III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1
Objek dan Alat Percobaan Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh Malon betina
dewasaumur 4-5 bulan. Jumlah puyuh Malon yang dijadikan sampel sebanyak 37 ekor. 3.1.1
Peralatan
1. Alat tulis, berfungsi untuk mencatat data hasil pengamatan. 2. Laptop, berfungsi untuk mengolah data hasil pengamatan. 3. Kamera digital, berfungsi untuk mengambil gambar objek yang diamati. 4. Pita ukur dengan panjang 1,5 m dengan ketelitian 0,01 cm, berfungsi untuk mengukur bagian-bagian tubuh yang diamati. 5. Jangka sorong dengan panjang 15 cm dengan ketelitian 0,01 mm, berfungsi untuk mengukur bagian-bagian tubuh yang diamati. 6. Timbangandengan kapasitas 3 kg dengan ketelitian 20 g, berfungsi untuk mengukur bobot badan puyuh yang diamati. 3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Pada penelitian
deskriptif dan pengambilan data dilakukan menggunakan rumus slovin. 3.2.1
Prosedur Kerja 1. Pengambilansampel puyuh di kandang menggunakan rumus slovin. 2. Pengamatan sifat-sifat kualitatif 3. Pengukuran bobot badan puyuh menggunakan timbangan analitik.
14
4. Setelah dilakukan penimbangan, puyuh diukur bagian-bagian tubuhnya menggunakan jangka sorong dan pita ukur. 5. Mencatat semua pengamatan yang telah dilakukan 3.2.2
Peubah yang Diamati Sifat kualitatif yang diamati pada puyuh malon betina dewasa adalah
sebagai berikut : 1. Warna bulu secara keseluruhan (Plumage) dilakukan dengan cara dikelompokan warna bulu yang dominan pada bagian tertentu, contoh : bulu perut, bulu dada, bulu leher dan bulu kepala. Banyaknya warna yang dominan pada masing – masing bagian yang di amati merupakan warna bulu secara keseluruhan pada puyuh malon betina dewasa. 2. Warna bulu yang terdapat pada bagian tertentu (feather site) a. Bulu bagian kepala Pengamatan yang dilakukan pada warna bulu bagian kepala berdasar pada warna bulu dominan serta variasi yang terdapat pada puyuh Malon betina dewasa, seperti : warna coklat muda, warna coklat dan warna hitam. b. Bulu bagian leher Pengamatan yang dilakukan pada warna bulu bagian leher berdasar pada warna bulu dominan serta variasi yang terdapat pada puyuh Malon betina dewasa, seperti : warna coklat muda, warna coklat dan warna hitam. 3. Warna shank, berdasarkan warna shank dominan, yaitu : putih kekuningan. 4. Warna paruh, berdasarkan warna Paruh dominan, yaitu : hitam. Sifat kuantitatif yang diamati pada puyuh malon betina dewasa adalah sebagai berikut:
15
1. Bobot badan, merupakan bobot badan puyuh betina yang ditimbang dengan menggunakan timbangan dalam satuan gram. 2. Bagian kepala terdiri atas: a. Panjang kepala, merupakan panjang dari bagian pangkal paruh sampai dengan belakang tulang occipital yang diukur dengan menggunakan alat jangka sorong dalam satuan centimeter. b. Lebar kepala, merupakan lebar tempurung kepala yang diukur dengan menggunakan alat jangka sorong dengan satuan centimeter. c. Lebar paruh, merupakan lebar dari bagian pre maxilla (os incisivum) sampai bagian maxilla (os maxillare) yang diukur dengan menggunakan alat jangka sorong dalam satuan centimeter. 3.
Bagian badan terdiri atas:
a. Jarak kedua tulang pubis, diukur dengan menggunakan alat jangka sorong dalam satuan centimeter. b. Lebar dada, merupakan jarak antara dada pada bagian kiri dan dada pada bagian kanan diukur dari kedua bagian pangkal sayap melalui bagian leher yang diukur dengan menggunakan alat jangka sorong dalam satuan centimeter. 4. Bagian kaki terdiri atas: a. Panjang shank, merupakan tulang tarsometatarsus yaitu jarak dari bagian persendian antara tulang femur dengan shank sampai persendian antara bagian tulang shanks dengan bagian tulang jari yang diukur dengan menggunakan alat pita ukur dalam satuan centimeter. 3.2.3 Analisis Statistik
16
Analisis data dilakukan menggunakan analisis statistika deskriptif (Sudjana, 2005) terhadap sampel puyuh Malon, meliputi: 1. Rata-rata / mean yaitu bilangan yang diperoleh dari seluruh jumlah skor dibagi dengan jumlah data
𝑥̅ =
∑ 𝑥𝑖 𝑛
Keterangan :
∑𝑁 𝑖=1 𝑥𝑖
=jumlah nilai data
N
= jumlah data
i
= 0,1,2,......N
2. Simpangan baku (S) yaitu digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok
s=√
∑(𝑥𝑖 −𝑥)2 𝑛−1
Keterangan : n = ∑(𝑥 − 𝑥̅ )2 𝑥̅
𝑥𝑖 𝑥i𝑖
= rata-rata = bilangan dari suatu peubah = 1,2,3....N
3. Koefisien variasi (KV), digunakan untuk menjelaskan keragaman kelompok. 𝑠
KV = 𝑥̅ × 100% Keterangan: S = Simpangan baku 𝑥̅
= Rata-rata
17
4. Pendugaan parameter adalah melakukan estimasi terhadap nilai dugaan atau taksiran suatu parameter tertentu, karena pada umumnya nilai parameter suatu distribusi tidak diketahui, rumusnya adalah:
𝑥̅ − 𝑡𝑝
𝑠 √𝑛
< 𝜇 < 𝑥̅ + 𝑡𝑝
Keterangan : 𝑥̅ = rata – rata hitung 𝑡𝑝
= nilai t didapat dari daftar distribusi
s
= simpangan baku
n
= jumlah sampel
𝑠 √𝑛