PERBEDAN EFEKTIVITAS SEDUHAN DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICAN MILL) DAN AIR KELAPA HIJAU MUDA (COSOS NUCIFERA LINN) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DENGAN HIPERTENSI Endang Buda Setyowati* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl.Dukuh Pakis Baru II no. 110 Surabaya Email :
[email protected] ABSTRAK Pendahuluan : Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistole yang tingginya tergantung dari usia individu yang terkena. Survey awal yang di Desa Beliting Gresik Tahun 2015 didapatkan sebanyak 70 orang yang mengalami hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektivitas seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Beliting Gresik Tahun 2015. Metode : yang digunakan adalah pre eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh wanita menopause yang mengalami tekanan darah tinggi di Desa Biliting Gresik Tahun 2015. Sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling, dengan responden berjumlah 32 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen lembar pengumpulan data dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji statistik t-testdan independent t-test.. Hasil : Hasil penelitian dari kedua perlakuan mengalami penurunan tekanan darah.responden yang diberi seduhan daun alpukatdengan nilai mean (sistole) yaitu 123,75 mmHg dan nilai mean (diastole) yaitu 82,50 mmHg. Sedangkan untuk ibu menopause yang diberi air kelapa hijau muda mengalami penurunan tekanan darah denan nilai mean (sistole) yaitu 140,62 mmHg dan nilai mean (diastole) yaitu 93,75 mmHg.Dari hasil uji t-testuntuk kedua perlakuan didapatkan nilai pvalue sistole dan diastole 0,00< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada pengaruh terhadap penurunan tekanan darah yang bermakna antara tekanan darah (sistole dan diastole) sebelum dan sesudah diberikan seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda DAN Hasil uji independent t-test.diperoleh tekanan darah (sistole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Untuk tekanan darah (diastole) didapatkan nilai pvalue sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Diskusi : bahwa terdapat perbedaan efektivitas antara seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda. Seduhan daun alpukat lebih efektiv untuk menurunkan tekanan darah. Kata Kunci : Hipertensi, Seduhan Daun Lapukat, Air kelapa Hijau Muda, Tekanan Darah PENDAHULUAN Menopause adalah berhentinya haid terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan hormon esterogen tidak terbentuk lagi, jadi menopause merupakan satu titik waktu serta umunya terjadi pada usia 45-55 tahun (Pieter, 2010). Menopause merupakan masa yang sulit bagi wanita yamg belum mengerti. Terlebih masamenopause rentan terhadap penyakit yang menyertainya jika tidak dapat menjaga kesehatan dan pola hidup yang seimbang. Salah satu masalah yang menyertai menopause adalah hipertensi. Angka kematian karena hipertensi diperkirakan sebesar 17 juta orang setiap tahun. Kematian karena komplikasi hipertensi sebesar 9,4 juta setiap tahun (WHO, 2013). Menurut Data Kementrian Kesehatan menunjukan bahwa
hipertensi dengan komplikasinya merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia tahun 2014 yaitu sebesar 5,3%. Data Riset Kesehatan Dasar menyebutkan, total penderita hipertensi di Jawa Timur tahun 2013 sebanyak 319.895 pasien (26,2%). Hipertensi di Jawa Timur menduduki “top score” selama tiga tahun terakhir dibandingkan kasus penyakit tidak menular tertinggi di Jawa Timur lainya (Dinkes Jatim, 2013). Data Dinas Kesehatan Kota Gresik pada tahun 2015 terdapat 15.062 lansia yang menderita hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Agustus tahun 2015 jumlah sasaran menopause di wilayah kerja Puskesmas Cerme sebanyak 2.244 jiwa, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 70 orang. Secara teori dan praktik rentan usia 17
50-55 rentan menderita hipertensi karena dengan terapi herbal. Terapi herbal banyak perubahan jantung, pembuluh darah dan digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi hormon. hipertensi dikarenakan memiliki sedikit efek Penyebab terjadinya tekanan darah tinggi samping dan juga biayanya relatif murah. Terapi menurut Grey (2007) disebabkan oleh beberapa herbal yang digunakan seperti pemanfaatan daun faktor yaitu curah jantung dan tahanan perifer. alpukat dan air kelapa hijau muda. Keseimbangan dan tahanan perifer sangat Asupan kalium yang terdapat dalam air berpengaruh terhadap kenormalan tekanan kelapa hijau muda juga dapat membantu darah. Tekanan darah ditentukan oleh mengatasi tekanan darah tinggi. Kalium sangat konsentrasi sel otot halus yang terdapat pada bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah arteriol kecil dan jika terjadi peningkatan sistolik dan diastolik dengan menghambat konsentrasi yang lama akan mengakibatkan pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan penebalan pembuluh darah arteriol dan menjadi ekskresi natrium dan air (Guyton & Hall, 2008). awal meningkatnya tahanan perifer yang Berdasarkan penjelasan diatas maka irreversible. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Dampak mikro yang ditimbulkan akibat dengan judul “perbedaan efektivitas seduhan terjadinya peningkatan tekanan darah adalah daun alpukat dan air kelapa hijau muda terhadap keluhan tidak nyaman pada menopause dan tekanan darah pada wanita menopause dengan cepat marah sehingga hal ini butuh penangan, hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015” sedangkan dampak makro akibat peningkatan tekanan darah adalah angka kesakitan dan METODE PENELITIAN kematian pada menopause tinggi dikarenakan Berdasarkan ruang lingkup penelitian komplikasi yang muncul (Vina, 2008). termasuk jenis penelitian infrensial. penelitian Menghadapi permasalahan ini maka solusi ini yaitu berdasarkan lingkup penelitian pengelolaan hipertensi dapat dilakukan termasuk jenis penelitian inferensial kuantitatif. menggunakan berbagai metode baik secara Penelitian ini adalah 16 orang untuk farmakologi maupun secara nonfarmakologi. kelompok pemeberian seduhan daun alpukat dan Pengelolaan hipertensi secara farmakologi dapat 16 untuk kelompok pemberian air kelapa hijau dilakukan menggunakan obat-obat modern yang muda. bersifat kimiawi seperti obat diuretik, angiostesin converting enzyim inhibitor (ACEI), antagonis kalsium (Mansjoer, dkk. 2007). Salah satu penanganan secara non farmakologis dalam mengatasi hipertensi adalah dengan terapi komplementer. Terapi komplementer bersifat alamiah diantaranya HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Wanita Menopause Yang Mengonsumsi Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Di Desa Beliting-Gresik Tahun 2015. Seduhan Daun Alpukat Air Kelapa Hijau Muda
Usia Responden Frekuensi (f)
Presentase (%)
Frekuensi (f)
Presentase (%)
45-49 tahun 50-54 tahun 55-59 tahun ≥60 tahun
3 4 4 5
18,8 25,0 25,0 31,2
2 5 4 5
12,6 31,2 25,0 31,2
Total
16
100,0
16
100,0
Sumber: Data Primer Penelitian (2015
Berdasarkan tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa usia responden yang diberikan seduhan
daun alpukat hampir setengah (31,2%) yaitu sebanyak 5 orang responden berusia ≥60 tahun. 18
Sedangkan usia responden yang diberikan air Karakteristik Responden Berdasarkan kelapa hijau muda hampir setengah (31,3%) Pendidikan yaitu sebanyak 5 orang responden berusia 50-54 tahun dan 5 orang responden berusia ≥ 60 tahun. Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Wanita Menopause Yang Mengonsumsi Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Seduhan Daun Alpukat
Pendidikan Responden
Air Kelapa Hijau Muda
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Frekuensi (f)
Presentase (%)
7 8 1 16
43,2 50,5 6,3 100,0
10 6 16
62,5 37,5 100,0
Tidak Sekolah Dasar (SD dan SMP) Menengah (SMA) Total
Sumber : Data Primer Penelitian (2015)
Berdasarkan tabel 2 dapat diinterpretasikan SMP). Sedangkan responden yang diberikan air pendidikan responden yang diberikan seduhan kelapa hujau muda sebagian besar (62,5%) yaitu daun alpukat setengah (50,5%) yaitu sebanyak 8 sebanyak 10 orang responden tidak sekolah. orang responden berpendidikan dasar (SD dan Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Wanita Menopause Yang Mengonsumsi Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Pekerjaan Responden
Seduhan Daun Alpukat
Air Kelapa Hijau Muda
Frekuensi (f)
Presentase (%)
Frekuensi (f)
Presentase (%)
IRT Tani Wiraswasta
7 6 3
43,8 37,4 18,8
9 4 3
56,2 25,0 18,8
Total
16
100,0
16
100,0
Sumber: Data Primer Penelitian (2015)
Berdasarkan tabel 3 dapat diinterpretasikan pekerjaan responden yang diberikan seduhan daun alpukat hampir setengah (43,8%) yaitu sebanyak 7 orang responden bekerja sebagai IRT. Sedangkan pekerjaan responden yang diberikan air kelapa hijau muda sebagian besar
(56,2%) yaitu sebanyak 9 orang responden bekerja sebagai IRT. Tekanan Darah Sistolik Sebelum Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik Sebelum Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Variabel
Tekanan Darah Perlakuan
Sistolik
Sebelum
Seduhan Daun Alpukat Media Modu Mean n s SD 156,2 155,00 140,0 13,6 5 0 0
Air Kelapa Hijau Muda Media Modu Mean n s SD 156,2 150,00 150,0 13,1 5 0 0
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dijelaskan bahwa tekanan darah sistolik sebelum pemberian seduhan daun alpukat mean 156,25 mmHg dan median 155,00 mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,08 dan tekanan darah sistolik sebelum pemberian air kelapa hijau
muda mean 156,25 mmHg dan median 150,00 mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,06. Tekanan Darah Diastolik Sebelum Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah
19
Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Tabel 5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik Sebelum Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Variabel
Tekanan Darah Perlakuan
Diastolik
Sebelum
Seduhan Daun Alpukat Mea Media Modu n n s SD 95,6 95,00 90,00 9,6 2 3
Air Kelapa Hijau Muda Media Modu Mean n s SD 100,0 100,00 100,0 10,3 0 0 2
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat dijelaskan
mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,26. Tekanan Darah Sistolik Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015.
bahwa tekanan darah diastolik sebelum pemberian seduhan daun alpukat mean 95,62 mmHg dan median 95,00 mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,06 dan tekanan darah sistolik sebelum pemberian air kelapa hijau muda mean 100,00 mmHg dan medi an 100,00 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Seduhan Daun Alpukat Media Modu Mean n s SD 123,7 120,00 120,0 11,4 5 0 7
Variabel
Tekanan Darah Sistolik Sesudah Perlakuan
Air Kelapa Hijau Muda Media Modu Mean n s SD 140,6 140,00 140,0 9,9 2 0 7
\Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan tabel 6 diatas dapat dijelaskan 140,00 mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρbahwa tekanan darah diastolik sesudah value = 0, 20. pemberian seduhan daun alpukat mean 123,75 Tekanan Darah Diastolik Sesudah mmHg dan median 120,00 mmHg dengan hasi Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air tes uji normalitas ρ-value = 0,17 dan tekanan Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah darah diastolik sesudah pemberian air kelapa Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di hijau muda mean 140,62 mmHg dan median Desa Betiting Gresik Tahun 2015. Tabel 7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Variabel
Tekanan Darah Perlakuan
Diastolik
Sesudah
Seduhan Daun Alpukat Mea Media Modu n n s SD 82,5 80,00 80,00 10,0 0 0
Air Kelapa Hijau Muda Mea Media Modu n n s SD 93,7 90,00 90,00 9,5 5 7
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat dijelaskan bahwa tekanan darah diastolik sesudah pemberian seduhan daun alpukat mean 82,50 mmHg dan median 80,00 mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,06 dan tekanan darah sistolik sesudah pemberian air kelapa hijau muda mean 93,75 mmHg dan median 90,00
mmHg dengan hasi tes uji normalitas ρ-value = 0,0. Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause dengan Hipertensi Desa Betiting Gresik Tahun 2015 20
Pada uji normalitas menggunakan Shapiroair kelapa hijau muda didapatkan p value 0,06 wilk tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah dan 0,20 sedangkan tekanan darah diastolik diberikan seduhan daun alpukat didapatkan p sebelum dan sesudah diberikan air kelapa hijau value 0,08 dan 0,17 sedangkan tekanan darah muda p value 0,26 dan 0,20. Maka uji normalitas diastolik sebelum dan sesudah diberikan sebaran data dapat disimpulkan p value > α seduhan daun alpukat didapatkan p value 0,06 dengan α=0,05. Sehingga, sebaran data normal dan 0,06. Maka uji normalitas sebaran data dapat dan dapat digunakan uji parametrik dengan uji t disimpulkan p value > α dengan α=0,05. sampel berpasangan. Sehingga, sebaran data normal dan dapat Perbandingan Tekanan Darah Sistolik digunakan uji parametrik dengan uji t sampel Sebelum dan Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap berpasangan. Berdasarkan pada uji normalitas Tekanan Darah Wanita Menopause Dengan menggunakan Shapiro-wilk tekanan darah Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. sistolik sistolik sebelum dan sesudah diberikan Tabel 8 Perbandingan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Variabel Tekanan Darah Sistolik Sebelum Tekanan Darah Sistolik Sesudah P value = 0,000
Seduhan Daun Alpukat Mean 156,25 123,75
SD 13,60 11,47
SE 3,40 2,86
Air Kelapa Hijau Muda Mean 156,25 140,62
SD 13,10 9,97
SE 2,40 2,50
α = 0,05
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Dapat dilihat bahwa pada tabel 5.8 uji statistik Paired Sampel T Test tekanan darah diinterpretasikan mean tekanan darah sistolik sistolik untuk kedua perlakuan didapatkan nilai pvalue sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari terdapat penurunan 32,50 mmHg antara sebelum 0,05 (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa H0 pemberian seduhan daun alpukat 156,25 mmHg ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat dengan sesudah pemberian seduhan daun penurunan tekanan darah sistolik yang bermakna alpukat sebesar 123,75 mmHg. Sedangkan untuk antara tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian air kelapa hijau muda diperoleh mean diberikan seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau tekanan darah sistolik terdapat penurunan 15,63 muda pada wanita menopause dengan hipertensi di mmHg antara sebelum pemberian air kelapa Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. hijau muda 156,25 mmHg dengan sesudah Perbandingan Tekanan Darah Diastolik pemberian air kelapa hijau muda sebesar 140,62 Sebelum dan Sesudah Pemberian Seduhan Daun mmHg. Dari sini dapat dilihat adanya perbedaan Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah Tekanan Darah Wanita Menopause Dengan pemberian seduhan daun alpukat dan air kelapa Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. hijau muda. Tabel 9 Perbandingan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Variabel
Seduhan Daun Alpukat Mean
SD
SE
Tekanan Darah Diastolik sebelum
95,62
9,63
2,40
Tekanan Darah Diastolik Sesudah
82,50
10,00
2,50
P value = 0,000
Air Kelapa Hijau Muda Mean
SD
SE
100,00
10,32
2,58
93,75
9,57
2,39
α = 0,05
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Dapat dilihat bahwa pada tabel 9 diinterpretasikan mean tekanan darah diastolik terdapat penurunan 14,12 mmHg antara
sebelum pemberian seduhan daun alpukat 95,62 mmHg dengan sesudah pemberian seduhan daun alpukat sebesar 82,50 mmHg. Sedangkan 21
untuk pemberian air kelapa hijau muda diperoleh mean tekanan darahdiastolik terdapat penurunan 6,25 mmHg antara sebelum pemberian air kelapa hijau muda 100,00 mmHg dengan sesudah pemberian air kelapa hijau muda sebesar 93,75 mmHg. Dari sini dapat dilihat adanya perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji statistik Paired Sampel T Test tekanan darah diastolik untuk kedua perlakuan didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat penurunan tekanan darah diastolik yang bermakna antara tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah diberikan seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda pada wanita menopause dengan hipertensi di Kelurahan Betiting tahun 2015. Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Kelu Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Tabel 10 Analisis Perbedaan Efektivitas Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 Tekanan Darah Sistolik Diastolik
Perlakuan
Mean
Seduhan Daun Alpukat Air Kelapa Hijau Muda Seduhan Daun Alpukat Air Kelapa Hijau Muda
123,75 140,62 82,50 93,75
P value = 0,000
α = 0,05
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Berdasarkan uji t independen tekanan darah sistolik dan diastolik didapatkan nilai pvalue sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Karena kedua p-value < 0,05 (0,00 < 0,05) makaH0 ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat perbedaan efektivitas pemberian seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah, dimana seduhan daun alpukat lebih efektiv daripada air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Jadi, baik seduhan daun alpukat maupun air kelapa hijau muda sama mempunyai pengaruh terhadap penurunan tekanan darah.
PEMBAHASAN Tekanan Darah Sebelum Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Menopause Dengan Hipertensi Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Berdasarkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tekanan darah sebelum pemberian seduhan daun alpukat dan air kelapa hjau muda terhadap perubahan tekanan darah wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting Gresik tahun 2015 memiliki mean sistolik sebesar 156,25 mmHg dan mean diastolik sebesar 95,62 mmHg untuk seduhan daun alpukat dan mean sistolik sebesar 156,25 mmHg dan mean diastolik sebesar 100,00 mmHg untuk air kelapa hijau muda. Penyebab hipertensi terbagi 2 yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Seseorang dikatakan menderita hipertensi primer ketika tekanan darah tinggi yang dideritanya disebabkan oleh seperti genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin-angiostesin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas, alkohol, merokok serta polisitemia. Menurut peneliti bahwa faktor yang memicu hipertensi sebagian besar dipengaruhi oleh usia yang bertambah sema dimana usia juga mempengaruhi tekanan darah seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang maka pembuluh darah akan cenderung kaku dan elastisitasnya akan berkurang sehingga akan mengakibatkan tekanan darah meningkat. Namun usia yang semakin tuapun tekanan darah dapat dikendalikan dengan tetap menjaga pola asupan makanan, rajin berolahraga dan melakukan pemeriksaan rutin tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh pemberian seduhan daun alpukat terhadap tekanan darah pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015 bahwa sebanyak 16 responden yang diberikan seduhan daun alpukat mengalami penurunan tekanan darah. Nilai mean tekanan darah untuk sistole 156,25 mmHg, sedangkan nilai mean untuk diastole 95,62 mmHg. Pemberian seduhan daun alpukat mengakibatkan terjadinya perubahan nlai mean antara pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah yaitu 123,75 mmHg untuk nilai sistole dan 82,5 mmHg untuk diastole.
22
Pada penelitian yang dilakukan oleh Maryati (2007) mengatakan bahwa dengan pemberian seduhan daun alpukat dapat mengurangi resiko hipertensi pada wanita menopause, karena mengandung senyawa flavonoid, saponin dan alkaloid. Flavonoid dapat mempengaruhi kerja Angiotensin Converting Enzym (ACE). Penghambatan ACE akan menginhibisi perubahan ACE I menjadi ACE II yang menyebabkan vasodilatasi sehingga tahanan perifer turun dan dapat menurunkan tekanan darah. Efek lainya dapat menyebabkan penurunan retensi air dan garam oleh ginjal, sekresi aldosteron, dan sekresi Anti Diuretic Hormone (ADH) oleh kelenjar hipopituatari. Sekresi aldosteron yang menurun berefek terhadap retensi air dan garam oleh ginjal, sedangkan penurunan sekresi ADH menyebabkan penurunan absorpsi air. Penurunan retensi air dan garam serta absorpsi air menyebabkan volume darah menurun. Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan volume plasma dengan cara mengeluarkan air dan elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat mempengaruhi resistensi perifer. Alkaloidsecara umum alkaloid sering digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid dapat berfumgsi sebagai zat antioksidan yang didukung oleh penelitian uji senyawa antioksidan. Alkaloid berfungsi sama dengan obat-obatan β-blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan kontropik negatif terhadap jantung. Akibatnya adalah penurunan curah jantung, turunya denyut jantung dan kurangnya kekuatan kontraksi dari mokardium. Resistensi perifer terkadang naik, terkadang juga tetap. Pengurangan cardiac output yang kronik menyebabkan resistensi perifer menurun. Hal tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bimantoro (2012), mengatakan bahwa dengan mengonsumsi air kelapa hijau muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Kalium yang terdapat dalam air kelapa hijau muda dapat mengimbangi natrium sehingga darah kita tetap terjaga. Kalium sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menghambat
pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air. Menurut peneliti untuk menurunkan tekanan darah dapat mengkonsumsi seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda sebagai salah satu terapi alternatif atau non farmakologis yang lebih mudah untuk didapatkan dan biayanya relatif murah dan memiliki banyak manfaat. Analisa Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Berdasarkan hasil penelitian dari 16 responden yang ada di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015, sebelum diberikan seduhan daun alpukat nilai mean tekanan darah (sistole) responden yaitu 156,25 mmHg dan tekanan darah (diastole) responden yaitu 95,62 mmHg. Setelah pemberian seduhan daun alpukat dari 16 responden mengalami penurunan tekanan darah (sistole) responden yaitu 123,75 mmHg dan tekanan darah (diastole) responden yaitu 82,50 mmHg. Penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan seduhan daun alpukat terdapat selisih mean tekanan darah (sistole) sebesar 32,50 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 13,12 mmHg. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji statistik Paired Sampel T Test tekanan darah (sistole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Untuk tekanan darah (diastole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat penurunan tekanan darah yang bermakna antara tekanan darah (sistole dan diastole) sebelum dan sesudah diberikan seduhan daun alpukat pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Sehingga dengan mengkonsumsi seduhan daun alpukat secara rutin setiap sore dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah baik sistole maupun diastole. Penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2015), tumbuhan alpukat memiliki banyak manfaat. Hampir semua bagian dari tanaman alpukat memiliki khasiat sebagai sumber obatobatan. Bagian tanaman alpukat yang memiliki banyak kasiat adalag bagian daunya. Daun alpukat memiliki aktifitas antioksidan dan 23
membantu mencegah atau memperlambat kemajuan berbagai oksidatif stres yang berhubungan dengan penyakit. Konsumsi seduhan daun alpukat diketahui dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, menurunkan kadar glukosa darah serta dapat menurunkan kadar ureum dan kreatin pada ginjal. Dengan pemberian seduhan daun alpukat ini terhadap tekanan darah pada wanita menopause mengalami penurunan baik itu tekanan darah (sistole) maupun tekanan darah (diastole). Dalam hal ini fakta dan teori di tempat penelitian tidak memiliki kesenjangan. Dibuktikan dengan adanya penurunan tekanan darah (sistole dan diastole) pada wanita menopause dengan hipertensi dengan mengkonsumsi seduhan daun alpukat. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015, bahwa sebanyak 16 responden yang diberikan seduhan daun alpukat mengalami penurunan tekanan darah. Nilai mean tekanan darah untuk sistole 140,62 mmHg, sedangkan nilai mean untuk diastole 93,75 mmHg. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji statistik Paired Sampel T Test tekanan darah (sistole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Untuk tekanan darah (diastole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat penurunan tekanan darah yang bermakna antara tekanan darah (sistole dan diastole) sebelum dan sesudah diberikan air kelapa hijau muda pada wanita menopause dengan hipertensi di Desa Betiting-Gresik Tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bimantoro (2012), mengatakan bahwa dengan mengonsumsi air kelapa hijau muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Kalium yang terdapat dalam air kelapa hijau muda dapat mengimbangi natrium sehingga darah kita tetap terjaga. Kalsium sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin
sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air. Angiotensin II berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersifat sebagai vasokontriktor dan dapat merangsang pengeluaran aldosteron. Aldosteron meningkatkan tekanan darah dengan jalan retesi natrium. Retensi natrium dan air menjadi berkurang dengan adanya kalium, sehingga terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan darah dan tekanan perifer. Menurut peneliti selain dengan mengonsumsi air kelapa hijau muda dengan memperhatikan gaya hidup serta rajin berolahraga dapat mencegah terjadinya hipertensi. Dengan adanya penurunan tekanan darah karena mengonsumsi air kelapa hijau muda baik nilai sistole maupun diastole membuktikan bahwa antara teori dan fakta tidak memiliki kesenjangan. Analisa Perbedaan Efektivitas Pemberian Seduhan Daun Alpukat Dan Air Kelapa Hijau Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Dengan Hipertensi Berdasarkan tabel 10 dapat diinterpretasikan bahwa wanita menopause dengan hipertensi yang diberikan seduhan daun alpukat mengalami penurunan tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 123,75 mmHg dan tekanan darah (diastole) dengan nilai mean 82,50 mmHg. Sedangkan wanita menopause dengan hipertensi yang diberikan air kelapa hijau muda mengalami penurunan tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 140,62 mmHg dan tekanan darah (diastole) dengan nilai mean 93,75 mmHg. Menurut Kholis (2011) terapi dari hipertensi terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis ada beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi, tetapi penggunaanya harus berdasarkan resep dan pengawasan dokter, mengingat adanya efek samping dan indikasi tertentu yang hanya dimengerti oleh dokter. Secara non farmakologis dalam mengatasi hipertensi adalah dengan terapi komplementer. Terapi komplemeter bersifat alamiah diantaranya dengan terapi herbal. Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi hipertensi dikarenakan memiliki sedikit efek samping dan juga biayanya relatif murah. Terapi herbal yang digunakan seperti pemanfaatan daun alpukat dan air kelapa hijau muda.
24
Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan bvolume plasma dengan cara mengeluarkan air dan elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat mempengaruhi resistensi perifer. Alkaloidsecara umum alkaloid sering digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid dapat berfumgsi sebagai zat antioksidan yang didukung oleh penelitian uji senyawa antioksidan. Alkaloid berfungsi sama dengan obat-obatan β-blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan kontropik negatif terhadap jantung. Akibatnya adalah penurunan curah jantung, turunya denyut jantung dan kurangnya kekuatan kontraksi dari mokardium. Resistensi perifer terkadang naik, terkadang juga tetap. Pengurangan cardiac output yang kronik menyebabkan reistrebnsi perifer menurun. Hal tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bimantoro (2012), mengatakan bahwa dengan mengonsumsi air kelapa hijau muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Kalium yang terdapat dalam air kelapa hijau muda dapat mengimbangi natrium sehingga darah kita tetap terjaga. Kalium sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menghambat pelepasan renin sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium dan air. Angiotensin II berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersifat sebagai vasokontriktor dan dapat merangsang pengeluaran aldosteron. Aldosteron meningkatkan tekanan darah dengan jalan retesi natrium. Retensi natrium dan air menjadi berkurang dengan adanya kalium, sehingga terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan darah dan tekanan perifer. Hasil analisa data yang menggunakan uji independen test, t tidak berpasangantekanan darah (sistole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Untuk tekanan darah (diastole) didapatkan nilai p-value sebesar 0,00. Maka nilai p-value kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak H1 diterima. Jadi kesimpulanya terdapat perbedaan efektivitas pemberian seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah,
dimana seduhan daun alpukat lebih efektiv daripada air kelapa hijau muda terhadap tekanan darah pada wanita menopause dengan hipertensi di Kelurahan Betiting tahun 2015. Jadi baik seduhan daun alpukat maupun air kelapa hijau muda sama mempunyai pengaruh dalam proses menurunkan tekanan darah baik sistole maupun diastolekarena kandungan yang terdapat dalam seduhan daun alpukat dan air kelapa hijau muda. Akan tetapi seduhan daun alpukat lebih memberikan efek yang cepat bagi penurunan tekanan darah. Hal ini disebabkan karena seduhan daun alpukat mengandung lebih banyak senyawa kimia berupa flavonoid, saponin dan alkaloid. Dimana flavonoid bermanfaat untuk mempengaruhi kerja Angiotensin Converting Enzym (ACE). Penghambatan ACE akan menginhibisi perubahan ACE I menjadi ACE II yang menyebabkan vasodilatasi sehingga tahanan perifer turun dan dapat menurunkan tekanan darah. Alkaloid secara umum sering digunakan dalam bidang pengobatan. Alkaloid dapat berfumgsi sebagai zat antioksidan yang didukung oleh penelitian uji senyawa antioksidan. Alkaloid berfungsi sama dengan obat-obatan β-blocker mempunyai khasiat inotropik negatif dan kontropik negatif terhadap jantung. Saponin memiliki khasiat diuretik dengan menurunkan bvolume plasma dengan cara mengeluarkan air dan elektrolit terutama natrium, sehingga pada akhirnya cardiac output menurun. Natrium dan air juga dapat mempengaruhi resistensi perifer. Menurut peneliti selain dengan terapi farmakologis dan non farmakologis, hipertensi juga dapat dicegah dengan menjaga pola makan yang sehat dan pola hidup yang sehat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hassil penelitian ialah Sebelum pemberian seduhan daun alpukat tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 156,25mmHg dan diastole 95,62 mmHg, Sesudah pemberian seduhan daun alpukat tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 123,75 mmHg dan diastole 82,50 mmHg. Ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian seduhan daun alpukat. Sebelum pemberian air kelapa hijau muda tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 152,25 mmHg dan diastole 100,00 mmHg. Sesudah pemberian air kelapa hijau muda 25
tekanan darah (sistole) dengan nilai mean 140,62 mmHg dan diastole 93,75 mmHg. Saran Disarankan agar dapat bermanfaat di lingkungan pendidikan sebagai referensi tambahan yang mengacu pada pengobatan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA Andarita, O. 2014. Kitab Dahsyatnya 50 Buah Dan Sayur. Jakarta: Pustaka Agung Harapan Amirudin.2009. Hipertensi Pada Lansia.Jakarta:ECG Arikunto.2006.ProsedurPenelitianSuatuPendek atanPraktik.Jakarta: RinekaCipta Arusandi.2010.Klasifikasi Tekanan Darah.Jakarta:ECG Arumsari.2011.Khasiat Buah Dan Manfaat Sayur.Yogyakarta:Immortal Publisher Aqila &Hurlocok. 2010.Psikologis Perkembangan.Jakarta: ECG Baziad, A.2010.Menopause Dan Andropause.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Bimantoro, Y. 2011. http://rohisfacebook.blogspot.com/2011/05/airkelapa-muda-turunkan-tekanandarah.html [diaksestanggal 14 Juli 2015] Black, M.2005.Medical Surgical Edisi IV.Jakarta: BalaiPustaka Bobak.2005.BukuKeperawatanMaternitas.Jakar ta: EGC Boyke.2010.Jenis Menopause Dan Faktor Yang Mempengaruhi.[serial online] http://www.menoherbs.org/tag/patofis iologi-menopause[diaksestanggal 5 Juni 2015 ] Davey, Patrick.2005.At A Glance Medicine.Jakarta: Erlangga Grey, Dkk.2005.Lecture Note Kardiologi.EdisiKeEmpat.Jakarta:Erlangga Gunawan, L.2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius Guyton &Hall. 2008. Text Book Of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia, PA, USA: Elselvier Saunders Hayens.2003.Buku Ajar Keperawatan Medical, Edisi 5 Vol 2. Jakarta: EGC Irawati, T. 2007. Usia Lanjut (Aging) Menopause.http://www.kespro.info/ag ing/menopause.htm>[14 Juli 1995] Kasdhu.2010.Kiat Sehat Dan Bahagia Di Usia Menopause. Jakarta: Puspa Swara
Kholis.2011.Penatalaksanan Hipertensi. Jakarta: Balai Pustaka Kusumawardhani.2011. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arean Kowalski. 2010. Terapi Hipertensi. Program 8 Minggu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Dan Mengurangi Risiko Serangan Jantuung Dan Stroke Secara Alami.Bandung: Qanita Lastiko, B.2004.Menopause Dan Andropause.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Lovastatin &Kahlmer. 2006. Penyakit Jantung Dan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta Selatan:Prestasi Pustakaria Marmi.2013.Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta: Pustaka Belajar Maryati, dkk.2007. TelaahKandungan Kimia DaunAlpukat (Persea Americana Mill) [Skripsi. Bandung: ITB Mansjoer, dkk.2007.Kedokteran Perioperatif.Jakarta: Interna Publishing Maryuni, A.2011.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.Jakarta: Trans Info Media Northrup.2010.BijakSaat Menopause.Bandung: PustakaHidayah Pieter& Lubis.2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Jakarta: Kencana Poter &Peri.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses Dan Praktik Edisi 4 Volume 2.Jakarta: ECG Proverawati, A.2010. Menopause Dan Sindrom Premenopause. Yogyakarta: Nuha Medika Rohaendi.2008. Hipertensi Dalam Kesehatan Wanita. Yogyakrta:Salemba Medika Sase, F. 2015.Hubungan Durasi Aktivitas Fisik Dan Asupan Natrium dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause. Artikel Penelitian. Program Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Semarang Smeltzer, & Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth.Volume 2 Edisi 8.Jakarta: EGC Sugiyono.2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Wahyunita, V.2010.MemahamiKesehatanPadaL ansia.Jakarta: Trans Info Media
26