EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA PADA MATERI EKONOMI (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Disusun oleh :
ANISATUL KHAIRIAH NIM. 107015000796
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Sayayangbertandatangandi bawahini: Nama
AnisatulKhairiah
NIM
i 0 7 0 1 s000796
Jurusan
Pendidikan IPS
AngkatanTahun
2007
Alamat
Komp.DEPAGBlok23lC6BambuApusPamulang MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi ini yang berjudul "Efektivitas PenggunaanMedia Permainan Kartu Dalam MeningkatkanHasil Belajar IPS TerpaduSiswaPadaMateri Ekonomi (PenelitianTindakan Kelas di SMP DarussalamCimanggis-Ciputat)"adalahbenar hasil karya sendiridi bawahbimbingan: Nama
: Drs. H. Nurochim,MM
NIP
: 1 9 5 90 7 1 51 9 8 40 3 1 0 0 3
DosenJurusan
: PendidikanIPS
Demikian surat pernyataanini saya buat dengan sesungguhnyadan saya siap menerima segalakonsekuensiapabila ternyataskripsi ini bukan hasil karya saya sendiri. Jakarta,04 November20Il
Anisatulfnairiatr
ABSTRAK ANISATUL KHAIRIAH, NIM. 107015000796. “Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Pada Materi Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat)”. Skripsi Jurusan Pendidikan IPS , Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 03 Agustus 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2011 yang bertempat di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) dengan sampel berjumlah 37 siswa kelas VIII SMP.instrumen yang digunakan berupa RPP, lembar observasi, lembar wawancara dan tes hasil belajar IPS pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar, berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Pada penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada siklus I 0,54 dan meningkat menjadi 0,77 pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada materi Ekonomi yakni Pajak dan Keseimbangan Harga Pasar. Kata kunci: Permainan Kartu, Hasil Belajar, Penelitian Tidakan Kelas
i
ABSTRACT ANISATUL KHAIRIAH, NIM. 107015000796. "Effectiveness of Media Use In Card Games Improve Student Learning Outcomes Integrated IPS In the Matter of Taxes and Balance Market Price (SMP Classroom Action Research in Cimanggis Darussalam-Ciputat)". Thesis Department of Education Social Studies, Faculty of Science and Teacher Training Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 03 August 2011. The purpose of this study was to determine the effectiveness of media use a card game in an effort to improve student learning outcomes IPS. The research was conducted in April and May 2011 which took place in junior Darussalam Cimanggis-Chester. The method used in this study is the Classroom Action Research (Classroom Action Reseach) with a total sample of 37 students in grade VIII SMP.instrumen used form of lesson plans, observation sheets, interview sheets and test results on the IPS study materials namely Economic Balance Tax and Market Price, the form of 20 multiple choice questions. In this study conducted two cycles, each cycle consisting of three first meetings. The study found that students' learning activities change significantly and the average N-Gain in cycle I 0.54 and increased to 0.77 in cycle II. Based on these results can be proven that the use of a card game media effective in improving student learning outcomes in social studies materials namely Economic Balance Tax and Market Price. Keywords: Game Cards, Learning Outcomes, Research actions and Classes
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebenaran. Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini selesai berkat adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, pengarahan, ilmu serta motivasinya kepada penulis, semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah SWT. 3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan dapat bertambah dan bermanfaat. 4. Drs. Asnawie selaku kepala sekolah SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat, sekaligus guru bidang studi IPS yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian. 5. Kedua orang tua tercinta Bapak Hamim Ahmad dan Ibu Siti Aminah serta paman dan bibi yang tiada hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi kepada penulis baik dalam menyelesaikan skripsi maupun kehidupan sehari-hari.
iii
6. Kakak dan Adik tercinta yaitu Atik Sholehah dan M. Rifqun Nashahi yang selama ini selalu memberikan motivasi dan do’a, untuk bisa menyelesaikan skripsi secepatnya. 7. Sahabatku dan teman seperjuangan di Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2007 yaitu Rohilah Wati, Ima Ni’maturrahmah, dan Umi Humairoh yang selalu memberikan bantuan dan selalu menghibur penulis disaat penulis tidak mampu menyelesaikan tugas. Semoga kenangan kita selama menjadi mahasiswa di jurusan Pendidikan IPS tidak terlupakan. 8. Sahabatku Asrianti, Azhar, Safariani, Surya, dan Helmiati yang selalu memberikan
motivasi
dan
menghibur
ketika
penulis
jenuh
dalam
menyelesaikan skripsi. 9. Terimakasih kepada teman-teman HIPPMIH dan IPMR yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu menghibur dan memberikan motivasi ketika penulis jenuh dalam menyelesaikan skripsi.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, November 2011
Penulis
iv
DAFTAR ISI Surat Pernyataan Karya Ilmiah Lembar Persetujuan/Pengesahan a. Persetujuan Pembimbing b. Pengesahan Penguji ABSTRAK ………………………………………………………………………
i
Kata Pengantar …………………………………………………………………..
iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................
7
C. Pembatasan Masalah ................................................................................
7
D. Perumusan Masalah ................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian
................................................................................. 8
F. Manfaat penelitian
................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti 1. Belajar
............................................................................................. 9
2. Hasil Belajar
................................................................................. 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 15 4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 5. Pengertian Ekonomi
................................. 17
..................................................................... 20
v
6. Media Pembelajaran
..................................................................... 21
7. Fungsi Media Pembelajaran
......................................................... 23
8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran
............................................. 26
9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar
............................................. 30
B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain Alternatif Intervensi Tindakan
............................................................................................
33
C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ............................................
34
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan
................................
35
................................................................................
38
E. Hipotesis Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39 B. Metode dan Desain Interventasi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitia 39 C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait ......................................................... 40 D. Peran Peneliti dalam Penelitian E. Tahap Intervensi Tindakan
......................................................... 40
..................................................................... 40
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan G. Data dan Sumber Data
......................................................... 41
..................................................................... 41
H. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan ..................... 41 I. Teknik Pengumpulan Data
..................................................................... 42
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi ............................................. 43 K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis ............................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP Darussalam 1. Sejarah Berdirinya SMP Darussalam
............................................. 49
2. Visi dan Misi SMP Darussalam ......................................................... 50 3. Sarana dan Fasilitas
..................................................................... 50
vi
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa.................................................... 51 B. Deskripsi Data
.................................................................................. 54
C. Tindakan Pembelajaran Siklus I 1. Tahap Perencanaan
...................................................................... 58
2. Tahap Pelaksanaan Siklus I
.......................................................... 59
3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan Wawancara............................................................................................. 59 4. Tahap Refleksi
.................................................................................. 60
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II 1. Tahap Perencanaan
...................................................................... 62
2. Tahap Pelaksanaan Siklus II................................................................... 62 3. Analisis Data Test Objektif (Pre Test dan Post test), Observasi dan Wawancara............................................................................................. 63 4. Tahap Refleksi
.................................................................................. 64
E. Analisis Data .............................................................................................. 65 F. Pembahasan Temuan Penelitian................................................................... 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................................. 71 B. Saran………………………………………………………………………. 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tafsiran Normalized gain……………………………………… 47 Tabel Data Guru dan Karyawan SMP Darussalam………………………. 51 Tabel 2 Keadaan Siswa SMP Darussalam……………………………….. 54 Tabel 3 Hasil Belajar IPS Pada Materi Ekonomi Siklus I……………….
55
Tabel 4 Hasil Belajar IPS Pada Materi Ekonomi Siklus II………………
57
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Validitas……………………………………………….
73
Lampiran 2 Uji Reliabilitas…………………………………………….
74
Lampiran 3 Tingkat Kesukaran………………………………………...
75
Lampiran 4 Daya Pembeda……………………………………………..
76
Lampiran 5 Hasil Wawancara Dengan Guru Sebelum Tindakan……….
77
Lampiran 6 Hasil Wawancara Dengan Siswa Sebelum Tindakan………
80
Lampiran 7 Hasil Wawancara Dengan Gutru Setelah Tindakan………..
82
Lampiran 8 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan………..
84
Lampiran 9 Kuisioner Akhir Siklus …………………………………….
86
Lampiran 10 RPP………………………………………………………..
90
Lampiran 11 RPP………………………………………………………..
94
Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Penelitian……………………………..
98
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan
Nasional
dalam
pendidikan
berupaya
untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan berdaya guna. Peran dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tidak hanya dilakukan dengan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saja tetapi juga dapat memanfaatkan IPTEK tersebut dalam dunia pendidikan. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat tidak akan bermanfaat bila tidak diimbangi dengan kehidupan beragama dan penanaman nilai-nilai luhur di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penyesuaian dan perubahan nilai-nilai luhur tersebut meminta usaha pendidikan yang tidak mudah.
1
2
Menurut Qomari Anwar “Nilai-nilai norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Indonesia hendaknya terus dikaji dan ditanamkan pada generasi yang akan datang.”1 Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pada bab II pasal 3 tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan yaitu, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Undang-undang tersebut menjadikan pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan. Sebagai upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), sampai Perguruan Tinggi . Siswa di sekolah diberikan berbagai macam pelajaran seperti Bahasa Indonesia, PKN, Matematik, IPA, dan IPS. Mata pelajaran IPS Terpadu pada kelas VIII yang berisikan beragam materi. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi mereka untuk mengikuti pembelajarannya. Menurut Supriono “Untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan yang diamanatkan dalam Undang-undang tersebut diatas, komponen pendidikan yang meliputi motivasi belajar, materi, proses, dan tujuan pembelajaran harus saling terkait dan mempengaruhi.”3 1
Qomari Anwar, Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, (Jakarta: UHAMKA Press, 2002), cet. I, hal. 21. 2
hal.5.
3
UU Sisdiknas No.20 Tahun 20003 Bab II Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika), Cet. II,
Supriono, “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”, dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, dari: http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/, diakses: 10 November 2010.
3
Dalam proses belajar mengajar, guru berusaha untuk mentransfer pesan kepada siswa. Namun untuk menghasilkan perubahan perilaku sebagaimana diharapkan dalam proses pembelajaran tidaklah mudah. Karena untuk mendapatkan pemahaman yang sama antara guru dengan siswa tentang makna pesan yang disampaikan bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pada kenyataannya pembelajaran yang diterapkan oleh pembelajar pada saat ini sebagian besar masih berpusat pada guru. Siswa hanya dijadikan objek didik, sehingga aktivitas siswa tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pembelajaran IPS yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan kata lain siswa harus dijadikan subjek belajar, bukan sebagai objek belajar. Menurut Syafruddin Wahid ”Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan tersebut antara lain, menguasai bahan ajar, menggunakan metode, menggunakan dan memilih media pengajaran, dan kemampuan menerapkan komunikasi antar pribadi”.4 Hal ini sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an surat Annisa: 63,
(
)
…..
“… dan katakanlah kepada mereka dengan perkataam yang berbekas pada jiwa mereka.”
Adapun kaitan antara ayat di atas dengan proses pembelajaran adalah seorang guru dituntut menyampaikan suatu bahan pelajaran secara jelas kepada siswa. Jelas dalam arti apa yang dimaksud oleh guru sama dengan yang ditangkap oleh siswa sehingga pelajaran tersebut berbekas dalam diri siswa sampai pada akhirnya siswa dapat memahami bahan pelajaran 4
Syafruddin Wahid, “Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang Dewasa”, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan, hal. 149.
4
tersebut. Untuk dapat memberikan pelajaran yang membekas dalam diri siswa selain dalam hal materi pelajaran, seorang guru sebaiknya juga harus mengaitkan materi pelajaran dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran dengan mudah. Oleh karena itu, nilai-nilai dalam pembelajaran perlu diberikan kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan nilai dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini di sekolah dinilai monoton karena kurang adanya penggunaan metode dan media pembelajaran. Komunikasi selama pembelajaran berlangsung satu arah, sehingga interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa sangat minim. Sebagian siswa cenderung menganggap mata pelajaran IPS Terpadu sulit dimengerti, atau penyampaian materi yang terlalu kaku sehingga siswa sulit untuk mencerna pelajaran yang diberikan. Kesulitan yang dialami siswa dalam proses belajar mengajar dapat terjadi jika otak menerima ancaman atau tekanan sehingga mengakibatkan kapasitas saraf berfikir rasional mengecil yang mengakibatkan otak tidak dapat mangakses keterampilan berpikir yang tinggi. Oleh karena itu, agar dapat tercipta suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, kuncinya adalah membangun ikatan emosional antara guru dengan murid, yaitu dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar.5 Salah satu materi dalam IPS Terpadu yang dapat diintergensi dengan nilai adalah materi Ekonomi. Materi Ekonomi bersifat pemahaman dan rumus, sehingga diharapkan siswa akan lebih mudah untuk memahaminya. Pembelajaran IPS Terpadu cenderung kurang efektif jika hanya menggunakan metode ceramah atau latihan soal biasa saja. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam
5
Bobbi de Poter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2005), cet XVI, h.22-23
5
proses pembelajaran. Salah satu cara agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Menurut Ken Freed “Media pembelajaran merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk meminimalisir kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, media dapat digunakan sebagai salah satu strategi efektif lainnya untuk menanamkan dengan jelas tentang pesan atau materi yang diberikan guru secara interaktif”.6 Media pembelajaran yang digunakan harus bersifat komunikatif, mudah digunakan, dan membangkitkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu Sumiati Asra “Pada dasarnya media pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya mengaktifkan kegiatan belajar siswa. Namun, bukan berarti media pembelajaran yang digunakan harus selalu bersifat canggih dan pengadaannya memerlukan pendanaan yang cukup besar.”7 Salah satu media pembelajaran yang tidak memerlukan pendanaan yang besar namun bersifat menyenangkan serta mendidik adalah dengan menggunakan media berupa kartu. Penggunaan media kartu IPS dalam penelitian ini diharapkan dapat berpengaruh positif dalam pembelajaran IPS Terpadu sehingga membuat kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Kartu IPS merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran IPS Terpadu. Dalam pembelajaran menggunakan media kartu IPS menuntut guru relatif berbeda dari pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, siswa harus lebih aktif, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya. Penggunaan media berbentuk kartu ini digunakan agar siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
6
Ken Freed, Media an Education, dari: http//www.media-vision.com/ed-edmedia.html., diakses: 10 November 2010 7
Sumiati Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 170
6
kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami materi IPS Terpadu. Menurut Michael Sciven “Salah satu alasan menggunakan media kartu sebagai bantuan mengajar dalam hal ini adalah agar siswa dapat belajar untuk mentransfer metode sains atau kemampuan inkuiri secara keseluruhan pada pengalaman belajar di sekolah.”8 Berbagai studi menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya dapat memotivasi siswa, menyenangkan, dan ramah serta siswa mempunyai suara dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat meningkatkan hubungan dan kepercayaan dalam pengajaran. Sehingga diharapkan dengan adanya keinginan dan keaktifan siswa untuk menerima pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar yang kemudian akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Media permainan merupakan satu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam memahami teori secara mendalam melalui pengalaman-pengalaman belajar. Bahkan dengan permainan dapat meningkatkan aktifitas, minat dan motivasi siswa dalam belajar. Hal ini senada dengan pendapat Abdul Kadir menjadi
yang mengatakan, permainan
salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan
kepada siswa dengan menarik dan berbekas, juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa. Menurut Abdul Kadir, “media permainan juga mampu merangsang daya pikir inovatif, kreatif, dan kritis siswa sehingga mereka mampu memahami pesan yang diberikan. Responrespon positif yang timbul secara komunikatif merupakan hasil dari permainan yang dirancang dan diatur secara menarik dan sistematis”.9
8
Michael Sciven, Taking Games Seriously, dari: http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriously%20complete,rtf., diakses: 10 November 2010 9 Abdul Kadir, “Media Permainan Kokami”, dalam www.dunia guru.com, akses 10 Novemver 2010.
7
Melihat pentingnya penggunaan media untuk menumbuhkan motivasi, minat, dan aktifitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekonomi, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN
MEDIA
PERMAINAN
KARTU
DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA PADA MATERI EKONOMI”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang timbul dilihat dari berbagai aspek, diantaranya: 1. Mata pelajaran IPS sulit dimengerti oleh siswa 2. Proses belajar mengajar yang masih monoton. 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4. Belum adanya pengintegrasian nilai-nilai dalam pembelajaran. 5. Kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Pembatasan Masalah Dalam hal ini, peneliti membatasi masalah pada kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hasil belajar yang diteliti adalah pada aspek kognitif siswa.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis membuat suatu rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah efektivitas penggunaan media permainan kartu terhadap hasil belajar siswa pada materi Ekonomi?”
8
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa pada materi Ekonomi.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Memberi masukan kepada pihak-pihak terkait tentang pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sebagai bahan perbandingan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat pada materi Ekonomi. 3. Sebagai bahan acuan bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan efektif dengan menggunakan variasi media, sehingga materi yang disampaikanm dapat dipahami oleh siswa dengan mudah. 4. Memberi masukan bagi tenaga pengajar sebagai acuan untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang Diteliti 1. Belajar Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting/vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi tiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa. Menurut James O. Whitaker, belajar dapat didefenisikan: sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Pendapat lain, bahwa belajar adalah sama saja dengan latihan sehingga hasil belajar akan nampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu. Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil
9
10
interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.1 Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.(learning is defined as the modification or strethening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan seterusnya. Ada pula tafsiran lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Lester D. Crow dan Alice Crow mendefeniskan : Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap. Upaya yang dilakukan oleh seorang yang belajar untuk memperoleh berbagai kebiasaan, ilmu dan sikap diatas dilakukan dengan cara tertentu, sehingga hambatan yang ditemukan dalam proses belajar dapat diatasi. Sehingga menimbulkan suatu perubahan dalam dirinya dalam mereaksi terhadap situasi belajar yang dialaminya.2 Dalam konteks psikologi pembelajaran pengertian tentang belajar, sangat beragam. Beragamnya pengertian belajar dipengaruhi oleh teori yang melandasi beranggapan
rumusan
bahwa
belajar
belajar
itu
sendiri.
semata-mata
Banyak
orang
mengumpulkan
atau
menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Anggapan seperti itu mungkin tidak sepenuhya keliru, 1
Drs. H. Abu Ahmadi, Drs. Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Reneka Cipta,1991), h.119-121 2
h.30
Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Uhamka Press, 2003),
11
karena prakteknya banyak orang yang belajar dengan menghapal. Padahal, menghapal hanya salah satu bagian dari beberapa cara belajar. Menurut Surya, belajar dapat didefenisikan: Belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Hamalik belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misal pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. Hilgard dan Brower, menyatakan bahwa belajar adalah sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.3 Secara
psikologi
belajar
didefenisikan
“suatu
aktifitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai serta sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.”4 Dalam hal ini, belajar berarti sesuatu yang dilakukan seseorang untuk dapat merubah dirinya menjadi yang lebih baik. Menurut Nasution, belajar dapat didefenisikan: Belajar itu merupakan suatu perkembangan, proses perkembangan itu melalui tiga fase, yaitu fase acquisition (kemampuan) dimana seorang mengumpulkan pengetahuan, kemudian fase specialization (spesialisasi), dimana seseorang memusatkan perhatiannya kepada bidang tertentu, dan akhirnya fase integration (penyatuan) dimana seseorang menaruh minat untuk gaya belajar yang selama ini kurang digunakannya, dan dengan demikian memperoleh minat dan tujuan hidup baru.5
3
Tohirin. “Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama.” (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2006) h. 8 4
W.S. Winkel, “Psikologi Pengajaran”, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996), h. 53 5 S. Nasution, “Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar”, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1984), h. 114.
12
Nasution mengatakan bahwa, belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Hal senada yang diungkapkan oleh Slameto yang mengatakan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.6 Dalam pengertian ini perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga
dalam
bentuk
kecakapan,
kebiasaan,
sikap,
pengertian,
penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala aspek pribadi seseorang. Belajar juga diungkapkan oleh Martinis Yamin yang mengatakan bahwa “belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.”7 Demikian juga Harold Spear mendefenisikan “belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru”8. Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam perilaku seseorang. Defenisi belajar tersebut mengandung pengertian, bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang yang relatif menetap akibat pengalaman yang didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Proses belajar sebaiknya didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa sehingga ia dapat mengikutinya dengan baik. Burton yang dikutip oleh Uzer Usman menyatakan, “learning is a change in the due to instruction of that individual and his environment.”9 Dalam pengertian ini terdapat kata change atau perubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses 6
Slameto. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), cet.3., h. 2. 7 Martinis Yamin. “Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi”, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2002). h.99. 8 Martinis Yamin. “Strategi Pembelajaran ...”, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2002). h.99. 9 M. Uzer Usman. “Menjadi Guru Profesional”. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007) cet.17. h.5
13
belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuannya, keterampilannya maupun aspek sikapnya, belajar adalah suatu aktivitas yang direncanakan untuk meningkatkan kemampuan serta memperoleh ketrampilan dan pengetahuan baru, untuk
tumbuh dan
mendewasakan seseorang sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan. Ali Imron mengatakan ada sejumlah ciri-ciri belajar yang dapat dibedakan dengan kegiatan lain selain belajar, yaitu: “(1) Belajar adalah suatu proses yang disengaja dan secara sadar; (2) Belajar merupakan suatu aktivitas yang dirancang; (3) hasil belajar relatif menetap dan tidak berubah-ubah”.10 Dalam penelitian ini belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan itu pada pokoknya membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan belajar.
2. Hasil Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. Hasil adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau pikiran. Kemudian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.”11 Suatu proses belajar akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dari apa yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan dapat dibuktikan dengan perbuatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan S. Nasution yang mendefenisikan “hasil belajar sebagai
10
Ali Imran, “Belajar dan Pembelajaran”, (Jakarta: Putaka Jaya, 1996) h. 15-16.
11
Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
14
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan dalam diri pribadi individu yang belajar.”12 Sicilia Sawitri mendefenisikan “hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan yang dapat diperoleh setelah seseorang mengikuti program pembelajaran. Hasil belajar ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor.”13 Selanjutnya menurut Veithzal Rivai, hasil belajar adalah: Proses penentuan tingkat kecakapan penguasaan belajar seseorang dengan cara membandingkan dengan norma tertentu dalam sistem penilaian yang disepakati. Rivai juga mengatakan, hasil belajar dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, kecakapan atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap. Jika seseorang mengalami perubahan baik dari segi kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada arah yang lebih baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah mendapatkan hasil belajar14. Hasil
belajar
adalah
indikasi
yang
menunjukkan
upaya
penguasaan pengetahuan (kognitif) siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan kokurikuler (pekerjaan rumah) dan tes ulangan. Hasil belajar nilai akhir dari seorang siswa yang diukur melalui teknik evaluasi, memenuhi aspek evaluasi dan dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa jauh materi pelajaran telah dikuasai siswa.
12
S. Nasution.”Didaktik Asas-asas Mengajar”. (Jakarta: Bumi Aksara,1995) cet.1, h.34. Sicilia Sawitri, “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan”, (Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996), h. 40. 14 Veithzal Rivai, “Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan”, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September 2002), h. 728. 13
15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Faktor internal yang meliputi dua aspek , yaitu; aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang terdiri dari lima faktor, yaitu: 1) Intelegensi siswa 2) Sikap siswa 3) Bakat siswa 4) Minat siswa 5) Motivasi siswa b. Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu: 1) Lingkungan sosial 2) Lingkungan non sosial (sarana dan prasarana), termasuk didalamnya media pembelajaran. c. Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.15 Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar siswa menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka siswa tidak dapat belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan belajar. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan strategi penggunaan media permainan kartu dengan metode diskusi kelompok. Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa di sekolah. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Tinjauan kedua faktor tersebut adalah:
15
145
Muhibbin Syah, “Psikologi Belajar”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. 3., h
16
1) Faktor dari dalam siswa (internal) a. Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain beberapa penyakit kronis juga sangat mengganggu hasil belajar siswa, demikian pula kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga. b. Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat. 2) Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal) a. Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku dan alat peraga). b. Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia), baik itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.16 Berdasarkan uraian di atas, Clark mengatakan bahwa “hasil belajar yang diperoleh siswa 70% dipengaruhi kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.”17 Sungguhpun demikian, hasil yang dapat diraih siswa juga tergantung dari lingkungan, salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Hal senada dengan apa yang dikatakan Carrol, bahwa ada lima faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: 1) bakat pelajar, 2) waktu yang tersedia untuk belajar, 3) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, 4) kualitas pengajaran, dan 5) kemampuan individu.
16
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal. 233, et. Seqq. 17
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, h. 39
17
4. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Pengertian IPS Pendidikan IPS adalah “penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan
dan
disajikan
secara
ilmiah
dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.”18 IPS merupakan padanan dari Sosial Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di AS ( Marsh, 1980; Martorella, 1976). Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan (1990), merupakan difusi dari berbagai disiplin ilmu.19 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan
menengah.
Dimana
sasaran
utamanya
adalah
pengembangan teoritis, seperti yang menjadi penekaan pada socian science. Bedasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.
b. Ruang Lingkup IPS IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata Negara. Ruang lingkup mata pelajaran IPS (Terpadu) meliputi beberapa aspek-aspek sebagai berikut: 1) manusia, tempat dan lingkungan. 18
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) cet. 1, h. 11 19 Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS), (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Ed. 1, Cet. 3, h. 14
18
2) waktu, keberlanjutan dan perubahan. 3) sistem sosial dan budaya. 4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan20 Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya, IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan kebudayaan-kebudayaan jiwanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan,
pemerintahan
dan
sebagainya.
Sehingga
dapat
dikatakan yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Mengingat manusia dalam konteks sosial itu demikian luasnya maka dalam pembelajaran IPS ditiap jenjang pendidikan harus melakukan bembatasan-pembatasan sesuai dengan kemampuan pada tingkat masing-masing. Pembelajaran IPS bukan hanya sekedar menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan para siswa, melainkan lebih jauh kebutuhannya sendiri dan sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarkat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus pula menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Gejala-gejala yang diluar jendela kelas dan di luar halaman sekolah seperti; persampahan, kemacetan lalu lintas, pengangguran, dan lain-lain merupakan materi IPS yang dapat merangsang pikiran para siswa. Gejala-gejala tersebut ditinjau dari berbagai dimensi atau segi ekonomi, segi mental, segi sikap, berhubungan antar manusia dan lain-lain. Melalui proses tersebut, guru dan siswa telah memberikan fungsi yang praktis kepada masyarakat sebagai sumber materi IPS. Dengan demikian, baik guru maupun murid tidak berhadapan dengan sumber dan materi yang asing bagi mereka, pada diri siswa dapat dibina konsep-konsep IPS yang sesuai dengan kenyataan. 20
Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), Cet, 1, h,208.
19
c. Karakteristik IPS Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain sebagai berikut: 1) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. 3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. 4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan. 5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.21
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa karakteristik IPS merupakan gabungan dari berbagai materi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, IPS juga merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting karena materinya menyangkut dengan kehidupan sehari-hari manusia secara keseluruhan. 21
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2001), h. 126.
20
d. Tujuan IPS Ilmu
pengetahuan
sosial
(IPS)
bertujuan
untuk
“mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai siswa sebagai individu maupun sebagai sosial budaya”.22 Tujuan
utama
IPS
di
tingkat
sekolah
yaitu
untuk
mempersiapkan para siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan
diri
sesuai
dengan
bakat,
minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai siswa sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, agar nantinya mampu hidup ditengah-tengah masyarakat dengan baik.
5. Pengertian Ekonomi Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Defenisi ekonomi, menurut Iskandar Putong, ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa yunani, yakni kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain, 22
Syafruddin Nurdin,”Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK”. (Jakarta: Ciputat Press, 2005) h.23
21
pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga.23 Ekonomi yang merupakan bagian dari ilmu sosial berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata oikonomika, kata ini berasal dari oikos dan nomos, oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti terlaksana atau pengaturan, jadi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Ekonomi mengandung arti tentang “pengetahuan dan penelitian mengenai asas-asas penghasilan, produksi, distribusi, pemasaran dan pemakaian barang serta kekayaan”.24 Menurut Sapriya, “ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.25 Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu ilmu atau seni tentang manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak bervariasi, tidak terbatas dan berkembang dalam sumber daya yang akan melalui pemilihanpemilihan mempelajari
kegiatan
produksi,
masyarakat
konsumsi,
dalam
dan
usahanya
distribusi
untuk
dan
mencapai
kemakmuran, kemakmuran suatu keadaan di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa.
6. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah “perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.”26 Selain sebagai 23
Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), Ed.2, cet,1,h.14 24 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, h.4 25 Sapriya, Pendidikan IPS, Konsep dan pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h.24 26
Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta : PT Raja Grafindo,2003) h. 6
22
pengantar pesan, media juga merupakan suatu sarana dalam proses pembelajaran yang dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Oemar Hamalik berpendapat bahwa “media pendidikan merupakan alat, metode dan teknik yang dapat mengefektifkan komunikasi dan interaksi dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.”27 Menurut Munadi, media pembelajaran merupakan “sumbersumber belajar selain guru yang disebut penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan oleh para guru atau pendidik”.28 Banyak batasan yang dikemukakan para ahli tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika membatasi media “sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi”.29 Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk yang dipergunakan orang untuk proses informasi dalam pembelajaran guna memberikan motivasi dan inovasi pada pembelajaran agar dapat terjadi proses belajar pada siswa secara efektif dan efisien. Dalam hal ini efektif berarti memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan efisien artinya memiliki daya guna ditinjau dari segi cara penggunaannya, waktu dan tempatnya. Suatu media dikatakan efisien apabila penggunaannya mudah, dalam waktu yang singkat dapat mencapai isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Media juga harus bersifat “komunikatif, artinya media tersebut mudah dimengerti maksudnya,
27
28
Oemar Hamalik, “Media Pendidikan”, (Bandung: PT. Citra Aditya BAkti, 1994), h. 12.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.5 29 Arief S. Sadiman, “Media Pendidikan”, (Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005), h. 6.
23
dengan kata lain apa yang ditampilkan melalui media tersebut mudah untuk dipahami siswa”.30 Penggunaan media secara kreatif dapat memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan meningkatkan performance siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan menyampaikan informasi dari sumber kepada siswa yang bertujuan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Media selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh dapat juga dimanfaatkan, untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, serta memberikan penguatan motivasi.
7. Fungsi Media Pembelajaran Azhar dalam Hamalik mengemukakan bahwa “pemakaian media pembelajaran
dalam
proses
belajar
mengajar
membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.31 Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Asnawir mengatakan fungsi media pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar
adalah
“untuk
mengatasi
hambatan
dalam
berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif siswa serta mempersatukan pengamatan mereka”.32 Banyak hal-hal yang sangat 30
Sardiman, A.M, “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hl. 206. 31
Azhar Arsyad, “Media Pendidikan”, (Jakarta : Gramedia,2004) h.4
32
Asnawir, “Media Pembelajaran”. (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.24.
24
tidak mungkin dilakukan di dalam kelas, seperti objek yang terlalu besar, bisa digantikan oleh gambar, film bingkai, atau model. Levie dan Lentz sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad, mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual sebagai berikut: a. Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. b. Fungsi afektif, yaitu dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. c. Fungsi kognitif, yaitu bahwa lambang visual/gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar. d. Fungsi kompensatoris, yaitu untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks/disajikan secara verbal.33 Dengan penggunaan media pada proses pembelajaran, dapat menambah daya tarik untuk siswa. Dalam hal ini, media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Selain itu, media juga dapat merubah peran guru menjadi lebih positif. Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi, sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses pembelajaran, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa merupakan dunia komunikasi sendiri. Dalam proses belajar mengajar terjadi pertukaran informasi, ide dan pikiran antara keduanya yang terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk mengatasi kemungkinan diatas dapat digunakan media pendidikan atau pembelajaran dalam proses KBM, agar terjadi keserasian dalam penerimaan informasi. 33
Azhar Arsyad, Media Pendidikan…, h.4
25
Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan pusat sumber belajar (1992) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (siswa) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.34 Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan sederhana, meningkatkan daya tarik, perhatian pembelajaran, dan meningkatkan sistematika pembelajaran. Adapun kriteria-kriteria tersebut yaitu : a. b. c. d. e. f. g.
Tingkat ketertarikan Keterpahaman Kredibilitas Tingkat identifikasi perilaku atau kejadian Ketepatan pesan yang disampaikan Daya penuh terhadap pemusatan perhatian Efektif 35
Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa fungsi media tidak lagi sekedar merupakan alat bantu tetapi sudah merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain seperti ada pembagian tugas antara guru dengan media pembelajaran.
34
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran sebuah Pendektan Baru (Jakarta : Gaung Persada Press,2008) h. 37 35
Wahyu Sukartiningsih, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004, h. 56
26
8. Permainan Kartu Dalam Pembelajaran Apa yang disebut permainan (games) adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturanaturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat komponen utama yaitu: a. b. c. d.
Adanya pemain Adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi Adanya aturan-aturan main, dan Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Sebagai media pembelajaran, permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif siswa untuk belajar. Permainan mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu hal yang menghibur, seperti halnya permainan kartu. Media permainan mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut: a. Permainan adalah suatu yang menyenangkan untuk dilakukan b. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. c. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung. d. Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran ke dalam situasi dan peranan sebenarnya di masyarakat. e. Permainan bersifat luwes. f. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.36 Adapun kelemahan dari media permainan antara lain: a. Sifatnya luwes sehingga membuat siswa terlalu asyik bermain sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. b. Efektivitas pembelajaran tergantung materi yang dipilih secara khusus. c. Terkadang dibutuhkan biaya yang cukup besar. d. Membutuhkan waktu yang cukup lama.37 Saat ini permainan kartu semakin beragam, dan beberapa permainan kartu beralih fungsi, tidak hanya sekedar untuk permainan tetapi juga merupakan media dalam pembelajaran. Seperti yang
36 37
Arief Sadiman , dkk.” Media Pendidikan…, h. 78-79 Arief Sadiman , dkk.” Media Pendidikan…, h. 78-79
27
dikatakan oleh seorang pengajar di Instituteof Comunication Studies, University of Leeds yaitu David Guantlett, mengatakan bahwa: Ia telah membuat sebuah permainan kartu teori yang berisi tentang pemikiran dan teori-teori kebudayaan. Dikatakan David, bahwa permainan kartu teori (kartu pendidikan) yang ia buat, dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dengan permainan kartu teori, pemain dapat mempelajari dan memahami ide-ide atau konsep-konsep yang yang terdengar sulit38. Media permainan kartu pada penelitian ini adalah satu paket kartu yang disajikan dalam bentuk kartu IPS. Dalam hal ini masing-masing kelompok memasangkan kartu tersebut sesuai dengan pasangannya. Untuk menarik perhatian siswa, maka bahan dasar kartu diberi warna. Dalam penggunaan media kartu tersebut sekelompok siswa diberikan satu paket kartu IPS. Peraturan permainan kartu IPS: 1. Permainan ini merupakan kompetisi antar kelompok 2. Satu kelompok terdiri dari 4-5 pemain 3. Masing-masing kelompok mendapatkan satu paket kartu IPS 4. Masing-masing kelompok berusaha mencari pasangan dari kartunya dengan cara setiap siswa membaca pertanyaan. 5. Siswa yang memiliki kartu jawaban sesuai dengan pertanyaan dapat meletakkan kartu jawabannya dibawah kartu soal. 6. Permainan dinyatakan selesai bila telah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan pemenang dilihat dari kelompok yang menyelesaikan soal-soal dengan benar dan cepat.
38
Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf Diakses kamis 24/03/11
28
Contoh Kartu IPS
Pengertian pajak
Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hokum untuk membiayai pengeluaranpengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung
Pengertian retribusi
Pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan negara
29
Fungsi pajak Sebagai pendapatan negara
Sebagai pengatur kegiatan ekonomi
Sebagai alat pemerata ekonomi
Sebagai alat stabilitas perekonomian
Pengertian permintaan
Jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
Pengertian penawaran
Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu
30
Berdasarkan jumlah konsumen: a. Permintaan Individual b. Permintaan Pasar
Macam-macam permintaan Berdasarkan daya beli konsumen: a. Permintaan efektif b. Permintaan potensial c. Permintaan absolut
Pada gambar kartu IPS diatas, terlihat bahwa pada setiap satu buah kartu IPS, terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Kotak bagian bawah kartu merupakan
butir
pertanyaan, sedangkan pada bagian bawah kartu berupa jawaban untuk setiap butir jawaban. Masing-masing kelompok harus dapat mencocokkan antara butir pertanyaan dengan jawaban.
9. Pajak, dan Terbentuknya Harga Pasar 1) Pengertian pajak Pajak adalah “iuran dari masyarakat kepada kas negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang dengan tanpa mendapat jasa timbal balik langsung”39. Dan pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang merupakan pengeluaran dari masyarakat. 39
Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.” (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
31
1) Fungsi pajak Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam pembangunan, yaitu; a) Sebagai sumber pendapatan negara b) Sebagai alat pemerata perekonomian c) Sebagai pengatur kegiatan ekonomi d) Sebagai alat stabilitas perekonomian 2) Jenis-jenis pajak a) Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. b) Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya. c) Berdasarkan sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan (PPh). Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM. 3) Sistem perpajakan di Indonesia Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu: a) Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat dilaksanakan, dan dapat diterima. b) Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, tarif pajak (proporsional, progresif, dan degresif).
32
c) Pajak yang ditanggung keluarga, yaitu pajak penghasilan (PPh), dan pajak bumi dan bangunan (PBB). 2) Permintaan, penawaran harga barang dan jasa 1) Pengertian permintaan Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.permintaan akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, karena masing-msing memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa, yaitu: a) Harga barang b) Pendapatan masyarakat c) Selera masyarakat d) Kualitas barang e) Harga barang lain yang berkaitan f) Waktu g) Jumlah penduduk h) Kejadian yang akan datang. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta makin berkurang. Jadi, hubungan antara harga barang dengan permintaan berbanding terbalik. Macam-macam permintaan, yaitu; berdasarkan jumlah konsumen (permintaan individual, dan permintaan pasar). Berdasarkan
daya
beli
konsumen
(permintaan
efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut). 2) Pengertian penawaran Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
33
a) Biaya produksi b) Tingkat teknologi c) Harga barang lain d) Tujuan perusahaan Hukum penawaran menyatakan bahwa jika harga barang yang ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang. 3) Harga keseimbangan a) Pengertian harga keseimbangan Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar. b) Proses terbentuknya harga keseimbangan Terbentuknya harga keseimbangan melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan bersama.
B. Acuan Teori Rancangan Alternatif atau Desain-desain Anternatif Intervensi Tindakan Dalam suatu proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Hamalik dalam bukunya mengemukakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
34
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar bahkan membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa.”40 Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajar akan sangat membantu keefektivan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Pada pembelajaran IPS, media pembelajaran sangat membantu dalam mengoptimalkan proses pembelajaran. Karena IPS merupakan mata pelajaran yang kompleks, dengan bantuan media diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi-materi yang ada dalam IPS. Pada penelitian ini, penulis mencoba memilih media permaianan kartu dalam proses pembelajaran IPS. Khususnya untuk materi Ekonomi. Karena materi ini berisi fakta-fakta dan istilah-istilah yang cukup banyak dan bervariasi yang harus dipahami dan sekaligus dihafalkan oleh siswa. Sehingga dengan media permainan kartu diharapkan siswa lebih mudah memahami dan mengingat istilah-istilah yang ada. Dengan demikian belajar IPS siswapun diharapkan dapat meningkat, khususnya untuk materi Ekonomi.
C. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan 1. Mardiah, pengaruh permainan kartu terhadap hasil belajar siswa kelas X pada pokok bahasan tata nama senyawa. Skripsi jurusan pendidikan IPA FITK UIN Jakarta 2007. Dalam kesimpulannya mengatakan permainan kartu memberi pengaruh yang baik terhadap hasil belajar. Mardiah juga mengatakan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media permainan kartu lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak menggunakan media kartu. 2. Ika Kristianti, efektivitas pembelajaran kimia pokok bahasan tata nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana dengan media permainan kartu. Ika menyimpulkan bahwa: 1) Media permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran tata 40
Hamalik, “Media Pendidikan”, (Jakarta: PT. Bumi Aksra), h. 17-18
35
nama senyawa dan persamaan reaksi kimia sederhana; 2) Media permainan kartu dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran kimia; 3) Media permainan kartu dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah.
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan Agar penelitian ini terlaksana dengan baik, maka sangat diperlukan konsep perencanaan tindakan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan penelitian. Dengan adanya konsep perencanaan tindakan yang telah dibuat sebelum melakukan penelitian, diharapkan penelitian yang akan dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana. Pada penelitian ini konsep perencanaan tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut: NO 1
2
TAHAPAN
KEGIATAN
WAKTU
ANALISIS
Wawancara dengan guru IPS seputar
Dilaksanakan
KEBUTUHAN
pelajaran IPS, khususnya materi
selama 2 hari
ekonomi
(03 dan 04 Mei
Wawancara dengan beberapa siswa
2011)
TEMUAN AWALa. Kesulitan guru dalam mengajar IPS
Dilaksanakan
b. Kesulitan siswa dalam mempelajari selama 2 hari IPS
(11 dan 12 Mei
c. Hasil belajar siswa yang kurang 2011) bagus 3
DIAGNOSA
Penggunaan media permainan kartu Dilaksanakan dapat
mengatasi
kesulitan
guru selama 1 hari
dalam mengajar IPS dan kesulitan (13 Mei 2011) siswa dalam mempelajarai IPS. a. Dengan
menggunakan
media
permainan kartu dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4
PERENCANAANa. Peneliti membuat acuan program Dilaksanakan
36
TINDAKAN
pembelajaran
SIKLUS I
permainan
dengan kartu
media selama 2 hari
pada
materi (14
ekonomi.
dan
15
Mei2011)
b. Peneliti
mempersiapkan
media
permainan kartu 5
PELAKSANAANa. Sebelum
proses
pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN
dilaksanakan, guru memberikan tes selama 2 hari
SIKLUS I
kemampuan awal (pre test) kepada (18 dan 19 Mei siswa b. Guru
2011) memberikan
penjelasan
mengenai silabus materi yang akan diberikan kepada siswa c. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok
yang
masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang d. Guru membagikan media permainan kartu e. Guru menjelaskan aturan permainan kartu dengan memberikan contoh f. Siswa memainkan media permainan kartu g. Siswa
mempresentasikan
hasil
perminan h. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi 6
MONITORING a. Peneliti
mencatat
setiap
detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas
selama 2 hari
KEBERHASILANb. Memberikan tes kemampuan akhir (18 dan 19 Mei PROSES
(posttest) dan kuisioner kepada siswa 2011)
37
PEMBELAJARAN
pada akhir siklus I
PADA SIKLUS I 7
REFLEKSI PROSES
a. Pengolahan dan menganalisis data Dilaksanakan yang diperoleh pada siklus I
PEMBELAJARANb. Menarik PADA SIKLUS I
kesimpulan
selama 2 hari
kekurangan (20 dan 21 Mei
siklus I
2011)
c. Merefleksikan kekurangan siklus I 8
PERENCANAANa. Mencari solusi dari kekurangan yang Dilaksanakan TINDAKAN SIKLUS II
terdapat pada siklus I
selama 2 hari
b. Peneliti melakukan penyempurnaan (22 dan 24 Mei acuan program pembelajaran dengan 2011) media permainan kartu pada materi ekonomi c. Peneliti
kembali
mempersiapkan
media permainan kartu 9
PELAKSANAANa. Sebelum
proses
pembelajaran Dilaksanakan
TINDAKAN
dilaksanakan, guru memberikan tes selama 2 hari
SIKLUS II
kemampuan awal (pre test) kepada (25 dan 26 Mei siswa b. Guru
2011) memberikan
penjelasan
mengenai silabus materi yang akan diberikan kepada siswa c. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok
yang
masing-masing
terdiri dari 4 hingga 5 orang d. Guru membagikan media permainan kartu e. Guru menjelaskan aturan permainan kartu dengan memberikan contoh f. Siswa memainkan media permainan
38
kartu g. Siswa
mempresentasikan
hasil
permainan h. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi 10
MONITORING a. Peneliti
mencatat
setiap
detail Dilaksanakan
DAN EVALUASI aktivitas guru dan siswa di kelas
selama 2 hari
KEBERHASILANb. Memberikan tes kemampuan akhir (25 dan 26 Mei PROSES
(posttest) dan kuisioner kepada siswa 2011)
PEMBELAJARAN
pada akhir siklus II
PADA SIKLUS II 11
REFLEKSI PROSES
a. Mengolah dan menganalisis data Dilaksanakan yang diperoleh pada siklus II
PEMBELAJARANb. Menarik PADA SIKLUS II
kesimpulan
dari
analisis pada akhir siklus II
selama 2 hari hasil (28 dan 29 Mei 2011)
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN
E. Hipotesis Tindakan Pembelajaran IPS pada materi Ekonomi dengan menggunakan media permainan kartu diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Darussalam CimanggisCiputat pada semester genap tahun ajaran 2010-2011. Penelitian akan dilaksanakan dari bulan Mei-Juni 2011.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan media permainan kartu, siswa terlibat langsung dan memainkan kartu yang telah disediakan oleh guru. Media permainan kartu ini memicu siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan antusias dan memudahkan siswa dalam memahami konsep dan menyerap ilmu yang diberikan. Dengan demikian diharapkan
39
40
hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun rancangan siklus dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 1.
C. Subjek atau Partisipasi yang Terkait Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas VIII SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat. Adapun jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 siswa/i, yang terdiri dari 22 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.
D. Peran Peneliti dalam Penelitian Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai observer sekaligus guru. Dan berkolaborasi dengan guru IPS sebagai partner, yaitu menyaksikan segala aktifitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media permainan kartu serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam proses pembelajaran pada materi ekonomi yang menggunakan media permainan kartu.
E. Tahap Intervensi Tindakan Prosedur tindakan yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Peneliti membuat acuan program pembelajaran dengan media permainan kartu pada materi Ekonomi. 2. Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, guru memberikan tes kemampuan awal (pre test) 3. Guru memberikan penjelasan mengenai silabus materi yang akan diberikan kepada siswa. 4. Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5 siswa. 5. Guru membagikan media permainan kartu. 6. Guru menjelaskan aturan main kartu dengan memberikan contoh
41
7. Siswa memainkan media permaiana kartu 8. Siswa mempresentasikan hasil permainan 9. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi 10. Tes kemampuan akhir (post test)
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya partisipasi siswa dalam berinteraksi selama proses pembelajaran berlangsung dan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi Ekonomi dengan media permainan kartu.
G. Data dan Sumber Data Data untuk analisis kebutuhan terhadap proses pembelajaran diambil dari hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data saat proses pembelajaran berlangsung diambil dari lembar observasi, wawancara bebas dengan guru pada akhir siklus serta dari hasil kuisioner tiap akhir siklus. Sedangkan sumber data hasil belajar diperoleh dari hasil tes siswa yang diberikan sebelum pembelajaran (pre test), dan sesudah pembelajaran (post test).
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan 1. Lembar wawancara analisis kebutuhan Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa. Pedoman wawancara kepada guru menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan guru dalam mengajar IPS, khususnya pada materi Ekonomi. Sedangkan pedoman wawancara dengan siawa menitik beratkan pada pandangan siswa terhadap pelajaran IPS dan kesulitan dalam mempelajari IPS khususnya pada materi Ekonomi serta saran siswa terhadap pembelajaran berikutnya.
42
2. Lembar observasi proses pembelajaran Lembar observasi diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berisi tentang kegiatan-kegiatan baik yang dilakukan oleh siswa ataupun oleh guru selama proses pembelajaran. 3. Kuisioner Kuisioner diberikan di akhir siklus. Selain untuk mengetahui pendapat siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu, juga untuk mengetahui minat siswa untuk belajar dengan media permainan. 4. Tes kemampuan Tes kemampuan dilakukan sebelum (pre test) dan sesudah (post test)
pembelajaran.
Tes
kemampuan
yang dilakukan sebelum
pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa. Sedangkan tes kemampuan yang diberikan setelah proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar/kemampuan siswa setelah mendapat pengajaran dengan media permainan kartu.
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru IPS dan siswa. Data yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pandangan siswa terhadap pembelajaran IPS, proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru, kesulitan guru dalam mengajarkan IPS pada siswa khususnya pada materi Ekonomi, serta kesulitan siswa dalam mempelajari dan memahami IPS khususnya pada materi Ekonomi.
43
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kejadiankejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Selain observasi, peneliti juga memberikan kuisioner disetiap akhir siklus untuk mengetahui pendapat siswa tentang media permainan kartu dan tes kemampuan untuk mendapatkan data hasil belajar IPS siswa.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan studi 1. Uji validitas Validitas butir soal dicari dengan rumus product moment yang menurut Arikunto adalah sebagai berikut:1
Keterangan : koefisien korelasi : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya : rerata skor total : standar deviasi dari skor total : proporsi siswa yang menjawab benar
Nb
1
: banyaknya siswa yang menjawab benar
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 185
44
N
: jumlah seluruh siswa
Q
: proporsi siswa yang menjawab salah
Jika harga r < dari harga dalam table, maka korelasi tidak signifikan. Tetapi jika sebaliknya maka signifikan. 2. Uji reliabilitas Tingkat reliabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan rumus KR – 20 (AnatesV4), sebagai berikut:2
n rn n 1
St 2 PiQi St 2
Keterangan: Rn : reabilitas instrumen N : banyaknya butir soal
St 2 : varians total Pi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan benar Qi : proporsi taste yang menjawab butir item dengan salah
PiQi : jumlah dari hasil perkalian antara Pi dengan Qi
2
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi… , hal. 252
45
3. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran
merupakan nilai rata-rata dari kelompok
peserta test. Pengujian taraf kesukaran menggunakan rumus:3
Keterangan: P
: indeks kesulitan untuk setiap butir soal
Np
: banyak siswa yang menjawab benar untuk setiap butir
N
: banyak siswa yang memberi jawaban pada soal yang dimaksud
Kriteria indeks kesukaran: 0.00-0.30
: sukar
030-0.70
: sedang
0.70-1.0
: mudah
4. Daya pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut:4
3
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi… , h. 372.
4
Anas Sudijono, “Pengantar Evaluasi… , h. 389
46
D = PA-PB, dimana PA =
dan PB =
Keterangan: D
: daya pembeda
PA
: proporsi kelas atas
PB
: proporsi kelas bawah
BA
: banyak siswa atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal
BB
: banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal
JA
: jumlah siswa kelas atas
JB
: jumlah siswa kelas bawah
Klasifikasi daya pembeda: D < 0.20
: buruk
D = 0.20 – 0.40
: cukup
D = 0.40 – 0.70
: baik
D = 0.70 – 1,00
: sangat baik
47
K. Analisis Data dan Intervensi Hasil Analisis Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan pada setiap siklus, maka data tersebut dianalisis. Adapun analisis yang dilakukan meliputi:
1. Hasil belajar Untuk mengetahui peningkatan skor pre test dan post test menggunakan rumus Normalized gain.5 N-gain = 2. Efektivitas media permainan kartu Untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang memperhitungkan ketuntasan hasil belajar, maka digunakan tafsiran efektivitas untuk rata-rata N-gain adalah:6 Table 1. Tafsiran Normalized gain Normalized gain
Tafsiran
Kurang 0,40
Tidak efektif
0,40 – 0,55
Kurang efektif
0,56 – 0,75
Cukup efektif
0,76 – 1,00
Efektif
5
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana. (Skripsi, 2008) h. 35 6
David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media... h.35
48
Analisis
Wawancara dengan
kebutuhan
guru dan siswa
OBSERVASI AWAL RENCANA TINDAKAN I OBSERVASI TINDAKAN I
REFLEKSI TINDAKAN I PELAKSANAAN TINDAKAN I RENCANA TINDAKAN II
OBSERVASI TINDAKAN II
REFLEKSI TINDAKAN II
PELAKSANAAN TINDAKAN II KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Gambar 3. Rancangan Siklus Penelitian Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP DARUSSALAM. 1. Sejarah Berdiri SMP Darussalam Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan kepala sekolah SMP Darussalam Ciputat diperoleh keterangan bahwa SMP Darussalam didirikan pada tahun 1985 dengan SK pendirian sekolah Nomor: 779/102/Kep/E/1987 oleh Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam. SMP Darussalam beralamat di Jl. Otista No. 36 RT. 001/10 Cimanggis – Ciputat, Kab. Tangerang. Pada awal berdirinya masyarakat mempunyai respon yang sangat baik terbukti, saat pendaftaran dibuka SMP Darussalam langsung menerima siswa sebanyak 83 orang (dua kelas) dan tenaga pendidik serta karyawan sebanyak 20 orang. Pada saat ini SMP Darussalam berstatus terakreditasi A dengan jumlah siswa 1367 orang dan tenaga pendidik beserta karyawan berjumlah 61 orang. Sekolah
ini
didirikan
sebagai
suatu
wujud
serta
dalam
pembangunan generasi muda dan kepedulian dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik bidang IPTEK maupun IMTAQ, serta membekali siswa dengan keterampilan melalui penyaluran minat dan pengembangan bakat, sebagai bekal masa depan siswa.
49
50
2. Visi dan Misi SMP Darussalam VISI: SMP Darussalam berprestasi dalam belajar dan berkarya, dipercaya dan dibanggakan, serta menghasilkan para lulusan yang Cerdas, Terampil dan Berakhlak. MISI: 1. Meningkatkan sikap tanggung jawab atas dasar keikhlasan seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Mengembangkan
propesionalisme
personal
dan
peningkatan
pelayanan pendidikan demi pencapaian mutu lulusan. 3. Memacu terciptanya lingkungan pendidikan yang sehat dan bersih dari pengaruh lingkungan yang tidak baik.
3. Sarana dan Fasilitas Menjawab tuntutan kemajuan di bidang teknologi dan era globalisasi informasi, diperlukan sarana dan fasilitas yang bermutu, oleh karena itu telah disiapkan antara lain: 1. Gedung milik sendiri 2. Ruang belajar tiga lantai 3. Laboratorium bahasa (Full AC) 4. Laboratorium komputer+internet (Ful AC) 5. Sarana olah raga (Hall Mini) 6. Perpustakaan 7. Sarana ibadah (Masjid) 8. Kesenian 9. Kantin sekolah 10. Beasiswa bagi yang berprestas.
51
4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa a. Keadaan guru dan Karyawan Tabel 1 Data Tenaga Pengajar dan Karyawan SMP Darussalam Tahun 2010/ 2011 J NO
NAMA
/ K
Pend.
Mulai
Terakhir
Kerja
Jabatan
1.
Drs. Asnawie
L
S1
1985
Kepala Sekolah
2.
Drs. Mukija HS, MM
L
S2
1985
Guru Matematika
3.
Drs. Riswadi
L
S1
1986
4.
Sriyono, S.Pd
L
S1
1986
Guru PPKn
5.
Dra. Ida Farida
P
S1
1986
Guru IPS
L
S1
1987
Guru Bahasa Indonesia
P
S1
1992
Guru IPS
L
S1
1993
Guru IPA
6. 7. 8.
H. Alam Tahrudin, S.Pd Dra. Maryanah Malih Romansyah, S.Pd
Wakasek Bid. Kurikulum/Guru Penjaskes
9.
Rita
P
D3
1993
Guru Matematika
10.
Dra. Marwiyah
P
S1
1993
Guru Bahasa Indonesia
11.
B. Zubaedah, S.Pd.I
P
S1
1995
Guru Agama
12.
Dra. Liah
P
S1
1995
Guru PPKn
13.
Dra. Eti Junaeti
P
S1
1996
Guru Matematika
14.
Basyah Agyatno, S.Pd
L
S1
1997
Guru Matematika
15.
Dasuki, S.Pd. MM
L
S2
1997
Guru IPS
P
S1
1997
Guru Agama
16
N. Iis Yunengsih, S.Ag
17.
Sartuti, SE
P
S1
1997
Guru IPS
18.
Marul Waid, S.Ag
L
S1
1998
Guru Agama
19.
Yuliani, S.Ag
P
S1
1999
Guru Bahasa Inggris
52
20.
Nurul Aeni, S.Pd. M.Pd
L
S2
2000
Guru IPS
21.
Sri Iraningsih, S.Pd
P
S1
2000
Guru Bahasa Indonesia
22.
Neneng Herawati
P
D1
2000
Guru Komputer
23.
Verawati, SS
P
S1
2000
Guru Bahasa Inggris
24.
Edi Junaedi, A.Ma.Pd
L
D3
2001
Guru IPA
25.
Isman Fauzi, ST. MM
L
S2
2001
Guru IPA
L
S2
2003
Guru Agama
L
S1
2003
Guru IPS
L
S2
2003
Guru Matematika
P
S1
2003
Guru Matematika
L
S1
2003
Guru Komputer
26. 27. 28. 29. 30.
31.
32. 33.
34.
Samsul Bahri Ritonga, M.Pd Iswadi, S.Ag Wardani Susanto, SE. MM Dra. Sri Rachmani Sophan Sophian, S.Kom Jamaludin Al Afgani, SE. S.Fil.I Amru Ikhwan, S.Ip Ridwan Indarto, SE. MM Maradona, S.Th.I. MM
Wakasek Bid. L
S1
2004
Kurikulum/Guru Bahasa Inggris + Al-quran
L
S1
2004
Guru Bahasa Indonesia
L
S2
2004
Guru IPA
L
S2
2004
Pembina OSIS/Guru Agama
35.
Hendra, S.Pd.I
L
S1
2004
Guru KTK
36.
Ismail Helmi, S.Sos
L
S1
2004
Guru PPKn
37.
Tito Yusdiana, ST
L
S1
2004
Guru IPA
38.
Rita Zahara, S.Pd
P
S1
2005
Guru IPA
P
S1
2005
Guru IPA
P
S1
2006
Guru Bahasa Indonesia
39. 40.
Maryuni Utamisari, S.Ip Zwesty Faj Inggraini,
53
S.Pd Wakasek Bid. 41.
Dini Munasar, SS
L
S1
2006
Kesiswaan/Guru Bahasa Inggris
42.
Rully Trisandi, S.Kom L
S1
2006
Guru Komputer
43.
Faisal Syarif, SE
L
S1
2006
Guru Penjaskes
44.
Nur Wulan Sugih, SS
P
S1
2008
Guru KTK
45.
Mariam Martina, S.Pd
P
S1
2008
Guru Bahasa Indonesia
46.
Erna Kurniawati, S.Pd
P
S1
2008
Guru IPS
L
S1
2008
Guru Agama + Al-quran
L
S1
2008
Guru Penjaskes
P
S1
2009
Guru IPS
47. 48.
49.
Muhibuddin Mutawali, S.Ag Edi Sutikno, S.Pd
Lathifah Maryam, S.Hum
50.
Nani Suhartini, S.Pd
P
S1
2009
Guru IPA + KTK
51.
Ilham Suyatno, S.Pd
L
S1
2009
Guru Bahasa Indonesia
52.
Ainal, S.Ag
L
S1
2009
Guru Bahasa Indonesia
53.
Sayidatunnisa, SE
P
S1
2009
Guru Bahasa Indonesia
54.
Carsipan, SE
L
S1
2003
Tata Usaha/Guru IPS
55.
Marisi Nirmala, SE
P
S1
1993
Bendahara
56.
Sucipto, SE
L
S1
1989
Tata Usaha
57.
Mahlawi, SE
L
S1
2004
Tata Usaha
58.
Aceng Iskandar
L
SMA
1999
Tata Usaha
L
S1
1993
Tata Usaha
59.
Hendra Wijaya, S.Kom
60.
M. Aminullah
L
SMA
2006
Keamanan
61.
Albert Legi
L
SMA
2000
Keamanan
54
b. Keadaan siswa Tabel 2 JUMLAH SISWA/I SMP DARUSSALAM Dalam 4 (Empat) tahun terakhir Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jumlah Pendaftaran
Jml
Jumlah
Jml
Jumlah Jumlah
Jumlah
Jml
Jumlah
(Kls VII, VIII
Tahun
(calon siswa
Ajaran
baru)
2007/2008
1505
455
11
523
12
527
12
1505
35
2008/2009
1272
489
11
349
9
434
10
1272
30
2009/2010
1280
498
11
440
11
342
9
1280
32
2010/2011
1369
484
12
466
11
419
10
1369
33
Siswa
Siswa
Rombel
dan IX)
Siswa Rombel
Rombel Siswa
B. Deskripsi Data 1. Pembelajaran IPS di Kelas VIII-6 SMP Darussalam CimanggisCiputat Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS kelas VIII pada tanggal 02 Mei 2011. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS pada materi pajak dan terbentuknya harga pasar di kelas VIII dan mengetahui efektivitas pembelajaran IPS pada materi pajak dan terbentuknya harga pasar. Berdasarkan wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS
khususnya pada materi
pajak dan terbentuknya harga pasar yang selama ini digunakan adalah dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-6 sebagai kelas yang cocok untuk penelitian, terkait dengan permasalahan efektivitas pembelajaran siswa dalam belajar IPS pada materi pajak dan terbentuknya harga pasar. Penentuan ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh guru selama mengajar di kelas tersebut. Dalam pengamatan ini terlihat efektivitas belajar siswa masih rendah.
Rombel
55
Melihat masalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian untuk mengatasi masalah rendahnya efektivitas belajar siswa tersebut. Peneliti menggunakan 2 (dua) siklus dalam penelitian ini, selain wawancara peneliti juga memberikan pre test dan post test pada siswa. Data berikut adalah data hasil belajar dengan menggunakan metode permainan kartu yang menjadi temuan yang memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan. Berikut disajikan data hasil prestasi siswa dari siklus I hingga siklus II. Tabel 3 Hasil Belajar IPS pada Materi Ekonomi Pada Siklus I NO
NAMA
1
Siklus I Pretest
Postest
N-Gain
A1
50
80
0,6
2
A2
60
80
0,5
3
A3
50
85
0,7
4
A4
60
80
0,5
5
A5
60
80
0,5
6
A6
70
85
0,5
7
A7
60
80
0,5
8
A8
60
70
0,25
9
A9
70
90
0,67
10
A10
65
75
0,28
11
A11
60
70
0,25
12
A12
70
90
0,67
13
A13
65
70
0,14
14
A14
60
80
0,5
15
A15
65
85
0,57
16
A16
60
80
0,5
17
A17
60
85
0,62
56
18
A18
60
85
0,25
19
A19
60
85
0,62
20
A20
50
70
0,4
21
A21
65
85
0,87
22
A22
70
90
0,67
23
A23
50
80
0,6
24
A24
50
85
0,7
25
A25
50
80
0,6
26
A26
50
75
0,5
27
A27
60
80
0,5
28
A28
50
80
0,6
29
A29
40
75
0,58
30
A30
65
85
0,57
31
A31
40
80
0,67
32
A32
60
90
0,75
33
A33
60
80
0,5
34
A34
40
70
0,5
35
A35
40
80
0,67
36
A36
65
90
0,76
37
A37
60
80
0,42
Jumlah
2130
2990
19,98
Rata-rata
58,78
80,81
0,54
57
Tabel 4 Hasil Belajar IPS pada Materi Ekonomi Pada Siklus II NO
NAMA
1
Siklus II Pretest
Postest
N-Gain
A1
70
95
0,5
2
A2
65
80
0,43
3
A3
60
75
0,37
4
A4
65
100
1
5
A5
70
95
0,85
6
A6
75
100
1
7
A7
65
85
0,57
8
A8
70
80
0,34
9
A9
70
85
0,5
10
A10
60
100
1
11
A11
65
95
0,85
12
A12
70
95
0,84
13
A13
70
95
0,84
14
A14
75
95
0,8
15
A15
75
100
1
16
A16
70
95
0,84
17
A17
70
85
0,5
18
A18
60
95
0,87
19
A19
60
100
1
20
A20
60
90
0,5
21
A21
70
100
1
22
A22
75
90
0,6
23
A23
65
90
0,71
24
A24
60
95
0,87
25
A25
70
95
0,84
58
26
A26
60
85
0,62
27
A27
75
95
0,8
28
A28
60
95
0,87
29
A29
60
90
0,5
30
A30
65
100
1
31
A31
60
95
0,87
32
A32
65
90
0,71
33
A33
70
100
1
34
A34
65
95
0,85
35
A35
70
100
1
36
A36
65
95
0,85
37
A37
65
100
1
Jumlah
2465
3450
28,69
Rata-rata
66,622
93,24
0,77
C. Tindakan Pembelajaran Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan durasi 2 X 40 menit. Materi yang diajarkan pada siklus I adalah pajak. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I adalah peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) dilengkapi lembar observasi untuk setiap pertemuan dan pedoman wawancara yang sebelumnya telah dilakukan sebelum tindakan. Pada siklus I, peneliti memperkenalkan metode pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu kepada siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII-6 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 22 perempuan dan 15 laki-laki.
59
2. Tahap Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan menggunakan
media
permainan
kartu.
Pembelajaran
dengan
menggunakan media permainan kartu terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu penjelasan materi dan permainan. Dalam penelitian ini, penjelasan materi terbagi menjadi 2 (dua) kali pertemuan , dengan melakukan pre test dahulu pada awal pembelajaran. Sedangkan permainan dibuat menjadi 1 (satu) kali pertemuan. Hal ini dikarenakan terbatasnya jam belajar di sekolah sehingga tidak memungkinkan penerapan ketiga bagian dari metode permainan kartu disatukan dalam 1 (satu) kali pertemuan. Sehingga dalam 3 (tiga) kali pertemuan, terdapat 2 (dua) kali pembahasan materi mengenai pajak, dan 1 (satu) kali pertemuan untuk menggunakan metode permainan kartu yang terdiri dari soal-soal, kemudian pembelajaran diakhiri dengan post test.
3. Analisis Data Test Objektif (pre test dan post test), Observasi dan Wawancara Hasil pre test dan post test dianalisis dengan menggunakan program Anates, sedangkan tahap observasi dilakukan dengan menggunakan tahap pelaksanaan pengamatan untuk mengamati efektivitas belajar siswa. Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara pada akhir siklus untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada akhir siklus adalah sebagai berikut: 1. Siswa mulai menyukai pembelajaran IPS pada materi ekonomi dengan menggunakan metode permainan kartu. 2. Siswa lebih mudah berkonsentrasi dan bersemangat dalam belajar menggunakan
metode
permainan
kartu
dibandingkan
dengan
pembelajaran sebelum menggunakan metode permainan kartu. 3. Siswa mudah mengingat materi yang disampaikan oleh peneliti dengan menggunakan metode permainan kartu.
60
4. Pembelajaran menyenangkan sehingga membuat siswa berani untuk bertanya. 5. Seluruh siswa menyukai permainan yang dilakukan walaupun banyak soal yang harus mereka kerjakan.
4. Tahap Refleksi Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada sisklus I. Berdasarkan hasil analisis pada tes objektif dan wawancara ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. 1.) Kekurangan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus I a. Belum tercapainya KKM oleh seluruh siswa Pada siklus I ini masih terdapat 12 (Dua belas) siswa dengan nilai dibawah KKM. Hal ini dikarenakan sulitnya pemahaman siswa akan materi ekonomi. Peneliti akan memperbaiki hal tersebut di siklus II dengan memberikan banyak tugas dan juga menambah kualitas mengajar peneliti agar tercapai hasil belajar yang diharapkan. b. Belum meratanya bimbingan yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa Hal ini terjadi karena ada beberapa siswa yang banyak bertanya
kepada
peneliti
sehingga
peneliti
cenderung
memberikan penjelasan tambahan hanya pada siswa yang bertanya. Hal tersebut dikarenakan jam pelajaran yang terbatas sehingga peneliti kurang dapat membimbing siswa secara keseluruhan. Perbaikan yang dilakukan peneliti adalah peneliti lebih sering membimbing siswa dalam kelas bukan hanya kepada siswa yang bertanya namun kepada seluruh siswa. Peneliti bekerjasama dengan guru dalam hal membimbing siswa sehingga proses bimbingan akan lebih merata ke seluruh siswa. Terkadang diluar jam belajarpun peneliti membimbing siswa yang ingin
61
menanyakan tentang soal permainan kartu yang sulit mereka kuasai. c. Siswa kurang memahami materi pembelajaran Terdapat begitu banyak materi ekonomi yang membuat siswa sulit untuk memahami materi. Selain itu, siswa lebih berkonsentrasi pada permainan kartu karena adanya perasaan bersaing untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan reward. Dengan
adanya
keadaan
yang
demikian,
peneliti
mengambil langkah dengan memberikan pengarahan kepada siswa
agar
lebih
berkonsentrai
pada
saat
pembelajaran
berlangsung. Dengan adanya konsentrasi yang baik saat pembelajaran, siswa akan dapat memahami materi-materi yang dipelajari sehingga lebih siap dalam menghadapi soal-soal permainan. 2.) Kelebihan Pembelajaran Pada Siklus I a. Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu membuat suasana yan menyenangkan dalam belajar IPS pada materi ekonomi Keadaan ini dipengaruhi oleh pembelajaran siswa yang sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, sehingga membuat siswa bosan. Dengan adanya media permainan kartu
diharapkan
siswa
akan
lebih
aktif
selama
proses
pembelajaran, dan memberikan suasana baru dalam belajar IPS bagi siswa sehingga belajar IPS menjadi lebih menyenangkan. b. Siswa mulai terbiasa mengerjakan soal tepat pada waktunya sehingga meningkatkan efektivitas belajar IPS Pada setiap pertemuan siswa selalu diberikan tugas berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Hal ini membuat siswa mengerjakan soal-soal IPS setelah mendapat penjelasan materi. Selain itu, siswa harus menyelesaikan LKS setiap pada akhir jam pelajaran dengan
62
konsekuensi tidak akan mendapat nilai jika tidak mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan. Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I dan belum tercapainya indikator keberhasilan yang ditetapkan karena masih rendahnya efektivitas belajar siswa, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
D. Tindakan Pembelajaran Siklus II 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II ini dimulai dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi dan pedoman wawancara. Pada siklus II ini RPP dibuat untuk 3 (tiga) kali pertemuan dengan 2 (dua) kali pertemuan untuk pembahasan materi, dan 1 (satu) kali pertemuan untuk permainan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, sehingga pada siklus II proses pembelajaran lebih diarahkan kepada perbaikan yang telah disusun pada siklus I. Perbaikan-perbaikan yang ada pada siklus I diterapkan pada siklus II merubah beberapa peraturan pembelajaran yang ada pada siklus I. Seperti; memberikan pengarahan kepada setiap siswa agar tetap percaya diri dalam mencari jawaban pada saat permainan berlangsung ataupun pada saat pembelajaran biasa, dan perbaikan pada kualitas mengajar peneliti. Target yang ingin dicapai pada siklus II adalah meningkatkan efektivitas belajar siswa, yaitu dilihat dari nilai ulangan harian yang dilakukan setelah siklus I dan siklus II. 2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II berlangsung selama 3 (tiga) kali pertemuan. Perbaikan-perbaikan pada siklus II mulai diterapkan pada awal pertemuan. Pre test masih tetap dilakukan karena untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
63
3. Analisis Data Tes Objektif (pre test dan post test) Observasi dan Wawancara Pada siklus II, berdasarkan hasil pre test dan post test, serta observasi yang dilakukan terdapat peningkatan efektivitas belajar siswa. Hal tersebut dilihat dari nilai ulangan yang meningkat dan melebihi KKM. Selain itu, terdapat peningkatan pula pada hasil pre test dan post test siswa. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan seluruh siswa memperoleh nilai diatas KKM. Hasil wawancara dengan guru dan siswa pada akhir siklus II menunjukkan bahwa adanya perubahan yang positif, hasil wawancara pada siklus II dirangkum sebagai berikut: a. Media permainan kartu cocok diterapkan pada pembelajaran IPS dan dapat pula diterapkan pada pelajaran yang lain. b. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. c. Siswa terlihat senang saat belajar IPS pada materi ekonomi. Hal ini terlihat dari banyaknya saran agar metode/media ini diterapkan pada setiap pertemuan. d. Media permainan kartu membantu siswa dalam belajar dan siswa menjadi bersemangat dalam belajar. e. Seluruh siswa senang belajar dengan menggunakan media permainan kartu. f. Seluruh siswa berharap belajar dengan menggunakan media permainan kartu dilaksanakan terus menerus, karena siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran dan suasana belajar yang menyenangkan. g. Siswa
menjadi
terbiasa
dengan
soal-soal
yang
banyak
dan
menyelesaikan soal-soal tepat waktu. Dengan adanya data-data yang mengarah pada peningkatan efektivitas belajar IPS siswa, maka penelitian ini dicukupkan pada siklus II dan media permainan kartu dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa dalam belajar IPS pada materi Ekonomi.
64
4. Tahap Refleksi Tahap ini dilakukan setelah melakukan analisis pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis observasi dan wawancara ditemukan beberapa kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus II. 1.) Kekuragan dan Kendala Yang Ditemukan Pada Siklus II a. Peneliti belum melakukan motivasi awal secara rutin pada setiap kali pertemuan Penyebab kekuranga ini adalah karena peneliti masih merasa kesulitan dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga lebih sering langsung memberikan penjelasan materi. Kekurangan ini terletak pada kurangnya pemberian motivasi kepada siswa sehingga perbaikan yang harus dilakukan adalah memberikan motivasi pada setiap pertemuan. b. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa terkadang sama dengan pertanyaan yang sudah diajukan oleh siswa lain, sehingga sering terjadi pengulangan penjelasan. Penyebabnya adalah siswa bertanya secara individu sehingga peneliti hanya memberikan penjelasan hanya kepada siswa yang bertanya, dan tidak memberikan penjelasan kepada seluruh siswa. Sehingga mengakibatkan timbulnya pertanyaan yang sama dari siswa yang lain. Seharusnya hal itu tidak terjadi, jika peneliti memberikan penjelasan secara menyeluruh kepada siswa. Sehingga siswa mengetahui pertanyaan dan pejelasan yang diberikan peneliti dan tidak terjadi pengulangan penjelasan. 2.) Kelebihan Pembelajaran pada Siklus II a. Siswa bersemangat dalam belajar IPS Keadaan
ini
dipengaruhi
oleh
pembelajaran
yang
menggunakan media permainan kartu sehingga siswa menjadi bersemangat dalam belajar. Selain itu, pada setiap pertemuan
65
diberikan soal-soal dalam bentuk permainan sehingga siswa lebih tertarik mengerjakan soal-soal IPS. b. Meningkatnya pemahaman siswa dalam pelajaran IPS dan mengurangi sifat sering lupa terhadap materi pelajaran Hal ini terjadi karena pengaruh dari rasa senang siswa dalam belajar IPS sehingga siswa mudah untuk berkonsentrasi dengan baik pada saat belajar IPS. Dengan adanya konsentrasi yang baik dalam belajar membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu, kebiasan siswa yang mudah melupakan materi yang telah diajarkan juga berkurang karena siswa merasa menguasai materi yang diajarkan dan karena banyaknya latihan yang diberikan membuat siswa mudah dalam mengingat materi yang telah diajarkan. Dengan adanya data-data yang merujuk pada meningkatnya efektivitas belajar siswa dalam belajar IPS, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II dan dianggap media permainan kartu dapat
meningkatkan
efektivitas
belajar
IPS
siswa
pada
pembelajaran ekonomi.
E. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut 1. Tes Objektif Dari hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa media permainan kartu terbukti dapat meningkatkan efektivitas belajar IPS siswa. 2. Lembar Observasi Pada setiap pelaksanaan tindakan, peneliti didampingi oleh guru kolaborator. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas belajar siswa. Data tersebut dianalisis pada setiap siklus dan
66
lembar observasi untuk menilai kualitas guru untuk mendapatkan data mengenai kesiapan dan pelaksanaan mengajar guru. 3. Wawancara Selain data yang diperoleh dari lembar observasi, penelitian ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru dan beberapa siswa. Wawancara dilakukan sebelum tindakan dan setelah tindakan. Pada wawancara yang dilakukan sebelum tindakan kepada guru IPS adalah sebagai berikut: a. Tingkat efektivitas pembelajaran masih rendah karena metode yang digunakan adalah metode ceramah dan penugasan. b. Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa sehingga siswa kurang aktif. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa sebelum dan setelah tindakan adalah sebagai berikut: a. Sebagian besar siswa kurang menyukai pelajaran IPS. b. Siswa
kurang
bersemangat
dalam
belajar
karena
metode
pembelajarannya monoton, yaitu ceramah dan penugasan. c. Kurangnya komunikasi antara siswa dan guru sehingga siswa merasa takut jika akan bertanya kepada guru. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II, hasil wawancara yang diperoleh memiliki perubahan baik dari pendapat guru maupun dari siswa terhadap pelajaran IPS. Hasil wawancara kepada guru setelah tindakan adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS. b. Media permainan kartu cocok diterapkan pada pelajaran IPS dan dapat diterapkan pada pelajaran yang lain. c. Siswa lebih mudah berkonsentrasi dan serius dalam belajar terutama saat permainan kartu dilakukan. Namun pada siklus I pada saat belajar kelompok
masih
terdapat
siswa
yang
mengandalkan
teman
sekelompoknya yang pintar dalam mengerjakan tugas kelompok.
67
Akan tetapi mulai ada peningkatan pada siklus II, karena sudah ada pembagian tugas dalam mengerjakan tugas kelompok. d. Beberapa siswa mengaku sudah tidak merasa takut lagi untuk bertanya kepada guru. e. Siswa merasa senang terhadap bimbingan yang diberikan peneliti dan guru, karena siswa merasa lebih dekat dengan guru. f. Dalam mengerjakan soal-soal IPS, siswa dapat menyelesaikannya tepat waktu karena setiap soal dapat didiskusikan dengan temannya. 4. Interpretasi Hasil Analisis Berdasarkan hasil analisis, data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa menyenangi pelajaran IPS dengan menggunakan media permainan kartu. Dengan adanya rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan memudahkan
siswa
dalam
memahami
materi
sehingga
dapat
meningkatkan efektivitas belajar siswa. Meskipun pada siklus I masih terdapat beberapa siswa yang mendapatkann nilai dibawah KKM. Dan beberapa siswa saja yang berani bertanya, sedankan yang lainnya lebih senang bertanya kepada teman. Hal ini dikarenakan siswa masih merasa malu-malu dan takut jika mengajukan pertanyaan langsung kepada guru. Hal ini dikarenakan siswa baru mengenal permainan kartu. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu, siswa lebih aktif dalam belajar IPS. Selain itu adanya kerjasama dan saling membantu antar siswa, sehingga siswa yang sulit dalam memahami pelajaran akan terbantu dengan adanya kerjasama tersebut. Karena permainan dilakukan bukan semata-mata untuk membuang-buang waktu atau hanya bersenang-senang. Namun, ketika bermain siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, belajar mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah dalam keadaan senang sehingga sehingga proses pembelajaran tidak membosankan. Pada di awal pembelajaran, yaitu di siklus I siswa mulai mengenal soal-soal permainan. Sehingga pada siklus II siswa sudah dapat menguasai materi yang diajarkan, jika dilihat dari banyaknya jawaban
68
soal yang benar. Pada siklus II, dilakukan pula perbaikan atas kekurangan dari siklus I, sehingga indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Keaktifan belajar siswa ternyata memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Syafruddin Wahid “Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang berhubungan dengan pengajaran. Kemampuan tersebut antara lain; menguasai bahan ajar, menggunakan metode, menggunakan dan memilih media pengajaran, dan kemampuan menerapkan
komunikasi
antar
pribadi”.1
Karena
pembelajaran
merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Dan hal ini terbukti pada hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah menggunakan media permainan kartu dalam pembelajaran. Karena media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu: a. Fungsi atesi, yaitu media berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa kepada isi pelajaran ataupun materi yang sedang diajarkan. b. Fungsi afeksi, yaitu media berfungsi untuk memberikan rasa senang dan menikmati
pelajaran kepada siswa pada saat
mengikuti pelajaran. c. Fungsi kognitif, yaitu media berfungsi sebagai alat untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan gambar atau lambang serta mempermudah siswa untuk mengingat. d. Fungsi kompensatoris, yaitu media berfungsi untuk membantu siswa yang lambat atau lemah dalam memahami pelajaran.
1
Syafruddin Wahid, “Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang Dewasa”, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan, hal. 149.
69
Berdasarkan hasil analisis dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media permaianan kartu dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar siswa. hal ini terlihat pada meningkatnya hasil belajar siswa pada materi Ekonomi, dimana seluruh siswa telah mencapai KKM.
F. Pembahasan Temuan penelitian 1. Pembelajaran media permainan kartu meningkatkan efektivitas belajar siswa Permainana dapat mengembangkan motivasi siswa untuk belajar untuk belajar aktif karena permainan mampu menembus kebosanan. Rasa senang terhadap pelajaran IPS melalui media permainan kartu membuat siswa bersemangat dan dapat berkonsentrasi dalam menerima pelajaran, serta membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dan pada akhirnya memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti: a. Hasil post test lebih besar dari pada pre test, baik pada siklus I maupun pada siklus II. b. Terjadi peningkatan hasil belajar dilihat dari tercapainya KKM oleh seluruh siswa. 2. Pembelajaran menggunakan media permainan kartu membuat siswa memiliki jiwa kompetitif dan kerjasama yang baik. permainan memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dalam sussana gembira dan dapat menimbulkan semangat kooperatif dan mendidik siswa untuk memiliki jiwa kompetitif yang sehat, dimana siswa harus bertanggung jawab terhadap diri serta kemampuan dalam menghadapi siswa lain untuk mengumpulkan poin-poin sebanyak mungkin. Serta mengajarkan bagaimana bekerjasama yang baik dengan siswa lain sehingga memiliki rasa untuk saling membantu dan dapat menciptakan pembagian tugas yang baik. Serta membantu siswa yang lamban dan kurang aktif/motivasi dalam belajar.
70
3. Keterbatasan Peneliti Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, meskipun usaha yang dilakukan peneliti telah maksimal, namun penelitian ini masih banyak kekurangan. Kekurangan tersebut disebabkan kurang meratanya pembagian siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar dalam setiap kelompok. Sehingga masih terdapat kelompok yang pasif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. Kelompok tersebut tidak mempresentasikan hasil diskusi, mungkin dikarenakan kurang berani atau kurang percaya diri atas hasil yang didiskusikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: Pembelajaran
dengan
menggunakan
berpengaruh
positif
dalam
media
permainan
mengembangkan
kartu
kemampuan,
pengetahuan, dan sikap siswa serta merangsang dan meningkatkan kepedulian siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan efektif. Dan sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar dengan menggunakan
media
permainan
kartu
lebih
menyenangkan
dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang lain yaitu dengan menggunakan media ceramah dan penugasan.
2.
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media permainan kartu efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu pada materi Ekonomi. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar IPS pada post test siklus I 80,81 dengan N-Gain yang diperoleh 0,54 meningkat pada post test pada siklus II menjadi 93,24 dengan N-Gain 0,77. Hasil belajar pada siklus II sudah mencapai
71
72
kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Dengan demikian penggunaan media permainan kartu meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu khususnya pada materi Ekonomi.
B. Saran 1. Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan metode pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 2. Kepada Guru diharapkan: a. Guru diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan media permainan kartu karena metode pembelajaran ini mampu meningkatkan efektivitas belajar siswa dan menciptakan suasana belajar baru yang menyenangkan dalam belajar IPS, sehingga siswa mampu mencapai prestasi yang optimal. b. Guru lebih memotivasi siswa untuk belajar lebih baik dan hasil belajarnyapun akan meningkat. c. Guru lebih memperhatikan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. 3. Siswa hendaknya menanamkan rasa senang terhadap pelajaran IPS. Karena hal tersebut akan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran sehingga dapat meningkatkan efektivitas belajar. 4. Kepada orang tua siswa, hendaknya memberikan dukungan ataupun motivasi terhadap siswa, sehingga harapan guru tercapai dan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Qomari. Pendidikan sebagai Karakter Budaya Bangsa, cet. I. Jakarta: UHAMKA Press, 2002. Arief Sadiman , dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT Raja Grafindo,2003. Arsyad, Azhar . “Media Pendidikan”, Jakarta : Gramedia,2004. Asnawir, “Media Pembelajaran”. Jakarta: Ciputat Press, 2002. Asra, Sumiati. Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008. Bobbi de Poter, Quantum Teaching, cet. XVI. Bandung: Kaifa, 2005. David E. Meltzer dalam Turyanto, Efektivitas Penggunaan Media Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Baelajar Kimia Siswa Pada Konsep Tata Nama Senyawa Kimia Sederhana. Skripsi, 2008. Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia”, Jakarta: Balai Pustaka, 2001. Drs. Widodo Supriyono, Drs. H. Abu Ahmadi. Psikologi Belajar, Jakarta : Reneka Cipta,1991. Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS), Ed. I, cet 3. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hamalik, Oemar. “Media Pendidikan”, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994. Imran, Ali. “Belajar dan Pembelajaran”, Jakarta: Putaka Jaya, 1996. Ken Freed.Media edmedia.html.
an
Education,
dari:
http//www.media-vision.com/ed-
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Michael sciven, Taking Games Seriously, dari:http//homepages.wmich.edu/~mscriven/taking%20games%20seriousl y%20complete,rtf. Nurdin, Syafruddin. ”Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK”. Jakarta: Ciputat Press, 2005.
Putong, Iskandar . Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Ed. 2, cet. I. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002. Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Uhamka Press, 2003. Repository.upi.edu/operator/uploads/s_C0151_0605585_chapter2.pdf Rivai, Veithzal. “Prestasi Hasil Belajar Peserta Program MM untuk Mata Kuliah Manajemen Keuangan”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 038 tahun ke-8 September 2002. Sadiman, Arief S. “Media Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2005. Sapriya., Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, cet. I. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009 Sardiman, A.M, “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Sawitri, Sicilia. “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan awal Terhadap Hasil Belajar Desain Busana Lanjutan”, Jurnal Pendidikan, no.1 tahun XXVI, 1996. Slameto. “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”, cet. 3. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995 S. Nasution, “Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar”, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984. S. Nasution.”Didaktik Asas-asas Mengajar”. Cet.I. Jakarta: Bumi Aksara,1995. Sudijono, Anas. “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Sukartiningsih, Wahyu. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan dikelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar, Jurnal Pendidikan Dasar, vol 5. No. 1 2004. Supriono, “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”, dalam Jurnal Pendidikan Inovatif, dari: http://jurnallipi.wordpress.com/2007/11/14/ Suryabrata, Sumandi. “Psikologi Pendidikan”,. Et. Seqq. Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007.
Syah, Muhibbin. “Psikologi Belajar”, cet. 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Tohirin. “Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama.” Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2001. Usman, M. Uzer. “Menjadi Guru Profesional”. Cet. 17. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007. UU Sisdiknas 2003, cet. II. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika. Wahid, Syafruddin. “Komunikasi Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran Orang Dewasa”, dalam Aneka Widya: Jurnal Pendidikan. Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.” Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. W.S. Winkel, “Psikologi Pengajaran”, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1996. www.dunia guru.com Yamin, Martinis “Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi”, Jakarta: Gaung Persada Press, 2002.
UJI VALIDITAS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
X
A1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
14
A2
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
14
A3
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
13
A4
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
12
A5
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
12
A6
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
14
A7
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
14
A8
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
16
A9
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
15
A10
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
16
A11
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
15
A12
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
A13
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
12
A14
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
14
A15
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
16
A16
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
15
A17
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
17
A18
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
15
A19
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
15
A20
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
17
A21
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
14
A22
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
18
A23
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
18
A24
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
15
A25
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
A26
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
A27
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
14
A28
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
A29
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
17
A30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
17
A31
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
A32
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
A33
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
14
A34
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
16
A35
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
16
A36
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
18
A37
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
17
0,86486
0,567568
1
0,891892
0,756757
0,72973
0,864865
0,567568
0,837838
0,594595
1
0,918919
0,540541
0,810811
0,459459
0,702703
1
1
0,594595
0,621622
32
21
37
33
28
27
32
21
31
22
37
34
20
30
17
26
37
37
22
23
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
77
Lampiran 4 KUTIPAN HASIL WAWANCARA Hasil wawancara dengan guru sebelum tindakan: Peneliti
: apakah dalam setiap belajar IPS siswa memperhatikan pembelajaran
anda? Guru
: ada yang memperhatikan, tapi ada juga yang tidak memperhatikan, kebanyakan
Peneliti
siswa laki-laki yang tidak memperhatikan.
: apa usaha anda untuk mengantisipasi siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran anda?
Guru
: saya hanya memberikan nasehat.
Peneliti
: apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang nada ajarkan?
Guru
: tidak, dalam setiap pertemuan tidak lebih dari 1-2 orang saja yang
bertanya. Peneliti
: bagaimana sikap siswa pada saat anda memberikan soal, dan meminta mereka untuk menjawab?
Guru
: hanya ada beberapa siswa saja yang antusias untuk menjawab soal yang saya berikan, dan yang lain tampak malas menjawabnya.
Peneliti
: bagaimana sikap siswa ketika mendapat soal-soal yang sulit?
Guru
: ada yang bertanya namun banyak yang mengeluh dengan soal-soal
sulit Peneliti
:bagaimana cara anda dalam menghadapi kesulitan belajar siswa?
78
Guru
: sering memberikan tugas rumah, dan membimbing siswa yang
kurang paham. Peneliti
: apakah dalam setiap pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan kesenangannya pada IPS?
Guru
: kurang
Peneliti
: apakah siswa sering mengeluh dengan pelajaran IPS?
Guru
: ada yang mengeluh, namun ada juga yang tidak.
Peneliti
: hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa dalam pelajaran IPS?
Guru
: siswa mengeluh karena banyak yang harus mereka baca, hafal dan siswa menganggap pelajaran IPS kebanyakan mendongeng.
Peneliti
: apa tanggapan anda terhadap keluhan tersebut?
Guru
: saya hanya memberikan motivasi agar mereka lebih rajin lagi dalam belajar dan membaca, serta menulang pelajaran seusai sekolah serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
Peneliti
: metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran IPS?
Guru
: saya hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan, meskipun terkadang ada diskusi tapi itu jarang saya gunakan.
Peneliti
: apakah anda pernah mencoba dengan menggunakan metode yang lain, seperti permainan ataupun pembelajaran aktif learning yang lain?
Guru
: belum pernah
Peneliti
: berdasarkan pengalaman anda, apa tanggapan anda mengenai metode yang akan saya gunakan pada penelitian ini?
79
Guru
: bagus
Peneliti
: apakah metode permainan kartu ini cocok diterapkan pada kelas yang
anda ajar? Guru
: cocok
KUTIPAN WAWANCARA Wawancara dengan guru sebelum tindakan: 1. apakah dalam setiap belajar IPS siswa memperhatikan pembelajaran anda? 2. apa usaha anda untuk mengantisipasi siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran anda? 3. apakah siswa aktif bertanya terhadap materi yang nada ajarkan? 4. bagaimana sikap siswa pada saat anda memberikan soal, dan meminta mereka untuk menjawab? 5. bagaimana sikap siswa ketika mendapat soal-soal yang sulit? 6. bagaimana cara anda dalam menghadapi kesulitan belajar siswa? 7. apakah dalam setiap pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan kesenangannya pada IPS? 8. apakah siswa sering mengeluh dengan pelajaran IPS? 9. hal apa saja yang sering dikeluhkan oleh siswa dalam pelajaran IPS? 10. apa tanggapan anda terhadap keluhan tersebut? 11. metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran IPS? 12. apakah anda pernah mencoba dengan menggunakan metode yang lain, seperti permainan ataupun pembelajaran aktif learning yang lain? 13. berdasarkan pengalaman anda, apa tanggapan anda mengenai metode yang akan saya gunakan pada penelitian ini? 14. apakah metode permainan kartu ini cocok diterapkan pada kelas yang anda ajar?
80
Lampiran 5 KUTIPAN HASIL WAWANCARA Hasil wawancara dengan siswa sebelum tindakan: Peneliti
: apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap IPS?
Siswa 1
: tergantung gurunya bu, kalau gurunya humoris saya jadi semangat belajar dan tidak ngantuk
Siswa 2
: kalau saya karena ada ekonominya bu, kan matematika dah banyak itung-itungannya bu.
Peneliti
: bagaimana perasaan kamu saat belajar IPS?
Siswa 1
: seru bu
Siswa 2
: biasa aja bu,
Peneliti
: apakah kamu dapat berkonsentrasi saat belajar IPS?
Siswa 1
: bisa-bisa aja bu, asal dijelasinnya berulang-ulang dan kelas nggak
berisik. Siswa 2
: kalo ngantuk saya nggak bisa konsen bu.
Peneliti
: jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus bagus pada pelajaran IPS bagaimana perasaan kamu?
Siswa 1
: ada rasa sedih dan penyesalan.
Siswa 2
: nggak jadi pusing bagi saya lebih baik nilai jelek tapi hasil sendiri daripada nilai bagus tapi hasil nyontek.
81
Peneliti
: bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal yang kamu anggap
sulit? Siswa 1
: saya akan bertanya pada guru
Siswa 2
: kalau saya akan berusaha mencari jawabannya di buku.
Peneliti
: apakah pelajaran IPS itu penting? Mengapa?
Siswa 1
: penting dong bu, kan pelajaran IPS memuat pengetahuan baik nasional maupun internasional, seperti sejarah kemerdekaan negara kita.
Siswa 2
: penting, supaya kita mengetahui keadaan di dunia
Peneliti
: apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar IPS? Mengapa?
Siswa 1
: pernah, kalau ada ulanagan
Siswa 2
: nggak bu, biasa aja
Peneliti
: apakah kamu merasa tegang saat belajar IPS?
Siswa 1
: santai aja bu, nggak tegang ko
Siswa 2
: biasa-biasa ja bu.
Peneliti
: pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar IPS?
Siswa 1
: setelah materi dan penjelasan diberikan latihan
Siswa 2
: jangan terlalu banyak materi, atau jangan nyatet terus. Sekali-sekali ada diskusi atau mungkin permainan.
KUTIPAN WAWANCARA Wawancara dengan siswa sebelum tindakan: 1. apa yang menyebabkan kamu senang/tidak senang terhadap IPS? 2. bagaimana perasaan kamu saat belajar IPS? 3. apakah kamu dapat berkonsentrasi saat belajar IPS? 4. jika kamu mendapat nilai yang kurang bagus bagus pada pelajaran IPS bagaimana perasaan kamu? 5. bagaimana sikap kamu saat mengerjakan soal yang kamu anggap sulit? 6. apakah pelajaran IPS itu penting? Mengapa? 7. apakah kamu pernah merasa takut dalam belajar IPS? Mengapa? 8. apakah kamu merasa tegang saat belajar IPS? 9. pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dalam belajar IPS?
82
Lampiran 6 KUTIPAN HASIL WAWANCARA Hasil wawancara dengan guru setelah tindakan: Peneliti
: menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam pembelajaran IPS?
Guru
: cocok, karena terlihat banyak siswa yang aktif
Peneliti
: pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam pembelajaran Ekonomi?
Guru
: pada semua materi metode ini dapat diterapkan
Peneliti
: adakah kemungkinan anda menerapkan metode permainan kartu ini di kelas yang anda ajarkan?
Guru
: mungkin bisa saya terapkan
Peneliti
: berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS siswa setelah di terapkan metode permainan kartu?
Guru
: banyak sekali kemajuannya
Peneliti
: apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan?
Guru
: siswa lebih bersemangat dan aktif dalam pembelajaran IPS, serta siswa juga menjadi lebih rajin dalam mengerjakan soal-soal.
Peneliti
: menurut anda, apakah kekurangan dan kelebihan dari metode permainan kartu ini?
83
Guru
:
kekurangannya
adalah,
kurang
membimbing
siswa
secara
keseluruhan, kelebihannya siswa menjadi lebih aktif bertanya dan semangat belajar siswapun meningkat. Peneliti
: bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada
tindakan ini? Guru
: sebaiknya peneliti tidak hanya membimbing siswa yang bertanya saja, namun kepada seluruh siswa.
Peneliti
: dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran?
Guru
: siswa jadi lebih bersemangat dalam belajar dan lebih aktif
Peneliti
: apakah ada keluhan siswa terhadap penerapan metode ini?
Guru
: tidak ada, bahkan mereka meminta agar terus diterapkan
KUTIPAN WAWANCARA Wawancara dengan guru setelah tindakan: 1. menurut anda apakah cocok metode permainan kartu ini dalam pembelajaran IPS? 2. pada materi apa yang cocok digunakan metode permainan dalam pembelajaran Ekonomi? 3. adakah kemungkinan anda menerapkan metode permainan kartu ini di kelas yang anda ajarkan? 4. berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam belajar IPS siswa setelah di terapkan metode permainan kartu? 5. apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan? 6. menurut anda, apakah kekurangan dan kelebihan dari metode permainan kartu ini? 7. bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan ini? 8. dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran? 9. apakah ada keluhan siswa terhadap penerapan metode ini?
84
Lampiran 7 KUTIPAN WAWANCARA Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan: Peneliti
: apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode permainan kartu?
Siswa 1
: saya suka bu
Siswa 2
: menyenagkan karena nggak bikin bosen dan ngantuk bu
Peneliti
: metode manakah yang kamu sukai,pembelajaran dengan permainan kartu atau pembelajaran biasa?
Siswa 1
: lebih senang dengan permainan
Siswa 2
: metode permainan kartu bu
Peneliti
: pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan menggunakan metode permainan kartu ini?
Siswa 1
: pada saat bermainnya bu
Siswa 2
: saat saya menempelkan kartu bu
Peneliti
:perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan metode permainan kartu?
Siswa 1
: saya menjadi lebih paham dan aktif
Siswa 2
: saya dan teman-teman lebih bersemangat dalam mengerjakan soal-
soal
85
Peneliti
: menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan dari metode permainan
kartu ini? Siswa 1
:
kekurangannya
waktu
permainannya
kurang
lama.
Kalau
kelebihannya kita termotivasi untuk belajar dan lebih aktif Siswa 2
: kekurangannya tidak adanya hukuman bagi siswa yang mengerjakan soal yang salah dan tidak tepat waktu dalam menyelesaikannya. Kelebihannya siswa menjadi lebih aktif dan cepat paham.
Peneliti
: apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan menggunkan metode ini agar lebih baik? Bagaimana saran kamu?
Siswa 1
: waktu permainan lebih lama
Siswa 2
: kalau bisa dikasi hadiah bagi siswa yang menjawab benar.
KUTIPAN WAWANCARA Wawancara dengan siswa setelah tindakan: 1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode permainan kartu? 2. Metode manakah yang kamu sukai,pembelajaran dengan permainan kartu atau pembelajaran biasa? 3. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan menggunakan metode permainan kartu ini? 4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan metode permainan kartu? 5. Menurut kamu apa kelebihan dan kekurangan dari metode permainan kartu ini? 6. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan menggunkan metode ini agar lebih baik? Bagaimana saran kamu?
86
Lampiran 8 KUISIONER AKHIR SIKLUS SISWA KELAS VIII PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER 1. Anda diminta untuk memberikan pendapat anda mengenai proses pembelajaran pada akhir siklus ini, yang akan digunakan sebagai masukan bagi penyempurnaan proses pembelajaran berikutnya. 2. Tugas anda memilih jawaban yang telah disediakan, menurut anda mana yang paling tepat. 3. Jika ada butir-butir pertanyaan yang belum jelas, silahkan bertanya pada peneliti. 4. Boleh pilih jawaban lebih dari satu.
Materi pokok
: Pajak dan Terbentuknya harga pasar
Kelas
: VIII (Delapan)
Tanggal
:
PERTANYAAN 1. Peralatan apa saja yang
JAWABAN a. Buku paket
digunakan oleh guru anda?
b. Media permainan
(jawaban boleh lebih dari
c. Lembar kerja siswa
satu)
d. Lain-lain...
2. Apakah media yang digunakan oleh guru anda
a. Ya b. Tidak
sudah dipersiapkan sebelum masuk kelas? 3. Bagaimana pendapat anda
a. Menarik
87
mengenai media permainan
b. Susah dipahami
kartu yang digunakan oleh
c. Dapat memotivasi belajar anda
guru anda?
d. Lain-lain...
4. Menurut anda, apa
.....................................................................
kelebihan dan kekurangan
.....................................................................
media permainan kartu
...................................................................... ...................................................................... ...................................................................... .......................................................................
5. Apa saran-saran untuk
.......................................................................
perbaikan media permainan
........................................................................
kartu tersebut?
........................................................................ ........................................................................ ........................................................................ ........................................................................
6. Apakah waktu untuk bermain sambil belajar yang
a. Ya b. Tidak
disediakan cukup? 7. Apakah guru anda
a. Ya
memberikan bantuan dan
b. Tidak
bimbingan kepada anda?
c. Jika ya, bantuan atau bimbingan seperti apa?
8. Menurut anda bagaimana
a. Jelas
cara guru anda menjelaskan
b. Sistematis
materi pajak dan
c. Susah dipahami
permintaan, penawaran serta
d. Lain-lain....
terbentuknya harga pasar? (jawaban boleh lebih dari
88
satu) 9. Apakah guru anda menguasai materi pajak dan
a. Ya b. Tidak
permintaan, penawar, srta terbentuknya harga pasar? 10. Metode apa yang digunakan
a. Ceramah
oleh guru anda?
b. Diskusi
(jawaban boleh lebih dari
c. Bermain sambil belajar
satu)
d. Lain-lain..........
11. Apakah guru anda memberikan kesimpulan
a. Ya b. Tidak
pembelajaran pada akhir pembelajaran? 12. Apakah guru anda mengajukan pertanyaan-
a. Ya b. Tidak
pertanyaan? 13. Apakah anda menjawab pertanyan tersebut? 14. Apakah anda memanfaatkan
a. Ya b. Tidak a. Ya
semua sumber belajar (buku
b. Tidak
paket, media perminan, dan
c. Jika tidak,............................................
lain-lain) yang disediakan
.............................................................
oleh guru?
.............................................................. ..............................................................
15. Apakah anda mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru?
a. Selalu b. Kadang-kadang Alasan.................................................... ...............................................................
89
................................................................ ............................................................... 16. Bila anda mengalami
a. Bertanya pada guru
kesulitan belajar, apa yang
b. Bertanya pada teman
anda lakukan?
c. Mencari di buku paket
(jawaban boleh lebih dari
d. Mencari di buku lain
satu)
e. Lain-lain...................
17. Dapatkah guru anda mengkondisikan kelas?
a. Ya b. Tidak
18. Saran-saran untuk perbaikan .......................................................................... proses pembelajaran
...........................................................................
selanjutnya
.......................................................................... .......................................................................... ..........................................................................
100
Lampiran 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Darussalam
Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Kelas/Semester
: VIII/2 (Genap)
Pertemuan Ke-
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 3X40 Menit
Standar Kompetensi
: 1.
Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar
: 1.1
Mendeskripsikan Fungsi Pajak dalam Perekonomian Nasional
Indikator: a) Menjelaskan pengertian pajak b) Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis pajak c) Mengidentifikasi sistem perpajakan di Indonesia 1. Tujuan pembelajaran a) Siswa mampu menjelaskan pengertian pajak b) Siswa mampu mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis pajak c) Siswa mampu mengidentifikasi sistem perpajakan di Indonesia 2. Materi Pembelajaran : Pajak 1) Pengertian pajak Pajak adalah “iuran dari masyarakat kepada kas negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang dengan tanpa
101
mendapat jasa timbal balik langsung”1. Dan pajak merupakan sumber pendapatan kas negara yang merupakan pengeluaran dari masyarakat. 1) Fungsi pajak Secara umum pajak memiliki empat fungsi dalam pembangunan, yaitu; a) Sebagai sumber pendapatan negara b) Sebagai alat pemerata perekonomian c) Sebagai pengatur kegiatan ekonomi d) Sebagai alat stabilitas perekonomian 2) Jenis-jenis pajak a) Berdasarkan pihak yang menanggung, terdiri dari; pajak langsung seperti PPh, dan PBB. Pajak tidak langsung sepertiPPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. b) Berdasarkan pihak yang memungut; pajak negara misalnya PPh, PBB, PPn, PPN, Bea materai, Cukai, dan PPn-BM. Pajak daerah misalnya retribusi parkir, pajak tontonan, pajak reklame, retribusi terminal, dan lain sebagainya. c) Berdasarka sifatnya; pajak objektif seperti pajak penghasilan (PPh). Pajak subjektif seperti PBB, PPn, PPN, dan PPn-BM. 3) Sistem perpajakan di Indonesia Sistem perpajakan adalah tatacara yang digunakan oleh suatu negara dalam melaksanakan pemungutan pajak kepada masyarakat. Agar pemungutan pajak berjalan dengan baik ada beberapa hal yeng perlu diketahui, yaitu: a) Kriteria pemungutan pajak yaitu; distribusi beban pajak harus adil, beban pajak harus lebih seminimal mungkin, pajak harus mampu memperbaiki ketidak efisienan, pajak harus mampu melakukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, sistem pajak 1
Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.” (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), h. 311.
102
harus dimengerti oleh wajib pajak, biaya administrasi dan biaya pelaksanaannya haruslah seminimal mungkin, dapat dilaksanakan, dan dapat diterima. b) Unsur-unsur pajak yaitu; subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, tarif pajak (proporsional, progresif, dan degresif). c) Pajak yang ditanggung keluarga, yaitu pajak penghasilan (PPh), dan pajak bumi dan bangunan (PBB).
3. Metode dan Strategi Pembelajaran a) Ceramah b) Tanya jawab c) Permainan Kartu 4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan awal Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa serta berdoa bersama
sebelum
memulai
kegiatan
belajar.
Apersepsi
dengan
memberikan pertanyaan tentang pajak. Menjelaskan garis-garis besar materi yang akan di pelajari, serta mengkondisikan kelas. b) Kegiatan inti Guru menjelaskan pengertian pajak, ciri-ciri pajak, jenis-jenis pajak, dan sistem perpajakan di Indonesia. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, guru melakukan sebuah permainan kartu. c) Kegiatan akhir Guru memberikan evaluasi bagi siswa dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahanan siswa terhadap materi yang baru dibahas. Setelah itu, guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama materi yang telah di bahas. Dan kegiatan belajar diakhiri dengan membaca hamdalah.
103
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.” Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Lembar kerja siswa c. White board 6. Penilaian Hasil Belajar a. Objektif Ciputat, 14 Mei 2011 Peneliti
Anisatul Khairiah NIM.107015000796
104
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMP Darussalam
Mata Pelajaran
: IPS Terpadu
Kelas/Semester
: VIII/2 (Genap)
Pertemuan Ke-
: 3 dan 4
Alokasi Waktu
: 3X40 Menit
Standar Kompetensi
: 1.
Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar
: 1.1
Mendeskripsikan Permintaan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar
Indikator: a) Menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran b) Mendeskripsikan hukum permintaan dan penawaran c) Mengidentifikasi terbentuknya harga keseimbangan 1. Tujuan pembelajaran a) Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran b) Siswa mampu mendeskripsikan hukum permintaan dan penawaran c) Siswa mampu mengidentifikasi terbentuknya harga keseimbangan 2. Materi Pembelajaran : a) Permintaan, penawaran harga barang dan jasa 1) Pengertian permintaan Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.permintaan akan barang dan jasa antara masing-masing orang tidaklah
105
sama, karena masing-msing memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan akan barang dan jasa, yaitu: a) Harga barang b) Pendapatan masyarakat c) Selera masyarakat d) Kualitas barang e) Harga barang lain yang berkaitan f) Waktu g) Jumlah penduduk h) Kejadian yang akan datang. Hukum permintaan menyatakan bahwa makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta makin berkurang. Jadi, hubungan antara harga barang dengan permintaan berbanding terbalik. Macam-macam permintaan, yaitu; berdasarkan jumlah konsumen (permintaan individual, dan permintaan pasar). Berdasarkan
daya
beli
konsumen
(permintaan
efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut). 2) Pengertian penawaran Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran: a) Biaya produksi b) Tingkat teknologi c) Harga barang lain d) Tujuan perusahaan Hukumpenawaran menyatakan bahwa jika harga barang yang ditawarkan naik, maka maka jumlah barang yang ditawarkan
106
pun akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang turun, maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang.
b) Harga keseimbangan 1) Pengertian harga keseimbangan Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar. 2) Proses terbentuknya harga keseimbangan Terbentuknya haraga keseimbangan melalui proses tawar menawar antara penjual dan pembeli sehingga tercapai kesepakatan harga. Dalam proses ini, penjual menurunkan harga permintaan, sebaliknya pembeli menaikkan penawarannya sehingga bertemu pada titik harga yang menjadi kesepakatan bersama. 3. Metode dan Strategi Pembelajaran a) Ceramah b) Tanya jawab c) Permainan Kartu 4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a) Kegiatan awal Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa serta berdoa bersama
sebelum
memulai
kegiatan
belajar.
Apersepsi
dengan
memberikan pertanyaan tentang permintaan, penawaran dan terbentuknya harga pasar. Menjelaskan garis-garis besar materi yang akan di pelajari, serta mengkondisikan kelas.
107
b) Kegiatan inti 1.) Guru mengulang dan menanyakan kembali materi yang telah diajarkan. 2.) Guru menjelaskan materi yang akan diajarakan. 3.) Guru memberikan bimbingan dan melakukan penialaian terhadap aktifitas individu maupun kelompok siswa. 4.) Memberikan motivasi dan melakukan pendekatan kepada siswa yang lemah dalam memahami pelajaran/materi. c) Kegiatan akhir Guru memberikan evaluasi bagi siswa dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahanan siswa terhadap materi yang baru dibahas. Setelah itu, guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama materi yang telah di bahas. Dan kegiatan belajar diakhiri dengan membaca hamdalah. 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Walugo, Sri Sudarmi. “ Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2 Untuk SMP/MTs kelas VIII.” Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008. b. Lembar kerja siswa c. White board 6. Penilaian Hasil Belajar a. Objektif Ciputat, 25 Mei 2011 Peneliti
Anisatul Khairiah NIM.107015000796
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Standar Kompetensi
: Memahami Kegiatan Perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar
: 1.1 Mendeskripsikan Fungsi Pajak dalam Perekonomian Nasional 1.2 Mendeskripsikan Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Pasar
Indikator
Soal 1.
I. Menuliskan pengertian pajak, ciri-ciri pajak,
Jenjang
Pengertian pajak menurut Prof. Dr.
C1
Rochmat Sumitro, S.H., adalah… a. Iuran wajib bagi setiap penduduk yang dapat
dan pengertian retribusi
dipaksakan pemungutannya dan balas jasanya tidak diterima secara langsung b.
Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan membiayai
norma-norma
hukum
pengeluaran-pengeluaran
untuk kolektif
guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima langsung c. Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluran umum. d.
Pengalihan
sumber-sumber
dari
sektor
swasta ke sektor pemerintah e. Pungutan yang di wajibkan kepada masyarakat
2.
Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pajak berdasarkan norma-norma hukum
untuk
pengeluaran
membiayai
kolektif
guna
pengeluaranmeningkatkan
C1
kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima langsung, merupakan pengertian pajak menurut… a. Prof. Dr. Rochmat Sumitro b.
UU No.16 Tahun 2000
c. UU No. 19 Tahun 1997 d.
UU No.6 Tahun 1983
e. UU No. 6 Tahun 1997 C2 Berikut ini adalah ciri-ciri pajak, kecuali…
3.
a. Iuran wajib pajak kepada setiap masyarakat b.
Digunakan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek vital
c. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak d.
Balas jasanya diterima masyarakat secara langsung
e. Digunakan
untuk
membiayai
kepentingan
umum C1 4. Pelaksanaan perpajakan di Indonesia berpedoman kepada ketentuan UUD 1945 Pasal… a. 23 ayat 1 b. 23 ayat 2 c. 23 ayat 3 d. 27 ayat 2 e. 33 ayat 2 5. Pelaksanaan retribusi diatur dalam … a. UU No. 19 Tahun 1997 b. UU No. 19 Tahun 1983
C1
c. UU No. 6 Tahun 1997 d. UU No. 19 Tahun 1979 II. Menuliskan jenisjenis pajak dan sistem
e. UU No. 6 Tahun 1983
C2
6. Beberapa jenis pajak:
perpajakan di
1. Pajak pertambahan nilai
Indonesia
2. Pajak penghasilan 3. Pajak bumi dan bangunan 4. Pajak tontonan 5. Pajak penjualan barang mewah Yang termasuk dalam pajak langsung adalah… a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 2 dan 5 e. 3 dan 1 C2 7. Beberapa jenis pajak: 1. Pajak reklame 2. Pajak penghasilan 3. Pajak tontonan 4. Pajak pertambahan nilai 5. Pajak bumi dan bangunan Yang termasuk dalam pajak daerah adalah… a. 1 dan 5 b. 2 dan 4 c. 1 dan 2 d. 3 dan 5 e. 1 dan 3 C1
8 Persentase tarif pajak yang makin rendah jika objek pajak makin bertambah disebut tarif… a. Materai b. Progresif c. Degresif d. Proporsional e. Regresif C1 9. Undang-undang yang mengatur pembayaran pajak bumi dan bangunan adalah… a. UU No 12 Tahun 1994 b. UU No. 27 Tahun 2001 c. UU No. 12 Tahun 1983 d. UU No. 17 Tahun 2000 e. UU No. 12 Tahun 2001 C2 10. Berikut yang bukan termasuk objek pajak bumi dan bangunan adalah… a. Perabot rumah tangga b. Jalan tol c. Pagar mewah d. Pekarangan e. Kolam renang C2 11. Pajak mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional seperti di bawah ini, kecuali… a. Sebagai pungutan yang diwajibkan kepada seluruh masyarakat b. Sebagai sarana untuk mengatur kegiatan ekonomi nasional
c. Sebagai sumber penerimaan Negara d. Untuk membiayai pembangunan e. Untuk pemerataan pendapatan C2 12. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan, kecuali… a. Pesantren b. Rumah sakit c. Hutan lindung d. Perumahan diplomat e. Rumah dinas pegawai negeri III. Menuliskan pengertian
C1 13. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada
permintaan, hukum
berbagai tingkat harga, waktu dan tempat
permintaan dan
tertentu disebut…
macam-macam
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan
permintaan b. Permintaan c. Hukum permintaan d. Penawaran e. Hukum penawaran C2 14. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan: 1. Harga barang 2. Biaya produksi 3. Selera masyarakat 4. Kualitas barang 5. Harga barang lain yang berkaitan 6. Harga barang lain 7. Jumlah penduduk
8. Tingkat teknologi Yang bukan termasuk dalam faktor yang mempengaruhi permintaan adalah… a. 1, 2 dan 3 b. 3, 4 dan 5 c. 6, 7 dan 8 d. 2, 6 dan 8 e. 4, 7 dan 8 C4 15. Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang maka… a. Permintaan menurun b. Jumlah barang yang ditawarkan pun akan meningkat c. Barang yang ditawarkan akan berkurang d. Jumlah barang yang diminta akan berkurang e. Barang sedikit C1 16. Permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada waktu dan harga tertentu yang dilakukan oleh individu tertentu, disebut… a. Permintaan pasar b. Permintaan efektif c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolut C1 17. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan, disebut… a. Permintaan pasar
b. Permintaan efektif c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolute C1 18. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan transaksi disebut… a. pasar b. absolut c. efektif d. potensial e. afektif C1 19. Permintaan yang tidak didukung dengan kemampuan membeli, disebut… a. Permintaan pasar b. Permintaan efektif c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolut C1 20. Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu adalah… a. Permintaan b. Pasar c. Absolut d. Penawaran e. Harga
IV. Menuliskan pengertian
C1 21. Upaya produsen untuk menjual sejumlah barang
penawaran, hukum
atau jasa pada tingkat harga tertentu disebut…
penawaran dan harga
a. Penawaran
keseimbangan
b. Keseimbangan c. Permintaan d. Tingkat harga e. Harga C1 22. Harga keseimbangan adalah harga yang disepakati oleh… a. Penjual dan pembeli b. Penjual dan produsen c. Penjual dan pedagang d. Penjual dan konsumen e. Pembeli dan produsen C2 23. Harga barang di pasar swalayan ditentukan oleh… a. Pembeli b. Penjual c. Penjual dan pembeli d. Pemilik toko e. Pedagang C4 24. Berikut adalah pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali… a. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran b. Tingkat harga yang terbentuk pada saat permintaan dengan penawaran sama
c. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli d. Nilai tukar barang yang ditukar dengan uang e. Adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli C4 25. Apabila harga naik dan faktor lain dianggap tetap, maka… a. Penawaran naik b. Penawaran turun c. Penawaran tetap d. Penawaran sama dengan permintaan e. Permintaan dan pewaran berbanding terbalik
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang benar pada huruf a, b, c, d, atau e! 1. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Sumitro, S.H., adalah… a. Iuran
wajib
bagi
setiap
penduduk
yang
dapat
dipaksakan
pemungutannya dan balas jasanya tidak diterima secara langsung b. Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima langsung c. Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
dan yang digunakan untuk
membayar pengeluran umum. d. Pengalihan sumber-sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah e. Pungutan yang di wajibkan kepada masyarakat
2. Pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima langsung, merupakan pengertian pajak menurut… a. Prof. Dr. Rochmat Sumitro b. UU No.16 Tahun 2000 c. UU No. 19 Tahun 1997 d. UU No.6 Tahun 1983 e. UU No. 6 Tahun 1997 3. Berikut ini adalah ciri-ciri pajak, kecuali… a. Iuran wajib pajak kepada setiap masyarakat b. Digunakan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek vital
c. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak d. Balas jasanya diterima masyarakat secara langsung e. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum
4. Pelaksanaan perpajakan di Indonesia berpedoman kepada ketentuan UUD 1945 Pasal… a. 23 ayat 1 b. 23 ayat 2 c. 23 ayat 3 d. 27 ayat 2 e. 33 ayat 2 5. Pelaksanaan retribusi diatur dalam … a. UU No. 19 Tahun 1997 b. UU No. 19 Tahun 1983 c. UU No. 6 Tahun 1997 d. UU No. 19 Tahun 1979 e. UU No. 6 Tahun 1983
6. Beberapa jenis pajak: 1. Pajak pertambahan nilai 2. Pajak penghasilan 3. Pajak bumi dan bangunan 4. Pajak tontonan 5. Pajak penjualan barang mewah Yang termasuk dalam pajak langsung adalah… a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 2 dan 5
e. 3 dan 1
7. Beberapa jenis pajak: 1. Pajak reklame 2. Pajak penghasilan 3. Pajak tontonan 4. Pajak pertambahan nilai 5. Pajak bumi dan bangunan Yang termasuk dalam pajak daerah adalah… a. 1 dan 5 b. 2 dan 4 c. 1 dan 2 d. 3 dan 5 e. 1 dan 3
8. Persentase tarif pajak yang makin rendah jika objek pajak makin bertambah disebut tarif… a. Materai b. Progresif c. Degresif d. Proporsional e. Regresif
9. Undang-undang yang mengatur pembayaran pajak bumi dan bangunan adalah… a. UU No 12 Tahun 1994 b. UU No. 27 Tahun 2001 c. UU No. 12 Tahun 1983 d. UU No. 17 Tahun 2000 e. UU No. 12 Tahun 2001
10. Berikut yang bukan termasuk objek pajak bumi dan bangunan adalah… a. Perabot rumah tangga b. Jalan tol c. Pagar mewah d. Pekarangan e. Kolam renang
11. Pajak mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional seperti di bawah ini, kecuali… a. Sebagai pungutan yang diwajibkan kepada seluruh masyarakat b. Sebagai sarana untuk mengatur kegiatan ekonomi nasional c. Sebagai sumber penerimaan Negara d. Untuk membiayai pembangunan e. Untuk pemerataan pendapatan
12. Di bawah ini merupakan objek pajak yang tidak dikenakan pajak bumi dan bangunan, kecuali… a. Pesantren b. Rumah sakit c. Hutan lindung d. Perumahan diplomat e. Rumah dinas pegawai negeri
13. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan tempat tertentu disebut… a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan b. Permintaan c. Hukum permintaan d. Penawaran
e. Hukum penawaran
14. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan: 1. Harga barang 2. Biaya produksi 3. Selera masyarakat 4. Kualitas barang 5. Harga barang lain yang berkaitan 6. Harga barang lain 7. Jumlah penduduk 8. Tingkat teknologi Yang bukan termasuk dalam faktor yang mempengaruhi permintaan adalah… a. 1, 2 dan 3 b. 3, 4 dan 5 c. 6, 7 dan 8 d. 2, 6 dan 8 e. 4, 7 dan 8
15. Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak jumlah barang yang diminta, dan sebaliknya makin tinggi harga barang maka… a. Permintaan menurun b. Jumlah barang yang ditawarkan pun akan meningkat c. Barang yang ditawarkan akan berkurang d. Jumlah barang yang diminta akan berkurang e. Barang sedikit
16. Permintaan terhadap sejumlah barang di pasar pada waktu dan harga tertentu yang dilakukan oleh individu tertentu, disebut… a. Permintaan pasar b. Permintaan efektif
c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolut 17. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan, disebut… a. Permintaan pasar b. Permintaan efektif c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolute
18. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan transaksi disebut… a. pasar b. absolut c. efektif d. potensial e. afektif 19. Permintaan yang tidak didukung dengan kemampuan membeli, disebut… a. Permintaan pasar b. Permintaan efektif c. Permintaan individual d. Permintaan potensial e. Permintaan absolut
20. Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu adalah… a. Permintaan b. Pasar
c. Absolut d. Penawaran e. Harga
21. Upaya produsen untuk menjual sejumlah barang atau jasa pada tingkat harga tertentu disebut… a. Penawaran b. Keseimbangan c. Permintaan d. Tingkat harga e. Harga 22. Harga keseimbangan adalah harga yang disepakati oleh… a. Penjual dan pembeli b. Penjual dan produsen c. Penjual dan pedagang d. Penjual dan konsumen e. Pembeli dan produsen 23. Harga barang di pasar swalayan ditentukan oleh… a. Pembeli b. Penjual c. Penjual dan pembeli d. Pemilik toko e. Pedagang
24. Berikut adalah pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali… a. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran b. Tingkat harga yang terbentuk pada saat permintaan dengan penawaran sama
c. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli d. Nilai tukar barang yang ditukar dengan uang e. Adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli 25. Apabila harga naik dan faktor lain dianggap tetap, maka… a. Penawaran naik b. Penawaran turun c. Penawaran tetap d. Penawaran sama dengan permintaan e. Permintaan dan pewaran berbanding terbalik
SMP DARUSSALAM STATUS : TERAKREDITASI
66A''
NIS: 200100 NDS:2002040032 NSS: 202280310010 IZIN KANWILNO.7791102/KEP/E/87 Jl. Otista No.36 Cimanggis- Ciputat Kota Tangerang Selatan- Banten Ielp. (021) 749s873Fax. (021) 74702683
SURAT KETER.ANGAN Nomor : 3061 | 46|SMP-D/V/20 11
-Uertanda tangan di btwah ini"-Kipali SekolahMenengah Pertama ( SMP ) Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan Banten menerangkan dengan Vang
sesungguhnya bahwa:
Nama
Anisatul Khairiah
Nimor Induk Mahasiswa
t07015000796
Jurusan
PendidikanIPS
Semester
Vn ( Delapan)
Telah melaksanakan Penelitian di SMP Darussalam Ciputat Kota Tangerang Selatan Banten dari tanggal 4 sld27 Mei 2011, untuk keperluanpembuatanskripsi denganjudul : 66EfektivitasPenggunaanMedia Permainan Kartu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa di SMP Darussalam Cimanggis - Ciputat,6 Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenamyauntuk diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
}@tlirvlei2o11 K.Ba{"!$MPDarus salam,
""-"'/r),,
. ;-*,,+l]
t *'
!i