ENVIAGRO Volume
2. April2008'Nomor
1
rssN 1978-1644 PENAI\GGUNG JAWAB Iwan Setiawan (-2010)
KETUA EDITOR (CHIEF EDITOR) Eries Dyah Mustikarini (-2010)
DE\ryAN EDITOR (EDITOMAL BOAND MEMBERE Tri Lestari (-2010), Nyayu Siti Khodijah (-2010), Dini Wulansari (-2010), Ratna Santi (-2010), Fournita Agustina (-2010), Maera Zasari (-2010), Riwan Kusmiadi (-2010) EDITOR
TEKMK (MANAGIN G E D I TA RS' Wahyu Adi (-2010)
BE
NDAHARA (B trSI/VE'.!'y MANAG ER) Evahelda (-2010)
IKLAI\ (ADVERTISEMENq Zulfakar (-2010)
PENERtsIT (PUBLISHER) Universitas Bangka Belitung (Bangkn Belitung University Pres s)
Press
)
AMAT EDITOR (EDITORIAL ADDRESS) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung Jalan Diponegoro Nomor l, Sungailiat Bangka 33215 T el. O7 I 7 -9 5 43 4 ; F ax. 07 I 7 -937 44; E-mai I :al -ri es I
[email protected]
Enviogro, terbit sejak 2007, merupakan jurnal pertanian dan lingkungan yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian serta perkembangan pertanian mutahir yang meliputi ekologi, fisiologi, produksi, pemuliaan tanaman, bioteknologi, agicbisnis dan lingkungan. Setiap naskah yang dikirim ke Jurnal Ewiagra akan ditelaah oleh mitra bestari yang bidangnya sesuai. Daftar nama mitra beskri akan dicantumkan pada nomor paling akhir dari setiap volurne. Jumal ini diterbitkan setahun dua kali: April dan Oktober.
HARCA LANGGANAII belum termasuk ongkos kirim $ABSCRIPTION RAIES - not inclading shipping and handling)
(subscriber) Pribadi Qtersonal) Pelanggan
Institusi/Perpustakaan
satu tahun {One Year) RP 35 000,-
(institution/library) Rp 70 000,-
IS9N
Enviagro, Jumal Pertanian dan Lingkungan 1, hal l-40
t978-1644
April 2008, Vol.2 No.
Pengujian Berbagai Jenis Amelioran Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Di Media Bekas Tambang Timah The Experiment
Af VariousAmeliorant To The Growth Of Ail?alm Suds On Ex-Mining Medium
Nyayu Si'tiKhodijahl I
Program Studi Agroteknologi FPPB-UniversitasBangka Belitung, Jl. Diponegoro No. 16 Sungailiat, Bangka 33215
ABSTRACT Based on datao the oil palm crport of Indonesia increased 12,9 o/o in 1980 - 2005. Even in 2005, the increasing reached 3935 o/o from the oil pdm erport in the world and the Indonesian rnrrket gcgmcnt got more incretsed along with the growth of oil pah production in Indonesia. Ex-tin miningsoil wlll not bc productive anymore as an agricultural soil not onty becrusc of the low nutrien reseryes, but also the micro climste of dry ex-mining soil and the uric acid in ex-mining ficild- Thb condition made plants dilficult to grow. The secd growth for bqginning becomes thc critical pcriod in dctcrmining whether it can grow well or not. Amcliomnt mining is one way to lmprove the fertile of soil to bc th cnltivation of oil palm seedlings. In fact, the best amellorant, with the comparison l:2, produced bythe chicken rnd oor mrnure, and also the oil palm solid wa$te, Kery,ords: AI
palr\
sd,
arrrdioiant, solid waste.
PEIIDAIIT'LUAN Indonesia adalah nqara paryekspor minyak sawit tetapi dalam keadaan mendesak juga mengimpor mlnyak sawit. Negara tujuan uama ekspor minyak sawit Indonesia adalah Eropa Bara, Indiq Pakistan, Cin4 dao Jepang. Produk yang diekspor adalah minyak olahan
tahap awal seperti I{BD palm oil, CPO dan beberapa produk oleokimia. Secara umum, ekspor minyak sawit Indonesia pada 1980-2005 meningkat l2,9olltahun.Pada
tahun 2005 pangsa ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 39,35o/o dari ekspor minyak sawit duni4 dan pada periode yang san4 pangsa ekspor minyak sawit di Malaysia sekitar 50,680/o. Pada tahun 2006 pangsa ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 39,18o/dari ekspor
minyak sawit dunia dan Malaysia sekitar s},3lyo. Dengan demikian, pangsa pasar Malaysia cenderung menurun, sebaliknya pangss pasar Indonesia makin meningkat seiring dengan peningkatan produksi minyak sawit Indonesia. Pada tahun 2010 jumlah ekspor minyak sawit Indonesia diproyeksikan akan menyamai Malaysia dan sedikit di atas jumlah ekspor Malaysia pada tahuntahun berikuhrya. Dalam periode 2006-2010, harga minyak sawit di pasar Eropa diperkirakan relatif stabil pada kisaran USD
38818-USD 521,85i ton. SJabilitas harga ini tidak tedepas dari berkembangnya pasar minyak sawit,
di negara-negara berkembang. Perkebunan kelapa sawit Indonesia masih berpotensi dikembangkan terutama
memperhatikan pengalaman capaian keberhasilan selama ini, perkebunan kelapa sawit masih berpotensi rmtuk meraih peluang pasar domestik maupun intemasional, walauprm tetap mernerlukan input teknologi yang scsrrai menurut kondisi lingkungannya. Kondisi penambangan timah di Kepulauan
Bangka Belitung telah menghasilkan hamparan lahan
kritis berpasir yang tidak subur. Lahan bekas penambangan timah tidak produktif lagi digunakan sebagai lahan pertanian. Kesulitan memulihkan kembali
lingkungan bekas parambang timah
disebabkan
cadangan hara yang memang rendah disamping iklim mikro lahan bekas penambangan kering, kondisi air bekas penambangan (kolong) cendenrng masam sehingga tanaman akan sulit hidup. Ksndisi inilah yang
menyebabkan lambatnya kegiilan reklamui dan rehabilitasi lahan bekas penambangan \imah di Kepu lauan B angka B elitung Pertumbuhan tanaman terjadi kirrena adanya proses-proses pembelahan sel dan pemanjangan sel dimana proses-proses tersebut memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar. Gardner et ql. (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan dan hasil suatu tanaman dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan tumbuhnya. Salah satu faktor linglungan tumbuh yang penfing bagi pertumbuhan tanaman adalah ketersediaan unsur hara Adanya bahan penunjanang pertumbuhan yang baik akan meningkatkan respon tanaman, yang pada akhimya akan meningkat kan
pertumbuhan
dan produksi tanaman (Budairto
et
al.2006l.
Bahan organik tanah merupakan istilah khusus yang digunakan untuk bahan yang tidak hidup, memiliki campuran yang beragam sebagai hasjl dari fiansformasi dan perombakan yang dilakukan oleh mikroorganisme terhadap jaringan organik. Proses transformasi dari sisa bahan organik tersebut dikenal dengan istilah proses humifikasi yang akan menghasilkan humus dan bahan-
bahan yang tahan terhadap perombakan oleh mikroorganisme. Humus merupakan eampuran
bermacam senyawa organik tapi hanya ada dua fype yang mendominasi ytitu humic acid dan ol1'sacharida. Humic acid dapat larut dalam kondisi alkati dan diendapkan dengan penambahan asam kuat. Bahan humat yang dapat
larut dalam air adalah Asam Fulfat. Humik substans memiliki daya tahan yang tinggi terhadap biodegradasi
dalam tanah, karena itu sangat penting dalam pengelolaan tanah, bila humik substans dalam tanah
I
*ct-:4re- Jla-aai Pertanian dan Lingkungan
Atr*:fl**- Vsi 1 lro
1.
ISSN
1978-l$+-. q
hal l-40
**mg" rlaka agregat mudah terdispersi dan tanah rawan Hrdap bahaya erosi ( Rasyidin,2004). Penggunaan bibit unggul dan peningkatan inensitas pemeliharaan menjadi kunci sukses peningkatan produktivitas. Pertumbuhan awal bibit merupakan periode kritis yang sangat menentukan ke'berhasilan tanaman dalam mencapai pertumbuhan yang baik di pembibitan. Pertumbuhan dan vigor bibit
dicampur dan ditanami dilakukan analisa kandungan unsur haraN, P, K dan keasanan tanah. Selanjutnyajuga
dilakukan pengamatan terhadap wama tanah
Tabel I Perlakuan media tanam berupa campuran pasir, tailing dan ameliorant Jenis
tersebut sangat ditentukan oleh kecambah yang ditanam dan cara penanamannya (Pahan, 2006). Berdasarkan sifat baik pupuk organik tersebut diharapkan penggunaan berbagai jenis arnelioran dapat
perlakuan
membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi lahan bekas penambangan timah yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam punbibitan kelapa sawit. Secara umum, komposisi bahan organik tanah didominasi oleh fraksi humin yang berat molekulnya sangat besar, fraksi asam humat yang berat molekulnya sedang, dan fraksi asam fulfat yang berat molekulnya lebih rendah. Asam humat adalah fraksi yang tarut dalam alakali tetapi tidak larut dalam asam atau air. Asam humat mampu berinteraksi dengan ion logam, oksida dan
hidroksida mineral.
Hal ini karena asam humat
mengandung gugus fungsional aktif seperti karboksil, fenol, karbonil, hidroksida, alkohol, amino, kuinon dan
metoksil, serta bentuknya yang berpori sehingga memiliki luas permukaan yang besar. Asam ini
secara
visual setelah pencanpuran.
Perban
Jenis peribenah
dingan
MI
Tanah kebtm
M2
Fasir tailing : bnah
M3
Pasir
Ailing : kompos
l:l
M4
Pasir
uiling : pupuk kandang ayam
l:1
M5
Pasir tailing : pupuk kandang sapi
l:l
M6
Pasir tailing : limbah padat kelapa sawit
t,l
M7
Pasir tailing ; iaah Kebun
l:l
M8
Pasir tailing : kompoe
l:2
Kcbm
1:l
M9
Pasir tailing : pupuk kqndang ayam
l:2
Mt0
Pasir tailing ; pupuk kandang sapi
l:2
Mll
Pasir
Ml2
Pasir tailing ; t"mh Kebun
Ml3
Pasir
tailing: kompos
2:l
Mt1
Pasir
tailing: prpuk kandar6 ayam
2:l
Ml5
Pasir tailing : pupuk kandang sapi
tailing: limbah padat kelapa sawit
1..2
2'.1
Z:l
berpengaruh kuat terhadap kapasitas penjerapan bnah {Stevenson, 1994).
Penelitian ini bertrrjuan untuk mengetahui tingkat
€fektifitas masing-masing jenis ameliorant
yang
digunakan sebagai bahan pencampur di media tanam pembibitan kelapa sawit di tanah bekas penambangan timah.
l. 2.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui respon pertrrmbahan bibit kelapa sawit akibat pemberian berbagai jensi amelioran di medai bekas penambangan timah
Parameter pengeuratan pertumbuhen bibit. Pengamatan terhadap prtumbuhan
Dilakukan pengamatan setelah 8 bulan
p€nanaman dengan parameter pcrtumbuhan tinggi bibig jumlah daun, berat basah bagian atas (tajuk), b€rat basah hgian bawah
(akar), berat kering bagian atas (tajuk), berc kering bagian bawah (akar), total berat basalr tanaman, btal
Mengetahui perubahan kesuburan tanah akibat
berat kering tanaman dan nisbah tajuk akar.
pembertan berbagai jenis arnelioran pada pembibitan bekas penambangan timah
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelapa sawit menggunakan tanah
3.
awal bibit yang
ditanam di media campunan pasir tailing dengan Magai tingkat penambahan janis dan jumlah ' amelioran.
Diperoleh jenis amelioran yang paling efektif dalam memperbaiki kesuburan tanah bekas penambangan timah untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit
Penelitian dilakukan dengan caftl demplot menggunakan polybag sebanyak 400 populasi tanaman berasal dari 500 biji kelapa sawit yang di beli dari Marihat PPKS Medan. Pelaksanaan dilakukan di kebun
percobaan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung, Jalan Diponegoro No,l
April 2007 sampai
I
Hasil Analisis keragaman penglrnatan peftumbuhan bibit kelapa sawit t (delapan) bulan setclah tanf,n.
Parameter F. Hitune Keragan -- Koefisen an (Vo) l. Tinggi Tanaman 6.21 ** 12.92
BAHAN DAN METODE
Sungailiat Bangk4 mulai 22
Tabel
19
November 2007.
Adapun perlakuan yang diujikan adalah : Faktor media tanam yang merupakan bahan pencampur pasir
tailing dengan berbagai capuran ameliorant sesuai dengan perlakuan (Tabel 1)
Pengamatan perubahrn kesuburen tanah. Kand'rngan unsur Nitrogen, fosfor, Kalium da$ keasaman tanah. Pengamatan kimia tanah setelah media
2. Panjang akar 3. Jumlah daun 4. Diameter 5. Berat basah tajuk 6. Berat basah 7. Berat kering
batang
24.65
1.72k'
12.t9
3.93**
15.75 29.E2
l3lr"
3.86'3*
akar tajuk
12.03**
37-77 34.26
akar
1.87*
43-37
4.05**
44.W
E.Beratkeringakar 9. Nisbah tajuk F. Tabel0,0l F. Tabel0,05
l.57t'
2.61 1.84
Keterangan: tn ; tidak berpengaruh Nyatq
* : berpengaruh nyatapadatarafuji ** :
57o,
berpengaruh sangatnyata pada taraf
uji I %
F.lrria,gro,
Itsit t9?&16{4 3
lwrlal Penanian dan Li:ngfungn
furil 2fi)8- Vol.l No.l.
hal l-4O
Pertumbuhen BiHt Kchpa Sawit akibat Pemberien Jcnis enelbnnt di media bekas penembugen timrh. Hasil pengarta0an p€rtumbuhan bibit kelapa sawit t (delry) bulan setelah tanam dengan menggunaka b€frryi-lenis anelioran di media bkas penambangan tirneh secara lengkap disajikan pada ftimpiran la sampai 9a Beberapa pramel,er pertumbuhan terlihat nyata dipengaruhi oleh jaris amelioran dan perbandingannya. Dilaln*an mlisis keragaman untuk
penambangan timah menrnntn Flalon jenis amelioran berpengmrh rys dil lrgn n5/da t€dadry pertambahan berat kering fu, -' !E'hnm, diareter batang, berat basah tajdq berr tEiB gir* dm nisbah tajuk akar.
Pengaruh perfumbuhan awal
pertumbuhan batang )lag bcsr tajuk. Penggunaan jenb dcr
nyata terhadap
melihat pengaruh jenis amelbrur tedtadaP pertumbuhan bibit kelapa sawit 8 (delapan) bulan serclah tanam
bch
bcld bG$ &, jmh
tcrpensruh
dam
dan
akar.
pertumbuhan bibit kel4o sflit t (&hem) bulm saclah tanam dengan menggrmkm bcrbqgdi€nk melirxan di
Hasil analisis keragaman pertumbuhan bibit kelapa sawit 8 (delapan) bulan setelah tanam dengan menggunakan be6agai jenis amelioran di media bekas
2
dn bcrmbahnya berat
fcryl pcryrt dfrro dapa ryata pada berat akar, berat &riry# dr dsbrh tajuk akar' Untuk melihat tingkd amdirn Ebi& digunakau uji Ianjut Beda Nyata T€r*6iL lesif [fi lNnjtd BNT panjang
dengan menggunakan berbagai jenis amelioran di media bekas penambangan timah. Hasil analisis keragaman untuk semua paramefer teriihat pada tabel benkut
Tabel.
melixa n5rrtl Elihd pada di tia€gi hry4 di;ikrni oleh
mediabekaspenanbangm-''
Hasi! Uji Lanjut BNT pertumbuhan bibit kelapa sawit 8 {delapan) bulan se*ehh
(f-d2).
t-rn
drngra mcnggun*ran
berbagai.ienis amelioran di media bekas penambangan timah
Parameter PcrLakuan
:
rlnggr tanaman
Panjang akar
MI
49.96b
45.56
M2
49.60 b
41.66
M3
5
r.08 b
43.88
Ffi4
:1E.90
b
44.96
M5
52.80 bc
4438
M6
47.06 b
30.46
M7
48.52 b
43.18
M8
48.58 b
45.14
M9
47.96 b
35.32
M10
58.32 c
42.82
Ml1
46.1!+ b
38.02
M12
4e.96b
42.16
M13
36.38 ab
48.40
Ml4
31.24a
36.78
Ml5
36.52ab
l
i
j
Lr I
f :
F^r
7.66
BNT 0,05=
28.
I
l0
Berat Berail B€r*
Jumlan t-.:^::' tamercr ":'l:::"
daun
batang vqro'E
u4u'
B.rd
basah basah kering fcrhg
l$sbah tajuk
fro 8.60 13.98 c 19.61 b 4.09 5.9t a 2.0t a 3-4t ab 8.80 13.96 c 21.63 d 6.74 13.42b 'lJ5 b 3.60 ab 8.00 13.96 c 22.47c 6.29 l2.t3b 4-lt \ 3.96 bc 8_80 15-0A d 2s.s4 d 6.70 2I_59 12:t b 5.t9 c 8.20 13.90 c 14.90 ab 6.63 12.98 b 3-2t ab 4.4t c 8.20 13.22b 17.88 b 6.74 13.50 b 353 ab 3.77 ab 9.m 15.06 d 23.16 ed 4.92 20.86 bc ?.69 a 8.12 d 8.80 17.10 e 28.03 d 8.69 26.27 e 4.92b 5-61c 8.2A 13.06 b 17.34b 6.26 8.31 b 2.75 a 3.04 ab 8.60 12.30 b 17.94 b 6.82 8.25 b 3.13 a 3.39 ab 8.20 14.2?cd 24.58e 7.36 11.18b 2.90a 4.l5bc 7.80 10.78 ab 14.31 a 5.73 6.31 b 2.49a 2.39 a 7.2A 932 a 9.19 a 4.67 3.41 b 2.16 a l.7l a 7.20 10.98 ab 13.31 a 6.80 5.59 b 2.49 a 2.13 a
-
7.t9
2.65
s.t6
1,75
2.20
pada kolam yang yans, sama berarti berbeda tidak nyata padatanf Keteran gan ::A Angka-angla y ang diikuti oleh huruf yyang anr sama pada
uji
5o/".
Laju asimilasi bersih merupakan laju penimbunan berat kering per sefuan lces deun per safuan waktu (Gardner et a[., l99l). Pernrmbuban tinggi bibit sawit akibat perlakuan jenis amelkrran di media bekas penambangan timalr terbaft di percleh pada perlakuan
MlO (Pasir tailing : ptrytk kmdang sapi dengan perbudingan l:2L diihni oW p'latualn sejenis (M5) dengan perbardiqgEn yug hbih rcdah (Pasir tailing : pupuk kandang sryi deogn perbendingan l:2).
Perlakuan
Ml0
dapat melampaui pertumbuhan tinggi di
rnedia top soil tanpa pupuk kandang
{Mi), Sumbangan bahan organik tetradtp perfumbuhan tanaman merupakan pengaruhnya terhadap sifat.sifat fisik, kimia, dan biologis dari tanah. mereka memiliki peqanan kimia
di
dalam menyediakan N, P, dan S untuk tanaman, peranan biologis di dalam mempengaruhi aktivitas organisme mkroflora dan mikrofauna, serta peranan fisik
ISSN
Enviagro, Jumal Pertanian dan Lingkungan Alril 2008, Vol 2 No. ! " hal 1-40
di dalam mempengaruhi
lj-! !*
,E
1,,
struktur tanah dan lainnya
(Utami dan t-tandayani,200 3)' Perubahan kesuburan tanah akibat pemberian Jenis amelior:ent di media bekrs Penambangan timah'
Untuk melihat pembahan tingknt kesuburan tanaman akibat pemberian amelioran
di
media
media tanam
bekas penambangan timah dilakukan analisis t=tgaltrt sifat kimia media tanam (Tatel 3)' Suryanto dim Suryanto (l9Sl) cil. Jtrce s
t':
(2002) menyatakan bahwa semakin banyak bahan organik yang diberikan pada tanatu akan diikuti dangan k*aikan kemantapan tmah rnengikar air sarnpai batas tertehtu dan kenaikan nitrogen tobl Sunloro et al. QO0l)'
dengan menggunakan berbagai jenis amelioran dan Tabel 3 Hasi! analisis tanah media tanam pembibitan kelapa sawit tima,h -. --* *rt*dinUamta di meaia. tOran Uetas penarnbangatl
-
--- --
Kode
lanan Keoun r:r
Ml
MZ M3 M4
Jenis arneliora"
Pasirtaiting: tanahKebun
Ms
M6 M7 M8 ti,Ig MlO Ml l Mlz Ml3 Ml4
Pasir tailing : kompos
l:1
1:l
Pasirtailing, pupui f.*Aungayam
l:l
t:l
Pesirtailing,p";;ttanaa'Gsapi Pasir tailing t ii"iitftp"a"t f"tuiu sawit I :1 Pasir tailing : tanah Kebun
l:2
Pasirtailing: kompos l:2 pasir tailing , pop.rt t gayam 1|2 "na* l:2 Pasirtailins ilild&;sapi ' 2:l sawit padat kelapa iitO"t t Pasir tailing Pasir tailing : tanah Kebrm Pasir tailing : kompos Pasir tailing t
2:l
2:l
pffi t*O*g ayam 2:l
s'4s 6'89 7'33 9'0]6'22 5'67 6'66 6-39 6'09 6'17 6'15 6'24 6'38
uit.,,,-l*ii'uilinE'iilyi;kd;;E:;p.i3jt,,====,,.q.!9.,.,,=
Keterangan
; A.,atisa tan
Kcastmen
tanah.
Keasaman
media
dengan
h:fragai jenis amelioran berkisar dari yang tertinggi M4 pasir taiiing : pupuk kandang ayam l:l sebesar 7'33
Ml {media top soil) sebesar 5'19' ini tertihat penome$a bahwa hal b€rdasdail
terendah pada
penambahan amelioran mampu memperbaiki reaksi 't*A, ai media bekas penambangan timah' dan berada pada posisi di atas tanah top soil (M1)' - Menurut Hard.iowigeno (2003), pado beberapa tanah masatn;
meningkatkan pH tanah, dengan membentuk kompleks Al-
pup,it o-rganik mampu minetralkan
Al
organik. Bdran organik mempunyai daya sangea (buffer capacity't yang besar sehingga apabila tanah cukup mengandung kornponen ini, maka pH tanah relatif stabil' - Kenaikan pH tersebut karena adanya penambahan
OFI ataupun kation organik hasil penguraian bahan organik. Menurut Tisdale et al; (1990) cir' Mumi dan selama terjadinya penguraian bahan organik terjadi peiepasan H aiau OH ' Menuzut ffa-rdjowigeno cir. Nurhayati (2003), apabila banyak kation yang diserap oleh akar (NH- ) maka banyak ion
Sitoso (1997)
tanah r*t keluar dari akar ke dalam tanah sehingga yang diserap "menjaOi lebih asam. Apabila banyak anion
maka banyak HCO, Yang dilepaskan akar masuk ke dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih
oleh akar
N-rotal 6;t
nrl)
NO;)'
basa Martens et al. (1992) crr Muniapan et at' {1998) menyatakan pemberian bahan organik ke dalarvr tanah dapat merangsang aktivitas enzim tanah dan mikroba'
0'1i 0'14 0'18
9'11 0'47 0'10 0'23 9.34 0"17 0'75 0-l! 0'18 0'17
=0'ts
Mdloo e 0'18
19':2 57'75 0'96 l'60 67'95 91'g 0'19 52'20 :'?3 43'95 0'15 0'96 64'65 A'!7^ 1Z1l 032 64'35 48'75 0'19 0'16 ?7'-1 0'19 5l'00 l'28 64'65 ,=,,63.ry, =,.0'2e=, ,== UniveGitas SriwijayqPalernbang'
aktivitas enzim total tanah tergnntung pada enzim ekstrmeluler dan jumlah enzim dalam sel nikroba yang mati dan hidup.
N total. Kandungan N total pada media tanam pasir tailing dqngan mengrmakan berbaggi jqlt amelioran tEraAa pada kisaran tertinggi l.l4 pda media tanah top soii (Ml) berdasarkan kriteri Pusat penelitian Tanah liandungan N tobl (%) tcrgolong tinggi jika
berada pada kondisi 0.51-0.75 dan sangat tinggi bila lebih dari 0.75 sedangkan N total terendah di temui pada perlakuan M7(Pasir tailing : tanah Kebun l:2)' penambahan jenis amelioq4n berpotorsi
.
bis*iip
meningkatkan
N totdl tanah' Peningkalan N total media
tertinggi ditemui padajenis amelioran Mll (Pasirtailing : limbah padat kelapa sawit 2;1) 0,75 dengan kiteria sangat tinggi.
- Fosfor tanah. Pengamatan fosfor tanah menggunakan P-Bray I (ppm). Hasil menunjukkan
67,95 pada M4 (Pasir tailing : pupuk kandang ayqm !:1) dengan kriieria termasuk sAngat tinggi. Kandungan fosfor terendah disumbangkan oleh jenis amelioran Ml2 Pasir tailing : tanah Kebun 2:l sebesar 27'15 ppm tetapi
masih termasuk dalam kriteria sedang
berdasarkan
penilaian sifat kimia tanah yang dikeluarkan oleh Pusat penelitain tanah 1983 dalam Hardiowigeno (2003)' Hakim, (2006) menyatakan hal penting lain {ari pelapukan bahan organik adalah COr yang di dalam iautan tanah akan membentuk asam karbonat' Asam
P
dari keadaan organik dapat bahan Penambahan masam sampai alkalin. meningkatkln P tersedia dengan jalan mengikat Al dan
karbonat akan membantu kelarutan
rssN,978-t644 5
Enviagro, Jumal Pertanian dan Lingkungan April 2008, Vot.2 No. t, hal 1-40
apa
dl. han
gan rtas
i1).
dan
Fe yang akan mengikat P di dalam larutan tanah, sehingga pemberian bahan organik efelctif mengurangi Al aktif yang mcracuni tanah=tanah masafi. K-dd Kadar K media pembibitan kelapa sawit dengan menggunakan berbagai jenis amelioran &n perbandingannya di media tanam bekas penambangan timah, diamati dengan K-dd {rne/100g). Hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan M4 (Pasir tailing : pupuk kandang ayam 1:1) sebesar 1.60 me/100g dengan kriteria sangat tinggi (Rosmartam dan Yuwono2002r. Kondisi Media topsoil (Ml) dengan angka 0.19 me/I00g termassk kriteria rendah, penambahan beberapa jenis
amelioran
di media tanam
pembibitan
bekas
penambangan timah temyata mampu meningkatkan K-dd
ditemui pada perlakuan Ml4 (Pasir tailing : pupuk kandang ayam 2:1 ), M8 (Pasir tailing : kompos l:2) dan M3 (Fasir tailing : kompos 1:1) dengan kriteria masing masing L28 dan 0,96 tergolong tinggi dan sangat tinggi.
Hasil analisis tanah menuqiukkan terdapat beda nyaia antar perlakuan. Menurut Utami dan Nuryani, 2003. bahan organik menyumbang muatan negatif tanah sangat besar melalui luas permukaan janisnya yang
tinggi sehingga pemborian balran organik diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pertukaran sangat kation.
Hubungan Jenis amelioran dan perbaikan periumbuhan bibit Kelapa Sarvit dimedia bekas penambengan timah. Pertumbuhan bibit merupakan fase ewal penyempumaan fungis masing-masing organ ng.
lanarEan. Radikel segcta m€nyernpotnakzrn diri menjadi
akar dan akar siap melakukan berbagai fungsinya. azim yang
Plumula berkcmbang meniadibahtgdan daun (Heddy et al.l994). fase pertumbuhan bibit akan menjadi fase
nam jenis
penting bagi keberhasilan tanaman untuk mencapai hasil tertinggi di pertumbuhan selanjutnya. Bahan organik menurut Hakim (2006), berpe*garuh langsung terhadap fisiologi tanaman seperti
redia
litian
jika bila emui
l:2). 'tensi nedia
riling iteria tanah
rkkan r 1:1) mgan
Mtz etapi
rkan
peningkatan kegiatan respirasi yang m€rangsang peningkakn p€nyenapan har4 sehinga meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pelapukan bahan organik menghasilkan asam-asam organik seprti asam humat dan fulfat yang bersifat polielektrolit. Kedua asam ini memegang peranan
penting dalam pengikatan Al dan Fe
sehingga P menjadi tersedia. Keefektifan pengikatan tersebut dipengaruhi oleh struktur bahan organik yang ditambahkan dan pH medium (Ruseel, 1978). Soepardi (19S3) menyatakan bahwa a&nya senyawa organik yang cukup memungkinkan terjadinya khelat yaitu senyawa organik yang berikatan dengan tation logam (Fe, Mn, sehingga P menjadi lebih tersedia (Utami dan Handayani (Utami dan Handay ani, 20A 3 ).
Kesuburan tanah pertanian sangat ditentukan oleh
dari lalam
menjaga kadar bahan organik dalam tanah, dan sedapat mungkin berusaha untuk
\sam
meningkatkan jumlahnya. Jumlah minimum bahan organik dalam penilaian kelas kesesuaian lahan adalah 2% (Rasyidin, 2004). Setrain itu Pertumbuhan dan hasil
I
dan
pada
pH.
tanaman sangat tergantung pada nilai pH
tanah. Dari
Perturnbuahn bibit terbaik berada pada ienis
aneliotan yang mampu memberikan kondisi pH 6. hal ini juga sejalan dengan ir€nilapat Pohan (2006). Hal ini dapat disebabkan pH tanah dapat mempenganthi kelarutan Al tanah dan juga terkait dengan ketersediaan unzur ahra pada berbryai nilai pH {Foth dan Ellis, 1996). Bentuk P yang lersedia dipengaruhi oleh reaksi tanah, jumlah ion A!, Pe dan Mn seda mineral-mineral
yang mengandung kegiatan unsur tersebut (Hakim'2006). Peranan P ddlam tanaman yang penting adalah sebagai bahan pembangun nukleoprotein yang diiumpai dalam setiap inti sel hidup. Sedangkan Pembentukan sel-sel baru tanaman yang bera*i pertumbuhan tanaman hanya dapat berlangsung dengan pembelahan inti sel tersebut (Sallis bury dan Ross, 1995). Nukleopnrtein merupakan hasil konyugasi dari senyawa-senyawa yang mengandung P, terdiri atas senyawa protein dan asam nukleat. Nukleoprotein dijumpai dalam khromosom. Khromosom berfungsi sebagai pembawa dari gen ke gen dan merupakan p€ngctur dari semua poses selular. Nukleotida yang mengandung P adalah p€nyusun asam
ribo nuklcat (RNA), asam Dioksiribo nukleat (DNA), yang mempunyai peranan penting dalam pernrmbuhan iahaman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (l) Penambahan bahan amelioran pada pembibitan kelapa sawit di media bekas penambangan rimah berpcngaruh
nyata terhadap paramet€r tinggi tanamarg-(2) Jenis amelioran terbaik ditemui pada perlaktrn M9 (Pasir
tailing: pupuk kandang ayam l:2) dengan pertumbuhan bibit terbik, tetapi tingkat kesuburan tanzih setelah di tambahkan jenis amelioran juga diternui pada MlO &n Ml I dengan perbandingan jumlah ameliroan Pasir tailing : pupuk kandang sapi I 2 dan Pasir tailing : limbah padat kelapa sawit 2: l. Perbaikan kesuburan kimiq fisfk dan biologi tanah bekas penambangan yang akaa digunakan di media pembibitan sawit optimal jika menggunakan
perbandingan l:2 pasir tailing dan amelioran. Jenis terbaik adalah pupuk kotoran ayam dan limbah padat kelapa sawii. DAF"TAR PUSTAKA
Y, Sulyoa E, Dwi SNA, and Maaswinkelb RHM. 2006. Effects Of Types Of Media And NPK Fertilizer On The Rooting Capacity Of
Budiarloa
Terbentuknya khelat logam akan mengurangi pengikatan P oleh oksida maupun lempung silikat
jumlah bahan organik, jusfiu itu alam pembangunan pertanian yang berkelanjutan fokus utamanya adalah
dapat
timah terlihat bahwa peltumbhan bibit juga tergantung
AD.
Pusat
rdaan
hasil penelitian pertumbuhan kelapa sawit dengan menggunakan berbagai jenis amelioran dan perbandingannya di media tanam bekas penambangan
Chrysa*hgmum eu4!ngs, Indqnesian Jumal Of
Dady
Agricultural Sciense 7(3). 2005. Ta$ggapan Pertumbuhan Dan Hasfl Kedelai tlitann Terhadap Penggunaan Pupuk
K.
Organik Dan Biopestisida Gulma
Siam (Chromolaena Odorata) Respons On Growth And Yield Of Black Soybean In Usage Of Organic
Fertilizer And Biopesttcide
Af Sturx
(Chromolaena Odorata.Ilmu Pertanian No.Z,2005 : 103' l16)
Weed
Vol.
12
ISI ENVIAGRO Vol,Z No.l April2008
Iftadijah
Pengujian Bertagai Jenis Amelioran Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Media Bekas Tambang Timah
Nyayu Siti
Analisis Keragaman Morfologi dan RAPD Tujuh Jenis Tanaman Nenas Lokal Bangka di Lahan Bekas Penambangan Timah
Eries Dyah
Karakterisasi Sifat Fisik dan Kimia serta Perubahannya selama Penyimpanan Empat Cultivar Nenas
Sobir, Triatika
Analisis Kualitas Mikrobiologi Lada Bangka Fada Tingkat Distribusi Yang Berbeda
Idha Susanti
lnilu\s\lem\errtr*\an\angdanSenyavraTerpenciillaialo\on Gaharu dengan Acremoniurz Sp. dan Metil Jasmonat
Respon Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk Pelengkap Cair Terhadap Perntrnbuhan dan fuduksi Tanaman Cabai Besar Bermulsa Plastik Hitam Pemk
tsstrt
1978-1644
ffi$$ffiffi UBB Press
l-6
7-t4
Mustikadif
Dwi
Ade\ialutn,Gayub
15-18
t9-22
23-28
Rahayu, Juliarni
Maulid, Tri Lestari, 29-i3 lllaen Zasari
ISSN
Enviagro, Jumal Pertanian dan Lingkungan
April 2fi)8, Vol.2 No. l, hat l-40
Fotr HD and Ellis BG. 1996. Soil Fertility. Lewis Fublishers. Boca Ratonn New York. London,
197&1614 6
A.2004 Penggunaan Bahan Limbah Um* Perbakan lahm kritir, Inavasi Orrline websitc:
Rasyidin,
s*"INeYAgI
Tokyq.
Hakim N. 2(X)6. Pengelolaan Kesuburan tanah masam
dengna teknologi Pengapuran
terpdu.
Hq4jqwtCgllq
S. 2003. Ilmu'E@g,
Akade.mika
Pressindo.
Heddy S, Susanto WH, dan Kurniati M. 1994. Pengantar Prqduksi Tarunan @a Pgnagan Pasca Panen. Rajawali Pers. Lembaga Risa Perkebunan Indonesia, 2006. Perkebunan Kelapa sawit Masih berpotensi di kembangkan di l nrionesia. ipadiboo@iniio;net. id.
t.
2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga hilir.
Pahan
Penebar Swadaya }akarta
Rosmartam
A.
dan Yuwono
Saidi A. 2006. Fisika tanah dan lingftungan. Universitas Andalas Padang.
Universitas Andalas.
N.W. 20{Jl.
Ilmu
Kesuburan Tanah. Kanisius Yograkarta
Ratrnini S, Subiksa IGM, dan Suastika IW. 1999. Fengujian Beb,eiapa Jenis Amelioran untuk meningfutkan Produktivitas latun Sulfat masam. Prosiding Saninar Nasional Pstanim Organik.
!'8, qnd,Ross C, 1995, Plant Physiofogr. Wadworth Publishing Co.Inc. B€lmd,
SaliEUrqy
California. Russel EW. 1973. Soll
codillon and plaw gravth
Tenth ed. Longman, Iondon. Soepardi G. 1983. Sifat dan Ctrt Tanah. Jurusan Fakultas Pertanian IPB.
Tao*
FJ. 1994. nryas clremistry: Gaarlis, composition, reactio- 2 d. John Wiley and Sos,
Stevenson
Inc. New York. Xiii + 496 p, Tim Penuslis Penebar Swedeys, 1994. Kelapa Serit, Usaha Budidaya, PernErfEffin hasil du Aryct pemsarrn, Penebar Swadaya jakrta-
UtBmi den Susi Haadayani Si&t Khnis Estisol
Pdr
Orpnik Chemical Proptb ht Organic And Cowentlotal Farntng Sf,saa tln Pertanian Vol. l0 l{o. 2, 2W3 : 6349 Sistem Pertanian
t