Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia Elpina Dosen Fakultas Hukum Universitas Simalungun
Abstrak Wakaf sangat besar pengaruhnya di dalam memotivasi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk melaksanakan ibadah wakaf tersebut ada isyarat hadist riwayat Muslim yang menjelaskan, bahwa satu di antara tiga hal yang terus mengalir pahalanya kepada manusia sejak hidup di dunia sampai sesudah kematian. Awal adanya wakaf adalah terkait dengan peristiwa Khibar. ketika itu salah seorang sahabat yang bernama Umar Bin al-Khattab mendapat bagian sebidang tanah (kebun) yang dijadikan sebagai sedekah (wakaf) atas petunjuk Nabi Muhammad SAW. Wakaf tidak boleh dijual, tidak boleh diperjual-belikan, tidak boleh diwariskan dan tidak boleh dihibahkan. Tampaknya hal ini bertujuan untuk melindungi fungsi sosialnya. Kes imp ula n ya ng dapa t dia mbil a da la h ba hwa prosedur pelaksanaan wakaf produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Islam yaitu dengan menerbitkan sertifikat wakaf dan perkembangan wakaf di Indonesia adalah bergerak sesuai dengan kebutuhan kemanusiaan dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi. -----------------------------------------------Kata Kunci: tanah, wakaf, produktif
I.
Wakaf menurut bahasa ialah
Latar Belakang
menahan, sedangkan menurut Waqaf
atau
wakaf
secara
syara’
ialah
menahan
yang
harfiyah berarti “berhenti, menahan
mungkin diambil manfaatnya
atau diam”. Oleh karena itu, tempat
serta kekal asalnya dengan me-
parker
karena
mutuskan hak untuk memper-
kendaraan
gunakannya terhadap tindakan
disebut
disitulah
mauqif
berhentinya
demikian juga Padang Arafah disebut mauqif di mana para jemaah berdiam untuk wukuf. Sedangkan
para
ulama
yang dibolehkan. 2.
Muhammad
Jawad
al-
Mughniyah,
memberikan
pe-
ngertian tentang wakaf sebagai
mengemukakan berbagai pengertian
berikut :
tentang wakaf, yaitu :
Perkataan wakaf dijamakkan
1.
Menurut pendapat Muhammad
menjadi wuquf, artinya menu-
Syath’at
dalam
rut bahasa ialah menahan dan
al-Thalibin,
menghalangi, sedangkan menu-
bukunya yaitu :
Damiyati, I’anatu
rut syara’ ialah suatu macam pemberian yang menghendaki 1
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
ISSN. 2302-6529
penahanan asal dan pender-
Kuasa sehingga hak kepemi-
maan manfaatnya.
likan dari si wakif berakhir dan
Adapun yang dimaksud dengan
berpindah kepada Tuhan Yang
menahan asal dalam kutipan diatas
Maha Kuasa untuk suatu tujuan
adalah terlarangnya seseorang untuk
yang
bertindak hukum terhadap benda
untuk manfaat makhluknya.
yang diwakafkan tersebut, seperti
Dan pengertian yang dikemu-
menjual-belikan, menghibahkan, me-
kakan di atas dapat dipahami bahwa
minjamkan
tiap-tiap wakaf harus ada tiga unsur,
dan
lain
sebagainya.
Harta wakaf tersebut menjadi milik
yaitu :
umat untuk dimanfaatkan sebesar-
a.
hasilnya
dipergunakan
Berpindahnya hak milik si wakif
besarnya sesuai dengan peruntukan
kepada Allah, dengan pengertian
wakaf, dan selama itu pula tidak
bahwa sifatnya dan wakaf itu
boleh dipindah tangankan ataupun
tidak dapat dicabut lagi.
dialihkan fungsinya yang tidak sesuai
b.
hak milik si wakif menjadi hapus.
dengan kehendak si wakif. 3.
4.
Dengan terjadinya wakaf maka
Jalaluddin al Mahally mem-
c.
Manfaat
benda untuk
wakaf
berikan pengertian wakaf seba-
digunakan
gai berikut :
masyarakat atau umum.
Wakaf ialah menahan harta
Menurut
kamus
itu
kepentingan
besar
Arab
yang mungkin mengambil man-
Melayu yang dikutip H. Adjani Al-
faat
Albij, wakaf menurut bahasa Arab
dengannya
serta
kekal
asalnya dengan memutuskan
berarti
hak wewenang penguasaannya
menjauhkan orang dari sesuatu atau
atas harta tersebut, lalu diper-
memenjarakan. Kemudian kata ini
gunakan untuk jalan kebaikan.
berkembang menjadi Abbasa yang
Selanjutnya A A Fyzee menge-
berarti mewakafkan tanah di jalan
mukakan
Allah.
pengertian
sebagai
berikut : Wakaf
“Al-Habsu”,
yang
berarti
Dari rumusan pengertian di atas, itu
adalah
penahan
dapat disebut bahwa wakaf meru-
pokok suatu benda di bawah
pakan suatu tindakan/ perbuatan
hukum benda Tuhan Yang Maha
hukum berupa memisahkan tanah 17
Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia ........ Elpina
miliknya dari harta kekayaan, dan
berhenti. Dalam hukum Islam wakaf
harta
berarti menyerahkan suatu hak milik
yang
dipisahkan
tersebut
dilembagakan (menjadi harta yang
yang
berdiri sendiri) dan tidak mempunyai
dipindahkan menjadi milik Allah SWT
hubungan hukum lagi dengan si
secara permanent melalui seseorang
pewakaf
untuk
atau nazhir (penjaga wakaf) baik
kepentingan umum atau kepentingan
berupa perorangan maupun badan
lainnya pada jalan Allah. Wakaf dalam
pengelola dengan ketentuan bahwa
kedudukannya sebagai suatu lembaga
hasil atau manfaatnya dipergunakan
yang dapat dipergunakan sebagai
untuk hal-hal yang sesuai dengan
salah satu sarana guna pengem-
ajaran syariat Islam.
serta
digunakan
tahan
lama
(zatnya)
dan
bangan kehidupan keagamaan, khu-
Secara teknis syariah, wakaf
sus bagi umat yang beragama Islam
sering kali diartikan sebagai “aset
dalam rangka mencapai kesejah-
yang dialokasikan untuk kemanfaatan
teraan spiritual dan materil menuju
umat dimana subtansi atau pokoknya
masyarakat
ditahan, sementara manfaatnya boleh
adil
dan
makmur
berdasarkan Pancasila.
dinikmati untuk kepentingan umum”.
Selanjutnya Pasal 1 Ayat (1) UU No. 41 Tahun 2004 menyebutkan :
Pengertian
Wakaf
dapat
diartikan dalam beberapa segi, antara
Wakaf adalah perbuatan hukum
lain wakaf sebagai lembaga hukum
wakif untuk memisahkan dan
Islam dan wakaf sebagai perbuatan
atau
sebagian
hukum. Sebagai salah satu lembaga
dari harta benda miliknya untuk
hukum Islam, maka wakaf sebagai
dimanfaatkan selamanya dan
lembaga hukum berarti sebagai :
atau
waktu
“Suatu Lembaga keagamaan yang
sesuai
dengan
dapat dipergunakan sebagai salah
guna
keperluan
satu sarana guna pengembangan
menyerahkan
untuk
tertentu kepentingan
jangka
ibadah dan atau kesejahteraan
kehidupan
umat menurut syariah.
bagi umat yang beragama Islam,
Kalau dilihat dari definisinya
dalam
keagamaan,
rangka
khususnya
mencapai
wakaf yang diambil dari kata kerja
kesejahteraan spiritual dan materil
bahasa Arab wakata itu menurut
menuju masyarakat adil dan makmur
bahasa
berdasarkan Pancasila”.
berarti
menahan
atau
18
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
ISSN. 2302-6529
Wakaf sebagai salah satu lem-
produktif biasa dilakukan dengan
baga Islam yang erat kaitannya
memanfaatkan jutaan hektar tanah
dengan kesejahteraan umat sudah la-
wakaf yang tersebar di seluruh tanah
ma melembaga di Indonesia. Sebagai
air untuk kegiatan-kegiatan ekonomi
Negara yang mayoritas penduduknya
bernilai tinggi.
beragama Islam. Indonesia memiliki
Pasal 2 UU No.41 Tahun 2004
tanah wakaf yang luas, namun karena
tentang wakaf, dinyatakan barang
semenjak semula tidak diiringi de-
wakaf bisa berbentuk benda tidak
ngan peraturan perundang-undangan
bergerak atau benda bergerak. Benda
yang memadai, tanah wakaf itu tidak
tidak bergerak seperti tanah hak
berkembang dengan baik, bahkan
milik, hak milik satuan bangunan di
sering menimbulkan masalah. Hal
atas tanah serta benda-benda lain
inilah antara lain yang memunculkan
yang
kesadaran pemerintah Hindia Belan-
Sementara benda bergerak meliputi
da untuk menertibkan tanah wakaf di
uang, logam mulia, surat berharga,
Indonesia.
kendaraan, hak kekayaan intelektual,
Meski terlambat dibanding sejumlah negara lain, kesadaran untuk
berkaitan
dengan
tanah.
hak sewa dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariat.
wakaf secara lebih produktif telah muncul pada sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai seminar, work-
II.
Rumusan Masalah
shop dan pelatihan diselenggarakan
Dari
keterangan
penjelasan
terbaik
diatas, maka perlu untuk membahas
menghimpun dan memanfaatkan da-
bagaimanakah prosedur pelaksanaan
na wakaf yang berpotensi dihimpun
tanah wakaf produktif dan perkemba-
dalam jumlah yang lumayan besar ini.
ngan
Lembaga-lembaga Amil Zakat pun
Indonesia?
untuk
merumuskan
cara
tanah
wakaf
produktif
di
menyambutnya dengan mulai “me-
Melalui pembahasan ini penulis
masarkan” produk wakaf produktif,
dapat mengerti dan menyelesaikan
yang pernah sukses membangun
perkembangan
ekonomi umat di zaman keemasan
Indonesia.
tanah
wakaf
di
Islam berabad-abad silam. Wakaf 19
Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia ........ Elpina
III.
luarkan Peraturan Menteri Agama No.
Pembahasan
1/1978 Pasal 15 jo Pasal 16 ayat 1. A.
Prosedur Pelaksanaan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia
PP No. 28/1977 dengan penjelasan sebagai berikut : Pendaftaran
Tanah wakaf yang mempunyai kepastian hukum ialah mempunyai syarat-syarat administrasi yang telah diatur
oleh
ketentuan
PP
No.
sertifikat
khususnya tanah.
mempunyai Tanah
wakaf
tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan wakaf serta dapat
1.
Tindakan
Sebaliknya, tanah wakaf yang tidak mempunyai persyaratan
se-
perti ketentuan PP No. 28/1977, tidak mempunyai kepastian hukum. Sehingga terdapat tanah wakaf yang dimiliki orang lain yang tidak berhak, menjadi sengketa dan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. ada
dua
alasan
(kendala) kenapa tanah wakaf di Indonesia sampai saat ini masih banyak
yang
belum
mempunyai
sertifikat tanah, yaitu : pertama, karena banyaknya tanah wakaf yang tidak mempunyai bukti perwakafan. Sebagai
usaha
nazhir
dan
kelengkapan surat-surat Berdasarkan Pasal 15 PMA No.1/1978 jo Pasal 16 ayat 1 PP No.
28/1977,
pertama-tama
nazhir berperan (dengan surat bentuk
W.D.)
mendaftarkan
kepada Kantor Urusan Agama
dikembangkan.
Memang
wakaf
sebelum adanya PP No. 28/1977 :
28/1977 serta peraturan pelaksanaannya,
tanah
menghindari
ter-
jadinya kesulitan tersebut kemudian Menteri Agama RI telah menge-
(KUA) Kecamatan setempat. Bila nazhir tidak ada lagi, maka wakaf atau ahli warisnya atau anak keturunannya nazhir atau wakif atau anggota masyarakat yang mengetahuinya mendaftarkannya kepada
KUA
Kecamatan
setempat. Apabila semua di atas tidak ada, maka Kepala Desa sebagai orang yang lebih tahu mengenai riwayat
situasi
berkewajiban kepada
KUA
pertanahan
mendaftarkannya Kecamatan
se-
tempat. Pendaftaran tersebut disertai kelengkapan surat-surat antara lain : 20
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
(a) surat keterangan tentang ta-
3.
Tindakan PPAIW atas Pendis-
nah wakaf atau surat kete-
tribusian Akta Pengganti AIW.
rangan Kepala Desa tentang
PPAIW mendistribusikan Akta
perwakafan tanah (dengan
Pengganti
bentuk W.K).
untuk W.3) dan Salinan Akta
(b) dua orang saksi yang me-
AIW
(tiga
lembar
Pengganti AIW (empat lembar
nyaksikan ikrar wakaf atau
untuk
saksi istifadhah (orang yang
sebagai berikut :
mengetahui atau mendengar
a) Akta Pengganti AIW :
tentang
1) Lembar pertama untuk disim-
perwakafan
ter-
sebut). 2.
ISSN. 2302-6529
Tindakan
W.3.a)
dengan
tujuan
pan PPAIW ; PPAIW
atas
pen-
2) Lembar
daftaran Atas pendaftaran ini Kepala
kedua
dilampirkan
pada
permohonan
pendaf-
taran
kepada
Bupati/-
KUA Kecamatan selaku Pejabat
Walikotamadya
Pembuat
Akta
Direktorat Agraria ;
(PPAIW)
akan
Ikrar
Wakaf
c.q.
Sub
3) Lembaran ketiga dikirim ke
mengadakan
Pengadilan Agama setempat.
penelitian sebagai berikut : (a) Meneliti keadaan wakaf
b) Salinan Akta Pengganti AIW :
(b) Meneliti dan mengesahkan
1) Lembaran
nazhir
pertama
untuk
wakif
(c) Meneliti saksi-saksi
2) Lembaran kedua untuk nazhir
(d) Menerima penyaksian tanah
3) Lembaran ketiga untuk Kantor
wakaf (e) Membuat
Departemen Agama Akta
pengganti
4) Lembaran
AIW (bentuk W.3.a) setelah PPAIW meneliti seperlunya (ps 16 PMA No. 1 Tahun
Pengganti
untuk
Kepala Desa setempat. 4.
Tindakan PPAIW atas pembukuan Akta Pengganti Ikrar Wakaf
1978) (f) Membuat
keempat
PPAIW membukukan Akta salinan AIW
Akta (bentuk
Pengganti AIW ke dalam daftar Akta
Pengganti
Ikrar
Wakaf
W.3.a). 21
Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia ........ Elpina
5.
(bentuk W.4.a.), menyimpan dan
berbagai daerah di Indonesia. Di
memelihara akta dan daftarnya.
Banten umpamanya, terdapat “huma
Tindakan PPAIW atas pengu-
serang” adalah ladang-ladang yang
rusan Sertifikasi Wakaf.
setiap tahun dikelola secara bersama-
Pejabat Pembuat Akta Ikrar
sama dan hasilnya dipergunakan
Wakaf (PPAIW) mengurus pen-
untuk
daftaran
yaitu
Lombok terdapat “Tanah Pareman”
mengajukan permohonan kepada
ialah tanah Negara yang dibebaskan
Bupati atau Walikotamadya c.q.
dari pajak “Landrente” yang hasilnya
Kepala Subdit Agraria setempat,
diserahkan kepada desa-desa, subak
Seksi
Islam
dan kepada Candi untuk kepentingan
(URAIS) c.q. Subsi Kemasjidan
bersama. Di Jawa Timur terdapat
dan Zawaib sebagai Koordinator
tanah
atau penghubung PPAIW dengan
tanah yang merupakan pemberian
Sub Dikrektorat Agraria.
raja kepada seseorang atau kelompok
perwakafan,
Urusan
Setelah
Agama
ada
persetujuan,
yang
kepentingan
“Perdikan”
berjasa.
bersama.
ialah
Di
sebidang
Menurut
Rachmat
selanjutnya sertifikat diserahkan
Djatnika bahwa, bentuk ini hampir
kepada nazhir yang kemudian
menyerupai wakif keluarga (al waqt
melaporkan
al
Pembuat
kepada
Akta
Pejabat
Ikrar
Wakaf
(PPAIW).
ahly)
dari
pemanfaatan
segi yang
fungsi tidak
dan boleh
diperjual belikan. Pada masa pra kemerdekaan
B. Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia Lembaga
Indonesia
lembaga
yang
perwakafan sering dilakukan oleh
dipraktekkan di berbagai Negara juga
masyarakat yang beragama Islam. Hal
di praktekkan di Indonesia sejak pra
ini sebagai konsekuensi logis dari
Islam datang ke Indonesia walaupun
banyak kerajaan-kerajaan Islam di
tidak sepenuhnya persis dengan yang
Indonesia, seperti Kerajaan Demak,
terdapat dalam ajaran Islam. Namun
Kerajaan
spiritnya sama dengan syariat wakaf.
Sekalipun
Hal
bersumber dari ajaran Islam, namun
ini
sejarah
wakaf
Republik
dapat
dilihat
yang
sebagian
berlangsung
sampai
kenyataan masih
sekarang
di
wakaf
Pasai
dan
sebagainya.
pelaksanaan
seolah-olah
wakaf
merupakan
kesepakatan ahli hukum dan budaya 22
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
ISSN. 2302-6529
bahwa perwakafan adalah masalah
penderitaan ekonomi bangsa yang
dalam hukum adat Indonesia. Sebab
menjerit relung nadi Indonesia.
diterimanya
lembaga
wakaf
ini
Dalam rangka mengentaskan
berasal dari suatu kebiasaan dalam
kemiskinan
pergaulan
masyarakat
merupakan salah satu alternatif yang
Indonesia (Azhar Basyir, 1977:13).
sangat baik disamping zakat, potensi
Maka tidak jarang orang Indonesia
wakaf
membangun masjid, pesantren dan
diperkirakan cukup besar. Potensi
sekolah untuk bersama-sama secara
wakaf produktif yang bisa dihimpun
bergotong royong.
dari 10 juta penduduk muslim adalah
kehidupan
Sejak
masa
dahulu
praktek
wakaf
produktif
produktif
di
Indonesia
sekitar 3 triliun pertahun.
wakaf ini telah diatur oleh hukum
Potensi wakaf produktif yang
adat yang sifatnya tidak tertulis
dihimpun di Indonesia mencapai Rp.
dengan
yang
7,2 triliun dalam setahun dengan
ajaran
asumsi jumlah penduduk muslim 20
berlandasan
bersumber dari
ajaran
nilai-nilai
Islam.
juta dan menyisihkan Rp. 1.000
Ternyata praktek wakaf dan
perhari
atau
perkembangan dalam sejarah Islam
bulannya.
pada
potensi
umumnya
Indonesia
dan
khusus
di
Rp.
30.000
Sedemikian yang
tiap
besarnya
dikandung,
maka
merupakan
tuntutan
pengelolaan secara tekun, amanah,
muslim.
Sebuah
profesional dan penuh komitmen
masyarakat
kenyataan sejarah yang bergerak
tentu
sesuai
kebutuhan
ketergantungan Indonesia terhadap
memenuhi
utang
dengan
kemanusiaan
dalam
akan
luar
mampu
negeri
melepaskan
yang
telah
kesejahteraan ekonomi. Belajar dari
menggunung hingga kini. Dengan
sejarah,
pengelolaan
layak
kiranya
di
era
wakaf
produktif
reformasi ini Indonesia mencoba
Indonesia tidak perlu lagi berutang
menjadikan wakaf sebagai solusi
kepada
alternatif untuk mengatasi krisis
multilateral
ekonomi yang tidak kunjung usai.
sumber
Islam dengan konsep ekonominya
pembangunannya karena dana wakaf
akan
produktif
mampu
memperingan
lembaga-lembaga sebagai
kreditor
salah
satu
pembiayaan
sendiri
telah
mampu 23
Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia ........ Elpina
melengkapi
penerimaan
disamping
pajak,
Negara
zakat
dan
tingkat bunga dan pengeluaran untuk wakaf tunai.
pendapatan lainnya.
Sedangkan
pengeluaran
Melalui berbagai pemikiran dan
pemerintah merupakan fungsi dari
kajian peran wakaf produktif tidak
wakaf produktif serta penerimaan
dalam
pajak. Sehingga, perubahan pada
pelepasan
ekonomi
dan
kreditor
ketergantungan lembaga-lembaga
multilateral
semata,
investasi
atau
pengeluaran
pemerintah akan mengubah pula
instrument ini juga mampu menjadi
posisi
komponen pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan
Sebagai Negara yang berpenduduk
peningkatan pengeluaran pemerintah
mayoritas
akan berpengaruh pada pendapatan
muslim,
eksistensi
pendapatan
nasional.
investasi
atau
instrument syariah ini akan sangat
nasional.
Akibatnya
acceptable sehingga wakaf produktif
peningkatan
pendapatan
nasional.
diperkirakan
Peningkatan
pendapatan
nasional
kontribusi besar bagi percepatan
merupakan
satu
pembangunan di Indonesia.
menuju pemerataan pembangunan
akan
memberikan
Dari prespektif teori ekonomi makro,
instrumen
dimasukkan fiskal
wakaf
kedalam
yaitu
adalah
langkah
maju
dan hasil-hasilnya.
bisa
Salah satu solusi alternatif yang
instrumen
sedang hangat di bicarakan akhir-
sebagai
sumber
akhir
ini
adalah
bagaimana
penerimaan
dan
pengeluaran
menggalang dana umat dalam bentuk
pemerintah.
Atau
bisa
pula
dana wakaf. Dana wakaf seperti ini
kategori
disebut wakaf produktif. Dana yang
dimasukkan
ke
investasi jika
dalam
pengeluaran
untuk
digalang dari berbagai masyarakat
wakaf tidak dikelola oleh pemerintah
melalui sertifikat wakaf produktif ini
tetapi oleh badan-badan usaha milik
akan
swasta. Jadi, pendapatan Nasional di
portofolio investasi. Keuntungan dari
pengaruhi
rumah
investasi inilah yang digunakan untuk
tangga, pengeluaran untuk investasi
memenuhi kebutuhan pengentasan
oleh badan-badan usaha, pengeluaran
kemiskinan. Sedangkan dana pokok
pemerintah
wakaf produktif digulirkan kembali
oleh
dan
konsumsi
export
(ekspor
diinvestasikan
keberbagai
bersih). Investasi adalah fungsi dari 24
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
ISSN. 2302-6529
ke portofolio investasi berprospek
produktif
bagus.
keberhasilannya. Sebut saja Al Azhar
telah
lama
dinikmati
Selama ini kita sudah sangat
University cairo merupakan salah
akrab dengan instrumen keuangan
satu potret keberhasilan program
Islam lainnya yaitu zakat, infak,
wakaf produktif. Di Indonesia sendiri,
sedekah (ZIS). Berbeda dengan wakaf
dompet
dhuafa
produktif,
program
wakaf
ZIS
bisa
saja
dibagi-
mengembangkan produktif
dalam
bagikan langsung dana pokoknya
bentuk layanan Kesehatan Cuma-
kepada
Cuma (LKC), sekolah unggulan dan
pihak
Sementara
yang
wakaf
berhak. produktif,
gratis untuk orang dhuafa.
pokoknya harus dipertahankan dan keuntungan investasi dari pokok itulah
yang
akan
mendanai
IV. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Adapun
kebutuhan rakyat miskin Indonesia.
yang
menjadi
Oleh kerena itu, instrumen wakaf
kesimpulan dalam penelitian ini,
produktif
sebagai berikut :
sebagai
dapat
melengkapi
instrumen
ZIS
penggalangan
dana masyarakat. Dengan adanya lembaga
yang
concern
mengelola
wakaf
diharapkan
dapat
1.
yaitu
memberikan
keuntungan dari sumber daya
Apalagi
orang kaya kepada fakir miskin. Dengan
seorang ekonom, Mustafa E. Nasution,
sekitarnya.
Rp. 3 triliun setiap tahunnya. Potensi
akhirnya
ini mesti segera digarap secara
wakaf
akan
sosial mereka pada masyarakat
di Indonesia saat ini bisa mencapai
program
demikian
menumbuhkan tanggung jawab
potensi wakaf produktif umat Islam
Tengah
menerbitkan
ini berarti menyisihkan sebagian
sebagaimana yang telah dihitung oleh
Timur
dengan
sertifikat wakaf. Melalui sertifikat
kemiskinan dan kebodohan yang
propesional oleh lembaga wakaf. Di
wakaf
perekonomian masyarakat Islam
produktif,
bangsa.
pelaksanaan
produktif untuk meningkatkan
dalam
kontribusi dalam mengatasi problem
mendera
Prosedur
Dan akan
pula
pada
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Islam. 2.
Perkembangan
wakaf
di
Indonesia adalah bergerak sesuai 25
Perkembangan Tanah Wakaf Produktif di Indonesia ........ Elpina
dengan kebutuhan kemanusiaan
wakaf
dalam memenuhi kesejahteraan
hukum.
ekonomi. 3.
Hambatan-hambatan
dalam
a. Kurangnya
kepedulian
masyarakat Islam terhadap tanah wakaf. b. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
pengelolaan
wakaf
produktif belum profesional. B. Saran Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini, sebagai berikut : Wakaf merupakan hal baru yang dikenal di Indonesia hendaknya seluruh pihak yang terkait dapat melakukan
sosialisasi
kepada
masyarakat agar jumlah wakaf yang
dikumpulkan
dimanfaatkan
dapat untuk
kemaslahatan umat. 2.
Wakaf
merupakan
pengembangan memiliki
yang
resiko.
sistem cukup
Hendaknya
pihak yang berwenang untuk melakukan
pengelolaan
dan
pengawasan, wakaf produktif ini dapat lebih hati-hati agar tidak terjadi
kekuatan
Daftar Pustaka
pengelolaan tanah wakaf adalah :
1.
mempunyai
penyimpangan-
penyimpangan dan serta daftar tanah wakaf atas milik agar
Al
Qur’an dan Terjemahannya, Proyek Departemen Agama RI Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an, Jakarta 1982. Abidin, HE. Zainal, Wakaf dalam Perundang-Undangan Indonesia, Makalah Workshop Internasional, Pemberdayaan EKOnomi Umat melalui Pengelolaan Wakaf Produktif, Batam, Depag RI, Januari, 2002. An Nawawi, Shahih Muslim, Vol. II Darul Al Fikri, Beirut, 1993. Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 1996. Daud Ali, Muhammad, Sistem dan Pengembangan Ekonomi Islam Melalui Zakat dan Wakaf, Jakarta : UI Press, 1988. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Perwakafan Tanah Milik, Jakarta, 2004. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia, Proyek Peningkatan Pemberdayaan Wakaf, Jakarta, 2003. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Modul Pelatihan Manajemen Wakaf, Proyek 26
Jurnal Elektronik DADING-Vol. 1 No.1 Tahun 2017
Peningkatan Zakat dan Wakaf, Jakarta, 2003. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Juklak Persertifikatan Tanah Wakaf, Jakarta, 2003. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, Jakarta, 2003. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Fiqh Wakaf Proyek Peningkatan Zakat dan Wakaf, Jakarta, 2003. Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Departemen Agama RI, Undang-Undang No. 41 Tahun 2004, tentang Wakaf, Jakarta, 2003. Haq A. Faisal dan Anam, A. Saful, Hukum Wakaf dan Perwakafan di Indonesia, Pasuruan, PT. GBI, cet ke-4, 1994.
ISSN. 2302-6529
Helmi Karim, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. Isnen Azhar, Keutamaan Wakaf, Majalah As-Sunnah Edisi 05 Jilid VIII, Jakarta, 1425 H/2004 M. Mannan, M. Abdul, Prof., M.A,. PhD. Teori dan Praktik Ekonomi Islam, (Terjemahan), Yogyakarta, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997. Rajarjo, M. Dawam, Pengorganisasian Lembawa Wakaf dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat, (Makalah Workshop International, “Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Wakaf Produktif”, di wisma Haji Batam, 7-8 Januari 2002), tidak diterbitkan. Suhadi, Iman, Wakaf untuk Kesejahteraan Umat, PT. Dana Bhati Prima Yasa, Yogyakarta, 2002. Usman, Suparman, Drs. H. SH, Hukum Perwakafan di Indonesia, Jakarta, Darul Ulum Press, 1999.
27