Ekonomi Kesejahteraan Sebagai Penggerak Ekonomi Indonesia Menuju Pentas Dunia Universitas Airlangga 4 Juni, 2013
Chairul Tanjung Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairman CT Corpora
Agenda
1
Pokok Permasalahan Peningkatan & Pemerataan Kesejahteraan di Indonesia
2
Studi Banding Upaya Peningkatan Kesejahteraan
3
Konsep Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan bagi Indonesia
-2-
Perbaikan indikator makro ekonomi tidak selalu membawa dampak kesejahteraan yang merata pada masyarakat
0.41
Gini Index
0.38 0.36
0.33 0.32
18,4
8,1
3,6
2001
18,2
9,1
17,4
9,6
4,5
4,8
2002
2003
0.32
16,7
9,9
0.33
0.35
0.33
17,8
16,6
16,0
10,3
0.37
15,4
2004
5,7
2005
13,3
12,5 Poverty (%)
10,5
9,8 8,5
5,0
14,2
6,3
5,5
8,1 4,6
2006
2007
Sumber: Komite Ekonomi Nasional -3-
7,4
6,8
Unemployment (%)
6,2
6,5
GDP growth (%)
2010
2011
6,0
2008
2009
Ketimpangan antar wilayah juga merupakan fenomena jangka panjang pada pembangunan ekonomi Indonesia
Konsentrasi pertumbuhan ekonomi masih terpusat di Jawa dalam 40 tahun terakhir
Pendapatan per Kapita Penduduk di luar Jawa cenderung menurun thd Jawa
Kontribusi PDB Regional (%)
PDB Regional per Kapita relatif terhadap Jawa
1,94 29%
25%
23%
1,89
Sumatera
1,56 Kalimantan
1,41 1,24
1,31 1,06
55%
57%
58%
0,94
Jawa
1,07 0,90
Papua & Maluku
0,62
0,62 Sulawesi
0,71 Bali & Nusa Tenggara
3% 5% 2%
6%
1971
Sumatera
3% 9% 4% 2%
3% 9% 5% 2%
1990
2010
0,59
Bali & Nusa Tenggara
0,49
Kalimantan Sulawesi Papua & Maluku
1971
Sumber: Komite Ekonomi Nasional -4-
1990
2010
Produktivitas UMKM sangat rendah dibandingkan perusahaan besar karena tidak mampu menarik SDM yang berkualitas Output per Unit Usaha (Rp Juta/Unit) 2011, berd PDB atas Dasar Harga Konstan 2000 1.789.645
160.562
187.398
175.415
193.339
Output per Tenaga Kerja (Rp Juta/Orang) 2011, berd PDB atas Dasar Harga Konstan 2000
203.511
329 Usaha Besar
309 301
7.832
349 Usaha Besar
328 302 122
Usaha Menengah
Usaha Menengah
118
7.609 114 7.375
7.440
100
109
7.194 95 7.003 19
18
17
17
16
16
2006
2007
2008
2009
2010
2011
10
10
10
10
9
9
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Usaha Mikro & Kecil
Usaha Mikro & Kecil
Sumber: Kementrian Koperasi dan UKM -5-
Diperlukan pendekatan yang holistik dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pada saat yang sama menciptakan kesejahteraan yang lebih merata
Kondisi Eksternal (Global)
Ekonomi
Sosial-Politik
Geografi
Sumber: Komite Ekonomi Nasional -6-
Landasan Filosofis
Pembukaan UUD 1945 “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, …”
Pancasila Sila Kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
-7-
Tujuan Pembangunan: Tumbuh Bersama, Sejahtera Bersama
TUGAS NEGARA: Memberikan kesempatan /keberpihakan/akses bagi individu, perusahaan, masyarakat untuk memanfaatkan pilihan
PROSES PEMBANGUNAN: Memperbanyak pilihan bagi individu, perusahaan, dan masyarakat
TUJUAN PEMBANGUNAN: Tumbuh Bersama, Sejahtera Bersama
-8-
Agenda
1
Pokok Permasalahan Peningkatan & Pemerataan Kesejahteraan di Indonesia
2
Studi Banding Upaya Peningkatan Kesejahteraan
3
Konsep Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan bagi Indonesia
-9-
Studi Kasus Swedia: Peningkatan kesejahteraan dengan fokus industri berbasis IPTEK dan berorientasi ekspor Sweden
Populasi: ~9.5 juta (2012)
• Bertransformasi dari negara yang bergantung pada hasil alam menjadi negara berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi
Produk Domestik Bruto: USD 538,131 Miliar (2012)
• Mendorong ekspor sektor manufaktur
Sistem Pemerintahan: Monarki Parlementer Upaya Pemerintah
Indikator Kemajuan Ekonomi : • Peningkatan GDP yang signifikan
• Kontribusi industri jasa terhadap PDB: 72% (2011)
• Menganut ekonomi terbuka secara global dan memiliki sistem regulasi yang sangat transparan
• Menjalankan decisive corporate tax reform, yang berdampak pada rendahnya pajak perusahaan sehingga meningkatkan produktifitas sektor swasta
• Negara asal perusahaan-perusahaan besar dunia, seperti Volvo, Ericsson, IKEA, H&M • Tingkat pengangguran : 7.8% (2011)
• Pemerintah berkomitmen pada penyediaan jaminan sosial
Keterbatasan Acuan bagi Indonesia
Sumber: Bank Dunia, IMF - 10 -
• Perbedaan jumlah penduduk (~3% penduduk Indonesia) • Perbedaan cakupan luas (~2.3% luas Indonesia) dan kondisi geografi
Studi Kasus Taiwan: Peningkatan kesejahteraan melalui peran pemerintah dalam administrasi pertanahan dan kebijakan pendidikan Taiwan
• Ekonomi berfokus pasar internasional
Populasi: ~23 juta (2012)
• Administrasi pertanahan yang efisien
Produk Domestik Bruto: USD 474 miliar (2012) Upaya Pemerintah
Pemerintahan: Presidensial
• Pengadaan semen murah dan berkualitas melalui dukungan riset
Indikator Kemajuan Ekonomi: • Peningkatan PDB/ kapita yang signifikan
• Kebijakan pendidikan yang visioner, terutama perhatian terhadap anak-anak petani
• Perbedaan jumlah penduduk (<10% penduduk Indonesia)
• Pertumbuhan PDB diekspektasikan sebesar 3.5% (2013) Keterbatasan Acuan bagi Indonesia
• Tingkat pengangguran: 4.2% (2012) • Kontribusi industri jasa terhadap PDB: >65% (2012) Sumber: Bank Dunia, IMF
• Perencanaan dan pengendalian bangunan fisik perumahan yang efektif berada di tangan pemerintah (Departemen Perumahan Umum)
• Perbedaan cakupan luas geografi (<50% Pulau Jawa) • Kekuatan politik Taiwan di dunia internasional yang lebih terbatas • Budaya dan pola pikir
- 11 -
Studi Kasus Korea Selatan: Peningkatan kesejahteraan melalui pembangunan ekonomi berfokus pada teknologi dan ekonomi kreatif Korea Selatan
Populasi: ~50 juta (2012)
• Ekonomi berorientasi pada pasar • Transformasi ekonomi dari basis industri dengan high labor intensive menjadi basis ekonomi masa depan
Produk Domestik Bruto: USD 1.2 triliun (2012) Upaya Pemerintah
Pemerintahan: Presidensial
1995
2012
~ USD 100
~USD 10,000
> USD 24,000
• Efisiensi birokrasi • Kebijakan pendidikan yang mengutamakan aplikasi matematika dan sains terapan sejak tahun 1970
Indikator Kemajuan Ekonomi: • Peningkatan PDB/ kapita yang signifikan 1963
• Berfokus pada ekonomi kreatif dan teknologi
• Negara Eksportir terbesar ke-6 Dunia (2011) Keterbatasan Acuan bagi Indonesia
• Tingkat pengangguran: 3.8% (2012) • Kontribusi industri jasa terhadap PDB: 58.2% (2012)
• Kesenjangan jumlah penduduk (~20% penduduk Indonesia) • Kesenjangan cakupan luas geografi dengan
• Budaya dan pola pikir masyarakat
Sumber: Bank Dunia, IMF - 12 -
Studi Kasus Malaysia: Strategi pembangunan yang kurang tepat sehingga terjebak dalam middle income trap Malaysia telah mencetak perbaikan kemiskinan dan menjadi negara berpenghasilan menengah. Akan tetapi, kondisi perekonomian Malaysia relatif mengalami stagnasi selama 20 tahun terakhir
Latar Belakang
Dampak
Pemberlakuan kebijakan Bumiputera: membedakan akses kesempatan di tengah masyarakat berdasarkan etnis
Sulit bersaing di dunia internasional dengan mengandalkan laborintensive manufacturing
Aliran SDM yang tidak efektif, di mana jumlah SDM lokal terampil yang meninggalkan negara cenderung tinggi
Terbatasnya foreign direct investment
Ketidaksiapan untuk bersaing di pasar terbuka dengan produk-produk berteknologi tinggi
Ketidakefektifan strategi pemerintah untuk menarik investor lokal berinvestasi di dalam negri Masih relatif rendahnya alokasi anggaran untuk pembiayaan riset pengembangan teknologi Sumber: Greater Kuala Lumpur, East Asia Forum
Middle Income Trap - 13 -
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (1/6)
Ir. Soekarno
• Membangun perekonomian
• Pembangunan ekonomi
negara secara mandiri (orientasi
masih relatif terbatas
ke dalam)
mengingat stabilitas sosial dan
• Orientasi kerja sama tidak bergantung pada pihak asing,
terutama Barat, dan mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional • Bersemboyan “Politik Sebagai Panglima” Agustus 1945 – Maret 1967
Catatan Implikasi
Strategi Pembangunan
• Peran Pemerintah Pusat sangat dominan
- 14 -
politik yang belum terjaga • Hiper inflasi >600% pada
tahun 1965 – 1966 • Krisis bahan pokok, seperti beras
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (2/6)
Catatan Implikasi
Strategi Pembangunan
Soeharto
• Mengusung tema “Demokrasi Pancasila”
pangan dan pembangunan
• Cederung orientasi ke luar
ekonomi serta sosial yang
• Menetapkan Repelita I-VI dengan
memuncak hingga akhir dekade
topik utama:
1980
-I: Berfokus pada stabilitas ekonomi, seperti pengendalian inflasi - II: Penciptaan lapangan kerja -III: Swasembada pangan,
pemerarataan kesejahteraan -IV & V: Mengurangi ketergantungan
Maret 1967 – Mei 1998
• Tercapainya swasembada
• Defisit anggaran yang memuncak menjelang krisis 1998
• Distribusi pendapatan belum merata • Ekspansi kredit bank yang terlalu agresif disertai krisis Asia
pada sektor migas, deregulasi
pada akhir dekade 1990
perbankan dan sektor riil
mengakibatkan krisis
-VI: Pemantapan diversivikasi & intensifikasi usaha - 15 -
multidimensi
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (3/6)
B.J. Habibie
Strategi Pembangunan
• Strategi diarahkan pada
• Harga bahan pokok tetap
penekanan laju inflasi dan
meningkat, ditambah terjadi
gejolak moneter pasca 1998
kasus penyelundupan dan
• Reformasi politik dilakukan • Restrukturisasi perbankan secara besar-besaran
penimbunan beras • Masalah disintegrasi bangsa memanas
• Penggalakan operasi pasar
• Sektor perbankan belum
untuk sejumlah bahan pokok
menunjukkan penguatan
• Liberalisasi media massa • Desentralisasi pemerintahan dan Mei 1998 – Oktober 1999
Catatan Implikasi
fiskal • Liberalisasi serikat pekerja
- 16 -
• Tingginya pengangguran dan inflasi
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (4/6)
Strategi Pembangunan
Catatan Implikasi
KH Abdurrahman Wahid • Restrukturisasi lembaga pemerintahan, seperti penghapusan departemen yang dianggap tidak efisien dan membentuk Dewan Ekonomi Nasional
terhadap dolar Amerika
• Akselerasi kesejahteraan masyarakat masih terbatas • Meningkatnya apresiasi terhadap pluralisme
• Menggalakkan demokrasi dan
• Angka pengangguran dan
keterbukaan dalam kehidupan
inflasi yang masih tinggi
sosial • Menguatkan dan meluaskan kerja sama bilateral dengan luar negri Oktober 1999 – Juli 2001
• Perbaikan nilai tukar Rupiah
• Penguatan sektor keuangan melalui pembentukan Komite Kebijakan Sektor Keuangan - 17 -
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (5/6)
Megawati Soekarnoputri
Catatan Implikasi
Strategi Pembangunan • Mengadakan kebijakan privatisasi BUMN
• Memperbaiki kinerja ekspor • Mengusung sistem ekonomi
• Meningkatnya kontribusi industri pengolahan terhadap PDB • Penjualan aset-aset BPPN • Perekonomian relatif membaik,
kerakyatan • Menggiatkan operasi pasar untuk
namun dengan rata-rata angka
menstabilkan harga bahan pokok
pertumbuhan masih di kisaran~
• Menekan defisit anggaran
4.6% • Nilai tukar Rupiah cenderung menguat (terhadap Dolar AS) • Pengangguran belum
Juli 2001 – Oktober 2004
berkurang signifikan (~40 juta pada masa akhir pemerintahan) - 18 -
Dinamika perubahan strategi pembangunan seiring pergantian kepemimpinan (6/6)
Catatan Implikasi
Strategi Pembangunan
Susilo Bambang Yudhoyono
• Pro growth, pro poor, pro jobs, pro environment • Pembangunan infrastruktur massal digalakkan • Pengurangan subsidi BBM • Peluncuran BLT dan layanan
6% per tahun • Rasio utang negara terhadap
PDB menurun • Pengangguran kian menurun namun kesenjangan
kesehatan gratis bagi rakyat kecil
kesejahteraan masih relatif
diperluas
tinggi
• Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN Oktober 2004 – sekarang
• Pertumbuhan ekonomi di atas
• Pelayanan UKM bagi rakyat kecil • Mengupayakan kemudahan berinvestasi - 19 -
Agenda
1
Pokok Permasalahan Peningkatan & Pemerataan Kesejahteraan di Indonesia
2
Studi Banding Upaya Peningkatan Kesejahteraan
3
Konsep Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan bagi Indonesia
- 20 -
3 dimensi utama pembangunan manusia Indonesia dalam upaya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
Tingkat Pendapatan, Konsumsi & Kekayaan
Demografi
Geografi
- 21 -
Target Pembangunan dalam Dimensi Tingkat Pendapatan, Konsumsi, dan Kekayaan: Individu, Korporasi, dan Negara
• Tingkat Pendapatan: miskin, hampir miskin, kelas menegah, kaya Individu
• Kelompok kekayaan (asset based): kepemilikan lahan (SDA), kepemilikan aset finansial, kepemilikan aset produksi (misal: listrik)
• Ukuran: Micro, Kecil, Menengah, Besar, Besar Sekali Korporasi
• Status Usaha: Formal vs. Informal
• Pemerintah: Pusat & Daerah (Provinsi, Kab/Kota) Negara
• BUMN & BUMD • Lembaga Negara Lain (misal: Bank Indonesia)
- 22 -
1
Annu
1
2.0
Kesejahteraan yang merata akan menggerakkan ekonomi 0.0 1
15
29
43
57
71
85
Percentiles
Laju Pertumbuhan Pengeluaran Per Kapita, 2008-2012
2008-2012 growth
Growth in mean
10.0
Annual growth rate %
+Rp 250.000/kap/bl
+Rp 370.000/kap/bl
12%
8.0
6.0
+Rp750.000/kap/bl
40%
80%
4.87
4.0 2.0 0.0 1
15
29
43
57
71
85
99
Percentiles Miskin 29 juta
Penanggulangan Kemiskinan
Rentan 2008-2012 growth 70 juta
& Perlindungan Sosial
Menengah Growth in mean 100 juta Perlindungan Sosial, Iklim Usaha & Akses Pasar
Pemberdayaan Masyarakat
- 23 -
Atas 50 juta
Iklim Usaha
INDIVIDU 99
1
Kesejahteraan dilihat berdasarkan kategori kepemilikan aset INDIVIDU
Kategori Kepemilikan Aset
Rasio Elektrifikasi Nasional 2008: 64.5%
Urban: 94%
Rural: 32% 2012: 76%
- 24 -
1
99.9% perusahaan di Indonesia tergolong UMKM UMKM menyerap 97.2% tenaga kerja dan berkontribusi 57.6% dari total GDP
KORPORASI Mayoritas UMKM bergerak di sektor pertanian dan perdagangan
~64% UKM masih terkonsentrasi di Pulau Jawa
51,5%
28,7%
Pertanian
Perdagangan, Hotel, Restoran
6,3%
6,2%
Manufaktur
Transportasi & Komunikasi
4,3%
3,1%
Jasa
Lain-Lain
Mayoritas Tenaga Tidak Berbayar adalah Wanita
45% Pria
66%
Wanita
34%
55%
Tenaga Berbayar Sumber: Sensus Ekonomi Nasional, VIMK 2011, TNP2K
Tenaga Tidak Berbayar - 25 -
1
Sebagian besar UMKM masih sulit mendapatkan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha
KORPORASI Terutama mengandalkan modal pribadi 26,0%
25,5%
17,0%
17,0%
7,5%
6,0% 1,0%
Pribadi
Bank
Keluarga
Lain-lain
Alasan UMKM tidak dapat meminjam uang dari bank 60,0%
Koperasi
LK Non Bank
Venture Capital
Penyebab ditolaknya aplikasi kredit UMKM 45,0%
32,0%
22,0% 20,0%
16,0% 4,0%
Tidak Layak (credit rating rendah)
Tidak Mau
Tidak Memiliki Jaminan
1,0% Lain-lain
Sumber: Sensus Ekonomi 2006, World Bank 2010, BRI MASS Survey 2002 - 26 -
Dokumentasi Lemah
Tidak Memiliki Pendapatan Terlalu Jaminan tidak mencukupi banyak utang
Produktivitas adalah masalah utama yang dihadapi UMKM (relatif terhadap usaha berskala besar)
1
KORPORASI
Faktor Penyebab Rendahnya Produktivitas UMKM
1
2
• Keterbatasan Modal keterbatasan akses terhadap lembaga pembiyaan
• Keterbatasan Akses Pasar
3
• Keterbatasan Teknologi
4
• Keterbatasan Akses Informasi
5
• Keterbatasan Jiwa Kewirausahan pendidikan dan pengalaman
- 27 -
Sektor korporasi menunjukkan kenaikan porsi kepemilikan asing dan penurunan porsi kepemilikan pemerintah
1
KORPORASI
• Kepemilikan asing meningkat dari 2.15 %(1986) menjadi 6.23 %(2006). • Kepemilikan pemerintah pusat dan daerah menurun dari masing-masing 2.74 % dan 1.32 % (1986) menjadi 1.32 % dan 1.27 %(2006).
Sumber: Sensus Ekonomi 2006 & 1986, BPS
- 28 -
1
Mayoritas pekerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal PEKERJA Walaupun menunjukkan tren penurunan, 2/3 pekerja masih bekerja di sektor informal
Informal
70%
70%
70%
70%
69%
69%
69%
66%
63%
Formal
30%
30%
30%
30%
31%
31%
31%
34%
37%
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Asosiasi pekerja informal: • Job security lemah • Upah rendah • Kualitas dan produktivitas rendah
• Resiko kerja relatif tinggi • Jam kerja tidak beraturan Sumber: BPS
- 29 -
Target Pembangunan dalam Dimensi Demografi
Life Cycle (Kesehatan)
Produktivitas
Berdasarkan Umur: janin, bayi, balita, usia sekolah, usia kerja
• Usia Produktif (15-64): pengangguran, partly employed, bekerja • Usia Non-Produktif (<15 dan >65) • Jenjang & Kualitas: dasar, menengah, tinggi
Pendidikan
• Jenis: general vs. vocational • Penguasaan keahlian & ketrampilan (mastery of skills needed)
Gender
Social Demography
Budaya
Pemberdayaan Perempuan
Keragaman physical heterozygosity keragaman pemikiran
Mindset: Maju - 30 -
2
Peningkatan kualitas hidup penduduk dapat dilakukan dengan memahami pendekatan daur hidup manusia dengan baik
2 LIFE CYCLE
Remaja
4
Bekerja
5
3
Anak Usia sekolah: SD, SMP, SMA
Bekerja
Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan dari masing-masing tahap daur hidup
Usia Tua
6
2
2
Bayi menyusui
1 Menikah Konsepsi (fertilisasi)
2
2
1
Bayi baru lahir - 31 -
2 BATITA
Masa kehamilan
1
TK
BALITA
Setiap kelompok kategori daur kehidupan manusia memiliki tingkat konsumsi dan pendapatan yang berbeda (Life Cycle Hypothesis)
2 PRODUKTIVITAS
Perbandingan Konsumsi dan Penghasilan Menurut Umur Penduduk Indonesia 2005 3500.00
Dalam usia produktif rata-rata pendapatan > konsumsi
3000.00
Saving 2500.00
Per capita PPP
2000.00
1500.00
Disaving
Disaving 1000.00
500.00
Usia Produktif
0.00 0
3
6
9
12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90+
Consumption Sumber: Lee & Mason berdasarkan Susenas dan APBN
- 32 -
Labor Income
Tingkat partisipasi pada jenjang pendidikan di Indonesia perlahanlahan menunjukkan perbaikan
2 PENDIDIKAN
100%
Anggaran Pendidikan (Rp.Tn)
90% 331,8
80%
286,6 266,9
70% 60%
207,4
209,5
2009
2010
2011
2012
2013
20%
20%
20.2%
20.2%
20.1%
50% 40% 30% 20% 10% 0%
1994
1997
2000
SMP/sederajat Tidak tamat SD
2003
2006
2009
% APBN
SD/sederajat Tidak/belum sekolah
Porsi penduduk Indonesia yang berhasil menamatkan wajib belajar 9 tahun semakin meningkat.
Sumber: Kemendiknas, BPS
Peningkatan komitmen terhadap pendidikan seiring dengan peningkatan alokasi anggaran pemerintah
- 33 -
Pemberdayaan wanita merupakan tantangan dari pembangunan Indonesia
2 GENDER
Pria
Wanita
6%
6%
6%
6%
5%
5%
8%
8%
8%
2%
2%
2%
4% 4%
4% 5%
4% 4%
8%
8%
8%
75% pria memilih bekerja sebagai aktifitas utamanya
Aktifitas utama terbesar wanita : bekerja (45%) dan mengurus rumah
37%
36%
36%
tangga (35%)
Pada kedua gender, kelompok aktifitas utama sekolah relatif kecil (<10%)
77%
79%
79%
47%
47%
Mayoritas Tenaga Tidak Berbayar adalah Wanita
48%
45%
2009
2010
2011
2009
2010
Lainnya
Sekolah
Pengangguran
Mengurus Rumah Tangga
Sumber: BPS
Pria
66%
Wanita
34%
2011 Bekerja
55%
Tenaga Berbayar - 34 -
Tenaga Tidak Berbayar
Terjadi transisi demografi di Indonesia dari tahun ke tahun…
2 SOCIAL DEMOG
Proyeksi jumlah kelahiran, kematian dan laju pertumbuhan penduduk, Indonesia, 1950-2050
Jumlah dalam juta, %LPP
6.0
5.0
Kelahiran 4.0
3.0
2.0
kematian
1.0
LPP 0.0 1950-55 1960-65 1970-75 1980-85 1990-95 2000-05 2010-15 2020-25 2030-35 2040-45
Angka kelahiran mulai menurun sejak 1970an. Angka kematian meningkat, sejalan dengan penuaan penduduk. Angka harapan hidup meningkat, ± 75 tahun (2030-an) dan ± 80 tahun (2050-an) Laju pertumbuhan penduduk (LPP) di 2010-2020 ~1.1% p.a seperti halnya negara maju. Sumber: BPS
- 35 -
…. yang pada akhirnya mempengaruhi perubahan struktur piramida penduduk Indonesia
2 SOCIAL DEMOG
1980
2010
Population by Age and Sex, Indonesia Census 1980
Population by Age and Sex, Indonesia Census 2000 Not Stated 85 +
75+
80 - 84
70-74
75 - 79
65-69
70 - 74
60-64
60 - 64
55-59
55 - 59
50-54
50 - 54
45-49
Age Group
Age Group
65 - 69
45 - 49 40 - 44 35 - 39
40-44 35-39
30 - 34
30-34
25 - 29
25-29
20 - 24
20-24
15 - 19
15-19
10 - 14
10-14
5-9
5-9
0-4 20
15
10
5
0 0
5
Percentage
10
15
0-4
20
20
Percentage Male
15
10
5
0
2050
10
15
20
15
20
Percentage
Male
Female
2030 Population by Age and Sex, Indonesia 2030
Population by Age and Sex, Indonesia 2050
75+
75+
70-74
70-74
65-69
65-69
60-64
60-64
55-59
55-59
50-54
50-54
45-49
45-49
Age Group
Age Group
5
Percentage
Female
40-44 35-39 30-34
40-44 35-39 30-34
25-29
25-29
20-24
20-24
15-19
15-19
10-14
10-14
5-9
05-9 0-4
0-4 20
15
10
5
0
5
Percentage
15
20
20
15
10
5
0
5
Percentage
Percentage
Male
Sumber: BPS
10
Female
- 36 -
10 Percentage
Males Male
Female
Menjadi negara maju membutuhkan perubahan mindset
2 MINDSET
Arah Strategi Pembangunan
• Berkontribusi pada masa keemasan perkembangan ekonomi Korea, terutama dengan menggalakan fokus terhadap ekspor barang-barang industri • Mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta melalui penyediaan dana pinjaman dengan bunga lunak dan penghapusan pajak untuk impor bahan mentah • Melakukan diversifikasi ekonomi (sektor industri berat dan industri ringan)
Penggeseran Pola Pikir • Membangun ekonomi dengan pemahaman budaya yang berlandaskan etos
Park Chung-hee Presiden Ketiga Korea Selatan (Era 1962-1979)
dan moral • Mengusung kutipan “Tuhan tidak akan mengubah nasib rakyat Korea kecuali rakyat Korea sendiri yang mengubah nasibnya” • Memberantas korupsi dengan tegas - 37 -
Target Pembangunan dalam Dimensi Geografi (Archipelago Economy)
• Sistem logistik nasional (perpindahan barang/jasa) Konektivitas (Fisik)
• Sistem transportasi (perpindahan manusia) • ICT (perpindahan data dan informasi)
• Berdasarkan gugus kepulauan (marine vs. land economy) Pembangunan Fisik
• Berdasarkan aktifitas ekonomi (income generating vs. konservasi + positive price)
Social Geography
• Human mobility
• Urban development vs. rural development
- 38 -
3
Dalam perekonomian berbasis kepulauan (archipelago economy), sistem logistik memiliki peran yang signifikan dalam pergerakan arus barang dan jasa
3
SISTEM LOGISTIK
Sislognas bertujuan untuk memperlancar arus barang secara efektif dan efisien.
Sislognas akan menunjang implementasi MP3EI dan mewujudkan visi ekonomi Indonesia 2025.
Penggerak Utama Sislognas: (1). Komoditas Utama (2). Infrastruktur Transportasi (3). Pelaku & Penyedia jasa logistik (4). SDM logistic (5). Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK/ICT) (5). Harmonisasi Regulasi - 39 -
Sistem transportasi untuk mobilisasi orang dan barang juga memiliki tantangan tersendiri bagi Indonesia sebagai negara kepulauan
3
TRANSPORTASI
Sumber: MP3EI
- 40 -
Masih terjadi ketimpangan dalam infrastruktur telematika guna mendukung pemerataan pembangunan 57
Populasi (%) Luas Wilayah (%)
30 21
23
21
7
6
4
Bali-NT
7
6
8 3
Sumatra
Jawa
Penetrasi Komputer (% Rumah Tangga)
16.6%
67%
4%
5.9%
5%
1.5%
Penetrasi Internet (% Rumah Tangga)
16.8%
70%
3%
4.7%
4.2%
1.2%
Sumber: MP3EI, BPS
- 41 -
Kalimantan
Sulawesi
Papua-Kep. Maluku
3
ICT
MP3EI mendorong pembangunan fisik untuk menunjang aktivitas ekonomi intra dan inter koridor
3
PEMBANGUNAN FISIK
MP3EI membagi pusat pertumbuhan ekonomi dalam 6 koridor dengan tema pembangunan yang spesifik.
Sumber: MP3EI
- 42 -
Pembangunan juga perlu memperhatikan perpindahan penduduk antar daerah Netto Migrasi Penduduk Masuk & Keluar (000)
% Populasi
-51
Aceh Sumut
-1.776 -807
Sumbar
Riau
1.597
Jambi
Netto Migrasi Penduduk Masuk & Keluar (000)
3.5%
138
-13.7%
NTB
-81
-1.8%
-16.7%
NTT
-84
-1.8%
28.8%
66
Kalbar
1.5% 434
Kalteng
3.2%
Bengkulu
237
13.8%
Kaltim
1.160 -12
Sulut
331
Sulsel
Jateng
716
Jatim Banten Sumber: BPS
42.7%
11.2%
1.077 2.711 -5.927 -339
DIY
12.5%
7.5%
92
Jabar
32.6% -0.5%
Sulteng
DKI Jakarta
4.8%
9.9%
750
Kepri
19.6%
175
Kalsel
239
Babel
% Populasi
Bali
Sumsel
Lampung
MIGRASI
-1.1%
18%
558
3
-2.939 2.214
6.3%
-1.045
-13% 270
Sultra Gorontalo
-52
Sulbar
-18.3%
Maluku
-9.8%
Maluku Utara
-7.8%
Papua
20.8%
Papua Barat
- 43 -
12.1% -5%
83
7.1%
-89
-5.8% 45
4.3% 201 348
7.1% 45.8%
Oleh karena itu, Indonesia perlu mentransformasikan pembangunan ekonomi menuju ekonomi berbasis produktifitas
Perekonomian berbasis produktivitas yang didukung oleh SDM berkualitas dan teknologi
Perekonomian berbasis buruh murah dan sumber daya alam
- 44 -
Maju bersama, sejahtera bersama menuju pentas dunia membutuhkan proses
- 45 -
Thank You