1 EVALUASI SISTEM PEMBELAJARAN ISLAM TERPADU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENINGKATAN PRESTASI SISWA DENGAN MODEL CIPP
Warsono1, Suharno2, Nunuk Suryani2 Magister Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana UNS
[email protected] Abstract Artikel ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode CIPP. Penelitian ini berhubungan dengan evaluasi sistem pembelajaran Islam terpadu dalam pembentukan karakter dan peningkatan prestasi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di sebuah Sekolah Dasar di kota Karanganyar, Jawa Tengah. Data diperoleh melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Data dianalisa dengan simultaneous cross sectional dan interpretasi data secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran islam terpadu dapat membentuk karakter siswa dan meningkatkan prestasi siswa dilihat dalam aspek konteks, input, proses dan produk. Kata kunci: CIPP, karakter, pembelajaran islam terpadu, prestasi.
PENDAHULUAN
ilmu psikologi. Berdasarkan Undang-
Masalah pendidikan Indonesia ibarat
undang
Sistem
Pendidikan
Nasional
benang kusut yang terus bertambah.
pasal 3 UU No. 20 tahun 2003, “Tujuan
Kualitas
pendidikan
Pendidikan
dengan
sistem
sangat
terkait
adalah
yang
berkembangnya potensi peserta didik
tidaklah
agar menjadi manusia yang beriman dan
mengherankan jika dari tahun ke tahun
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
terus-menerus dilakukan pembenahan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
sektor pendidikan menuju tercapainya
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
sistem pendidikan yang ideal. Upaya
negara
mencari
serta
bertanggung jawab”. Berdasarkan tujuan
selalu
pendidikan Nasional tersebut, kurikulum
dalam
sekolah
diterapkan.
pendidikan
Nasional
Sehingga
bentuk-
penyajian
bentuk
kurikulum
mengalami
yang
pembaruan
pembelajaran
telah
sebelumnya
seiring
baru
dilakukan
yang
mengantarkan
demokratis
diharapkan peserta
serta
mampu didik
untuk
dengan
mencapai tujuan yang diharapkan. Yaitu
perkembangan teknologi, budaya, dan,
pendidikan harus diorientasikan tidak
1. 2.
Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Progam Pasca Sarjana Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Jurusan Teknologi Pendidikan Progam Pasca Sarjana Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
hanya menciptakan manusia pintar dan
dunia global saat ini, sehingga SDIT
terampil tetapi juga beriman, bertakwa,
dinilai sebagai suatu alternatif untuk
berakhlak
mengurangi
mulia
dan
berbudaya
(Syafaruddin, 2002: 7).
kekhawatiran
tersebut.
Pendidikan di sekolah dasar merupakan
Konsep terpadu dalam penelitian ini
pondasi
bagi
jenjang
yaitu mengintegrasikan secara harmonis
selanjutnya,
dan seimbang ilmu umum (kurikulum
keemasan dalam penanaman nilai-nilai
Kemendiknas)
moral. Hal ini yang menjadi salah satu
dengan
ilmu
agama
sekaligus
pendidikan
alasan
lokal dan ekstrakurikuler yang Islami
mempercayakan SDIT sebagai tempat
sesuai
pembelajaran bagi anak-anaknya. Hal ini
pihak
sekolah
(Kurikulum Sekolah Islam Terpadu). Menurut
Karimi
mengintegrasikan
(2012:
Ilmu
orang
masa
(Kurikulum Kemenag) ditambah muatan kesepakatan
bagi
sebagai
tua
untuk
sejalan dengan pernyataan Arifin (2014: 3),
63) bahwa Sekolah Dasar Islam Terpadu
Pengetahuan
adalah sekolah yang diselenggarakan
Islam yang dipadukan dengan ilmu
berada
pengetahuan
disajikan
dikelola secara terpadu baik dari aspek
dengan penyajian yang profesional dan
kurikulum, pembelajaran, guru, sarana
selalu mengikuti perkembangan zaman
dan prasarana, manajemen dan evaluasi,
dengan harapan lahir generasi Islami
sehingga menjadi sekolah yang efektif
yang cakap dan handal dalam ilmu
dan berkualitas.
umum,
pengetahuan
umum,
yang
yang
memiliki
dalam
satu
kelompok
dan
Secara umum, adanya asumsi yang
fondasi kepribadian dan sikap yang
terbentuk
sesuai dengan ajaran agama Islam. Satu
terbentuknya karakter yang baik bagi
konsep yang populer dengan sebutan
anak-anak
Sekolah Islam Terpadu.
pembiasaan/pembinaan
Perkembangan
pembelajaran
dimasyarakat mereka
mengenai
melalui
berbagai
akhlak
dan
keberhasilan dalam pencapaian materi
terpadu di Indonesia telah ditandai
umum
dengan adanya sekolah-sekolah yang
pembelajaran
mengusung
Islam
sekolah (SDIT) ternyata cukup besar. Hal
adalah
ini dapat dilihat dari para peminat (orang
pendidikan di tingkat dasar. Berdirinya
tua) yang menyekolahkan anaknya di
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di
SDIT tiap tahun terus meningkat, dan
berbagai daerah, menjadi fenomena unik
mayoritas
dalam
golongan ekonomi menengah ke atas.
Terpadu.
slogan Salah
dunia
Fenomena
ini
Sekolah satunya
pendidikan berawal
dari
dasar. adanya
melalui
Pernyataan
serangkaian
yang
adalah tersebut
inovasi
ditawarkan
masyarakat sesuai
oleh
dari
dengan
kekhawatiran orang tua terhadap masa
pendapat dari Jinan (2007: 55) yang
depan putra-putirnya dengan tantangan
menyampaikan tiga karakteristik dari
2
Sekolah Islam Terpadu, yaitu: fullday
pendidikan
sistem, penanaman nilai agama pada
umum
anak
nasional yang telah dikembangkan oleh
dan
model
pembelajaran
pendampingan. Status selama
keberadaan
ini adalah
kurikulum Nasional,
SDIT
menginduk pada
Kementerian bukan
sendiri
mengacu
Pendidikan
pada
kurikulum
Kementerian
pendidikan
Pendidikan
agama
nasional. menekankan
pendidikan akhlak, aqidah, dan ibadah
Pendidikan
yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-
pada
hari, menumbuhkan bi’ah solihah di
Kementerian Agama. Hal yang menarik
dalam lingkungan sekolah dan qudwah
disini adalah secara umum jika sekolah
hasanah yang dilakukan oleh seluruh
berbasis agama akan menginduk ke
guru dan karyawan. Adapun pendidikan
Departemen
keterampilan dikemas dalam kegiatan
penggunaan
menginduk
keterampilan.
agama. jargon
sendiri
tentunya
khusus
yang
Sementara
Islam
Terpadu
ekstrakurikuler
memiliki
konsep
beragam
mendasarinya.
Konsep
seluruhnya
yang
pilihan
menyediakan
kegiatan
mengacu
yang
pada
hidup
konsep
tersebut bisa saja sama dengan buku
keterampilan
acuan Depertemen Pendidikan Nasional,
Sebagaimana yang disampaikan oleh
namun dapat juga berbeda. Konsep yang
Kamaruddin (2012: 224) yang menulis
dipakai di SDIT Insan Kamil Karanganyar
bahwa
adalah memadukan antara konsep yang
inherent
diberikan oleh Departemen Pendidikan
diterjemahkan maka menjadi karakter
Nasional dan Konsep dari Sekolah Islam
adalah kepribadian yang melekat dalam
Terpadu yang diwadahi dalam (JSIT)
diri seseorang.
Indonesia. Hal inilah yang mendasari
Selain
character in
is
a
itu,
(life
the
personality
person.
SDIT
Apabila
Insan
Kami
Sekolah
Islam
peneliti untuk menggali lebih mendalam
Karanganyar
tentang konsep pembelajaran Sekolah
Terpadu juga berupaya untuk memiliki
Islam
kualitas
Terpadu
menurut
serta
buku
acuan
penerapannya Depertemen
terhadap
dan SDIT Insan Kamil Karanganyar.
tinggi
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Kamil
berdiri
bagus
dengan
jalan
kemampuan
atau
rendah
seseorang
itu
itu
berdasarkan
tingkat kemampuan seseorang terhadap
ajaran
pengetahuan. Ha ini sejalan dengan
2005/2006. Sekolah ini diselenggarakan
pendapat dari Algarabel dan Dasy (2001:
dengan berdasarkan konsep “one for all”,
46) menyatakan bahwa achievement is
artinya dalam satu atap sekolah peserta
the competence of a person in relation to
didik akan mendapatkan pendidikan
a domain of knowledge. artinya prestasi
umum,
adalah
pendidikan
tahun
yang
meningkatkan prestasi siswa. Penilaian
Pendidikan Nasional, pusat Kurikulum,
Insan
sebagai
skill).
agama,
dan
3
kompetensi
seseorang
yang
berhubungan
dengan
domain
Karanganyar
pengetahuan.
pembentukan
karakter dan peningkatan prestasi siswa
Terdapat beberapa alasan peneliti
dilihat dari segi context, input, process,
melakukan penelitian di SDIT Insan Kamil
dalam
Karanganyar.
Sekolah
dan product pembelajaran tersebut.
ini
Berdasarkan
penjelasan
di
atas,
merupakan sekolah favorit di daerah
Moleong (2007: 6) menyatakan bahwa
Karanganyar. Banyak orang tua yang
penelitian kualitatif bisa didefinisikan
mengharapkan
sebagai penelitian yang bertujuan untuk
putra-putrinya
dapat
belajar di sini. Dalam setiap test masuk
mempelajari
sekolah, jumlah pendaftar setiap tahun
keseluruhan yang diramu oleh subjek
selalu melebihi quota sekolah. SDIT
penelitian
Insan Kamil merupakan
sekolah yang
motivasi, tindakan, dll. Stufflebeam et al
menawarkan pembelajaran indoor di
dalam Tiantong dan Tongchin (2013:
dalam kelas dan outdoor seperti belajar
159) menyatakan bahwa dalam istilah
di luar kelas atau kunjungan ke lokasi
model evaluasi CIPP dari Stufflebeam,
pembelajaran
sebuah pendekatan yang sangat berguna
Program
lain
di
luar
pembelajaran
sekolah.
sekolah
ini
untuk
fenomena seperti
evaluasi
sifat,
secara persepsi,
pendidikan
dikenal
menarik dan berbeda dengan sekolah
sebagai CIPP atau pendekatan konteks,
lain seperti mabit, outbond, family day,
input, proses dan produk. Dasarnya,
home stay, welcome party, mutaba’ah,
model
ekstra kurikuler, dan lain-lain.
rangkaian pertanyaan yang ditanyakan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti
CIPP
memerlukan
tentang empat elemen yang berbeda
untuk
terhadap konteks, input, proses dan
mengadakan penelitian tentang evaluasi
produk. Hal ini menyediakan cara yang
sistem
pembelajaran
sistematik untuk melihat banyak aspek
dalam
pembentukan
peningkatan
bermaksud
evaluasi
prestasi
Islam
Terpadu
karakter siswa
dan
yang berbeda dari proses pengembangan
dengan
kurikulum.
model CIPP melalui studi kasus di SDIT
Dalam
Insan Kamil Karanganyar.
penelitian
ini,
peneliti
memilih tempat penelitian di SDIT Insan Kamil Karanganyar. Sumber datanya
METODE PENELITIAN
adalah
Penelitian ini merupakan penelitian
informan,
adalah
evaluasi
dan
dokumentasi.
sistem
menggunakan
mengevaluasi
untuk
melihat
penerapan
dan
peristiwa. Teknik pengumpulan datanya
kualitatif dengan menggunakan model CIPP
dokumen
wawancara,
pengamatan
Teknik melalui
analisis
dan data
simultaneous
pembelajaran Islam Terpadu di Sekolah
cross sectional dan interpretasi data
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Kamil
secara keseluruhan. Pada analisis corak
4
pertama dilakukan penyusunan data,
Tegalarum, Cangakan,
yang
menjadi
yakni penyusunan paparan (transkrip)
lokasi SDIT Insan Kamil sekarang.
hasil wawancara dengan kepala sekolah,
Tujuan berdirinya SDIT Insan Kamil
para guru, siswa yang menjadi informan
Karanganyar adalah untuk mewujudkan
hasil observasi dan dokumen-dokumen,
peradaban
berdasarkan kategorisasi yang sesuai
memiliki
dengan masalah penelitian.
berkarakter
yang
Islami
generasi dan
sehingga
penerus
yang
berperilaku
baik,
Berdasarkan data yang diperoleh
memiliki prestasi akademik yang bagus
dikembangkan penajaman data melalui
dan meiliki hafalan Al Qur’an yang
pencarian
data
bagus.
penelitian
ini,
sebagai
selanjutnya. data
error
tidak
Dalam
dianggap
reality
Masyarakat
yang
berdirinya
menyambut SDIT
positif
Insan
Kamil
dipermasalahkan oleh teori yang ada
Karanganyar. Wali murid menginginkan
sebelumnya,
sebagai
adanya sekolah yang dapat mengajarkan
another reality. Dalam hal ini peneliti
ilmu agama yang lebih pada putra-
mencatat
putrinya.
tapi
data
dianggap
apa
adanya,
tanpa
Orang
tua
berharap
ada
intervensi dari teori yang terbaca atau
sekolah yang bisa mengajarkan pelajaran
paradigma
peneliti yang selama ini
umum sekaligus ilmu agama yang lebih.
dimiliki. Secara rinci langkah-langkah
Jadi prestasi dan agama dapat sejalan.
analisis
Harapan orang tua adalah anak bisa
data
dilakukan
dengan
mengikuti cara yang disarankan oleh
menjadi pintar sekaligus sholih.
Miles dan Huberman yaitu: reduksi data,
Anak-anak dididik secara Islami untuk
display data dan mengambil kesimpulan,
berpakaian islami menutup aurot. Anak-
dan verifikasi
anak dididik dengan adab islami yang baik. Keagamaan anak-anak akan baik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang berpengaruh terhadap karakter
1. HASIL PENELITIAN
yang baik juga. Lingkungan di SDIT Insan
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
Kamil Karanganyar juga bagus. Dari segi
Insan Kamil berdiri tahun 2005 dengan
keamanan ada 2 security yang menjaga
menempati sebuah rumah kontrakan
keamanan
model Jawa kuno di Cangakan Timur RT
sekolah yang cukup luas untuk anak
01/III.
bermain. untuk kendaraan yang masuk
jumlah
Seiring murid
dengan
pertambahan
sekolahan.
Ada
halaman
akhir
tahun
2006,
dan keluar sudah ada pintunya masing-
Allah
memudahkan
masing untuk masuk dan keluar. Jadi
urusan dengan dibelinya sebidang tanah
tidak akan ada berdesakan. Jam pulang
seluas 1900 meter di Jl. Kapten Mulyadi,
kelas bawah (kelas 1 dan 2) adalah jam
Alhamdulillah,
14.00 WIB, sedangkan jam pulang untuk
5
kelas atas (kelas 3, 4, 5, 6) adalah jam
ada kelas lagi dan kalau mau menambah
15.30 WIB.
bangunan, lahannya sudah tidak ada. Menurut data dari pendaftaran siswa
a) Input Siswa yang Masuk Di SDIT
baru pada tahun pada tahun 2013
Insan Kamil Karanganyar (Input)
sebanyak 160 siswa. Pendaftar pada
Sistem penerimaan calon siswa baru
tahun
2014
sebanyak
267
anak.
dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap
Pendaftar pada tahun 2015 sebanyak
penerimaan
258 siswa. Dari data ini dapat diketahui
calon
siswa
baru
dari
internal dan tahap penerimaan calon
bahwa
pendaftar
selalu
mengalami
siswa baru dari eksternal. Dari internal,
peningkatan dari 3 tahun terakhir ini.
adalah tahap penerimaan dari TKIT
Pendaftar tidak hanya berasal dari TKIT
Insan Kamil yang berada dalam satu
Insan Kamil namun juga dari TK umum
yayasan dengan SDIT Insan Kamil. Dari
lainnya dari dalam maupun dari luar
eksternal, penerimaan siswa dari luar
kota.
TKIT Insan Kamil yang meliputi TK
Ada beberapa alasan dari orang tua
umum dan TK Islam lainnya yang berasal
siswa yang mendaftarkan anaknya ke
dari luar Yayasan Insan Mandiri.
SDIT
Dari jumlah pendaftar baik internal maupun
Kamil
Karanganyar.
Diantaranya adalah kualitas sekolah dan
akan
ditentukan
biaya sekolah. Orang tua menginginkan
untuk
observasi.
kualitas yang terbaik untuk pendidikan
Observasi siswa meliputi psikologi anak,
anaknya. Kualitas sekolah yang baik
kesehatan, membaca menulis berhitung
diharapkan
dan bacaan Al Qur’an (Iqro’).
memiliki masa depan yang baik. Biaya
waktu
eksternal
Insan
khusus
Perkembangan jumlah pendaftar dari
sekolah
akan
menjadikan
anak
yang terjangkau diharapkan
tahun ke tahun senantiasa mengalami
dapat melancarkan proses pendidikan
perkembangan.
Hal
dapat
anak itu sendiri. Sitambah lagi, pendidik
dilihat
adanya
penambahan
yang memiliki karakter yang santun
jumlah kelas rombel, yang pada awalnya
dinilai dapat mengajari karakter anaknya
hanya
dengan baik.
dengan dua
kelas
tersebut
sekarang
sudah
bertambah menjadi empat lokal. Dan sekarang pun belum bisa menampung
b) Penerapan
Sistem
Pembelajaran
seluruh jumlah pendaftar yang ingin
Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil
menyekolahkan anaknya di SDIT Insan
Karanganyar
dalam
Kamil. Untuk tahun ajaran ini hanya
Pembentukan
Karakter
dibatasi empat lokal saja yang memuat
(Proses)
sekitar 128 siswa, mengingat sudah tidak
Sistem Pembelajaran Islam Terpadu
Rangka Siswa
merupakan perpaduan antara pelajaran
6
umum dengan pelajaran agama Islam.
muslimin. Dengan demikian siswa akan
Dalam setiap mata pelajaran ada muatan
semakin dekat dengan agamanya dan
nilai-nilai agama yang turut dimasukkan.
memahami lebih dalam tentang nilai-
Sekolah
nilai keagamaan.
Islam
Terpadu
memiliki
integrasi dengan agama islam dalam kegiatan-kegiatan
maupun
siswa dilakukan dengan pembiasaan-
Pembelajaran
pembiasaan setiap saat serta dengan
Islam Terpadu juga dimasukkan ke
pendampingan dan pengawasan siswa
dalam silabus pendidikan di SDIT Insan
selama
Kamil
kegiatan
non
akademik
Dalam rangka penanaman karakter
akademik.
Sistem
Karanganyar.
Kalau
Standar
di
sekolah,
baik
di
pembelajaran
dalam maupun
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
kegiatan-kegiatan lainnya. Upaya-upaya
(KD),
dinas,
pembentukan karakter dilakukan ketika
muatan
siswa mulai masuk lingkungan sekolah
agama dalam indikator SK dan KD
sampai jam anak-anak pulang sekolah,
tersebut. SDIT Insan Kamil merupakan
baik di dalam maupun di luar kelas.
murni
kemudian
dari
ada
kurikulum
penambahan
bagian dari JSIT (Jaringan Sekolah Islam
Dalam penanaman karakter siswa,
Terpadu). Sehingga penambahan muatan
guru mendidik siswa secara langsung
agama dalam indikator SK dan KD
dalam kesehariannya misalnya meminta
tersebut
maaf,
sudah
kurikulum
JSIT.
terdapat JSIT
dalam
memadukan
mengucapkan
dan
dalam silabusnya.
dilakukan
Pembelajaran pelajaran
bersikap
penerapan
Sistem
terbiasa
Terpadu
dalam
yang
Islam
kasih,
membuang sampah di tempat sampah
kurikulum dinas dengan muatan agama Contoh-contoh
terima
sopan.
secara sehingga
baik
pada
Hal
rutin
agar
tertanam siswa.
tersebut siswa
karakter
Penanaman
misalnya kalau ada bab
karakter pada siswa dilakukan dengan
tentang kebersihan lingkungan. Guru
pembiasaan rutin seperti murid datang
akan
tiap
mengaitkan
pelajaran
tersebut
pagi,
kemudian
dengan nilai agama seperti kebersihan
muraja’ah
itu sebagian dari iman dan disukai Allah.
dhuha, pembiasaan guru pada siswa
Hal ini akan membuat siswa semakin
untuk selalu menggunakan 3 magic
dekat dengan agama. Penerapan dalam
words (minta tolong, mohon maaf dan
pelajaran
guru
berterima kasih), menaati tata tertib,
menerangkan bahwa jaman dahulu ada
sopan santun, mabit, tahajud call, dll.
ulama-ulama Islam yang pandai dalam
Penanaman
bidang
kejujuran. Kejujuran ini diaplikasikan
tersebut
IPA
misalnya,
kedokteran. telah
Ulama-ulama
mempunyai
rutin,
dilanjutkan
pembiasaan
karakter
diawali
salat
dengan
beberapa
dalam mengerjakan test di kelas. Anak-
penemuan yang bermanfaat bagi kaum
anak dididik untuk mengerjakan test
7
dengan kemampuannya sendiri untuk
Seorang
anak
dapat
dididik
dan
memahamkan makna kejujuran. Jadi
diajari untuk bisa dan pintar oleh guru
kejujuran itu tidak sekedar tidak bohong
dengan cara yang tepat. Guru bisa
namun juga apa adanya. Dari sinilah bisa
menggunakan metode mengajar yang
dilihat
yang
menarik
seperti
sebenarnya berdasarkan rentang nilai
gambar,
lagu,
yang ia dapat.
mengajak anak belajar di luar kelas
kemampuan
siswa
menggunakan dll.
Guru
juga
LCD, bisa
Pembelajaran di SDIT Insan Kamil
seperti outdoor. Selain itu, metode alam
Karanganyar diampu oleh dua orang
tak ambang, diskusi, kooperatif, dll juga
guru dalam satu kelas. Jadi ketika
menunjang pembelajaran
seorang guru mengajar, yang lainnya
yang menarik siswa.
mendampingi, menjadi fasilitator dalam
di sekolah
Kegiatan di sekolah juga mendukung
membimbing siswa siswinya. Dengan
prestasi
demikian
terkondisikan
ekstrakurikuler. Ada ekstra karate, tae
dengan baik dan kebutuhan siswa bisa
kwon do, pramuka, BSM (Bulan Sabit
terpenuhi.
Merah) atau PMR, Science Community
kelas
dilakukan
bisa
Penanaman melalui
karakter
misalnya
kegiatan
di
(SC), computer, melukis/menggambar,
dalam kelas dan kegiatan di luar kelas
sepakbola, dll. Kegiatan ekstrakurikuler
seperti
SIT,
ini untuk mewadahi kecerdasan anak
lembar
masing-masing. Diharapkan anak tidak
study
hanya pandai secara akademik, namun
tata
dalam bidang yang lain juga. Untuk
tertib sekolah, market day, dan kegiatan
meningkatkan prestasi siswa dilakukan
ekstrakurikuler.
Kamil
dengan program pembelajaran untuk
Karanganyar memiliki beberpa layanan
menghadapi Ujian nasional. Selain itu
bagi siswa misalnya layanan kesehatan,
siswa
psikolog, computer dan internet, home
perlombaan.
mentoring,
Kelompok mutaba’ah, wisata,
pembelajaran
siswa
Ilmiah mabit,
pramuka Remaja, outbond,
lomba/olimpiade, SDIT
rehat,
Insan
juga
diikutkan
perlombaan-
visit, dering telfon ananda, antar jemput, catering dan makanan siswa, dan kajian
d) Pencapaian
kelas.
Hasil
Belajar
Siswa
(Karakter dan Prestasi) dari SDIT Insan Kamil Karanganyar (Produk)
c) Mengetahui
Penerapan
Sistem
Pengoptimalan
potensi
dilakukan
Pembelajaran Islam Terpadu di
pada siswa dan juga siswanya. Untuk
SDIT
siswa, lima bulan sebelum waktu lomba
Insan
Kamil
Karanganyar
dalam Upaya Peningkatan Prestasi
sudah
mulai
ada
pembinaan
dan
Siswa (Proses)
pelatihan. Untuk guru, mereka juga diikutkan pada ajang lomba antar guru.
8
Diharapkan baik siswa maupun gurunya
Berdasarkan
capaian
secara
sama-sama berprestasi dan memiliki
akademis diperoleh nilai rata-rata kelas
daya juang yang kuat dalam bersaing
hasil Ujian Nasional beberapa tahun
untuk meningkatkan prestasinya.
terakhir.
Setidaknya
nilai
ini
bisa
Ada Orang tua yang berpendapat
memberikan gambaran tentang hasil
bahwa prestasi siswa SDIT Insan Kamil
yang dicapai dari tahun ke tahun. Berikut
Karanganyar
dalam
tabel nilai rata-rata ujian nasional selama
prestasi. Hal ini bisa dilihat dari nilai
4 tahun terakhir siswa kelas VI SDIT
anak-anak yang bagus. Para siswa juga
Insan Kamil Karanganyar dari tahun ke
memiliki wawasan yang bagus. Anak
tahun.
termasuk
bagus
yang pintar akan terlihat berbeda dengan
Tabel 4.3. Nilai Ujian Nasional 4
anak yang biasa, misalnya bila ditanyai
Tahun Terakhir
atau diuji.
Tahun
Selain itu, orang tua mengetahui bahwa banyak
prestasi
2011/ 2012
2012/ 2013
2013/ 2014
2014/ 2015
6.9
8.0
8.3
8.4
Nilai
yang sudah
dihasilkan oleh siswa dalam mengikuti
Dari tabel di atas dapat dilihat
lomba seperti lomba matematika, OSN,
tentang
dll. Hal itu juga membuat orang tua
mengalami kenaikan
tertarik
untuk
putra
tahun. Rata-rata nilai kelas siswa pada
putrinya
ke
Kamil
tahun 2011/2012 adalah 6.9, rata-rata
mendaftarkan SDIT
Insan
Karanganyar. Seorang
rata-rata
hasil
ujian
dari
yang
tahun
ke
nilai kelas siswa pada tahun 2012/2013 menyatakan
adalah 8.0, rata-rata nilai kelas siswa
bahwa akademis anaknya sudah baik.
pada tahun 2013/2014 adalah 8.3, dan
Prestasi anaknya yang dirasakan sudah
rata-rata nilai kelas siswa pada tahun
mengalami peningkatan. Ia sudah bisa
2014/2015 adalah 8.4.
mengikuti
wali
murid
pelajaran
yang
diberikan
gurunya tanpa tertinggal. Bahkan untuk
e) Parameter
Keberhasilan
anak kecil usia kelas 1 saja sudah bisa
Pembelajaran
memahami
Terpadu
tentang
pengertian
dan
sudah memunculkan pertanyaan. Jadi, pembelajaran
Islam
terpadu
di
Sekolah SDIT
Insan
Sistem Islam Kamil
Karanganyar (Produk).
yang
Lulusan dari SDIT Insan Kamil
dilakukan SDIT Insan Kamil Karanganyar
Karanganyar
bisa
melanjutkan ke Sekolah Menengah yang
membuat
siswa
meningkatkan
prestasinya. Suasana dan lingkungan
diinginkannya.
yang kondusif juga membuat siswa bisa
banyaknya
memiliki akademis yang baik.
dimenangkan langsung 9
sebagian Disamping piala/tropi siswa
telah
besar itu, yang
secara
tidak
memberikan
bukti
keberhasilan
siswa
dalam
bersaing
Pendidikan
Agama
Islam diberikan
dengan siswa sekolah lain. Kemampuan
Muhaimin (2007: 76), yakni sebagai
akademik mereka pun bagus dengan
usaha sadar, yakni suatu
nilai yang memuaskan. Siswi SDIT yang
bimbingan,
terbiasa berjilbab ketika SD umumnya
latihan
juga selalu berjilbab setelah lulus dan
berencana
tetap mengenakan busana yang rapi di
meningkatkan keyakinan, pemahaman,
sekolah lanjutannya. Kebiasaan untuk
penghayatan dan pengamalan ajaran
jujur juga tercermin dalam mengerjakan
agama Islam
ulangan
sekolah.
atau
ujian.
Jargon
tidak
diperkenankan siswa mencontek selama SDIT
yang
dan
atau
dilakukan
secara
sadar
untuk
dan
Dengan
ujian selalu dipatuhi oleh siswa. Keberhasilan
pengajaran
kegiatan
dari peserta lahirnya
didik
sekolah
di
islam
terpadu yang merupakan sebagai salah
Insan
Kamil
Karanganyar dinyatakan oleh
satu model sekolah alternatif. Hal ini
kepala
selaras
dengan
Yusuf
2)
sekolah dinilai 80 oleh kepala sekolah.
menjelaskan
Hal ini dinyatakan karena masih ada hal-
terpadu
hal yang belum dikembangkan secara
memadukan antara pelajaran umum
optimal. Evaluasi dan perbaikan selalu
berdasarkan kurikulum nasional dengan
dilakukan
pelajaran agama.
oleh
stakeholder
yang
bertujuan untuk peningkatan sekolah. Parameter
bahwa
(2012:
adalah
Pembahasan
sekolah
agama
sekolah
yang
input
mencakup
keberhasilan
sistem penerimaan calon siswa baru di
penanaman karakter siswa adalah ketika
SDIT Insan Kamil Karanganyar. Kriteria
anak-anak dapat dan selalu berusaha
calon siswa yang diterima SDIT Insan
untuk menerapkan adab-adab islami .
Kamil
Parameter keberhasilan secara prestasi
kebijakan yang sesuai dengan observasi
dapat dilihat dari anaknya pintar atau
sekolah yang
kemampuan akademiknya bagus,
kesehatan, membaca menulis berhitung
Karanganyar
adalah
melalui
meliputi psikologi anak,
dan bacaan Al Qur’an (Iqro’). Seperti 2. PEMBAHASAN Pembahasan
dijelaskan Chrystianto (2010: 15) bahwa mengenai
konteks
pendaftaran
siswa
baru
merupakan
mencakup tujuan pendirian SDIT Insan
suatu penyeleksian secara akademis oleh
Kamil
untuk
calon siswa yang masuk ke jenjang
memperluas pendidikan dasar berbasis
pendidikan akademis yang lebih tinggi.
Karanganyar
adalah
agama di karanganyar sehingga dapat
Pembahasan
tentang
menciptakan karakter siswa yang baik
mencakup
dengan dasar nilai keislaman. Sementara
pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di
itu pengertian lebih spesifik tentang
SDIT Insan Kamil Karanganyar. Pada
10
penerapan
proses sistem
dasarnya adalah mengimplementasikan
akan
konsep pendidikan Islam berlandaskan
merupakan wahana yang baik untuk
Al Qur’an dan As Sunnah dalam setiap
mengembangkan
pembelajaran.
kepribadiannya.
Hal
senada
juga
di
terbentuk,
berarti
bermain
watak Proses
dan
pembelajaran
ungkapkan Arifin (2014: 65) bahwa
ditunjang untuk meningkatkan prestasi
Sekolah
Dasar
hakekatnya
Islam
adalah
Terpadu
pada
siswa,
sekolah
yang
mengajar yang tepat dan pembinaan
mengimplimentasikan pendidikan
Islam
konsep
berlandaskan
misalnya
penerapan
metode
lomba.
Al-
Penerapan
sistem
pembelajaran
Qur’an dan As sunah, diaplikasikan
Islam Terpadu di SDIT Insan Kamil
sebagai
Karanganyar dalam upaya peningkatan
sekolah
yang
menerapkan
pendekatan penyelenggaraannya dengan
prestasi
memadukan
program
pendidikan
umum
dan
siswa
dilakukan
dengan
pembelajaran
untuk
pendidikan agama menjadi satu jalinan
menghadapi ujian nasional dan siswa
kurikulum. Penanaman karakter siswa
juga diikutkan perlombaan-perlombaan,
dilakukan dengan pembiasaan karakter
sebagaimana yang disampaikan oleh
yang baik oleh guru pada siswa di dalam
Suroto (2012: 53) yang menerangkan
kelas maupun di luar kelas. Hal ini
bahwa prestasi belajar adalah sesuatu
sejalan dengan yang disampaikan oleh
yang diperoleh
Arief
memperoleh
(2002:
110),
pembiasaan
karena
ilmu
sekaligus
merupakan cara yang sangat efektif
perubahan tingkah laku.
dalam menanamkan nilai-nilai moral ke
Pembahasan
dalam jiwa anak. Ada banyak kegiatan di luar kelas
suatu usaha
mengenai
produk
mencakup
belajar
siswa
terjadi evaluasi
pencapaian
SDIT
Insan
hasil Kamil
yang menunjang karakter yang baik
Karanganyar. Kompetensi ilmiah siswa
sebagaimana diungkapkan pula oleh
bisa dilihat dari nilai rata-rata ujian
Samani dan Hariyanto (2012: 112-113)
nasional kelas 6 selalu meningkat setiap
menyampaikan bahwa pengembangan
tahun.
karakter dibagi dalam empat pilar, yaitu
perlombaan di tingkat kecamatan dan
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan
kabupaten. Selain itu lulusan-lulusannya
keseharian
budaya
banyak yang melanjutkan di sekolah-
sekolah, kegiatan kokurikuler dan atau
sekolah favorit. Bisa dikatakan bahwa
ekstrakurikuler,
prestasi
dalam
bentuk serta
kegiatan
Siswa
banyak
siswa
memenangkan
bagus.
Sebagaimana
keseharian di rumah, dan di masyarakat.
diungkapkan Tirtonegoro
Juga dikuatkan oleh Rijsdorp (dalam
bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian
Sukintaka, 2002: 1), seseorang yang
hasil
bermain akan berkembang dan wataknya
dinyatakan
11
usaha
kegiatan dalam
(2001: belajar
bentuk
43) yang
simbol,
angka, huruf maupun kalimat yang
adab-adab islami dalam kesehariannya,
dapat mencerminkan hasil yang sudah
anak-anak salatnya sudah rajin dan bisa
dicapai oleh setiap anak dalam periode
membaca Al Qur’an. Hal tersebut sesuai
tertentu.”
dengam pernyataan Saptono (2011: 20)
Hal
tersebut
didukung
oleh
yang menyampaikan tentang gambaran
pernyataan dari Feng, Fan dan Yang
orang
bahwa (2013: 52) learning achievement
tangguh, mereka adalah siapa saja yang
is
memiliki
the
level
of
student
success
in
learning the subject matter in schools
yang memiliki karakter
karakter
yang
yang
baik
(good
character).
that are expressed in the form of scores
Parameter
keberhasilan
dapat
dilihat
secara
obtained from the results of tests on a
prestasi
particular subject matter. Prestasi belajar
pintar atau kemampuan akademiknya
adalah tingkatan dari keberhasilan siswa
bagus, out put siswa yang di terima di
dalam mempelajari pelajaran di sekolah
sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang
banyaknya
diperoleh dari hasil test pada pelajaran
dimenangkan siswa (produk). Hal ini
tertentu.
sesuaidengan
yang
mereka
dari anaknya
inginkan
piala/tropi pendapat
dan yang
Hamdu
dan
Siswa diharapkan memiliki karakter
Agustina (2011: 113) yang berkata bahwa
yang baik yang telah ditanamkan pada
kegunaan prestasi belajar siswa adalah
dirinya. Hal tersebut didukung oleh
untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pernyataan Megawangi (2007: 93) yang
sesuatu
menyampaikan tentang sembilan pilar
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
karakter pokok dan utama yaitu 1) cinta
nilai atau raport setiap bidang studi
tuhan
setelah
dan
segenap
ciptaanNya,
2)
kemandirian dan tanggung jawab, 3)
dalam
mempelajari
mengalami
proses
materi
belajar
mengajar.
kejujuran/amanah, bijaksana, 4) hormat dan
santun,
5)
dermawan,
suka
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
menolong, dan gotong royong, 6) percaya diri,
kreatif
7)
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
kepemimpinan dan keadilan, 8) baik dan
berikut: 1) SDIT Insan Kamil Karanganyar
rendah hati, 9) toleransi, kedamaian dan
memadukan kurikulum dinas umum
kesatuan.
dengan kurikulum agama islam sehingga
Parameter
dan
pekerja
keberhasilan
keras,
Berdasar hasil penelitian ini dapat
sistem
terbentuk
sebuah
kurikulum
JSIT.
pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di
Didirikannya SDIT Insan Kamil untuk
SDIT insan Kamil Karanganyar dalam
memperluas pendidikan dasar berbasis
karakter adalah ketika anak-anak dapat
agama di karanganyar, 2)Siswa yang
dan selalu berusaha untuk menerapkan
mendaftar akan diobservasi berdasarkan
12
kesehatan, psikologi, akademik dan Al
Sekolah lain dapat menggunakan
Qur’an sebagai kebijakan penerimaan
penelitian ini sebagai sistem yang
siswa, 3) untuk membentuk karakter,
baru
dilakukan pembiasaan kebiasaan baik
sekolahnya.
yang
rutin pada siswa serta kegiatan
pembelajaran islam terpadu yang
dalam kelas maupun luar kelas, 4) untuk
mengkombinasikan pelajaran umum
meningkatkan
dengan
pembelajaran
prestasi, dengan
dilakukan
metode
yang
yang
dapat
diterapkan
Penerapan
nilai
diharapkan
islam
membentuk
menarik serta pembinaan khusus, 5)
karakter
Siswa SDIT Insan Kamil Karanganyar
meningkatkan prestasi siswa.
dikenal memiliki karakter yang sopan
baik
sistem
agama
dapat
di
pada
siswa
dan
2. Untuk guru
santun, berbusana muslim yang baik dan
Guru dapat menggunakan penelitian
jujur perangainya. SDIT Insan Kamil
ini sebagai rujukan dan sumber
Karanganyar
informasi tentang cara membentuk
memiliki
nilai
Ujian
Nasional kelas 6 yang selalu meningkat
karakter
tiap tahun. Sebagian besar lulusan siswa
meningkatkan prestasi siswa dengan
SDIT Insan Kamil Karanganyar pun
bentuk
diterima di sekolah favorit. Siswa SDIT
pembelajaran islam terpadu.
Insan
Kamil
prestasi
yang
Karanganyar baik
memenangkan parameter
memiliki
karena
keberhasilan
baik
kegiatan
dalam
dan sistem
3. Untuk orang tua
banyak
perlombaan,
yang
Orang
6)
tua
penelitian
dapat ini
menggunakan
sebagai
sumber
sistem
informasi tentang Sekolah Islam
pembelajaran Sekolah Islam Terpadu di
Terpadu atau SDIT dalam rangka
SDIT insan Kamil Karanganyar dalam
memilihkan sekolah untuk putra
karakter adalah ketika anak-anak dapat
putrinya.
dan selalu berusaha untuk menerapkan
4. Untuk peneliti lain
adab-adab islami dalam kesehariannya,
Peneliti lain dapat menggunakan
parameter keberhasilan secara prestasi
penelitian ini sebagai sumber rujukan
dapat dilihat dari anaknya pintar atau
atau
kemampuan akademiknya bagus, out
penelitian yang sejenis.
put siswa yang di terima di sekolah yang mereka
inginkan
dan
banyaknya
piala/tropi yang dimenangkan siswa Setelah
menganalisa
data
dan
membuat kesimpulan, peneliti memiliki saran yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk sekolah lain
13
referensi
dalam
melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Salatiga: Esensi. Sukintaka, S. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suroto. 2012. Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Tipe Jigsawpada Materi Prisma dan Limas Kelas VIII. Journal of Primary Education. Vol 1 No 1 pp. 51-56. ISSN 2252-6404. Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Tiantong dan Tongchin. 2013. A Multiple Intelligences Suported Web-based Collaborative learning Model Using Stufflebeam’s CIPP Evaluation Model. International Journal of Humanities and Social Science. Vol 3 No 7. Tirtonegoro, Sutratinah. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bumi Aksara. Yusuf, Mochamad. 2012. Kelemahan Sekolah Agama Terpadu. http://www.enerlife.web.id/. Diunduh pada tanggal 20 Mei 2015.
Algarabel dan Dasy. 2001. The Definition of
Achievement
and
the
Construction of Tests for its Measurement: a Review of the Main
Trends.
Journal
of
Psicologica. Volume 22. Pp 43-46. Arifin, Mochamad. 2014. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Komparasi SDIT Assalamah dengan SDI Istiqomah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Tesis S2 Fakultas Pasca Sarjana STAIN Salatiga. (Unpublished) Chrystianto, Hascaryo Dony. 2010. Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru Online SMPN 2 Tawangsari. Tugas Akhir Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret. Hamdan dan Agustina. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol 12 No 1. Pp.81-86. ISSN 1412-565X. Jinan, Mutohharun. 2007. Dakwah Organik Melalui Pendidikan. Shabran. Vol XX, Edisi 01. Kamaruddin, Syamsu A. 2012. Character Education and Students Social Behavior. Journal of Education and Learning. Vol.6 (4). Pp. 223230. Karimi, Nawal. 2012. Sekolah-Sekolah Islam Terpadu (IT). http://edukasi.kompasiana.com/ 2012/11/12/sekolah-sekolahislam-terpadu-it-506459.html. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2015. Megawangi, Ratna. 2007. Pendidikan Karakter: Solusi yang Tepat untuk membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation. Muhaimin. 2007. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan
14