EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Tri Wiji Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang dikenai: 1) model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 2) model pembelajaran STAD lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 3) model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran STAD. Populasinya adalah seluruh kelas VIII SMP N 1 Adimulyo Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Dari 6 kelas yang ada, diambil secara acak sebanyak tiga kelas yaitu VIIIA, VIIIC, dan VIIIE . Pengujian hipotesis menggunakan anava satu jalan, uji komparasi ganda yang sebelumnya telah memenuhi uji normalitas, homogenitas, keseimbangan. Hasil penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang dikenai: 1) model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 2) model pembelajaran STAD lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 3) model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran STAD.
Kata kunci: NHT, Make A Match, STAD PENDAHULUAN Menurut Sutratinah Tirtonegoro dalam Muhammad Faturrohman dan Sulistyorini (2012: 119) “prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar siswa SMP N 1 Adimulyo Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat dilihat dari ratarata nilai Ujian Nasional sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Rata-rata Ujian Nasional Matematika 3, 55 Bahasa Inggris 4,28 Bahasa Indonesia 7,01 IPA 4,42 Sumber: Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ujian Nasional/Sekolah Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP N 1 Adimulyo
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
31
Dari tabel di atas nampak bahwa nilai rata-rata matematika paling rendah jika dibandingkan dengan nilai mata pelajaran yang lainnya. Hasil wawancara antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII di SMP Negeri 1 Adimulyo diketahui bahwa prestasi belajar matematika di sekolah tersebut rendah. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata siswa kelas VIII pada nilai rata-rata Ujian Akhir Semester II tahun ajaran 2012/2013 adalah 50,85 sedangkan KKM yang ditentukan adalah 75. Selain itu, dari pengalaman tahun sebelumnya siswa merasa kesulitan dalam menentukan luas permukaan dan volume pada prisma, limas. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran ekspositori tetapi model pembelajaran yang diterapkan terkesan kurang menarik sehingga siswa terkesan pasif serta kebanyakan siswa belum berani mengemukakan pendapatnya. Kurang tepatnya model pembelajaran yang diterapkan guru mungkin menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Terkait dengan beberapa permasalahan tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian
eksperimentasi
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
NHT
dikombinasikan Make A Match. Permainan dalam mencari pasangan kartu tentunya menjadikan proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik. Menurut Huda, Miftahul (2013:203) “Tujuan dari NHT adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat”. Di sini setiap anggota juga mempunyai tanggung jawab yang sama untuk saling menjelaskan kepada anggota yang lain. Selanjutnya pemanggilan nomor secara acak menjadikan siswa lebih siap dalam menghadapi suatu tantangan. Sedangkan untuk Model Pembelajaran STAD ini siswa dituntut untuk saling bekerja sama dan memiliki tujuan yang sama yaitu menjadi kelompok terbaik dalam proses pembelajaran tersebut. Yang ditekankan dalam model pembelajaran ini yaitu adanya kuis dan penghargaan kelompok di akhir pertemuan. Dengan adanya penghargaan kelompok diharapkan semangat siswa lebih bertambah dan menjadikan mereka mampu bertanggung jawab dan saling kerjasama. Sehingga dengan kedua model pembelajaran tersebut diharapkan kegiatan pembelajaran matematika terutama pada materi prisma dan limas dapat menjadi lebih efektif.
32
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match Siswa Kelas VIII SMP N 1 Adimulyo lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran Ekspositori, 2) Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas VIII SMP N 1 Adimulyo lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran Ekspositori, 3) Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match Siswa Kelas VIII SMP N 1 Adimulyo lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang dikenai Model Pembelajaran STAD. Sebagai salah satu acuan dalam penelitian ini, peneliti meninjau beberapa peneltian yang relevan. Salah satunya ialah yang dilakukan oleh Arifin (2012). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada materi segiempat dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT lebih baik dibanding dengan hasil belajar siswa yang menggunkan Model Pembelajaran Konvensional pada siswa kelas VII SMP N 40 Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (kuantitatif). Waktu penelitian selama 7 bulan yang dilaksanakan di SMP N 1 Adimulyo Kabupaten Kebumen. Populasinya adalah seluruh kelas VIII SMP N 1 Adimulyo tahun pelajaran 2013/2014 dan menggunakan teknik simple random sampling diperoleh tiga kelas sebagai sampel yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen I yang dikenai Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match, kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen II yang dikenai Model Pembelajaran STAD dan kelas VIIIE sebagai kelas kontrol yang dikenai Model Pembelajaran Ekspositori. Dikatakan simple(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010: 120). Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental semu karena peneliti tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh daftar nama siswa, nilai UAS Semester I yang digunakan dalam uji normalitas, uji homogenitas Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
33
dan uji keseimbangan data sebelum perlakuan serta metode tes dengan melakukan evaluasi untuk digunakan dalam uji hipotesis penelitian setelah mendapat perlakuan. Instrumen pengumpulan data berupa kisi-kisi serta soal tes prestasi belajar matematika mengenai prisma dan limas. Teknik analisis data terbagi menjadi dua yaitu analisis data sebelum perlakuan menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors, uji homogenitas dengan Bartlett serta uji keseimbangan dengan uji-t dan analisis data setelah perlakuan menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors, uji homogenitas dengan Bartlett serta uji hipotesis dengan analisis variansi satu jalan dengan sel yang berbeda kemudian dilanjutkan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe untuk mengetahui model pembelajaran yang paling baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode dokumentasi. Hasil pengambilan data pada ketiga kelompok sampel diperoleh nilai UAS semester I kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014 sebagai data awal. Berikut akan disajikan mengenai rangkuman data pada ketiga kelas sampel sebelum perlakuan. No 1 2 3
Tabel. 2 Rangkuman Statistik Sebelum Perlakuan Kelas Byk Siswa Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Eksperimen I 30 63,33 90 45 Eksperimen II 31 63,39 90 45 Kontrol 30 63,17 90 40 Selanjutnya data tersebut dianalisis menggunakan uji normalitas, uji
homogenitas dan uji keseimbangan. Dari hasil uji diperoleh bahwa ketiga kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama (seimbang). Dengan dipenuhinya bahwa ketiga sampel seimbang, maka masing-masing kelas diberikan perlakuan dengan dikenai pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda-beda. Setelah diberikan perlakuan, ketiga kelas sampel diberikan tes prestasi belajar matematika dengan materi prisma dan limas. Berikut disajikan hasil tes tersebut. Tabel 3. Rangkuman Statistik Setelah Perlakuan
34
No
Kelas
Byk Siswa
Rata-Rata
Nilai Tertinggi
1 2 3
Eksperimen I Eksperimen II Kontrol
30 31 30
77,367 68,94 60,27
97 90 80
Nilai Terendah 50 47 33
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, serta uji hipotesis. Dari hasil uji normalitas dengan metode Lliliefors diperoleh kesimpulan bahwa ketiga kelas tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan uji homogenitas dengan metode Bartlett diperoleh kesimpulan bahwa ketiga kelas mempunyai variansi yang sama (homogen). Selanjutnya untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel yang berbeda untuk mengetahui adakah perbedaan antara ketiga model pembelajaran tersebut disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 4. Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan Sumber JK dk RK Model 4386,438 2 2193,219 16,992 3,100069 Galat 11358,705 88 129,076 Total 15745,143 90 Dari data diatas diperoleh 16,992 , 3,100069 DK |
! 3,100069" maka
# $% , dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ketiga model pembelajaran tersebut tidak memberikan efek yang sama atau memiliki perbedaan. Karena &' ditolak selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda dengan Metode Scheffe’. Berikut disajikan rangkuman uji komparasi ganda tersebut. Tabel 5. Uji Komparasi Ganda Komparasi Keputusan Uji Kesimpulan Tidak sama baiknya 33,812 6,200138 & ditolak ()* ' Tidak sama baiknya 8,8196 6,200138 &' ditolak 2)* Tidak sama baiknya 8,346 6,200138 &' ditolak ()2 Dari data diatas terlihat bahwa ketiga hipotesis menunjukkan &' ditolak maka dapat disimpulkan bahwa ketiga model pembelajaran memiliki perbedaan atau tidak sama baiknya maka untuk mengetahui manakah yang lebih baik dilihat rataan masingmasing terlihat bahwa 34( ! 342 ! 34* sehingga dapat disimpulkan bahwa: 1) Prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori, 2) Prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran STAD lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori, 3) Prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran STAD. Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika
35
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match siswa kelas VIII SMP N 1 Adimulyo Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Ekspositori, 2) Prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran STAD siswa kelas VIII SMP N 1 Adimulyo Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran Ekspositori, 3) Prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match siswa kelas VIII SMP N 1 Adimulyo Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2013/2014 lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan Model Pembelajaran STAD. Saran yang dapat diberikan: 1) Bagi guru, Model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika, 2) Bagi siswa, hendaknya memahami akan kewajiban sebagai siswa harus fokus dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, 3) Bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan
dapat
menggunakan
Model
pembelajaran
NHT
dikombinasikan Make A Match dengan materi, dan jenjang pendidikan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arifin. 2012. Ekperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Prestasi Belajar Matematika Materi Segiempat Siswa Kelas VII SMP N 40 Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
36
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran NHT Dikombinasikan Make A Match dan STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika