnya. Pada output pada lampiran 6 diperoleh dari R square adalah sebesar 0,780 dan nilai Adjusted R Square 0,772 ,itu berarti bahwa proporsi variasi dependent (Y) yang dapat dijelaskan oleh semua komponen variable independent (X) sebesar 0,772. Pengujian regresi secara keseluruhan (Uji F) Untuk membuktikan apakah secara keseluruhan variabel independen yaitu faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman ( ),
bersama mempunyai pengaruh yang signifikan (Y) maka digunakan Uji F.
faktor
3. Kriteria Pengujian
suku
bunga
(
),
faktor
pelayanan dan prosedur (
) secara
Hₒ diterima apabila :
≤
2,72 Hₒ ditolak apabila :
> 2,72
4. Perhitungan Dari output SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai sebesar 95,568 5. Keputusan statistik
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
Langkah – langkah dalam Uji F: 1. Menentukan Hipotesis Hipotesis yang diuji : Hₒ: = 0 Hipotesis yang diuji : Hₒ: artinya ada pengaruh variabel
= 0 ,
, terhadap Y. 2. Menentukan interval keyakinan (i) yang digunakan: α = 5%, maka : = 0,95 (k ; n – (k + 1)) = 0,95 (3 ; 85 – (3+1)) = 0,95 (3 ; 81) = 2,72
≤
(95,568 > 2,72)
,maka Hₒ ditolak dan Ha diterima 6. Kesimpulan 95,568 > 2,72 maka Hₒ ditolak dan menerima Ha, artinya pada tingkat kepercayaan 95% secara keseluruhan baik faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman, suku bunga, pelayanan
40
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
dan prosedur, berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan kredit untuk para nasabah. Pengujian regresi secara individu (Uji t) Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t (T test) untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan benar, pengujian dilakukan terhadap masing – masing variabel. Langkah – langkah dalam Uji t yaitu: 1. Pengujian terhadap kemudahan sistem dan syarat pinjaman ( ) Menentukan formulasi Hipotesis nul (Hₒ) dan hipotesa alternatif (Ha) sebagai berikut:
Hₒ : β1 = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit Hₒ : β1 ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit Tentukan interval keyakinan (i) yang digunakan, maka: α = 5% , = 0,095 ( ; n – (k + 1)) =
0,095 (0,025 ; 85 –
(3+1)) =
0,095 (0,025 ; 81)
= 1,990
Kriteria pengujian
Hₒ diterima apabila : -1,990 ≤
1,990 ≤ Thitung ≤ 1,990 = diterima Kesimpulan
≤ 1,990 Hₒ ditolak apabila : -1,990 >
>
1,990 Perhitungan Dari hasil output SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai Thitung untuk sebesar 2,283 , menunjukkan posisi Thitung pada bagan kriteria pengujian.
Keputusan statistik
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
Karena 2,283 > 1,990 ,maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keyakinan 95% variabel kemudahan sistem dan syarat pinjaman secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit. 2. Pengujian terhadap suku bunga ( )
variabel
Menentukan formulasi Hipotesis nul (Hₒ) dan hipotesa alternatif (Ha) sebagai berikut:
41
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Hₒ : = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit Hₒ : ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit Tentukan interval keyakinan yang digunakan ,maka:
α = 5% ,
=
0,095 ( ; n –
(k + 1)) =
0,095 (0,025 ; 85 –
(3+1)) =
0,095 (0,025 ; 81)
= 1,990
(i)
Kriteria pengujian
Hₒ diterima apabila : -1,990 ≤ ≤ 1,990 Hₒ ditolak apabila : -1,990 >
>
1,990 Perhitungan Dari hasil output SPSS pada lampiran 6 diperoleh nilai untuk sebesar 3,078 , menunjukkan posisi pada bagan kriteria pengujian. Keputusan statistik -1,990 ≤ Thitung ≤ 1,990 = diterima
karena 3,078 > 1,990 ,maka tingkat keyakinan 95% variabel suku bunga secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit. 3. Pengujian terhadap variabel pelayanan dan prosedur ( ) Menentukan formulasi Hipotesis nul (Hₒ) dan hipotesa alternatif (Ha) sebagai berikut: Hₒ : = 0 artinya tidak ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit Hₒ : ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel terhadap variabel pengambilan kredit
Kesimpulan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
42
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Tentukan interval keyakinan yang digunakan ,maka: α = 5% ,
=
(i)
= – (3+1))
0,095 ( ;
=
0,095 (0,025 ; 85
0,095 (0,025 ; 81)
n – (k + 1)) = 1,990 Kriteria pengujian
Hₒ diterima apabila : -1,990 ≤ ≤ 1,990 Hₒ ditolak apabila > 1,990
:
-1,990
Perhitungan Dari hasil output SPSS lampiran 6 diperoleh nilai untuk
sebesar
menunjukkan posisi
>
pada
3,133
,
pada
bagan kriteria pengujian. Keputusan statistik -1,990 ≤ Thitung ≤ 1,990 = diterima Kesimpulan karena 3,133 > 1,990 ,maka tingkat keyakinan 95% variabel pelayanan dan prosedur secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Diperoleh regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0,245 + 0,228 + 0,372 + 0,313 Dari persamaan regresi linier diatas , dapat di interprestasikan masing– masing koefisien variabel sebagai berikut : 1. a = 0,245 mempunyai arti intersep antara regresi dengan sumbu tegak. 2. b1 = 0,228 mempunyai arti jika kemudahan sistem dan syarat pinjaman naik se-besar 1 satuan maka pengambilan kredit akan meningkat sebesar 0,228 , dengan asumsi tingkat suku bunga & pelayanan dan prosedur pinjaman tetap. 3. b2 = 0,372 mempunyai arti jika tingkat suku bunga naik sebesar 1 satuan maka pengambilan kredit akan semakin meningkat sebesar 0,372 dengan asumsi ke-mudahan sistem dan syarat
43
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
pinjaman & pelayanan dan prosedur pinjaman tetap. 4. b3 = 0,313 mempunyai arti jika pelayanan dan prosedur pinjaman naik sebesar 1 satuan maka pengambilan kredit akan meningkat se-besar 0,313 dengan asumsi kemudahan sistem dan syarat pinjaman & tingkat suku bunga tetap. a. Dibuktikan dengan Uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas bahwa model regresi tidak mengandung masalah–masalah asumsi klasik. b. Berdasarkan koefisien determinasi yang disesuaikan atau Adjusted R Square (r²), dibuktikan bahwa proporsi variasi dependent (Y) atau pengambilan kredit yang dapat dijelaskan oleh semua komponen variabel independen (X) seperti: kemudahan sistem dan syarat pin-jaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman sebesar 0,772 c. Kesimpulan uji F dan uji T sebagai berikut : Dibuktikan dengan uji F, bahwa faktor kemudahan system dan syarat pinjaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan
kredit, pada tingkat keyakinan 95%. Dibuktikan dengan uji T, bahwa faktor kemudahan system dan syarat pinjaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman secara signifikan berpengaruh terhadap pengambilan kredit , pada tingkat keyakinan 95%.
Saran Dari hasil kesimpulan diatas , maka dapat diberi saran-saran yang mungkin dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran untuk koperasi dimasa yang akan datang. Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dilakukan sebaiknya perlu ditingkatkan kebijaksanaan mengenai faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman, tingkat suku bunga, pelayanan dan prosedur pinjaman terhadap pengambilan kredit nasabah Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan Banyuwangi. 2. Perlunya mengkaji ulang faktor– faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan kredit, dalam rangka menarik nasabah di Koperasi Bhakti Husada di Dinas KesehatanBanyuwangi.
DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2003. Statistik Induktif, Untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi II. Yogyakarta: Unit penerbitan dan Percetakan Akademi perusahaan YKPN Arikunto S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta; Rineke Cipta Baswir, Revrisor. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Suyatno. 2001. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
44
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
Thoha, M. 1983. Perilaku Organisasi,.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Tjiptoadinugroho, 1994. Perbankan Masalah Perkredritan, Jakarta: PT.Pradnya Paramita Tohar, M. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kanisium Sumodiningrat, Gunawan. Ekonometrika, Teori dan Aplikasi, Untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonosia Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi IX Terjemahan, Jakarta,: Penerbit Airlangga
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
45
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajeman Pemasaran Kotler (1992 : 20) menjelaskan pengertian manajemen pemaasaran adalah: “Analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian terhadap program, yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi”. Perilaku Konsumen Definisi perilaku konsumen menurut kotler (1995 ; 264) dalam bukunya Manajemen Pemasaran menyatakan: “ Perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan dan juga penentuan kegiatan-kegiatan tersebut ”. Berkaitan dengan perilaku konsumen, Philip Kottler mengemukakan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: a. Faktor budaya terdiri dari peran budaya, sub budaya, keluarga, kelas sosial. b. Faktor sosial terdiri dari kelompok acuan, keluarga, peran dan status. c.
Faktor pribadi terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadiaan dan konsep diri.
d. Faktor psikologi terdiri dari motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Pengambilan Kredit Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seorang nasabah dalam keputusannya untuk mengambil kredit. Faktor-faktor tersebut menurut Suyatno (2003:50) adalah: 1. Faktor kemudahan sistem dan syarat pinjaman kredit. Jaminan kredit adalah hak dan kekuasaan barang yang diserahkan oleh debitur kepada kreditur (koperasi) guna menjamin pelunasan hutangnya apabila kredit yang diterimanya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang ditentukan dalam perjanjian kredit. Syarat dan kemudahan system pinjaman merupakan segala hal yang harus dipenuhi dalam mengajukan permodalan kredit yang berupa syarat administrasi dan berupa jaminan. Dalam permitaan kredit, seorang calon nasabah mempunyai pertimbangan untuk memilih kredit dengan jaminan yang lunak dan ringan. Sehingga faktor jaminan atau sistem dan syarat pinjaman mempengaruhi calon nasabah untuk mengambil kredit. 2. Faktor suku bunga. Suku bungan adalah biaya bunga yang dibebankan kepada setiap nasabah yang mengambil kredit dan ditentukan oleh koperasi. Dalam pemberian atau menjamin suatu pinjaman atau kredit, tingkat suku bunga disesuaikan dengan kondisi pinjaman atau kredit tersebut. Jadi setiap koperasi diberi kebebasan untuk menentukan kebijaksanaan kreditnya. Dalam hal ini nasabah akan mengadakan perbandingan sebelum menentukan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
46
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nasabah untuk Mengambil Kredit pada Koperasi Bhakti Husada di Dinas Kesehatan
pilihannya. Oleh karena itu, faktor suku bunga mempengaruhi calon nasabah untuk mengambil kredit. 3. Faktor kenyamanan pelayanan dan prosedur Pelayanan dalam mengambil kredit meliputi sikap karyawan koperasi dan fasilitas yang ada dalam pengambilan kredit. Dalam pengambilan kredit ada hal yang tidak kalah penting yaitu prosedur. Prosedur merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengajuan pengambilan kredit. Prosedur yang berbelit-belit akan menjadi pertimbangan bagi nasabah sebelum mengajukan permohonan kredit. Sebaliknya prosedur yang mudah akan menjadi motif bagi nasabah dalam pengajuan pengambilan kredit. Oleh karena itu fackor kenyamanan pelayanan dan prosedur mempengaruhi calon nasabah untuk mengambil kredit.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF Vol.3.No.7 April 2006
47