EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING MATERI SEGIEMPAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR Lia Nurinda Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email :
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran Make A Match lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing dan ceramah pada materi segiempat kelas VII semester genap SMP Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Purworejo sebanyak 8 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Dari pengambilan sampel diperoleh kelas VII C sebagai kelas Eksperimen I, Kelas VII H sebagai kelas Eksperimen II dan Kelas VII F sebagai kelas kontrol. Uji prasyarat analisis variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan uji Barlett untuk uji homogenitas. Uji Hipotesis menggunakan uji anava satu jalan dengan sel tak sama menunjukkan hipotesis pertama thitung = 20.694 > 6.190 = ttabel berarti prestasi belajar siswa dengan Make A Match lebih baik daripada prestasi belajar siswa dengan ceramah, hipotesis kedua thitung = 2.092 > 6.190 = ttabel berarti prestasi belajar siswa dengan Make A Match tidak ada perbedaan dengan prestasi belajar siswa dengan Snowball Throwing dan hipotesis ketiga thitung = 9.373 > 6.190 = ttabel berarti prestasi belajar siswa dengan Snowball Throwing lebih baik daripada ceramah. Kata kunci: prestasi belajar, Make A Match, Snowball Throwing
PENDAHULUAN Matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan, sehingga banyak siswa yang kurang senang dengan pelajaran matematika. Keadaan seperti itulah yang membuat siswa tidak paham dengan matematika sehingga prestasi siswa terhadap pelajaran matematika bisa dikatakan rendah. Cara mengajar guru dalam penyampaian materi kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa bosan dan merasa kurang tertarik mengikuti pelajaran. Rendahnya prestasi belajar siswa yang terlihat pada nilai ulangan ataupun nilai ujian matematika yang rata- rata masih kurang dan masih
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi Belajar
1
banyak yang remidi. Hasil belajar matematika siswa kelas VII yang masih di bawah 60 dan sebagian besar belum mencapai nilai ketuntasan minimum yaitu 70. Dari Matematika itu sendiri adalah pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami apabila kita tepat dalam menentukan model pembelajaran, sehingga untuk menanggapi permasalahan tersebut dibutuhkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran Make A Match tersebut diharapakan akan melatih lebih tertarik dengan matematika, dan akan meningkatkan kerjasama antara satu sama lain. Sedangkan model pembelajaran Snowball Throwing tersebut diharapkan mampu untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi yang diajarkan. Dengan kedua model pembelajaran tersebut diharapkan akan mampu mendorong siswa agar lebih giat belajar dan untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih baik diterapkan khususnya pada siswa kelas VII SMP N 4 Purworejo dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing. Model pembelajaran Make A Match lebih memerlukan beberapa persiapan khusus dan Snowball Throwing dibutuhkan pengawasan yang lebih agar kelas menjadi kondusif. Model pembelajaran Make A Match dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran, Model Make A Match saat ini menjadi salah satu model penting dalam ruang kelas (Huda,Miftahul 2013:251). Model pembelajaran Snowball Throwing (ST) merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik di mana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain (Huda,Miftahul 2013:226). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan antara prestasi siswa yang dikenai dengan model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Snowball Throwing dan model pembelajaran ceramah. Serta untuk mengetahui mana yang lebih baik di antara model pembelajaran Make A Match, Snowball Throwing dan model pembelajaran ceramah. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini perlu dikemukakan
2
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi
beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing. Berbagai penelitian yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing juga menunjukkan manfaat. Penelitian Novi Wulansari (2013) mengungkapkan bahwa penerapan model Make A Match juga dapat meningkatkan prestasi belajar. Untuk hal ini peneliti menerapkan
metode Make A Match
pada perkalian bilangan bulat dapat
meningkatkan prestasi belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, karena peneliti tidak mungkin melakukan kontrol pada semua variabel yang relevan kecuali variabel yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan 6 bulan dari bulan Desember 2013 sampai bulan Mei 2014. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 4 Purworejo, dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Adapun teknik pengambilan sampel
yaitu
dengan
simple
random
sampling,
diambil 3 kelas yang dijadikan sampel. Dari pengambilan sampel tersebut diperoleh kelas VII C sebagai kelas eksperimen I, kelas VII H sebagai kelas eksperimen II dan kelas VII F sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode tes dan metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh
data
tentang prestasi belajar siswa. Sebelum soal uji coba instrumen digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba. Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen (Arikunto, 2009: 100). Dan pada uji coba instrumen mencari taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Analisis yang dilakukan yaitu Pertama, uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett. Kedua, uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama yang bertujuan untuk mengetahui apakah ketiga sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Ketiga, uji hipotesis dengan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama dan untuk mengetahui manakah yang lebih baik maka dilakukan dan dilanjutkan dengan Metode Scheffe. Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi Belajar
3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data prestasi belajar matematika siswa untuk kelompok eksperimen I berasal dari 32 siswa kelas VII C SMP Negeri 4 Purworejo. Dari 32 siswa kelompok eksperimen diperoleh nilai rerata 61,66, nilai maksimum 88, nilai minimum 43 dan standar deviasi 12,650. Data prestasi belajar siswa matematika dari kelompok eksperimen II berasal dari 32 siswa kelas VII H SMP Negeri 4 Purworejo. Dari 32 siswa kelompok kotrol diperoleh nilai rerata 61,13, nilai maksimum 80, nilai minimum 36 dan standar deviasi 10,520. Data prestasi belajar siswa matematika dari kelompok control berasal dari 31 siswa kelas VII F SMP Negeri 4 Purworejo. Dari 31 siswa kelompok kotrol diperoleh nilai rerata 60, nilai maksimum 75, nilai minimum 36 dan standar deviasi 14,120. Uji prasyarat analisis meliputi uji homogenitas dan uji normalitas data diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 1 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Matematika Kelompok Lhitung N Ltabel Keputusan Uji H0 diterima Eksperimen I 0.1099 32 0.1566 H0 diterima Eksperimen II 0.0944 32 0.1566 H0 diterima Kontol 0.1295 31 0.1591
Ket Normal Normal Normal
Dari hasil uji normalitas prestasi belajar matematika di atas nampak bahwa nilai Lhitung untuk setiap kelompok kurang dari Ltabel berarti menunjukkan bahwa data prestasi belajar matematika dari kedua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 2 Uji Homogenitas Prestasi Belajar Matematika Kelompok Keputusan Kesimpulan obs tabel EksperimenI, mempunyai variansi 1,962 5,991 H0 diterima Eksperimen II, dan yang sama kontrol
Dari hasil uji homogenitas prestasi belajar di atas disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai variansi yang sama, ini menunjukan bahawa populasi
4
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi
homogen. Setelah memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas, digunakan data awal yang telah dilakukan uji keseimbangan. Hal ini bertujuan untuk mengukur apakah ketiga kelompok mempunyai kemampuan matematika yang sama. Tabel 3 Rangkuman Uji Keseimbangan Data Awal Kelompok Eksperimen I , Kelompok Eksperimen II dan Kelompok Kontrol Kelompok Fobs Fα Keputusan Uji Ekseperimen I, 0,182 3,095 H0 diterima Eksperimen II dan Kontrol Hasil uji keseimbangan diperoleh nilai uji F (Fobs) sebesar 0.182 dengan nilai tabel F0,05;3,95 sebesar 3.095, dengan DK= {F | F< 3.095}. Karena nilai Fobs DK maka H0 diterima, berarti ketiga sampel ini memiliki kemampuan awal yang sama.
Kelompok Eksperimen I dan kontrol Eksperimen I dan II Eksperimen II dan kontrol
Tabel 4 Rangkuman Uji Hipotesis thitung ttabel Keputusan Uji 20,694 6,190 H0 ditolak 2,092
6,190
H0 diterima
9,373
6,190
H0 ditolak
Kesimpulan Tidak sama baiknya Sama baiknya Tidak sama baiknya
Dari hasil perhitungan uji hipotesis kelas eksperimen I, eksperimen II dan kelas kontrol, dengan signifikasi 0,05 diperoleh ttabel > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel yang berarti terjadi penolakan H0. Kesimpulannya model pembelajaran Make A Match sama baiknya dengan model pembelajaran Snowball Throwing , model pembelajaran Make A Match lebih baik daripada metode ceramah, dan model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik daripada metode ceramah.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan adanya analisis uji rata-rata serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka diperoleh bahwa : untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran Make A Match lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi Belajar
5
Snowball Throwing dan ceramah pada materi segiempat kelas VII semester genap SMP Negeri 4 Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Sebagai seorang pendidik hendaknya mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya sebelum memberikan pembelajaran pada siswa. Model pembelajaran apapun yang akan digunakan hendaknya tetap memperhatikan motivasi siswa. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi dan dikembangkan lebih luas lagi berkaitan dengan Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wulansari, Novi. 2013. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Make A Match Dan Metode Talking Stick Pada Materi Perkalian Bilangan Bulat Siswa Kelas III SD Se-Gugus HOS Cokroaminoto Kec.Kutoarjo Tahun 2013/2014. Skripsi, tidak diterbitkan. UMP, Purworejo.
6
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Make A Match dan Snowball Throwing Materi Segiempat Terhadap Prestasi