FACTORIAL DESIGN Statistik Psikologi Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id
Istilah factorial mengacu pada efek interaksi antar variabel independen. Efek
interaksi merupakan efek atau pengaruh kombinasi/bersama-sama dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen Menguji perbedaan sebuah variabel dependen atas dasar dua atau lebih
variabel independen Data variabel independen bersifat diskrit dan data variabel dependen
bersifat kontinum Terdapat 2 atau lebih variasi dalam variabel independen
One-way, two-way, or moreee….?? Maksud dari n-way “n” mengacu pada jumlah variabel independennya
(faktornya). Ingattt…bedakan jumlah variabel independen dengan variasi dalam variabel!!!! One-way anova jika variabel independennya 1 tapi variasinya lebih dari 2 Two-way anova jika variabel independennya 2
Three-way anova jika variabel independennya 3
Seringkali diinformasikan dalam notasi perkalian Misalkan: 1. 3x3 factorial design. terdapat 2 variabel independen. IV1 memiliki 3
variasi dan IV2 memiliki 3 variasi 2. 2x3 factorial design Terdapat 2 variabel indepenen. IV 1 memiliki 2
variasi dan IV2 memiliki 3 variasi 3. 2x2x3 Terdapat 3 variabel independen. IV1 memiliki 2 variasi, IV 2
memiliki 2 variasi, dan IV3 memiliki 3 variasi
MACAM FACTORIAL DESIGN • Independent Factorial Designs: dimana terdapat dua variabel independen (faktor)
atau lebih yang dikenakan pada subjek yang berbeda •
Repeated-measures (related) factorial designs: dimana terdapat dua variabel independen (faktor) atau lebih yang dikenakan pada subjek yang sama (pengukuran berulang)
•
Mixed designs: teknik analisis ini merupakan gabungan antara independent factorial designs dan repeated-measures (related) factor designs, di mana terdapat dua variabel independen atau lebih yang dikenakan pada subjek yang berbeda (independent factorial designs) dan diukur secara berulang kali (repeated measures)
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat ditemukan beberapa bentuk istilah atau penamaan
disainnya. Misal:
Two-way independent ANOVA: Analisis untuk penelitian dengan dua variabel
independen pada subjek yang berbeda Three-way independent ANOVA: Analisis untuk penelitian dengan tiga variabel
independen pada subjek yang berbeda Two-way repeated measures ANOVA: Analisis untuk penelitian dengan dua variabel
independen pada subjek yang sama (pengukuran berulang) Two-way Mixed ANOVA: Analisis untuk penelitian dengan dua variabel independen
pada subjek yang berbeda dengan pengukuran berulang
Contoh 1: Two-way Repeated Measure ANOVA Seorang peneliti ingin mengetahui tentang apakah terdapat perbedaan penilaian kompetensi
seseorang yang menggunakan make up dan tidak menggunakan make up, apakah terdapat perbedaan penilaian kompetensi seseorang dipengaruhi oleh lamanya pengamatan yaitu pengamatan pendek (0,25 detik) dan pengamatan panjang (tak berbatas), dan apakah terdapat interaksi antara efek penggunaan make up beserta lamanya waktu pengamatan terhadap penilaian kompetensi seseorang. Penelitian melibatkan 40 partisipan yang diminta menilai foto-foto wanita yang menggunakan
make-up dan tidak menggunakan make-up. Pada sesi 1, partisipan diminta mengamati foto-foto yang tampil dalam waktu 25 detik dan pada sesi 2 partisipan diminta mengamati foto-foto dalam waktu yang tidak terbatas
Faktor/Variabel Independen Lama Pengamatan
Aplikasi Make-up Dengan Make-up
Tanpa Make-up
Pengamatan 25 detik
Mengamati foto bermake-up dalam durasi 0.25 detik
Mengamati foto tanpa make-up dalam durasi 0.25 detik
Pengamatan tak terbatas
Mengamati foto bermake-up dengan durasi yang tidak dibatasi
Mengamati foto tanpa make-up dengan durasi yang tidak dibatasi
Hipotesis Contoh 1
H01: Tidak terdapat perbedaan penilaian mengenai kompetensi seseorang yang menggunakan
make-up dan tidak menggunakan make-up H01: Tidak terdapat perbedaan penialian mengenai kompetensi seseorang ketika diminta
mengamati selama jangka waktu pendek (25 dtik) dan jangka waktu tidak berbatas H03: Tidak terdapat efek interaksi antara penggunaan make-up dan lamanya waktu
pengamatan terhadap penilaian mengenai kompetensi seseorang
karena masing-masing variabel independen terdiri dari 2 variasi maka tidak perlu menggunakan analisis post-hoc
Contoh 2: Two-way Independent Anova Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat depresi antara pasien yang
diberikan psikoterapi dengan pendekatan CBT, Psikoanalisis, dan Humanistik, apakah terdapat perbedaan tingkat depresi berdasarkan pemberian anti-depresan, antara yang diberikan anti depresan dan tidak diberikan anti-depresan, serta apakah terdapat efek dari interaksi jenis psikoterapi yang didapatkan dengan pemberian obat terhadap tingkat depresi. Penelitian ini dikenakan pada 30 orang pasien, yang mana 5 pasien akan diberikan CBT dan
diberikan anti-depresan, 5 pasien akan diberikan CBT dan tidak diberikan anti-depresan, 5 pasien akan diberikan Psikoanalisis dan diberikan anti-depresan, 5 pasien akan diberikan Psikoanalisis dan tidak diberikan anti-depresan, 5 pasien diberikan terapi Humanistik dan antidepresan, dan 5 pasien diberikan terapi Humanistik dan tidak diberikan anti-depresan.
Faktor/Variabel Independen Pemberi an obat
Psikoterapi CBT
Psikoanalisis
Humanistik
Diberi antidepressan
5 partisipan diberi antidepressan dan mengikuti CBT
5 partisipan diberi anti5 partisipan diberi antidepressan dan mengikuti terapi depressan dan mengikuti psikoanalisis terapi humanistic
Tidak diberi anti-depressan
5 orang tidak diberi antidepressan dan mengikuti CBT
5 orang tidak diberi anti5 orang tidak diberi depressan dan mengikuti terapi anti-depressan dan pasikoanalisis mengikuti terapi humanistik
Hipotesis Contoh 2:
Hipotesis Utama H01: Tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara pasien yang mendapatkan terapi
pendekatan CBT, Psikoanalisis, dan Humanistik H02: Tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara pasien yang diberi anti-depresan dengan
yang tidak diberi anti-depresan Ha3: Tidak terdapat efek interaksi antara jenis psikoterapi dan pemberian medikasi yang signifikan terhadap
tingkat depresi
Hipotesis tambahan (post hoc) Ha4: Tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara pasien yang mendapatkan terapi
pendekatan CBT dengan pasien yang mendapatkan terapi dengan pendekatan Psikoanalisis Ha5: Tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara pasien yang mendapatkan terapi
pendekatan CBT dengan pasien yang mendapatkan terapi dengan pendekatan Humanistik Ha6: Tidak terdapat perbedaan tingkat depresi yang signifikan antara pasien yang mendapatkan terapi
pendekatan Psikoanalisis dengan pasien yang mendapatkan terapi dengan pendekatan Humanistik
Sumber
db
Variasi
Faktor1 (antar1)
Faktor2 (antar2)
Interaksi
k1-1
k2-1
Jumlah Kuadrat (JK)
JK an t1
JK an t2
(
X k1 ) 2 ( X to t ) 2 n k1
(
N to t
Xk2 )2
nk 2
(
X to t ) 2
N to t
dbantar1 x
Mean Kuadrat (MK)
JK an t1 dban t1
F
Ftabel
MK an t1 MK d al
Signifikansi
Fhitung > Ftabel = signifikan; Ha
JK an t2 dban t2
JK in ter dbin ter
dbantar2
Fhitung
F
MK an t2 MK d al
F
diterima.
Fhitung < Ftabel =
MK in ter MK d al
tidaksignifikan; Ha
N-1-dbantar1Dalam
dbantar2-
JKdal JK tot JKant1 JKant2 JKinter
dbinter Total
JK inter
N-1
JK tot
X 2tot
(
X tot )2 N tot
( X b1 ) 2 ( X b 2 )2 ( X bm ) 2 ( X tot ) 2 ( JK antar1 JK antar2 ) nb1 nb 2 nbm N
ditolak.
JK d al dbd al
--
--
--
--
--
TUGAS KELOMPOK DIKUMPULKAN MINGGU DEPAN (PERTEMUAN 9) Mencari jurnal penelitian yang menggunakan desain factorial. Tugas: 1.
Berikan alasan mengapa menurut anda penelitian tersebut menggunakan disain factorial!
2.
Berikan alasan menurut anda disain factorial apa yang digunakan dalam penelitian itu!
3.
Buatlah seluruh null-hypothesis untuk penelitian tersebut!
#1 kelompok terdiri dari maksimal 5 anggota. 1 kelas maksimal 12 kelompok # tugas diketik dan jurnal penelitian yang menjadi rujukan dilampirkan. tidak perlu dicover plastik mika
CONTOH SOAL LATIHAN Seorang peneliti ingin meneliti efek dari aktivitas bermain dan jenis kelamin terhadap
ketrampilan komunikasi anak. Terdapat 10 orang anak perempuan dan 10 orang anak laki-laki yang mengikuti penelitian ini. 5 orang anak perempuan mengikuti aktivitas permainan kooperatif dengan robot dan 5 orang anak perempuan mengikuti aktivitas permainan kooperatif dengan teman sebaya. 5 orang anak laki-laki mengikuti aktivitas permainan kooperatif dengan robot serta 5 orang anak laki-laki mengikuti aktivitas permainan kooperatif dengan teman sebaya. Apa jenis disain factorial untuk contoh latihan di atas? Buatlah hipotesis dari contoh latihan tersebut!
Kooperatif dengan robot
No. Subjek
Kooperatif dengan teman sebaya
Sub-Total
Sub-Total Total
♂1 ♂2 ♂3 ♂4 ♂5 n1=... ♂6 ♂7 ♂8 ♂9 ♂10 n3= ...
Laki-laki X1 4 4 5 6 7 ... 7 5 8 4 5 .... ...
No. Subjek (X1)2 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
♀1 ♀2 ♀3 ♀4 ♀5 n2=... ♀6 ♀7 ♀8 ♀9 ♀10 n4=10 ...
Perempuan X2 8 6 7 9 8 .... 9 9 9 8 8 .... ...
(X2)2 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Total X ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
(X)2 ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...