LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas produksi minuman berkarbonasi rasa nenas = 18.000 ton / tahun Dasar perhitungan
= 1 jam operasi
Satuan massa
= kilogram
1 tahun operasi
= 330 hari
Shutdown dalam 1 tahun operasi
= 35 hari
Kapasitas produksi margarin dalam 1 jam operasi :
Misal :
FYX
=
Laju alir massa (kg/jam)
N XY
=
Laju alir mol (kmol/jam)
X
=
Nomor alur
Y
=
Nama komponen
LA.1 Perhitungan Neraca Massa Untuk Setiap Alat Dengan Alur Maju LA.1.1 Tangki Pelarutan (M-101) Fungsi tangki pencampur I (M-101) adalah tempat terjadinya pelarutan antara gula dengan air dengan perbandingan 200kg gula/1000kg air, serta penambahan filter aid (hyflo supercel) dengan perbandingan 0,6kg/1000kg larutan gula yang berfungsi sebagai
Universitas Sumatera Utara
pelapis pada filter paper untuk menyaring karbon aktif dan kotoran yang terdapat dalam larutan gula, dan penambahan karbon aktif dengan perbandingan 0,44kg/1000kg larutan gula yang berfungsi untuk menyerap bau dan warna dari larutan gula sehingga diperoleh larutan gula yang standar. ((Quality management system PT.Coca cola Indonesia, 2010).
Hyflo supercel
Gula
F3
F2 Air
F
F4
1
Karbon Aktif
(M-101) F5
Larutan Gula
Tabel LA.1 Komposisi Gula pada pembuatan Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas Komposisi
Nilai (%)
Berat (Kg)
99,8
73,3972
Tembaga (Cu)
0,05
0,0368
Timbal (Pb)
0,05
0,0368
Arsen (As)
0,1
0,0735
100
73,5443
Sukrosa Mineral :
Total (Sumber : SNI, 2006)
Neraca massa total : F5 = F1 + F2 + F3 + F4
Universitas Sumatera Utara
Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 1, sebagai berikut : 1 Fair =
100 × massa gula 20
1 Fair = 5 x73,5443kg 1 Fair = 367,7215kg
2) Neraca massa komponen pada alur 2, sebagai berikut : 20 x F1 100 = 0,2 x 367,7215 kg kg = 73,5443 kg
2 FGula =
Untuk komposisi gula pada Tabel LA.1, sebagai berikut : a) Sukrosa 99,8 2 2 FSukrosa = x F 100 = 0,998 x 73,5443 kg = 73,3972 kg
b) Mineral b.1) Tembaga (Cu) 0, 05 x F2 100 = 0,0005 x 73,5443 kg = 0,0368 kg
2 FTembaga (Cu) =
b.2) Timbal (Pb)
Universitas Sumatera Utara
0, 05 x F2 100 = 0,0005 x 73,5443 kg = 0,0368 kg
2 FTimbal (Pb) =
b.3) Arsen (As) 0,1 2 2 FArsen (As) = x F 100 = 0,001 x 73,5443 kg = 0,0735 kg
3) Neraca massa komponen pada alur 3, sebagai berikut : Adapun hyflo supercel yang ditambahkan pada pembuatan minuman berkarbonasi adalah 0,60 kg/1000 kg larutan
yang berfungsi sebagai
media filter untuk
memperkecil luas permukaan dari filter paper, sehingga karbon aktif dapat tersaring di filter paper (PT.Coca Cola, 2008). 3 FHyflo supercel =
0,6 kg x (F1 + F2 ) 1000 kg larutan
= 0,0006 x (367,7215 + 73,5443) kg = 0,2648 kg
4) Neraca massa komponen pada alur 4, sebagai berikut : karbon aktif yang ditambahkan pada pembuatan minuman berkarbonasi adalah 0,44 kg/ 1000 kg larutan yang berfungsi untuk mengadsorbsi bau dan warna dari larutan gula tersebut, sehingga diperoleh larutan gula yang standar (PT.Coca Cola, 2008).
Universitas Sumatera Utara
0,44 x (F1 + F2 ) 1000 = 0,0004 x (367,7215 + 73,5443 kg) = 0,1942 kg
4 Fkarbon aktip =
Tabel LA.2 Neraca Massa Pada Tangki Pencampur I (M-101) Masuk (kg)
Keluar (kg)
Komponen
Air Gula
F1
F2
F3
F4
F5
367,7215
-
-
-
-
-
73,3972 -
-
-
-
Mineral : Tembaga (Cu)
-
0,0368
-
-
-
Timbal (Pb)
-
0,0368
-
-
-
Arsen (As)
-
0,0735
-
-
-
Hyplo Supercel
-
0,2648
-
-
Karbon aktip
-
-
0,1942
-
Larutan Gula
-
-
-
441,7247
Total
441,7247
441,7247
Universitas Sumatera Utara
LA.1.2 Filter Press (FP-101) Fungsinya untuk menghilangkan kandungan karbon aktif dan Hyplo supercel dari larutan gula, prosesnya adalah larutan gula dialirkan ke filter press dengan melewati filter paper dan diresirkulasi sampai larutan gula tidak berwarna atau bening. Di dalam filter press diharapkan kandungan karbon aktif dan hyplo supercel tersaring secara sempurna, sehingga diperoleh larutan gula yang standar, sedangkan kandungan hyflo supercell dan karbon aktif yang tertinggal di filter press dialirkan ke dalam bak penampung (B-101) sebagai sludge/limbah
Larutan Gula
F5 (FP-101)
F7
Sirup
F6 Sludge Neraca massa total : F5 = F6 + F7 Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 6, sebagai berikut : a) Sludge F6 = F2 + F3 + F4 = 0,1471 + 0,2648 + 0,1942 6 FSludge = 0,6060 kg
2) Neraca massa komponen pada alur 5, sebagai berikut : a) Sirup
Universitas Sumatera Utara
F5 = F6 + F7 7 F= F5 − F6
F7 = (441,7247 - 0,6060) kg = 441,1187 kg
Tabel LA.3 Neraca Massa Pada Filter Press (FP-101) Masuk (kg)
Keluar
Komponen F5
F6
F7
441,7247
-
-
Sludge
-
0,6060
-
Sirup
-
-
441,1187
Larutan Gula
Total
441,7247
441,1187
LA.1.3 Tangki final sirup (M-102) Pada tangki pencampur II (M-102) terjadi pencampuran sirup dengan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan minuman berkarbonasi. Banyaknya air yang ditambahkan sebanding dengan 4 kali terhadap larutan sirup dan banyaknya konsentrate yang ditambahkan pada pembuatan minuman berkarbonasi rasa nenas 100 kg/ 1000 kg larutan terhadap larutan sirup
(PT.Coca Cola, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Konsentrat Air Sirup
F9 F8
F7 M-102
F10
Final Sirup
Neraca massa total : F10 = F7 + F8 + F9 Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 8, sebagai berikut : a) Air 8 7 FAir = 4 x Fsirup kg
= 4 x 441,1187 kg = 1764,4748 kg 2) Neraca massa komponen pada alur 9, sebagai berikut : 9 7 = 4 x Fsirup FKonsentrate kg
=
100 kg x 441,1187 kg 1000 kg larutan
= 44,1119 kg
Tabel LA.4 Komposisi Konsentrat pada Tangki Konsentrat (TT-104) Komposisi
Nilai (%)
Nilai (kg)
Etil Butirat
85
37,4951
Sunset Yellow FCF CI
10
4,4112
Universitas Sumatera Utara
Asam Sitrat Total
5
2,2056
100
44,1119
(Sumber : PT.Coca Cola, 2010)
Tabel LA.5 Neraca Massa Pada Tangki final sirup (M-102) Masuk (kg)
Keluar (kg)
Komponen F7
F8
F9
F10
441,1187
-
-
-
Air
-
1764,4748
-
-
Konsentrate
-
-
44,1119
-
Final Sirup
-
-
-
2249,7054
Sirup
Total
2249,7054
2249,7054
LA.1.4 Cooler (E-101) Hasil pencampuran didinginkan dengan alat cooler sampai dengan
suhu 5
O
C dengan media pendingin ciller water menggunakan tetra fluoro ethena (CH2FCF3). hal
ini dilakukan karena semakin rendah temperatur pencampuran, maka semakin tinggi proses adsorbsi CO2. Di dalam unit ini tidak terjadi perubahan massa pada final sirup. Final Sirup
F10
E-101
F11
Final Sirup
Neraca massa total :
Universitas Sumatera Utara
F10 = F11 Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 10, sebagai berikut : a) Final Sirup 10 FFinal Sirup = 2249, 7054 kg
Tabel LA.6 Neraca Massa Pada cooler (E-101) Masuk (kg)
Keluar (kg)
F10
F11
2249,7054
2249,7054
Komponen
Final Sirup Total
2249,7054
LA.1.5 Tangki Karbonator (TT-101) Pada tangki karbonator (TT-101) terjadi proses karbonasi antara fase liquid final sirup dengan fase gas CO2 dan diarapkan gas CO2 teradsorbsi ke dalam sirup. Banyaknya gas CO2 yang di transfer ke tangki karbonator dengan perbandingan 9,91/ 1000 kg larutan terhadap larutan final sirup
Final Sirup
(PT.Coca Cola, 2010). F11 TT-101 F13
Gas CO2
F12
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
Neraca massa total :
Universitas Sumatera Utara
F11 + F12 = F13 Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 12, sebagai berikut : a) Gas CO2 12 FGas CO 2 =
9,91 kg 11 x Ffinal sirup kg 1000 kg larutan
9,91 x 2249,7054 kg 1000 = 22,2946 kg
=
Tabel LA.7 Neraca Massa Pada Tangki Karbonator (TT-101) Masuk (kg)
Keluar (kg)
Komponen F11
F12
F13
2249,7054
-
-
Gas CO2
-
23,0219
-
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
-
-
2272,7273
Final Sirup
Total
2272,7273
2272,7273
LA.1.6 Tangki Filler (TF-101) Pada tangki filler (TF-101) merupakan unit pengisian produk minuman berkarbonasi rasa nenas, di mana di dalam unit tersebut tidak terjadi perubahan massa pada komposisi minuman berkarbonasi rasa nenas yang dihasilkan. Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
F13
TF-101
F14
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
Universitas Sumatera Utara
Neraca massa total :
F13 = F14 Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 14 sebagai berikut : a) Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 13 14 F= F= 2272 kg Minuman berkarbonasi rasa nenas Minuman berkarbonasi rasa nenas
Tabel LA.8 Neraca Massa Pada Packaging Masuk (Kg)
Keluar (kg)
F13
F14
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
2272,7273
2272,7273
Total
2272,7273
2272,7273
Komponen
LA.1.7 Gudang Produk Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas (G-102) Minuman berkarbonasi yang dihasilkan di simpan di dalam gudang produk minuman berkarbonasi rasa nenas (G-102), di mana di dalam gudang produk tersebut tidak terjadi perubahan massa pada komposisi minuman berkarbonasi rasa nenas yang dihasilkan. Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
F14
G-102
F15
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
Neraca massa total : F15 = F14
Neraca massa komponen : 1) Neraca massa komponen pada alur 14, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a) Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 15 14 F= F= 2272 kg Minuman berkarbonasi rasa nenas Minuman berkarbonasi rasa nenas
Tabel LA.9 Neraca Massa Pada Gudang Produk Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas (G102)
Masuk (Kg)
Keluar (kg)
F14
F15
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas
2272
2272
Total
2272,7273
2272,7273
Komponen
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
Dasar Perhitungan
= 1 jam operasi
Suhu Referensi
= 25 oC (298 oK)
Satuan Perhitungan
= kiloJoule (kJ)
LB.1 Penentuan Neraca Panas Persamaan Neraca Panas : Panas masuk = Panas keluar + Akumulasi Asumsi
: Keadaan steady state, akumulasi = 0
Maka
: Panas masuk = Panas keluar
Panas sensible bahan masuk dan keluar dihitung dengan persamaan : T2
Q=H =N
∫ Cp dT
(Smith, dkk, 1996)
T1
Dimana :
LB.3
N
= mol (kmol)
Cp
= kapasitas panas (kJ/mol. K)
T
= temperatur (OK)
Perhitungan Neraca Panas Pada Masing-Masing Unit
LB.3.1 Tangki Pencampur I (M-101)
Universitas Sumatera Utara
Pada tangki pencampur I (M-101) terjadi pelarutan gula, penambahan filter aid (hyflo supercel) dan penambahan karbon aktip (PT.Coca Cola, 2010). Pada tangki pencampur I tidak terjadi perubahan panas. Gula O 30 C ; 1 atm Air O 30 C ; 1 atm
F2
Hyflo supercel 30 OC ; 1 atm F3 F
F1
Karbon Aktip 30 OC ; 1 atm
4
(M-101)
F
5
Larutan Gula 30 OC ; 1 atm
Tabel LB.1 Panas yang di bawa oleh Komponen air pada Alur I dengan Suhu 30OC (303 O K)
m Komposisi (kg) Air
367,7215 Total
BM
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Cp
(kg/kgmol) (kJ/kmol OK) 18
75,33
367,7215
(kJ) 7694,5724 7694,5724
(Sumber : McCabe, 1999 dan Tabel LA.1, Lampiran A)
Tabel LB.2 Panas yang di bawa oleh Komponen Gula pada Alur II dengan Suhu 30OC (303 OK)
Nilai
m
(%)
(kg)
Komposisi
BM
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Cp
(kg/kgmol) (kJ/kmol OK)
(kJ)
Universitas Sumatera Utara
Sukrosa
99,8
73,3972
254
357,16
516,0343
Tembaga (Cu)
0,05
0,0368
63,546
24,4
0,0707
Timbal (Pb)
0,05
0,0368
82
44,26
0,0993
Arsen (As)
0,1
0,0735
74,992
25,7
0,1259
Total
100
73,5443
-
-
516,3302
Mineral :
(Sumber : SNI, 2006 dan Tabel LA.1, Lampiran A)
Tabel LB.3 Panas yang di bawa oleh Komponen Hyplo pada Alur III dengan Suhu 30 OC (303 OK) m Komposisi (kg)
BM
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Cp
(kg/kgmol) (kJ/kmol OK)
(kJ)
Hyplo Supercel
0,2648
1495,75
2910
2,5759
Total
0,2648
-
-
2,5759
(Sumber : Tabel LA.2, Lampiran A) Tabel LB.4 Panas yang di bawa oleh Komponen Karbon Aktif pada Alur IV dengan Suhu 30 OC (303 OK)
m Komposisi (kg) Karbon aktip Total
BM
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Cp
(kg/kgmol) (kJ/kmol OK)
(kJ)
0,1942
12
9,75
0,7889
0,1942
-
-
0,7889
(Sumber : Tabel LA.2, Lampiran A)
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan neraca panas pada tangki pencampur I (M-101) : a) Panas yang masuk ke tangki pencampuran I (M-101) pada suhu 30 OC (303 O
K)
(Qin)air
= 7694,5724 kJ
(Qin)gula
= 516,3302 kJ
(Qin)Hyplo supercel = 2,5759 kJ (Qin)Karbon aktif
= 0,7889 kJ
b) Panas yang keluar dari tangki pencampur I (M-101) pada suhu 30 OC (303 O K) (Qout)larutan gula
=
∑Q
in
= (7694,5724 + 516,3302 + 2,5759 + 0,7889) kJ = 8214,2674 kJ c) Panas yang di serap (QSerap) (QSerap)
= Qout - Qin = ((8214,2674) kJ – (7694,5724 + 516,3302 +
2,5759
+ 0,7889)) kJ = 0 kJ Tabel LB.5 Perhitungan Neraca Panas pada Tangki Pencampur I (M-101)
Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
7.694,5724
-
516,0343
-
Komposisi Air Sukrosa Mineral
Universitas Sumatera Utara
Tembaga (Cu)
0,0707
-
Timbal (Pb)
0,0993
-
Arsen (As)
0,1259
-
Hyplo Supercel
2,5759
-
Karbon Aktif
0,7889
-
Larutan Gula
-
8.214,2674
Panas yang di serap (Qserap)
0
-
8.214,2674
8.214,2674
Total
LB.3.2 Filter Press (FP-101) Larutan gula dialirkan ke filter press dengan melewati filter paper dan diresirkulasi sampai larutan gula tidak berwarna atau bening
(PT.Coca
Cola,2010). Pada unit ini tidak terjadi perubahan panas. Larutan Gula 30 OC ; 1 atm
F5 (FP - 101)
F7
Sirup 30 OC ; 1 atm
F6 Sludge 30 C ; 1 atm O
Perhitungan neraca panas pada filter press (FP-101) : a) Panas yang masuk ke filter press (FP-101) pada suhu 30 OC (303 OK) (Qin)Larutan gula
= 8214,2674 kJ
Universitas Sumatera Utara
b) Panas yang keluar dari filter press (FP-101) pada suhu 30 OC (303 OK) (Qout)Sludge
=
∑Q
in mineral pada gula
+
∑Q
in hyplo
+
∑Q
in karbon aktip
= ((0,0707 + 0,0993 + 0,1259) +
(2,5759
+0,7889) kJ = 3,6607 kJ (Qout)Sirup
= (Qin)larutan - (Qout)Sludge = (8214,2674 – 3,6607) kJ = 8210, 6067 kJ
c) Panas yang di serap (QSerap) (QSerap)
= ((∑ Qout ) − Qin ) = ((3,6607 + 8210,6067) kJ – 8214,2674) kJ = 0 kJ
Tabel LB.6 Perhitungan Neraca Panas pada Filter Press (FP-101) Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
Komposisi
Larutan Gula
8.214,2674
-
-
Sludge
-
3,6607
-
Sirup
-
Panas yang di serap (Qserap)
0
Total
8.214,2674
8210,6067 -
8.214,2674
Universitas Sumatera Utara
LB.3.3 Tangki Pencampur II (M-102) Pada tangki pencampur II (M-102) terjadi pencampuran sirup dengan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan minuman berkarbonasi (PT.Coca Cola, 2010). Pada unit ini tidak terjadi perubahan panas. F8
Air 30 C ; 1 atm O
F9
Sirup 30 C ; 1 atm O
F7 M-102
Konsentrate 30 OC ; 1 atm F10
Final Sirup 30 OC ; 1 atm
Tabel LB.7 Panas yang di bawa oleh Komponen Air pada Alur VIII dengan Suhu 30 OC (303 OK) m
BM
Cp
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Komposisi (kg) Air Total
(kg/kgmol) (kJ/kmol OK)
(kJ)
1.764,4748
18
75,33
36.921,6352
1.764,4748
-
-
36.921,6352
(Sumber : McCabe, 1999 dan Tabel LA.5, Lampiran A)
Tabel LB.8 Panas yang di bawa oleh Komponen Konsentrate pada Alur IX dengan Suhu 30 OC (303 OK) Nilai
m
BM
Cp
Q = (m/BM).Cp . ∆T
(%)
(kg)
(kg/kgmol)
(kJ/kmol OK)
(kJ)
85
37,4951
128
48,277
70,7090
Komposisi
Etil butirat
Universitas Sumatera Utara
Sunset yellow FCF CI
10
4,4112
452,37
1026,88
50,0671
Asam Sitrat
5
2,2056
192,13
226,5
13,0008
100
44,1119
-
-
133,7769
Total
(Sumber : http://www.scribd.com/doc/73538610/6/NO-NAMA-SIFAT-FISIKA-SIFATKIMIA-KEGUNAAN-EFEK-SAMPING, 2000, http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat, 2002, PT.Coca Cola, 2008 dan Yaws, 2008 dan Tabel LA.5, Lampiran A)
Perhitungan neraca panas pada tangki pencampur II (M-102) a) Panas yang masuk ke tangki pencampur II (M-102) pada suhu 30 OC (303 OK) (Qin)Sirup
= 8210,6067 kJ
(Qin)Air
= 36921,6352 kJ
(Qin)konsentrate
= 133,7769 kJ
b) Panas yang keluar dari tangki pencampur II (M-102) pada suhu 30 OC (303 O K) (Qout) final sirup =
∑Q
in
= Qin sirup + Qin air + Qin konsentrate = (8210, 6067 + 36921, 6352 + 133, 7769) kJ = 45.266,0188 kJ
c) Panas yang di serap (QSerap)
= Qout - Qin = 45.266,0188 – (8210,6067 + 36.921,6352 + 133,7769) kJ = 0 kJ
Universitas Sumatera Utara
Tabel LB.9 Perhitungan Neraca Panas pada Tangki Pencampur II (M-102) Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
Sirup
8.210,6067
-
Air
36.921,6352
-
Konsentrate
133,7769
-
Final Sirup
-
45.266,0188
Panas yang di serap (Qserap)
0
-
45.266,0188
45.266,0188
Komposisi
Total
LB.3.4 Cooler (E-101) Hasil pencampuran didinginkan (final sirup) dengan unit ini sampai dengan kondisi operasi temperatur 5 OC dan tekanan 1 atm dengan media pendingin tetra fluoro ethena (CH2FCF3). CH2FCF3 (gas) -5 OC ; 1 atm Final Sirup 30 OC ; 1 atm
F10
(E-101)
F11
Final Sirup 5 OC ; 1 atm
CH2FCF3 (gas) 4 OC ; 1 atm
Perhitungan neraca panas pada cooler (E-101) a) Panas yang masuk ke cooler (E-101) pada suhu 30 OC (303 OK)
Universitas Sumatera Utara
(Qin)Final sirup
= 45.266,0188 kJ
b) Panas yang keluar dari cooler (E-101) pada suhu 5 OC (278 OK) (Qout)final sirup=
Qin x ∆T = 45.266, 0188 (278 - 303) kJ = -1.131.650,4700 kJ
c) Panas yang di lepas (Qlepas)
= Qout - Qin = (-1.131.650,4700 – (45.266,0188)) kJ = -1.176.916,4888 kJ
d) Jumlah refrigrant (CH2FCF3) yang dibutuhkan (m) Tetra fluoro ethena (CH2FCF3) pada suhu -5 OC (268 OF ) dan keluar pada suhu 4 OC (277 OK). dimana : Cp Tetra fluoro ethena (CH2FCF3) pada suhu -5 OC (23 OF) dan tekanan 14,671 Psi (1 atm) = 0,1898 BTU/lb OR (Tillner-Roth dan Baehr, 1994) Konversi : 1 J/kg
= 4,301 x 10-4 BTU/lb
1 OC
= 4/5 OR
Sehingga :
Universitas Sumatera Utara
0,1898
BTU 1 J/kg = O lb R 4,301 x 10-4 BTU/lb O R = 441,3 J/kg O R = 0,4413 kJ/kg O R
Maka : m= =
Q Lepas Cp .ΔT −1.176.916, 4888 kJ kJ 4 0,4413 x (5 - 30) O C x O kg R 5
O O
R C
−1.176.916, 4888 kJ kJ 8.86 kg = 132.834,8181 kg =
Tabel LB.10 Perhitungan Neraca Panas Pada Cooler (E-101) Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
45.266,0188
-1.131.650,4700
-1.176916,4888
-
-1.131.650,4700
-1.131.650,4700
Komposisi
Final Sirup Panas yang di lepas (Qlepas) Total
LB.3.5 Tangki Karbunator (TT-101) Pada tangki karbonator (TT-101) terjadi kabonasi antara fase liquid final sirup dengan fase gas CO2 dan diharapkan gas CO2 teradsorbsi ke dalam sirup pada kondisi operasi temperatur 8 OC dan tekanan 1 atm (PT.Coca Cola, 2010).
Universitas Sumatera Utara
Final Sirup 5 OC ; 1 atm
F11
(TT- 101)
F13
Final Sirup 8 OC ; 1 atm
F12
Gas CO2 5 OC ; 1 atm
Tabel LB.11 Panas yang di bawa oleh Komponen Gas CO2 pada Alur XII dengan Suhu 5 OC (278 OK)
m
BM
Q = (m/BM).Cp . ∆T
Cp
Komposisi (kg/kgmol) (kJ/kmol OK)
(kg) Gas CO2 Total
(kJ)
22,2946
28
37,11
-590,9661
22,2946
-
-
-590,9661
(Sumber : Patnaik, 2003 dan Tabel LA.7, Lampiran A)
Perhitungan neraca panas pada tangki karbunator (TT-101) a) Panas yang masuk ke tangki karbunator (TT-101) pada suhu 5 OC (278 OK)
(Qin)Final sirup
= -1.131.650,4700 kJ
(Qin)CO2
= -590,9661 kJ
b) Panas yang keluar dari tangki karbunator (TT-101) pada suhu 8 OC (281 OK)
(Qout)minuman berkarbonasi rasa nenas =
∑Q
in
x ∆T
Universitas Sumatera Utara
= {−1131650, 4700 + ( − 590,9661)} kJ x (281 - 278) = − 3.396.724,3083 kJ c) Panas yang di serap (QSerap)
= Qout − ∑ Qin
= -3.396.724,3083 kJ - {-1131650, 4700 + (-590,9661)} kJ = -2.264.482,8722 kJ
Tabel LB.12 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Karbunator (TT-101) Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
-1.131.650,4700
-
-590,9661
-
-
-3.396.724,3083
Komposisi Final Sirup Gas CO2 Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas Panas yang di serap (Qserap)
-2.264.482,8722
Total
-3.396.724,3083
-3.396.724,3083
LB.3.6 Tangki Filler (TF-101) Pada tangki filler (TF-101) merupakan unit pengisian produk minuman berkarbonasi rasa nenas, dimana pada unit ini tidak terjadi perubahan panas (PT.Coca Cola, 2010). Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 8 OC ; 1 atm
F13
(TF-101)
F14
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 8 OC ; 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan neraca panas pada tangki filler (TF-101) a) Panas yang masuk ke tangki filler (TF-101) pada suhu 8 OC (281 OK)
(Qin)minuman berkarbonasi rasa nenas
= -3.396.724,3083 kJ
b) Panas yang keluar dari tangki filler (TF-101) pada suhu 8 OC (281 OK)
(Qout)minuman berkarbonasi rasa nenas
= Qin = -3.396.724,3083 kJ
c) Panas yang di serap (QSerap)
= Qout − ∑ Qin = -3.396.724,3083 kJ - (-3.396.724,3083) = 0 kJ
Tabel LB.13 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Filler (TF-101) Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
-3.396.724,3083
-3.396.724,3083
0
-
-3.396.724,3083
-3.396.724,3083
Komposisi Minuman berkarbonasi rasa nenas Panas yang di serap (Qserap) Total
LB.3.7 Gudang Produk Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas (G-102)
Universitas Sumatera Utara
Minuman berkarbonasi yang dihasilkan di simpan di dalam gudang produk minuman berkarbonasi rasa nenas (G-102) dengan kondisi temperatur kamar
(30
O
C) dan tekanan 1 atm.
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 8 OC ; 1 atm
F14
(G-102)
F15
Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas 30 OC ; 1 atm
Perhitungan neraca panas pada gudang produk (G-102) a) Panas yang masuk ke gudang produk (G-102) pada suhu 8 OC
(281 OK)
(Qin)minuman berkarbonasi rasa nenas = -3.396.724,3083 kJ
b) Panas yang keluar dari gudang produk (G-102) pada suhu 30 OC
(Qout)minuman berkarbonasi= rasa nenas
∑Q
in
(303 OK)
x ∆T
= -3.396.724,3083 kJ x (303 - 281) = - 74.727.934,7826 kJ c) Panas yang di serap (QSerap)
= Qout − ∑ Qin = -74.727.934,7826 kJ kJ - (-3.396.724,3083) = -71.331.210,4743 kJ
Universitas Sumatera Utara
Tabel LB.14 Perhitungan Neraca Panas Pada Gudang Produk Minuman Berkarbonasi RasaNenas (G-102)
Masuk
Keluar
(kJ)
(kJ)
Minuman berkarbonasi rasa nenas
-3.396.724,3083
-74.727.934,7826
Panas yang di serap (Qserap)
-71.331.210,4743
Komposisi
Total
-74.727.934,7826
-74.727.934,7826
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT
LC.1 Gudang Bahan Baku (G-101) Fungsi
: Tempat menyimpan gula untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Prisma tegak segi empat
Bahan Konstruksi
: Dinding beton dan atap seng
Jumlah
: 1 unit.
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Perhitungan perencanaan desain gudang : a. Volume gudang (VG) Kebutuhan gula (F2)
= 73,5443 kg/jam (Tabel LA.1, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 73,5443 kg/jam x 24 jam/hari = 1.765,0632 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari
= 1.765,0632
kg x 10 hari hari
= 17.650,6320 kg Densitas gula rata - rata (ρ)
= 15,8316 kg/m3 = 0,9884 lb/ft3
Universitas Sumatera Utara
(SNI, 2006, Patnaik, 2003 dan Tabel LA.1, Lampiran A) Volume gula (VC)
17.650, 6320 kg 15,8316 kg/m3
=
= 1.114,8988 m3 Faktor kelonggaran (fk)
= 20%
Volume gudang (VG)
= (1 + 0,2) x 1.114,8988 m3 = 1.337,8786 m3
Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : 1) Panjang gudang : Lebar gudang = 1 : 1 2) Panjang gudang : Tinggi gudang = 2 : 1 3) Lebar gudang : Tinggi gudang
=2:1
Sehingga : Volume gudang (VG) = p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3 1.337,8786 m3
= 4t3 1.337,8786 = 4
t
1
3
= 6,9415 m Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi gudang = 6,9415 m
Panjang gudang = 2.t = 2 x 6,9415 m = 13,883 m
Lebar gudang = Panjang gudang = 6,9415 m
LC.2 Bucket Elevator (BE-101) Fungsi
: Mengangkut gula dari gudang bahan baku gula ke tangki pencampur I (M-101).
(G-101)
Universitas Sumatera Utara
Jenis
: Centrifugal discharge buckets
Bahan
: Malleable-iron
Jumlah
: 1 unit
Temperatur
: 30 OC (303 OK)
Tekanan
: 1 atm
Perhitungan perencanaan desain bucket elevator : a) Spesifikasi peralatan Laju bahan yang diangkut (F2) = 73,5443 kg/jam = 0,0204 kg/det (Tabel LA.1, Lampiran A) = 1.765,0632 kg/hari = 1,7650 ton/hari Faktor kelonggaran (fk)
= 12 %
(Tabel 28-8, Perry, dkk, 1999)
Kapasitas
= (1 + 0,12) x73,5443 kg/jam = 82,3696 kg/jam = 0,0229 kg/det
Dari Tabel.21-8, Perry, dkk (1999), untuk bucket elevator dengan kapasitas ≤ 14 ton/jam, spesifikasi peralatan sebagai berikut :
1) Tinggi elevator
= 25 ft = 7,6196 m
2) Ukuran bucket
= (6 x 4 x 4¼) in = 102 in = 2,5908 m
3) Jarak antar bucket
= 12 in = 0,3048 m
4) Kecepatan bucket
= 225 ft/menit = 68,5766 m/menit = 1,1429 m/det
5) Kecepatan putaran
= 43 putaran per menit
6) Lebar belt
= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
b) Power bucket elevator (P)
(Peters & Timmerhaus,1976)
Universitas Sumatera Utara
Dimana:
P = Daya (kW) m = Laju alir massa (kg/det) ∆Z = Tinggi conveyor (m)
Dari perhitungan di atas di dapat : m = 0,0229 kg/det ∆Z = 25 ft = 7,6196 m Sehingga : P = 0,07 x (0,0229 kg/det)0,63 x 7,6196 m = 0,0494 kg m/det = 0,0494.10-3 kW Sebab : 1 hp = 0,7457 kW Sehingga : P = 0,0662. 10-3 hp Jadi, daya bucket elevator yang digunakan adalah 1/20 hp atau 0,05 hp.
LC.3 Tangki Hyplo Supercell (TT-102) Fungsi
: Tempat menyimpan hyplo supercell untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.1 Ukuran Tangki Hyplo Supercell (TT-101)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume tangki (VT) Kebutuhan hyplo supercell (F3) = 0,2648 kg/jam (Tabel LA.2, Lampiran A) Kebutuhan untuk 1 hari
= 0,2648 kg/jam x 24 jam/hari = 6,3552 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 6,3552 kg/hari x 10 hari = 63,552 kg Densitas hyplo supercell ( ρ ) = 1.033,8 kg/m3
(Yaws, 2008)
= 64,54 lbm/ft3 = 0,0373 lbm/in3 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
63,552 kg = 0,0615 m3 3 1.033,8 kg/m
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,0615 m3 = 0,0738 m3
Universitas Sumatera Utara
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 1) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh =
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
0,0738 m3 = 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
0, 0738 m3 0,4832 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,4832 m = 1,5854 ft = 19,0236 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,4832 m = 0,2416 m = 9,5118 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,4832 m = 0, 2416 m
Universitas Sumatera Utara
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,4832 m
= 0,1208 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,2416 + 0,1208) m = 0,3624 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
0, 0615 m3 x 0,3624 m = 0,302 m = 11,8897 in 0, 0738 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (11,8897 - 1) in = 0, 4062 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,4062 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,4062 psia = 15,1022 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 15,1022 psia = 18,1226 psia
d) Tebal silinder tangki (d)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
18,1226 x 9,5118 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,1226 psia
d =
172,3785 psia.in + 0,042in = 0,0545 in 13.812,5 psia - 10,8736 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
Universitas Sumatera Utara
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 18,1226 psia x 19, 0236 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 18,1226 psia) tahun
=
344, 7571 psia.in + 0, 042 in = 0,0545 in 27.625,0 psia - 3, 6245 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.4 Screw Conveyor (SC-101) Fungsi
: Alat transportasi untuk bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan hyplo supercell
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : a) Kapasitas conveyor (FC) Laju alir hyplo supercell (F3) = 0,2648 kg/jam = 0,7355.10-4kg/det = 6,3552 kg/hari (Tabel LA.2, Lampiran A)
Densitas hyplo supercell ( ρ ) = 1.033,8 kg/m3 = 64,54 lbm/ft3 = 0,0373 lbm/in3
(Yaws, 2008)
Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F = 1,2 (6,3552 kg/hari) = 7,6262 kg/hari Sebab : 1 ton = 1000 kg
Universitas Sumatera Utara
Sehingga : FC = 0,0076 ton/hari Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut : 1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp.
LC.5 Tangki Karbon Aktif (TT-103) Fungsi
: Tempat menyimpan karbon aktif untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan kerucut dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.2 Ukuran Tangki Karbon Aktip (TT-103)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume tangki (VT) Kebutuhan karbon aktip (F4) = 0,1942 kg/jam (Tabel LA.2, Lampiran A) Kebutuhan untuk 1 hari
= 0,1942 kg/jam x 24 jam/hari = 4,6608 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 4,6608 kg/hari x 10 hari = 46,608 kg Densitas karbon aktip ( ρ )
= 2267 kg/m3
(Perry, 1999)
= 141,5288 lbm/ft3 = 0,0819 lbm/in3 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
46, 608 kg = 0,0206 m3 3 2267 kg/m
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,0206 m3
Universitas Sumatera Utara
= 0,0247 m3 b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 2) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 0,0247 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
0, 0247 m3 0,3355 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,3355 m = 1,1008 ft = 13,2086 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,3355 m = 0,1677 m = 6,6023 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,3355 m = 0,1677 m
Universitas Sumatera Utara
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,3355 m
= 0, 0839 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,1677 + 0,0839) m = 0,2516 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
0, 0206 m3 x 0, 2516 m = 0,2098 m = 8,2613 in 0, 0247 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (8, 2613 - 1) in = 0, 2708 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,2708 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,2708 psia = 14,9668 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 14,9668 psia = 17,9602 psia
Universitas Sumatera Utara
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) : Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
17,9602 x 6, 6023psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 17,9602 psia
d =
118,5786 psia.in + 0,042in = 0,0506 in 13.812,5 psia - 10,7761psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Universitas Sumatera Utara
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 17,9602 psia x 13, 2086 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 17,9602 psia) tahun
=
233, 6628 psia.in + 0, 042 in = 0,0504 in 27.625,0 psia - 3,5920 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.6 Screw Conveyor (SC-102) Fungsi
: Alat transportasi untuk mengangkut bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan karbon aktif
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : b)
Kapasitas conveyor (FC) Laju alir karbon aktif (F4)
= 0,1942 kg/jam = 0,5394.10-4kg/det = 4,6608 kg/hari (Tabel LA.2, Lampiran A)
Densitas karbon aktif ( ρ )
= 2267 kg/m3
(Perry, 1999)
= 141,5288 lbm/ft3 = 0,0819 lbm/in3 Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F = 1,2 (4,6608 kg/hari) = 5,5930 kg/hari Sebab : 1 ton = 1000 kg Sehingga : FC = 0,0056 ton/hari Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp.
LC.7 Tangki Pencampur I (M-101) Fungsi
: Untuk mencampur gula dengan air, hyplo supercell dan karbon aktif.
Jenis
: Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410.
Jumlah
: 1 unit.
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Hh
HT
HS HC
DT
Universitas Sumatera Utara
Gambar LC.3 Ukuran Tangki Pencampur I (M-101)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) : Adapun data – data yang di dapat sebagai berikut : F
= 441,7247 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
µ
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
(Perry, 1999)
ρ
= 1.139,5861 kg/m3 = 71,1444 lb/ft3
(Perry, 1999)
Q
= 0,0645 m3/jam
1) Volume bahan (VC) Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal campuran campuran (t) = 1jam Sehingga : VC =
F
ρ
.t =
441, 7247 kg/jam x 1 jam = 0,0645 m3 1.139,5861 kg/m3
2) Volume tangki (VT) Faktor kelonggaran (fk) = 20% Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) VC = 1,2 x 0,0645 m3 = 0,0774 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 1) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan :
Universitas Sumatera Utara
- Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 4 : 3 - Tinggi head : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 4 Dt x = Dt 4 3
π
D3t 1, 0467 D3t = 3
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = D t = 0,1308 D3t 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) = Vs + Vh
Vt
0,0774 m3 = 1,0467 Dt3 + 0,1308 Dt3 1/3
VT D= = 1,1775
1/3
0, 0774 m3 0,4036 m = 1,1775
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,4036 m = 1,3242 ft = 52,1337 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,4036 m = 0,6621 m = 26,0669 in
Tinggi silinder (Hs)
= 4 / 3 x D t =1,3333 x 0,4036 m = 0,5381m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,4036 m = 0,1009 m
4) Tinggi tangki (HT) HT = Hs + Hh = (0,5381 + 0,1009) m =0,6390 m
Universitas Sumatera Utara
5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) VC .H T 0, 0645 m3 x 0,6390 m Hc = = 0,5325 m = 20,9645 in = 0,0774 m3 VT
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis =
∑ρ
Campuran minyak I
( H C -1) =
0,0316 lb/in 3 (20,9645 - 1) in
= 0,6309 lb/in 2 Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis = 1,4693 psia Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,6309 psia = 15,3269 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga : Pdesain
= (1 + 0,2) x 15,3269 psia = 18,3923 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Universitas Sumatera Utara
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
d=
18,3923 psia x 26,0669 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun (15.600 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,3923 psia in 479,4302 psia.in + 0,042in = 0,0782 in 13.260 psia - 11,0354 psia
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Universitas Sumatera Utara
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2 S .E − 0, 2 P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
dh =
=
18,3923 psia x 52,1337 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun x 0,85) − (0, 2 x 18,3923 psia) 2 (15.600 in2 958,8596 psia.in + 0, 042 in = 0,0782 in 26.520 psia - 3, 6785 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
Universitas Sumatera Utara
J
HC E Da DT
Gambar LC.4 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur I (McCabe, dkk, 1999)
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 1) Da = 1/3 Dt
= 1/3 (1,3242 ft) = 0,4414 ft
2) E
= 1 (Da) = 0,4414 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (0,4414 ft) = 0,1103 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (0,4414 ft) = 0,0883 ft 2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (1,3242 ft) = 0,1103 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Universitas Sumatera Utara
Data Perhitungan : n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
(Geankoplis,2003)
µ
2 lb (0,4414 ft) 2 .71,1444 3 ft = 4,9615.104 Nre = det lb −4 5,5875. 10 ft.det 2) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
Untuk NRe = 4,9615.104 , NP = 3,5
(Geankoplis, 2003)
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P) 3
lbm 2 5 3,5 71,1444 3 . .(0,4414 ft) 3 5 N P .ρ .n .Da ft det P= = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2 = 1, 0374 ft.lbf/det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga : P = 0,0019 hp Efisiensi 80 % P =
0,0019 hp = 0,0023 hp 0,8
Digunakan pengaduk dengan daya 0,05 hp atau 1/20 hp.
Universitas Sumatera Utara
LC.8 Pompa (J-101) Fungsi
: Mengalirkan larutan gula dari tangki pencampur I (M-101) ke filter press (FP-101)
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas ( ρ )
= 1.139,5861 kg/m3 = 71,1444 lb/ft3
(Perry, 1999)
= 0,0412 lbm/in3 Viskositas (µ)
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
Laju alir massa (F5) = 441,7247 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.2, Lampiran A)
= 0,1227 kg/det = 0,2706 lbm/det Laju alir volumetrik (Q) =
F 0,2706 lbm/s = = 0,0038 ft3/det 3 ρ 71,1444 lbm/ft = 1,0. 10-4 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 1) Diameter pipa ekonomis = 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
Dopt
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Universitas Sumatera Utara
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (1,0.10-4)0,45 x (1.139,5861 ) 0,13 = 0,0228 m = 0,8976 in
Dipilih material pipa commercial steel 3/4 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 0,824 in = 0,07 ft
-
Diameter Luar (OD)
= 1,05 in = 0,09 ft
-
Luas Penampang (A)
= 0,534 in2 = 0,004 ft2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
Q 0, 0038 ft 3 /det = = 0,95 ft/det 0,004 ft 2 A
Sehingga : NRe =
ρ .V. ID µ
=
(71,1444 lbm/ft 3 ) x (0,95 ft/det) x (0,07 ft) 5,5875. 10−4 lbm/ft.det
= 8467,2977 3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,0333 (8467, 2977)0,32
b) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 1) Panjang pipa lurus, L1 = 25 m = 49,215 ft 2) 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft
Universitas Sumatera Utara
3) 4 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 4 x 30 x 0,172 = 20,64 ft 4) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 5) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Panjang pipa total (ΣL) = (49,215 + 2,236 + 20,64 + 2,322 + 9,288) ft = 116,511 ft c) Total friksi (∑ F) 2
∑F=
2 4.f .VΣL . 2gc.ID
ft 4(0,0333). 0,95 .(116,511) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,07) ft lbf.detik 2
= 3,1095 ft lbf / lbm
d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gcα Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Universitas Sumatera Utara
Tinggi pemompaan (∆Z) = 20 m = 65,62 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi : -Wf = ∆Z
g + ∑F gc
= 65,62 ft x
32,174 ft/detik 2 + 3,1095 ft.lbf/lbm 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2
= 68,7295 ft.lbf/lbm
e) Power pompa (P) 3
ft.lbf ft lbm P = (-Wf x Q x ρ) = 68, 7295 x 0,0038 x 71,1444 3 lbm det ft
= 18,5809
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,0338 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 0338 / 0,8 = 0,0422 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,05 hp atau 1/20 hp.
Universitas Sumatera Utara
LC.9 Filter Press (FP-101) Fungsi
: Menyaring mineral, karbon aktif dan hyplo supercell yang terkandung dalam larutan gula
Jenis
: plate and frame filter press
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Bahan filter media : Kanvas Jumlah
: 1 unit
Densitas filtrate ( ρf ) = 800,925 kg/m3 Densitas suldge ( ρs ) = 6,987 kg/m3
(Perry, 1999) (Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F7) = 441,1187 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Laju alir sludge (F6) = 0,6060 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Perhitungan perencanaan desain filter press : a) Luas Penyaringan Luas penyaringan yang efektif dihitung dengan persamaan sebagai berikut (FOUST,1979) : W L x A (1 - E) ρ s = (V + E x L x A) x ρ 1-W Dimana : L
= Tebal cake pada frame (m)
A
= Luas penyaringan efektif (m2)
ρs
= Densitas sludge (kg/m3)
Universitas Sumatera Utara
E
= Porositas partikel = 0,32
ρ
= Densitas filtrate (kg/m3)
W
= Fraksi massa sludge dalam umpan
V
= Volume filtrate hasil penyaringan (m3)
Direncanakan dalam 1 jam operasi : Volume penyaringan =
Laju alir massa filtrate (F7 ) Densitas filtrate
=
441,1187 kg/jam = 0,55 m3 3 800,925 kg/m
=
Laju alir massa cake (F6 ) Densitas cake
=
0, 6060 kg/jam = 0,0867 m3 3 6,987 kg/m
Volume sludge
Tebal sludge yang diestimasikan pada frame = 0,4 cm = 0,004 m Sehingga : W =
0, 6060 kg/jam = 0,0014 441,1187 kg/jam
Bila direncanakan setiap plate mempunyai luas 4,0 m2, maka luas penyaringan : W L x A (1 - E) ρ s = (V + E x L x A) x ρ 1-W 0, 0014 0,004 x A (1-0,32) 6,987 = (0,55 + ( 0,32 x 0, 004 A ) x 800,925 0,019 1- 0,0014 A = 0,55 + 0,0014 A 0,0176 A = 0,55 A = 31,25 m2
Universitas Sumatera Utara
Jumlah plate (n) =
31, 25 m 2 = 7,8125 buah 4 m2
Faktor keamanan = 10 % Maka, jumlah plate yang dibutuhkan (n) = 1,1 x 7,8125 buah = 8,59 buah Sehingga diambil jumlah plate = 9 buah Jumlah frame = jumlah plate = 9 buah LC.10 Bak Penampungan Sludge (B – 101) Fungsi
: Tempat menampung sludge dari hasil filter press selama 10 hari
Jenis
: Bak penampung sementara
Bahan konstruksi
: Beton
Kondisi penyimpanan = T = 250C ; P = 1 atm Bahan filter media : Kanvas Jumlah
: 1 unit
Densitas suldge ( ρs ) = 6,987 kg/m3
(Geankoplis, 2003)
Laju alir sludge (F6) = 0,6060 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Perhitungan perencanaan desain bak penampungan sludge : Direncanakan ditampung selama 10 hari (240 jam)
Universitas Sumatera Utara
F6 0, 6060 kg/jam Volume bahan, V = = xt = x 240 jam 20,8160 m3 ρs 6,987 kg/m3 Faktor kelonggaran, fk = 20 % Volume bak, Vb = V (1 + fk) = 20,8160 m3 (1 + 0,2) = 25 m3 Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : a) Panjang bak : Lebar bak
=1:1
b) Panjang bak : Tinggi bak
=2:1
c) Lebar bak : Tinggi bak
=2:1
Sehingga : Volume bak (Vb)
= p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3
25 m3
= 4t3 25 = 4
t
1
3
= 1,8420 m
Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi bak = 1,8420 m
Panjang bak = 2.t = 2 x 1,8420 m = 3,6840 m
Lebar bak = Panjang gudang = 3,6840 m
LC.11 Tangki Pencampur II (M - 102) Fungsi
: Untuk mencampur sirup dengan air dan konsentrat
Jenis
: Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS HC
DT
Gambar LC.5 Ukuran Tangki Pencampur II (M-102)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) : Adapun data – data yang di dapat sebagai berikut : F
= 2.249,7054 kg/jam
(Tabel LA.5, Lampiran A)
µ
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
(Perry, 1999)
ρ
= 974,3760 kg/m3
(Perry, 1999)
Q
= 2,3089 m3/jam
= 60,8302 lb/ft3
1) Volume bahan (VC) Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal campuran campuran (t) = 1jam Sehingga : VC =
F
ρ
.t =
2.249, 7054 kg/jam x 1 jam = 2,3089 m3 974,3760 kg/m3
2) Volume tangki (VT) Faktor kelonggaran (fk) = 20%
Universitas Sumatera Utara
Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) VC = 1,2 x 2,3089 m3 = 2,7706 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 2) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 4 : 3 - Tinggi head : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 4 Dt x = Dt 4 3
π
D3t 1, 0467 D3t = 3
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = D t = 0,1308 D3t 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt
= Vs + Vh
2,7706 m3 = 1,0467 Dt3 + 0,1308 Dt3 1/3
VT D= = 1,1775
1/3
2, 7706 m3 1,33 m = 1,1775
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 1,33 m = 4,3637 ft = 52,3621 in
Universitas Sumatera Utara
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 1,33 m = 0,665 m = 26,1810 in
Tinggi silinder (Hs)
= 4 / 3 x D t =1,3333 x1,33m = 1, 7733m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x1,33m = 0,3325 m 4) Tinggi tangki (HT) HT = Hs + Hh = (1,7733 + 0,3325) m = 2,1058 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC .H T 2,3089 m3 x 2,1058 m = 1,7549 m = 69,09 in = 2,7706 m3 VT
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis =
∑ρ
Campuran minyak I
( H C -1) =
0,0316 lb/in 3 (69, 09 - 1) in
= 2,1516 lb/in 2 Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis = 2,1516 psia Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 2,1516 psia = 16,8476 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 %
Universitas Sumatera Utara
Sehingga : Pdesain
= (1 + 0,2) x 16,8476 psia = 20,2171 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
d=
20,2171 psia x 26,1810 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun (15.600 2 x 0,85) − 0, 6 x 20, 2171 psia in 529,3039 psia.in + 0,042in = 0,082 in 13.260 psia - 12,1303 psia
Universitas Sumatera Utara
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2 S .E − 0, 2 P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
dh =
=
20,2171 psia x 56,3621 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun x 0,85) − (0, 2 x 20,2171 psia) 2 (15.600 in2
1.139,4782 psia.in + 0, 042 in = 0,082 in 26.520 psia - 4, 0434 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut 2003) :
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
HC
(Geankoplis,
J E Da DT
Gambar LC.6 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur II dkk, 1999)
(McCabe,
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 1) Da = 1/3Dt
= 1/3 (4,3637 ft) = 1,4546 ft
2) E
= 1 (Da) = 1,4546 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (1,4546 ft) = 0,3636 ft
Universitas Sumatera Utara
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (1,4546 ft) = 0,2910 ft 2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (4,3637 ft) = 0,3636 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan : n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
(Geankoplis,2003)
µ
2 lb (1,4546 ft) 2 .60,8302 3 ft = 46, 07.104 Nre = det lb 5,5875. 10−4 ft.det 2) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
Untuk NRe = 46, 07.104 , NP = 3,5
(Geankoplis, 2003)
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P) 3
lbm 2 5 3,5 60,8302 3 . .(1,4546 ft) 3 5 N P .ρ .n .Da ft det P= = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2
= 344, 7388 ft.lbf/det
Universitas Sumatera Utara
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga : P = 0,6268 hp Efisiensi 80 % P =
0,6268 hp = 0,7835 hp 0,8
Digunakan pengaduk dengan daya 1 hp
LC.12 Tangki Konsentrat (TT-104) Fungsi
: Tempat menyimpan konsentrat untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.7 Ukuran Tangki Konsentrat (TT-104)
Universitas Sumatera Utara
Tabel LC.1 Data-data Bahan yang Masuk ke Tangki Konsentrate (TT-104) Xi
F9
ρ
Xi . ρ
Q
(%)
(kg/jam)
(kg/m3)
(kg/m3)
(m3/jam)
Etil butirat
85
37,4951
1153,0
980,4750
0,0325
Sunset yellow FCF I
10
4,4112
1825,0
182,50
0,0024
Asam sitrat
5
2,2056
1665,0
83,250
0,0013
100
44,1119
-
1.246,2250
0,0362
Komposisi
Total
(Sumber : Tabel LA.4, Lampiran A, Yaws, 2008 dan PT.Coca Cola, 2010)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume tangki (VT) Dari Tabel LC.1 di dapat data – data sebagai berikut : Densitas konsentrate ∑ ρ
= 1.246,2250 kg/m3 = 77,8018 lb/ft3 = 0,045 lb/in3
Kebutuhan konsentrat (F9)
= 44,1119 kg/jam (Tabel LA.5, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 44,1119 kg/jam x 24 jam/hari = 1.058,6856 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 44,1119 kg/hari x 10 hari = 441,1190 kg 1) Volume bahan (VC)
Universitas Sumatera Utara
VC =
F' 441,1190 kg = 0,354 m3 = 3 ∑ ρ 1.246,2250 kg/m
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,354 m3 = 0,4248 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 3) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 0,4248 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3
Universitas Sumatera Utara
1/3
1/3
0, 4248 m3 0,8659 m = 0, 6542
VT D= = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,8659 m = 2,8410 ft = 34,09 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,8659 m = 0,4329 m = 17,0452 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,8659 m = 0, 4329 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,8659 m
= 0, 2165 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,4329 + 0,2165) m = 0,6494 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
0,354 m3 x 0, 6494 m = 0,5412 m = 21,3070 in 0, 4248 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (21,3070 - 1) in = 0, 7574 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,7574 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,7574 psia = 15,4534 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Universitas Sumatera Utara
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 15,4534 psia = 18,5441 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
18,5441 x 17, 0452 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,5441 psia
Universitas Sumatera Utara
d =
316,0879 psia.in + 0,042in = 0,065 in 13.812,5 psia - 11,1265 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 18,5441 psia x 34, 09 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 18,5441 psia) tahun
Universitas Sumatera Utara
=
632,1684 psia.in + 0, 042 in = 0,065 in 27.625,0 psia - 3, 7088 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
LC.13 Screw Conveyor (SC-103) Fungsi
: Alat transportasi untuk mengangkut bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan konsentrat yang digunakan.
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : a) Kapasitas conveyor (FC) Laju alir konsentrat (F9)
= 44,1119 kg/jam = 0,0122 kg/det = 1.058,6856 kg/hari (Tabel LA.5, Lampiran A)
Densitas karbon aktif ( ∑ ρ ) = 1.246,2250 kg/m3 = 77,8018 lb/ft3 = 0,045 lb/in3 Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F9 = 1,2 (1.058,6856 kg/hari) = 1.270,4227 kg/hari
Universitas Sumatera Utara
Sebab : 1 ton = 1000 kg Sehingga : FC = 1,2704 ton/hari Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut :
1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp.
LC.14 Pompa (J-102) Fungsi
: Mengalirkan final sirup dari tangki pencampur II (M-102) ke cooler (E-101)
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas ( ρ )
= 984,2419 kg/m3 = 61,4462 lb/ft3
(Perry, 1999)
Universitas Sumatera Utara
= 0,0355 lbm/in3 = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det
Viskositas (µ)
Laju alir massa (F10) = 2.249,7054 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.5, Lampiran A)
= 0,6249 kg/det = 1,6741 lbm/det Laju alir volumetrik (Q) =
1,6741 lbm/s F10 = = 0,0272 ft3/det 61, 4462 lbm/ft 3 ρ = 7,7. 10-4 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 1) Diameter pipa ekonomis = 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
Dopt
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (7,7.10-4)0,45 x (984,2419) 0,13 = 0,0353 m = 1,39 in
Dipilih material pipa commercial steel 1.1/4 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 1,38 in = 0,1149 ft
Universitas Sumatera Utara
-
Diameter Luar (OD)
= 1,65 in = 0,1374 ft
-
Luas Penampang (A)
= 1,50 in2 = 0,01 ft2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
Q 0, 0272 ft 3 /det = = 2,72 ft/det 0,01 ft 2 A
Sehingga : NRe =
ρ .V. ID µ
=
(61, 4462 lbm/ft 3 ) x (2,72 ft/det) x (0,1149 ft) 0,34. 10−3 lbm/ft.det
= 56,4813.103 3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,0207 (56, 4813.103 )0,32
b) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 1) Panjang pipa lurus, L1 = 20 m = 65,62 ft 2) 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft 3) 3 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 x 0,172 = 15,48 ft 4) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 5) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Panjang pipa total (ΣL) = (65,62 + 2,236 + 15,48 + 2,322 + 9,288) ft
Universitas Sumatera Utara
= 94,946 ft
c) Total friksi (∑ F) 2
∑F=
2 4.f .VΣL . 2gc.ID
ft 4(0,0207). 2,72 .(94,946) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,1149) ft lbf.detik 2
= 7,87 ft lbf / lbm
d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gcα
Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Tinggi pemompaan (∆Z) = 20 m = 65,62 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi : -Wf = ∆Z
g + ∑F gc
Universitas Sumatera Utara
= 65,62 ft x
32,174 ft/detik 2 + 7,87 ft.lbf/lbm 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2
= 73,49 ft.lbf/lbm
e) Power pompa (P) 3
P = (-Wf x Q x ρ) = 73, 49
= 122,8265
ft.lbf ft lbm x 0,0272 x 61,4462 3 lbm det ft
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,2233 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 2233 / 0,8 = 0,2791 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,5 hp atau 1/2 hp.
LC.15 Tangki Gas Karbon Dioksida (TC -101 ) Fungsi
: Tempat menyimpan gas karbon Dioksida (CO2) untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Temperatur (T)
: 5 oC (278 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.8 Ukuran Tangki Gas Karbon Dioksida (TC -101 ) Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume tangki (VT) Densitas gas CO2
= 1,8 kg/m3 = 0,1124 lb/ft3 = 6,5.10-5 lb/in3
Kebutuhan gas CO2 (F12)
= 22,2946 kg/jam (Tabel LA.7, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 22,2946 kg/jam x 24 jam/hari = 535,0704 kg/hari
Kebutuhan untuk 2 hari (F’) = 535,0704 kg/hari x 2 hari = 1.070,1408 kg 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
1.070,1408 kg = 594,5227 m3 3 1,8 kg/m
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 594,5227 m3
Universitas Sumatera Utara
= 713,4272 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 2) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh =
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
713,4247 m3 = 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
713, 4272 m3 10,30 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 10,3 m = 33,7943 ft = 405,511 in
Universitas Sumatera Utara
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 10,3 m = 5,15 m = 202,7555 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x10,3m = 5,15 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x10,3m = 2,575 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (5,15 + 2,575) m = 7,725 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
594,5227 m3 x 7, 725 m 713, 4272 m3
= 6,4375 m = 253,4444 in
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (253, 4444 - 1) in = 9, 4162 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 9,4162 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 9,4162 psia = 24,1122 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga
:
Universitas Sumatera Utara
Pdesain
= (1 + 0,2) x 24,1122 psia = 28,9346 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
28,9346 x 202, 7555 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 28,9346 psia
d =
5.866,6493 psia.in + 0,042in = 0,5 in 13.812,5 psia - 17,3607 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1 in.
Universitas Sumatera Utara
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 28,9346 psia x 405,511 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 28,9346 psia) tahun
=
11.733, 2986 psia.in + 0, 042 in = 0,5 in 27.625,0 psia - 5, 7869 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.16 Blower (JB-101) Fungsi
: Mengalirkan gas karbon dioksida dari tangki gas karbon dioksida (TC-101) ke tangki karbonator (TT - 101)
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain blower : a) Daya yang digunakan (P) Temperatur
= 5 OC (278 OK)
Tekanan
= 1 atm (101,3) kPa
Tetapan gas universal (R) = 0,0083 kPa m3/ kmol OK Laju alir (F12)
= 22,9496 kg/jam
(Tabel LA.17, Lampiran A)
BM
= 44,01 kg/kgmol
(Patnaik, 2003)
Laju alir (N12)
= 0,5215 kmol/jam
Laju alir volumetrik (Q) =
N.R.T P
0,5215 =
kmol 0,0083 kPa. m3 x x 278 O K jam kmol . O K 101,3 kPa
= 0,0118 m3/jam Daya blower dapat dihitung dengan persamaan : P=
144 x efisiensi x Q 33000
(Perry, dkk, 1999)
Universitas Sumatera Utara
Dimana : P
= Daya/power (hp)
Q
= Laju alir volumetrik (m3/jam)
Efisiensi (η) = 80 % Sehingga,
P=
144 × 0,8 × 0, 0118 = 4,1.10-4 hp. 33000
Jadi, daya blower yang digunakan adalah 0,05 hp atau 1/20 hp.
LC.17 Cooler (E-101) Fungsi
: Mendinginkan larutan final sirup dari 30 0 C hingga 5 0C
Jenis
: 1-6 Shell and tube exchanger
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan cooler I (E-102) : a) Direncanakan heater menggunakan desain dari Tabel.9 dan Tabel.10, Hal.842-843 (Kern, 1950) :
1) Shell Diameter dalam (ID)
:
35 in
= 2,92 ft
Baffle space (B)
:
2,4 in
= 0,1999 ft
Passes (n)
:
1
Diameter dalam (ID)
:
1,40 in = 0,1166 ft
Diameter luar (OD)
:
1.1/2 in = 0,1249 ft
2) Tube :
Universitas Sumatera Utara
BWG
:
18
Square pitch
:
1.7/8 in = 0,1562 ft
Passes
:
6
Panjang
:
20 ft
b) Beda suhu sebenarnya ( ∆t ) 1) Panas yang di lepas (Qlepas) Qlepas = 1.176.916,4888 kJ/jam = 1.115.560,652 Btu/jam (Tabel LB.10, Lampiran B) 2) Beda suhu ( ∆ TLMTD) untuk jenis aliran conter flow Arah aliran Fluida panas
T1 ∆T1 t2
T2 t1
Arah aliran Fluida dingin
∆T2
Gambar LC.9 Beda Suhu ( ∆ TLMTD) Untuk Jenis Aliran Conter Flow
Dimana : T1
= Temperatur fluida panas masuk (OF)
T2
= Temperatur fluida panas keluar (OF)
t1
= Temperatur fluida dingin masuk (OF)
t2
= Temperatur fluida dingin keluar (OF)
Fludia panas (final sirup) Laju alir bahan masuk,W = 2.249,7054 kg/jam = 879,3477 lbm/jam (Tabel LA.6, Lampiran A) Temperatur masuk (T1) = 30 oC = 86 oF
Universitas Sumatera Utara
Temperatur keluar; T2
= 5 oC
= 41 oF
Fluida dingin (Tetra fluoro ethena (CH2FCF3)/ freon-22 Laju alir bahan masuk, w = 132.834,8181 kg/jam = 292.900,7739 lbm/jam (Hal.LB-9, Lampiran B) Temperatur masuk (t1) = -5 oC
= 23 oF
Temperatur keluar; t2 = 4 oC
= 39,2 oF
Beda suhu ( ∆ TLMTD) untuk jenis aliran conter flow, sebagai berikut :
∆ TLMTD =
ΔT2 − ΔT1 ΔT ln 2 ΔT1
(Kern,1950)
Dimana : ∆ T2
= T2 – t1
= (41– 23) oF = 18 oF
∆ T1
= T1 – t2
= (86 – 39,2) oF = 46,8 oF
Sehingga : (18 − 46,8)O F ∆ TLMTD = = 30,14 oF O 18 F ln 46,8 O F 3) Suhu rata-rata fluida panas (Tav) dan suhu rata-rata fluida dingin (tav) T1 +T2 (86 + 41)O F Tav = = = 63,5 O F 2 2 tav
=
t1 + t 2 (23 + 39,2) O F = = 31,1 O F 2 2
4) Temperature group (R), (S) dan (Tav/tav)
Universitas Sumatera Utara
T -T (86 - 41) O F R= = 1 2 = 2,8 t 2 - t1 (39, 2 - 23) O F t -t (39,2 - 23) O F S= = 2 1 = 0, 26 T1 - t1 (86 - 23) O F 5) Temperature difference factor (FT) Dari Fig.18, (Kern, 1950) di dapat FT pada S 0,26 dan R 2,8 : FT
= 0,875
6) True Temperatur ( ∆t ) ∆t
= FT x ∆ TLMTD = 0,875 x 30,14 OF = 26,3725 OF
c) Jumlah tube (Nt) dan koreksi koefisien desain perpindahan panas (Ud’) 1) Luas perpindahan panas (A) Dari Tabel.8, (Kern, 1950), untuk cooler dengan fluida pemanas heavy organic dan fluida pendingin heavy organic UD = 10 2o 2o 40 Btu/jam Ft F. Maka diambil UD = 30 Btu/jam Ft F
Sehingga :
A=
Q UΔt D
1.115.560, 652 =
Btu jam
Btu 30 x 26,3725 O F 2 O jam ft F
2) Luas permukaan luar (a”) = 0,3925 ft2/ft
= 1.410,0 ft2
(Tabel.10, Kern, 1950)
3) Jumlah tube (Nt) Menurut McCabe, dkk (1999) bahwa panjang pipa standar yang digunakan untuk konstruksi alat penukar kalor adalah 8, 12, 16 dan 20 ft, sehingga :
Universitas Sumatera Utara
Panjang pipa (L) yang digunakan adalah 20 ft, maka : Nt =
A 1.410, 0 ft 2 = = 179,6178 buah L x a ll 20 ft x 0,3925 ft 2 /ft
Dari Tabel.9, Kern (1965) di ambil nilai terdekat = 182 tube 4) Luas perpindahan panas (A’) A’ = L x Nt x a” = 20 ft x 182 x 0,3925 ft2/ft = 1.428,70 ft2 5) Koreksi koefisien desain perpindahan panas (Ud’) Btu Q jam Ud’= = = 29,6074 Btu/jam ft2 0F 2 O A' x Δt 1.428, 70 ft x 26,3725 F 1.115.560, 652
d) Spesifkasi fluida panas (final sirup) pada shell side 1) Flow area shell (aS) as =
IDS x C' x B 2,92 ft x 0,0313 ft x 0,1999 ft = 0,1170 ft2 = PT 0,1562 ft
Dimana : C’ = PT - OD 2) Mass velocity shell (GS) Gs =
W 292.900, 7739 lbm/jam = = 2.504.157,068 lbm/jam ft 2 as 0,1170 ft 2
3) Bilangan Reynold (Res)
µ = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det Pπ2 −(OD )tube/ 42 DeS = 4 T π .OD tube
(Perry, 1999)
(0,1562 ft) 2 - 3,14(0,1249 ft) 2 / 4 4 = 3,14 (0,1249 ft)
Universitas Sumatera Utara
= 0,1239 ft
lbm 0,1239 ft x 2.504.157,068 DeS x Gs jam.ft 2 Res = = = 912,5.105 lbm µ 0,34. 10−3 ft.jam 4) Dari Fig.28, (Kern, 1950) di dapat jH pada ReS 912,5.105 : jH = 750 5) Dari Fig.1, Fig 4 dan Fig.5, (Kern, 1950) di dapat : Konduktifitas panas (k) final sirup (hydrocarbon liquid) pada 35O API dan Tav 63,5 OF : k = 0,0775 btu/jam.ft.0F Kapasitas panas (Cp) final sirup (hydrocarbon liquid) pada 35O API dan Tav 63,5 OF : CP = 0,485 Btu/lb.OF Maka : 1/3
Cp. μ k
1/3
Btu lb −3 0,485 lb.O F .0,34. 10 ft jam =0,1286 = Btu 0,0775 O jam. ft. F
ho μ k Cp× 6) = jH × Φs DeS k
1/3
Btu jam. ft.O F x 0,1286 = 60,33 Btu/jam ft2 OF 0,1239 ft
0,0775 = 750 x
7) Dari Fig.29, (Kern, 1950), friction factor (f) pada Res 912,5.105 : f
= 0,0009 ft2/in2
e) Spesifkasi fluida dingin dari bahan (tetra fluoro ethena/ CH2FCF3 atau freon-22 ) pada tube side :
Universitas Sumatera Utara
1) Flow area tube (aT) aT =
Nt x a T ' ∑ PassesTube
Dimana : aT’
= flow area per tube (ft)
Dari tabel.10, (Kern, 1950), didapat (aT’) pada 18 BWG 1.1/2 in : = 1,54 in2 = 0,0107 ft2
aT’
Sehingga : aT =
182 x 0,0107 ft 2 = 0,3246 ft 2 6
2) Mass velocity tube (GT) GT =
w 292.900, 7739 lb/jam = = 902.343,7274 lb/jam.ft 2 aT 0,3246 ft 2
3) Bilangan Reynold (ReT) Dari Fig.14, (Kern, 1950), di dapat : Viskositas tetra fluoro ethena/ freon-22 ( µ ) pada tav 31,1 OF
µ = 0,24 cP = 0,5808 lbm/ft.jam IDT = 1,40 in = 0,1166 ft lb 0,1166 ft x 902.343,7274 IDT x G T jam ft 2 ReT = = = 181.152,3392 lb µ 0,5808 ft jam 1) Dari Fig.28, Kern (1950) di dapat jH pada ReT 181.152,3392 : jH = 285 2) Dari Fig.1 dan Fig.2, (Kern, 1950) di dapat :
Universitas Sumatera Utara
Konduktifitas panas (k) tetra fluoro ethena/ Freon-22 liquid) pada 35O API dan tav 31,1 OF adalah :
(hydrocarbon
k = 0,0765 btu/jam.ft.0F Kapasitas panas (Cp) tetra fluoro ethena (freon-22) pada tav 31,1 OF : CP = 0,3 Btu/lb.OF Maka : 1/3
Cp. μ k
1/3
Btu lb 3, 0 lb O F .0,5808 ft jam = 2,8346 = Btu 0,0765 jam. ft. O F
hio k Cp × µ 6) = jH × ΦT IDT k
1/3
Btu jam. ft.O F x 2,8346 = 530,0289 Btu/jam ft2.OF 0,1166 ft
0,0765 = 285 x 7) Koreksi hi hio IDT = x Φ T ODT
1,4 in 530,0289 = x 494, 6936 1,5 in
8) Dari Fig.29, (Kern, 1950), friction factor (f) pada ReT 181.152,3392 : f
= 0,0021 ft2/in2
f) Clean coefficient of heat transfer (UC) dan faktor pengotor (Rd) 1) Suhu pada dinding tube (tW) tW = t aV +
ho/φS x TaV - t aV hio/φ T + ho/φS
tW = 31,1 O F +
60,33 Btu/jam.ft 2 .O F x (63,5 - 31,1) O F 2 O (530, 0289 + 60,33) Btu/jam.ft . F
= 63,6022 OF Pada suhu dinding tube (tW) 63,6022 OF, diperoleh data-data sebagai berikut (Kern, 1950) :
µ WS final sirup (mid-continent crude pada 34O API 63,6022 OF :
Universitas Sumatera Utara
µ WS = 0,485 cP µ WT tetra fluoro ethena/ freon-22 pada 63,6022 OF = 0,21 cP 2) Rasio viskositas ( φ ) Pada shell side µ φS = S µ WS
0,14
0,5104 cP = 0, 485 cP
0,14
= 1,0072
Pada tube side
µ φT = T µ WT
0,14
0, 24 cP = 0, 21 cP
0,14
= 1,02
3) Koefisien perpindahan panas (h) Pada shell side ho φS
= 60,33 Btu/jam.ft 2 .O F
ho
= 60,33 Btu/jam.ft 2 .O F x 1,0072 = 60,7644 Btu/jam.ft 2 .O F
Pada tube side (1.1/4 in IPS) hio = 530, 0289 Btu/jam.ft 2 .O F φT hio = 530, 0289 Btu/jam.ft 2 .O F x 1,02 = 540,6295 Btu/jam.ft 2 .O F 4) Clean coefficient of heat transfer (UC) hio x ho 540,6295 x 60,7644 (Btu/jam.ft 2 .O F) UC = = hio + ho 540,6295 + 60,7644 (Btu/jam.ft 2 .O F) = 54,6248 Btu/jam.ft 2 .O F 5) Faktor pengotor (Rd) Rd =
Uc - Ud' (54, 6248 - 29,6074) Btu/jam.ft 2 .O F = Uc x Ud' (54, 6248 x 29,6074) Btu/jam.ft 2 .O F
= 0,0155 jam.ft 2 .O F /Btu g) Koreksi faktor pengotor (Rd’) 1) Koreksi faktor pengotor (Rd’) Untuk jenis bahan vegetable food industrial, faktor pengotor (Rd’) yang ditetapkan sebesar 0,003 jam.ft 2 .O F /Btu (Kern, 1950). Dari perhitungan di atas
Universitas Sumatera Utara
dapat disimpulkan bahwa faktor pengotor yang terhitung (Rd) ≥ faktor pengotor yang ditetapkan (Rd’) sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima. h) Pressure drop ( ∆P ) Untuk fluida panas (campuran gas) pada shell side 1) Dari perhitungan di atas di dapat data-data (campuran gas) pada shell side, sebagai berikut :
spesifikasi
bahan
Friction factor (f) = 0,0009 ft2/in2 Panjang (L) = 20 ft GS = 2.504.157,068 lbm/jam ft 2 IDS = 35 in = 2,92 ft DeS = 0,1239 ft φS = 1,0072 Jarak buffle (B) = 2,4 in = 0,2 ft Specific gravities of hydrocarbon pada 35O API dan Tav 63,5 OF (s) : s = 0,845
(Fig.6, Kern, 1950)
2) Number of cross (N+1) L 20 ft N+1 = 12. = 12. = 1.200, 6003 B 0,1999 ft 3) Pressure drop pada shell side ( ∆PS ) ∆PS =
f .(G S ) 2 .IDS .(N+1) 5,22.1010 .DeSφ .s. S
(Pers.7.44, Kern, 1950)
0, 0009.(2.504.157,068) 2 .2,92. 1.200, 6003 = 5,089 psia ∆PS = 5,22.1010 .0,1239. 0,845. 1,0072 Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pressure drop hydrocarbon liquid < 10 psia, sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima.
Untuk fluida dingin (air pendingin) pada tube side 1) Dari perhitungan di atas di dapat data-data (air pendingin) pada tube side, sebagai berikut :
spesifikasi
bahan
Friction factor (f) = 0,0021 ft2/in2
Universitas Sumatera Utara
GT = 902.343,7274 lb/jam.ft 2 Panjang (L) = 20 ft Jumlah passes (n) = 6 IDT = 1,40 in = 0,1166 ft φ T = 1,02 Specific gravities of hydrocarbon pada 35O API (s) pada tav 31,1 OF : s = 0,88
(Tabel.6 Kern, 1950)
2) Pressure drop pada tube side ( ∆PT ) f .(G T ) 2 .L.n ∆PT1 = 5, 22.1010.IDφT ..sT = ∆PT2 =
(Pers.7.45, Kern, 1950)
0, 0021.(902.343,7274) 2 .20. 6 = 2, 4609 psia 5, 22.1010. 0,1166. 1, 02. 0,88 4.n V . .G T s 2g'
Dari Fig.27 Kern (1950) di dapat
(Pers.7.46, Kern, 1950) V pada GT 902.343,7274 : 2g'
V = 0,1 2g' Sehingga : ∆PT2 =
4.(6) .0,1 psia = 2,7273 psia 0,88
3) Pressure drop total pada tube ( ∆P ) ∆P = ∆PT1 + ∆= PT2 (2, 4609 + 2, 7273) psia = 5,1882 psia
Dari perhitungan di atas dapat disimpulakan bahwa pressure drop untuk hydrocarbon liquid < 10 psia, sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima.
LC.18 Tangki Karbonator (TT -101) Fungsi
: Tempat terjadinya proses karbonasi antara fase liquid final sirup dengan fase gas CO2 dan diarapkan gas CO2 teradsorbsi sempurna ke dalam larutan final sirup dan tangki ini diharapkan untuk keperluan proses selama 2 hari
Universitas Sumatera Utara
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 8 oC (281 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.9 Ukuran Tangki Karbonator (TT -101)
Tabel LC.2 Data-data Bahan yang Masuk ke Tangki Karbonator (TT-101) F
ρ
Q
(kg/jam)
(kg/m3)
(m3/jam)
2249,7054
1115,2335
2,0173
22,2946
1,8
12,3859
2272
-
14,4031
Komposisi Final Sirup Gas CO2 Total
(Sumber : Tabel LA.7, Lampiran A, Patnaik, 2003 dan PT.Coca Cola, 2008)
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan perencanaan desain tangki karbonator (TT-101) : a) Volume tangki (VT) Densitas minuman berkarbonasi rasa nenas ( Σρ ) : ΣF 2272 kg/jam Σρ = = = 157, 7439 kg/m3 3 ΣQ 14, 4031 m /jam = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3 = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det
Viskositas (µ)
Laju alir masa untuk 1 jam (F) = 2.272 kg
(Perry, 1999)
(Tabel LA.7, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari (F’) = 2.272 kg/jam x 24 jam/hari = 54.528 kg/hari 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
2.272 kg = 14,4031 m3 157,7439 kg/m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 14,4031 m3 = 17,2837 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 1) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka :
Universitas Sumatera Utara
Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 17,2837 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3 1/3
1/3
17, 2837 m3 3,0 m = 0, 6542
VT D= = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 3 m = 9,843 ft = 118,11 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 3 m = 1,5 m = 59,055 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 3m = 1,5 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 3m = 0, 75 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (1,5 + 0,75) m = 2,25 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
14, 4031 m3 x 2, 25 m 17, 2837 m3
= 1,8750 m = 73,82 in c) Tekanan desain (Pdesain)
Universitas Sumatera Utara
Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (73,82 - 1) in = 2, 7162 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 2,7612 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 2,7612 psia = 17,4572 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 17,4572 psia = 20,9486 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Universitas Sumatera Utara
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
20,9486 x 59, 055 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 20,9486 psia
d =
1.237,1196 psia.in + 0,042in = 0,1316 in 13.812,5 psia - 12,5692 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki ¼ in atau 0,25 in. e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in)
Universitas Sumatera Utara
S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 20,9486 psia x 118,11 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 20,9486 psia) tahun
=
2.474, 2391 psia.in + 0, 042 in = 0,1316 in 27.625,0 psia - 4,1897 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/4 in atau 0,25 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut 2003) :
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
HC
(Geankoplis,
J E Da DT
Gambar LC.10 Ukuran Turbin Untuk Tangki Karbonator dkk, 1999)
(McCabe,
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Universitas Sumatera Utara
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 1) Da = 1/3Dt
= 1/3 (9,843 ft) = 3,281 ft
2) E
= 1 (Da) = 3,281 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (3,281 ft) = 0,82 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (3,281 ft) = 0,6562 ft 2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (9,843 ft) = 0,82 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan : n = 60 putaran per menit = 1 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
µ
(Geankoplis,2003)
1 lb (3,281 ft) 2 .9,8479 3 ft = 31,18.104 Nre = det lb 0,34. 10−3 ft.det
Universitas Sumatera Utara
2) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
(Geankoplis, 2003)
Untuk NRe = 62,36.104 , NP = 3,5
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
3) Daya pengaduk (P) 3
lbm 1 3,5 9,8479 3 . .(3,281 ft)5 3 5 N .ρ .n .Da ft det P= P = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2
= 407,3219 ft.lbf/det Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga : P = 0,7406 hp Efisiensi 80 % P =
0,7406 hp = 0,9257 hp 0,8
Digunakan pengaduk dengan daya 1 hp.
LC.19 Pompa (J-103) Fungsi
: Mengalirkan produk minuman berkarbonasi ke tangki filler
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas produk minuman berkarbonasi ( ρ ) :
Universitas Sumatera Utara
ρ
= 157, 7439 kg/m3 = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3
Viskositas (µ) = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det Laju alir masa (F13)
= 2.272 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.7, Lampiran A)
= 0,6311 kg/det = 1,6907 lb/det Laju alir volumetrik (Q) =
1,6907 lbm/s F13 = = 0,1717 ft3/det 9,8479 lbm/ft 3 ρ = 4,9. 10-3 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 1) Diameter pipa ekonomis = 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
Dopt
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (4,9.10-3)0,45 x (157,7439) 0,13 = 0,064 m = 2,52 in
Di pilih material pipa commercial steel 2.1/2 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 2,469 in = 0,2058 ft
Universitas Sumatera Utara
-
Diameter Luar (OD)
= 2,88 in = 0,24 ft
-
Luas Penampang (A)
= 4,79 in2 = 0,0333 ft2
2) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
0,1717 ft 3 /det Q = = 5,1561 ft/det 0,0333 ft 2 A
Sehingga : NRe =
ρ .V. ID µ
=
(9,8479 lbm/ft 3 ) x (5,1561 ft/det) x (0,2058 ft) 0,34. 10−3 lbm/ft.det
= 30,7349.103 3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,024 (30, 7349.103 )0,32
b) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 1) Panjang pipa lurus, L1 = 25 m = 82,025 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft 2) 3 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 x 0,172 = 15,48 ft 3) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 4) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Universitas Sumatera Utara
Panjang pipa total (ΣL) = (82,025 + 2,236 + 15,48 + 2,322 + 9,288) ft = 111,351 ft c) Total friksi (∑ F) 2
2 4.f .VΣL . ∑F= 2gc.ID
ft 4(0,024). 5,1561 .(111,351) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,2058) ft lbf.detik 2
= 21,460 ft lbf / lbm
d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gc α Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Tinggi pemompaan (∆Z) = 15 m = 49,215 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi : -Wf = ∆Z
g + ∑F gc
Universitas Sumatera Utara
= 49,215 ft x
32,174 ft/detik 2 + 21,460 ft.lbf/lbm 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2
= 70,675 ft.lbf/lbm
e) Power pompa (P) 3
P = (-Wf x Q x ρ) = 70, 675
= 119,5032
ft.lbf ft lbm x 0,1717 x 9,8479 3 lbm det ft
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,2173 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 2173 / 0,8 = 0,2716 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,5 hp atau 1/2 hp.
LC.20 Gudang Produk (G-102) Fungsi
: Tempat menyimpan produk minuman berkarbonasi rasa nenas untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Prisma tegak segi empat
Bahan Konstruksi
: Dinding beton dan atap seng
Jumlah
: 1 unit.
Universitas Sumatera Utara
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Perhitungan perencanaan desain gudang : a. Volume gudang (VG) Kebutuhan produk (F15)
= 2.272 kg/jam (Tabel LA.1, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 2.272 kg/jam x 24 jam/hari = 54.528 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari
= 54.528
kg x 10 hari hari
= 545.280 kg Densitas produk minuman berkarbonasi ( ρ ) :
ρ
= 157, 7439 kg/m3 = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3
Volume gula (VC)
=
545.280 kg 157, 7439 kg/m3
= 3.456,7422 m3 Faktor kelonggaran (fk)
= 20%
Volume gudang (VG)
= (1 + 0,2) x 3.456,7422 m3 = 4.148,0907 m3
Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : 1) Panjang gudang : Lebar gudang = 1 : 1 2) Panjang gudang : Tinggi gudang = 2 : 1
Universitas Sumatera Utara
3) Lebar gudang : Tinggi gudang
=2:1
Sehingga : Volume gudang (VG) = p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3 4.148,0907 m3
= 4t3 4.148, 0907 = 4
t
1
3
= 10,1219 m Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi gudang = 10,1219 m
Panjang gudang = 2.t = 2 x 10,1219 m = 20,2438 m
Lebar gudang = Panjang gudang = 20,2438 m
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C SPESIFIKASI ALAT
LC.1 Gudang Bahan Baku (G-101) Fungsi
: Tempat menyimpan gula untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Prisma tegak segi empat
Bahan Konstruksi
: Dinding beton dan atap seng
Jumlah
: 1 unit.
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Perhitungan perencanaan desain gudang : a. Volume gudang (VG) Kebutuhan gula (F2)
= 73,5443 kg/jam (Tabel LA.1, Lampiran A) = 73,5443 kg/jam x 24 jam/hari
Kebutuhan untuk 1 hari
= 1.765,0632 kg/hari Kebutuhan untuk 10 hari
= 1.765,0632
kg x 10 hari hari
= 17.650,6320 kg Densitas gula rata - rata (ρ)
= 15,8316 kg/m3 = 0,9884 lb/ft3
(SNI, 2006, Patnaik, 2003 dan Tabel LA.1, Lampiran A)
Universitas Sumatera Utara
Volume gula (VC)
17.650, 6320 kg 15,8316 kg/m3
=
= 1.114,8988 m3 Faktor kelonggaran (fk)
= 20%
Volume gudang (VG)
= (1 + 0,2) x 1.114,8988 m3 = 1.337,8786 m3
Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : 4) Panjang gudang : Lebar gudang = 1 : 1 5) Panjang gudang : Tinggi gudang = 2 : 1 6) Lebar gudang : Tinggi gudang
=2:1
Sehingga : Volume gudang (VG) = p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3 1.337,8786 m3
= 4t3 1.337,8786 = 4
t
1
3
= 6,9415 m Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi gudang = 6,9415 m
Panjang gudang = 2.t = 2 x 6,9415 m = 13,883 m
Lebar gudang = Panjang gudang = 6,9415 m
Universitas Sumatera Utara
LC.2 Bucket Elevator (BE-101) Fungsi
: Mengangkut gula dari gudang bahan baku gula ke tangki pencampur I (M-101).
Jenis
: Centrifugal discharge buckets
Bahan
: Malleable-iron
Jumlah
: 1 unit
Temperatur
: 30 OC (303 OK)
Tekanan
: 1 atm
(G-101)
Perhitungan perencanaan desain bucket elevator : a) Spesifikasi peralatan Laju bahan yang diangkut (F2) = 73,5443 kg/jam = 0,0204 kg/det (Tabel LA.1, Lampiran A) = 1.765,0632 kg/hari = 1,7650 ton/hari Faktor kelonggaran (fk)
= 12 %
(Tabel 28-8, Perry, dkk, 1999)
Kapasitas
= (1 + 0,12) x73,5443 kg/jam = 82,3696 kg/jam = 0,0229 kg/det
Dari Tabel.21-8, Perry, dkk (1999), untuk bucket elevator dengan kapasitas ≤ 14 ton/jam, spesifikasi peralatan sebagai berikut :
7) Tinggi elevator
= 25 ft = 7,6196 m
8) Ukuran bucket
= (6 x 4 x 4¼) in = 102 in = 2,5908 m
9) Jarak antar bucket
= 12 in = 0,3048 m
10) Kecepatan bucket
= 225 ft/menit = 68,5766 m/menit = 1,1429 m/det
Universitas Sumatera Utara
11) Kecepatan putaran
= 43 putaran per menit
12) Lebar belt
= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
b) Power bucket elevator (P) Dimana:
(Peters & Timmerhaus,1976)
P = Daya (kW) m = Laju alir massa (kg/det) ∆Z = Tinggi conveyor (m)
Dari perhitungan di atas di dapat : m = 0,0229 kg/det ∆Z = 25 ft = 7,6196 m Sehingga : P = 0,07 x (0,0229 kg/det)0,63 x 7,6196 m = 0,0494 kg m/det = 0,0494.10-3 kW Sebab : 1 hp = 0,7457 kW Sehingga : P = 0,0662. 10-3 hp Jadi, daya bucket elevator yang digunakan adalah 1/20 hp atau 0,05 hp.
LC.3 Tangki Hyplo Supercell (TT-102) Fungsi
: Tempat menyimpan hyplo supercell untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.1 Ukuran Tangki Hyplo Supercell (TT-101)
Perhitungan perencanaan desain tangki : b) Volume tangki (VT) Kebutuhan hyplo supercell (F3) = 0,2648 kg/jam (Tabel LA.2, Lampiran A) Kebutuhan untuk 1 hari
= 0,2648 kg/jam x 24 jam/hari = 6,3552 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 6,3552 kg/hari x 10 hari = 63,552 kg Densitas hyplo supercell ( ρ ) = 1.033,8 kg/m3
(Yaws, 2008)
= 64,54 lbm/ft3 = 0,0373 lbm/in3 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
63,552 kg = 0,0615 m3 3 1.033,8 kg/m
Universitas Sumatera Utara
Faktor kelonggaran (fk) = 20% = (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,0615 m3
2) Volume tangki (VT)
= 0,0738 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 4) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh =
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
0,0738 m3 = 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
0, 0738 m3 0,4832 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan :
Universitas Sumatera Utara
Diameter tangki (Dt)
= 0,4832 m = 1,5854 ft = 19,0236 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,4832 m = 0,2416 m = 9,5118 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,4832 m = 0, 2416 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,4832 m
= 0,1208 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,2416 + 0,1208) m = 0,3624 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
0, 0615 m3 x 0,3624 m = 0,302 m = 11,8897 in 0, 0738 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (11,8897 - 1) in = 0, 4062 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,4062 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,4062 psia = 15,1022 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 15,1022 psia = 18,1226 psia
Universitas Sumatera Utara
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
18,1226 x 9,5118 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,1226 psia
d =
172,3785 psia.in + 0,042in = 0,0545 in 13.812,5 psia - 10,8736 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
Universitas Sumatera Utara
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 18,1226 psia x 19, 0236 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 18,1226 psia) tahun
=
344, 7571 psia.in + 0, 042 in = 0,0545 in 27.625,0 psia - 3, 6245 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.4 Screw Conveyor (SC-101) Fungsi
: Alat transportasi untuk bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan hyplo supercell
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : b) Kapasitas conveyor (FC) Laju alir hyplo supercell (F3) = 0,2648 kg/jam = 0,7355.10-4kg/det = 6,3552 kg/hari (Tabel LA.2, Lampiran A) Densitas hyplo supercell ( ρ ) = 1.033,8 kg/m3 = 64,54 lbm/ft3 = 0,0373 lbm/in3
(Yaws, 2008)
Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F = 1,2 (6,3552 kg/hari) = 7,6262 kg/hari Sebab : 1 ton = 1000 kg Sehingga : FC = 0,0076 ton/hari
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut : 1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp.
LC.5 Tangki Karbon Aktif (TT-103) Fungsi
: Tempat menyimpan karbon aktif untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan kerucut dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.2 Ukuran Tangki Karbon Aktip (TT-103)
Perhitungan perencanaan desain tangki : c) Volume tangki (VT) Kebutuhan karbon aktip (F4) = 0,1942 kg/jam (Tabel LA.2, Lampiran A) Kebutuhan untuk 1 hari
= 0,1942 kg/jam x 24 jam/hari = 4,6608 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 4,6608 kg/hari x 10 hari = 46,608 kg Densitas karbon aktip ( ρ )
= 2267 kg/m3
(Perry, 1999)
= 141,5288 lbm/ft3 = 0,0819 lbm/in3 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
46, 608 kg = 0,0206 m3 3 2267 kg/m
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,0206 m3
Universitas Sumatera Utara
= 0,0247 m3 b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 5) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 0,0247 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
0, 0247 m3 0,3355 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,3355 m = 1,1008 ft = 13,2086 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,3355 m = 0,1677 m = 6,6023 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,3355 m = 0,1677 m
Universitas Sumatera Utara
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,3355 m
= 0, 0839 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,1677 + 0,0839) m = 0,2516 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
0, 0206 m3 x 0, 2516 m = 0,2098 m = 8,2613 in 0, 0247 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (8, 2613 - 1) in = 0, 2708 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,2708 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,2708 psia = 14,9668 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 14,9668 psia = 17,9602 psia
d) Tebal silinder tangki (d)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
17,9602 x 6, 6023psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 17,9602 psia
d =
118,5786 psia.in + 0,042in = 0,0506 in 13.812,5 psia - 10,7761psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 17,9602 psia x 13, 2086 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 17,9602 psia) tahun
=
233, 6628 psia.in + 0, 042 in = 0,0504 in 27.625,0 psia - 3,5920 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.6 Screw Conveyor (SC-102) Fungsi
: Alat transportasi untuk mengangkut bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan karbon aktif
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : d)
Kapasitas conveyor (FC) Laju alir karbon aktif (F4)
= 0,1942 kg/jam = 0,5394.10-4kg/det = 4,6608 kg/hari (Tabel LA.2, Lampiran A)
Densitas karbon aktif ( ρ )
= 2267 kg/m3
(Perry, 1999)
= 141,5288 lbm/ft3 = 0,0819 lbm/in3 Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F = 1,2 (4,6608 kg/hari) = 5,5930 kg/hari Sebab : 1 ton = 1000 kg Sehingga : FC = 0,0056 ton/hari Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp. LC.7 Tangki Pencampur I (M-101) Fungsi
: Untuk mencampur gula dengan air, hyplo supercell dan karbon aktif.
Jenis
: Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410.
Jumlah
: 1 unit.
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Hh
HT
HS HC
DT
Gambar LC.3 Ukuran Tangki Pencampur I (M-101)
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) : Adapun data – data yang di dapat sebagai berikut :
F
= 441,7247 kg/jam
µ
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
(Perry, 1999)
ρ
= 1.139,5861 kg/m3 = 71,1444 lb/ft3
(Perry, 1999)
Q
= 0,0645 m3/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
2) Volume bahan (VC) Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal campuran campuran (t) = 1jam Sehingga : VC =
F
ρ
.t =
441, 7247 kg/jam x 1 jam = 0,0645 m3 1.139,5861 kg/m3
2) Volume tangki (VT) Faktor kelonggaran (fk) = 20% Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) VC = 1,2 x 0,0645 m3 = 0,0774 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 3) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan :
Universitas Sumatera Utara
- Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 4 : 3 - Tinggi head : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 4 Dt x = Dt 4 3
π
D3t 1, 0467 D3t = 3
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = D t = 0,1308 D3t 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) = Vs + Vh
Vt
0,0774 m3 = 1,0467 Dt3 + 0,1308 Dt3 1/3
VT D= = 1,1775
1/3
0, 0774 m3 0,4036 m = 1,1775
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,4036 m = 1,3242 ft = 52,1337 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,4036 m = 0,6621 m = 26,0669 in
Tinggi silinder (Hs)
= 4 / 3 x D t =1,3333 x 0,4036 m = 0,5381m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,4036 m = 0,1009 m
Universitas Sumatera Utara
4) Tinggi tangki (HT) HT = Hs + Hh = (0,5381 + 0,1009) m =0,6390 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC .H T 0, 0645 m3 x 0,6390 m = 0,5325 m = 20,9645 in = 0,0774 m3 VT
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis =
∑ρ
Campuran minyak I
( H C -1) =
0,0316 lb/in 3 (20,9645 - 1) in
= 0,6309 lb/in 2 Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis = 1,4693 psia Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,6309 psia = 15,3269 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga : Pdesain
= (1 + 0,2) x 15,3269 psia = 18,3923 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Universitas Sumatera Utara
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
d=
18,3923 psia x 26,0669 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun (15.600 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,3923 psia in
479,4302 psia.in + 0,042in = 0,0782 in 13.260 psia - 11,0354 psia
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Universitas Sumatera Utara
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2 S .E − 0, 2 P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
dh =
=
18,3923 psia x 52,1337 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun 2 (15.600 x 0,85) − (0, 2 x 18,3923 psia) in2 958,8596 psia.in + 0, 042 in = 0,0782 in 26.520 psia - 3, 6785 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut 2003) :
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
(Geankoplis,
Universitas Sumatera Utara
J
HC E Da DT
Gambar LC.4 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur I dkk, 1999)
(McCabe,
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 4) Da = 1/3 Dt
= 1/3 (1,3242 ft) = 0,4414 ft
2) E
= 1 (Da) = 0,4414 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (0,4414 ft) = 0,1103 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
4) W = 1/5 (Da) = 1/5 (0,4414 ft) = 0,0883 ft 5) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (1,3242 ft) = 0,1103 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
Universitas Sumatera Utara
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan : n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
(Geankoplis,2003)
µ
2 lb (0,4414 ft) 2 .71,1444 3 ft = 4,9615.104 Nre = det lb 5,5875. 10−4 ft.det 5) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
Untuk NRe = 4,9615.104 , NP = 3,5
(Geankoplis, 2003)
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
6) Daya pengaduk (P) 3
lbm 2 3,5 71,1444 3 . .(0,4414 ft)5 3 5 N .ρ .n .Da ft det P= P = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2
= 1, 0374 ft.lbf/det Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga : P = 0,0019 hp Efisiensi 80 % P =
0,0019 hp = 0,0023 hp 0,8
Universitas Sumatera Utara
Digunakan pengaduk dengan daya 0,05 hp atau 1/20 hp. LC.8 Pompa (J-101) Fungsi
: Mengalirkan larutan gula dari tangki pencampur I (M-101) ke filter press (FP-101)
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas ( ρ )
= 1.139,5861 kg/m3 = 71,1444 lb/ft3
(Perry, 1999)
= 0,0412 lbm/in3 Viskositas (µ)
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
Laju alir massa (F5) = 441,7247 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.2, Lampiran A)
= 0,1227 kg/det = 0,2706 lbm/det Laju alir volumetrik (Q) =
F 0,2706 lbm/s = = 0,0038 ft3/det ρ 71,1444 lbm/ft 3 = 1,0. 10-4 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 3) Diameter pipa ekonomis Dopt
= 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
Universitas Sumatera Utara
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (1,0.10-4)0,45 x (1.139,5861 ) 0,13 = 0,0228 m = 0,8976 in
Dipilih material pipa commercial steel 3/4 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 0,824 in = 0,07 ft
-
Diameter Luar (OD)
= 1,05 in = 0,09 ft
-
Luas Penampang (A)
= 0,534 in2 = 0,004 ft2
4) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
0, 0038 ft 3 /det Q = = 0,95 ft/det 0,004 ft 2 A
Sehingga :
ρ .V. ID NRe = µ
(71,1444 lbm/ft 3 ) x (0,95 ft/det) x (0,07 ft) = 5,5875. 10−4 lbm/ft.det = 8467,2977
3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,0333 (8467, 2977)0,32
b) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 6) Panjang pipa lurus, L1 = 25 m = 49,215 ft 7) 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13
Universitas Sumatera Utara
L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft 8) 4 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 4 x 30 x 0,172 = 20,64 ft 9) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 10) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Panjang pipa total (ΣL) = (49,215 + 2,236 + 20,64 + 2,322 + 9,288) ft = 116,511 ft c) Total friksi (∑ F) 2
∑F=
2 4.f .VΣL . 2gc.ID
ft 4(0,0333). 0,95 .(116,511) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,07) ft lbf.detik 2
= 3,1095 ft lbf / lbm d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gcα Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Universitas Sumatera Utara
Tinggi pemompaan (∆Z) = 20 m = 65,62 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi : -Wf = ∆Z
g + ∑F gc
= 65,62 ft x
32,174 ft/detik 2 + 3,1095 ft.lbf/lbm 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2
= 68,7295 ft.lbf/lbm
e) Power pompa (P) 3
ft.lbf ft lbm P = (-Wf x Q x ρ) = 68, 7295 x 0,0038 x 71,1444 3 lbm det ft
= 18,5809
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,0338 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 0338 / 0,8 = 0,0422 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,05 hp atau 1/20 hp.
LC.9 Filter Press (FP-101) Fungsi
: Menyaring mineral, karbon aktif dan hyplo supercell yang terkandung dalam larutan gula
Universitas Sumatera Utara
Jenis
: plate and frame filter press
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Bahan filter media : Kanvas Jumlah
: 1 unit
Densitas filtrate ( ρf ) = 800,925 kg/m3 Densitas suldge ( ρs ) = 6,987 kg/m3
(Perry, 1999) (Geankoplis, 2003)
Laju alir massa (F7) = 441,1187 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Laju alir sludge (F6) = 0,6060 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Perhitungan perencanaan desain filter press : b) Luas Penyaringan Luas penyaringan yang efektif dihitung dengan persamaan sebagai berikut (FOUST,1979) : W L x A (1 - E) ρ s = (V + E x L x A) x ρ 1-W Dimana : L
= Tebal cake pada frame (m)
A
= Luas penyaringan efektif (m2)
ρs
= Densitas sludge (kg/m3)
E
= Porositas partikel = 0,32
ρ
= Densitas filtrate (kg/m3)
W
= Fraksi massa sludge dalam umpan
Universitas Sumatera Utara
V
= Volume filtrate hasil penyaringan (m3)
Direncanakan dalam 1 jam operasi : Volume penyaringan =
Laju alir massa filtrate (F7 ) Densitas filtrate
=
441,1187 kg/jam = 0,55 m3 3 800,925 kg/m
=
Laju alir massa cake (F6 ) Densitas cake
=
0, 6060 kg/jam = 0,0867 m3 3 6,987 kg/m
Volume sludge
Tebal sludge yang diestimasikan pada frame = 0,4 cm = 0,004 m Sehingga : W =
0, 6060 kg/jam = 0,0014 441,1187 kg/jam
Bila direncanakan setiap plate mempunyai luas 4,0 m2, maka luas penyaringan : W L x A (1 - E) ρ s = (V + E x L x A) x ρ 1-W 0, 0014 0,004 x A (1-0,32) 6,987 = (0,55 + ( 0,32 x 0, 004 A ) x 800,925 0,019 1- 0,0014 A = 0,55 + 0,0014 A 0,0176 A = 0,55 A = 31,25 m2 Jumlah plate (n) =
31, 25 m 2 = 7,8125 buah 4 m2
Faktor keamanan = 10 %
Universitas Sumatera Utara
Maka, jumlah plate yang dibutuhkan (n) = 1,1 x 7,8125 buah = 8,59 buah Sehingga diambil jumlah plate = 9 buah Jumlah frame = jumlah plate = 9 buah
LC.10 Bak Penampungan Sludge (B – 101) Fungsi
: Tempat menampung sludge dari hasil filter press selama 10 hari
Jenis
: Bak penampung sementara
Bahan konstruksi
: Beton
Kondisi penyimpanan = T = 250C ; P = 1 atm Bahan filter media : Kanvas Jumlah
: 1 unit
Densitas suldge ( ρs ) = 6,987 kg/m3
(Geankoplis, 2003)
Laju alir sludge (F6) = 0,6060 kg/jam
(Tabel LA.2, Lampiran A)
Perhitungan perencanaan desain bak penampungan sludge : Direncanakan ditampung selama 10 hari (240 jam) F6 0, 6060 kg/jam Volume bahan, V = = xt = x 240 jam 20,8160 m3 ρs 6,987 kg/m3 Faktor kelonggaran, fk = 20 %
Universitas Sumatera Utara
Volume bak, Vb = V (1 + fk) = 20,8160 m3 (1 + 0,2) = 25 m3 Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : d) Panjang bak : Lebar bak
=1:1
e) Panjang bak : Tinggi bak
=2:1
f) Lebar bak : Tinggi bak
=2:1
Sehingga : Volume bak (Vb)
= p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3
25 m3
= 4t3 25 = 4
t
1
3
= 1,8420 m
Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi bak = 1,8420 m
Panjang bak = 2.t = 2 x 1,8420 m = 3,6840 m
Lebar bak = Panjang gudang = 3,6840 m
LC.11 Tangki Pencampur II (M - 102) Fungsi
: Untuk mencampur sirup dengan air dan konsentrat
Jenis
: Silinder tegak dengan alas datar dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Hh
HT
HS HC
DT
Gambar LC.5 Ukuran Tangki Pencampur II (M-102)
Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume bahan (VC) dan volume tangki (VT) : Adapun data – data yang di dapat sebagai berikut : F
= 2.249,7054 kg/jam
µ
= 0,83 cP = 5,5875. 10-4 lbm/ft. det
(Perry, 1999)
ρ
= 974,3760 kg/m3
(Perry, 1999)
Q
= 2,3089 m3/jam
(Tabel LA.5, Lampiran A)
= 60,8302 lb/ft3
2) Volume bahan (VC) Diasumsikan bahwa : Waktu tinggal campuran campuran (t) = 1jam Sehingga : VC =
F
ρ
.t =
2.249, 7054 kg/jam x 1 jam = 2,3089 m3 3 974,3760 kg/m
2) Volume tangki (VT) Faktor kelonggaran (fk) = 20% Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) VC = 1,2 x 2,3089 m3 = 2,7706 m
Universitas Sumatera Utara
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 4) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 4 : 3 - Tinggi head : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 4 Dt x = Dt 4 3
π
D3t 1, 0467 D3t = 3
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = D t = 0,1308 D3t 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt
= Vs + Vh
2,7706 m3 = 1,0467 Dt3 + 0,1308 Dt3 1/3
VT D= = 1,1775
1/3
2, 7706 m3 1,33 m = 1,1775
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 1,33 m = 4,3637 ft = 52,3621 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 1,33 m = 0,665 m = 26,1810 in
Tinggi silinder (Hs)
= 4 / 3 x D t =1,3333 x1,33m
Universitas Sumatera Utara
= 1, 7733m Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x1,33m = 0,3325 m 4) Tinggi tangki (HT) HT = Hs + Hh = (1,7733 + 0,3325) m = 2,1058 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC .H T 2,3089 m3 x 2,1058 m = 1,7549 m = 69,09 in = 2,7706 m3 VT
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis =
∑ρ
Campuran minyak I
( H C -1) =
0,0316 lb/in 3 (69, 09 - 1) in
= 2,1516 lb/in 2 Dimana : 1 lb/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis = 2,1516 psia Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 2,1516 psia = 16,8476 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga : Pdesain
= (1 + 0,2) x 16,8476 psia = 20,2171 psia
Universitas Sumatera Utara
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410 sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
d=
20,2171 psia x 26,1810 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun (15.600 2 x 0,85) − 0, 6 x 20, 2171 psia in 529,3039 psia.in + 0,042in = 0,082 in 13.260 psia - 12,1303 psia
Maka di pilih tebal dinding silinder 1/10 in atau 0,1 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 15.600 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2 S .E − 0, 2 P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
dh =
=
20,2171 psia x 56,3621 in in + (0, 0042 x 10 tahun) lb tahun x 0,85) − (0, 2 x 20,2171 psia) 2 (15.600 in2
1.139,4782 psia.in + 0, 042 in = 0,082 in 26.520 psia - 4, 0434 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut 2003) :
(Geankoplis,
Universitas Sumatera Utara
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
J
HC E Da DT
Gambar LC.6 Ukuran Turbin Untuk Tangki Pencampur II dkk, 1999)
(McCabe,
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 2) Da = 1/3 Dt
= 1/3 (4,3637 ft) = 1,4546 ft
2) E
= 1 (Da) = 1,4546 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (1,4546 ft) = 0,3636 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (1,4546 ft) = 0,2910 ft
Universitas Sumatera Utara
2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (4,3637 ft) = 0,3636 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan : n = 120 putaran per menit = 2 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
(Geankoplis,2003)
µ
2 lb (1,4546 ft) 2 .60,8302 3 ft = 46, 07.104 Nre = det lb −4 5,5875. 10 ft.det 2) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
Untuk NRe = 46, 07.104 , NP = 3,5
(Geankoplis, 2003)
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
6) Daya pengaduk (P) 3
lbm 2 3,5 60,8302 3 . .(1,4546 ft)5 3 5 N .ρ .n .Da ft det P= P = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2 = 344, 7388 ft.lbf/det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga :
Universitas Sumatera Utara
P = 0,6268 hp Efisiensi 80 % P =
0,6268 hp = 0,7835 hp 0,8
Digunakan pengaduk dengan daya 1 hp
LC.12 Tangki Konsentrat (TT-104) Fungsi
: Tempat menyimpan konsentrat untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.7 Ukuran Tangki Konsentrat (TT-104)
Tabel LC.1 Data-data Bahan yang Masuk ke Tangki Konsentrate (TT-104)
Universitas Sumatera Utara
Xi
F9
ρ
Xi . ρ
Q
(%)
(kg/jam)
(kg/m3)
(kg/m3)
(m3/jam)
Etil butirat
85
37,4951
1153,0
980,4750
0,0325
Sunset yellow FCF I
10
4,4112
1825,0
182,50
0,0024
Asam sitrat
5
2,2056
1665,0
83,250
0,0013
100
44,1119
-
1.246,2250
0,0362
Komposisi
Total
(Sumber : Tabel LA.4, Lampiran A, Yaws, 2008 dan PT.Coca Cola, 2010)
Perhitungan perencanaan desain tangki : b) Volume tangki (VT) Dari Tabel LC.1 di dapat data – data sebagai berikut : Densitas konsentrate ∑ ρ
= 1.246,2250 kg/m3 = 77,8018 lb/ft3 = 0,045 lb/in3
Kebutuhan konsentrat (F9)
= 44,1119 kg/jam (Tabel LA.5, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 44,1119 kg/jam x 24 jam/hari = 1.058,6856 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari (F’) = 44,1119 kg/hari x 10 hari = 441,1190 kg 1) Volume bahan (VC) VC =
F' 441,1190 kg = 0,354 m3 = 3 ∑ ρ 1.246,2250 kg/m
Universitas Sumatera Utara
Faktor kelonggaran (fk) = 20% = (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 0,354 m3
2) Volume tangki (VT)
= 0,4248 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 6) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 0,4248 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
0, 4248 m3 0,8659 m = 0, 6542
Universitas Sumatera Utara
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 0,8659 m = 2,8410 ft = 34,09 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 0,8659 m = 0,4329 m = 17,0452 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 0,8659 m = 0, 4329 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 0,8659 m = 0, 2165 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (0,4329 + 0,2165) m = 0,6494 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) V x HT Hc = C VT
0,354 m3 x 0, 6494 m = 0,5412 m = 21,3070 in = 0, 4248 m3
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (21,3070 - 1) in = 0, 7574 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 0,7574 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 0,7574 psia = 15,4534 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga
:
Universitas Sumatera Utara
Pdesain
= (1 + 0,2) x 15,4534 psia = 18,5441 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
18,5441 x 17, 0452 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 18,5441 psia
d =
316,0879 psia.in + 0,042in = 0,065 in 13.812,5 psia - 11,1265 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1/10 in atau 0,1 in.
Universitas Sumatera Utara
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 18,5441 psia x 34, 09 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 18,5441 psia) tahun
=
632,1684 psia.in + 0, 042 in = 0,065 in 27.625,0 psia - 3, 7088 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/10 in atau 0,1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.13 Screw Conveyor (SC-103) Fungsi
: Alat transportasi untuk mengangkut bentuk fraksi butiran atau powder dari bahan konsentrat yang digunakan.
Jenis
: Horizontal screw conveyor
Bahan konstruksi
: Mounted sectional spiral flights
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain screw conveyor : b) Kapasitas conveyor (FC) Laju alir konsentrat (F9)
= 44,1119 kg/jam = 0,0122 kg/det = 1.058,6856 kg/hari (Tabel LA.5, Lampiran A)
Densitas karbon aktif ( ∑ ρ ) = 1.246,2250 kg/m3 = 77,8018 lb/ft3 = 0,045 lb/in3 Dimana : Faktor keamanan (fk) = 20 % Sehingga : FC = (1 + 0,2) x F9 = 1,2 (1.058,6856 kg/hari) = 1.270,4227 kg/hari Sebab : 1 ton = 1000 kg Sehingga : FC = 1,2704 ton/hari
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 21-6 (Perry, dkk, 1999), diperoleh data screw conveyor berdasarkan kapasitas ≤ 5 ton/hari, sebagai berikut :
1)
Diameter tingkat
= 9 in
2)
Diameter pipa
= 2.1/2 in
3)
Pusat gantungan
= 10 ft
4)
Kecepatan motor
= 40 putaran per menit
5)
Diameter bagian umpan = 6 in
6)
Panjang
= 15 ft
7)
Daya screw conveyor
= 0,43 hp
Daya screw conveyor yang digunakan ½ hp atau 0,5 hp.
LC.14 Pompa (J-102) Fungsi
: Mengalirkan final sirup dari tangki pencampur II (M-102) ke cooler (E-101)
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas ( ρ )
= 984,2419 kg/m3 = 61,4462 lb/ft3
(Perry, 1999)
= 0,0355 lbm/in3 Viskositas (µ)
= 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det
Laju alir massa (F10) = 2.249,7054 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.5, Lampiran A)
Universitas Sumatera Utara
= 0,6249 kg/det = 1,6741 lbm/det F10 1,6741 lbm/s Laju alir volumetrik (Q) = = = 0,0272 ft3/det 3 ρ 61, 4462 lbm/ft = 7,7. 10-4 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 3) Diameter pipa ekonomis = 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
Dopt
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (7,7.10-4)0,45 x (984,2419) 0,13 = 0,0353 m = 1,39 in
Dipilih material pipa commercial steel 1.1/4 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 1,38 in = 0,1149 ft
-
Diameter Luar (OD)
= 1,65 in = 0,1374 ft
-
Luas Penampang (A)
= 1,50 in2 = 0,01 ft2
Universitas Sumatera Utara
4) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
0, 0272 ft 3 /det Q = = 2,72 ft/det 0,01 ft 2 A
Sehingga : NRe =
ρ .V. ID µ
=
(61, 4462 lbm/ft 3 ) x (2,72 ft/det) x (0,1149 ft) 0,34. 10−3 lbm/ft.det
= 56,4813.103 3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,0207 (56, 4813.103 )0,32
b) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 6) Panjang pipa lurus, L1 = 20 m = 65,62 ft 7) 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft 8) 3 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 x 0,172 = 15,48 ft 9) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 10) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Panjang pipa total (ΣL) = (65,62 + 2,236 + 15,48 + 2,322 + 9,288) ft = 94,946 ft
Universitas Sumatera Utara
c) Total friksi (∑ F) 2
∑F=
2 4.f .VΣL . 2gc.ID
ft 4(0,0207). 2,72 .(94,946) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,1149) ft lbf.detik 2
= 7,87 ft lbf / lbm
d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gcα Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Tinggi pemompaan (∆Z) = 20 m = 65,62 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi : -Wf = ∆Z
g + ∑F gc
= 65,62 ft x
32,174 ft/detik 2 + 7,87 ft.lbf/lbm 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2
= 73,49 ft.lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
e) Power pompa (P) 3
ft.lbf ft lbm P = (-Wf x Q x ρ) = 73, 49 x 0,0272 x 61,4462 3 lbm det ft
= 122,8265
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,2233 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 2233 / 0,8 = 0,2791 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,5 hp atau 1/2 hp.
LC.15 Tangki Gas Karbon Dioksida (TC -101 ) Fungsi
: Tempat menyimpan gas karbon Dioksida (CO2) untuk keperluan proses selama 10 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 5 oC (278 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Universitas Sumatera Utara
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.8 Ukuran Tangki Gas Karbon Dioksida (TC -101 ) Perhitungan perencanaan desain tangki : a) Volume tangki (VT) Densitas gas CO2
= 1,8 kg/m3 = 0,1124 lb/ft3 = 6,5.10-5 lb/in3
Kebutuhan gas CO2 (F12)
= 22,2946 kg/jam (Tabel LA.7, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 22,2946 kg/jam x 24 jam/hari = 535,0704 kg/hari
Kebutuhan untuk 2 hari (F’) = 535,0704 kg/hari x 2 hari = 1.070,1408 kg 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
1.070,1408 kg = 594,5227 m3 1,8 kg/m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 594,5227 m3 = 713,4272 m3
Universitas Sumatera Utara
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 2) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh) Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh =
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
713,4247 m3 = 0,6542 Dt3 1/3
VT D= = 0, 6542
1/3
713, 4272 m3 10,30 m = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 10,3 m = 33,7943 ft = 405,511 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 10,3 m = 5,15 m = 202,7555 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x10,3m = 5,15 m
Universitas Sumatera Utara
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x10,3m
= 2,575 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (5,15 + 2,575) m = 7,725 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
594,5227 m3 x 7, 725 m 713, 4272 m3
= 6,4375 m = 253,4444 in
c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (253, 4444 - 1) in = 9, 4162 lb/in 2
Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 9,4162 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 9,4162 psia = 24,1122 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 24,1122 psia = 28,9346 psia
d) Tebal silinder tangki (d)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi) R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
28,9346 x 202, 7555 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 28,9346 psia
d =
5.866,6493 psia.in + 0,042in = 0,5 in 13.812,5 psia - 17,3607 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki 1 in.
e) Tebal head tangki (dh)
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan dh = 28,9346 psia x 405,511 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 28,9346 psia) tahun
=
11.733, 2986 psia.in + 0, 042 in = 0,5 in 27.625,0 psia - 5, 7869 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki.
Universitas Sumatera Utara
LC.16 Blower (JB-101) Fungsi
: Mengalirkan gas karbon dioksida dari tangki gas karbon dioksida (TC-101) ke tangki karbonator (TT - 101)
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan desain blower : a) Daya yang digunakan (P) Temperatur
= 5 OC (278 OK)
Tekanan
= 1 atm (101,3) kPa
Tetapan gas universal (R) = 0,0083 kPa m3/ kmol OK Laju alir (F12)
= 22,9496 kg/jam
(Tabel LA.17, Lampiran A)
BM
= 44,01 kg/kgmol
(Patnaik, 2003)
Laju alir (N12)
= 0,5215 kmol/jam
Laju alir volumetrik (Q) =
N.R.T P
0,5215 =
kmol 0,0083 kPa. m3 x x 278 O K jam kmol . O K 101,3 kPa
= 0,0118 m3/jam Daya blower dapat dihitung dengan persamaan : P=
144 x efisiensi x Q 33000
(Perry, dkk, 1999)
Universitas Sumatera Utara
Dimana : P
= Daya/power (hp)
Q
= Laju alir volumetrik (m3/jam)
Efisiensi (η) = 80 % Sehingga,
P=
144 × 0,8 × 0, 0118 = 4,1.10-4 hp. 33000
Jadi, daya blower yang digunakan adalah 0,05 hp atau 1/20 hp.
LC.17 Cooler (E-101) Fungsi
: Mendinginkan larutan final sirup dari 30 0 C hingga 5 0C
Jenis
: 1-6 Shell and tube exchanger
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan perencanaan cooler I (E-102) : a) Direncanakan heater menggunakan desain dari Tabel.9 dan Tabel.10, Hal.842-843 (Kern, 1950) :
1) Shell Diameter dalam (ID)
:
35 in
= 2,92 ft
Baffle space (B)
:
2,4 in
= 0,1999 ft
Passes (n)
:
1
Diameter dalam (ID)
:
1,40 in = 0,1166 ft
Diameter luar (OD)
:
1.1/2 in = 0,1249 ft
2) Tube :
Universitas Sumatera Utara
BWG
:
18
Square pitch
:
1.7/8 in = 0,1562 ft
Passes
:
6
Panjang
:
20 ft
b) Beda suhu sebenarnya ( ∆t ) 1) Panas yang di lepas (Qlepas) Qlepas = 1.176.916,4888 kJ/jam = 1.115.560,652 Btu/jam (Tabel LB.10, Lampiran B) 2) Beda suhu ( ∆ TLMTD) untuk jenis aliran conter flow Arah aliran Fluida panas
T1 ∆T1 t2
T2 t1
Arah aliran Fluida dingin
∆T2
Gambar LC.9 Beda Suhu ( ∆ TLMTD) Untuk Jenis Aliran Conter Flow
Dimana : T1
= Temperatur fluida panas masuk (OF)
T2
= Temperatur fluida panas keluar (OF)
t1
= Temperatur fluida dingin masuk (OF)
t2
= Temperatur fluida dingin keluar (OF)
Fludia panas (final sirup) Laju alir bahan masuk,W = 2.249,7054 kg/jam = 879,3477 lbm/jam (Tabel LA.6, Lampiran A) Temperatur masuk (T1) = 30 oC = 86 oF
Universitas Sumatera Utara
Temperatur keluar; T2
= 5 oC
= 41 oF
Fluida dingin (Tetra fluoro ethena (CH2FCF3)/ freon-22 Laju alir bahan masuk, w = 132.834,8181 kg/jam = 292.900,7739 lbm/jam (Hal.LB-9, Lampiran B) Temperatur masuk (t1) = -5 oC
= 23 oF
Temperatur keluar; t2 = 4 oC
= 39,2 oF
Beda suhu ( ∆ TLMTD) untuk jenis aliran conter flow, sebagai berikut :
∆ TLMTD =
ΔT2 − ΔT1 ΔT ln 2 ΔT1
(Kern,1950)
Dimana : ∆ T2
= T2 – t1
= (41– 23) oF = 18 oF
∆ T1
= T1 – t2
= (86 – 39,2) oF = 46,8 oF
Sehingga : (18 − 46,8)O F ∆ TLMTD = = 30,14 oF O 18 F ln 46,8 O F 3) Suhu rata-rata fluida panas (Tav) dan suhu rata-rata fluida dingin (tav) T1 +T2 (86 + 41)O F Tav = = = 63,5 O F 2 2 tav
=
t1 + t 2 (23 + 39,2) O F = = 31,1 O F 2 2
4) Temperature group (R), (S) dan (Tav/tav)
Universitas Sumatera Utara
T -T (86 - 41) O F R= = 1 2 = 2,8 t 2 - t1 (39, 2 - 23) O F t -t (39,2 - 23) O F S= = 2 1 = 0, 26 T1 - t1 (86 - 23) O F 5) Temperature difference factor (FT) Dari Fig.18, (Kern, 1950) di dapat FT pada S 0,26 dan R 2,8 : FT
= 0,875
6) True Temperatur ( ∆t ) ∆t
= FT x ∆ TLMTD = 0,875 x 30,14 OF = 26,3725 OF
c) Jumlah tube (Nt) dan koreksi koefisien desain perpindahan panas (Ud’) 1) Luas perpindahan panas (A) Dari Tabel.8, (Kern, 1950), untuk cooler dengan fluida pemanas heavy organic dan fluida pendingin heavy organic UD = 10 2o 2o 40 Btu/jam Ft F. Maka diambil UD = 30 Btu/jam Ft F
Sehingga :
A=
Q UΔt D
1.115.560, 652 =
Btu jam
Btu 30 x 26,3725 O F 2 O jam ft F
2) Luas permukaan luar (a”) = 0,3925 ft2/ft
= 1.410,0 ft2
(Tabel.10, Kern, 1950)
3) Jumlah tube (Nt) Menurut McCabe, dkk (1999) bahwa panjang pipa standar yang digunakan untuk konstruksi alat penukar kalor adalah 8, 12, 16 dan 20 ft, sehingga :
Universitas Sumatera Utara
Panjang pipa (L) yang digunakan adalah 20 ft, maka : 1.410, 0 ft 2 A Nt = = = 179,6178 buah L x a ll 20 ft x 0,3925 ft 2 /ft Dari Tabel.9, Kern (1965) di ambil nilai terdekat = 182 tube 4) Luas perpindahan panas (A’) A’ = L x Nt x a” = 20 ft x 182 x 0,3925 ft2/ft = 1.428,70 ft2 5) Koreksi koefisien desain perpindahan panas (Ud’) Btu Q jam Ud’= = = 29,6074 Btu/jam ft2 0F 2 A' x Δt 1.428, 70 ft x 26,3725 O F 1.115.560, 652
d) Spesifkasi fluida panas (final sirup) pada shell side 1) Flow area shell (aS) as =
IDS x C' x B 2,92 ft x 0,0313 ft x 0,1999 ft = 0,1170 ft2 = PT 0,1562 ft
Dimana : C’ = PT - OD 2) Mass velocity shell (GS) Gs =
W 292.900, 7739 lbm/jam = = 2.504.157,068 lbm/jam ft 2 2 as 0,1170 ft
3) Bilangan Reynold (Res)
µ = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det 2 Pπ (OD )tube/ 42 T − DeS = 4 π .OD tube
(Perry, 1999)
(0,1562 ft) 2 - 3,14(0,1249 ft) 2 / 4 = 4 3,14 (0,1249 ft)
= 0,1239 ft
Universitas Sumatera Utara
lbm 0,1239 ft x 2.504.157,068 DeS x Gs jam.ft 2 = = 912,5.105 Res = lbm µ 0,34. 10−3 ft.jam 4) Dari Fig.28, (Kern, 1950) di dapat jH pada ReS 912,5.105 : jH = 750 5) Dari Fig.1, Fig 4 dan Fig.5, (Kern, 1950) di dapat : Konduktifitas panas (k) final sirup (hydrocarbon liquid) pada 35O API dan Tav 63,5 OF : k = 0,0775 btu/jam.ft.0F Kapasitas panas (Cp) final sirup (hydrocarbon liquid) pada 35O API dan Tav 63,5 OF : CP = 0,485 Btu/lb.OF Maka : 1/3
Cp. μ k
1/3
Btu lb −3 0,485 lb.O F .0,34. 10 ft jam =0,1286 = Btu 0,0775 O jam. ft. F
ho μ k Cp× 6) = jH × Φs DeS k
1/3
Btu jam. ft.O F x 0,1286 = 60,33 Btu/jam ft2 OF 0,1239 ft
0,0775 = 750 x
7) Dari Fig.29, (Kern, 1950), friction factor (f) pada Res 912,5.105 : f
= 0,0009 ft2/in2
e) Spesifkasi fluida dingin dari bahan (tetra fluoro ethena/ CH2FCF3 atau freon-22 ) pada tube side : 1) Flow area tube (aT)
Universitas Sumatera Utara
aT =
Nt x a T ' ∑ PassesTube
Dimana : aT’
= flow area per tube (ft)
Dari tabel.10, (Kern, 1950), didapat (aT’) pada 18 BWG 1.1/2 in : = 1,54 in2 = 0,0107 ft2
aT’
Sehingga : aT =
182 x 0,0107 ft 2 = 0,3246 ft 2 6
2) Mass velocity tube (GT) GT =
w 292.900, 7739 lb/jam = = 902.343,7274 lb/jam.ft 2 2 aT 0,3246 ft
3) Bilangan Reynold (ReT) Dari Fig.14, (Kern, 1950), di dapat : Viskositas tetra fluoro ethena/ freon-22 ( µ ) pada tav 31,1 OF
µ = 0,24 cP = 0,5808 lbm/ft.jam IDT = 1,40 in = 0,1166 ft
lb 0,1166 ft x 902.343,7274 IDT x G T jam ft 2 ReT = = = 181.152,3392 lb µ 0,5808 ft jam 3) Dari Fig.28, Kern (1950) di dapat jH pada ReT 181.152,3392 : jH = 285 4) Dari Fig.1 dan Fig.2, (Kern, 1950) di dapat : Konduktifitas panas (k) tetra fluoro ethena/ Freon-22 liquid) pada 35O API dan tav 31,1 OF adalah :
(hydrocarbon
Universitas Sumatera Utara
k = 0,0765 btu/jam.ft.0F Kapasitas panas (Cp) tetra fluoro ethena (freon-22) pada tav 31,1 OF : CP = 0,3 Btu/lb.OF Maka : 1/3
Cp. μ k
1/3
Btu lb 3, 0 lb O F .0,5808 ft jam = 2,8346 = Btu 0,0765 O jam. ft. F
hio k Cp × µ = jH × ΦT IDT k
1/3
6)
Btu jam. ft.O F x 2,8346 = 530,0289 Btu/jam ft2.OF 0,1166 ft
0,0765 = 285 x 7) Koreksi hi hio IDT = x Φ T ODT
1,4 in 530,0289 = x 494, 6936 1,5 in
8) Dari Fig.29, (Kern, 1950), friction factor (f) pada ReT 181.152,3392 : f
= 0,0021 ft2/in2
f) Clean coefficient of heat transfer (UC) dan faktor pengotor (Rd) 1) Suhu pada dinding tube (tW) tW = t aV +
ho/φS x TaV - t aV hio/φ T + ho/φS
tW = 31,1 O F +
60,33 Btu/jam.ft 2 .O F x (63,5 - 31,1) O F (530, 0289 + 60,33) Btu/jam.ft 2 .O F
= 63,6022 OF Pada suhu dinding tube (tW) 63,6022 OF, diperoleh data-data sebagai berikut (Kern, 1950) :
µ WS final sirup (mid-continent crude pada 34O API 63,6022 OF : µ WS = 0,485 cP µ WT tetra fluoro ethena/ freon-22 pada 63,6022 OF = 0,21 cP
Universitas Sumatera Utara
2) Rasio viskositas ( φ ) Pada shell side µ φS = S µ WS
0,14
0,5104 cP = 0, 485 cP
0,14
= 1,0072
Pada tube side
µ φT = T µ WT
0,14
0, 24 cP = 0, 21 cP
0,14
= 1,02
3) Koefisien perpindahan panas (h) Pada shell side ho φS
= 60,33 Btu/jam.ft 2 .O F
ho
= 60,33 Btu/jam.ft 2 .O F x 1,0072 = 60,7644 Btu/jam.ft 2 .O F
Pada tube side (1.1/4 in IPS) hio = 530, 0289 Btu/jam.ft 2 .O F φT hio = 530, 0289 Btu/jam.ft 2 .O F x 1,02 = 540,6295 Btu/jam.ft 2 .O F 4) Clean coefficient of heat transfer (UC) UC =
hio x ho 540,6295 x 60,7644 (Btu/jam.ft 2 .O F) = hio + ho 540,6295 + 60,7644 (Btu/jam.ft 2 .O F)
= 54,6248 Btu/jam.ft 2 .O F 5) Faktor pengotor (Rd) Rd =
Uc - Ud' (54, 6248 - 29,6074) Btu/jam.ft 2 .O F = Uc x Ud' (54, 6248 x 29,6074) Btu/jam.ft 2 .O F
= 0,0155 jam.ft 2 .O F /Btu g) Koreksi faktor pengotor (Rd’) 1) Koreksi faktor pengotor (Rd’) Untuk jenis bahan vegetable food industrial, faktor pengotor (Rd’) yang ditetapkan sebesar 0,003 jam.ft 2 .O F /Btu (Kern, 1950). Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pengotor yang terhitung (Rd) ≥ faktor pengotor yang ditetapkan (Rd’) sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima.
Universitas Sumatera Utara
h) Pressure drop ( ∆P ) Untuk fluida panas (campuran gas) pada shell side 2) Dari perhitungan di atas di dapat data-data (campuran gas) pada shell side, sebagai berikut :
spesifikasi
bahan
Friction factor (f) = 0,0009 ft2/in2 Panjang (L) = 20 ft GS = 2.504.157,068 lbm/jam ft 2 IDS = 35 in = 2,92 ft DeS = 0,1239 ft φS = 1,0072 Jarak buffle (B) = 2,4 in = 0,2 ft Specific gravities of hydrocarbon pada 35O API dan Tav 63,5 OF (s) : s = 0,845
(Fig.6, Kern, 1950)
2) Number of cross (N+1) L 20 ft N+1 = 12. = 12. = 1.200, 6003 B 0,1999 ft 3) Pressure drop pada shell side ( ∆PS ) f .(G S ) 2 .IDS .(N+1) ∆PS = 5,22.1010 .DeSφ .s. S ∆PS =
(Pers.7.44, Kern, 1950)
0, 0009.(2.504.157,068) 2 .2,92. 1.200, 6003 = 5,089 psia 5,22.1010 .0,1239. 0,845. 1,0072
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa pressure drop hydrocarbon liquid < 10 psia, sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima.
Untuk fluida dingin (air pendingin) pada tube side 2) Dari perhitungan di atas di dapat data-data (air pendingin) pada tube side, sebagai berikut :
spesifikasi
bahan
Friction factor (f) = 0,0021 ft2/in2 GT = 902.343,7274 lb/jam.ft 2 Panjang (L) = 20 ft Jumlah passes (n) = 6
Universitas Sumatera Utara
IDT = 1,40 in = 0,1166 ft φ T = 1,02 Specific gravities of hydrocarbon pada 35O API (s) pada tav 31,1 OF : s = 0,88
(Tabel.6 Kern, 1950)
2) Pressure drop pada tube side ( ∆PT ) ∆PT1 =
f .(G T ) 2 .L.n 5, 22.1010.IDφT ..sT
(Pers.7.45, Kern, 1950)
0, 0021.(902.343,7274) 2 .20. 6 = = 2, 4609 psia 5, 22.1010. 0,1166. 1, 02. 0,88 ∆PT2 =
4.n V . .G T s 2g'
Dari Fig.27 Kern (1950) di dapat
(Pers.7.46, Kern, 1950) V pada GT 902.343,7274 : 2g'
V = 0,1 2g' Sehingga : ∆PT2 =
4.(6) .0,1 psia = 2,7273 psia 0,88
3) Pressure drop total pada tube ( ∆P ) ∆P = ∆PT1 + ∆= PT2 (2, 4609 + 2, 7273) psia = 5,1882 psia Dari perhitungan di atas dapat disimpulakan bahwa pressure drop untuk hydrocarbon liquid < 10 psia, sehingga desain alat pendingin (cooler) jenis shell and tube heat exchanger dapat di terima.
LC.18 Tangki Karbonator (TT -101) Fungsi
: Tempat terjadinya proses karbonasi antara fase liquid final sirup dengan fase gas CO2 dan diarapkan gas CO2 teradsorbsi sempurna ke dalam larutan final sirup dan tangki ini diharapkan untuk keperluan proses selama 2 hari
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan head ellipsoidal
Universitas Sumatera Utara
Bahan Konstruksi
: Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410
Jumlah
: 1 unit
Temperatur (T)
: 8 oC (281 OK)
Tekanan (P)
: 1 atm
Hh
HT
HS
HC DT
Gambar LC.9 Ukuran Tangki Karbonator (TT -101)
Tabel LC.2 Data-data Bahan yang Masuk ke Tangki Karbonator (TT-101) F
ρ
Q
(kg/jam)
(kg/m3)
(m3/jam)
2249,7054
1115,2335
2,0173
22,2946
1,8
12,3859
2272
-
14,4031
Komposisi Final Sirup Gas CO2 Total
(Sumber : Tabel LA.7, Lampiran A, Patnaik, 2003 dan PT.Coca Cola, 2008)
Perhitungan perencanaan desain tangki karbonator (TT-101) : c) Volume tangki (VT) Densitas minuman berkarbonasi rasa nenas ( Σρ ) :
Universitas Sumatera Utara
ΣF 2272 kg/jam Σρ = = = 157, 7439 kg/m3 3 ΣQ 14, 4031 m /jam = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3 = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det
Viskositas (µ)
Laju alir masa untuk 1 jam (F) = 2.272 kg
(Perry, 1999)
(Tabel LA.7, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari (F’) = 2.272 kg/jam x 24 jam/hari = 54.528 kg/hari 1) Volume bahan (VC) VC =
F'
ρ
=
2.272 kg = 14,4031 m3 157,7439 kg/m3
Faktor kelonggaran (fk) = 20% 2) Volume tangki (VT)
= (1 + 0,2) x VC = 1,2 x 14,4031 m3 = 17,2837 m3
b) Tinggi tangki (HT) dan tinggi cairan dalam tangki (HC) 2) Volume silinder (VS) Vs =
π 2 D t Hs 4
Direncanakan : - Tinggi silinder (Hs) : Diameter (Dt) = 1 : 2 - Tinggi head (Hh) : Diameter (Dt)
=1:4
Maka : Vs =
π 2 1 π 3 Dt x Dt = Dt 4 8 2
2) Volume head tangki ellipsoidal (Vh)
Universitas Sumatera Utara
Vh =
π 2 π 1 π 3 1 R = x D 2t x D t = Dt 3 3 2 4 24
3) Volume tangki (Vt) Vt = Vs + 2Vh = 17,2837 m3
π
π D3t + 2 D3t = 8 24
5π 3 Dt 24
= 0,6542 Dt3 1/3
1/3
17, 2837 m3 3,0 m = 0, 6542
VT D= = 0, 6542
Sehingga desain tangki yang digunakan : Diameter tangki (Dt)
= 3 m = 9,843 ft = 118,11 in
Jari-jari tangki (R)
= ½ x 3 m = 1,5 m = 59,055 in
Tinggi silinder (Hs)
= 1/ 2 x D t = 0,5 x 3m = 1,5 m
Tinggi head ellipsoidal (Hh) = 1/ 4 x D t = 0,25 x 3m = 0, 75 m 4) Tinggi tangki (HT) = Hs + Hh = (1,5 + 0,75) m = 2,25 m 5) Tinggi cairan dalam tangki (Hc) Hc =
VC x H T VT
=
14, 4031 m3 x 2, 25 m 17, 2837 m3
= 1,8750 m = 73,82 in c) Tekanan desain (Pdesain) Po = 1 atm = 14,696 psia Phidrostatis
= ρ ( H C −1) = 0,0373 lbm/in 3 (73,82 - 1) in
Universitas Sumatera Utara
= 2, 7162 lb/in 2 Dimana : 1 lbm/in2 = 1 psia Sehingga : Phidrostatis
= 2,7612 psia
Poperasi
= Po + Phidrostatis = 14,696 psi + 2,7612 psia = 17,4572 psia
Pdesain
= (1 + fk) Poperasi
Dimana : faktor keamanan (fk) = 0,2 % Sehingga Pdesain
: = (1 + 0,2) x 17,4572 psia = 20,9486 psia
d) Tebal silinder tangki (d) Direncanakan Tebal silinder tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan= 10 tahun Tebal silinder (d) =
PxR + (C x A) S .E − 0, 6 P
(Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : d = tebal tangki bagian silinder (in) P = tekanan desain (psi)
Universitas Sumatera Utara
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2 S = stress yang diizinkan E = Efisiensi sambungan
d=
20,9486 x 59, 055 psia.in + (0, 0042 in/tahun x 10 tahun) (16.250 lbm/in 2 x 0,85) − 0, 6 x 20,9486 psia
d =
1.237,1196 psia.in + 0,042in = 0,1316 in 13.812,5 psia - 12,5692 psia
Maka di pilih tebal silinder tangki ¼ in atau 0,25 in.
e) Tebal head tangki (dh) Direncanakan tebal head tangki menggunakan bahan konstruksi Stainless steel, SA-240, Grade A, Type 410, sebagai berikut (Brownell & Young, 1959) :
Faktor korosi (C)
= 0,0042 in/thn
Allowable working stress (S)
= 16.250 lb/in2
Efisiensi sambungan (E)
= 0,85
Umur alat (A) direncanakan
= 10 tahun
Tebal head tangki (dh) =
P x Dt + (C x A) 2S.E - 0,2P (Peters & Timmerhaus,1976)
Dimana : dh = tebal head tangki (in) Dt = diameter tangki (in) S = stress yang diizinkan
Universitas Sumatera Utara
E = Efisiensi sambungan dh = 20,9486 psia x 118,11 in in + (0, 0042 x 10 tahun) 2 2(16.250 lbm/in x 0,85) − (0, 2 x 20,9486 psia) tahun
=
2.474, 2391 psia.in + 0, 042 in = 0,1316 in 27.625,0 psia - 4,1897 psia
Maka di pilih tebal head tangki 1/4 in atau 0,25 in. Head terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki. f) Perhitungan perencanaan ukuran pengaduk Data-data perencanaan ukuran pengaduk, sebagai berikut 2003) :
Jenis pengaduk
: Flat six-blade turbine
Jumlah buffle (R)
:4
(Geankoplis,
J
HC E Da DT
Gambar LC.10 Ukuran Turbin Untuk Tangki Karbonator dkk, 1999)
(McCabe,
Dimana : Hc
= Tinggi cairan di dalam tangki (ft)
Da
= Diameter pengaduk (ft)
Dt
= Diameter tangki (ft)
Universitas Sumatera Utara
J
= Lebar buffle (ft)
E
= Tinggi daun pengaduk dari dasar tangki (ft)
Adapun data-data pengaduk standart sebagai berikut (McCabe, dkk, 1999) 4) Da = 1/3 Dt
= 1/3 (9,843 ft) = 3,281 ft
2) E
= 1 (Da) = 3,281 ft
3) L
= 1/4 (Da) = 0,25 (3,281 ft) = 0,82 ft
Adapun data-data pengaduk jenis Flat six-blade turbine, sebagai berikut (Geankoplis, 2003) :
1) W = 1/5 (Da) = 1/5 (3,281 ft) = 0,6562 ft 2) J = 1/12 (Dt) = 1/12 (9,843 ft) = 0,82 ft Dimana : W
= Lebar blade (daun) pengaduk (ft)
L
= Panjang blade(daun) pengaduk (ft)
Data Perhitungan : n = 60 putaran per menit = 1 putaran per detik 1) Bilangan Reynold (Nre) Nre =
n.Da 2 .ρ
µ
(Geankoplis,2003)
1 lb (3,281 ft) 2 .9,8479 3 ft = 31,18.104 Nre = det lb 0,34. 10−3 ft.det
Universitas Sumatera Utara
5) Bilangan daya (Np) Np =
P.g c ρ .n 3 .Da 5
(Geankoplis, 2003)
Untuk NRe = 62,36.104 , NP = 3,5
(Fig 3.4-5 Geankoplis,2003)
6) Daya pengaduk (P) 3
lbm 1 3,5 9,8479 3 . .(3,281 ft)5 3 5 N .ρ .n .Da ft det P= P = lbm ft gc 32,174 lbf.detik 2
= 407,3219 ft.lbf/det Dimana : 1 hp = 550 ft lbf /det Sehingga : P = 0,7406 hp Efisiensi 80 % P =
0,7406 hp = 0,9257 hp 0,8
Digunakan pengaduk dengan daya 1 hp.
LC.19 Pompa (J-103) Fungsi
: Mengalirkan produk minuman berkarbonasi ke tangki filler
Jenis
: Centrifugal pump
Bahan Konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Densitas produk minuman berkarbonasi ( ρ ) :
Universitas Sumatera Utara
ρ
= 157, 7439 kg/m3 = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3
Viskositas (µ) = 0,5104 cP = 0,34. 10-3 lbm/ft. det Laju alir masa (F13)
= 2.272 kg/jam
(Perry, 1999)
(Tabel LA.7, Lampiran A)
= 0,6311 kg/det = 1,6907 lb/det Laju alir volumetrik (Q) =
1,6907 lbm/s F13 = = 0,1717 ft3/det 9,8479 lbm/ft 3 ρ = 4,9. 10-3 m3/det
Perhitungan perencanaan desain pompa : a) Bilangan Reynold (NRe) dan faktor gesekkan (f) 5) Diameter pipa ekonomis = 0,363 (Q) 0,45 (ρ) 0,13
Dopt
(Peters & Timmerhaus, 2004)
Dimana : Dopt
= Diameter luar pipa (m)
Q
= Laju alir volum (m3/det)
ρ
= Densitas fluida (kg/m3)
Sehingga
:
Dopt
= 0,363 (4,9.10-3)0,45 x (157,7439) 0,13 = 0,064 m = 2,52 in
Di pilih material pipa commercial steel 2.1/2 in Schedule 40, sebagai berikut (App.A.5, Geankoplis, 2003) :
-
Diameter dalam (ID)
= 2,469 in = 0,2058 ft
Universitas Sumatera Utara
-
Diameter Luar (OD)
= 2,88 in = 0,24 ft
-
Luas Penampang (A)
= 4,79 in2 = 0,0333 ft2
6) Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa v=
0,1717 ft 3 /det Q = = 5,1561 ft/det 0,0333 ft 2 A
Sehingga : NRe =
ρ .V. ID µ
=
(9,8479 lbm/ft 3 ) x (5,1561 ft/det) x (0,2058 ft) 0,34. 10−3 lbm/ft.det
= 30,7349.103 3) Faktor gesekkan (f) = 0, 0056 +
= 0,0056 +
0,5 (Nre)0,32
(Geankoplis, 2003)
0,5 = 0,024 (30, 7349.103 )0,32
d) Panjang pipa ekivalen total perpipaan ( ∑L ) 1) Panjang pipa lurus, L1 = 25 m = 82,025 ft 1 buah gate valve fully open ; L/D = 13 L2 = 1 x 13 x 0,172 = 2,236 ft 2) 3 buah standard elbow 90o ; L/D = 30 L3 = 3 x 30 x 0,172 = 15,48 ft 7) 1 buah sharp edge entrance ;K = 0,5; L/D = 27 L4 = 0,5 x 27 x 0,172 = 2,322 ft 8) 1 buah sharp edge exit ; K = 1,0 ; L/D = 54 L5 = 1,0 x 54 x 0,172 = 9,288 ft
(App.C-2a, Foust,1980)
Universitas Sumatera Utara
Panjang pipa total (ΣL) = (82,025 + 2,236 + 15,48 + 2,322 + 9,288) ft = 111,351 ft
c) Total friksi (∑ F) 2
∑F=
2 4.f .VΣL . 2gc.ID
ft 4(0,024). 5,1561 .(111,351) ft det = lbm ft 2 32,174 .(0,2058) ft lbf.detik 2
= 21,460 ft lbf / lbm
d) Kerja yang diperlukan v 22 - v12 g (Z2 - Z1 ) P2 - P1 + + + ∑ F+ Wf = 0 2.g c ρ gc
(Geankoplis, 2003)
Dimana : Laju alir bahan yang masuk = laju alir bahan keluar, maka : v2 = 0 ∆ 2 gcα Karena tidak ada perbedaan tekanan, maka P2
∫ V dP = 0
P1
Tinggi pemompaan (∆Z) = 15 m = 49,215 ft Sehingga persamaan Bernauli menjadi :
Universitas Sumatera Utara
-Wf = ∆Z
g + ∑F gc
32,174 ft/detik 2 + 21,460 ft.lbf/lbm = 49,215 ft x 32,174 lbm.ft/lbf.detik 2 = 70,675 ft.lbf/lbm
e) Power pompa (P) 3
P = (-Wf x Q x ρ) = 70, 675
= 119,5032
ft.lbf ft lbm x 0,1717 x 9,8479 3 lbm det ft
ft.lbf det
Dimana : 1 hp = 550 ft lbf/ det Sehingga : P
= 0,2173 hp
Jika Efisiensi pompa, η = 80 % Sehingga : P = 0, 2173 / 0,8 = 0,2716 hp Jadi, daya pompa yang digunakan adalah 0,5 hp atau 1/2 hp.
LC.20 Gudang Produk (G-102) Fungsi
: Tempat menyimpan produk minuman berkarbonasi rasa nenas untuk keperluan proses selama 10 hari
Universitas Sumatera Utara
Jenis
: Prisma tegak segi empat
Bahan Konstruksi
: Dinding beton dan atap seng
Jumlah
: 1 unit.
Temperatur (T)
: 30 oC (303 OK).
Tekanan (P)
: 1 atm.
Perhitungan perencanaan desain gudang : a. Volume gudang (VG) Kebutuhan produk (F15)
= 2.272 kg/jam (Tabel LA.1, Lampiran A)
Kebutuhan untuk 1 hari
= 2.272 kg/jam x 24 jam/hari = 54.528 kg/hari
Kebutuhan untuk 10 hari
= 54.528
kg x 10 hari hari
= 545.280 kg Densitas produk minuman berkarbonasi ( ρ ) :
ρ
= 157, 7439 kg/m3 = 9,8479 lb/ft 3 = 5,7.10-3 lb/in 3
Volume gula (VC)
=
545.280 kg 157, 7439 kg/m3
= 3.456,7422 m3 Faktor kelonggaran (fk)
= 20%
Volume gudang (VG)
= (1 + 0,2) x 3.456,7422 m3 = 4.148,0907 m3
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan gudang bahan baku dengan perbandingan : 4) Panjang gudang : Lebar gudang = 1 : 1 5) Panjang gudang : Tinggi gudang = 2 : 1 6) Lebar gudang : Tinggi gudang
=2:1
Sehingga : Volume gudang (VG) = p x l x t = 2t x 2t x t = 4t3 4.148,0907 m3
= 4t3 4.148, 0907 = 4
t
1
3
= 10,1219 m Sehingga desain gudang yang digunakan :
Tinggi gudang = 10,1219 m
Panjang gudang = 2.t = 2 x 10,1219 m = 20,2438 m
Lebar gudang = Panjang gudang = 20,2438 m
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
LD.1 Bak Pengendapan (BP) Fungsi
:
untuk menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari sumur bor
Bentuk
: bak dengan permukaan persegi
Konstruksi
: beton kedap air
Densitas air pada suhu 300C : 998 kg/m3 Direncanakan lama penampungan 1 jam, maka : Jumlah air masuk
= 1 jam x 2.603,4117 kg/jam
Faktor keamanan
= 20 %
Volume bak
=
Panjang (p)n
= 3 x tinggi bak (t)
Lebar (1)
= 2 x tinggi bak (t)
= 18,22 m3
maka, V
=pxlxt
24,124
= 6t3
T
=
3
18,22 = 1,44m = 4,72 ft 6
diperoleh : t
= 1,44 m = 4,72 ft
p
= 4,32 m = 14,17 ft
l
= 2,88 m = 9,45 ft
LD.2 Tangki Pelarutan Aluminium Sulfat Al2(SO4)3(TP-101) Fungsi
: membuat larutan aluminium sulfat Al2(SO4)3
Bentuk
: silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Universitas Sumatera Utara
Bahan Konstruksi
: plate steel SA-167, Tipe 304
Kondisi Pelarutan
: Temperatur = 300C Tekanan = 1 atm
Jumlah air yang diolah = 2.603,4117 kg/jam Jumlah alum yang dibutuhkan asumsi 50 ppm dari jumlah air yang diolah.
Tangki pelarutan aluminium sulfat dirancang untuk 1 hari Banyak alum yang dilarutkan = 24 x 0,75 = 18 kg Densitas Al2(SO4)3
= 1363,1 kg/m3
Faktor keamanan
= 20 %
Ukuran Tangki Volume larutan , Vl
=
Volume tangki, Vt
= 1,2 x 0,044 m3 = 0,053 m3
Direncanakan perbandingan di Densitas air pada suhu 300C : 998 kg/m3 Direncanakan lama penampungan 1 jam, maka : ammeter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 3 V=
H
0,053 m3 =
(Brownell, 1959) (
0,053 m3 = Maka, D = 0,28 m
= 0,92 ft
D = 0,84 m
= 2,76 ft
Tinggi Al2(SO4)3 dalam tangki =
= 0,65 m
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 Dari table 13.1 Brownell & Young (1979), diperoleh data :
Universitas Sumatera Utara
-
Allowable stress (s)
= 12750
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
-
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
-
Tekanan desain
= 1,2 x P0
= 14,7 psi
= 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t=
+ CA
=
(Brownell, 1959) + 0,125 = 0,136 in
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki standar 3/16 in. Daya pengaduk Tipe pengaduk : marine propeller dengan jarak pitch = 2Di Dt/Di = 3, Baffle = 4
(Brownell, 1959)
Dt = 0,92 ft Di = 0,306 ft Kecepatan pengadukan, N = 400 rpm = 6,667 rps Viskositas Al2(SO4)3 = 6,72 x 10-4 lbm/ft.det
(Perry, 1999)
Dari persamaan 3.4-1, Geankoplis untuk bilangan Reynold adalah NRe = =
= 7,908 x 105
Untuk NRe 7,908 x 105 diperoleh NPo = 2 Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis : P= =
= 0,0076
Efisiensi motor penggerak
= 80 %
Daya motor penggerak
=
Universitas Sumatera Utara
Maka daya motor yang dipilih
= 0,05 hp
LD.3 Tangki Pelarutan Natrium Karbonat (Na2CO3) (TP-102) Fungsi
: Membuat larutan Natrium Karbonat (Na2CO3)
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Plate Steel SA–167, Tipe 304 Kondisi pelarutan: Temperatur = 30°C Tekanan Jumlah air yang diolah
= 1 atm = 2.603,4117 kg/jam
Jumlah alum yang dibutuhkan asumsi 27 ppm dari jumlah air yang diolah.
27 x 2.603,4117 = 0,409 kg/jam 10 6 Tangki pelarutan aluminium sulfat dirancang untuk 1 hari Banyak alum yang dilarutkan = 24 x 0,409 = 9,82 kg Densitas Na2CO3
= 1327 kg/m3
Faktor keamanan
= 20 %
Ukuran Tangki Volume larutan, V1 =
= 0,024 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,033 m3 = 0,028 m3 Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 3 1 V = πD 2 H 4 1 3 0,028 m 3 = πD 2 D 4 1 3 0,028 m 3 = πD 3 4 Maka: D = 0,215 m = 0,705 ft H = 0,645 m = 2,116 ft
Universitas Sumatera Utara
Tinggi Na2CO3 dalam tangki =
0,024 m 3 1 2 π(0,215 m ) 4
= 0,66 m
Tebal Dinding Tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 Dari table 13.1 Brownell & Young (1979), diperoleh data : -
Allowable stress (s)
= 12750
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
-
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
-
Tekanan desain
= 1,2 x Po
= 14,7 psi
= 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki + CA
t= =
(Brownell, 1959) + 0,125 = 0,134 in
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki standar 3/16 in. Daya pengaduk Tipe pengaduk : marine propeller dengan jarak pitch = 2Di Dt/Di = 3, Baffle = 4
(Brownell, 1959)
Dt = 0,705 ft Di = 0,235 ft Kecepatan pengadukan, N = 400 rpm = 6,667 rps Viskositas Na2CO3
= 3,69 x 10-4 lbm/ft.det
(Perry, 1999)
Dari persamaan 3.4-1, Geankoplis untuk bilangan Reynold adalah NRe = =
= 1,182 x 105
Universitas Sumatera Utara
Untuk NRe 1,182 x 105 diperoleh NPo = 1 Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis : P= =
= 0,002
Efisiensi motor penggerak
= 80 %
Daya motor penggerak
=
Maka daya motor yang dipilih
= 0,05 hp
LD.4 Clarifier (CL) Fungsi
: Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53 grade B Laju massa air
= 2.603,4117 kg/jam
= 4210,97 gr/det
Laju massa Al2(SO4)3
= 1,001 kg/jam
= 0,278 gr/det
Laju massa Na2CO3
= 0,541 kg/jam
= 0,150 gr/det
Massa total, m
= 4211,398 gr/detik
ρ Al2(SO4)3
= 1,363 gr/ml
(Perry, 1997)
ρ Na2CO3
= 1,327 gr/ml
(Perry, 1997)
ρ air
= 0,998 gr/ml
(Perry, 1997)
V= Vair
=
VAl2(SO4)3
=
VNa2CO3
=
Vtotal
=
ρ campuran
=
=
= 0,998 gr/cm3
Universitas Sumatera Utara
ρ partikel
=
=
= 1,350 gr/cm3
Kecepatan terminal dihitung dengan menggunakan : vs = Dimana : vs : kecepatan terminal pengendapan, cm/det ρs : densitas partikel campuran pada 30oC ρ : densitas larutan pada 30oC Dp : diameter partikel
= 0,002 cm
g : percepatan gravitasi = 980 cm/det π : viskositas pada larutan pada 30oC
= 0,0345 gr/cm.det
(Perry,1999)
maka, vs =
= 0,02 cm/det
Ukuran Clarifier Laju volumetrik, Q =
= 4219,837 cm3/det
Q = 4 x 10-4 x D2 Dimana : Q = laju alir volumetrik umpan, cm3/det D = diameter clarifier, m Sehingga : D=
=
= 3274,844 = 3,274 m = 10,74 ft
Ditetapkan tinggi clarifier, H = 4,5 m
= 14,764 ft
Waktu pengendapan : t=
=
= 22500 det = 6,25 jam
Tebal dinding clarifier Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B
Universitas Sumatera Utara
Dari table 13.1 Brownell & Young (1979, diperoleh data : -
Allowable stress (s)
= 12750
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
-
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
-
Tekanan desain
= 1,2 x Po
= 14,7 psi
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki t=
+ CA
=
(Brownell, 1959) + 0,125 = 0,236 in
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki standar 1/4 in. Daya clarifier 0,006 D2
P=
(Ulrich, 1984)
Dimana : P : daya yang dibutuhkan clarifier, kW P = 0,006 x (3,274)2 = 0,064 hp = 0,047 kW
LD.5 Sand Filter (SF) Fungsi
: Menyaring partikel-partikel yang masih terbawa dalam air yang keluar dari clarifier
Bentuk
: silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53 grade B Laju alir massa
: 2.603,4117 kg/jam
Densitas air pada 30oC
: 998 kg/m3
Tangki direncanakan menampung air setiap ¼ jam Faktor keamanan
: 20 %
Maka,
Universitas Sumatera Utara
= 3,797 m3
Volume air =
Volume tangki = 1,2 x 3,797 = 4,556 m3 Direncanakan perbandingan tinggi penyaring dengan diameter (Hs : D) = 2 : 1 tinggi head dengan diameter (Hh : D) Vs =
=
=
= 1,57 D3
=1:6
(Brownell, 1959)
= 0,131 D3
Vh =
Vt = Vs + Vh 6,031
= 1,57 D3 + 0,131 D3
D
=
= 1,525 m = 5,003 ft
Hs = 2 D = 2 (1,525) = 3,050 m = 10,006 ft Hh = 1/6 D = 1/6 (1,525) = 0,255 m = 0,837 ft Sehingga, tinggi tangki = 3,050 + 2(0,255) = 3,560 m = 11,679 ft Volume air
= 5,026 m3
V shell
=
= 3,712 m3
Tinggi air (Ha)
=
x 3,050 = 2,251 m = 7,385 ft
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B Dari table 13.1 Brownell & Young (1979, diperoleh data : -
Allowable stress (s)
= 12750
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
-
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
-
Tekanan desain
= 1,2 x Po
= 14,7 psi
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki
Universitas Sumatera Utara
t=
+ CA
(Brownell, 1959) + 0,125 = 0,177 in
=
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki 3/16 in.
Daya clarifier 0,006 D2
P=
(Ulrich, 1984)
Dimana : P : daya yang dibutuhkan clarifier, kW P = 0,006 x (3,274)2 = 0,064 hp = 0,047 kW Laju massa Al2(SO4)3
= 1,001 kg/jam
= 0,278 gr/det
Laju massa Na2CO3
= 0,541 kg/jam
= 0,150 gr/det
Massa total, m
= 4211,398 gr/detik
ρ Al2(SO4)3
= 1,363 gr/ml
(Perry, 1997)
ρ Na2CO3
= 1,327 gr/ml
(Perry, 1997)
ρ air
= 0,998 gr/ml
(Perry, 1997)
V= Vair
=
VAl2(SO4)3
=
VNa2CO3
=
Vtotal
=
ρ campuran
=
ρ partikel
=
= 0,998 gr/cm3
= =
= 1,350 gr/cm3
Kecepatan terminal dihitung dengan menggunakan : vs =
Universitas Sumatera Utara
Dimana : vs : kecepatan terminal pengendapan, cm/det ρs : densitas partikel campuran pada 30oC ρ : densitas larutan pada 30oC Dp : diameter partikel
= 0,002 cm
g : percepatan gravitasi = 980 cm/det π : viskositas pada larutan pada 30oC
= 0,0345 gr/cm.det
(Perry,1999)
maka, vs =
= 0,02 cm/det
Ukuran Clarifier Laju volumetrik, Q =
= 4219,837 cm3/det
Q = 4 x 10-4 x D2 Dimana : Q = laju alir volumetrik umpan, cm3/det D = diameter clarifier, m Sehingga : D=
=
= 3274,844 = 3,274 m = 10,74 ft
Ditetapkan tinggi clarifier, H = 4,5 m
= 14,764 ft
Waktu pengendapan : t=
=
= 22500 det = 6,25 jam
Tebal dinding clarifier Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B Dari table 13.1 Brownell & Young (1979, diperoleh data : -
Allowable stress (s)
= 12750
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
= 14,7 psi
Universitas Sumatera Utara
-
Faktor keamanan tekanan
-
Tekanan desain
= 20 %
= 1,2 x Po
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki t=
+ CA
(Brownell, 1959)
=
+ 0,125 = 0,236 in
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki standar 1/4 in. Daya clarifier 0,006 D2
P=
(Ulrich, 1984)
Dimana : P : daya yang dibutuhkan clarifier, kW P = 0,006 x (3,274)2 = 0,064 hp = 0,047 kW
Data:7 Kondisi penyaringan : Temperatur = 30°C Tekanan
= 1 atm
Laju massa air
= 6.073,4272 kg/jam
Densitas air
= 995,68 kg/m3
Faktor keamanan
= 20 %
(Perry, 1997)
Sand filter dirancang untuk penampungan ¼ jam operasi. Perhitungan: Ukuran Sand Filter Volume air, Va =
6.073,4272 kg/jam × 0,25 jam = 1,5249 m3 3 995,68 kg/m
Volume tangki, Vt = 1,2 × 1,5249 m3 = 1,83 m3 Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi, D : H = 3 : 4
Universitas Sumatera Utara
1 πD 2 H 4 1 4 1,83 m 3 = πD 2 D 4 3 1 1,83 m 3 = πD 3 3 Maka: V=
Diameter Penyaring, D = 1,2045 m Tinggi Penyaring, H = 1,606 m Tebal Dinding Sand Filter Tinggi cairan dalam tangki =
1,5249 m 3 = 1,3383 m 1 2 π(1,2045) 4
Tekanan hidrostatik P = ρxgxl = 995,68 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,3383 m = 13.058,2126 Pa = 13,0582 kPa Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa P = 13,0582 kPa + 101,325 kPa = 114,3832 kPa Faktor kelonggaran = 5 % Maka, Pdesign = (1,05) (114,3832 kPa) = 120,1024 kPa Joint efficiency = 0,8
(Brownell,1959,hal:254)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kP
(Brownell,1959,hal:251)
Tebal shell tangki:
PD 2SE − 1,2P (120,1024 kPa) (1,2045 m) = 2(87.218,714 kPa)(0,8) − 1,2(120,1024 kPa) = 0,001 m = 0,0409 in
t=
Universitas Sumatera Utara
Faktor korosi
= 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0623 in + 1/8 in = 0,1659 in Tebal shell standar yang digunakan = ¼ in
(Brownell,1959,hal:94)
LD.6 Menara Air (MA) Fungsi
: mendistribusikan air untuk berbagai keperluan
Jenis
: Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan
: Plate Steel SA–167, Tipe 30
Laju alir massa
: 2.603,4117 kg/jam
Densitas air pada 30oC : 998 kg/m3 Faktor keamanan : 20 % Maka, = 15,18 m3
Volume air =
Volume tangki = 1,2 x 15,18 = 18,216 m3 Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder H = 3D 1 πD 2 H 4 1 V = πD 2 H 4 3 18,216 = πD 3 4 V=
D = 0,215 m = 0,705 ft H = 0,645 m = 2,116 ft Tebal Dinding Tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 Dari table 13.1 Brownell & Young (1979), diperoleh data : -
Allowable stress (s)
= 12750
Universitas Sumatera Utara
-
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
-
Faktor korosi (CA)
= 1/8 in
-
Tekanan operasi, P0
= 1 atm
-
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
-
Tekanan desain
= 1,2 x Po
= 14,7 psi
= 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t=
+ CA
(Brownell, 1959)
=
+ 0,125 = 0,192 in
Dari table 5.4 Brownell & Young (1979), dipilih tebal tangki standar 1/4 in.
LD.7 Menara Pendingin Air (WCT) Fungsi
: mendinginkan air pendingin bekas dari temperature 40oC menjadi 25oC
Jenis
: Machanical Draft Cooling Tower
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA–53 Grade
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
:
Suhu air masuk menara (TL2) = 40oC = 104oF Suhu air keluar menara (TL1) = 25oC = 77oF Suhu udara (TG1)
= 25oC = 77oF
Dari gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh suhu bola basah, Tw = 70oC Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,020 kg uap air/kg udara kering Dari gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 1,25 gal/ft2.menit Densitas air (40oC)
= 998 kg/m3
Laju massa air pendingin
= 230768,706 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin
= 230768,706 / 988 = 233,571 m3/jam
Kapasitas air, Q
= 233,571 m3/jam x 264,17 gal/m3 / 60 menit/jam
Universitas Sumatera Utara
= 1028,374 gal/menit Faktor keamanan
= 20 %
Luas menara, A
= 1,2 x (kapasitas air/konsentrasi air) = 1,2 x (1028,374 gal/menit)/( 1,25 gal/ft2.menit) = 1542,56 ft2
Laju alir air tiap satuan luas (L) = = 0,136 kg/s.m2 Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6 Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 0,113 kg/m2.s Perhitungan tinggi menara : Dari pers. 9.3-8, Geankoplis 1997 : Hy1
= (1,005 + 1,88 H) (T1-T0) + (2501,4 H) = (1,005 + 1,88 x 0,020) (25-0) + (2501,4 (0,020) = 76,093 kJ/kg = 76,093 x 103 J/kg
Dari pers. 10.5-2, Geankoplis 1997 : G (Hy2 - Hy1) = LcL (TL2 – TL1) 0,180 (Hy2 – 76,093.103) = 0,215 (4,187.103) (40-25) Hy2 = 151,111.103 J/kg
Grafik LD.1 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Universitas Sumatera Utara
(Geankoplis, 1997)
Ketinggian menara, z =
Tabel LD.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin Hy
Hy*
1(Hy*-Hy)
76,093
80
0,256
101,1
105
0,256
126,106
130
0,257
151,111
175
0,042
Gambar LD.2 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*-Hy)
Luasan daerah di bawah kurva dari Gambar LD.2 : Estimasi kG.a = 1,207.10-7 kg.mol/s.m3
= 1,986 (Geankoplis, 1997)
Maka ketinggian menara, z = Diambil performance menara 90%, maka dari gambar 12 -15 Perry, 1999, diperoleh tenaga kipas 0,03 hp/ft2. Daya yang diperlukan = 0,03 hp/ft2 x 10,828 ft2 = 0,33 hp Digunakan daya standart 0,5 hp.
Universitas Sumatera Utara
LD. 8
Pompa Sumur Bor (P-101) Fungsi
: memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Temperatur
: 300C
Densitas air
: 998 kg/m3 = 62,3031 lbm/ft3
(Perry,1999)
Viskositas air
: 0,85 cP = 5,71 x 10-4 lbm/ft.s
(Perry,1999)
Laju alir massa (F)
: 2.603,4117 kg/jam = 12,236 lbm/det
Laju alir volume, Q
:
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 = 3,9 x (0,197)0,45 x (62,3031)0,13 = 3,212 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
: 3,5 in
-
Schedule pipa
-
Diameter dalam (ID)
: 3,548 in
= 0,296 ft
-
Diameter luar (OD)
: 4,000 in
= 0,333 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 40
: 0,06870 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,005 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f =
Universitas Sumatera Utara
Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 4 m = 13,123 ft
-
Panjang pipa horizontal, L2 = 5 m = 16,404 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,296 = 7,969 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,296 = 8,880 ft
Panjang pipa total (∑L) = 13,123 + 16,404 + 7,696 + 8,880 = 46,103 ft Faktor gesekan, F =
= = 0,090 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, ∆z = 2,5 m = 8,202 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head, Pressure head, Ws = ∆z = 8,202 + 0,128 + 0 + 0,090 = 8,420 ft.lbf/lbm Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,5 hp.
LD. 9
Pompa Bak Pengendapan (P-102) Fungsi
: memompa air dari bak pengendapan ke clarifier
Universitas Sumatera Utara
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Temperatur
: 300C
Densitas air
: 998 kg/m3 = 62,3031 lbm/ft3
(Perry,1999)
Viskositas air
: 0,85 cP = 5,71 x 10-4 lbm/ft.s
(Perry,1999)
Laju alir massa (F)
: 2.603,4117 kg/jam = 12,236 lbm/det
Laju alir volume, Q
:
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 = 3,9 x (0,197)0,45 x (62,3031)0,13 = 3,212 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
: 3,5 in
-
Schedule pipa
-
Diameter dalam (ID)
: 3,548 in
= 0,296 ft
-
Diameter luar (OD)
: 4,000 in
= 0,333 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 40
: 0,06870 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,005 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f = Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 6 m = 19,685 ft
Universitas Sumatera Utara
-
Panjang pipa horizontal, L2 = 6 m = 19,685 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,296 = 7,696 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,296 = 8,880 ft
Panjang pipa total (∑L) = 13,123 + 16,404 + 7,696 + 8,880 = 46,103 ft Faktor gesekan, F =
= = 0,109 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, ∆z = 5,5 m = 18,044 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head, Pressure head, Ws = ∆z = 18,044 + 0,128 + 0 + 0,190 = 18,362 ft.lbf/lbm Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,5 hp.
LD. 10 Pompa Tangki Al2(SO4)3(P-103) Fungsi
: memompa Al2(SO4)3 ke clarifier
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Universitas Sumatera Utara
Temperatur
: 300C
Densitas Al2(SO4)3
: 87,93 lbm/ft3
(Perry,1999)
Viskositas air Al2(SO4)3 : 6,719 x 10-4 lbm/ft.s Laju alir massa (F) Laju alir volume, Q
(Perry,1999)
: 1,001 kg/jam = 0,0006 lbm/det :
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 = 3,9 x (6,824.10-6)0,45 x (87,93)0,13 = 0,272 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
: 3/8 in
-
Schedule pipa
-
Diameter dalam (ID)
: 0,493 in
= 0,041 ft
-
Diameter luar (OD)
: 0,675 in
= 0,056 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 40
: 0,00133 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,0045 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f = Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 6 m = 19,685 ft
-
Panjang pipa horizontal, L2 = 6 m = 19,685 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,041 = 1,066 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,041 = 1,230 ft
Universitas Sumatera Utara
Panjang pipa total (∑L) = 19,685 + 19,685 + 1,066 + 1,230 = 41,666 ft Faktor gesekan, F =
= = 4,836.10-8 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, ∆z = 5,7 m = 18,7 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head, Pressure head, Ws = ∆z = 18,7 + 7,974.10-11 + 0 + 4,836.10-8 = 18,7 ft.lbf/lbm Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,001 hp.
LD. 11 Pompa Tangki Na2CO3 (P-104) Fungsi
: memompa Na2CO3 ke clarifier
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Temperatur
: 300C
Densitas Al2(SO4)3
: 82,842 lbm/ft3
(Perry,1999)
Viskositas air Al2(SO4)3 : 3,689 x 10-4 lbm/ft.s Laju alir massa (F)
(Perry,1999)
: 0,541 kg/jam = 0,0003 lbm/det
Universitas Sumatera Utara
Laju alir volume, Q
:
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13 = 3,9 x (3,621.10-6)0,45 x (82,842)0,13 = 0,144 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
: ¼ in
-
Schedule pipa
-
Diameter dalam (ID)
: 0,364 in
= 0,030 ft
-
Diameter luar (OD)
: 0,540 in
= 0,045 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 40
: 0,00072 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,0045 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f = Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 6 m = 19,685 ft
-
Panjang pipa horizontal, L2 = 6 m = 19,685 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,030 = 0,780 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,030 = 0,900 ft
Panjang pipa total (∑L) = 19,685 + 19,685 + 0,780 + 0,900 = 41,050 ft Faktor gesekan, F =
= = 5,263.10-8 ft.lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
Tinggi pemompaan, ∆z = 5,7 m = 18,7 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head, Pressure head, Ws = ∆z = 18,7 + 7,815.10-11 + 0 + 5,263.10-8 = 18,7 ft.lbf/lbm Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,001 hp.
LD. 12 Pompa Sand Filter (P-105) Fungsi
: memompa air dari sand filter ke menara air
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Temperatur
: 300C
Densitas air
: 998 kg/m3 = 62,3031 lbm/ft3
(Perry,1999)
Viskositas air
: 0,85 cP = 5,71 x 10-4 lbm/ft.s
(Perry,1999)
Laju alir massa (F)
: 0,541 kg/jam = 0,0003 lbm/det
Laju alir volume, Q
:
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13
(Peters,2004)
= 3,9 x (0,197)0,45 x (62,3031)0,13
Universitas Sumatera Utara
= 3,212 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
:3,5 in
-
Schedule pipa
-
Diameter dalam (ID)
: 3,548 in
= 0,296 ft
-
Diameter luar (OD)
: 4,000 in
= 0,333 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 40
: 0,06870 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,005 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f = Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 8,5 m = 27,887 ft
-
Panjang pipa horizontal, L2 = 8,5 m = 27,88 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,296 = 7,696 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,296 = 8,880 ft
Panjang pipa total (∑L) = 27,887 + 27,887 + 7,696 + 8,880 = 72,350 ft Faktor gesekan, F =
= = 0,141 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, ∆z = 5 m = 16,404 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head,
Universitas Sumatera Utara
Pressure head, Ws = ∆z = 16,404 + 0,128 + 0 + 0,141 = 16,673 lbf/lbm Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,05 hp.
LD. 13 Pompa Water Cooling Tower (P-106) Fungsi
: mendistribusikan air pendingin
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Cast Iron
Kondisi operasi
:
Temperatur
: 300C
Densitas air
: 998 kg/m3 = 62,3031 lbm/ft3
Viskositas air
: 0,8937 cP = 6,005 x 10-4 lbm/ft.s (Perry,1999)
Laju alir massa (F)
: 20768,706 / 998 = 233,571 lbm/det
Laju alir volume, Q
:
Diameter optimum, De = 3,9 x Q0,45 x ρ0,13
(Perry,1999)
(Peters,2004)
= 3,9 x (3,748)0,45 x (62,3031)0,13 = 12,09 in Digunakan pipa dengan spesifikasi (Appendix A-5 Geankoplis) dipilih : -
Ukuran pipa nominal
-
Schedule pipa
: 3 in : 40
Universitas Sumatera Utara
-
Diameter dalam (ID)
: 3,068 in
= 0,256 ft
-
Diameter luar (OD)
: 3,500 in
= 0,292 ft
-
Luas penampang dalam (Ai)
: 0,05130 ft2
Kecepatan linier, v = Bilangan Reynold, NRe = Untuk cast iron, ε = 0,005 ft Kekasaran relatif = Untuk aliran turbulen, f = Instalasi pipa : -
Panjang pipa vertical, L1 = 8 m = 26,246 ft
-
2 buah gate valve fully open (L/D = 13, Appendix C-2a, Foust, 1980) L3 = 2 x 13 x 0,256 = 6,656 ft
-
1 buah elbow standard 900 (L/D = 30, Appendix C-2a, Foust, 1980) L4 = 1 x 30 x 0,256 = 7,680 ft
Panjang pipa total (∑L) = 26,246 + 26,246 + 6,656 + 7,680 = 66,828 ft Faktor gesekan, F =
= = 2,947.10-5 ft.lbf/lbm
Tinggi pemompaan, ∆z = 5 m = 16,404 ft Static head, ∆z
ft.lbf/lbm
Velocity head , Pressure head, Ws = ∆z = 16,404 + 0,093 + 0 + 2,947.10-5 = 16,497 lbf/lbm
Universitas Sumatera Utara
Tenaga pompa, P = Untuk efisiensi 80 %, maka : Tenaga pompa yang dibutuhkan = Digunakan daya pompa 0,05 hp.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E
Dalam rencana Pra Rancangan Pabrik Minuman berkarbonasi rasa nenas ini digunakan asumsi sebagai berikut : Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun. Kapasitas maksimum adalah 18.000 ton/tahun. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau Purchased Equipment Delivered (Peters et.al., 2004) Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.300,- (Harian Analisa, 13 Maret 2012).
E.1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment) E.1.1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) E.1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik Luas tanah seluruhnya = 4395 m2 Biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar Rp. 500.000 - Rp. 1000.000 /m2 Diperkirakan harga tanah sekitar Rp. 1.000.000,-/m2 ( Masyarakat Marelan ) Harga tanah seluruhnya
= 4395 m2 x Rp. 1.000.000,- / m2 = Rp. 4.395.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % (Peters, dkk. 2004) Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp. 4.395.000.000,- = Rp. 219.750.000,Maka total biaya tanah (A) adalah Rp. 4.614.750.000-
Universitas Sumatera Utara
E.1.1.2 Perinncian Harga Peralatan Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut (Peters et.al., 2004) : X I C x = C y 2 x …………………………………………………… X 1 I y m
(1)
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2012 Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia X1 = kapasitas alat yang tersedia X2 = kapasitas alat yang diinginkan Ix = indeks harga pada tahun 2012 Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi koefisien korelasi (Montgomery, 1992) :
r=
[n ⋅ ΣX i ⋅ Yi − ΣX i ⋅ ΣYi ] (n ⋅ ΣX i 2 − (ΣX i )2 )× (n ⋅ ΣYi 2 − (ΣYi )2 )
……………………………..
(2)
Harga indeks Marshall dan Swift dapat dilihat pada table LE.1 dibawah ini. Tabel LE.1 Harga Indeks Marshall dan Swift Xi.Yi
Xi²
Yi²
895
1780155
3956121
801025
1990
915
1820850
3960100
837225
1991
931
1853621
3964081
866761
Tahun
Indeks
No.
(Xi)
(Yi)
1
1989
2 3
Universitas Sumatera Utara
4
1992
943
1878456
3968064
889249
5
1993
967
1927231
3972049
935089
6
1994
993
1980042
3976036
986049
7
1995
1028
2050860
3980025
1056784
8
1996
1039
2073844
3984016
1079521
9
1997
1057
2110829
3988009
1117249
10
1998
1062
2121876
3992004
1127844
11
1999
1068
2134932
3996001
1140624
12
2000
1089
2178000
4000000
1185921
13
2001
1094
2189094
4004001
1196836
14
2002
1103
2208206
4008004
1216609
14184
28307996
55748511
14436786
Total 27937
Sumber: Tabel 6-2, Peters et.al., 2004
Data : N
= 14
∑Xi
= 27937
∑Yi
= 14184
∑XiYi
= 28307996
∑Xi²
= 55748511
∑Yi²
= 14436786
Universitas Sumatera Utara
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE – 1, maka persamaan (2), maka diperoleh harga koefisien korelasi sebagai berikut :
(14) . (28307996) –
r=
(27937)(14184)
[(14). (55748511) – (27937)²] x [(14)(14436786) – (14184)² ]½ = 0,98 ≈ 1
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier. Persamaan umum regresi linier, Y = a + b ⋅ X ……………………….………
(3)
dimana : Y
= indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X
= variabel tahun ke n – 1
a, b
= tetapan persamaan regresi
Tetapan regresi ditentukan oleh :
(Montgomery, 1992)
b=
(n ⋅ ΣX i Yi ) − (ΣX i ⋅ ΣYi ) ………………………… ………… (n ⋅ ΣX i 2 ) − (ΣX i )2
(4)
a =
ΣYi. ΣXi 2 − ΣXi. ΣXi.Yi ………………………… ………… n.ΣXi 2 − (ΣXi) 2
(5)
Maka :
b=
14 .( 28307996) (27937)(14184) 53536 = 16.8088 = 14. (55748511) (27937)² 3185
Universitas Sumatera Utara
a=
(14184)( 55748511) (27937)(28307996) 103604228 = -32528.8 =− 14. (55748511) (27937)² 3185
Sehingga persamaan regresi liniernya adalah: Y=a+b⋅X Y = 16.809X – 32528.8 …………………………………………………
(6)
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 adalah sebagai berikut : Y = -32528,8 + 16,8088 (2012) Y = 1290,5056 Perhitungan harga peralatan yang digunakan adalah menggunakan harga faktor eksponsial (m) Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini dapat dilihat pada table 6 – 4, (Peters, dkk.2004). Contoh Perhitungan Harga Peralatan Tangki Pencampur (M-102) : Kapasitas tangki, X2 = 2,7706 m3. Dari fig. 12 - 52, Peters, dkk. 2004, diperoleh untuk harga kapasitas tangki (X1) 1 m3 adalah (Cy) US$ 9800. Dari table 6 – 4, Peters, dkk. 2004, faktor eksponen tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada tahun 2002 (Iy)
Universitas Sumatera Utara
1103.
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Pencampur I dan tangki Pencampur II (Peters et.al., 2004) Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1273,67912. Maka estimasi harga tangki untuk (X2) adalah sebagai berikut :
2,7706 Cx = US$ 9800 × 1
0 , 49
x
1273,67912 1103
Cx = US$ 60.816,64171 x (Rp 9300,-)/(US$ 1) Cx = Rp 565.594.767,-/unit Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada table LE.2 untuk perkiraan peralatan proses dan tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan utilitas. Untuk harga alat impor sampai dilokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut (Timmerhaus, 2004) : 1. Biaya transportasi
=5%
2. Biaya asuransi
=1%
Universitas Sumatera Utara
3. Bea masuk
= 15 %
(Rusjdi,2004)
4. PPn
= 10 %
(Rusjdi,2004)
5. PPh
= 10 %
(Rusjdi,2004)
6. Biaya gudang di pelabuhan
= 0,5 %
7. Biaya administrasi di pelabuhan
= 0,5 %
8. Transportasi local
= 0,5 %
9. Biaya tidak terduga
= 0,5 %
Total
= 43 %
Untuk harga alat non impor sampai dilokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut : 1. PPn
= 10 %
(Rusjdi,2004)
2. PPh
= 10 %
(Rusjdi,2004)
3. Transportasi lokal
= 0,5 %
4. Biaya tak terduga
= 0,5 %
Total
= 21 %
Tabel LE.2 Estimasi Harga Peralatan Proses Kode
Nama Alat
Ket
Unit
Harga (Rp)/Unit
Harga Total (Rp)
M-101
Tangki Pencampur I
I
1
565.594.767,-
565.594.767,-
M-102
Tangki Pencampur II
I
1
780.685.878
780.685.878
TT-101
Tangki Karbonator
I
1
1.295.661.508
1.295.661.508
TC-101
Tangki Gas CO2
I
1
520.696.589
520.696.589
TT-104
Tangki konsentrat
I
1
275.868.550
275.868.550
TT-103
Tangki karbon aktif
I
1
220.456.835
220.456.835
Universitas Sumatera Utara
TT-102
Tangki Hyflo supercell
I
1
198.765.880
198.765.880
TF-101
Tangki Pengisian (filler)
I
1
226.654.854
226.654.854
FP-101
Filter Press
I
1
33.269.441
33.269.441
B-101
Bak Penampung
NI
1
4.214.024
4..214.024
BE-101
Bucket Elevator
NI
1
83.765.390
83.765.390
E-101
Heat Exchanger (Cooler)
I
1
65.780.500
65.780.500
SC-101
Screw Conveyor
NI
3
55.680.854
167.042.565
J-101
Pompa I
NI
1
32.058.662
32.058.662
J-102
Pompa II
NI
1
12.795.660
12.795.660
J-103
Pompa III
NI
1
16.796.837
16.796.837
JB
Blower
I
1
68.126.414
68.126.414
K-101
Capper karton Packaging
I
1
135.875.550
135.875.550
Total Keterangan (*) : I
20
Rp.
4.704.111.824,-
= peralatan import, sedangkan NI = peralatan non import.
Tabel LE. 3 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Kode Nama Alat
Ket
Unit
Harga (Rp)/Unit Harga Total (Rp)
SB
Sumur Bor
NI
1
95.580.550
95.580.550
BP
Bak Pengendapan
NI
1
52.214.640
52.214.640
TP-01
Tangki Pelarutan Al2(SO4)3
I
1
241.963.703
241.963.703
TP-02
Tangki Pelarutan (Na2CO3)
I
1
172.405.324
172.405.324
Universitas Sumatera Utara
TP-03
Tangki Pelarutan CaOCl2
I
1
81.850.650
11.850.650
CL
Clarifier
I
1
850.640.865
850.640.865
SF
Sand Filter
I
1
368.570.285
368.570.285
MA
Menara Air
I
1
544.250.658
544.250.658
CT
Menara Pendingin Air
I
1
450.852.560
450.852.560
CF
Tangki Karbon Filter
I
1
368.570.285
368.570.285
F
Tangki Air Domestik
I
1
218.736.915
218.736.915
PU-01
Pompa Sumur Bor
NI
1
12.890.589
12.890.589
PU-02
Pompa Bak Pengendapan
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-03
Pompa Tangki Al2(SO4)3
NI
1
2.550.700
2.550.700
PU-04
Pompa Tangki Na2CO3
NI
1
2.550.700
2.550.700
PU-05
Pompa Tangki Clarifier
NI
1
8.854.660
8.854.660
PU-06
Pompa Sand Filter
NI
1
6.800.570
6.800.570
PU-07
Pompa Menara Air 1
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-08
Pompa Cooling Tower
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-09
Pompa Menara Air 2
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-10
Pompa Tangki CaOCl2
NI
1
2.550.700
2.550.700
PU-11
Pompa Menara Air 3
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-12
Pompa Air Domestik
NI
1
8.654.890
8.654.890
PU-13
Pompa Carbon filter
NI
1
6.800.570
24
Rp.
Total
6.800.570 3.470.564.184,-
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : (*) I = Peralatan impor NI = Peralatan Non impor
Total harga peralatan Proses dan Utilitas adalah : = Rp. . 4.704.111.824,-+ Rp. 3.470.564.184,= Rp. 8.174.676.008,Diperkirakan biaya angkut alat hingga tiba dilokasi pabrik adalah 10 % dari harga alat (Peters, 2004) = 0,1 x Rp 8.174.676.008,- = Rp. 817.467.600,-
Jadi, Total harga peralatan (B) tiba dilokasi pabrik adalah : Total harga peralatan (B)
= Rp. . 8.174.676.008,-+ Rp. 817.467.600,= Rp. 8.992.143.608,-
E.1.1.3 Biaya Instalasi Biaya pemasangan diperkirakan 30% dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Pemasangan (C)
= 0,3 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 2.697.643.082,-
Harga peralatan terpasang (HPT) = Rp. 8.992.143.608,- + Rp. 2.697.643.082,= Rp. 11.689.786.690,-
E.1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 26% dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004)
Universitas Sumatera Utara
Biaya instrumentasi dan alat control (D) = 0,26 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 2.337.957.338,-
E.1.1.5 Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan dari 31 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Perpipaan (E) = 0,31 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 2.787.564.518,-
E.1.1.6 Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Instalasi Listrik (F) = 0,1 x Rp. 8.992.143.608,- = Rp. 899.214.360,-
E.1.1.7 Biaya Inventaris Kantor dan Gudang Diperkirakan biaya investasi kantor 5 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Inventaris Kantor (G) = 0,05 x Rp. 8.992.143.608,- = Rp. 449.607.180,-
E.1.1.8 Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 8% dari biaya HPT (Peters, dkk. 2004) Biaya Insulasi (H) = 0,08 x Rp. 11.689.786.690,- = Rp. 935.182.935,-
E.1.1.9 Biaya Fasilitas Servis Diperkirakan biaya fasilitas servis 2% dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004)
Universitas Sumatera Utara
Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan (I) = 0,02 x Rp. 8.992.143.608,- = Rp. 179.842.872,-
E.1.1.10 Harga Bangunan dan Sarana Tabel LE.4 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya No.
Jenis Areal
Luas (m2)
Harga (Rp/m2)
Jumlah (Rp)
1.
Areal Proses
900
2.000.000
1.800.000.000
2.
Areal Bahan Baku
160
1.500.000
240.000.000
3.
Areal Produk
300
1.500.000
450.000.000
4.
Laboratorium
110
1.700.000
187.000.000
5.
Pengolahan limbah
160
2.000.000
320.000.000
6.
Pengolahan Air
300
1.200.000
360.000.000
7.
Kamar Mandi
30
500.000
15.000.000
8.
Ruang Kontrol
80
1.800.000
144.000.000
9.
Pembangkit listrik
80
2.000.000
160.000.000
10.
Bengkel
110
750.000
82.500.000
11.
Unit Pemadam Kebakaran
110
1.200.000
132.000.000
12.
Perkantoran
600
1.700.000
1.020.000.000
13.
Kantin
100
800.000
80.000.000
14.
Perpustakaan
30
500.000
15.000.000
15.
Poliklinik
90
500.000
45.000.000
Universitas Sumatera Utara
16.
Parkir
300
500.000
150.000.000
17.
Tanah
180
500.000
90.000.000
18.
Sasana Olahraga
100
800.000
480.000.000
19.
Daerah Perluasan
600
800.000
480.000.000
20.
Poliklinik
50
1.500.000
75.000.000
21.
Pos keamanan
5
500.000
2.500.000
4395
Rp.
Rp. 6.328.000.000
Total biaya bangunan dan sarana (J) = Rp. 6.328.000.000,-
E.1.1.11 Sarana Transportasi Sarana transportasi untuk mempermudah pekerjaan dapat dilihat pada tabel. Tabel LE.5 Perincian Biaya Sarana Transportasi Peruntukan
Unit
Tipe
Harga/unit (Rp)
Harga total (Rp)
Direktur
1
Innova
240.000.000
240.000.000
Dewan Komisaris
3
Yaris
220.000.000
660.000.000
Manager
4
Avanza
180.000.000
720.000.000
Bus Karyawan
2
Bus
300.000.000
600.000.000
Bus Karyawan
2
L-300
120.000.000
240.000.000
Truk
5
Truk
250.000.000
1.250.000.000
Mobil Pemasaran
2
luxio
150.000.000
300.000.000
Universitas Sumatera Utara
Sepeda Motor Mobil
pemadam
kebakaran
3
Honda
12.500.000
37.500.000
1
Tangki
400.000.000
400.000.000
Total
Rp. 4.447.500.000
(Sumber: www.situsotomotif.com, Maret 2012) Total biaya sarana transportasi (K) adalah sebesar Rp. 4.447.500.000,-
Total Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K = Rp. 43.661.552.501,-
E.1.2 Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL) E.1.2.1 Pra Investasi Diperkirakan 7 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Pra Investasi (L)
= 0,07 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 629.450.052,-
E.1.2.2 Biaya Engineering dan Supervisi Diperkirakan 30 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Engineering dan Supervisi (M) = 0,30 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 2.697.643.082,-
Universitas Sumatera Utara
E.1.2.3 Biaya Legalitas Diperkirakan 4 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Legalitas (N) = 0,04 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 359.685.744,-
E.1.2.4 Biaya Kontraktor Diperkirakan 30 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Kontraktor (O)
= 0,30 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 2.697.643.082,-
E.1.2.5 Biaya Tidak Terduga Diperkirakan 15 % dari total harga peralatan (Peters, dkk. 2004) Biaya Tidak Terduga (P)
= 0,15 x Rp. 8.992.143.608,= Rp. 1.348.821.541,-
Total MITTL = L + M + N + O + P = Rp.7.733.243.501,-
Total MIT
= MITL + MITTL = Rp. 39.046.802.501,- + Rp. 7.733.243.501,= Rp. 46.780.046.002,-
E.2 Modal Kerja Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 90 hari kerja. E.2.1 Persediaan Bahan Baku
Universitas Sumatera Utara
E.2.1.1 Bahan Baku Proses 1. Air Kebutuhan
= 367,7215 kg/jam = 0,3677 m3/jam
Harga
= Rp. 5000,-/m3 (www.iklanpropertiku.com, 2012)
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,3677 m3/jam x Rp. 5000,-/kg = Rp. 397.139.220,-
2. Gula Kebutuhan
= 73,5443 kg/jam
Harga
= Rp. 5.500,-/kg
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 73,5443 kg/jam x Rp. 5.500,-/kg
(PT. Jawa manis, 2012)
= Rp. 873.706.284,-
3. Konsentrat Kebutuhan
= 44,1119 kg/jam
Harga
= Rp. 220.000,-/kg
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 44,1119 kg/jam x Rp. 220.000kg
(PT. Coca cola Indonesia, 2012)
= Rp.20.961.974.880 ,-
4. Karbon aktif Kebutuhan
= 0,1942 kg/jam
Harga
= Rp 6000/kg (PT. Hofkar Putra Tani, 2012)
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,1942 kg/jam x Rp. 6000,-/kg
Universitas Sumatera Utara
= Rp. 2.516.832,-
5. Hyflo supercell Kebutuhan
= 0,2648 kg/jam
Harga
= 8.000/kg (PT. Lautan Luas Tbk, 2012)
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,2648 kg/jam x Rp. 8.000,-/kg = Rp. 4.575.744,-
6. Gas CO2 Kebutuhan
= 23,0219 kg/jam
Harga
= 18.000/kg (PT. IndoHanzel, 2012)
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 23,0219 kg/jam x Rp. 18.000,-/kg = Rp. 895.091.472,-
5. Botol Kebutuhan
= 155.844 botol/hari
Harga
= Rp. 100,-/botol (PT.UNIPLASTINDO, 2012)
Harga total
= 90 hari x 155.844 botol/hari x Rp. 100,-/botol = Rp. 1.402.596.000,-
6. Tutup Botol Kebutuhan
= 200 kg/bulan ( 1 Box = 20kg = 20.000 tutup botol)
Universitas Sumatera Utara
Harga
= Rp. 5.500,-/kg (PT. Bumi Indah Lestari, 2012)
Harga total
= 3 bulan x 200 kg/bulan x Rp. 5.500,-/kg = Rp. 3.300.000,-
7. Box Packaging Kebutuhan
= 162.337 box/bulan
Harga
= Rp. 150,-/box ( PT. IPI, 2012)
Harga total
= 3 Bulan x 162.337 box/bulan x Rp. 150,-/box = Rp. 73.051.650,-
Total biaya bahan baku = Rp. 24.613.951.282,-
E.2.1.2 Bahan Baku Utilitas 1. Alum, Al2(SO4)3 Kebutuhan
= 0,1302 kg/jam
Harga
= Rp. 8000,-/kg
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,1302 kg/jam x Rp. 8000,-/kg
(PT. Indokemika Jayatama, 2012)
= Rp. 2.249.855,-
2. Soda Abu, Na2CO3 Kebutuhan
= 0,0703 kg/jam
Harga
= Rp. 6.500,-/kg
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,0703 kg/jam x Rp. 6.500,-/kg
(PT. Indokemika Jayatama, 2012)
= Rp. 987.012,-
Universitas Sumatera Utara
3. Kaporit CaOCl2 Kebutuhan
= 0,00061 kg/jam
Harga
= 20.000,-kg/jam
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 0,00061 kg/jam x Rp. 20.000,-/kg
(PT. Indokemika Jayatama, 2012)
= Rp. 26.352,-
3. Solar Kebutuhan
= 22,056 l/jam
Harga
= Rp. 5.500,-/liter
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 22,056 liter/jam x Rp. 5.500,-/liter
(PT. Pertamina 2012)
= Rp. 262.025.280,Biaya total utilitas
= Rp. 265.288.499,-
Total biaya bahan baku untuk proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari) : = Rp. 24.613.951.282,- + Rp. 265.288.499,= Rp. 24.879.239.781,-
E.2.2 Kas E.2.2.1 Gaji Pegawai Perincian gaji pegawai dapat dilihat pada Tabel LE.6 di bawah ini. Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
Universitas Sumatera Utara
Jabatan
Jumlah
Jumlah
Gaji/bulan
Dewan Komisaris
3
15.000.000
45.000.000
Direktur
1
20.000.000
10.000.000
Staf ahli
1
8.000.000
8.000.000
Sekretaris
1
5.000.000
6.000.000
Manajer Finansial dan Marketing
1
6.000.000
6.000.000
Manajer SDM/Umum
1
6.000.000
6.000.000
Manajer Teknik
1
6.000.000
6.000.000
Manajer Produksi
1
6.000.000
6.000.000
Kepala Seksi Marketing
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Pembelian
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Personalia
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi General Affair
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Keamanan
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Maintenance & Listrik
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Instrumentasi
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Laboratorium
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Produksi
1
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi Utilitas
1
3.000.000
3.000.000
Karyawan Produksi & Laboratorium
32
2.000.000
64.000.000
Karyawan Teknik
8
2.000.000
16.000.000
Karyawan Keuangan dan Personalia
8
2.000.000
16.000.000
Karyawan Pemasaran dan Penjualan
16
1.800.000
28.800.000
Dokter
1
3.000.000
3.000.000
Perawat
3
1.500.000
4.500.000
Gaji/bulan
Universitas Sumatera Utara
Petugas Keamanan
12
1.500.000
18.000.000
Supir
3
1.300.000
3.900.000
Petugas kebersihan
10
1.100.000
11.000.000
Jumlah
113
313.200.000
Gaji pegawai selama 1 bulan = Rp. 313.200.000,Gaji pegawai selama 3 bulan = Rp. 939.600.000,-
1. Gaji lembur Diperkirakan seluruh karyawan bekerja lembur, dimana gaji lembur dihitung dengan rumus : 1/173 x gaji pokok perbulan, dimana untuk 1 jam pertama dibayar 1,5 kali gaji perjam dan jam berikutnya 2 kali gaji perjam (Kep. Men. 2010). Diperkirakan dalam 1 tahun, 12 hari libur dengan 8 jam kerja untuk setiap harinya, dimana untuk jam pertama dan selanjutnya dibayar 2 x gaji/jam, artinya dalam satu bulan memiliki 1 hari libur yang dimanfaatkan sebagai lembur, maka gaji lembur untuk 8 jam kerja yaitu : 1 jam pertama : 1,5 x 1 x (1/173 x Rp 313.200.000) = Rp. 2.715.606,7 jam berikutnya
: 2 x 7 x (1/173 x Rp 313.200.000) = Rp. 25.345.664,-
Lembur pegawai selama 3 bulan = Rp. 76.036.992,-
2. Gaji Cuti (hari libur) Diperkirakan dalam 1 tahun, 14 hari libur dengan 8 jam kerja untuk setiap harinya, maka gaji cuti untuk 8 jam kerja yaitu : Gaji cuti : (14/12) x 8 x (Rp. 2.715.606,- ) = Rp 25.345.655,gaji cuti selama 3 bulan = Rp.76.036.965 Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp.1.091.673.930,-
Universitas Sumatera Utara
E.2.2.2 Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 15 % dari gaji pegawai (Peters, dkk. 2004) Biaya Administrasi Umum
= 0,15 x Rp. 1.091.673.957,= Rp. 163.751.093,-
E.2.2.3 Biaya Pemasaran Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai (Peters, dkk. 2004) Biaya Pemasaran
= 0,1 x Rp. 1.091.673.957,= Rp. 109.167.395,-
E.2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada UndangUndang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan (Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU No.20/00).
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (Pasal 5 UU No.21/97).
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000 (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Wajib Pajak Pabrik Minuman Berkarbonasi Rasa Nenas :
Nilai Jumlah Objek Pajak -
Tanah
-
Bangunan
Rp.
4.614.750.000-
Rp. Rp.
6.328.000.000,10.942.750.000,-
Total NJOP
Rp
10.942.750.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(Rp.
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak
Rp
10.912.750.000,-
Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP)
Rp.
545.637.500,-
30.000.000,-)
Pajak Bumi Dan Bangunan adalah (Q) Rp. 11.458.387.500,-
Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas No. Jenis Biaya 1. Gaji Pegawai 2. Administrasi Umum 3. Pemasaran 4. Pajak Bumi dan Bangunan Total
Jumlah (Rp) Rp. 1.091.673.930,Rp. 163.751.093,Rp. 109.167.395,Rp. 545.637.500,Rp. 1.910.229.945,-
E.2.3 Biaya Start-Up Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (MIT) Biaya Start-Up
(Peters, dkk. 2004)
= 0,12 x Rp. 46.780.046.002,= Rp. 5.613.605.520.,-
Universitas Sumatera Utara
E.2.4 Piutang Dagang PD =
IP x HPT …………………………………(Peters, dkk. 2004) 12
Dimana : PD
: Piutang Dagang
IP
: Jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
HPT
: Hasil Penjualan Tahunan
Penjualan : Diharapkan minuman berkarbonasi rasa nenas ini dapat dijual dengan : Harga jual minuman
= Rp. 4000,-/botol
Produksi minuman perhari
= 155.844 botol/hari
Hasil penjualan minuman dalam tahunan = Rp. 4000/botol x 330 hari/tahun x 155.844 botol/hari = Rp. 205.714.080.000,Piutang Dagang =
1 x Rp. 205.714.080.000,12
= Rp. 17.074.268.640,-
Perincian modal kerja dapat dilihat pada tabel LE.8 dibawah ini. Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
Universitas Sumatera Utara
No
Perincian
Jumlah (Rp)
1
Bahan Baku
2
Kas
1.910.229.945,-
3
Start-Up
5.613.605.520,-
4
Piutang Dagang
24.879.239.781,-
17.074.268.640,-
Total
49.477.343.886,-
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp. 46.780.046.002,-+ Rp. 49.477.343.886,= Rp. 96.257.389.888,Modal ini berasal dari 1. Modal Sendiri Besarnya modal sendiri adalah 60 % dari total modal investasi Modal sendiri adalah sebesar
= 0,60 x Rp. 96.257.389.888,= Rp. 57.754.433.932,-
2. Pinjaman dari Bank Besarnya modal sendiri adalah 40 % dari total modal investasi Pinjaman dari bank adalah sebesar
= 0,40 x Rp. 96.257.389.888,= Rp. 38.502.955.955,-
E.3. Biaya Produksi Total E.3.1. Biaya Total (Fixed Cost = FC)
Universitas Sumatera Utara
E.3.1.1 Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga besarnya gaji total (P) adalah sebagai berikut : Gaji Total (R)
= (12+2) x Rp. 363.891.319,- = Rp. 5.094.478.466,-
E.3.1.2 Bunga Pinjaman Bank Bunga Pinjaman Bank adalah sebesar 16 % dari modal pinjaman Bank (Bank Sumut, 2012) Bunga Pinjaman Bank (S) = 0,16 x Rp 38.502.955.955, = Rp. 6.160.472.952,-
E.3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi Pengeluaran untuk memperoleh harta terwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu (1) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan melalui penyusutan (Rusdji, 2004). Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 Ayat 6 dapat dilihat pada Tabel LE.9 dibawahi ini. Tabel LE. 9 Aturan Depresiasi sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Kelompok Harta Berwujud
Masa
Tarif
(Tahun)
(%)
Beberapa Jenis Harta
I. Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
4
25
Mesin kantor, alat perangkat industri
8
12,5
Mobil, truk kerja
16
6,25
Mesin industri kimia, mesin industri mesin
Universitas Sumatera Utara
II. Bangunan Permanen
20
5
Tidak permanen
10
10
Bangunan sarana dan penunjang
(Sumber : Waluyo, 2000 dan Rusdji, 2004)
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol. D=
P-L (Waluyo, 2000) n
Dimana : D = Depresiasi per tahun P = Harga awal peralatan L = Harga akhir peralatan N = Umur peralatan (tahun)
Perincian biaya depresiasi sesuai UU Republik Indonesia dapat dilihat pada Tabel LE.10 di bawah ini. Tabel LE.10 Perhitungan Biaya Depresiasi sesuai UU RI No. 17 Tahun 2000 Komponen
Biaya (Rp)
Umur (Tahun)
Depresiasi (Rp)
Bangunan
6.328.000.000,-
20
316.400.000,-
Peralatan proses dan utilitas
8.992.143.608,-
16
562.008.975,-
Instrumentasi dan Alat Kontrol
2.337.957.338,-
4
584.489.334,-
Perpipaan
2.787.564.518,-
4
696.891.129
Universitas Sumatera Utara
Instalasi Listrik
899.214.360,-
4
224.803.590
Insulasi
935.182.935,-
4
233.795.733,-
Inventaris kantor
449.607.180,-
4
112.401.795,-
Fasilitas servis
179.842.872,-
4
44.960.718,-
8
555.937.500,-
Sarana transportasi
4.447.500.000,-
3.331.688.774,-
Total
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tidak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat azas (UURI Pasal 11 Ayat 1 No. 17 Tahun 2000). Para Wajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok 4 (empat) tahun sesuai pendekatan perkiraan harta tidak berwujud yang dimaksud. (Rusdji, 2004). Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 % dari MITTL, sehingga biaya amortisasi adalah sebagai berikut : Biaya amortisasi
= 0,25 x Rp. 7.733.243.501,= Rp. 1.933.311.625,-
Total biaya depresiasi dan amortisasi (T) = Rp. 3.331.688.774,-+ Rp. 1.933.311.625,= Rp. 5.265.000.399,-
Universitas Sumatera Utara
E.3.1.4 Biaya Tetap Perawatan 1. Perawatan mesin dan alat-alat proses Perawatan mesin dan peralatan dalam industri proses berkisar 2 sampai 20 %. Diambil 8 % dari harga peralatan terpasang di pabrik (HPT) (Peters, dkk. 2004) Biaya perawatan mesin
= 0,08 x Rp. 11.689.786.690,= Rp. 935.182.935,-
2. Perawatan bangunan Diperkirakan 8 % dari harga bangunan. (Peters, dkk. 2004) Perawatan bangunan
= 0,08 x Rp 6.328.000.000,= Rp. 506.240.000,-
3. Perawatan kendaraan Diperkirakan 8 % dari harga kendaraan. (Peters, dkk. 2004) Perawatan kendaraan
= 0,08 x Rp. 4.447.500.000 = Rp. 355.800.000,-
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 8 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol. (Peters, dkk. 2004) Perawatan bangunan
= 0,08 x Rp. 2.337.957.338,= Rp. 187.036.587,-
5. Perawatan perpipaan Diperkirakan 8 % dari harga perpipaan. (Peters, dkk. 2004) Perawatan perpipaan
= 0,08 x Rp. 2.787.564.518,= Rp. 223.005.161,-
6. Perawatan instalasi listrik
Universitas Sumatera Utara
Diperkirakan 8 % dari harga instalasi listrik. (Peters, dkk. 2004) Perawatan listrik
= 0,08 x Rp. 899.214.360,= Rp. 71.937.148,-
7. Perawatan insulasi Diperkirakan 8 % dari harga insulasi. (Peters, dkk. 2004) Perawatan insulasi
= 0,08 x Rp. 935.182.935,= Rp. 74.814.638,-
8. Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 8 % dari harga inventaris kantor. (Peters, dkk. 2004) Perawatan inventaris
= 0,08 x Rp. 449.607.180,= Rp. 35.968.574,-
9. Perawatan fasilitas servis Diperkirakan 8 % dari harga fasilitas servis. (Peters, dkk. 2004) Perawatan perlengkapan kebakaran
= 0,08 x Rp. 179.842.872,= Rp. 14.387.429,-
Total biaya perawatan (U)
= Rp. 2.404.372.472,-
E.3.1.5 Operating Supply Diperkirakan 10 % dari total biaya perawatan (Peters, dkk. 2004) Operating Supply (V)
= 0,10 x Rp. 2.404.372.472,= Rp. 240.437.247,-
Universitas Sumatera Utara
E.3.1.6 Biaya Tambahan (Plant Overhead Cost) Diperkirakan 10 % dari investasi tetap MIT (Peters, dkk. 2004) Operating Supply (V)
= 0,1 x Rp. 46.780.046.002 = Rp. 4.678.004.600,-
E.3.1.7 Laboratory Charge Diperkirakan 10 % dari gaji karyawan (Peters, dkk. 2004) Laboratory Charge (W)
= 0,10 x Rp. 1.091.673.930,= Rp. 109.167.393,-
E.3.1.8 Paten dan Royalti Diperkirakan 1 % dari Modal Investasi Tetap (Peters, dkk. 2004) Paten dan Royalti (X)
= 0,01 x Rp. 46.780.046.002,= Rp. 467.800.460,-
E.3.1.9 Asuransi 1. Biaya asuransi pabrik adalah 9,24% dari modal investasi tetap langsung MITL (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, AAJI, 2011). Maka, biaya asuransi pabrik
= 0,0924 x Rp. 39.046.802.501,= Rp. 3.607.924.551,-
2. Biaya asuransi karyawan(Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 5,7% dari gaji karyawan. dimana 2% ditanggung oleh karyawan dan 3,7% ditanggung oleh perusahaan) (PT. Prudential Life Assurance,2011) = 0,037 x(12/3) x 313.200.000 = Rp. 46.353.600,-
Universitas Sumatera Utara
Total biaya asuransi (Y) = Rp. 3.607.924.551,- + Rp. 46.353.600,= Rp. 3.654.278.151,-
E.3.1.10 General Expances Administrasi Biaya administrasi per 3 bulan
= Rp. 163.751.093,-
Biaya administrasi per tahun
= Rp. 655.004.372,-
Pemasaran dan Distribusi Biaya pemasaran per 3 bulan
= Rp. 109.167.395,-
Biaya administrasi per tahun
= Rp. 436.669.580,-
Biaya distribusi diperkirakan 20 % dari pemasaran (Peters, dkk. 2004) Biaya distribusi
= 0,2 x Rp. 436.669.580,= Rp. 87.333.916,-
Research and Development Diperkirakan 3 % dari Modal Investasi Tetap (Peters, dkk. 2004) = 0,03 x Rp. 46.780.046.002,= Rp. 1.403.401.380,Total General Expance (Z)
= Rp. 2.582.409.248,-
Total Biaya Tetap = Q + R + S + T + U + V + W + X + Y + Z = Rp. 44.394.051.973,-
Universitas Sumatera Utara
E.3.2. Variabel E.3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah Rp. 24.879.239.781,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah sebagai berikut : Rp. 24.879.239.781,- x
330 = Rp. 89.565.263.211,90
E.3.2.2 Biaya Variabel Tambahan 1. Perawatan dan Penanganan Lingkungan Diperkirakan 5 % dari Modal Investasi Tetap. Biaya perawatan lingkungan
= 0,05 x Rp. 46.780.046.002,= Rp. 2.339.002.300,-
2. Biaya variable Pemasaran dan Distribusi Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran. Biaya variable pemasaran
= 0,1 x Rp. 436.669.580,- ,= Rp. 43.666.958,-
E.3.2.3 Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan. = 0,05 x Rp. 4.678.004.600,= Rp. 233.900.230,-
Universitas Sumatera Utara
Total Biaya Variabel
= Rp. 92.181.832.699,-
Total Biaya Produksi
= Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp. 136.575.884.672,-
E.4. Perkiraan Laba / Rugi Perusahaan Laba sebelum pajak
= total penjualan – total biaya produksi = Rp. 205.714.080.000,- – Rp.136.575.884.672,= Rp. 69.138.195.328,-
Bonus perusahaan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan = 0,005 × Rp. 69.138.195.328,= Rp. 345.690.976,Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal 6 ayat 1 sehingga : Laba sebelum pajak (bruto) = Rp. 69.138.195.328 – 345.690.976,= Rp. 68.792.504.352,-
E.4.1. Pajak Penghasilan Berdasarkan UURI Nomor 17 Ayat 1 Tahun 2000, tentang Perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut (Rusdji, 2004) : 1. Penghasilan sampai dengan Rp. 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %. 2. Penghasilan antara Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 15 %. 3. Penghasilan di atas Rp. 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %. Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
10 % x Rp. 50.000.000,-
= Rp.
5.000.000,-
15 % x (Rp. 100.000.000 – Rp. 50.000.000,-)
= Rp.
7.500.000,-
30 % x (Rp. 68.792.504.352 – Rp.100.000.000) = Rp. 20.607.751.305,Total PPh
(+)
Rp. 20.620.251.305,-
E.4.2. Laba setelah Pajak Laba setelah pajak
= Laba sebelum pajak – PPh = Rp. 68.792.504.352,- – Rp. 20.620.251.305,= Rp. 48.172.253.047,-
E.5 Analisa Aspek Ekonomi E.5.1 Profit Margin (PM) PM =
=
Laba sebelum pajak x 100 % Total penjualan Rp. 68.792.504.352,x 100 % Rp.205.714.080.000
= 33,44 %
E.5.2 Break Even Point (BEP) BEP =
Biaya Tetap x 100 % Total penjualan - Biaya Variabel
BEP =
Rp. 44.394.051.973,x 100 % Rp. 205.714.080.000 - 92.181.832.699,-
= 39,10 %
Universitas Sumatera Utara
Kapasitas produksi pada titik BEP
= 39,10 % x 18.000 ton/tahun = 7.038,52 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP
= 39,10 % x Rp. 205.714.080.000,= Rp. 80.434.205.280,-
E.5.3 Return On Investment (ROI) ROI =
Laba setelah Pajak x 100 % Total Modal Investasi
ROI =
Rp.48.172.253.047,- ,x 100 % Rp. 96.257.389.888,-,-
= 50,04 %
E.5.4 Pay Out Time (POT) POT =
1 x 1 Tahun (ROI)
POT =
1 x 1 Tahun 0,5004
= 2 Tahun POT selama 2 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.
Universitas Sumatera Utara
E.5.5 Return On Network (RON) RON =
Laba setelah Pajak x 100 % Modal sendiri
RON =
Rp. 48.172.253.047,-,x 100 % Rp. 57.754.433.932,-,-
= 47, 35%
E.5.6 Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut : 1. Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun 2. Masa pembangunan disebut tahun ke nol 3. Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun 4. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10 5. Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.
Universitas Sumatera Utara
I-385
Universitas Sumatera Utara