EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CRH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Oleh: Suci Kuswari, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penerapan model pembelajaran CRH menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, (2) prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi lebih baik daripada pretasi siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah, (3) ada interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar matematika pada materi kubus dan balok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 14 Purworejo. Sampel diambil dengan cluster random sampling, siswa kelas VIII A (kelas kontrol) dan siswa kelas VIII B (kelas eksperimen). Pengumpulan data dengan metode dokumentasi, tes, dan observasi. Uji hipotesisnya dengan anava dua jalan sel tak sama. Kesimpulan: π»0π΄ ditolak (πΉπππ = 33.97 > πΉπ‘ππππ = 4.016), π»0π΅ ditolak (πΉπππ = 16.46 > πΉπ‘ππππ = 3.166), dan π»0π΄π΅ diterima (πΉπππ = 2.91 < πΉπ‘ππππ = 3.166). Kesimpulan penelitian ini adalah (1) model pembelajaran CRH menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, serta siswa dengan aktivitas belajar sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar matematika.
Kata kunci: Model pembelajaran CRH, aktivitas belajar, prestasi belajar. PENDAHULUAN Prestasi belajar matematika di SMP Negeri 14 Purworejo masih rendah, karena siswa masih mengalami kesulitan untuk belajar matematika, terutama materi kubus dan balok. Selain itu, siswa juga cenderung mengalami kejenuhan selama pelajaran matematika. Menurut laporan dari NCTM (VerΓ³nica GalvΓ‘n Carlan, et al., 2005) menyatakan bahwa βmathematics educators are shifting away from traditional classrooms to reform-oriented mathematics classrooms that focus on students actively engaged in mathematical discourse in cooperative settingsβ. Guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang tepat. Salah satu caranya yaitu dengan menerapkan
192
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa
model pembelajaran kooperatif. Menurut Reid (VerΓ³nica GalvΓ‘n Carlan, et al., 2005) βa study examining the effects of cooperative learning on mathematics achievement of a group of seventh grade minority students found that students involved in cooperative learning performed significantly better than students who were not exposed to cooperative learningβ. Untuk menghindari kejenuhan, diperlukan adanya hiburan. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang memiliki hiburan yaitu model pembelajaran Course Review Horay (CRH), karena jika kelompok memperoleh jawaban yang benar harus berteriak horay atau yel-yel lainnya. Dengan begitu siswa akan tertarik untuk belajar, sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan maksimal. Prestasi belajar matematika siswa juga dipengaruhi oleh aktivitas belajar. Dengan aktivitas belajar yang tinggi, akan diperoleh prestasi belajar yang maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang akan di pecahkan adalah 1) Apakah penerapan model pembelajaran CRH dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok? 2) Apakah prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah? 3) Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok? Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) penerapan model pembelajaran CRH dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, 2) prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah, 3) ada interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian Nur Rochman Fadβjrin (2009) yaitu prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika dengan kategori lebih tinggi akan lebih baik baik daripada aktivitas belajar dengan kategori di bawahnya. Hasil penelitian Lika Pratiwi (2011)
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau 193 Dari Aktivitas Belajar Siswa
yaitu penerapan model CRH dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CRH dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan prestasi siswa beraktivitas belajar dengan kategori lebih tinggi akan lebih baik baik daripada aktivitas belajar siswa dengan kategori di bawahnya.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Purworejo pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dari bulan Januari hingga Juli 2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan rancangan penelitian faktorial 2 Γ 3. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 14 Purworejo yang berjumlah 187 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel yang diperoleh yaitu seluruh siswa (31 siswa) kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan seluruh siswa (31 siswa) kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan metode dokumentasi, metode tes dan metode observasi. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi matematika dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Instrumen tes diujicobakan dahulu sebelum digunakan untuk pengambilan data. Validitas instrumen dilakukan oleh validator. Reliabilitas tes prestasi menggunakan rumus KR-20. Analisis butir instrumen tes prestasi menggunakan TK dan DP. Dari 30 butir instrumen tes prestasi, diperoleh 16 butir yang layak dijadikan instrumen. Uji hipotesis menggunakan anava dua jalan sel tak sama. Jika terjadi penolakan pada anava, maka dilakukan uji komparasi ganda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dilakukan uji keseimbangan terlebih dahulu terhadap sampel yang diambil. Sebagai prasyarat uji keseimbangan adalah uji normalitas dan uji homogenitas variansi data awal. Data yang digunakan yaitu data nilai ujian akhir semester gasal tahun pelajaran 2012/2013. Uji normalitas data awal menunjukkan πΏπππ kelas eksperimen = 0.1336 < 0.1591 = πΏπ‘ππππ dan πΏπππ kelas kontrol = 0.1539 < 0.1591 = πΏπ‘ππππ , berarti sampel
194
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas variansi menunjukkan π 2 πππ = 0.678 < 3.841 = π 2 π‘ππππ ,
artinya
variansi
populasi
homogen.
Uji
keseimbangan menunjukkan bahwa π‘πππ = β1.15 < 1.960 = π‘π‘ππππ , artinya dua kelas tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Setelah itu, dilanjutkan uji prasyarat uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas variansi dengan menggunakan data tes prestasi. Uji normalitas kelas eksperimen, πΏπππ = 0.123 < 0.1591 = πΏπ‘ππππ . Pada kelas kontrol, πΏπππ = 0.1402 < 0.1591 = πΏπ‘ππππ . Pada aktivitas tinggi, πΏπππ = 0.2005 < 0.227 = πΏπ‘ππππ . Pada aktivitas sedang, πΏπππ = 0.1300 < 0.1634 = πΏπ‘ππππ . Pada aktivitas rendah, πΏπππ = 0.1089 < 0.195 = πΏπ‘ππππ . Ini berarti masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dari kelas yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran menunjukkan π 2 πππ = 3.5448 < 3.841 = π 2 π‘ππππ . Uji homogenitas aktivitas siswa π 2 πππ = 0.945 < 5.991 = π 2 π‘ππππ . Ini berarti masing-masing variansi populasi homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan anava dua jalan sel tak sama. Tabel 1. Data Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber Model A Aktivitas B Interaksi AB Galat G Total T
JK 5099.22 4941.78 872.80 8404.76 19318.56
dk 1 2 2 56 61
RK 5099.22 2470.89 436.41 150.09 -
Fobs 33.97 16.46 2.91 -
Ftabel 4.016 3.166 3.166 -
P p<πΌ p<πΌ p>πΌ -
Dari Tabel 1, π»0π΄ ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran CRH dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok. Rataan marginalnya
π1. = 79.98 > π2. = 61.01 , menunjukkan bahwa model
pembelajaran CRH menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional. Hal ini terjadi karena siswa yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran CRH cenderung lebih aktif, lebih senang dan tertarik, lebih semangat dan termotivasi untuk belajar, sehingga prestasi belajar yang diperoleh maksimal. Siswa dengan model pembelajaran konvensional pasif, bosan, dan tidak bersemangat dalam belajar, sehingga prestasi belajar yang diperoleh kurang maksimal.
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau 195 Dari Aktivitas Belajar Siswa
Dari Tabel 1, π»0π΅ ditolak, artinya terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi, sedang, dan rendah pada materi kubus dan balok. Selanjutnya dilakukan uji komparasi ganda antar kolom. Uji komparasi ganda antar kolom menunjukkan adanya perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar tinggi dengan aktivitas belajar sedang dan rendah terhadap prestasi belajar matematika dan adanya perbedaan pengaruh antara aktivitas belajar sedang dengan aktivitas belajar rendah terhadap prestasi belajar matematika. Rataan marginalnya π.1 = 82.59 > π.2 = 69 , π.1 = 82.59 > π.3 = 59.9 , dan π.2 = 69 > π.3 = 59.9 . Ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar tinggi prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan aktivitas belajar sedang dan rendah, serta aktivitas belajar sedang prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan aktivitas belajar rendah. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki aktivitas belajar lebih tinggi selalu merasa ingin tahu dan percaya diri di dalam kelas. Oleh sebab itu, prestasi belajar yang diperoleh siswa yang memiliki aktivitas lebih tinggi lebih baik. Dari Tabel 1, π»0π΄π΅ diterima, artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar. Hal ini disebabkan letak kelas kontrol yang dekat dengan jalan raya dan berdekatan dengan bangunan yang sedang dibangun. Oleh sebab itu, pembelajaran di kelas akan terganggu. Berbeda dengan kelas eksperimen yang letaknya tidak dekat dengan jalan raya, siswa akan lebih berkonsentrasi. Untuk itu, model pembelajaran CRH menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional untuk setiap kategori aktivitas belajar. Selanjutnya, model pembelajaran CRH menuntut siswa untuk aktif dalam belajar. Jadi jelas bahwa prestasi belajar untuk siswa dengan aktivitas belajar lebih tinggi lebih baik. Untuk model pembelajaran konvensional, siswa hanya memperhatikan pelajaran saja. Jadi, siswa dengan aktivitas belajar lebih tinggi menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik.
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil yaitu (1) Model pembelajaran CRH menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan
196
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa
Dilihat dari tabel di model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok. (2) Siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah, siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah pada materi kubus dan balok. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok. Dari kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran kepada guru supaya memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan aktivitas belajar siswa. Bagi siswa jangan menganggap matematika sebagai pelajaran yang menyeramkan. Bagi peneliti, variabel bebas dalam penelitian ini agar dapat diterapkan pada materi matematika yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Pratiwi, Lika. 2011. Penerapan Model Course Review Horay (CRH) Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Merjosari 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Diakses dari http://library.um.ac.id/free-contents/ download/ pub/ pub. php /49001.pdf (29 Desember 2012). Rochmah Fadβjrin, Nur. 2009. Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Disertai Modul pada Pokok Bahasan Luas dan Keliling Bangun Datar Segi Empat Ditinjau dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas X Semester II SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi tidak diterbitkan. Diakses dari http://digilib.uns. ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=14588 (29 Desember 2012). Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. VerΓ³nica GalvΓ‘n Carlan, RenΓ©e Rubin, and Bobbette M. Morgan. 2005. Cooperative Learning, Mathematical Problem Solving, and Latinos. Diakses dari http://www. cimt.plymouth.ac.uk/journal/morgan.pdf (3 September 2013).
Suci Kuswari: Eksperimentasi Model Pembelajaran CRH Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau 197 Dari Aktivitas Belajar Siswa