Edsi 221 – 17 Januari 2013
Page 1
Edsi 221 – 17 Januari 2013
PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail
Jakarta Kebanjiran - Kasih Bapa Sorgawi Kemana Arahnya?
Perpuluhan Wajibkah ?
Pembeli Istimewa
Mengantisipasi Masa Kesukaran Besar
Cerita Anak Kesabaran Seorang Petani
Tulisan Roh Nubuat Huss dan Jerome
Pathfinder Susunan Acara Upacara
Ragam Desa Lobong
Page 2
Edsi 221 – 17 Januari 2013
" Jakarta Kebanjiran " Oleh: Yoshen Danun enyamin Sueb pernah menyanyikan lagu “Jakarta Kebanjiran”. Liriknya seperti ini: Jakarta kebanjiran, di Bogor angin ngamuk Ruméh ané kebakaran garé-garé kompor mleduk Ané jadi gemeteran, wara-wiri keserimpet Rumah ané kebanjiran gara-gara got mampet Aa~ti-ati kompor meledug Aa~ti ané jadi dag-dig-dug (heh.. jatuh duduk) Aa~yo-ayo bersihin gotJaa~ngan takut badan blépot Coba enéng jangan ribut, jangan padé kalang kabut Aarrrgh!!…
B
Lagu puluhan tahun lalu, kini kembali melanda Jakarte. Sudah 3 hari ini, Jakarta dikepung banjir, dan pada hari Kamis (17/1) sampai menjadikan Jl. Thamrin menjadi lautan. Hampir setiap 5 tahun, fenomena ini terjadi khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Namun demikian, tidak pernah diprogram sebelumnya untuk bersedia dengan siklus 5 tahunan ini. Oleh karena, cuaca dan kejadiaan alam tidak ada yang bisa memastikan. Badan Metereologi dan geofisika, juga cuma bisa meramalkan. Dalam kondisi seperti ini, semua orang sibuk, semua orang panik dan semua orang berjuang untuk bisa terhindar dari banjir ini. Para relawan turun membantu kepada masyarakat yang pemukimannya dikepung banjir. Demikian pula pemerintah dengan mengerahkan kendaraan militer yang roda besar, perahu-perahu karet diterjunkan ke tempat-tempat yang sudah terkepung air. Sekarang yang harus digugat adalah peran gereja dan anggotanya. Apakah gereja kita muncul, anggota kita muncul di tempat-tempat yang membutuhkan pertolongan kalau terjadi seperti ini?. Lima tahun lalu kejadian serupa terjadi di Solo, kebetulan rumah kami juga banjir setinggi 1,5 m. Saat orang-orang mulai mengungsi, saya melihat ada mobil-mobil biasa/mobil ambulance bertuliskan gereja denominasi tertentu lalu lalang membantu para korban kebanjiran ini. Dan praktis saya tidak melihat mobil bertuliskan GMAHK (walaupun katanya ada juga membantu 2 hari kemudian). Harus diakui, bahwa tanggap darurat dari GMAHK belum rapih seperti oranganisasi lain. Kalaupun ada YAPI di Jakarta, itu juga bukan milik GMAHK, hanya dikelolah oleh orang-orang yang terpanggil. Ajaran kita menganjurkan agar kita menjadi berarti bagi orang lain. Seharusnyalah kita mempraktekkan Orang Samaria yang baik hati dalam cerita Alkitab, bukan seperti orang Lewi, Imam yang hanya lewat dan memandangi. Sudah saatnya masing-masing gereja membentuk satgas tanggap darurat, sehingga jika dibutuhkan langsung terjun membantu. Gereja dalam hal ini anggotanya, harus bisa menjadi berkat bagi semua orang pada saat dibutuhkan. Bukan saja pada waktu banjir, tetapi juga keadaan darurat lainnya. Lukas 10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Page 3
Edsi 221 – 17 Januari 2013
Kemana
ARAHnya? ( Sebuah renungan orang tua )
Oleh: Pdt. H. W. Suawah Jakarta.
G
uru sekolah minggu ini menarik seorang anak mencengkram leher kemejanya dengan penuh kemarahan, diseret kehadapan kepala sekolah dan mengatakan: “Kemarahan dalam kebenaran, dia yang keluar atau saya”. John Dillinger membuat kesal ibu guru ini, dan sang kepala sekolah mengeluarkan anak ini dari sekolah minggu tersebut. Benar, John Dillinger tidak pernah lagi kembali kesekolah tersebut – bertahun-tahun kemudian John Dillenger menjadi musuh rakyat Amerika yang paling dicari karena kejahatannya. Setelah dia mati ditembak polisi, maka muncul sebuah artikel disurat kabar setempat dengan judul: “Kemanakah arah kaki John Dillinger yang kecil itu melangkah jika dia diperlakukan dengan baik oleh guru sekolah minggu itu”.
Pembaca BAIT yang kekasih, bagaimana cara kita memperlakukan anak-anak kita dirumah tangga akan menentukan arah langkah kaki mereka dikemudian hari. Cara kita mendidik mereka akan sangat menentukan masa depan mereka. Sering kita sebagai orang tua merasa bangga dengan pencapaian anak-anak kita secara duniawi, apakan itu pendidikan, keahlian tertentu (teristimewa pada era modern dewasa ini dengan adanya gadget, komputer, bermacam alat elektronik dan lain sebagainya). Jika kita tidak waspada dengan perkembangan kemajuan teknologi yang berpengaruh pada perkembangan tabiat anak-anak kita maka kita bisa kecewa mendapati melihat anak-anak kita terobsesi dengan keinginan mereka. Beberapa waktu lalu kami memberi masukan kepada orang tua karena prihatin melihat anaknya yang baru berusia 3 tahun tapi sangat bersemangat dengan permainan gamenya. Orang tua ini mengatakan bahwa kemanapun dia pergi
Page 4
Edsi 221 – 17 Januari 2013 gadget ini selalu dibawa serta – bahkan dalam gereja dia gunakan itu. Saya sampaikan beberapa hal yang berdampak pada perkembangan tabiat anak itu yang akan terjadi, dan ini hasil survey beberapa waktu lalu terhadap anak-anak yang keranjingan „Game-Online‟. Beberapa hal yang utama adalah-tumpulnya daya penalaran anak, kecendrungan bersifat agresif, tidak sanggup mentolerir, malas belajar, malas berusaha, a-sosial, tidak bisa ber-empati, sifat memberontak, daya khayal yang mematikan inisiatif, kemalasan dan lain sebagainya. Jika anak-anak itu terlibat suka merokok maka orang tua tidak usah kecewa jika mereka jadi pecandu narkoba. Sebagai Umat Tuhan kita juga akan melihat dampak gaya hidup sang anak untuk berinteraksi dalam perkara-perkara rohani, akhirnya dia tidak bisa bedakan suasana di gereja dan tempat lain. Jadi tidak heran saya sering mendapati anak-anak keranjingan bermain game dalam gereja, mungkin mereka juga melihat kita sebagai orang tua ber HP ria dalam acara perbaktian. Kita sadari ataukah tidak, kita juga sebagai umat Tuhan juga bertanggung jawab terhadap pembentukan generasi akhir zaman ini dengan sifat egoisme seperti yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam buku 2 Timotius 3:1-4: Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
- yang saya harapkan adalah datanglah kegereja, dia salah memilih istri dan itu membuat saya kecewa. Kadang kita bangga dengan pencapaian anak-anak kita tapi kita lupa nasihat Amsal 29:17. Adalagi keluarga yang tidak ceria sepanjang waktu karena memikiirkan anaknya yang kecanduan narkoba, harta telah banyak dihabiskan untuk program rehabilitasi sang anak. Sang ayah mengatakan: „Siasia mencari harta‟ Itu benar mereka lupa harta yang sesungguhnya adalah anak kita. Orang tua harus ingat bahwa Kemana Arah langkah kaki anak-anak kita itu ditentukan kearah mana kita, sebagai orang tua menujukannya – ini memerlukan proses yang konsisten bersama dengan Tuhan dalam mendidik dan membesarkan mereka. Epesus 6:4: “Dan kamu, bapabapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anakanakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan”. Tahun 1800 TM adalah tahun munculnya Hak Asasi di Genewa, Swiss – satu keistimewaan dalam satu klausul disebutkan bahwa ibu (orang tua) mempunyai hak istimewa untuk mendidik dan mengajar anak-anak mereka. Jika kita ingin hidup tenteram dan bersuka cita dihari tua perhatikan nasihat Tuhan melalui hambaNya raja Salomo itu. SELAMAT TAHUN Pakalowiran.
BARU
2013,
Pakatuan
Wo
John Dillinger adalah contoh yang ekstrim yang menerima perlakuan yang tidak seharusnya dimasa kanak-kanak, tapi dengan cara kita tidak mendisiplin sewajarnya kepada anakanak kita – juga hasilnya bisa ada kesamaan, yang mengakibatkan kita sebagai orang tua kecewa. Kita semua menyadari bahwa harta sesungguhnya dalam rumah tangga kita adalah anak-anak. Dewasa ini banyak penyimpangan terjadi dalam mendidik anak karena kita sebagai orang tua terlalu meng-fokuskan diri pada hal-hal yang sifatnya sementara yang berakibat lalainya perhatian yang sungguh pada anak-anak kita. Amsal 29:17 “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu”. Seorang ibu dengan berlinang air mata menceritrakan kekecewaan yang dialaminya karena kehidupan anaknya. Saya tanya kepada sang ibu „Lho kan anak tante sudah berhasil dalam pendidikan yang baik – disekolahkan disekolah bergengsi, tamat dengan memuaskan – apalagi yang kurang? Bukan itu yang saya harapkan, jawab sang ibu
Page 5
Edsi 221 – 17 Januari 2013
Opini
Perpuluhan, WAJIBkah? Oleh: Yance Pua
R
encana lnjil dalam menyokong pekerjaan Allah untuk mengkhotbahkan lnjil yang kekal adalah melalui persepuluhan dan persembahan umat-Nya. Dasar Alkitabiah untuk pengembalian persepuluhan dan persembahan dapat ditemukan dalam referensi berikut: Im. 27:30; Mal. 33-12; Mat. 23:23; 1 Kor. 9:9-14; 2 Kor. 9:6-15. Sistem persepuluhan dan persembahan ini dimaksudkan untuk mengingatkan satu kebenaran besar kepada pikiran mereka-bahwa Allah adalah sumber dari segala berkat, kepada-Nyalah rasa syukur manusia harus disampaikan atas segala pemberian-pemberian yang baik dari pemeliharaanNya. "Persepuluhan dan persembahan kepada Allah adalah suatu pengakuan akan kekuasaan-Nya atas kita melalui penciptaan, dan itu juga merupakan suatu pengakuan akan kekuasaanNya melalui penebusan. Karena semua kekuatan kita berasal dari Kristus, maka persepuluhan dan persembahan itu harus dikembalikan kepada Allah. Keduanya selamanya mengingatkan kita akan klaim penebusan, yang merupakan klaim terbesar, dan yang mencakup semua yang lain. Realisasi korban yang menggantikan kita harus selamanya segar dalam pikiran kita dan harus selalu memberikan suatu pengaruh atas pikiran dan rencana-rencana kita. Persepuluhan itu kudus, dipisahkan oleh Allah bagi diri-Nya. Ini harus dibawa ke perbendaharaan-Nya untuk digunakan menyokong para pekerja lnjil dalam pekerjaan mereka. Ia telah memberikan kepada kita sebuah rencana untuk meningkatkan jumlah yang cukup untuk menjalankan kegiatan. Rencana Allah dalam sistem persepuluhan itu indah dalam kesederhanaan dan kesamaannya. Semua orang dapat melaksanakannya dengan iman dan keberanian, karena itu berasal dari Allah. Di dalamnya tergabung kesederhanaan dan kegunaan, dan itu tidak sulit untuk dipahami dan dilaksanakan. Semua dapat merasakan bahwa mereka dapat melakukan suatu bagian dalam memajukan pekerjaan penyelamatan yang mulia. Semua orang, baik pria, wanita, dan orang muda boleh menjadi bendaharawan bagi Tuhan
dan boleh menjadi agen untuk memenuhi tuntutan perbendaharaan. Rasul berkata: 'Hendaklah kamu masingmasing-sesuai dengan apa yang kamu peroleh-menyisihkan Dengan mengakui rencana Alkitab dan tuntutan kudus sebagai anak-anak Allah dan anggota tubuh-Nya, seluruh jemaat didorong untuk mengembalikan persepuluhan dengan setia (sepersepuluh dari pendapatan atau gaji mereka) ke dalam perbendaharaan Gereja, untuk menyokong para pekerja dan untuk memenuhi pengeluaran dalam menjalankan pekerjaan Allah dalam lingkup tanggung jawab dan kegiatan mereka masing-masing. Aspek keuangan dan usaha dari pekerjaan itu sangatlah penting. Hal itu tidak dapat dipisahkan dari penyampaian kabar keselamatan: bahkan merupakan bagian mendasar dari penyampaian kabar keselamatan. Rencana keuangan gereja menyokong tujuan yang lebih besar daripada yang nampak dalam laporan keuangan dan statistiknya. Pengaturan itu lebih daripada suatu cara untuk mengumpulkan dan membagikan dana. Di bawah pengendalian Allah, ini adalah salah satu faktor pemersatu yang paling besar dalam Pergerakan pekabaran firman Tuhan keseluruh dunia. Umat Allah adalah umat yang bersatu. Sistem gereja untuk membagikan persepuluhan antara Daerah / Wilayah di seluruh dunia dan dalam membagikan dana dengan ladang pekerjaan sedunia telah menjadi cara yang mengagumkan dalam mempersatukan pekerjaan di seluruh dunia. Bagaimana Persepuluhan Digunakan? Persepuluhan harus dikuduskan untuk pekerjaan pelayanan, kebutuhan para hamba Tuhan untuk mengajar Alkitab dan untuk menyokong administrasi daerah/wilayah dalam memelihara jemaatjemaat dan usaha-usaha misionaris di ladang. Persepuluhan itu tidak boleh digunakan untuk pekerjaan lain, untuk membayar utang jemaat atau lembaga, atau program pembangunan. "Suatu pekabaran yang sangat jelas dan pasti lelah diberikan kepada kita umatNya. Diperingatkan kepada jemaat untuk menggunakan / menerapkan persepuluhan
Page 6
Edsi 221 – 17 Januari 2013 untuk berbagai tujuan yang walaupun baik, bukanlah merupakan tujuan penggunaan persepuluhan yang telah Tuhan perintahkan. Bagaimana Mengembalikan Perpuluhan. Persepuluhaand alah milik Tuhan dan harus dibawa sebagai suatu tindakan perbaktian ke dalam perbendaharaan Daerah / Wilayah melalui jemaat di mana keanggotaan seseorang berada. Para Pekerja Daerah / Wilayah dan Pengurus Jemaat Harus Menjadi Teladan dalam Mengembalikan Persepuluhan. Para pekerja Daerah / Wilayah dan ketua-ketua jemaat, serta pengurus lain dan para pemimpin lembaga harus mengakui ini sebagai prinsip kepemimpinan dalam pekejaan Allah, agar contoh yang baik dibuat dalam hal mengembalikan persepuluhan. Tidak seorang pun boleh terus menjadi pengurus jemaat atau pekerja daerah/ wilayah jika tidak melakukan standar kepemimpinan ini. Perpuluhan Suatu Tuntutan Alkitabiah - Sekalipun pengembalian persepuluh & tidak dilaksanakan sebagai ukuran keanggotaan, ini diakui sebagai tugas Alkitabiah yang harus dilakukan oleh setiaporang yang percaya kepada Allah dan sebagai salah satu latihan kerohanian dalam mana pemberinya harus mengakui dengan iman kepenuhan berkat dalam kehidupan dan pengalaman Kristen. "Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firmanTuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (Mal. 3:10). Selain persepuluhan, Alkitab menekankan tugas kita untuk membawa persembahan kepada Tuhan. Menahan persembahan disamakan dengan menahan persepuluhan dan disebut dengan perampokan (Mal 3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!). Gereja yang benar sejak permulaannya telah mengikuti praktek pemberian persembahan secara berlimpah bagi pekerjaan Allah. Sebagai hasilnya kemakmuran dan berkat yang besar telah menyokong pekerjaan itu. Umat Allah telah bersatu menyokong pekerjaan Tuhan dengan limpah, oleh memberikan persembahan sesuai dengan pendapatan mereka. Persembahan sebagai ungkapan kasih kita kepada Tuhan atas berkat kehidupan yang kita nikmati, tidak ada batasnya. Persembahan tidak ditentukan persentasenya tetapi masingmasing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu - Ulangan 16:17. Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!Mazmur 96:8 Perpuluhan adalah milik Tuhan yang kita harus kembalikan yaitu 10 % dari penghasilan kita kepadaNya. Imamat 27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-
pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.” Bagaimanakah anjuran Tuhan bagi kita untuk menguji berkat-berkat yang Ia janjikan? Maleakhi 3:10“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. II Korintus 9:7 Berikan dengan hati yang penuh suka cita, karena engkau ingin menyenangkan Tuhan. Ada dalam Alkitab, hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Adakah perintah pemberian perpuluhan dan persembahan yang suci ini ditiadakan oleh kedatangan Yesus selama dia menjelma jadi manisia? Perhatikan pernyataan Yesus dalam Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orangorang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan Ayat ini menguatkan bahwa Yesuslah yang memerintahkan pengembalian perpuluhan, dengan satu pengertian yang benar bukan dengan paksa bukan dengan kekerasan dan menjadi alat pemerasan bagi anggota jemaat seperti yang sudah dilakukan oleh para ahli Taurat bahkan beberapa Gereja pada jaman dewasa ini. Keadilan harus ditegakkan, belas kasihan harus dilakukan dan kesehatian harus dimanifestasikan karena dengan mengembalikan perpuluhan bukan pengganti akan hal tersebut. Yang satu harus dilakukan (keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan) dan yang lain jangan diabaikan (PERPULUHAN DAN PERSEMBAHAN) Lebih jelasnya point dari ayat ini adalah sebagai berikut: 1. Perpuluhan adalah milik Allah jangan curi itu, berikan kepada perbendaharaan jemaat dimana kamu berada. 2. Perpuluhan bukan hak atau milik kita (semua kita apa pendeta, penatua, anggota jemaat) yang memiliki penghasilan harus mengembalikan 10% kepada Tuhan. Itu perintah Allah bukan perintah manusia. 3. Allah tidak meminta lebih dari 10% atau kurang dari 10%, ikuti seperti yang diperintahkannya. Lebih atau kurang dari 10% mengartikan bukan perpuluhan lagi (sepersepuluh dari pendapatan kita). Perpuluhan dipergunakan untuk para hamba Tuhan melayani jemaat, mengabarkan Injil, yang berhubungan dengan pelayanan bukan untuk dana pembangunan Gereja. 4. Berilah Persembahan selain perpuluhan, persembahan adalah ungkapan sukur dan besarnya kasih kita kepada Tuhan .. tidak dibatasi seperti
Page 7
Edsi 221 – 17 Januari 2013 perpuluhan. Persembahan ini dipergunakan untuk kelancaran pelayanan pekerjaan Tuhan seperti, membangun Gereja, membayar sewa perbaktian, listrik, beli peralatan Gereja, biaya kostor Gereja dan operational Gereja. 5. Konsep perpuluhan didalam Alkitab dilakukan oleh Abraham, kemudian Yakup, Bangsa Israel dan Umat Kristen pada dewasa ini. semuanya untuk pekabaran firman Tuhan dan pelayanan menggembalakan jemaat Tuhan. 6. Tidak ada ayat didalam Alkitab untuk membatalkan perpuluhan setelah perjanjian Baru. Yesus tidak menyiadakan Perpuluhan dan persembahan… dia meneguhkannya karena itu perintah dari Yesus sendiri yang dikenal dengan raja Melkisedek. Ayat-ayat persembahan dan perpuluhan 1. Sebelum kita mulai mengeluarkan uang, kita haruslah menghormati Tuhan dengan memberikan bagianNya terlebih dahulu. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.” (Amsal 3:9) 2. Bagian manakah dari penghasilan kita yang Tuhan minta sebagai milikNya? Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohonpohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.” (Imamat 27:30) 3. Perpuluhan adalah cara untuk mengajar kita bahwa Allah adalah prioritas nomor satu di dalam hidup kita. "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu” (Ulangan 14 : 22-23) 4. Bagaimanakah perpuluhan digunakan pada masa lalu di Israel? Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan” (Bilangan 18: 21) 5. Kristus melegitimasikan perpuluhan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Matius 23:23)
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bagaimanakah Paulus mengatakan bahwa pelayanan Berita Kebenaran perlu ditunjang? Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. (1 Korintus 9 : 13-14) Pada dasar fundamental apakah kewajiban untuk membayar perpuluhan itu? Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur 24:1) “ Darimanakah asal kekayaan itu? Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini” (Ulangan 8:18), “ Selain dari perpuluhan, hal lain apakah yang diminta untuk kita bawa kehadapanNya? Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya!” (Mazmur 96:8) Tuhan mengatakan bahwa kita merampok Allah jika kita tidak memberikan perpuluhan dan persembahan kita. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Maleakhi 3:8) Bagaimanakah anjuran Tuhan bagi kita untuk menguji berkat-berkat yang Ia janjikan? Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan” (Maleakhi 3:10) Berikan dengan hati yang penuh suka cita, karena engkau ingin menyenangkan Tuhan. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (II Korintus 9:7) Tuhan mengatakan bahwa pemberianmu haruslah merefleksikan dengan sejujurnya apa yang telah diberikan kepadamu. Tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." (Ulangan 16:17) ***
Page 8
Edsi 221 – 17 Januari 2013
Inpirational Story
Pembeli Istimewa Oleh: Bredly Sampouw
P
ada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli Manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu sederhana di tokonya yang mewah dan bergensi itu. Karena itu, dengan terburu-buru, ia membungkus Manju itu. Namun, belum lagi ia sempat menyerahkan Manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik toko dan berseru, “Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya.” Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis. Si pengemis memberikan uangnya untuk membayar, sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, “Terimakasi atas kunjungan Anda.” Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya kepada pemilik toko, “Mengapa harus Anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu kepada pelanggan mana pun. Selama ini, saya dan kasirlah yang melayani pembeli.” Si pemilik toko itu berkata, “Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang adalah pelanggan biasa, tapi kali ini lain.” “Mengapa lain?” tanya pelayan. “Hampir semua pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Namun, orang tadi pasti sudah begitu merindukan Manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan Manju itu. Saya tahu, Manju itu sangat penting baginya. Karena itu, saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya, “ demikian penjelasan sang pemilik toko. Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita Electric yang terkemuka itu, menutup cerita tadi dengan renungan
bahwa setiap pelanggan berhak mendapatkan penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh gengsi pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita, dan disinilah ia harus meletakkan nilainya.
Inspirasi Untuk Direnungkan : Berapa banyak di antara kita yang masih menilai orang berdasarkan penampilan dan bukan jati dirinya? Bagaimana perasaan kita jika kita diperlakukan seperti itu? Mari belajar menghargai dan menghormati orang bukan dari yang ia punyai, melainkan siapa dirinya di hadapan Tuhan. Untuk Dilakukan : “Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata Tuhan, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan.” 1 Samuel 26 : 24 Orang sering menilai sesama berdasarkan seberapa banyak uang yang ia keluarkan, tetapi Tuhan menilai kita berdasarkan cara kita mengelola uang kita. Mari praktekkan cara kita menerima sesama dengan tidak memandang rupa, penampilan, harta dan jabatan tetapi dihadapan tuhan semua sama. Karena itu layanilah sesama dengan tanpa melihat penampilan, materi ataupun apa saja yang menurut penilain kita, karena dengan berbuat demikian berarti kita membeda-bedakan, disatu segi memang perlu membedakan tetapi didalam pelayanan maka istilah dalam ilmu Marketing “ Customer is a King” berlaku juga kepada orang lain. Didalam tugas kita keseharian sering kita didatangi orang dengan bermacam-macam penampilan, watak dan tempramen yang berbeda. Tetapi jika kita perlakukan sesama dengan hati yang senang, tanpa ada prejudis niscaya klak kita menjadi berkat buat dia. “Torang samua basudara”.***
Page 9
Edisi 220– 11 Januari 2013
Huss dan Jerome Ellen G. White
Lanjutan ..... Jerome berusaha untuk mendiamkan suara hati nuraninya dan melepaskan diri dari kebinasannya. Akan tetapi didalam keterasingannya di penjara bawah tanah ia melihat lebih jelas apa yang telah dilakukannya. Ia memikirkan keberanian dan kesetiaan Huss, bertolak belakang dengan penyangkalannya akan kebenaran itu. Ia memikirkan Tuhannya yang kepada Nya ia telah berjanji untuk melayani, dan demi kepentingannya sendiri bersedia menanggung kematian di kayu salib. Sebelum menarik kembali pernyataannya ia memperoleh penghiburan atas semua penderitaannya, dan kepastian memperoleh kasih Allah. Tetapi sekarang, penyesalan yang dalam dan keragu raguan menyiksa jiwanya. Ia tahu bahwa masih banyak penarikan pernyataan yang harus dilakukannya sebelum ia berdamai dengan Roma. Jalan yang sekarang ia lalui bisa berakhir hanya dengan kemurtadan penuh. Akhirnya ia membuat keputusan: ia tidak akan menyangkal Tuhannya hanya untuk kelepasan sementara dari penderitaan. Kemudian ia dibawa kembali menghadap konsili.Penyerahannya belum memuaskan para hakimnya. Kehausan mereka akan darah yang dirangsang oleh kematian Huss, mendesak mereka untuk mendapatkan korban baru. Hanya dengan penyerahan tanpa syarat kebenaran itu Jerome dapat mempertahankan hidupnya. Tetapi ia telah menetapkan untuk berpegang pada imannya, dan mengikuti jejak saudara martirnya Huss ke pembakaran. Ia membatalkan penarikan pernyataannya yang sebelumnya. Dan sebagai seorang yang sedang sekarat, dengan sungguh sungguh ia memohon kesempatan untuk memberikan pembelaannya. Takut akan pengaruh kata katanya, para pejabat tinggi gereja bertahan agar ia hanya menguatkan atau menolak kebenaran tuduhan yang dituduhkan kepadanya. Jerome memprotes perlakuan yang begitu kejam dan tidak adil. "Kamu telah menutup saya di penjara yang mengerikan selama tiga ratus empat puluh hari," katanya, "di tengah tengah kekotoran, di dalam ruangan yang pengap dan bau busuk, dan dimana sangat kekurangan segala
Bejana Advent Indonesia Timur
sesuatu. Dan sekarang kamu membawa saya menghadap dan mendengarkan musuh musuhku , tetapi kamu tidak mau mendengarkan aku . . . . Jikalau kamu benar benar orang bijaksana dan terang dunia ini, hati hatilah jangan berdosa kepada keadilan. Bagiku, aku hanya seorang manusia yang lemah. Hidupku tidak begitu penting. Dan bilamana saya menghimbau kamu agar jangan mengucapkan satupun kalimat yang tidak adil, saya bukan berkata kata untuk diriku, tetapi untuk kamu." Bonnechose, Vol. II, pp. 146, 147. Akhirnya permohonannya disetujui. Dihadapan hakimnya Jerome berlutut dan berdoa agar Roh ilahi dapat kiranya menguasai pikirannya dan kata katanya, agar ia dapat berbicara dengan tidak bertentangan dengan kebenaran atau yang tidak menghormati Tuhannya. Baginya pada hari itu telah digenapi janji Allah kepada murid murid yang pertama itu: "Karena Aku kamu akan digiring kemuka penguasa penguasa dan raja raja . . . . Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang kamu harus katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang berkata kata di dalam kamu " (Matius 10:18 20.). Kata kata Jerome menimbulkan keheranan dan kekaguman juga kepada musuh musuhnya. Karena sepanjang tahun ia telah dikurung di dalam penjara bawah tanah, ia tidak bisa membaca bahkan melihat. Ia menanggung penderitaan fisik yang berat dan kecemasan mental. Namun argumen argumennya disampaikan dengan begitu jelas dan dengan kuasa seolah olah ia tidak pernah mengalami gangguan kesempatan belajar. Ia menunjukkan kepada para pendengarnya barisan panjang orang orang kudus yang telah dihukum oleh hakim hakim yang tidak adil. Hampir di setiap generasi terdapat orang orang yang, sementara berusaha mengangkat derajat orang orang pada zamannya, telah dipersalahkan dan dibuang, tetapi yang dikemudian hari ternyata berhak mendapat kehormatan. Kristus sendiri telah dihukum sebagai penjahat oleh pengadilan yang tidak adil. Pada waktu Jerome menarik kembali pernyataannya, ia setuju dengan keputusan pengadilan yang menghukukm mati Huss. Tetapi sekarang ia menyatakan pertobatannya, dan bersaksi mengenai ketidak bersalahan dan kesalehan orang yang mati syahid itu. "Saya mengenal dia sejak masa kanak kanaknya," katanya. "Ia adalah orang yang paling baik, jujur
Page 10
Edisi 220– 11 Januari 2013 dan saleh. Ia telah dihukum walaupun ia tidak bersalah . . . . Saya juga, saya sudah sedia untuk mati. Saya tidak akan mundur menghadapi siksaan yang telah disediakan bagiku oleh musuh musuhku dan para saksi palsu. Pada suatu hari kelak, mereka akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan tipuan mereka di hadirat Allah yang maha agung, yang tak seorangpun bisa menipu." Bonnechose, Vol. II, p. 151. Dalam penyesalan dirinya sendiri karena menyangkal kebenaran, Jerome selanjutnya berkata, "Dari semua dosa yang aku lakukan sejak masa mudaku, tidak ada yang lebih berat membebani pikiranku dan yang menyebabkanku begitu sangat menyesal, daripada apa yang kulakukan di tempat celaka ini, pada waktu aku menyetujui keputusan yang tidak adil yang dijatuhkan kepada Wycliffe, dan kepada syuhada saleh John Huss, tuanku dan sahabatku. Ya! Aku mengakuinya dari dalam hatiku, dan menyatakan dengan kengerian bahwa aku merasa malu dan takut pada waktu saya mempersalahkan ajaran ajaran mereka oleh karena takut mati. Oleh sebab itu, aku memohon . . . Allah Mahakuasa sudi mengampuni aku dari dosa dosaku, terutama yang satu ini, yang paling mengerikan dari semua." Sambil menunjuk kepada hakimnya, ia berkata dengan tegas, "Kamu telah mempersalahkan Wycliffe dan John Huss, bukan karena menggoncangkan doktrin gereja, tetapi hanya oleh karena mengutuk kejahatan yang dilakukan para pendeta kesombongan dan keangkuhan mereka, dan semua kebusukan para pejabat tinggi gereja dan para imam. Hal hal yang mereka sudah kuatkan, yang tidak dapat dibantah lagi, aku juga berpikir dan mengatakan demikian, seperti mereka." Kata katanya disela. Para pejabat tinggi gereja gemetar dalam kemarahannya, dan berteriak, "Bukti bukti apa lagi yang diperlukan? Kita telah melihat dengan mata kepala kita sendiri seorang bida'ah yang keras kepala!" Tanpa terpengaruh oleh keributan itu, Jerome menyerukan, "Apa? Apakah kamu menyangka aku takut mati? Kamu telah mengurung aku dipenjara bawah tanah yang mengerikan setahun penuh, yang lebih mengerikan dari kematian itu sendiri. Kamu telah memperlakukan saya lebih buruk dari orang orang Turki, Yahudi atau orang kafir. Dan dagingku sebenarnya telah membusuk dan terlepas dari tulang tulangku selagi aku masih hidup. Namun begitu, saya tidak mengeluh, karena ratap tangis akan menyakitkan hati dan jiwa. Tetapi aku tak dapat mengutarakan keherananku atas kebiadaban besar seperti itu terhadap seorang Kristen." Bonnechose, Vo. II, pp. 151 153. Sekali lagi topan amarah menolak, dan Jerome dilarikan kepenjara. Namun ada beberapa orang di dalam mahkamah yang sangat terkesan dengan kata kata Jerome, dan yang ingin untuk meyelamatkan nyawanya. Ia dikunjungi oleh para pejabat tinggi gereja dan mendorongnya untuk menyerahkan dirinya kepada konsili. Hari depan yang paling gemilang telah ditawarkan kepadanya sebagai imbalannya jika ia meninggalkan perlawanannya kepada Roma. Tetapi seperti Tuhannya pada waktu ditawarkan kemuliaan dunia, Jerome tetap teguh menolak.
Bejana Advent Indonesia Timur
"Butikanlah kepadaku dari Alkitab bahwa aku ini salah," katanya, "dan aku akan meninggalkannya untuk selama lamanya." "Alkitab!" seru seorang yang mencobainya, "apakah semuanya harus diadili oleh Alkitab? Siapa yang bisa mengertinya sampai gereja menafsirkannya? "Apakah tradisi manusia lebih layak untuk dipercaya daripada Injil Juru Selamat kita?" jawab Jerome. " Paulus tidak menasihatkan orang orang yang dikirimi surat untuk mendengarkan tradisi manusia, tetapi katanya, 'Selidiklah Alkitab.'" "Bida'ah!" teriak seseorang, "Saya menyesal telah membujuk engkau begitu lama. Saya melihat bahwa engkau telah didorong oleh Setan." Wylie, b. 3, ch. 10. Tidak lama kemudian keputusan hukuman mati dijatuhkan kepadanya. Ia dituntun ke tempat yang sama dimana Huss menyerahkan nyawanya. Sepanjang jalan ia menyanyi, wajahnya bercahaya penuh sukacita dan kedamaian. Pandangannya tertuju kepada Kristus, dan baginya kematian telah kehilangan kengeriannya. Pada waktu petugas, yang hampir menyalakan onggokan kayu api, berjalan dibelakangnya, syuhada itu berkata, "Majulah dengan berani, taruhlah api itu diwajahku. Kalau saya takut saya tidak akan berada di sini." Kata katanya yang terakhir yang diucapkan sementara nyala api membesar disekelilingnya adalah sebuah doa, "Tuhan Yang Mahakuasa," katanya, "kasihanilah aku, dan ampunilah dosa dosaku, karena Engkau tahu, aku selalu mencintai kebenaran Mu." Bonnechose, Vol II, p. 168. Suaranya lenyap, tetapi bibirnya tetap komat kamit berdoa. Setelah api membakar seluruh tubuhnya, abu syuhada itu bersama tanah tempatnya, dikumpulkan dan, seperti abu jenazah Huss, dibuangkan ke Sungai Rhine. Demikianlah binasa para pembawa terang Allah yang setia. Tetapi terang kebenaran yang disiarkan mereka, terang teladan keperkasaan mereka tidak bisa dipadamkan. Bagaikan manusia yang paling kuat berusaha menahan peredaran matahari agar matahari fajar tidak menyingsing, tetapi bagaimanapun juga, fajar tetap terbit bagi dunia. Pelaksanaan hukuman mati Huss telah menyulut api kemarahan dan kengerian di Bohemia. Hal itu dirasakan segenap bangsa itu, bahwa ia telah menjadi mangsa kebencian para imam dan pengkhianatan kaisar. Ia dinyatakan sebagai seorang guru kebenaran yang setia, dan konsili yang memutuskan hukuman mati itu dituduh bersalah sebagai pembunuh. Ajaran ajaran Huss sekarang menarik perhatian orang lebih banyak daripada sebelumnya. Atas perintah kepausan tulisan tulisan Wycliffe telah dibakar. Tetapi yang lolos dari pemusnahan sekarang dibawa keluar dari tempat persembunyiannya dan dipelajari bersama Alkitab, atau bagian bagiannya yang bisa didapat. Dan banyaklah yang dituntun menerima iman yang diperbaharui itu. bersambung ….
Page 11
Edisi 220– 11 Januari 2013 Pak Tani tak mau kehilangan kesempatan yang baik di saat hujan membasahi bumi, ia menyiapkan segala sesuatu dengan sabar, ia mengetahui sebab jika saat musim kemarau tiba nanti, Tanaman yang telah ia tanam akan tumbuh dan siap untuk di panen. Setelah beberapa bulan berlalu tanaman-tanaman itu pun siap untuk di panen, Pak Tani telah menggunakan kesempatannya untuk menanam dan saat ini ia pun menikmati hasil jerih payahnya.
Cerita Untuk Anak-anak
Kesabaran Seorang Petani Oleh: Max Kaway
Tanaman yang ia miliki ia pun membagikan kepada orang lain yang tidak memiliki kesempatan seperti dirinya. Ia merasa bahagia karena telah membagikan hasilnya kepada orang lain yang tidak memiliki keasempatan seperti dia. Ia pun tersenyum mengucap syukur kepada Tuhan oleh karena berkat yang telah diberikan kepadanya, ia juga berterima kasih karena Tuhan telah memberikan hujan dan juga kemarau, karena setiap saat ia dapat menikmatinya, Pak Tani tidak bersungut-sungut dalam pekerjaannya walaupun sekecil itu, ia selalu sabar walaupun musim kemarau atau musim hujan, karena Pak Tani akan menanam dan akan memiliki hasilnya. Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin di beri kelimpahan. Amsal 13:4
Artikel Rohani
D
i suatu sore, di musim kemarau, Pak Tani berjalan pulang kerumah, ia baru saja bekerja di ladangnya, ia menyusuri lembah, padang rumput yang luas, disana juga terdapat pepohonan bambu yang merunduk seakan-akan meminta hujan memberikan air kepada tumbu-tumbuhan ini Setiap pagi Pak Tani melangkah keluar rumah dan melihat ke langit, tetapi tidak ada awan, dan setiap malam sebelum pergi tidur dia melihat lagi ke angkasa apakah ada sekolompok awan kecil yang akan memberikan hujan nanti di pagi hari, tapi tak ada hujan di pagi hari. Pada suatu pagi di hari-hari berikutnya Pak Tani mendengar sesuatu berbunyi di atas atap rumahnya, ia cepat berlari ke luar untuk melihat kalau-kalau ada air hujan yang turun membasahi bumi, ia coba meregangkan tangannya untuk merasakan kalau ada rintik air hujan dan benar hujan pun turun.
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur
MENGANTISIPASI MASA KESUKARAN BESAR:
INDIVIDU-INDIVIDU DAN KOMUNITAS PENDOA DI AKHIR ZAMAN lanjutan …..
Setelah beberapa hari kemudian hujan terus membasahi bumi, tanah mulai menjadi lembek untuk ditanami. Pada hari berikutnya Pak Tani bangun pagi-pagi dan menarik kerbaunya ke ladang, setelah membajak ladangnya, dia mulai menanam berbagai tanaman, sayur-sayuran dan buah-buahan,
Bejana Advent Indonesia Timur
Penyesatan Setan Melalui Pemanjaan Nafsu Birahi. Paling tidak paham ini terobsesi dengan ajaran “hukum kasih,” menurut mereka, “Bukankah Allah kita adalah Allah yang mengampuni?” Tidak apa-apa kok, yang penting saling
Page 12
Edisi 220– 11 Januari 2013 mencintai,„kan tidak ada yang lihat, lagi pula bukankah Yesus mengajarkan orang Kristen tentang perintah baru supaya saling mengungkapkan kasih satu sama lain? (Mereka mencoba mengutip Yohanes 13:34). Mereka lupa bahwa kasih yang dianut mereka adalah kasih eros (kasih hawa nafsu lawan jenis) sedangkan kasih yang diajarkan oleh Kristus termasuk lewat rasul Paulus adalah kasih agape (kasih ilahi). Jadi saat ini anggota-anggota gereja MAHK terus diterpa dengan pengaruh sekularisme yang menganggap remeh praktek perselingkuhan dan kohabitation sebagai upaya penyesatan Setan untuk menurunkan standar Allah yang diberlakukan kepada manusia melalui hukum-hukum-Nya khususnya hokum ke-7. Menurut Pdt. Richard M. Davidson, Ph.D yakni salah seorang guru besar di Perjanjian Lama dan Hermeneutika, di Seminari, Andrews University, Berrien Springs, Michigan, USA milik GMAHK, menuliskan artikelnya berjudul “Does Marriage Still Matter?” diterbitkan oleh BRI bulan Juli 2009 bahwa di banyak masyarakat pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita dilihat sebagai sebuah opsi, dengan beberapa pertimbangan kohabitasi menjadi satu alternatif yang beralasan. Kohabitasi boleh didefinisikan sebagai satu hubungan emosional seksual “di dalam mana dua orang lawan jenis yang tak menikah berbagi satu fasilitas hidup tanpa satu kontrak legal.”1Pada tahun 1960 kurang dari setengah juta pasangan Amerika sedang berkohabitasi; tetapi menjelang tahun 2000, jumlah tersebut bertambah lebih dari pada 1000 %, lebih dari 9,7 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan satu pasangan berbeda jenis yang tak menikah (8.2 % dari semua pasangan orang Amerika).2Lebih dari dua per tiga dari pasangan menikah Amerika Serikat saat ini mengatakan bahwa mereka sudah hidup bersama sebelum menikah. 3Kohabitasi bahkan lebih lazim di beberapa tempat seperti di Canada, negara-negara Skandinavia, dan Prancis.4 Suatu ketika hampir secara universal mengutuk kohabitasi, namun sebagian besar kehilangan makna cacatnya dan itu sudah menjadi praktek yang 1 Charles Lee Cole, “Cohabitation in Social Context,” in Marriage and Alternatives: Exploring Intimate Relationships (ed. Roger W. Libby and Robert N. Whitehurst; Glenview, Ill.: Scott-Foresman, 1977), 67. Dikutip dalam artikel Richard M. Davidson, “Does Marriage Still Matter?”, hlm. 1 2 Pamela J. Smock and Sanjiv Gupta, “Cohabitation in Contemporary North America,” in Just Living Together: Implications of Cohabitation on Families, Children, and Social Policy (ed. Alan Booth and Ann C. Crouter; Mahwah, N.J.: Erlbaum Associates, 2002), 55; Census 2000 Special Reports, “Married Couple and Unmarried-Partner Households: 2000,” 2 (cited 5 May 2009); online: http://www.census.gov/prod/2003pubs/censr-5.pdf. . Dikutip dalam artikel Richard M. Davidson, “Does Marriage Still Matter?”, hlm. 1. 3 Dikutip dari Marie Hartwell-Walker, “Cohabitation: Issues that Affect Intimacy,” 8 April 2008, n.p. (cited 5 May 2009); online: http://www.psychcentral.com/lib/2008/cohabitation-issues-that-affectintimacy/. . Dikutip dalam artikel Richard M. Davidson, “Does Marriage Still Matter?”, hlm. 1. 4 Anne-Marie Ambert, “Cohabitation and Marriage: How are They Related” (Contemporary Family Trends; The Vanier Institute of the Family, September 2005), 7 (cited 5 May 2009); online: http://www.vifamily.ca/library/cft/cohabitation.html. Dikutip dalam artikel Richard M. Davidson, “Does Marriage Still Matter?”, hlm. 1.
Bejana Advent Indonesia Timur
umum di hampir semua negara Barat. Ada tiga jenis dasar kohabitasi, mencakup beragam alasan mengapa pasangan tak menikah hidup bersama-sama:51 1. kohabitasi sementara atau secara kebetulan, sebagai satu bentuk berpacaran; 2. kohabitasi sebagai satu “perjalanan percobaan” untuk pernikahan, untuk tes kecocokan dan / atau upaya memperkuat keamanan keuangan; dan 3. kohabitasi tenggang waktu lebih lama yang berfungsi sebagai satu pengganti bagi pernikahan. Di dalam gereja saat ini begitu banyak orang yang merasa sukar untuk mengalahkan dosa-dosa kesayangan padahal mereka sedang berada pda penipuan Setan yang merendahkan standar Allah melalui hukum-Nya yang berlaku di dalam kehidupan moral mereka. Satu hal yang buruk bahwa dosa yang dulunya sangat dibenci sekarang tidak. Ada perilaku-perilaku yang dulunya dianggap tabu di dalam gereja, namun saat ini tidak lagi. Saat ini berita lagi santer di kalangan GMAHK bahwa ada beberapa uni konfrens di satu divisi yang hendak mendesak General Confence untuk menerima pernikahan sesama jenis di dalam gereja. Hal ini sudah tidak mengherankan karena kondisi ini sudah dinubuatkan Yesus dalam Matius 24 dan 2 Timotius 3 dan Roma pasal 1 bahwa dia akhir zaman kejahatan dan pelecehan seksual akan semakin menjadi-jadi bahkan akan memasuki gereja. Pelecehan seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis semuanya sudah diamarkan oleh Alkitab. Salah satu kecenderungan yang sedang terjadi di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat adalah kondisi sekularisme yang merajalela sedang memasuki gereja dimana secara literalsedang menggenapi perkataan Paulus bahwa manusia pada hari-hari terakhir “akan mencintai dirinya sendiri, akan membual dan menyombongkan dirinya….lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya” (2 Timotius 3:2, 3, 4). Paulus menandaskan untuk menjauhi mereka (lihat ayat 4). Secara sekuler dan sipil, pernikahan sesama jenis baik lesbian maupun gay telah mulai diakui secara resmi pada tahun 1993 melalui kebijakan dari pemerintah Amerika Serikat, di masa pemerintahan presiden Bill Clinton. Pada bulan November 2003 Mahkamah Tertinggi Pengadilan Massachusetts, memutuskan pasangan gay untuk menikah di bawah undang-undang negara. Pada bulan Februari 2004 pengadilan mengklarifikasi aturannya, mengatakan bahwa persatuan-persatuan sipil tidak cukup dan satu-satunya pernikahan yang bertemu dengan kriterianya adalah hak-hak yang sama bagi para gay. Pengadilan sipil Amerika Serikat
5 Lihat Judith K. Balswick and Jack O. Balswick, Authentic Human Sexuality: An Integrated Approach (Downers Grove, Ill.: InterVarsity, 1999), 130-134. Dikutip dalam Richard M. Davidson, “Does Marriage Still Matter?”, hlm. 1.
Page 13
Edisi 220– 11 Januari 2013 memutuskan: “sejarah bangsa kita sudah mendemonstrasikan bahwa berpisah jarang, jika pernah, sama,” di dalam meneguhkan bahwa homoseksual diberikan hak-hak yang sama dengan pernikahan dari jenis kelamin berbeda. Pada tanggal 17 Mei 2004, pernikahan sesama jenis menjadi legal di Massachusetts, dan para petinggi negara bagian itu mulai mengawinkan pasangan gay. Para anggota dewan perwakilan rakyat mengambil sumpah untuk mengamandemen undangundang negara bagian yang melarang pernikahan gay tetapi membiarkan persatuan-persatuan sipil. Amandemen tersebut harus menuntut persetujuan pemilih dan masih dimana perkawinan antara individu sesama jenis tersebut memang baru diakui disahkan oleh undang-undang di beberapa negara bagian di Amerika. Pada tahun 2003 gereja Episkopal Amerika Serikat meneguhkan secara terbuka seorang uskup gay di New Hampshire, selaku uskup gay pertama di gereja Amerika Serikat.6 Jadi secara jelas bahwa kegiatan homoseksualitas tak terpisahkan dari sekularisme dan imoralitas sebagaimana yang disebutkan Paulus dalam bahwa di akhir jaman ada orang-orang yang “lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah” (lihat kembali 2 Tim. 3:4, 6). Kondisi dan praktek homoseksualitas ini semakin lama semakin berani dan menyebar ke seluruh dunia dan memasuki gereja-gereja sehingga saatnya akan tiba bahwa para pemimpin rohani di jemaat apakah pendeta, ketua atau diakon-diakon dituntut dedikasi dan komitmen penggembalaan. Komitmen mereka benar-benar memerlukan doa-doa dan puasa dari setiap individu atau komunitas pendoa di akhir zaman untuk mengokohkan prinsip-prinsip pelayanan kesabaran dan kasih serta ketegasan dalam menjauhkan anggota-anggota jemaat dari berbagai-bagai arus sekularisme yang tidak berdasarkan dan berpadanan dengan standard Allah melalui hukum-Nya sesuai dan tidak sesuai prinsip-prinsip Kitab Suci.
Club SUSUNAN ACARA UPACARA
Oleh: MG Osvald Tarorah, Direktur Klub Adventurer dan Pathfinder Taman Harapan 2010 - 2011
D
alam berbagai kegiatan, Klub Adventurer dan Pathfinder serta para Pembina wajib untuk mengikuti tata-cara upacara. Apakah di dalam atau di luar ruangan. Di bawah ini adalah Susunan Acara Upacara Klub yang biasanya dilaksanakan pada setiap Sabat sebelum pelaksanaan kelas. Beberapa bagian mungkin dapat saja dirubah sesuai kebutuhan dan kondisi di masing-masing tempat.
6
Lihat "Homosexuality." Microsoft® Student 2008 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2007.
Bejana Advent Indonesia Timur
SUSUNAN ACARA UPACARA 1. Kapten Regu dibantu oleh Pembina mempersiapkan anggota regunya masing-masing. 2. Pemimpin Upacara menyiapkan seluruh barisan regu peserta upacara. 3. Perikasa kerapihan oleh petugas yang ditunjuk. 4. Menyanyikan lagu Mars Pathfinder dan Adventurer oleh petugas yang ditunjuk. 5. Ayat hafalan dan doa oleh petugas yang ditunjuk. 6. Perjanjian dan Peraturan oleh petugas Adventurer dan Pathfinder yang telah ditunjuk sesuai jadwal.
Page 14
Edisi 220– 11 Januari 2013 7. Sebelum amanat penghormatan kepada Master Guide yang akan membawakan amanat, dipimpin oleh pemimpin upacara, setelah hormat, barisan di istirahatkan 8. Amanat oleh Master Guide atau Pembina yang telah ditunjuk 9. Sesudah amanat penghormatan kembali dipimpin oleh pemimpin upacara. Setelah penghormatan, Master Guide yang membawakan amanat dipersilahkan kembali ke tempat semula 10. Pengumuman oleh Direktur atau Wakil Direktur 11. Pisah menuju ke kelas masing-masing. Tanpa penghormatan umum balik kanan bubar jalan, dipimpin oleh pemimpin upacara. 12. Kapten Regu dibantu oleh Pembina mempersiapkan anggota regunya masing-masing 13. Pemimpin Upacara menyiapkan seluruh barisan regu peserta upacara 14. Perikasa kerapihan oleh petugas yang ditunjuk 15. Menyanyikan lagu Mars Pathfinder dan Adventurer oleh petugas yang ditunjuk 16. Ayat hafalan dan doa oleh petugas yang ditunjuk 17. Perjanjian dan Peraturan oleh petugas Adventurer dan Pathfinder yang ditunjuk sesuai jadwal 18. Sebelum amanat penghormatan kepada Master Guide yang akan membawakan amanat, dipimpin oleh pemimpin upacara, setelah hormat, barisan di istirahatkan 19. Amanat oleh yang telah ditunjuk 20. Sesudah amanat penghormatan kembali dipimpin oleh pemimpin upacara. Setelah penghormatan, Master Guide yang membawakan amanat dipersilahkan kembali ke tempat semula 21. Pengumuman oleh Direktur atau Wakil Direktur 22. Pisah menuju ke kelas masing-masing. Tanpa penghormatan umum balik kanan bubar jalan, dipimpin oleh pemimpin upacara.
Ragam
Masyarakat Lobong Yang Mudah Mendapat Dan Mudah Memberi
Oleh: Ellen G Y Manueke
K
ekayaan tanah dan air di seputaran kota Kotamobagu tidak diragukan lagi. Air jernih mengalir sampai jauh sementara di sekitarnya tumbuh aneka tanaman dengan mudahnya, memberikan suplai makanan bagi masyarakat setempat.
Bejana Advent Indonesia Timur
Desa Lobong, sekitar setengah jam dicapai dari pusat Kota Kotamobagu, merupakan tempat dihasilkannya jutaan nenas bercitarasa unik bagi masyarakat Sulawesi Utara dan sekitarnya setiap tahunnya. Di tanah Lobong yang berkapur, tanaman nenas tumbuh dengan mudahnya dan menghasilkan buah nenas yang amat nikmat. Penduduk Sulawesi Utara sudah tahu benar bahwa Nenas Kota (Kotamobagu-red) itu manis dan bercitarasa istimewa, itulah nenas yang dihasilkan dari desa Lobong. Kemudahan dari mendapatkan buah nenas yang enak, nampaknya juga menyatu dalam perilaku masyarakat seharihari yang mudah memberikan pertolongan.
Rabu petang(16/1), terjadi kecelakaan di jalan raya Lobong. Seorang pengendara sepeda motor tergeletak tak berdaya, hampir digilas sebuah mobil minibus. Tidak jelas bagaimana kronologisnya, yang pasti begitu penduduk melihat peristiwa naas itu, segenap kampung langsung gempar. Para pria kampung dengan tanggap mengulurkan tangan menolong korban. Sebuah mobil ladbak terbuka yang menuju Kotamobagu dihadang mereka untuk dapat membawa korban ke Rumah Sakit terdekat. Bergerombol mereka mengantar sang korban agar segera mendapatkan bantuan medis. “Mereka menolong dengan tulus, tanpa berpikir bahwa mereka tidak membawa uang transport untuk kembali ke Lobong, yang penting korban dapat ditolong segera,” ungkap salah seorang pria Kotamobagu yang lama tinggal di Manado. Masyarakat beruntung yang mendapatkan tanah subur ternyata tulus dalam membagikan keuntungan yang dinikmati kepada yang tidak beruntung. Mudah mendapat, mudah pula memberi, menjadi perilaku masyarakat desa Lobong dalam kehidupan sehari-hari.
Bersambung ke Buletin BAIT Bagian II
Page 15