Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
1
EVALUASI SISTEM MANAJEMEN RESERVOIR PDAM TIRTAULI DI KELURUHAN TONG MARIMBUN KECAMATAN SIANTAR MARIMBUN KOTA PEMATANGSIANTAR
1
Novdin M Sianturi1, Dosen Prodi Teknik Sipil FT USI Simalungun, email :
[email protected]
ABSTRAK Dalam melakukan suatu tinjauan terhadap Evaluasi Sistem Manajemen Reservoir PDAM Tirtaululi sangatlah diperlukan apalagi setelah beroperasi beberapa tahun. Evaluasi sistem manajemen yang ingin ditinjau mencakup optimalisasi operasional reservoir disesuaikan dengan rencana, terpenuhinya kebutuhan air daerah layanan terhadap kontiniutas dan kuantitas, kemampuan reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar untuk mencukupi pelayanan sampai beberapa tahun kedepan. Metode yang menggambarkan fenomena atau gejala yang terjadi dalam keadaan nyata dengan melakukan pengamatan langsung serta pengolahan data yang mana metode tersebut sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dapat menjadi bahan penulisan laporan Penelitian yang mana hasil pengamatan Q daerah layanan masih tercukupi sampai sore hari karena reservoir masih terisi (masih diatas tinggi minimum), Reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar masih mampu melayani kebutuhan pelanggan, dari hasil perhitungan daerah pelayanan. Kontiunitas pada daerah layanan masih terpenuhi. Jam puncak pamakaian terjadi pada jam 06.00 – 8.00 dan 17.00- 19.00 yang mana pada jam tersebut pemakaian air oleh pelanggan sangat tinggi dengan faktor jam puncak dan batas minimal air di reservoir masih sesuai kriteria serta kebutuhan per orang / hari dari daerah layanan. Perhitungan kapasitas produksi reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar masih memiliki idel kapasitas Air dalam Reservoir sebesar 38,065 l/detik dan masih mampu melayani penambahan sambungan baru sekitar 4.1296 SR untuk beberapa tahun ke depan namum dengan adanya Sistem Evaluasi ini maka akan diperoleh hasil yang lebih baik kedepan khusus pada Reservoir di Kecamatan Siantar Simarimbun. Tingkatnya kebocoran yang terjadi pada distribusi Air Minum sebesar 30,79% maka meteran Induk yang ada direservoir agar setiap tahun di diperbaiki agar tingkat kebocoran pada saat distribusi air dapat diminimalkan. Kata Kunci: Evaluasi, Manajemen dan Reservoir.
1. PENDAHULUAN Pada tahun 1977 PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar telah membangunan Reservoir yang berada di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar dengan
kapasitas
ground
1500
m3 debit 249 l/detik dari
sumber mata air Mual Goit. Untuk mendukung pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan yaitu terpenuhinya aspek K3 (kualitas, kuantitas, kontinuitas) maka PDAM Tirtauli
Kota Pematang siantar mengusahakan berbagai komponen pendukung agar
aspek K3 tersebut terpenuhi, dan salah satu komponen penting itu adalah bangunan reservoir.
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
2
Bangunan ini berfungsi untuk menampung air sebelum dialirkan ke pelanggan. Pemakaian air oleh pelanggan selama 24 jam pastilah tidak konstan. Pada saat sebagian besar pelanggan menggunakan air disebut sebagai jam puncak sedangkan pada saat pelanggan sedikit atau tidak menggunakan air disebut jam minimum/kosong. Pada jam minimum / kosong maka air akan tertampung dalam reservoir, sehingga pada jam puncak aliran dapat terbantu dan merata. Air bersih sebagai salah satu infrastruktur (prasarana dasar), merupakan prasarana yang vital yang tanpa disadari keberadaannya harus mecukupi baik secara kuantitas maupun kualitas dan harus ada sepanjang waktu (kontiniutas). Ketersediaan air yang cukup dapat terpenuhi apabila terdapat sumber air baku yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air tersebut. (Sumber : Sutrisno C, Totok dkk, 1991). Sistem distribusi adalah bagian yang paling terpenting pada sistem penyediaan air bersih
untuk
menjangkau
masyarakat
pelanggan
di
daerah
palayanan.
Pada
pendistribusian air minum dapat di distribusi dengan tiga cara yaitu air dari sumber langsung dialirkan ke pelanggan yang disebut aliran distribusi, air dari sumber dialirkan ke reservoir dengan aliran rata-rata, kemudian dari reservoir dialirkan lagi ke pelanggan / konsumen dan air dari sumber dialirkan ke unit-unit pengolahan, kemudian dari unit pengolahan yang terakhir air terolah dialirkan ke reservoir distribusi, dari reservoir tersebut didistribusikan ke seluruh daerah pelayanan. Dukungan alam masih baik bagi manusia beberapa abat yang lalau untuk mendapatkan mengkonsumsi air dari alam secara langsung. Untuk itu manusia berupaya mengolah air yang tidak memenuhi standar kualitasnya menjadi air yang memenuhi standar
kualitas air yang ada.Upaya
ini dilakukan dengan membuat suatu sistem
Manajemen penyediaan air minum. Secara umum sistem ini terdiri dari : 1. Sistem Produksi dimana mempunyai peran mengambil air dari alam, kemudian mengolahnya menjadi air layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Pengambilan air dari sumbernya atau yang umum disebut sebagai intake air baku. 2. Sistem Distribusi dimana merupakan bagian utama pada sistem penyediaan air dimana terdiri dari jaringan perpipaan yang bertekanan, untuk menjangkau para pelanggan di daerah pelayanan. Komponen dari sistem distribusi adalah Penampungan air (Reservoir), Sistem perpipaan dan Sistem sambungan pelanggan
1.1. Reservoir Bangunan yang menampung air sementara sebelum didistrubusikan ke pemakai air. Lama penampungan sesuaikan dengan tingkat pemakaian air pada masa jam pemakaian, jam
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
3
puncak dan pemakain rata-rata. Volume dirancang sama dengan kebutuhan pada waktu devisit pamakaian atau pun surplus pemakaian. Reservoir berasal dari bahasa Inggris yang artinya waduk/kolam air atau kolam tandon penyimpanan air Dan bentuk-bentuk reservoir bervariasi tergantung dari pembuat desain, namun sebaiknya dalam membuat suatu reservoir sebaiknya bangunan yang dibuat simetris dan segi beraturan selain mudah dalam pembuatan juga mudah dalam penghitungan kapasitasnya. Beberapa hal yang di evaluasi sistem manajemen terhadapi suatu reservoir yaitu Tipe Fasilitas Penampungan Air Bersih, Bahan Konstruksi Reservoir, Fungsi dan Tujuan Dasar Reservoir , Kinerja Reservoir, Sistem Pengaliran air bersih, Konstruksi Reservoir, Letak Reservoir, Perlengkapan pipa, Metoda Perhitungan Kapasitas, Menghitung prosentase pelayanan dan Menghitung kapasitas reservoir dengan menggunakan metode grafik
1.2. Sistem Manajemen Sistem tersebut tidak terlepas dari proses khas yang terjadi dari kegiatan planning (P), organizing (O), actuating (A), dan controlling (C). jika dikaitkan dengan Sistem Manajemen Reservor maka manajemen diharapkan agar segala proses dari Mata air hingga ke konsumen dapat berjalan dengan baik, aman, sehat, bersih dan ekonomis. Pengertian ekonomis dikaitkan dengan rasio proses out put dan input dalam proses manajemen. Manajemen dapat berlangsung apabila tersedia input dasar yang lengkap yaitu manusia (M1), Uang (M2), Material (M3), Machine (M4), dan Methode (M5).
1.3. Manajemen dan Reservoir Disini tidak terlepas dari manajemen sebab Proses pemasukan air dari mata air ke reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar dan pengeluaran air melalui reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar tidak boleh sama sebab proses distribusi pengeluaran air lebih banyak akan membuat biaya operasional terganggu maka untuk itu PDAM Tirtauli harus membuat data sedetail mungkin untuk mengetahui selisih air yang terbuang selama air mengalir melalui pipa distribusi hingga dapat mengkontrol kebocoran pada jaringan distribusi air yang dikontrol melalui meteran induk ke meteran total konsumen. Jaringan distribusi pengaliran air melalui Reservoir PDAM Tirtauli di Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar ke konsumen harus benar-benar terkontrol. Apabila jaringan distribusi tidak sesuai maka jaringan pipa
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
4
tersebut mengalami kebocaran, untuk itu PDAM Tirtauli harus melaksanakan merawat secara ruti ke seluruh jaringan pipa distribusi dari reservoir hingga ke konsumen dengan catatan meteran induk dan meteran konsumen setiap
1.4. Kebijakan Tarif Distribusi Air Minum Kebijakan tarif Distribusi Air sangatlah berpengaruh dengan kelangsungan operasional PDAM Tirtauli. Untuk itu konsumen dapat menilai layak atau tidak distribusi air dinaikan atau tidak dimana PDAM Tirtauli harus meningkatkan pelayanan untuk menyesuaikan tarif distrubusi Air minum ke konsumen apa bila PDAM Tirtauli ingin menaikan biaya distribusi Air minum ke konsumen. PDAM Tirtauli dapat mengkaji untuk memaksimalkan retribusi air seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Kaitan antara tarif dengan pendapatan permintaan Source : Abu Bakar, 1995 2. METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data yang dimaksud dengan pola pengambilan data, sedangkan data–data tersebut diambil dari sumber–sumber data, baik primer maupun sekunder. Teknik
Pengumpulan
Data
dengan
cara Observasi
(Pengamatan), Wawancara, Studi Literatur dan Pengamatan Lapangan sedangan Sumber Data yaitu Data Primer Data Sekunder.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Reservoir Simarimbun terletak Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Simarimbun Kota Pematangsiantar yang dibangun pada tahun 1977, dengan kapasitas 1500 m3, saat ini melayani Zona Selatan dari sistem penyediaan air bersih kota Pematangsiantar. Daerah Layanan meliputi Reservoir Simarimbun difungsikan untuk mendistribusikan air ke daerah pelayanan Zona Selatan dengan jumlah pelanggan pada desember 2010 sebesar 18.790 sambungan langganan, yang meliputi Kecamatan Siantar Selatan sebanyak 6 kelurahan, Kecamatan Siantar Marihat sebanyak 7 kelurahan,
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
5
Kecamatan Simarimbun sebayak 6 kelurahan, Kecamatan Siantar Timur sebanyak 7 kelurahan, Kecamatan Siantar Barat 2 Kelurahan ditambah Batalyon 122 dan Perumahan Balai Penelitian Kelapa Sawit Marihat
3.1. Pertumbuhan Pelanggan Zona Selatan, dan Kebutuhan Air / bulan. Cakupan Pelayanan meliputi cakupan wilayah pelayanan PDAM Tirtauli khusus daerah layanan Zona Selatan sampai dengan bulan Desember tahun 2010 sebesar 78,02%.
Cakupan Pelayanan Zona Selatan PDAM Kota Pematangsiantar dan Data
Sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar atau petugas yang telah ditunjuk baik secara lisan maupun tertulis yang berfungsi sebagai data pendukung dalam penyusunan laporan penelitian ini. Groud Reservoir Simarimbun dibangun pada tahun 1977 dengan volume sebesar 1500 m3,
sumber air berasal dari
mata air Mual Goit debit 248,63 l/detik. Dimensi reservoir tidak dapat diukur langsung pada saat pengukuran karena air tidak pernah habis di bak reservoir tersebut, level tertinggi pada bak reservoir berada pada level 40.
Jumlah Jiwa Terlayani Daerah
Layanan Ground Reservoir. Simarimbun dan Jumlah Penjualan Air dimana.
3.2. Gambar dan cara kerja reservoir Cara Kerja Reservoir Air dari sumber melewati pipa inlet mengisi bak reservoir. a. Sewaktu air masuk melalui pipa inlet, airdibubuhi kaporit dan kapur tohor terlebih dahulu. b. Setelah keluar dari pipa inlet, air dialirkan ke bagian terjauh dari reservoir. c. Air melewati 7 kompartemen dengantujuan agar air juga mengalami pengendapan. d. Setelah melewati 7 kompartemen air keluar melalui pipa outlet, ke sistim Distribusi.
Pembubuhan Kaporit dan Kapur Tohor
Gambar 2. Cara kera reservoir
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
6
Data yang diperoleh dari PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar yang meliputi debit inlet Reservoir Simarimbun berfluktuasi karena sebelum masuk ke reservoir ada penambahan debit sebesar 8,34 l//det dari mata air sibulak-bulak (simarimbun dolok) dengan sistem pompaan sehingga debit bertambah pada jamoperasi pompa dan dibawah ini data jumlah air terjual di daerah pelayanan didapatkan dari bagian hubungan langganan PDAM Kota Pematangsiantar adalah seperti tabel 1 berikut: Tabel 1. Jumlah Penjualan Air Daerah Layanan Reservoir Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar Total Service Total Presentase Mean Mean 2006 107.055 80.692 75,37 2007 107.734 81.263 75,43 2008 108.167 82.978 76,71 2009 108.678 84.639 77,88 2010 109.114 85.770 78,61 2011 109.658 86.431 80,42 Sumber : PDAM Kota Pematangsiantar Year
Hasil perhitungan data pada rservoir Simarimbun selama 15 – 18 April 2012, debit Inlet Reservoir Simarimbun (hari 1 sampai hari ke 3) didapatkan seperti pada gambar
Gambar 3. Debit untuk operasioanal reservoir
Gambar 4. Fruktuasi pemakaian
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
7
Gambar 5. Fruktuasi kebutuhan air
Periode Jam Puncak dimana periode jam puncak terjadi pada jam 06.00, 07.00, 08.00 dan jam 17.00, 18.00,19.00 karena pada saat itu pelanggan banyak mulai beraktivitas sehingga pemakaian air sangat tinggi. Ketersediaan air pada saat jam puncak ada pada pengamatan dilapangan, jam puncak terjadi pada jam 18.00, ketinggian air pada saat jam puncak tersebut reservoir masih berada pada level yang aman. Tekanan dilakukan pada beberapa titik di jaringan distribusi dengan menggunakan manometer. Pengukuran dilakukan di SR terdekat dan SR terjauh. Tekanan pada SR terdekat yaitu 0,3 ATM dan pada SR terjauh yaitu 0,7 ATM.
3.3. Penghitungan Volume Efektif Reservoir secara Grafis Perhitungan kebutuhan air secara grafis dilakukan dengan membuat suatu grafik mengenai fluktuasi kebutuhan air, yang menggambarkan kebutuhan air selama kurun waktu 24 jam. Kebutuhan air dinyatakan dalam m3/jam sedangkan selang waktu pengamatan adalah jam, dinyatakan juga pemakaian rata-rata dalam m3/jam yang didapat dari total kebutuhan satu hari dibagi 24 jam. Pada gambar ditunjukkan jumlah kumulatip volume air per jam yang dipakai dengan grafik tebal (biru), sedangkan kebutuhan air rata dengan grafik belah ketupat (merah). Untuk mencari volume air adalah dengan menarik grafik antara lain : 1. sejajar dengan grafik kebutuhan rata-rata yangdihimpitkan pada grafik fluktusi tertinggi, kemudian menarik grafik 2. Sejajar dengan grafik kebutuhan rata-rata yang dihimpitkan pada grafik fluktusi terendah. Selisih vertikal adalah volume reservoir efektip. Dalam hal ini volume efektip adalah sebesar kurang/lebih 900 m3
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
8
Gambar 6. Fruktuasi kebutuhan air
4. KESIMPULAN Evaluasi Sistem Manajemen Reservoir PDAM Reservoir Simarimbun PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar dapat kita simpulkan antara lain : 1. Kontiunitas pada daerah layanan masih terpenuhi. Jam puncak pamakaian terjadi pada jam 06.00 – 8.00 dan 17.00- 19.00 karena pada jam tersebut pemakaian air oleh pelanggan sangat tinggi dengan faktor jam puncak yaitu 1.39 dan debit jam puncak yaitu 358,06 l/detik. 2. Batas minimal air di reservoir masih sesuai kriteria yaitu 1.18 meter. Kebutuhan per orang/ hari dari daerah layanan sebesar 0,146 m3/org/hari. 3. Perhitungan kapasitas produksi ground reservoir simarimbun masih memiliki idel kapasitas sebesar 37,324
l/detik dan masih mampu melayani penambahan
sambungan baru sekitar 4.033 SR untuk beberapa tahun ke depan. 4. Hasil pengamatan Q daerah layanan masih tercukupi sampai sore hari karena reservoir masih terisi (masih diatas tinggi minimum). Reservoir saat ini
masih
mampu melayani kebutuhan pelanggan dari hasil perhitungan daerah pelayanan serta perlunya perhatian pada Meteran Induk.
DAFTAR PUSTAKA BPS Kota Pematangsiantar, Pematangsiantar Dalam Angka, 2010. Data Pelayaanan Zona Selatan Reservoir Simarimbun PDAM Tirtauli Pematangsiantar, 2011 Departemen Pekerjaan Umum Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Operasi dan Pemeliharaan Unit Distribusi, 2009 Dep. PU, Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Operasi dan Pemeliharaan Unit Produksi, 2009
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013
9
Departemen Pekerjaan Umum Direktoral Jendral Cipta Karya, Pusat Pelatihan Bidang AB dan PLP, 1997 Hotman Ompusunggu, Kinerja Ground Reservoir Simarimbun PDAM Tirtauli Kota Pematangsiantar, Laporan Tugas Akhir Mahasiswa, Teknik Sipil FT USI, 2011 Martin Darmasetiawan,Ir,MSc, Sistem Perpipaan Distribusi Air Minum, 2004 R.Gagak Eko, Modul Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Minum, 2007 Sutrisno C, Totok Dkk, Teknologi Penyediaan Air Bersih, 1991 Sarwoko M,Ir, Penyediaan Air Bersih I – Dasar-dasar Perencanaan, Teknik Penyehatan FTSP - ITS, 2001 Tri Joko, Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum, 2010.