EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN Supoyo Universitas Semarang,Jl. Soekarno – Hatta Semarang Email:
[email protected]
Abstrak Pasar adalah tempat sarana jual beli dan merupakan salah satu aspek penting dalam bidang ekonomi. Transportasi merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan semua aspek termasuk ekonomi. Pasar dan transportasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Namun perkembangan pasar seringkali menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap transportasi. Aktifitas Pasar Mranggen yang terletak dipinggir ruas jalan raya Mranggen dirasa mulai mengganggu dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. Dengan penelitian ini diharapkan dapat ditemukan pemecahan untuk masalah tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survai. Survai ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah survai pendahuluan yang berupa pengenalan kondisi lapangan. Tahap kedua adalah survai pencarian data dilapangan. Dari analisis data penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa lalu-lintas diruas jalan depan pasar Mranggen keadaannya adalah mendekati macet. Hal ini dapat dilihat dari data-data yang telah dianalisis antara lain volume, kecepatan, dan derajat kejenuhan yang didapat sebesar 0,60 (mendekati angka 1, angka yang digunakan sebagai patokan keadaan macet). Kata kunci: kapasitas, volume, kecepatan, kepadatan
1.
PENDAHULUAN
Pasar Mranggen yang strategis terletak disebelah utara ruas jalan raya Mranggen. Aktifitas pasar tersebut berlansung pada pukul 05.00 – 13.00 WIB. Kondisi dan aktifitas pasar dirasakan sudah cukup mengganggu lalu lintas ruas jalan tersebut. Batasan permasalahan diatas adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hambatan samping lalu lintas. Ruas jalan cukup sempit dan angkutan yang kurang tertata menimbulkan kemacetan. Tidak adanya fasilitas jembatan penyeberangan. Penelitian dilakukan didepan Pasar Mranggen Kabupaten Demak. Waktu penelitian pada jam 06.00 – 18.00 WIB. Metode yang digunakan adalah metode short break counting, 13 menit untuk menghitung dan 2 menit untuk istirahat. Maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Menganalisis pengaruh Pasar Mranggen Terhadap kinerja Lalu Lintas Ruas Jalan Raya Mranggen dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). 2. Untuk mengetahui pengaruh pasar terhadap pergerakan arus lalu lintas yang mempengaruhi volume (flow), kecepatan (speed), kepadatan (density) dan kapasitas jalan. Dari hasil yang telah dilakukan sangat besar manfaatnya, antara lain : 1. 2.
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah Kabupaten Demak dalam perencanaan dan pengaturan lalu lintas di masa yang akan datang. Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang transportasi bagi kami.
Lingkup Studi Mempertimbangkan banyaknya permasalahan yang timbul setelah dilakukan pengamatan dan analisa dilokasi penelitian, maka penelitian ini kami fokuskan pada permasalahan yang ada hubungannya dengan Pasar Mranggen, yaitu dalam hal ini adalah Analisis Pengaruh Pasar Mranggen Terhadap Lalu Lintas Ruas Jalan Raya Mranggen.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan umum
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-35
Transport Pasar merupakan tempat sarana untuk dilakukan jual beli antara penjual dan pembeli.
Arus lalu lintas Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang terdapat dalam ruang yang diukur dalam suatu interval waktu tertentu. Dalam Satuan volume kendaraan dinyatakan dengan satuan mobil penumpang (smp). Jenis kendaraan menurut MKJI 1997 digolongkan menjadi empat kategori: 1. 2. 3. 4.
LV (Light Vehicle) HV (Heavy Vehicle) MC (Motorcycle) UM (Un – Motorrized)
Volume didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang melalui satu titik yang tetap pada jalan dalam satuan waktu. Satuan yang biasa digunakan adalah kend/jam. Kapasitas merupakan arus maksimum yang dapat ditampung pada tingkat pelayanan tertentu. Kapasitas jalan dipengaruhi oleh karakteristik jalan, karakteristik tersebut ada beberapa macam yaitu : a) Geometrik jalan b) Komposisi arus dan pemisah arah c) Pengaturan lalu lintas
d) Komposisi arus dan pemisah arah e) Aktivitas samping jalan f) Perilaku pengemudi dan polusi kendaraan
Berpengaruh pada Kecepatan. Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh. Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan setiap bagian jalan raya, seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang dan lain–lain. Faktor–faktor yang mempengaruhi besarnya kecepatan rencana adalah : 2. Sifat dan penggunaan daerah. 1. Keadaan terrain. Penampang melintang pada ruas jalan raya Mranggen dapat dilihat pada gambar dibawah ini (gambar 2.1). TROTOAR SALURAN
B
C
B
A
C
Gambar 2.1 : Potongan melintang jalan Sumber : MJKI 1997 KETERANGAN : A = Lajur Lalu Lintas B = Bahu Jalan C = Trotoar
Lajur lalu lintas Lajur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan.
Bahu jalan Bahu jalan adalah jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang berfungsi sebagai berikut (Silvia Sukirman, 1994, hal 25 – 26)
Trotoar (Side Walk) Trotoar merupakan jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas yang khususnya dipergunakan untuk pejalan kaki.
T-36
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport
Kepadatan Kepadatan (density) didefinisikan sebagai jumlah kendaraan per satuan panjang jalan pada satuan waktu tertentu. Satuan yang sering digunakan adalah jumlah kendaraan per kilometer.
Hubungan antara volume kecepatan dan kepadatan Hubungan antara kecepatan dan kepadatan diasumsikan linier guna penyederhanaan. Jadi kecepatan akan berkurang jika kepadatan lalu lintas bertambah. Kecepatan arus bebas akan terjadi apabila kepadatan sama dengan nol, dan ketika terjadi kemacetan, kecepatan sama dengan nol. Hubungan antara kecepatan dan volume menunjukkan bahwa bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan akan berkurang sampai volume maksimum tercapai. Jika kepadatan bertambah maka kecepatan maupun volume akan berkurang. Sedangkan hubungan antara volume dan kepadatan menunjukkan bahwa volume akan bertambah apabila kepadatannya juga bertambah. Dalam pelaksanaan penelitian kami menggunakan metode Greenshield. Metode ini mendapatkan hasil bahwa hubungan antara kecepatan dan kepadatan bersifat linier. Hubungan linier kecepatan dan kepadatan ini menjadi hubungan yang paling populer, paling sederhana dan mudah diterapkan.
Tingkat Pelayanan Jalan (level Of Service/LOS) Pada fasilitas yang tidak terganggu, konsep tingkat pelayanan digunakan untuk menentukan kualitas/unjuk kerja pelayanan lalu lintas. Tingkat pelayanan menggambarkan kondisi operasional arus lalu lintas dan persepsi pengendara dalam terminologi kecepatan, waktu tempuh, kenyamanan berkendara, kebebasan bergerak, gangguan arus lalu lintas lainnya, keamanan dan keselamatan. 3.
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang dibutuhkan Dalam melaksanakan analisa tentang Pengaruh Pasar Mranggen Terhadap Lalu Lintas Ruas Jalan Raya Mranggen, tentunya diperlukan data–data untuk mendukung hasil analisa kami. Untuk itu kami mengambil data langsung dari lapangan dengan cara mengamati secara langsung keadaan dan karakteristik dari lokasi yang jadi tempat penelitian (data primer), dan data–data penunjang yang didapatkan dari pemerintah daerah tingkat II, ataupun lembaga penelitian (data sekunder). Adapun data–data tersebut adalah sebagai berikut : a.
Data volume lalu-lintas.
b. Data kecepatan lalu-lintas. c. Data kepadatan lalu lintas.
Peralatan yang diperlukan Dalam melakukan analisis pengaruh pasar Mranggen terhadap ruas jalan Raya Mranggen, surveyor menggunakan alat–alat sebagai berikut : a. Alat tulis. b. Alat ukur. c. Alat hitung d.Alat hitung. e. Alat rekam yaitu kamera
Lokasi penelitian Lokasi yang dianalisis adalah ruas jalan Raya Mranggen. Ruas jalan tersebut terletak didepan Pasar Mranggen atau dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada peta dibawah ini. Karena keterbatasan waktu maka pertimbangan pemilihan waktu yaitu mulai pagi jam 06.00 WIB sampai jam 18.00 WIB.
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-37
Transport
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
Bagan alir penelitian Mulai
Studi Pustaka
Observasi
Perumusan Masalah
Desain Formulir
Survey Percobaan
Data
Belum
Cukup Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis dan Pembahasan
Pelaporan
Selesai
Gambar 3.2: Bagan alir penelitian
T-38
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport
Cara pelaksanaan 1. Observasi, 2. Studi pustaka, 3 Perumusan masalah, 4 Desain formulir, 5. Survey Percobaan, 6. Pengecekan, 7. Pengumpulan Data, 8. Pengolahan dan analisis data
4.
PENGUMPULAN DATA
Data primer Adapun data tersebut adalah : 1. Volume lalu lintas 2. Kecepatan lalu lintas
3. Kepadatan lalu lintas
Data sekunder Data ini merupakan data penunjang yang didapat dari Pemerintah Daerah penelitian.
Tingkat II Demak atau lembaga
Variabel utama untuk mengetahui karakteristik arus lalu-lintas: Volume (flow) 2. Kapasitas.3 Kecepatan (speed) 3. Kepadatan (density) 4. Hubungan antara volume, kecepatan dan kepadatan diasumsikan linier guna penyederhanaan 5. Untuk menentukan tingkat pelayanan jalan.
Survai 1)
5.
Survai Volume Lalu Lintas 2) Survai Kecepatan Lalu Lintas 3) Survai Kepadatan Lalu Lintas
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA
Denah lokasi penelitian
Jl. Suburan
RUKO
Ä
Ä
Jl. B antu rsar i
K e Se m a ra ng
PA SA R
RUKO
K e te ra nga n:… …
Ä
K e Purw oda di Jl. Kau man
RUKO
Jl. Jagalan
Lokasi penelitian berada di depan Pasar Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Pengamatan dilakukan U dari jam 06.00 – 18.00, Denah lokasi dapat dilihat pada gambar 4.1.
PO S PO LISI
RUKO
: L o ka si Pe n e litia n : Titik Pe n e litia n
Gambar 4.1 : Denah lokasi penelitian
Data geometrik jalan Jalan Raya Mranggen tepatnya di depan Pasar Mranggen termasuk jalan dua lajur tak terbagi dengan lebar lajur lalu lintas 10 m (total dua arah). Jalan tersebut mempunyai lebar bahu jalan 2 m per lajur. Potongan melintang jalan dapat dilihat pada gambar 4.2. Saluran Trotoar a b
b
Keterangan a = Jalur lalu lintas 10 m b = Bahu jalan 2 m per lajur Gambar 4.2 : Potongan melintang jalan
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-39
Transport
Data Hasil Survai Dari hasil survai yang telah dilakukan didapatkan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Survai dilakukan pada hari kerja (Rabu), hari setengah kerja (sabtu), dan hari libur (minggu) mulai pukul 06.00 – 18.00 WIB. Adapun hasil yang telah didapatkan serta perhitungannya akan disajikan sebagai berikut ini:
Data lalu lintas Data survey lalu lintas yang didapatkan dari hasil pengumpulan data di lapangan didapatkan data volume lalu lintas dan waktu tempuh dengan jarak tempuh 100 m.
Volume lalu lintas dalam smp/jam Setelah mendapatkan data yang dilakukan dengan menghitung arus lalu lintas yang telah dikelompokkan menurut klasifikasi yang ada, kemudian menghitung arus dari dua arah, baik dari arah timur - barat maupun dari arah barat – timur. Volume kendaraan dihitung dengan mengalikan jumlah kendaraan menurut klasifikasinya dengan emp-nya, sehingga didapat volume kendaraan dalam smp/jam.
Kecepatan lalu lintas Kecepatan kendaraan merupakan parameter dalam system lalu lintas yang menyediakan informasi penting tentang kondisi jalan, tingkat pelayanan, kualitas lalu lintas. Data kecepatan didapat dengan cara memanipulasi data waktu tempuh yang telah diperoleh dari perhitungan dilapangan. Data waktu tempuh kendaraan untuk menempuh jarak sejauh 100 m. Dari waktu tempuh yang telah dirata-rata untuk setiap jenis kendaraan maka dalakukan perhitungan kecepatan. Kecepatan diperoleh dengan memanipulasi waktu tempuh kendaran dalam jarak 100 m (detik) menjadi km/jam. Untuk memperoleh kecepatan dalam km/jam dilakukan perhitungan sebagai berikut :
TT =
t 1 - t 2 (det ik )
Kecepa tan =
L 100 10 -3 km 360 = x = = kecepa tan(km / jam ) T T a det ik 1 / 3600 a det ik
Kepadatan Lalu Lintas Pemadatan suatu pemusatan kendaraan-kendaraan disuatu jalan dikarenakan suatu sebab. Kepadatan dinyatakan dalam suatu kendaraan/jam. Kepadatan ini dapat ditentukan melalui volume kendaraan dibagi dengan kecepatan.
Kapasitas jalan Untuk menentukan kapasitas, maka dapat digunakan suatu persamaan sebagai berikut: C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs Keterangan : C = Kapasitas jalan (smp/jam). Co = Kapasitas dasar (smp/jam). FCW = Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas. FCSP = Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah. FCSF = Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping. FCCS = Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota.
Nilai V/C Rasio Kendaraan Pada perhitungan sebelumnya telah didapatkan volume dalam smp/jam, dengan perhitungan tersebut dapat dicari nilai V/C rasio yaitu dengan membaginya dengan kapasitas. Dari hasil perhitungan yang didapat dapat ditentukan pula tingkat pelayanan jalannya
6.
ANALISIS DATA
Volume lalu lintas Pada hari kerja (Rabu) , pada hari setengah kerja (sabtu) dan pada hari libur (minggu).
T-40
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport 1.
Jalur timur – barat
2. Jalur barat – timur
Kecepatan kendaraan Pada hari kerja (Rabu) , pada hari setengah kerja (sabtu) dan pada hari libur (minggu). 1.
Jalur timur – barat
2.Jalur barat – timur
Kepadatan lalu lintas Pada hari kerja (Rabu) , pada hari setengah kerja (sabtu) dan pada hari libur (minggu). 1.
Jalur timur – barat
2.Jalur barat – timur
Kapasitas jalan Pada hari kerja (Rabu) , pada hari setengah kerja (sabtu) dan pada hari libur (minggu). 1.
Jalur timur – barat
2.Jalur barat – timur
Nilai V/C rasio Pada hari kerja (Rabu) , pada hari setengah kerja (sabtu) dan pada hari libur (minggu). 1.
Jalur timur – barat
2.Jalur barat – timur
Rekapitulasi hasil analisis Pasar Mranggen beroperasi mulai pukul 06.00 – 13.00 WIB sedangkan pada pukul 13.00 – 18.00 WIB pasar sudah tidak beroperasi lagi, dari pasar yang beroprasi atau tidak beroperasi diambil pada jam puncak. Dari hasil Analisis pada ruas jalan, tepatnya didepan pasar Mranggen didapat: 1.
Pada hari Rabu jalur timur - barat INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio
2.
Pada saat Pasar Tidak Broperasi Beroperasi 13.83 km/jam 13.49 km/jam 0.55 0.30
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 2.49 % 45.46 %
Pada hari minggu jalur timur - barat INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio
4.
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 3.52 % 40.00 %
Pada hari sabtu jalur timur - barat INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio
3.
Pada saat Pasar Tidak Broperasi Beroperasi 13.82 km/jam 13.35 km/jam 0.55 0.33
Pada saat Pasar Tidak Broperasi Beroperasi 12.96 km/jam 14.31 km/jam 0.24 0.29
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 9.43 % 17.24 %
Pada hari Rabu jalur barat – timur INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio
Pada saat Pasar Tidak Broperasi Beroperasi 39.28 km/jam 16.89 km/jam 0.23 0.56
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 57.00 % 58.93 %
5. Pada hari sabtu jalur barat – timur INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio 6.
Pada saat Pasar Beroperasi Tidak Broperasi 15.80 km/jam 16.64 km/jam 0.29 0.31
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 5.05 % 6.45 %
Pada hari minggu jalur barat – timur INDIKATOR KINERJA Kecepatan Nilai V/C Rasio
Pada saat Pasar Tidak Broperasi Beroperasi 19.43 km/jam 17.00 km/jam 0.25 0.20
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Peningkatan/ Penurunan ( % ) 12.51 % 20.0
T-41
Transport
7.
PENUTUP
KESIMPULAN Dari hasil analisis diambil simpulan sebagai berikut: 1. Kecepatan rata-rata kendaraan diruas jalan Mranggen pada waktu pasar beroperasi sebesar 39.28 km/jam dgn nilai rasio 0.23 sedang pada waktu pasar tidak beroperasi sebesar 16.89 km/jam dengan nilai rasio 0.56, perselisihan kecepatan antara pasar yang beroprasi dengan pasar yang tidak beroprasi 57.00 % dan peselisihan nilai V/C rasio 58.93 %. Jadi disini waktu tempuh lebih cepat karena sudah tidak beroperasinya pasar. 2. Dari hasil perhitungan pada hari kerja (Rabu) arah timur – barat diketahui volume 11634 smp/jam dengan kecepatan minimum 10.79 km/jam terjadi pada jam 10.00 – 11.00 WIB dengan kepadatan maximum pada jam 07.00 -08.00 WIB dengan jumlah 428.08 kend/km, sedangkan pada arah barat – timur diketahui volume 10911 smp/jam dengan kecepatan minimum 13.45 km/jam terjadi pada jam 07.00 – 08.00 WIB dengan kepadatan maximum terjadi pada jam 16.00 – 17.00 WIB sebesar 355.22 kend/jam, dan kapasitas Medium 3441.72 smp/jam dan Very High 2995.39 smp/jam.
SARAN 1. Membangun sarana jembatan penyeberangan bagi para penyeberang jalan yang letaknya didekat pasar sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas dan untuk mengurangi resiko kecelakaan bagi para penyeberang jalan. 2. Ketika volume hari kerja mencapai puncak kemacetan pada jam 07.00-08.00 sedangkan hari setengah kerja mencapai puncak kemacetan pada jam 07.00-08.00, maka disarankan agar pada jam-jam puncak terutama kendaraan berat (HV) tidak boleh melintasi pada jalur tersebut, disamping itu menertibkan angkutan yang menaikkan dan menurunkan penumpang didepan pasar, agar ditempat pemberhentian (Halte) yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Penerbit Dirjen Bina Marga, Jakarta. D. Setijowarno & R. B. Frazila , 2001 , Pengantar Sistem Transportasi , Penerbit UNIKA Soegijapranata, Semarang Hobbs F. D, 1995, Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas, Terjemahan oleh, Suprapto.TM dan Waldijono, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Morlok, Edward K, 1984, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Terjemahan oleh, Yani Sianipar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Ofyar Z. Tamin, 2000, Perencanaan & Permodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. Silvia Sukirman, 1993, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova, Bandung
T-42
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011