perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI (KGM) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU SUKOHARJO
Tugas Akhir Disusun sebagai syarat mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : KHOIRIA ADI ROHKMAH F3309064
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI (KGM) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG PEMBANTU SUKOHARJO
Khoiria Adi Rokhmah F3309064 The purpose of research is to eveluate system of giving Kredit griya multi (KGM) that’s applied to the PT. BTN (Persero) Tbk, branch office Sukoharjo. Step of research carried out by comparing the theory with actual practice in the field. Evaluation results of these observations is aware of the strengths and weaknesses in the credit system griya multi (KGM) in PT. State Savings Bank (Limited) Tbk. Branch offices Sukoharjo. Some of the advantages found in a system granting credit in credit analysis involves a Branch Manager and credit decision making based on the opinion of the KPK (Kelompok Pemutus Kredit) for assessing the suitability of granting credit to potential borrowers, the use of computerized systems in service to its customers, as well as the credit application form is not made specifically for the Bank BTN, is considered to be more efficient. From even this observation is also found some weaknesses that occur, such as the existence of some documents in the process of credit that has not been created griya multi bottomed so that in terms of security documents is still lacking. Based on the results of observation and discovery of some weakness then the author gives some suggestions include documents created some double to give to each section as evidence of transactions; We recommend credit form accompanied by printed numbers sort to avoid the existence of fictitious documents; as well as the addition of employees so as not to place a dual function. Key words: Evaluation of extension of credit, Branch Manager.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO MOTTO
Ø Bahagia itu sederhana (penulis) Ø Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan/diperbuatnya (Ali bin Abi Tholib)
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk: ·
Allah SWT atas Rahmat yang diberikan sehingga bisa menyelesaikan Tigas Akhir ini
Dan saya hadiahkan untuk: 1. Bapak Ibu tercinta dan terkasih 2. Ms nanang, Mb cha, Ms momot, Mb hesty, fahri, lubna, reyhan love you 3. Temaan-temanku tersayang Kunthi, Dhila, Dhipi Love you 4. Almamaterku
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI (KGM) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU SUKOHARJO“ dengan baik dan lancar. Keberhasilan dalam penyusuan Tugas Akhir ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak. selaku ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, M.Si., Ak. selaku pembimbing akademik.
4.
Anis Widjayanto, SE,. M.SI,. AK. selaku dosen pembimbing magang dan dosen pembimbing Tugas Akhir yang dengan arif dan bijaksana telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulisan Tugas Akhir ini.
5.
Bapak/Ibu Dosen dan seluru karyawan Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu pengetahuan selama dalam bangku perkuliahan. commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Bapak Sri Widodo selaku pimpinan Bank BTN kantor cabang pembantu sukoharjo. Mbak milla, Pak dedi, Mbak Ika selaku karyawan Bank BTN yang telah membimbing dan memberikan ilmunya.
7.
Bapak Ramelan, Ibu Sutarni, kedua orangtua yang telah memberikan do’a, dukungan, dan semangatnya.
8.
Kakak-kakakku (ms nanang, mb cha, ms momot, mb hesty) keponakankeponakanku (fahri, lubna, reyhan) dengan tulus semangatnya.
9.
Kunthi, Fadhila, Monica, hendika, cumik, vilan, ari, winda terimakasih teman
10.
Teman-temanku mahasiswa Diploma III Akuntansi A, B, C Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta atas semua indah dan paitnya saat kita kuliah.
11.
Semua pihak yang telah membatu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun, penulis harapkan untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Surakarta,
Juni 2012
Penulis
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………...… i ABSTRAK ………………………………………………………………… ii HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………..…….. iii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….…… iv MOTTO ………………………………………......................................
v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………… vi KATA PENGANTAR ……………………………………………….…… vii DAFTAR ISI ……………………………………………………………… viii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ……………………………………….. 1 B. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 37 C. Perumusan Masalah ………………………………………………… 40 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………..
40
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………….
41
II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN commit to user A. Tinjauan Pustaka ……..……………………………………………… 42 x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Pembahasan ………………………………………………………….. 62 III TEMUAN A. Kelebihan …………………………………………………………...
96
B. Kelemahan ………………………………………………….............
98
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………. 99 B. Saran…………………………………………………………………. 101 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
I.1 Struktur Organisasi PT.Bank Tabungan Negara Kacapem Sukoharjo ………………………………………………………………………….……... 34 II.1 Flowchart Prosedur permohonan kredit Bank BTN …….…………….…. 78 II.2 Flowchart Prosedur keputusan permohonan kredit …..……………….…. 83 II.3 Flowchart Prosedur Realisasi Kredit …………………………………….. 88
commit to user
xii
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran umum perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank
lahir ketika
rakyat
kita
tengah
gigih
merebut
kemerdekaan yang telah dirampas oleh Belanda. Sekitar tahun 1897 pemerintah Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 12 Oktober 1897. Mendirikan POSTSPAARBANK yang merupakan cikal bakal bank BTN. Sampai akhir tahun 1931, mulai dibukanya empat kantor cabang Postspaarbank masing-masing di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Medan. Keberhasilan Postspaarbank mendapat ujian sekitar tahun1940 dengan diserbunya Netherland oleh tentara Jerman. Serbuan itu akhirnya membawa dampak terhadap terkurasnya dana yang telah dihimpun Postspaarbank dampaknya terhadap terkurasnya dana yang telah dihimpun postspaarbank secara besar-besaran oleh para nasabahnya. Hal itu tidak berlangsung lama, pada 1941, kepercayaan masyarakat sudah mulai pulih kembali. Setahun kemudian atau tahun 1942 tentara Jepang masuk ke Indonesia. Secara resmi pada tahun itu Jepang telah mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postspaarbak yang merupakan commit to user bank karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai gantinya pemerintah 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Jepang mendirikan Tyokin Kyoku. Pada prinsipnya, misi Tyokin Kyoku bentukan dari Negara Jepang tidaklah beda dengan Postspaarbank produk kolonial Belanda. Namun, Tyolin Kyoku gagal dalam menjalankan
misinya
karena
masyarakat
menganggap
bahwa
menabung melalui Tyokin Kyoku itu dirasakan adanya paksaan. Meskipun demikian, Tyokin Kyoku telah berhasil membuka cabangnya di Yogyakarta pada masa itu. Setelah peristiwa 17 Agustus 1945 yang menandakan kemerdekaan Republik Indonesia. Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintahan Indonesia dan berganti nama menjadi Kontor Tabungan Pos (KTP). Pengambil alihan ini diprakarsai oleh Darmosoesanto, yang selanjutnya menjabat menjadi direktur pertama KTP. Fungsi strategis utama KTP pada saat itu adalah tempat penukaran mata uang Jepang ke mata uang ORI (Oeang Republik Indonesia). Sejarah telah mencatat bahwa pada masa pendudukan Jepang, peredaran uang pada masa itu ditarik dan diganti dengan uang Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka melalui KTP itulah uang Jepang yang masih beredar ditarik kemudian diganti dengan uang Indonesia. Secara politis penggantian mata uang yang berlaku memiliki makna penting, bagi eksistensi bangsa Indonesia yang baru merdeka. Prahara
kembali
menimpa
Bank
ini
ketika
Belanda
melancarkan Agresi Militer Belanda I pada 19 Desember 1946, commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ibukota
Jakarta
diduduki
Belanda.
Dan
karenanya
Ibukota
dipindahkan oleh Soekarno ke Yogyakarta. Dalam moment agresi militer ini pulalah Belanda kembali menguasai kantor pusat dan semua Kantor Tabungan Pos. Namun pada Juni 1949 pemerintah Republik Indonesia membuka kembali KTP tersebut sekaligus mengganti namanya menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia. Lembaga ini bernaung dibawah Kementrian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah Bank Tabungan Negara adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 tahun 1941 pada tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama POSTPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan staatblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Pada 9 Februari 1950, Bank Tabungan Pos dibekukan selanjutnya ditahun 1963 diubah namanya menjadi Bank Tabungan Negara (BTN) berdasarkan Perpu No. 4 Tahun 1963 dan dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 pada tanggal 25 Mei 1964. Maka tanggal ini digunakan sebagai hari jadi Bank BTN. Bentuk hukum PT. Bank Tabungan Negara adalah bank milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 Tahun 1968 Tanggal 19 Desember 1968, kemudian mengalami perubahan pada tahun 1992, commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yaitu dengan dikeluarkannya PP No.24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank BTN berubah menjadi perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan sebutan Bank BTN, berdasarkan konsultan independen, price waterhouse Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat Nomor S-554/M-MBU/2002 Tanggal 20 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus biaya bisnis pembiayaan rumah tanpa subsidi. Setahun kemudian pada tahun 2003 Bank BTN telah melaksanakan restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh yang tertuang dalam persetujuan RJP (Rencana Jangka Panjang) tahun 2003-2007 (berdasarkan surat menteri BUMN No. S-984/MMBU/2003 tanggal 31 Maret 2003 dan ketetapan Direksi Bank BTN No.306/DIR/IR-BTN/XII 2004 perihal revisi rencana jangka panjang Bank BTN tahun 2003-2007). Pada tahun 2008 Sekuritas Aset Bank BTN menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan pendaftaran transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun yang sama Bank BTN melepaskan 2.360.057.000 lembar saham, setara dengan 27,08 % dari total saham Bank BTN, dan tercatat sebagai emisi IPO terbesar di tahun 2009. Dari tahun ke tahun Bank BTN mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama dalam kegiatannya memberikan kredit commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perumahan. Dengan cara pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu yang tersebar diseluruh daerah Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan Kantor Cabang Solo. Kemudian ditingkatkan lagi dengan pembukaan Kantor Cabang Pembantu di wilayah Karisidenan Surakarta yaitu KCP Mojosongo, KCP Palur, KCP Klaten, KCP Sukoharjo.
2. Visi dan Misi Bank BTN Visi dan misi dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., adalah sebagai berikut: a. Visi Bank BTN Menjadi
bank
yang
terkemuka
dalam
pembiayaan
perumahan. b. Misi Bank BTN 1.
Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
2.
Meningkatkan
keunggulan
kompetitif
melalui
inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. 3.
Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi. commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.
5.
Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
3. Budaya Kerja , Nilai Dasar dan Etika Pegawai Budaya Kerja yang diterapkan sebagai dasar-dasar kerja yaitu: a. “POLA PRIMA” Pelayanan Prima
1. Ramah, sopan dan bersahabat 2. Peduli, pro aktif dan cepat tanggap
InOvasi
3. Berinisiatif melakukan penyempurnaan 4.Berorientasi menciptakan nilai tambah
KeteLAdanan
5. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar 6.Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja
Profesional
7. Kompeten dan bertanggungjawab 8. Bekerja cerdas dan tuntas
Integritas
9. Konsisten dan disiplin 10. Jujur dan berdedikasi
KerjasaMA
11. Tulus dan terbuka 12. Saling percaya dan menghargai commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Nilai Dasar Nilai dasar yang di anut oleh PT. BTN (Persero), Tbk. Untuk mewujudkan dan melakukan misi bank tersebut: 1) Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masingmasing secara khusyuk. 2) Pegawai
BTN
selalu
berusaha
menimba
ilmu
guna
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan demi kemajuan BTN. 3) Pegawai
bank
BTN
mengutamakan
kerjasama
dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan bank BTN dengan kinerja yang terbaik. 4) Pegawai bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi bank BTN dan semua stakeholders sebagai perwujudan dari pengabdian yang didasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi. 5) Pegawai bank BTN selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya. c. Etika Pegawai 1) Patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 2) Melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang berkaitan dengan kegiatan bank BTN. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat. 4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi. 5) Menghindarkan diri dari keterlibatannya dalam pengambilan keputusan dalam hal yang terdapat pertentangan kepentingan. 6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan bank BTN. 7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang diterapakan Bank BTN terhadap keadaan sosial, ekonomi dan lingkungannya. 8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri sendiri maupun keluarganya. 9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. d. Pedoman Pegawai 1) Pegawai Bank BTN melayani secara IKHLAS, SOPAN, dan SANTUN semua langganan Bank BTN dengan SENYUM, SALAM, dan SAPA. 2) Dalam menunaikan tugas Bank BTN pedoman 3 TIDAK: a) Tidak TERLAMBAT atau MENUNDA Pekerjaan. b) Tidak membuat KESALAHAN c) Tidak MENERIMA atau MEMINTA atau MENGAMBIL, sesuatu yang bukan haknya. 3)
Pegawai Bank BTN melaksanakan semua tugas dengan baik secara PROFESIONAL, agar Bank BTN MAJU, commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BERKEMBANG,
SOLID,
dan
SEHAT
sehingga
KESEJAHTERAAN pegawai dan keluarga MENINGKAT. e.
Bentuk Hukum dan Kerahasiaan Bank Bentuk hukum
PT Bank Tabungan Negara adalah
Bank Milik Negara ditetapkan dengan UU No. 22 Tahun 1968 Tanggal 19 Desember 1968, kemudian mengalami perubahan pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 Tahun 1992 Tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat Nomor S-554/M-MBU/2002 Tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus biaya bisnis pembiayaan rumah tanpa subsidi. Kerahasiaan BTN adalah berupa pasiva Bank seperti: tabungan, deposito, hutang bank dan lain-lain. Bank harus menjaga rahasia tersebut demi menjaga kepercayaan nasabah kepada bank, karena kepercayaan nasabah pada pihak Bank adalah faktor paling utama dalam kemajuan Bank.
commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Produk Bank BTN BTN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, berupaya untuk terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan teknologi informasi yang digunakan. BTN siap melayani nasabah dengan 44 Kantor Cabang yang tersebar diseluruh Indonesia, 76 Kantor Cabang Pembantu, serta 81 Kantor Kas. Penempatan ATM Batara di lebih dari 5000 lokasi yang tergabung dengan ATM Link yang terus bertambah jumlahnya, serta sistem online ynag diterapkan menjadikan BTN semakin terpercaya. Fitur produk dan layanan juga semakin beragam. Guna lebih jelas mengenai produk dan layanan dari BTN maka dapat dibedakan tiga macam sebagai berikut. a. Produk Dana 1) Tabungan BTN Batara Manfaat: a) Dapat digunakan sebagai salah satu persyaratan kredit. b) Perhitungan bunga harian dan mendapat cover asuransi bebas premi. c) Penyetoran dan Penarikan dapat dilakukan di semua outlet Bank BTN dan Kantor Pos on-line (KLKK khusus untuk penyetoran). d) Fasilitas Joint account untuk rekening bersama keluarga anda.
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Secara otomatis dilindungi asuransi jiwa bebas premi, dengan pertanggungan sampai Rp 25.000.000,00. f) Mendapatkan kartu debit BTN yang digunakan bertransaksi di seluruh ATM Bank BTN, jaringan ATM berlogo Link, ATM Bersama, Prima, Plus dan VISA. Persyaratan: a) Penabung perorangan atau lembaga b) Berlaku untuk WNI maupun Warga Negara Asing c) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas lainnya d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukuan rekening 2) Tabungan BTN Batara Prima Manfaat: a) Bunga
kompetitif,
perhitungan
bunga
harian
dan
dikreditkan setiap akhir bulan. b) Memperoleh bonus bunga 1,5% p.a. dari saldo, apabila tidak ada penarikan selama 2 (dua) bulan penuh. c) Memperoleh point reward yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah langsung yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan lifestyle Anda. d) Secara otomatis dilindungi asuransi jiwa bebas premi, dengan uang pertanggungan maksimal Rp 50.000.000,00. e) Mendapatkan point reward untuk nasabah perorangan, 1 poin untuk setiap kelipatan Rp 100.000,00 dari saldo. commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persyaratan: a) Penabung dapat perorangan atau lembaga b) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas lain c) Setoran awal minimal: Perorangan
= Rp 2.000.000,00
Lembaga
= Rp 5.000.000,00
d) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening. 3) Tabungan eBatara Pos Manfaat: a) Bunga kompetitif dan dihitung berdasarkan saldo harian. b) Biaya administrasi per bulan rendah. c) Kemudahan bertransaksi (penyetoran dan penarikan) yang dapat dilakukan di seluruh jaringan kantor pos On Line dan juga seluruh outlet Bank BTN. d) Keamanan dalam bertransaksi karena menggunakan KAP (Kode Akses Pelanggan). e) Dilindungi oleh asuransi jiwa bebas premi, dengan uang pertanggungan maksimal Rp 10.000.000,00. f) Mendapatkan fasilitas Kartu ATM BTN untuk bertransaksi di seluruh ATM Bank BTN, jaringan ATM berlogo Link dan ATM Bersama. g) Mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam Program Undian Berhadiah Tabungan BTN eBatara Pos. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h) Dapat melakukan pembayaran tagihan angsuran KPT, tagihan Telkom, Telkomsel dan PLN melalui fasilitas: ATM, iMobile BTN dan Autodebet. i) Fasilitas Automatic Debit untuk pembayaran tagihan bulanan Telkom, PLN, Telkomsel dan KPR BTN. Persyaratan: a) Penabung perorangan atau lembaga/perusahaan b) Melampirkan fotocopy identitas diri atau kelengkapan akteakte lembaga c) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening. 4) Tabungan BTN Haji Reguler atau Haji Plus Manfaat: a) Apabila saldo mencapai Rp 25 juta bagi haji regular, mencapai $ US 4.000 bagi haji plus atau sesuai ketentuan Departemen Agama, akan mendapatkan nomor porsi (nomor urut kepastian keberangkatan haji sesuai dengan quota). b) Pembukaan tabungan dan penyetoran/ penarikan dapat dilakukan di seluruh outlet Bank BTN. c) Bebas biaya administrasi bulanan. Persyaratan: a) Penabung adalah perorangan commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Berlaku untuk WNI c) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas lainnya d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening 5) Tabunganku Merupakan
tabungan
untuk
perorangan
dengan
persyaratan yang mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung
serta
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat. Persyaratan: a) Penabung perorangan b) Berlaku untuk WNI maupun warga Negara asing. c) Melampirkan fotocopy kartu identitas diri (KTP/ SIM/ Paspor) d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening e) Setoran awal dan setoran lanjutan minimal Rp. 20.000,f) Saldo DORMAN (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut) (1)
B iaya pinalti Rp. 2.000,-/ bulan
(2)
A pabila saldo rekening mencapai < Rp 20.000,- rekening akan ditutup secara otomatis commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g) Biaya penutupan rekening Rp. 20.000,h) Biaya gratis apabila pergantian buku yang hilang atau rusak. 6) Tabungan Batara Junior Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan peruntukan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitive terhadap biaya administrasi bulanan. Manfaat: a) Penarikan dan penyetoran dapat dilakukan diseluruh loket bank BTN serta di kantor pos yang telah On Line khusus penyetoran. b) Perhitungan bunga harian dan dikreditkan setiap akhir bulan. c) Bebas biaya administrasi. d) Mendapatkan fasilitas kartu ATM yang dapat digunakan di lebih dari 13.000 ATM Link dan lebih dari 19.000 ATM Bersama. Persyaratan: a) Penabunga adalah perorangan dan WNI b) Melampirkan fotocopy kartu pelajar/ akte kelahiran. c) Menyerahkan
Surat
Pernyataan
Orang
Tua
sebagai
beneficiary owner. d) Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening e) Setoran awal minimal Rp. 20.000,commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) Setoran lanjutan minimal Rp. 10.000,g) Bebas biaya Kartu ATM dan Fee Marketing (kolektor) Rp.5.000,7) Sertifikat Deposito Manfaat: a) Dapat diperjualbelikan dan dipindahtangankan dengan cara penyerahan b) Bunga dibayar dimuka c) Dapat dibuka dikantor pusat maupun kantor cabang BTN. Persyaratan: a) Perorangan atau lembaga b) Dikelurkan atas unjuk (tanpa nama) c) Denominasi sekurang-kurangnya Rp. 5.000.000,00 8) Giro BTN Manfaat: a) Sarana penyimpanan uang yang aman dan sederhana b) Menunjang
aktifitas
usaha
dalam
pembayaran
dan
penerimaan c) Memindahkan aktifitas kebutuhan keluarga/ pribadi/ usaha d) Mendapatkan jasa giro yang menarik e) Dapat dibuka dalam mata uang rupiah dan valas.
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persyaratan: a) Perusahaan/ Lembaga (1) Melampirkan fotocopy Akte Pendirian Perusahaan/ Anggaran Dasar dan Izin Usaha (2) Memiliki NPWP (3) Melampirkan Surat Kuasa Khusus untuk bertindak atas nama perusahaan. (4) Melampirkan Surat referensi (5) Tidak termasuk dalam daftar hitam BI (6) Penyetoran pertama dan saldo minimal Rp. 1.000.000,b) Perseorangan (1) Umur min 18 tahun/ sudah dewasa menurut hukum (2) Fotocopy KTP atau kartu identitas diri lainnya. (3) Tidak termasuk dalam daftar hitam BI (4) Melampirkan Surat Referensi (5) Memiliki NPWP (6) Penyetoran pertama dan saldo minimal Rp. 500.000,9) Deposito Berjangka Manfaat: a) Dapat dijadikan sebagi jaminan kredit b) Bunga deposito dapat direkapitulasi ke dalam pokok commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Bunga deposito dapat dipindahbukukan untuk pembayaran angsuran rumah, rekening listrik, telepon dan air. d) Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan. e) Bunga menarik f) Dapat dibuka dalam mata uang rupiah dan valuta asing. Persyaratan : a) Khusus untuk deposito valuta asing dapat dibuka diseluruh kantor cabang devisa b) Dapat dibuka atas nama perorangan/ perusahaan/ lembaga c) Berlaku bagi WNI maupun WNA Penempatan minimal: Perorangan Lembaga
= Rp. 500.000,00 = Rp. 1.000.000,00
b. Jasa dan Layanan 1) Kartu ATM BTN Manfaat: a) Melakukan Transaksi: (1) Tarik tunai (2) Transfer antar rekening (3) Informasi saldo tabungan atau giro perorangan (4) Pembayaran; tagihan Telkom, tagihan telkomsel, angsuran KPR-BTN (5) Pembelian voucher isi ulang pulsa handphone commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(6) Cetak mutasi 5 transaksi terakhir (dari rekening tabungan atau giro perorangan) (7) Pendaftaran dan aktivasi iMobile BTN (8) Penggantian PIN ATM. b) Melalui lebih dari 12.000 mesin ATM bank pemerintah yang berlogo LINK, kartu ATM BTN dapat digunakan untuk; tarik tunai dan informasi saldo. c) Melalui lebih dari 19.000 ATM bersama, dapat dilakukan transaksi: (1) Transfer antar rekening di bank lainnya yang tergabung dalam jaringan ATM bersama (2) Tarik tunai. (3) Informasi saldo. (4) Pembayaran angsuran kredit BTN. 2) Kartu Debit BTN Manfaat: a) Melakukan transaksi: debit visa, tarik tunai, transfer antar rekening, informasi saldo tabungan atau giro perorangan. b) Pembayaran tagihan Telkom, tagihan listrik PLN, tagihan telkomsel, angsuran KPR-BTN. c) Pembelian voucher isi ulang pulsa handphone. d) Cetak mutasi 5 transaksi terakhir (dari rekening tabungan atau giro perorangan). commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Pendaftaran dan aktivasi iMobile BTN. f) Penggantian PIN ATM. 3) iMobile BTN Manfaat: a) Pantau saldo rekening: tabungan, giro perorangan. b) Transfer antar rekening yang telah terdaftar di Bank BTN. c) Informasi: Tagihan PLN, Telkom, KPR BTN, kartu halo; kurs mata uang; suku bunga tabungan, deposito dan giro. d) Pembayaran tagihan PLN, Telkom, telkomsel, KPR BTN. e) Pembelian voucher isi ulang pulsa GSM pra bayar. f) Perubahan PIN iMobile. g) Mengetahui daftar rekening milik sendiri dan daftar rekening tujuan transfer. h) Menampilakan lima transaksi terakhir. 4) Kiriman Uang Manfaat: a) Jasa pengiriman uang dalam rupiah atau valuta asing. b) Menggunakan RTGS (Real Time Gross Settlement) Bank Indonesia untuk pengiriman uang secara online real time ke seluruh bank di Indonesia. c) Menggunakan media elektronik (SWIFT) untuk pengiriman uang ke luar negeri yang didukung oleh bank korespondensi di seluruh dunia. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Biaya yang kompetitif. e) Dilayani di seluruh outlet Bank BTN dan kantor cabang devisa untuk pengiriman uang ke luar negari. 5) Western Union Manfaat: a) Sarana pengiriman dan penerimaan uang melalui Western Union yang terpercaya dan telah berpengalaman lebih dari 150 tahun. b) Uang telah tersedia dalam hitungan menit, dengan tujuan ke lebih dari 200 negara serta lebih dari 350.000 jaringan agen di seluruh dunia. Produk dan layanan: a) Will Call Memungkinkan customer mengirimkan dan menerima uang di setiap lokasi WU di seluruh dunia dalam beberapa menit. b) Quick Pay Layanan pembayaran tagihan yang memungkinkan customer untuk mengirim pembayaran tunai kepada perusahaan-perusahaan dengan tariff flat. 6) Inkaso Dalam Negeri Warkat yang digunakan: a) Cek
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Bilyet Giro 7) Inkaso Luar Negeri (Collection) Bentuk Collection: a) Outward Collection (inkaso keluar) Pengiriman warkat-warkat valuta asing dari kantor cabang Bank BTN kepada bank koresponden di luar negeri, untuk ditagihkan kepada bank penerbit. b) Inward Collection (Inkaso Masuk) Penerimaan warkat-warkat valuta asing dari bank koresponden Bank BTN di luar negeri, untuk ditagihkan pembayarannya kepada
tertarik di
dalam
negeri.
Umumnya berupa warkat-warkat tanpa dokumen. 8) Payment Point Manfaat: a) Pembayaran tagihan yang dapat dilakukan saat ini adalah: Telkom, PLN online, GSM pascabayar, PDAM. b) Pembayaran tagihan dapat dilakukan dengan cara: Setoran tunai di loket kantor cabang Bank BTN, non tunai melalui: pemindahbukuan, warkat Bank BTN, warkat bank lain, ATM Bank BTN, iMobile BTN, dll. 9) Money Changer Manfaat: commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Layanan jual/ beli mata uang asing tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia. b) Dapat dilayani di kantor cabang devisa dan kantor cabang money changer. 10) BTN Payroll Manfaat: a) Aman, karena perusahaan terhindar dari penyediaan uang tunai dalam jumlah besar, kerahasiaan data terjamin. b) Mudah, karena perusahaan cukup menyediakan data pembayaran bagi karyawan secara rutin dan selanjutnya secara sistem Bank BTN melakukan transfer ke rekening masing-masing. c) Akurat, karena perusahaan tidak perlu membulatkan nominal gaji karyawan ke pecahan terdekat dan kesalahan data dapat dikurangi karena selalu di update setiap periode pembayaran. 11) SPP Online BTN Yaitu pembayaran uang sekolah/ kuliah dapat dilakukan dengan mudah melalui sistem Real Time Online. a) Melalui loket Bank BTN dan fasilitas lain yang akan dikembangkan kemudian. b) Mudah, input NIM saja. c) Aman, bisa dengan uang tunai dan pemindahbukuan. commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Akurat On Line Update ke data sekolah/ universitas.
12) Fasilitas Transfer Otomatis Terdapat jenis-jenis: a) Auto Grab Fund (AGF) Merupakan fasilitas untuk pembayaran angsuran kredit Bank BTN. b) Auto Fund Transfer (AFT) Merupakan fasilitas pengiriman uang ke rekening di Bank BTN atau bank lain dengan nominal tetap. c) Sweep : Rek primer ke rek sekunder Merupakan fasilitas pemindahbukuan untuk menjaga saldo maksimal rekening demand deposit setiap hari. d) Alternate Debet Rekening (ADR) Rek sekunder ke rek primer Merupakan fasilitas pemindahbukuan dana dari rekening demand deposit sekunder ke rekening demand deposit primer untuk menghindari overdraft pada rekening demand deposit primer. e) Autopayment Merupakan fasilitas untuk pembayaran tagihan telepon, listrik dan tagihan lainnya setiap bulan, baik secara perorangan maupun kolektif. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) ATAR (Account to Account Relationship) Merupakan fasilitas untuk pemindahbukuan dana dari produk Time Deposit (deposito) ke rekening demand deposit, atau dari rekening demand deposit ke rekening demand deposit lainnya di Bank BTN. 13) Contact Center Manfaat: a) Dapat diakses melalui telepon ke nomor 021-265 33 555, dan langsung dilayani customer service officer Bank BTN. b) Mendapatkan informasi mengenai produk dan layanan Bank BTN, BTN Syariah serta program Bank BTN. c) Menerima dan menindaklanjuti complain dan saran nasabah. 14) Safe Deposit Box Yaitu sarana penyimpanan barang-barang atau suratsurat berharga yang aman dan terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan, bencana alam, dsb. Manfaat: a) Dapat disewa oleh perorangan dan lembaga. b) Jangka waktu sewa sesuai dengan ketentuan bank. c) Ukuran box bervariasi. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15) Bank Garansi Manfaat: a) Digunakan untuk melaksanakan order pekerjaan dari pemerintah atau swasta, pembongkaran barang-barang dari kapal sebelum asli konsumen (bill of loading) datang serta pembelian/ penebusan barang-barang dari penjual dengan pembayaran kewajiban tertentu kepada Negara (Ditjen Bea Cukai). b) Pemohon adalah koperasi atau badan usaha dan telah menjadi nasabah Bank BTN. c) Jaminan berupa uang tunai, tanah, bangunan, deposito dan cek. c. Produk Kredit 1) KPR BTN Sejahtera Tapak dan KPR BTN Sejahtera Susun a) Jangka waktu maksimal 20 tahun b) Sistem bunga anuitas c) Maksimal kredit tidak melebihi 1/3 kali gaji d) Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp. 2.500.000,-, baru pertama kali memiliki rumah dan menerima subsidi. 2) KPR BTN Platinum commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Fasilitas untuk membeli rumah baru atau lama, dalam proses pembangunan (indent) maupun mememindahkan pembiayaan dari lembaga pembiayaan lain (take over), dapat kami layani dengan cepat dan mudah. b) Memberikan jaminan sepenuhnya bagi keluarga tercinta dengan fitur perlindungan Asuransi Jiwa Kredit dan Asuransi Kebakaran. Manfaat: a) Nilai kredit bebas b) Uang Muka ringan c) Proses cepat dan mudah d) Jangka waktu kredit sampai dengan 15 tahun e) Suku bunga kompetitif f) Kredit di-cover dengan Asuransi Jiwa Kredit dan Asuransi Kebakaran 3) KP Sarusun Bersubsidi a) Sistem bunga anuitas b) Maksimal angsuran/bulan tidak melebihi 1/3 kali gaji c) Bagi masyarakat berpenghasilan maksimal Rp. 4.500.000,-, baru pertama kali memiliki rumah dan pertama kali menerima subsidi. 4) Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) BTN Keunggulan:
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Suku bunga bersaing b) Nilai kredit bebas c) Lokasi marketable d) Untuk rumah baru/ lama e) Uang muka ringan f) Jangka waktu kredit sampai dengan 15 tahun g) Proses cepat dan mudah h) Kredit di-cover dengan Asuransi Jiwa Kredit dan Asuransi Kebakaran. 5) Kredit Ruko BTN Persyaratan Ruko: a) Terletak di areal komersial b) Bangunan sedikitnya dua lantai, dimana lantai dasar digunakan sebagai tempat usaha/ toko sedangkan lantai dua digunakan sebagai tempat hunian. c) Harga jual bebas. d) Harus merupakan bangunan permanen. e) Bangunan terletak diwilayah pemukiman marketable yang sudah dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan serta bebas banjir f) Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB). g) Izin Mendirikan Bangunan (IMB). commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Kredit Griya Multi (KGM) BTN Keunggulan: a) Proses cepat. b) Persyaratan mudah. c) Jangka waktu kredit samapai dengan 10 tahun. d) Penggunaan bebas sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. e) Kredit di-cover dengan Asuransi Kebakaran dan Asuransi Jiwa Kredit. 7) Kredit Bangun Rumah BTN Keunggulan: a) Proses cepat. b) Persyaratan mudah. c) Type rumah sesuai keinginan anda. d) Kredit di-cover dengan Asuransi Kebakaran dan Asuransi Jiwa Kredit. 8) Kredit Swadana BTN Keunggulan: a) Bunga ringan hanya 2% p.a. di atas bunga deposito. b) Proses cepat dan mudah. c) Maksimal pinjaman samapi 90% dari jaminan deposito. commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Jangka waktu fleksibel 1 (satu) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan (dapat diperpanjang). e) Jumlah dan cara penarikan fleksibel yakni menggunakan cek/
bilyet
giro
sebagian
ataupun
pemindahbukuan
sekaligus ke tabungan. f) Pemohon bisa perorangan ataupun lembaga. g) Jaminan deposito dapat dipilih, yaitu atas nama sendiri, orang lain ataupun lembaga. 9) Kring BTN Keunggulan: a) Proses cepat dan persyaratan ringan. b) Maksimal kredit sampai dengan Rp. 100 juta. c) Suku bunga bersaing. d) Jangka waktu sampai dengan 5 tahun. 10) Kredit Konstruksi BTN Keunggulan: a) Jangka waktu sesuai dengan estimasi. b) Sistem bunga efektif c) Maksimal kredit s/d 80% dari biaya konstruksi (bangunan, sarana dan prasarana). 11) Kredit Linkage BTN Sasaran Peminjam Akhir: Perorangan, Lembaga atau Badan Usaha.
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12) Pinjaman Lunak Konstruksi Bapetarum BTN a) Maksimal pembiayaan 70% dari biaya konstruksi bangunan, tanpa sarana dan prasarana. b) Pemohon merupakan anggota REI/ APERSI yang ditunjuk oleh Pemda atau instansi. c) Jangka waktu maksimal 12 bulan dan tidak dapat diperpanjang. d) Sistem bunga efektif. 13) Kredit Pembelian Lahan BTN a) Tanah harus telah bersertifikat atau telah terdaftar di Kantor Pertanahan. b) Kredit ini merupakan satu kesatuan dengan KYG. c) Maksimal kredit 50% dari total biaya pembelian lahan RSH yang dianggap layak dan wajar oleh Bank. d) Jangka waktu sesuai dengan KYG-nya. e) Sistem bunga efektif. 14) Kredit Investasi BTN a) Maksimal kredit sebesar 70% dari biaya proyek. b) Pencairan sesuai dengan prestasi proyek di lapangan. c) Jangka waktu maksimal 15 tahun. d) Sifat kredit nonrevolving. commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Sistem bunga efektif.
15) KMK BTN a) Terdiri dari Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. b) Maksimal Kredit sebesar 70% dari kebutuhan modal kerja untuk KMK dan 65% dari total biaya investasi untuk KI. c) Jangka waktu untuk KMK adalah 12 bulan (PRK) dan 36 bulan (KMK Bejangka), sementara jangka waktu KI maksimal 5 tahun. d) Sistem bunga efektif. 16) KUR BTN a) Maksimal kredit sebesar Rp. 500 juta. b) Jangka waktu untuk KUR Modal Kerja maksimal 3 tahun dan maksimal 5 tahun untuk KUR Investasi. c) Agunan pokok adalah proyek yang dibiayai Bank. d) Bank dapat meminta agunan tambahan bila dianggap perlu. 17) Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) BTN a) Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan ringan dan terjangkau. b) Maksimal kredit untuk usaha mikro sebesar Rp. 50 juta dan Rp. 500 juta untuk usaha kecil. commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Pembiayaan sendiri minimal 20% dari kebutuhan modal kerja untuk KUMK Modal Kerja dan minimal 25% dari total biaya investasi untuk KUMK Investasi. d) Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali untuk KUMK Modal Kerja dan 1 tahun untuk KUMK Investasi. 18) Kredit Perumahan (KPP) BTN a) Pemohon adalah perusahaan atau badan usaha dan memiliki giro di Bank BTN b) Maksimal kredit 75% s/d 90% dari biaya pembangunan atau harga pembelian rumah. c) Jaminan kredit adalah rumah dan rumah yang dibiayai. d) Jangka waktu kredit s/d 15 tahun.
5. Struktur Organisasi Bentuk struktur organisasi yang dipakai Bank Tabungan Negara KCP Sukoharjo adalah struktur organisasi garis karena tugas, perencanaan, pekerjaan, pengorganisasian dan pengawasan berada pada satu tangan dan garis berwenang langsung dari pimpinan kepada bawahan.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Branch Manager Sri Widodo
Customer Service
Teller
Loan Service
Kamila Haqq
Ika Kustria N
Dedi Istianto
Gambar I.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo
6. Job Discription a) Branch Manager (Kepala Kantor Cabang Pembantu) Tugas Pokok Kepala Cabang Pembantu adalah: 1) Mengatur dan melaksanakan seluruh kewenangan pimpinan pusat di dalam kantor cabang pembantu. 2) Bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalam kantor cabang pembantu. 3) Mengusahakan pengembangan dana dan kredit. 4) Mengotorisasi kredit, deposito dan tabungan serta seluruh produk yang ada di ajukan oleh nasabah.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5) Mengatur rencana kerja dan anggaran dalam bidang tugasnya selama satu tahun anggaran untuk dijadikan pedoman dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari. 6) Bertanggungjawab terhadap kelancaran tugas dan kegiatan petugas dibawahnya 7) Bertanggungjawab atas penetapan dan pencapaian target dana, kredit, feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk. b) Customer Service Tugas Customer Service adalah: 1) Membantu pimpinan dalam merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang dana. 2) Menyampaikan saran-saran kepada pimpinan sehubungan dengan tugasnya sebagai petugas dana. 3) Membantu pimpinan menyusun rencana kerja dan anggaran dana. 4) Menghubungi sasaran dana yang potensial disegala sektor. 5) Memberi
penilaian
pertimbangan
dan
pimpinan
mengusulkan terhadap
serta
memberi
debitur
yang
hendak
yang
diberikan
menabung. 6) Melaksanakan
tugas-tugas
lainnya
pimpinan. 7) Menerima tamu/ nasabah yang datang ke bank. commit to user
oleh
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8) Memberikan
informasi
mengenai
produk-produk
bank,
menjelaskan manfaat, ciri-ciri produk bank serta menjawab pertanyaan nasabah mengenai produk bank dan membantu nasabah mengisi formulir aplikasi. 9) Menjaga image bank dengan cara membina hubungan baik dengan seluruh nasabah sehingga nasabah merasa senang, puas dan makin percaya kepada bank. 10) Memberikan informasi dan kemudahan-kemudahan kepada nasabah, juga sebagai tempat menampung keluhan, keberatan atau konsultasi. 11) Menjual
produk
perbankan,
melakukan
cross
selling,
mengadakan pendekatan dan mencari nasabah baru. Berusaha membujuk nasabah baru serta berusaha mempertahankan nasabah lama. Selain itu juga harus dapat mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi nasabah termasuk keberatan dan keluhan nasabah. c) Teller Tugas Teller adalah: 1) Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat berharga yang dititipkan. 2) Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang tunai dan surat-surat berharga yang menjadi tanggung jawabnya. commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Menerima setoran-setoran transaksi lainnya dan menyusun laporan berkenan dengan pemasukan dan pengeluaran kas. 4) Membuat laporan neraca dan laba rugi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan baik untuk kepentingan intern maupun ekstern. 5) Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket. d) Loan Service Tugas Loan Service adalah: 1) Membantu pimpinan dalam mengatur rencana kerja dan anggaran kredit. 2) Menghubungkan sasaran kredit yang potensial disegala sektor. 3) Menyampaikan saran pada pimpinan sehubungan dengan tugas sebagai petugas kredit. 4) Membantu pimpinan dalam merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang kredit. 5) Melakukan analisa terhadap rekomendasi kredit KPR/ non KPR. 6) Melakukan proses pemberian kredit KPR/ non KPR yang sesuai dengan ketentuan bank.
B. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya era globalisasi saat ini, Negara-negara di dunia dikategorikan menjadi dua, yaitu negara maju dan negara commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berkembang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sekarang ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan nasional merupakan realisasi terhadap kesungguhan bangsa Indonesia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita luhur tersebut. Seiring dengan berjalannya pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakat pun semakin dinamis dan terus mengalami perubahan. Setiap individu mempunyai kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan sekunder meliputi mobil, motor, televisi, dan sebagainya. Kebutuhan sekunder ini adalah sebagai pelengkap kebutuhan setiap induvidu. Krisis perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan primer papan, khususnya bagi rakyat kecil. Pengertian Bank menurut UU No. 7 tahun 1997, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan
menyalurkan
kepada
masyarakat
dalam
rangka
meningkatkan taraf hidup masyarkat”. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari campur tangan bank. Salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh bank dalam rangka memajukan masyarakat Indonesia yaitu pemberian kredit. Pemberian kredit kepada calon debitur mempunyai suatu proses, yaitu dengan melakukan analisis kepada debitur apakah calon debitur bisa commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memenuhi kewajibannya kepada bank atau tidak. Kesehatan bank itu sendiri ditentukan oleh besar kecilnya kredit yang disalurkan apakah kembali dengan aman dan bermanfaat bagi bank itu sendiri, karena kredit bank merupakan salah satu pendapatan terbesar yang didapat oleh bank. Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1998 yang telah dirubah menjadi UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankkan, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang taguhan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Wikipedia, 2011). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bank harus berhati-hati dalam memberikan kredit kepada calon debiturnya, hal ini dilakukan untuk meminimalkan resiko kerugian dari pemberian kredit, maka dalam melaksanakan tugasnya bank harus selalu berpedoman pada kebijakan dan prosedur penerapan managemen risiko yang ditetapkan dan dilandaskan pada prinsip kehati-hatian atau prudential principal. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. adalah salah satu badan usaha milik Negara yang bertugas untuk memberikan kredit yang berfungsi untuk memudahkan kebutuhan primer salah satunya Kredit Griya Multi (KGM). PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menawarkan berbagai keuntungan, prosedur yang mudah, bunga yang rendah dan angsuran yang terjangkau dalam Kredit Griya Multi (KGM). commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mempelajari dan mengetahui sistem dan prosedur pemberian Kredit Griya Multi (KGM) yang dalam penuggakan pembayaran angsuran dapat menimbulkan kredit macet, kemudian menuliskannya dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI
(KGM)
(PERSERO)
PADA
Tbk.
PT.
BANK
KANTOR
TABUNGAN CABANG
NEGARA
PEMBANTU
SUKOHARJO”.
C. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberikan kemudahan bagi penulis dalam membatasi permasalahan yang akan ditelitinya sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang jelas serta memperoleh jawaban sesuai dengan yang diharapkan. Bedasarkan uraian dan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 1.
Bagaiman sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo?
2.
Apa saja kelebihan dan kelemahan prosedur pemberian Kredit Griya Multi (KGM) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo? commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di uraikan di atas, maka tujuan dari penelitaian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui sistem pemberian kredit griya multi (KGM) pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo. 2. Untuk mengevaluasi sistem pemberian kredit griya multi (KGM) pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Instansi Dapat memberikan masukan hal-hal yang berhubungan dengan pemberian kredit yang dapat di gunakan sebagai bahan acuan dalam mengambil langkah yang tepat guna menningkatkan kebijaksanaan dalam sistem pemberian kredit. 2. Bagi Penulis Memberikan kesempatan pada penulis untuk menambah, menerapkan dan membandingkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar secara akademik kedalam praktik yang sesungguhya serta pengalaman lebih lanjut untuk mempersiapkan diri ke dunia kerja. 3. Bagi Pihak Lain
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang mekanisme pembayaran kredit serta penelitian selanjutnya, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan Tugas Akhir berkaitan dengan materi yang sama.
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Evaluasi Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2004:1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
2. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem dapat diartikan sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001:5). Sistem menurut Moscove adalah suatu entity (kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuancommit1985:2). to user Sedangkan menurut Wikipedia tujuan tertentu (Baridwan,
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia, sistem berasal dari bahasa Latin (sistema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama (Wikipedia, 2011). Prosedur adalah suatu uraian kegiatan klerikal, 42
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5). Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengolahan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).
3. Pengertian Kredit Istilah “kredit” berasal dari bahasa yunani yaitu “credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “creditium” yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Pengertian kredit menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankkan: commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Raymond P. Kent mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang (Suyatno, 1995:13). Sedangkan menurut wekipedia kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarkannya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Pengertian kredit yang lain dalam praktek sehari-hari adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati (Muljono, 1994:9-10).
4. Unsur-unsur Kredit Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (Indriani, 2009:21) adalah sebagai berikut:
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. d. Resiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagih/ macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya dan juga sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, termasuk juga resiko tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bengkrut usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan dan lainnya. e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang berbentuk bunga dan biaya administrasi kredit. Keuntungan tersebut merupakan keuntungan bank, sedangkan bagi bank yang commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
5. Tujuan dan Fungsi Kredit Tujuan kredit yang diberikan oleh bank menurut Suyatno, dkk (1995:15) adalah sebagai berikut. a. Turut menyukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan. b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat. c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut. a. Mencari Keuntungan Bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh pihak bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank. Jika bank yang terus menerus mengalami kerugian, maka kemungkinan besar akan di likuidasi atau dibubarkan. b. Membantu usaha nasabah commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tujuan lainnya yaitu untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya.
c. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan kepada pihak bank, maka semakin baik. Semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor. (Kashmir, 2008:100) Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan menurut Suyatno, dkk (1995:16-18) antara lain sebagai berikut. a. Meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. b. Meningkatkan peredaran dana dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga suatu commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
daerah yang kekuranagan uang dengan adanya kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lain. c. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna dan bermanfaat. Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lain sehingga jumlah barang yang beredar bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar di wlayah tersebut. d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Dengan adanya kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diberikan masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang
dari
dalam
negeri
ke
luar
negeri
sehingga
meningkatkan devisa negara. e. Meningkatkan kegairahan berusaha Bagi pihak penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha apalagi nasabah yang modalnya pas-pasan. f. Meningkatkan pemerataan pendapatan commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Semakin banyak kredit yang disalurkan, maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran.
g. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam meningkatkan
hal
pinjaman
hubungan
internasional
saling
akan
membutuhkan
dapat antara
penerima kredit dengan pemberi kredit. Kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama antar negara satu dengan yang lainnya.
6. Jenis-jenis Kredit Pada prinsipnya, kredit itu hanya ada satu macam, yaitu uang bank yang di pinjamkan pada nasabah dan akan di kembalikan pada suatu waktu tertentu di masa mendatang, disertai dengan suatu “kontra prestasi” berupa bunga. Tetapi berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam yaitu antara lain menurut Suyatno, dkk (1995:25) adalah sebagai berikut: a. Kredit dilihat dari segi tujuan kredit dikelompokkan menjadi: commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Kredit konsumtif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif. Konsumtif yaitu keperluan konsumsi secara pribadi.
2) Kredit produktif Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi. Kredit ini terdiri dari dua kelompok yaitu kredit investasi yang berjangka waktu lebih dari lima tahun dan kredit eksploitasi untuk penyediaan bahan baku, produk jadi, barang dalam proses dan piutang jangka pendek. 3) Kredit Perdagangan Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya pembelian barang-barang untuk dijual kembali. b. Kredit dilihat dari segi jaminan dikelompokkan menjadi: 1) Kredit tanpa jaminan Yaitu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan. Jaminan
pemberian
kredit
commit to user
diperoleh
bank
melalui
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur. 2) Kredit dengan jaminan Agunan yang diberikan untuk suatu kredit adalah barang, agunan pribadi yaitu suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi pihak lainnya bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang apabila debitur tidak menepati janjinya. c. Kredit ditinjau dari segi jangka waktunya dikelompokkan menjadi: 1) Kredit jangka pendek (short-term loan) Yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimum satu tahun, misalnya kredit untuk membiayai kelancaran operasi perusahaan, termasuk didalamnya berupa kredit modal kerja. Kredit jangka pendek dapat di urutkan dalam tiga kelompok, antara lain: Kredit dagang (trade credit) antar perusahaan, pinjaman dari suatu perusahaan dagang, dan surat dagang. 2) Kredit jangka menengah (Medium-term loan) Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun. Kredit ini biasanya untuk menambah modal kerja, misalnya untuk membiayai pengadaan bahan commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
baku. Kredit jangka menengah dapat pula dalam bentuk kredit investasi. 3) Kredit jangka panjang (Long-term loan) Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. Misalnya kredit investasi untuk membiayai suatu proyek dan perluasan usaha.
d. Kredit menurut penggunaanya dikelompokkan menjadi: 1) Kredit Modal Kerja Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digunakan untuk menambah modal kerja debitur, meliputi modal kerja untuk tujuan komersial, industri, kontraktor bangunan dan lain-lain. 2) Kredit Investasi Yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digunakan dalam melakukan investasi melalui pembelian barang-barang modal.
7. Prinsip-Prinsip Kredit Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan bank commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah dengan menggunakan analisis 5C (Muljono, 1994:11) dan 7P (Kasmir, 2002:104) sebagai berikut: a. Character Dasar dari pemberian kredit adalah kepercayaan, yaitu keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam memiliki moral, watak, ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga memiliki rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, dan kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usahanya. Manfaat dari penilaian soal karakter ini mengetahui sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debitur. Untuk mengenal calon debitur pihak bank melakukan pengenalan lebih dekat seperti mengumpulkan keterangan dari hasil wawancara maupun dari lingkungan calon debitur bertempat tinggal dan melakukan kegiatan usaha melalui survey secara langsung yang disebut on the spot (OTS) dan hasil yang didapatkan dari Bank Indonesia yang disebut Sistem Informasi Debitur (SID) merupakan riwayat pemberian kredit calon debitur yang diberikan oleh bank lain guna mengetahui karakter
seseorang
dalam
diberikan. b. Capacity
commit to user
mengangsur
pinjaman
yang
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yaitu suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. Pengukuran capacity dari calon debitur ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara lain: 1) Pendekatan historis 2) Pendekatan edukasional 3) Pendekatan manajerial 4) Pendekatan teknik c. Capital Jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Dengan mengetahui jumlah modal dan dari mana modal calon debitur berasal maka pihak bank akan dapat memperkirakan besarnya kredit yang dibutuhkan calon debitur. d. Collateral Yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam/debitur
sebagai
jaminan
atas
kredit
yang
diterimanya. Manfaat collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain di mana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal. e. Condition of economy commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya
dan
lain-lain
yang
mempengaruhi
keadaan
perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari kredit yang dibiayai oleh bank. Penilaian prospek usaha yang dibiayai hendaknya
memiliki
prospek
yang
baik,
sehingga
permasalahan kredit yang muncul relative kecil.
8. Manfaat kredit Manfaat kredit ditinjau dari masing-masing pihak yaitu: a. Manfaat kredit ditinjau dari kepentingan debitur, antara lain: 1) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi perusahaan debitur. 2) Debitur dapat memperluas dan mengembangkan usahanya dengan baik dan leluasa. 3) Lembaga pengkreditan yang dimiliki perbankkan telah mempunyai
ketentuan-ketentuan
yuridis
yang
jelas
sehingga memperkecil kemungkinan-kemungkinan suatu resiko dikemudian hari antara nasabah dengan bank sebagai penyedia dana.
commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Rahasia keuangan debitur akan terlindungi karena adanya ketentuan rahasia bank dalam Undang-undang Pokok Perbankan. 5) Jangka waktu kredit dapat disesuaikan dengan kebutuhan dana bagi perusahaan debitur, untuk kredit investasi dapat disesuaikan dengan rencana pelunasan yang sesuai dengan kapasitas perusahaan yang bersangkutan. b. Manfaat kredit ditinjau dari sudut pandang perbankan, antara lain: 1) Memperoleh pendapatan bunga kredit. 2) Menjaga solvabilitas usaha bank. 3) Membantu memasarkan jasa-jasa perbankan. 4) Mempertahankan dan mengembangkan usahanya. 5) Untuk merebut pasar (market share) dalam industri perbankan. 6) Dalam pemberian kredit memungkinkan perbankan untuk mendidik para staffnya untuk mengenal kegiatan industri yang lain secara mendetail. c. Manfaat kredit ditinjau dari sudut pandang pemerintah, antara lain: 1) Perkreditan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu pertumbuhan ekonomi baik secara umum maupun untuk pertumbuhan sektor-sektor ekonomi tertentu. commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan moneter. 3) Perkreditan adalah sumber pendapatan Negara. 4) Perkredtan sebagai alat untuk menciptakan lapangan usaha atau
kegiatan,
alat
peningkatan
dan
pemerataan
pendapatan masyarakat. d. Manfaat kredit ditinjau dari kepentingan masyarakat luas, antara lain: 1) Dengan
adanya
kelancaran
dari
proses
perkreditan
diharapkan akan diperoleh adanya pertumbuhan ekonomi yang pesat dan membuka lapangan usaha atau lapangan kerja yang baru, sehingga akan menimbulkan kenaikan tingkat
pendapatan
dan
pemerataan
pedapatan
dimasyarakat. 2) Terbukanya kemungkinan keterlibatan golongan profesi tertentu atas suatu proses pemberian kredit oleh bank yang dapat meningkatkan penghasilannya seperti konsultan, akuntan publik, notaris, asset apresial, dan lain-lain. 3) Masyarakat dapat menikmati hasil dari pada proyek yang di biayai oleh kredit bank. (Hasanuddin Rahman, 2000:2124).
9. Prosedur Kredit commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam pengajuan permohonan kredit, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan. Prosedur pemberian kredit yaitu sebagai berikut (Suyatno dkk,1995): a.
Tahap
pemohonan
kredit,
permohonan
fasilitas
kredit
mencakup: 1)
permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit,
2)
permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan,
3)
permohonan perpanjangan atau pembaharuan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya,
4)
permohonan–permohonan lainnya untuk perubahan syarat–syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan atau pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.
Tahap permohonan kredit terdiri dari: a) Pengumpulan berkas Setiap berkas permohonan kredit dari nasabah terdiri dari: (1) Surat-surat permohonan nasabah yang ditandatangani secara lengkap dan sah, (2) Daftar isian yang disediakan oleh bank yang secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh nasabah, commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(3) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan menurut jenis fasilitas kredit. b) Pencatatan Setiap surat permohonan kredit yang diterima harus dicatat dalam register khusus yang disediakan, yaitu untuk: (1) Kelengkapan dana berkas permohonan Permohonan dinyatakan lengkap bila telah memenuhi
persyaratan
yang
ditentukan
untuk
pengajuan permohonan menurut jenis kredit. Selama permohonan kredit sedang dalam proses, maka berkas– berkas permohonan harus dipelihara. (2) Formulir daftar isian permohonan kredit Untuk memudahkan bank memperoleh data yang diperlukan, bank mempergunakan daftar isian Permohonan Kredit yang harus diisi oleh nasabah, formulir-formulir neraca, daftar laba/ rugi. b.
Tahap penyidikan analisis kredit Yang dimaksud penyidikan kredit adalah: 1) Wawancara dengan pemohon kreditur atau debitur. 2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah, baik data intern bank maupun data ekstern. commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Pemeriksaan atau penyidikan kebenaran dan kewajiban mengenai hal–hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lain-lain yang diperoleh. 4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan. Sedangkan yang dimaksud dengan analisis kredit adalah: 1) Mempersiapkan pekerjaan–pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui dapat atau tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit. 2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif– alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.
c.
Tahap keputusan atas permohonan kredit Setiap
tindakan
pejabat
yang
berdasarkan
wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui, dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. d.
Tahap Pencairan fasilitas kredit. Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
Tahap Pelunasan kredit. Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang hapusnya ikatan perjanjian kredit.
10. Kredit Macet Sepandai apapun analis kredit dalam menganalisa setiap permohonan kredit, kemungkinan kredit tersebut pasti ada. Hal ini terjadi disebabkan oleh 2 (dua) unsur yaitu dari pihak nasabah. Jika terjadi kredit macet, maka bank perlu malakukan upaya penyelamatan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya kerugian. Penyelamatan kredit macet dilakukan dengan cara antara lain: a.
Rescheduling (penjadwalan ulang) Rescheduling merupakan upaya penyelamatan kredit dengan cara: 1) Memperpanjang jangka waktu kredit, dalam hal ini debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit sehingga debitur mempunyai waktu untuk mengembalikan pinjaman. 2) Memperpanjang jangka waktu angsuran, dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang sehingga jumlah angsurannya mengecil.
b.
Reconditioning (penyesuaian kembali) commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Reconditioning adalah upaya penyelesaian kredit macet dengan cara: 1) Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok. 2) Penundaan pembayaran bunga sampai kurun waktu tertentu, artinya hanya bunga yang dapat ditunda sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa. 3) Penurunan suku bunga Penurunan
suku
bunga
dimaksudkan
untuk
meringankan beban nasabah karena akan mempengaruhi jumlah
angsuran
yang
semakin
mengecil,
sehingga
diharapakan dapat membantu meringankan nasabah. 4) Pembebasan bunga Pembebasan bunga ini diberikan karena bank menganggap bahwa nasabah sudah mampu melunasi hutangnya,
tetapi
nasabah
harus
tetap
melunasi
kewajibannya untuk membayar pokok pinjaman. c.
Restructuring (restukturisasi) Restructuring adalah upaya penyelesaian kredit macet dengan melakukan perubahan syarat perjanjian kredit berupa pemberian tambahan kredit atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian kredit menjadi equity perusahaan dengan bank.
d.
Kombinasi merupakan kombinasi dari ketiga jenis di atas. commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar–benar tidak punya etikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua utang-utangnya.
11. Kredit Griya Multi (KGM) Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Perihal ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Multi (KGM). Dalam rangka meningkatkan kemampuan bersaing, optimalisasi pendapatan bank dan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak mengabaikan penerapan prinsip kehati-hatian, diperlukan suatu ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Multi. Sebagai pedoman dalam pelaksanaannya, perlu dibuatkan suatu ketentuan dengan maksud untuk memberikan petunjuk teknis pelaksanaan, standarisasi dan keseragaman sistem dan administrasi serta memberikan petunjuk proses dan syaratsyarat yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian Kredit Griya Multi. Kredit Griya Multi merupakan fasilitas kredit yang diberikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kepada debitur untuk melengkapi kebutuhan konsumtifnya. Sedangkan debitur adalah pihak yang mendapatkan fasilitas Kredit Griya Multi dari Bank berdasarkan Perjanjian Kredit yang merupakan dasar hukum hubungan pinjam meminjam antara Bank dan Debitur serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berkaitan. commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Pembahasan 1. Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit Persyaratan kredit yang telah ditentukan oleh BTN kantor cabang pembantu sukoharjo kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Multi berdasarkan Surat Edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Perihal ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Multi (KGM) adalah sebagai berikut. a. Warga Negara Indonesia. b. Surat keterangan berkewarganegaraan Indonesia bagi WNI keturunan. c. Telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau telah menikah dan berwenang melakukan tindakan hukum (telah dewasa menurut hukum dan tidak berada dalam pengampunan). d. Pada saat kredit lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun. e. Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban (angsuran pokok dan bunga) sampai kredit lunas. Penghasilan dimaksud baik bersifat tetap (gaji bulanan) maupun tidak tetap (pendapatan dari pekerjaan bebas). f. Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun. commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Tidak memiliki kredit bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain. h. Pemohon yang masih berstatus sebagai Debitur di Bank untuk jenis kredit apapun, disyaratkan: 1) Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cukup untuk membayar kewajiban (angsuran pokok dan bunga) atas seluruh kreditnya (baik yang telah ada maupun yang akan diminta); 2) Telah menjadi debitur sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan selama menjadi debitur (minimal 1 tahun terakhir) tidak pernah menunggak. i. Menyampaikan NPWP Pribadi untuk pemohon dengan jumlah kredit > Rp. 100 juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan jumlah kredit > Rp. 50 juta sampai dengan < Rp. 100 juta atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan kelengkapan data pemohon Kredit Griya Multi adalah sebagai berikut. a. Berpenghasilan Tetap/ Karyawan 1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk; 2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Multi; 3) Copy KTP, KK, Surat Nikah/ Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/ istri) yang terbaru; commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Copy Slip Gaji selama tiga bulan terakhir atau Surat Keterangan Penghasilan yang telah disahkan; 5) Copy Rekening Tabungan/ Giro BTN dan atau Bank lain; 6) Surat Kuasa Pemotong Gaji untuk pembayaran angsuran kolektif serta Surat keterangan instansi bagi pegawai tetap. b. Berpenghasilan Tidak Tetap/ Wiraswasta 1) Memiliki rekening tabungan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk; 2) Mengisi aplikasi permohonan Kredit Griya Multi; 3) Copy KTP, KK, Surat Nikah/ Cerai, Pasphoto Pemohon dan Pasangan (suami/ istri) yang terbaru; 4) Surat Keterangan Penghasilan; 5) Copy Rekening Tabungan/ Giro BTN dan atau Bank lain; 6) Copy Akta Perusahaan, ijin Usaha; SIUP/ TDP; Izin Praktek. 7) Laporan keuangan perusahaan. Ketentuan-ketentuan dalam permohonan Kredit Griya Multi adalah sebagai berikut: a. Legalitas dan perizinan lengkap agunan kredit berupa sertifikat Hak Guna Bangunan/ Hak Milik (tidak dalam commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sengketa/ masalah, dapat dialihkan ke atas nama calon pembeli/ debitur) dan ada Izin Mendirikan Bangunan (IMB). b. Jangka waktu maksimal 10 tahun dan tidak melebihi umur sertifikat minus 1 (satu) tahun dan pada saat lunas usia pemohon maksimal 65 tahun. c. Maksimal Kredit Griya Multi yang dapat diberikan adalah sebesar 70% dari taksiran agunan yang diberikan. d. Kemampuan
mengangsur
(re-payment
capacity)
tidak
melebihi 70% dari sisa penghasilan bersih usaha per bulan dan atau penghasilan bersih keluarga (Take Home Pay) yang merupakan penghasilan keluarga (suami dan istri) setelah dikurangi dengan potongan-potongan (dalam struk gaji atau diluar stuk gaji), termasuk kewajiban lainnya (jika ada) dan biaya hidup per bulan seperti pengeluaran biaya rutin dan bersifat tetap setiap bulannya, misalnya: biaya pendidikan, makan, listrik, telepon, dan lain-lain. e. Dalam perhitungan bunga untuk Kredit Griya Multi menggunakan sistem bunga Anuitas dan suku bunga yang diberikan 13% disetiap kredit yang diberikan. f. Debitur dikenakan biaya pemrosesan sebelum akad kredit yang disiapkan dalam tabungan/ giro, antara lain: 1) Angsuran bulan pertama sesuai dengan table simulasi. 2) Provisi sebesar 1% dari maksimal kredit. commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Biaya notaris sebesar Rp 250.000,4) Biaya Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) tergantung pinjaman. 5) Biaya Appraisal (Penilai) minimal sebesar Rp 150.000,6) Premi asuransi jiwa sesuai maksimal kredit. 7) Premi asuransi kebakaran sesuai maksimal kredit dan harga bangunan. 8) Biaya administrasi sebesar Rp 250.000,- yang masingmasing nilainya bisa berubah sesuai ketentuan Bank. g. Pengikat Agunan didahului dengan penandatanganan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. h. Dilampiri dengan denah lokasi agunan.
2. Sistem Pemberian Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Unsur sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo, terdiri dari: a. Fungsi yang Terkait
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Fungsi-fungsi yang terkait dalam pelaksanaan permohonan Kredit Griya Multi pada BTN kantor cabang pembantu sukoharjo antara lain: 1) Retail Service Section Head Dalam pemberian kredit bagian ini bertugas dan wewenangnya sebagai anggota rapat Komite Kredit, pemberi otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui dan berfungsi sebagai penyimpan aktiva. 2) Loan Service Unit Unit kerja ini dibawah Retail Service yang melayani nasabah dalam pemrosesan kredit dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. a) Memproses permohonan kredit dari debitur. b) Menerima penyerahan formulir dan dokumen pendukung kelengkapan data calon debitur. c) Menganalisa
proses
permohonan
kredit
dengan
melakukan wawancara calon debitur, membuat memo permintaan On The Spot dan menerbitkan Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebagai hasil dari wawancara tersebut. d) Pembahasan dan evaluasi DUP dalam rapat Komite Kredit. commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Mengirimkan surat penolakan permohoan kredit jika dalam rapat Komite Kredit tidak menyetujui permohonan kredit
dan
akan
menerbitkan
Surat
Penegasan
Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) jika rapat Komite Kredit menyetujui permohonan kredit. f) Membuat usulan realisasi dengan membuat Surat Perjanjian Rangkap 5 (SPD5), Laporan Penilaian Akhir (LPA), dan Surat Perjanjian Kredit. g) Menyelenggarakan realisasi kredit sebagai berikut. (1) Membuat jadwal akad/ realisasi kredit (2) Mengagendakan pelaksanaan tanda tangan calon debitur pada lembaran SPD5 dan Surat Perjanjian Kredit dihadapan notaris dan pihak BTN. 3) Branch Manager Tugas dan wewenang Branch Manager dalam proses permohonan kredit adalah sebagai berikut. 1) Sebagai ketua pengambil keputusan akhir dalam pelaksanaan rapat Komite Kredit yang dilaksanakan bersama unit kerja lainnya. 2) Memberikan otorisasi permohonan kredit jika Komite Kredit menyetujui permohonan kredit yang akan dimuat dalam DUP. 4) Accounting and Control commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam proses permohoan kredit fungsi yang terdiri dari Financial Reporting dan Bookkeeping and Control Unit ini bertugas sebagai pengelola data-data akuntansi serta melakukan control dari semua transaksi yang terjadi dan membuat laporan keuangan. 5) Teller Service Teller Service merupakan unit kerja dibawah Retail Service Section Head yang tugas dan wewenangnya melayani nasabah dalam penyetoran tunai angsuran Kredit Griya Multi. b. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam proses pemberian Kredit Griya Multi antara lain: 1) Formulir atau aplikasi permohonan kredit dan dokumen syarat kelengkapan data. Formulir permohonan kredit dari Loan Service Unit oleh calon debitur digunakan untuk mengajukan permohonan Kredit Griya Multi dan dokumen syarat kelengkapan data calon nasabah digunakan sebagai keterangan data calon debitur yang diperoleh Loan Service Unit pada waktu wawancara dilakukan. 2) Memo BI checking Memo BI checking merupakan memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst berisikan data calon debitur yang commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diserahkan kepada Bookkeeping untuk memperoleh informasi debitur melalui website Bank Indonesia. 3) Formulir BI checking Formulir BI checking merupakan dokumen hasil dari penelusuran
informasi
debitur
yang
bertujuan
untuk
mengetahui riwayat hutang calon debitur. Formulir ini bersifat rahasia, hanya bank saja yang boleh mengetahui. 4) Lembar Hasil Wawancara Lembar hasil wawancara berisi informasi
yang
diperoleh Analis Kredit ketika mewawancarai calon debitur guna keperluan penilaian atas kelayakan kredit yang diajukan. 5) Dokumen Pokok Debitur Dokumen pokok debitur berisi mengenai sertifikat atas nama debitur, IMB atas nama debitur, akta jual beli, surat kuasa menjual, surat kuasa hipotik, dan APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan). 6) Daftar Usulan Permohonan (DUP) Hasil wawancara yang dibuat Loan Service Unit digunakan sebagai dokumen dalam rapat Komite Kredit untuk pertimbangan kelayakan permohonan kredit debitur. Isi dari DUP meliputi: nomor urut, NIP wawancara, nama commit to user pemohon, umur, lokasi perumahan, tipe rumah, blok kavling,
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
harga jual, pengajuan permohonan (setuju/ tolak), paraf anggota rapat Komite Kredit (setuju/ tolak), dan alamat instansi pemohon. 7) SPD5 Dokumen yang dibuat oleh Loan Service Unit saat realisasi kredit, dokumen tersebut berisi hal-hal sebagai berikut: nomor urut, nama pemohon, tipe rumah, blok kavling, maksimal kredit yang disetujui, jangka waktu, suku bunga, angsuran, nomor urut debitur, dan tanda tangan debitur. 8) SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit) SP3K dibuat apabila permohonan kredit diterima. SP3K berisi nama kredit, plafon kredit, sifat kredit, bunga, denda, dan ketentuan pembayaran kredit. SP3K digunakan sebagai surat penegasan yang harus ditandatangani calon debitur diatas materai Rp 6000,- dan diserahkan kembali kepada bank. 9) Perjanjian Kredit (PK) Perjanjian kredit dibuat pada saat realisasi kredit yang berisi maksimal kredit yang disetujui, jangka waktu, pasalpasal yang ditetapkan oleh bank mengenai aturan kewajiban mengangsur dan sanksi dengan apabila terjadi pelanggaran. commit to user Kredit 10) Surat Penolakan Permohonan
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Surat penolakan dibuat oleh Loan Service apabila permohonan kredit ditolah yang berisi pernyataan penolakan kredit. c. Catatan Akuntansi yang digunakan Dalam sistem pengajuan kredit sampai dengan pencairan Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor cabang Sukoharjo menggunakan sistem pencatatan akuntansi secara online, yaitu menggunakan sistem Loan Application
Creation-SIBS
(Sylvester
Integrated
Banking
System). Catatan akuntansi yang digunakan atas transaksi yang terjadi dilakukan dengan menggunakan jurnal umum, buku besar, buku besar pembantu, dan jurnal pembalik dengan menggunakan sistem computer tersebut. Pencatatan dilakukan oleh Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. d. Jaringan Prosedur Pelaksanaan yang Membentuk Sistem Pengajuan Kredit sampai dengan Realisasi Kredit Griya Multi serta Bagian Alir (Flowchart) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, kantor cabang pembantu Sukoharjo Prosedur Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo sebagai berikut. 1) Prosedur permohonan atau pengajuan Kredit Griya Multi commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Prosedur permohonan Kredit Griya Multi dapat dilakukan, antara lain: a) Calon debitur datang ke Bank BTN lalu kebagian Loan Service Unit, mengajukan permohonan kredit baru dan juga membuka rekening baru, selanjutnya debitur mengisi formulir permohonan Kredit Griya Multi (KGM) dan juga melampirkan dokumen persyaratan calon debitur kemudian diserahkan kepada Loan Service Unit. b) Bagian Loan Service Unit melakukan verifikasi terhadap formulir permohonan kredit dan dokumen syarat yang diajukan oleh calon debitur. c) Selanjutnya bagian Loan Service Unit melakukan wawancara kepada calon debitur untuk memperoleh data mengenai permohonan kredit yang telah diajukan. Wawancara ini didasarkan pada prinsip kredit 5C yaitu character, capital, capacity, collateral, dan condition of economy. Hasil wawancara dicatat dalam lembar hasil wawancara. d) Bagian Loan Service Unit membuat Daftar Usulan Permohonan (DUP) sebanyak 3 lembar, DUP lembar 1 diserahkan kepada Branch Manager, DUP lembar 2 diserahkan kepada Retail Service Head, dan lembar ke 3 commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
beserta lembar hasil wawancara diserahkan kepada Analis Kredit untuk dicek dan dianalisa. e) Bagian Branch Manager menerima DUP lembar 1 dari bagian Loan Service Unit, kemudian Branch Manager memverifikasi DUP tersebut. f) Retail Service Head menerima DUP lembar ke 2 dari bagian Loan Service Unit, kemudian Retail Service Head melakukan verifikasi terhadap DUP lembar ke 2 tersebut. g) Bagian Teller Service menerima pembukaan rekening baru dari calon debitur, kemudian bagian teller service menerbitkan formulir penyetoran sebanyak 2 lembar, lembar 1 diserahkan ke bagian Bookkeeping and control, dan lembar ke 2 diserahkan ke debitur sebagai bukti penyetoran. h) Bagian Bookkeeping and control menerima formulir penyetoran
lembar 1
dari bagian teller service,
selanjutnya bagian Bookkeeping and control mengarsip dan membuat jurnal sesuai dengan tanggal.
commit to user
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
T
FPK
: Formulir Permohonan Kredit
DUP
: Daftar Usulan Permohonan
FCBI
: Formulir Checking Bank Indonesia
Gambar II.1 Prosedur Permohonan atau Pengajuan Kredit BTN. commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
T
Gambar II.1 Prosedur permohonan atau pengajuan kredit BTN (Lanjutan)
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Prosedur keputusan atas permohonan Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo a) Bagian Loan Service Unit menerima DUP lembar 1 dan 2 dari Branch Manager dan Retail Service Head, Loan Service Unit membawa DUP lembar ke 3 dan juga lembar hasil wawancara dan membawa semua dokumen ke Rapat Komite Kredit. b) Jika kredit ditolak, maka Loan Service Unit membuat surat penolakan rangkap 2, lembar 1 diserahkan kepada debitur,
lembar
ke
2
diserahkan
kepada
Loan
Administration. c) Jika keputusan kredit diterima, maka bagian Loan Service Unit menerbitkan Laporan Hasil Akhir dan membuat Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit (SP3K) rangkap 2, lembar 1 diserahkan kepada debitur, lembar ke 2 diserahkan kepada Loan Administration. d) Bagian Loan Service Unit menyerahkan Laporan Penilaian Akhir (LPA) ke bagian Branch Manager, kemudian Loan Service Unit mengarsip DUP lembar 1, 2, dan 3 beserta lembar hasil wawancara berdasarkan tanggal. commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Selanjutnya Loan Service Unit melaksanakan pra realisasi. f) Setelah dilakukan pra realisasi, Loan Service Unit menerbitkan Surat Perjanjian Debitur (SPD) rangkap 5, dan Surat Perjanjian Kredit (SPK) rangkap 3, surat-surat tersebut ditandatangani oleh debitur dihadapan pihak Bank dan notaris yang ditunjuk oleh Bank. g) Loan Service Unit mendistribusikan SPD dan SPK. SPD lembar
ke1
diarsipkan
oleh
Loan
Service
Unit
berdasarkan nomer, SPD lembar ke 2 didistribusikan kepada Loan Asministration, SPD lembar ke 3 didistribusikan kepada Transaction Processing, SPD lembar ke 4 didistribusikan kepada Account and Control, dan lembar ke 5 diserahkan ke notaris. Sedangkan SPK lembar ke 1 diserahkan kepada debitur, SPK lembar ke 2 diarsipkan berdasarkan tanggal dilakukan oleh Loan Service Unit, dan SPK lembar ke 3 diserahkan ke notaris. h) Teller Service menerima biaya pembayaran kredit dari debitur, kemudian menerbitkan formulir penyetoran sebanyak 2 lembar, lembar 1 diserahkan ke bagian Bookeeping and Contol, lembar ke 2 diserahkan ke debitur. commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
i) Branch Manager menerima Laporan Penilaian Akhir dari Loan Service Unit kemudian mengotorisasinya dan mengarsip berdasarkan tanggal. j) Transaction Processing menerima Surat Perjanjian Debitur lembar ke 3 dan melakukan pengecekan selanjutnya diarsip permanen berdasarkan tanggal. k) Account and Control menerima Surat Perjanjian Debitur lembar ke 4 dan melakukan pengecekan selanjutnya diarsip permanen berdasarkan tanggal. l) Bagian Bookkeeping and Control menerima formulir penyetoran lembar ke 1 dan mencatat jurnal secara online dan mengarsip berdasarkan tanggal. m) Loan
Administration
menerima
Surat
Penegasan
Persetujuan Pemberian Kredit lembar ke 2 dan Surat Perjanjian Debitur lembar ke 2 dari bagian Loan Service Unit dan juga menerima surat penolakan lembar ke 2 selanjutnya Loan Administration melakukan pengecekan dan mengarsip permanen sesuai tanggal.
commit to user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
T
T
N
LPA
: Laporan Penilaian Akhir
SP3K : Surat Penegasan Persetujuan Pemberian kredit SPD5 : Surat Perjanjian Debitur Rangkap 5 SPK
: Surat Perjanjian Kredit
Gambar II.2 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
T
Gambar II.2 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit (Lanjutan)
commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar II.2 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit (Lanjutan)
commit to user
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Bookeeping and Control
Loan Administration
10
Formulir Penyetoran
11
1
7
SP3K
2
Surat Penolakan
SPD 2
Melakukan penjurnalan menggunakan SIBS
Melakukan pengecekan
SIBS
Surat Penolakan SP3K SPD
2
2 2
Formulir 1 Penyetoran
T
T
Gambar II.2 Prosedur Keputusan Permohonan Kredit (Lanjutan)
commit to user
2
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Prosedur Realisasi Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Realisasi kredit adalah pembayaran sejumlah dana sebesar nilai maksimal Kredit Griya Multi (KGM) sesuai dengan perjanjian kredit yang telah ditandatangani oleh pihak bank dan debitur yang dibayarkan oleh bank melalui rekening Escrow
Account.
Rekening
ini
merupakan
rekening
penampungan pencairan KGM yang dapat berbentuk tabungan, deposito, dan giro. a) Setelah semua dokumen persyaratan ditandatangani oleh debitur, debitur menerima dana KGM sebesar maksimal kredit, oleh Teller Service dana ini dimasukkan ke rekening Escrow Acount. Teller service melakukan penarikan tabungan dan menyerahkan dana KGM tersebut kepada nasabah, dengan formulir penarikan yang ditandatangani oleh debitur didepan petugas teller, selanjutnya formulir penarikan tersebut diserahkan ke Bookkeeping and Control. b) Bagian Bookkeeping and Control menerima formulir penarikan dari Teller Service dan menjurnal sesuai tanggal. commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
T
Gambar II.3 Prosedur Realisasi Kredit
commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Pemberian Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pemisahan fungsi operasi dari fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi, yaitu sebagai berikut: 1) Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan kredit dilakukan oleh Branch Manager, Loan Service, dan Retail Service Section Head, 2) Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva yang dimiliki oleh Bank BTN dilakukan oleh Retail Service, 3) Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat transaksi yang terjadi di Bank BTN selama satu periode, dilakukan oleh Reporting Unit dan yang melakukan control dari fungsi akuntansi adalah Bookkeeping and Control. Kedua fungsi ini berada dibawah Accounting and Control Unit. b. Sistem dan wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam pemberian kredit terdapat beberapa prosedur yang harus dilaksanakan oleh fungsi terkait yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang, yaitu: 1) Teller Service dalam melakukan penarikan tunai diatas Rp 10.000.000,00 harus mendapat otorisasi dari Sub Brach Head. 2) Loan Service mengajukan Daftar Usulan Pemohon kepada Branch Manager dan Kasie Retail Section di Bank BTN Cabang Solo. 3) Branch Manager berwenang memberikan otorisasi pada Daftar Usulan Pemohon (DUP), Surat Penegasan Pemberian Kredit (SP3K), Surat Persetujuan Debitur (SPD5) yang diterbitkan oleh Loan Service. 4) Kasie Retail Service memberi otorisasi pada Daftar Usulan Pemohon yang diterbitkan Loan Service. 5) Loan Service membuat Laporan Penilaian Akhir atas semua transaksi kredit yang diberikan dan ditujukan kepada Branch Manager. 6) Kasie Loan Operation dan Kasie Retail Service member otorisasi pada Daftar Sertifikat pada tahap pelunasan. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Praktik yang sehat yang telah ditetapkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, yaitu: 1) Penggunaan formulir dengan Kartu Pengawas Anggaran Bank BTN tidak menggunakan nomor urut tercetak dikarenakan sering terjadi kesalahan yang dilakukan oleh calon debitur. Namun, pihak Bank melakukan pengontrolan terhadap penggunaan formulir yaitu dengan Kartu Pengawas Anggaran,
dengan cara mengurangkan persediaan awal
formulir dengan persediaan formulir yang tersisa dan membandingkannya dengan nilai kredit yang diberikan. 2) Perputaran jabatan dilakukan setiap 2 tahun sekali. Perputaran jabatan yang seharusnya dilakukan setiap 2 tahun sekali, tetapi dalam praktiknya sering terjadi keterlambatan waktu dalam perputaran jabatan ini. Hal ini menyebabkan petugas merasa jenuh dengan pekerjaannya dan pekerjaan menjadi tertunda. 3) Adanya pemeriksaan mendadak oleh audit intern ataupun audit ekstern. commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pelaksanaan audit intern dilakukan oleh Divisi Audit Intern (DAI) dari kantor pusat 1 kali dalam 1 tahun. Sedangkan audit ekstern dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pelaksanaannya 1 kali dalam 1 tahun dan dilakukan mendadak. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Sebaik-baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada sumber daya manusia (SDM) yang melakukannya. Diantara 4 unsur pokok pengendalian intern tersebut, unsur karyawan yang bermutu merupakan unsur pengendalian intern yang paling penting. Namun, jika dilaksanakan oleh karyawan yang tidak kompeten dan tidak jujur, 4 tujuan sistem pengendalian intern tidak akan tercapai. Keempat tujuan sistem pengendalian intern ini sangat berkaitan dan saling mendukung. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1) Penerimaan Karyawan Baru a) Penerimaan karyawan baru diadakan oleh kantor pusat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sendiri. Kualifikasi karyawan baru diharapkan sesuai dengan commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dibutuhkan oleh kantor cabang serta mekanisme penerimaan karyawan baru relative lebih cepat tanpa mengabaikan fungsi pengawasan dari kantor pusat. b) Penerimaan karyawan baru diumumkan melalui internet agar
para
calon
karyawan
baru
mudah
melihat
pengumuman dan terhindar dari penipuan. c) Tes penerimaan karyawan baru meliputi ujian tertulis, psikotes, dan wawancara. d) Pendidikan minilal calon karyawan baru yaitu minimal SMA. 2) Karyawan Tetap Untuk mengembangkan kecakapan yang dimiliki oleh karyawan tetap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, maka PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengadakan berbagai pelatihan dan pendidikan. Kesie Retail Service memiliki pendidikan dengan kualifikasi strata 1, sedangkan teller service memiliki pendidikan dengan kualifikasi minimal SMA. Hal ini menunjukkan bahwa Bank BTN mempunyai SDM dengan mutu pendidikan yang sesuai dengan jabatan dan wewenang yang diberikan.
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Evaluasi Sistem Pengajuan Kredit, Keputusan dan Proses Realisasi Kredit Griya Multi (KGM) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, berdasarkan data-data yang penulis dapatkan langsung dari Bank tersebut. Unsur-unsur pokok yang perlu di evaluasi dalam Sistem Pemberian KGM yaitu: a. Syarat-syarat dan Ketentuan Permohonan Kredit Persyaratan kredit yang telah dilaksanakan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo kepada calon debitur dalam permohonan Kredit Griya Multi telah sesuai dengan surat edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk perihal ketentuan yang mengatur tentang Kredit Griya Multi oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa persyaratan dan ketentuan-ketentuan diselenggarakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. b. Fungsi yang Terkait Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi telah terpisah antara fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Pemisahan fungsi yang terkait antara lain, sebagai berikut. commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Fungsi operasi dilaksanakan oleh Branch Manager, Loan Service, dan Kasie Retail Service. 2) Fungsi penyimpanan dokumen dilakukan oleh Kasie Retail Service. 3) Fungsi Akuntansi dilakukan oleh Bookkeeping ang Control Unit dibawah Accounting and Control Unit. c. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo telah lengkap dan terjamin keandalan dan ketelitiannya karena sudah mendapat otorisasi dari pihak yang berwenang. d. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang dugunakan dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sistem pencatatan akuntansi yang digunakan secara online, dengan menggunakan sistem Loan Application Creation- SIBS (Sylvester Integrated Banking System). Catatan akuntansi yang digunakan atas transaksi yang terjadi dicatat dengan menggunakan jurnal umum, buku besar, buku besar pembatu, dan jurnal pembalik. Pencatatan dialakukan oleh Bookkeeping and Control Unit dengan sumber pencatatan commit to user
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pencatatan akuntansi diselenggarakan dengan baik. e. Jaringan
Prosedur
Pelaksanaan
yang
Membentuk
Sistem
Pemberian Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Jaringan prosedur pelaksanaan yang terdapat dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimulai dari permohonan kredit sampai dengan realisasi kredit telah dilakukan dengan baik yaitu adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit. Prosedur pemberian kredit yang masih harus diperhatikan yaitu pada saat menganalisa calon debitur dengan prinsip 5C (Character, Capital, Capacity, Collateral, dan Condition of economy), hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penuggakan angsuran yang akan berakibat kredit macet. f. Sistem Pengendalian Intern pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) sudah cukup memadai, yaitu: 1) Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas telah dilaksanakan dengan baik. 2) Adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan baik dari auditor intern maupun auditor ekstern terhadap laporan commit to user
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keuangan dan proses pemberian sampai dengan pencairan kredit terhadap debitur pada Bank BTN. 3) Pejabat Bank BTN mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan dan tanggung jawab yang diberikan. 4) Unsur Sistem Pengendalian Intern dalam pemberian Kredit Griya Multi (KGM) dalam menjaga kekayaan, utang, biaya, dan pendapatan dapat dilihat dari adanya otorisasi pejabat yang berwenang dalam proses Pemberian Kredit Griya Multi (KGM).
commit to user
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III TEMUAN
Setelah mengevaluasi sistem pengajuan kredit, sampai dengan proses realisasi Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo, maka penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada sistem pengajuan kredit, realisasi, sampai dengan proses pelunasan Kredit Griya Multi (KGM) sebagai berikut.
A. Kelebihan 1. Dalam proses pengajuan kredit, keputusan, sampai dengan realisasi, Kredit Griya Multi (KGM) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo sudah menerapkan prinsip analisis kredit yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral, dan condition of economy) serta melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit. 2. Dalam melakukan analisis kredit melibatkan Branch Manager serta pengambilan keputusan kredit berdasarkan pada pendapat KPK (Kelompok Pemutus Kredit) untuk menilai kesesuaian pemberian kredit kepada calon debitur. 3. Formulir permohonan kredit tidak dibuat secara khusus, bagi Bank BTN dianggap lebih efisien. commit to user 96
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Prosedur yang digunakan dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi (KGM) sudah cukup baik yaitu dengan adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang atas pemberian kredit. 5. Tingkat suku bunga Kredit Griya Multi pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Menggunakan sistem tingkat bunga anuitas yang ditetapkan relative stabil walaupun setiap tahun mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan dan ditinjau dari segi debitur juga tidak terlalu memberatkan. 6. Sistem pengajuan Kredit Griya Multi (KGM) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kacapem Sukoharjo terdiri dari prosedur permohonan kredit, prosedur keputusan permohonan kredit, prosedur realisasi kredit, prosedur pencairan kredit, dan prosedur pelunasan kredit. Secara menyeluruh telah sesuai dengan standar ketentuan pemberian kredit yang telah ditetapkan kantor pusat dan Bank Indonesia. 7. Sistem akuntansi untuk mencatat jurnal penyediaan dana dari debitur Kredit Griya Multi (KGM) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk secara online dengan (SIBS) Sylvester Integrated Banking System dengan sumber pencatatan akuntansi yang terdiri dari formulir penyetoran dan formulir penarikan. 8. Sistem pengendalian intern Bank BTN dalam pemeberian Kredit Griya Multi telah memadai.
commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kelemahan 1. Masih terdapat fungsi ganda, yaitu Loan Service Analyst terkadang juga melakukan penelitian atau analisis kredit yang seharusnya merupakan tugas Loan Administration. 2. Penggunaan formulir yang belum bernomor urut tercetak sehingga pengawasan terhadap formulir belum maksimal. 3. Ada beberapa dokumen yang terkait dalam prosedur pengajuan kredit, keputusan, sampai dengan realisasi Kredit Griya Multi (KGM) yang belum dibuat rangkap sehingga dalam segi keamanan dokumen masih kurang. 4. Semua prosedur dari pengajuan kredit, keputusan sampai dengan proses realisasi Kredit Griya Multi (KGM) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk masih belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuju
proses
pengambilan
keputusan,
sehingga
menimbulkan
ketidakefisienan dalam proses pemberian kredit. Ini disebabkan karena banyak dokumen yang belum lengkap sehingga bagian analisis kredit harus
menunggu
kelengkapan
dokumen
tersebut,
serta
dalam
menganalisa melalui on the spot dan taksasi agunan juga memakan waktu yang cukup lama.
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo telah melaksanakan sistem pemberian Kredit Griya Multi dengan baik, prosedur-prosedur telah diterapkan dan dilaksanakan oleh Bank BTN dengan baik dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan oleh kantor pusat, walaupun masih terdapat beberapa kelemahan. Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan sistem pemberian Kredit Griya Multi telah menjalankan tugas serta tanggungjawabnya dengan baik. Namun pada kenyataanya masih terdapat fungsi ganda, yaitu Loan Sevice Analist terkadang juga melakukan penelitian atau analis kredit yang seharusnya menjadi tugas Loan Administration. Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi telah lengkap. Formulir permohonan tidak dibuat secara khusus Bank BTN menganggap lebih efisien. Pengajuan permohonan kredit dilakukan dengan menggunakan surat permohonan kredit yang dibuat dan ditanda tangani oleh calon debitur. Prosedur pemberian Kredit Griya Multi yang digunakan Bank BTN to user dengan pemberian kredit telah dalam proses permohonan commit kredit sampai 101
perpustakaan.uns.ac.id
101 digilib.uns.ac.id
dilakukan dengan baik, yaitu terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dalam proses pemberian kredit. Sitem pengajuan kredit, keputusan sampai dengan proses realisasi Kredit Griya Multi (KGM) didukung dengan Sylvester Integrated Banking System (SIBS) dalam pencatatan akuntansinya. Dokumen yang digunakan belum didukung dengan adanya pemberlakuan formulir dan dokumen yang bernomor urut tercetak sehingga pelaksanaan otorisasi dari transaksi tersebut belum maksimal. Pemebrian otorisasi pada prosedur pengajuan atau permohonan Kredit Griya Multi (KGM) pada Bank BTN yang terkait dalam memeverifikasi pengahasilan melalui observasi atau On The Spot belum terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Dalam proses pemberian kredit, Bank BTN sudah menerapkan prinsip analisis kredit yaitu 5C (character, capital, capacity, collateral, dan condition of economy) dan peninjauan lokasi sekaligus wawancara untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dalam melakukan analisis kredit juga melibatkan Retail Sevice Section Head dan Branch Manager untuk menilai kesesuaian pemberian kredit kepada calon debitur. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemberian Kredit Griya Multi Bank BTN telah menerapkan prinsip kehatihatian, sehingga resiko kredit yang akan timbul relative kecil. Keputusan final pengambilan keputusan permohonan Kredit Griya Multi didasarkan pada Rapat Komite Kredit yang dilaksanakan oleh Branch Manager, Retail Service Section Head, Analisis Kredit atau Loan Service. Hal ini menunjukkan adanya penerapan prinsip kehati-hatian dalam memberikan commit to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pinjaman
kredit.
Untuk
pembayaran
angsuran
kredit,
Bank
BTN
menggunakan sistem auto debet untuk mempermudah proses pembayaran angsuran. Sistem Pengendalian Intern dalam sistem pemberian kredit telah memadai dan membuktikan bahwa Bank BTN mempunyai kredibilitas yang baik.
B. Saran Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem pemberian Kredit Griya Multi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo, maka penulis memberikan saran untuk peningkatan efekivitas sistem pemberian Kredit Griya Multi, yaitu sebagai berikut: 1. Agar tidak terjadi fungsi ganda seharusnya Bank BTN melakukan penambahan personil. 2. Sebaiknya formulir permohonan kredit disertai dengan nomor urut tercetak, untuk menghindari adanya dokumen fiktif dan mencegah kemungkinan
adanya
penyalahgunaan
demi
kepentingan
pribadi
sehingga pengawasan penggunaan formulir tersebut dapat lebih dipertanggungjawabkan serta memudahkan dalam pencarian kembali dokumen yang mendukung informasi yang dicatat dalam catatan tersebut. Perbaikan tersebut dapat pula dengan mengatur sistemnya agar secara otomatis memberikan nomor urut pada tiap transaksi baru, sehingga commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat menyederhanakan verifikasi, agar dapat meminimalkan resiko dalam proses pemberian kredit pada calon debitur. 3. Dokumen seharusnya dibuat beberapa rangkap untuk diberikan kepada tiap bagian sebagai bukti terjadnya transaksi dan mengantisipasi adanya kemungkinan hilangnya arsip yang diperlukan apabila ada permasalahan terhadap pencatatan. 4. Untuk mengatasi hambatan tentang ketidakefisienan dalam penanganan proses kredit diperlukan kebijakan yang lebih jelas tentang kelengkapan dokumen serta jika diperlukan dikenakan sanksi yang tegas apabila dokumen tersebut tidak lengkap. Untuk proses On The Spot dan taksasi agunan yang banyak memakan waktu diperlukan pengawasan dari atasan langsung sehingga pegawai bagian On The Spot dan taksasi agunan dapat menyelesaikan kewajibannya tepat waktu.
commit to user