ESTIMASI SETORAN MINGGUAN JANGKA WAKTU HARIAN BULANAN tahun. 1 tahun tahun tahun

berQurban itu

mudah ! cuma

Rp. 2.200,- /hari

BISA QURBAN !! ESTIMASI SETORAN

JANGKA WAKTU

BULANAN

MINGGUAN

HARIAN

1 tahun

150.000

37.500

6.250

2 tahun

83.400

20.900

3.500

3 tahun

61.200

15.300

2.600

4 tahun

52.100

13.100

2.200

AN RB

QU

QURBAN

edisi Rajab 1436 H / April 2015 M

Sekapur Sirih Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala anugerah, curahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rosulullah Muhammad SAW beserta keluarganya, yang telah membukakan mata hati kita sehingga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, jalan kesesatan dan petunjuk. Terbitan buletin Bismillah kali ini mengangkat tema wakaf dan shodaqoh, dimana kedua hal di atas memainkan peranan yang sangat penting bagi terciptanya peradaban Islam yang maju dan berkembang. Dengan wakaf dan shodaqoh ini tercipta generasi-generasi Islam terkemuka di segaa bidang, baik ilmu-ilmu agama maupun sains . Dahulu hanyalah orang yang kaya saja yang bisa berwakaf, karena harta yang diwakafkan berupa tanah atau bangunan, sehingga orang yang tidak punya tanah tidak dapat berwakaf. Kini tidak lagi, semua orang bisa berwakaf, uangpun dapat diwakafkan. Tidak harus banyak, berapapun jumlahnya semoga dapat menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir. Semoga dengan adanya buletin Bismillah ini dapat memberikan tambahan wacana dan motivasi sehingga menambah gairah untuk terus beramal sholih dalam rangka menggapai ridho Ilahi. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

DEWAN REDAKSI Penanggung Jawab : Widi Mulyanta Redaktur : Bayu Suwarno Design dan layout : Sigit Ari Widodo Kontributor : H. Sutiyono, Widi Mulyanta, Ahmad Basuni, Sigit Ari Widodo, Nasikhin

daftar isi Semangat Berbagi Qur’an dan Hadits Pendayagunaan Wakaf Tunai Rekening Utsman Bin Affan LSM Menggugat Laporan Mengasah Kepedulian Sejak Kecil Album Kegiatan Transaksi Ekonomi Bebas “MAGHRIB” Profil Pohon sedekah

2 5 6 8 11 12 15 16 18 20 22

Jl. Raya Sapen No. 10 Sukorejo Kendal Telp. 0294 452391 Jl. Lingkar Selatan Blok C No. 17 Sukorejo Kendal Telp. 085100704828 Jl. Soekarno Hatta Karangayu No. 47 Cepiring Kendal Telp. 0294 387450 Jl. Stasiun (sebelah barat pasar) Weleri Kendal Telp. 0294 642801 Jl. Raya Ngadirejo Kompleks Ruko manggong No. 4 Ngadirejo Tamanggung Telp. 0293 591351 Jl. Pahlawan No. 10 Jubuk Parakan Temanggung Telp. 0293 598996 email : [email protected] - [email protected] edisi Rajab 1436 H / April 2015 M 1

topik

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (AL Baqoroh : 276 - 277)

Lebih dari 400 Ormas Islam berjuang melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar untuk mendekatkan / merealisasikan negeri impian, mewujudkan cita-cita islam rohmatan lil alamin, negeri surgawi, dimana rakyat hidup damai, dalam limpahan keberkahan, saling tolong menolong. Jangankan kriminalitas, ucapan dusta dan gelak tawa sia-siapun (logho) tak terdengar (QS.78:35). Negeri yang begitu makmur dan sejahtera, hingga orang ingin memberikan shadaqohpun tak ada yang mau menerima, yang tercermin pada masa kholifah Umar Bin Abdul Azis. Syahdan, negeri impian itu benarbenar hanya ada dalam mimpi, terbang jauh dari realitas kehidupan negeri kita. Meskipun dengan sumber daya alam yang melimpah, namun kemiskinan, pengangguran, gizi buruk, banjir bandang di musim hujan, kabut asap dimusim kering seakan problem yang tak ada ujung pangkalnya.

2 edisi Rajab 1436 H / April 2015 M

Adalah hal yang sangat mendesak dilaksanakan yaitu adanya konsolidasi sesama ormas atau lembaga dakwah lain untuk berbagi dan bersinergi, serta membuang jauh-jauh semangat narsis, perselisihan dan perpecahan yang tidak perlu.

Jumlah orang miskin kala itu 28,59 juta jiwa. Jika dibagi rata masing-masing akan memperoleh ± Rp 4.744.000,- padahal batas kemiskinan adalah Rp 293.000,/bulan = Rp 3.510.000,-/tahun. Mestinya tahun 2014 tidak ada lagi kemiskinan tapi faktanya hanya turun sangat-sangat sedikit.

Demikian halnya dengan rakyat awam yang hanya memahami konsep kesejahteraan dan ekonomi islam hanyalah tentang ZIS dan riba. Diperlukan mobilisasi semangat untuk kembali pada konsepsi ekonomi Islam menyeluruh, mengedepankan semangat berbagi serta merapatkan shof menggapai ridho Ilahi.

Sudah umum diketahui bahwa studi atau pandangan yang menekankan bahwa kekurangan modal adalah sebab utama tidak berkembangnya usaha rakyat (mengentaskan kemiskinan) adalah terlalu dilebih-lebihkan. BOS, BLT, KUR seakan ditumpahkan untuk rakyat, tetapi ternyata antrian pembagian zakat dan sejenisnyapun masih saja panjang dan bertumpuk.

Kemiskinan Selain banjir dan tanah longsor dimusim hujan serta kabut asap, atau kebakaran dimusim kemarau, masalah kemiskinan dan pengangguran adalah masalah klasik bangsa Indonesia. Memerangi kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah (negara) tapi juga setiap individu sebagai khalifah. Allah membenci orang-orang yang menelantarkan anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin. Terlalu banyak program pemerintah yang diguyurkan untuk memerangi kemiskinan, ada BOS, JPS, KUR, dan masih banyak lagi. Dari masyarakat banyak sekali lembaga-lembaga sosial yang memiliki kepedulian terhadap kemiskinan. Hanya fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa upaya-upaya memberantas kemiskinan itu seakan belum sebanding dengan energi yang dikeluarkan. Di tahun 2013 saja anggaran pemberantasan kemiskinan oleh pemerintah diguyurkan 136,5 triliyun.

Ekonomi Islam Sering dipahami bahwa lingkup ekonomi Islam terbatas pada riba atau bunga dan zakat saja, hanya mengurusi yang 2,5 % sedang yang 97,5% adalah urusan dunia bukan urusan Islam. Diantara prinsip-prinsip ekonomi islam adalah a. Kepemilikan mutlak adalah Allah b. Fungsi sosial (maslahat) Mencari harta bukan saja yang hukumnya halal, tapi perlu toyib/hasan. Tabi'in Yunus bin Ubaid adalah seorang pedagang, yang selalu wara' dalam perbuatannya dan selalu menjaga hak saudaranya, ia mencintai mereka sebagaimana ia mencintai dirinya. Ada seorang pelayan beliau yang menjual pakaian kepada orang Badui di Bashrah dengan harga 10 dirham. Tatkala Yunus kembali ke tokonya dan mengetahui hal itu, beliau menyuruh pelayannya untuk mencari orang Badui tersebut di pasarpasar.

edisi Rajab 1436 H / April 2015 M 3

Maka tatkala ketemu dan datang kepada Yunus, beliau berkata kepadanya: "Sesungguhnya pelayanku ini menjual pakaian kepadamu dengan harga sepuluh dirham, padahal harganya hanya tujuh dirham". Orang Badui itu berkata: "Tetapi saya sudah rela pakaian ini dihargai sepuluh dirham." Yunus berkata: "Akan tetapi kami tidak ridha pakaian itu untuk anda kecuali jika kami meridhai harganya, maka terimalah kembaliannya yang tiga dirham ini atau anda kembalikan saja baju tersebut." Beliau bukanlah termasuk orang yang memiliki slogan "jual beli adalah permainan harga (kelicikan)", namun beliau mengambil untung tanpa ada unsur kedzaliman atau curang.

kurang hasan (korup dll) kehidupannya sangat gersang, selalu merasa kurang. Memiliki banyak rumah bagus tapi malah jarang tidur dirumah, memiliki uang banyak namun anaknya malah kurang terurus sehingga terjerat narkoba dan pergaulan bebas yang lain. Demikian mungkin makna berkah dari ayat diatas. Selanjutnya bahkan disampaikan dalam QS Al Baqarah ayat 278-280 kaum beriman dan bertakwa diminta semakin menjauhi “sisa riba”, lebih jauh kita diminta untuk memberikan tangguh atau menunda pembayaran kepada seseorang yang berhutang yang ditimpa kesulitan sampai mendapatkan kelonggaran untuk membayarnya. Bahkan jika kita berkenan “menshadaqohkan” itu lebih baik.

Riba dan Shadaqoh Gambaran pelaksanaan konsep ekonomi islam saat ini ibarat ikan air tawar di habitat air asin, perlu pencerahan terus-menerus tidak hanya saling mencela.

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (Al-Baqoroh : 276) Untuk meyakini bahwa cabe rawit yang kecil itu lebih pedas dari cabe merah yang besar itu tidak cukup diteorikan, perlu pembuktian (di makan). Demikian halnya dengan ayat diatas, pemahamannya memerlukan keimanan atau kepatuhan yang tinggi dan diamalkan dalam kehidupan. Banyak kasus di masyarakat mereka yang berpenghasilan pas-pasan namun gemar bersedekah menjalani hidup dengan sejahtera. Sebaliknya banyak mereka yang berpenghasilan sangat tinggi dari jalan yang


... dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Al Baqoroh : 280) Demikianlah Allah telah memberi gambaran tentang berbagi, baik zakat, infaq, shodaqoh, maupun wakaf, merupakan bentuk kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Bahkan dapat menjadi sumber bangkitnya kekuatan ekonomi rakyat. Wallahu a’lam bishowab. [Sutiyono/BMT]

qur’an & hadits

261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. 262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al Baqoroh : 261 - 262)

Hadist Nabi s.a.w. : ”Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Umar bin al Khaththab r.a memperoleh tanah (kebun) di Khaibar; lalu ia datang kepada Nabi s.a.w untuk meminta petunjuk mengenai tanah tersebut. Ia berkata, ”Wahai Rasulullah. Saya memperolah tanah di Khaibar; yang belum pernah saya peroleh harta yang lebih baik bagiku melebihi tanah tersebut; apa perintah engkau (kepadaku) mengenainya?“ Nabi s.a.w menjawab: ”Jika mau kamu tahan pokoknya dan kamu sedekahkan (hasil)-nya.” Ibnu Umar berkata, “Maka,Umar menyedekahkan tanah tersebut, (dengan mensyaratkan) bahwa tanah itu tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan. Ia menyedekahkan (hasil)-nya kepada fuqara, sabilillah, Ibnu sabil, dan tamu. Tidak berdosa atas orang yang mengelolanya untuk memakan dari (hasil) tanah itu secara ma'ruf (wajar) dan memberi makan (kepada orang lain) tanpa menjadikannya sebagai harta hak milik.” (H.R al-Bukhari, Muslim, al-Tarmidzi, dan al Nasa'i)


topik

Sepanjang sejarah Islam, wakaf merupakan sarana dan modal yang amat penting dalam memajukan perkembangan agama. Dalam sejarah peradaban Islam, wakaf telah memiliki peran yang sangat penting dalam langkah-langkah meningkatkan kesejahteraan sosial umat Islam pada masa itu dan masa-masa selanjutnya. Hal ini disebabkan bahwa prinsip wakaf adalah memadukan dimensi ketakwaan dan kesejahteraan. Terbukti bahwa manfaat wakaf, pada masa keemasan Islam, telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan tersohor dan kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Dengan pesatnya perkembangan zaman, wakaf tidak lagi hanya diasosiasikan pada obyek wakaf berupa tanah, akan tetapi sudah merambah kepada wakaf bentuk lain seperti benda bergerak berupa uang. Merujuk pada data Departemen Agama (Depag) RI, jumlah tanah wakaf di Indonesia mencapai 2.686.536.656,68 meter persegi atau sekitar 268.653,67 hektar (ha) yang tersebar di 366.595 lokasi di seluruh Indonesia. Jumlah tanah wakaf yang besar ini merupakan harta wakaf terbesar di dunia. Sayangnya, tanah wakaf tersebut sebagian besar baru dimanfaatkan untuk kesejahteraan masjid, kuburan, panti asuhan, dan sarana pendidikan. Dan hanya sebagian kecil yang dikelola ke arah lebih produktif. 6 edisi Rajab 1436 H / April 2015 M

Harta wakaf lebih banyak bersifat diam (77%) daripada yang menghasilkan atau produktif (23%). fakta perwakafan di Indonesia, punya aset besar tapi belum dioptimalkan. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah atau untuk kepentingan kesejahteraan umum menururt syariah. Wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat atau faedah harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan ajaran syariah Islam. Mengingat besarnya manfaat wakaf itu, maka Nabi sendiri dan para sahabat dengan ikhlas mewakafkan masjid, tanah, sumur, kebun dan kuda milik mereka pribadi. Jejak (sunnah) Nabi dan para sahabatnya itu kemudian diikuti oleh umat Islam sampai sekarang (Sayid Sabiq : 1971 : 516-517). Wakaf itu sah apabila orang yang berwakaf itu telah dewasa, sehat pikirannya dan atas kemauannya sendiri (tidak dipaksa/terpaksa). Setelah terjadi wakaf, sejak itu barang yang diwakafkan tidak boleh diperjual belikan, dihibahkan atau diwariskan.

Berdasarkan hadits Ibnu Umar bahwa wakaf barang itu tidak dapat dijual, dihibahkan, dan diwariskan (Muttafaq Alaihi). Hal ini menunjukkan bahwa barang wakaf itu telah lepas dari kekuasaan orang yang mewakafkan yang semula memiliki barang itu, sehingga ia tidak berhak lagi menjual, menghibahkan, dan kalau ia telah meninggal barang wakaf tersebut tidak boleh pula diwarisi oleh ahli warisnya. Karena itu orang atau badan yang menerima wakaf itu berarti menerima amanat dari Tuhan dan orang yang mewakafkan, maka mereka wajib mengurus barang wakaf itu dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya, agar barang wakaf itu tetap terpelihara dan berlipat ganda kemanfaatannya. Di kalangan umat Islam, wakaf yang sangat populer adalah masih terbatas pada persoalan tanah dan bangunan yang diperuntukkan untuk tempat ibadah dan pendidikan serta belakangan baru ada wakaf yang berbentuk tunai atau wakaf benda bergerak yang manfaatnya untuk kepentingan pendidikan, riset, rumah sakit, pemberdayaan ekonomi lemah dan lainlain. Wakaf tunai bagi umat Islam Indonesia memang masih relatif baru. Di Indonesia sudah ada beberapa lembaga yang telah melaksanakan wakaf tunai yaitu Dompet Dhuafa Republika dengan “Dompet Dhuafa”, Bank Muamalat Indonesia (BMI) dengan “Baitul Maal Mua’amalat”. Walaupun pelaksanaannya, pengelolaan wakaf tunai masih belum maksimal, akan tetapi, paling tidak upaya untuk memberdayakan wakaf tunai sudah mulai digiatkan. Salah satu model yang dapat dikembangkan dalam mobilisasi wakaf tunai adalah dana abadi, yaitu dana yang dihimpun dari berbagai sumber dengan berbagai cara yang sah dan halal, kemudian

dana yang terhimpun dengan volume besar, diinvestasikan dengan tingkat keamanan yang tinggi melalui lembaga penjamin Syari’ah. Keamanan investasi ini paling tidak mencakup dua aspek. Aspek Pertama yaitu keamanan nilai pokok dana abadi sehingga tidak terjadi penyusutan (Jaminan keutuhan). Aspek kedua adalah investasi dana abadi tersebut harus produktif, yang mampu mendatangkan hasil atau pendapatan karena dari pendapatan inilah pembiayaan kegiatan organisasi akan dilakukan dan sekaligus menjadi sumber utama untuk pembiayaan. Dalam sejarah Islam, wakaf tunai ternyata sudah dipraktekkan sejak awal abad kedua hijriah. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Imam Azzuhri (Wakaf 124 H) salah seorang terkemuka dan peletak tadwin al hadits memfatwakan di anjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan sarana dakwah, sosial dan pendidikan umat Islam. Caranya adalah dengan menjadikan uang tersebut sebagai modal usaha kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf. Wakaf tunai jumlahnya bisa bervariasi sehingga seseorang yang memiliki dana terbatas sudah bisa mulai memberikan dana wakafnya. Dengan wakaf tunai ini diharapkan umat Islam dapat lebih mandiri dalam mengembangkan dan membangun peradaban tanpa harus terlalu tergantung pada anggaran negara. [Sigit/BMT]


7

inspirasi

Apakah Anda tahu kalau sahabat nabi khalifah Utsman bin Affan adalah seorang pebisnis yang kaya raya, namun mempunyai sifat murah hati dan dermawan. Dan ternyata beliau radhiallahu 'anhu sampai saat ini memiliki rekening di salah satu bank di Saudi, bahkan rekening dan tagihan listriknya juga masih atas nama beliau. Bagaimana ceritanya sehingga beliau memiliki hotel atas namanya di dekat Masjid Nabawi? Diriwayatkan di masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, kota Madinah pernah mengalami panceklik hingga kesulitan air bersih. Karena mereka (kaum muhajirin) sudah terbiasa minum dari air zamzam di Mekah. Satu-satunya sumber air yang tersisa adalah sebuah sumur milik seorang Yahudi, sumur raumah namanya. Rasanyapun mirip dengan air sumur Zzamzam. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela antri dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.


Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda : “Wahai Sahabatku, siapa saja diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surgaNya Allah Ta'ala” (HR. Muslim). Adalah Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu yang kemudian segera bergerak untuk membebaskan sumur Raumah itu. Utsman segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli sumur Raumah dengan harga yang tinggi. Walau sudah diberi penawaran yang tertinggi sekalipun Yahudi pemilik sumur tetap menolak menjualnya. “Seandainya sumur ini saya jual kepadamu wahai Utsman, maka aku tidak memiliki penghasilan yang bisa aku peroleh setiap hari” demikian Yahudi tersebut menjelaskan alasan penolakannya.

Utsman bin Affan Radhiyallahu 'anhu yang ingin sekali mendapatkan balasan pahala berupa Surga Allah Ta'ala, tidak kehilangan cara mengatasi penolakan Yahudi ini. “Bagaimana kalau aku beli setengahnya saja dari sumurmu” Utsman, melancarkan jurus negosiasinya. “Maksudmu?” tanya Yahudi keheranan. “Begini, jika engkau setuju maka kita akan memiliki sumur ini bergantian. Satu hari sumur ini milikku, esoknya kembali menjadi milikmu kemudian lusa menjadi milikku lagi demikian selanjutnya berganti satu-satu hari. Bagaimana?” jelas Utsman. Yahudi itupun berfikir cepat, ”… saya mendapatkan uang besar dari Utsman tanpa harus kehilangan sumur milikku”. Akhirnya si Yahudi setuju menerima tawaran Utsman tadi dan disepakati pula hari ini sumur Raumah adalah milik Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu. Utsman pun segera mengumumkan kepada penduduk Madinah yang mau mengambil air di sumur Raumah, silahkan mengambil air untuk kebutuhan mereka GRATIS karena hari ini sumur Raumah adalah miliknya. Seraya ia mengingatkan agar penduduk Madinah mengambil air dalam jumlah yang cukup untuk 2 hari, karena esok hari sumur itu bukan lagi milik Utsman. Keesokan hari Yahudi mendapati sumur miliknya sepi pembeli, karena penduduk Madinah masih memiliki persedian air di rumah. Yahudi itupun mendatangi Utsman dan berkata “Wahai Utsman belilah setengah lagi sumurku ini dengan harga sama seperti engkau membeli setengahnya kemarin”.

Utsman setuju, lalu dibelinya seharga 20.000 dirham, maka sumur Raumahpun menjadi milik Utsman secara penuh. Beliau kemudian mewakafkannya. Sejak itulah sumur Raumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya. Setelah sumur itu diwakafkan untuk kaum muslimin… dan setelah beberapa waktu kemudian, tumbuhlah di sekitar sumur itu beberapa pohon kurma dan terus bertambah. Lalu Daulah Utsmaniyah memeliharanya hingga semakin berkembang, lalu disusul juga dipelihara oleh Pemerintah Saudi, hingga berjumlah 1550 pohon. Selanjutnya pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian Saudi menjual hasil kebun kurma ini ke pasar-pasar, setengah dari keuntungan itu disalurkan untuk anakanak yatim dan fakir miskin, sedang setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus milik beliau di salah satu bank atas nama Utsman bin Affan, di bawah pengawasan Departeman Pertanian. Begitulah seterusnya, hingga uang yang ada di bank itu cukup untuk membeli sebidang tanah dan membangun hotel yang cukup besar di salah satu tempat yang strategis dekat Masjid Nabawi. Bangunan hotel itu sudah pada tahap penyelesaian dan akan disewakan sebagai hotel bintang 5. Diperkirakan omsetnya sekitar 50 juta Riyal (lebih dari Rp. 150 milyar) per tahun. Setengahnya untuk anak yatim dan fakir miskin, dan setengahnya lagi tetap disimpan dan ditabung di bank atas nama Utsman bin Affan radhiyallahu anhu.


9

Subhanallah,… Ternyata berdagang dengan Allah selalu menguntungkan dan tidak akan merugi. Ini adalah salah satu bentuk shodaqoh jariyah, yang pahalanya selalu mengalir, walaupun orangnya sudah lama meninggal. Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ َ َ ‫ﻋﻣﻠُُﮫ ِإﻻﱠ ِﻣْن‬ ْ َ ‫اﻧﻘطﻊ‬ َ َ‫ﺻ‬ َ َ ‫ِ َإذا‬ ‫دﻗٍﺔ‬ َ ‫ﺛﻼﺛٍﺔ ِإﻻﱠ ِﻣْن‬ َ َ ‫ﻋﻧُﮫ‬ َ َ َ ْ ‫اﻹﻧﺳﺎُن‬ َ ْ ِ ‫ﻣﺎت‬ ٍْ ِ ‫ﺟﺎرﯾٍﺔ أَ ْو‬ َ َ ‫ﯾﻧﺗﻔُﻊ ِﺑِﮫ أَ ْو‬ َ َ ْ ُ ‫ﻋﻠم‬ ‫ﺻﺎﻟ ٍِﺢ َ ْﯾدُﻋو َﻟُﮫ‬ َ ‫وﻟٍد‬ َِ َ “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah(wakaf), ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i] Dan disebutkan pada hadits yang lain riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ْ ِ ‫وﺣﺳﻧﺎِﺗِﮫ َﺑْﻌَد َﻣ ْوِﺗِﮫ‬ ُ َ ْ َ ‫إِﱠن ِﻣﱠﻣﺎ‬ َ َ َ َ ‫ﻋﻣﻠِِﮫ‬ ‫ﻋﻠﻣُﮫ‬ َ ‫ﻋﻠًﻣﺎ َ ﱠ‬ َ َ ‫ﻣن ِﻣْن‬ َ ِ ‫ﯾﻠﺣق ْاﻟُﻣ ْؤ‬ َ ‫ﺻﺣﻔﺎ َو ﱠ‬ ً َ ْ ‫ﺗرﻛُﮫ َوُﻣ‬ َ َ َ ‫ﺻﺎﻟًِﺣﺎ‬ ً ِ ْ ‫رﺛُﮫ أَ ْو َﻣ‬ ً َ َ َ ُ‫وﻧﺷره‬ ‫ﺳﺟدا َ َﺑﻧﺎهُ أَ ْو‬ َ ‫ووﻟدا‬ َ َ َ َ ً َ َ‫ﺻ‬ ‫أﺧرﺟﮭﺎ ِﻣْن‬ َ َ َ ْ َ ‫دﻗﺔ‬ َ ‫ﺟراهُ أَ ْو‬ َ ْ َ‫ﺳﺑﯾل َ َﺑﻧﺎهُ أَ ْو َﻧْﮭًرا أ‬ ِ ِ ‫ﺑن اﻟ ﱠ‬ ِ ْ ِ‫َﺑ ْ ًﯾﺗﺎ ﻻ‬ ‫ﻌد َﻣ ْوِﺗِﮫ‬ ِ ْ ‫ﯾﻠﺣﻘُُﮫ ِﻣْن َﺑ‬ ِ ِ َ َ َ ‫ﺣﺗﮫ‬ ِِ‫ﺻ ﱠ‬ ِ ‫ﻣﺎﻟﮫ ِﻓﻲ‬ ِِ َ َ ْ َ ‫وﺣﯾﺎﺗﮫ‬


“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mush-haf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya diwaktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia”. Masya Allah, itulah 'transaksi' Utsman dengan Allah. Sebuah perdagangan di jalan Allah yang telah berlangsung selama 1400 tahun. Berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir deras ke dalam pundi-pundi kebaikan Utsman bin Affan di sisi Allah Swt. Di sisi lain betapa disiplinnya pihak pengelola wakaf pemerintah Arab Saudi, tidak merubah wakaf seseorang meskipun pewakaf sudah meninggal ribuan tahun sebelumnya, bahkan hasil dari tanah wakaf tersebut pun tetap digunakan sesuai peruntukannya dan tetap atas nama pewakaf. [Widi M/BMT]

topik

Sekitar satu bulan yang lalu, sebuah LSM melayangkan surat kepada pengelola “Pengajian Ahad Pagi“ BMT Bismillah Sukorejo Kendal. Mereka ingin mengembalikan bangunan tempat pengajian ahad pagi pada fungsi semula. Untuk itu, masyarakat yang kini sering menggunakan tempat tersebut diminta “kerjasamanya”. Bangunan di sebelah gedung eks kawedanan Selokaton, yang terletak di utara bunderan Sukorejo Kendal itu, direncanakan untuk merelokasi pedagang kaki lima yang setiap sore memadati bahu jalan seputar bunderan untuk mencari penghidupan. Mungkin karena bagian untuk setiap pedagang kurang luas, sehingga mereka belum juga menempati bangunan relokasi tersebut. Alhasil, bangunan ini mangkrak hingga kini. Beberapa komunitas pecinta burung, sering menggunakan tempat ini untuk kegiatan mereka di siang hari. Surat itu tidaklah membuat panitia dan jamaah mesti marah karena merasa samasama punya hak sebagai anggota masyarakat. Surat itu menyadarkan pada kita, bahwa hari ini kita memang “nunut”. Di Malaysia, umat Islam bisa memiliki tempat-tempat strategis di pusat pertokoan, ataupun di sebelah bandara yang digunakan untuk kegiatan mereka, sekaligus sebagai sumber pendapatan untuk membiayai kegiatan dakwah dan kebutuhan umat Islam. Mereka menjual tanah-tanah waqaf ditempat yang kurang strategis, kemudian dibelikan tanah di lokasi strategis, dan membangunnya dengan dana waqaf dari masyarakat. Hal ini akan mengurangi penguasaan tempat-tempat strategis tersebut oleh orang-orang di luar Islam.

Terus pengajian ini mau pindah kemana? Apakah kita mesti membeli tempat sendiri? Ya, kalau saudara kita di Malaysia saja bisa menguasai tempat-tempat starategis dengan cara waqaf tunai untuk kepentingan umat, seharusnya kita juga bisa. Untuk membeli aset misalkan senilai lima ratus juta rupiah memanglah sangat besar, tapi kalau kita mau berjamaah, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT berkehendak. Maka tak perlu kita cari pembelaan untuk bisa tetap menggunakan gedung sebelah kawedanan untuk kegiatan sosial keagamaan. Kita mesti berterima kasih pada teman-teman dari LSM, yang telah membangkitkan kesadaran akan kekuatan kita. Insya Allah kita bisa...! Pembayaran wakaf atas pembelian aset strategis itu bisa menjadi sangat mudah dan ringan. Sebagai contoh, bagi jamaah yang ingin memiliki wakaf tunai sebesar satu juta rupiah, bisa membayar wakaf dengan cara diangsur, seberapapun jumlah angsurannya. Jika angsuran itu sudah lunas sesuai kesanggupan, maka BMT Bismillah, selaku nadzir waqaf yang telah di tunjuk Badan Waqaf Indonesia (BWI), akan mengeluarkan sertifikat wakaf senilai satu juta atas nama yang bersangkutan. Jika aset itu yang dibeli ataupun dibangun dengan dana waqaf ini terus digunakan untuk kegiatan dakwah dan kegiatan yang mampu membiayai kebaikan, maka selama itu pulalah pundi-pundi pahala jariyah akan terus mengalir kepada kita, meskipun kita sudah tiada. Sebagaimana sahabat Utsman Bin Affan ra, yang sampai saat ini memiliki rekening waqaf di bank Kerajaan Arab Saudi. [Widi M/BMT]


laporan

LAPORAN PENERIMAAN ZAKAT, INFAQ & SHODAQOH

KANTOR CABANG SUKOREJO BULAN JANUARI 2015 INFAQ BEDAH RUMAH Ely Nurlaili Widi Mulyanta Risky Ayu Lestari INFAQ SHODAQOH Prawoko Sofiyati Sri Waryati Artini Estiningtyas Sutini Sardjono Yulmisah Malinda Sarono Suci Setiastuti Amalia Ulfah Supriyanto Widi Mulyanta Hani Untung Hamba Allah Mis'ati Hamba Allah Prawoko Yayuk Tri Rahayu H. Suwignyo Totok Sutarsono Sukarni Wasmi Sri Rahayu Wartini Ristiyani Ahmat Zaenuri Haryati LHT Sugito Ihsan Marsilah

12

100.000 500.000 40.000

200.000 10.000 5.000 11.000 10.000 25.000 10.000 20.000 50.000 25.000 50.000 300.000 100.000 180.000 1.000.000 60.000 200.000 5.000 800.000 75.000 40.000 10.000 10.000 10.000 5.000 12.500 40.000 100.000 25.000 25.000 25.000


Sutarmin M. Choirudin Hj. Siti Rozanah Sri Rahayu Sofiyah Kodirun Marsilah Nur Listiyani Susiyanto and Genk Titik Lathiefah Noor Ainie Nuryatun

30.000 50.000 100.000 150.000 25.000 20.000 25.000 20.000 100.000 50.000 50.000 10.000

ZAKAT Sulastri Jazuli Sujilah

186.700 443.000 100.000

BULAN FEBRUARI 2015 INFAQ SHODAQOH Hamba Allah Desy Sri Waryati Suwarni Toko Rajawali Yulmisah Malinda Hamba Allah B.12.1.2 Sardjono Ena Hikmawati Yayuk Tri Rahayu Ida Rochayati Totok Sutarsono Sukarni Sardjono Wasmi Hamba Allah Wartini Mis'ati

100.000 10.000 10.000 150.000 4.000.000 20.000 150.000 25.000 40.000 5.000 5.000 75.000 40.000 25.000 15.000 50.000 10.000 1.000.000

Widi Mulyanta Tego Wicaksono LHT Riski Ayu Lestari Lathiefah NA Sofiyah Susiyanto Siti Marfuah Nadia Rosyada Riyan Hidayat Suci Setiastuti Hj. Siti Rozanah Sri Rahayu Bu Tutik Sutarmin Nur Listiyani Sarono Susilowati Marsilah Ana Sulistiana Tego Wicaksono Nuryatun LHT Riski Ayu Lestari Achmad Faiyin ZAKAT Akhmad Kamarudin Sarono Susilowati Sujilah Sigit Ari Widodo Siti Fatimah

100.000 10.000 50.000 20.000 50.000 25.000 30.000 30.000 10.000 20.000 50.000 100.000 150.000 50.000 30.000 20.000 30.000 50.000 25.000 150.000 10.000 10.000 50.000 20.000 20.000

200.000 440.000 50.000 50.000 100.000 1.300.000

30.000 100.000 100.000 100.000 75.000 20.000 100.000 50.000 50.000 25.000 20.000 20.000 20.000 100.000 50.000 30.000 20.000 150.000 50.000 40.000 62.000 50.000 10.000 10.000 10.000

ZAKAT Susilowati Sarono Sujilah Amar Asmara Khanifah

50.000 340.000 50.000 50.000 130.000

KANTOR CABANG NGADIREJO

BULAN MARET 2015 INFAQ SHODAQOH Sri Waryati Ridwan Agung A. Sutini Haryati Lilis Aryanto Hamba Allah

Sarono Supriyanto Amalia Ulfa Suci Setiastuti Totok Sutarsono Turyanti Hj. Siti Rozanah Sri Tutik Lathiefah NA Sofiyah Slamet Rahardjo Siti Rahayuni Subinah Suci Setiastuti Susilowati Sutarmin M. Choirudin Hamba Allah LSHT Sukarni Nirwanto Kodirun Tego Wicaksono Nuryatun Turyanti

BULAN MARET 2015 5.000 50.000 10.000 40.000 5.000 50.000

INFAQ SHODAQOH Sudarti Hamba Alloh Marni Hesti Siti Koni'ah

60.000 100.000 50.000 150.000 200.000


ZAKAT Hamba Alloh

800.000

BULAN MARET 2015 INFAQ SHODAQOH Ning Sudarti ZAKAT Hamba Alloh

39.000 43.000

450.000

LAPORAN PEROLEHAN KOTAK PEDULI KEMANUSIAAN KPK Mie Ayam Son Haji 1.675.200 KPK Kios Ibu Nuriyah 335.900 KPK WM Bu Topo 1.154.800 KPK Kantor Cabang Sukorejo 1.362.300 KPK WM Luwes 186.400 KPK Ibu Mis'ati 271.000 KPK Bp. Adam Mudasir/Winarsih 271.100 KPK Kios Dani Bachtiar 975.500 KPK Kios Hj. Isrohwati 398.200 KPK Mbak Wulan 181.500 KPK Apotek Azzahra 418.500 KPK Kios Nandy Syukri 158.600 KPK Apotek Faiza 303.800 KPK WM Munasi 86.500 KPK WM Jumeno 52.800 KPK WM Pak Man 1.085.100 KPK WM Bu Topo 908.400 KPK WM Bu Mirah 124.600 KPK WM Bu Sulistyowati 42.600 KPK Kantor Cabang Ngadirejo 402.350

14


LAPORAN PEROLEHAN KOTAK INFAQ AHAD PAGI SUKOREJO Tgl 04-Jan-15 Tgl 11-Jan-15 Tgl 18-Jan-15 Tgl 25-Jan-15 Tgl 01-Feb-15 Tgl 08-Feb-15 Tgl 15-Feb-15 Tgl 22-Feb-15 Tgl 01-Mar-15 Tgl 09-Mar-15 Tgl 16-Mar-15 Tgl 23-Mar-15 Tgl 30-Mar-15

1.571.000 1.855.500 964.200 1.578.500 1.190.500 1.746.400 1.435.200 1.468.400 1.580.000 1.391.300 1.605.300 1.473.800 1.960.200

sinergi

Berbuat baik janganlah ditunda-tunda. Termasuk juga mengajarkan untuk berbuat baik, janganlah juga ditunda-tunda. Perilaku baik perlu dilatih untuk menjadi kebiasaan yang berdampak positif dalam diri anak. Karena anak ibarat kertas putih yang bisa ditulisi apa saja, maka sudah menjadi tugas orang tua, guru dan semua pihak yang berkompeten untuk berperan aktif membekalinya dengan pembiasaan baik itu. Untuk itu pada bulan Desember 2014 yang lalu, BMT Bismillah ikut berperan serta melatih kepedulian anak-anak didik di TK ABA 10 Tlangu Sukorejo Kendal dengan membiasakan bershodaqoh sejak kecil. Hal ini betujuan untuk mengasah kepedulian anak terhadap kondisi yang dialami saudaranya, yang pada kesempatan ini disalurkan untuk korban bencana tanah longsor di Banjarnegara. Anak-anak memasukkan uang infaq ke kotak infaq peduli kemanusiaan BMT Bismillah dengan antusias. Mereka berbaris dengan rapi kemudian satu per satu memasukkan uang infaq yang telah mereka siapkan. Setelah semua anak memasukkan infaq mereka, acara ditutup dengan foto bersama. Demikianlah, semoga kebiasaan yang ditanamkan sejak dini ini akan membekas di hati sehingga kelak mereka dapat menjadi insan yang peduli terhadap sesama. [Nasikhin/BMT]


galeri

Pengajian Anggota BMT Bismillah bersama ustadz Drs. H. Iskhaq di Masjid Ittihadul Mukminin Sijeruk Ngaren Ngadirejo Temanggung

Tim BMT Bismillah bersama Bp. Darwanto penerima program Bedah Rumah Dhuafa di Sumber Kebumen Sukorejo Kendal

Proses pembangunan rumah ibu Miati, penerima program Bedah Rumah Dhuafa di Sambikerto Kalipakis Sukorejo Kendal 16 edisi Rajab 1436 H / April 2015 M

Penyerahan santunan beras kepada mbah Paini di Purbosari Ngadirejo Temanggung

Seminar ekonomi syariah dengan pemateri Dr. Ahmadi Usman dari universitas Ibnu Khaldun Bogor Jawa Barat

Penyerahan santunan beras di daerah Weleri Kendal

galeri

Posko Bersama bencana tanah longsor Banjarnegara - Perhimpunan BMT Jawa Tengah dan elemen masyarakat di Weleri Kendal

Pengajian Anggota BMT Bismillah bersama ustadz H. Sutiyono di Sambungsari Weleri Kendal

Himbauan dan aksi lapangan penggalangan dana BMT Bismillah Cabang Weleri untuk korban tanah longsor di Banjarnegara

Pengajian Anggota BMT Bismillah dan ibu-ibu Aisyiyah bersama ustadz Drs. H. Iskhaq di mushola Kalidamar Weleri Kendal

Penghitungan hasil penggalangan dana untuk korban tanah longsor di Banjarnegara BMT Bismillah Ngadirejo dan Parakan

Bersama tim relawan dari Dompet Dhuafa Posko Bencana Tanah Longsor Banjarnegara


ekonomi Islam

Sistem ekonomi dalam Islam sangat jauh berbeda dengan sistem dan ideologi lain seperti kapitalis yang banyak diterapkan oleh negara-negara barat termasuk negara-negara Islam, maupun sistem sosialis. Sistem ekonomi Islam dilandasi dengan prinsip keadilan yang memperhatikan perlindungan terhadap kepentingan pihak-pihak yang menjalaninya, sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Aplikasi transaksi ekonomi Islam pada prinsipnya harus terlepas/terbebas dari unsur “MGR” yaitu maisir, gharar dan riba. Maisir Maisir adalah suatu kegiatan bisnis yang di dalamnya jelas bersifat untung-untungan atau spekulasi yang tidak rasional, tidak logis, yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu dengan mengadu nasib. Rasulullah melarang transaksi muzabanah dan muhaqalah. Muzabanah; tukar menukar buah yang masih segar dengan yang sudah kering, jumlah buah yang sudah kering sudah dipastikan jumlahnya sedangkan buah yang masih segar hanya bisa ditebak karena masih dipohon. Muhaqalah; penjualan / tukar menukar gandum yang sudah kering (pasti jumlahnya) dengan gandum yang masih dipohonnya. Islam melarang semua muamalah yang


berisi perjudian (QS 5 : 90). Yaitu semua praktik muamalah yang membuat orang yang melakukannya berada dalam ketidakjelasan, antara untung dan rugi yang bersumber dari gharar dan spekulasi. Hal itu akan menjadi sebab terjadinya permusuhan dan kebencian di antara manusia. Gharar Gharar menurut bahasa adalah khida' ; penipuan. Dari segi terminologi : penipuan dan tidak mengetahui sesuatu yang diakadkan yang didalamnya diperkirakan tidak ada unsur kerelaan. Gharar adalah suatu kegiatan bisnis yang tidak jelas kuantitas, kualitas, harga dan waktu terjadinya transaksi. Aktivitas bisnis yang mengandung gharar adalah bisnis yang mengandung risiko tinggi, atau transaksi yang dilakukan dalam bisnis tak pasti atau kepastian usaha ini sangat kecil dan risikonya cukup besar. Contoh bisnis yang mengandung unsur gharar adalah: 1. Sistem ijon 2. Jual beli atas hasil yang belum pasti. 3. Jual beli ternak yang masih dalam kandungan. 4. Jual beli buah atau tanaman yang belum masa panen. 5. Jual beli yang obyek transaksinya tidak ada wujudnya (ma'dum).

Gharar dalam konteks obyek transaksi ini terjadi jika terdukung oleh hal-hal yang berikut ini: 1. Ketidakjelasan jenis obyek transaksi. 2. Ketidakjelasan dalam macam transaksi. 3. Ketidakjelasan dalam sifat dan karakter obyek transaksi. 4. Ketidakpastian dalam takaran obyek transaksi. 5. Ketidakjelasan dalam materi atau zat obyek transaksi. 6. Ketidakjelasan waktu penyerahan obyek transaksi. Riba Menurut bahasa riba artinya ziyadah (tambahan) atau nama’ (berkembang). Sedangkan menurut istilah pengertian dari riba adalah penambahan pada harta dalam akad tukar-menukar tanpa adanya imbalan atau pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Di dalam Islam Riba dalam bentuk apa pun dan dengan alasan apa pun juga adalah dilarang oleh Allah SWT. Sehingga, hukum riba itu adalah haram (QS 2 : 275). Kita diperintahkan untuk meninggalkan segala bentuk praktek riba, sebagaimana dalil rentang riba dalam Al Qur’an. Allah SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Ali Imron : 130).

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” (Al Baqoroh : 278) Masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur’an dan hadits yang menerangkan tentang pelarangan riba. Akan tetapi saat ini riba terjadi hampir dalam semua transaksi keuangan, padahal praktik riba itu tidak baik bagi kehidupan manusia, bahkan menyebabkan kehancuran umat manusia seperti yang sudah pernah terjadi pada jaman krisis ekonomi global baik tahun 1930-an maupun pada tahun 2008. Praktik riba yang terjadi saat ini berdampak secara negatif baik terhadap perekonomian maupun terhadap sosial masyarakat. Munculnya lembaga-lembaga keuangan dengan sistem syariah memang membawa angin segar, akan tetapi tidak serta merta langsung membalik keadaan, karena pemahaman umat Islam tentang sistem keuangan syariah sendiri masih sangat minim. Masih panjang jalan perjuangan untuk membersihkan riba dari sistem keuangan di Indonesia. Dari keterangan di atas, segala pekerjaan dan transaksi yang mengandung unsur maisir, gharar dan riba adalah haram hukumya. Jika salah satu dari ketiganya dilakukan maka sesungguhnya akan ada pihak yang dirugikan. Karena itu hendaklah kita lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi ekonomi agar mendapatkan keberkahan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. [Sigit/BMT]


profil

Semangat yang kita tebarkan dengan aksi nyata akan lebih 'mengena' di hati orang lain dibanding ucapan-ucapan berapi-api yang kita sampaikan. Sekalipun nilainya kecil, orang akan lebih menghargai tindakan yang nyata, dibanding teori-teori sempurna yang hanya ada di bukubuku teks saja. Bapak Imam S Padmo dan ibu Suci Setiastuti adalah pasangan suami istri yang sudah memasuki usia senja. Keluarga beliau adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang barangkali bisa kita tiru.

Menyebarkan semangat berbagi manfaat kedengarannya bukanlah suatu perkara yang sulit. Namun, penerapannya ternyata tidak semudah dengan apa yang kita bayangkan. Untuk menyebarkan semangat peduli dan berbagi, kita harus benar-benar bisa memberikan teladan bagi orang lain.


Ibu Tuti, begitu istri pak Padmo akrab disapa, sudah sering berinteraksi dengan BMT Bismillah. Setiap program sosial keagamaan yang diselenggarakan oleh BMT Bismillah sebisa mungkin beliau berkeinginan agar beliau menjadi salah satu bagian di dalamnya. Dari menjadi donatur rutin Senyum Dhuafa (Santunan Ummat untuk Keluarga Dhuafa), menjadi Muzaki, berpartisipasi dalam THQ (Tebar Hewan Qurban), Paket Ramadhan, Wakaf.

Bahkan beliau sering menjadi penjamin untuk pembiayaan anak-anak yang seharusnya sekolah namun kesulitan dalam biaya atau untuk modal usaha mikro bagi keluarga tidak mampu. Meskipun terkadang orang yang diperjuangkan melupakan, namun hal itu tidak kemudian menjadikan mereka patah semangat. Jika memang itu yang terjadi, maka beliau akan tetap berusaha untuk berbuat baik, walaupun mungkin diremehkan ataupun dilupakan. “Berbuat kebaikan itu harus diniatkan untuk mencari ridho Allah semata...” begitu kata Ibu Tuti. Beliau juga meyakini bahwa segala kebaikan yang dilakukan, pasti dibalas oleh Allah, walaupun kebaikan itu hanya berupa setetes air, sebutir kurma, sepotong roti atau hanya berupa nasehat saja. Jadikan dirimu seperti lilin Itulah barangkali yang dapat kami simpulkan dari obrolan ketika berkunjung ke rumah Ibu Tuti yang juga nampak sederhana. Lilin, meskipun memiliki bentuk yang mungil tapi lilin mempunyai manfaat yang luar biasa, terlebih ketika malam hari tiba, apalagi kalau sedang dalam keadaan mati lampu Selain manfaatnya yang besar, lilin juga memiliki sifat yang terpuji karena ia rela membiarkan dirinya terbakar untuk melihat orang lain bahagia, ia pun terkadang dapat menghangatkan seseorang yang kedinginan. Pertanyaannya kemudian inginkah kita seperti lilin ……?? Jika ingin, apa konstribusi kita untuk orang-orang yang membutuhkan kita. Orang yang paling disukai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Adapun beberapa amal yang disukai Allah adalah perbuatanmu menyenangkan sesama Muslim, atau meringankan penderitaannya, meringankan bebannya, mengatasi kesulitannya, atau mengusir kelaparannya.

Mulai dari hal-hal kecil Untuk berbagi manfaat, kita tidak perlu menjadi seorang donatur besar di sebuah yayasan amal, kita juga tidak harus menjadi sponsor utama penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam. Tetapi kita bisa memulai dari hal-hal kecil, sesuai kapasitas dan kemampuan yang kita miliki. Misalnya, jika anda tidak bisa menyumbangkan sembako untuk para pengungsi bencana alam, kita bisa menjadi seorang tenaga sukarela di dapur umum pengungsian dan melayani para pengungsi, ataupun yang lainnya Barangsiapa membantu saudaranya sesama Muslim dalam mengatasi kesulitannya sampai mapan kondisinya, maka Allah akan mengokohkan kakinya pada hari dimana kaki-kaki manusia tergelincir dan sesungguhnya akhlak yang tercela itu dapat merusak amal sebagaimana cuka dapat merusak madu” (HR. Thabrani). [Basuni/BMT]


inshod

Pohon, suatu organisme yang tumbuh dari sebuah bibit atau biji kemudian bertunas dan terus tumbuh hingga memiliki dahan, cabang, dan ranting bahkan sampai berbunga dan berbuah lebat. Subhanalloh.. sungguh kebesaran Alloh sangat terlihat pada perjalanan tumbuhnya organisme ini. Tak mengherankan jika pohon dipakai Alloh SWT untuk menjadikan perumpamaan bagi harta yang diinfakkan oleh seorang mukmin di jalan Alloh, dalam Al Qur'an Surat al Baqarah: 261 “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Alloh melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui” Bila dalam sebidang tanah terdapat sebuah pohon, lalu benih-benih dari pohon itu jatuh ke tanah dan kemudian menumbuhkan pohon-pohon yang baru, maka sebidang tanah itu bisa menjadi kebun, yaitu kebun yang homogen. Bila sebidang tanah itu ditumbuhi lebih dari satu jenis pohon, maka sebidang tanah itu menjadi kebun yang heterogen. Jika kita mendengar kata kebun, yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah tanah lapang yang indah, rindang, dan menyenangkan karena terdapat pohon-pohon baik sejenis atau berbagai jenis. Sungguh menakjubkan ketika Alloh menggunakan perumpamaan kata kebun yang bercitra indah ini bagi harta yang diinfakkan oleh seorang mukmin di jalan Alloh. Alloh menggunakan perumpamaan kata kebun yang bercitra indah ini bagi harta yang diinfakkan oleh seorang mukmin di jalan Alloh. “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Alloh dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Alloh Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Qs Al Baqoroh:265) Dalam dua ayat yang berdekatan inilah Alloh menggunakan perumpamaan pohon dan kebun. Sebuah perumpamaan yang luar biasa. Suatu sedekah yang kita keluarkan ibarat tumbuhan yang akan tumbuh mulai dari benih hingga memiliki tujuh bulir dengan 700 biji tiap bulirnya. Maka jadikanlah sedekah kita seindah kebun. Kebun yang homogen ketika kita istiqomah merutinkannya, dan kebun yang heterogen manakala kita memiliki lebih dari satu macam sedekah yang berlanjut. Ketika kita berinfaq untuk seorang anak yatim dari kerabat kita, itu insyaAlloh akan menjadi pohon infaq kita. Kalau infaq itu kita rutinkan perbulan, akan menjadi sebuah kebun amal yang homogen. Dan kalau kita juga punya pos infaq yang lain, misalnya infaq untuk saudara/tetangga kita, infaq untuk Palestina, infaq untuk masjid, infaq untuk beasiswa, zakat profesi, dll maka kita memiliki kebun amal yang heterogen. Insya Alloh, Alloh akan melipatgandakan kebun amal kita….bagaimana dengan sedekah pohon? Bisa jadi inspirasi inovatif untuk pengembangan kebun amal kita selanjutnya….Amiin. [Sri Astuti/BMT]


inshod

Di dalam sedekah ada keutamaan, diantaranya: Pertama, sedekah justru mengundang rezeki. Semakin banyak bersedekah, semakin banyak rezeki melimpah. “Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah”, sabda Rasulullah. Kedua, sedekah bisa menyembuhkan penyakit. Karena sedekah dapat membersihkan hati dan pikiran, dampaknya secara psikologis dapat pula membantu penyembuhan, berkat ridha Allah SWT. Selain itu, Allah menjanjikan melipatgandakan pahala sedekah hingga 700 kali lipat. Ketiga, sedekah dapat menolak bala, menahan musibah, menghilangkan kesulitan. Sabda Rasulullah, “Jika seseorang ingin dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, ditolong atas semua permasalahannya, dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita, lebih bermasalah. Dan bersedekah merupakan upaya terbaik untuk membantu orang lain.” Sabda Rasulullah SAW lagi, “Bersegeralah bersedekah. Sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.” Keempat, sedekah dapat memanjangkan umur. Dengan bersedekah, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan batin dan merasa lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain, dan semakin dicintai para sahabat. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih berkualitas.



JANGKA WAKTU

SETORAN PER BULAN

SETORAN HARIAN

HAJI

UMROH

HAJI

UMROH

2 tahun

1.042.000

984.000

34.500

32.500

3 tahun

695.000

656.000

23.000

22.000

4 tahun

521.000

492.000

17.500

16.500

5 tahun

417.000

394.000

14.000

13.000

& HAJI

OH UMR

ESTIMASI SETORAN MINGGUAN JANGKA WAKTU HARIAN BULANAN tahun. 1 tahun tahun tahun

Recommend Documents