Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
TRACER STUDY DAN EVALUASI KOMPETENSI LULUSAN Kissa Bahari, AAG Anom Aswin, Dyah Widodo Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77C Malang email:
[email protected]
Abstract: Tracer Study of alumni and evaluation to graduate competences very important to evaluate institution quality. The purpose of this study to identify alumni career and evaluation to graduate competences from stakeholder. Tracer study design is descriptive-explorative. Target Population are the alumni of Polytechnic of Health Malang 2007-2011 and stakeholders. Sample size are 492 alumni and 14 stakeholders. Sampling technique with convinient sampling. Data collecting use multi-mode tracing approach via phone, email, and social media. Data analyze use descriptive method. Result those study were mostly of the alumni had been job. Mean of waiting time to get the job the alumni of DIII and DIV nursing are decline, the alumni of DIII midwifery increase, the alumni of DIV midwifery and DIII and DIV nutrition are fluctuative. The job of alumni of nursing, midwifery and nutrition generally have been according core competences. Competences who are most needed by the alumni of nursing are Basic Cardio Life Support (BCLS) and nursing practice, the alumni of midwifery are normally partus care (APN), and the alumni of nutrition are management, counseling, and nutrition education. Satisfaction of stakeholder to graduate performance generally satisfied. Evaluation of graduate competences from stakeholder generally good. Keywords: tracer study, evaluation, competences Abstrak: Studi pelacakan lulusan dan evaluasi kompetensi lulusan sangat penting untuk dilakukan untuk mengevaluasi kualitas institusi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan karir lulusan dan penilaian stakeholder terhadap kompetensi lulusan. Desain penelitian ini diskriptif eksploratif. Populasi target penelitian ini adalah lulusan Poltekkes Kemenkes Malang 2007-2011 dan para stakeholder. Besar sampel 492 orang dan 14 stakeholder. Teknik pengambilan sampel secara convinient sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara multi-mode tracing approach melalui telpon, email, dan sosial media. Teknik analisis data secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan lulusan tahun 2007-2010 hampir seluruhnya telah bekerja. Rata-rata waktu tunggu bekerja lulusan DIII dan DIV keperawatan dari semakin singkat, lulusan DIII kebidanan meningkat, lulusan DIV Kebidanan berfluktuasi, lulusan DIII dan DIV Gizi berfluktuasi. Jenis pekerjaan lulusan keperawatan, kebidanan dan gizi sebagian besar sesuai kompetensi utama. Kompetensi yang perlu ditingkatkan bagi lulusan jurusan keperawatan adalah BCLS dan praktik keperawatan, lulusan Kebidanan adalah Asuhan Persalinan Normal (APN), dan lulusan jurusan Gizi adalah manajemen, konseling dan penyuluhan gizi. Kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan sebagian besar menyatakan puas. kompetensi lulusan berdasarkan perspektif stakeholder sebagian besar menyatakan baik. Kata Kunci: tracer study, evaluasi, kompetensi
memberikan kepuasan pelayanan kepada seluruh stakeholder-nya secara dinamis di masa kini dan masa mendatang. Jika stakeholder merasa puas atas proses dan hasil pelayanannya maka secara psikologis memberi efek positif yang banyak mendatangkan beragam keuntungan. Jika stakeholder tidak puas, maka yang terjadi adalah 53 sebaliknya.
PENDAHULUAN Pergeseran paradigma pengelolaan Perguruan Tinggi dengan pencapaian tujuan pendidikan yang beorientasi market (pasar) mengharuskan pengukuran education costumer satisfaction pada seluruh stakeholder. ISSN 2301–4024 Perguruan Tinggi dikatakan bermutu bila mampu 53
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 53-63
Peran serta pihak stakeholder adalah terhadap pelaksanaan evaluasi kompetensi lulusan. Kompetensi merupakan kemampuan individual yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas/ pekerjaan yang dilandasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai standar kinerja yang di persyaratkan (Pusdiknakes, 2005). Adapun definisi lulusan menurut Buku Akreditasi Program Studi Diploma (2009) adalah status yang dicapai mahasiswa setelah menyelesaikan proses pendidikan sesuai dengan persyaratan kelulusan program studi diploma. Sebagai keluaran langsung dari proses pendidikan, lulusan yang bermutu memiliki penguasaan kompetensi akademik termasuk hardskill dan soft skill sebagaimana yang dinyatakan pada sasaran mutu serta dibuktikan dengan kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesi dan bidang ilmu. (BAN-PT, 2009). Ada tiga macam kompetensi menurut Kepmendiknas Nomor 045 Tahun 2002, yaitu: 1) kompetensi utama yang merupakan kompetensi yang menjadi penciri lulusan, 2) kompetensi pendukung merupakan perangkat kompetensi yang harus ada dan mendukung kompetensi utama untuk mencapai kompetensi akhir lulusan, dan 3) kompetensi lain yang merupakan komponen kompetensi yang secara khusus mewarnai atau menjadi unggulan di suatu program studi. Dimensi kompetensi ada 5 yaitu terdiri dari: 1) keterampilan melaksanakan pekerjaan (task skills), yaitu keterampilan untuk melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh tempat kerja, meliputi standar professional pratice dan professional ethics, 2) keterampilan mengelola pekerjaan (task management skills) yaitu keterampilan manajerial mulai dari membuat perencanaan dan mengorganisir tugas-tugas pekerjaannya sampai pada evaluasi dengan efektif dan efisien, 3) keterampilan menguasai kemungkinan (contingency management skills), yaitu melakukan tindakan dan pengambilan keputusan yang tepat atas suatu masalah dilandasi dengan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), 4) keterampilan mengelola lingkungan kerja (job/ role environ-
54
ment skills) yaitu keterampilan untuk berperan serta dan memberikan kontribusi terhadap pemeliharaan lingkungan yang mendukung kesehatan, keselamatan, dan keamanan, dengan memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat (safety and health promotion), 5) keterampilan beradaptasi (transfer/ adaptation skills) yaitu kemampuan untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuannya pada situasi yang baru, termasuk kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi (Pusdiknakes, 2005). Kompetensi lulusan pendidikan program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggungjwab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya. Beban studi diploma III sekurang-kurang 110 sks dan maksimal 120 sks yang ditempuh sekurangkurangnya 6 semester dan selama-lamanya 10 semester (BAN PT, 2009). Kompetensi lulusan pendidikan program Diploma IV diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang bersifat kompleks, dengan dasar kemampuan profesional tertentu termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki keterampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya (BAN PT, 2009). Menurut borang akreditasi program studi diploma (BAN-PT, 2009) kinerja/ kompetensi lulusan yang dievaluasi dalam studi pelacakan meliputi 1) integritas (etika dan moral), 2) keahlian berdasarkan bidang ilmu (kompetensi utama), 3) bahasa inggris, 4) penggunaan teknologi informasi, 5) komunikasi, 6) kerjasama tim, dan 7) pengembangan diri. Evaluasi lulusan memberikan andil yang besar dalam peningkatan kualitas lulusan. Hasil yang diperoleh dari pihak pengguna terhadap kinerja
ISSN 2301–4024
Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
lulusan tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi layanan pendidikan. Umpan balik dari stakeholder kemudian dianalisis dan dijadikan evaluasi untuk perbaikan mutu lulusan. Tindak lanjut nyata antara lain memperbaiki kurikulum, proses pembelajaran, layanan mahasiswa, serta soft skill (Bidang Kemahasiswaan, 2011). Dampak dari evaluasi tersebut menentukan citra sebuah institusi pendidikan tinggi. Baik tidaknya kualitas lulusan dapat diukur dari kecepatan terserapnya lulusan di lapangan kerja dan tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja/ kompetensi lulusan. Oleh karena itu tracer study sangat penting dilaksanakan karena merupakan bagian dari akreditasi pendidikan tinggi dan pelaksanaannya harus menjadi agenda periodik di setiap perguruan tinggi. Politeknik Kesehatan Malang sebagai salah satu perguruan tinggi vokasional sangat penting melakukan tracer study untuk mengetahui kemampuan daya saing lulusannya dipasar kerja dibanding lulusan perguruan tinggi non vokasi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang merupakan salah satu dari 38 Politeknik Kesehatan di Indonesia di bawah Kementerian Kesehatan RI. Sejak menjadi Politeknik Kesehatan Malang pada dari tahun 2002–2013 Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang telah meluluskan 9493 tenaga kesehatan pada jenjang diploma III dan IV gizi, keperawatan, dan kebidanan. Menurut hasil tracer study sebelumya yang dilaksanakan oleh Isnaeni, Supariasa, dan Pitoyo, (2007), diperoleh informasi bahwa lulusan Poltekkes Malang tahun 2002–2006 waktu tunggu memperoleh pekerjaan 1–3 bulan sebesar 52,9%. Pelaksanaan kurikulum 95,6% menyatakan sesuai dan sangat sesuai dengan kebutuhan kerja. Kegiatan ekstrakurikuler 74,5% menyatakan belum sesuai dengan harapan alumni. Gaji pertama kali yang diterima alumni 42% menyatakan antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 750.000,-. Kompetensi alumni berdasarkan penilaian atasan langsung 65,1% menyatakan baik dan sangat baik, dan secara umum penampilan lulusan 95,3% menyatakan baik dan sangat baik. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan tracer study lulusan Poltekkes ISSN 2301–4024
Kemenkes Malang tahun 2007–2011. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan karir lulusan dan penilaian stakeholder terhadap kompetensi lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007–2011. Tujuan khususnya yaitu 1) mengidentifikasi proporsi lulusan yang sudah terserap dilapangan kerja, 2) mengidentifikasi rata-rata waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama, 3) mengidentifikasi distribusi lulusan berdasarkan jenis pekerjaannya, 4) mengidentifikasi rata-rata gaji/bulan lulusan pertama kali bekerja, 5) mengidentifikasi kegiatan ekstrakurikuler yang dibutuhkan lulusan dalam bekerja, 6) mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan lulusan, 7) mengidentifikasi kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan, dan 8) mengidentifikasi penilaian kompetensi lulusan berdasarkan perspektif stakeholder METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian survey dengan desain diskriptif eksploratif. Populasi target penelitian ini adalah lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007–2011 sejumlah 4142 orang dan para stakeholder Poltekkes Kemenkes Malang. Sampel penelitian ini adalah lulusan Poltekkes Kemenkes Malang sejumlah 492 orang, yang diambil secara convinient sampling. Kriteria sampel: 1) lulus tahun 2007–2011 program studi D-III atau D-IV keperawatan, kebidanan, dan gizi, 3) berasal dari jalur umum atau belum bekerja saat menjadi mahasiswa, dan 4) alasan belum bekerja bukan karena tidak ingin bekerja atau melanjutkan pendidikan. Adapun kriteria stakeholder adalah 1) atasan langsung lulusan Poltekkes Kemenkes Malang, 2) menjadi atasan langsung lulusan minimal 1 bulan. Lokasi tracer study di instansi tempat lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007–2011 bekerja, yang dilaksanakan pada bulan September-Nopember 2012. Teknik pengumpulan data dengan cara multimode tracing approach yaitu melalui telepon/hp, e-mail, direct meeting, atau media sosial. Setelah
55
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 53-63
data tempat bekerja lulusan diketahui selanjutnya mengirim kuesioner/ wawancara kepada stakeholder/ atasan langsung lulusan via e-mail, telepon atau secara langsung. Teknik analisis data menggunakan statistik diskriptif. data kategorik disajikan dalam bentuk proporsi dan untuk data numerik dalam bentuk mean. HASIL PENELITIAN Distribusi frekuensi responden berdasarkan tahun kelulusan pada tiap program studi tercantum pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 diketahui proporsi tertinggi responden berasal dari jurusan kebidanan sebesar 43% dan terkecil berasal dari jurusan gizi (20%). Proporsi serapan lulusan Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang th 2007-2011 dilapangan kerja tergambar pada Gambar 1-3. Gambar 1 menunjukkan lulusan jurusan keperawatan Poltekkes Malang tahun 2007-2010 yang telah terserap di lapangan kerja adalah sebesar 100%, dan lulusan tahun 2011 terserap 98,3%, sedang sisanya 1,7% belum terserap. Pada Gambar 2 lulusan Jurusan Kebidanan tahun 2007-2010 adalah 100% dan lulusan tahun 2011 terserap 98% sedangkan sisanya 2% belum terserap. Sedangkan pada Gambar 3, serapan lulusan jurusan gizi tahun 20072009 adalah 100%, lulusan tahun 2010 terserap 95%, serta lulusan tahun 2011 93%, sedangkan
sisanya belum terserap. Rata-rata masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama tahun 20072011 adalah sebagaimana tertera pada Gambar 4 dan 5. Berdasar Gambar 4 terlihat kecenderungan rata-rata masa tunggu lulusan Program Studi D III dari Jurusan Keperawatan mengalami penurunan, masa tunggu lulusan Jurusan Kebidanan cenderung mengalami kenaikan, dan masa tunggu lulusan Jurusan Gizi fluktuatif. Pada Gambar 5 terlihat kecenderungan rata-rata masa tunggu lulusan Program Studi DIV dari Jurusan Keperawatan cenderung mengalami penurunan, dan masa tunggu lulusan jurusan Kebidanan, dan Gizi cenderung fluktuatif. Distribusi pekerjaan lulusan Jurusan Kebidanan dapat dilihat pada Gambar 6. Melihat Gambar 6 diketahui jenis pekerjaan lulusan jurusan kebidanan Tahun 2007-2011 hampir seluruhnya bekerja sebagai bidan dengan persentase 82– 100%, sedangkan sisanya sebagai pengajar (0,65– 18%), dan sebagai pegawai bank (2%). Pada Gambar 7 diketahui proporsi pekerjaan lulusan jurusan keperawatan tahun 2007-2011 sebagian besar (91%-97%) adalah perawat dan selebihnya sebagai marketing di perusahaan alat kesehatan/ farmasi (2%-5%), sebagai pengajar 1%-3%, dan sebagai pegawai asuransi sekitar 7%. Lulusan Jurusan Keperawatan tahun 2007-2011 yang bekerja di luar negeri teridentifikasi ada 5 orang bekerja di Tenjikai Japan yaitu berasal dari Prodi
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tahun kelulusan No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
56
Program Studi Jurusan Keperawatan Program Studi D III Keperawatan Malang Program Studi D III Keperawatan Lawang Program Studi D III Keperawatan Blitar Program Studi D IV Keperawatan Jurusan Kebidanan Program Studi D III Kebidanan Malang Program Studi D III Kebidanan Kediri Program Studi D III Kebidanan Jember Program Studi D IV Kebidanan Jurusan Gizi Program Studi D III Gizi Program Studi D IV Gizi Jumlah
2007 28 25 3 20 4 6 10 10 10 58
Tahun Lulus 2008 2009 2010 18 37 44 10 29 30 4 3 4 4 11 4 28 51 46 4 15 16 9 16 7 15 17 20 3 3 18 11 21 16 9 17 2 2 4 64 99 111
2011 58 29 12 10 7 55 22 9 9 25 28 16 12 141
Jumlah
%
184 122 19 32 11 210 61 47 71 31 98 68 20 492
37
43
20
100
ISSN 2301–4024
Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
100% 90% 80% 70% 60% 50%
28
18
37
44
57
40% 30%
kerja belum kerja
20% 10% 0%
0
0
0
0
1
2007
2008
2009
2010
2011
Gambar 1. Proporsi serapan lulusan Jurusan Keperawatan
Gambar 2. Proporsi serapan lulusan Jurusan Kebidanan
Gambar 3. Proporsi serapan lulusan Jurusan Gizi
ISSN 2301–4024
Gambar 4. Masa tunggu lulusan Program DIII Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi
Gambar 5. Masa tunggu lulusan Program DIV Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi
Gambar 6. Proporsi jenis pekerjaan lulusan Jurusan Kebidanan
57
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 53-63
Gambar 7. Proporsi jenis pekerjaan lulusan Jurusan Keperawatan
Gambar 10. Proporsi kompetensi yang perlu ditingkatkan lulusan Jurusan Keperawatan
3%2%
PRAKTIK KEBIDANAN
12%
APN 35%
12%
LEADERSHIP MANAJEMEN BCLS KEPRIBADIAN
12% 24%
Gambar 8. Proporsi jenis pekerjaan lulusan Jurusan Gizi
Gambar 9. Proporsi kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat bagi lulusan
58
ENTREPRENEUR
Gambar 11. Proporsi kompetensi yang perlu ditingkatkan lulusan Jurusan Kebidanan
Gambar 12. Proporsi kompetensi yang perlu ditingkatkan lulusan Jurusan Gizi
ISSN 2301–4024
Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
Tabel 5. Rerata Gaji tahun pertama lulusan No
1 2 3 1 2 3
1 2 3
Pr ogram Studi PR OG R AM ST UDI D III Jur usa n K eperawa tan Program Stu di D III K eperawatan Malang Program Stu di D III K eperawatan Lawan g Program Stu di D III K eperawatan Blit ar Jur usa n K ebi dan an Program Stu di D III K ebidanan M alang Program Stu di D III K ebidanan Ked iri Program Stu di D III K ebid anan J em ber Jur usa n G izi Program Stu di D III Gi zi PR OG R AM ST UDI D IV Program Stu di D IV Kep erawa tan Program Stu di D IV Kebi dan an Program Stu di D IV Gizi
DIII Keperawatan Malang 4 orang, dari DIII Keperawatan Lawang 1 orang. Memperhatikan Gambar 8 diketahui lulusan jurusan Gizi tahun 2007-2011 sebagian besar bekerja sebagai ahli gizi (72–95%), sebagian kecil bekerja sebagai pegawai Bank (1%) dan wirausaha catering (1%), pegawai asuransi (1%) konsultan gizi (2%), Marketing perusahaan (2%), dan sebagai PK TNI (2%). Rata-rata besar gaji setiap bulan lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007–2011 pada tahun pertama bekerja pada setiap program studi adalah sebagaimana tertera pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 4 Rata-rata besar gaji/bulan pada tahun pertama lulusan DIII keperawatan kecenderungan fluktuatif dari Rp. 864.000–Rp. 1.291.000, pada DIII kebidanan juga berfluktuasi antara Rp 726.000–Rp. 1.266.000, dan DIII Gizi meningkat dari Rp. 1.242.000 menjadi Rp. 2.052.000. Gaji pertama lulusan DIV Keperawatan cenderung meningkat dari Rp. 1.800.000 menjadi Rp. 2.336.000, DIV Kebidanan sedikit turun dari 1.333.000 menjadi 1.280.000,-, dan DIV Gizi sedikit berfluktuasi antara Rp. 1.450.000–Rp. 1.575.000. Kegiatan ekstrakurikuler selama mengikuti pendidikan yang dibutuhkan lulusan Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi dalam bekerja secara umum adalah sebagaimana tergambar pada Gambar 9. Kegiatan ekstrakurikuler atau non akademik yang dibutuhkan lulusan saat bekerja adalah sebagian besar (41%) menyatakan
ISSN 2301–4024
Rerata G aji/B ln (Rib uan ) Pa da T ahun Pertama Ker ja 2 007 2 008 20 09 2010 2011
Rerata
864 1 .078 650 726 867 608 703
1.1 06 1.2 56 8 00 1.2 62 12 66 1.3 32 1.4 92 9 75
1.058 1.392 725 802 906 879 621
1.291 1.961 817 1.094 818 1.070 667 718
1.03 2 1.15 7 87 0 1.06 9 83 9 1.02 2 61 7 87 8
1.0 70
1 .494
1.2 42
1.612
1.974
2.05 2
1.6 75
-
1.450
1.800 1.333 1.250
1.333 1.575
2 .336 1 .280 1 .412
8 90
2.068 1.315 1.422
kegiatan organisasi BEM/HMJ/BPM dan terkecil (2%) kegiatan kesenian. Kompetensi lulusan Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi yang perlu ditingkatkan menurut alumni Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007-2011 adalah tercantum pada Gambar 10–12. Berdasar Gambar 10 diketahui kompetensi yang sangat dibutuhkan dan perlu ditingkatkan lulusan Jurusan Keperawatan sebagian besar menyatakan kompetensi BCLS (21%), dan sebagian kecil menyampaikan kompetensi asuransi, hiperkes dan manajemen masing-masing 3%. Berdasarkan Gambar 11 diketahui kompetensi lulusan jurusan kebidanan yang sangat dibutuhkan dan perlu ditingkatkan adalah kemampuan praktik kebidanan (37%) dan sebagian kecil kompetensi entrepreneur (3%). Berdasar Gambar 12 diketahui kompetensi yang dibutuhkan dan perlu dtingkatkan lulusan jurusan gizi adalah kompetensi manajemen 33%, konseling dan penyuluhan gizi masing-masing 25% serta sebagian kecil kompetensi marketing (17%). Kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007– 2011, Berdasar hasil penelitian diketahui kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang 21% menyatakan sangat puas dan 79% puas. Gambaran kompetensi/kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007–2011 berdasarkan perspektif stakeholder adalah
59
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 53-63
Gambar 13. Proporsi kompetensi lulusan menurut perspektif stakeholder (n=14)
tercantum pada Gambar 13. Berdasarkan Gambar 13 diketahui tanggapan stakeholder terhadap kompetensi/kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang pada aspek integritas (etika dan moral) adalah 56% baik selebihnya sangat baik. Tanggapan terhadap kompetensi penguasaan bidang ilmu baik teori maupun praktik 56% baik dan selebihnya sangat baik. Kompetensi berbahasa inggris 5% menyatakan kurang dan 56% menyatakan baik. Kompetensi penggunaan teknologi informasi 62% menyatakan baik dan sisanya sangat baik. Kompetensi komunikasi 56% menyatakan baik dan selebihnya sangat baik. Kemampuan kerjasama tim 79% menyatakan baik dan sisanya sangat baik. Kompetensi pengembangan diri 56% menyatakan baik. PEMBAHASAN Proporsi serapan lulusan Poltekkes Kemenkes Malang di lapangan kerja pada jurusan Keperawatan, Kebidanan dan Gizi 2007–2011 sebagian besar telah terserap hampir 100%. Tingginya serapan berarti dapat dikarenakan beberapa hal yaitu 1) kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Jurusan Keperawatan Malang masih relatif tinggi, 2) daya saing dan kompetensi lulusan sesuai tuntutan pengguna lulusan dan 3)
60
tingginya kesempatan memperoleh pekerjaan. Sebagaimana pendapat Sutomo, dkk (1999) kecenderungan makin meningkatnya tingkat pendidikan akan berakibat pada makin tinggi harapan untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan kerja. Kesempatan memperoleh pekerjaan membukti kualitas lulusan yang baik. Sebagaimana pendapat Machfoedz (2001) kesempatan memperoleh pekerjaan (opportunity) merupakan salah satu parameter kualitas lulusan. Rata-rata masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama lulusan makin singkat atau lama dapat disebabkan jumlah kebutuhan akan tenaga dan besarnya peluang kerja. Masa tunggu lulusan di pasar kerja dapat dipengaruhi besarnya permintaan dari pasar kerja sebagaimana menurut Kemenakertrans, (2013) permintaan pasar tenaga kerja, di era globalisasi saat ini, kegiatan bisnis korporasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang dan jasa, aliran dana internasional, pergerakan tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat berpengaruh terhadap rekrutmen tenaga kerja terdidik.
ISSN 2301–4024
Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
Faktor lain dapat dikarenakan motivasi lulusan dalam mencari kerja, menurut (Santrock, 2007) motivasi menjadi salah satu hal yang sangat penting yang turut mempengaruhi sikap, perilaku dan tindakan-tindakan individu. Motivasi berfungsi sebagai faktor penentu tingkah laku atau daya penggerak tingkah laku manusia yang bekerja. Rata-rata masa tunggu lulusan Poltekkes Kemenkes Malang dari th 2007–2011 secara umum kurang dari 6 bulan lebih dari 90%, merujuk borang akreditasi BAN-PT, (2009) masa tunggu lulusan Poltekkes Kemenkes Malang relatif cepat. Lama-tidaknya memperoleh pekerjaan (leight of waiting job) lulusan merupakan salah satu parameter yang menentukan kualitas alumni (Machfoedz, 2001) Lulusan Jurusan Kebidanan, Keperawatan, dan Gizi dari tahun 2007–2011 berdasarkan jenis pekerjaannya sebagian besar sesuai dengan kompetensi utama yang dimiliki lulusan. Kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi utama menggambar kualitas kompetensi lulusan sudah baik. Relevansi latar belakang pendidikan dengan pekerjaan yang dijalankan (relevancy of jobs) dan posisi alumni di tempat kerja (position), menggambarkan kualitas dari lulusan (Machfoedz, 2001) Sebagian kecil lulusan memiliki pekerjaan tidak sesuai kompetensi utamanya. Hal ini menggambarkan kompetensi penunjang lain yang dimiliki lulusan mampu berkompetisi di sektor lain yang jauh dari kompetensi utama, misalkan bekerja di perbankan, asuransi, dan marketing. Menurut Teichler, (2007) dan Schomburg, (2006) di era globalisasi, kemampuan menembus batas-batas disiplin merupakan kemampuan dari seorang sarjana yang penting dan sangat dihargai. Rata-rata gaji tahun pertama lulusan Program Studi DIII keperawatan dan Poltekkes Kemenkes Malang dari tahun 2007-2011 terjadi fluktuasi, dimana rata-rata gaji tertinggi pada lulusan tahun 2010 hal ini dikarenakan pada tahun tersebut cukup banyak lulusan yang bekerja di RS internasional dengan standar gaji diatas rata-rata. Lulusan Prodi D-III Gizi kecenderungan mengalami kenaikan dari tahun 2007-2011. Hal tersebut dikarenakan cukup
ISSN 2301–4024
banyak lulusan D-III Gizi yang bekerja di perusahaan makanan/susu dengan gaji yang semakin naik dari tahun ke tahun seiring dengan kenaikan UMR. Selain itu ada lulusan yang berwirausaha dengan penghasilan yang lebih besar dibandingkan sebagai pegawai. Lulusan Prodi D III Kebidanan gaji tahun pertama kecil dikarenakan pada tahun awal bekerja sebagian dengan status magang sehingga gaji per bulan sangat kecil dibawah Upah Minimum Regional (UMR). Lulusan Program DIV Keperawatan ratarata gaji mengalami peningkatan. Peningkatan gaji lulusan dikarenakan lulusan DIV sertara dengan sarjana, selain itu tambahan gaji sebagai perawat perioperatif lebih banyak daripada perawat generalis. Gaji lulusan Prodi DIV Kebidanan sedikit mengalami penurunan namun tidak signifikan. Sedikit penurunan ini dipengaruhi tempat kerja lulusan. Lulusan DIV Gizi rata-rata gaji berfluktuasi, hal ini disebabkan variasi tempat kerja lulusan. Besar-kecilnya gaji lulusan dapat menggambarkan parameter kualitas lulusan sebagaimana pendapat Machfoedz, (2001) bahwa kualitas lulusan salah satunya dapat dilihat dari gaji awal (starting salary). Kegiatan ekstrakurikuler selama pendidikan yang dibutuhkan lulusan dalam bekerja sebagian besar menyatakan organisasi mahasiwa BEM/ HMJ/BPM hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan organisasi mahasiswa lulusan dapat belajar kerjasama tim, berorganisasi, mengelola konflik, dan mengambil keputusan serta interaksi sosial sehingga dapat membantu lulusan saat bekerja. Realitas ini sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh National of Association of Colleges an Employers (2002) terhadap terhadap 457 pimpinan perusahaan di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa kemampuan interaksi sosial (soft skills) dibutuhkan oleh seseorang untuk memperoleh kesuksesan di masyarakat (Soebandi, 2009). Menurut Alawasilah dalam Soebandi (2009) menegaskan keberhasilan mahasiswa setelah menempuh pendidikan tidak ditentukan oleh prestasi akademik yang tinggi dengan atau masa studi singkat, tetapi lebih dipengaruhi oleh sifat-
61
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 53-63
sifat kepemimpinan, kreativitas, kerapihan tampilan, dan kecerdasan sosial yang dapat diperoleh melalui program BEM dan UKM. Kompetensi yang perlu ditingkatkan lulusan jurusan kebidanan sebagian besar adalah praktik kebidanan. Kemampuan praktik lebih disorot stakeholder dan masyarakat saat melaksanakan pekerjaan. Kompetensi yang paling perlu ditingkatkan lulusan jurusan keperawatan adalah kemampuan BCLS. Hal tersebut dikarenakan perawat sering menghadapi kasus-kasus kegawatdaruratan. Kompetensi yang perlu ditingkatkan lulusan Jurusan Gizi adalah kemampuan manajemen dikarenakan mereka dituntut mampu mengelola tugas dan tanggungjawabnya. Kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang sebagian besar menyatakan puas. Hal tersebut menggambarkan bahwa kinerja yang ditunjukkan lulusan Poltekkes Kemenkes Malang dalam bekerja sesuai dengan harapan stakeholder. Tanggapan stakeholder pada kompetensi/ kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang pada aspek integritas (etika dan moral) adalah lebih dari setengah baik selebihnya sangat baik dapat dikarenakan pendidikan etika dan pengembangan softskill selama masa pendidikan di Poltekkes Kemenkes Malang sudah optimal. Hal tersebut sesuai dengan Borang akreditasi Diploma tahun 2009 bahwa lulusan yang bermutu memiliki penguasaan kompetensi akademik termasuk hardskill dan soft skills sebagaimana yang dinyatakan pada sasaran mutu serta dibuktikan dengan kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesi dan bidang ilmu (BAN-PT, 2009). Tanggapan terhadap kompetensi penguasaan bidang ilmu baik teori maupun praktik lebih dari setengah menyatakan baik dan sangat baik. Hasil ini berarti menunjukkan penguasaan kompetensi utama setelah selesai mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes Malang sudah tercapai. Kompetensi dalam berbahasa inggris lebih dari setengah menyatakan baik selebihnya sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut berarti secara umum kemampuan lulusan dalam berbahasa inggris sudah memenuhi standar kompetensi. 62
Kompetensi penggunaan teknologi informasi lebih dari setengah menyatakan baik dan selebihnya sangat baik. Hal ini menggambarkan lulusan dalam pemanfaatan teknologi informasi saat bekerja sudah sesuai harapan stakeholder. Kompetensi komunikasi lebih dari setengah stakeholder menyatakan baik dan selebihnya sangat baik. Hasil tersebut menggambarkan pencapaian kemampuan komunikasi lulusan sudah baik. Kemampuan kerjasama tim dan pengembangan diri sebagian besar stakeholder menyatakan baik dan sisanya sangat baik. Hasil ini menggambarkan pengembangan keterampilan bekerjasama tim selama proses pembelajaran di Poltekkes Kemenkes Malang sudah lulusan dapatkan dengan baik baik dalam perkuliahan, praktik, maupun kegiatan non akademik. PENUTUP Proporsi lulusan yang sudah terserap dilapangan kerja sampai dengan bulan September 2012 lulusan jurusan keperawatan th 2007-2010 adalah 100%, dan tahun 2011 adalah 98%. Lulusan jurusan kebidanan 2007-2010 terserap 100%, th 2011 terserap 98%, lulusan jurusan gizi 2007-2009 terserap 100%, dan tahun 2010-2011 terserap 98%. Rata-rata waktu tunggu lulusan tahun 2007– 2011 untuk memperoleh pekerjaan yang pertama lulusan D-III keperawatan semakin singkat dari 5,5 bulan menjadi 3,3 bulan dan lulusan D-IV Keperawatan dari 4 bulan menjadi 1 bulan. Lulusan D-III Kebidanan cenderung semakin lama antara 3,3–5,3 bulan. Lulusan DIV Kebidanan berfluktuasi antara 2-4 bulan. Masa tunggu lulusan D-III dan D-IV Gizi juga berfluktuasi antara 3–6 bulan dan 1–5 bulan. Jenis pekerjaan lulusan tahun 2007–2011 jurusan Keperawatan, Kebidanan dan Gizi sebagian besar telah sesuai dengan kompetensi utama. Rata-rata gaji tahun pertama lulusan Program Studi DIII Keperawatan dan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang dari tahun 2007-2011 terjadi fluktuasi. Sedangkan pada lulusan Prodi DIII Gizi kecenderungan mengalami kenaikan. Lulusan ISSN 2301–4024
Bahari, Tracer study dan evaluasi kompetensi lulusan
Program DIV Keperawatan rata-rata gaji mengalami peningkatan. Sedang lulusan Prodi DIV Kebidanan sedikit mengalami penurunan namun tidak bermakna. Lulusan D-IV Gizi ratarata gaji lulusan dari tahun 2007-2011 sedikit berfluktuasi. Kegiatan ekstrakurikuler yang paling bermanfaat atau dibutuhkan lulusan dalam bekerja adalah kegiatan BEM/HMJ/BPM. Kompetensi yang dibutuhkan dan paling perlu ditingkatkan bagi lulusan jurusan keperawatan adalah BCLS dan praktik keperawatan. Bagi lulusan jurusan kebidanan adalah praktik kebidanan dan APN, dan bagi lulusan jurusan gizi adalah manajemen, konseling dan penyuluhan gizi. Kepuasan stakeholder terhadap kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang sebagian besar telah menyatakan puas. Kompetensi/kinerja lulusan Poltekkes Kemenkes Malang tahun 2007– 2011 berdasarkan perspektif stakeholder sebagian besar menyatakan baik dan sangat baik. Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas maka saran yang perlu untuk ditindaklanjuti bagi institusi dan tracer study berikutnya adalah 1) Poltekkes mengembangkan kerjasama dengan stakeholder dalam perekrutan lulusan dan menyediakan informasi lowongan kerja yang setiap saat dapat diakses lulusan, sehingga dapat memperpendek masa tunggu kerja lulusan, 2) memberikan mata kuliah kewirausahaan pada calon lulusan sehingga mereka tidak hanya mengandalkan bekerja kepada pihak lain, tetapi dapat menciptakan lapangan kerja, 3) Poltekkes Kemenkes Malang lebih mengembangkan jaringan alumni melalui organisasi alumni, forum-forum temu alumni, pelatihan alumni, 4) dibuat data base alumni yang setiap saat bisa di-update alumni sendiri yang memuat data nomor handpone dan e-mail serta sosial media, 5) Jurusan keperawatan lebih meningkatkan kompetensi praktik Keperawatan dan BCLS bagi calon lulusan. Jurusan Kebidanan meningkatkan kompetensi praktik kebidanan dan APN, dan Jurusan Gizi meningkatkan kompetensi manajemen, konseling
ISSN 2301–4024
dan penyuluhan gizi, 6) selama proses pendidikan mahasiswa diberikan kesempatan yang cukup untuk mengembangkan diri dalam kegiatan ektrakurikuler khususnya organisasi mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA BAN-PT. 2009. Buku Akreditasi Program Studi Diploma. Jakarta: BAN-PT Bidang Kemahasiswaan. 2011. Pedoman Kemahasiswan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Malang: Poltekkes Kemenkes Malang Isnaeni, Supariasa, I D N, Pitoyo, J. 2007. Tracer Study Politeknik Kesehatan Depkes Malang. Malang: Politeknik Kesehatan Malang. Kemenakertrans. 2013. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Ketenagakerkaan dan Ketransmigrasian. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Machfoedz, Mas’ud. 2001. Akuntansi Manajemen I. Edisi Keempat. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta. BPFE Universitas Gajah Mada. Pusdiknakes. 2005. Pedoman penilaian pencapaian kompetensi pendidikan tenaga kesehatan. Jakarta: Pusdiknakes Santrock, J.W. 2007. Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Sutomo, Hadiwiyono, V dan Prihartini, B. S. 1999. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lama Mencari Kerja Terdidik di Kabupaten Klaten Tahun 1996. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Manajemen, dan Akuntansi. Perspektif : No.4 th 1999. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret. Schomburg H. 2006. UNISTAFF training materials. ISOS-Kassel University. Kassel. Teichler U. 2007. Careers of University Graduates, Views and Experiences in Comparative Perspectives. Springer. The Netherlands. Soebandi, 2009. Peningkatan Intensitas dan Volume Kegiatan Kemahasiswaan (Makalah Workshop Pengembangan Soft Skill Mahasiswa). Universitas Bung Hatta Padang. http://file.upi.edu/ Direktori/FPBS/ JUR._PEND._SENI_RUPA/ 19 720 613 199 903 1- BAN DI_ SOBAND I/ 1_Otimaliasi_ sofskill_dalam_ORMAWA.pdf. diakses 14 Januari 2015
63