BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1.
Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan
mengambil objek penelitan pada Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Jl. Raya Kendung No. 115 – 117 Surabaya. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Implementasi Electronic Filing System (e-filing) Dalam Praktek Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Di Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Menurut Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut : “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bias juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu.” Sedangkan menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut : “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006:39) pengertian objek penelitan adalah : “Objek penelitian (variable penelitian) adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.”
37
38
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran penelitian dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu.
3.2.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam menyusun tugas
akhir ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung. Menurut Sugiyono (2009:35) pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut: “Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variable yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain.”
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian yang digunakan untuk dapat menggambarkan serta menganalisis hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian deskriptif digunakan peneliti untuk dapat menggambarkan Implementasi Electronic Filing System (e-FILING) Dalam Praktek Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Di Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Metode ini juga dapat dikatakan sebagai suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.
39
3.3.
Variabel Penelitian Dan Operasional Variabel
3.3.1.
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009:39) menyatakan pengertian variabel adalah : “Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”
Sesuai dengan judul skripsi yang ingin penulis tinjau yaitu Implementasi Electronic Filing System (e-filing) Dalam Praktek Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT), maka variabel yang ada hanya satu variabel dengan judul Implementasi Electronic Filing System (e-filing) Dalam Praktek Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Di Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. 3.3.2.
Operasional Variabel Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu “Implementasi Electronic
Filing System (e-filing) Dalam Praktek Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Di Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya”, ada satu variabel yaitu Variabel Independen yang diwakili oleh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kerumitan, keamanan dan kerahasiaan, kesiapan teknologi informasi wajib pajak. 3.3.3.
Variabel Independen: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness) Variabel persepsi kegunaan (perceived usefulness) menggunakan data
primer yang berasal dari wawancara. Persepsi kegunaan didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan kegunaan atau manfaat dari pemakaian sistem. Jika individu menginterpretasikan bahwa e-filling dapat menguntungkan maka secara langsung akan menggunakan sistem e-filling. Namun sebaliknya jika individu
40
merasa kurang percaya atau tidak mengetahui manfaat dari sistem e-filling tersebut maka akan ragu untuk menggunakannya. Berikut ini adalah jenis pernyataan penelitian mengenai persepsi kegunaan (perceived Usefulness). 1. Dengan adanya e-filing saya dapat melaporkan pajak tanpa antri di KPP. 2. Penggunaan e-filing dapat menghemat waktu pelaporan pajak saya. 3. Dengan adanya e-filing dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan pajak saya. 3.3.4.
Variabel Independen: Persepsi Kemudahan (Perceived Ease Of Use) Variabel persepsi kemudahan (perceived ease of use) menggunakan data
primer yang berasal dari wawancara. Persepsi kemudahan didefinisikan bagaimana individu menginterpretasikan bahwa mempelajari dan menggunakan sistem tersebut merupakan hal yang mudah. Berikut ini adalah jenis pernyataan penelitian mengenai persepsi kemudahan (perceived ease of use). 1. Saya belum paham secara keseluruhan dalam menggunakan e-filing. 2. Saya belum terampil dalam menggunakan e-filing. 3. Saya masih bingung dalam menggunakan e-filing. 3.3.5.
Variabel Independen: Kerumitan (Complexity) Variabel kerumitan (complexity) menggunakan data primer yang berasal
dari wawancara. Kerumitan didefinisikan sebagai ukuran dimana suatu sistem dinilai mudah atau sulit dipahami. Ukuran kerumitan tersebut juga dipengaruhi oleh keterbatasan kemampuan yang dimiliki pengguna dalam pemahaman sistem tersebut.
41
Berikut ini adalah jenis pernyataan penelitian mengenai kerumitan (complexity). 1. Saya masih kesulitan dengan langkah-langkah dalam menggunakan e-filing. 2. Saya belum terbiasa dalam menggunakan e-filing. 3.3.6.
Variabel Independen: Keamanan Dan Kerahasiaan (Security and
Privacy) Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas (Dewi, 2009). Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem. Dalam sistem e-filing ini aspek keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password bagi wajib pajak yang telah mendaftarkan diri untuk dapat melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) secara online Digital Certificate juga dapat digunakan sebagai proteksi data Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu. Berikut ini adalah jenis pernyataan penelitian mengenai keamanan dan kerahasiaan (security and privacy). 1. Bagi saya pelayanan pelaporan pajak dengan menggunakan e-filing adalah aman. 2. Saya yakin dengan menggunakan e-filing kerahasiaan pelaporan pajak saya dapat terjaga. 3. Saya tidak khawatir dengan masalah keamanan e-filing.
42
3.3.7.
Variabel Independen: Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
(Readiness Technology Taxpayer Information) Kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-filing. Jika wajib pajak bisa menerima sebuah teknologi baru maka wajib pajak tersebut tidak ragu-ragu untuk melaporkan pajaknya menggunakan e-filing. Kesiapan teknologi informasi juga mempengaruhi kemajuan pola pikir individu, artinya semakin individu siap menerima teknologi yang baru berarti semakin maju pemikiran individu tersebut yaitu bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin lama semakin berkembang ini. Berikut ini adalah jenis pernyataan penelitian mengenai kesiapan teknologi informasi wajib pajak (Readiness Technology Taxpayer Information). 1. Koneksi jaringan internet kurang baik. 2. Kurangnya sosialisasi tentang tata cara penggunaan e-filing. 3. Tidak tersediannya hardware untuk menggunakan e-filing apabila melaporkan pajak pada saat di rumah. 3.4.
Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian Pengumpulan data lapangan akan dilakukan dengan cara :
1.
Wawancara Dalam penelitian ini akan digunakan teknik wawancara baik secara
terstuktur maupun tidak terstruktur yang berkaitan dengan implementasi Electronic Filing System dalam penyampaian SPT oleh Wajib Pajak. Wawancara terstruktur dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti, sedangkan wawancara tidak terstruktur yakni wawancara
43
yang dilakukan tanpa berpedoman pada daftar pertanyaan, dimana materi diharapkan dapat berkembang sesuai dengan informasi jawaban dan situasi yang berlangsung. 2.
Catatan lapangan diperlukan untuk menginventarisir hal-hal baru yang
terdapat dilapangan yang ada kaitannya dengan hasil wawancara yang diperoleh. 3.
Studi kepustakaan, untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-
pendapat maupun penemuan-penemuan yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan. 3.5.
Teknik Analisis Data
3.5.1.
Pengolahan Data Setelah semua data dapat dikumpulkan dengan metode wawancara,maka
dilakukan pengolahan data dengan cara sebagai berikut : a. Pertama-tama semua catatan diperiksa dan dibaca sedemikian rupa. Hal-hal yang diragukan kebenarannya atau dirasa masih belum jelas, setelah dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya maka dapat
dilakukan
pertanyaan
ulang
kepada
responden
yang
bersangkutan; b. Kemudian setelah catatan-catatan tersebut disempurnakan, maka susunlah catatan-catatan tadi sesuai dengan keterangan menurut nama-nama responden; c. Selanjutnya,
penulis
dapat
mulai
mengelompokkan
dan
mengklasifikasikan data-data yang telah diperoleh menurut batas ruang lingkup masalahnya. Hal tersebut untuk memudahkan analisis data yang akan disajikan sebagai hasil dari penelitian lapangan.
44
3.5.2.
Analisis Data Analisa terhadap data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan
dianalisis secara kualitatif. Analisis data kualitatif adalah metode analisis data yang mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh menurut kualitas dan kebenarannya, kemudian dihubungkan dengan teori-teori yang diperoleh dari studi kepustakaan sehingga mencapai kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas. Adapun analisa kualitatif ini menggunakan metode berpikir secara induktif, yaitu cara berpikir yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian dinarik kesimpulan yang sifatnya umum serta mengikuti tata tertib dalam penulisan laporan-laporan penelitian ilmiah. Setelah analisis data selesai maka hasilnya akan disajikan dalam suatu laporan yang bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan menuturkan dan menggambarkan secara sistematis mengenai Implementasi Electronic Filing System (e-Filing) dalam Praktek Perpajakan di Indonesia sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. 3.5.3.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Bagian Keuangan
RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya. Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti adalah bahwa lokasi yang dipilih tersebut merupakan suatu lembaga pemerintahan yang dalam aktifitas transaksi perekonomiannya selalu berhubungan dengan perpajakan. Ketentuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak merupakan suatu ketentuan yang sifatnya homogen, artinya bahwa ketentuan tersebut akan berlaku sama di seluruh Kantor Pelayanan Pajak di Indonesia.
45
Selain itu, di Surabaya, sistem e-Filing sudah aktif diaplikasikan oleh Wajib Pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT). Dengan pertimbangan tersebut, diharapkan peneliti dapat memperoleh semua data-data perpajakan yang diperlukan yang berhubungan dengan e-Filing.