Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh: ZUHROTUL BADRIYAH NIM: 053511329
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks. Hal
: Naskah Skripsi A.n. Sdr. Zuhrotul Badriyah
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara : NAMA : Zuhrotul Badriyah NIM
: 053511329
JUDUL : EFEKTIVITAS TERHADAP
PENILAIAN
HASIL
BELAJAR
PORTOFOLIO MATEMATIKA
MATERI POKOK RELASI DAN FUNGSI. Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Pembimbing II
Minhayati Saleh, M.Sc NIP.19760426 200604 2 001
Mufidah, S.Ag., M.Pd NIP. 19690707 199703 2 001
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KEMENTRERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN NAMA
: Zuhrotul Badriyah
NIM
: 053511329
JURUSAN
: Tadris Matematika
JUDUL
: EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI POKOK
RELASI DAN FUNGSI Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal: 15 Desember 2010. Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan studi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Semarang, Desember 2010
Dewan Penguji Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
Drs. Nur Uhbiyati, M.Pd NIP. 19520208 197612 2 001
Minhayati Shaleh, M.Sc NIP. 19760426 200604 2 001
Penguji I,
Penguji II,
Saminanto, S.Pd., M.Sc NIP. 19720604 200312 1 002
Dwi Mawanti, M.A NIP. 19761207 200501 2 002
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiranpikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Desember 2010 Deklarator,
Zuhrotul badriyah NIM. 053511329
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Motto 1.
Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?,
2.
Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3.
Yang memberatkan punggungmu?
4.
Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5.
Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6.
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7.
Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain,
8.
Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapak dan ibu tercinta, karena do’a–do’a beliau yang selalu menyejukkan hati mengiringi setiap langkah perjalanan hidup 2. Kakakku tersayang Fathurrohman,terimakasih untuk segalanya 3. Keluarga keduaku Bapak abdul Aziz beserta keluarga terimakasih atas doa dan semangat serta kasih sayang yang diberikan. 4. Sahabatsahabat, yang selalu menjadi teman untuk bermuhasabah dan bertafakur didalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini. 5. Almamater.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
ABSTRAK Zuhrotul Badriyah (NIM. 053511329). Efektivitas Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi dan Fungsi. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Walisongo Semarang, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yang dilaksanakan di MTs NU Nurul Huda semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII, sedangkan sampelnya adalah kelas VIIIA yang terdiri dari 49 peserta didik dan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII B yang terdiri dari 47 peserta didik sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan tes. Sebelum diberi treatment kedua kelas diuji keseimbangannya dengan uji normalitas, homogenitas dan uji kesamaan dua rata rata, dengan menggunakan nilai ulangan harian sebelum materi pokok relasi dan fungsi. Kemudian kedua kelas diberi treatmen yang berbeda. Kelas eksperimen menggunakan penilaian portofolio sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan penilaian konvensional. Setelah data didapat, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan data yang diperoleh ratarata nilai tes akhir kelas eksperimen = 67,25 dan kelas kontrol = 59,04. Dalam uji hipotesis peneliti menggunakan uji t-tes. Berdasarkan perhitungan t-tes dengan taraf signifikansi = 5% diperoleh thitung = 3,388, sedangkan ttabel = 1,66. Karena thitung > ttabel maka terjadi perbedaan secara signifikan antara ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian portofolio dengan peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian konvensional. Perbedaan ini menunjukkan bahwa nilai ratarata hasil belajar matematika peserta didik dengan menggunakan penilaian portofolio lebih tinggi atau lebih baik daripada ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang menggunakan penilaian konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayahNya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektivitas Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi dan Fungsi” dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang jurusan Tadris Matematika. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Suja,I, M.Ag, selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Abdul Wahid, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. 3. Hj. Minhayati Shaleh, S.Si, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Mufidah S.Ag. M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Andi Fadlan, S.Pd selaku dosen wali yang memotivasi dan memberi arahan selama kuliah. 6. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 7. Drs.H.Ajma’in Yahya, selaku Kepala MTs NU Nurul Huda Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
8. Rif’an, S.Ag., Guru matematika MTs NU Nurul Huda Semarang yang telah berkenan memberi bantuan, informasi, dan
kesempatan waktu untuk
melakukan penelitian. 9. Bapak dan Ibu guru serta karyawan Mts NU Nurul Huda Semarang.. 10. Orang tua beserta keluarga besar penulis yang telah memberikan doa, dorongan, dan semangat. 11. Sahabatsahabat terbaik penulis yang telah memberi motivasi. 12. Saudarasaudara penulis yang singgah bareng di safhira kos 24 dan Camp ladys spirit dan bantuan kalian yang selalu mengalir untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini. 13. Rekanrekan mahasiswa Pendidikan Matematika Angkatan 2005/2006, atas motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi setiap pembaca. Biarpun demikian penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat dan inspirasi bagi penulis sendiri dan pembaca.
Semarang, 14 Desember 2010 Penulis
Zuhrotul Badriyah NIM. 053511329
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... iv HALAMAN MOTTO......................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................
1
B. Identifikasi Masalah..................................................................
5
C. Pembatasan Masalah..................................................................... 6 D. Rumusan Masalah.....................................................................
8
E. Manfaat Penelitian ....................................................................
8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori ......................................................................... 1. Penilaian Pembelajaran............................................................ 10 2. Penilaian Berbasis Kelas........................................................ 16 3. Penilaian Portofolio................................................................. 17 4. Hasil Belajar............................................................................. 25 5. Materi Pokok Relasi dan Fungsi................................................31 B. Kajian Penelitian yang Relevan................................................. 35
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 37 D. Rumusan Hipotesis ................................................................... 38 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian...................................................................... 40 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 40 C. Variabel Penelitian.................................................................... 40 D. Metode Penelitian .................................................................... 41 E. Populasi dan Sampel..................................................................... 42 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 43 G. Teknik Analisis Data......................................................................47 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................. 52 B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...................................... 54 C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 69 D. Keterbatasan Penelitian............................................................. 70 BAB V : PENUTUP A. Simpulan .................................................................................. 72 B. Saran ........................................................................................ 72 C. Penutup..................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANLAMPIRAN
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Nama Kelompok Eksperimen 2. Daftar Nama Kelompok Kontrol 3. Daftar Nilai Peserta Didik Kelompok Uji Coba 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. 5. KisiKisi Tes Uji Coba 6. Soal Tes Uji Coba 7. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba 8. Daftar Isi Portofolio Peserta Didik 9. Lembar Observasi 10. Instrumen Wawancara 11. Tugas Rumah 12. Soal Kuis 13. Format penilaian portofolio 14. Format Laporan Kelas 15. Perhitungan Validitas Butir Soal 16. Uji Validitas Semua Butir Soal 17. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 18. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal 19. Uji Tingkat Kesukaran Semua Butir Soal 20. Perhitungan Daya Beda Butir Soal 21. Uji Daya Beda Semua Butir Soal 22. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen 23. Data Nilai Awal Kelas Kontrol 24. Analisis Data Awal 25. Uji Homogenitas Data Awal 26. Analisis Data Akhir 27. Uji Homogenitas Data Akhir 28. Uji Perbedaan Dua RataRata Nilai Akhir (Uji Pihak Kanan) 29. Uji Kesamaan Dua RataRata Nilai Awal
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
30. KisiKisi Soal Tes 31. Uji Laboratorium 32. Surat Penunjukan Pembimbing 33. Surat Pengantar Izin Riset dari Fakultas 34. Surat Keterangan Telah Riset dari Sekolah 35. Piagam Paska Institut 36. Surat Keterangan KoKurikuler 37. Surat Keterangan Bebas Kuliah 38. Riwayat Hidup
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR TABEL
Daftar Distribusi Z .................................................................................... Tabel Nilai Chi Kuadrat ............................................................................ Tabel NilaiNilai r Product Moment........................................................... Daftar Kritik Uji t ......................................................................................
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru dan peserta didik dari serangkaian kegiatan belajar mengajar yang mereka lakukan. Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keberhasilan kegiatan pembelajaran, guru dituntut mampu mempersiapkan dan melakukan penilaian dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal. Paradigma baru pendidikan matematika menghendaki dilakukan inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Salah satu wujudnya adalah inovasi yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian di kelas. Kebiasaan guru dalam kegiatan mengumpulkan informasi mengenai tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan, observasi, pemberian tugas dan tes akan sangat bermanfaat dalam menentukan tingkat penguasaan peserta didik dan dalam evaluasi keefektifan proses pembelajaran dan penilaian. Informasi yang akurat tentang hasil belajar, minat, dan kebutuhan peserta didik hanya dapat diperoleh melalui assesment dan evaluasi yang efektif. Menurut Oemar Hamalik assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebagai hasil dari suatu program intruksional. Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil assessment terhadap peserta didik dapat digunakan sebagai bukti yang patut dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pengajaran.1 Kedudukan penilaian sangat penting bagi keberhasilan melaksanakan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan sudah dikuasai peserta didiknya atau belum. Dengan kata lain penilaian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada 1
hlm. 146.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 7,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan, misalkan apakah proses pembelajaran sudah baik atau masih perlu perbaikan.2 Namun disadari bahwa sistem penilaian peserta didik yang masih sering terjadi di SMP/MTs hanya sebatas memberikan nilai dan tanda benar atau salahnya saja tanpa ada tindak lanjut oleh guru, sehingga peserta didik tidak tahu pasti letak kesalahannya. Penilaian yang sering digunakan di lapangan masih menggunakan jenis tes konvensional (uraian). Hal ini dipilih lantaran mempunyai kelebihan dalam hal dapat menjangkau materi yang luas, dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Namun, dalam penilaian ini tidak dapat mengukur tuntutan dari kurikulum sekarang, khususnya pada pelajaran matematika yang meliputi kemampuan prosedur, penalaran dan komunikasi, lebihlebih pada materi relasi dan fungsi yang di dalamnya terdapat kompetensi dasar memahami relasi dan fungsi, menentukan nilai fungsi, dan membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat cartesius. Banyak peserta didik yang sebenarnya kurang menguasai materi, bahkan banyak peserta didik yang tidak bisa membedakan antara relasi dan fungsi/pemetaan. Dalam materi ini sering ditemukan peserta didik yang tidak dapat membuat sketsa grafik fungsi aljabar. Sehingga tidak mengherankan jika yang terjadi peserta didik dapat menjawab benar, tetapi sebenarnya tidak tahu alasan mengapa jawaban itu benar. Terlebih jika jenis soal yang digunakan adalah pilihan ganda atau benar salah, apalagi soal tersebut berhubungan dengan grafik fungsi aljabar, banyak peserta didik yang menjawab berdasarkan terkaan saja. Hal ini juga terjadi di MTs NU Nurul Huda Semarang sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Rif'an, S.Ag selaku guru mata pelajaran matematika bahwa guru lebih senang menilai menggunakan alat penilaian tes, yang cenderung lebih mudah, cepat dan tidak membebaninya dengan berbagai instrumen. Dalam hal ini kita tidak mengingkari bahwa untuk saat ini 2
Sumarna Supranata dan Muhamad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Hlm. 1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
penilaian melalui tes lebih dominan digunakan dan secara tidak sadar kita menjadi hakim yang mutlak dalam menilai hasil belajar peserta didik. Padahal penilaian hasil belajar itu sendiri adalah upaya mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi tersebut dipergunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk membelajarkan peserta didik kembali. Melihat fenomena tersebut, maka diperlukan adanya teknik evaluasi yang tepat, yang mencakup seluruh aspek pembelajaran untuk mengukur keberhasilan peserta didik. Dalam pelaksanaan penilaian pada hakikatnya harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan disamping itu juga penilaian harus dapat menaksir kemampuan secara menyeluruh yang meliputi proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dicapai dalam belajar. Untuk menghindari penilaian yang kurang efektif, maka dalam program pendidikan yang telah diterapkan di indonesia saat ini, yakni KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) atau Kurikulum 2006 lebih menekankan kepada guru untuk menggunakan penilaian berkelanjutan dan komprehensif atau menyeluruh yang mempertimbangkan segala aspek dari peserta didik guna memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri. 3 Perubahan kurikulum juga membawa implikasi terjadinya perubahan penilaian. Perubahan penilaian yang dimaksud adalah dari penilaian pendekatan norma ke
penilaian yang menggunakan acuan
kriteria dan standar, yaitu aspek yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan. Penilaian juga merupakan proses mengumpulkan dan menafsirkan faktafakta serta dijadikan sebagai pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan pada sekumpulan informasi tentang peserta didik. Agar penilaian
dapat
pembelajaran menghasilkan 3
menghasilkan
tindakan
yang
dapat
meningkatkan
atau meningkatkan hasil belajar, penilaian itu harus informasi
sebanyak
mungkin,
yang
relevan
dengan
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Cet. 1, hlm.91
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
pembelajaran, baik informasi formal maupun informal. Misalnya, untuk menentukan nilai semester maka seorang guru menyimpulkannya dari nilai ratarata hasil ulangan harian dan tugastugas terstruktur. Kemudian semua indikator proses dan hasil belajar peserta didik tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam suatu map. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi letak kelemahan maupun kelebihan peserta didik
dan
memberi nilai diagnostik yang berarti bagi guru. Adapun bagi peserta didik, penilaian tersebut dapat dijadikan sebagai refleksi (perenungan) untuk menilai dirinya sendiri tentang kualitas dan kuantitas pekerjaannya serta kemajuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian demikian yang disebut sebagai penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasis kelas terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.4 Portofolio sebagai penilaian proses dan hasil pada hakekatnya adalah kumpulan bahan pilihan yang bisa memberikan informasi tentang kinerja peserta didik secara objektif. Sebagai bentuk penilaian baru portofolio perlu disosialisasikan kepada para guru yang merupakan pelaksana konkrit dalam kebijakan pendidikan. Pada kenyataannya sosialisasi portofolio belum menyentuh pada hakekatnya yang sebenarnya. Dalam pengajaran yang terjadi saat ini banyak sekali guru yang belum menggunakan penilaian portofolio. Untuk itu perlu pengkajian yang seksama tentang pelaksanaan penilaian portofolio dalam pembelajaran pengajaran. Oleh para guru portofolio digunakan untuk mendokumentasikan semua bahan dan sumber yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk mengevaluasi diri dan juga peserta didik. Portofolio digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang dipelajari baik di kelas maupun di luar kelas, termasuk di luar sekolah. 5
4 5
Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 21. Ibid., hlm 26
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Portofolio sebagai salah satu alat penilaian memiliki sifat lebih objektif, terbuka, dan menyeluruh akan menjadi alat penilaian yang efektif. Sifat kolaboratif penilaian portofolio ini sangat mendukung pola KTSP yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Ciri khas penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat peserta didik sebagai individu, yang masingmasing memiliki karakteristik, kebutuhan, dan kelebihan tersendiri.6 Sehingga peserta didik dapat menunjukkan kemampuannya
usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
yang
pada
akhirnya
dapat
mendemonstrasikan
perkembangannya dari waktu ke waktu. Portofolio merupakan tempat bagi peserta didik untuk secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan menunjukkan bukti tentang kompetensi peserta didik, di luar hasil tes. Dengan kata lain, disamping mengaktifkan peserta didik, portofolio memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya. Penilaian portofolio diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik sebab secara kolaboratif antara guru, peserta didik, wali murid, penanggung jawab pendidikan, dan para pemerhati pendidikan akan selalu terkait dalam setiap kegiatan yang dirancangkan dengan penilaian portofolio. Berdasarkan uraian di atas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI POKOK
RELASI DAN FUNGSI”
B. Identifikasi Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan paradigma penilaian dalam pembelajaran yaitu dari penilaian pendekatan norma ke penilaian yang menggunakan acuan kriteria dan standar, yaitu aspek yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan dan seberapa jauh ketercapaian peserta didik terhadap materi yang dituntut dalam kurikulum, dengan kata lain penilaian bertujuan untuk mengetahui 6
Ibid., hlm 87
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perkembangan belajar peserta didik. Namun sistem penilaian peserta didik yang masih sering dilakukan hanya sebatas memberikan nilai tanda benar atau salahnya saja tanpa ditindaklanjuti oleh guru, sehingga peserta didik tidak tahu pasti letak kesalahannya dan penilaian melalui tes lebih dominan digunakan dan secara tidak sadar guru menjadi hakim yang mutlak dalam menilai hasil belajar peserta didik. Padahal penilaian hasil belajar itu sendiri adalah upaya mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik dan informasi tersebut dipergunakan sebagai umpan balik (feed back) untuk membelajarkan peserta didik kembali. Untuk menghindari penilaian yang kurang efektif, maka dalam program pendidikan yang telah diterapkan di Indonesia yakni KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) lebih menekankan kepada guru untuk menggunakan penilaian berkelanjutan dan komprehensif atau menyeluruh yang mempertimbangkan segala aspek dari peserta didik guna memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri.
C. Pembatasan Masalah Agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kekeliruan judul, maka perlu diberikan beberapa pembatasan masalah yang berkenaan dengan judul penelitian ini, yaitu: 1. Penilaian portofolio Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya.7 Menurut Sarwiji Suwandi dalam konteks pendidikan, penilaian diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan, kemajuan, dan/hasil belajar peserta didik selama program pendidikan. 8 7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1995), hlm. 4. 8 Sarwiji Suwandi, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010), hlm.97.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Portofolio secara sederhana dapat juga diartikan sebagai bukti bukti pengalaman belajar peserta didik (bukti prestasi, keterampilan dan sikap peserta didik) yang dikumpulkan sepanjang waktu, misalnya selama satu semester atau satu tahun.9 Jadi penilaian pertofolio dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik baik dari bukti prestasi, keterampilan maupun sikap peserta didik yang dikumpulkan sepanjang waktu dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai balikan (feed back) untuk membelajarkan mereka kembali. 2. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya ada efeknya berupa pengaruh, akibatnya atau kesannya.10 Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam mewujudkan tujuan operasional. 11 Sedangkan menurut Suliman dan Sudarsono efektivitas adalah suatu tahapan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas dapat dilihat dari apakah ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio lebih baik dibandingkan dengan rata rata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian konvensional. 3. Hasil belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.12 Sedangkan Sardiman mengatakan bahwa hasil belajar
9
adalah
penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang
Muhammad Hatta, op. cit, hlm. 28. E.Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 ), hlm.89. 11 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), hlm.82 12 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999), hlm. 37. 10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai tes yang diberikan guru.13 Jadi yang dimaksud hasil belajar disini adalah hasil nilai tes matematika yang diberikan guru sebagai hasil penguasaan pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan “apakah penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok Relasi dan Fungsi di
MTs NU Nurul Huda
Semarang?”
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dan hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peserta didik a. Peserta didik dapat mengetahui kemampuan dirinya sendiri karena hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga diketahui oleh peserta didik. b. Membangkitkan kepercayaan diri peserta didik dan motivasi belajar peserta didik. c. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar peserta didik, orang tua dan yang lainya. d. Memberi tanggung jawab kepada peserta didik untuk mengatur belajar mereka sendiri dan meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi guru a. Sebagai dokumen bagi guru tentang perkembangan peserta didiknya selama kurun waktu tertentu. 13
AM. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Semarang: UNNES, 2001), hlm.55.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Mendiagnosis belajar peserta didik sehingga memungkinkan dilakukan penilaian sesuai dengan kemajuan dan kemampuan peserta didik. c. Untuk mengetahui bagianbagian yang perlu diperbaiki baik bagi peserta didik ataupun guru. d. Memudahkan guru dalam membakukan dan mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan harapan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas. 3. Bagi sekolah Memberi sumbangan pemikiran sebagai alternatif
untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi Peneliti a. Mendapat
pengalaman
langsung
dalam
pelaksanaan
penilaian
portofolio untuk mata pelajaran matematika. b. Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh ke dalam kegiatan pembelajaran matematika. c. Mempersiapkan diri menjadi guru yang profesional dan kreatif dalam menghadapi situasi apapun dalam pembelajaran.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Penilaian Pembelajaran a.
Pengertian penilaian. Istilah penilaian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada lapangan pendidikan dan pengajaran. Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran. Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, seorang guru tidak akan terlepas dari kegiatan penilaian, karena penilaian merupakan bagian sistem pengajaran yang direncanakan dan diimplementasikan di kelas. Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.14 Definisi pertama dikembangkan oleh Ralp Tyler dalam Suharsini Arikunto, menyatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Sedangkan menurut Sumarno Utari dan Hasan Hamid menyatakan bahwa assessment (penilaian hasil belajar) sebagai proses sistemik untuk menentukan pencapaian hasil sebagai proses dalam pembelajaran yang dilakukan secara sistematis, digunakan untuk mengungkap
kemajuan
peserta
didik
secara
individu
untuk
menentukan pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum. Sedangkan Boyer & Ewel mendefinisikan assessment 14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009), Cet. 13, hlm.3.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu peserta didik tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. “processes that provide information abaut individual student, abaut curricula or program, abaut institutions, or abaut entire system of institutions”.15 Menurut Oemar Hamalik penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi tujuan pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian hasil belajar.16 Sedangkan
menurut
Sarwiji Suwandi komponenkomponen pokok penilaian meliputi pengumpulan informasi, interpretasi terhadap informasi yang telah dikumpulkan dan pengambilan keputusan. Ketiga komponen itu kait mengait dan sebelum melakukannya guru harus menentukan atau merumuskan tujuan penilaian. 17 Baxter pentingnya
mengemukakan
penilaian
dalam
sejumlah pembelajaran.
alasan
mengenai
Pertama,
untuk
membandingkan peserta didik satu dengan peserta didik lainnya. Kedua, untuk mengetahui apakah para peserta didik memenuhi standar tertentu. Ketiga, untuk membantu kegiatan pembelajaran peserta didik. Guru perlu menilai pada bagian mana siswa memerlukan lebih banyak bantuan. Berdasarkan hasil analisis tersebut guru dapat memberi bantuan pembelajaran secara lebih efektif. Keempat, untuk mengetahui atau mengontrol apakah program pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini menunjukkan arah yang lebih luas. Konsepkonsep tersebut pada umumnya berkisar pada pandangan sebagai berikut:
15
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 1, hlm. 30. 16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), Cet. 3, hlm.156 17 Sarwiji Suwandi, op.cit., hlm 9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
1) Penilaian tidak hanya diarahkan kepada tujuantujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tetapi juga terhadap tujuantujuan yang tersembunyi, temasuk efek samping yang mungkin timbul. 2) Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku peserta didik, tetapi juga melakukan pengkajian terhadap komponenkomponen pendidikan, baik masukan proses maupun keluaran. 3) Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuantujuan yang telah ditetapkan, tetapi juga untuk mengetahui apakah tujuantujuan tersebut penting bagi peserta didik dan bagaimana mereka mencapainya. 4) Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi juga alat penilaian bukan tes.18 Penilaian atau tes ini dimaksudkan untuk menganalisis kesalahan yang secara umum dilakukan para peserta didik sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk memutuskan perlu tidaknya mengubah program pendidikan atau program pembelajaran yang dilakukan.19 Oleh karena itu penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria yaitu memiliki validitas, artinya penilaian harus benarbenar mengukur apa yang hendak diukur. Mempunyai reliabilitas, artinya suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi atau reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Objektivitas, artinya suatu alat evaluasi harus benarbenar mengukur apa yang hendak diukur, tanpa adanya interpretasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu. Sedangkan efesiensi yaitu suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunakan tanpa membuang waktu dan uang yang banyak. kegunaan/kepraktisan. Ciri lain dari alat evaluasi ialah usefullness (harus berguna). Untuk memperoleh keterangan tentang peserta didik, 18 19
Nana Sudjana, op.cit., hlm 1. Sarwiji Suwandi, loc.cit.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
sehingga dapat memberikan bimbingan sebaikbaiknya bagi para peserta didiknya.20 Penggunaan alat penilaian harus disesuaikan dengan tujuan melakukan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan peserta didik dan materi yang sudah dibelajarkan. b.
Fungsi, tujuan dan jenis penilaian Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa fungsi penilaian yaitu penilaian berfungsi selektif, diagnostik, penempatan, dan sebagai pengukur keberhasilan. Penilaian berfungsi selektif artinya dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Penilaian berfungsi diagnostik yaitu jika alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan peserta didiknya. Selain itu diketahui pula sebabmusabab kelemahan itu. Dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada peserta didiknya tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebabsebab kelemahan ini akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi. Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok peserta didik yang mempunyai penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.21 Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, yaitu untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), fungsi penilaian digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan kegiatan proses pembelajaran, acuan untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan, alat untuk menyeleksi, alat untuk penempatan
20
Oemar Hamalik, op.cit., hlm.157. Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 10, hlm. 10. 21
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dan alat untuk memberikan motivasi peserta didik. Sesuai dengan pandangan diatas maka fungsi penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut:22 1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. 2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar 3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada orang tuanya. Sedangkan tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, dikembangkan, dan ditanamkan di sekolah serta dapat dihayati, diamalkan/diterapkan, dan dipertahankan oleh peserta didik dalam kehidupan seharihari. Disamping itu penilaian juga bertujuan untuk
mengetahui
seberapa
jauh
keberhasilan
guru
dalam
melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan sebagai feed back/umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran selanjutnya.
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
mempertahankan,
memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran yang dilaksanakan.23 Dilihat dari fungsinya, jenis penilaian ada beberapa macam yaitu:
24
1) Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajarmengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajarmengajar itu sendiri. 2) Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir semester atau akhir tahun. 3) Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahankelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya.
22
Nana Sudjana, op.cit., hlm. 34. Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 4, hlm. 220. 24 Nana Sudjana, op.cit., hlm.5. 23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remidial, menemukan kasuskasus dan sebagainya 4) Penilaian selektif, adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi 5) Penilaian penempatan, penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan bukan tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan, ada tes tulisan dan ada tes tindakan. Soalsoal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan yang bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuisioner, wawancara, studi kasus dan lain sebagainya.25 Sistem penilaian hasil belajar pada umumnya dibedakan kedalam dua sistem yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).26 1) Penilaian acuan norma adalah penilaian yang diacukan kepada kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan peserta didik di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan derajat atau prestasi seorang peserta didik, dibandingkan dengan nilainilai ratarata kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga kategori prestasi peserta didik, yakni diatas ratarata kelas, sekitar ratarata kelas, dan dibawah ratarata kelas. Dengan kata lain prestasi yang dicapai seseorang posisinya
sangat
bergantung
pada
prestasi
kelompoknya.
Keuntungan sistem ini adalah dapat diketahui prestasi kelompok atau kelas sehingga dapat diketahui keberhasilan pengajaran bagi
25 26
Ibid. Ibid., hlm. 78.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
semua peserta didik. Kelemahannya adalah kurang meningkatkan kualitas hasil belajar. 2) Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai peserta oleh didik. Dalam sistem ini guru tidak perlu menghitung ratarata kelas sebab kriterianya sudah pasti. Sistem penilaian ini tepat digunakan untuk penilaian sumatif dan merupakan usaha peningkatan kualitas pendidikan. 2. Penilaian Berbasis Kelas Penilaian berbasis kelas (PBK) merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian belajar.27 Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil beberapa karakteristik penting dalam PBK. Pertama, PBK merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Artinya penilaian dilakukan secara terus menerus dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan demikian penilaian bukanlah kegiatan yang terpisah dari pembelajaran, melainkan bagian dari pembelajaran itu sendiri. Kedua, PBK merupakan proses pengumpulan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar peserta didik. Artinya PBK tidak hanya menyajikan nilai peserta didik dalam beberapa aspek saja. Tetapi termasuk semua ranah yang harus terukur dalam penilaian, meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga, untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran. Artinya dalam PBK harus ditujukan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi
27
Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 5.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dasar yang telah ditetapkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Apabila hasil penilaian belum memenuhi KKM maka diadakan remedial. PBK bisa dilakukan melalui pengumpulan kerja peserta didik (portofolio),
hasil
karya
(product),
penugasan
(project),
kinerja
(performance), dan tes tulis (paper and pencil).28 Hasil PBK berguna untuk lima hal, yaitu sebagai berikut. a. Umpan
balik
bagi
peserta
didik
tentang
kemampuan
dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajar b. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik untuk melakukan pengayaan dan remediasi. c. Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya. d. Memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi dengan kecepatan berbedabeda. e. Memberi informasi yang lebih komunikatif kepada stakeholder tentang efektivitas pendidikan sehingga meningkatkan partisipasinya.29 3. Penilaian Portofolio a.
Pengertian penilaian portofolio Penerapan
portofolio
dalam
bidang
pendidikan
masih
merupakan fenomena yang relatif baru, Oleh karena itu wajar jika pemahaman guru dan praktisi pendidikan lainnya terhadap portofolio masih kurang. Portofolio secara sederhana diartikan sebagai bukti bukti pengalaman belajar peserta didik yang dikumpulkan sepanjang waktu, misalnya selama satu semester atau satu tahun. Sejumlah pakar pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan satu sama lain. Dalam Sarwiji Suwandi istilah portofolio telah banyak didefinisikan oleh para pakar sebagai berikut: Popham, menyatakan bahwa portofolio adalah sekumpulan sistematik tentang pekerjaan seseorang. Dalam pendidikan, portofolio mengacu pada 28 29
Masnur Muslich, Op.Cit., hlm. 24 Ibid, hlm. 2425
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kumpulan sistematik mengenai pekerjaan peserta didik. Sedangkan Genesee
dan
Upshur
berpendapat
bahwa
portofolio
adalah
sekumpulan pekerjaan peserta didik yang dapat menunjukkan kepada mereka (juga bagi yang lain) atas usaha, kemajuan, dan pencapaian mereka dalam bidang studi tertentu. Epstein menyatakan bahwa portofolio, dalam konteks kelas adalah kumpulan koleksi pekerjaan peserta
didik
yang
menunjukkan
penguasaan
pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik. Dikemukakan oleh mereka bahwa portofolio dapat berupa file folder, kotak atau wadah. 30 Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa portofolio adalah kumpulan hasil karya, pekerjaan atau tugas peserta didik. Karyakarya yang disusun berdasarkan urutan kategori kegiatan peserta didik itu dipilih dan dinilai sehingga dapat menggambarkan perkembangan kemampuan atau kompetensi peserta didik. Portofolio yang bertujuan sebagai alat penilaian hasil belajar biasanya berbentuk sekumpulan hasil karya tugas belajar yang telah dilaksanakan oleh peserta didik sepanjang kurun waktu tertentu. Sejimlah hasil karya tersebut satu sama lain merupakan tugas yang saling berhubungan sehingga dapat membentuk karya yang utuh atau tidak.31 Jadi penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.32 Pada penilaian portofolio dapat disajikan sebagai alat untuk memvalidasi informasi tentang pemahaman peserta didik mengenai suatu
konsep
dan
dapat
membantu
peserta
didik
dalam
mengkonstruksi rasa tanggungjawab dalam belajar dan memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar. 30 31
Sarwiji Suwandi, op .cit., hlm.92. Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, (Jakarta: PT Indeks, 2010), Cet.
1, hlm. 12. 32
Sarwiji Suwandi.,op.cit.,hlm. 93
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b.
Jenis portofolio Dilihat dari hasil kerja yang dihasilkan, portofolio dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu portofolio perkembangan, portofolio pamer/showcase, dan portofolio komprehensif. 33 1) Portofolio perkembangan : Portofolio jenis ini berisi koleksi artefak peserta didik yang menunjukkan pertumbuhan seorang peserta didik. Portofolio jenis ini dapat menggambarkan keseluruhan proses dan perkembangan peserta didik, kesulitan yang dialami peserta didik, serta kemampuan peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. 2) Portofolio pameran/showcase : berisi koleksi artefak peserta didik yang menunjukkan hasil karya terbaiknya. 3) Portofolio komprehensif : berisi koleksi artefak seluruh hasil karya peserta didik. Karya yang dipajang tidak hanya hasil yang terbaik, tetapi semua karya yang pernah dihasilkan peserta didik. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah portofolio perkembangan, dengan alasan peneliti dapat melihat perkembangan peserta didik, kelebihan dan kekurangan/ kesulitan yang dialami peserta didik, serta kemampuan peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Sedangkan Elin Rusoni dalam Kintoko menyatakan bahwa bentukbentuk Portofolio diantaranya adalah sebagai berikut.34 1) Catatan anekdotal yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kegiatan mengenai perilaku peserta didik khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadian.
33
Masnur Muslich, op.cit., hlm.119 . Kintoko, Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006, (Semarang: UNNES, 2005), hlm 34 34
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2) Skala penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan peserta didik 3) Ceklis atau daftar cek yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai peserta didik. 4) Responrespon peserta didik terhadap pertanyaan. 5) Tes Skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan peserta didik setelah pengajaran dilakukan. Misalnya tes hasil belajar, pekerjaan rumah, lembar kerja peserta didik (LKS) dan laporan kegiatan lapangan. c.
Karakteristik portofolio Sebagai kumpulan karya yang akan dinilai, portofolio mempunyai karakteristik yang khas sebagai berikut.35 1) Portofolio dapat menggambarkan perkembangan atau kemajuan kemampuan seseorang dalam satu bidang . 2) Portofolio merupakan bukti autentik dari kemampuan seseorang. 3) Portofolio dapat menggambarkan kemampuan seseorang secara lebih komprehensif, lebihlebih jika portofolio direncanakan untuk menilai kemampuan peserta didik secara utuh. 4) Portofolio menggambarkan refleksi dari suatu tujuan pembelajaran yang tergambar dalam tahapan pengalaman peserta didik dalam mencapai tujuan.
d.
Langkah penyusunan portofolio Ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan portofolio, yaitu koleksi, organisasi, refleksi dan presentasi.36 1) Koleksi, yaitu mengumpulkan hasil kerja peserta didik yang menunjukkan pertumbuhan, kemajuan, dan hasil belajarnya. 2) Organisasi, yaitu mengorganisasikan berbagai hasil belajarnya. 3) Refleksi, yaitu merenungkan/memikirkan kembali apa yang telah dikoleksi dan diorganisasikan
35 36
Muhammad Hatta, op.cit., hlm. 3038 Masnur Muslich, op.cit.,121
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
4) Presentasi, yaitu menyajikan atau memajangkan hasil karya peserta didik Ketika melakukan koleksi, yang perlu diperhatikan adalah prioritas koleksi hasil kerja peserta didik berkaitan dengan tujuan atau kegunaan penyusunan portofolio,
misalnya
apabila portofolio
digunakan untuk tujuan penilaian, maka prioritas artefak/evidence yang memenuhi kriteria kelulusan atau kenaikan kelas. Pada tahap pengorganisasian, yang perlu diperhatikan adalah pengelompokan hasil kerja peserta didik berdasarkan komponen komponen yang ingin dilihat atau dinilai. Oleh karena itu, sebelum pengorganisasian dilakukan, harus diketahui terlebih dahulu jenis dan jumlah komponen yang akan menjadi sasaran dalam kegiatan portofolio. Pada tahap refleksi, pertanyaan yang layak dijawab oleh kolektor portofolio adalah sebagai berikut: 1) Mengapa saya memilih artefak ini untuk dimasukkan dalam portofolio? 2) Bagaimana artefak ini mendukung apa yang ingin saya buktikan? 3) Apakah pengamat portofolio mengerti pilihan artefak saya dan refleksi tentangnya Sedangkan langkahlangkah penerapan portofolio di dalam kelas adalah sebagai berikut. 1) Mengadakan pembelajaran dengan materi pada kelas VIII semester I 2) Pemberian tugas terstruktur setiap kali pertemuan pelaksanaan tes formatif yakni menilai peserta didik terhadap penguasaan materi pelajaran satu kompetensi dasar (pokok bahasan) kemudian hasilnya dicatat dalam format dokumentasi pada masingmasing peserta didik. 3) Catatan tersebut dianalisis secara berkala, kemudian dinilai dan diberi komentar, selanjutnya dikembalikan kepada peserta didik
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
untuk dikumpulkan di dalam map atau dokumen sebagai bukti bahwa peserta didik telah mengerjakan tugas dan mendapat nilai. 4) Guru menarik kesimpulan tentang nilai akhir masingmasing peserta. Secara umum portofolio terdiri atas beberapa bagian, antara lain daftar isi dokumen, batasan dokumen, catatan guru dan orang tua.37 a. Daftar isi dokumen Pada halaman depan bendel portofolio tertulis nama peserta didik yang bersangkutan berikut daftar dokumen yang ada didalamnya. b. Isi dokumen Isi portofolio (evidence) atau dokumen yang berupa kumpulan tugas atau karya peserta didik yang berisi pekerjaan peserta didik yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian kinerja yang objektif, yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan peserta didik. Evidence menjadi ukuran seberapa baik tugastugas yang diberikan kepada peserta didik telah dilaksanakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. c. Bendel dokumen Kumpulan semua dokumen peserta didik yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran dimasukkan ke dalam bendel dokumen portofolio. Dokumendokumen tersebut ditempatkan dalam satu map atau folder. d. Batasan dokumen Dokumendokumen portofolio perlu dikelompokkan, sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas misalnya dengan kertas berwarna
37
Sarwijji Suwandi, op.cit.,hlm. 30
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
e. Catatan guru dan orang tua Pada setiap dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, evidence, maupun kumpulan evidence yang dipelajari peserta didik terutama yang berupa tugas dari guru harus mendapat catatan/komentar atau nilai dari guru dan tanggapan orang tua. Sedangkan
teknik
penilaian
portofolio
di
dalam
kelas
memerlukan langkahlangkah sebagai berikut:38 1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian tetapi juga oleh peserta didik. 2) Tentukan bersama peserta didik sampelsampel portofolio apa saja yang akan dibuat. 3) Kumpulkan dan simpan karyakarya tiap peserta didik dalam satu map atau folder dirumah masingmasing atau loker sekolah. 4) Berilah
tanggal
pembuatan
pada
setiap
bahan
informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu kewaktu. 5) Sebaiknya tentukan kriteria penilaian
sampel portofolio
dan
bobotnya dengan para peserta didik sebelum mereka membuat karyanya 6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya 7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun antara peserta didik dan guru perlu dibuat kontrak atau perjanjian mengenai batas waktu perbaikan, misalnya dua minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. Mengenai batasan
38
Sarwiji Suwandi, op.cit. hlm 104105
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
waktu tersebut sebagai mana firman Allah dalam surat Al A’raaf ayat: 34.
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. 8) Bila perlu jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Ada beberapa perbedaan pokok antara tes sebagai suatu alat penilaian yang selama ini digunakan guru dengan penilaian portofolio sebagai salah satu inovasi dalam pelaksanaan penilaian. Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari pers hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya, lebih terbuka dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan pembelajaran.39 Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi, secara ringkas dapat diuraikan sebagi berikut:40 1) Tes a) Tes biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual peserta didik melalui penguasaan materi pelajaran b) Guru berperan sangat dominan dalam proses penilaian sedangkam peserta didik sebagai orang yang dinilai c) Kriteria penilaian ditentukan satu untuk semua d) Keputusan berdasarkan penilaianditentukan sendiri oleh guru e) Penilaian dilakukan dengan berorientasi pada pencapaian hasil belajar
39
Muhammad Hatta.,op.cit. hlm. 96. Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kharisma Putra Sanjaya, 2010), hlm. 365. 40
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
f) Penilaian
merupakan
kegiatan
yang
terpisah
dengan
pembelajaran g) Penilaian melalui tes biasanya dilakukan pada akhir program pembelajaran. 2) Penilaian portofolio a) Penilaian portofolio menilai seluruh aspek perkembangan peserta didik, baik intelektual, minat, sikap, dan keterampilan b) Peserta didik terlibat dalam proses penilaian dengan menillai dirinya sendiri mengenai kemampuan dan perkembangannya c) Kriteria penilaian ditentukan sesuai dengan karakteristik peserta didik d) Proses penilaian dan pengambilan keputusan dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru, siswa dan orang tua e) Penilaian berorientasi pada kemajuan, usaha yang dilakukan peserta didik termasuk pencapaian hasil belajar. f) Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran g) Penilaian portofolio dilakukan selama proses pembelajarn berlangsung. 4. Hasil Belajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannnya tentang “belajar”. Seringkali pula rumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber dan literatur. Meskipun ada perbedaanperbedaan di dalam rumusan pengertian tersebut dari masingmasing ahli, namun secara prinsip akan ada kesamaankesamaannya. Belajar dianggap sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan. Dalam Wina Sanjaya, Hilgrad mengungkapkan pengertian belajar “learning is the process by wich an activity originates or changed through training procedurs(wether in the laboratory or in the naural environment)as distingguished from changes by factors not atributable to training” bagi Hilgrad, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun lingkungan alamiah.41 Sedangkan Oemar Hamalik belajar adalah modofikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 42 Burton dalam sebuah buku “the guidance of learning activitities” merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara invidu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan James O Whittaker mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.43 Dari sejumlah pandangan dan devinisi tentang belajar, akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari pembelajaran yang telah dievaluasi. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta didik.
44
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Sebagaimana definisi belajar yang diungkapkan oleh Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid berikut.45
ان اﻟﺘﻌﻠّﻢ ھﻮ ﺗﻐﯿﯿﺮ ﻓﻰ ذھﻦ اﻟﻤﺘﻌﻠّﻢ ﯾﻄﺮأ ﻋﻠﻰ ﺧﺒﺮة ﺳﺎﺑﻘﺔ... ﻓﯿﺤﺪث ﻓﯿﮭﺎ ﺗﻐﯿﯿﺮا ﺟﺪﯾﺪا (Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru).
41
Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 235. Oemar Hamalik, Op.Cit. hlm.36 43 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,2009), hlm.35 44 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 42
hlm.20. 45
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Perubahan aspekaspek perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, tipe hasil belajar yang dapat dicapai penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merancang pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar peserta didik, disamping diukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipetipe hasil belajar peserta didik dimiliki peserta didik. a. Ranah kognitif 1) Tipe hasil belajar : pengetahuan Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Namun tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya. Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa. Misal hafal
suatu
rumus
akan
menyebabkan
paham
bagaimana
menggunakan rumus tersebut. 2) Tipe hasil belajar: pemahaman Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Karakteristik soalsoal pemahaman sangat mudah dikenal. Misalnya mengungkapkan tema, topik atau masalah yang sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan, tetapi materinya berbeda. 3) Tipe hasil belajar : aplikasi Apllikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
aplikasi. Mengulangulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan. 4) Tipe hasil belajar: analisis. Analisis adalah memilah suatu integritas menjadi unsurunsur atau bagianbagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya. Analisis merupakan
kecakapan
yang
kompleks,
yang
memanfaatkan
kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilah integritas menjadi bagianbagian yang tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya dan untuk hal lain memahami cara bekerjanya dan untuk hal lain lagi memahami sistematikanya. Bila kecakapan analisis telah dapat berkembang pada seseorang, maka ia akan dapat mengaplikasikannnya pada situasi baru secara kreatif. 5) Tipe hasil belajar: sintesis Penyatuan unsurunsur atau bagianbagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. 6) Tipe hasil belajar : evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang munkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, dan laianlain. Dalam tes esai, stadar atau kriteria tersebut muncul dalam bentuk frase “menurut pendapat saudara”. b. Ranah afektif. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi, penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru.para guru lebih banyak menilai ranah kognitif sematamata. Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. c. Ranah psikomotor. Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. 46 Dalam proses belajar mengajar disekolah saat ini, tipe hasil belajar kognitif lebih dominan jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar bidang afektif dan psikomotoris. Sekalipun demikian tidak berarti bidang afektif dan psikomotoris diabaikan sehingga tidak perlu dilakukan penilaian. Yang menjadi persolan ialah bagaiamana menjabarkan tipe hasil belajar tersebut sehingga jelas apa yang seharusnya dinilai. Tipe hasil belajar ranah afektif berkenaan dengan perasaan, minat dan perhatian, keinginan, penghargaan dan lainlain. Tipe hasil belajar ranah psikomotoris berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungankecenderungan untuk berperilaku. Sedangkan penilaian hasil belajar matematika peserta didik dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu: kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran dan komunikasi, kemampuan pemecahan masalah47. Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika seperti yang dikeluarkan oleh depdiknas sebagai berikut. a. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah b. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
46
Nana Sudjana, op.cit., hlm.2330 TIM PPPG Matematika, Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah, (Yogyakarta: Depdiknas, 2005), hlm. 59 47
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
c. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika d. mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah e. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah48 Hasil belajar memiliki manfaat bagi peserta didik maupun guru. Bagi peserta didik hasil belajar dapat digunakan untuk: (1) mengetahui apakah dia sudah menguasai bahan yang diajarkan oleh guru, (2) mengetahui bagian mana yang belum dikuasainya sehingga dia bisa mempelajarinya sebagai upaya perbaikan, (3) memperbesar motivasi untuk belajar lebih giat dan (4) sebagai diagnosa untuk menentukan bagian mana yang sukar dikuasai. Manfaat hasil belajar bagi guru yaitu: (1) mengetahui peserta didik yang sudah menguasai sepenuhnya bahan yang disajikannya, dengan telah dinyatakan tuntas, maka ia boleh mengikuti pembelajaran selanjutnya, (2) mengetahui peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya bahan yang dibelajarkannya sehingga padanya perlu mengikuti pembelajaran remedial, (3) mengetahui apakah bahan yang dibelajarkan sudah sesuai dengan program yang harus disampaikan kepada peserta didik dan (4) mengetahui apakah metoda yang digunakan dalam pembelajaran yang ia kembangkan sudah tepat. Bila sebagian besar peserta didik memperoleh nilai rendah, boleh jadi metode atau strategi pembelajaran yang dia kembangkan kurang tepat.
48
hlm. 346.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Umum, (Jakarta: Depdiknas, 2002),
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
5. Tinjauan Materi tentang Relasi dan Fungsi a. Pengertian Relasi Dalam kehidupan seharihari, banyak kita temukan hubungan, misalnya, hubungan pertemanan, hubungan pekerjaan, dan hubungan keluarga. Kata “hubungan” dapat digunakan untuk menghubungkan dua kelompok (himpunan) dan hubungan tersebut memiliki ssebuah “nama”. Misalkan ada dua kelompok, yaitu kelompok nama orang dan nama pekerjaan, lalu kedua kelompok tersebut kita hubungkan dengan nama hubungan “bekerja sebagai”, terlihat pada gambar berikut:
Kelopok Nama Orang
Kelompok Pekerjaan
Bekerja Sebagai Yuni Nanda. Ita Hidia Helen
Guru Dokter Perawat Pedagang Pramugari . Dosen
Berdasarkan gambar di atas, kita dapat menyatakan hubungan berikut ini. Yuni bekerja sebagai guru dan pedagang, Nanda bekerja sebagai pramugari, Ita bekerja sebagai dosen, Hidia tidak mempunyai mempunyai pekerjaan. Jadi relasi adalah hubungan antara anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan lain. Atau dapat dikatakan bahwa dua himpunan A dan himpunan B mempunyai hubungan (relasi), jika ada anggota himpunan A yang berpasangan dengan anggota himpunan B.49
49
Cucun Cunayah, Matematika Ringkasan dan Bank Soal, (Bandung:Yrama Widya.2008), cet. 10, hlm 81.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Suatu relasi (hubungan) dari dua himpunan dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu: diagram panah, diagram cartesius, himpunan pasangan berurutan.50 b. Fungsi dan Korespondensi satusatu 1) Pengertian Fungsi Fungsi (pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus yang menghubungkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himnpunan B. 51 2) Domain, kodomain, dan range a) domain yaitu daerah asal b) kodomain yaitu daerah kawan c) range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian dari kodomain. Misalkan suatu fungsi dinyatakan dengan diagram panah berikut.
Dari diagram panah tersebut dapat dikatakan bahwa: Himpunan A = {1, 2, 3}disebut domain Himpunan B = {2, 4, 6, 8}disebut kodomain Himpunan semua peta, {2, 4, 6}disebut range 3) Notasi Fungsi Jika pada fungsi di atas anggota dari himpunan A dinotasikan dengan x dan anggota dari himpunan B dinotasikan dengan 2x, serta fungsi di atas dinamakan f, maka fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah di atas, dapat dinotasikan menjadi 50
Sukono Wilson Simangunsong, Matematika untuk SMP kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 50. 51 Asyono, Matematika Kelas VIII SMP & MTs, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 41.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
f : x 2 x , artinya fungsi f memetakan setiap x A ke 2 x B , atau 2 x adalah peta dari x oleh fungsi f. 52 Contoh: Fungsi f memetakan setiap x anggota domain ke 2 x 1 dari kodomain. a)
Tuliskan notasi fungsinya
b) Tulis rumus f c)
Tentukan nilai dari f (2), f (5), dan f (1)
Jawab: a)
Notasinya f : x 2 x 1
b) Rumusnya f ( x) 2 x 1 c)
Nilai f (2) 2(2) 1 (menggantikan variabel x dengan 2) 4 1 5
Nilai f (5) 2(5) 1 (menggantikan variabel x dengan 5) 10 1 9
Nilai f (1) 2(1) 1 (menggantikan variabel x dengan 1) 2 1 3
4) Grafik fungsi Contoh: Diketahui suatu fungsi dinotasikan dengan f : x x 1 Jika domainnya, D f = {0, 1, 2, 3, 4}dan kodomainya bilangan cacah,maka tentukan rangenya dan gambar grafiknya Jawab: Notasi
f : x x 1 dapat dirumuskan menjadi
sehingga :
52
Untuk x = 0, maka
f (0) = 0+1= 1
x =1
f (1) = 1+1= 2
x =2
f (2) = 2+1 = 3
Cucun Cunayah, Op. Cit, hlm. 83.
f ( x) x 1 ,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
x =3
f (3) = 3+1 = 6
x =4
f (4) = 4+1= 5
Jadi, rangenya R f = {1, 2, 3, 4, 5} Grafik fungsinya:
Jika fungsi f : x x 1 domain dan kodomainya pada himpunan bilangan real, maka untuk menggambarkan grafik fungsinya , terlebih dahulu dibuat tabel sebagai berikut:
x
…
4
3
2
1
0
1
2
3
4
…
x 1
…
3
2
1
0
1
2
3
4
5
…
Misalkan x +1 = y Grafik fungsinya:
5) Banyak Pemetaan yang mungkin dari dua himpunan Jika banyaknya anggota himpunan A adalah a atau n (A) = a dan banyaknya anggota himpunan B adalah b atau n (B) = b, naka banyaknya pemetaan yang mungkin
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dari A ke B adalah b a dari B ke A adalah a b 6) Korespondensi satusatu Suatu relasi dari himpunan A ke hipunan B disebut korespondensi satusatu, jika setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B, dan setiap anggota himpunan B dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan A. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dua himpunan A dan B dikatakan berkorespondensi satusatu jika: banyak anggota himpunan A sama dengan banyak anggota himpunan B atau (A) = n (B). Setiap anggota A berpasangan dengan satu anggota B, dan sebaliknya Misalkan n (A) = n (B) = k, maka banyaknya korespondensi satu satu yang mungkin dari A ke B atau sebaliknya ada 1 2 3 … k.
B. Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan penelitipeneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya. Diantaranya yang pertama penelitian berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Kerja Kelompok dengan Penilaian Portofolio pada Pembelajaran Pecahan Desimal untuk Siwa Kelas VI SD Bumirejo 1 Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005”. disusun oleh Wuryaningsih (NIM 4102903116). Mahasiswa UNNES. Penelitian itu bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai penerapan kerja kelompok dengan penilaian portofolio dalam pembelajaran matematika, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI SD Bumirejo I kecamatan mungkid kabupaten magelang tahun pelajaran 2004/2005. Selain itu aktivitas peserta didik selama pembelajaran menjadi lebih aktif dan sikap
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
peserta didik terhadap pelajaran matematika menjadi lebih positif.53 Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan menggunakan penilaian portofolio dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Yang kedua yaitu skripsi yang disusun oleh Kintoko (NIM 4101401051) mahasiswa UNNES
yang berjudul “ Pengaruh Penerapan
Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi belajar matematika Pokok bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006”, telah membuktikan ada pengaruh antara penerapan penilaian portofolio terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan teorema phythagoras pada peserta didik kelas 2 semester 1 SMP Negeri I Bojong pekalongan tahun ajaran 2005/2006 , dengan besarnya pengaruh mencapai 19,277 %.54 Penelitian lainnya tentang keefektifan model pembelajaran penugasan portofolio telah dilakukan oleh Yuliani Nurani. Dalam tesisnya terbukti bahwa model
pembelajaran
penugasan
portofolio
merupakan
suatu
model
pembelajaran yang sesuai dengan satuan kredit semester yang berlaku bagi pelaksanan proses pembelajaran di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Jakarta (IKIP). Mengingat semua komponen yang terdapat dalam SKS, yaitu pembelajaran tatap muka, terstruktur dan mandiri dapat diaplikasikan ke dalam model pembelajaran portofolio yang terdiri dari empat fase, yaitu fase pemberian tugas, pelaksanaan tugas, reses dan pertanggungjawaban tugas. Selain itu terbukti dari uji keefektifan model pembelajaran bahwa peserta didik yang menggunakan model pembelajaran penugasan pportofolio hasilnya lebih tinggi dari peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional.55
53
Wuryaningsih, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Kerja Kelompok Dengan Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran Pecahan Desimal Untuk Siswa Kelas VI SD Bumirejo I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005, (Semarang: UNNES, 2004), hlm.125. 54 Kintoko, op.cit., hlm.72. 55 Yuliani Nurani Sujiono, op.cit., hlm 16.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berangkat dari penelitian yang telah ada, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan penilaian portofolio untuk materi pokok dalam pembelajaran matematika yang berbeda yaitu materi materi pokok relasi dan fungsi. Peneliti akan mengadakan penelitian di MTs NU Nurul Huda Semarang, yang mana ratarata hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah, dan penelitian yang akan dilaksanakan ini tergolong penelitian kuantitatif.
C. Kerangka Berpikir Ada fenomena yang menarik dalam penilaian matematika disekolah pada saat ini. Hal ini dikarenakan adanya perubahan kurikulum pendidikan yang sering terjadi di Indonesia saat ini. Perubahan yang terjadi saat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas guru dan peserta didiknya. Dengan adanya perubahan kurikulum secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap konsep penilaian peserta didik yang diberikan oleh guru. Menilai adalah mencari informasi tentang pengalaman belajar peserta didik. Informasi yang didapatkan ini dapat dijadikan sebagai acuan guru untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik. Biasanya dalam mendapatkan informasi ini guru hanya melihat dari nilai akhir saja. Sehingga dalam penilaian yang sering terjadi adalah guru memberikan nilai sesuai dengan hasil akhirnya tanpa harus memperhatikan proses dari mana peserta didik itu mendapatkan nilai bagus atau nilai buruk. Penilaian seperti itu kadang membuat peserta didik merasa bahwa guru dalam menilai peserta didiknya tidak adil. Sehingga tidak jarang membuat peserta didik menjadi malas belajar karena penilaian yang dirasa tidak adil. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini penilaian lebih diarahkan kepada dari mana peserta didik dapat memperoleh nilai baik atau buruk. Cara mendapatkan informasi ini guru dituntut untuk mengumpulkan dan membukukan setiap tugastugas yang diberikan kepada peserta didik oleh guru secara terstruktur. Guru juga harus memperhatikan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
catatan perilaku harian peserta didik dalam catatan anekdot. Penilaian bentuk ini sangat efektif karena meliputi banyak aspek. Dan penilaian ini lebih dikenal dengan sebutan penilaian portofolio. Dalam penilaian portofolio guru akan mengetahui seberapa besar minat peserta didik terhadap suatu mata pelajaran dan
bagaimana
peserta didik
dapat
menyelesaikan
suatu
permasalahan. Dari sini dapat menilai apakah peserta didik tersebut berhak untuk mendapatkan nilai baik atau buruk. Penilaian portofolio lebih bersifat objektif, terbuka dan kolaboratif maka peserta didik akan tahu dan paham mengapa mereka bisa mendapat nilai yang sedemikian rupa. Penilaian portofolio ini juga menuntut peserta didik untuk menilai dirinya sendiri melalui sebuah refleksi diri. Refleksi diri ini biasanya berisi tentang gambaran pengalaman belajarnya. Karena sifatnya yang objektif dan terbuka maka peserta didik juga dapat melihat secara keseluruhan bagaimana cara mereka belajar selama ini dan mengapa nilai yang mereka dapatkan juga demikian. Dari sini peserta didik diharapkan akan mampu merubah pola belajarnya untuk meningkatkan hasil belajarnya. Salah satu prinsip pembelajaran adalah “mulai dari konkret ke abstrak”. Prinsip itu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi tentang suatu perkara yang dipilihkan oleh guru. Peserta didik akan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran dan penilaian, jika peserta didik juga ikut memilih hal yang harus dieksplorasi, sesuai dengan minatnya atau gaya belajarnya. Portofolio merupakan tempat bagi pesera didik untuk secara aktif memilih hal yang dieksplorasi, dan menunjukkan bukti tentang kompetensi pesera didik, di luar hasil tes. Dengan kata lain, di samping mengaktifkan peserta didik, portofolio memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut serta dalam penilaian atas dirinya. Maka dari itu penilaian portofolio diharapkan sebagai alternatif baru yang efektif terhadap hasil belajar peserta didik.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
D. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.56 Menurut Nana Sudjana hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau pertanyaan penelitian yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori.57 Hipotesis penelitian dapat juga diartikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Huda Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1988), hlm. 71. 57 Nana Sudjana dan Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, (Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 1992), Cet. I, hlm. 11.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, penelitian kuantitatif yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penilaian portofolio terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Huda Semarang
B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2010 – Oktober 2010 yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan laporan. b. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU Nurul Huda Semarang. Jl Irigasi Utara Mangkang Kulon Semarang.
C. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.58 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel Bebas (independent) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependent).59 Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik penilaian. Adapun teknik penilaian yang dimaksud dalam penelitian ini ada dua kategori. Pertama, penilaian portofolio yang akan diterapkan pada kelas eksperimen. Kedua, penilaian konvensional yang akan diterapkan pada kelas kontrol. 58 59
Suharsini Arikunto, op.cit., hlm 118 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2005), hlm. 3.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Variabel Terikat (dependent) Variabel terikat yaitu variabel dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.60Variabel terikat dalam penelitan ini adalah hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII semester I MTs NU Nurul Semarang .
D. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat.61Adapun metode penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode “true eksperimental design” yang berdesain “posttest-only control design”, karena tujuan dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment. Adapun pola desain penelitian ini sebagai berikut. 62 Gambar 3.1 Posttest-only control design R1
X
R2
O1 O2
Keterangan : R1 = Random (keadaan awal kelompok eksperimen) R2 = Random (keadaan awal kelompok kontrol) X = Treatmen (perlakuan) O1 = Pengaruh diberikannya treatmen O2 = Pengaruh tidak diberikannya treatmen Dalam desain ini terdapat dua kelompok masingmasing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi treatmen atau perlakuan dan kelompok yang kedua tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas
60
Ibid. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm.179. 62 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 112. 61
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok atau kelas kontrol.63 Mengacu pada desain penelitian tersebut, peneliti menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penilaian portofolio dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan penilaian portofolio atau tetap dengan penilaian sebelumnya yaitu penilaian konvensional. Gambar 3.2 Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut Data nilai ulangan harian matematika materi sebelumnya kelas VIII Uji Normalitas, Homogenitas Dipilih kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba Kelas VIII A dengan penilaian portofolio untuk kelompok eksperimen
Kelas VIII B dengan Penilaian konvensional (uraian) untuk kelompok kontrol
Kelas IX sebagi Kelas Uji Instrument Uji Coba Instrumen Tes
Analisis untuk menentukan instrumen tes yang baik
Analisis Tes tentang materi pokok Relasi dan Fungsi
Membandingkan tes tentang materi pokok Relasi dan Fungsi dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
Menyusun hasil penelitian
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai 63
Ibid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya.64 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs. NU NURUL HUDA Semarang tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 194 dan berada dalam 4 kelas. Populasi diasumsikan homogen dengan alasan sebagai berikut: a. Latar belakang pengaturan pembagian kelas tersebut secara acak dan tidak berdasarkan rangking sehingga tidak ada kelas unggulan. b. Semua kelas diajar oleh guru yang sama. c. Semua kelas diberlakukan kurikulum dan cara pengajaran yang sama. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 65 Sampel penelitian ini diambil dua kelompok dengan menggunakan teknik random cluster.66Kelompok pertama sebagai eksperimen yaitu kelas VIII A dan kelompok kedua sebagai kontrol yaitu kelas VIII B (daftar peserta didik kelas VIIIA terdapat pada lampiran 1 dan VIII B pada lampiran 2).
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula.67 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang proses penilaian yang biasa digunakan oleh Bapak Rif'an, S.Pd selaku guru matematika di kelas VII serta kendala dan hambatan yang terjadi dalam pembelajaran selama ini.
64
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Penerbit Tarsito, 1996), hlm. 6. Ibid., hlm. 118. 66 Nana Sudjana dan Ibrahim, hlm. 9293. 67 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 223 65
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data namanama peserta didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian, serta untuk memperoleh data nilai ulangan harian pada materi sebelumnya, yang kemudian nilai tersebut digunakan untuk pengujian data awal sehingga didapatkan kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok eksperimen dan kontrol c. Tes Tes dipakai untuk mengukur ada tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Instrumen yang berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. 68 Metode tes ini dipakai untuk memperoleh data mengenai hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan materi matematika yang diajarkan dengan menggunakan metode penilaian portofolio. 2. Uji Coba Instrumen Tes Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian ini diadakan uji coba instrument dahulu. Tujuannya agar diperoleh instrumen yang baik, yaitu yang memenuhi kriteria valid, reliabel, memiliki daya pembeda yang baik dan tingkat kesukaran yang sedang. a. Analisis Validitas Analisis validitas dilakukan untuk menguji instrument apakah dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Untuk mengetahui validitas item soal uraian digunakan rumus korelasi product moment, yang rumus lengkapnya adalah sebagai berikut.
r
xy
N xy ( x )( y ) { N x 2 ( x ) 2 }{ N y 2 ( y ) 2 }
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara x dan y
N = jumlah peserta didik 68
Ibid.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
x = skor butir soal (item) y = skor total butir soal Setelah dihitung rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitung rtabel maka dikatakan soal valid. 69 b. Analisis Reliabilitas Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap, artinya apabila dikenakan pada obyek yang sama maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mengetahui reliabel item soal uraian digunakan rumus Alpha, adapun rumus lengkapnya sebagai berikut70: n 1 n 1
r11 =
2 i
2 t
dengan
2
x2
x 2 N
N Keterangan:
r11
= reliabilitas yang dicari 2 i
= jumlah varians skor tiaptiap item
t 2 = varians total71 Setelah didapat harga r11 , harga r11 dibandingkan dengan harga rtabel. Jika r hitung > r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel. 72 c. Analisis Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang 69
menunjukkan
Ibid., hlm 72. Ibid., hlm. 97. 71 Ibid., hlm 97106. 72 Ibid., hlm 109. 70
besarnya
daya
pembeda
disebut
indeks
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
diskriminasi (D). Pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu soal ”terbalik” menunjukkan kualitas teste. Yaitu anak yang pandai disebut bodoh dan anak yang bodoh disebut pandai.73 Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: D PA PB dengan PA
A n A S m
dan
PB
B n B S m
Keterangan: D
= indeks daya pembeda
A B
= Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok
bawah Sm
= Skor maksimum tiap soal
nA
= Jumlah peserta tes kelompok atas
nB
= Jumlah peserta tes kelompok bawah
Untuk soal uraian n A n B = 27% x N, N adalah jumlah peserta tes. Kriteria Daya Pembeda (D) adalah sebagai berikut. D 0,00
(sangat jelek)
0,00 < D 0,20
(jelek)
0,20 < D 0,40
(cukup)
0,40 < D 0,70
(baik)
0,70 < D 1,00
(baik sekali)74
d. Analisis Tingkat Kesukaran Ditinjau dari segi kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah 73
Ibid., hlm 211214. Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 2, hlm. 3147. 74
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tidak
merangsang
peserta
didik
untuk
mempertinggi
usaha
penyelesaiannya. Soal yang terlalu sulit akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencobanya lagi karena di luar jangkauan kemampuannya.75 Tingkat kesukaran
soal
untuk
soal uraian
dapat
ditentukan
dengan
menggunakan rumus: P
x N .S m
Keterangan: P
: tingkat kesukaran soal
x
: banyaknya peserta didik yang menjawab benar
Sm
: skor maksimum
N
: Jumlah seluruh peserta tes
Kriteria 0,00 < P ≤ 0,30 (Soal sukar) 0,30 < P ≤ 0,70 (Soal sedang) 0,70 < P ≤ 1,00 (Soal mudah) 76
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal Adapun rumusnya adalah:
75 76
Ibid., hlm 207. Surapranata, op. cit, hlm. 12 dan 21.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
k
2
x Oi EEi i 2
i 1
Keterangan:
x 2 : harga ChiKuadrat Oi : frekuansi hasil pengamatan Ei : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval Jika x2hitung < x2(1α)(k1) 2
berdistribusi normal, jika x
table,
maka H0 diterima artinya populasi
hitung
≥ x2(1α)(k1), maka H0 ditolak artinya
populasi tidak berdistribusi normal dengan taraf signifikasi 5% dan dk=k1.77 b. Uji Kesamaan Dua Varian (Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan rumus :
F
Varians terbesar Kriteria pen gujian hipotesis jika x 2 hitung x 2 1 k 1 dengan Varians terkecil
taraf signifikan 5% dan dk = k – 1 maka Ho ditolak artinya tidak homogen. c. Uji Kesamaan Dua Ratarata Uji kesamaan dua ratarata dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok bertitik awal sama sebelum dikenai treatmen. Untuk menguji ini digunakan t tes. Adapun hipotesis yang digunakan dalam uji kesamaan dua ratarata ini adalah H0 : 1 = 2 H1 : 1 ≠ 2 Keterangan:
77
1
= ratarata nilai matematika kelompok eksperimen.
Sudjana, Op.Cit, hlm. 231.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
2 = ratarata nilai matematika kelompok kontrol. Adapun rumus yang digunakan adalah sebaga berikut : X1 X 2
t s
1 1 n1 n 2
dengan (n1 1) s12 (n2 1) s 22 s n1 n2 2 2
Keterangan: X 1 : skor ratarata dari kelompok eksperimen X 2 : skor ratarata dari kelompok kontrol
n1 : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen n2 : banyaknya subjek dari kelompok kontrol s12 : varians kelompok eksperimen s 22 : varians kelompok kontrol
s2
: varians gabungan Dengan criteria pengujian terima H0 apabila – t_tabel < t_hitung
< t_tabel,
t tabel t1 1
2
dengan derajat kebebasan (dk) n1 n2 2 ,
taraf signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya. 2. Analisis Tahap Akhir. Sebelum melakukan analisis tahap akhir ini, terlebih dahulu melakukan analisis dan penskoran, baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Sehingga nilai yang dihasilkan tersebut yang kemudian digunakan pada analisis data tahap akhir. Adapun tahapannya sebagai berikut; a. Uji Normalitas Langkahlangkah pengujian normalitas sama dengan langkah langkah uji normalitas pada analisis tahap awal.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
b. Uji Homogenitas Langkahlangkah
pengujian
kesamaan
dua
varians
(homogenitas) sama dengan langkahlangkah uji kesamaan dua varians (homogenitas) pada analisis tahap awal. c. Uji Perbedaan RataRata (Uji Pihak Kanan) Uji perbedaan ratarata yang di gunakan adalah uji satu pihak (uji t) yaitu pihak kanan. Hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut. H0 : 1 2 H1 : 1 > 2 Keterangan:
1 = ratarata hasil belajar matematika pada materi relasi dan fungsi dengan menggunakan penilaian portofolio.
2 = ratarata hasil belajar matematika pada materi relasi dan fungsi dengan penilaian konvensional (uraian) . Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji t sebagai berikut.78 2
2
2 2 Jika x hitung < xtabel maka 1 2 atau kedua varians sama
(homogen). Persamaan statistik yang digunakan adalah: t=
X1 X 2 1 1 S n1 n2
dimana 2
s =
(n1 1) s1 (n 2 1)s 2 n1 n2 2
2
Keterangan:
78
X1
= Nilai ratarata dari kelompok eksperimen
X2
= Nilai ratarata dari kelompok kontrol
Ibid., hlm. 239243.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
s1
2
s2
= Varians dari kelompok eksperimen 2
= Varians dari kelompok kontrol
s
= Standar deviasi
n1
= Jumlah subyek dari kelompok eksperimen
n2
= Jumlah subyek dari kelompok kontrol Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika thitung < t (1 ) dan
tolak H 0 jika t mempunyai hargaharga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah ( n 1 + n 2 2 ) dengan peluang (1 ).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan studi lapangan untuk memperoleh data nilai post test dari hasil tes setelah dikenai treatment. Untuk kelompok eksperimen dikenai treatment penilaian portofolio. Sedangkan untuk kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak dikenai treatment. Data nilai tersebut yang akan dijadikan barometer untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini. Adapun nilai post test peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel.4.1. Data Nilai post test kelas eksperimen dengan penilaian portofolio No 1 2 3 4 5 6
Nama Peserta Didik Abdillah Munif Achmad Reza Fauzan Adi Nugroho Aditya Kurtianto Agus Ulwiyah Ahmad Toyib
Kode E_1 E_2 E_3 E_4 E_5 E_6
Nilai 60 60 55 80 85 85
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 Jumlah
Aisyatul Khoiryah Akbarudin Majid Andy Gusmawan Arif Nasifudin Arinta Kusuma Dewi Awwalu Udchulisyabid Badrus Sholeh Carolina Wahyu Mahardika Cindy Anindia Septiana Puspa Devi Dawimatut Tasbiyah Dewi Safitri Dian Rafiul Mujtaba Didik Rizky Prabowo Fachri Achmad Maulana Fakhri Auliaurrahman Farikhin Izmi Afidah Khoriah Lana Fauziah M.Aris Syafiqul kamal Maulana Iqomuddin Muhamad Yourda Farruk Muhammad Khotibul Umam Muslim Na'imatul Musyofa Nur Afiati Shofa Nur Aini Maskhufah Nur Lailatus salamah Nurul Hidayah Oktaviano Cahya Natalia Puput Afiyani Salvi I'tishomah Samsul Hadi Sendra Guna Pratama Sinta Ardiyati Siti Nur Ulfiyanti Umi Nailatun Nadifah Wahyu Pratama Wahyu Suryanto Yana Hanif Rosiawan Yulinda Andreany Ziyan Walidatirrijal Zulfa Maulina Eka Purnama
E_7 E_8 E_9 E_10 E_11 E_12 E_13 E_14 E_15 E_16 E_17 E_18 E_19 E_20 E_21 E_22 E_23 E_24 E_25 E_26 E_27 E_28 E_29 E_30 E_31 E_32 E_33 E_34 E_35 E_36 E_37 E_38 E_39 E_40 E_41 E_42 E_43 E_44 E_45 E_46 E_47 E_48 E_49 49
75 75 40 90 85 75 75 65 80 65 70 60 90 60 80 60 60 80 70 70 60 60 70 50 50 70 65 70 70 55 75 65 65 75 45 40 40 45 75 75 50 85 90 3295
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel.4.2 Data nilai post test kelas control dengan penilaian konvensional No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Peserta Didik Achmad Rochani Aenum Kholid Ahmad Sholeh Alvian Badrul Millah Anom Wisnu Hermawan Ardi Purwanto Arif Maulana Budiyanto Atho'urrohmah Aulia Risma Putri Cholifah Novia Saputri Dayung Nasti Setiawan Dewi ajeng kartini Dhimas Kuncoro Adhi Didik Prasetyo Dzikri Firmansyah Edi Sopiyan Eka Asih Wulandari Evi Handayani Ningsih Faiza Noor Shofiyani Faizul Khanafi Farkhah Murikhah Fitri Friska Dwi Septiyani Hendrik Kurniawan Hikmah Arinan Naja Ifkhatul Shofa Ika Nurhasanah Latifah M.Prasojo Muhammad Ali Mujtaba Muhammad Eka Sektiarto Mukholifatun Mustafa Kamal Nilna Nindawati Nur Azmira Aryani Novan Riyanto Nur Fatikhahti Baiti Nur Khanifah Tsaniati Nur Kholis
Kode K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10 K_11 K_12 K_13 K_14 K_15 K_16 K_17 K_18 K_19 K_20 K_21 K_22 K_23 K_24 K_25 K_26 K_27 K_28 K_29 K_30 K_31 K_32 K_33 K_34 K_35 K_36 K_37 K_38 K_39
Nilai 60 60 55 50 55 70 45 55 45 70 60 80 40 70 50 60 55 60 55 60 70 65 50 70 65 50 45 65 50 65 70 65 80 55 65 80 55 65 70
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
40 41 42 43 44 45 46 47
Nur Lailatus Sobah Nur Oktafiani Nurul Mufidah Rizky Wahyu Priyanto Rizqi Hamidun Majid Rohmah Hidayati Sayidul Anam Sri Intan Puji Astuti Jumlah
K_40 K_41 K_42 K_43 K_44 K_45 K_46 K_47 47
60 60 50 45 60 50 45 50 2775
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Instrumen Tes dan Analisis Butir Soal Instrumen Sebelum instrumen tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi, perlu dilakukan beberapa langkah supaya mendapatkan instrumen yang baik. Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut. a. Mengadakan pembatasan materi yang diujikan Dalam penelitian ini materi pokok yang akan diujikan adalah relasi dan fungsi yang terdiri dari tiga kompetensi dasar yaitu memahami relasi dan fungsi, menentukan nilai fungsi, dan membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat cartesius. b. Menyusun kisikisi Kisikisi instrumen atau tes uji coba dapat dilihat pada tabel di lampiran 4. c. Menentukan waktu yang disediakan Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan soalsoal uji coba tersebut selama 80 menit dengan jumlah soal 5 yang berbentuk uraian. d. Analisis butir soal hasil uji coba instrumen Sebelum instrumen diberikan pada kelompok eksperimen sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen kepada kelompok uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah memenuhi kualitas soal yang baik atau belum. Adapun alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi validitas tes, reliabilitas
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
tes, tingkat kesukaran, dan daya beda. 1) Analisis validitas tes Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butirbutir soal tes. Butir soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan. Sedangkan butir soal yang valid berarti butir soal tersebut dapat mempresentasikan materi garis dan sudut yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (
rhitung
)
dikonsultasikan dengan harga kritik r product momen, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga
rhitung rtabel
dikatakan valid. Sebaliknya bila harga
maka butir soal tersebut
rhitung rtabel
maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal pada lampiran 8 diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal No Soal 1 2 3 4 5
Validitas rhitung
rtabel
0.334 0.625 0.647 0.736 0,726
0.312
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
2) Analisis Reliabilitas Tes Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 10, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 0,759, sedang rtabel product moment dengan taraf signifikan 5 % dan n = 40 diperoleh
rtabel =
0.312, karena r11 > rtabel artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3) Analisis Tingkat Kesukaran Berdasarkan hasil perhitungan koefisien tingkat kesukaran butir soal pada lampiran 11 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.4 Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir No Soal
Tingkat Kesukaran
1 2 3 4 5
Keterangan
0.82 0.7 0.7 0.73 0.74 Tabel 4.5
Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah
Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal No
Kriteria
No. Soal
Jumlah
Persentase
2
Sedang
2,3
2
40%
3
Mudah
1,4,5
3
60 %
4) Analisis Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah sebagai berikut. D 0,00 adalah soal sangat jelek 0,00 < D 0,20 adalah soal jelek 0,20 < D 0,40 adalah soal cukup 0,40 < D 0,70 adalah soal baik 0,70 < D 1,00 adalah soal baik sekali
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal pada lampiran 13 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Perhitungan Koefisien Daya Beda No Soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1 0.3 2 0.34 3 0.39 4 0,53 5 0,56 Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14
Cukup Cukup Cukup Baik Baik
2. Analisis Data Nilai Pretest a.
Uji Normalitas Data nilai awal kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh dari data nilai ulangan harian pada materi sebelum materi pokok relasi dan fungsi sebelum mendapat perlakuan. Untuk data lengkapnya ada pada lampiran 15 1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal H1 = Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: k
2 i 1
(Oi Ei) 2 Ei
Keterangan : X2= Chi Kuadrat Oi=Frekuensi hasil pengamatan Ei = Frekuensi yang diharapkan 2 2 Kriteria yang digunakan diterima Ho = hitung < tabel
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari data nilai awal akan diuji normalitas untuk menunjukkan kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun langkah langkah pengujian normalitas sebagai berikut:
Membuat tabel distribusi
Nilai maksimal
= 100
Nilai minimal
= 25
Rentang
= 100 25 = 75
Banyak kelas
= 1 (3,3) log 49 1 5.578 6.578
dibulatkan 7 Panjang kelas
= rentang: banyak kelas = 75 : 7 = 10,7143
dibulatkan 11 Tabel 4.7 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen Rentang nilai 25 – 35 36 – 46 47 – 57 58 – 68 69 – 79 80 – 90 91 – 101 Jumlah x
fi
xi
4 8 9 12 7 6 3 49
f
i
s
2
30 900 41 1681 52 2704 63 3969 74 5476 85 7225 96 9216 345 21955 2700 55.102 = 49
.x i f
n f i .xi f i .xi 2
2
xi
2
nn 1 8364006 7290000 = 2352 1074006 = 2352 = 456.6352 s = 456.635 = 21.369
2
f i .x i
f i .x i
120 328 468 756 518 510 288 2700
3600 13448 24336 47628 38332 43350 27648 170694
2
49 170694 2700 = 4949 1
Tabel 4.8 Frekuensi pengamatan dan frekuensi yang diharapkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Batas kelas (x)
z untuk batas kelas
P(Zi)
24.5 35.5 46.5 57.5 68.5 79.5 90.5 101.5
1.60 1.06 0.51 0.03 0.58 1.12 1.66 2.21
0.4452 0.3770 0.1950 0.0120 0.2190 0.3686 0.4515 0.4865
Luas tiap int. kelas
Frekuensi yg diharapkan
0.0682 0.1820 0.2069 0.2071 0.1496 0.0829 0.0349
3.3 8.9 10.1 10.1 7.3 4.1 1.7
Frekuensi pengamatan ( Oi )
4 8 9 12 7 6 3
Jumlah
O i
0.1291 0.0945 0.1282 0.3385 0.0149 0.9245 0.9725 2.6022
2tabel dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan 0,05 adalah 12.59. Karena 2 hitung 2 tabel , maka data berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol Membuat tabel distribusi Nilai maksimal
= 95
Nilai minimal
= 30
Rentang
= 95 30 = 65
Banyak kelas
= 1 (3,3) log 47 1 5.518 6.518 dibulatkan 7
Panjang kelas
2
Ei Ei
= rentang: banyak kelas = 65 : 7 = 9.2857 dibulatkan 10
Tabel 4.9 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol 2 2 fi xi f i .x i Rentang nilai xi f i .x i 30 – 39 2 34.5 1190.25 69 2380.5 40 – 49 4 44.5 1980.25 178 7921 50 – 59 11 54.5 2970.25 599.5 32672.75 60 – 69 11 64.5 4160.25 709.5 45762.75 70 – 79 9 74.5 5550.25 670.5 49952.25 80 – 89 7 84.5 7140.25 591.5 49981.75 90 – 99 3 94.5 8930.25 283.5 26790.75 47 357 22992 2818 188671 Jumlah 2818 f i .x i = 59.9574 x 47 f
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
n f i .xi f i .xi
2
2
2
s
nn 1 8867537 7941124 = 47.46 926413 = 2162 = 428.498 s = 428.498 = 20.7
2
=
47.188671 2818 4747 1
Tabel 4.10 Frekuensi pengamatan dan frekuensi yang diharapkan Batas kelas (x)
Z batas kelas
P(Zi)
29.5 39.5 49.5 59.5 69.5 79.5 89.5 99.5
1.47 0.99 0.51 0.02 0.46 0.94 1.43 1.91
0.4292 0.33889 0.1950 0.0080 0.1772 0.3264 0.4236 0.4719
Luas tiap int. kelas
Frekuensi yg diharapkan
0.0903 0.1439 0.2030 0.1693 0.1491 0.0973 0.0483
4.2 6.8 9.5 8.0 7.0 4.6 2.3 Jumlah
Frekuensi pengamatan ( Oi )
2 4 11 11 9 7 3
O i
1.1868 1.1302 0.2238 1.1652 0.5649 1.2911 0.2350 5.797
2tabel dengan dk = (k – 1) = (7 – 1) = 6. dan 0,05 adalah 12,59. Karena 2 hitung 2 tabel , maka data berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Nilai Awal pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen Hipotesis yang digunakan : H0 : σ12 = σ22 H1 : σ12 σ22 dengan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil Tabel 4.11 Sumber Data Homogenitas
2
Ei Ei
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sumber variasi
Kelompok Ekasperimen
Jumlah
Kelompok Kontrol
2945.00
2980.00
49
47
60.10
63.40
320.3019
241.4200
17.90
15.54
N X 2
Varians (s ) Standar deviasi
Berdasarkan rumus diperoleh:
320.3019 1,327 241.4200
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. 3. Analisis Data Nilai Post Test Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu hasil nilai akhir hasil belajar yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio materi pokok relasi dan fungsi dilakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi Kuadrat, sedangkan homogenitas dilakukan dengan uji bartlett. Hasil selengkapnya sebagai berikut: a.
Uji Normalitas 1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal Ha = data tidak berdistribbusi normal Pengujian hipotesis: k
2
x Oi EEi i 2
i 1
2 2 Kriteria yang digunakan diterima Ho= X hitung . X tabel
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Dari data tabel 4.1 akan diuji normalitas untuk menunjukkan kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun langkahlangkah pengujian normalitas sebagai berikut: Membuat tabel distribusi Nilai maksimal
= 90
Nilai minimal
= 40
Rentang
= 90 40 = 50
Banyak kelas
= 1 (3,3) log 49 1 5.578 6.578 = 7
kelas Panjang kelas
=
50 = 7,14 dibulatkan 8 7
Tabel 4.12 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen Rentang nilai 40 – 47 48 – 55 56 – 63 64 71 72 – 79 80 87 88 – 95 jumlah x
fi
xi
4 5 8 12 9 8 3 49
f
i
.x i f
s
2
43.5 1892.25 51.5 2652.25 59.5 3540.25 67.5 4556.25 75.5 5700.25 83.5 6972.25 91.5 8372.25 472.5 33685.75 3339,5 68,15306 = 49
n f i .xi f i .xi 2
2
xi
2
nn 1 11565188 11152260 = 49.48 412928 = 2352 = 175.565 s = 175.565 = 13.2501
2
f i .x i
f i .x i
174 257.5 476 810 679.5 668 274.5 3339.5
7569 13261.25 28322 54675 51302.25 55778 25116.75 236024.25
2
49 236024.25 3339.5 = 4949 1
Tabel. 4.13 Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi yang Diharapkan
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Batas kelas (x)
z untuk batas Bkelas
P(Zi)
e39.5 47.5 r55.5 d63.5 71.5 a 79.5 s87.5 a95.5
2.16 1.56 0.95 0.35 0.25 0.86 1.46 2.06
0.4222 0.3315 0.1879 0.0080 0.1700 0.3186 0.4147 0.4671
Luas tiap int. kelas
Frekuens i yg diharapk an
Frekuensi pengamatan
0.0907 0.1435 0.1959 0.1621 0.1846 0.0961 0.0525
4.4 7.0 9.6 7.9 7.3 4.7 2.5
4 5 8 12 9 8 3
( Oi )
jumlah
O i
2
Ei Ei
0.046 0.5879 0.2666 2.0752 0.4067 2.3032 0.1158 5.8014
r 2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh X hitung
2 = 5,8014 dan tabel dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan
0,05
adalah 12,59. Karena 2 hitung 2 tabel , maka data
berdistribusi normal, jadi nilai Post Test pada kelas eksperimen berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Nilai Post Test Kelompok Kontrol Hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal Ha = data tidak berdistribbusi normal 2 2 Kriteria yang digunakan diterima Ho= X hitung X tabel
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji T-tes. Adapun langkahlangkah pengujian normalitas sebagai berikut: Membuat tabel distribusi Nilai maksimal = 80 Nilai minimal
= 40
Rentang
= 80 40 = 40
Banyak kelas
= 1 (3,3) log 47 1 5.518 6.518 dibulatkan 7
Panjang kelas
=
40 5,71 dibulatkan 6 7
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Tabel 4.8 Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Kontrol Rentang nilai
fi
40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 63 64 – 69 70 – 75 76 81 jumlah
7 8 6 8 7 8 3 47
x
f
i
.x i f
xi
xi
42.5 1806.25 48.5 2352.25 54.5 2970.25 60.5 36660.25 66.5 4422.25 72.5 5256.25 78.5 6162.25 423.5 59629.75 2778 59.0957 47
s
2
f i .x i
f i .x i
297.5 388 327 484 465.5 580 235.5 2777.5
12643.75 18818 17821.5 29282 30955.75 42050 18486.75 170057.75
n f i .xi f i .xi
2
2
2
2
nn 1 2
47.170058 2778 = 4747 1 7992714 7714506 = 47.46 278208 = 2162 = 128.681 s = 128.681 = 11.3438 Tabel 4.9 Frekuensi Pengamatan dan Frekuensi yang Diharapkan Batas kelas (x)
Z batas kelas
39.5 45.5 51.5 57.5 63.5 69.5 75.5 81.5
1.73 1.20 0.67 0.14 1.39 0.92 1.45 1.98
P(Zi)
0.3051 0.1985 0.0714 0.636 0.1879 0.2967 0.3790 0.4345
Luas tiap int. kelas
0.1066 0.1270 0.1350 0.1244 0.1088 0.0823 0.0555
Frekuensi yg diharapkan
Frekuensi pengamat
5.0 6.0 6.3 5.8 5.1 3.9 2.6 jumlah
7 8 6 8 7 8 3
an ( Oi )
O i
2
Ei Ei
0.7886 0.6894 0.0187 0.7940 0.6960 4.4185 0.0591 7.4643
2 Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh X hitung =
2 7,4643 dan tabel dengan dk = (k – 1) = (7 –1) = 6. dan 0,05
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
adalah 12,59. Karena 2 hitung 2 tabel , maka data berdistribusi normal, jadi nilai Post Test pada kelas kontrol berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Nilai Posttest Hipotesis yang digunakan : H0 : σ12 = σ22 H1 : σ12 σ22 dengan rumus:
X
2
ln 10 B n i 1 log s i
2
dengan B log s 2 ni 1
s2
dan
ni 1S i ni 1
2
Keterangan:
2 = chi kuadrat 2
si = varians sample kei
ni = banyaknya peserta sample kei K = banyaknya kelompok sampel Tabel 4.10 Sumber Data Homogenitas
Kelompok
Kelompok
Ekasperimen
Kontrol
Jumlah
3295
2775
N
49
47
X
67,2449
59,0426
Varians (s2)
184,4338
98,5199
Standart deviasi (s)
13,58082
9,92572
Sumber variasi
4. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata (Uji Pihak Kanan) Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan dengan pengujian hipotesis. Data
atau nilai yang digunakan untuk
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
menguji hipotesis adalah nilai kemampuan akhir (nilai post test). Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik diberi perlakuan, dimana diharapkan bila terjadi perbedaan pada kemampuan akhir adalah karena adanya pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut. H0 = 1 2 : ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio tidak lebih besar atau sama dengan ratarata hasil belajar matematika yang dinilai dengan penilaian konvensional H1 = 1 2 :
ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio lebih besar dari pada ratarata hasil belajar matematika yang dinilai dengan penilaian konvensional (uraian). 2
2
2 2 Karena X hitung < X tabel maka 1 2 atau kedua varians sama (homogen).
Maka uji perbedaan dua ratarata menggunakan rumus: x1 x 2 1 1 s Dimana:n 1 n 2 t
s
n1 1s12 n2 1s22 n1 n 2 2
Dari data diperoleh: Tabel 4.11 Tabel Sumber Data Untuk Uji t Sumber variasi Kelompok Ekasperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah
3295
2775
N
49
47
67,25
59,0426
Varians (s )
184,4388
98,5199
Standart deviasi (s)
13,58082
9,925719
X 2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
s
(49 1).184,4388 (47 1).98,5199 49 47 2
8853,06 4.531,92 94 11,93
Dengan s = 11,93 maka:
t
67,25 59,04 11,93
1 1 49 47
8.21 2.42
t 3,388
5. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan dengan pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah nilai post test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan pada hasil akhir setelah peserta didik diberi perlakuan, dimana diharapkan bila terjadi perbedaan pada hasil akhir adalah karena adanya pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan) dalam pengujian hipotesis sebagai berikut. H 0 = 1 2 :
ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian portofolio lebih kecil atau sama dengan ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian konvensional (uraian).
H 1 = 1 2 :
ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian portofolio lebih besar dari pada ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai menggunakan penilaian konvensional.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
n Kelompok
49
eksperimen Kelompok kontrol
47
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan t-test S s2 X 67,25 59,04
184,4388 98,5199
Dk
thitung
ttabel
3,388
1,66
49+47 11,93
2=94
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh untuk hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan penilaian portofolio diperoleh ratarata 67,25 dan standar deviasi (sd) adalah 13,58082 sedangkan untuk kelompok kontrol dengan teknik penilaian konvensional (uraian)
diperoleh ratarata 59,04 dan standar deviasi (sd)
adalah 9,925719. Dengan dk = 49+47– 2 = 94 dan taraf nyata 5% maka diperoleh ttabel = 1,66. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 3,388 Jadi dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 3,388
sedangkan
ttabel = 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya ratarata hasil belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai dengan
penilaian portofolio lebih besar dari pada
ratarata hasil
belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai dengan penilaian konvensional (uraian). Dengan kata lain hasil belajar dengan penilaian portofolio lebih baik daripada penilaian konvensional yang berorientasi pada hasil belajar. Sedangkan berdasarkan perhitungan nilai ratarata post test diperoleh nilai ratarata hasil belajar matematika peserta didik kelas eksperimen 67,25 dan kelas kontrol nilai rataratanya 59,04. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Sebagai suatu paradigma baru penilaian portofolio ternyata memiliki banyak kelebihan dan manfaat bagi masyarakat, sekolah, guru, orang tua dan terlebih bagi peserta didik. Terlihat dari penelitian ini menunjukkan adanya respon yang baik dan positif dari berbagai pihak, terutama dari peserta didik. Mereka menyatakan bahwa portofolio memiliki pengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran. Namun sebagai suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan banyak yang belum mengenal penilaian portofolio, sehingga perlu untuk disosialisasikan. Perlu diketahui setelah peneliti melakukan penelitian ternyata penilaian portofolio memerlukan waktu yang lebih dibandingkan dengan penilaian yang lain, penilaian portofolio juga nampak kurang reliabel dibandingkan dengan penilaian
lain yang menggunakan angka seperti
ulangan harian, ulangan umum maupun ujian akhir nasional yang menggunkan tes, dan yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaannya adalah penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan evidence yang memadai apalagi apabila jumlah peserta didik cukup besar. Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini dapat dihindari dan diwaspadai, maka penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagaimana yang kita harapkan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai banyak keterbatasan antara lain : 1. Keterbatasan tempat penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MTs NU Nurul Huda Semarang untuk dijadikan tempat penelitian. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis lakukan. 2. Keterbatasan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Keterbatasan dalam objek penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang penilaian portofolio pada pembelajaran matematika materi pokok relasi dan fungsi pada kompetensi dasar memahami memahami relasi dan fungsi, menentukan nilai fungsi dan Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat Cartesius. Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan di MTs NU Nurul Huda Semarang. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari deskripsi data dan analisis penelitian tentang efektivitas penilaian portofolio terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi di MTs NU Nurul Huda Semarang tahun ajaran 2010/2011 pada skripsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa ratarata hasil belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi dengan menggunakan penilaian portofolio adalah 67,25. Ratarata hasil belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi dengan menggunakan penilaian konvensional adalah 59,0426. Terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata hasil belajar matematika peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian portofolio dengan ratarata hasil belajar peserta didik yang dinilai dengan menggunakan penilaian konvensional. Dengan dk = 49+472 = 94 dan taraf nyata 5% maka diperoleh ttabel
=
1,66. Dari hasil perhitungan t-test thitung
=
3,388. karena thitung > ttabel,. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.
B. Saran-saran Mengingat pentingnya pendekatan penilaian dalam suatu pembelajaran peneliti mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut di atas sebagai berikut: 1. Penilaian portofolio tidak hanya dapat dijadikan alternatif penilaian pada materi pokok relasi dan fungsi tetapi juga pada materi pokok lainnya, bahkan pada mata pelajaran selain matematika. 2. Penilaian portofolio diharapkan menjadi alternatif teknik penilaian dalam pembelajaran yang bisa dikembangkan tidak hanya di MTs NU Nurul Huda.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
3. Peserta didik hendaknya dilatih untuk jujur dalam menyelesaikan tugas atau karyakaryanya. Sehingga penggunaan penilaian portofolio dapat mengubah sikap dan perilaku peserta didik dalam belajarnya. 4. Guru hendaknya selalu kreatif dalam menyususun pembelajaran di kelas sehingga dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik terlebih dalam hal penilaian, sehingga pemilihan teknik penilaiannya benarbenar dapat mengungkap apa yang hendak diukur. 5. Guru senantiasa mengembangkan inovasi dalam pembelajaran dikelas, terlebih dalam aspek penilaian sehingga guru dapat mengetahui perkembangan peserta didiknya secara spesifik serta dapat memberikan umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan setiap peserta didik. 6. Perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini.
C. Penutup Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan petunjuk yang telah diberikan, sehingga penyusunan skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan dalam penyusunan karya tulis terakhir yang dapat penulis persembahkan dalam tugas pendidikan strata
satu ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dikemudian hari. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
DAFTAR PUSTAKA Abdul, Shaleh Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, t.th Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rieneka Cipta, 2006, Cet. 13 __________, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, Cet. 10. Asyono, Matematika Kelas VIII SMP & MTs, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2009 Cunayah, Cucun, Matematika Ringkasan dan Bank Soal, Bandung:Yrama Widya.2008, cet. 10 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Pedoman Umum, Jakarta: Depdiknas, 2002 Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 4. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, Cet.3 ________, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet.7 Kintoko, Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006, Semarang: UNNES, 2005 Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005 ________, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: 2002
PT Remaja Rosdakarya,
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, Cet. 1 Sanjaya, Wina , Kurikulum dan Pembelajaran Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kharisma Putra Sanjaya, 2010 Sardiman, AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Semarang: UNNES, 2001 Simangunsong, Sukono Wilson, Matematika untuk SMP kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2007 Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Penerbit Tarsito, 1996 ______,dan Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan Tinggi, Bandung: CV Sinar Baru Algensindo, 1992, Cet. I _______, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009, Cet. 13. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: CV. Alfabeta, 2009. ________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2005 Sujiono, Yuliani Nurani, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT Indeks, 2010, Cet. 1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003 Supranata, Sumarna dan Muhamad Hatta, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 ________, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet.2 Suwandi, Sarwiji, Model Assesmen Dalam Pembelajaran, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010 TIM PPPG Matematika, Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah, Yogyakarta: Depdiknas, 2005
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Widoyoko, Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet. 1 Wuryaningsih, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Kerja Kelompok Dengan Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran Pecahan Desimal Untuk Siswa Kelas VI SD Bumirejo I Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2004/2005, Semarang: UNNES, 2004