Penggunaan Lilin Mainan sebagai Media Pembelajaran dalam Materi Bentuk Molekul untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Laporan Inovasi Pembelajaran Kimia Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015
disusun oleh Siti Khodijah, S.Pd.
SMP INTERNAT AL KAUSAR Jl. Habib Desa Babakan Jaya Kec. Parungkuda Kabupaten Sukabumi Jawa Barat 2015
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Proses pembelajaran merupakan sebuah proses yang melibatkan interaksi setiap peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru mengenai materi yang sedang dipelajarinya. Proses pembelajaran menuntut agar seseorang mampu melakukan aksi terhadap apa yang telah dipahaminya. Hambatan yang dialami dalam pembelajaran kimia pada umumnya bertumpu pada ketidakpahaman terhadap konsep kimia secara utuh. Hal ini disebabkan beberapa materi dalam
pembelajaran kimia bersifat abstrak sehingga
membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Materi bentuk molekul merupakan salah satu materi yang bersifat abstrak. Mengacu pada kurikulum KTSP, materi tersebut sebelumnya dipelajari di kelas XI. Akan tetapi, seiring perubahan kurikulum 2013, materi tersebut saat ini dipelajari di kelas X. Oleh karena kemampuan abstraksi siswa kels X yang berbeda-beda maka dibutuhkan media yang mampu memvisualisasikan bentuk molekul ini agar mudah dipahami oleh siswa. Di zaman modern seperti sekarang ini media pembelajaran banyak sekali jenisnya, mulai dari yang paling sederhana hingga paling canggih seperti berbasis computer atau model molekul 3D yang siap pakai. Penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa menuntut peserta didik untuk aktif dalam mengkonstruk
pengetahuannya
sendiri
melalui
kegiatan
mengamati,
menanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengomunikasikan pengetahuannya tersebut. Melalui pendekatan saintifik siswa diarahkan agar bisa mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui proses kerja yang ilmiah dan mengedepankan penalaran induktif. Pada inovasi pembelajaran kimia kali ini, penulis mencoba menggunakan media pembelajaran sederhana berupa lilin mainan sebagai alat bantu dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam materi bentuk molekul.Penggunaan lilin mainan dikarenakan media ini mudah diperoleh dan cukup terjangkau harganya, selain itu tekstur dari lilin itu sendiri 2
yang menyenangkan untuk disentuh dan dimanipulasi atau diubah baik dari segi bentuk maupun ukuran.
1.2 RUANG LINGKUP Subjek penelitian ini adalah kelas X IPA 1. BAB 3 untuk kelas X yang mengacu pada kurikulum 2013 meliputi ikatan kimia, bentuk molekul dan gaya antar molekul. Akan tetapi, materi pada inovasi pembelajaran ini dibatasi hanya untuk materi bentuk molekul. Materi bentuk molekul bersifat konsep teoritis dan bersifat abstrak atau invisible serta informatif. Salah satu aspek pengembangan dalam kurikulum 2013 untuk materi bentuk molekul pada pelajaran kimia kelas X siswa diminta untuk:
Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
1.3 TUJUAN INOVASI Tujuan inovasi pembelajaran kimia adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi ikatan kimia melalui media sederhana berupa lilin mainan. 1.4 SAJIAN DEFINISI/PENJELASAN ISTILAH A. Lilin mainan atau disebut juga plastisin merupakan mainan sejenis lilin yang dapat dibentuk macam-macam. Plastisin bisa digunakan dengan cara ditekan-tekan dan dibentuk menjadi bentuk lain. Plastisin dapat dirol, dipotong, lalu dicetak. Dengan demikian penggunaan plastisin memungkinkan anak berkreasi bebas. B. Media pembelajaran menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah alat atau bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. C. Bentuk molekul merupakan bentuk yang dimiliki oleh suatu molekul senyawa kimia. Ada lima bentuk molekul yang penting, yaitu linear, segitiga sama sisi, tetrahedron, oktahedron, dan bipiramida trigonal. Bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan teori domain elektron yang dikembangkan oleh teori VSEPR
3
D. Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasanganpasangan elektron yang semuanya bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak-menolak antarpasangan ini menjadi minimum. E. Teori domain elektron, merupakan pengembangan teori VSEPR dimana pasanganpasangan elektron dalam ikatan tunggal atau rangkap dan pasangan elektron bebas dianggap terkungkung dalam domain elektron. Domain elektron dibedakan menjadi : -
Domain elektron ikatan yaitu domain yang mengandung pasangan elektron ikatan
-
Domain elektron bebas yaitu domain yang mengandung pasangan elektron bebas.
1.5 KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran Menurut Miarso (1989) dalam Cepi Riana (2008), media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2003: 6). Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
b. Fungsi media pembelajaran Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsifungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24): 4
- Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru. - Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit) - Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan). - Semua indra siswa dapat diaktifkan. - Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
c. Manfaat media Pembelajaran Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah: - Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. - Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. - Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. - Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
B. Lilin Mainan atau Plastisin Lilin mainan atau plastisin adalah bahan terbaik yang digunakan untuk belajar dengan anak-anak, selain itu lilin juga dapat digunakan untuk terapi. Kebanyakan anakanak telah siap memakai lilin dan mereka asyik dalam memakai perasaan, memukulmukul lilin, menekan lilin, melumpuri lilin, dan memotong lilin.Mereka memperoleh pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Lilin memungkinkan anak untuk menjadi kreatif. Selama aktivitas kreatifnya, emosi anak sangat mungkin untuk muncul dan mengalami sesuatu yang jelas dari aktivitas tersebut (ditulis oleh BK prasekolah dalam www.bk2009.blogspot.com). 5
Plastisin memiliki banyak manfaat bagi anak. Menurut Jatmika (2012: 84), diantaranya adalah sebagai berikut: -
Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu adalah melalui sentuhan, dengan bermain plastisin anak belajar tentang tekstur dan cara menciptakan sesuatu.
-
Mengembangkan kemampuan berpikir. Plastisin bisa mengasah kemampuan anak
-
Berguna meningkatkan self esteem. Bermain plastisin dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak sekaligus mengajarkan tentang pemecahan masalah.
-
Mengasah kemampuan berbahasa.
-
Memupuk kemampuan sosial. Hal ini karena dengan bermain bersama memberi kesempatan berinteraksi yang akrab dan bisa belajar bahwa bermain bersama sangat menyenangkan.
C. Pengertian Belajar Menurut
Dr.Oemar Hamalik
(2008;36), belajar adalah modifikasi
atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Pengertian lain tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan. Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. William Burton mengemukakan bahwa : A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose, and carried on in interaction with a rich, varied and provocative environment. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa dalam proses belajar, siswa harus ikut terlibat atau aktif dalam proses pembelajaran. Muhibbin Syah dan Rahayu Kariadinata (2009:14) menyebutkan pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif 6
bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Ada beberapa hal yang mendasari perlunya pembelajaran aktif. Salah satunya dari kerucut pengalaman belajar peter sheal, pengalaman belajar yang paling baik adalah dengan mengatakan dan melakukan. Hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran aktif yang menuntut siswa untuk ikut serta terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Gambar 1. Piramida pengalaman belajar
D. Hasil Belajar Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar dilakukan manusia baik secara formal maupun informal. Dalam proses belajar diharapkan akan diperoleh hasil belajar yang berupa tingkah laku baik dalam kognitif, afektif, maupun psikomotor. Menurut Suharsimi (1993) “hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam angka atau huruf dengan kata-kata baik, sedang dan kurang”. Menurut Nana Sudjana (1990) “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa”. Penilaian hasil belajar oleh guru adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar, ketetapan proses pengajaran dan strategi belajar yang digunakan serta tingkat kemampuan kegiatan siswa. 7
Dari pendapat di atas jelas bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran, pengukuran hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran adalah melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur yaitu test hasil belajar.
8
BAB II LAPORAN KEGIATAN
2.1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN Pada tahap perencanaan guru menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran bentuk molekul antara lain, plastisin, tusuk gigi, dan lembar kerja siswa. Selain itu, guru juga merancang skenario pembelajaran, alokasi waktu dan instrumen penilaian (terlampir dalam RPP) serta menetapkan indikator keberhasilan pembelajaran.
2.2 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Proses pembelajaran materi ikatan kimia dilaksanakan pada semester ganjil sekitar bulan oktober 2014. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang yang dibagi secara acak. Alokasi waktu untuk materi bentuk molekul adalah 6 jam pelajaran (3 x pertemuan). Pertemuan pertama siswa mempelajari konsep bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan teori VSEPR. Siswa belajar secara berkelompok untuk menggambarkan struktur Lewis suatu senyawa dan merancang bentuk molekul dengan menggunakan plastisin. Pertemuan kedua siswa secara berkelompok mengisi LKS untuk merancang bentuk suatu molekul dengan menggunakan plastisin melalui games.Sedangkan pada pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi pembelajaran.
9
2.3 EVALUASI PEMBELAJARAN Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui Quiz berupa tes tertulis dan mengisi angket penilaian diri.Indikator keberhasilan penggunaan media lilin mainan jika nilai evaluasi pembelajaran baik melalui penilaian tertulis, sikap maupun psikomotorik berupa LKS dan kuis mencapai rata-rata sebesar 75.
a. LAPORAN HASIL Proses pembelajaran ini dilakukan melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pencapaian hasil belajar siswa mengenai bentuk molekul diperoleh sebagai berikut : Tabel 1. Nilai hasil belajar materi bentuk molekul kelas X NS 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA Abdussalam samal Afie Syahrulloh Arridlo Agneesha Bilqis Habibah Alifia Syifa Pebrianti Ammar Munzir Chalifah Annisa Eviondra Bachrul Ichsan Mahendra Fauzan Hanandito Fitratulhay Pribadi Intan Larasati Khodijah Luthfi Maullia Aryanto Muhammad Ivan Budiman Muyasara Nilam Alifa Nabila Azka Burhansyah Nur Alam Hasabi Puteri Almadhiya Risman P Salwa Salsabila H Rata-Rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi 10
LKS
Quiz
90 95 72 90 95 95 95 72 95 90 72 85 85 75 85 95 90 90 85 86.89 72 95
100 90 50 95 100 90 95 100 95 95 75 65 24 50 67 100 90 10 75 77.16 10 100
8.38
Standar Deviasi
26.80
Penilaian pada ranah sikap dilakukan dengan menggunakan angket penilaian diri.Penilaian diri sendiri merupakan salah satu aspek penilaian sikap yang harus dilakukan berdasarkan kurikulum 2013. Hasil rekapitulasi angket penilaian sikap diperoleh data sebagai berikut : Tabel 2. Rekapitulasi angket siswa pada proses pembelajaran bentuk molekul
Aspek penilaian
Selalu (3)
Kadang (2)
Mudah mengingat materi
3
15
Mudah memahami materi
7
11
Merasa senang
14
4
Merasa aktif
7
10
Tidak Pernah
Persentase
(1) 72,2 79,6 92,6
1
77,8
*persentase diperoleh melalui perhitungan :
b. Analisis Hasil Pembelajaran Pada pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan media plastisin sangat membantu siswa dalam menemukan bentuk molekul. Pada pertemuan pertama guru memberikan materi sesuai dengan rencana program pengajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap pendahuluan/apersepsi guru menjelaskan konsep tentang bentuk molekul, teori domain elektron dan hubungan antara bentuk molekul dan teori domain elektron. Selanjutnya siswa diberikan LKS tentang teori domain elektron dan bentuk molekul. Setelah siswa mampu menghitung jumlah domain elektron, siswa diberi kesempatan untuk menghubungkan konsep teori domain elektron dengan bentuk molekul melalui media lilin/plastisin.
11
Pada awal tahap ini, siswa masih kurang terampil, masih memerlukan bimbingan guru. Akan tetapi, mereka serius dalam mengambarkan bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan plastisin. Pada pertemuan ini siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab mengenai bentuk suatu molekul dengan tujuan siswa dapat memahami materi dengan baik dan kesulitankesulitan yang dihadapi dalam menentukan bentuk suatu molekul dapat teratasi dengan baik. Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan games/permainan secara berkelompok. Hal ini dilakukan untuk melatih sikap sosial, kerjasama dan kompetitif. Pada tahap ini proses penilaian dilakukan dengan memberikan LKS yang berisi langkah-langkah dalam menggambarkan bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan plastisin kepada setiap kelompok. Rumus senyawa yang harus mereka gambarkan diberikan oleh guru secara langsung. Guru memberikan waktu selama sekitar 3 menit untuk setiap senyawa. Bagi kelompok yang lebih awal menyelesaikan tugasnya mendapatkan tambahan poin. Bagi kelompok yang tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan
tidak
mendapatkan nilai. Aspek penilaian pada tahap ini meliputi kesesuaian konsep bentuk molekul
dan
keterampilan
siswa
dalam
menggambarkan
bentuk
molekul
menggunakan lilin mainan. Berdasarkan hasil penilaian LKS pada tahap ini diperoleh rata-rata nilai sebesar 86,89. Pertemuan ketiga mengambil jam responsi. Pada pertemuan ini siswa mengerjakan soal-soal tes tertulis berupa kuis yang mencakup submateri bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron. Sebanyak 31% (6 siswa) memperoleh nilai dibawah KKM (≤72) dan 69% lulus sehingga diperoleh rata-rata nilai kuis ≥ 75 yaitu sebesar 77,16. Untuk mengetahui perubahan sikap siswa pada pembelajaran ini, guru memberikan angket kepada siswa. Aspek yang dianalisis adalah kemudahan dalam mengingat materi, memahami materi, senang dan aktif dalam proses pembelajaran. Tiap indikator memiliki nilai yang berbeda, yaitu selalu (3), kadang-kadang (2), tidak pernah (1).
12
Dari hasil analisis angket siswa diperoleh bahwa sebagian besar siswa merasa senang belajar bentuk molekul dengan menggunakan lilin mainan (92,6), mudah memahami materi (79,6), dan aktif dalam proses pembelajaran (77,8). Sedangkan untuk indikator mudah mengingat materi ≤75 yaitu hanya sebesar 72,2. Hal ini disebabkan karena bentuk molekul senyawa banyak sekali dan kesulitan ini dapat diatasi oleh siswa jika mereka sering berlatih soal-soal.
13
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan Media lilin mainan dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi bentuk molekul.Media lilin mainan mampu menciptakan susana pembelajaran lebih menyenangkan, mudah dipahami dan menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran bentuk molekul. Kekurangan media lilin mainan dalam pembelajaran molekul adalah sudut ikatan antar atom dalam suatu molekul sulit digambarkan secara pasti, hanya berupa perkiraan saja.
3.2 Saran 1. Sebaiknya guru membuat kelas pembanding yang tidak menggunakan media lilin mainan dalam proses pembelajaran bentuk molekul sehingga perbedaan hasil belajar dapat dibandingkan. 2. Mengembangkan media pembelajaran yang lebih modern tetapi tetap memperhatikan aspek kreativitas dan keaktifan siswa dalam kerja tim seperti menggambarkan bentuk molekul dan dicetak melalui printer 3D.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arlinah, Siti dan Rohita. 2012. Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Plastisin Pada Kelompok Adi Paud Plus Al Fattah Jarak Kulonkabupaten Jombang. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya http;//ejournal.unesa.ac.id/article/11705/19/article.pdfdiunduh pada tanggal 2 oktober 2015 Effendy. 2006. Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul, edisi kedua. Malang: Bayumedia Publishing. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hector, Fernandez . 2012. Pengembangan Media Pembelajaran dalam Bentuk Buku Digital dengan Menggunakan Software Adobe Flash Cs3 pada Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Tempel. S1 Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB%202%20-%2005208244044.pdf diunduh pada tanggal 2 oktober 2015 KBBI.http://kbbi.web.id/media. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2015 Tim BK Prasekolah. 2010. “Belajar dengan lilin (plastisin)”. www.bk2009.blogsot.com diunduh pada tanggal 30 september 2015
15
Lampiran 1
Merancang Model Molekul Prosedur: 1. Siapkan perlengkapan model dari guru kalian
2. 3. 4. 5. 6.
Gambarkan stuktrur lewis dari salah satu molekul dalam tabel dibawah Buatlah model tiga dimensi dari molekul tersebut Gambarkan sketsa bentuk geometri molekul yang kamu ramalkan Ulangi langkah 2-4 untuk setiap molekul tersebut Buatlah tabel seperti yang ditunjukan pada dibawah ini dan isilah kotak tersebut dengan data kalian
Analisis 1. Bagaimana struktur lewis tiap-tiap molekul membantu kalian dalam meramalkan geometri molekul tersebut? 2. Berapa banyak jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas yang dimiliki oleh molekul tersebut?
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Senyawa
Tipe molekul
Nama Bentuk molekul
7.
8. 9. 10.
MAN JADDA WAJADA 16
Lampiran 2
Nama :
Kelas :
Angket Penilaian Diri Pembelajaran kimia pada materi bentuk molekul dengan menggunakan media lilin mainan/plastisin No 1. 2. 3. 4.
Pertanyaan
selalu
Kadangkadang
Tidak pernah
Mudah mengingat materi Mudah memahami materi Merasa senang dalam proses pembelajaran Merasa aktif dalam proses pembelajaran
Saran : ........................................................................................................................................................
17
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA: SMA Insan Cendekia Alkausar Matapelajaran : Kimia Kelas/Semester: X/Ganjil Materi Pokok :Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam 2.3 Menunjukan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan 3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain. Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis 18
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan seharihari Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa Membedakan gaya-gaya antar molekul Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van der Waals, gaya London, dan ikatan Hidrogen) 3.6 Menganalis kepolaran senyawa Menjelaskan hubungan kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan 3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul. Menunjukan PEB dan PEI Menentukan tipe molekul Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi 4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan 4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa Mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan bahasa yang benar 4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom 19
(Teori Domain Elektron) Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul. C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi 2. Siswa dapat menganalis kepolaran senyawa melalui percobaan 3. Siswa dapat menjelaskan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul suatu senyawa 4. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam.
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) 1. Ikatan ion 2. Ikatan kovalen 3. Ikatan kovalen koordinasi 4. Ikatan logam 5. Bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan hibridisasi 6. Gaya antar-molekul 7. Kepolaran senyawa E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific), Model PembelajaranDiscovey Learning F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Bahan ajar PPT Macromediaflash konsep hibridisasi
2. Alat/Bahan : Laptop+LCD proyektor dan tabel periodik unsur Lilin/Plastisin dan tusuk gigi 20
3. Sumber Belajar : Buku kimia Erlangga X Buku Kimia Esis X Modul/lembar kerja siswa G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama (2 JP) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa
Alokasi Waktu 15 menit
bersama (sebagai implementasi nilai religius). Guru kelas
mengabsen, dan
mengondisikan
pembiasaan
(sebagai
implementasi nilai disiplin). Apersepsi:
Guru
menggali
pengetahuan siswa tentang ikatan kimia. Memotivasi:
Guru
memaparkan
bahwa kita tidak dapat menemukan unsur- unsur gas mulia dalam bentuk senyawa sedangkan unsur-unsur lain seperti
natrium
hanya
dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. Kegiatan Inti
Siswa
mengamati
struktur
Lewis
beberapa unsur.
Siswa ingin tahu bagaimana hubungan antara
susunan
elektron
valensi
dengan struktur Lewis?
Siswa mereview susunan elektron
21
60 menit
valensi dalam orbital
Siswa menggambarkan awan elektron valensi berdasarkan susunan elektron dalam orbital
Siswa
menganalisis
konfigurasi
elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia. Penutup
Guru
membimbing
menyimpulkan
siswa
tentang
15 menit
aturan
oktet/duplet dan struktur Lewis. Guru
melakukan
memberikan dengan
refleksi
pertanyaan
aturan
dengan berkaitan
oktet/duplet
dan
struktur Lewis. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan penugasan Pertemuan kedua (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang ikatan ion. 22
Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa
dengan dengan
mempelajari senyawa ion, kita dapat menjelaskan penyebab garam (NaCl, dll.) dapat larut dalam air.
Kegiatan Inti
Siswa membaca tabel titik leleh beberapa senyawa ion dan senyawa kovalen Siswa dimotivasi untuk bertanya dari tabel titik leleh, mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi? Siswa dimotivasi untuk bertanya mengapa atom logam cenderung melepaskan elektron sedangkan atom nonlogam cenderung menerima elektron? Siswa menganalisis pembentukan senyawa berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan) Guru memberikan beberapa contoh senyawa dan siswa berdiskusi secara berkelompok untuk menganalisis proses pembentukan senyawa ion Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok Guru melakukan penguatan terhadap penjelasan siswa.
65 menit
Penutup
Guru
15 menit
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang ikatan ion. Guru
melakukan
memberikan
refleksi
pertanyaan
dengan ikatan ion. Tindak lanjut: Penugasan.
23
dengan berkaitan
Pertemuan Ketiga (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran Guru melakukan apersepsi dengan mereview kembali data titik didih beberapa senyawa kovalen. Guru
memotivasi
memaparkan mempelajari
siswa
bahwa ikatan
dengan dengan
kovalen,
kita
dapat memahami pembentukan ikatan yang terjadi antara unsur non-logam dengan non-logam Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa untuk menganalisis ikatan yang terbentuk antara unsur non-logam dan nonlogam seperti H2, O2, N2, H2O, CH4, dan NH3 Siswa secara individu melakukan analisis terhadap ikatan yang terbentuk antara unsur non-logam dan non-logam (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu, seperti mengapa atom oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat 24
65 menit
Penutup
mengikat tiga atom hidrogen? Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang pembentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ikatan kovalen. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan ikatan kovalen. Penugasan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam modul. Rencana pembelajaran selanjutnya: Ikatan kovalen koordinasi dan pengecualian aturan oktet.
Pertemuan keempat (2 JP) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
menyampaikan 25
tujuan
15 menit
Alokasi Waktu 10 menit
pembelajaran tentang Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang ikatan
kovalen
koordinasi
dan
pengecualian aturan oktet. Guru memaparkan bahwa beberapa senyawa dapat mencapai kestabilan denganikatan kovalen koordinasi serta terdapat pula yang tidak mematuhi aturan oktet Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa untuk mengamati struktur Lewis dari ikatan yang terbentuk pada senyawa NH4Cl dan NH3•BCl3. Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap struktur Lewis dari ikatan yang terbentuk pada senyawa NH3•BCl3 (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya mengenai perbedaan ikatan kovalen dengan kovalen koordinasi Guru mengajak siswa untuk mengamati struktur Lewis senyawasenyawa yang tidak memenuhi aturan oktet. Siswa secara individu melakukan pengamatan struktur Lewis senyawasenyawa yang tidak memenuhi aturan oktet (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas 26
65 menit
kesimpulan siswa. Penutup
Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang ikatan kovalen Guru melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan ikatan kovalen Penugasan membaca dan menganalisis sifat-sifat senyawa ion dan kovalen. Rencana pembelajaran selanjutnya: tanya jawab hasil analisis perbedaan sifat senyawa ion dan kovalen.
Pertemuan kelima (2 JP) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang
15 menit
Alokasi Waktu 10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru mereview pengetahuan siswa tentang ikatan kimia. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. Kegiatan Inti
Guru menampilkan data titik didih dan titik leleh beberapa senyawa ionik dan kovalen . Siswa dimotivasi untuk memunculkan pertanyaan apakah hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa? Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan menganalisis hal tersebut Siswa membandingkan proses 27
65 menit
Penutup
terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen Siswa menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen Siswa menganalisis beberapa contoh pembentukan senyawa kovalen dan senyawa ion Siswa diminta untuk menyimpulkan pengaruh jenis ikatan kimia terhadap sifat fisik materi melalui diskusi Siswa menyampaikan hasil diskusi analisis perbandingan pembentukan ikatan Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
Guru
membimbing
menyimpulkan
materi
siswa yang
15 menit
telah
dipelajari Guru
memberikan
penugasan
menjawab soal-soal responsi 1 Pertemuan keenam (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang ikatan logam. Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa 28
logam
dengan dapat
ditempa dan mengkilap disebabkan oleh ikatan kimia yang terdapat pada logam tersebut. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Penutup
Guru mengajak siswa untuk mengamati beberapa contoh logam Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu mengenai sifat fisik logam Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang sifat logam Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang sifat logam dan proses pembentukan ikatan logam Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang ikatan logam. Guru
memberikan
penugasan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam modul. Rencana
pembelajaran
selanjutnya:
Bentuk molekul Pertemuan ketujuh (2 JP) (materi bentuk molekul) 29
65 menit
15 menit
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan Guru menciptakan suasana kelas yang
Alokasi Waktu 10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang bentuk molekul. Guru
memotivasi
memaparkan
siswa
bahwa
tidak
dengan semua
molekul memiliki bentuk yang sama, tergantung
dari
jumlah
pasangan
elektron disekitar atom pusat dalam senyawa tersebut. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran bentuk molekul.
Kegiatan Inti
Guru
menjelaskan
tentang
bentuk
molekul mengenai teori VSEPR dan domain elektron dengan media power point pembelajaran. Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa
dimotivasi/
diberikan
kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Siswa secara individual diminta untuk
30
65 menit
berlatih menentukan bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melatih kemampuan menentukan bentuk
molekul
berdasarkan
teori
domain elektron serta kerjasama antarsiswa. Siswa secara berkelompok menjawab soal-soal
yang
diberikan
dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang dimengerti berkaitan dengan bentuk molekul. Guru
mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam menentukan bentuk molekul. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup
Guru
membimbing
siswa
menyimpulkan tentang bentuk molekul. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan bentuk molekul Guru
memberikan
penugasan
menjawab pertanyaan pada modul.
31
15 menit
Pertemuan kedelapan (2 JP) (materi Bentuk molekul) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang bentuk
molekul
berdasarkan
teori
domain elektron yng telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok. Guru memberikan lembar kerja siswa dan
perangkat
plastisin
yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran bentuk molekul Guru menjelaskan aturan permainan dalam pembelajaran bentuk molekul Siswa
dimotivasi/
diberikan
kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Guru membacakan soal-soal mengenai bentuk molekul Siswa secara berkelompok menjawab dan
menentukan bentuk molekul 32
65 menit
berdasarkan teori domain elektron serta kerjasama antar-siswa. Siswa secara berkelompok menjawab soal-soal
yang
diberikan
dan
mendiskusikan cara penyelesaiannya secepat mungkin. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk menjelaskan bentuk molekul suatu senyaa yang telah dirancangnya. Guru
mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam menentukan bentuk molekul.
Penutup
Guru
memberikan
point
kepada
15 menit
kelompok yang paling cepat dalam merancang bentuk molekul Guru memberikan nilai dari hasil kerja siswa pada LKS Guru
memberikan
feed-back
dan
penguatan kepada siswa mengenai bentuk molekul senyawa.
Pertemuan kesembilan (2 JP) Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahuluan
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang kepolaran senyawa. 33
Alokasi Waktu 10 menit
Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari kepolaran senyawa, kita dapat menjelaskan penyebab minyak dan air tidak dapat bersatu. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang praktikum kepolaran senyawa. Guru mengajak siswa untuk mengamati larutan yang akan diuji kepolarannya (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Siswa secara berkelompok merumuskan masalah dan membuat hipotesis praktikum kepolaran senyawa dengan cermat dan teliti. Guru menjelaskan/ mendemontrasikan cara menguji kepolaran senyawa. Siswa dibimbing guru untuk praktik menguji kepolaran senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik). Siswa mengamati dan mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang kurang dimengerti berkaitan dengan praktikum kepolaran senyawa. Siswa menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan dikaitkan dengan data keelektronegatifan dan bentuk molekul Siswa menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan 34
65 menit
mempresentasikannya dengan bahasa yang benar. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. Penutup
Guru
membimbing
menyimpulkan
siswa
tentang
15 menit
kepolaran
senyawa. Guru melakukan feedback dengan memberikan pertanyaan kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepolaran senyawa. Guru
memberikan
penugasan
portofolio berupa laporan tertulis hasil praktikum kepolaran senyawa.
Pertemuan kesepuluh (2 JP) Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Guru menciptakan suasana kelas yang
10 menit
religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran
siswa,
kebersihan
kerapian
kelas
sebagai
dan wujud
kepedulian lingkungan. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa interaksi antar molekul. Guru
momotivasi
memaparkan dapat
siswa
bahwa
terjadi
antar-molekul
interaksi
35
dengan
yang
menyebabkan adanya perbedaan sifat fisis antara senyawa yang satu dengan lainnya. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Guru menampilkan data titik didih senyawa
dan massa molekul relatif
nya. Siswa menganalisis hubungan antara keelektronegatifan
unsur
kecenderungan
dengan interaksi
antarmolekulnya Siswa menganalisis pengaruh interaksi antarmolekul
terhadap
sifat
fisis
materi. Guru
mengajak
siswa
untuk
mengamati video yang menunjukkan gaya antar-molekul (gaya London, gaya dipol-dipol, gaya dipol terimbas, dan ikatan hidrogen). Siswa
secara
individu mengamati
video yang menunjukkan gaya antarmolekul dan pengaruhnya Siswa
dimotivasi/diberikan
kesempatan untuk bertanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya.
36
65 menit
Siswa
secara
berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang gaya antar-molekul. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup
Guru
membimbing
siswa
15 menit
menyimpulkan tentang gaya antarmolekul dan pengaruhnya Guru
melakukan
refleksi
dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan gaya antar-molekul. Guru
memberi
penugasan
untuk
membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi mengenai gaya antarmolekul.
H. Penilaian 1. Tehnik Penilaian : pengamatan, tes lisan dan tes tertulis No 1
Aspek yang dinilai Sikap
Tehnik Penilaian Waktu Pelaksanaan Observasi 1. Sikap ilmiah dalam Saat diskusi dan Menunjukan sikap mencatat data hasil presentasi positif (individu dan percobaan dengan lembar sosial) dalam diskusi pengamatan aspek sikap kelompok ilmiah : Menerima Menunjukan 37
2
perilaku dan sikap Menghargai Disiplin menerima, tanggungjawab menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab Pengetahuan Portofolio Penyelesaian tugas/tes individu Menjelaskan Laporan percobaan kecenderungan LKS merancang bentuk dan kelompok suatu unsur untuk molekul mencapai kestabilannya Tes tertulis dengan cara Uraian: berikatan dengan Membandingkan proses unsur lain pembentukan ikatan ion Menjelaskan dan kovalen hubungan antara Membedakan ikatan susunan elektron kovalen tunggal, rangkap valensi dengan dua dan rangkap tiga struktur Lewis Menganalisis kepolaran Menjelaskan proses senyawa terbentuknya ikatan Menganalisis hubungan kovalen tunggal, antara jenis ikatan dengan rangkap dua, dan sifat fisis senyawa rangkap tiga Menganalisis bentuk Menyebutkan molekul contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan seharihari Menjelaskan sifatsifat senyawa iondan sifat-sifat senyawa kovalen Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa 38
3
senyawa Menunjukan PEB dan PEI Menentukan tipe molekul Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron Menjelaskan hubungan kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan Membedakan gayagaya antarmolekul Menjelaskan hubungan anata ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul (gaya vanderwaals, gaya london dan ikatan hidrogen) Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam Menghubungkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
Keterampilan
Presentasi kelompok Aspek: 39
Presentasi
Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa Mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan bahasa yang benar
1. Penguasaan isi 2. Teknik bertanya/menjawab 3. Metode penyajian Portofolio/produk fokus penilaian pada aspek: 1. Visual laporan 2. Kelengkapan 3. Jawaban pertanyaan Praktikum 1. Persiapan percobaan 2. Pelaksanaan percobaan 3. Kegiatan akhir percobaan
Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul Menggambarkan bentuk molekul 40
kelompok dan praktikum
berdasarkan teori pasangan elektron Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.
2. Instrument Penilaian Instrument Penilaian Pengetahuan No
Indikator
Instrumen penilaian
1
1. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling Menjelaskan stabil adalah ... kecenderungan suatu A. 12P C. 10R E. 20T unsur untuk B. 9Q D. 12S mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain
2
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga
2. Molekul unsur berikut yang memiliki ikatan kovalen rangkap tiga adalah ... A. H2 ( H =1) D. Cl2 ( Cl = 17) B. O2 (O = 8) E. F2 ( F = 9) C. N2 (N = 7)
3
Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan seharihari
3. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah … a. CaCl2, CaO, H2O, dan N2O b. MgCl2, SrO, NO2, dan SO2 c. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl2 d. KCl, NaCl, SrCl2 dan PCl5 e. BaCl2, CaCl2, CaO, dan SF6 41
4
Menjelaskan sifatsifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen
4. Berikut ini merupakan sifat fisis senyawa ion, kecuali ... A. Mempunyai titik leleh tinggi B. Mempunyai titik didih tinggi C. Dalam fase cair dapat menghantarkan listrik D. Sukar larut dalam pelarut air E. Keras, tapi rapuh
5
Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen
5. Perhatikan tabel data fisik dan daya hantar larutan beberapa senyawa berikut: Senyawa Titik Daya hantar Leleh listrik larutan 0 L 801 C Menghantarkan M -86,8 0C Tidak menghantarkan Jenis ikatan yang terdapat pada senyawa L dan M berturut-turut adalah ... a. Ionik dan kovalen nonpolar b. Kovalen dan ionik c. Kovalen koordinat dan ionik d. Ionik dan kovalen polar e. Kovalen nonpolar dan kovalen polar
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa
6. Perhatikan rumus Lewis nitro metana (CH3NO2) berikut iniH : 1H
2
C
N
H
O
3
O 4
5
Ikatan kovalen koordinat ditunjukan oleh ikatan nomor ... (nomor atom C = 6, H = 1, N = 7 dan O = 8) A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 7
Menunjukan PEB dan PEI
7. Suatu molekul XY3 adalah polar dan memenuhi kaidah oktet, sehingga … A. Atom pusat X tidak mempunyai pasangan elektron bebas B. Atom pusat X mempunyai sepasang pasangan 42
elektron bebas C. Atom pusat X mempunyai dua pasang elektron bebas D. Atom pusat X mempunyai tiga pasang elektron bebas E. Atom pusat X mempunyai empat pasang elektron bebas 8
Menentukan tipe molekul
9
Menentukan bentuk 9. Struktur yang sesuai untuk molekul SnCl 2 (NA Sn = 50 dan Cl = 17) jika diketahui = lambang molekul berdasarkan pasangan elektron bebas adalah .... teori pasangan elektron A. Cl – Sn – Cl D. Cl
8. Suatu senyawa yang terbentuk dari unsur 8A dan unsur 9B mengikuti kaidah oktet. Senyawa tersebut memiliki rumus struktur ruang ... A. AX4 D. AX3 B. AX3E E. AX5 C. AX2E2
Sn B. Cl
Sn Cl Cl E.
Sn C. Cl
Cl
Sn Cl Cl
10
Menjelaskan hubungan kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan
10. Di antara senyawa berikut yang merupakan senyawa kovalen polar adalah ... A. H2O C. CH4 E. N2 B. BCl3 D.CO2
11
Membedakan gayagaya antarmolekul
11. Molekul yang tidak memiliki gaya London adalah ... (1) NH3 (2) Br2 (3) HCl (4) I2
12
Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan
12. Zat-zat di bawah ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : Zat Daya hantar Listrik Titik 43
sifat fisis senyawa
Larutan Cairan didih Menghantarkan Menghantarkan Tinggi menghantarkan Tidak dapat Rendah
P Q
Berdasarkan data tersebut, maka jenis ikatan yang terjadi pada zat P dan Q berturut-turut adalah ... A. Ion dan kovalen polar B. Kovalen polar dan kovalen nonpolar C. Kovalen koordinat dan kovalen polar D. Kovalen polar dan ion E. hidrogen dan ion 13
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul (gaya vanderwaals, gaya london dan ikatan hidrogen)
13. A. B. C. D. E.
14
Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam
14. Berikut ini merupakan sifat logam yang berkaitan dengan kekuatan ikatan yang terjadi pada logam, yaitu ... A. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi B. Daya hantar listrik dan panas dari logam yang sangat baik C. Massa jenis logam sangat besar dan keras D. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur nonlogam E. Logam mudah melepaskan elektron valensinya
15
Menghubungkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya
15. Titik didih NH3> PH3 dan H2O > H2S. Hal ini disebabkan antara molekul-molekul NH3 dan H2O mempunyai ikatan .... a. Kovalen b. Ion c. Polar d. Hidrogen e. Van der Waals
16
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa
Urutan titik didih halogen adalah ... HCl < HBr < HI < HF HF > HCl > HBr > HI HI > HF > HBr > HCl HI < HF < HBr < HCl HBr > HI > HF > HCl
Senyawa A B C
Bentuk Senyawa Larutan Lelehan dan
44 Larutan Larutan
Sifat Fisis Tidak menghantarkan arus listrik Menghantarkan arus listrik Menghantarkan arus listrik
Jenis senyawa (ion/kovalen polar/kov.nonpolar)
45
Lampiran 4 FOTO KEGIATAN
46
47
BIOGRAFI PENULIS
Siti Khodijah. Anak pertama dari seorang ayah yang hebat bernama Hasanuddin dan seorang ibu yang luar biasa bernama Murti. Bertempat tinggal di kp. Pabuaran Barat RT.005/07 No. 15 Pondok Karya Pondok Aren Tangerang Selatan 15225.
Riwayat Pendidikan: Penulis memulai pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok Aren pada tahun 1993 dan lulus tahun 1999. Melanjutkan pendidikan di MTSN 13 Jakarta selatan pada tahun 1999 dan lulus tahun 2002. Penulis lalu melanjutkan pendidikan di MAN 4 Model Jakarta pada tahun 2002 dan lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan kimia, 48
mengambil program studi Pendidikan kimia melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SPMB) pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2010.
Riwayat Mengajar : Sejak kuliah penulis memulai karir mengajar pada tahun 2007 di beberapa lembaga bimbingan belajar seperti BTA’8, Primagama dan bimbel salemba serta dibeberapa sekolah seperti KharismaBangsa dan Global Jaya. Pada tahun 2010 setelah lulus kuliah penulis mulai fokus mengajar di beberapa sekolah antara lain SMA IT Alquraniyyah dan SMK Yadika 5 Pondok Aren. Selain di lembaga formal, penulis juga aktif mengajar di lembaga Informal seperti Excellent Institute dan Primagama. Pada tahun 2012, penulis hijrah ke Sukabumi dan fokus mengajar di SMA Insan cendekia alkausar sebagai guru kimia hingga saat ini.
49