EFEKTIVITAS PENERAPAN GENIUS LEARNING STRATEGY PADA PROSES PEMBELAJARAN MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DI SMP 2 BATANG
skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Akifatul Jannah 4401405579
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang”
Proses Pembelajaran Materi Sistem
disusun berdasarkan hasil penelitian saya
dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 20 Agustus 2010
Akifatul Jannah NIM.4401405579
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada
Proses Pembelajaran
Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang Disusun oleh Nama : Akifatul Jannah NIM
: 4401405579
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada hari Jumat tanggal 20 Agustus 2010
Panitia Ketua
Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S
Dra. Aditya Marianti, M.Si
NIP.195111151979031001
NIP. 196712171993032001
Ketua Penguji
drh. Wulan Christijanti, M.Si NIP. 196809111996032001
Anggota Penguji/
Anggota Penguji/
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Tuti Widianti, M.Biomed
Drs. Krispinus Kedati P, M.Si
NIP.195102071979032001
NIP. 195507311985031002 iii
ABSTRAK Jannah, Akifatul. 2010. Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada Proses Pembelajaran Materi Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti Widianti, M.Biomed dan Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si. Observasi awal terhadap pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2008/2009 diketahui hasil belajar siswa masih rendah. Hanya 63% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu ≥ 60 dan keaktifan siswa dalam pembelajaran belum optimal. Masih banyak siswa yang kurang aktif melibatkan diri dalam pembelajaran. Kurangnya variasi dalam merancang strategi pembelajaran mengakibatkan kurang menarik dan mengaktifkan siswa. Usaha untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar siswa sesuai standar KKM pada materi sistem pencernaan manusia, strategy pembelajaran yang digunakan adalah Genius Learning dengan media flash card. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui efektivitas penerapan genius learning strategy pada pembelajaran sistem pencernaan manusia. Jenis penelitian ini adalah quashi experimental dengan desain one shot case study. Populasi dalam penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Batang kelas VIII tahun ajaran 2009/2010. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII A dan VIII B dengan teknik random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan Genius Learning Strategy disertai flash card pada materi sistem pencernaan manusia. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Data yang diambil berupa aktivitas siswa, hasil belajar siswa, kinerja guru dan tanggapan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat pada tiap pertemuannya. Rata-rata aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan VIIIB secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran menunjukkan persentase dengan kriteria yang tinggi. Presentase rata-rata yang diperoleh adalah 77,2% (VIIIA) dan 77,9% (VIIIB). Ketuntasan hasil belajar klasikal yang diperoleh masing-masing kelas adalah 94,7% untuk kelas VIII A dan 87,5% untuk kelas VIII B dengan nilai rata-rata 73,23. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran genius learning strategy dengan bantuan media flash card efektif pada materi sistem pencernaan manusia. Penggunaan Genius Learning disertai flash card dapat diterapkan guru sebagai alternatif metode pembelajaran, karena kombinasi pembelajaran ini terbukti efektif memberikan hasil berupa peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam materi sistem pencernaan manusia di SMP Negeri 2 Batang.
Kata kunci : genius learning strategy, flash card.
iv
KATA PENGANTAR Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Genius Learning Strategy Pada
Proses Pembelajaran Materi
Sistem Pencernaan Manusia Di SMP 2 Batang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Dalam penelitian ini, penulis menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas MIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ir. Tuti Widianti, M.Biomed selaku dosen pembimbing I dan Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan tulus dan sabar memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan saran yang sangat berharga kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. 4. drh. Wulan Christijanti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukkan demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak dan ibu dosen jurusan Biologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Kepala SMP Negeri 2 Batang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 7. Ernawati, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Biologi SMP Negeri 2 Batang kelas VIII atas bantuan dan kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian. 8. Ibu Mukayaroh dan Abah M. Arifin tercinta, terimakasih atas kasih sayang, do’a, pengorbanan dan dukungan moril maupun materiil yang telah diberikan. 9. Adik-adikku ”Ani Arifiani, Muhammad Mishbachul Huda” dan keluarga tercinta atas Semangat,doa dan dukungan yang telah diberikan. 10. Sahabat sejatiku ”Monita, Vita, Ratih, Iis, Suci, hikmah, Easty” dan teman-teman Biologi FMIPA Unnes angkatan 2005 terimakasih atas semangat, doa dan saran-saran yang telah diberikan.
v
11. Guru spiritualku Ustadz Ari Purbono, terimakasih atas taujih dan ayat-ayat Allah yang telah disampaikan sehingga menjadi motivasi dan inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Keluarga besar ANN Jateng dan SIGMA nasyid terimakasih atas inspirasi luar biasa dan dukungan yang telah diberikan. 13. Semua pihak dan instansi yang telah membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik, saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang, 20 Agustus 2010
vi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................................... ii PENGESAHAN..................................................................................................... iii ABSTRAK
......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB
I
PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
BAB
II
Latar Belakang ............................................................................ Perumusan Masalah .................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................ Manfaat Penelitian ..................................................................... Penegasan Istilah ........................................................................
1 3 3 3 4
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka......................................................................... 6 B. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 22
BAB
BAB
BAB
III
METODE PENELITIAN
IV
A. Setting dan Waktu Penelitian ..................................................... B. Subyek Penelitian ...................................................................... C. Variabel Penelitian ...................................................................... D. Rancangan Penelitian ................................................................. E. Prosedur Penelitian ..................................................................... F. Data dan Cara Pengumpulan Data .............................................. G. Metode dan Analisis Data ........................................................... HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 37 B. Pembahasan ............................................................................... 43 KESIMPULAN DAN SARAN vii
23 23 23 24 24 33 34
A. Kesimpulan ................................................................................ 50 B. Saran ......................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Tabel halaman 1. Hasil uji homogenitas……………………………………………….
27
2. Hasil analisis validitas soal.................................................................
28
3. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba.....................................
30
4. Hasil analisis daya pembeda soal uji coba..........................................
31
5. Rekapitulasi hasil uji coba soal...........................................................
31
6. Rincian hasil belajar peserta didik......................................................
37
7. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIII A......
38
8. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIII B......
39
9. Aktivitas peserta didik secara klasikal................................................
40
10. Hasil observasi hasil kinerja guru selama pembelajaran…………….
41
11. Tanggapan peserta didik terhadap metode genius learning...............
41
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Gambar lingkungan pembelajaran menurut Gunawan (2006) .................
9
2. Gambar lingkaran sukses Genius learning strategy menurut Gunawan (2006) .......................................................................................................
11
3. Gambar contoh kartu kilat atau flash card untuk pembelajaran sistem pencernaan................................................................................................
19
4. Kerngka berfikir penelitian penelitian efektivitas genius learning strategy pada proses pembelajaran sistem pencernaan manusia di SMP 2 Batang....................................................................................................
21
5. Rancangan penelitian efektivitas genius learning strategy pada proses pembelajaran sistem pencernaan manusia di SMP 2 Batang....................
x
24
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus kegiatan pembelajaran..............................................................
Halaman 54
2. Rancangan pelaksanaan pembelajaran...................................................
57
3. Kisi-kisi soal evaluasi............................................................................
66
4. Soal evaluasi..........................................................................................
68
5. Data urut analisis soal............................................................................
74
6. Analisis butir soal...................................................................................
75
7. Hasil analisis soal tes uji coba................................................................
77
8. Daftar nilai mid semester........................................................................
80
9. Uji normalitas kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D.............................
81
10. Uji homogenitas data awal menggunakan uji F dan bartlet...................
85
11. Rubrik observasi aktivitas peserta didik.................................................
87
12. Hasil observasi keaktifan siswa..............................................................
88
13. Data persentase aktivitas peserta didik...................................................
94
14. Hasil observasi kinerja guru....................................................................
96
15. Rekapitulasi hasil observasi kinerja guru................................................
102
16. Laporan hasil praktikum uji karbohidrat.................................................
104
17. Tugas siswa .............................................................................................
106
18. Hasil evaluasi peserta didik...................................................................
107
19. Hasil tanggapan peserta didik................................................................
108
20. Daftar nilai materi sistem pencernaan manusia......................................
110
21. Data nilai akhir peserta didik..................................................................
112
22. Rekapitulasi tanggapan peserta didik......................................................
113
23. Foto penelitian........................................................................................
116
24. Surat permohonan ijin observasi.............................................................
118
25. Surat usulan pembimbing........................................................................
119
26. Surat keterangan telah melakukan penelitian..........................................
120
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran, banyak tergantung bagaimana proses belajar yang dialami peserta didik. Pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006, pembelajaran Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mencari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. KTSP menekankan agar peserta didik belajar secara aktif, sehingga pembelajaran yang berpusat pada guru lebih baik dihindari, dalam hal ini peran guru adalah sebagai motivator dan pembimbing berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan wawancara dan hasil observasi pada tanggal 28 Februari-7 Maret 2009 di SMP Negeri 2 Batang, diperoleh informasi bahwa nilai ulangan harian biologi materi sistem pencernaan masih rendah yaitu hanya 63% siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 65. Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini disebabkan oleh motivasi belajar siswa yang rendah, pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga interaksi antara guru dan murid sangat kurang, guru kurang menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa, kurangnya variasi dan inovasi dalam merancang strategi pembelajaran sehingga kurang menarik dan mengaktifkan siswa. Berkaitan dengan hal itu dalam pembelajaran Biologi khususnya sistem pencernaan pada manusia diperlukan suatu strategi pembelajaran yang mengkaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan melibatkan 1
2
siswa secara aktif. Siswa dalam proses pembelajarannya terkadang kesulitan mengingat apa yang telah dipelajari. Belajar tidak hanya sebatas membaca materi, tetapi juga mengingat dan memahami apa yang telah dibaca. Pembelajaran akan bermakna jika si pembelajar dapat secara aktif berinteraksi dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada didalamnya dan mengamati pengaruh dari manipulasi objek-objek tersebut. Menganalisis pembelajaran menyenangkan tepat sekali dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan hal ini banyak memiliki beberapa keunggulan yang sangat berpengaruh pada siswa diantaranya ialah; siswa semakin kreatif,
dewasa,
penuh dengan nuansa berfikir kritis serta
memiliki tanggung jawab yang tinggi (Hamid 2009). Salah satu cara paling tepat untuk menjadikan belajar efektif adalah dengan menggunakan prinsip kerja otak, otak akan bekerja optimal jika mendapatkan rangsangan multisensori prinsip kerja memori, konsep diri positif Salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan prinsip kerja otak adalah Genius Learning. Sembilan prinsip dalam Genius Learning sangat menekankan pada cara kerja otak serta kondisi batin/emosi siswa (Gunawan 2006). Ciri khas dari Genius Learning adalah pada pemberian motivasi dan pembentukan konsep diri positif pada siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan pada akhirnya kompetensi dasar dapat tercapai. Sudjana (2001) menyatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pendapat tersebut, maka guru dalam proses pembelajaran mempunyai peranan penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan membutuhkan motivasi yang tinggi sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar. Materi sistem pencernaan merupakan materi yang cukup rumit, banyak fakta, istilah, struktur, fungsi dan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh selama proses pencernaan makanan. Jika
dalam pembelajaranya tidak diintegralkan
3
dengan metode yang tepat serta sarana yang kaya akan stimulus multisensori dan tantangan berpikir maka siswa cenderung pasif. Genius learning strategy menggunakan media pembelajaran pada tahap pemasukan informasinya yakni slide pembelajaran. Sedangkan dalam tahap aktivasi dan demonstrasi menggunakan media Flash card atau kartu kilat, yaitu kartu yang mempunyai dua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang. Pada sisi depan berisi kata kunci, sedangkan pada sisi belakang berisi keterangan. Penerapan pembelajaran dengan model lingkaran sukses Genius learning serta penggunaan Flash Card di sini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk belajar biologi dan memudahkan siswa dalam memahami materi biologi sistem pencernaan manusia. Pada akhirnya diharapkan penerapan Genius Learning pada materi sistem pencernaan manusia dapat efektif. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah genius learning strategy efektif diterapkan pada pembelajaran materi sistem pencernaan manusia di SMP 2 Batang? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan genius learning strategy pada pembelajaran sistem pencernaan manusia. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu metode mengajar yang berarti bagi perorangan ataupun instansi dibawah ini : 1. Siswa Memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga membangkitkan motivasi belajar siswa 2. Guru Guru mempunyai referensi tambahan tentang strategy belajar yang menarik bagi siswa. 3. Sekolah
4
Dengan hasil belajar siswa yang meningkat, maka kualitas sekolah juga akan semakin baik sehingga sekolah dapat menjadi salah satu sekolah terbaik pada daerah setempat. E. Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka perlu adanya pembatasan dan penjelasan pengertian beberapa istilah sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas adalah tercapainya tujuan belajar dalam proses belajar mengajar. Tujuan belajar dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia sesuai capaian indikator. Efektifitas dalam pembelajaran menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Proses pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya (Mulyasa 2006). Penelitian ini dikatakan efektif jika Aktivitas mencapai kriteria tinggi yaitu 61%-80% siswa aktif dalam pembelajaran dan Hasil belajar siswa adalah sebanyak ≥75% siswa yang mencapai KKM yaitu 65. 2. Genius learning strategy Genius Learning atau lebih tepat di sebut sebagai Holistic Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang tata cara kerja otak, cara kerja memori, neuro linguistic programming, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, metakognisi, gaya belajar, Multiple Intellegence atau kecerdasan jamak, teknik memori dan teknik belajar lainya. Dasar Genius Learning adalah metode Accelerated Learning atau cara belajar yang dipercepat (Gunawan 2006). Ciri
5
khas dari Genius Learning adalah pada pemberian motivasi dan pembentukan konsep diri positif pada siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan pada akhirnya kompetensi dasar dapat tercapai. 3. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan adalah suatu konsep pada mata pelajaran biologi, yang diajarkan kepada siswa SMP kelas VIII semester I. Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) meliputi : a. Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari alat pencernaan dan enzim-enzim tertentu yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi zat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. b. Jenis-jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya, fungsi makanan,bahan-bahan tambahan dalam makanan (aditif ), serta kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran dan Hasil Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam arti yang lebih sempit, proses pembelajaran merupakan proses pendidikan dalam lingkup sekolah. Belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Belajar (learning) mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Menurut Catharina (2004) ada beberapa unsur belajar sebagai berikut: a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, warga belajar dan peserta pelatihan. b. Rangsangan (stimulus) Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang berada di lingkungannya. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. c. Memori Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya. d. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (performance) Menurut Djamarah (2003), hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh individu. Sudjana (1999) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menemukan pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam 6
7
penelitian ini meliputi: aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dalam penelitian ini yang dinilai tidak hanya akhir pembelajaran saja tetapi mencakup keseluruhan dalam proses pembelajaran, baik awal, proses dan akhir pembelajaran. Penelitian ini menekankan pada ketrampilan proses sebagai hasil belajar siswa, yang meliputi, proses / metode ilmiah yaitu, proses pembelajaran saat praktikum. Sikap ilmiah meliputi: jujur, obyektif, sikap keterbukaan, rasa ingin tahu, menghargai pendapat orang lain, dan produk ilmiah yang meliputi: Perolehan fakta, prinsip, konsep dan teori, yang dapat diukur melalui tes tertulis dan laporan praktikum. 2.
Aktivitas belajar Menurut Juliantara (2010) aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar, sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklarifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan
variabel
secara
operasional,
merancang
penelitian
dan
melaksanakan eksperimen. Aktivitas belajar adalah kegiatan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu aktivitas dalam forum diskusi kelas maupun kelompok. Pendidikan modern menganut pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri anak berkat pengalaman dan latihan. Perolehan belajar dapat bermacammacam tidak hanya pengetahuan, tetapi dapat pula berupa fakta, konsep, nilai/norma, ketrampilan intelektual dan motorik. Sardiman (2007) menjelaskan bahwa salah satu ciri terjadinya proses belajar adalah ditandai dengan adanya aktivitas peserta didik.
8
Macam kegiatan peserta didik dalam belajar menurut B. Diedrich dalam Sumedana (2009) menjelaskan bahwa aktivitas belajar meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, music, pidato d. Writing activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, misalnya : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan
soal,
menganalisis,
melihat
hubungan,
mengambil
keputusan. h. Emotional activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang, gugup.
3. Genius Learning Strategy Dalam setiap proses pembelajaran, selalu ada tiga komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Tiga komponen penting itu adalah kurikulum (materi yang akan diajarkan), proses (bagaimana materi diajarkan), produk (hasil dari proses pembelajaran). Ketiga aspek ini sama pentingnya karena merupakan satu kesatuan yang membentuk lingkungan pembelajaran. Satu kesenjangan yang selama ini dialami adalah kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam menjalankan proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru terlalu terpaku
9
pada penetapan tujuan yang akan dicapai sehingga melupakan proses yang akan menjembatani antara kurikulum dan hasil pembelajaran Gunawan (2006) Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 1.1 berikut :
Gambar 1.1 komponen pembelajaran Gunawan (2006) Genius Learning atau lebih tepat di sebut sebagai Holistic Learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran. Upaya peningkatan ini dicapai dengan menggunakan pengetahuan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti pengetahuan tentang tata cara kerja otak, cara kerja memori, neuro linguistic programming, motivasi, konsep diri, kepribadian, emosi, perasaan, pikiran, metakognisi, gaya belajar, Multiple Intellegence atau kecerdasan jamak, teknik memori dan teknik belajar lainya(Gunawan 2006). Dasar Genius Leaening adalah metode Accelerated Learning atau cara belajar yang dipercepat. Yang ditekankan pada penelitian ini adalah motivasi, konsep diri, gaya belajar dan teknik membaca sehingga peran guru adalah memberikan motivasi pada siswa misalnya dengan menceritakan sebuah cerita yang penuh dengan unsur motivasi, kemudian guru juga memberikan apersepsi untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Menurut Sutikno (2007) Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern/kesiap-siagaan. Pada inti pembelajaran, guru menggunakan permainan dengan menggunakan flash card dan dengan diiringi musik sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan materi dapat difahami oleh siswa.
10
Dalam menerapkan metode Genius Learning, berangkat dengan satu keyakinan dan pengharapan bahwa apabila setiap anak didik dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar (cara yang menghargai keunikan tiap siswa) maka mereka semua dapat mencapai suatu hasil pembelajaran yang maksimal. Pendekatan yang digunakan dalam Genius Learning membantu siswa memahami kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Sembilan prinsip dalam Genius Learning : (Gunawan 2006) a. Otak akan berkembang dengan maksimal dalam lingkungan yang kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir. b. Besarnya pengharapan / ekspektasi berbanding lurus dengan hasil yang dicapai. Otak selalu berusaha mencari dan menciptakan arti dari suatu pembelajaran. c. Lingkungan belajar yang “aman” adalah lingkungan belajar yang memberikan tantangan tinggi namun dengan tingkat ancaman yang rendah. d. Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera dan mempunyai banyak pilihan. e. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara. Pertama, musik membantu untuk men-charge otak. Kedua, musik membantu merilekskan otak sehingga otak siap untuk belajar. Dan ketiga, musik dapat digunakan untuk membawa informasi yang ingin dimasukkan ke dalam memori. f. Ada berbagai alur dan jenis memori yang berbeda yang ada pada otak kita. g. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk bisa mencapai hasil pembelajaran secara maksimal, kedua kondisi ini, yaitu kondisi fisik dan kondisi emosi harus benar-benar diperhatikan. h. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yang berbeda berdasarkan dengan pengalaman pribadi. i.
Walaupun terdapat perbedaan fungsi antara otak kanan dan otak kiri, namun kedua belah hemisfer ini bisa bekerjasama dalam mengolah suatu informasi.
11
Genius learning strategy yang digunakan dalam penelitian ini adalah genius learning step by step.Secara ringkas proses pembelajaran genius learning dapat digambarkan seperti pada gambar 1.2 berikut
Gambar 1.2 Lingkaran sukses genius learning strategy (Gunawan 2006)
Lingkaran sukses pembelajaran genius learning terdiri dari : 1. Suasana kondusif Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif. Tanpa lingkungan yang mendukung, maka strategi yang diterapkan di kelas tidak akan efektif. Guru bertanggung jawab untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif sebagai persiapan untuk memulai proses pembelajaran. Kondisi yang kondusif merupakan syarat tercapainya hasil belajar yang optimal. Suasana pembelajaran yang kondusif dalam konsep Genius Learning meliputi suasana fisik dan suasana batin. Suasana fisik yang kondusif meliputi : a. Ruang kelas yang nyaman dan mendukung proses pembelajaran.
12
b. Penggunaan musik untuk menciptakan suasana yang rileks dalam pembelajaran. c. Penyampaian materi yang dapat mengakomodasi gaya belajar siswa. d. Strategi
pembelajaran
yang
digunakan
dapat
membangun
dan
meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri murid. e. Media pembelajaran yang membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran
Sedangkan suasana batin yang kondusif dalam konsep Genius Learning meliputi, a. Terbebasnya murid dari rasa takut dan tekanan psikologis. b. Sikap guru yang positif, antusias, menyenangkan dan mendidik dalam proses pembelajaran. c. Pengharapan yang besar dari guru terhadap keberhasilan murid d. Murid tidak takut untuk membuat kesalahan karena kesalahan merupakan bagian dari proses pembelajaran e. Kepercayaan diri yang positif dari siswa dan guru mengenai sukses yang dapat diraih. 2. Penghubungan Penghubungan dalam konsep Genius Learning yaitu penghubungan antara hal yang akan dipelajari dengan hal yang telah diketahui oleh siswa. Proses pembelajaran dimulai dengan menghubungkan materi yang akan disampaikan dengan materi yang telah diketahui oleh siswa, baik melalui pengalaman murid maupun melalui proses pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan pengajuan pertanyaan yang berpedoman pada : a. Asosiasi Asosiasi adalah kejadian, peristiwa, tindakan atau perasaan yang dipelajari bersama, sehingga pengingatan salah satu komponen akan memicu ingatan tentang hal lainya.
13
b. Kesamaan Kesamaan yang dimaksud adalah kemiripan situasi dari sesuatu hal yang sedang dipelajari dan pengetahuan yang diperoleh dari situasi tersebut dapat ditransfer ke dalam proses pembelajaran lain yang serupa. c. Atribut penting Atribut penting adalah karakteristik yang membuat suatu ide bersifat unik dibandingkan dengan yang lain. d. Konteks dan tingkatan penguasaaan konsep dasar secara akurat Setelah melakukan penghubungan, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran selain berkaitan dengan isi bahan yang dipelajari, tujuan tersebut menyangkut perubahan perilaku akibat kegiatan belajar Sugandi (2004). Guru juga menjelaskan kepada murid cara untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini murid juga aktif membuat goal secara detail. 3. Gambaran besar Gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi diberikan sebelum proses pembelajaran dimulai. Gambaran besar bertujuan untuk menyiapkan pikiran siswa dalam menerima materi yang akan diajarkan. Gambaran besar ini dapat dilakukan dengan memberikan ringkasan materi dan kata-kata kunci. Dapat juga menggunakan gambar atau poster, flowchart atau mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka yang membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran yang mendalam. 4. Tetapkan tujuan Pada tahap inilah proses pembelajaran baru dimulai. Apa hasil yang akan dicapai pada akhir sesi harus dijelaskan dan dinyatakan kepada murid. Hasil yang akan dicapai dapat dijelaskan langsung kepada seluruh kelas, ada juga yang dijelaskan per kelompok, atau kadang dijelaskan kepada murid secara pribadi. Menuliskan dengan huruf yang besar dan jelas pada papan tulis sehingga murid dapat senantiasa melihat tujuan dari proses pembelajaran yang akan segera mereka mulai. Tahap ini juga merupakan tahap goal-setting.
14
Mengajarkan kepada murid cara untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan, dengan menggunakan bahasa murid itu sendiri. Meminta siswa untuk membuat goal secara detail, lebih baik kalau bisa secara tertulis. 5. Pemasukan informasi Dalam tahap pemasukan informasi, informasi yang diberikan melibatkan beberapa gaya belajar. Metode penyampaian dapat mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Pembelajar visual/verbal menyukai membaca kata tertulis, buku, poster berslogan, bahan kuliah berupa teks tertulis yang jelas. Pembelajar auditori menyukai mendengar informasi baru melalui penjelasan lisan, komentar dan kaset. Pembelajar kinestetik menyukai pembelajaran praktik supaya dapat langsung mencoba sendiri. Mereka menyukai berbuat saat belajar, seperti: menulis, menggarisbawahi, mencorat-coret, menggambarkan. Pada tahap ini pemasukan informasi yang bersifat unik dan menarik dapat mengakses memori jangka panjang. Presentase kekuatan ingatan menurut penemuan Dr. Vernon Magnesen dalam Collin (2002) adalah sebagai berikut : Membaca
20 %
Mendengar
30 %
Melihat
40%
Mengucapkan
50 %
Melakukan
60%
Melihat, mengucapkan, mendengar, dan melakukan 90% Dalam penelitian ini, pemberian informasi materi sistem pencernaan manusia menggunakan media LCD, hal ini bertujuan untuk memperjelas pemahaman dan ingatan siswa. 6. Aktivasi Proses aktivasi merupakan proses yang membawa murid kepada satu tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan. Dalam konsep Genius Learning menggunakan teori Multiple Intelligence dari Howard Gardner untuk mengakses berbagai kecerdasan yang ada dalam diri murid.
15
Delapan jenis kecerdasan menurut Dr. Gardner dalam Amstrong (2005) sebagai berikut : a. Kecerdasan linguistic : Word smart Kecerdasan linguistic adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif. Pengamatan terhadap 3M tradisional (membaca, menulis, matematika) dalam kehidupan sekolah memperlihatkan bahwa kecerdasan linguistic mencakup sedikitnya dua pertiga bagian dari interaksi belajar mengajar: membaca dan menulis. Kecerdasan linguistic juga berkaitan dengan kemampuan berbicara. b. Kecerdasan logis-matematis : Number smart Kecerdasan logis-matematis melibatkan keterampilan mengolah angka dan/atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat c. Kecerdasan spasial : Picture smart Kecerdasan spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. d. Kecerdasan kinestetik-jasmani : Body smart Kecerdasan kinestetik-jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh dan tangan. e. Kecerdasan musikal : Music smart Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. f. Kecerdasan antarpribadi : People smart Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. g. Kecerdasan intrapribadi : Self smart Kecerdasan pribadi adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta mengetahui siapa dirinya.
16
h. Kecerdasan naturalis : Nature smart Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam sekitar: burung, bunga, pohon, hewan, dan fauna serta flora lain. Teori multiple intelligence memberi gambaran lengkap potensi seorang pelajar sehingga berbagai kemampuan mereka yang terabaikan pun dapat dihargai dan dikembangkan. Aktivasi terbaik adalah bila murid menggunakan kecerdasan dominan yang dimilikinya. Setelah itu baru murid mengakses kecerdasan lainya. Idealnya aktivasi dilakukan dengan mengakses delapan kecerdasan secara seimbang Tapi dalam praktek di kelas, semua akan bergantung pada situasi dan kondisi. Sebelum melakukan tahap aktivasi, guru menjelaskan terlebih dahulu kepada murid metode yang digunakan beserta alasan menggunakan metode tersebut. Aktivasi dapat dilakukan dengan menggunakan aktivitas yang dilakukan seorang diri, secara berpasangan atau secara berkelompok. Tahap ini mendorong murid untuk membuat keputusan sendiri dan mengukur kemajuan yang mereka capai dibandingkan dengan kriteria sukses yang telah ditetapkan. Pada tahap ini murid menemukan arti yang sesungguhnya dari apa yang dipelajari. Proses ini lebih bersifat proses internal. Murid mengintegrasikan apa yang dipelajari dan menemukan makna yang sesungguhnya dari apa yang dipelajari. Dalam penelitian ini aktivasi yang dilakukan menggunakan media Flash Card. 7. Demonstrasi Tahap ini merupakan proses pengujian pemahaman siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dan sekaligus merupakan saat yang sangat tepat untuk dapat memberikan umpan balik/feedback. Dalam pembelajaran konvensional, guru biasanya akan memberikan ujian satu minggu setelah proses pemasukan informasi. Berdasarkan pemahaman dalam konsep Genius Learning akan cara kerja otak yang optimal, maka cara memberikan ujian tersebut sangat tidak efektif.
17
8. Fun Review and Reward Pengulangan dan penghargaan pada akhir sesi pelajaran sekaligus membuat kesimpulan dari apa yang telah dipelajari sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan meningkatkan efektifitas dari proses pembelajaran. Tinjau ulang ini dapat dilakukan dengan melakukan self-test atau tes yang dilakukan oleh murid sendiri terhadap pemahamanya. Dapat juga menggunakan pengujian dengan cara kelompok dengan dalam situasi yang menyenangkan dan bebas dari stress. 4. Flash Card sebagai Media Pembelajaran Sistem Pencernaan Perubahan global dalam perkembangan pengetahuan dan teknologi, terutama yang berhubungan dengan sistem pendidikan di sekolah menuntut adanya perubahan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas (Sutjiono 2005). Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar pesan yang disampaikan kepada siswa lebih mudah diterima dan difahami. Dalam menyampaikan materi terkadang guru mengalami kesulitan, untuk itu dibutuhkan sebuah media pembelajaran yang menyenangkan dan membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Flash Card atau kartu kilat merupakan salah satu bentuk media pembelajaran berbasis visual yang menyenangkan.. Menurut Arsyad (2007) bentuk visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau angka-angka. Dalam pembelajaran ini, Flash Card yang digunakan berukuran 6 X 11 cm terdiri dari dua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang. Pada sisi depan berisi istilah yang terdapat pada materi sistem pencernaan, dan pada sisi belakang berisi penjelasan tentang stuktur organ pencernaan beserta bagian- bagianya, penjelasan
18
fungsi organ pada sistem pencernaan manusia, jenis-jenis makanan berdasarkan zat yang terkandung di dalamnya, serta penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Sistem kartu kilas atau Flash Card System merupakan suatu sistem mengingat yang sangat mudah, populer, dan sudah banyak dipraktikkan. Sistem ini terutama membantu dalam mengingat dan kaji ulang bahan pelajaran seperti : a. Definisi istilah b. Ejaan bahasa asing c. Rumus-rumus sains d. Tanggal-tanggal penting (Windura 2008) Materi sistem pencernaan merupakan materi yang cukup rumit, banyak fakta, istilah, struktur dan fungsi serta merupakan materi yang abstrak jika dalam pembelajaranya tidak diintegralkan dengan metode yang tepat serta sarana yang kaya akan stimulus multi sensori dan tantangan berpikir maka pembelajarannya kurang efektif. Sesuai dengan kurikulum KTSP diberikan pada siswa kelas VIII semester I. Flash Card merupakan media yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Flash Card ini sangat memudahkan siswa dalam belajar dan mengingat materi yang telah disampaikan di mana saja tanpa harus membawa buku pelajaranya. Karena ukuran kartu kilat ini disesuaikan dengan saku baju siswa sehingga dapat dibawa kemanapun siswa pergi. Selain itu isinya yang singkat namun jelas serta tampilanya praktis dan menarik sangat menyenangkan untuk siswa.
19
Contoh kartu kilat atau Flash Card untuk pembelajaran materi sistem pencernaan.
Gambar 1.4 contoh flash card halaman depan untuk materi sistem pencernaan
Gambar 1.5 contoh flash card halaman belakang untuk materi sistem pencernaan. 5. Slide Pembelajaran sebagai media pemasukan informasi Slide adalah suatu film transparasi yang diproyeksikan melalui slide projector (Arsyad 2002). Jumlah slide yang akan ditayangkan untuk suatu program tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, lama penayangan atau panjangnya program sangat bervariasi. Program visual dapat dikombinasikan dengan suara. Program kombinasi slide bersuara pada umumnya berkisar antara 10-30 menit dengan jumlah gambar yang bervariasi.
20
Dalam pembelajaran ini, slide tersebut berisi materi sistem pencernaan menggunakan program flash dalam penayangannya. Slide pembelajaran dapat membantu memudahkan siswa dalam tahap pemasukkan informasi. Siswa dapat melihat dengan jelas gambar yang diberikan animasi dan keterangan gambarnya, sehingga lebih berkesan dalam memory jangka pendek siswa. Segala sesuatu yang meninggalkan kesan akan terekam dalam memory sehingga siswa mudah untuk mempelajari dan mengingatnya. Materi sistem pencernaan merupakan materi yang simpel namun cukup rumit, dibutuhkan cara yang tepat dan media yang menunjang
untuk
menyampaikan
materi tersebut
kepada
siswa.
Slide
pembelajaran merupakan salah satu media yang dapat menunjang proses belajar mengajar sistem pencernaan. Dengan menggunakan slide pembelajaran siswa memperoleh gambaran tentang proses dan organ pencernaan manusia, sehingga diharapkan siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
21
6. Kerangka berfikir Berdasarkan latar belakang atau analisis permasalahan yang ada di SMP 2 Batang, peneliti merumuskan kerangka berpikir penelitian yang dapat dijabarkan pada skema dibawah ini; Materi sistem pencernaan manusia Pembelajaran kurang bervariasi
Penggunaan LKS dan buku paket yang kurang menarik
Siswa menjadi bosan, pasif, dan motivasi belajar rendah
Pembelajaran kurang efektif
Hasil belajar Rendah Penggunaan Genius Learning strategy disertai Flash card
Siswa merasa nyaman dan suasana kondusif mendorong siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan gaya belajarnya
Pembelajaran menjadi efektif
Hasil Belajar meningkat
22
B. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Penerapan genius learning strategy (GLS) efektif pada materi sistem pencernaan kelas VIII semester I SMP 2 Batang.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Batang yang terletak di Jl. Patimura Sekalong Kecamatan Batang, Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2009/2010. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP 2 Batang tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 5 kelas yaitu 4 kelas reguler dan 1 kelas unggulan. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini terpilih dua kelas, yaitu siswa kelas VIII A dan VIII B sebagai kelas eksperimen yang dikenai Pembelajaran genius learning strategy, diambil dengan teknik Random Sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri antara lain peserta didik mendapat materi berdasar kurikulum yang sama, peserta didik diampu oleh guru yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas
: Pembelajaran dengan genius learning strategy
2. Variabel terikat
: Aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sistem
pencernaan manusia 23
24
3. Variabel kendali
: Guru, sarana dan prasarana (LKS, soal evaluasi, flash
card, slide pembelajaran) D. Rancangan Penelitian Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada. Desain rancangan penelitian yang dipakai adalah One-shot case study (Nazir 2005). Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu siswa kelas VIII A dan VIII B sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan pembelajaran dengan genius learning strategy selama 3 kali pertemuan dengan praktikum dan 1 kali test evaluasi. Rancangan ini dapat dilihat pada gambar berikut :
*Diadopsi dari Arikunto (2006)
Keterangan: X = Treatment dengan Genius Learning Strategy O = Hasil observasi sesudah treatment
E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, dan pelaksanaan, dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahap adalah sebagai berikut : 1. Persiapan a. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kondisi awal sekolah dan pembelajaran biologi. b. Pengumpulan arsip nama siswa untuk ditentukan sampel penelitian dengan menggunakan tehnik random sampling dengan pertimbangan peserta didik mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang
25
menjadi objek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, jumlah peserta didik tiap kelas sama, dan penempatan peserta didik tidak berdasarkan ranking. c. Menguji normalitas dan homogenitas sampel penelitian. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data dan untuk menentukan uji selanjutnya. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal
Normalitas data dihitung dengan menggunakan uji chi kuadrat 2
dengan
rumus: k
2
i Ei2
i 1
Ei
...........................(Rumus 1)
Keterangan:
2
: chi kuadrat
Oi
: frekuensi yang diobservasi
Ei
: rekuensi yang diharapkan
(Sudjana. 2001)
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Ho diterima jika 2 hitung < 2 tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan dk: (k-3) yang berarti bahwa data berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya memakai statistik parametrik. Ha diterima jika 2 hitung 2 tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan dk: (k-3) yang berarti bahwa data berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya memakai statistik non parametrik. Hasil uji normalitas kelas VIII SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut: 1. Uji normalitas kelas VIII A diperoleh 2 hitung 5,61 dan 2 tabel 7,81. Sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal. 2. Uji normalitas untuk kelas VIII B diperoleh 2 hitung 6,22 dan 2 tabel 7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal.
26
3. Uji normalitas untuk kelas VIII C diperoleh 2 hitung 6,87 dan 2 tabel 7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal. 4. Uji normalitas untuk kelas VIII D diperoleh 2 hitung 7,59 dan 2 tabel 7,81 sehingga Ho diterima atau data berdistribusi normal. *Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 9.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan populasi. Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah: 2 2 2 H0 : 1 2 ...... 7 2 Ha : tidak semua i sama, untuk i: 1, 2, 3,.....7
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet yang menggunakan statistik chi kuadrat sebagai berikut:
2 In10 B ni 1log Si 2
Dengan: B = log S 2
Si 2
ni 1Si ni 1
.................(Rumus 2)
ni 1
2
............................(Rumus 3)
Keterangan: Si2 : variansi masing-masing kelompok S
: variansi gabungan
ni
: banyaknya anggota dalam setiap kelompok/ kelas
B
: koefisian Barlett (Sudjana. 2001)
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 2 2 Ho diterima jika hitung <
1 k 1 yang
berarti populasi
mempunyai varians yang sama (homogen), sehingga pengambilan sampel dari populasi yang ada dapat dilakukan secara random sampling.
27
Ha diterima jika 2 hitung 2
1 k 1
yang berarti populasi
mempunyai varians yang tidak sama (tidak homogen), sehingga pengambilan sampel dari populasi yang ada dapat dilakukan secara random sampling. Hasil uji homogenitas kelas VIII SMP Negeri 2 Batang tahun ajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut: Kriteria: 2 2 Ho diterima jika hitung <
(1-a) (k-1)
2 (1-a)(k-1) Tabel 1Pengujian Hipotesis dk = Kelas ni ni - 1 VIII A 38 37 VIII B 40 39 VIII C 40 39 VIII D 40 39 S 158 154
Si2 134.7084 168.9744 278.5481 194.5327 776.7635
(dk) Si2 4984.2105 6590.0000 10863.3750 7586.7750 30024.3605
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: S(ni-1) Si2 S2 = = S(ni-1) Log S2 = 2.29
log Si2
(dk) log Si2
2.1294 2.2278 2.4449 2.2890 9.0911
78.7876 86.8850 95.3511 89.2707 350.2944
30024.3605 154
=
194.9634
Harga satuan B B
2
= = =
(Log S2 ) S (ni - 1) 2.29 X 154 352.65
= = =
(Ln 10) { B - S(ni-1) log Si2} 2.3026 {352.653 5.430
Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh
5.4303 2
Karena hitung < berbeda (homogen)
2 tabel
350.2944} 2 tabel
=
7.81
7.81 ketiga sampel tersebut mempunyai varians yang tidak
*Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 10.
28
d. Dua sampel yang terpilih dengan menggunakan teknik random sampling yaitu kelas VIII A dan VIII B merupakan kelompok eksperimen yang akan dikenai variabel perlakuan pembelajaran dengan pembelajaran genius learning strategy. e. Menyusun kisi-kisi tes uji coba f. Menyusun instrumen uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada. g. Menguji cobakan instrumen pada kelas uji coba, yaitu kelas IX A. Analisis Soal 1)
Uji validitas Untuk menghitung validitas tiap butir soal digunakan rumus korelasi product moment (Arikunto 2002).
rxy
NXY X Y
NX
2
2
2
X NY 2 Y
Keterangan: rxy
= skor item dengan skor total
N
= jumlah peserta
X = jumlah skor item Y =jumlah skor total XY
= jumlah perkalian skor item dengan skor total
X 2
= jumlah kuadrat skor item
Y 2
= jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh harga Apabila
rxy
selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel.
rxy r tabel maka soal dikatakan valid
Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba Kriteria Valid Tidak Valid
Nomor Soal 1 2 5 7 8 9 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23 24 27 28 29 31 32 33 34 35 3 4 6 12 13 18 20 25 26 30
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
Jumlah 25 10
29
2)
Uji realibilitas Dalam penelitian ini pengukuran realibilitas dilakukan dengan rumus:
K vt pqb 2 r11 K 1 vt Keterangan: r11 = realibilitas instrumen
K= banyaknya butir soal Vt= varian soal p= proporsi subyek yang menjawab betul q= proporsi subyek yang menjawab salah Varians total dapat dicari dengan rumus:
X
2
Vt
X
2
N
N
Dimana:
Vt
= varians total
X
= jumlah skor total
X
= kuadrat dari jumlah skor total
N
= banyaknya subyek pengikut tes
2
Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut: r11 = 0.8000 – 1.000
= Reliabilitas sangat tinggi
0.6000 – 0.799
= Reliabilitas tinggi
0.4000 – 0.599
= Reliabilitas cukup
0.2000 – 0.399
= Reliabilitas rendah (jelek)
< 0.200
= Reliabilitas sangat jelek
(Arikunto 2002)
Dari hasil perhitungan reliabilitas soal uji coba, diperoleh harga r11 = 0,764. Jika n = 40, maka rtabel = 0,312. Oleh karena r11 hitung > rtabel, maka semua butir soal uji coba bersifat reliabel dengan kriteria tingkat reliabilitas tinggi. 3)
Tingkat Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal menggunakan rumus:
30
P=
B JS
Dimana: P= indeks kesukaran B= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto. 2002)
Kriteria: 0,00 – 0,30 : sukar 0,30 – 0,70 : sedang 0,70 – 1,00 : mudah (Arikunto. 2002) Tabel 3 Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal uji coba Kriteria
Nomor Soal
Sangat Sukar
-
0
Sukar
6 11 13
3
Sedang
2 3 4 5 7 8 9 10 12 18 22 23 24 26 27 28 30 31 32 33 34
21
Mudah
1 14 16 17 19 20 21 25 29 35
10
Sangat mudah
-
0
Jumlah
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
4)
Daya Pembeda Soal Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1. Menyusun urutan peserta tes atas dasar nilai yang diperoleh dari skor yang paling tinggi sampai skor terendah. 2. Memisahkan seluruh peserta tes menjadi 2 kelompok sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. 3. Menghitung indeks diskriminasi soal dengan rumus : D=
BA BB PA PB JA JB
Keterangan : BA = Banyaknya peserta kelas atas yang menjawab soal benar BB = Banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab soal benar
31
JA = Banyaknya peserta kelas atas JB = Banyaknya peserta kelas bawah PA = Proporsi peserta kelas atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelas bawah yang menjawab benar Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D ≤ 0.00
: Sangat jelek
0,00 < D ≤ 0,20 : Jelek 0,20 < D ≤ 0,40 : Cukup 0,40 < D ≤ 0,70 : Baik 0,70 < D ≤ 1,00 : Sangat baik
(Arikunto 2002)
Hasil analisis pembeda soal uji coba dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini : Tabel 4 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba Kriteria Sangat baik Baik Cukup Jelek Sangat jelek
Nomor soal 1 11 14 19 22 23 2 4 5 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 21 22 24 25 27 29 30 31 32 33 34 35 3 18 26 28 6 13 20
Jumlah 0 6 22 4 3
* Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
Hasil rekapitulasi uji coba soal dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Tabel 5 Rekapitulasi hasil uji coba soal Valid
Reliabilitas
Daya beda
12 5 78 9 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23 24 27 28 29 31 32 33 34 35
Reliabilitas tinggi
Baik : 1 11 14 19 22 23
Sukar: 6 11 13
Cukup: 2 4 5 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 21 22 24 25 27 29 30 31 32 33 34 35 Jelek : 3 18 26 28
Sedang: 2 3 4 5 7 8 9 10 12 18 22 23 24 26 27 28 30 31 32 33 34
Sangat jelek: 6 13 20 * Data selengkapnya disajikan pada lampiran 7
Tingkat kesukaran
Mudah: 1 14 16 17 19 20 21 25 29 35
Soal yang dipakai 12 5 789 10 11 14 15 16 17 19 21 22 23 24 27 28 29 31 32 33 34 35
32
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan November tahun 2009 di SMP Negeri 2 Batang. Tahap pelaksanaan penelitiaan dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Langkah pembelajaran dalam penelitian ini diantaranya: a.
Suasana kondusif diciptakan dengan pengaturan tempat duduk dengan model huruf U, format pengaturan tersebut menghasilkan atmosfir belajar yang kondusif karena siswa merasa bagian dari suatu kelompok, sehingga siswa dengan mudah dapat menyampaikan pemikiran ataupun idenya.
b.
Menghubungkan materi dengan dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa atau dari pengalaman siswa tentang sesuatu yang berhubungan dengan materi.
c.
Guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan disampaikan. Gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi.
d.
Penetapan tujuan atau goal setting, setelah mendapat gambaran besar siswa diharapkan mampu menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam mempelajari materi sistem pencernaan. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang ingin dicapai setelah mempelajari materi ini.
e.
Memasukkan informasi, pada tahap ini guru menggunakan bantuan media pembelajaran berupa tampilan slide menggunakan flash dalam menyampaikan materi sistem pencernaan untuk mencegah terjadinya salah konsep pada siswa.
f.
Guru melakukan aktivasi, aktivasi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan informasi yang masih bersifat pasif.
g.
Demonstrasi digunakan untuk mengkaji pemahaman murid dan mengevaluasi secepatnya. Ini melatih siswa untuk mengevaluasi sendiri kemampuannya.
h.
Tinjau ulang dan jangkarkan, guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi yang telah disampaikan, hal ini berfungsi sebagai peninjau ulang memori siswa.
3. Laporan Penelitian
33
Setelah penelitian selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis data dan pembahasan untuk mengambil kesimpulan yang merupakan jawaban dari hipotesis penelitian. F. Data dan Cara Pengumpulan Data 1. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru Jenis data dan cara pengambilan data: a. data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa. b. data tentang tanggapan siswa selama proses pembelajaran diambil dengan lembar angket. c. data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran diambil dengan mengunakan lembar observasi aktivitas siswa. d. data tentang kinerja guru selama proses pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru. a. Tes Tertulis Tes tertulis ini menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda. Tes ini dikenakan pada masing-masing kelas eksperimen untuk menjawab hipotesis penelitian. Sebelum tes di gunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba kedalam kelas yang sudah pernah mendapatkan materi sistem pencernaan dan ditentukan validitas dan reliabilitas. b. Observasi Observasi digunakan oleh peneliti dan kolabolator untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta kinerja guru selama melakukan pembelajaran dengan genius learning strategy pada materi sistem pencernaan manusia. Untuk mempermudah melakukan observasi maka setiap kali proses pembelajaran dibutuhkan 4 observer, dengan asumsi setiap observer mengawasi 10 siswa. Jadi total keseluruhan ada 40 siswa dengan 4 observer.
c.
Kuisioner/angket
34
Kuisioner dalam penelitian ini berisi tentang tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia selama penelitian. Kuisioner ini digunakan untuk mengungkap minat, kesenangan, pemahaman pembelajaran dan ketertarikan dalam proses pembelajaran dengan genius learning strategy pada materi sistem pencernaan manusia. Kuisioner ini tidak dilakukan uji coba seperti pada instrumen tes.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis data hasil belajar a. Data hasil belajar peserta didik dihitung dengan cara: Nilai Akhir = (2 x nilai post tes ) + rata-rata nilai Laporan dan tugas 3 b. Penentuan batas kelulusan individual siswa sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP Negeri 2 Batang yaitu untuk hasil belajar ≥ 65 c. Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan dengan rumus : P=
ni n
x 100%
Keterangan : P = Ketuntasan belajar siswa secara klasikal ni = jumlah siswa tuntas belajar individual n = jumlah total siswa Ketuntasan klasikal kelas dicapai jika ≥ 75% siswa mencapai ketuntasan belajar secara individual (Sutjiono 2003). 2. Analisis data hasil observasi aktivitas siswa Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa b. Menentukan kriteria aktivitas siswa dengan parameter.
35
c. Penilaian tingkat aktivitas siswa secara klasikal ditentukan dengan menghitung siswa yang memperoleh kriteria sangat tinggi dan tinggi. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif prosentase dan dikonfirmasikan dengan parameter sebagai berikut: Kriteria penilaian diadaptasi dari Tayibnapis (2000). 0 < 20%
= E (sangat rendah)
21%-40%
= D (rendah)
41%-60%
= C (sedang)
61% - 80%
= B (tinggi)
81%-100%
= A (sangat tinggi)
3. Analisis data hasil observasi kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dianalisis menggunakan analisis deskriptif prosentase. Berdasarkan format lembar observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran terdiri dari 19 item dan 2 pilihan jawaban: A. Ya B. Tidak Data observasi kinerja guru dianalisis secara deskriptif persentase dengan cara: % Kinerja Guru = ∑ kegiatan yang dilakukan x 100% ∑ seluruh aspek Kriteria penilaian: 0 < 20%
= E (sangat rendah)
21%-40%
= D (rendah)
41%-60%
= C (sedang)
61%-80%
= B (tinggi)
81%-100%
= A (sangat tinggi)
(Tayibnapis 2000).
4. Data hasil tanggapan siswa yang berupa angket dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut: Data tanggapan peserta didik dianalisis dengan deskriptif persentase dengan menggunakan rumus.
36
Tingkat persetujuan angket = Jumlah siswa yang menjawab tiap poin x 100% Jumlah seluruh siswa Menentukan kriteria tanggapan peserta didik dengan parameter sebagai berikut. Kriteria Tanggapan Peserta didik Persentase Jawaban 0%-50%
: tanggapan negatif
Persentase Jawaban ≥ 50 %
: tanggapan positif
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy dapat dikatakan efektif jika memenuhi semua kriteria dibawah ini: 1. Rata-rata hasil belajar siswa mencapai ≥65 2. Minimal 75% siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu ≥65 tanpa remidi. 3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran termasuk kriteria tinggi. 4. Minimal 75% siswa menyukai pembelajaran kombinasi genius learning strategy dengan flash card.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang didapatkan setelah penelitian meliputi data hasil belajar peserta didik, aktivitas peserta didik, kinerja guru, tanggapan peserta didik terhadap Genius Learning Strategy yang dilaksanakan. Berikut ini adalah hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan Genius Learning Strategy. 1. Hasil belajar peserta didik Hasil belajar diperoleh dari nilai post test, nilai tugas dan laporan praktikum bahan makanan. Siswa dinyatakan memenuhi standar ketuntasan belajar materi sistem pencernaan jika hasil belajarnya mencapai nilai ≥ 65, sedangkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila 75% siswa mencapai tuntas hasil belajar dengan nilai > 65. Rincian hasil belajar disajikan pada tabel berikut. Tabel 6 Rincian hasil belajar kelas VIII A dan VIII B materi sistem pencernaan VIII A VIII B No Aspek ∑Peserta didik ∑Peserta didik 1 Tuntas 36 35 2 Tidak tuntas 2 5 3 Nilai terendah 60,0 61,0 4 Nilai tertinggi 83,0 88,0 5 6
Rata-rata Presentase ketuntasan
71,9 94,7 %
74,6 87,5%
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pada kelas VIII A paserta didik yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa dengan nilai terendah 60,0 dan pada kelas VIII B terdapat 5 siswa dengan nilai terendah 61,0. Pada pembelajaran genius learning pada pembelajaran sistem pencernaan ini diperoleh nilai tertinggi masing-masing 83,0 untuk kelas VIII A dan 88,0 untuk kelas VIII B. Perolehan persentase ketuntasan untuk kedua kelas tersebut adalah 91,1%.
37
38
2. Aktivitas peserta didik Hasil observasi aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan VIIIB sebagai berikut: Tabel 7 hasil observasi peserta didik kelas VIII A Pertemuan (%) I II III Visual activities: membaca, 100 100 100 memperhatikan penjelasan guru. Listening activities: 100 100 100 mendengarkan uraian guru, pendapat teman. Writing activities: menulis 100 100 100 laporan praktikum, mencatat keterangan dari guru. Emotional activities: menaruh 100 100 100 minat, bersemangat, berani,tenang. Motor activities: melakukan 44,7 100 60,5 praktikum, melakukan permainan flash card. Mental activities: 7,9 31,6 23,7 menanggapi, mengingat, memecahkan soal. Oral activities: bertanya, 50 44,7 18,4 mengeluarkan pendapat, diskusi. Rata-rata 71.8 82.3 71.8
No Aktivitas 1
2
3
4
5
6
7
Ratarata % 100
Kriteria Sangat tinggi
100
Sangat tinggi
100
Sangat tinggi
100
Sangat tinggi
68,4
Tinggi
21,1
Rendah
37,7
Rendah
75.3
Tinggi
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12 Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa persentase aktivitas peserta didik dengan jumlah sangat tinggi adalah pada visual activities, listening activities, writing activities, dan emotional activities yaitu sebesar 100% dan mencapai kategori sangat tinggi. Aktivitas siswa yang masih mencapai kriteria rendah adalah pada mental activities dan oral activities dengan rata-rata persentase 21,1% dan 37,7%.
39
Hasil observasi aktivitas peserta didik pada kelas VIII B dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8 hasil observasi peserta didik kelas VIII B No
Aktivitas
1
Visual activities: membaca, memperhatikan penjelasan guru. Listening activities: mendengarkan uraian guru, pendapat teman. Writing activities: menulis laporan praktikum, mencatat keterangan dari guru. Emotional activities: menaruh minat, bersemangat, berani,tenang. Motor activities: melakukan praktikum, melakukan permainan flash card. Mental activities: menanggapi, mengingat, memecahkan soal. Oral activities: bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi. Rata-rata
2 3
4 5
6 7
Pertemuan (%) I II III 100 100 100
Ratarata % 100
Sangat tinggi
Kriteria
100
100
100
100
Sangat tinggi
100
100
100
100
Sangat tinggi
100
100
100
100
Sangat tinggi
52,6
100
73,7
75,4
Tinggi
5,3
42.1 57,9
35,1
Rendah
65,8 63,6 21,1
50,2
Sedang
74,8 86,5 78,9
80,1
Tinggi
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 12
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa persentase aktivitas peserta didik dengan jumlah sangat tinggi adalah pada visual activities, listening activities, writing activities, dan emotional activities yaitu sebesar 100% dan mencapai kategori sangat tinggi. Aktivitas siswa yang masih mencapai kriteria rendah adalah pada mental activities dan oral activities dengan rata-rata persentase 35,1% dan 50.2%.
Berdasarkan Tabel 8, diketahui rata-rata aktivitas peserta didik kelas VIIIA dan VIIIB secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran menunjukkan persentase dengan kriteria yang tinggi yaitu 75,3% dan 80,1%. Tingkat aktivitas peserta didik secara klasikal selama proses pembelajaran dengan menerapkan genius learning strategy dapat dilihat pada tabel 9.
40
Tabel 9 Aktivitas peserta didik secara klasikal Presentase 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20
kelas VIII A
Kelas VIII B
∑ Siswa
∑ Siswa
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Jumlah Tingkat aktivitas klasikal % Kriteria Rata-rata keaktifan Rata-rata keaktifan kedua kelas
PI
P II
P III
PI
P II
P III
17
25
7
18
24
26
1 20 0 0
11 2 0 0
19 12 0 0
8 14 0 0
16 0 0 0
4 10 0 0
38 47,0%
38 94,7%
38 68,4%
40 65,0%
40 100%
40 75,0%
Sedang
Sangat tinggi 70,1 % 75,1%
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi 80,0%
Tinggi
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13
Keterangan: PI
: Pertemuan ke I
P II
: Pertemuan ke II
P III
: Pertemuan ke III Tingkat aktivitas peserta didik secara klasikal ditentukan berdasarkan
jumlah peserta didik yang memperoleh criteria tinggi dan sedang dibagi jumlah seluruh peserta didik dalam satu kelas, selanjutnya dihitung persentasenya dan dikonfirmasikan dengan criteria. Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik dengan kriteria tinggi pada kedua kelas yaitu kelas VIII A sebesar 70,1% dan kelas VIII B sebesar 80%. 3. Kinerja guru Kinerja guru selama proses pembelajaran dengan genius learning strategy dapat diketahui dari hasil observasi kinerja guru saat pembelajaran. Observasi yang diamati yaitu saat pembukaan, kegiatan inti dan penutup kegiatan pembelajaran. Rincian mengenai data disajikan pada tabel berikut.
41
Tabel 10 Hasil observasi kinerja guru selama pembelajaran No 1 2
Aspek Kinerja pada kelas VIII A Kinerja pada kelas VIII B
Pertemuan (%) 1
2
3
Ratarata
90,4 90,4
95,2 95,2
85,7 95,2
90,4 93,6
Kategori Sangat tinggi Sangat tinggi
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15
Berdasarkan Tabel diatas, diketahui bahwa kinerja guru pada kedua kelas mengalami peningkatan pada setiap pertemuannya. Rata-rata kinerja guru pada mencapai presentase sebesar 93,6% dan 90,5% dengan kategori sangat tinggi. 4. Tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran Data tanggapan peserta didik diperoleh dari hasil pengisian angket oleh peserta didik. Data ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan dari peserta didik terhadap penerapan genius learning strategy pada pembelajaran sistem pencernaan manusia. Rincian tanggapan peserta didik disajikan pada Tabel berikut. Tabel 11 Tanggapan peserta didik kelas VIII A dan VIII B terhadap pembelajaran dengan genius learning strategy No Aspek Pernyataan Jawaban Kelas VIII Kelas VIII A B ∑ (%) ∑ (%) 1 Ketertarikan 1.Pembelajaran Ya 39 97.4 38 100 dalam GL pada mengikuti Materi pembelajaran Sistem Tidak 1 2.6 0 0 pencernaan manusia menarik. 2
3
Pemahaman 2.Materi tentang menjadi lebih materi yang mudah bila diajarkan diajarkan dengan metode GL Kesan siswa 3.Pembelajaran dalam GL banyak pembelajan disukai 5.Pembelajaran
Ya
38
94.9
36
94.9
Tidak
2
5.1
2
5.1
Ya
39
97.4
38
100
Tidak
1
2.6
0
0
Ya
33
82.5
32
83.3
42
GL cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia.
Tidak
7
17.5
6
16.6
Ya
25
62.8
27
71.8
Tidak
15
37.2
11
28.2
8.Pembelajaran Ya GL menyenangkan Tidak Proses 6.Siswa Ya Pembelajaran kesulitan menggunakan GL pada Tidak proses pembelajaran Kesan 4.Cara guru Ya terhadap mengajar guru menggunakan Tidak GL menyenangkan
40
100
38
100
0 2
0 5.1
0 1
0 3.8
38
94.9
37
96.2
38
95
35
91.1
2
5
3
8.9
7.Pembelajaran GL memotivasi untuk lebih giat belajar.
4
5
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22
Berdasarkan Tabel 11, diketahui bahwa data tanggapan siswa dari kelas VIII A dan kelas VIII B secara klasikal, sebanyak ≥ 50 % siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran melalui Genius Learning disertai flash card. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tertarik dan senang dengan model pembelajaran yang diterapkan serta membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman materi. Siswa juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan termotivasi untuk belajar lebih baik serta sebagian besar siswa menghendaki pembelajaran tersebut diterapkan pada materi lain.
43
B. Pembahasan 1. Hasil belajar peserta didik Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata nilai laporan dan tugas ditambah 2x tes akhir dibagi 3. Hasil perhitungan data hasil belajar peserta didik untuk kelas VIIIA sebanyak 2 peserta didik belum mencapai KKM dan persentase ketuntasan belajar untuk kelas VIIIA sebesar 94,7%. Hasil belajar untuk kelas VIIIB yaitu terdapat 5 peserta didik belum mencapai KKM dan persentase ketuntasan belajar untuk kelas VIIIB sebesar 87,5% dan rata-rata ketuntasan belajar untuk kedua kelas adalah 91,1%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja dalam penelitian ini telah tercapai yaitu ≥ 75% siswa memperoleh hasil belajar ≥ 65. Nilai rata-rata yang dicapai sebesar 71,9 dan 76,4. Jika dibandingkan dengan penelitian Sejenis yang dilakukan oleh Sulistyorini (2008) yang memperoleh peningkatan hasil belajar dengan ketuntasan 62,45% (KKM ≥65) dan penelitian Irawati (2009) ketuntasan 99% (KKM ≥63) penelitian tersebut memperkuat penelitian Genius Learning disertai flash card karena memberikan peningkatan hasil belajar dari ketuntasan 63% menjadi tuntas 91,1% (rata-rata ketuntasan kelas VIII A dan kelas VIII B) dengan KKM ≥ 65 tanpa remidi. Pencapaian hasil belajar yang melebihi harapan ini selain berasal dari faktor internal siswa juga disebabkan pembelajaran dilaksanakan menggunakan metode Genius Learning disertai flash card. Sebelum dilakukan pembelajaran dilakukan pengkondisian suasana belajar yang kondusif agar siswa dalam keadaan on (siap belajar) seperti yang terdapat dalam buku Genius Learning (Gunawan 2006). Setiap siswa yang memiliki gaya belajar berbeda-beda distimulasi untuk lebih kreatif dan percaya diri. Pengajar selalu memberikan motivasi dan masukanmasukan yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa lebih optimis untuk menguasai materi tersebut. Siswa dengan gaya belajar visual distimulasi dengan menggunakan flash card, sehingga siswa dapat menyerap materi dengan lebih semangat dengan dihadirkannya media yang menarik. Siswa dengan gaya belajar Audio distimulasi dengan kegiatan demonstrasi jadi setelah mendengar penjelasan dari kelompok
44
lain atau teman sekelompoknya siswa dituntut untuk mengekspresikan apa yang didengar. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik distimulasi dengan kegiatan praktikum dan laporan praktikum. Pembelajaran dengan genius learning strategy memudahkan siswa untuk mempelajari sistem pencernaan manusia. Karena genius learning strategy mengakomodasi seluruh kecerdasan yang dimiliki siswa (multiple intelligence) sehingga siswa lebih mudah untuk menguasai materi. Multiple Intelligence Inventory was given in order to identify the student's two strongest intelligences. The reading comprehension passages were Qualitative Reading Inventories (QRIs). One formal, and two intelligencetailored comprehension assessments were administered to determine the student's independent reading levels (Diana Epelbaum 2009). Pada intinya tujuan strategi belajar ini adalah membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif, dan menyenangkan. Belajar jadi sama asyiknya dengan nonton film di bioskop, atau hang out di mal, malah bisa jadi lebih asyik. Orang yang pertama kali mengembangkan metode adalah Dr. Georgi Lozanov dari Bulgaria (Admin 2008). Tahap awal dari proses pembelajaran ini adalah bagaimana menyiapkan suasana belajar yang kondusif. Untuk bisa menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendukung proses pembelajaran, maka dibutuhkan suatu tempat yang memudahkan siswa untuk menyampaikan ide atau pemikirannya. Dalam penelitian ini dilakukan pengaturan tempat duduk dengan model huruf U, format pengaturan tersebut menghasilkan atmosfir belajar yang kondusif karena siswa merasa bagian dari suatu kelompok, sehingga siswa dengan mudah dapat menyampaikan pemikiran ataupun idenya (Gunawan 2006). Yang kedua, guru menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa atau dari pengalaman siswa tentang sesuatu yang berhubungan dengan materi. Saat guru berhasil menghubungkan antara materi dan apa yang telah diketahui siswa, maka akan terjadi kesiapan dalam diri siswa. Dalam penelitian ini guru mengeksplorasi pengalaman siswa tentang penyakit maag yang pernah dialami oleh beberapa
45
siswa dan menu sarapan pagi nasi megono yang menjadi ciri khas masyarakat Batang, kemudian mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan. Ketiga, guru memberikan gambaran besar tentang materi yang akan disampaikan. Gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran untuk menciptakan “folder” yang nantinya akan diisi dengan informasi. Dalam penelitian ini, guru memberikan ringkasan atau kata-kata kunci dari apa yang akan dipelajari
dan
menjelaskan
bagaimana
cara
guru
mengajarkan
materi
pembelajaran. Penetapan tujuan atau goal setting adalah langkah selanjutnya yang telah ditempuh oleh peneliti, setelah mendapat gambaran besar siswa diharapkan mampu menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam mempelajari materi sistem pencernaan. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa saja yang ingin dicapai setelah mempelajari materi ini. Langkah kelima yang ditempuh oleh peneliti adalah memasukkan informasi, pada tahap ini guru menggunakan bantuan media pembelajaran berupa tampilan slide menggunakan flash dalam menyampaikan materi sistem pencernaan untuk mencegah terjadinya salah konsep pada siswa. Penggunaan media slide pembelajaran juga menarik bagi siswa sehingga siswa akan lebih memperhatikan apa yang disampaikan guru melalui slide pembelajaran itu, karena pada slide pembelajaran terdapat animasi, audio dan teks. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lapuh dan Rugelj (2009) yang menemukan bahwa pembelajaran dengan audio animasi memberikan hasil yang lebih baik dalam bertambahnya pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, hal ini direkomendasikan kepada para guru untuk mendesain pembelajaran dengan menggunakan media animasi dan audio atau dengan animasi narasi teks, silahkan siswa memilih mana yang paling baik. Yang keenam, guru melakukan aktivasi, aktivasi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan informasi yang masih bersifat pasif. Murid masih merasa belum memiliki informasi yang baru saja ia terima. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran satu arah yaitu dari guru ke murid. Maka perlu adanya proses yang membawa murid ke satu tingkat pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang
46
diajarkan yaitu menggunakan teknik Multiple Intelligence. Teori baru telah menunjukkan bahwa kecerdasan berdimensi majemuk (Depdiknas 2003). Teori Multiple Intelligences Howard Gardner yang telah teruji secara empiris di dalam kelas, yang juga di dukung temuan-temuan di bidang neuro science tentang funsi otak kanan dan otak kiri, adalah teori baru yang layak dijadikan landasan teori untuk membuat kategori kecerdasan siswa (Saripati 2007). Pada penelitian ini guru mengaktivasi siswa dengan melakukan sebuah permainan dengan flash card, dalam permainan ini siswa diminta memahami dan menjelaskan kata kunci yang terdapat pada flash card kepada teman yang duduk di sebelahnya dan begitupun sebaliknya dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Dengan diiringi musik, guru meminta siswa untuk menggeser penghapus kepada teman sebelah dan seterusnya hingga musik berhenti. Siswa yang menerima penghapus yang didapatkan dari teman sebelah diwajibkan mendemonstrasikan atau menjelaskan di depan kelas tentang apa yang ada pada flash card yang ia dapatkan dan penjelasan dari teman sebelahnya tentang flash card yang mereka peroleh. Pada akhir sesi pembelajaran, guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi yang telah disampaikan, hal ini berfungsi sebagai peninjau ulang memory siswa. Menurut Asfandiyar (2009) dengan berusaha mengakomodasikan kemampuan masing-masing siswa, kita telah membantu siswa mencapai hasil belajar yang efektif. Gunawan (2006) menjelaskan bahwa hasil penelitian oleh para pakar accelerated learning dan metode pembelajaran modern menunjukkan bila semua kecerdasan ini ditumbuhkan, dikembangkan, dan dilibatkan dalam proses pembelajaran, maka akan sangat meningkatkan efektivitas dan hasil pembelajaran. Suasana yang kondusif dan media yang menarik dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam belajar sehingga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Sardiman 2007) yang menyatakan bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Selain itu hasil belajar yang baik juga didukung oleh kualitas pembelajaran yang baik. Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi keaktifan siswa serta uraian di atas, tampak bahwa siswa yang hasil belajarnya tuntas adalah siswa yang
47
sangat aktif atau aktif dalam kegiatan pembelajaran baik diskusi, demonstrasi ataupun praktikum. Aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah siswa memperhatikan instruksi dari guru karena dengan memperhatikan instruksi guru, siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik, mengemukakan pendapat dengan percaya diri sehingga siswa merasa dihargai, bertanya sesuai kebutuhan siswa, dan siswa dapat menjawab pertanyaan dengan menghubungkan materi dalam kehidupannya sehingga memudahkan materi untuk tinggal dalam memori jangka panjang siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne dalam Sugandi (2004) bahwa pembelajaran yang berorientasi dari internal, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini diketahui berdasarkan tanggapan siswa (Tabel 11), bahwa sebagian besar siswa pada kelas VIII A (97,4%) dan VIII B (100%) menyatakan
tertarik
mengikuti
pembelajaran.
Ketertarikan
siswa
dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Darsono (2000) bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar. Sebagian besar siswa juga menyatakan lebih mudah memahami materi (VIII A dan VIII B sebesar 94,9%).
2. Aktivitas peserta didik Aktivitas siswa merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar. Pada pertemuan pertama kelas VIIIA dan kelas VIIIB tingkat aktivitasnya masih dalam kriteria sedang. Karena pada pertemuan pertama dilakukan pemasukan informasi dengan menggunakan slide pembelajaran dan tanya jawab, sehingga hanya beberapa siswa yang pandai saja yang mendominasi untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru atau siswa lain. Siswa yang lain masih terlihat kurang percaya diri untuk bertanya
48
ataupun menjawab pertanyaan. Selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 9 bahwa pada pertemuan kedua tingkat aktivitas peserta didik mengalami peningkatan yaitu 97,4% untuk kelas VIIIA dan 100% untuk kelas VIIIB, hal ini dikarenakan pada pertemuan kedua dilakukan aktivasi memory dengan menggunakan permainan flash card berputar sehingga siswa lebih aktif dan lebih antusias dalam pembelajaran. Pada pertemuan ketiga, aktivitas peserta didik mengalami penurunan 68,4% untuk kelas VIIIA dan 75% untuk kelas VIIIB yaitu pada saat dilakukannya praktikum uji bahan makanan. Hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa yang aktif dalam melakukan praktikum uji makanan dan sebagian yang lain pasif. Peserta didik dalam penelitian ini dikatakan mempunyai aktivitas tinggi jika persentase aktivitasnya ≥ 70%. Aktivitas peserta didik secara klasikal pada kelas VIII A adalah 70,1% dengan kriteria tinggi dan pada kelas VIII B mencapai 80% dengan kriteria sangat tinggi, hal itu menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut memenuhi kriteria efektivitas yaitu ≥ 70% siswa aktif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan menuntut siswa untuk aktif, yaitu dengan melakukan permainan menggunakan flash card dan praktikum bahan makanan. Aspek yang diamati yaitu visual activities (membaca, memperhatikan penjelasan guru), listening activities (mendengarkan uraian guru, mendengarkan pendapat teman), writing activities (menulis laporan praktikum, mencatat keterangan dari guru), emotional activities (menaruh minat, bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran), motor activities (melakukan praktikum, melakuakan permainan flash card), mental activities (menanggapi, mengingat, memecahkan soal), oral activities (bertanya, mengeluarkan pendapat, diskusi) (B. Diedrich dalam Sumedana (2009) Aktivitas peserta didik mencapai kriteria sangat tinggi dan tinggi pada visual activities, listening activities, writing activities, emotional activities, dan motor activities, sedangkan pada mental activities dan oral activities peserta didik masih dalam kriteria rendah. Kriteria rendah pada mental activities dan oral activities tersebut menunjukkan bahwa peserta didik belum terbiasa dengan strategi yang menuntut siswa untuk aktif dalam pembelajaran, oleh karena itu perlu upaya yang
49
lebih keras dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa. Kriteria yang tinggi dan sangat tinggi menunjukkan bahwa siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan genius learning strategy. Hal ini dapat dilihat pada tabel 11 bahwa pada aspek ke 3 yaitu kesan siswa terhadap pembelajaran bahwa ≥70% menyukai pembelajaran dengan genius learning strategy. Peran guru dalam pembelajaran ini juga sangat menunjang keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada Tabel 10 diketahui bahwa kinerja guru sangat tinggi dengan persentase sebesar 93,6% dan 90,5%.Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan genius learning strategy dapat berpengaruh meningkatkan aktivitas peserta didik.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penggunaan genius learning disertai flash card layak diterapkan pada pembelajaran materi sistem pencernaan manusia di SMPN 2 Batang. Hasil belajar peserta didik kelas VIII A mencapai persentase ketuntasan belajar sebesar 94,7% dan pada kelas VIII B sebesar 87,5% dengan nilai rata-rata 73. Aktivitas peserta didik secara klasikal 70,1% dengan kriteria tinggi pada kelas VIII A dan 80% dengan kriteria sangat tinggi pada kelas VIII B.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut. 1. Saat pembelajaran dengan Genius learning Strategy harus dilakukan pengawasan yang cukup ketat sehingga siswa tidak melakukan aktivitas yang jauh dari sumber belajar. 2. Guru agar lebih meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas dalam pengembangan pembelajaran Genius Learning Strategy untuk aplikasi yang efektif dalam dunia pendidikan. 3. Pengelolaan kelas dan pengelolaan waktu agar pembelajaran lebih kondusif dan optimal.
50
DAFTAR PUSTAKA Admin.2008.Genius Learning Strategy. On line at http://Whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1693 (accessed 6 april 2009). Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta __________. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Rev. Cet.3). Jakarta: Bumi Aksara. Armstrong T. 2005. Setiap Anak Cerdas. Jakarta : PT Gramedia Arsyad A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada __________. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asfandiyar A. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: DAR! Mizan Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES Collin R.2002. Kuasai Lebih Cepat, Buku Pintar Accelerated Learning. Bandung : PT Mizan Pustaka. Darsono M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Departeman Pendidikan Nasional. 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah S.2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Epelbaum D. 2009. Multiple Intelligence Assessments give Insight into Reading Comprehension Difficulties and Potential: A Case Study. The International Journal of Learning 14 (5) :243-252. Gunawan A. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hamid Abdul. 2009. Jurnal Pembelajaran melalui pakem . On line at. www.google/jurnal/balai diklat keagamaan Banjarmasin (accessed 7 Desember 2009) Irawati E. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think - Pair – Share Konsep Sistem Saraf Manusia Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA PGRI 2 Kayen Pati (Skripsi). Semarang: UNNES. 51
52
Juliantara K. 2010. Aktivitas Belajar. Jakarta. On line at http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11 (accessed 11 April 2010)
Lapuh B & Rugelj J. 2009. Comparing efficiency of web based learning contents on different media.IJET 4 (3):35. Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saripati.2007. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mendorong Terjadinya Accelerated Learning. Jurnal Pendidikan Inovatif II (02):95-99 Sudjana.1999. Metoda statistika. Bandung: Tarsito ----------- .2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar: Remaja Rosdakarya. Sugandi A.2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT UNNES Press. Sugiyono.2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sumedana.2009. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. On line at http:sumedana12.wordpress.com ( assessed 18 Juni 2009 ) Sulistyorini N. 2008. Penggunaan Media Komik Kimia Dalam Pembelajaran Dengan Genius Learning Strategy Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Larutan Buffer dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2007/2008(Skripsi). Semarang: UNNES. Sutikno M Sobri. 2007. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa. Sumbawa. On line at http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran guru-htm [diakses tanggal 22 maret 2010]. Sutjiono Thomas W A. 2005. Pendayagunaan media pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur IV (04):76-84 Tayibnapis F Y. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta. Windura S. 2008. Be An Absolute Genius. Jakarta : PT Gramedia.
53
54
Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SEKOLAH MATA PELAJARAN
: SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) : BIOLOGI
KELAS/SEMESTER
: VIII/gasal
STANDAR KOMPETENSI
: 2. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan hewan vertebrata
ALOKASI WAKTU
: 6x 45 menit
METODE PEMBELAJARAN
: Genius Learning
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem Pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Indikator
1) Mampu menjelaskan perbedaan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan 2) Menjelaskan jenisjenis makanan berdasarkan
Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan Pada Manusia Fungsi makanan bagi manusia dan pentingnya ASI bagi bayi. Jenis-jenis makanan berdasarkan kandungan zat
Kegiatan Pembelajaran
Pemasukan informasi: Studi pustaka tentang berbagai zat-zat makanan
Kompetensi sebagai hasil belajar
Siswa dapat menyebutkan berbagai zat yang terkandung dalam makanan dan contoh bahan makanannya.
Penilaian
Jenis tagihan: 1. Laporan hasil praktikum uji bahan makanan 2. Uji kompetensi
Alokasi Waktu
Sumber Belajar / Bahan/ Alat/ Media
6x45 menit
Buku Dari Dinas kab. Batang, Syamsuri,dkk. Erlangga, flash card Slide
55
3) 4)
5)
6)
kandungan zat yang ada di dalamnya. Menjelaskan fungsi makanan. Membedakan pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi Menyebutkan contoh-contoh bahan tambahan makanan (aditif) Menyebutkan contoh kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia
yang ada di dalamnya.
tertulis 3. Tugas individu Instrumen Penilaian:
Sistem pencernaan pada manusia. Bahan tambahan makanan (adiktif) dan pengaruhnya bagi kesehatan manusia. Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan.
Mengidentifikasi macam organ penyusun sistem pencernaan makanan pada manusia Studi pustaka (majalah, koran, internet, buku) tentang kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan Aktivasi Siswa berpasangan melakukan permainan kata kunci flash card
Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan organ penyusun sistem pencernaan pada manusia
1. Lembar observasi keaktifan siswa 2. Lembar penilaian hasil praktikum 3. Soal uji kompetensi tertulis (pilihan ganda) Contoh instrumen yang mengacu pada indikator no.2: Zat makanan yang menjadi sumber energi adalah...... a. karbohidrat b. vitamin
pembelajaran. Berbagai sumber informasi tentang penyakit pencernaan (buku, majalah, koran, internet)
56 Demonstrasi Siswa melakukan praktikum uji karbohidrat
Menijau ulang dan penjangkaran
c. air mineral
57 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 1)
Sekolah
: SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Smt
: VIII/ I
Materi Pokok
: Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia B. Kompetensi Dasar 1.4. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan C. Indikator 1. Menjelaskan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh 2. Menemukan alasan pentingnya ASI bagi bayi. 3. Menjelaskan tentang saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia D. Materi Pembelajaran 1. Makanan 2. Alat-alat Pencernaan makanan E. Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui zat-zat makanan yang diperlukan tubuh 2. Mengetahui berbagai macam alat-alat pencernaan makanan 3. Mengetahui berbagai macam alat-alat pencernaan makanan F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembuka Guru memberikan salam, memimpin doa dan menayakan keadaan siswa. Kegiatan Inti GL Step 1
Guru mengkondisikan tempat duduk siswa dengan
Make Fun Class
model huruf U dan memberikan cerita singkat yang
(5 menit)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa seperti : 1. tokek budek
58 GL Step 2
Guru membimbing siswa membuat tujuan/goal-setting
Connection our goals
bersama dari proses pembelajaran
(5 menit) Guru menghubungkan antara apa yang akan dipelajari siswa dengan apa yang diketahui siswa baik berupa
pengetahuan,
informasi
maupun
pengalaman, serta apa yang dapat dimanfaatkan siswa dengan menanyakan menu sarapan pagi mereka. ” Apa menu sarapan pagi kalian tadi? Zat makanan apa saja yang terdapat dalam menu saparan pagi kalian? ” GL Step 3
Guru memberikan Big Picture of Human Digest system
Big Picture
dengan memberikan simulasi awal (menggunakan LCD
(5 menit)
atau gambar) proses terjadinya penghancuran makanan dalam tubuh, dari simulasi tersebut akan memunculkan pertanyaan 5W1H ( What, What for, Where, When, Why and How). Contoh: Apakah sistem pencernaan itu? Apa fungsi makanan bagi tubuh? Dimanakah makanan dicerna dalam tubuh? Kapan proses itu terjadi? Mengapa jika muntah, mulut terasa pahit? Bagaimanakah proses mencerna makanan dalam tubuh?
GL Step 4
Guru menyampaikan materi dengan bantuan slide
Information income
pembelajaran untuk menghindari salah konsep pada
(45 menit)
siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
GL Step 5
Guru membimbing siswa untuk melakukan aktivasi
Activation,
dengan cara siswa berpasangan dan menjelaskan materi
(10 menit)
yang telah difahami dan bertanya pada pasangannya tentang
materi
yang
belum
difahaminya
secara
bergantian dengan mengacu pada tujuan yang telah ditulis siswa.
59 GL Step 6
Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan di
Demonstration
depan
(5 menit)
pasangannya.
GL Step 7
Guru membantu siswa menyimpulkan materi yang telah
Fun review and reward
disampaikan pada pertemuan itu dan memberikan
(5 menit)
reward berupa senyuman, sanjungan dan motivasi pada
kelas
tentang
hasil
diskusinya
dengan
siswa yang aktif.
Kegiatan penutup (5 menit) Guru meminta siswa untuk mempelajari materi sistem pencernaan di rumah. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari artikel atau informasi tentang penyakit-penyakit yang menyerang sistem pencernaan di internet maupun puskesmas sekitar tempat tinggal.
G. Sumber/ Alat/ Bahan 1. Buku dari Dinas Kab. Batang 2. Buku pelajaran IPA Biologi untuk SMP/MTS kelas VIII penerbit Yrama Widya 3. Buku Biologi lain yang relevan (Syamsuri, dkk. Erlangga) H. Metode Pembelajaran 1. Genius learning strategy I. Media Pembelajaran 1. flash card 2. Slide Pembelajaran J. Penilaian Tugas Kelompok, Tes Tertulis,
Mengetahui
Semarang,
Guru Mapel,
Peneliti,
Ernawati, S. Pd
Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003
NIM 4401405579
60 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 2)
Sekolah
: SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Smt
: VIII/ I
Materi Pokok
: Sistem Pencernaan Makana
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia B. Kompetensi Dasar 1.4. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan C. Indikator 1. Menjelaskan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada manusia 2. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan dalam kehidupan seharihari D. Materi Pembelajaran 1. Alat-alat Pencernaan Makanan 2. Gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan E. Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui pencernaan secara mekanik dan kimiawi 2. Mengetahui gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan F. Kegiatan Pembelajaran GL Step 1
Guru mengkondisikan tempat duduk siswa dengan
Make Fun Class
model huruf U
(5 menit)
Guru
memberikan
salam,
memimpin
doa
dan
menayakan keadaan siswa. Guru memberikan pengharapan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. GL Step 2
Guru meminta siswa untuk membaca dan meresapi
Connection our goals
kembali tujuan (goals) yang telah ditulis siswa
(5 menit) GL Step 3
Guru memberikan gambaran besar pada siswa tentang
61 Big Picture
materi yang akan dipelajari nanti menggunakan gambar
(5 menit)
pada slide pembelajaran.
GL Step 4
Guru melanjutkan materi
Information income
pembelajaran untuk menghindari salah konsep pada
(40 menit)
siswa.
dengan bantuan Slide
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. GL Step 5
Guru membimbing siswa melakukan aktivasi yang
Activation,
menyenangkan dengan menggunakan Flash Card
GL Step 6
menggunakan
Demonstration and
diberikan oleh guru, dengan langkah sebagai berikut:
GL Step 7 Fun review and reward (20 menit)
metode
reflection
rotation,
yang
- 1 paket flash card tentang sistem pencernaan untuk beberapa siswa - Siswa berpasangan, misal. A dan B - A memberitahukan kepada B penjelasan istilah dari flash card dan B menyebutkan istilahnya/sebaliknya -Lakukan terus secara bergantian sambil diiringi musik sampai waktu yang ditentukan oleh guru -Pada waktu musik berhenti, secara acak guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan di depan kelas tentang kata kunci yang sudah dibaca dan dijelaskan oleh dan pada temannya. -Guru memberikan penghargaan pada murid berupa sanjungan, motivasi dan bingkisan. -Guru mamandu siswa menyimpulkan hasil diskusi dan memberikan reward Guru memberikan tugas mind mapping dari apa yang telah dipelajari.
Kegiatan penutup (5 menit) Guru memberikan tugas pada siswa untuk menyiapkan bahan-bahan untuk praktikum uji bahan makanan. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam. G. Sumber/ Alat/ Bahan 4. Buku dari Dinas Kab. Batang
62 5. Buku pelajaran IPA Biologi untuk SMP/MTS kelas VIII penerbit Yrama Widya 6. Buku Biologi lain yang relevan (Syamsuri, dkk. Erlangga)
H. Metode Pembelajaran 2. Genius learning strategy I. Media Pembelajaran 3. flash card 4. Slide Pembelajaran J. Penilaian Tugas Kelompok, Tes Tertulis,
Mengetahui
Semarang,
Guru Mapel,
Peneliti,
Ernawati, S. Pd
Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003
NIM 440140557
63 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan 3)
Sekolah
: SMP 2 BATANG
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Smt
: VIII/ I
Materi Pokok
: Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia B.
Kompetensi Dasar 1.4
Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
C.
Indikator 1. Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya. 2. Membandingkan antara bahan makanan mengandung glukosa dan dengan protein melalui uji makanan.
D.
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendeskripsikan kandungan zat yang ada di dalam makanan. 2. Siswa terampil melaksanakan praktikum uji makanan.
E.
Materi Pembelajaran
Makanan Makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk sumber energi, pertumbuhan dan menjaga kesehatan. Bila kita hanya makan satu jenis makanan maka materi yang diperlukan tubuh tidak terpenuhi. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap, yaitu : 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah zat makanan yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. 2. Protein Setiap sel hidup tersusun atas protein. Protein dalam tubuh berfungsi untuk zat pembangun, pembentuk sel yang baru, pengganti sel-sel yang rusak dan pembentuk senyawa lain. 3. Lemak
64 Lemak seperti karbohidrat, sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E dan K, pelindung tubuh dari suhu rendah dan pelindung alat-alat dalam. 4. Vitamin dan Mineral Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan tubuh meskipun dalam jumlah kecil. Vitamin berfungsi sebagai zat pengatur, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. 5. Air Fungsi air untuk mengangkut nutrisi ke jaringan-jaringan tubuh, mengambil sampah sebagai hasil metabolisme, medium berbagai reaksi kimia. Untuk mengetahui kandungan makanan yang kita makan dapat dilakukan dengan cara uji makanan dengan bantuan reagen-reagen tertentu, misalnya : Untuk karbohidrat menggunakan reagen benedict / Fehling A + Fehling B Untuk protein menggunakan reagen biuret. F.
G.
Metode Pembelajaran Metode
: Praktikum
Sumber
: Buku pendamping, LKS
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Langkah Pembelajaran
Alokasi waktu
1.
Kegiatan Awal
5 Menit
Apersepsi : Sebutkan jenis-jenis bahan makanan yang seharihari kita konsumsi ? Apa kandungannya ? Motivasi : Darimana kamu tahu kandungan bahan makanan itu ? Menjelaskan bahwa hari ini akan melakukan uji makanan 2.
Kegiatan Inti
65 menit
Membagi kelompok dan tiap-tiap kelompok mengambil alat dan bahan yang tersedia. Membagikan LKS Menjelaskan prosedur uji karbohidrat dan uji protein Membimbing siswa untuk praktikum. Menunjuk
perwakilan
menuliskan hasilnya.
kelompok
untuk
65 3.
Kegiatan Penutup
10 menit
Membuat kesimpulan bersama. Memberikan tugas rumah.
H.
Penilaian Jenis penilaian
: lisan dan penugasan
Contoh
: Dari praktikum, bahan apa yang mengandung karbohidrat ?
Mengapa ?
Mengetahui
Semarang,
Guru Mapel,
Peneliti,
Ernawati, S. Pd
Akifatul Jannah
NIP 195302081977032003
NIM 440140557
66 Lampiran 3. Kisi-kisi soal evaluasi
KISI-KISI SOAL EVALUASI
Nama sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Standar kompetensi Kompetensi Dasar
: SMP Negeri 2 Batang : IPA-Biologi : VIII/ Gasal (I) : Memahami barbagai sistem dalam kehidupan manusia Pokok Materi Indikator bahasan
Nomor soal
Ranah kognitif C1
Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem pencernaan makanan
Sistem pencernaan pada manusia
Jenis dan fungsi
Membedakan saluran pencernaan dengan kelenjar pencernaan sebagai sistem penyusun sistem pencernaan pada manusia
2 5 6
Menyebutkan bagian dari organ pencernaan dan fungsinya.
1 10 11 20 27 28 29 30 31
Mendeskripsikan jenis
8
Kunci jawaban
Jumlah soal 3
√ √
A A C
9
√ √ √ √
A C B B A C D A B B
4
C2
C3
√
√ √ √ √ √
√
C4
C5
C6
67 makanan
Bahan aditif dan pengaruhnya bagi kesehatan
Gangguan pada system pencernaan
makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
19 34 35
Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia, termasuk pentingnya ASI bagi bayi.
14 15 16 17
Menyebutkan zat aditif dan pengaruhnya bagi kesehatan
24
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada system pencernaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
22 23 26 3
√ √ √
√ √
√ √
√
√ √ √ √
D B A
D A B B
4
B
1
A D C B
4
68 Lampiran 4. Soal Evaluasi
SOAL EVALUASI POKOK MATERI SISTEM PENCERNAAN Mata Pelajaran
: IPA-Biologi
Kelas/semester
: VIII/ Gasal
Waktu
: 40 menit
Petunjuk umum 1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 2. Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan. 3. Sebelum mengerjakan soal, tulislah terlebih dahulu pada lembar jawaban nama, kelas dan nomor urut pada tempat yang tersedia. 4. Perhatikan dan bacalah soal baik-baik sebelum menjawab 5. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang telah disediakan dan bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.
Petunjuk khusus Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D sebagai jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Berikut ini merupakan pengertian pencernaan mekanik yaitu………… a. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi halus. b. Mengubah bentuk makanan halus menjadi kasar. c. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi cair. d. Mengubah bentuk makanan kasar menjadi halus hingga manis. 2. Saluran pancreas menghasilkan enzim yang sangat berguna dalam proses pencernaan secara kimiawi, enzim tersebut dapat mengubah amilum menjadi gula, enzim yang dimaksud adalah………… a. amylase
c. renin
b. lactase
d. pepsin
3. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik dan kimiawi, pencernaan makanan berlangsung di sepanjang saluran pencernaan. Prosesnya diawali sejak makanan masuk ke mulut kemudian masuk kerongkongan. Dari kerongkongan makanan masuk ke…………
69 a. Lambung, usus halus, usus besar, dan anus b. Hati, usus halus, usus besar, dan anus c. Lambung, usus besar, usus duabelas jari,dan anus d. Lambung, usus besar, usus halus, dan anus 4. usus duabelas jari merupakan saluran pencernaan yang palig panjang, pada usus duabelas jari terjadi pencernaan secara kimia dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang bermuara dari dua kelenjar pencernaan yaitu............ a. hati dan lambung b. kandung empedu dan hati c. kelenjar pancreas dan kandung empedu d. kelenjar pancreas dan hati 5. Fungsi cairan empedu adalah untuk……… a. mengubah tepung menjadi gula b. mengemulsi lemak c. mengubah protein dan peptone menjadi asam amino d. menyerap garam-garam mineral 6. Perhatikan gambar alat pencernaan makanan pada manusia berikut! Dari gambar disamping, bagian yang berfungsi menyerap sarisari makanan ditunjukkan oleh huruf? a. E
c. I
b. G
d. C
7. Makanan yang pertama kali masuk akan dicerna dalam mulut dengan bantuan gigi. Gigi ada beberapa jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Fungsi dari gigi geraham adalah untuk………… a. Merobek
c. Memotong
b. Mengunyah
d. Menggigit
8. Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disusun sendiri oleh tubuh, melainkan diperoleh dari makanan. Oleh karena itu makanan yang kita makan harus mengandung vitamin yang cukup, karena vitamin berfungsi……… a. Sebagai energi utama b. Menggantikansel-sel yang rusak c. Untuk membentuk sel-sel yang baru
70 d. Sebagai ko-enzim yang berperan sebagai biokatalisator yang mempercepat reaksi zat dalam tubuh 9. Zat makanan yang berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh kita agar tidak mudah terserang penyakit adalah……. a. Protein
c. Lemak
b. Karbohidrat
d. Air
10. Dibawah ini merupakan fungsi utama dari lemak adalah……… a. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K b. Sebagai penghasil energi terbesar c. Sebagai cadangan makanan yang disimpan dibawah kulit d. Sebagai pelindung organ dibawah tubuh 11. Makanan yang kita konsumsi harus mengandung cukup vitamin. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit beri-beri, kaki tangan kesemutan, persendian terasa pegal, dan ngilu. Untuk mencegah penyakit tersebut, kita perlu mengkonsumsi cukup…… a. Vitamin C
c. Vitamin A
b. Vitamin B
d. Vitamin K
12. Protein sangat diperlukan tubuh sebagai zat pembengun sel-sel tubuh, mengganti sel tubuh yang usang, protein dapat berasal dari tumbuhan (nabati) atau hewan (hewani). Protein nabati diperoleh dari…………….. a. Jagung dan padi b. Kedelai dan kelapa
c. pisang dan alpukat d. kedelai dan kacang
13. Makanan yang pertama kali masuk akan dicerna di dalam mulut dengan dengan bantuan gigi kemudian dirobek dan dilumatkan agar mudah dicerna, maka gigi yang berperan adalah……… a. Seri dan geraham b. Taring dan geraham
c. seri dan taring d. geraham dan taring
14. Bila seseorang kekurangan cairan dalam tubuhnya kemudian lemas, perut terasa perih sehingga sering ke kamar mandi, kadang muntah dan mual, dengan tanda-tanda diatas merupakan ciri dari penyakit……… a. Konstipasi (sembelit)
c. Kanker lambung
b. Ulkus (tukak lambung)
d. colitis (radang usus besar)
15. Banyak factor penyebab gangguan pada system pencernaan antara lain pola makan yang salah, infeksi bakteri, atau karena adanya kelainan pada alat pencernaan makanan. Di bawah ini merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, kecuali………. a. Konstipasi (sembelit)
c. Kolitis (radang usus besar)
71 b. Disentri (diare)
d. Anemia
16. Makanan yang dijual dipasaran mempunyai bentuk, warna, rasa, dan bau yang menarik. Dibawah ini merupakan zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah……… a. Kunyit
c. Antosianin
b. Rhodomin B
d. Kalium iodide (KIO3)
17. Penyakit pada system pencernaan yang menyerang rongga mulut sehingga mulut menjadi kering serta proses pencernaan tidak sempurna karena produksi air liur menurun disebut penyakit? a. Appendicitis
c. Xerostomia (rongga mulut)
b. Ulkus (tukak lambung)
d. Parotitis (gondong)
18. Bagian lidah yang berfungsi untuk merasakan rasa manis adalah di bagian………. a. Ujung
c. Samping kanan
b. Samping kiri
d. Belakang
19. Dibawah ini merupakan enzim yang dihasilkan di pancreas beserta fungsinya, kecuali………. a. Amylase, berfungsi mencerna karbohidrat menjadi glukosa b. Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino c. Rennin, berfungsi mengumpulkan protein d. Lipase, berfungsi mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol 20. Perhtikanlah gambar dibawah ini! Bagian akhir dari usus besar adalah rectum (poros usus) ditunjukkan oleh huruf........... a. C b. B c. A d. E
21. Dari gambar dibawah yang diberi tanda S adalah…………
a. Appendix b. Secum c. Colon d. Rectum
72
22. Perhatikanlah pernyataan di bawah ini! 1. untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi 2. untuk menjaga keseimbangan tubuh 3. mengandung antibodi untuk pertahanan terhadap penyakit 4. pemenuhan kebutuhan gizi bayi dari peryataan tersebut di atas yang merupakan fungsi ASI bagi bayi, kecuali adalah…….. a. (1), (2) dan (4)
c. (2) dan (3)
b. (2) dan (4)
d. (2)
23. Perhatikan tabel berikut! No
Zat makanan
Reagen
Warna akhir
1
Amilum
Lugol
Hitam
2
Glukosa
Benedict
Hitam
3
Protein
Biuret
Ungu
4
Zat tepung
Lugol
Merah bata
Berdasarkan tabel diatas yang benar ditunjukkan oleh nomor……………. a. 1 dan 2
c. 2 dan 3
b. 1 dan 3
d. 3 dan 4
24. Dari gambar di bawah ini yang diberi tanda P dan Q adalah……… a. Gigi geraham dan gigi seri b. Gigi seri dan gigi geraham c. Gigi taring dan gigi geraham d. Gigi seri dan gigi taring e. f. 25. Makanan sebagai sumber energi sangat diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan aktivitas seperti berjalan, berfikir dan berolah raga.. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah………… a. Tepung, kentang, jagung b. Ubi, jagung, tempe c. Tahu, jagung, sagu
73 d. Ubi, kentang, kedelai
Selamat mengerjakan……. Kunci Jawaban Evaluasi
1. A 2. A 3. A 4.
C
5.
B
6.
C
7.
B
8.
D
9.
A
10. B 11. B 12. D 13. B 14. A 15. D 16. B 17. C 18. A 19. C 20. D 21. A 22. B 23. B 24. B 25. A
74
75 Lampiran 5 Data Urut Analisis Soal DATA URUT ANALISIS SOAL No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Skor
- 10 - 28 - 35 - 02 - 36 - 23 - 20 - 31 - 24 - 27 - 15 - 18 - 01 - 11 - 09 - 26 - 34 - 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
30 30 29 28 28 27 27 27 26 26 26 26 26 25 24 23 23 23
UC - 22
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
21
UC UC UC UC UC UC UC
- 30 - 25 - 37 - 40 - 14 - 17 - 04
0 1 1 0 1 1 1
0 0 1 0 1 1 0
1 1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1
0 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0
1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 0
0 0 1 0 0 1 1
1 0 0 1 1 0 0
1 0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1 0
0 1 1 0 0 1 1
0 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 1 1
21 21 21 21 21 20 20
UC UC UC UC UC UC UC UC
- 16 - 29 - 19 - 32 - 39 - 12 - 06 - 13
1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 1 1
1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 0 0 1 1 0 0
0 0 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0
0 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 0
0 1 1 1 1 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1
1 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0
19 18 18 17 16 16 16 15
UC - 03 UC - 07 UC - 38
0 1 1
1 1 0
1 1 0
0 0 0
1 0 0
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 0 1
1 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 1 1
1 0 1
1 0 1
1 1 0
1 1 1
1 0 1
0 0 0
1 0 0
1 0 0
0 0 0
0 0 0
0 1 1
0 1 0
1 0 1
1 1 1
0 0 0
0 1 0
0 1 1
0 0 1
1 1 0
15 13 13
UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC UC
76 UC - 08
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
12
UC - 05 UC - 33
0 0
0 0
1 1
0 1
0 1
1 1
0 1
0 0
1 0
0 0
0 0
0 0
0 0
1 1
0 0
0 0
1 0
1 0
0 0
1 1
0 0
0 0
0 0
0 0
1 1
1 1
0 0
1 1
0 0
1 1
0 0
0 0
0 0
0 0
1 0
12 11
33
22
21
21
27
4
28
24
26
24
8
23
10
36
9
31
33
28
31
30
31
23
26
24
29
28
28
34
32
27
16
13
18
23
30
77 Lampiran 6. Analisis butir
Analisis Butir Ke-1 Rumus: rXY
N XY - X Y
N X
2
2
2
X N Y 2 Y
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. KODE
X
Y
X²
Y²
XY
1
UC - 10
1
30
1
900
30
2
UC - 28
1
30
1
900
30
3 4 5
UC - 35 UC - 02 UC - 36
1 1 1
29 28 28
1 1 1
841 784 784
29 28 28
6 7 8 9
UC - 23 UC - 20 UC - 31 UC - 24
1 1 1 1
27 27 27 26
1 1 1 1
729 729 729 676
27 27 27 26
10
UC - 27
1
26
1
676
26
11
UC - 15
1
26
1
676
26
12 13
UC - 18 UC - 01
1 1
26 26
1 1
676 676
26 26
14 15
UC - 11 UC - 09
1 1
25 24
1 1
625 576
25 24
16 17 18
UC - 26 UC - 34 UC - 21
1 1 1
23 23 23
1 1 1
529 529 529
23 23 23
19 20 21
UC - 22 UC - 30 UC - 25
0 0 1
21 21 21
0 0 1
441 441 441
0 0 21
22
UC - 37
1
21
1
441
21
23 24
UC - 40 UC - 14
0 1
21 21
0 1
441 441
0 21
25
UC - 17
1
20
1
400
20
26
UC - 04
1
20
1
400
20
27
UC - 16
1
19
1
361
19
28
UC - 29
1
18
1
324
18
29
UC - 19
1
18
1
324
18
30
UC - 32
1
17
1
289
17
31 32 33 34
UC - 39 UC - 12 UC - 06 UC - 13
1 1 1 0
16 16 16 15
1 1 1 0
256 256 256 225
16 16 16 0
35 36 37 38
UC - 03 UC - 07 UC - 38 UC - 08
0 1 1 1
15 13 13 12
0 1 1 1
225 169 169 144
0 13 13 12
39 40
UC - 05 UC - 33
0 0
12 11
0 0
144 121
0 0
Jumlah
40
33
851
33
19273
735
rxy = 0.4009 Pada α = 5 % dan N = 40, diperoleh nilai r = 0,312 karena rxy > r tabel maka soal no. 1 valid
78
Analisis Butir Ke-2 Rumus: N XY - X Y
rXY
N X
2
2
2
X N Y 2 Y
Kriteria: Butir soal valid jika rXY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama.
KODE
X
Y
X²
Y²
XY
1 2 3 4
UC - 10 UC - 28 UC - 35 UC - 02
1 1 0 1
30 30 29 28
1 1 0 1
900 900 841 784
30 30 0 28
5
UC - 36
1
28
1
784
28
6 7
UC - 23 UC - 20
1 1
27 27
1 1
729 729
27 27
8
UC - 31
1
27
1
729
27
9
UC - 24
1
26
1
676
26
10
UC - 27
0
26
0
676
0
11
UC - 15
1
26
1
676
26
12
UC - 18
1
26
1
676
26
13
UC - 01
1
26
1
676
26
14
UC - 11
1
25
1
625
25
15 16 17 18 19 20 21 22
UC - 09 UC - 26 UC - 34 UC - 21 UC - 22 UC - 30 UC - 25 UC - 37
0 0 0 1 1 0 0 1
24 23 23 23 21 21 21 21
0 0 0 1 1 0 0 1
576 529 529 529 441 441 441 441
0 0 0 23 21 0 0 21
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC - 40 UC - 14 UC - 17 UC - 04 UC - 16 UC - 29 UC - 19 UC - 32 UC - 39 UC - 12 UC - 06 UC - 13 UC - 03 UC - 07 UC - 38 UC - 08 UC - 05 UC - 33
0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
21 21 20 20 19 18 18 17 16 16 16 15 15 13 13 12 12 11
0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
441 441 400 400 361 324 324 289 256 256 256 225 225 169 169 144 144 121
0 21 20 0 19 0 0 0 0 16 16 0 15 13 0 0 0 0
Jumlah
40
22
851
22
19273
511
rxy = 0.39942 Pada α = 5 % dan N = 40, diperoleh nilai r = 0,312 karena rxy > r tabel maka soal no. 2 valid
79
Lampiran 7 analisis soal
Hasil Analisis Soal Tes Uji Coba (Pilihan Ganda) Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Reliabilitas Test Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
UC - 10 UC - 28 UC - 35 UC - 02 UC - 36 UC - 23 UC - 20 UC - 31 UC - 24 UC - 27 UC - 15 UC - 18 UC - 01 UC - 11 UC - 09 UC - 26 UC - 34 UC - 21 UC - 22 UC - 30 UC - 25 UC - 37 UC - 40 UC - 14 UC - 17 UC - 04 UC - 16 UC - 29 UC - 19 UC - 32 UC - 39 UC - 12 UC - 06 UC - 13 UC - 03 UC - 07 UC - 38 UC - 08 UC - 05 UC - 33
Daya Pembeda
Validitas Tes
No
Tingkat Kesukaran
∑x x² ∑xy
kriteria JA JB BA BB D kriteria Benar
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
3 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
26 676
22 484
21 441
Jumlah 21 27 441 729
511
454
469
735 0,4009 0,312 VALID 20 20 18 8 0,500 Baik 26
4 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
0,3994 0,0669 0,2059 0,312 0,312 0,312 VALID TIDAK TIDAK 20 20 20 20 20 20 14 12 13 8 9 8 0,300 0,150 0,250 Cukup jelek Cukup 22 21 21
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1
621 0,4601 0,312 VALID 20 20 17 10 0,350 Cukup 27
Item Soal 6 7 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1
4 16
28 784
63
639
-0,3408 0,4372 0,312 0,312 TIDAK VALID 20 20 20 20 0 17 4 11 -0,200 0,300 s jelek Cukup 4 28
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0
10 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0
11 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
25 625
26 676
21 441
10 100
19 361
552
587
549
212
513
0,3910 0,3283 0,312 0,312 VALID VALID 20 20 20 20 16 16 9 10 0,350 0,300 Cukup Cukup 25 26
0,3626 0,4835 0,2216 0,312 0,312 0,312 VALID VALID TIDAK 20 20 20 20 20 20 14 10 13 7 0 6 0,350 0,500 0,350 Cukup Baik Cukup 21 10 19
80 TK Kriteria p q pq Kriteria
0,650 0,550 0,525 0,525 0,675 SEDANG SEDANGSEDANGSEDANG SEDANG 0,650 0,550 0,525 0,525 0,675 0,350 0,450 0,475 0,475 0,325 0,228 0,248 0,249 0,249 0,219 Dipakai Dipakai Tidak Tidak Dipakai
0,100 0,700 0,625 0,650 0,525 0,250 0,475 SUKAR SEDANG SEDANGSEDANG SEDANG SUKAR SEDANG 0,100 0,700 0,625 0,650 0,525 0,250 0,475 0,900 0,300 0,375 0,350 0,475 0,750 0,525 0,090 0,210 0,234 0,228 0,249 0,188 0,249 Tidak Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Tidak
81
13 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
15 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0
10 100 233 0,2164 0,312 TIDAK 20 20 5 5 0,000 s jelek 10 0,250 SUKA R 0,250
31 961 792 0,4025 0,312 VALID 20 20 20 11 0,450 Baik 31 0,775 MUDA H 0,775
9 81 223 0,3493 0,312 VALID 20 20 7 2 0,250 Cukup 9 0,225 SUKA R 0,225
32 1024 690 0,3376 0,312 VALID 20 20 19 13 0,300 Cukup 32 0,800 MUDA H 0,800
32 1024 734 0,3887 0,312 VALID 20 20 19 13 0,300 Cukup 32 0,800 MUDA H 0,800
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
Item soal 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
Jumlah 28 31 784 961 625 710 0,2958 0,5592 0,312 0,312 TIDAK VALID 20 20 20 20 16 20 12 11 0,200 0,450 jelek Baik 28 31 0,700 0,775 SEDAN MUDA G H 0,700 0,775
20 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
30 900 613 -0,2698 0,312 TIDAK 20 20 13 17 -0,200 s jelek 30 0,750 MUDA H 0,750
31 961 698 0,4263 0,312 VALID 20 20 19 12 0,350 Cukup 31 0,775 MUDA H 0,775
23 529 554 0,6053 0,312 VALID 20 20 17 6 0,550 Baik 23 0,575 SEDAN G 0,575
26 676 621 0,6581 0,312 VALID 20 20 19 7 0,600 Baik 26 0,650 SEDAN G 0,650
24 576 570 0,5610 0,312 VALID 20 20 16 8 0,400 Cukup 24 0,600 SEDAN G 0,600
82 0,750 0,188 Tidak
0,225 0,174 Dipakai
0,775 0,174 Dipakai
0,200 0,160 Dipakai
0,200 0,160 Dipakai
0,300 0,210 Tidak
25 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0
Item soal 30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
29 841 638 0,2178 0,312 TIDAK 20 20 17 12 0,250 Cukup 29 0,725 MUDAH 0,725
28 784 619 0,2352 0,312 TIDAK 20 20 15 13 0,100 jelek 28 0,700 SEDANG 0,700
28 784 641 0,4573 0,312 VALID 20 20 17 11 0,300 Cukup 28 0,700 SEDANG 0,700
34 1156 753 0,3842 0,312 VALID 20 20 19 15 0,200 jelek 34 0,850 MUDAH 0,850
32 1024 733 0,6038 0,312 VALID 20 20 20 12 0,400 Cukup 32 0,800 MUDAH 0,800
0,275 0,199
0,300 0,210
0,300 0,210
0,150 0,128
0,200 0,160
0,225 0,174 Dipakai
0,250 0,188 Tidak
0,225 0,174 Dipakai
0,425 0,244 Dipakai
0,350 0,228 Dipakai
31 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
33 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0
Jumlah 27 729 597 0,2230 0,312 TIDAK 20 20 17 10 0,350 Cukup 27 0,675 SEDANG 0,675
16 256 388 0,4495 0,312 VALID 20 20 12 4 0,400 Cukup 16 0,400 SEDANG 0,400
13 169 312 0,3499 0,312 VALID 20 20 10 3 0,350 Cukup 13 0,325 SEDANG 0,325
18 324 420 0,3446 0,312 VALID 20 20 13 5 0,400 Cukup 18 0,450 SEDANG 0,450
23 529 531 0,3900 0,312 VALID 20 20 15 8 0,350 Cukup 23 0,575 SEDANG 0,575
27 729 673 0,3713 0,312 VALID 20 20 16 11 0,250 Cukup 27 0,675 SEDANG 0,675
0,325 0,219
0,600 0,240
0,675 0,219
0,550 0,248
0,425 0,244
0,325 0,219
0,400 0,240 Dpakai
Y
Y²
30 30 29 28 28 27 27 27 26 26 26 26 26 25 24 23 23 23 21 21 21 21 21 21 20 20 19 18 18 17 16 16 16 15 15 13 13 12 12 11
900 900 841 784 784 729 729 729 676 676 676 676 676 625 576 529 529 529 441 441 441 441 441 441 400 400 361 324 324 289 256 256 256 225 225 169 169 144 144 121
851
19273
21676
k
35
pq
7,253
83 Tidak
Tidak
Dipakai
Dpakai
Dipakai
Tidak
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai Vt r11
Lampiran 8. Daftar Nilai Mid Semester DAFTAR NILAI MID SEMESTER KELAS VIII SMP N 2 BATANG TAHUN AJARAN 2009/2010 KELAS
No VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
1
60
80
55
42
2
65
85
50
40
3
60
55
35
65
4
80
75
55
85
5
65
75
50
85
6
85
85
65
80
7
65
80
70
70
8
90
75
35
50
9
80
55
80
70
10
70
60
70
55
11
65
90
90
60
12
65
25
55
60
13
85
45
45
90
14
80
80
90
80
15
75
80
50
70
16
55
75
45
80
17
85
40
55
50
18
75
60
70
60
19
65
65
80
50
20
75
60
70
50
21 22
75 75
60 75
70 85
60 70
23
45
75
50
80
24
70
70
35
60
25
75
60
51
75
26
50
80
52
80
27
55
75
70
75
28
85
80
60
65
29
75
65
75
85
30
70
75
40
85
31
50
75
80
60
32
80
75
75
60
28,129796 0,764006
84 33
80
60
34 35 36 37 38 39 40
90 65 70 65 90
65 70 70 65 55 60 65
Jumlah Rata-rata
2710.00 71.32
s2
40 50
55
85 50 42 80 35 75
85 80 65 85 85 70 45
2720.00 68.00
2415.00 60.38
2717.00 67.93
134.7084
168.9744
278.5481
194.5327
s
11.61
13.00
16.69
13.95
n Lampiran 9
38
40
40
40
Uji Normalitas Awal Kelas VIII A Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal ) Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal) Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan: k
2
i 1
O i Ei 2 Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 45 53 61 69 77 85
-
52 60 68 76 84 92
= 90 = 45 = 45 =6
Panjang kelas Rata-rata (X) S N
=8 = 71,32 = 11, 61 = 38
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
44.5 52.5 60.5 68.5 76.5 84.5 92.5
-2.31 -1.62 -0.93 -0.24 0.45 1.14 1.83
0.4896 0.4475 0.3243 0.0958 0.1724 0.3720 0.4660
0.0421 0.1232 0.2285 0.2683 0.1996 0.0940
1.5983 4.6819 8.6813 10.1949 7.5836 3.5722
(Oi-Ei)² Ei
c² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
Oi 3 4 8 11 5 7
1.2293 0.0993 0.0535 0.0636 0.8802 3.2892
=
5.6150
85
5.615
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
Uji Normalitas Awal Kelas VIII B Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal ) Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal) Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan: k
2
i 1
O i Ei 2 Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas Interval 25 36 47 58 69 80
-
35 46 57 68 79 90
= 90 = 25 = 65 =6
Panjang kelas Rata-rata (X) S N
= 11 = 68 = 13 = 40
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
24.5 35.5 46.5 57.5 68.5 79.5 90.5
-3.35 -2.50 -1.65 -0.81 0.04 0.88 1.73
0.4996 0.4938 0.4509 0.2904 0.0153 0.3118 0.4583
0.0058 0.0429 0.1605 0.3057 0.2965 0.1464
0.2319 1.7144 6.4220 12.2290 11.8598 5.8572
Oi
(Oi-Ei)² Ei
1 2 3 12 13 9
2.5444 0.0476 1.8234 0.0043 0.1096 1.6864
86 c²
=
6.2157
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 7.81
6.2157
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
Uji Normalitas Awal Kelas VIII C Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal ) Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal) Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan: k
2
i 1
O i Ei 2 Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= 90 = 35 = 55 =6
Panjang kelas Rata-rata (X) S N
= 10 = 60,38 = 16,69 = 40
Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
35 45 55
34.5 44.5 54.5
-1.55 -0.95 -0.35
0.4395 0.3292 0.1376
0.1102 0.1917 0.2352
4.4091 7.6663 9.4077
7 10 5
-
44 54 64
(Oi-Ei)² Ei 1.5225 0.7104 2.0651
87 65 75 85
-
74 84 94
64.5 74.5 84.5 94.5
0.25 0.85 1.45 2.04
0.0976 0.3013 0.4258 0.4796
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =
6.8734
0.2037 0.1245 0.0537
8.1483 4.9810 2.1486
7 7 4
0.1618 0.8183 1.5953
c²
=
6.8734
7.81
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
88
Uji Normalitas Awal Kelas VIII C Hipotesis Ho : siswa mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (data berdistribusi normal ) Ha : siswa mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi subjek penelitian (Data tidak berdistribusi normal) Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan: k
2
i 1
O i Ei 2 Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel
Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 40 49 58 67 76 85
-
48 57 66 75 84 93
= 90 = 40 = 50 =6
Panjang kelas Rata-rata (X) S N
=9 = 67,93 = 13,95 = 40
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
39.5 48.5 57.5 66.5 75.5 84.5 93.5
-2.04 -1.39 -0.75 -0.10 0.54 1.19 1.83
0.4792 0.4181 0.2726 0.0407 0.2065 0.3827 0.4666
0.0611 0.1455 0.2319 0.2472 0.1762 0.0840
2.4431 5.8218 9.2766 9.8864 7.0475 3.3596
3 6 10 7 6 8
(Oi-Ei)² Ei 0.1270 0.0055 0.0564 0.8427 0.1557 6.4097
=
7.5970
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel =
7.597
c² 7.81
7.81
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data berdistribusi normal
89
Lampiran 10. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas Data Awal menggunakan Uji F Hipotesis Ho : s21 = s22 = s23 = s24 (Varians antara kelas tidak berbeda) Ha : Tidak semua s2i sama, untuk i = 1, 2, 3,4 Kriteria: Ho diterima jika F hitung < F 1/2α (v1:v2)
F 1/2 α (v1,v2) Pengujian Hipotesis
F=
Kelas
ni
dk = ni - 1
Si2
VIII A VIII B VIII C VIII D
38 40 40 40
37 39 39 39
134.7084 168.9744 278.5481 194.5327
varians terbesar varians terkecil
=
278.5481 134.7084
= 2.07
Untuk α = 5% dengan v1=k-1 = 40-1 = 39 dan v2=k-1=38-1=37 dan diperoleh F 1/2α (v1:v2) =F 0.025 (39:37) = 1.91
2.07
1.91
Karena F hitung < F tabel , maka ketiga kelas sampel tersebut mempunyai varians yang tidak berbeda (homogen)
90
UJI HOMOGENITAS POPULASI Hipotesis Ho : s21 = s22 = s23 = s24 (Varians antara kelas tidak berbeda) Ha : Tidak semua s2i sama, untuk i = 1, 2, 3,4 Kriteria: Ho diterima jika c2 hitung < c2 (1-a) (k-1)
c2(1-a)(k-1) Pengujian Hipotesis Kelas
ni
VIII A VIII B VIII C VIII D S
38 40 40 40 158
dk = ni -1 37 39 39 39 154
Si2 134.7084 168.9744 278.5481 194.5327 776.7635
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: S(ni-1) Si2 30024.3605 S2 = = S(ni-1) 154 Log S2 = 2.29
(dk) Si2
log Si2
(dk) log Si2
4984.2105 6590.0000 10863.3750 7586.7750 30024.3605
2.1294 2.2278 2.4449 2.2890 9.0911
78.7876 86.8850 95.3511 89.2707 350.2944
= 194.9634
(Ln 10) { B - S(ni-1) c = log Si2} 352.653 = 2.3026 350.2944 = 5.430 Untuk a = 5% dengan dk = k-1 = 4-1 = 3 diperoleh c2tabel = 2
5.4303 Karena c2 (homogen)
hitung
< c2
tabel
7.81
7.81
ketiga sampel tersebut mempunyai varians yang tidak berbeda
91
Lampiran 11 Rubrik observasi aktivitas peserta didik
RUBRIK UNTUK LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK NO
AKTIVITAS YANG DIAMATI
SKOR
1
Visual activities: Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman Writing activities: Menulis laporan praktikum, mengerjakan tugas dari guru, mencatat keterangan yang telah diberikan guru Emotional activities: Menaruh minat dalam proses pemelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat Motor activities: Menjelaskan materi di depan kelas, melakukan praktikum uji bahan makanan, melakukan permainan flash card Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
1
2 3
4
5
6 7
Kriteria penilaian diadaptasi dari Tayibnapis (2000). 0 < 20%
= E (sangat rendah)
21%-40%
= D (rendah)
41%-60%
= C (sedang)
61% - 80%
= B (tinggi)
81%-100%
= A (sangat tinggi)
Persentase keaktifan peserta didik:
keaktifansiswa x100% var iabel
1 1
1
1
1 1
92
Persentase keaktifan pserta didik secara klasikal:
T x2 S x1 Rx0 x100% siswa x2
Lampiran 12. Hasil observasi keaktifan siswa
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII A No.
Nama siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
E1-01 E1-02 E1-03 E1-04 E1-05 E1-06 E1-07 E1-08 E1-09 E1-10 E1-11 E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28 E1-29 E1-30 E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertemuan ke I variabel keaktifan siswa 2 3 4 5 6 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kategori keaktifan Sedang Sedang Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sedang Sangat tinggi Sedang Sedang Sedang Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Sedang
% keaktifan siswa 57.14 57.14 57.14 85.71 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 57.14 100 57.14 85.71 57.14 85.71 57.14 85.71 57.14 57.14 85.71 57.14 57.14 57.14 100 57.14 85.71 57.14 57.14 85.71 85.71 57.14 85.71 57.14 100 57.14 57.14
93 37 38
E1-37 E1-38 Jumlah Rata-rata keaktifan
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√ √
Tinggi Sangat tinggi Tinggi
71.42 85.71 2714.16 71.42
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII B Pertemuan ke I Variabel keaktifan siswa Kategori % Keaktifan No. Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 keaktifan siswa 1 E2-01 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85. 71 2 E2-02 √ √ √ √ Sedang 57.14 √ √ √ √ √ √ 3 E2-03 Sangat Tinggi 85.71 4 E2-04 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 5 E2-05 √ √ √ √ Sedang 57.14 6 E2-06 √ √ √ √ Sedang 57.14 7 E2-07 √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 100 8 E2-08 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 9 E2-09 √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 100 10 E2-10 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 11 E2-11 √ √ √ √ Sedang 57.14 12 E2-12 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 13 E2-13 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 14 E2-14 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 15 E2-15 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 16 E2-16 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 17 E2-17 √ √ √ √ Sedang 57.14 18 E2-18 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 19 E2-19 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 20 E2-20 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 21 E2-21 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 22 E2-22 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 23 E2-23 √ √ √ √ Sedang 57.14 24 E2-24 √ √ √ √ Sedang 57.14 25 E2-25 √ √ √ √ Sedang 57.14 26 E2-26 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 27 E2-27 √ √ √ √ Sedang 57.14 28 E2-28 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 29 E2-29 √ √ √ √ Sedang 57.14 30 E2-30 √ √ √ √ Sedang 57.14 31 E2-31 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 32 E2-32 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 33 E2-33 √ √ √ √ √ √ Sangat Tinggi 85.71 34 E2-34 √ √ √ √ Sedang 57.14
94 35 36 37 38 39 40
E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 E2-39 E2-40 Jumlah Rata-rata
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √
√ √
√ √
√ √
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi
85.71 71.42 57.14 57.14 85.71 85.71 2856.97 71.42
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama siswa E1-01 E1-02 E1-03 E1-04 E1-05 E1-06 E1-07 E1-08 E1-09 E1-10 E1-11 E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28 E1-29 E1-30
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertemuan ke II Variabel keaktifan siswa 2 3 4 5 6 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kategori keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi
% Keaktifan siswa 85,71 71,42 85,71 85,71 85,71 85,71 85,71 85,71 85,71 71,42 85,71 85,71 100 71,42 71,42 100 85,71 85,71 100 85,71 71,42 85,71 57,14 85,71 71,42 71,42 71,42 85,71 85,71 71,42
95 31 32 33 34 35 36 37 38
E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36 E1-37 E1-38 Jumlah Rata-rata
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√
Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
85,71 85,71 57,14 100 85,71 71,42 71,42 85,71 3099,81 81,57
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII B No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Siswa E2-01 E2-02 E2-03 E2-04 E2-05 E2-06 E2-07 E2-08 E2-09 E2-10 E2-11 E2-12 E2-13 E2-14 E2-15 E2-16 E2-17 E2-18 E2-19 E2-20 E2-21 E2-22 E2-23 E2-24 E2-25 E2-26 E2-27
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertemuan ke II Variabel keaktifan siswa 2 3 4 5 6 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kategori keaktifan Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi
% Keaktifan siswa 71.42 71.42 71.42 85.71 71.42 71.42 100 100 85.71 71.42 71.42 100 100 100 85.71 100 85.71 100 100 100 71,.42 71.42 85.71 71.42 71.42 100 71.42
96 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
E2-28 E2-29 E2-30 E2-31 E2-32 E2-33 E2-34 E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 E2-39 E2-40 Jumlah Rata-rata
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
85.71 71.42 71.42 85.71 85.71 85.71 100 100 100 71.42 100 100 100 3371.27 84.27
Sangat tinggi
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Pertemuan ke III Nama siswa E1-01 E1-02 E1-03 E1-04 E1-05 E1-06 E1-07 E1-08 E1-09 E1-10 E1-11 E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Variabel keaktifan siswa 2 3 4 5 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7
√ √
√
√
√
Kategori keaktifan Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sangat tinggi Tinggi
% Keaktifan siswa 71.42 57.14 57.14 71.42 85.71 100 57.14 57.14 71.42 71.42 71.42 100 71.42 71.42 57.14 85.71 57.14 71.42 57.14 71.42 85.71 71.42
97 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28 E1-29 E1-30 E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36 E1-37 E1-38 Jumlah Rata-rata
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sedang Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi
57.14 71.42 71.42 100 71.42 71.42 71.42 71.42 57.14 100 71.42 71.42 57.14 71.42 57.42 57.42 2700.35 71.06184
Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DI SMP 2 BATANG Kelas : VIII B No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa E2-01 E2-02 E2-03 E2-04 E2-05 E2-06 E2-07 E2-08 E2-09 E2-10 E2-11 E2-12 E2-13 E2-14 E2-15 E2-16 E2-17 E2-18 E2-19
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Variabel keaktifan siswa 2 3 4 5 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertemuan ke III Kriteria 7 Aktivitas Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Sedang √ Sangat tinggi Tinggi √ Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi √ Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi √ Sangat tinggi Sedang Tinggi Sangat tinggi
% Keaktifan siswa 85.71 57.14 85.71 57.14 100 71.42 100 85.71 85.71 85.71 100 85.71 57.14 85.71 71.42 85.71 57.14 71.42 85.71
98 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
E2-20 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-21 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-22 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-23 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-24 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-25 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-26 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-27 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-28 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-29 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-30 √ √ √ √ √ Tinggi 71.42 E2-31 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-32 √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-33 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-34 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-35 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-36 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-37 √ √ √ √ Sedang 57.14 E2-38 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-39 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 E2-40 √ √ √ √ √ √ Sangat tinggi 85.71 Jumlah 3128.41 Rata-rata Tinggi 78.21025 Variabel keaktifan siswa 1. Visual activities : Membaca buku pelajaran yang relevan, memperhatikan penjelasan guru 2. Listening activities: Mendengarkan uraian dari guru, mendengarkan pendapat teman 3. Writing activities: Mencatat keterangan dari guru 4. Emotional activities: Menaruh minat dalam pembelajaran, bersemangat, berani bertanya atau berpendapat 5. Motor activities: Menjelaskan meteri di depan kelas 6. Mental activities: Mengingat materi, mampu memecahkan soal 7. Oral activities: Mempunyai kemampuan dalam bertanya, menyatakan pendapat, diskusi Lampiran 13
DATA PERSENTASE AKTIVITAS PESERTA DIDIK TAHUN AJARAN 2009/2010 SMP 2 BATANG No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kelas VIII A Nama E1-1 E1-2 E1-3 E1-4 E1-5 E1-6 E1-7 E1-8 E1-9 E1-10 E1-11
I 57.14 57.14 57.14 85.71 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 57.14 100
Pertemuan II 85.71 71.42 85.71 85.71 85.71 85.71 85.71 85.71 85.71 71.42 85.71
Rata-rata III 71.42 57.14 57.14 71.42 85.71 100 57.14 57.14 71.42 71.42 71.42
71.4233 61.9 66.6633 80.9467 85.71 90.4733 66.6633 76.1867 80.9467 66.66 85.71
Kategori keaktifan Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi
99 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28 E1-29 E1-30 E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36 E1-37 E1-38 Rata-rata
57.14 85.71 57.14 85.71 57.14 85.71 57.14 57.14 85.71 57.14 57.14 57.14 100 57.14 85.71 57.14 57.14 85.71 85.71 57.14 85.71 57.14 100 57.14 57.14 71.42 85.71 71.4253
85.71 100 71.42 71.42 100 85.71 85.71 100 85.71 71.42 85.71 57.14 85.71 71.42 71.42 71.42 85.71 85.71 71.42 85.71 85.71 57 100 85.71 71.42 71.42 85.71 81.5739
100 71.42 71.42 57.14 85.71 57.14 71.42 57.14 71.42 85.71 71.42 57.14 71.42 71.42 100 71.42 71.42 71.42 71.42 57.14 100 71.42 71.42 57.14 71.42 57.42 57.42 71.0618
80.95 85.71 66.66 71.4233 80.95 76.1867 71.4233 71.4267 80.9467 71.4233 71.4233 57.14 85.71 66.66 85.71 66.66 71.4233 80.9467 76.1833 66.6633 90.4733 61.9 90.4733 66.6633 66.66 66.7533 76.28 74.687
Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
DATA PERSENTASE AKTIVITAS PESERTA DIDIK TAHUN AJARAN 2009/2010 SMP 2 BATANG Kelas VIII B No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9
E2-1 E2-2 E2-3 E2-4 E2-5 E2-6 E2-7 E2-8 E2-9
I 85. 71 57.14 85.71 85.71 57.14 57.14 100 85.71 100
Pertemuan II 71.42 71.42 71.42 85.71 71.42 71.42 100 100 85.71
Rata-rata III 85.71 57.14 85.71 57.14 100 71.42 100 85.71 85.71
78.565 61.9 80.9467 76.1867 76.1867 66.66 100 90.4733 90.4733
Kategori keaktifan Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
100 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
E2-10 E2-11 E2-12 E2-13 E2-14 E2-15 E2-16 E2-17 E2-18 E2-19 E2-20 E2-21 E2-22 E2-23 E2-24 E2-25 E2-26 E2-27 E2-28 E2-29 E2-30 E2-31 E2-32 E2-33 E2-34 E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 E2-39 E2-40 Rata-rata
Lampiran 14
71.42 57.14 85.71 71.42 85.71 85.71 71.42 57.14 85.71 85.71 85.71 71.42 85.71 57.14 57.14 57.14 85.71 57.14 71.42 57.14 57.14 71.42 71.42 85.71 57.14 85.71 71.42 57.14 57.14 85.71 85.71 73.2556
71.42 71.42 100 100 100 85.71 100 85.71 100 100 100 71,.42 71.42 85.71 71.42 71.42 100 71.42 85.71 71.42 71.42 85.71 85.71 85.71 100 100 100 71.42 100 100 100 86.4428
85.71 100 85.71 57.14 85.71 71.42 85.71 57.14 71.42 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 85.71 57.14 85.71 71.42 85.71 85.71 57.14 85.71 85.71 57.14 57.14 85.71 85.71 85.71 78.2103
76.1833 76.1867 90.4733 76.1867 90.4733 80.9467 85.71 66.6633 85.71 90.4733 90.4733 64.28 80.9467 76.1867 61.9 71.4233 90.4733 71.4233 71.4233 71.4233 66.66 80.9467 80.9467 76.1867 80.95 90.4733 76.1867 61.9 80.95 90.4733 90.4733 79.1625
Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Tinggi
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
Lampiran 15 REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA GURU KELAS VIII A
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ASPEK YANG DIAMATI Memasuki ruang tepat waktu Mengucapkan salam dan tegur sapa Memberi motivasi Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan Menyampaikan topic dan tujuan pembelajaran Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan konsep Proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Penggunaan alat dan bahan pembelajaran sesuai dengan konsep Penyajian tulisan dan gambar di papan tulis/LCD/OHP Membimbing peserta didik dalam pembelajaran Memicu interaksi antar siswa Member kesempatan peserta didik untuk bertanya Menghargai pendapat peserta didik Menjawab pertanyaan peserta didik Memberikan pertanyaan umpan balik pada peserta didik Membagi kelompok dalam kegiatan diskusi atau praktikum Guru member kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan Membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran Membuat kesimpulan sesuai tujuan pembelajaran Memberikan tugas terstruktur pada siswa Menutup kegiatan pembelajaran
PERTEMUAN KE I YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PERTEMUAN KE II YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
PERTEMUAN KE III YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
111
PERSENTASE KINERJA
90, 47%
95,23%
85,71%
REKAPITULASI HASIL OBSERVASI KINERJA GURU KELAS VIII B NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ASPEK YANG DIAMATI Memasuki ruang tepat waktu Mengucapkan salam dan tegur sapa Memberi motivasi Menggali pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan Menyampaikan topic dan tujuan pembelajaran Mengajukan pertanyaan yang relevan dengan konsep Proses pembelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Penggunaan alat dan bahan pembelajaran sesuai dengan konsep Penyajian tulisan dan gambar di papan tulis/LCD/OHP Membimbing peserta didik dalam pembelajaran Memicu interaksi antar siswa Member kesempatan peserta didik untuk bertanya Menghargai pendapat peserta didik Menjawab pertanyaan peserta didik Memberikan pertanyaan umpan balik pada peserta didik Membagi kelompok dalam kegiatan diskusi atau praktikum Guru member kesempatan pada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan Membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran Membuat kesimpulan sesuai tujuan pembelajaran
PERTEMUAN KE I YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PERTEMUAN KE II YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
PERTEMUAN KE III YA TIDAK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
112
20 21
Memberikan tugas terstruktur pada siswa Menutup kegiatan pembelajaran PERSENTASE KINERJA
√ √
√ √ 90, 47%
√ √ 95,23%
95,23%
113 Lampiran 17
Lampiran 15
114
Lampiran 18
115
Lampiran 19
116
117
Lampiran 20 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISTEM PENCERNAAN KELAS VIII A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Siswa E1-1 E1-2 E1-3 E1-4 E1-5 E1-6 E1-7 E1-8 E1-9 E1-10 E1-11 E1-12 E1-13 E1-14 E1-15 E1-16 E1-17 E1-18 E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23
Nilai Tugas 70 70 70 75 75 70 80 70 70 70 70 70 80 70 70 75 70 75 75 70 70 80 70
Nilai Laporan 90 90 90 90 90 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 90 90 90 90 90 80 80 80
Nilai post test 65 55 50 80 75 70 70 80 60 60 75 70 60 65 65 60 85 70 70 85 65 65 60
Nilai akhir 70 63.3 60 80.8 77.5 72.5 74.2 79.2 65.3 65.3 75.8 72.5 67.5 69.2 69.2 69.2 83.3 74.2 74.2 83.3 68.3 70 65
24
E1-24
70
80
75
75
25
E1-25
70
80
60
65
26
E1-26
70
90
70
73.3
27
E1-27
80
90
65
71.6
28
E1-28
80
90
65
71.6
29
E1-29
75
90
65
70.8
30
E1-30
70
90
65
70
31
E1-31
70
90
80
80
32
E1-32
80
90
70
75
118 33
E1-33
80
85
60
67.5
34
E1-34
80
85
80
80.8
35
E1-35
75
85
60
66.7
36
E1-36
75
85
70
70
37
E1-37
70
85
65
70
38
E1-38
80
85
70
74.2
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISTEM PENCERNAAN KELAS VIII A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa E2-1 E2-2 E2-3 E2-4 E2-5 E2-6 E2-7 E2-8 E2-9 E2-10 E2-11 E2-12 E2-13 E2-14 E2-15 E2-16 E2-17 E2-18 E2-19 E2-20 E2-21 E2-22 E2-23 E2-24 E2-25 E2-26 E2-27 E2-28
Nilai Tugas 75 75 75 75 75 75 80 75 75 75 75 75 75 75 75 80 75 75 75 75 75 80 75 75 75 75 75 80
Nilai Laporan 80 80 80 80 80 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 85 85 85 85 85 90 90 90 90 90 80 80 80
Nilai post test 70 55 70 70 60 60 90 85 80 70 65 85 80 75 85 75 65 85 85 80 70 70 65 50 65 85 55 70
Nilai akhir 72.5 62.5 72.5 72.5 65.8 67.5 88.4 84.2 80.8 80.8 70.8 84.2 80.8 77.5 84.2 77.5 70 83.4 83.4 80 80.8 75 70.8 60.8 70.8 84.2 62.5 73.3
119 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
E2-29 E2-30 E2-31 E2-32 E2-33 E2-34 E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 E2-39 E2-40
80 80 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
80 80 85 85 85 85 85 80 80 80 80 80
60 55 70 65 70 65 85 80 60 65 85 80
66.7 63.3 63.3 70 73.3 70 83.3 79.2 65.8 69.2 82.5 79.2
lampiran 21. Data nilai akhir peserta didik
DATA NILAI AKHIR PESERTA DIDIK Kode
KELAS VIII_A Nilai
ket
Kode
KELAS VIII_B Nilai
Ket
E1-01
70
T
E2-01
72.5
T
E1-02
63.3
TT
E2-02
62.5
TT
E1-03
60
TT
E2-03
72.5
T
E1-04
80.8
T
E2-04
72.5
T
E1-05
77.5
T
E2-05
65.8
T
E1-06
72.5
T
E2-06
67.5
T
E1-07
74.2
T
E2-07
88.4
T
E1-08 E1-09
79.2 65.3
T T
E2-08 E2-09
84.2 80.8
T T
E1-10
65.3
T
E2-10
80.8
T
E1-11 E1-12 E1-13
75.8 72.5 67.5
T T T
E2-11 E2-12 E2-13
70.8 84.2 80.8
T T T
E1-14
69.2
T
E2-14
77.5
T
E1-15
69.2
T
E2-15
84.2
T
E1-16
69.2
T
E2-16
77.5
T
E1-17
83.3
T
E2-17
70
T
E1-18
74.2
T
E2-18
83.4
T
E1-19 E1-20 E1-21 E1-22 E1-23 E1-24 E1-25 E1-26 E1-27 E1-28
74.2 83.3 68.3 70 65 75 65 73.3 71.6 71.6
T T T T T T T T T T
E2-19 E2-20 E2-21 E2-22 E2-23 E2-24 E2-25 E2-26 E2-27 E2-28
83.4 80 80.8 75 70.8 60.8 70.8 84.2 62.5 73.3
T T T T T TT T T TT T
120 E1-29 E1-30 E1-31 E1-32 E1-33 E1-34 E1-35 E1-36 E1-37 E1-38
70.8 70 80 75 67.5 80.8 66.7 70 70 74.2
Jumlah Rata-rata s2 s
T T T T T T T T T T
2731.30 71.88
E2-29 E2-30 E2-31 E2-32 E2-33 E2-34 E2-35 E2-36 E2-37 E2-38 E2-39 E2-40 Jumlah Rata-rata
66.7 63.3 63.3 70 73.3 70 83.3 79.2 65.8 69.2 82.5 79.2 2983.30 74.58
30.9402
s2
57.7738
s
7.60 73.23
5.56 Rata-rata nilai kelas VIII A dan VIII B persentase siswa yang tuntas 94.7%
T TT TT T T T T T T T T T
87.5%
121
Lampiran 23 REKAPITULASI DATA TANGGAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII A TERHADAP PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING STRATRGY PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA SMP 2 BATANG No
Pernyataan
Jawaban YA ∑ siswa Persentase (%) 39 97,4
Jawaban TIDAK ∑ siswa Persentase (%) 1 2,6
1.
Pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi system pencernaan manusia menarik.
2.
Materi menjadi lebih mudah bila diajarkan dengan Genius Learning Strategy
38
94,9
2
5,1
3.
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy banyak disukai
39
97,4
1
2,6
4.
Cara guru mengajar menggunakan Genius Learning Strategy menyenangkan
38
94,9
2
5,1
5.
Pembelajaran Genius Learning Strategy cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia.
33
82,5
7
17,5
6.
Siswa kesulitan menggunakan Genius Learning Strategy pada proses pembelajaran
2
5,1
38
94,9
7.
Pembealajaran dengan Genius Learning Strategy memotivasi untuk lebih giat belajar
25
62,8
15
37,2
8.
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy menyenangkan
40
100
0
0
122
REKAPITULASI DATA TANGGAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII B TERHADAP PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING STRATRGY PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA SMP 2 BATANG Jawaban YA Jawaban TIDAK No Pernyataan ∑ siswa Persentase (%) ∑ siswa Persentase (%) 1.
Pembelajaran Genius Learning Strategy pada materi system pencernaan manusia menarik.
38
100
0
0
2.
Materi menjadi lebih mudah bila diajarkan dengan Genius Learning Strategy
36
94,9
2
5,1
3.
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy banyak disukai
38
100
0
0
4.
Cara guru mengajar menggunakan Genius Learning Strategy menyenangkan
35
91,1
3
8,9
5.
Pembelajaran Genius Learning Strategy cocok digunakan pada materi sistem pencernaan manusia.
32
83,3
6
16,6
6.
Siswa kesulitan menggunakan Genius Learning Strategy pada proses pembelajaran
1
3,8
37
96,2
7.
Pembealajaran dengan Genius Learning Strategy memotivasi untuk lebih giat belajar
27
71,8
11
28,2
8.
Pembelajaran dengan Genius Learning Strategy menyenangkan
38
100
0
0
123
124
Lampiran 23
Suasana pembelajaran Genius Learning Strategy
125
Siswa melakukan permainan flash card
126
127
128
129