Efek Kognitif dan Afektif Tayangan ”One Stop FootBall” di Trans 7 Terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Ilmu Komunikasi Bidang Studi Jurnalistik
DI SUSUN OLEH : Nama
: M Noor Fred
Nim
: 04101 - 035
Jurusan : Jurnalistik
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 2008
8
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI JURNALISTIK ABSTRAKSI M Noor Fred M.A ( 04101 - 035 ) Efek Kognitif dan Afektif Tayangan ”One Stop FootBall” di Trans 7 Terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi sesama manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok atau organisasi) dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi.. Dari uraian yang telah peneliti jabarkan tersebut diatas, maka Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah Sejauh mana efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tentang Bagaimanai efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana. Dari seluruh penjelasan diatas, bila perhatian merupakan sebuah proses komunikasi. Dimana dimulai dari pembawa pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan menggunakan suatu media kepada penerima pesan (komunikan), diharapkan pula nantinya akan ada efek tertentu yang ditimbulkan. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu hanyalah memaparkan situasi dan peristiwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai. Penelitian survai adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan Universitas Mercu Buana Maruya Jakarta Barat, dengan jumlah keseluruhan 289 Karyawan. Dalam penelitian ini penulis membulatkan sampel menjadi 72 Karyawan, baik tetap maupun tidak tetap. Dalam penelitian ini penulis membulatkan sampel menjadi 72 Karyawan, baik tetap maupun tidak tetap. Jumlah responden yang tahu Program One Stop FootBall sebanyak 42 orang responden adalah responden yang mengetahui tentang Program One Stop FootBall atau sebesar 58,33 %, dan Jumlah responden yang suka dengan Program One Stop Football ada sebanyak 45 orang responden atau sebesar 62,5 %. Total keseluruhan adalah tinggi sebanyak 57 orang atau sebesar 79,17 %
9
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT sebsgai RAJA manusia di Atas sana, yang dengan segala limpahan kasihnya dan Rahmatnya yang sangat besar kepada peneliti, sehingga peneliti ddapat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti juga dikelilingi oleh manusia – manusia yang sangat berarti dan juga sangat mencintai peneliti, dan itu merupakan anugerah yang paling indah dari Tuhan YME dan juga atas dukungan merekalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Drs. Riswandi, M.Si selaku ketua bidang studi Jurnalistik. 2. Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M,Commn, selaku pembimbing, terima kasih atas waktu yang ibu berikan serta dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak ( Alm ) dan Mamah yang telah sabar dan selalu memberi kasih sayang yang berlimpah. 4. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi 5. Ibu Dra. Agustina Zubair, M.Si, selaku wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi. 6. Seluruh Dosen FIKOM yang pernah memberikan ilmunya kepada penulis, terimakasih atas segala ilmunya yang telah diberikan. 7. JUNAL SPEAK FAMILY 2001 ( Lonk, Dede, Adi, Agus and Gerson ” The Navigator” Dicky, Deny, Bina, Ari,Aris , Ijun, Sinyo, Baron, Rabel, Adi,Yuni, Nina, Lina, Jatu, Rika, Inka) dan seluruh keluarga besar JS FAMILY ’04 (Virginia Rosa ”Bunga di Hati”, Indri)
10
dan ’05(Genk Cie - Cie) ’06 (Silo dan Chuky) ’07 (Sunrise) yang tidak bisa disebutkan satu persatu namaya, thank’s for ALL. 8. Brother’s FIKOM ’01 (Echa, Waan, Tatip, Molko, Bacul, Ikay, Kiwil, DP dan lainnya) 9. Apec Basket Ball ( Tempat Berteduh). 10. Dan buat semua yang telah ikut membantu dalam pembuatan skripsi ini yang ga bisa disebutin satu persatu terima kasih buat semuanya.
Jakarta, 2008 M Noor Fred M.A Peneliti
11
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB II
1
1.2
Perumusan Masalah
5
1.3
Tujuan Penelitian
5
1.4
Signifikansi Masalah
6
KERANGKA KONSEP Pengertian Komunikai Komunikasi Massa 2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa 2.2.1. Pengertian Komunikasi Massa 2.3 Program Televisi 2.3.1 Jenis Program Televisi 2.3.2 Karakteristik Televisi 2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi 2.4 Program Televisi 2.4.1 Pengertian Program Televisi 2.4.2 Karakter Program Televisi 2.4.3 Jenis-jenis program televisi 2.4.4 Efek Program Televisi 2.5 Magazine TV 2.6 Efek Televisi 2.6.1 Jenis Jenis Efek 2.6.2 Efek Media Televisi METODOLOGI 3.1 Sifat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Populasi dan sampel 3.3.1 Populasi 3.3.2 Sampel 3.3.3 . Penarikan Sampel 3.4 Definisi dan Operasional Konsep 3.4.1 Definisi Konsep 3.4.2 Operasionalisasi Konsep 3.5 Metode Pengumpulan data 3.6 Jenis Data 2.1 2.2
BAB III
i ii iii iv viii
7 11 12 13 16 16 17 18 19 20 21 21 23 24 24 24 25 28 28 29 29 29 30 31 31 32 36 37
12
3.7 3.8 BAB IV
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tayangan 4.1.1 Trans 7 4.1.2 Tayangan One Stop FootBall 4.2 Analisis Data 4.3 Identitas Responden 4.4 Terpaan Media 4.4.1. Frekuensi menonton dalam sebulan 4.4.2. Lamanya Menonton Setiap Edpisodenya 4.5. Penetahuan Program 4.5.1. Pengetahuan Nama Host 4.5.2. Pengetahuan berita yang disampaikan 4.5.3. Pengetahuan jam tayang 4.5.4. Pengetahuan jumlah segmen 4.5.5. Pengetahuan hari siar 4.5.6. Pengetahuan lokasi shooting 4.5.7. Pengetahuan liga yang diinformasikan 4.5.8. Pengetahuan isi dari segment Kick Off 4.5.9. Pengetahuan isi dari segment Squad 4.5.10. Tabel Akumulatif Pengetahuan 4.6. Sikap 4.6.1. Sikap Terhadap Host 4.6.2. Sikap Terhadap kostum host 4.6.3. Sikap Terhadap setting lokasi 4.6.4. Sikap terhadap Berita 4.6.5. Sikap Terhadap Segment Kick Off 4.6.6. Sikap Terhadap Segment Half Time 4.6.7. Sikap Terhadap Segment Calcissio 4.6.8. Sikap Terhadap Segment Squad 4.6.9. Sikap terhadap tema / isi berita 4.5.10. Tabel Akumulatif Sikap 4.5.11. Tabel Akumulatif Data Keseluruhan 4.7 Pembahasan
PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran 5.2.1 Saran Praktis 5.2.2 Saran Akademis DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
38 38
41 41 42 42 43 45 46 47 52 48 49 50 51 51 52 53 54 55 56 56 57 58 58 59 60 61 62 63 64 65 66 66
BAB V
74 74 75 75
13
DAFTAR TABEL 3.4.2 Operasionalisasi Konsep 4.3 Identitas Responden 4.4.1. Frekuensi menonton dalam sebulan 4.4.2. Lamanya Menonton Setiap Edpisodenya 4.5. Penetahuan Program 4.5.1. Pengetahuan Nama Host 4.5.2. Pengetahuan berita yang disampaikan 4.5.3. Pengetahuan jam tayang 4.5.4. Pengetahuan jumlah segmen 4.5.5. Pengetahuan hari siar 4.5.6. Pengetahuan lokasi shooting 4.5.7. Pengetahuan liga yang diinformasikan 4.5.8. Pengetahuan isi dari segment Kick Off 4.5.9. Pengetahuan isi dari segment Squad 4.5.10. Tabel Akumulatif Pengetahuan 4.6.1. Sikap Terhadap Host 4.6.2. Sikap Terhadap kostum host 4.6.3. Sikap Terhadap setting lokasi 4.6.4. Sikap terhadap Berita 4.6.5. Sikap Terhadap Segment Kick Off 4.6.6. Sikap Terhadap Segment Half Time 4.6.7. Sikap Terhadap Segment Calcissio 4.6.8. Sikap Terhadap Segment Squad 4.6.9. Sikap terhadap tema / isi berita 4.5.10. Tabel Akumulatif Sikap 4.5.11. Tabel Akumulatif Data Keseluruhan
32 43 46 47 52 48 49 50 51 51 52 53 54 55 56 57 58 58 59 60 61 62 63 64 65 66
14
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi sesama manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan, kelompok atau organisasi) dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai macam cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata), nonverbal (tidak dalam bentuk kata-kata, misal, tingkah laku, sikap atau gambar-gambar). Tindakan komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung. Berbicara secara tatap muka, berbicara melalui telepon, menulis surat kepada seseorang. Sementara yang termasuk tindakan komunikasi tidak langsung adalah tindakan komunikasi yang dilakukan tidak secara perorangan tetapi melalui media atau alat perantara tertentu. Misalnya penyampaian informasi melalui surat kabar, majalah, radio televisi, film, pertunjukan kesenian dan lain-lain.
15
Seiring perkembangan jaman membuat perkembangan teknologi juga semakin berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, mengakibatkan lahirnya masyarakat yang semakin besar tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk 1 mendapatkan informasi. Informasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan merupakan komoditas penting dalam kehidupan seharihari. Perkembangan teknologi dan komunikasi membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk juga penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, peranya semakin sangat strategis, terutama dalam mengembangkan kehidupan demokratis. Penyelenggaraan penyiaran tentunya tidak terlepas dari kaidah-kaidah umum dari penyelenggaraan telekomunikasi yang berlaku secara universal. Penyiran mempunyai kaitan erat dalam spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Geostasioner yang merupakan sumber daya alam terbatas sehingga pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.4 Kata siar/siaran awalnya berasal dari bahasa Arab yakni “syiar”. Siaran merupakan informasi atau berita yang disalurkan oleh sebuah media elektronik.5 Kata siaran merupakan padanan dari kata Broadcasting dalam bahasa Inggris. Undang-undang penyiaran memberikan pengertian siaran
4 5
Lubis, Mochtar : Pers dan Wartawan, P.N. Balai Pustaka, Jakarta, 1963. Ibid
16
sebagai pesan dalam bentuk suara, gambar atau suara dan gambar dan berbentuk grafis. Sementara itu penyiaran yang merupakan padanan kata Broadcast memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melaui sarana pemancar dan sarana transmisi di darat, laut atau antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainya untuk dapat diterima secara serentak secara bersamaan oleh masyrakat dengan perangkat penerima6 Dengan berkembangnya teknologi komunikasi sekarang ini, dunia terasa semakin sempit, itu di karenakan hanya dalam hitungan detik saja kita dapat berhubungan dengan orang yg berada didaerah yang lain. Walau kita berada di belahan bumi yang berbeda namun terasa seperti tinggal bersebelahan
saja.
Perkembangan
teknologi
komunikasi
saat
ini
mengakibatkan perkembangan media massa, terutama media massa elektronik seperti majalah, radio televisi dan internet. Televisi menjadi komuditas masyarakat yang paling dekat, karena televisi merupakan media massa yang pada beberapa tahun belakangan ini menunjukan grafik yang meningkat, dari segi penontonnya (audien) maupun dalam perusahaanya (stasiun televisi). Terhitung semenjak dicetuskannya reformasi oleh mahasiswa pada tahun1998, ada sekitar 8 stasiun televidi baru yang mengudara di Indonesia, yaitu, Trans 7, Trans
6
Ketentuan Umum, Pasal 1, Undang – Undang No.32 Tahun 2002, Tentang Penyiaran
17
TV, Metro TV, Global TV, Space Toon, TV One dan ANTV, itu belum termasuk stasiun-stasiun televisi lokal yang berada di daerah-daerah, seperti, Jak TV, Bali TV dan lain-lain. Conten program acara yang disuguhkan stasiun-stasiun televisi diatas mencakup News, Infotaiment, Edutaiment, Opera Sabun, Realty Show, Talk Show, Music, Animated Cartoon dan Sportainment. Dalam isi program acara yang ditampilkan oleh stasiun-stasiun televisi ini, peneliti tertarik untuk menjabarkan tentang Sportainment, yang berjudul One Stop Football yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans 7 pada hari sabtu dan minggu pukul 13:30 WIB. Menurut Gerbner, efek media tidak hanya kognitif afektif dan behavioral, tetapi juga efek edeologis, yaitu setiap masyarakat mempunyai serangkaiaan penjelasan tentang realitas, yang merupakan gambaran terpadu dan homogen tentang apa yang ada, apa yang penting, apa berhubungan dengan apa, dan apa yang benar. Setiap masyarakat berusaha menanamkan sejenis peraturan yang menetapkan apa yang tidak.7 Peneliti memilih meneliti efek, karena dalam komunikasi massa yang berlangsung akan menghasilkan efek. Efek yang dihasilkan anatara lain efek kognitif, afektif dan konatif. Pada penelitian ini peneliti mengukur pada tingkat kognitif dan afektif saja, karena peneliti tertarik untuk melihat efek dari program acara One Stop Football terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana.
7
Wiranto, Teori Komunikasi Massa, ( jakrta : PT. Grasindo),2003, hal 39
18
Peneliti tertarik untuk meneliti tayangan ini dikarenakan oleh keinginantahuan yang besar akan efek perubahan prilaku dari Karyawan Universitas Mercu Buana yang menyaksikan program acara tersebut secara berskala. Mereka kerap menjadi pesaing tangguh dalam kompetisikompetisi sepakbola yang diadakan oleh mahasiswa, sepeti Liga Fakultas Tehnik Industri, Liga Fakultas Ekonomi, bahkan mereka dapat merebut juara satu dalam kompetisi Liga Fakultas Ilmu Komunikasi pada tahun 2007.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian yang telah peneliti jabarkan tersebut diatas, maka Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Sejauh mana efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana”
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tentang : “Bagaimanai efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana”
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
19
Mengaplikasikan dan menambah wawasan teori konsep komunikasi secara spesifik pada bidang kepenyiaran dalam hal tontonan Sportainment. 1.4.2 Manfaat Praktis Sebagai masukan sumbangan saran kepada Trans 7 yang menyiarakan One Stop Football pada hari sabtu dan minggu pukul 13:30 WIB, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diharapkan penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi pihak Trans 7 untuk meningkatkan kinerjanya dalam meyiarkan tontonan bagi pencinta sepak bola.
20
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu inti dalam pembentukan peradaban manusia. kehidupan manusia akan tampak hampa atau mati apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa ada komunikasi interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok atau organisasi sekalipun tidak mungkin dapat terjadi. Komunikasi sudah ada sejak manusia lahir ke dunia, dan tindakan komunikasi trersebut akan terus berlangsung selama peradaban manusia ada. Pengertian mengenai ilmu komunikasi pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum, hanya saja objek perhatianya di fokuskan kepada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Salah satu definisi yang cukup jelas mengenai ilmu komunikasi diberikan oleh Cart I hoveland (1955) merumuskan bahwa komunikasi adalah proses dengan mana seorang individu (komunikator)
21
mengirimkan stimuli (menggunakan lambang-lambang bahasa) untuk mengubah
8
tingkah
laku
individu
(komunikan)
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi. Bandung, Armico. 1986. Hal 14
yang
lain8
22
Dalam definisi Hoveland ini, komunikasi bukan hanya sekedar penyampaian pesan, melainkan juga dengan tujuan mengubah tingkah laku orang lain. Disini jelas bahwa masalah pengaruh pesan ini merupakan juga bagian yang penting dalam komunikasi. Pada beberapa tahun belakangan ini banyak sekali stasiun televisi yang tumbuh di Indonesia, berbagai macam program yang disuguhkan juga berbeda-beda jenis, tujuan serata efek yang ditimbulkan oleh tayangan program tersebut juga akan berbeda. Contohnya, program tayangan One Stop Football yang ditayangkan oleh salah satu televisi nasional, Trans TV. Banyak sekali remaja khususnya orang dewasa sangat menggemari tayangan program acara olah raga bola ini. Menurut AM.Hoeta Soehoet, komunikasi adalah ilmu yang mempelajari sebuah usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan kepada manusia lain.9 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah sebuah usaha manusia dalam meyampaikan isi peryataan yang berbentuk informasi, ide-ide, gagasan-gagasan dari seseorang kepada orang lain. Isi pernyataan yang disampaikan itu berlangsung dalam suatu proses atau dikenal dengan proses komunikasi. Menurut Hoeta Soehoet, proses
9
AM.Hoeta Soehoet, Kertas Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, IISIP, Jakarta: 1987-1988, Hal 4
23
komunikasi adalah “urutan-urutan peristiwa yang terjadi dalam usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan pada manusia lain”.10 Komunikasi adalah isi pesan dalam bentuk informasi yang disiarkan oleh Trans TV sebagai komunikator kepada khalayak yang dituju khusunya remaja dan orang dewasa. Hal ini dapat dijelaskan pula dengan teori komunikasi antar kelompok yang menjelaskan bahwa komunikasi kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepas dari aktifitas kita sehari-hari. Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya, Human Communication,
A
revision
of
Approaching
Speech/Communication,memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecah masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainya dengan akurat (The Face-To-Face interaction of three or more individual, for a recognized purpose such as information sharing, self maintenance, or problem solving, such the members accurately).11 Sedangkan menurut Hampton “Comunication is the process by witch people at work in organization transmit information to one another and interpret its meaning”, yang artinya bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi 10 11
Ibid S.Djuarsa Sendjaja, Op Cit. Hal 3.3-3.4
24
menyampaikan iformasi yang satu kepada yang lain dan menafsirkan maksudnya.12 Faktor yang harus diingat sebelum menjalankan kegiatan komunikasi dan proses komunikasi adalah tujuan melakukan komunikasi itu sendiri. Tujuan komunikasi menurut Otong Uchjana adalah menimbulkan : 1.
Perubahan Sikiap (attitude Change)
2.
Perubahan Pendapat (Opinion Change)
3.
Perubahan Sosial (Social Change)
4.
Perubahan Prilaku (Behavior Change) Selain
tujuan
komunikasi,
faktor-faktor
yang
lain
dalam
komunikasi adalah fungsi dai komunikasi, yang terdiri dari : 1.
Menyampaikan Informasi (To Inform)
2.
Mendidik (To Educate)
3.
Menghibur (To Entertain)
4.
Mempengaruhi (To Influence).13
Dari seluruh penjelasan diatas, bila perhatian merupakan sebuah proses komunikasi. Dimana dimulai dari pembawa pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan menggunakan suatu media kepada penerima
12
Rosady Ruslan. Kiat dan Srategi Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 200. Hal 17 13 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya, 1994. Hal 4
25
pesan (komunikan), diharapkan pula nantinya akan ada efek tertentu yang ditimbulkan. 2.2 Komunikasi Massa Dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar kata komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan organisasi dan kegiatan yang sebenarnya). Proses lain yang keduduakanya hampir sama dalam pengertian ruang lingkup dan keberadaannya yang muncul dimana-mana adalah pemerintah, pendidikan dan agama. Masingmasing memiliki jaringan institusional sendiri yang kadang kala sangat berkaitan dalam proses trasmisi atau tukar menukar informasi dan gagasan Sedangkan pengertian proses komunikasi massa adalah dengan media massa (audiens atau khalayak sasaran) massa disini dimaksudkan sebagai para penerima pesan (komunikan) yang memiliki status social dan ekonomi yang heterogen satu sama lainnya. Pada umumnya proses komunikasi massa tidak menghasilkan feedback (umpan balik) yang langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang relatif.14 Terlepas dari itu, dewasa ini komunikasi massa lebih banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak, meskipun intensitasnya lebih rendah. Karena komunikasi tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat ( bangsa ) secara keseluruhan, maka komunikasi 14
Wawan Kuswandi, Komunikasi massa. Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta Rineks Cipta.1996.hal 16
26
sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan peristiwa sejarah. Mempelajari komuniksasi massa secara menyeluruh sama dengan mempelajari masyarakat secara keseluruhan.15 Ciri-ciri komunikasi Massa (mass communication) : 1. Komunikasi Massa berlangsung satu atah. 2. Komunikator adalah Komunikasi Massa Berlembaga. 3. Media Komunikasi Massa menimbulkan efek tertentu. 4. Komunikan dari Komunikasi Massa bersifat heterogen16.
2.2.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, dalam komunikasi yang efektif maka setidaknya harus diketahui bentuk-bemtuk komunikasi. Adapun bentuk-bentuk komunikasdi tersebut adalah komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi media. Komunikasi Massa adalah, Komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, najalah, radio, televisi dan film. Oleh karena itu maka sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal, dan ‘sang pengirimnya’ seringkali merupakan komunikator profesional, pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Disamping itu, pesan tersebut di’proses’,di standarisasi dan selalu diperbanyak. Pesan itu juga merupakan produk dan komoditi 15 16
Dennis McQuail,Teori Komunikasi Massa,Jakarta, Erlangga,1994. hal 7 Onong Uchjana Efenddy, Tv Siaran dan Praktek, Hal 15-19
27
yang mempunyai nilai tukar , serta acuan simbolik yang mempunyai nilai ’kegunaan’. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersifat intraktif. Hubungan tersebut juga impersonal, bahkan mungkin seringkali bersifat non formal dan kakulatif, dalam pengertian bahwa, sang pengirim biasanya, tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi para individu dan pesan yang dijual belikan dengan uang atau dengan perhatian tertentu. 17 Yang menjadi penghubung antara komunikator dengan komunikan dari beberapa penjabaran soal komunikasi massa adalah media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan / pernyataan / informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu.18
17 18
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, 1997, Hal.3 JB. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktisi Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televisi, Alumni, Bandung, 1991, hal..90.
28
2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik Komunikasi Massa adalah sebgai berikut:19 a. Komunikator Terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya
bergerak
dalam
organisasi
yang
kompleks. b. Pesan Bersifat Umum. Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian komunikan. c. Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunmikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpesonal, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti: nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan 19
mungkin
mengenal
sikap
dan
perilakunya.sedangkan
dalam
Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, Bhineka Cipta, Jakarta, H.16
29
komunikasi massa, komuniktor tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di sampaing anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dar berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi. d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu komunikan yang banyak tersebut secara serempak memperoleh pesan yang sama pula. e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pda komunikasi massa, yang pentimg adalah unsur isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yag akan digunakan. f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi masa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa
30
maka komunikatornya dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduannya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersonal. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. g. Stimulasi Alat Indra “ terbatas” Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya, adalah stimulasi alat indra yang ” terbatas”. Pada komunikasi antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. h. Umpan Balik Tertunda Komponen umpan balik atau lebih populer dengan sebutan
feedback
merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan
31
2.3
Televisi Sebagai Media Massa 2.3.1 Pengertian Televisi Televisi merupakan media massa yang menyampaikan pesannya secara Audio Visual, artinya televisi dapat dilihat dan didengar sehingga memudahkan masyarakat dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan televisi. 20 2.3.2 Karakteristik Televisi Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio siaran dengan indra pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan. 1.
Audiovisual. Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar bargerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.
2.
Berpikir dalam Gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah Visualisasi ,yakni menerjemahkan katakata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara
20
Morrisan,Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, jakarta, 2003 hal. 5
32
individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung suatu makna. Tahap
kedua dari proses “berpikir dalam gambar “ adalah
penggambaran,
yakni
kegiatan
merangkai
gambar-gambar
individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3.
Pengoperasian lebih Kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang.21
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Televisi Sama seperti media massa lainnya, televisi juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangnya sendirii. Keunggulan televisi bisa dilihat dari sisi pragmatis dan teknologis. Keunggulan televisi dari sisi programatis:22 1.
Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mempu
21
membedakan fakta dan fiksi, realitis,dan tidak terbatas.
.Elvinaro Ardianto,M.Si – Dra. Lukiati Erdinaya, M.Si, Komunikasi Massa Suatu Penghantar, Simbiosa, hal 128-130 22 A. Alatas Fahmi: Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997, hal. 30-32
33
2.
memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim.
3.
memiliki tokoh berwatak (riil maupun direkayasa), sementara, media lain (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa. Keunggulan televisi dari sisi teknologis adalah kemampuan televisi
dalam menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan. Sehingga televisi dapat menghantarkan langsung suatu peristiwa di suatu tempat yang berjarak sangat jauh. Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan diberbagai wilayah jangkauannya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung.
2.4
Program Televisi Jika dilihat asal mula program televisi, ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat membagi program televisi sebagai berikut. •
Program yang dibuat sendiri ( in house production ) biasanya adalah program berita ( news programme) dan program yang terkait dengan informasi misalnyua: laporan khusus, infotaiment, laporan kriminalitas, fenomena sosia, perbincangan ( tank show ) biografi
tkoh,
feature,
fgilm,
dokumenter,
program
yang
menggunakan studio misalnya game show, kuis, musik, variety show, juga termasuk program yang dibuat sendiri.
34
•
program yang dibuat pihak lain utamanya jenis program hiburan misalnya program drama ( film, sinetron telenovela) program musik (video klip ) program reality show dan lain- lain. Program reality show biasanya dibuat pihak diluar stasiun televisi, namun ini tidak berarti stas\iun televisi tidak dapat memproduksi sendiri program jenis reality show tersebut. 23
2.4.1 Pengertian Program Televisi Kata “ program” berasal dari bahasainggris programme / program yang berart acara aatau rencana, namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di indonesia dari pada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara program adalah segala hal yang ditampilkan
stasiun
penyiaran
untuk
memenuhi
kebutuhan
audiennyadengan demikian program memiliki pengetahuan yang luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertentu untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi, jadi program televisi adalah dapat menyiarkan program baik itu untuk audien maupun untuk khalayak semua fungsinya yaitu untuk memberikan hiburan yang bermanfaat bagi manusia diseluruh indonesia.
23
Morissan. Media Penyiaran, Ramdina Prakarsa, 2004. hal.2
35
Sedangkan televisi adalah media yang sangat menyukai tampilan subjek dalam ukuran close up selalu usahakan untuk memberi gambar yang detail seperti close up / medium close up dan wide shot ( pengambilan gambar yang melebar ) jika keduanya berada dalam berita yang sama.24
2.4.2 Karakter Program Televisi Dengan karakteristik serta keunggulan dari program televisi, program televisi pun memiliki karakterisrik yang khas tersendiri yaitu : a.
selektif, penonton / audiens dalam menerima suatu program tayangna apapun dapat memilih gelombangh, frekuensi, atau stasiun televisi mana saja sesuai dengan selera.
b.
menghibur, setiap program tayangan yag disuguhkan kepda kahlayak pastinya ada unsur menghibur itu yang membuat suatu karakteristik sendiri bagi program televis tersebut25
2.4.3 Jenis-jenis program televisi Dalam jenis – jenis program diats bahwa pedoman perilaku penyiaran merupakn panduan tentang batasan mengenai apa yang diiperbolehkan atau tidak diperbolehkan berlangsung dalam proses pembuatan ( produksi) pprogram siaran, sedangkan standar program siaran merupakan panduan tentang batasan apa yangdiperbolehksn atau tidak 24 25
Morissan, Juranalistik Televisis Mutakhir, Ramdina Prakarsa,2004 hal 156 Asep syamsul, m ramli
36
diperbolehkan ditayangkan dalam program siaran. P3sps memuat sejumlah aturan main yang haruis dipatuhi dalam mengelola program penyiaran ketika memproduksi jenis –jenis program tertentu mencangkup.26 a.
Progarm Faktual ( informasi) jenis program yang termasuk didalam program faktual adalah program berita feature, dokumentasi, program realita ( reality program/ reality show ) konsultasi on air dapat mengundang nara sumber dan atau penelfon, pembahadan masalah melalui diskusi, talk show, jejak pendapat, pidato / ceramah, program editorial, kuis, perlombaan, pertandingan, olahraga, dan program – program sejenis lainnya.
b.
program kuis Dalam menyiarkan program berisikan kuis dan undian hadiah, stasiun penyiaran harus mengikuti ketentuan bahw aprogram tersebut harus diselenggarakan dengan ail dan peraturannya harus diberithukan secara terbuka dan jelas pada kahlayak.
c.
Program Perbincangan. Program yang berisikan perbicaraan / pembahasan ( program talk show ) mengenai perilaku seks menyimpang homoseksual dapat disiarkan pada pukul 22:00 hingga 03:00, sesuai dengan waktu stasiun penyiaran yang menayangkan.
26
Morissan,Media PenyiaranRamdina Prakarsa, hal,13-14
37
d.
Program Mistik Program faktual yang bertemakan dunia gaib, paranormal, praktek spiritual magis. Mistik kontak dengna roh, hamya dapat disiarkan pada pukul 22:00 hingga 03: 00
e.
Program Asing Adapun yang dimaksudkan sebagi program asing adalah program utuh yang di impor dari luar negri, progran siaran yang dibuat didalam negri yang menggabungkan berbagai materi siaran (berita dan lagu asing)
f.
Program Pemilu Siaran pemilihan umum ( pemilu ) dan pilkada meliputi siaran berita sosialisasi pemilihan dan siaran kampanye tentang pemilihan dewan perwakilan rakyat pusat dan daerah, pemilihan presiden
2.4.4 Efek Program Televisi Efek program yang ditayangkan ditelevisi saat ini dilaporkan menurut Rusli Muctar (1979) “ bahwa sebelum ada televisi, orangbiasanya tidur malam sekitar jam 8 dan bangun pagi sekali karena harus berabgkat kerja ditempat yang sangat jauh, sesudah ada televisi banyak diantra mereka terutama muda – mudi yang sering menonton televisi sampai malam telah mengubah kebiasaan rutin mereka dengan menikmati channel – channel yang sudah tersedia,
38
disinilah efek yang timbul pada program televisi adalah efek sosial akibat kehadiran media massa, sudah diketahui bahwa kehadiran televisi sekarang menjadi usat jaringan sosial dan televisi telah menjadi sarana untuk mrenciptakan hubungan “ patroon- eliant “ yang baru ( suparlan,1979 ). Efek sosial tampaknya lebih relevan dibicarakn oleh ahli sosiologi ketimbang ahli psikologi.27
2.5 Magazine TV Magazine TV adalah format acara TV yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target penontonnya.28 Sedangkan dalam bahasa inggris, magazine berari majalah. Selayaknya majalah yang dijual di berbagai tempt, dan target pembacanya bermacam-macam. Dalam hal ini Otomotif Tv yang ditayangkan di Trans7 yang dipilih peneliti untuk mengetahui sikap terhadap khayalak yang menonton acara tersebut.
27
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi: PT.Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, hal 220 221 28 Naratama, Menjadi Sutradara televise dengan Single dan multi kamera,Grasindo 2003, hal,171.
39
2.6 Efek Televisi 2.6.1 Jenis Jenis Efek Penelitian tentang efek ini telah menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik praktisi maupun para teoritis. Mereka berusaha untuk mencari dan menemukan media (saluran) yang paling efektif untuk mempengaruhi khalayak. dalam hal ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputu efek kognitif, efek afektif dan konatif atau behavioral. 1. Efek kognitif Efek kognitif adalah efek yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran dari komunikan. Drs. Jalaludin Rakhmat berpendapat bahwa apa yang disebut dengan efek media massa adalah, kita ingin tahu, bukan kita membaca surat kabar atau menonton televisi, tetapi bagaimana surat kabar dan televisi
mengubah
sikap
atau
menggerakan
prilaku
kita
40
2. Efek afektif Efek afektif adalah proses yang mengarah pada berbagai perasaan orang dan emosi tertentu. Manusia, suka dan tidak suka, mereka akan selalu merasakan benci, cinta dan senang, yang kesemuanya itu dapat dilihat dari dari air mukanya.26 Dengan perkataan lain komunikator bukan hanya bermaksud agar komunikan tahu, namun juga tergerak hatinya dan akhirnya menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, benci, marah dan sebagainya. 3. Efek konatif/behavioral. Efek konatif adalah efek yang menimbulkan aksi. Bagian inilah yang paling menimbulkan ketertarikan orang. Perubahan sikap dan tingkah laku memang suatu kajian yang menarik, tapi tidaklah semenarik kajian aksi, inilah yang membuat aksi itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting.27
2.6.2 Efek Media Televisi
Media televisi sampai saat ini masih diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam mengubah sikap dan prilaku pemirsa, karena efek suara dan bentuk gambarnya secara nyata dapat disaksikan mata pemirsa dirumah. Jika media televisi memanipulasi gambar dan suaranya untuk kepentingan politik, otomatis dampaknya akan berpengaruh pada sikap dan prilaku aspirasi politik pemirsa. Adalah kenyataan gambarnya yang ditayangkan di televisi ( paket acara ) 26 27
Jalaludin Rakhmat, psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal 217 ibid, hal 273
41
baik film, drama , berita maupun William. L. River, Penerjemah : Haris Munandar dan Dudi Priatna, Media Massa da Masyarakat Modern, PT.Prenada Media, Jakarta, Op.cit, H.285 iklan akan mempengaruhi kejiwaan pemirsa.
media TV serta media massa lain pada umumnya, baik disadari maupun tidak. Dalam kenyataannya juga berfungsi sekaligus berdampak bagi masyarakat. Media massa dapat berperan secara menentukan, apakah masyarakat kita akan bersifat demokratis, berbudaya dan beradab atau sebaliknya, apakah menjadi masyarakat yang cerdas dan rasional yang mampu mengontrol emosi atau sebaliknya, apakah masyarakat akan mampu mengatasi berbagai masalah dan tantangan yang mereka hadapi secara rasional dan objektif, demokratis namun manusiawi, ataukah bereaksi secara irasional dan emosional serta mengabaikan nilai – nilai kemanusiaan. Efek media TV pada dasarnya sama dengan efek media massa yang mampu mempengaruhi pengetahuan, pola pikir dan tingkah laku masyarakat. Hanya saja hal ini juga tergantung dari kemasan program TV tersebut, yakni bagaimana media TV mempengaruhi setiap segi kehidupan manusia. Peran dan tanggung jawab redaksi penyiaran sangat menentukan dalam memilih substansi, metode serta kemasan informasi kepada masyarakat. Informasi tersebut disampaikan secara objektif, sehingga membiasakan masyarakat mencernanya dahulu serta mempertimbangkannya, ia akan berperan tidak hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga ikut mencerdaskan masyarakat. Penyampaian informasi yang bersifat indokrinatif – normative akan menciptakan iklim yang tidak kondusif bagi pencerdasan bangsa, karena
42
masyarakat tidak difasilitasi untuk membiasakan diri menggunakan pikirannya dalam melakukan analisis, membuat pertimbangan yang rasional dan objektif dalam mengambil keputusan. Hal yang demikian menyuburkan berkembangnya sikap fanatisme sempit dan tidak toleran terhadap hal – hal yang berbeda.28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu hanyalah memaparkan
situasi dan peristiwa. Dan hasilnya nanti diharapkan mampu menjabarkan dan memadukan fenomena yang terjadi dalam masyarakat dalam kaitanya dengan topik penelitian.29 penelitian bertujuan untuk menyoroti dan menjelaskan hubungan antar variabel-variabel penelitian.30 Nantinya
penjelasan yang diberikan pada
pembahasan merupakan suatu analisa sederhana, mengingat keterbatasan penulis baik dalam hal pengalaman maupun referensi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
3.2 Metode Penelitian
28
ibid, hal 273 Jalaludin Rahmat :Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, 1995. Hal. 24-25 30 Koenjaraningrat : Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia Jakarta.1985, Hal 29 29
43
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai. “penelitian survai adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.29 survai dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata untuk memberikan gambaran tentang sesuatu. Survai semacam ini disebut survai deskriptif. Survai deskriptif mempunyai beberapa ciri, antara lain : (1). Berkaitan situasi yang memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti : wawancara, angket atau observasi. (2). walaupun metode survai 28 deskriptif didasarkan pada teknik pengumpulan data tersebut, data yang diperoleh harus disusun dan dikajikan secara sistematik sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar dan teliti.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi populasi adalah keseluruhan unit objek untuk diteliti.30 Unit analisa yang digunakan adalah individu, sesuai dengan tujuan penelitian ini. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan Universitas Mercu Buana Maruya Jakarta Barat, dengan jumlah keseluruhan 289 Karyawan.
3.3.2 Sampel
29
Jalaludin Rahmat :Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, 1995. Hal. 24-25 30 Jalaludin Rahmat. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, 2001. Hal. 32
44
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan tehnik tertentu. Dalam pengambilan sampel terdapat dua syarat yaitu sampel harus representastif (mewakili) dan besarnya sampel memadai.31 suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan penelitian atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya, dengan sampel yang representatif seperti ini, maka informasi yang dikumpulkan dari sampel hampir sama telitinya dengan informasi yang dapat dikumpulkan dari populasi.
3.3.3 . Penarikan Sampel Penentuan jumlah dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Ari Kunto. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu teknik non probability sampling, yaitu purposive sampling. Sekedar ancarancar, maka apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10% hingga 15% atau 20% hingga 25 % atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari : 1. Kemampuan peneliti, dari waktu, tenaga dan dana 2. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang diambil peneliti.
31
Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial. PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, Hal.58
45
Melalui pendapat tersebut peneliti mengambil sampel sebesar 25 % dari jumlah populasi yaitu : 289 X 25% = 72,25 Dalam penelitian ini penulis membulatkan sampel menjadi 72 Karyawan, baik tetap maupu tidak tetap Dalam teknik purposive sampling ini pengambilan sample disesuaikan dengan tujuan penelitian. maksudnya adalah memilih orang – orang tertentu karena dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili statistik atau tingkat signifikansi Perbedaannya terletak pada pembatasan sample dengan hanya mengambil unit sample yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain unit sample dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan seperti status karyawan tetap Universitas Mercu Buana.
3.4
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1.
Definisi Konsep
a. Efek kognitif Efek kognitif adalah efek yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat pengetahuannya. b. Efek afektif Efek afektif adalah proses yang mengarah pada berbagai perasaan dan emosi tertentu saja. c. Tayangan Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tayangan adalah sesuatu program acara yang dipertunjukan oleh stasiun televisi. Dalam penelitian ini tayangan
46
tersebut adalah acara yang berformat sportainment yang bernama One Stop Football yaitu: sebuah acara sport yang menampilkan seputar berita olahraga sepak bola. Yang disiarkan oleh Trans 7 pada hari sabtu dan minggu pukul 13:30 d. One Stop Football Program tayangan One Stop Football adalah tayangan yang membahas berbagai topik berita sepak bola dari berbagai benua di dunia termasuk sepak bola tanah air. One Stop Football juga memberikan informasi seputar gosipgosip pemain di luar lapangan dan juga bursa perpindahan pemain. Pembawa acara OneStop Football pada hari sabtu di bawakan oleh Deasy Novianty, serata pada hari minggu dibawakan oleh Terry Puteri. e. Karyawan Universitas Mercu Buana Dalam penelitian ini yang dimaksud karyawan Universitas Mercu Buana adalah karyawan yang terdaftar menjadi karyawan tetap Universitas Mercu Buana 3.4.2.
Operasionalisasi Konsep
a. Frekuensi menonton Untuk mengukur frekuensi menonton para responden, peneliti menggunakan sakala interval. Untuk memperoleh data, peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut; (1) 1 Kali (2) 2 Kali sampai 3 kali (3) 4 kali
47
Nanti setelah mendapatkan data yang konkrit di lapangan dimana akan terdapat jawaban yang bervariasi, pada akhirnya peneliti memutuskan untuk merecodenya menjadi sebagai berikut; -
Frekuensi menonton rendah, apabila dalam sebulan menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 sebanyak 1 kali sebulan.
-
Frekuensi sedang, apabila dalam sebulan menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 sebanyak 2 sampai 3 kali sebulan
-
Frekuensi tinggi, apabila dalam sebulan menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 , 4 kali dalam sebulan.
b. Intensitas menonton Yang dimaksud dengan intensitas menonton disini adalah berapa kali responden menonton tayangan One Stop Football di Trans 7. Untuk megukur intensitas menonton tayangan One Stop Football, peneliti memutuskan untuk membuat kategorisasi. Kategorisasi dibuat berdasarkan atas data yang sesungguhnya dimana didapat jawaban terendah adalah 1 kali sebulan dan tertinggi adalah lebih dari 4 kali sebulan. Intensitas menonton dapat dioperasionalisasikan sebagai berikut -
Intensitas menonton rendah, apabila responden 1 kali menonton tayangan One Stop Football di Trans 7 dalam sebulan.
-
Intensitas menonton Sedang, apabila responden 2-3 kali menonton tayangan One Stop Foot Ball dalam sebulan.
-
Intensitas menonton Tinggi, apabila responden tayangan One Stop Football dalam sebulan.
4 kali menonton
48
c. Pengetahuan khalayak Berdasarkan definisi konsep yang telah dijelaskan penulis diatas, maka penjelasan tersebut dapat dijabarkan melalui variabel-variabel penelitian. Hal ini dilakukan sebagai indikator untuk menilai perubahan sikap pemirsa One Stop Football. d. Sikap Khalayak Perubahan sikap (afektif) diartikan sebagai perubahan pada apa yan dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi, sikap, dan nilai.32 Pada penelitian ini sikap pada khalayak akan diukur pada unsur tayangan yang akan diteliti. 1. Sikap tinggi apabila jawaban memiliki nilai 3 2. Sikap sdang apabila jawaban memiliki nilai 2 3. Sikap rendah apabila jawaban memiliki nilai 1
Tabel 3.4.2 Operasinal Konsep
Variabel Media exposure
Dimensi Frekuensi
Indikator 1. Pola menonton dalam satu bulan
Skala a. 1 Bulan 2 kali b. 1 Bulan 4 kali c. 1 Bulan 8 kali
Intensitas
2. Lama menonton
a. 10 menit b. 20 menit c. 30 menit
(terpaan media)
32
W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta 1999. hal. 63
49
Pengetahuan
Program
3. Pengetahuan nama Host
a. Desy Novianti dan Dian Dinova b. Teri Putri dan Dian Dinova c. Teri Putri dan Desy Novianti
4. Pengetahuan Informasi yang disampaikan
a. Bola b. Basket c. Renang
5. Pengetahuan jam tayang
a. 10.00 b. 13.00 c. 13.30
6. Pengetahuan jumlah segmen
a. 1 b. 3 c. 5
8. Pengetahuan hari siar
a. Sabtu dan Minggu b. Selasa dan Sabtu c. Rabu dan Kamis
7. Pengetahuan lokasi
a. Out Door b. In Door c. Out door dan In Door
8. Pengetahuan liga yang diinformasikan
a. Liga eropa dan amerika b. Liga di Asia dan Amerika c. Liga di Asia dan Indonesia
50
Sikap Kahalayak terhadap Program One Stop FootBall
Unsur Tayangan
9. Sikap Terhadap Host
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
10. Sikap Terhadap kostum yang digunakan oleh host
a. Suka b. Biasa c. Tidak suka
11. Sikap Terhadap setting lokasi shooting
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
12. Sikap terhadap Berita
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
13. Sikap Terhadap Segment Kick Off
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
14. Sikap Terhadap Segment Half Time
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
15. Sikap Terhadap Segment Calcissio
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
16. Sikap Terhadap Segment Squad
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
17. Sikap terhadap tema / isi berita
a. Suka b. Biasa c. Tidak Suka
51
3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dan memudahkan, penulis melakukan penggolongan jenis data, yaitu terdiri dari data-data primer dan data-data skunder : 3.5.1 Data Primer Untuk mendapatkan data yang diinginkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan penyebaran kuesioner. Dimana di dalamnya terdapat susunan pertanyaan yang nantinya dapat memberikan data-data yang sesuai dengan yang dibutuhkan penelitian ini.
3.5.2 Data Sekunder Adalah data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan informasi dari literature-literatur yang berhubungan dengan judul seperti buku-buku, majalah, catatan perkuliahan, dan lain sebagainya. 3.7
Tehnik Pengolahan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tahapan dalam melakukan
pengolahan data penelitian. Tehnik pengolahn data yang digunkan adlah sebagai berikut : f.
Pengkodean Pengkodean dilakukan dengan caramemberi symbol berupa angka-angka pada masing-masing jawaban yang dipeoleh oleh responden. Symbol ini disebut kode setelah diberi kode angka/skor, kemudian akan dijumlahkan
52
g. Tabulasi data Setelah diberi kode, data diinput dalam computer dan ditabulasikan dalam bentuk table tunggal (table frekuensi) h. Pengeditan
Setelah ditabulasikan, dilakukan pengeditan data, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Dalam penelitian ini, seluruh data yang terkumpul diolah secara manual, yaitu dengan menghitung jumlah jawaban untuk setiap kategori dari setiap pertanyaan yang diajukan. Setelah itu data dimasukan ke dalam bentuk yang lebih mudah
untuk
diinterpretasikan,
yaitu
dengan
menggunakan
tabel
dan
mendiskripsikannya sesuai dengan tujuan penelitian. Artinya setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis dan cermat maka kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif, yaitu hanya memaparkan tanpa menghubungkan dan membuat prediksi. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Data
kuantitatif
adalah
data
yang
berbentuk
angka-angka.
Mengumpulkan data dengan cara memecah pengukuran dengan menggunakan satuan hitungan. Dengan demikian data yang dikumpulkan dapat dibuat klasifikasi secara kuantitatif.33 Selanjutnya untuk mengetahui secara akumulatif data efek kognitif, efek afektif dan efek secara keseluruhan maka dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus interval, yaitu:34
33
Suparman I A, Metode Penelitian : Materi Pokok (Jakarta, Universitas Terbuka, 1989), hal 57 Prof. Drs. Sutrisno Hadi M.A. : Statistik, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1985, H.12 34
53
Interval = ( NT X P ) – ( NR X P ) ___________________ Skala Ket : NT : Nilai Tinggi NR : Nilai Rendah P : Pertanyaan •
Interval Variabel Kognitif
Interval
= ( 3 X 9) – ( 1 X 9 ) _______________ 3 = 27 - 9 ______ 3 = 18 = 6 ______ 3
Akumulatif data perubahan sikap : . Menyukai . Netral . Tidak Menyukai
•
= 23 sampai dengan 27 = 16 sampai dengan 22 = 9 sampai dengan 15
Interval Variabel Sikap
Interval
= ( 3 X 9) – ( 1 X 9 ) _______________ 3 = 27 - 9 ______ 3 = 18 = 6 ______ 3
Akumulatif data perubahan sikap :
54
. Menyukai . Netral . Tidak Menyukai •
= 23 sampai dengan 27 = 16 sampai dengan 22 = 9 sampai dengan 15
Interval Akumulatif Keseluruhan
Interval
= ( 3 X 18) – ( 1 X 18 ) _______________ 3 = 54 - 18 ______ 3 = 35 = 12 ______ 3
Akumulatif data Akumulatif Data Keseluruhan: . Tinggi . Sedang . Rendah
= 44 sampai dengan 54 = 31 sampai dengan 43 = 18 sampai dengan 30
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Trans 7
.
TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan
hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategis antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000. Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya TRANS7. Dibawah naungan PT TRANS CORPORA yang merupakan bagian dari manajemen PARA GROUP, TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif
4.1.2. Tayangan One Stop FootBall
41
56
Program tayangan One Stop FootBall adalah tayangan Magazine TV yang menginformasikan informasi seputar dunia olah raga khususnya seputar dunia olah raga sepak bola. Semua informasi sepak bola dari liga – liga yang bergengsi di daratan Eropa diberikan secara ringkas jelas dan lengkap. Magazine TV adalah format acara TV yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target penontonnya.31
4.2. Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Dalam bab ini analisis penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner dengan sample 72 Karyawan, baik tetap maupun tidak tetap. Dalam analisis ini, penulis menggunakan table tunggal dan dianalisis secara deskriptif. Secara berurutan akan dibahas Bagaimanai efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana.
31
Naratama, Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan multi kamera,Grasindo 2003, hal,171.
57
4.3
Identitas Responden
Berdasarkan identitas responden dapat dijelaskan dalam beberapa kriteria yaitu: Pekerjaan, Fakultas, Usia. untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut;
4.3.1 Pekerjaan. Tabel 4. 3.1 Pekerjaan n = 72 No
Pekerjaan
1
Dosen
26
36,11
2
Staf
24
33,33
3
Lainya
22
30,56
72
100
Jumlah
Frekuensi
%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang paling banyak menjawab adalah bekerja sebagai dosen, yaitu sebanyak 26 orang atau sebesar 36,11 % dan yang responden yang bekerja sebagai staf ada sebanyak 24 orang atau sebesar 33,33 %, sedangkan sisanya adalah responden yang bekerja diluar dosen dan staf hanya 22 orang dari jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
58
4.3.2. Fakultas Peneliti mengkategorikan dari semua fakultas yang ada, yaitu sebanyak enam fakultas. Hasilnya adalah : Tabel 4.3.2 Fakultas n=72 No
Fakultas
Frekuensi
1
Ekonomi
2
Teknik
15
3
FTSP
3
4,17
4
FIKOM
30
41,67
5
Psikologi
2
6
Fasilkom Jumlah
27,78
20
20,83
2,78 2
72
%
2,78 100
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari FIKOM yang paling banyak yaitu 30 orang atau sebesar 41,67%, kemudian Ekonomi 20 orang atau sebesar 27,78 %, lalu Teknik sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83%. Sedangkan FTSP hanya 3 orang atau sebesar 4,17% dan Psikologi dan Fasilkom masing – masing 2 orang rerponden atau sebesar 2,78%.
59
4.3.3. Usia. Tabel 4.3.3 Usia n=72 No
Usia
1
25 – 30 th
25
34,72
2
31 – 35 th
24
33,33
3
> 36 th
23
31,94
72
100
Jumlah
Frekuensi
%
Dari tabel diatas terlihat bahwa responden yang paling banyak adalah responden yang berusia 25 – 30 tahun yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 34,72 %, sementara yang berusia mulai dari 31 – 35 tahun ada 24 orang atau sebesar 33,33%, dan sisanya yaitu 23 orang responden berusia lebih dari 36 tahun atau sebesar 31,94%.
4.4.
Terpaan Media
Untuk mengetahui pola menonton reponden, penulis mengemukakan dua pertanyaan didalamnya, adapun pertanyaan tersebut adalah frekuensi menonton One Stop FootBall dalam satu bulan dan intensitas menonton programm One Stop FootBall dalam setiap episodenya. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :
60
4.4.1. Frekuensi Menonton Program One Stop FootBall di Trans 7 dalam sebulan Tabel 4.4.1 Frekuensi Menonton Program One Stop FootBall dalam sebulan N = 72 No 1 2 3
Frekuensi Menonton sebulan Jarang ( < 3 kali ) Kadang – kadang (1 Bulan 4 kali) Selalu ( 1 Bulan 8 kali ) Jumlah
Frekuensi
%
15
20,83
40
55,56
17
23,61
72
100
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat responden tertinggi dalam menonton tayangan One Stop FootBall dalam sebulan adalah sebanyak 4 kali dalam setiap minggu yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 20 %, sedangkan yang menonton sebanyak 3 kali dalam sebulan berjumlah 16 orang atau sebesar 32 %, sedangkan yang menonton 2 kali dalam sebulan sebanyak 13 orang dan yang menonoton hanya 1 kali dalam sebulan ada 11 orang atau sebesar 22 %.
61
4.4.2. Frekuensi durasi menonton Program One Stop FootBall di Trans 7 pada
setiap edpisodenya tabel 4. 4. 2 Durasi Menonton Program One Stop Football Setiap Edpisodenya n = 50
No 1 2 3
lamanya menonton setiap edpisodenya Sebagian ( <10 menit ) Separuh ( 15 -20 menit ) Seluruhnya ( 30 menit ) Jumlah
Frekuensi 15 40 17 72
% 20,83 55,56 23,61 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang menyaksikan tayangan One Stop FootBall dalam setiap episodenya sebagian saja sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83% dan yang hanya separuh menyaksikannya sebanyak 40 orang atau sebesar 55,56 %, sedangkan yang setia menyaksikan hingga akhir acara sebanyak 17 orang atau sebesar 23,61 %.
4.5. Pengetahuan Program Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai Pengetahuan Karyawan Universitas Mercu Buana mengenai tayangan One Stop FootBall di Trans 7. pada bagian ini penulis membuat pertanyaan terbuka untuk mengetahui alasan dari jawaban responden. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dilapangan penulis telah
62
membuat sembilan pertanyaan pilihan ganda, Dan masing-masing dari pertanyaan tersebut akan terlihat hasilnya pada tabel berikut dibawah ini. 4.5.1. Pengetahuan Nama Host tabel 4. 5. 1 Pengetahuan Nama Host Program One Stop FootBall n = 72 No 1 2
Pengetahuan Nama Host Desy Novianti dan Dian Dinova Teri Putri dan Dian Dinova
3 Teri Putri dan Desy
Novianty Jumlah
Frekuensi
%
8
11,11
7
9,72
57 72
79,17 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang tahu nama
Host
Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Teri Putri dan Desy Novianty ada 57 orangatau sebesar 79,17 % dan sebanyak 8 orang atau sebesar 11,11 % menjawab Desy Novianti dan Dian Dinova, kemudian sebanyak yang menjawab Teri Putri dan Dian Dinova ada 7 orang atau sebesar 9,72%,
63
4.5.2. Pengetahuan berita yang disampaikan tabel 4. 5. 2 Pengetahuan Berita Yang Disampaikan Program One Stop Football n = 72 No Pengetahuan berita Frekuensi % yang disampaikan 1 Sepak Bola 100 72 2
Bola Basket
3 Renang
Jumlah
0
0
0
0 72
100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang tahu Pengetahuan berita yang disampaikan Program One Stop FootBall, responden yang menjawab benar Sepak Bola ada 72 orangatau sebesar 100%. Karenadari nama program orang sudah bias menebaknya tanpa harus melihat program acaranya.
64
4.5.3. Pengetahuan jam tayang tabel 4. 5. 3 Pengetahuan Jam Tayang Program One Stop Football n = 72 No 1
Pengetahuan jam tayang 10.00
2
Frekuensi
%
2
2,78
13.00
13
18,06
3 13.30
57
Jumlah
72
79,17 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang tahu jam tayang Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar 13.30 ada 57 orangatau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab 13.00, kemudian sebanyak yang menjawab 10.00 ada 2 orang atau sebesar 2,78%,
65
4.5.4. Pengetahuan jumlah segmen tabel 4. 5. 4 Pengetahuan Jumlah Segmen Program One Stop Football n = 72 No 1
Pengetahuan jumlah segmen 5
Frekuensi
%
37
51,39 48,61
2
3
35
3
1
0
0
Jumlah
72
100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang tahu jumlah segmen Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar 5 ada 37 orangatau sebesar 51,39% dan sebanyak 35 orang atau sebesar 48,61% menjawab 3. 4.5.5. Pengetahuan hari siar tabel 4. 5. 5 Pengetahuan Hari Siar Program One Stop Football n = 72 No
Pengetahuan hari siar
Frekuensi
%
1 Sabtu dan Minggu
57
79,17
2 Selasa dan Sabtu
13
18,06
66
3 Rabu dan Kamis
2
Jumlah
72
2,78 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang tahu hari siar Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Sabtu dan Minggu ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab Selasa dan Sabtu, kemudian sebanyak yang menjawab Rabu dan Kamis ada 2 orang atau sebesar 2,78%,
4.5.6. Pengetahuan lokasi shooting tabel 4. 5. 6 Pengetahuan Lokasi Shooting Program One Stop Football n = 72 No 1
Pengetahuan lokasi shooting Out Door
2
In Door
3 Out door dan In Door
Jumlah
Frekuensi 17 15 40 72
% 23,61 20,83 55,56 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang tahu lokasi shooting Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Out door dan In Door ada 40 orang atau sebesar 55,56% dan sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % menjawab In Door, kemudian sebanyak yang menjawab Out Door ada 17 orang atau sebesar 23,61 %,
67
4.5.7. Pengetahuan liga yang diinformasikan tabel 4. 5. 7 Pengetahuan Liga Yang Diinformasikan Program One Stop Football n = 72 No 1 2
Pengetahuan liga yang diinformasikan Liga Eropa dan Amerika Liga di Asia dan Amerika
3 Liga Asia dan
Indonesia Jumlah
Frekuensi
%
57
79,17
13
18,06
2
2,78
72
100
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang tahu liga yang diinformasikan Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Liga Eropa dan Amerika ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab Liga di Asia dan Amerika, kemudian yang menjawab Liga Asia dan Indonesia ada 2 orang atau sebesar 2,78%,
68
4.5.8. Pengetahuan isi dari segment Kick Off tabel 4. 5. 8 Pengetahuan Isi Dari Segment Kick Off Program One Stop Football n = 72 No 1 2
Pengetahuan isi dari segment Kick Off Berita terbaru seputar dunia sepak bola Informasi pertandingan sepak bola
3 Informasi seputar transfer
pemain Jumlah
Frekuensi
%
57
79,17
13
18,06
2 72
2,78 100
Berdasarkan tabel diatas jumlah ressponden yang tahu isi dari segment Kick Off Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Berita terbaru seputar dunia sepak bola ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab Informasi pertandingan sepak bola, kemudian yang menjawab Informasi seputar transfer pemain ada 2 orang atau sebesar 2,78%,
69
4.5.9. Pengetahuan isi dari segment Squad tabel 4. 5. 9 Pengetahuan Isi Dari Segment Squad Program One Stop Football n = 72 No
Pengetahuan isi dari segment Squad 1 Posisi pemain 2 Informasi pertandingan
sepak bola 3 Informasi seputar transfer
pemain Jumlah
Frekuensi
%
40
55,56
15
20,83
17
23,61
72
100
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang tahu isi dari segment Squad Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Posisi pemain ada 40 orang atau sebesar 55,56 % dan sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % menjawab Informasi pertandingan sepak bola, kemudian sebanyak yang menjawab Informasi seputar transfer pemain ada 17 orang atau sebesar 23,61 %,
70
4.5.10. Tabel Akumulatif Pengetahuan tabel 4. 5. 10 Tabel Akumulatif Pengetahuan n = 72 No
Akumulatif Pengetahuan
Frekuensi
%
1
Mengetahui
42
58,33
2
Ragu – Ragu
30
41,67
3
Tidak Mengetahui
0
0
72
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang tahu Program One Stop FootBall sebanyak 42 orang responden adalah responden yang mengetahui tentang
Program One Stop FootBall atau sebesar 58,33 %,
sedangkan sisanya yaitu 30 orang responden masih ragu – ragu atau sebesar 41,67 % dari total sample yang dipilih.
4.6. Sikap Menurut Sciffman sikap adalah ekspresi perasaan yang mencerminkan apakah sesorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.sikap sebagai predisposisi yang dipelajari (learned predisposition) untuk merespons terhadap suatu obyek atau kelas obyek dalam suasana menyenangkan atau tidak menyenagkan secara konsisten. Sikap
71
tersebut bisa positif dan bisa juga negatif dan sikap-sikap tersebut biasanya dinyatakan kedalam bentuk suatu pernyataan.32
4.6.1. Sikap Terhadap Host tabel 4. 6. 1 Sikap Terhadap Host Program One Stop FootBall n = 72 No
Sikap Terhadap Host
Frekuensi
1
Suka
40
2
Biasa
15
3 Tidak suka
Jumlah
Sikap responden
17 72
% 55,56 20,83 23,61 100
Terhadap Host Program One Stop FootBall
yang
komunikatif dan menguasai materi yang disampaikan yaitu sebanyak 40 orang suka atau sebesar 55,56 %, responden yang bersikap biasa saja ada15 atau sebesar 20,83 % dan responden yang tidak suka ada 17 orang atau sebesar 23,61%.
32
Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen, Jakarta, PT Gramedia, 2002, hal. 15
72
4.6.2. Sikap Terhadap kostum host tabel 4. 6. 2 Sikap Terhadap Kostum Host Program One Stop FootBall n = 72 No 1
Sikap Terhadap kostum host Suka
2
Biasa
3 Tidak suka
Jumlah
Frekuensi 40 15 17 72
% 55,56 20,83 23,61 100
Berdasarkan tabel diatas Sikap responden Terhadap kostum host One Stop FootBall yang dipakai kelihatan seksi namun tetap sopan, yaitu sebanyak 40 orang suka atau sebesar 55,56 %, responden yang bersikap biasa saja ada15 atau sebesar 20,83 % dan responden yang tidak suka ada 17 orang atau sebesar 23,61%.
73
4.6.3. Sikap Terhadap setting lokasi tabel 4. 6. 3 Sikap Terhadap Setting Lokasi Program One Stop Football n = 72 No
Sikap Terhadap setting lokasi 1 Suka 2
Biasa
3 Tidak suka
Jumlah
Frekuensi
%
25
34,72
24
33,33
23
31,94
72
100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden Terhadap setting lokasi One Stop FootBall yang rapih dan fresh atau segar bila dilihat oleh mata, yaitu sebanyak 25 orang suka atau sebesar 34,72%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 23 orang atau sebesar 31,94%.
74
4.6.4. Sikap terhadap Berita tabel 4. 6. 4 Sikap terhadap Berita Program One Stop FootBall n = 72 No
Sikap terhadap Berita
Frekuensi
%
1
Suka
57
79,17
2
Biasa
13
18,06
3 Tidak suka
Jumlah
2
2,78
72
100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden Berita One Stop FootBall yang selalu up to date dan selalu hangat, yaitu sebanyak 57 orang suka atau sebesar 79,17%, responden yang bersikap biasa saja ada 13 atau sebesar 18,06% dan responden yang tidak suka ada 2 orang atau sebesar 2,78%.
75
4.6.5. Sikap Terhadap Segment Kick Off tabel 4. 6. 5 Sikap Terhadap Segment Kick Off Program One Stop FootBall n = 72 No 1
Sikap Terhadap Segment Kick Off Suka
2
Biasa
3 Tidak suka
Jumlah
Frekuensi
%
26
36,11
24
33,33
22
30,56
72
100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden Segment Kick Off One Stop FootBall yang berisikan berita utama atau hard news, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%.
76
4.6.6. Sikap Terhadap Segment Half Time tabel 4. 6. 6 Sikap Terhadap Segment Half Time Program One Stop FootBall n = 72 No 1
Sikap Terhadap Segment Half Time Suka
2
Biasa
3 Tidak suka
Jumlah
Frekuensi
%
24
33,33
22
30,56
26
36,11
72
100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden Segment Half Time One Stop FootBall yang berisikan gossip – gossip seputar pemain saat berada diluar lapangan, yaitu sebanyak 24 orang suka atau sebesar 33,33%, responden yang bersikap biasa saja ada 22 atau sebesar 30,56% dan responden yang tidak suka ada 26 orang atau sebesar 36,11%.
77
4.6.7. Sikap Terhadap Segment Calcissio tabel 4. 6. 7 Sikap Terhadap Segment Calcissio Program One Stop FootBall n = 72 No 1
Sikap Terhadap Segment Calcissio Suka
2
Biasa
3 Tidak suka
Jumlah
Frekuensi
%
24
33,33
22
30,56
26
36,11
72
100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden
Segment
Calcissio One Stop FootBall yang berisikan berita dari liga Itali,
yaitu
sebanyak 24 orang suka atau sebesar 33,33%, responden yang bersikap biasa saja ada 22 atau sebesar 30,56% dan responden yang tidak suka ada 26 orang atau sebesar 36,11%.
78
4.6.8. Sikap Terhadap Segment Squad tabel 4. 6. 8 Sikap Terhadap Segment Squad Program One Stop FootBall n = 72 No 1
Sikap Terhadap Segment Squad Suka
2
Biasa
Frekuensi
3 Tidak suka
Jumlah
%
26
36,11
24
33,33
22
30,56
72
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden
100
Segment
Squad One Stop FootBall yang berisikan prediksi seputar posisi – posisi pemain dalam tim, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%.
79
4.6.9. Sikap terhadap tema / isi berita tabel 4. 6. 9 Sikap Terhadap Tema / Isi Berita Program One Stop Football n = 72 No 1
Sikap terhadap tema / isi berita Suka
2
Biasa
Frekuensi
3 Tidak suka
Jumlah
72
%
26
36,11
24
33,33
22
30,56 100
Berdasarkan tabel diatas Berdasarkan tabel diatas Sikap responden terhadap tema / atau isi berita One Stop FootBall yang ringan tetapi juga padat, juga mengenai informasi seputar berita sepak bola Eropa dan Amerika Latin, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%.
80
4.5.10. Tabel Akumulatif Sikap tabel 4. 5. 10 Tabel Akumulatif Sikap n = 72 No
Akumulatif Sikap
Frekuensi
%
1
Menyukai
45
62,5
2
Kurang Menyukai
19
26,39
3
Tidak Menyukai
8
12,5
Jumlah
72
100
Berdasarkan tabel diatas jumlah responden yang suka dengan Program One Stop Football ada sebanyak 45 orang responden atau sebesar 62,5 %, responden yang kurang menyukai Program One Stop Football ada 19 orang atau sebesar 26,39 % dan sisanya sebanyak 8 orang responden atau sebesar 12,5 % tidak menyukai Program One Stop Football.
81
4.5.11. Tabel Akumulatif Data Keseluruhan tabel 4. 5. 11 Tabel Akumulatif Data Keseluruhan n = 72 No
Akumulatif Sikap
Frekuensi
%
1
Tinggi
57
79,17
2
Sedang
15
20,83
3
Rendah
0
0
72
100
Jumlah
Dari hasil data keseluruhan yang telah dikumpulkan maka didapatkan hasil dari efek Program One Stop Football terhadap karyawan Universitas Mercu Buana yaitu tinggi, terilhat dari kategori responden yang masuk dalan kategori tinggi sebanyak 57 orang atau sebesar 79,17 %, yand masuk dalam kategori sedang sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % dari total sampel yang diambil.
4.7 Pembahasan Perkembangan teknologi dan komunikasi membawa implikasi terhadap dunia penyiaran, termasuk juga penyiaran di Indonesia. Penyiaran sebagai penyalur informasi dan pembentuk pendapat umum, peranya semakin sangat strategis,
terutama
dalam
mengembangkan
kehidupan
demokratis.
Penyelenggaraan penyiaran tentunya tidak terlepas dari kaidah-kaidah umum dari penyelenggaraan telekomunikasi yang berlaku secara universal. Penyiran
82
mempunyai kaitan erat dalam spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Geostasioner
yang
merupakan
sumber
daya
alam
terbatas
sehingga
pemanfaatannya perlu diatur secara efektif dan efisien.33 Khusus untuk medium televisi, berdasarkan pengamatan beberapa ahli bidang pertelevisian menyebutkan bahwa informasi yang diperoleh melalui siaran televisi dapat mengendap dalam daya ingatan manusia lebih lama jika dibandingkan dengan perolehan informasi yang sama tetapi melalui membaca. Hal tersebut disebabkan karena gambar atau visualisasi bergerak. Alasan tersebut juga diperkuat karena informasi yang disampaikan melalui medium televisi, diterima dengan dua indera sekaligus secara simultan pada saat yang bersamaan. Kedua indera tersebut adalah indera pendengaran dan indera penglihatan (Audio visual). Jadi dalam waktu yang bersamaan, penonton atau pemirsa televisi dirangsang kedua inderanya ketika mereka menonton televisi. Karena itulah daya ingatan yang mengendap di dalam ingatannya akan dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan membaca atau mendengar saja. Mengenai dampak pesan yang disampaikan melalui media (televisi) setidaknya ada tiga efek yang timbul pada komunikan atau khalayak.perubahan tersebut meliputi efek kognitif, efek afektif, dan efek konatif atau yang sering disebut efek bahavioral. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengukur Sejauh mana efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana. Berdasarkan identitas responden dapat dijelaskan dalam beberapa kriteria yaitu: Pekerjaan, Fakultas, Usia. responden
33
Lubis, Mochtar : Pers dan Wartawan, P.N. Balai Pustaka, Jakarta, 1963.
83
yang paling banyak menjawab adalah bekerja sebagai dosen, yaitu sebanyak 26 orang atau sebesar 36,11 % dan yang responden yang bekerja sebagai staf ada sebanyak 24 orang atau sebesar 33,33 %, sedangkan sisanya adalah responden yang bekerja diluar dosen dan staf hanya 22 orang dari jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya. kemudian dari fakultas dari FIKOM yang paling banyak yaitu 30 orang, kemudian Ekonomi 20 orang, lalu Teknik sebanyak 15 orang. Sedangkan FTSP hanya 3 orang dan Psikologi dan Fasilkom masing – masing 2 orang rerponden. Dari segi usia responden yang paling banyak adalah responden yang berusia 25 – 30 tahun yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 34,72 %, sementara yang berusia mulai dari 31 – 35 tahun ada 24 orang, dan sisanya yaitu 23 orang responden berusia lebih dari 36 tahun. Untuk
mengetahui
pola
menonton
reponden,
penulis
mengemukakan dua pertanyaan didalamnya, adapun pertanyaan tersebut adalah frekuensi menonton One Stop FootBall dalam satu bulan dan intensitas menonton programm One Stop FootBall dalam setiap episodenya. tingkat responden tertinggi dalam menonton tayangan One Stop FootBall dalam sebulan adalah sebanyak 4 kali dalam setiap minggu yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 20 %, sedangkan yang menonton sebanyak 3 kali dalam sebulan berjumlah 16 orang atau sebesar 32 %, sedangkan yang menonton 2 kali dalam sebulan sebanyak 13 orang dan yang menonoton hanya 1 kali dalam sebulan ada 11 orang atau sebesar 22 %. Dan jumlah ressponden yang menyaksikan tayangan One Stop FootBall dalam setiap episodenya sebagian saja sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83% dan yang hanya separuh menyaksikannya
84
sebanyak 40 orang atau sebesar 55,56 %, sedangkan yang setia menyaksikan hingga akhir acara sebanyak 17 orang atau sebesar 23,61 %. Efek kognitif adalah efek yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat pengetahuannya, dengan kata lain tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran pada komunikan. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Bagaimanai efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana. Dalam tingkat kognitif terhadap program One Stop Football peneliti mendapatkan hasil mengenai pengetahuan nama
Host
Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Teri Putri dan Desy Novianty ada 57 orangatau sebesar 79,17 % dan sebanyak 9 orang atau sebesar 12,5 %
menjawab Desy Novianti dan Dian Dinova, kemudian
sebanyak yang menjawab Teri Putri dan Dian Dinova ada 8 orang atau sebesar 11,11 %, Pengetahuan berita yang disampaikan Program One Stop FootBall, responden yang menjawab benar Sepak Bola ada 72 orang atau sebesar 100%. Karenadari nama program orang sudah bias menebaknya tanpa harus melihat program acaranya. responden yang tahu jam tayang Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar 13.30 ada 57 orangatau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 %
menjawab 13.00,
kemudian sebanyak yang menjawab 10.00 ada 2 orang atau sebesar 2,78%, ressponden yang tahu jumlah segmen Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar 5 ada 37 orangatau sebesar 51,39% dan sebanyak 35 orang atau sebesar 48,61% menjawab 3,
85
ressponden yang tahu hari siar Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Sabtu dan Minggu ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab Selasa dan Sabtu, kemudian sebanyak yang menjawab Rabu dan Kamis ada 2 orang atau sebesar 2,78%,
responden yang tahu lokasi shooting Program One Stop FootBall
responden yang menjawab benar Out door dan In Door ada 40 orang atau sebesar 55,56% dan sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % menjawab In Door, kemudian sebanyak yang menjawab Out Door ada 17 orang atau sebesar 23,61 %, tentang pengetahuan liga yang diinformasikan Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Liga Eropa dan Amerika ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 % menjawab Liga di Asia dan Amerika, kemudian yang menjawab Liga Asia dan Indonesia ada 2 orang atau sebesar 2,78%. Responden yang tahu isi dari segment Kick Off Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Berita terbaru seputar dunia sepak bola ada 57 orang atau sebesar 79,17 % dan sebanyak 13 orang atau sebesar 18,06 %
menjawab Informasi
pertandingan sepak bola, kemudian yang menjawab Informasi seputar transfer pemain ada 2 orang atau sebesar 2,78%, responden yang tahu isi dari segment Squad Program One Stop FootBall responden yang menjawab benar Posisi pemain ada 40 orang atau sebesar 55,56 % dan sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % menjawab Informasi pertandingan sepak bola, kemudian sebanyak yang menjawab Informasi seputar transfer pemain ada 17 orang atau sebesar 23,61 %,
86
Selanjutnya peneliti akan membahas mengenai tingkat perasaan responden terhadap Program One Stop FootBall di Trans 7. Efek Afektif adalah proses yang mengarah pada berbagai perasaaan orang dan emosi tertentu. Dengan perkataan lain komunikator bukan hanya bermaksud agar komunikan tahu, namun juga tergerak hatinya dan akhirnya menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, benci, marah dan sebagainya. Menurut Sciffman sikap adalah ekspresi perasaan yang mencerminkan apakah sesorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.sikap sebagai predisposisi yang dipelajari (learned predisposition) untuk merespons terhadap suatu obyek atau kelas obyek dalam suasana menyenangkan atau tidak menyenagkan secara konsisten. Sikap tersebut bisa positif dan bisa juga negatif dan sikap-sikap tersebut biasanya dinyatakan kedalam bentuk suatu pernyataan. Hasil
yang didapatkan peneliti dilapangan adalah sebagai berikut. Sikap
responden Terhadap Host Program One Stop FootBall yang komunikatif dan menguasai materi yang disampaikan
yaitu sebanyak 40 orang suka atau
sebesar 55,56 %, responden yang bersikap biasa saja ada15 atau sebesar 20,83 % dan responden yang tidak suka ada 17 orang atau sebesar 23,61%. Sikap responden Terhadap kostum host One Stop FootBall yang dipakai kelihatan seksi namun tetap sopan, yaitu sebanyak 40 orang suka atau sebesar 55,56 %, responden yang bersikap biasa saja ada15 atau sebesar 20,83 % dan responden yang tidak suka ada 17 orang atau sebesar 23,61%. Sikap responden Terhadap setting lokasi One Stop FootBall yang rapih dan fresh
87
atau segar bila dilihat oleh mata, yaitu sebanyak 25 orang suka atau sebesar 34,72%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 23 orang atau sebesar 31,94%. Sikap responden Berita One Stop FootBall yang selalu up to date dan selalu hangat, yaitu sebanyak 57 orang suka atau sebesar 79,17%, responden yang bersikap biasa saja ada 13 atau sebesar 18,06% dan responden yang tidak suka ada 2 orang atau sebesar 2,78%. Sikap responden Segment Kick Off One Stop FootBall yang berisikan berita utama atau hard news, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%. Sikap responden Segment Half Time One Stop FootBall yang berisikan gossip – gossip seputar pemain saat berada diluar lapangan, yaitu sebanyak 24 orang suka atau sebesar 33,33%, responden yang bersikap biasa saja ada 22 atau sebesar 30,56% dan responden yang tidak suka ada 26 orang atau sebesar 36,11%. Sikap responden
Segment Calcissio One Stop FootBall yang
berisikan berita dari liga Itali, yaitu sebanyak 24 orang suka atau sebesar 33,33%, responden yang bersikap biasa saja ada 22 atau sebesar 30,56% dan responden yang tidak suka ada 26 orang atau sebesar 36,11%. Sikap responden Segment Squad One Stop FootBall yang berisikan prediksi seputar posisi – posisi pemain dalam tim, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%. Sikap responden terhadap
88
tema / atau isi berita One Stop FootBall yang ringan tetapi juga padat, juga mengenai informasi seputar berita sepak bola Eropa dan Amerika Latin, yaitu sebanyak 26 orang suka atau sebesar 36,11%, responden yang bersikap biasa saja ada 24 atau sebesar 33,33% dan responden yang tidak suka ada 22 orang atau sebesar 30,56%. Jumlah responden yang tahu Program One Stop FootBall sebanyak 42 orang responden adalah responden yang mengetahui tentang Program One Stop FootBall atau sebesar 58,33 %, sedangkan sisanya yaitu 30 orang responden masih ragu – ragu atau sebesar 41,67 % dari total sample yang dipilih. Jumlah responden yang suka dengan Program One Stop Football ada sebanyak 45 orang responden atau sebesar 62,5 %, responden yang kurang menyukai Program One Stop Football ada 19 orang atau sebesar 26,39 % dan sisanya sebanyak 8 orang responden atau sebesar 12,5 % tidak menyukai Program One Stop Football. Dari hasil data keseluruhan yang telah dikumpulkan maka didapatkan hasil dari efek Program One Stop Football terhadap karyawan Universitas Mercu Buana yaitu tinggi, terilhat dari kategori responden yang masuk dalan kategori tinggi sebanyak 57 orang atau sebesar 79,17 %, yang masuk dalam kategori sedang sebanyak 15 orang atau sebesar 20,83 % dari total sampel yang diambil.
89
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada Bab-bab sebelumnya,
serta sesuai dengan tujuan penelitian dalam Bab I, yaitu “untuk mengetahui Bagaimana efek kognitif dan afektif tayangan One Stop Football di Trans 7 terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana. Maka dari penelitian yang telah dilakukan terhadap terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana, dengan jumlah responden sebanyak 72 orang, dan berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : secara umum pengetahuan terhadap tayangan tayangan One Stop Football pada responden cukup tinggi, mayoritas responden mengetahui garis besar tentang tayangan One Stop Football dan mengetahui pesan dan isi yang disampaikan dalam tayangan One Stop Football.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. kepada tim kreatif One Stop Football, agar tidak menimbulkan kebosanan bagi pemirsanya hendaknya dapat lebih membuat ide-ide yang lebih kreatif dan menarik agar tidak bersifat monoton, dan dapat lebih mengangkat tema-tema yang lebih berani.
73
90
2. kepada stasiun televisi sebaiknya memperbanyak tayangan yang lebih ber kualitas dan bersifat mendidik serta dapat memperluas wawasan bagi pemirsanya, bukan hanya berfungsi sebagai hiburan saja. 3. media massa dalam hal ini televisi, sebaiknya lebih memperhatikan kembali tentang tayangan yang disajikan, agar pesan yang diserap oleh khalayak dapat merubah sikap dan pemikiran khalayak kearah yang lebih positf.
91
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Arifin. Strategi Komunikasi. Bandung, Armico. 1986 AM.Hoeta Soehoet, Kertas Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, IISIP, Jakarta: 1987-1988 A. Alatas Fahmi: Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997, Dennis McQuail,Teori Komunikasi Massa,Jakarta, Erlangga,1994 Elvinaro Ardianto,M.Si – Dra. Lukiati Erdinaya, M.Si, Komunikasi Massa Suatu Penghantar, Simbiosa, JB. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktisi Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Radio dan Televisi, Alumni, Bandung, 1991, Lubis, Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi: PT.Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004, Jalaludin Rahmat :Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung, 1995. Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial. PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, Ketentuan Umum, Pasal 1, Undang – Undang No.32 Tahun 2002, Tentang Penyiaran Koenjaraningrat : Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia Jakarta.1985, Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, jakarta, 2003. Morissan. Media Penyiaran, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2004. Mochtar : Pers dan Wartawan, P.N. Balai Pustaka, Jakarta, 1963. Naratama, Menjadi Sutradara televise dengan Single dan multi kamera,Grasindo 2003, Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung. Remaja Rosdakarya, 1994. Onong Uchjana Efenddy, Tv Siaran dan Praktek, Prof. Drs. Sutrisno Hadi M.A. : Statistik, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1985, Rosady Ruslan. Kiat dan Srategi Kampanye Public Relations. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2000 Suparman I A, Metode Penelitian : Materi Pokok (Jakarta, Universitas Terbuka, 1989), Wiranto, Teori Komunikasi Massa, ( jakrtaPT.Grasindo),2003 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, Bhineka Cipta, Jakarta, W.S.Winkel, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta 1999. Sumber Lain : Biro Personalia Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Mercu Buana
92
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
KOGNITIF 4 5 6 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
CODING SHEET PERTANYAAN SIKAP P 1 2 3 4 5 6 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 21 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 2 3 3 22 3 3 3 2 3 3 25 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 1 3 3 3 26 3 3 1 3 2 2 26 3 3 1 3 2 2 26 3 3 1 3 2 2 26 3 3 1 3 2 2 20 3 3 1 1 2 2 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 27 3 3 1 3 2 2 25 2 2 1 3 2 2 25 2 2 1 3 2 2 25 2 2 1 3 2 2 25 2 2 1 3 2 2
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
P 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 25 20 20 20 20 18 27 27 27 27 27 27 27 27 20 18 18 18 18
TOTAL 47 47 47 47 47 47 47 47 47 48 48 48 48 52 52 52 52 53 53 53 53 53 53 53 53 51 46 46 46 46 38 53 53 53 53 54 54 54 54 47 43 43 43 43
93
45 46 47 48
no 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
3 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3
3 3 3 3
2 2 2 2
KOGNITIF 4 5 6 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 1
3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2
25 25 25 25
2 2 2 2
2 2 2 2
1 1 1 2
3 3 3 3
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2
18 18 18 19
43 43 43 44
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
CODING SHEET PERTANYAAN SIKAP P 1 2 3 4 5 6 25 2 2 2 3 2 2 25 2 2 2 3 2 2 25 2 2 2 3 2 2 25 2 2 2 3 2 2 25 2 2 2 3 2 2 25 2 2 2 3 1 1 19 2 2 2 1 1 1 25 3 3 3 3 3 2 25 3 3 3 3 3 2 21 3 3 3 3 3 2 21 3 3 3 3 3 2 22 3 3 3 3 3 2 22 1 1 2 3 1 1 22 1 1 2 3 1 1 22 1 1 2 3 1 1 22 1 1 2 3 1 1 22 1 1 2 3 1 1 22 1 1 2 3 1 1 22 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3 22 3 3 3 3 2 3
7 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3
8 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
9 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
P 19 19 19 19 19 14 12 25 25 25 25 25 12 12 12 12 12 12 23 23 23 23 23 23
TOTAL 44 44 44 44 44 39 31 50 50 46 46 47 34 34 34 34 34 34 45 45 45 45 45 45
94
Efek Kognitif dan Afektif Tayangan ”One Stop FootBall” di Trans 7 Terhadap Karyawan Universitas Mercu Buana No. Responden Quisioner ini dibutuhkan sebagai bahan penelitian : Nama NIM JURUSAN
: M Noor Fred : 04101 - 035 : Jurnalistik
Petunjuk pengisian : 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang menurut anda benar. 2. Harap setiap pertanyaan dijawab dengan memberikan tanda silang ( X) I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Pekerjaan a. Dosen
b. Staf
c. Lainya
a. Ekonomi
b. Teknik
c. FTSP
e. Psikologi
f. Fasilkom
2. Fakultas d. FIKOM
3. Usia a. 25 – 30 th
b. 31 – 35 th
c. > 36 th
II. TERPAAN MEDIA 1. Berapa kali Anda menonton Program One Stop FootBall di Trans 7 dalam sebulan ? a. Jarang ( < 3 kali ) b. Kadang – kadang (1 Bulan 4 kali) c. Selalu ( 1 Bulan 8 kali )
95
2. Berapa lama Anda menonton Program One Stop FootBall di Trans 7 pada setiap edpisodenya ? b. Separuh ( 15 -20 menit ) a. Sebagian ( <10 menit ) c.Seluruhnya ( 30 menit ) III. PENGETAHUAN(KOGNITIF)
3. Apakah Anda tahu nama Host Program One Stop FootBall di Trans 7 a. Desy Novionti dan Dian Dinova b. Teri Putri dan Dian Dinova c. Teri Putri dan Desy Novianty 4. Apakah Anda tahu berita yang disampaikan Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Sepak Bola Bola Basket Renang
5. Apakah Anda tahu jam tayang Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
10.00 13.00 13.30
6. Apakah Anda tahu jumlah segmen Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
5 3 1
7. Apakah Anda tahu hari siar Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Sabtu dan Minggu Selasa dan Sabtu Rabu dan Kamis
8. Apakah Anda tahu lokasi shooting Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Out Door In Door Out door dan In Door
9. Pengetahuan liga yang diinformasikan Program One Stop FootBall di Trans 7 a. Liga Eropa dan Amerika b. Liga di Asia dan Amerika c. Liga di Asia dan Indonesia
96
10. Apakah anda tahu isi dari segment Kick Off ? a. Berita terbaru seputar dunia sepak bola b. Informasi pertandingan sepak bola c. Informasi seputar transfer pemain 11. Apakah anda tahu isi dari segment Squad ? a. Posisi pemain b. Informasi pertandingan sepak bola c. Informasi seputar transfer pemain
IV. Sikap
12. Sikap Terhadap Host Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
13. Sikap Terhadap kostum yang digunakan oleh host Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
14. Sikap Terhadap setting lokasi shooting Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
15. Sikap terhadap Berita Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
16. Sikap Terhadap Segment Kick Off Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
97
17. Sikap Terhadap Segment Half Time Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
18. Sikap Terhadap Segment Calcissio Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
19. Sikap Terhadap Segment Squad Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
20. Sikap terhadap tema / isi berita Program One Stop FootBall di Trans 7 a. b. c.
Suka Biasa Tidak suka
98
BIODATA PENULIS
Nama
: M. Noor Fred Marthindas. A
Tempat, Tgl Lahir
: Jakarta, 28 Maret 1980
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Amshar No. 55 Rt.07/Rw.09 Cipulir, Kebayoran Lama Jakarta Selatan : 021-99359693
Tlp
PENDIDIKAN 1. SDN 05 Pagi Cipulir 2. SMP Muhammadiyah 35 Cipulir 3. SMU Kartika X-1 Bintaro 4. Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana