PENGARUH STRATEGI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 1 KOTA GORONTALO (Suatu Penelitian di Kelas X TKJ1 SMK Negeri 1 Kota Gorontalo) Ole h Nama
: Zulfikar Bidjuni
Jurusan
: Pendidikan Ekonomi
Program Studi
: S1. Pendidikan Ekonomi
ABSTRACT Zulfikar Bidjuni. 2013. “The Influence of Teacher’s Teaching Strategy towards student’s Learning Motivation on Social Sciences Subject, class X, SMK Negeri 1 Gorontalo”. Skripsi. Study Program of Office Economics Education, Department of Economics Education, Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Gorontalo. The principal supervisors was Dra. H. Salma Bowtha, M.Pd and the co-supervisor was Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd. The aim of this research was to know the influence of teacher’s teaching strategy at SMK Negeri 1 Gorontalo. This research applied quantitative method and analyzed statistically through regression test and correlation test. The equation of regression and hypothesis was Ŷ = 19.24 + 0.76X. It means, in every changes of one unit on X variable (teacher’s teaching strategy), it will be followed by the changes of Y variable (student’s learning motivation) about 0.76 units. On the other hand, said that both variables were linear and valuable. Whereas, the hypothesis test based on the coefficient of correlation r = 0.75 and coefficient of determination r2 = 0.5625 or 56.25%. In the valuable test of coefficient of correlation resulted tcount (6.71) > tlist (2.04) and out of the acceptance H0. Hence, the hypothesis which stated “there is an effect of teacher’s learning strategy toward student’s learning motivation on social sciences subject at TKJ1 Class in SMK Negeri 1 of Gorontalo City” is accepted. Keywords: Teacher’s Teaching Strategy, Student’s Learning Motivation.
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa, tapi banyak kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan seorang guru terutama jika diinginkannya hasil belajar lebih baik. Untuk itu seoarang guru perlu menggunakan metode-metode dalam menyampaikan pelajarannya. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar dan juga metode mengajar yang dipilih sepatutnya disesuaikan dengan bentuk belajar atau hasil belajar yang diharapkan diperoleh siswa. Guru merupakan tangan pertama yaang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga dalam belajar guru harus menggunakan metode pembelajaran, model pembelajaran yang berbeda agar anak tidak jenuh atau dengan memanfaatkan lingkungan luar sekolah. Kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah, yaitu kurangnya penggunaan LCD sebagai media pembelajaran sehingga membuat siswa SMK Negeri 1 Kota Gorontalo khususnya kelas X program keahlian TKJ1 lebih senang berada diluar kelas di bandingkan didalam kelas, tak hanya itu kurangnya pemanfaatan secara baik media LCD ini pun mempengaruhi motivasi belajar siswa dimana dapat dilihat dari siswa yang hanya belajar pada saat menjelang ulangan harian atau ujian bahkan kadang tanpa ada persiapan sama sekali. Hal ini dipengaruhi oleh motivasi setiap pribadi masing-masing. Motivasi merupakan suatu kondisi yang dimiliki oleh setiap siswa untuk bertingah laku. Menurut W.S. Winkel (1983) siswa yang sudah duduk di Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan harusnya lebih dipengaruhi oleh motivasi intrinsik, karena siswa tersebut sudah mempunyai kesadaran pentingnya belajar untuk masa depan. Namun dalam realita masih banyak siswa yang belum dipengaruhi oleh motivasi intrinsik tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, guru mempunyai peran penting untuk mengembangkan motivasi intrinsik tersebut. Motivasi yang dimiliki oleh setiap siswa pun berbeda-beda, terutama motivasi dalam hal belajar atau sering disebut 2
dengan motivasi belajar. Jika keinginan setiap siswa dalam belajar harus didukung oleh bimbingan yang sesuai maka motivasi siswa dalam belajar pun akan semakin meningkat sehingga tujuan dari motivasi pun juga akan tercapai. Berdasarkan pengamatan peneliti di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, guru masih belum sepenuhnya menguasai strategi mengajar seperti mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik, memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga itu berdampak pada motivasi belajar siswa yang menurun. Motivasi belajar siswa menurun dikarenakan siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Akibat siswa tidak termotivasi dalam belajar maka itu akan mempengaruhi hasil belajar siswa, Kondisi tersebut terlihat bahwa sebanyak 70,23% dari jumlah siswa kelas X TKJ1 mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal yaitu 75. Standar keberhasilan belajar minimal yang ditargetkan oleh sekolah adalah sebesar 100% siswa memenuhi KKM yang ditentukan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi terdapat beberapa masalah, yaitu: 1) Guru dalam melakukan proses belajar mengajar masih belum terarah, 2) Guru kurang memberikan pendekatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar secara maksimal, 3) Guru masih kurang memilih dan menetapkan prosedur, metode, teknik belajar mengajar dengan benar, serta 4) Guru masih kurang dalam menetapkan ukuran batas minimal keberhasilan atau evaluasi. Oleh karena itu, sesuai dengan rumusan masalah ini maka tujuan dari penelitian adalah untuk : Menganalisis Pengaruh Strategi Mengajar guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas X TKJ1 SMK Negeri 1 Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2012/2013.
3
LANDASAN TEORI Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Pada peristiwa pertama, Motivasi siswa yang rendah menjadi lebih baik setelah memperoleh informasi yang benar. Pada peristiwa kedua, motivasi belajar dapat menjadi rendah dan dapat diperbaiki kembali. Pada peristiwa ketiga, motivasi diri siswa tergolong tinggi. Kemudian itu tentang motivasi adalah dimana motivasi sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah tujuan tertentu. Sedangkan motivasi menurut Sudrajat adalah motivasi merupakan kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam individu itu sendiri maupun dari luar individu. Melakukan kegiatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal tersebut adalah adanya motivasi. “Motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. (Dimyati dan Mujiono, 2009:42). Dari uraian tersebut menunjukan bahwa motivasi adalah keadaan yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Unsur – unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mujiono (2009:97-100) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik seperti yang diuraikan berikut. a. Motivasi intrinsik : 1) Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan – makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca dapat menyanyi, dsb. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut
4
menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita
dalam
kehidupan.
Timbulnya
cita-cita
dibarengi
oleh
perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan dan juga timbulnya cita-cita dibarengi oleh kepribadian. 2) Kemampuan belajar/ siswa Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan membaca akan memuaskan dan menyenangkan hatinya karena dengan berhasilnya membaca akan menambah pengalaman hidup. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. 3) Kondisi siswa/ rohani dan jasmani Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan membantu perhatian belajar. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar siswa. b. Motivasi Ekstrinsik 1) Kondisi Lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. 2) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan sebayanya akan berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Limgkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi dan juga f ilm
semakin
menjangkau
siswakesemua
lingkungan
tersebut
mendinamiskan motivasi belajar. Guru profesional diharapkan mampu
5
memanfaatkan surat kabar, majalah, radio, televisi dan sumber belajar disekitar sekolah untuk memotivasi belajar. 3) Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul dengan puluhan atau ratusan siswa. Rata-rata pergaulan guru dengan siswa di sekolah misalnya, berkisar 10-20 menit persiswa. Intensitas pergaulan tersebut mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan jiwa siswa. Guru adalah
pendidik
yang
berkembang.
Tugas
profesionalnya
mengharuskan dia belajar sepanjang hayat. Sebagai pendidik guru dapat memilah dan memilih yang baik. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut (Djamarah dan Zain 2010:5-6) Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut : 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedomanoleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selajutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
6
Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu dapat memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan, membuktikan kebenaran teoritis pendapat para ahli pendidikan, dan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dan manfaat secara Praktis 1) Dapat menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan serta sebagai bekal menjadi seorang pendidik agar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa dan 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai input dan bahan pertimbangan bagi pihak sekolah. Sehingga sekolah mampu untuk meningkatkan Prestasi Belajarnya.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo yang beralamat di Jalan Ternate. SMK Negeri 1 Kota Gorontalo merupakan sekolah kejuruan yang memiliki akreditasi diakui ditambah lagi sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Penelitian ini dilakukan pada Siswa Kelas X TKJ1 (Teknik Komputer Jaringan) Tahun Ajaran 2012/2013. Dipilihnya lokasi ini karena sekolah secara geografis mudah untuk dijangkau. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun akademik 2012/2013 dan dilaksanakan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Mei sampai bulan Juli 2013. Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka peneliti menetapkan variable penelitian sebagai berikut : 1) Variabel Independent (Variabel X) dalam penelitian ini adalah strategi mengajar guru. Dalam hal ini, strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi mengajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, dengan indikator (Djamarah dan Zain : 2010) : a) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik, b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
7
tepat dan efektif, d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan. 2) Variabel dependent (Variabel Y) adalah Variabel Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, dengan indikator (Dimiyati dan Mujiono) : a) Motivasi intrinsik : cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan belajar/ siswa dan kondisi siswa/ rohani dan jasmani. B) Motivasi ekstrinsik : kondisi Lingkungan siswa, unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran dan upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum lokasi penelitian : 1) Sejarah singkat Smk Negeri 1 Kota Gorontalo yaitu dimana SMK Negeri 1 Gorontalo secara resmi didirikan tahun 1954 dengan nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 4404/B/III tanggal 31 agustus 1955 diubah menjadi SMK Negeri 1 Gorontalo. 2) Visi dan Misi SMK Negeri 1 Gorontalo : a) Visi : Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang dapat menhasilkan tamatan yang Profesional dan Mandiri dan b) Mi si
:
Meningkatkan
manajamen
sekolah
dengan
pendekatan
bisnis,
meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan kemampuan berbahasa inggris bagi warga sekolah, meningkatkan kerjasama dunia usaha dan industri, mengembangkan Jiwa kewirausahaan warga sekolah, dan mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler dan kreatifitas siswa. meningkatkan kesehatan, kebersihan, keindahan, kerindangan serta kenyamanan Lingkungan sekolah. Uji Validitas dan reliabilitas : 1) Pengujian Validitas Data : a) Pengujian Validitas data Variabel X (Strategi mengajar guru) : Soal nomor 1
𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 � 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 �
𝒏 ∑ 𝑿𝒀−(∑𝑿)�∑𝒀�
�{𝒏∑𝑿𝟐 −(∑𝑿)𝟐 }{𝒏 ∑ 𝒀𝟐 −(∑𝒀)𝟐 }
𝟑𝟕(𝟐𝟐𝟕𝟎𝟒𝟑) � � 𝟏𝟑𝟓�𝟐𝟖𝟓𝟐�
�{𝟑𝟕�𝟓𝟒𝟓� � (𝟏𝟑𝟓)𝟐 }{𝟑𝟕�𝟐𝟐𝟓𝟕𝟕𝟔� � (𝟐𝟖𝟓𝟐)𝟐 } 8
rhitung = 0,670 Untuk soal nomor 2-20 perhitunganya sama dengan angket nomor 1, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 2.
Soal Nomor 2 = 0,497 (valid)
Skor Nomor 7 = 0,709 (valid)
3.
Soal Nomor 3 = 0,598 (valid)
Soal Nomor 8 = 0,741 (valid)
4.
Soal Nomor 4 = 0,689 (valid)
Soal Nomor 9 = 0,562 (valid)
1. Soal Nomor 5 = 0,705 (valid)
Soal Nomor 10 = 0,523 (valid)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel yang berarti variabel X (Strategi mengajar Guru) datanya Valid. rtabel, dengan n = 37 dan taraf kesalahan 5% maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. b) Pengujian Validitas data Variabel Y (Motivasi belajar siswa) : Soal nomor 21
𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 �
𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 �
𝒏 ∑ 𝑿𝒀−(∑𝑿)�∑𝒀�
�{𝒏∑𝑿𝟐 −(∑𝑿)𝟐 }{𝒏 ∑ 𝒀𝟐 −(∑𝒀)𝟐 }
37.1176 – �138� �2867�
��� 37.566– � 138�2�� �37.228748 – �2867�2 �
rhitung = 0,826
Untuk soal nomor 21-40 perhitunganya sama dengan angket nomor 21, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Soal Nomor 22 = 0,678 (valid)
Skor Nomor 31 = 0,68 (valid)
2. Soal Nomor 23 =
0,549
(valid)
Soal Nomor 32 = 0,529 (valid)
3. Soal Nomor 24 =
0,677
(valid)
Soal Nomor 33 = 0,525(valid)
4. Soal Nomor 25 =
0,678
(valid)
Soal Nomor 34 = 0,458 (valid)
5. Soal Nomor 26 =
0,463
(valid)
Soal Nomor 35 = 0,663 (valid)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung ≥ rtabel yang berarti variabel Y (Motivasi belajar siswa) datanya Valid. rtabel, dengan n = 37 dan taraf kesalahan 5% maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
9
2) Pengujian Reliabilitas Data : a) Pengujian Reliabilitas Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Untuk menguji reliabilitas data variabel Y (motivasi belajar siswa), rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach sebagai berikut :
Dimana
𝑟𝑖 � � : ri
𝑘 𝜎𝑖2 � �1 � 2 � 𝑘� 1 𝜎𝑡
= Nilai reliabilitas
𝜎𝑖2
= Jumlah varian skor item
𝜎𝑡2
= Varians total
k
𝑟𝑖 � �
= Jumlah item 𝑘
� �1 �
𝑘−1
ri =
37
37-1
𝜎𝑖2 𝜎𝑡2
�
x
24.96
1
160.56
-
ri = 1.02 x (1-0.16) ri = 1.02 x (0,84) ri = 0,856 Jika hasil rtabel ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan n = 37, taraf kesalahan 5% maka diperoleh rtabel = 0,325. Kaidah keputusan: jika rhitung ≥ rtabel berarti reliabel. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rhitung ≥ rtabel (0.856 ≥ 0,325). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument Strategi mengajar guru adalah Reliabel. b) Pengujian Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar Mengajar) :
Dimana
𝑟𝑖 � � : ri
𝜎𝑖2 𝜎𝑡2
𝑘 𝜎𝑖2 � �1 � 2 � 𝑘� 1 𝜎𝑡
= Nilai reliabilitas
= Jumlah varian skor item = Varians total 10
k ri =
= Jumlah item 37 37-1
x
20.5
1
178.22
-
ri = 1.02 x (1- 0,11) ri = 1.02 x (0.89) ri = 0.90 Jika hasil rtabel ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan n = 37, taraf kesalahan 5% maka diperoleh rtabel = 0.325. Kaidah keputusan: jika rhitung ≥ rtabel berarti reliabel. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rhitung ≥ rtabel (0,90 ≥ 0,325). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument Motivasi belajar siswa adalah Reliabel. Deskripsi Hasil Penelitian data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Strategi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa. Deskripsi hasil penelitian ini menyajikan tentang perhitungan statistik data berupa tabel distribusi frekuensi, grafik, nilai mean, modus, median dan standar deviasi. Deskripsi data masing-masing untuk Variabel (Independent) Strategi Mengajar Guru (X) dan Variabel (dependent) Motivasi belajar siswa (Y) adalah sebagai berikut: 1) Deskripsi Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 37 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk Variabel (X) Strategi Mengajar Guru memperoleh skor sebagai berikut: median (Me) = 74 dan modus (Mo) = 98.5, rata-rata (X) = 76,74 dan simpangan baku (S) = 12,829 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2 2
10.13 untuk dk = 6-1=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika
X2hitung
2
≤X
tabel
tabel,
hitung
=
= 11,070.
artinya data
berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Variabel (X) Strategi Mengajar Guru berdisitribusi normal yaitu X2 hitung ≤ X2 tabel atau (10.13 ≤ 11,070). 2) Deskripsi Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 37 orang. Data yang 11
dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk Variabel dependent (Y) Motivasi belajar siswa memperoleh skor sebagai berikut: median (Me) = 82,5 dan modus (Mo) = 66,5 rata-rata (X) = 77,52 dan simpangan baku (S) = 13,24 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2
hitung
= 7,15 untuk dk = 6-1= 5 dan taraf
kesalahan 0.05 diperoleh X2tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (Motivasi belajar siswa) berdisitribusi normal yaitu X2 hitung ≤ X2 tabel atau (7,15 ≤ 11,070). Pengujian Persyaratan Analisis adalah untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyata α = 0,01 dan = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor Variabel X (Strategi Mengajar Guru) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) berdistribusi normal. 1) Uji Normalitas data Variabel X (Strategi Mengajar Guru) : hasil pengujian normalitas data untuk Variabel X (Strategi Mengajar Guru) menunjukan skor X2hitung = 10.13 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2
hitung
≤ X2
tabel
(10.13 ≤ 11,070). Hal ini menunjukan
bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lmpiran 5). Uji Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). 2) Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) menunjukan skor X2hitung = 7.15 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95) (5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2
hitung
≤ X2
tabel
(4,3 ≤ 11,070). Hal ini
menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk Variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5). Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, analisisis korelasi dan uji linieritas regresi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: H0 : ρ = 0, Ha : ρ ≠ 0. Kriteria pengujian : Terima H0, jika t
(1 - ½ά)
< thitung < t
(1 - ½ά)
dengan taraf kenyataan ά = 0,01 dan ά = 0,05,
dan dk = n – 2.
12
Berdasarkan harga r = 0.75 dan r2 = 56.25, maka diperoleh thitung = 6.71 Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t(1-½ά) (n-2) = t(1-0,025) (362)
t = (0,975) (35) = (0,975) (35) t = 2,04. Ternyata harga thitung lebih besar dari
ttabel atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi diatas benar-benar signifikan. Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ỳ = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 6) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ỳ = 19,24 + 0,76X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Strategi Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,76 dan ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator Strategi Mengajar Guru, maka akan diikuti oleh perubahan ratarata indikator Motivasi Belajar Siswa di SMKNegeri 1 Kota Gorontalo. Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linier dan berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA,. Dan tabel ANAVA pada lampiran 6 diperoleh harga Fhitung sebesar 3.55 dan Harga Ftabel (0.95)(11,23) diperoleh 4,02. Karena harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel (3.55 ≤ 4,02), maka dapat disimpulkan bahwa data berpola linier. Sedangkan untuk pengujian keberartian regresi sebagaimana terlampir (Lampiran 6) diperoleh harga Fhitung = 44.09 sedangkan Ftabel (0.95)(1.34) = 4.13. Karena harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (44.09 ≥ 4.13), maka Ho ditolak dan diterima Ha. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara Strategi Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Dalam garis korelasional dapat diketahui jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linier, maka dapat kita tentukan sejauh mana derajat hubungan antara variabel X (Strategi Mengajar Guru) dan Y (Motivasi Belajar Siswa) melalui koefisien korelasi (r). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga r = 0.75 dan harga r2 = 0.5625 (56.25%). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (Strategi Mengajar Guru) dan variabel Y (Motivasi belajar siswa) sebesar 56.25% Dalam arti bahwa Variabel (independent) Strategi Mengajar Guru memberikan
13
konstribusi terhadap Variabel (dependent) Motivasi Belajar Siswa sebesar 56.25% dan sisanya 43.75% ditentukan oleh Variabel lain. Untuk uji signifikan (corelation) diperoleh nilai thitung = 6.71 Pada taraf ά = 0,05 dan n = 37 uji satu pihak; dk = n - 2 = 37 – 2 = 35 sehingga diperoleh tdaftar = 2,04. Ternyata thitung ≥ tdaftar (6.71 ≥ 2,04), maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara Strategi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa. Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan hipotesis yang berbunyi “ Pengaruh Strategi Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Perlu ditentukan statistika uji yang digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari thitung ≥ ttabel pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara Strategi Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi yaitu Ỳ = 19,24 + 0,76X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit Variabel X (Strategi Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,76. Selanjutnya melalui hasil pengujian koefisien korelasi sederhana, maka diperoleh harga r = 0.75 dengan koefisien determinasi sebesar r2 =0.5625 atau 56.25%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 56.25% variasi yang terjadi pada motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh Strategi Mengajar Guru, sedangkan yang lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini. Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
14
Hasil perhitungan koefisien korelasi bahwa harga r2= 0.5625 yang berarti sebesar 56.25% Motivasi belajar siswa ditentukan oleh Strategi mengajar guru dan 43.75% ditentukan oleh faktor-faktor lain yaitu kreatifitas guru dan keterampilan mengajar. Saran Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis menyarankan dalam kegiatan pembelajaran seorang guru hendaknya untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif seorang guru harus memiliki kemampuan profesional seperti penguasaan bahan pelajaran, perumusan tujuan pengajaran, dapat mengaplikasikan berbagai metode mengajar, mengusai teknik-teknik mengajar dan mampu mengelola interaksi belajar mengajar.. berikut ini beberapa saran yang dianggap relevan dengan penelitian. Saran tersebut antara la in : 1)
Untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran IPS, guru harus selalu melakukan yang terbaik saat proses pembelajaran berlangsung agar dapat membangkitkan semangat siswa dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan Motivasi belajar yang memuaskan.
2)
Untuk lebih meningkatkan Motivasi belajar siswa, guru harus memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan peneliti lanjutan, yang
kemudian diharapkan dapat menambah Variabel lain yang mempengaruhi Motivasi belajar siswa, strategi pembelajaran, penggunaan variasi mengajar dan lain-lain, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri Zain, Aswan. (2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 15
Roestiyah (2008) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt Rineka Cipta Slameto (2010) Belajar dan faktor-faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Winkel, W.S (1996) Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
16