Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Ekonomi Global Empat Bank di AS Tidak Lolos Stress Test Minggu lalu, The Fed melakukan stress test terhadap ketahanan modal 19 bank besar di AS. Hasil tes akan menunjukkan tingkat pendapatan, rasio modal, dan tingkat laba-rugi setiap bank dalam periode sembilan kuartal. Dalam stress test kali ini, the Fed menguji bank dengan 25 variabel termasuk di dalamnya estimasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat suku bunga, indeks harga konsumen, dan harga perumahan. Mayoritas bank lolos dalam tes tersebut. Namun, terdapat empat institusi perbankan AS yang tidak berhasil lolos dari ujian tersebut yaitu Citigroup, SunTrust, Ally Financial, dan MetLife. Kegagalan Citigroup yang dinilai tidak memiliki kecukupan modal untuk bertahan dari krisis global merupakan hal yang di luar dugaan. Sebagai informasi, Citibank merupakan bank ketiga terbesar di AS. Salah satu faktor permasalahan yang dimiliki Citigroup adalah terlalu besarnya eksposur ke Eropa, sehingga posisinya rentan terhadap Krisis Eropa dan Krisis Global. Citigroup juga hanya memiliki rasio modal Tier I sebesar 4,9 persen, sedangkan Ally Financial, SunTrust, dan MetLife masing-masing 4,4 persen, 4,8 persen, dan 6,0 persen.
Februari 2012 Inflasi AS Naik Karena Harga Energy
Inflasi AS
4 3
2,9
2
Pada Februari 2012, tercatat inflasi di AS mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen (MoM) atau 2,9 persen (YoY). Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan yang terjadi pada bulan sebelumnya.
1 0,4
% MoM -3
sepanjang bulan Februari.
1|Page
% YoY
Jan-12
Nov-11
Jul-11
-2
Sep-11
May-11
Jan-11
Mar-11
Nov-10
Jul-10
Sep-10
May-10
Jan-10
Mar-10
Nov-09
Jul-09
Sep-09
May-09
Jan-09
-1
Mar-09
0
Berdasarkan data yang telah dirilis, biaya energi naik 3,2 persen (MoM). Sedangkan, harga bensin naik 6 persen (MoM) dan merupakan kenaikan tertinggi sejak Desember 2010. Lonjakan harga bensin menyumbang sekitar 80 persen dari kenaikan harga di
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Fitch: Inggris Memiliki Risiko Downgrade Peringkat Utang Lembaga pemeringkat internasional Fitch menyatakan bahwa Inggris berisiko turun posisinya di investasi karena keterbatasan kemampuan untuk berdaptasi dengan guncangan yang terjadi. Fitch mengubah peringkat Inggris menjadi negatif dari sebelumnya stabil. Pernyataan Fitch tersebut berdasarkan adanya perlambatan pemulihan ekonomi Inggris dan tingginya utang serta ancaman atas krisis utang Eropa. Selain itu, keterbatasan ruang fiskal Inggris juga menjadi suatu ancaman bagi perekonomian Inggris. Sebagai resolusi, Inggris akan mempertahankan kebijakan penghematan anggaran. Selain itu, tingkat suku bunga rendah pun diperlukan untuk memungkinkan terjadinya pemulihan ekonomi. Hingga saat ini defisit anggaran Inggris masih tetap menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Kepercayaan Konsumen Jepang Turun Indeks kepercayaan konsumen di Jepang turun pada bulan Februari 2012 lalu. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 3 bulan terakhir. Indeks kepercayaan konsumen di Jepang turun 0,5 poin dibandingkan bulan Januari, menjadi 39,5. Adapun, penyebab penurunan kepercayaan konsumen Jepang karena adanya kekhawatiran penurunan pendapatan dan berkurangnya lowongan pekerjaan di Jepang. Dalam hasil survei juga ditemukan adanya kekhawatiran penurunan upah untuk serikat pekerja oleh manajemen perusahaan karena pemerintah Jepang memutuskan untuk menurunkan gaji pekerja tahun 2012 ini. Dari sisi eksternal, penurunan sentimen konsumen Jepang juga disebabkan oleh pengaruh lonjakan harga minyak global. PMA Cina Terus Menurun Penanaman Modal Asing (PMA) di Cina terus mengalami penurunan dalam empat bulan terakhir secara berturut-turut. Departemen Perdagangan Cina menyebutkan investasi ke Cina pada Februari 2012 turun 0,9 persen (YoY) menjadi US$7,73 miliar dan ini terjadi sejak Januari 2012 lalu sebesar 0,3 persen (YoY). Hal tersebut terjadi karena penurunan permintaan luar negeri, peningkatan biaya operasional, dan kesulitan pendanaan yang dihadapi sejumlah perusahaan. Dengan adanya pelemahan kondisi perekonomian di negara-negara maju, khususnya Eropa, investor akan berhati-hati untuk melakukan penanaman modal di negara-negara berkembang. 2|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Cina akan Melepas Peg Yuan Perang mata uang antara dollar Amerika Serikat (AS) dan yuan Cina sedikit mereda. Otoritas moneter Cina akhirnya melunak dan menyatakan akan membiarkan yuan mengambang lebih bebas terhadap dollar AS. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya dalam mereformasi kebijakan mata uang dan diambil setelah Beijing terus-menerus mendapat tekanan dari mitra dagangnya yaitu AS yang selalu meminta agar Cinamembiarkan yuan terapresiasi sesuai mekanisme pasar. Dalam beberapa waktu terakhir, Cina dituduh menjaga nilai tukar mata uang secara artifisial lebih rendah dari pasar untuk membantu para eksportir. Pada 14 Maret 2012, nilai tukar Yuan/US$ berada pada level 6,3321. Posisi ini merupakan yang tertinggi selama Februari-Maret 2012. Bank sentral China akhirnya melunak dan memberi keleluasaan bagi dollar untuk menguat atau melemah terhadap yuan dari paritas. Industri Properti China Semakin Terancam Ancaman pelemahan sektor properti di Cina terjadi karena terus turunnya harga rumah sejak Desember 2011 lalu. Hingga Maret 2012 ini, harga rumah di Cina juga cenderung terus menurun dan semakin dalam. Untuk melakukan kontrol, Perdana Menteri Cina akan meminta persetujuan dari Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan membuat kebijakan reformasi pajak properti. Selain itu, Pemerintah China juga mengusulkan kepemilikan rumah tidaklah menjadi keharusan bagi rakyatnya. Dalam hal ini, Pemerintah Cina ingin mendorong lebih banyak orang menyewa rumah. Sementara itu, data-data ekonomi Cina lainnya dalam beberapa waktu terakhir juga terus menunjukkan pergerakan yang negatif seperti penjualan mobil, produksi semen, produksi baja, dan juga harga-harga saham-saham konstruksi yang juga turun. Pada 15 Maret 2012, Indeks Shanghai Composite China mengalami penurunan 2,3 persen jika dibandingkan posisi awal bulan. Penurunan ini terjadi setelah pernyataan PM China yang menyatakan bahwa harga perumahan masih jauh di bawah level yang seharusnya. Pernyataan tersebut memicu kecemasan bahwa Pemerintah Cina akan terus memberlakukan pelarangan pada pasar properti untuk beberapa periode ke depan meskipun hal tersebut mengancam pertumbuhan ekonomi Cina.
3|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham Global Dibandingkan bulan lalu, mayoritas nilai tukar Asia bergerak mix terhadap dollar AS. Baht Won Korea masih bergerak menguat sebesar 0,54 persen (MoM) dan Yen Jepang masih mengalami pelemahan 5,38 persen (MoM). Bank Sentral Jepang tampaknya masih mengintervensi nilai tukarnya untuk menggairahkan sektor perdagangan internasional Jepang. Sementara itu, nilai tukar Rupiah juga terdepresiasi terhadap dollar AS sebesar 0,37 persen (MoM). Kenaikan harga minyak dunia dan meningkatnya ekspektasi inflasi turut menekan pergerakan Rupiah
Perkembangan Nilai Tukar per 16 Mar 2012 (% MoM) Korea Euro Thailand Singapura Malaysia China Philipina Indonesia Jepang
-8,00
Perkembangan Indeks Saham per 16 Mar 2012 (% MoM)
0,54
Jepang Philipina Thailand Indonesia Amerika Korea Inggris Malaysia Singapura India
0,34 0,33 0,26
0,09 -0,34 -0,37 -0,44
-5,38
-4,00
0,00
4,00
-8,00
9,65
7,96 6,19 2,57 2,55 1,85 1,36 1,35 1,12 -3,79
0,00
8,00
16,00
Sementara itu, sentiment sentimen positif masih terjadi di mayoritas bursa saham dunia. Hampir seluruh indeks harga saham dunia rata-rata menunjukkan perkembangan yang positif dibandingkan bulan sebelumnya. Nikkei dan PCOMP mencetak kenaikan tertinggi yakni sebesar 9,65 persen (MoM) dan 7,96 persen (MoM). Indeks Saham India SENSEX jatuh 3,79 persen (MoM) setelah Pemerintah India pada Jumat kemarin mengajukan proposal untuk menaikkan Bea Masuk Emas menjadi 4 persen dalam sebuah kebijakan yang berpotensi menurunkan permintaan emas pada negara konsumen Emas terbesar di dunia tersebut. Kebijakan ini diumumkan oleh Menteri Keuangan India kepada Parlemen sembari memaparkan kondisi anggaran negara untuk tahun fiskal yang dimulai pada April mendatang. Kebijakan ini akan berpengaruh signifikan terhadap permintaan emas India yang diperkirakan berpotensi turun hingga 30 persen menjadi 600 ton setelah adanya kenaikan Bea Masuk ini. Harga emas lokal juga diperkirakan akan melonjak sekitar 500 Rupee per 10 gramnya. Hal ini berpotensi semakin meningkatkan laju inflasi India. 4|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Perkembangan Harga Energy di Pasar Global
Berdasarkan data Bank Dunia, tampak bahwa monthly average harga minyak mentah dunia berbagai jenis secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar 5,25 persen (mtm) dalam bulan Februari 2012 jika dibandingkan dengan periode Januari 2012. Pada Januari 2012, harga ratarata minyak mentah dunia sebesar US$107.07 per barel sedangkan harganya di bulan Februari 2012 naik menjadi US$112.69 per barel. Sementara, untuk minyak jenis benchmark seperti Brent, harga rata-ratanya di bulan Januari 2012 sebesar US$111,16 per barel dan naik 7.68 persen menjadi US$119,70 di bulan Februari 2012.
Ekonomi Domestik Pemerintah akan Stop Pengiriman PLRT pada 2017 Pemerintah berencana akan menghentikan pengiriman Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) pada tahun 2017 mendatang. Hal ini memang sengaja dilakukan secara bertahap dan tidak boleh secara mendadak mengingat masih kurangnya lapangan kerja di dalam negerai bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tersebut. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, jika seorang seorang TKI terpaksa harus bekerja di luar negeri di sektor domestik, maka posisinya harus jelas dan harus diakui oleh negara penempatan yang bersangkutan berdasar jabatan dan 5|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
profesi dari negara penempatan yang meminta. Saat ini, penempatan TKI sektor domestik ke Malaysia harus menjadi contoh untuk penempatan TKI ke negara-negara lainnya. Pada masa mendatang, penempatan TKI sektor domestik yang berkerja di Malaysia akan berbasis pada empat jabatan kerja, yaitu house keeper (pengurus rumah tangga), cook (juru masak), baby sitter (pengasuh bayi/anak-anak), dan caregiver (perawat jompo). Wapres Beri Arahan BBM kepada Pemda Wakil Presiden (Wapres) Boediono memberikan pengarahan tertutup kepada para gubernur, bupati, dan walikota terkait rencana Pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Istana Wapres, Jakarta. Dalam pengarahan tersebut, Wapres didampingi oleh beberapa menteri seperti Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal Zaini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Selain itu, tampak hardir pula Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Soekarna. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi telah mengirimkan surat kepada seluruh gubernur untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasi kebijakan tersebut. Pemerintah berpandangan bahwa harga minyak dunia dewasa ini yang menembus US$120 per barel jauh dari asumsi APBN 2012 yang sebesar US$90 per barel dan ini berpotensi menyebabkan subsidi membengkak dan memberatkan keuangan negara. Presiden Terima Delegasi Nissan-Renault Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan kehormatan delegasi perusahaan otomotif Nissan-Renault di Kantor Presiden, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Presiden berharap agar kemitraan antara kedua belah pihak yang telah terjalin baik selama beberapa waktu terakhir dapat terus berlanjut. Sebelumnya, di sela-sela Pertemunan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Prancis, Januari 2011 lalu, Presiden Yudhoyono juga telah bertemu dengan Chairman NissanRenault Carlos Ghosn dan bertukar pikiran mengenai upaya peningkatan kerja sama.
6|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Kapasitas Produksi Mobil Melampaui 1 Juta Unit Kapasitas produksi industri otomotif di Indonesia akhirnya mampu menembus angka 1 juta unit dan ini efektif mulai tahun 2013-2014 mendatang. Perkiraan pencapaian terkait dengan komitmen investasi yang dilakukan sejumlah prinsipal otomotif khususnya dari Jepang. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, hingga akhir tahun 2011 volume produksi mobil di Indonesia sebesar 900.000 unit per tahun. Pada tahun yang sama, jumlah produksi yang sudah dimanfaatkan mencapai 837.948 unit atau 93,1 persen dari total kapasitas yang ada. Dengan situasi ini, maka sejumlah prinsipal langsung memastikan komitmen investasi untuk membangun pabrik baru. Daihatsu Motor Company menjadi perusahaan pertama yang menyatakan komitmennya membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100.000 unit per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp2,1 triliun. Suzuki Motor Company menyusul dengan komitmen Rp7,04 triliun untuk membangun pabrik mesin dan perakitan berkaspitas 100.000 unit per tahun di Tambun. Sementara, Toyota Motor Corporation menganggarkan dana Rp4,81 triliun untuk membangun pabrik berkapasitas 120.000 unit per tahun. Nissan Motor Company juga memastikan pembangunan pabrik baru 80.000 unit sehingga total kapasitas di Indonesia mencapai 180.000 unit di Cikampek, Jawa Barat. Mitsubishi Motor Corp mengaku menyiapkan dana Rp250 miliar untuk membangun pabrik baru guna merakit Outlander (SUV kompak) dengan kapasitas 1.000 unit per bulan. Total kapasitas produksi Mitsubishi akan meningkat jadi 162.000 unit per tahun. Terakhir, Honda Motor Company baru saja mengumumkan pembangunan pabrik baru di Karawang, Jawa Barat berkapasitas 120.000 unit dengan dana Rp3,1 triliun. Dalam hitungan kasar, maka total kapasitas produksi mobil di Indonesia meningkat 59,1 persen (532.000 unit) menjadi 1.432.000 dari sebelumnya dari 900.000 unit per tahun. Untuk pasarnya sendiri, berdasarkan data dari Gaikindo pada tahun 2011 total penjualan mobil nasional mencapai 894.164 unit. Dengan jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pasar terbesar di ASEAN menggeser Thailand. Salah satu kunci Indonesia peningkatan pasar ini adalah karena program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) yang dicanangkan Pemerintah beberapa waktu lalu.
7|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Kemenpera Melibatkan 32 BPD untuk FLPP Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan melibatkan 32 Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk mendukung kinerja lembaga penjaminan di daerah terkait skema Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP). Dengan adanya BPD, lembaga penjaminan akan lebih fokus berperan langsung kepada masyarakat. Hal itu karena sistem peminjaman dan pengembalian dapat lebih terjamin. Dalam praktiknya, lembaga penjaminan ini yang akan menjamin ke BPD mengenai tata cara pengembaliannya dan lembaga penjaminan ini pula yang akan mengumpulkan cicilan dari masyarakat. Harga rumah sekarang yang dapat difasilitasi melalui KPR FLPP maksimal Rp 70 juta untuk rumah tapak dan Rp 144 juta untuk rumah susun. Dengan uang muka minimal sebesar 10 persen untuk rumah tapak dan 12,5 persen untuk rumah susun, maka nilai KPR maksimal Rp 63 juta untuk rumah tapak dan Rp 126 juta untuk rumah susun. Untuk suku bunganya sendiri, perbandingan KPR FLPP tahun 2010-2011 dan KPR FLPP tahun 2012 adalah suku bunga KPR FLPP yang semula 8,35 persen menjadi 7,25 persen dan angsuran KPR FLPP dari semula Rp 625 ribu per bulan menjadi Rp 575 ribu per bulan. Selain itu, berbagai biaya yang harus ditanggung pada saat pertama kali akad kredit semula Rp 11,2 juta menjadi Rp 7,6 juta. Hingga 5 Maret 2012 lalu, Kemenpera telah melakukan pembaharuan nota kesepahaman (MoU) serta Perjanjian Kerjasama dan Operasional (PKO) dengan lima bank pelaksana yaitu BNI, BRI, Bank Mandiri, BTN, dan BRI Syariah. Pada 2010-2011, dana FLPP yang telah tersalurkan sebesar Rp 4,12 triliun untuk sebanyak 124.977 unit KPR. Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat pada periode 15-16 Maret 2012 ada beberapa komoditas yang harganya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan harga dalam periode 5-7 Maret 2012. Untuk Daging Ayam Broiler misalnya, dalam periode 1516 Maret 2012 harganya berkisar Rp24.204 per kg atau turun 1,05 persen dibandingkan harganya pada periode 5-7 Maret 2012 yang berkisar Rp24.460 per kg. Sedangkan, untuk Beras sebagai komoditas utama mengalami kenaikan tipis 0,11 persen dalam periode tersebut.
8|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Sementara itu, untuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Oil Price-ICP) tampak bahwa rata-ratanya di bulan Januari 2012 sebesar US$115,91 per barel dan di bulan Februari 2012 sebesar US$122,17 per barel.
Sektor Keuangan Aturan DP kredit kendaraan dan KPR Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan akhirnya menerbitkan Surat Edaran terkait Loan to Value Ratio (LTV) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan uang muka (down payment/DP) Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) bagi Bank dan Multifinance pada 15 Maret 2012 yang akan mulai diberlakukan pada 15 Juni 2012.
9|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Ketentuan ini diperlukan untuk peningkatan kehati-hatian bank sebagai penyalur KPR dan KKB serta Multifinance untuk penyalur KKB. Karena pertumbuhan KPR dan KKB yang terlalu tinggi berpotensi menimbulkan berbagai risiko bagi bank dan multifinance. BI menetapkan aturan LTV KPR dan DP KKB melalui peraturan bernomor 14/10/DPNP, sebagai berikut DP minimal 30% untuk kredit kepemilikan rumah tipe bangunan di atas 70 m2, dikecualikan bagi KPR dalam rangka pelaksanaan program perumahan pemerintah. Sedangkan, DP KKB terbagi dalam tiga ketentuan, sebagai berikut: 1. DP minimal 25% untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua. 2. DP minimal 30% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat untuk keperluan non produktif. 3. DP minimal 20% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang digunakan untuk keperluan produktif. Sementara itu Kementerian Keuangan mengatur melaui Peraturan Menteri Keuangan nomor 43/PMK.010/2012 mengenai besaran DP bagi Multifinance sebagai berikut: 1. DP minimal 20% untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua. 2. DP minimal 25% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat untuk keperluan non produktif. 3. DP minimal 20% untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang digunakan untuk keperluan produktif. Di sisi lain, kenaikan DP dan uang muka KPR hingga 30 persen menuai pro dan kontra. Ini pasalnya, meskipun didasari dengan tujuan baik untuk mencegah gelembung harga properti (bubble), namun sejumlah kalangan melihat belum ada indikasi bubble di industri properti dan pembiayaan (multifinance). Para pelaku di industri perbankan dan multifinance sendiri membantah telah terjadi bubble kredit perumahan dan kendaraan bermotor. Untuk indikator bubble pada apartemen kelas atas mungkin mulai terlihat karena terjadi kelebihan permintaan dan harga naik lebih dari 10 persen per tahun. Namun, gejala itu di apartemen menengah ke bawah belum terlihat.
10 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy March 19th, 2012
Pemerintah Siapkan Utang Siaga Pemerintah akan meminta bantuan dari lembaga keuangan internasional agar bersedia menyediakan dana sebagai utang sewaktu-waktu sebagai dana untuk menambal defisit anggaran yang kian melebar yang diperkirakan mencapai Rp 190 triliun dan belum termasuk batalnya rencana kebijakan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun ini sebesar 10 persen. Namun Pemerintah belum merinci berapa besar utang siaga yang akan dibuat. Hal ini tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun Anggaran 2012, dimana Pemerintah memasukkan pasal yang memungkinkan bisa menambah utang dengan persetujuan DPR. Tambahan utang itu bisa dari pinjaman siaga bilateral maupun multilateral, serta dengan menambah penerbitan SBN. Saat ini, Pemerintah masih dalam tahapan berunding dan masa penjajakan dengan beberapa calon kreditur seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan lembaga internasional lain.
11 | P a g e