PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP
Siti Riski Amelia, Renny Risdawati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI) Sumatera Barat
ABSTRACT Many of media can be develop by the teacher in learning process. One of them is modul. Modul is a book that written in order the students can learn indenpendently. In Junior High School Students 1 Ranah Batahan is not find the use picture handbook yet, especially in System Human Digestivus subject. The purpose of this research is to produce valid a practical picture modul for System Human Digestivus. Kind of this research is research for development by using 4-D development models that modifield from Thiagarajan dan Semmel (1974 in Trianto, 2012: 94). The research in July 29 2013 to the teachers and students of Junior High School 1 Ranah Batahan.The modul include valid of score 85,63% and practical criteria to be used with practicalities score as 83,95%. So, the result of this reseach is a picture modul in System Human Digestivus valid and practical in 1st semester for grade of Junior High School Students. Key words: Modul, Picture of Media, System Human Digestivus. Pendahuluan Keberhasilan
dari
proses
rupa sehingga proses belajar terjadi.
pembelajaran berdasarkan pada tujuan
Salah satu media yang dapat dirancang
pembelajaran yang telah ditetapkan
dan digunakan oleh guru adalah modul.
ditentukan oleh berbagai faktor, salah
Prastowo
(2011:
106)
satu faktor tersebut adalah kemampuan
mendefinisikan modul sebagai bahan
guru
media
ajar yang disusun secara sistematis
pembelajaran yang menarik dan praktis.
dengan bahasa yang mudah dipahami
Sadiman, dkk (2006: 7) mendefinisikan
oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan
media sebagai segala suatu yang dapat
dan usia mereka, agar siswa belajar
digunakan untuk menyalurkan pesan
mandiri
dari pengirim ke penerima sehingga
minimal dari guru. Berdasarkan hasil
dapat merangsang pikiran, perasaan,
wawancara di SMPN Ranah Batahan
perhatian dan minat siswa sedemikian
pada tanggal 16 Februari 2013 tentang
dalam
merancang
dengan
bimbingan
yang
1
tinjauan
kegiatan
Mengajar
Proses
(PBM)
dan
Belajar
penggunaan
cukup baru bagi siswa serta cakupannya yang
cukup
luas.
Agar
informasi
bahan ajar ditemukan bahwa modul
tersebut dapat diterima dengan baik
yang
mempunyai
oleh siswa, maka guru harus mampu
kekurangan seperti modul tanpa adanya
mengembangkan media berupa modul
tujuan pembelajaran, gambar
bergambar yang valid dan praktis pada
digunakan
lengkap,
tidak
menarik
kurang
dan
tidak
sistem
pencernaan
pada
manusia
berwarna,
alokasi
waktu
tidak
sehingga pembelajaran menjadi lebih
ditetapkan,
sumber
belajar
tidak
efektif.
dirincikan,
uraian
materi
singkat,
Penelitian ini bertujuan untuk
petunjuk guru dan siswa tidak ada,
menghasilkan modul bergambar pada
penulisan
materi sistem pencernaan pada manusia
konsep-konsep
tidak
diperjelas, bentuk kegiatan hanya tugas
yang valid dan praktis.
mandiri dan tugas kelompok, daftar istilah tidak ada serta lembar jawaban
Metode Penelitian
tidak ada. Sehingga modul kurang memadai digunakan sebagai bahan ajar. Penyajian modul dengan gambar dapat
memotivasi
siswa
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan
atau
Research
and
Development. Populasi dalam penelitian
dan
ini adalah dua orang guru biologi dan
meningkatkan kemampuannya dalam
siswa SMP kelas IX di SMP N 1 Ranah
mengingat materi. Hal ini sesuai dengan
Batahan. Sampel dalam penelitian ini
pernyataan
Kosasih
adalah yang pertama dua orang guru
(2007: 25), bahwa media gambar
biologi yang mengajar di kelas VIII dan
berfungsi untuk menarik perhatian,
20 orang siswa kelas IX. Penelitian ini
memperjelas
telah
Angkowo
dan
sajian
ide,
dilakukan pada tanggal 29 Juli
mengilustrasikan atau memberi variasi
Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMP N 1
pada fakta yang kemungkinan akan
Ranah Batahan.
dilupakan atau diabaikan. Materi Sistem Pencernaan pada Manusia termasuk materi sulit untuk dipahami
oleh
siswa
karena
Hasil dan Pembahasan Uji
validitas
modul
yang
di
dilakukan meliputi empat aspek, yaitu
dalamnya terdapat istilah–istilah yang
aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian
2
dan kegrafisan yang dinilai oleh empat
Hasil praktikalitas modul yang
validator yang terdiri dari dua orang
dilakukan oleh dua orang guru tersebut
dosen dan dua orang guru Biologi SMP.
dapat dilihat pada tabel 3 seperti di
Hasil dari analisis uji validasi oleh
bawah ini.
validator dapat dilihat pada tabel 1 di
Tabel 3. Hasil Praktikalitas Modul oleh Guru
bawah ini. Tabel 1. Hasil Validasi Modul oleh Validator N o 1 2 3 4
Aspek yang Æ© dinilai Kelayakan 13 isi 6 Kebahasaan 65 Sajian 70 Kegrafisan 71 Total nilai validasi Rata-rata nilai validasi (%)
Validitas (%)
Kriteria
85
Valid
81,25 87,50 88,75
Valid Valid Valid
342,50
-
85,63
Valid
N o
Aspek Penilaian
1. 2. 3.
Tampilan Isi Kepraktisan
4.
Motivasi
Nilai Praktikalitas (%) 84,38 76,25 87,50
325
Praktis Praktis Sangat Praktis Cukup Praktis -
80,78
Praktis
75
Total nilai praktikalitas (%) Rata-rata nilai praktikalitas (%)
Berdasarkan Hasil analisis validasi modul
terhadap
Kriteria
penilaian
praktikalitas
menunjukkan modul telah valid dengan
menunjukkan
bahwa
nilai validasi sebesar 85,63%. Modul
praktis
bisa digunakan untuk uji praktikalitas
praktikalitas sebesar 80,78%.
dengan
modul
modul nilai
guru
sudah rata-rata
setelah dilakukan revisi ringan sesuai saran validator seperti pada tabel 2
2. Praktikalitas Modul oleh Siswa Uji coba praktikalitas modul
berikut. Tabel 2. Revisi Modul Sesuai Saran dari Validator N Aspek o
1
2
Kebahasaan
Kegra -fisan
Revisi
Ket.
Penjelasan materi enzim pada usus halus dalam rangkuman harus ada penjelasan dalam uraian materi
Sudah diperbaiki
Perbaiki cover.
Sudah diperbaiki
Perbaiki gambar yang kurang jelas.
Sudah diperbaiki
1. Praktikalitas Modul oleh Guru
oleh 20 orang siswa kelas IX, diperoleh hasil uji praktikalitas seperti pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Uji Praktikalitas Modul oleh Siswa N o 1. 2. 3. 4.
Aspek yang dinilai Tampilan Isi Kepraktisan Motivasi Total nilai praktikalitas (%) Rata-rata nilai praktikalitas (%)
Praktikalit as (%) 88,75 87,13 87,19 85,42 348,49
Kriteria Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis -
87,12
Sangat Praktis
3
Pada
tabel
menunjukkan
bahwa
praktis
digunakan
4
di
atas
modul
sangat
dengan
nilai
praktikalitas sebesar 87,12%.
aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian dan kegrafisan. Hasil validasi modul dari aspek kelayakan isi sudah valid dengan nilai
Analisis hasil uji validasi modul
validitas sebesar 85%. Modul telah
menunjukkan modul yang dihasilkan
sesuai kurikulum KTSP, SK dan KD.
telah
Hal
valid
dengan
nilai
rata-rata
ini
sesuai
dengan
pendapat
validasi sebesar 85,63%. Aspek-aspek
Daryanto, (2013: 31) bahwa untuk
yang direvisi sesuai dengan saran yang
membuat bahan ajar yang baik harus
diberikan
mengacu pada kurikulum KTSP yang
validator
yaitu
hanya
melakukan revisi ringan dari aspek
digunakan
kebahasaan dan aspek kegrafisan.
standar kompetensi dan kompetensi
Aspek kebahasaan yang direvisi
dalam
rangka
mencapai
dasar yang telah ditentukan.
meliputi perbaikan uraian materi yang
Hasil validasi modul dari aspek
tidak menjelaskan tentang enzim pada
kebahasaan termasuk valid dengan nilai
usus halus telah diperbaiki dengan
validitas sebesar 81,25%. Aspek yang
menambahkan enzim-enzim pada usus
dinilai
halus dalam uraian materi tersebut
kejelasan informasi, kesesuaian dengan
sehingga akan lebih jelas. Kemudian
EYD dan penggunaan bahasa efektif
dari
dan efisien. Hal ini senada dengan
aspek
kegrafisan
meliputi
meliputi
pendapat
yang kurang jelas dan telah diperbaiki
menyatakan bahwa penggunaan bahasa
menjadi
dan kalimat dalam suatu bahan ajar
sehingga
lebih
menarik untuk dilihat.
modul
mencakup:
7)
yang
harus jelas dan mudah untuk dipahami.
Aspek-aspek yang dinilai pada uji validitas
(2013:
dan
perbaikan tampilan cover dan gambar
berwarna
Lestari
keterbacaan
Hasil validasi modul dari aspek
aspek
sajian termasuk valid dengan nilai
kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek
validitas sebesar 87,50%. Aspek yang
sajian dan aspek kegrafisan. Hal ini
dinilai meliputi kejelasan tujuan, urutan
sesuai dengan pendapat Lestari (2013:
penyajian,
105) bahwa instrumen untuk menilai
stimulus-respon
suatu bahan ajar yang baik mencakup
kelengkapan informasi. Hal ini sesuai
meningkatkan siswa
motivasi, serta
dengan pendapat Prastowo, (2011: 65)
4
menyatakan bahwa komponen dalam
Analisis hasil uji praktikalitas oleh
membuat bahan ajar yang baik yaitu
guru
judul, petunjuk belajar, kompetensi
dihasilkan praktis untuk digunakan
dasar atau materi pokok, informasi
dengan
pendukung, latihan, tugas atau langkah
80,79%. Sedangkan hasil uji coba
kerja, dan penilaian. Sehingga dalam
praktikalitas siswa menunjukkan modul
proses belajar mengajar guru akan lebih
yang dihasilkan sangat praktis untuk
mudah
digunakan
mengarahkan
siswa
untuk
belajar.
menunjukkan
nilai
modul
praktikalitas
dengan
yang
sebesar
nilai
rata-rata
praktikalitas sebesar 87,12%.
Hasil validasi modul dari aspek
Penilaian praktikalitas dari aspek
kegrafisan termasuk valid dengan nilai
tampilan telah praktis dengan nilai
validitas sebesar 88,75%. Aspek yang
praktikalitas dari guru sebesar 84,38%.
dinilai mencakup penyajian gambar,
Sedangkan praktikalitas siswa sebesar
font, dan desain tampilan. Hal ini sesuai
88,75% dan berada pada kategori sangat
dengan pendapat Sadiman, dkk (2007:
praktis untuk digunakan. Lestari (2013:
29) yang menyatakan bahwa penyajian
3)
gambar yang baik sebagai media yaitu,
tampilan yang jelas dan baik akan
gambar
memberikan motivasi kepada siswa
tersebut
harus
melukiskan
benda sebenarnya, keterangan pada
menyatakan
bahwa
penyajian
untuk membacanya.
gambar harus jelas, dan mempunyai
Penilaian praktikalitas dari aspek isi
ukuran gambar yang sesuai, dapat
oleh guru sebesar 76,25% dan berada
mengatasi batasan ruang dan waktu,
pada kategori praktis untuk digunakan.
dapat
Penilaian
mengatasi
keterbatasan
pengamatan kita, serta membetulkan
sebesar
kesalah pahaman.
kategori
Modul
bergambar
pada
materi
praktikalitas 87,13% sangat
digunakan. Hal
dan
dari
siswa
berada
pada
praktis
untuk
ini sesuai dengan
sistem pencernaan pada manusia yang
pendapat Prastowo (2011: 16) bahwa
valid diujicobakan kepada 20 orang
bahan ajar adalah segala bentuk bahan
siswa kelas IX SMPN dan oleh dua
yang digunakan untuk membantu guru
orang guru. Uji praktikalitas mencakup
dalam
empat aspek penilaian, yaitu tampilan,
pembelajaran.
melaksanakan
proses
isi, kepraktisan, dan motivasi.
5
Penilaian praktikalitas dari aspek
bahan ajar. Hal ini dapat menjawab
kepraktisan, diperoleh nilai praktikalitas
permasalahan yang dikemukakan pada
dari guru sebesar 87,50% dan berada
latar belakang masalah penelitian ini.
pada kategori sangat praktis. Sedangkan nilai praktikalitas dari siswa sebesar
Kesimpulan
87,19% dan berada pada kategori sangat praktis.
Prastowo
(2011:
106)
Berdasarkan
hasil
penelitian
dilakukan,
maka
diperoleh
yang
menyatakan bahwa dengan modul siswa
kesimpulan bahwa telah dihasilkan
juga dapat mengukur sendiri tingkat
modul bergambar pada materi sistem
penguasaan mereka terhadap materi
pencernaan pada manusia Kelas VIII
pada setiap satu satuan modul, sehingga
Semester 1 untuk SMP yang valid dan
apabila telah menguasainya siswa dapat
praktis.
melanjutkan pada satu satuan modul Daftar Pustaka
tingkat berikutnya. Penilaian praktikalitas dari aspek motivasi dari guru sebesar 75% dan berada pada kategori cukup praktis. Kemudian
nilai
praktikalitas
aspek
motivasi dari siswa sebesar 85,42%. Ini berarti bahwa aspek motivasi siswa terhadap penggunaan modul berada pada kategori praktis. Prastowo (2011: 396)
menyatakan
bahwa
tujuan
penggunaan modul terlihat dalam tahap proses
pembelajaran,
membangkitkan
mulai
motivasi
dari siswa,
Angkowo, Robertus dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo. Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Akademia: Padang. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta Sadiman, S. Arief, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. 2006. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Raja Grafindo Persada: Jakarta
penyampaian informasi, sampai dengan penilaian hasil belajar. Hasil praktikalitas
uji
validitas modul
dan
uji
menunjukkan
bahwa modul sudah valid dan praktis untuk digunakan sebagai salah satu
6