EVALUASI PRESTASI AKADEMIK LULUSAN MELALUI TRACER STUDY PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN IPB
LIDYA RIZKY APRILIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
2
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2015
Lidya Rizky Aprilia NIM H24100105
4
ABSTRAK LIDYA RIZKY APRILIA. Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB. Di bawah bimbingan MUHAMMAD SYAMSUN dan LINDAWATI KARTIKA. Studi penelusuran untuk melihat profil kompetensi lulusan dengan keterkaitan pengguna lulusan. Objek penelitian adalah lulusan PSAJM IPB angkatan 1-9. Sumber data diperoleh dari data akademik lulusan dan membagikan kuesioner tracer study dengan teknik convinience sampling. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detection) dan analisis korelasi. Hasil analisis deskriptif menyatakan bahwa sebagian besar lulusan berjenis kelamin perempuan dan memiliki IPK 2,50-3,00 dengan mayoritas menempuh masa studi lebih dari 36 bulan serta memilih peminatan skripsi bidang pemasaran dan cenderung memiliki asal fakultas non-FEM. Aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan bagi employer yang paling utama yaitu keterampilan komputer kemudian keterampilan praktis yang diperoleh di luar bangku kuliah. Berdasarkan kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan dan penerapannya dalam pekerjaan, hal yang paling dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi interpersonal. Hasil analisis menggunakan CHAID menunjukkan lulusan dengan IPK sangat baik cenderung menempuh masa studi kurang dari 36 bulan dan memilih peminatan skripsi bidang keuangan. Hasil analisis korelasi menunjukkan IPK dengan masa studi saling berhubungan namun IPK dengan masa tunggu dan posisi tidak saling berhubungan. Kata kunci: CHAID, IPK, korelasi, lulusan, tracer study
ABSTRACT LIDYA RIZKY APRILIA. Academic Performance Evaluation Graduate by Tracer Study Undergraduate Transfer Type Departement of Management Bogor Agricultural University (IPB). Supervised by MUHAMMAD SYAMSUN and LINDAWATI KARTIKA. Tracer study to search the relation of the competency of graduates profile with employer of graduates. The object of this research is graduate of PSAJM IPB batch 1-9. The resource of data comes from the academic data of graduates and publishing questionnaires tracer study with convenience sampling method. Method that being used is an descriptive analysis, CHAID analysis ( Chi-square Automatic Interaction Detection) and correlation analysis. Result of descriptive analysis shows that mostly of the graduates are female graduates and having GPA 2,50 – 3,00 with the majority of taking studies in 36 months and taking their thesis in marketing topic and preferably from outside FEM faculty. The most needed aspect in recruiting for the employer is the ability to use computer, and then practical skill that being obtained outside the class. Based on competancy relevantion that graduates has and implementation of it in the job, the most needed skill is interpersonal communication. Result of CHAID analysis shows that graduates with great GPA tends having less than 36 months to finish their studies
and taking thesis with financial topic. Analytical correlation results shows that GPA with study period are related, but GPA with idle period and position are not related. Keywords: CHAID, correlation, GPA, graduate, tracer studies
6
EVALUASI PRESTASI AKADEMIK LULUSAN MELALUI TRACER STUDY PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN IPB
LIDYA RIZKY APRILIA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
8
10
PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB. Penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc dan Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya dalam melaksanakan penelitian ini serta Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan selaku dosen penguji. Penulis juga berterima kasih kepada Staf Administrasi PSAJM yang telah sangat membantu pada saat pengumpulan data di lapangan dan kakak-kakak lulusan PSAJM yang telah bersedia menjadi responden. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, teman-teman serta seluruh pihak atas segala dukungan, doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Februari 2015 Lidya Rizky Aprilia
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 4 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 5 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 5 TINJAUAN PUSTAKA 5 Evaluasi Diri 5 Mahasiswa dan Lulusan 6 Penelitan Terdahulu 7 METODE 7 Kerangka Pemikiran 7 Lokasi dan Waktu Penelitian 9 Jenis dan Sumber Data 9 Metode Pengambilan Sampel 9 Metode Pengolahan dan Analisis Data 9 HASIL DAN PEMBAHASAN 11 Profil Lulusan PSAJM berdasarkan Karakteristik Lulusan secara Keseluruhan 11 Profil Lulusan PSAJM Berdasarkan Responden Tracer Study Tahun 2013/2014 11 Aspek yang dibutuhkan dalam Perekrutan dan Kesesuaian Kompetensi dan Penerapannya 13 Metode Analisis CHAID untuk Melihat Hubungan IPK dengan Masa Studi dan Peminatan Skripsi Seluruh Lulusan PSAJM 15 Metode Analisis Korelasi untuk Melihat Hubungan IPK dengan Masa Studi,Masa Tunggu, dan Posisi Lulusan PSAJM Berdasarkan Tracer Study 16 Implikasi Manajerial 18 SIMPULAN DAN SARAN 19 Simpulan 19 Saran 20 DAFTAR PUSTAKA 20 RIWAYAT HIDUP 22
12
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8
Profil lulusan PSAJM berdasarkan karakteristik keseluruhan lulusan Profil lulusan PSAJM berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014 Aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan Kesesuaian kompetensi dan penerapan dalam pekerjaan Tabulasi silang IPK dengan masa studi dan peminatan lulusan secara keseluruhan Tabel korelasi analisis hubungan IPK, masa studi, masa tunggu, dan posisi lulusan berdasarkan tracer study tahun 2013/2014 Tabulasi silang IPK dengan masa studi lulusan yang sudah bekerja Cara yang ditempuh untuk Mewujudkan Sekolah Efektif Bermutu Tinggi
11 12 13 14 16 17 17 18
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Grafik Jumlah Pendaftar, Jumlah Penerimaan, Jumlah Registrasi dan Jumlah Lulusan PSAJM angkatan 1-9 2 Gambar 2 Grafik Rata-rata IPK lulusan PSAJM angkatan 1-9 3 Gambar 3 Grafik Persentase Lama Masa Studi Lulusan PSAJM angkatan 1-9 3 Gambar 4 Kerangka Pemikiran 8 Gambar 5 Diagram pohon metode CHAID analisis hubungan permintaan dengan IPK seluruh lulusan PSAJM 15
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Lulusan merupakan mahasiswa yang telah memenuhi syarat kelulusan program pendidikan sarjana (IPB, 2010). Perguruan tinggi sangat berperan dalam mempersiapkan calon-calon lulusan sarjana profesional yang handal dibidangnya untuk dapat bersaing antar pelamar kerja dalam mencari pekerjaan. Persaingan dunia kerja membutuhkan lulusan profesional yang memiliki mutu dan kompetensi akademik mencakup hard skill dan soft skill untuk menghadapi perkembangan ekonomi global dan pembangunan yang bergerak secara sinergis. Salah satu bidang ilmu penting dan dibutuhkan dalam menghadapi perkembangan tersebut yakni bidang manajemen. Untuk itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) mendirikan Departemen yang berkompetensi dalam bidang Manajemen pada tahun 2000 di bawah Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Departemen Manajemen IPB memiliki visi menjadi penyelenggara akademik terkemuka yang memiliki kompetensi tinggi dalam ilmu manajemen. Ilmu manajemen memiliki empat bidang peminatan yaitu bidang pemasaran, keuangan, operasi/ produksi dan sumber daya manusia. Departemen Manajemen IPB dalam perkembangannya tidak hanya menyelenggarakan Program Sarjana Reguler, tetapi juga membuka Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus (PSMPK) dan atau biasa disebut Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) yang dibentuk berdasarkan keputusan Rektor IPB nomor 161/K13.8/PP/2006. PSAJM memiliki visi yang selaras dengan visi departemen manajemen yaitu menjadi wadah dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi dengan menyelenggarakan pendidikan secara berkelanjutan (long life education) khususnya di bidang manajemen. Visi tersebut dapat dicapai melalui misi PSAJM yaitu membangun SDM bermutu dan berdedikasi dalam ilmu manajemen dengan kompetensi tinggi di bidang pemasaran, produksi operasi, SDM, dan keuangan. Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB terletak di kampus Baranangsiang Bogor. Program ini memberikan kesempatan untuk lulusan program diploma/ akademi yang memenuhi persyaratan dan ingin melanjutkan pada program sarjana. PSAJM dalam menjalankan kurikulum program sarjana memiliki beban studi total 147 satuan kredit semester (sks). Beban studi yang telah diambil di program diploma dihitung 30-50% telah setara. Sehingga beban studi yang perlu diambil dalam program ini berkisar antara 50-70% dari total sks. PSAJM menerapkan proses pembelajaran yang menunjang kebutuhan setiap mata kuliah dengan kegiatan belajar seperti perkuliahan, praktikum, diskusi, stadium general, tutorial, dan seminar. Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB melaksanakan proses pendidikan yang menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan internal dan kepuasan pengguna (perusahaan atau instansi) sebagai pemangku kepentingan eksternal. Sasaran output yang dibidik oleh PSAJM dari proses pendidikan program sarjana adalah lulusan tepat waktu dengan memiliki penguasaan kompetensi akademik, sehingga diharapkan dapat mencapai sasaran outcome yaitu sarjana yang kompeten dan memiliki wawasan secara komprehensif
2 serta berkarakter kewirausahaan. Lulusan yang kompeten dan bermutu ditandai dengan penguasaan kompetensi tinggi dan prestasi akademik yang baik sehingga dapat mudah terserap di dunia kerja. Sebagai upaya untuk menciptakan outcome lulusan yang diharapkan tersebut, PSAJM melakukan perbaikan berkelanjutan secara terus menerus (continual improvement) dengan memperhatikan keefektifan implementasi mulai dari tahap sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa yang dapat diukur dari proporsi pendaftar, proporsi penerimaan mahasiswa, proporsi registrasi mahasiswa, dan jumlah lulusan. Berikut grafik jumlah pendaftar, jumlah penerimaan mahasiswa, jumlah regristrasi mahasiswa, dan jumlah lulusan PSAJM berdasarkan database dengan jumlah populasi lulusan sebanyak 590 orang dan terdiri dari lulusan sebanyak 9 angkatan dapat dilihat pada Gambar 1. 300
279
276
Jumlah Mahasiswa (Orang)
250 200 162 150 143
150
151 137
140 133
118
110
104
127 114
126 88
100 59 57 57
50
76
74 69 50
50
56 42 42
70 66
83
56
39
34
92
55 34
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Angkatan Jumlah pendaftar
Jumlah diterima
Jumlah registrasi
Jumlah lulusan
Gambar 1 Grafik Jumlah Pendaftar, Jumlah Penerimaan, Jumlah Registrasi dan Jumlah Lulusan PSAJM angkatan 1-9 (Data Akademik PSAJM, 2014) Berdasarkan grafik di atas, pada angkatan 7 terjadi peningkatan jumlah pendaftar secara signifikan. Hal ini dikarenakan pada angkatan 7, PSAJM mulai menerapkan kebijakan untuk penerimaan mahasiswa baru yaitu dalam setahun tidak lagi membuka penerimaan mahasiswa secara 2 gelombang tetapi hanya membuka penerimaan 1 gelombang saja di tahun kelulusan diploma. Jumlah pendaftar yang tinggi menjadikan seleksi penerimaan mahasiswa semakin ketat dengan mempertimbangkan keefektifan implementasi. Salah satu keefektifan implementasi dapat dilihat dari rasio jumlah calon mahasiswa pendaftar yang ikut seleksi dengan jumlah calon mahasiswa yang lulus seleksi dan diterima. Mahasiswa yang diterima akan diseleksi kembali pada tahap registrasi maka jumlah mahasiswa yang registrasi akan menyusut dibanding jumlah mahasiswa diterima. Jumlah lulusan tidak mencapai 100% karena ada mahasiswa yang belum menyelesaikan studi, mengundurkan diri dan drop out sehingga terdapat perbedaan jumlah mahasiswa yang registrasi dengan jumlah lulusan. Hal ini dikarenakan prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa berbeda-beda. Prestasi akademik mahasiswa dapat dilihat dari nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) dan masa studi. IPK menjadi salah satu syarat dalam melamar pekerjaan, sehingga penting bagi mahasiswa untuk memiliki IPK yang baik. Rata-
3 rata IPK yang dimiliki oleh lulusan PSAJM untuk angkatan 1-9 dapat dilihat pada Gambar 2. 3,20 3,09
3,10 2,98
IPK
3,00
2,93
2,90 2,80
2,84
2,86
2,73
1 2
2,95
3 4
2,85
5 2,71
6
2,70
7
2,60
8
2,50
Angkatan
9
Gambar 2 Grafik Rata-rata IPK lulusan PSAJM angkatan 1-9 (Data Akademik PSAJM, 2014) Gambar 2 menunjukkan bahwa rata-rata IPK tertinggi terdapat pada lulusan PSAJM angkatan 9 sebesar 3,09 cenderung baik karena memenuhi standar minimal IPK yang dibutuhkan dunia kerja saat ini. Rata-rata IPK lulusan di bawah angkatan 9 cenderung cukup baik namun masih belum mencapai rata-rata IPK 3,00, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan. Selain IPK, masa studi mahasiswa juga perlu diperhatikan. Lama masa studi yang dibutuhkan mahasiswa alih jenis manajemen dalam menyelesaikan program sarjana yaitu paling cepat selama 4 semester atau 24 bulan. Persentase lama masa studi lulusan PSAJM angkatan 1-9 dapat dilihat pada Gambar 3. 50 34 104 39
76 34 110 88
55
Gambar 3 Grafik Persentase Lama Masa Studi Lulusan PSAJM angkatan 1-9 (Data Akademik PSAJM, 2014) Gambar 3 menunjukkan bahwa persentase terbesar untuk lama masa studi lulusan PSAJM dengan waktu lebih cepat terdapat pada angkatan 7 dan 8 yaitu sebesar 13 persen. Lama masa studi yang dimiliki lulusan PSAJM angkatan 1-9 masih banyak terdapat lulusan dengan masa studi lebih dari 36 bulan. Hal ini
4 dikarenakan keragaman asal fakultas yang dimiliki lulusan sehingga harus mengambil bobot penyetaraan dalam mata kuliah. Lama masa studi lulusan terbagi ke dalam tiga kelompok ketepatan masa studi, yaitu ≤24 bulan (waktu lebih cepat), 25-36 bulan (waktu normal), dan >36 bulan (waktu lebih lama). Lulusan dengan IPK baik dan tepat waktu serta memiliki kompetensi tinggi saat lulus sangat diperlukan untuk memasuki dunia kerja. Kompetensi yang dimiliki lulusan saat lulus diharapkan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan dalam kerja. Oleh karena itu, PSAJM perlu memperhatikan prestasi akademik (IPK dan masa studi) dan kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan PSAJM dengan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan studi penelusuran (tracer study) untuk melihat profil kompetensi lulusan dengan keterkaitan pengguna lulusan sebagai umpan balik bagi departemen manajemen dalam mengevaluasi diri dan melakukan perbaikan terus menerus (continual improvement) dalam upaya peningkatan mutu lulusan. Berdasarkan hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB. Perumusan Masalah Dunia kerja membutuhkan lulusan yang memliki penguasaan kompetensi akademik yang dapat dilihat dari prestasi akademik yang telah dicapai. Tolak ukur dari prestasi mahasiswa berupa IPK dan masa studi. Lulusan dengan IPK baik dan tepat waktu dengan memiliki penguasaan kompetensi tinggi menjadi sasaran keluaran langsung (outcome) yang ingin dicapai. Kompetensi yang dimiliki lulusan saat lulus diharapkan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan dalam kerja. PSAJM perlu memperhatikan prestasi akademik (IPK dan masa studi) dan kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan PSAJM dengan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan studi penelusuran lulusan (tracer study) untuk melihat profil kompetensi lulusan dengan keterkaitan pengguna lulusan sebagai umpan balik bagi departemen manajemen dalam mengevaluasi diri dan melakukan perbaikan terus menerus (continual improvement) dalam upaya peningkatan mutu lulusan. Berdasarkan hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB. Maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini antara lain: (1) Bagaimana profil lulusan Alih Jenis Manajemen FEM IPB berdasarkan karakteristik lulusan PSAJM secara keseluruhan?, (2) Bagaimana profil lulusan Alih Jenis Manajemen FEM IPB berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014?, (3) Aspek apa saja yang dibutuhkan dalam perekrutan dan kesesuaian kompetensi dan penerapannya dalam pekerjaan berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014?, (4) Bagaimana hubungan IPK dengan masa studi dan peminatan lulusan PSAJM secara keseluruhan? dan (5) Bagaimana hubungan IPK dengan masa studi, masa tunggu, dan posisi lulusan berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014?
5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan profil lulusan Alih Jenis Manajemen FEM IPB berdasarkan karakteristik lulusan PSAJM secara keseluruhan, (2) Menelaah profil lulusan PSAJM FEM IPB berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014, (3) Mengidentifikasi aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan dan kesesuaian kompetensi dan penerapannya dalam pekerjaan berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014, (4) Menganalisa hubungan IPK dengan masa studi dan peminatan lulusan PSAJM secara keseluruhan, dan (5) Menganalisa hubungan IPK dengan masa studi dan posisi lulusan berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) Bagi institusi memberikan rekomendasi dalam menilai dan mengevaluasi diri bagi Departemen Manajemen IPB dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan, dan (2) Bagi pembaca dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan evaluasi akademik Departemen Manajemen Program Sarjana Alih Jenis. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada karakteristik responden tracer study tahun 2013/ 2014 mencakup jenis kelamin, IPK, masa studi, masa tunggu pekerjaan pertama, status pekerjaan saat ini, jenis institusi tempat bekerja, posisi/jabatan, jumlah pekerjaan yang telah dijalani sebelum mendapatkan pekerjaan yang sekarang dan alasan pindah ke pekerjaan saat ini. Objek penelitian merupakan lulusan PSAJM tahun 2006/2007-20011/2012 (angkatan 1-9) dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis Chi-square Automatic Interaction Detector (CHAID) serta metode analisis korelasi. Penelitian ini dilakukan di Alih Jenis Manajemen IPB Baranangsiang, Bogor.
TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Diri Evaluasi diri menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) (2011) dalam buku ke III mengenai Pedoman Penyusunan Borang Akreditasi Program Studi Sarjana merupakan upaya program studi atau perguruan tinggi untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh program studi atau perguruan tinggi sendiri. Hasil evaluasi diri digunakan untuk pengembangan program studi/perguruan tinggi, penjaminan mutu internal, dan perbaikan program secara berkelanjutan.
6 Mahasiswa dan Lulusan Standar akreditasi menurut BAN-PT (2011) dalam buku ke V mengenai Pedoman Penilaian Akreditasi Program Studi Sarjana merupakan tolak ukur yang harus dipenuhi oleh institusi program studi sarjana. Suatu standar akreditasi terdiri dari beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan program studi sarjana untuk menyelenggarakan program-programnya. Standar akreditasi program studi sarjana mencakup komitmen studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar seperti berikut: 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaian 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu 3. Mahasiswa dan lulusan 4. Sumber daya manusia 5. Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana serta sistem informasi 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama Menurut BAN-PT (2011) dalam buku ke VI mengenai matrix penilaian instrument akreditasi standar ketiga mengenai mahasiswa dan lulusan sebagai acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan. Progam studi harus memberikan jaminan mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa maupun pengelolaan lulusan sebagai satu kesatuan mutu yang terintegrasi. Elemen penilaian mahasiswa dan lulusan meliputi: 1. Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas wilayah, kemampuan ekonomi dan jender) dan pengelolaan lulusan dan alumni (mencakup layanan alumni, peran dalam asosiasi profesi atau bidang ilmu dan dukungan timbal balik alumni). 2. Keefektifan implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan yang diterima dan yang registrasi. 3. Profil mahasiswa yang meliputi: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat. 4. Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: jenis, wadah, mutu, harga dan intensitas. 5. Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang menyelesaikan studi dalam batas masa studi. 6. Layanan dan pendayagunaan lulusan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intesitas. 7. Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomparehensifan, pemutakhiran, profil masa tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi dan posisi kerja pertama. 8. Partisipasi lulusan dan alumni mendukung pengembangan akademik dan non akademik program studi.
7
Penelitan Terdahulu Penelitian mengenai evaluasi prestasi akademik telah dilakukan oleh Tanjung (2014). Objek penelitian yang digunakan yaitu alumni Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun masuk 2000/2001-2009/2010. Sumber data diperoleh dari database dan studi penelusuran (tracer study) dengan membagikan kuesioner melalui media elektronik kepada alumni secara convinience sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID). Penelitian lainnya oleh Muhson et al. (2012) mengenai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat relevansi (kesesuaian) lulusan Pendidikan Ekonomi UNY.
METODE Kerangka Pemikiran Departemen Manajemen FEM IPB dalam perkembangannya tidak hanya menyelenggarakan Program Sarjana Reguler Manajemen tetapi juga menyelenggarakan Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM). PSAJM memiliki visi menjadi wahana pengembangan manusia unggulan dan berdaya saing tinggi melalui pendidikan berkelanjutan (long life education) dalam bidang manajemen. Visi tersebut dapat dicapai melalui misi PSAJM yaitu membangun SDM bermutu dan berdedikasi dalam ilmu manajemen dengan kompetensi tinggi di bidang pemasaran, produksi operasi, SDM, dan keuangan. SDM (yaitu lulusan) bermutu ditandai dengan prestasi akademik yang baik dan berkompetensi tinggi. PSAJM dapat melihat prestasi akademik dan kompetensi lulusan dengan melakukan analisis profil lulusan berdasarkan kriteria Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui data akademik lulusan dan studi penelusuran (tracer- study). Hasil dari tracer study akan diidentifikasi aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan dan kesesuaian kompetensi serta penerapan dalam kerja kemudian akan dilakukan Analisis Evaluasi Prestasi Akademik yang selanjutnya disusun implikasi manajerial dan diharapkan sebagai umpan balik dan rekomendasi bahan evaluasi Departemen Manajemen untuk peningkatan mutu lulusan. Berikut kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 4.
8
9 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei 2014 - September 2014 pada lulusan PSAJM FEM IPB angkatan tahun 2006/2007-2011/2012 (angkatan1-9) dengan membagikan kuesioner melalui media elektronik dan secara langsung. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Perolehan data primer bersumber dari pembagian kuesioner kepada lulusan PSAJM FEM IPB selaku responden dengan kuesioner diperoleh dari PSAJM. Perolehan data sekunder bersumber dari data akademik lulusan yang diperoleh dari PSAJM dan sumber literatur lain yang berkaitan dengan penelitian. Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan PSAJM FEM IPB angkatan tahun 2006/2007-2011/2012 (angkatan1-9) sebanyak 590 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling dengan convenience sampling yaitu responden yang bersedia mengisi kuesioner secara sukarela. Teknik convenience sampilng menurut Sugiyono (2009) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan aksesbilitas kenyamanan dan kedekatan dengan peneliti. Jumlah sampel yang mewakili jumlah populasi sebanyak 86 orang didapat dari perhitungan rumus Slovin dengan taraf signifikansi 10%. Perhitungan rumus Slovin: 2 ..................................................................................................(1) 2
= 85,51
86
Keterangan: N = jumlah populasi; n = jumlah sampel; e = toleransi tingkat error.
Total responden yang didapatkan sebanyak 89 orang dari lulusan PSAJM angkatan 1-9. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah menggunakan Microsoft Excel dan Statistical Package for The Social Sciences (SPSS). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis CHAID, dan analisis korelasi. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan jenis analisis data yang dimaksudkan untuk mengungkapkan keadaan atau karakterisstik data sampel untuk masing-masing variabel penelitian secara tunggal. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik statistik deskriptif yang meliputi tabel frekuensi, grafik, ukuran pemusatan, dan ukuran penyebaran (Muljono 2012).
10 CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) menurut Lehman dan Eherler (2001) adalah sebuah metode untuk mengklasifikasikan data kategori yang tujuan dari prosedurnya untuk membagi rangkaian data menjadi subgrupsubgrup berdasarkan pada variabel respon. Hasil dari pengklasifikasian dalam CHAID akan ditampilkan dalam sebuah diagram pohon. Kunto dan Hasana (2006), menyatakan algoritma CHAID digunakan untuk melakukan penggabungan dan pemisahan kategori-kategori dalam variabel yang akan di analisis. Secara garis besar algoritma ini dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain sebagai berikut: 1. Penggabungan (Merging) a) Bentuk table kontingensi dua arah untuk masing-masing variable prediktor dengan variable responnya. b) Hitung statistik chi-square untuk setiap pasang kategori yang dapat dipilih untuk digabung menjadi satu, untuk menguji kebebasannya dalam sebuah sub tabel kontingensi 2 x J yang dibentuk oleh sepasang kategori tersebut dengan variabel responnya yang mempunyai sebanyak J kategori. c) Untuk masing-masing nilai chi-square berpasangan, hitung p-value berpasangan bersamaan. Diantara pasangan-pasangan yang tidak signifikan, gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling mirip (yaitu pasangan yang mempunyai nilai chi-square berpasangan terkecil dan p-value terbesar) menjadi sebuah kategori tunggal, dan kemudian dilanjutkan kelangkah d. d) Periksa kembali kesignifikanan kategori baru setelah digabung dengan kategori lainnya dalam variabel prediktor. Jika masih ada pasangan yang belum signifikan, ulangi langkah c. Jika semuanya sudah signifikan lanjutkan kelangkah e. e) Hitung p-value terkoreksi Bonferroni didasarkan pada tabel yang telah digabungkan. 2. Pemisahan (Splitting) a) Pilih variabel prediktor yang memiliki p-value terkecil (paling signifikan) yang akan digunakan sebagai split node. b) Jika p-value kurang dari atau sama dengan tingkat spesifikasi alpha, split node menggunakan variabel prediktor ini. Jika tidak ada variabel prediktor dengan nilai p-value yang signifikan, tidak dilakukan split dan node ditentukan sebagai terminal node (node akhir). 3. Penghentian (Stopping) Tahap penghentian dilakukan jika ukuran nilai child node kurang dari nilai ukuran child node minimum spesifikasi, atau berisi pengamatan-pengamatan dengan jumlah yang terlalu sedikit maka node tidak akan digabung.
11
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Lulusan PSAJM berdasarkan Karakteristik Lulusan secara Keseluruhan Profil merupakan gambaran yang dimiliki seseorang dan menjadi ciri khusus yang membedakan dari yang lain. Profil lulusan berdasarkan karakteristik lulusan secara keseluruhan menunjukkan bahwa jumlah lulusan hingga September 2014 sebanyak 590 lulusan yang terdiri dari angkatan 1-9 tahun 2006/2007-20011/2012. Rincian mengenai profil lulusan secara keseluruhan yang mencakup jenis kelamin, IPK, masa studi, peminatan dan asal fakultas ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 Profil lulusan PSAJM berdasarkan karakteristik keseluruhan lulusan Profil Jenis Kelamin
IPK
Masa Studi
Peminatan Asal Fakultas
Uraian Laki-laki Perempuan <=2.5 2.5-3.00 3.01 - 3.50 > 3.50 <= 24 bulan 25-36 bulan > 36 bulan Pemasaran SDM Keuangan MPO FEM Non FEM
Jumlah 260 330 104 247 194 45 26 273 291 238 134 127 91 236 354
Persentase 44% 56% 18% 42% 33% 8% 4% 46% 49% 40% 23% 22% 15% 40% 60%
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa profil keseluruhan lulusan PSAJM berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan dengan persentase sebesar 56 persen. Lulusan PSAJM memiliki IPK antara 2,5-3,00 dengan persentase sebesar 42 persen. Adapun rata-rata lama masa studi yang dicapai dengan waktu lebih lama yaitu lebih dari 36 bulan dengan persentase sebesar 49 persen cenderung belum cukup memuaskan karena melebihi lama studi waktu normal yaitu 25-36 bulan. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar mahasiswa PSAJM berasal dari non FEM sehingga harus mengambil bobot lebih untuk setara. Mayoritas lulusan PSAJM memilih peminatan skripsi bidang pemasaran dengan persentase sebesar 40 persen. Sebagian besar lulusan PSAJM memiliki asal fakultas non FEM dengan persentase sebesar 60 persen. Profil Lulusan PSAJM Berdasarkan Responden Tracer Study Tahun 2013/2014 Lulusan PSAJM yang dijadikan responden sebanyak 89 orang melalui teknik convinience sampling menunjukkan bahwa profil lulusan PSAJM berdasarkan responden tracer study mencakup jenis kelamin, IPK, masa studi, peminatan, masa tunggu pekerjaan pertama, status pekerjaan saat ini, jenis institusi tempat bekerja, posisi/jabatan, jumlah pekerjaan yang telah dijalani
12 sebelum mendapatkan pekerjaan yang sekarang dan alasan pindah ke pekerjaan saat ini. Uraian mengenai profil lulusan berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Profil lulusan PSAJM berdasarkan responden tracer study tahun 2013/2014 Profil
Uraian Jumlah Persentase Perempuan 45 51% Jenis Kelamin Laki-laki 44 49% 2.00 - 2.50 10 11% 2.51 - 3.00 43 48% IPK 3.01 - 3.50 26 29% 3.51 - 4.00 10 11% <= 24 bulan 5 6% Masa Studi 25 - 36 bulan 32 36% > 36 bulan 52 58% Pemasaran 37 42% SDM 26 29% Peminatan MPO 12 13% Keuangan 14 16% Kerja sebelum lulus 35 47% < 3 bulan 20 27% Masa Tunggu 3 - 6 bulan 14 19% 6 - 12 bulan 4 5% > 24 bulan 1 1% Ya 74 83% Belum 2 2% Status Kerja Pernah, saat ini tidak 12 13% Tidak, ikut training 1 1% Pemerintah 25 34% Swasta 38 Jenis Institusi Tempat 51% Bekerja Wirausaha 5 7% Lainnya 6 8% Staf 53 72% Manajemen Bawah 13 18% Posisi Manajemen Menengah 1 1% Manajemen puncak 3 4% Lainnya (Asisten Manager) 4 5% Belum pernah 30 41% 1 kali 19 26% Pindah Tempat Kerja 2 kali 10 14% 3 kali 6 8% > 3 kali 9 12% Alasan Pindah Karena Bidang Ilmu 4 9% Ketidaksesuaian Penghasilan 23 52% Pengembangan Karir 17 39% Keterangan: Untuk variabel pindah tempat kerja-alasan pindah menggunakan jumlah responden yang berstatus kerja “ya” sebanyak 44 orang
Hasil dari studi penelusuran (tracer study) kepada responden lulusan yang disajikan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa lulusan PSAJM didominasi oleh perempuan dengan persentase sebesar 51 persen. Lulusan PSAJM memiliki IPK antara 2,51-3,00. Adapun lama masa studi lulusan PSAJM rata-rata dicapai lebih dari 36 bulan dengan persentase sebesar 58 persen cenderung belum memuaskan karena melebihi lama masa studi normal yaitu 25-36 bulan. Hal ini dikarenakan lulusan PSAJM mayoritas memiliki asal fakultas non FEM sehingga harus
13 mengambil bobot lebih untuk penyetaraan. Peminatan skripsi bidang pemasaran paling banyak dipilih lulusan PSAJM dengan persentase sebesar 42 persen. Untuk masa tunggu lulusan PSAJM didominasi oleh kerja sebelum lulus dengan persentase sebesar 47 persen. Hal ini dikarenakan ada lulusan PSAJM yang memiliki ikatan dinas dengan instansi terkait. Saat ini mayoritas lulusan PSAJM telah memiliki pekerjaan dengan persentase sebesar 83 persen. Rata-rata jenis institusi tempat bekerja yang dipilih lulusan PSAJM adalah perusahaan swasta dengan persentase sebesar 51 persen dan paling banyak menempati posisi staf dengan persentase sebesar 72 persen. Tingkat loyalitas lulusan PSAJM cenderung rendah, kecenderungan ini ditunjukkan dengan mayoritas lulusan PSAJM menyebutkan pernah pindah tempat kerja dengan persentase sebesar 59 persen. Alasan pindah kerja karena ketidaksesuaian penghasilan yang menjadi alasan utama lulusan PSAJM pindah kerja dengan persentase 52 persen. Aspek yang dibutuhkan dalam Perekrutan dan Kesesuaian Kompetensi dan Penerapannya Hasil dari responden tracer study menunjukkan bahwa terdapat beberapa aspek mengenai aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan bagi employer, perusahaan dan institusi. Aspek yang dibutuhkan tersebut disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan Tidak Penting Sama Sekali → Sangat Penting 1 (STP) 2 (TP) 3 (CP) 4 (P) 5 (SP) 3,78 3,68 3,51 3,46 3,41 3,37 3,24 2,98 2,93 2,41
Aspek Keterampilan komputer Keterampilan praktis yang diperoleh di luar bangku kuliah Keterampilan praktis yang diperoleh semasa kuliah Kemampuan berbahasa asing Reputasi almamater Kesesuaian bidang studi Prestasi akademik (transkrip) Sertifikasi profesi Rekomendasi orang lain Pengalaman belajar/ tinggal di luar negeri
Keterampilan komputer menjadi aspek paling penting dan dibutuhkan yang harus dimiliki lulusan PSAJM dibandingkan aspek yang lainnya dengan nilai sebesar 3,78 dalam skala 1-5 (sangat tidak penting hingga sangat penting). Keterampilan komputer yang dibutuhkan dalam dunia kerja seperti menguasai pengoperasian microsoft office dan penggunaan software baik dalam kemampuan menyajikan data untuk presentasi secara menarik maupun kemampuan dalam mengolah data. Adapun software yang secara umum digunakan di perusahaan seperti software Zahir untuk mempermudah pengambilan keputusan dan software System Aplication and Product in data processing (SAP) untuk mendukung perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. Keterampilan praktis yang diperoleh di luar bangku kuliah menjadi urutan kedua dalam aspek penting perekrutan dengan nilai sebesar 3,68. Keterampilan praktis yang diperoleh di luar bangku kuliah seperti kemampuan berorganisasi yang bisa didapat dengan mengikuti organisasi kampus seperti Exom, kemampuan
14 beradaptasi dengan mengikuti unit kegiatan mahasiswa, kemampuan public speaking, kemampuan berbahasa asing, kemampuan leader ship, kemampuan bernegosiasi, dan kemampuan kerja dalam tim (team work) dengan mengikuti kepanitiaan acara. Selanjutnya, keterampilan praktis yang diperoleh semasa kuliah menjadi aspek penting ketiga dengan nilai sebesar 3,51. Keterampilan praktis yang diperoleh semasa kuliah yaitu menguasai 4 bidang ilmu menurut fungsi manajemen antara lain manajemen pemasaran, manajemen sumberdaya manusia, manajemen produksi dan operasi, dan manajemen keuangan. Kemampuan memahami konsep dan dapat membuat strategi didapat dari mata kuliah manajemen pemasaran. Manajemen sumberdaya manusia mengajarkan kemampuan memahami dan menganalisis suatu masalah secara cermat. Kemampuan peramalan dan perencanaan secara efisien didapat dari mata kuliah manajemen produksi dan operasi. Manajemen keuangan mengajarkan kemampuan keterampilan dalam pengambilan keputusan. Selain aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan, perlu diketahui kompetensi apa saja yang dibutuhkan dalam penerapan pekerjaan. Kompetensi lulusan PSAJM yang dimiliki saat lulus akan berbeda dengan penerapan kebutuhan kompetensi dalam pekerjaan. Berikut ini variabel-variabel kesesuaian kompetensi yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Kesesuaian kompetensi dan penerapan dalam pekerjaan Pengetahuan dan ketrampilan saat lulus Tidak sama sekali → Sangat Tinggi 1 2 3 4 5 3,57 3,70 3,54 3,66 3,63 3,71 3,80 3,49 3,75 3,72 3,42 3,70 3,55 3,70 3,81 3,87 3,60 3,64 3,73 3,85 3,66 3,83 3,78 3,92 3,53
Kebutuhan dalam pekerjaan sekarang Pengetahuan dan ketrampilan
Tidak sama sekali → Sangat Tinggi 1 2 3 4 5 Kemampuan komunikasi interpersonal 4,06 Kemampuan pemecahan masalah 4,15 Kemampuan presentasi 3,97 Manajemen waktu 4,09 Percaya diri 4,02 Kemampuan mempelajari dalam tim 4,08 Disiplin 4,12 Negosiasi 3,82 Kemampuan beradaptasi 4,08 Kecerdasan/ kreativitas 4,03 Kemampuan berbahasa asing 3,73 Ketrampilan komunikasi tertulis 4,00 Cara berpikir lintas disiplin ilmu 3,84 Kedewasaaan/ kematangan 3,99 Inisiatif 4,10 Komitmen pada pekerjaan 4,15 Kepemimpinan 3,87 Kemampuan berorganisasi 3,90 Berpikir kritis 3,96 Loyalitas dan integritas 4,07 Assertiveness, decisiveness, persistence 3,83 Ketrampilan menggunakan computer 3,99 Ketertarikan pada pekerjaan 3,93 Toleransi dan menghargai pendapat orang lain 4,08 Ambisi 3,53
Gap
-0,48 -0,45 -0,43 -0,43 -0,39 -0,37 -0,33 -0,33 -0,33 -0,31 -0,31 -0,30 -0,29 -0,29 -0,29 -0,28 -0,27 -0,26 -0,22 -0,21 -0,17 -0,16 -0,16 -0,16 0,00
15 Hasil dari analisis gap mengenai variabel-variabel kesesuaian kompetensi didapatkan bahwa kompetensi urutan pertama yang paling dibutuhkan yaitu kemampuan komunikasi interpersonal dengan nilai gap sebesar -0,48. Adapun kemampuan komunikasi interpersonal seperti dapat menyampaikan informasi dengan baik dan dapat berdiskusi antar karyawan dengan lancar. Untuk ambisi memiliki nilai gap sebesar 0,00 karena tidak dibutuhkan dalam pekerjaan. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan pekerjaan tidak membutuhkan ambisi tetapi lebih kepada optimisme. Metode Analisis CHAID untuk Melihat Hubungan IPK dengan Masa Studi dan Peminatan Skripsi Seluruh Lulusan PSAJM Metode analisis CHAID digunakan pada data akademik lulusan PSAJM angkatan 1-9 tahun 2006/2007-20011/2012 untuk melihat hubungan prestasi akademik yang dimiliki seluruh lulusan PSAJM dengan masa studi dan bidang peminatan skripsi berdasarkan data akademik lulusan. Hasil analisis CHAID untuk melihat hubungan IPK dengan masa studi dan peminatan seluruh lulusan PSAJM disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Diagram pohon metode CHAID analisis hubungan IPK dengan masa studi seluruh lulusan PSAJM
16 Lulusan PSAJM dengan profil IPK cenderung baik yaitu 3.00-3.50 ditunjukkan dengan masa studi lulusan kurang dari 36 bulan dan paling banyak memilih peminatan skripsi bidang keuangan. Hal ini kemungkinan disebabkan peminatan skripsi bidang keuangan hanya menggunakan data sekunder seperti laporan keuangan dan tidak mencari responden untuk memperoleh data sehingga kemungkinan lulus tepat waktu lebih besar. Berikut hasil tabulasi silang yang menunjukkan lulusan yang memiliki IPK 3.01-3.50 dan menempuh masa studi kurang dari 36 bulan dengan peminatan skripsi bidang keuangan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Tabulasi silang IPK dengan masa studi dan peminatan lulusan secara keseluruhan Tabulasi Silang <= 2.50 2.51 - 3.00 IPK 3.01 - 3,50 3.51 - 4.00 Total
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tabulasi Silang <= 2.50 2.51-3.00 IPK 3.01-3,50 3.51-4.00 Total
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
<= 24 bulan 1 1.00% 5 2.00% 14 7.20% 6 13.30% 26 4.40%
Pemasaran 47 45.20% 104 42.10% 75 38.70% 12 26.70% 238 40.30%
Masa Studi 25-36 bulan > 36 bulan 22 81 21.20% 77.90% 108 134 43.70% 54.30% 122 58 62.90% 29.90% 21 18 46.70% 40.00% 273 291 46.30% 49.30%
Peminatan SDM Keuangan 31 7 29.80% 6.70% 60 52 24.30% 21.10% 34 49 17.50% 25.30% 9 19 20.00% 42.20% 134 127 22.70% 21.50%
MPO 19 18.30% 31 12.60% 36 18.60% 5 11.10% 91 15.40%
Total 104 100.00% 247 100.00% 194 100.00% 45 100.00% 590 100.00% Total 104 100.00% 247 100.00% 194 100.00% 45 100.00% 590 100.00%
Berdasarkan analisis tabulasi silang IPK dengan masa keseluruhan lulusan didapatkan bahwa lulusan dengan IPK antara 3.01-3.50 sebagian besar memiliki masa studi kurang dari sama dengan 36 bulan yaitu sebanyak 136 orang. Sebanyak 49 orang lulusan dengan IPK antara 3,01-3,50 memilih peminatan skripsi bidang keuangan. Metode Analisis Korelasi untuk Melihat Hubungan IPK dengan Masa Studi, Masa Tunggu, dan Posisi Lulusan PSAJM Berdasarkan Tracer Study Hasil dari tracer study mengenai hubungan IPK dengan masa studi, masa tunggu, posisi lulusan PSAJM menggunakan analisis korelasi menghasilkan hubungan seperti pada Tabel 6.
17 Tabel 6 Tabel korelasi analisis hubungan IPK, masa studi, masa tunggu, dan posisi lulusan berdasarkan tracer study tahun 2013/2014
IPK
Masa Studi Masa Tunggu
Posisi
Nilai Korelasi P-Value Keterangan Nilai Korelasi P-Value Keterangan Nilai Korelasi P-Value Keterangan Nilai Korelasi P-Value Keterangan
IPK 1,000
Masa Studi -0,54 0,000 Signifikan
**
-0.540 0,000 Signifikan 0,183 0,118 Tidak Signifikan -0,223 0,056 Tidak Signifikan
1,000 -0.439** 0,000
Masa Tunggu 0,183 0,118 Tidak Signifikan -0.439** 0,000 Signifikan 1,000
Signifikan -0.267* 0,021
0,158 0,178
Posisi -0,223 0,056 Tidak Signifikan -0.267* 0,021 Signifikan 0,158 0,178 Tidak Signifikan 1,000
Signifikan
Keterangan : Hipotesis : H0 : dua variabel tidak saling berhubungan H1 : dua variabel saling berhubungan Tolak H0 jika nilai p-value < alpha (5%)
Hasil dari analisis korelasi mengenai hubungan IPK dengan masa studi, masa tunggu, dan posisi lulusan terlihat pada nilai p-value didapatkan bahwa IPK dengan masa studi saling berhubungan. Hubungan antara IPK dengan masa studi memiliki hubungan yang cukup erat dengan nilai sebesar -0,54 menunjukkan lulusan yang memiliki IPK sangat baik cenderung menempuh masa studi tepat waktu. Sedangkan hubungan IPK dengan masa tunggu dan posisi lulusan tidak saling berhubungan. Berikut hasil tabulasi silang yang menunjukkan bahwa lulusan yang sudah bekerja dengan IPK 3.01-3.50 atau lebih dari 3.50 dan menempuh masa studi kurang dari 36 bulan berdasarkan tracer study dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Tabulasi silang IPK dengan masa studi lulusan yang sudah bekerja IPK 2.00 - 2.50 2.51 - 3.00 3.01 - 3.50 3.51 - 4.00 Total
<= 24 bulan 0 0 2 2 4
Masa Studi 25 - 36 bulan 0 9 10 7 26
> 36 bulan 6 27 11 0 44
Total 6 36 23 9 74
Dari hasil analisis tabulasi silang antara IPK para lulusan yang sudah bekerja dengan masa studinya didapatkan hasil bahwa lulusan dengan IPK antara 2.00-2.50 seluruhnya sebanyak 6 orang lulus dengan masa studi lebih dari 36 bulan. Lulusan dengan IPK antara 2.50-3.00 sebanyak 27 orang dari 36 orang memiliki masa studi lebih dari 36 bulan. Sedangkan untuk lulusan dengan IPK 3.01-3.50 atau lebih dari 3.50 sebagian besar lulus dengan masa studi kurang dari sama dengan 36 bulan.
18 Implikasi Manajerial Berdasarkan penelitian ini, implikasi manajerial yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi departemen manajemen khususnya program sarjana alih jenis dalam upaya peningkatan mutu lulusan dengan menerapkan Total Quality Management (TQM). Zahroh (2014) mengatakan ada 6 cara yang ditempuh untuk mewujudkan sekolah efektif bermutu tinggi. Sekolah efektif bermutu tinggi akan menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi. Cara-cara tersebut dapat dilihat dalam Tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8. Cara yang ditempuh untuk Mewujudkan Sekolah Efektif Bermutu Tinggi Cara 1. Adanya program mutu
Pengelola PSAJM - Membuat blog khusus sebagai wadah diskusi antara dosen PSAJM dengan mahasiswa PSAJM.
2. Adanya komunikasi di lingkungan PSAJM
- Menyediakan sekretariat khusus serta ruang mading untuk mendukung kegiatan Exom .
3. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai
- Meningkatkan sarana
4. Adanya perubahan atau inovasi
pendukung dan fasilitas SDI seperti sumberdaya manusia (tenaga ahli, teknisi), infrastruktur, dan software bidang ilmu manajemen yang mengikuti perkembangan kebutuhan dunia kerja. - Memfasilitasi dana untuk kegiatan PKM.
Pelaku Dosen PSAJM - Menyusun kumpulan soal ilmu manajemen serta pembahasannya yang diupload pada blog khusus PSAJM.
- Membuat penilaian kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk transkip. - Mendorong mahasiswa PSAJM untuk ikut aktif berorganisasi Exom. - Memberikan latihanlatihan software bidang ilmu manajemen kepada mahasiswa PSAJM.
- Mendorong mahasiswa PSAJM untuk ikut kegiatan berwirausaha seperti PKM. - Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada mahasiswa PSAJM mengenai PKM.
Mahasiswa PSAJM - Aktif berdiskusi di blog khusus PSAJM. - Kesadaran untuk berlatih mengerjakan soalsoal ilmu manajemen yang dapat diunduh di blog khusus PSAJM. - Aktif dalam berorganisasi Exom.
- Memanfaatkan sarana dan berlatih menggunakan software bidang ilmu manajemen..
- Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ikut kegiatan berwirausaha seperti PKM.
19 Tabel 8. Cara yang ditempuh untuk Mewujudkan Sekolah Efektif Bermutu Tinggi (Lanjutan) Cara 5. Pengutamaan pelayanan
6. Adanya pembekalan kerja atau persiapan studi lanjut
Pengelola PSAJM - Membuat buku kontrol jadwal bimbingan akademik mahasiswa PSAJM untuk tiap semester.
- Membuat jaringan komunikasi dengan lulusan PSAJM dan menjalin hubungan atau kerjasama dengan instansi terkait untuk mempromosikan lulusan PSAJM dalam mendapatkan pekerjaan.
Pelaku Dosen PSAJM -Memotivasi mahasiswa PSAJM dan memberikan bimbingan konseling pada tiap semester serta mengarahkan mahasiswa PSAJM agar dapat mengambil skripsi tepat waktu. -Mengadakan pembekalan kerja untuk mahasiswa PSAJM melalui kerjasama dengan instansi terkait dan memberikan sertifikasi kepada mahasiswa PSAJM setelah mengikuti pembekalan kerja.
Mahasiswa PSAJM - Melakukan bimbingan konseling dengan dosen pembimbing akademik pada tiap semester. - Mengikuti pembekalan kerja dan mendapatkan sertifikasi yang dapat digunakan di tempat kerja atau studi lanjut.
Tabel 8 menunjukkan bahwa ada 6 cara yang dapat ditempuh oleh PSAJM untuk meningkatkan mutu lulusan. Lulusan bermutu ditandai dengan pencapaian prestasi akademik yang baik yaitu IPK dan masa studi, serta penguasaan kompetensi seperti keterampilan yang dimiliki lulusan, kegiatan organisasi atau kegiatan kemahasiswaan. Cara-cara tersebut dapat meningkatkan mutu lulusan PSAJM yaitu meningkatkan prestasi akademik dan juga menciptakan kesesuaian kompetensi lulusan PSAJM dalam penerapan dunia kerja sehingga tercapai kepuasan bagi pengguna lulusan PSAJM (instansi atau perusahaan).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil dari penelitan Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB adalah sebagai berikut: 1. Hasil analisis deskriptif berdasarkan karakteristik lulusan secara keseluruhan, sebagian besar lulusan PSAJM berjenis kelamin perempuan. Lulusan memiliki IPK 2,51-3,00 dengan menempuh masa studi lebih lama yaitu masa studi lebih dari 36 bulan dan peminatan skripsi paling banyak dipilih adalah bidang pemasaran. Sebagian besar lulusan memiliki asal fakultas non FEM. 2. Hasil analisis deskriptif berdasarkan responden tracer study, profil lulusan mayoritas perempuan. Lulusan memiliki IPK 2,51-3,00 dengan menempuh masa studi lebih lama yaitu masa studi lebih dari 36 bulan dan mayoritas memilih peminatan skripsi bidang pemasaran. Untuk masa tunggu pekerjaan pertama lulusan didominasi dengan kerja sebelum lulus. Saat ini mayoritas lulusan yang telah memiliki pekerjaan dengan posisi paling banyak sebagai
20
3.
4.
5.
staf pada perusahaan swasta. Sebagian besar lulusan mengaku pernah pindah kerja dengan alasan ketidaksesuaian penghasilan. Aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perekrutan bagi employer, perusahaan dan institusi antara lain keterampilan komputer seperti mengoperasikan komputer, kemampuan mengolah data dengan menggunakan software dan kemampuan menyajikan presentasi kemudian keterampilan praktis yang diperoleh di luar bangku kuliah meliputi kemampuan berorganisasi, kepemimpinan dan team work. Berdasarkan kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan dan penerapannya dalam pekerjaan, hal yang paling dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi interpersonal. Hasil analisis menggunakan CHAID menunjukkan lulusan dengan IPK sangat baik cenderung menempuh masa studi kurang dari 36 bulan dan paling banyak memilih peminatan skripsi bidang keuangan. Sedangkan lulusan dengan IPK cukup baik cenderung menempuh masa studi lebih lama. Hasil analisis korelasi menunjukkan IPK dengan masa studi saling berhubungan. Namun IPK dengan masa tunggu dan posisi tidak saling berhubungan. Saran
Saran dari hasil penelitian Evaluasi Prestasi Akademik Lulusan melalui Tracer Study Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB, antara lain: 1. Menerapkan implikasi TQM pada Departemen Manajemen khususnya di PSAJM. 2. Melakukan penelitian berkelanjutan berdasarkan hasil penelitian ini, seperti meneliti kesesuaian bidang peminatan skripsi dengan bidang kerja.
DAFTAR PUSTAKA [BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Buku III Pedoman Penyusunan Borang. Jakarta (ID): BAN-PT. [BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Akreditasi Program Studi Sarjana Buku V Pedoman Penilaian Akreditasi Program Studi Sarjana. Jakarta (ID): BAN-PT. [BAN-PT] Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Akreditasi Program Studi Sarjana Buku VI Matriks Penilaian Instrumen Akreditasi Program Studi Sarjana. Jakarta (ID): BAN-PT. [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2010. Panduan Program Pendidikan Sarjana Edisi Tahun 2010. Bogor (ID). IPB Press. Kunto YS, Hasana SN. 2006. Analisis CHAID sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar. Jurnal Manajemen Universitas Kristen Petra. 1(2):1-10.. Lehman T, Eherler D. 2001. Responder Profiling with CHAID and Dependency Analysis. CHAID Analysis [Internet]. [diunduh 2014 Januari 20]: 1-10. Tersedia pada http://www.informatika.unifreiburg.de/~ml/ecmlpkdd/WSPro ceedings/w10/lehmann.pdf. Muhson A, Wahyuni D, Supriyanto dan Mulyani E. 2012. Analisis Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi dengan Dunia Kerja. Jurnal Economia. 8 (1):
21 Muljono S. 2012. Statistika Untuk Ekonomi. Jakarta(ID): Lembaga Penerbitan FEUI. Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kelima Belas. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Zahroh A. 2014. Total Quality Management: Teori & Praktik Manajemen untuk Mendongkrak Mutu Pendidikan. Cetakan Pertama. Yogyakarta(ID): ArRuzz Media.
22
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 April 1992 dari ayah Nana Juhana dan ibu Ratna Royani. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara. Riwayat pendidikan penulis antara lain TK Purnagarini (1997-1998), SD Negeri Cibuluh 1 Kota Bogor (1998-2004), SMP Negeri 8 Bogor (2004-2007) dan SMA Negeri 8 Bogor (2007-2010). Pada tahun 2010 penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Selaksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Semasa di bangku sekolah menengah penulis telah mengikuti berbagai jenis lomba seperti Lomba Pramuka, Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) Paskibra, dan Lomba Cepat Tepat (LCT) Pesta Konservasi. Selain itu semasa di bangku sekolah menengah atas penulis aktif mengikuti organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan Paskibra. Prestasi penulis selama duduk di bangku perkuliahan pernah menjadi juara 1 Senam Aerobik Tingkat Persiapan Bersama (TPB).