EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Teguh Pratama Nuur Efendi, Supriyono, Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD, TGT dan konvensional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 36 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 6 kelas. Sampel penelitian berjumlah 3 kelas menggunakan Cluster Random Sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah tes prestasi belajar. Instrumen penelitian telah memenuhi syarat validitas, reliabilitas, TK dan DP. Analisis data menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian dengan πΌ = 5% menunjukkan bahwa: πΉπππ = 2,220 < πΉπΌ = 3,07 sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan signifikan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran STAD, TGT dan konvensional.
Kata kunci: prestasi, STAD, TGT, himpunan
PENDAHULUAN Menurut Miftahul Huda (2012: 3) pendidikan, khususnya sekolah, harus memiliki sistem pembelajaran yang menekankan pada proses dinamis yang didasarkan pada upaya meningkatkan keingintahuan (curiosty) siswa tentang dunia. Pendidikan harus mendesain pembelajarannya yang responsive dan berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial mereka terus meningkat. Menurut penulis perkembangan pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah baik. Berbagai kebijakan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan melakukan perbaikan semua komponen pendidikan baik kurikulum, peningkatan kualitas guru, maupun sarana dan prasarana yang dapat menunjang mutu pendidikan yang ada di Indonesia. Dari hasil wawancara di SMP Negeri 36 Purworejo pada tanggal 7 Oktober 2013 dengan Usup Subagyo guru matematika kelas VII diperoleh informasi bahwa Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
21
materi operasi himpunan dianggap sulit untuk dipahami oleh siswa kelas VII. Dalam hal ini siswa seringkali salah dalam membedakan operasi himpunan serta alur penyelesaiannya dalam soal-soal latihan. Disamping itu, model pembelajaran yang digunakan
guru
adalah
model
pembelajaran
konvensional.
Dimana
model
pembelajaran konvensional lebih menuntut keaktifan guru dari pada siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga menyebabkan siswa pasif serta model pembelajaran konvensional lebih praktis dalam pelaksanaannya. Peneliti menduga model pembelajaran yang selama ini digunakan kurang tepat. Itu ditunjukkan dari nilai ulangan matematika kelas VII.A yaitu 43,66, VII.B yaitu 46,09, VII.C yaitu 44,94, VII.D yaitu 53,13, VII.E yaitu 49,31 dan VII.F yaitu 47,59 yang kurang dari KKM sebesar 64,00. Artinya nilai siswa tidak memenuhi KKM. Berdasarkan dugaan dan data ulangan siswa diatas maka peneliti bersama guru sepakat menawarkan suatu tindakan untuk mengatasi hal tersebut berupa penerapan model pembelajaran lain yang lebih menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta dapat mengembangkan potensi, bakat, minat serta potensinya dengan lebih maksimal. Menurut Miftahul Huda (2012: 27) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) diyakini sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat-tinggi, perilaku sosial, sekaligus kepedulian terhadap siswa-siswa yang memiliki latar belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang efektif untuk meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 36 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Dua diantara beberapa model pembelajaran kooperatif adalah Student Teams Achievement Division (STAD) dan Teams Games Tournaments (TGT) . Slavin (2005: 143) mengatakan bahwa, β STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatifβ. Slavin (2005: 143) mengatakan STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
22
presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim. Slavin (2005: 143) mengatakan secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dari sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.β Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Quasi Experimental Design, Sugiyono (2009: 114) menyatakan bahwa Quasi Experimental Design mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014 di SMP Negeri 36 Purworejo. Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Suharsimi Arikunto, 2009: 297). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIA sampai dengan kelas VIIF SMP Negeri 36 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 192 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling, Cluster Random Sampling digunakan apabila populasinya berkluster (Purwanto, 2011: 72). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 118). Dalam penelitian ini ada 3 kelas, yakni kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini terpilih kelas VII.E sebagai kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran STAD, kelas VII.D sebagai kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran TGT dan kelas VII.F sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
23
Metode pengumpulan data pada penelitian ini ada empat yakni metode wawancara, metode dokumentasi dan metode tes. Metode wawancara digunakan untuk pengumpulan data saat studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data awal dari populasi penelitian, berupa daftar nama, jumlah siswa, dan daftar nilai ulangan akhir semester gasal siswa SMP yang akan digunakan uji keseimbangan, uji normalitas dan homogenitas populasi. Metode tes digunakan untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan dan teknik analisis data, serta hal-hal lain yang berkait dengan cara penelitiannya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut akan disajikan tabel rangkuman uji normalitas data tahap awal, uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan taraf signifikasi 5%, Tabel Rangkuman Uji Normalitas Data Tahap Awal No Kategori Lobs N Ltabel Keputusan Uji 1 Eksperimen 1 (VII.E) 0,1147 32 0,1566 H0 diterima 2 Eksperimen 2 (VII.D) 0,0752 32 0,1566 H0 diterima 3 Kontrol (VII.F) 0,1425 32 0,1566 H0 diterima berdasarkan uji normalitas data tahap awal diperoleh bahwa H0 diterima
Ket. Normal Normal Normal yang artinya
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas data tahap awal pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikasi 5%. Tabel dibawah ini merupakan rangkuman uji homogenitas variansi, 2 2 Kelompok ππππ ππ‘ππππ Keputusan Ket. Eksperimen 1, 2,816 5,991 H0 diterima Ketiga kelompok Eksperimen 2, mempunyai dan Kontrol varians yang sama berdasarkan uji homogenitas diperoleh kesimpulan bahwa H0 diterima yang artinya
ketiga kelompok (kelas VII.D, VII.E dan VII.F) mempunyai varians yang sama. Uji keseimbangan data tahap awal pada penelitian ini diperoleh kesimpulan tidak terdapat perbedaan rerata antara kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
24
Uji normalitas prestasi belajar matematika menggunakan uji Lilliefors dengan taraf signifiksai ο‘ = 5%. Rangkuman uji normalitas data tahap akhir disajikan pada Tabel berikut, Tabel Rangkuman Uji Normalitas Data Tahap Akhir No Kategori Lobs N Ltabel Keputusan Uji Ket. 1 Eksperimen 1 (VII.E) 0,1496 32 0,1566 H0 diterima Normal 2 Eksperimen 2 (VII.D) 0,0922 31 0,1591 H0 diterima Normal 3 Kontrol (VII.F) 0,1425 32 0,1566 H0 diterima Normal hasil pengujian normalitas data setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kontrol menunjukkan bahwa besar Lhitung < Ltabel. Dengan kesimpulan semua H0 diterima yang artinya sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan digunakan dalam uji hipotesis homogenitas atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlett dengan taraf signifikasi ο‘ = 5%. Rangkuman uji homogenitas disajikan pada Tabel berikut, Tabel Rangkuman Uji Homogenitas Tahap Akhir 2 2 Kelompok ππππ ππ‘ππππ Keputusan Ket. Model 4,214 5,991 H0 diterima Ketiga kelompok Pembelajaran homogen hasil pengujian homogenitas data setelah diberi perlakuan menunjukkan bahwa besar Lhitung < Ltabel. Dengan kesimpulan semua H0 diterima yang artinya sampel dalam penelitian ini berasal dari variansi yang homogen yang berdistribusi normal. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan anava satu jalan, yaitu untuk melihat perbedaan prestasi belajar, model pembelajaran yang digunakan (STAD, TGT dan Konvensional), Tabel Rangkuman Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Tak Sama Sumber JK Dk RK Fobs Fο‘ Keterangan Model 1362,95 2 681,475 2,220 3,07 H0 diterima Pembelajaran Galat 28236,56 92 302,026 Total 29599,51 94 berdasarkan data yang diperoleh serta interpretasi dari data-data hasil penelitian dilapangan, maka deskripsi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan antara siswa yang dikenai Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
25
model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran konvensional.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil Uji hipotesis yang telah dilakukan dengan perhitungan anava satu jalan dengan sel tak sama, prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran STAD (kelas eksperimen 1), model pembelajaran kooperatif tipe TGT (kelas eksperimen 2) dan model konvensional (kelas kontrol) menunjukkan tidak adanya perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang signifikan dari penggunaan tiga model tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti berikan saran bagi calon peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik dari penelitian ini, agar hasilnya lebih maksimal. Dalam model pembelajaran STAD dan TGT menuntut siswa dalam satu kelas hadir semua agar dalam kerja kelompok atau turnamen tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam penerapan model pembelajaran STAD maupun TGT membutuhkan waktu yang lebih dalam pelaksanaannya jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Maka dari itu calon peneliti ataupun guru harus dapat lebih mengefektifkan waktu.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning: Metode Teknik Struktur dan Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran STAD dengan TGT Materi Operasi Himpunan terhadap Prestasi belajar Matematika Siswa
26