F0KUS JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN SEKOLAH TlNGGl ILMU EKONOMI BANDUNG
-
C I
I..
-
-.
. I
.
**.:iCi.. ; .
.
. .
,
'
-
i .
- ,
Edisi Perdana, Mei 1999 Kesiapan Pendidikan Tinggi Dalam Menghadapi Perubahan Tuntutan Masyarakat Terhadap Profesi ~kuntanslDalam Reformasi Pendidikan Akuntansi Prof. Dr. Hj. Koesbandijah A.K. M.S., Ak. 'Pendekatan Model Sistem Produksi Dan Relevansi Konsepnya Dalam Perencanaan Pengelolaan Jurusan Sunardi S. Brahmana, S.E., M.T.L Meningkatkan kualitas Sumber Daya Mahasiswa Melalui Belajar EfeMif Di Perguruan Tinggi Elisabeth Koes Soedijati, Dra., M.Si.
-
-
.
Sudah Siapkah Bisnis Anda Menghadapi Anjloknya Rupiah? groho J.S., S.E., M.M. & Lasmanah, S.E. Translasi Mata Uang Asing (Foreign Currency Translation) Diana Sari, S.E. Strategi Dalam J3ne Based Competitiom Penerapan Konsep Just-In-lime . Salim Munabi S.E., M.M.
Unit Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Band8ung
KESIAPAN PENDIDIKAN T I N G G I DALAM MENGHADAPL PERUBAHAN TUNTUTAN MASYARAKAT TERHADAP PROFES: AUIIA17AAICT n A l A M O E K n R M A C T D F N n T n T K A N A U l l N T A N C l
& h-4
?:J:i: I ~ . + I : ? L
~ht''*ltZC~>',b? iifti.,;mAjws
I"":
K' rln'7+j,q,::.?m
p
.
8-
V,'&i\..>
,
:
sirs&,'. 4 : !
2
--
?E
.Q$; s , h & , c i " - ~ : i ;
:%c!c*-=T:GG
menjabat Ketua Badan Pengarus Yay-
Widyamma
bersangkutan; dan mereka 'adalah orang-orang yang sudah mempunyai pengalaman dan pimpinan organisasi di mana mereka bekerja. Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas berarti, bahwa lulusan pendidikan akuntansi diharapkan adalah orang-orang yang independen dan berintegritas, siap menghadapi dunia nyata yang tidak sesederhana yang dibayangkan. Penulis yang mengamati pendidikan akuntan yang sedang berlangsung masih melihat adanya pengajar yang tidak mempersiapkan mahasiswanya menghadapi dunia nyata. Masih ada yang beranggapan bahwa mengajar adalah cukup membacakan atau menjelaskan apa yang tercantum dalam textbook. Lebih-lebih karena tidak dibiasakan berkomunikasi dua arah, melakukan presentasi di depan kelas, dilakukan quiz, membuat reading assignment) mahasiswa tidak termotivasi untuk giat belajar; membentuk kelompok untuk kagiatan interpersonal, juga sangat perlu. Sebaiknya mengetahui perkembangan yang telah terjadi di bidang pendidikan akuntansi dan mendeteksi perubahan apa yang diperlukan. Memang reformasi juga harus dilakukan di bidang pendidikan menghadapi milenium ke tiga ini agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat pemakai jasa akuntan yang mengglobal.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI D I INDONESIA Dari semua profesi yang pemakaian gelarnya diatur oleh undang-undang adalah profesi akuntansi, yaitu Undang-undang Nomor 34 tahun 1954 yang mengatur pemakaian gelar akuntan. Tindakan ini diambil Pemerintah karena pada waktu itu lulusan kursus-kursus tata buku (Bond A, Bond 8, dan MBA (Moderne Berdrijf Administratie)) menamakan diri akuntan dan membuka praktik kantor akuntan. Dengan demikian hanya lulusan fakultas ekonomi negeri dan setaranya sesuai dengan kriteria menurut undang-undang yang dapat menyandang gelar akuntan. Sejak tahun 50-an sampai kini telah diselenggarakan pendidikan akuntansi strata S1 dan D3 oleh negeri maupun swasta. Dan beberapa tahun terakhir beberapa Universitas Negeri telah menyelenggarakan program 52 dan S3. Sesuai dengan Undang-undang No. 34
tahun 1954 hanya lulusan UI, UGM, Ulpad, dan lain-lainnya mendapat langnarg pengdaMl dari Departemen Keuangan, sehingga bngsung memperoleh register negara dan dn#m akuntan dan memang masih terdapat Universitas Neger~yang lulusannya belurn dapat langsung menyandang gehr akuntan, yaitu UNILA dan UNLAM, dan juga selumh lulusan PTS. Mereka diharuskan lulus Ujian Negara Akuntansl (UNA) agar dapat rnemperdeh register akuntan. Ditinjau dari sudut kurikulum yang harus ditempuh, konsorsium Ilmu Ekonomi telah menetapkan kurikulum minimal bagi Jurusan Akuntansi yang sampai sekarang dipakai baik oleh PTN maupun PTS. Kurikulum tersebut memang dirancang untuk menghasilkan akuntan, namun hanya lulusan PTN saja (sebagian besar) yang langsung bergelar akuntan. Oleh karena itu lulusan PTS merasa dibedakan apabila mereka menginginkan register akuntan harus menempuh UNA dulu. Walaupun demikian, bagi yang langsung memasuki dunia kerja setelah lulus program S1 dan bersedia bekerja keras secara tekun dan ulet mengikuti perkembangan dunia akuntansi, dapat memperoleh kedudukan yang baik dan sukses. Dengan demikian program pendidikan akuntansi yang berlaku di Indonesia menyatukan dua macam pendidikan, yaitu pendidikan Sarjana Akuntansi dan Pendidikan Akuntan (PTN) yang merupakan pendidikan profesi untuk menyiapkan lulusan memasuki profesi akuntansi
KURIKULUM PENDIDIKAN AKUNTANSI SK Nomor 036/U/1993 Depdikbud menetapkan batasan satuan kredit semester (sks) bagi kurikulum program S1 akuntansi sebanyak 144 - 160 sks. Sesuai dengan SK 0313/U/1994 susunan kurikulum minimal Program S1 Akuntansi yang berlaku nasional adalah sebagai berikut : a. Mata Kuliah Umum (MKU) b. Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) c. Mata ~ u l i a hKeahlian (MKK) Jumlah
10 sks 53 sks 57 sks 120 sks
Dengan demikian untuk mencapai kurikulum minimal masih terdapat 24 sks untuk mata kuliah pilihan. Ditinjau dari sudut mata
KESIAPAN PENDIDIKAN T~MGGI DALAM MENGHADAPAI PERUBAHAN TUNTUTAN MASYARAKAT TERHADAP PROFESI AKUNTANSI DAUM REFORMASI PENDIDIKAN AKUNTANSI.
Apabila usul-usul penataan pendidikan mofesi akuntansi telah disetuju!,,+dan berlakukan, apakah dengan sendirinya $can peroleh kelulusan yang betul-betul proEsipnal ?c Penulis yakrn itu dapat terjadi apabila g+mua. *rsyaratan unt k . g ~ p e r o l e h n y a Q&muhi. Miqbxa persgp&n .wfqgmwang~;~ -
yang haus d i i a profesinya; sayangnys ti&& H--- bebuat, yang sama dengan akeR d M m i memang karem Wak 6du tna; seaang pendidik pengajar. Berkaitan dengln khususnya di .Wng pr&& ah.IPllsi dan tuntutan dunia us&haa beserfil yangq sejak lama s d q h mmsa t . OBtEdap laporan keuangan yang ti* idhmdif da3n transparan penulis ntesgajdc )8epae sea&r rekan pendidik pengajar rgwggqi k&hn i masyarakat dan merubah I&' d lama r menjadi motivator wtwiswanyk katauladanan yang positif darr Hilangkan rasa se?me.sfQelfgkxg,karma para F akuntan masih slihanrskm~: selalu mengiW pendidikan profesi png krkelanjutan--ffPPL) yang diwajibkan oleh 1katan:kntan Inchesia h sebagai Ikatan Profesi Akuntansi. Dunia berputar, terus berubah, begitu pula dunia masyarakatnya, sehingga tak pemah mwasa dirinya sudah sempurna bahkan h a m terus bersikap proaktif. Oleh karena itu harus diusahakan mendekatkan mahasiswa ke dunia nyata dengan contoh-contoh dan klipping dari mass media dan jurnal. Di bawah p a d i s m e n m m n metode tradisional dibandWgkm &ngaf5 yang baru. Penulis mengharapkan semua Lembaga pendidikan ya'nq- .menyelenggarakan Program Studi Akuntansi maugun program Pendidikanb profesi Akunhmi membantu melakukan% peruhahan agar menghasiHcan lulusan akuntan yang berintegritas, bermental, bermoral tinggi serta trampil dan meyakinkann dalam menjalankan profesinya. !
I
I
L'wmbentukan
karakter seseorang), a$@P p a t menghasilkan abntan yang m e p . , - ktegritas yanq ti?gg?:l, bymenpl, .,_w
$!E r?
!
Suatu perbandingan Pen&
an Pendekatan-. Baru dalam - *>L-,;--.*.. . .. -
L
a
rpaduan' da$m
2
,
topik 2)
an : :- bidang pelajaran akuntansi diaiarkan secara teroisah:
a
1
-.. I.'
UGM. . .,.,
,;, :
8 ,
,"
,
- .
-
, - -.
..
, i.,.
1.:.
. -~.--
. !' ,;7~:' 6 , ;
,!'
.*,
.
'
:
