Modul ke:
Etika Profesi Public Relations PROFESIONALISME PRAKTISI HUMAS
Fakultas
FIKOM Program Studi
Public Relations www.mercubuana.ac.id
Syerli Haryati, S.S, M.IKom
PENGANTAR Bagi manusia, pekerjaan: • kodrat manusia untuk bertahan hidup di dunia • aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. • Dengan bekerja, manusia dapat memperoleh upah atau gaji atas pekerjaannya. • Pekerjaan ada yang membutuhkan keahlian dan ada yang tidak.
• Pekerjaan seperti asisten Rumah Tangga, berdagang, tidak membutuhkan keahlian khusus. • Pekerjaan sebagai pelukis, baby sitter, dokter, pengacara, arsitek, guru/dosen, membutuhkan keahlian khusus apakah berasal dari pendidikan formal, atau pelatihan.
Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme Modul 3 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:
[email protected]
Pengertian Profesi • Profesi berasal dari bahasa latin “Proffeseus” yang berarti “ Suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius.” • Profesi mengandung: 1. arti Ikrar/janji 2. pekerjaan. Jika ada pelanggaran sumpah atau janji terhadap profesi sama dengan pelanggaran sumpah jabatan yang dianggap menodai “kesucian” profesi tersebut.
• Berbagai definisi mengenai profesi: 1. Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan atau keahlian khusus yang diperolehnya dari jalur pendidikan atau pengalaman/pelatihan dan dilaksanakan secara terus menerus, secara serius dan merupakan sumber utama bagi nafkah hidupnnya.
2. Profesi sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam. (Richard T. De George) 3. Profesi , adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. 4. Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau • keterampilan dari pelakunya.
Jadi profesi adalah; 1. Pekerjaan sebagai nafkah hidup 2. Pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan, keahlian dan pengetahuan yang memadai 3. Adanya komitmen pribadi terhadap pekerjaan 4. Adanya pengakuan dari masyarakat terhadap pekerjaan yang ditekuninya. 5. Penerapan praktis dari pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan. 6. Menjadi anggota organisasi profesi
Pengertian Profesional • Istilah " Profesional " diadaptasikan dari istilah bahasa Inggris yaitu Profession yang berarti pekerjaan atau karir . • Profesional merupakan kata sifat, yg berarti sangat mampu melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan bila kata benda Profesional berarti org yg melaksanakan sebuah profesi dgn menggunakan profesi ini sebagai mata pencaharian.
• Menurut Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka ( Edisi Empat ) menafsirkan profesional sebagai 1. Yang terkait dengan ( bergiat dalam ) bidang profesi ( seperti hukum , medis , dan lain sebagainya ) Contoh : profesional ; ahli profesional . 2. berbasis ( membutuhkan dll ) kemampuan atau keterampilan yang khusus untuk melaksanakannya , efisien ( teratur ) dan memperlihatkan keterampilan tertentu . •
3. melibatkan pembayaran dilakukan sebagai mata pencarian , mendapatkan pembayaran .tinggi. 4. orang yg mengamalkan ( karena pengetahuan , keahlian , dan keterampilan ) sesuatu bidang profesi ; memprofesionalkan, menjadikan bersifat atau kelas profesional .
• Profesional (Sony Keraf, 1998: 37) adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya karena sebagai orang yang ahli dibidangnya serta meluangkan seluruh waktu, tenaga dan perhatiannya untuk pekerjaannya itu. (Sony Keraf, 1998: 37)
• Profesional adalah memiliki kemampuan teknis dan operasional yang diterapkan secara optimum dalam batas-batas etika profesi, dan dikatakan sebagai seorang professional adalah “A Person Who Does Something With Great Skill.”
Ciri-ciri Profesional 1. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan yang tinggi yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan ditambah dengan pengalaman bertahun-tahun dalam menjalani profesinya. 2. Mempunyai kode etik sebagai standar moral berperilaku (Code of conduct) bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal, tertulis dan normative. •
3. Memiliki tanggung jawab profesi dan integritas pribadi yang tinggi baik terhadap dirinya maupun terhadap publik, pimpinan, organisasi/perusahaaan dan senantiasa menjaga martabat serta nama baik diri, perusahaan maupun bangsa dan negaranya. 4. Memiliki jiwa pengabdian pada masyarakat. Mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dan memberikan pelayanan terbaiknya berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang dimilikinya. 5. Memiliki kemampuan mengorganisasi dan besikap otonom dan mandiri.
Pengertian Profesionalisme • Profesionalisme mengacu kepada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yg tinggi dan kode etik profesinya. • Sikap dan kemampuan seorang professional bisa disebut sebagai profesionalisme, yakni mampu bekerja atau bertindak melalui pertimbangan yang matang dan benar dalam memberikan pelayanan tertentu berdasarkan klasisfikasi pendidikan dan pelatihan serta memiliki pengetahuan memadai dan dapat membedakan secara etis mana yang dapat • dilakukan dan mana yang tidak dapat dilakukan sesuai dengan pedoman kode etik profesi (Ruslan, 2002: 49)
• Profesionalisme adalah komitmen para professional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga professional dan berusaha secara terus menerus untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya. • Profesionalisme adalah suatu sikap yang berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (Kamus besar Bahasa Indonesia).
• Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Kesimpulan dari profesionalisme adalah: suatu sikap dan komitmen orang yang professional terhadap profesinya maka prinsip dasar profesionalisme mengandung tiga unsure yaitu: Keahlian, komitmen dan tanggung jawab serta kode etik sebagai pedoman perilaku bagi pelaku profesi tersebut.
Prinsip Dasar Profesionalisme 1. Keahlian dan kemampuan 2. Komitmen dan tanggung jawab terhadap profesi 3. Norma/aturan perilaku bagi profesi yang menjalankannya
1. Keahlian dan Kemampuan Khusus a. Pengetahuan dan ketrampilan/khusus yang diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman b. Sikap otonom dan adanya pengakuan atas keahlian yang dimilikinya
2. Komitmen dan Tanggung jawab a. Keunggulan mutu jasa dan Pengembangan profesinya. b. Pelayanan Terbaik bagi Klien c. Sikap terhadap Rekan seprofesi 4. Orientasi pada kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
TANGGUNG JAWAB HUMAS SECARA PROFESIONAL MENURUT CUTLIP DKK
1. Humas meningkatkan praktek professional dengan melakukan menyusun dan menerapkan perilaku etis dan standar kinerja 2. Humas memperbaiki perilaku organisasi dengan menekankan perlunya persetujuan publik 3. Humas melayani kepentingan publik dengan memperhatikan opini publik yang berkembang di masyarakat dalam suatu forum publik.
4. Humas melayani masyarakat yang terpecahpecah dan berbeda-beda dengan menggunakan komunikasi dan mediasi untuk menghilangkan kesalahan informasi dan perselisihan. 5. Humas berupaya memenuhi tanggung jawab sosialnya untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia dengan cara membantu masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Norma Perilaku 1. Undang-undang atau Peraturan Pemerintah 2. Peraturan dan kesepakatan dalam organisasi profesi (kode etik profesi) 3. Kesadaran dan sikap pribadi yang terpuji dalam menjalankan profesi secara professional sehingga menginginkan pengakuan dari masyarakat
Profesionalisme PR yang perlu dikembangkan 1. Kemampuan manajerial agar menunjukkan hasil kerja yang optimal sesuai dengan tujuan, 2. Kemampuan membangun reputasi sebagai sumber yang dapat dipercaya oleh khalayak. 3. Kemampuan membuat konsep. Fokus pada kebutuhan organisasi, sehingga mampu menciptakan program kerja yang kreatif dan tepat sasaran .
4. Kemampuan dalam membangun hubungan manusiawi (human relations) dan kepemimpinan yang etis dalam pengambilan keputusan dan mendorong kinerja yang produktif 5. Menampilkan sikap dan gaya kerja yang dapat dipercaya dan diandalkan oleh organisasi sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan kondusif serta budaya perusahaan yang diikuti oleh seluruh anggota organisasi.
6. Mampu menunjukkan kualitas kerja yang maksimal, penuh tanggung jawab dan orientasi pada kepentingan umum dan menunjukkan integritas serta kepribadian yang utuh/terpuji. 7. Kemampuan menangani krisis public relations yang dihadapi oleh organisasi, mampu memberikan nasehat sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki, mampu melobi dan bernegosiasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Kemampuan menulis jurnalistik dan menganalisis perkembangan isu atau berita yang berkaitan dengan usaha sebuah organisasi dan membuat materi publisitas dan publikasi perusahaan/organisasi. 9. Kemampuan membangun hubungan baik dan harmonis terhadap segenap khalayak perusahaan. 10 Kemampuan berkomunikasi seperti public speaking, pidato/orasi •
Daftar Pustaka • A. Rachman, Modul Etika Humas, Jakarta: Universitas Mercu Buana, • K. Bertens, Etika, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007 • Rini Darmastuti, Etika PR dan E-PR, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007 • Sony Keraf, Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Jakarta: Kanisius, 1998 • •
Terima Kasih Syerli Haryati, S.S, M.IKom