Berita Utama Prinsip dan Hakikat E-Learning Liputan Khusus Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) Di Makassar
Profil Ade Hidayat, S.T.
2 4 12
EDISI XV
JUNI 2016
EDITORIAL Berita Utama Prinsip dan Hakikat E-Learning
Penanggung Jawab Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara
Liputan Khusus Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) Di Makassar
2 4
Pemimpin Redaksi: Kepala Bidang Program dan Kerjasama
Editor:
Profil Ade Hidayat, S.T.
12
Rachmat Saleh
Tim Redaksi Bambang Priyatna Wijaya Wien Evayanti Ahmad Helmi Yudiana Hadiyat Agus Sukarji Ibrahim Priyana Hardjawidjaksana Tri Handajani Sutrisna Juanianita Puspitasari Adil Samana Irma Yanti Arief Eka Putra
Distribusi Pusdiklat Minerba
Jejaring Kerjasama 10th Asia Pacific Economic Cooperation Mining Task Force Meeting (APEC MTF) dan APEC MTF Executive Dialogue on Mining
Sudut Bimtek Media dan Jurnalistik di Surabaya
Tahukah Anda
Kurma
16 20 28
Produksi Kreasinergi
Alamat Redaksi Telp : 022‐6076756 Fax : 022‐6035506 Pusdiklat Mineral dan Batubara Jl. Jendral Sudirman No 623 Bandung, Indonesia info@pusdiklat‐minerba.esdm.go.id
Be-Pas Machu Pichu Warisan Peradaban Inka Untuk Dunia
Galeri
30 32
Salah satu kebutuhan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah pendidikan dan pelatihan. Bila memperhatikan kondisi geografi, sosial‐ekonomi, dan keberagaman budaya Indonesia, maka cara‐cara pemecahan secara tradisional dan konvensional tak lagi memadai.
D
i era global ini, setuju atau tidak, mau tidak mau, segala hal akan berhubungan dengan teknologi, khususnya teknologi informasi. Pasalnya, perkembangan teknologi memang telah memengaruhi segala aspek kehidupan manusia sehari‐hari. Lantaran itu, ”gagap” teknologi sebaiknya tak lagi ada. Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa siapa yang lambat menguasai informasi, maka terlambat pula memperoleh kesempatan untuk maju. Perkembangan teknologi internet juga memberi nuansa baru dalam sistem pendidikan dan pelatihan jarak jauh hingga lebih terbuka. Sistem pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan electronic learning (e‐learning), Web‐Based Training (WBT), atau kadang disebut Web‐Based Education(WBE), kampus maya (Virtual camous), m‐learning (mobile learning) dan lain‐lain sudah mulai berkembang luas. Dengan demikian, belajar jarak jauh dan pendidikan terbuka/jarak jauh yang menggunakan aplikasi e‐learning akan menjadi pelopor memasuki dekade baru. Aplikasi E‐learning bukanlah sekadar bermain dan berselancar di dunia maya. Tak melulu klik sana‐sini untuk berpindah dari satu situs ke lainnya. Aplikasi ini memungkinkan penggunanya berlatih, mencerna, menjawab pertanyaan, menemukan, dan menyebabkan dirinya berubah menjadi lebih cerdas, dan dapat belajar lebih banyak lagi. Salam editorial.
BERITA UTAMA
edisi ke XV | 2016
Prinsip dan Hakikat
E-Learning Sebelum e‐learning lahir, Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Assisted Learning (CAL) sudah lebih dulu dikenal. Media yang digunakan berupa disket, PC (personal computer) atau komputer mainframe yang diakses melalui work station lokal.
A
walnya, CAI dan CAL diarahkan untuk menggantikan peran pengajar. Sayangnya, hal itu tidak berhasil lantaran keterbatasan komputer. Di antaranya komputer tidak mampu memberikan interaksi sosial yang maksimal, sehingga kedua konsep itu dikombinasikan dengan pengajar. Setelah komputer terhubung ke jaringan (kini bahkan internet), istilahnya bergeser menjadi e‐ learning. Di situlah terjadi perubahan paradigma dari teaching menjadi learning. Dengan demikian, pemanfaatan e‐Learning berpusat pada kegiatan belajar, bukan mengajar. Banyak para ahli yang mendefinisikan e‐learning sesuai sudut pandangnya. Beberapa menafsirkan e‐learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan teknologi elektronik (radio, televisi, film, komputer, internet, dll). Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e‐ learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkannya sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e‐learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer. Melalui kegiatan ini akan diperoleh bahan belajar yang sesuai kebutuhan. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e‐learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sementara Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” dalam e‐learning merupakan istilah untuk segala teknologi yang mendukung usaha‐usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Secara lebih rinci, Rosenberg (2001) mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e‐learning, yaitu: 1. Bersifat jaringan yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Ini sangat penting sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolut. 2. E‐Learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bisa menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa
digolongkan sebagai e‐learning. 3. E ‐ L e a r n i n g te r fo ku s p a d a p a n d a n ga n pembelajaran yang paling luas. Pun sebagai solusi pembelajaran yang menggungguli paradigma tradisional dalam pelatihan. Uraian di atas menunjukkan bahwa dasar e‐Learning adalah pemanfaatan teknologi internet. E‐learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet atau penggabungan sistem pembelajaran (blended learning). Oleh karena itu, e‐Learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. Dalam pendidikan konvensional fungsi e‐Learning bukan untuk mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal ini Cisco (2001) menjelaskan filosofis e‐ Learning sebagai berikut: a. E‐Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online. b. E‐Learning menyediakan seperangkat alat yang
dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD‐ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. c. E‐Learning tidak berarti mengganti model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi pendidikan. E‐learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. Secara formal misalnya pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes yang telah diatur serta disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak‐pihak terkait (pengelola e‐learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya memiliki tingkat interaksi tinggi, dan bersifat wajib bagi karyawan sebuah perusahaan. Bisa juga merupakan Sumber : www.lpmp.wordpress.com pembelajaran jarak jauh yang dikelola universitas Bagaimana manajemen kelas, pembuatan d a n p e r u s a h a a n ‐ p e r u s a h a a n ( b i a s a nya materi atau konten, forum diskusi, sistem perusahaan konsultan) yang memang bergerak di penilaian (rapor), sistem ujian online dan bidang penyediaan jasa e‐learning untuk umum. segala fitur yang berhubungan dengan E‐learning bisa juga dilakukan secara informal manajemen proses belajar mengajar. Sistem dengan interaksi yang lebih sederhana. Sebut saja perangkat lunak tersebut sering disebut mailing list, e‐newsletter atau website pribadi, dengan Learning Management System (LMS). organisasi dan perusahaan yang ingin LMS banyak yang opensource sehingga bisa mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan dimanfaatkan dengan mudah dan murah untuk atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas. dibangun di perguruan tinggi dan pusdiklat. Komponen yang membentuk e‐learning adalah: 3. Konten e‐Learning 1. Infrastruktur e‐learning: Konten dan bahan ajar ada pada e‐learning Dapat berupa personal computer (PC), system (Learning Management System). j a r i n g a n k o m p u t e r, i n t e r n e t , d a n Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk perlengkapan multimedia. Termasuk di Multimedia‐based Content (konten berbentuk dalamnya peralatan teleconference apabila multimedia interaktif) atau Text‐based Content tersedia memberikan layanan synchronous (konten berbentuk teks seperti pada buku learning melalui teleconference. pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam 2. Sistem dan aplikasi e‐learning Learning Management System (LMS) sehingga Sistem perangkat lunak yang mem‐virtualisasi dapat dijalankan pembelajar kapanpun dan di proses belajar mengajar konvensional.
manapun. Dengan demikian prinsip dan hakikat e‐learning dalam nuansa pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan e‐learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian peserta diklat/pembelajar, serta komunikasi antara instruktur/pengajar/ penceramah dengan peserta diklat maupun antar peserta diklat /pembelajar sendiri. Dalam pelaksanakan aplikasi e‐Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar/instruktur yang membimbing, pembelajar yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar. (RS)
Sumber : www.auliya.blogspot.co.id
2
Info Pusdiklat Minerba
Info Pusdiklat Minerba
3
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke XV | 2016
KEGIATAN ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT (AKD)
FGD ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT
DI MAKASSAR
MANADO 8-10 Juni 2016
Penyelenggaraan kegiatan AKD bertujuan untuk menemukan kesenjangan kompetensi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang dapat ditingkatkan melalui diklat. Dengan ditemukannya kesenjangan kinerja dalam organisasi, dapat pula menemukan masalah yang disebabkan unsur‐unsur atau fungsi‐fungsi manajemen lainnya.
C
ontohnya, keterbatasan sarana, prasarana yang kurang mendukung, kurang tepatnya metode kerja, terbatasnya ketersediaan anggaran, perencanaan yang kurang matang, dll. Kegiatan analisis sangat penting untuk mendapat gambaran utuh tentang gap kompetensi di lingkungan perusahaan pertambangan, serta dinas energi dan sumber daya mineral di Indonesia. Analisis ini selanjutnya akan menjadi dasar penentuan jenis diklat yang harus diikuti para pegawainya dalam menutupi kesenjangan kompetensi yang ada. Tertutupinya gap kompetensi akan membuat seorang karyawan bekerja efektif dan efisien sesuai tugas dan fungsinya masing‐masing. Alhasil, ini dapat meningkatkan nilai organisasi tersebut. Sebagai nilai tambah, kegiatan AKD ini pun dapat meningkatkan efisiensi biaya organisasi,
4
Info Pusdiklat Minerba
dikarenakan pemenuhan kesenjangan kompetensi dilaksanakan sesuai kebutuhan organisasi. Dengan demikian tidak ada lagi pegawai yang mengikuti diklat secara sia‐sia. Kegiatan AKD Pusdiklat Minerba diselenggarakan di empat lokasi, yakni Palembang, Makassar, Pontianak, dan Manado. Makassar dipilih untuk mewakili area Indonesia bagian timur. Pelaksanaan AKD yang berlokasi di Hotel Novotel Makassar dilaksanakan pada 25‐27 Mei 2016. Kegiatan ini mendapat dukungan dari beberapa perusahaan pertambangan yang ada di sekitar Makassar, juga dari Instansi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Sulawesi Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner hasil rumusan Tim AKD Pusdiklat Minerba dan PT. Trainindo. Kuesioner diisi peserta Focus Group Discussion (FGD) yang berasal dari perusahaan pertambangan maupun ASN Pemda, berjumlah 20 orang. Kuesioner mencari data mengenai beberapa pengalaman dan kebutuhan peserta terhadap diklat di industri pertambangan. Sebut saja keselamatan dan kesehatan kerja (K3), komunikasi, motivasi berprestasi, perencanaan dan pengelolaan pekerjaan, pperencanaan dan pengembangan tambang, geologi/eksplorasi, lingkungan hidup, pengolahan dan pemurnian, reklamasi dan pascatambang, wawasan bisnis, peraturan perundangan, anggaran, dan pelaporan. Pengisian kuesioner mendapat bimbingan langsung bersamaan dengan FGD. Pembimbing merupakan fasilitator dari Pusdiklat Minerba dan PT. Trainindo. Setiap kelompok terdiri atas 5‐7 orang peserta dan satu fasilitator. Para peserta FGD berasal dari industri pertambangan dengan berbagai jenis komoditas tambang, antara lain:
P
bijih besi, kapur, dan marmer. Data yang diperoleh dari FGD ini nantinya akan direkapitulasi dan dianaliss untuk diketahui jenis diklat apa sebenarnya yang dibutuhkan di masa depan. Hal ini dapat berimbas pada variasi jenis diklat dan meningkatnya jumlah peserta diklat yang mendaftar ke Pusdiklat Minerba. (AA)
ada 8‐10 Juni 2016, bertempat di Hotel Novotel Manado, Jalan A.A Maramis Kayuwatu Kairagi II, Sulawesi Utara Pusdiklat Mineral dan Batubara mengadakan FGD AKD perusahaan pertambangan skala kecil dan menengah. Penyelenggaraan acara ini bekerja sama dengan Pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara dan dihadiri 23 orang dari perusahaan swasta dan tujuh orang dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Utara. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh para peserta dan panitia yang hadir. Setelah itu Panitia Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mengucapkan selamat datang kepada pihak Pusdiklat Minerba dan Para Peserta FGD AKD. Acara FGD AKD di Manado dibuka Kepala Bidang Program Dan Kerjasama mewakili Kapusdiklat Minerba ESDM. Manado merupakan tempat terakhir digelarnya FGD AKD. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulut yang diwakili Kepala UPT Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Ari Tangkudung, S.Sos. mengatakan bahwa kegiatan FGD AKD ini merupakan suatu kegiatan perencanaan bidang mineral dan batubara sebagai suatu proses menentukan sasaran. Selain itu juga mengidentifikasi kompetensi aktual untuk memenuhi kompetensi yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan dalam pertambangan secara profesional. Harapannya, diklat sesuai dengan sasaran baik jenis materi, maupun peserta yang terlibat. Tujuan dari FGD AKD ini untuk memperoleh masukan maupun informasi mengenai suatu permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik mengenai pertambangan, tentunya penyelesaiannya tentang masalah ini ditentukan setelah semua masukan diperoleh dan dianalisa. Ari juga mengucapkan selamat datang untuk peserta FGD AKD perusahaan pertambangan skala kecil dan menengah yang hadir dalam acara tersebut. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional hal ini dapat disadari oleh karena manusia merupakan subyek dan obyek dari pembangunan. Mengingat hal itu, pembangunan sumber daya manusia diarahkan agar memiliki etos kerja produktif, terampil, kreatif, disiplin, serta profesional. Selain itu juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kondusif dalam rangka memajukan pembangunan nasional, khususnya bidang pertambangan. Salah satu upaya peningkatan potensi sumber daya manusia yang telah dilakukan adalah program pendidikan dan pelatihan khususnya peningkatan kapasitas SDM bidang pertambangan. Selama ini sudah banyak program‐ program diklat pertambangan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kompetensi SDM di industri pertambangan, namun berbagai kasus pertambangan masih banyak ditemui. Beberapa kasus di sektor pertambangan di antaranya adalah kurangnya pemahaman aturan dan kebijakan yang berlaku, perusakan lingkungan akibat pertambangan seputar lahan antara perusahaan pertambangan dengan masyarakat sekitar, dan lain‐lain. Dalam rangka peningkatan SDM khususnya di bidang pertambangan maka salah satu langkah penting yang akan terus dilakukan adalah melalui FGD AKD untuk perusahaan pertambangan skala kecil dan menengah. Dengan adanya FGD AKD ini diharapkan akan diperoleh data‐data untuk analisis pengembangan. Sebut saja menentukan tujuan diklat, menyusun desain sistem tujuan pembelajaran dan pelaksanaan diklat dan tentunya mengatasi kesenjangan atas kondisi saat ini, kompetensi yang dimiliki dengan kondisi yang diharapkan serta kompetensi yang ingin dicapai. Beberapa metode teknik dan hasil AKD yang dilakukan dan direncanakan akan menjadi landasan dalam menyusun diklat yang berkualitas, standar dan terakreditasi di Pusdiklat Minerba sehingga menghasilkan SDM berkualitas. Tak hanya berkualitas, tapi juga berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna atau stakeholder. Ari meminta kerja sama yang baik antara pihak perusahaan untuk pro‐aktif mensinergikan kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan. Ari berharap kegiatan FGD AKD ini akan menghasilkan program‐program kediklatan yang akan dilaksanakan ke depan. Acara dilanjutkan dengan penjelasan pengisian kuisoner Analisis Kebutuhan Diklat untuk Perusahaan Pertambangan skala kecil dan menengah. Peserta yang berjumlah 23 orang dibagi menjadi empat kelompok dengan masing‐masing beranggotakan enam orang dan dibimbing satu fasilitator dari widyaiswara ataupun dari konsultan Trainindo. Hal tersebut dilakukan agar lebih efektif dalam diskusi tentang Analisis Kebutuhan Diklat. (ZW)
Info Pusdiklat Minerba
5
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke XV | 2016
KEGIATAN FORUM GRUP DISCUSSION (FGD) ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT INDUSTRI PERTAMBANGAN SKALA KECIL SE SUMATERA SELATAN PALEMBANG, 11 -13 MEI 2016 Banyak perusahaan atau organisasi menghadapi kendala dalam menerapkan prinsip‐prinsip pengelolaan SDM, salah satunya adalah dalam tahap Analisis Kebutuhan Diklat atau Training Need Analysis (TNA). Penyebabnya antara lain keterbatasan waktu, sumber daya manusia, keahlian (narasumber), dana, dan lain sebagainya. Segala permasalahan yang dihadapi perusahaan atau organisasi, apabila diklat yang dilaksanakan tidak d i d a s a r i d e n ga n T N A ya n g b e n a r, a ka n Pembukaan FGD AKD di Provinsi Sumatera Selatan
M
araknya industri pertambangan di Indonesia memberi nilai lebih bagi pendapatan negara serta menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat. Meski demikian, di satu sisi kegiatan industri pertambangan juga memberikan efek negatif bagi lingkungan sekitar. Kurangnya kepedulian serta pengetahuan terkait kegiatan pertambangan pada lingkungan, sedikit banyak memberi andil terhadap kerusakan ekosistem. Untuk itu, perlu peningkatan terhadap sumber daya manusia yang mumpuni guna dapat menciptakan industri pertambangan yang baik dan bersih bagi lingkungan, maupun perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan atau organisasi yang memiliki peranan penting terhadap kelancaran perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Sayangnya, masih ada banyak kendala sehingga masih sering muncul keluhan akan keberadaan SDM yang tidak kompeten dalam menjalani tugas dan fungsi jabatannya. Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian ESDM, menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kondisi SDM pertambangan. Untuk meningkatkan kualitas para pekerja di bidang pertambangan salah satunya tentu melalui diklat atau pelatihan.
6
Info Pusdiklat Minerba
Peserta sedang mengisi kuesioner dan diskusi dipandu narasumber
m e n ga k i b a t ka n p e m b o ro s a n . D i k l a t ya n g diselenggarakan akan bias, yang bermuara pada pemborosan biaya, waktu, dan tenaga. Diklat pun tetap tidak dapat menutupi kesenjangan yang terjadi. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara telah menyelenggarakan berbagai diklat di bidang pertambangan. Tujuannya, tentu untuk meningkatkan kompetensi SDM yang bekerja pada bidang industri pertambangan khususnya mineral dan batubara agar semakin profesional. Meski demikian, diklat‐diklat tersebut belum menyentuh perusahaan pertambangan berskala kecil, di mana jumlahnya lebih banyak dibandingkan yang besar. Untuk itu Pusdiklat Minerba memandang perlu melakukan analisis kebutuhan diklat untuk industri pertambangan skala kecil, agar dapat mengetahui
kendala‐kendala yang ada, serta mengetahui kondisi lapangan masing‐masing perusahaan. Alhasil, dapat diketahui jenis diklat apa yang sesuai bagi perusahaan pertambangan tersebut ke depannya yang bisa dilaksanakan di Pusdiklat Mineral dan Batubara. Pada 2016 kegiatan AKD atau (TNA) diselenggarakan di empat daerah yang dinilai mewakili perusahaan‐ perusahaan tambang skala kecil di Indonesia. Adalah Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. Kegiatan Forum Grup Discussion (FGD) AKD di Provinsi Sumatera Selatan diselenggarakan pada 11‐13 Mei 2016, di Hotel Arya Duta, Palembang. Kegiatan ini dibuka Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara Ir. Bambang Susigit, MT., dan dihadiri Sekretaris Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Selatan. Peserta berasal dari perusahaan‐perusahaan kecil se‐ provinsi Sumatera Selatan dengan berbagai macam komoditi tambang. Peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari perusahaan yang diwakili pimpinan atau supervisor, dan pegawai Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan. Pengambilan data dilakukan berupa pengisian kuesioner dan diskusi yang melibatkan para widyaiswara dari Pusdiklat Mineral dan Batubara dan narasumer luar. Dari kegiatan FGD AKD di harapkan diketahui kesenjangan kompetensi SDM di perusahaan‐ perusahaan tambang skala kecil, dan Pusdiklat Mineral dan Batubara dapat merumuskan diklat‐diklat yang dibutuhkan perusahaan untuk memperkecil kesenjangan kompetensi antara jabatan yang diemban dengan kompetensi yang harus dimiliki. Acara berlangsung lancar di mana para peserta menunjukkan antusiasme dalam pengisian kuesioner dan diskusi. Dalam kegiatan ini juga dipaparkan profil kegiatan diklat Pusdiklat Mineral dan Batubara yang disampaikan Kepala Bidang Program dan Kerjasama Bapak Ade Hidayat, ST. (DRM)
Acara Pemaparan Profil dan Program Diklat
FGD Analisis Kebutuhan ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT BAGI INDUSTRI PERTAMBANGAN DI PONTIANAK
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kebutuhan Diklat yang sukses digelar pada 2 Juni 2016 di Pontianak. Ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) bagi industri tambang yang dilakukan Pusdiklat Mineral dan Batubara.
A
cara ini dihadiri 30 orang peserta dari industri pertambangan skala kecil dan menengah di sekitar Kalimantan Barat. Kegiatan FGD AKD lainnya dilakukan di tiga lokasi, yaitu Palembang, Makassar, dan Menado. Dalam kegiatan tersebut selain diskusi, peserta juga diminta mengisi kuesioner untuk melengkapi kebutuhan data AKD. AKD atau Training Needs Analysis merupakan suatu investigasi sistematik mengenai deskripsi kinerja untuk menggambarkan kesenjangan. Tak hanya itu, AKD juga menetapkan mengapa kesenjangan itu terjadi dan menentukan apakah diklat merupakan solusi potensial. Untuk itu AKD merupakan suatu rangkaian perencanaan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan diklat suatu organisasi.
Maksud dan tujuan melakukan kegiatan penyusunan analisis kebutuhan diklat ini adalah untuk mengetahui seberapa besar gap kompetensi. Pun kemampuan yang sebenarnya dimiliki para pegawai dalam melaksanakan bagian pekerjaan sesuai tugas dan fungsi organisasi. Juga menelisik apakah diklat merupakan solusi potensial serta mendapatkan gambaran yang utuh mengenai kemampuan melaksanakan bagian pekerjaan/kompetensi kerja karyawan/operator pada industri pertambangan. Industri pertambangan di Indonesia memang memberi nilai lebih bagi pendapatan negara, serta memberikan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Tingginya sumber daya mineral di Indonesia, telah menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya dan menumbuhkan angin segar dalam perekonomian negara. Sayangnya, di sisi lain, industri pertambangan juga memberi efek negatif bagi lingkungan sekitar. Kurangnya kepedulian serta pengetahuan terkait kegiatan pertambangan pada lingkungan sekitar, sedikit banyak memberi andil terhadap kerusakan ekosistem. Untuk itu perlu peningkatan terhadap SDM yang mumpuni untuk dapat menciptakan industri pertambangan yang baik dan bersih bagi
lingkungan, maupun perusahaan sendiri. Untuk itu pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar terhadap kondisi SDM pertambangan. Lantaran itu pula, banyak upaya meningkatkan kualitas para pekerja di bidang pertambangan, salah satunya diklat dan pelatihan. Pusdiklat Minerba telah menyelenggarakan berbagai diklat di bidang pertambangan yang bertujuan meningkatan SDM pertambangan agar semakin profesional. Selain itu juga harus memegang kaedah “Good mining practice”. Meski demikian, diklat‐diklat tersebut belum menyentuh sampai ke perusahaan pertambangan skala kecil yang jumlahnya lebih banyak dibanding yang besar. Untuk itu Pusdiklat Minerba memandang perlu untuk melakukan AKD untuk industri pertambangan skala kecil, agar dapat mengetahui kendala‐kendala di perusahaan tambang tersebut serta mengetahui kondisi lapangan di masing‐masing perusahaan. Dengan demikian dapat diketahui jenis diklat yang sesuai dan dibutuhkan perusahaan pertambangan tersebut. Terutama agar Pusdiklat Minerba bisa melaksanakannya ke depan. (EV)
Info Pusdiklat Minerba
7
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke XV | 2016
Seiring waktu, tata kelola e‐Library masih menemukan beberapa kendala. Sebut saja kurangnya pemenuhan sumber daya manusia pengelola perpustakaan yang menyebabkan kurang optimalnya pemanfaatan e‐Library. Beberapa faktor lain adalah kurangnya promosi untuk memperkenalkan koleksi buku hingga pemustaka juga terus berkurang setiap tahunnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pusdiklat Minerba melakukan benchmarking ke beberapa perspustakaan dengan tata kelola yang baik. Salah satunya Perpustakaan Grhatama Pustaka. Tim benchmarking Pusdiklat Minerba menyambangi Grhatama Pustaka pada 19 Mei 2016. Perpustakaan yang berlokasi di Yogyakarta ini diketahui sudah menerapkan e‐library dengan baik sehingga layak menjadi contoh pembelajaran bagi pengelolaan perpustakaan di Pusdiklat minerba.
mobile device. Jenis koleksi digital tersebut meliputi:
BENCHMARKING
•
GRHATAMA PUSTAKA JOGJA Berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM, Pusdiklat Mineral dan Batubara memiliki visi unggul dalam menciptakan tenaga kerja kompeten dan berdaya saing tinggi di bidang mineral dan batubara. Untuk itu, Pusdiklat Minerba harus selalu melakukan perubahan dan perkembangan.
B
eberapa perubahan yang harus dilakukan di antaranya sistem kerja manual menjadi otomatis, layanan berbasis komputerisasi, serta inovatif dalam menyelenggarakan program diklat. Terkait program diklat, sangat penting untuk mengacu pada standar kualitas yang telah ditetapkan. Selain pelaksanaan diklat yang efektif, kebutuhan sumber informasi publik juga merupakan tak kalah pentingnya. Terutama informasi terkait mineral dan batubara. Salah satu sumber informasi tersebut adalah dengan tersedianya perpustakaan yang memadai, baik dari segi koleksi buku,
8
Info Pusdiklat Minerba
4.
pengelolaan, hingga kenyamanan tata letak ruangan. Perpustakaan Pusdiklat Minerba pada saat ini telah memanfatkan dan menggunakan konsep perpustakaan digital (digital library) atau lebih dikenal dengan e‐Library. Langkah ini merupakan bentuk pengembangan infrastruktur informasi yang memang sangat dibutuhkan. Penerapan e‐library bertujuan memudahkan anggota atau pengguna untuk memperolah informasi, atau melakukan penelusuran dan pencarian data perpustakaan. Data yang dimaksud meliputi : • Data Buku • Data Artikel • Data Majalah • Data Laporan • Data Peta
Selain e‐library, beberapa fasilitas yang ada di Grhatama Pustaka juga menjadi keunggulan, di antaranya : 1. Layanan Koleksi Langka Buku ensiklopedi, naskah kuno, lembar negara (staatblast), 260 ribu eksemplar buku, 180 ribu judul buku. 2. Layanan Referensi Koleksi umum meliputi buku‐buku fiksi berupa novel, cerpen, puisi, cerita bergambar. Ada pula buku‐buku non fiksi baik dalam bahasa Indonesia maupun asing yang meliputi berbagai disiplin ilmu seperti karya umum, filsafat, agama, ilmu‐ilmu sosial, bahasa, pengetahuan murni, teknologi, kesenian, olah raga, sastra, geografi, dan sejarah. 3. Layanan Koleksi Digital Koleksi digital, yakni bahan pustaka dalam bentuk elektronik atau digital yang dapat diakses secara luas menggunakan perangkat komputer atau
5. 6. 7. 8.
Hasil Alih Media Bahan pustaka ini dialihmediakan oleh BPAD DIY dari format cetak ke dalam bentuk digital. Bahan pustaka yang dialihmediakan pada umumnya merupakan koleksi langka yang dimiliki oleh perpustakaan BPAD DIY. • Pembelian Koleksi digital yang dibeli perpustakaan BPAD DIY meliputi berbagai macam bidang pengetahuan yang terdiri dari e‐book, e‐journal, e‐ clipping, e‐newspaper, video, dan audio. • Koleksi hasil kerjasama Berupa skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, jurnal ilmiah, dan laporan penelitian. Rumah Belajar Modern (RBM) di Sewon Terdapat beberapa fasilitas yang dapat digunakan antara lain ruang perpustakaan, ruang internet, aula dan sport center, ruang diskusi, serta theater terbuka. Ruang baca khusus anak‐anak Ruangan audiovisual dilengkapi bioskop 6 dimensi Ruangan diskusi Ruang khusus braile
Hasil benchmarking ini menjadi masukan dalam proses pengembangan perpustakaan Pusdiklat Minerba di masa mendatang. Salah satu poin pentingnya adalah bagaimana pengelolaan e‐library secara efektif dan efisien. Hal ini berdampak panjang pada hasil informasi yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Pun pentingnya promosi secara berkala dengan tujuan menarik minat masyarakat agar mengunjungi perpustakaan mineral dan batubara. (AR)
Info Pusdiklat Minerba
9
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke XV | 2016
PEMBENTUKAN LSP BPSDM ESDM
WORKSHOP LMS ADMINISTRATOR BASIC Persiapkan SDM BPSDM ESDM dalam mengelola Diklat Online
L
embaga Sertifikasi Profesi (LSP) merupakan pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pemberian lisensi melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. Ada beberapa fungsi dan tugas LSP. Adalah membuat materi uji kompetensi. Lainnya, menyediakan tenaga penguji (asesor), melakukan asesmen, menyusun kualifikasi dengan mengacu kepada KKNI, menjaga kinerja asesor dan TUK, serta membuat materi uji kompetensi. Penetapan biaya kompetensi pun masuk sebagai wewenang LSP. Wewenang lainnya adalah menerbitkan juga membatalkan sertifikat kompetensi, menetapkan dan memverifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK), memberi sanksi kepada asesor maupun TUK bila melanggar aturan, serta mengusulkan standar baru. Adapun LSP BPSDM merupakan salah satu lembaga sertifikasi untuk beberapa profesi yang di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Profesi dimaksud merupakan kesatuan dari beberapa profesi yang terdapat di beberapa Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPSDM, baik dari Pusdiklat Minerba, Migas, KEBTKE, Geologi, STEM Akamigas dan Balai DIklat Tambang Bawah Tanah. Latar belakang pembentukan LSP BPSDM merupakan kebutuhan pengakuan/lisensi terhadap kompetensi beberapa profesi yang dibutuhkan baik pegawai pemerintahan, pun karyawan swasta. Lisensi ini tentunya setelah mendapat pendidikan dan pelatihan dari pusat pengembangan sumber daya manusia di BPSDM. Pembentukan LSP dipersiapkan oleh panitia kerja yang dibentuk dan didukung asosiasi industri terkait. Susunan panitia kerja terdiri dari ketua bersama sekretaris, dibantu beberapa anggota.
10 Info Pusdiklat Minerba
Rapat pembentukan LSP di Badiklat ESDM bersama Djadjang selaku dewan pengarah, dan Tatang dari BNSP
Personalia panitia mencakup unsur industri, asosiasi profesi, instansi teknis terkait dan pakar. Sementara tugas panitia kerja adalah menyiapkan badan hukum, menyusun organisasi maupun personel, mencari dukungan industri terkait. Surat permohonan memperoleh lisensi ditujukan kepada BNSP Pengendalian LSP. Sebagai upaya pemantauan kinerja LSP, diwajibkan adanya laporan kegiatan Surveilen dan monitoring LSP secara periodik. Mereka yang melanggar ketentuan BNSP akan terkena sanksi hingga pencabutan lisensi kinerja pemegang sertifikat. Kegiatan inisiasi pembentukan LSP BPSDM ESDM ini dimulai dari rapat yang diadakan di Pusdiklat Geologi, Bandung. Pun melalui instruksi Kepala Badan BPSDM ESDM. Dalam pembentukan ini terdapat pengarahan dan pengalaman dari Pusdiklat Migas, sebagai salah satu pihak yang menjalankan sertifikasi. Pusdiklat Migas diketahui sudah lebih dulu melaksanakannya sejak 2009. Hambatan dan halangan muncul berupa pergantian peserta rapat dan belum adanya format dokumen terbaru sesuai BNSP. Alhasil, upaya merampungkan segala macam dokumen dilaksanakan dengan intensitas waktu yang cukup menguras waktu, pikiran, dan tenaga. Hal ini dilaksanakan di beberapa tempat. Sebut saja Bogor, Bandung, Yogyakarta dan yang paling sering dilaksanakan Sekretariat di BPSDM ESDM di Jakarta dengan mendatangkan beberapa narasumber dari
Rapat Finalisasi Full Assesmen LSP BPSDM ESDM di Bogor dan Yogyakarta bersama Heri sebagai Master Asesor dari BNSP
Foto Bersama Anggota Rapat Pembentukan BPSDM ESDM di Yogyakarta
BNSP. Pembentukan LSP BPSDM SDM tidak semata membentuk dan mendirikan. Butuh lisensi/pengakuan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) agar hasil sertifikasi kompetensi yang dihasilkan nantinya dapat dipertanggungjawabkan. LSP BPSDM pun akhirnya berhasil dibentuk pada Mei 2016. Akan tetapi, keberlangsungannya membutuhkan lisensi agar dapat diakui. Adapun profesi yang dikaitkan dalam LSP BPSDM ini baru satu, yakni Juru Ukur Tambang. Sedangkan beberapa profesi dengan diklat yang dilaksanakan oleh Pusiklat Minerba segera menyusul. Pengawas Operasional Pertama (POP,) Pengawas Operasional Madya (POM) dan Pengawas Operasional Utama (POU), Inspektur Tambang, Juru Ledak Tambang, masuk dalam usulan. (EN)
J
akarta ‐ Seiring perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kian pesat, kebutuhan konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e‐learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Saat ini, konsep e‐learning sudah banyak diterima masyarakat dunia. Terbukti dengan maraknya implementasi e‐learning khususnya di lembaga pendidikan. Tuntutan mengembangkan e‐learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan semakin meningkat. Infrastruktur di bidang telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan e‐learning juga tidak lagi dimonopoli kota‐kota besar. Secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati masyarakat yang berada di tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang berada di kabupaten telah dapat menggunakan fasilitas internet. Pemanfaatan teknologi telekomunikasi untuk kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi di I n d o n e s i a s e m a k i n ko n d u s i f d e n ga n diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Departemen Pendidikan Nasional (SK Mendiknas) tahun 2001. SK ini juga mendorong perguruan tinggi konvensional untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (dual mode). Dengan demikian, beberapa perguruan tinggi telah melakukan berbagai persiapan, seperti penugasan para dosen untuk (a) mengikuti pelatihan tentang pengembangan bahan belajar elektronik, (b) mengidentifikasi berbagai platform
Workshop dihadiri oleh seluruh satuan kerja di bawah unit BPSDM ESDM
Narasumber Workshop berasal dari Dataquest Training Center
pembelajaran elektronik yang tersedia, dan (c) melakukan eksperimen tentang penggunaan platform pembelajaran elektronik tertentu untuk menyajikan materi perkuliahan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) sebagai unit di Kementerian ESDM yang mempunyai tugas dan fungsi mendidik dan melatih aparatur dan industri juga tidak ketinggalan tren pendidikan ini. Hal ini sejalan dengan misi Kepala BPSDM DR. Djajang Sukarna yang menginginkan seluruh satuan kerja di lingkungan BPSDM ESDM sudah melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara online pada 2017. Alhasil, BPSDM ESDM pun menyelenggarakan workshop bertema “Workshop LMS Administrator Basic” pada 1 Juni 2016 di Gedung BPSDM ESDM Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta. Hadir sebagai narasumber adalah Dataquest Learning Center. Workshop bertujuan memberi pengetahuan dan kemampuan kepada para pengelola teknologi
informasi dan diklat dalam pengelolaan e‐learning, terutama LMS Administrator. Acara dihadiri seluruh pengelola teknologi informasi dan pengelola diklat dari satuan kerja di bawah unit BPSDM ESDM. Beberapa materi yang diberikan pada workshop sehari tersebut antara lain : • Setup LMS • Pembuatan front page • Pembuatan kategori pada LMS • Pembuatan course pada LMS • Pembuatan elemen‐elemen untuk kepentingan assessment dan evaluasi peserta • Penambahan fitur‐fitur atau plugins yang dapat diaplikasikan pada LMS Secara umum pelaksanaan workshop berlangsung sangat baik ditandai sambutan dan tingginya antusiasme para peserta. Sayangnya, peserta menilai waktu penyelenggaraan workshop masih sangat kurang mengingat kompleksitas konten yang harus dikelola para LMS Administrator dalam pengelolaan e‐learning. Ke depan, kegiatan sejenis dapat lebih meningkat intensitas penyelenggarannya guna meningkatkan kapasitas para administrator e‐learning di masa yang akan datang. (AS)
Info Pusdiklat Minerba
11
PROFIL
edisi ke XV | 2016
internet di tempat masing‐masing, peserta diklat suda dapat mengikuti pelajaran. Keadaan tersebut di atas dimungkinkan apabila lembaga pendidikan dan pelatihan telah mengembangkan e‐learning.
Ade Hidayat, S.T. Telah lama berkecimpung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, kini, ia pun dipercaya menjabat Kepala Bidang Program dan Kerjasama. Beberapa jabatan strategis juga pernah digenggam pria kelahiran Sumedang ini.
12 Info Pusdiklat Minerba
A
de Hidayat, S. T. pernah menjabat Kepala Seksi Pengembangan dan Evaluasi Diklat pada Balai Diklat Tambang Bawah Tanah, Kepala Seksi Penyelenggaraan Diklat Teknis, dan Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat. “Sebelumnya tidak pernah terbayang menjadi pegawai negeri sipil (PNS), bisa bertugas di luar kota, keluar pulau Jawa,” ujar pria kelahiran 11 Mei 47 tahun silam ini saat diwawancara di ruang kerjanya. Ayah dari Faiza Shaffani Hidayat dan Nafidz Rayyan Hidayat ini sangat gemar berolah raga. Bulutangkis jadi favoritnya, tapi menonton sepak bola juga merupakan kesukaannya. Sang istri, Tati Kusmayati juga berdiri tegar di belakang sosok pria berusia 47 tahun ini. Ia selalu berusaha memberikan dorongan moril dan
semangat, hingga posisinya bisa sejauh ini. Bekerja sesuai aturan menjadi pedomannya yang juga selalu menjadi pesan Ade bagi semua rekan kerjanya. Lalu bagaimana Ade menatap pekerjaan yang sekarang? Berikut wawancara dengannya. Apa rencana pengembangan menyikapi perubahan organisasi BPSDM ESDM khususnya Pusdiklat Minerba yang bertransformasi menjadi PPSDM Geologi Minerba? Hal ini tentu akan berimplikasi terhadap perubahan program dan kegiatan di dalamnya. Jika sebelumnya program dan kegiatan hanya fokus kediklatan, ke depan kita punya tugas dan tanggung jawab lebih besar dan lebih hulu. Yaitu menyusun standar kompetensi kerja/jabatan dan juga rencana pengembangan SDM bidang geologi, mineral, dan batubara.
Dengan bergabungnya diklat kegeologian, pasti akan menambah beban tugas yang semula hanya melaksanakan kegiatan diklat di bidang minerba. Makin banyaknya kegiatan diklat yang harus dilaksanakan, maka harus didukung tenaga kediklatan, sarana, dan prasarana yang memadai. Salah satu solusi mengatasi hal tersebut adalah metode penyelenggaraan diklat ke depan harus sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi yaitu mengarah ke metode diklat secara online (e‐ learning).
Apa dasar pemikiran harus mulai mengembangkan e‐learning? Dengan semakin luasnya ketersediaan infrastruktur atau jaringan internet, maka tidak lagi ada batasan bagi pengaksesnya. Tidak hanya masyarakat di kota‐ kota besar saja, tapi sudah menjangkau daerah. Oleh karena itu, bagi semua masyarakat kabupaten/kota, mengakses internet tidak lagi sulit. Ketersediaan fasilitas internet ini menggugah berbagai lembaga pendidikan atau pelatihan untuk memanfaatkannya untuk kepentingan diklat. Peserta diklat juga dapat mengoptimalkan pemanfaatan waktu belajarnya. Mengikuti diklat melalui e‐learning harus memilki motivasi ting gi untuk dapat menguasai substansi/topik pembelajaran. Peserta juga harus menganggap kegiatan belajar bukan sebagai beban, tetapi peluang meningkatkan kualitas diri, dan mampu menerapkan disiplin dalam kegiatan belajar. Cara belajar dengan e‐learning memberi peluang untuk menjadi peserta didik yang independen. Jadi, untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari e‐ learning, hendaknya merasa senang dan termotivasi untuk belajar secara independen dan mengembangkan sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran dan perluasan wawasan.
Mengapa memilih e‐learning? E‐learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau internet. E‐learning memungkinkan peserta didik belajar tanpa harus hadir secara fisik di ruang kelas dan berinteraksi langsung dengan widyaiswara/instruktur. Dengan menggunakan komputer yang terkoneksi
Apa keuntungan e‐learning baik untuk peserta, widyaiswara, dan tentunya lembaga? E‐learning memungkinkan berkembangnya fleksibilitas kegiatan pembelajaran. Artinya, peserta diklat tidak hanya dapat mengakses bahan‐ bahan belajar setiap saat, tapi juga melakukannya secara berulang‐ulang sesuai kebutuhan. Manakala menghadapi masalah atau kesulitan memahami
materi pelajaran atau lainnya, peserta didik dapat berkomunikasi dengan widyaiswara/guru/dosen setiap saat sesuai tuntutan keperluannya. Selain itu peserta diklat juga dapat belajar sendiri secara cepat untuk meningkatkan pengetahuan atau memperluas wawasan, belajar secara interaktif melalui komunikasi dengan sesama peserta didik atau narasumber lainnya, dan mengembangkan kemampuan di bidang penelitian yang sekaligus meningkatkan kepekaan terhadap berbagai permasalahan. Sedangkan bagi lembaga diklat, metode e‐learning ini diharapkan dapat: (1) menjangkau peserta diklat dalam cakupan yang luas. Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan ini semakin banyak dan luas. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran melalui internet. Kesempatan belajar benar‐benar terbuka luas bagi siapa saja yang membutuhkan untuk pengembangan kualitas dirinya. (2) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran. Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak terus berkembang mempermudah pengembangan materi e‐learning. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran materi pelajaran, dapat dilakukan secara berkala dan mudah sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan. (3) Penghematan Biaya. E‐learning memungkinkan a d a nya p e n g h e m ata n b i aya . Ko m p o n e n pembaiyaan yang dapat dihemat antara lain biaya transportasi ke tempat diklat dan akomodasi selama diklat (terutama jika tempat diklat berada di kota atau bahkan negara lain), biaya administrasi pengelolaan kegiatan pendidikan/pembelajaran (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama
Info Pusdiklat Minerba
13
FORUM
PROFIL
dipahami peserta diklat. (5) SDM pengelola sistem e‐learning juga menjadi kendala dalam implemetasinya karena e‐learning membutuhkan pengelolaan yang profesional dan harus siap setiap saat tidak dibatasi jam kerja. (6) Terakhir tentunya sistem ini hanya bisa diterapkan bagi orang yang paham terhadap teknologi informasi, sedangkan bagi yang gagap teknologi, sistem ini belum bisa diterapkan.
pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyediaan kelas, meja, kursi, papan tulis, LCD player). Apakah hambatan/kendala dalam proses pengembangan dan implementasi e‐learning? Banyak sekali kendala yang dihadapi, baik dalam pembangunan, pengembangan, maupun implementasi e‐learning di antaranya yaitu: (1) Tidak dipungkiri bahwa membangun dan mengembangkan e‐learning ini membutuhkan investasi. Walaupun e‐learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan dan pelatihan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.
14 Info Pusdiklat Minerba
(2) Pemanfaatan e‐learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan mengikuti pembelajaran melalui komputer. Mengubah budaya dari metode pembelajaran yang sifatnya klasikal menjadi e‐learning ini bukan hal mudah. (3) Teknologi dan infrastruktur e‐leraning bisa juga menjadi kendala karena membutuhkan perangkat komputer, jaringan andal, dan teknologi tepat. Tanpa dukungan teknologi dan infrastruktur yang bagus, e‐learning ini tidak dapat berjalan secara optimal, bahkan kemungkinan besar bisa gagal. (4) Penyampaian materi melalui e‐learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner‐centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer berpengalaman membuat paket pembelajaran e‐ learning yang memadai. Artinya perlu desain materi khusus untuk e‐learning ini sehingga mudah
Bagaimana menurut Anda kesiapan PPSDM Geologi Minerba dalam menyongsong era pendidikan dengan penggunaan teknologi saat ini (E‐learning)? Banyak sekali upaya yang sudah, sedang, dan akan dilakukan Pusdiklat Minerba (Nantinya Pusbang SDM geologi Minerba) dalam membangun dan mengembangkan e‐learning ini. Sejak dua tahun lalu sudah mulai dengan membangun road map e‐ l e a r n i n g , ke m u d i a n ta h u n b e r i ku t nya pembangunan aplikasi, selanjutnya menyiapkan konten, dan InsyAllah tahun ini akan diujicobakan sehingga tahun depan (2017) akan dapat diimplementasikan khususnya dalam pelaksanaan Diklat Inspektur Tambang. Hal lain yang tidak kalah penting dalam persiapan implementasi e‐learning ini adalah manajemennya termasuk penyiapan SDM pengelolanya. Bekerja di lembaga pendidikan dan pelatihan, seseorang tidak lagi bisa tinggal diam. Harus terus mengikuti perkembangan yang ada, apalagi di era informasi teknologi. Kita tentunya tidak bisa mengesampingkan teknologi, dan harus menyesuaikan diri dengan teknologi. Mau tidak mau harus mengikuti kemajuan teknologi.
edisi ke XV | 2016
Tanya jawab mengenai informasi seputar Pusdiklat Minerba yang dikelola oleh tim redaksi Pusdiklat Minerba 2. Selamat Pagi, 1. Dear Bapak/Ibu Pusdiklat Minerba, Mohon info terkait hasil diklat dan uji kompetensi KJL II gelombang I yang Mohon informasinya berkaitan dengan training dan sertifikasi POP/POM tempo hari dilaksanakan di Pusdiklat Minerba Bandung. Apakah sudah ada yang difasilitasi Provider ALLSYS. Apakah uji kompetensinya diakui dan hasilnya, karena kami sangat membutuhkan hasil tersebut. Terima kasih sudah terdaftar di Pusdiklat minerba? sebelumnya. (Furjiyanto – via Email) (Ali Topan – PT. Multi Nitrotama Kimia) Salam, Selamat siang, Pusdiklat Minerba tidak dalam posisi melakukan pengakuan ataupun Selamat siang, registrasi uji kompetensi, karena hal tersebut merupakan domain dari Untuk pengumuman hasil kelulusan diklat, bisa Saudara lihat di website Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara. kami di www.pusdiklat‐minerba.esdm.go.id di kolom pengumuman. Di sana Uji kompetensi untuk POP, POM, dan POU saat ini di fasilitasi LSP GPPB saudara bisa melihat hasil kelulusan diklat‐diklat yang telah (Geologi Pertambangan dan Panas Bumi) atau LSP Perhapi. Selama diselenggarakan. sertifikat tersebut ditandantangani Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, maka sertifikat tersebut sah/legal. Terima kasih
Kirimkan pertanyaan anda seputar Pusdiklat Mineral dan Batubara ke alamat redaksi : Pusdiklat Mineral dan Batubara Jl. Jendral Sudirman No 623Bandung, Indonesia atau email : info@pusdiklat‐minerba.esdm.go.id
Info Pusdiklat Minerba
15
JEJARING KERJASAMA
edisi ke XV | 2016
th
10 Asia Pacific Economic Cooperation Mining Task Force Meeting (APEC MTF) dan APEC MTF Executive Dialogue on Mining Penyelenggaraan Asia Pacific Economic Cooperation Mining Task Force Meeting (APEC MTF) ke 10 kali ini diselenggarakan di Cero Julli Convention Center, Arequipa, Peru pada 8 – 11 Mei 2016. Penyelenggaraan APEC MTF diikuti pelaksanaan Executive Dialogue on Meeting, forum yang mempertemukan para business executives senior untuk bertukar pikiran mengenai isu‐isu strategis industri ekstraktif.
A
cara dialog tersebut merupakan undangan dari H.E. Rosa Maria Ortiz, Menteri Pertambangan dan Energi Peru. Beberapa hal yang menjadi pokok bahasan dalam Executive Dialogue on Meeting antara lain: a. Perkembangan sektor pertambangan terkait produksi dan investasi, yang diharapkan akan terus menjadi indikator kritikal bagi perkembangan ekonomi global yang sustainable. b. Lingkungan investasi yang sehat merupakan kepentingan para pihak. c. Peran sektor pertambangan dalam memberikan dampak lebih jauh daripada sekadar penggerak sektor keuangan, di mana pertambangan memberikan dampak positif, juga negatif bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Sementara pada kegiatan inti, steering committee meeting APEC MTF ke‐10 juga memiliki beberapa agenda penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Antara lain: a. Annual mining report dari ekonomi APEC b. Update mengenai concept note pelaksanaan proyek oleh Negara pengaju. c. Pembahasan strategic dan action Plan APEC MTF d. Pelaksanaan executive dialogue
16 Info Pusdiklat Minerba
Kehadiran peserta pada APEC MTF ke‐10 kali ini tidak sebanyak penyelenggaraan MTF ke‐9 di Cebu Filipina. Australia, Kanada, Indonesia, Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, Republik Rakyat Tiongkok, Papua New Guinea, Chili, Peru, Vietnam, ABAC, dan perwakilan dari Sekretariat APEC turut berpartisipasi. Sementara beberapa negara ekonomi APEC yang tidak hadir dalam perhelatan kali ini adalah Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Hong Kong, dan Russia. Asesor Independen untuk kegiatan MTF dan OECD yang secara regular hadir, kali ini pun absen dalam kegiatan MTF di Peru. Pusdiklat Mineral dan Batubara, Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengirimkan dua orang delegasi untuk menghadiri pertemuan tersebut. Adalah Bambang Priyatna Wijaya, ST., MT. dan Ibrahim Priyana Hardjawidjaksana, ST. M.Sc. Perpanjangan mandat MTF yang menjadi isu utama pada perhelatan MTF terakhir telah difinalisasi dan mendapatkan persetujuan untuk perpanjangan hingga Desember 2018. Isu pembatasan ekspor bahan pertambangan mentah tidak lagi mendapatkan perhatian khusus, namun Jepang dan Amerika tetap konsisten pada pendiriannya dan kepada forum secara terbuka menyatakan kepeduliannya terhadap pelarangan ekspor tersebut. Terdapat empat proyek APEC MTF yang akan berjalan dan telah mendapatkan endorsement dari anggota dewan MTF di mana Indonesia menjadi co‐sponsor di dua project seperti tertuang pada table berikut. SN Project Title
Sponsoring Economy
Co‐sponsor Economies
1
Mine Closure and Reclamation
Canada
Indonesia, PNG, US,
2
Mining Equipment, Technology
Australia
Canada, Chile
3
Mining Industry Competitiveness:
Checklist for Governments
Chile, Australia
and Services (METS) Sector Development Chile
Improving Productivity and Data to Attract Investment 4
Developing Training Materials to Reduce Mercury Use and Improve Gold Recovery in Artisanal and Small Scale Gold Mining in APEC Economies
Chinese Taipei, Australia, Vietnam, Mexico, Indonesia
US
Vietnam, PNG, Chinese Taipei, Japan, Chile
Suasasna sidang APEC MTF
Foto delegasi indonesia
Diskusi dengan delegasi dari PNG saat gala dinner
Kunjungan lapangan
Dua hal penting hasil pertemuan di Arequipa tersebut yang memiliki dampak langsung kepada Pusdiklat Mineral dan batubara. Antara lain Project Post Mining Checklist dengan Kanada, dan Tindak Lanjut MoU dengan Papua Nugini. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara telah menyatakan dukungan terhadap Concept Note Canada mengenai “Post Mining Checklist”. Melalui pembicaraan bilateral dengan Ketua Delegasi Kanada, Eleni Dourukakis, telah disepakati bahwa Pusdiklat Minerba akan mendukung pelaksanaan proyek tersebut dengan menugaskan seorang tenaga ahli penutupan tambang untuk menjadi Counterpart Kanada dalam proyek tersebut.
Sementara melalui pembicaraan bilateral dengan ketua Delegasi Papua Nugini Roger Benslay, telah disepakati MoU antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Menteri Luar Negeri PNG. Hal ini memerlukan tindak lanjut pembuatran action plan. PNG mengusulkan kerja sama diklat mengenai Artisanal Mining (Tambang Skala Kecil). Pihak Indonesia mengusulkan kerja sama dalam bidang pelatihan inspektur tambang. Perbedaan presepsi ini masih membutuhkan diskusi lebih lanjut antara kedua belah pihak sehingga mendapat titik temu. Vietnam diminta menjadi tuan rumah pertemuan APEC MTF berikutnya. Sayangnya, delegasi Vietnam belum memberi jawaban terhadap kepastian penyelenggaraan APEC MTF pada 2017 tersebut. (IPH)
Info Pusdiklat Minerba
17
JEJARING KERJASAMA
edisi ke XV | 2016
PENINGKATAN KAPASITAS TRAINER DALAM BERBAHASA INGGRIS MELALUI KERJASAMA Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) telah berhasil mengirim angkatan ke‐ I untuk program peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya trainer. Program dimaksud adalah pelatihan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Trainer dalam Berbahasa Inggris”.
K
e g i ata n p e l at i h a n i n i m e r u p a ka n implementasi kerja sama yang telah disepakati antara Pusdiklat Minerba dengan Basil Paterson College Edinburgh, Skotlandia. Pelatihan ini juga merupakan satu upaya mengembangkan International Training Program dan Online Learning pada 2017 mendatang di mana kemampuan berbahasa Inggris bagi para trainer sangat mutlak. Peserta yang tergabung pada angkatan ke‐I ini adalah Wanda Adinugraha (Widyaiswara Muda), Charles Tambunan (Widyaiswara Muda), dan Agus Sukardji (Pranata Komputer Muda). Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama satu bulan penuh, dimulai sejak 1 April‐2 Mei 2016
18 Info Pusdiklat Minerba
bertempat di Basil Paterson College Edinburgh, Skotlandia. Basil Paterson College merupakan sekolah bahasa Inggris terkemuka dan satu‐satunya lembaga bahasa inggris yang mempunyai lisensi dari British Council di Skotlandia dan Inggris Raya. Lokasi sekolah sangat strategis, yang terletak di jantung Kota Edinburgh, tepatnya di Queen Street. Sebelum pelatihan, peserta diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan awal dari seluruh peserta dan berpengaruh terhadap penempatan kelas nantinya. Selama satu bulan, peserta diberi p e n g e t a h u a n d a n ke t e r a m p i l a n u n t u k meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. Peserta akan mempelajari bukan hanya bahasa Inggris informal, tetapi juga secara akademis yang
akan sering digunakan dalam komunikasi formal di dunia kerja. Adapun materi yang diberikan antara lain Plenary Kegiatan melalui diskusi yang dipandu pengajar. Dalam kelas ini peserta berkesempatan berdiskusi tentang isu terkini dan topik hangat di dunia sebagai ajang pemanasan sebelum memasuki kelas. Spoken Performance Workshop Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan membangun kepercayaan diri para peserta. Dengan menggunakan presentasi dan role‐play, peserta dapat mengembangkan kefasihan berbicara,
sehingga para peserta terbiasa dengan bermacam‐ Speaking and Listening macam situasi dunia nyata. Kelas ini difokuskan untuk menyiapkan peserta dalam meningkatkan kemampuan speaking and Language Focus Kelas ini menitikberatkan pada tujuan agar para listening skill beserta strateginya peserta dapat mengembangkan pengetahuan grammar dan vocabulary melalui percakapan dan One‐to‐One class Kelas khusus dan intensif yang memberikan menulis atau speaking and writing. ke l e l u a s a a n p a d a p e s e r ta u nt u k d a p at mengembangkan secara maksimal kemampuan Language Practice Kelas ini bertujuan untuk mengembangkan yang diperoleh pada kelas pagi khususnya untuk kemampuan inti para peserta, melalui pengajaran persiapan IELTS. i n t e g r a t e d g r a m m a r, v o c a b u l a r y, d a n Selain tergabung dalam kelas‐kelas tersebut di atas, pronounciation melalui kegiatan listening dan peserta juga mengikuti dan berperan aktif dalam speaking. Dengan cara belajar secara personal, kegiatan yang diselenggarakan sekolah seperti berpasangan ataupun grup kecil, peserta dapat Social Program, Cultural Program, dan Sport mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan Program. Kegiatan‐kegiatan tersebut sangat membantu para peserta untuk dapat untuk berkomunikasi dengan baik di dunia nyata. mengaktualisasikan diri di dalam kehidupan nyata yang menggunakan bahasa Inggris. Reading and Writing Kelas ini berfokus kepada meningkatkan Pelatihan ini ditutup dengan evaluasi oleh pihak kemampuan membaca atau reading dan writing sekolah dengan menggunakan Common European s t r a t e g y . P e n g a j a r a k a n m e m b a n t u Assessment Framework (CEAF) Standard. Dari hasil mempersiapkan siswa apa yang sekiranya akan yang dicapai, seluruh peserta telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan kemapuan dalam diberikan pada saat ujian reading dan writing
berbahasa Inggris dengan adanya peningkatan level. Program kegiatan seperti ini sangat baik dalam meningkatkan kompetensi tenaga pengajar di Pusdiklat Minerba khususnya dalam hal berbahasa Inggris. Hal ini diharapkan dapat kembali dilanjutkan di masa mendatang sebagai upaya mengembangkan sumber daya manusia sektor energi dan sumber daya mineral ddalam membangun kedaulatan energi. (AS)
Info Pusdiklat Minerba
19
JEJARING KERJASAMA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Steering Committee Pusdiklat Minerba dan JOGMEC
Tim dari Pusdiklat Minerba dan JOGMEC saat melakukan diskusi
merupakan tim safety yang mobile melakukan training ke universitas yang ada di Indonesia. Beberapa poin lainnya yang disampaikan pihak JOGMEC yaitu meminta koordinasi lanjutan terkait perubahan MoU dan Implementation Plan apabila terdapat tambahan atau perbaikan selama Fiscal Year 2016. (REP)
B
andung ‐ Kerjasama antara Indonesia dan Jepang pada 31 Mei 2016, berjalan sangat baik. Indonesia yang diwakili Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba), dan Jepang yang diwakili Japan Oil, Gas and Metals National Coorporation (JOGMEC) melanjutkan komunikasi terkait pelaksanaan kerjasama Fiscal Year 2016. Rapat ini di hadiri tim dari JOGMEC yaitu Toshimitsu Sakai, Yuka Kato, dan tim dari Kushiro Coal Mine (KCM) Yoshihiro Hirano. Sementara itu dari Pusdiklat Minerba adalah Ade Hidayat (Kabid BPK), Bambang Priyatna (Kasubid Kerjasama dan Informasi), dan Ibrahim Priyana H. (Analis Kerjasama). Selain itu hadir pula member training Jepang angkatan pertama dan calon peserta angkatan kedua yang berasal dari Pusdiklat Minerba dan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT). Acara ini membahas training angkatan dua yang akan dilakukan di Jepang serta training lanjutannya di Indonesia. Training angkatan dua akan mengusung tema Mine Planning and Feasibility Study. Pelatihan ini berisi tentang perencanaan tambang berdasarkan
18 Info Pusdiklat Minerba
ketersediaan cadangan, karakteristik geologi di area yang akan dilakukan penambangan, perencanaan p e ra l a t a n , p e n g o l a h a n , s i s t e m d ra i n a s e , pengangkutan, perencanaan cost control, kelayakan tambang serta perencanaan lainnya. Calon peserta angkatan kedua ini rencananya berjumlah 13 orang. Adalah widyaiswara senior dan staf yang mempunyai latar belakang pendidikan minimal S2 dari Teknik Pertambangan dan Teknik Geologi. Tak hanya itu, mereka juga harus memiliki pengalaman kerja selama kurang lebih 10 tahun di Kementerian ESDM. Pelaksanaan training rencananya berlangsung pada Agustus‐Oktober 2016, dengan penyelenggara yang sama seperti training angkatan pertama, yaitu KCM. Untuk pelaksanaan training di Indonesia, Matsui Matsushima Recources (MMR) masih ditunjuk sebagai tim pelaksana oleh pihak JOGMEC. Tim ini akan berjumlah 17 orang dan sebagai ketua Noboru Sato. Tim MMR dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu dua kelompok untuk pelaksanaan training di perusahaan tambang bawah tanah Indonesia (untuk perusahaan yang ditunjuk masih tentatif). Satu kelompok lainnya
Tema: MEMBANGUN KEDAULATAN ENERGI UNTUK KEMAKMURAN NEGERI
Subtema Pengarustamaan Energi Baru dan Terbarukan dalam Pemenuhan Kebutuhan Energi Subsidi Energi Tepat Sasaran Gerakan Menerangi Indonesia Hilirisasi Mineral dan Batubara Penghematan Konsumsi Energi
Contact person Unik : 0813 2561 7902 Fendy : 0812 2506 8678 Sakai sedang mendengarkan penjelasan dari tim Pusdiklat Minerba
informasi lengkap silahkan kunjungi : IG : @kesdm web : www.esdm.go.id https:/www.facebook.com/Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ade Hidayat sedang memberikan komentar mengenai usulan dari tim JOGMEC
https://twitter.com/KementerianESDM
SUDUT
edisi ke XV | 2016
Bimtek Media dan Jurnalistik di Surabaya
Diklat Juru Ukur Tambang
B
S
urabaya – Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral (Badiklat ESDM) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Media dan Jurnalistik untuk pengelola humas dan informasi di lingkungan Badiklat. Acara ini berlangsung pada 11‐13 Mei 2016, di Surabaya. Kepala Bagian Umum, Erwin Hadi, berkesempatan membuka acara dengan didampingi Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas, Rizki amalia Nurhayati, di Salah satu hotel di Surabaya, Kamis, 12 Mei 2016. Kegiatan Bimtek ini diikuti seluruh unit Badiklat, di antaranya: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba), Pusdiklat Geologi, Pusdiklat Minyak dan Gas (Migas), Pusdiklat Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE), Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) dan Sekolah Tinggi Energi dan Mineral Akamigas (STEM Akamigas). Materi yang diberikan selama tiga hari ini seperti kunjungan ke salah satu stasiun TV Lokal di Surabaya, JTV, untuk mengetahui proses produksi. Selain itu juga kunjungan ke Jawa Pos, yang mana peserta diharapkan dapat mengetahui proses penyiapan berita dan pemasaran. Tak hanya itu, para peserta juga diberikan ilmu dari salah satu news anchor Indosiar, Utrich Farzah, mengenai teknik penyampaian publikasi dan informasi
secara menarik dan memperhatikan kaidah jurnalistik. Materi juga diberikan salah satu humas Puskom KESDM, mengenai publikasi kinerja melalui media cetak dan elektronik. Pengenalan teknik kamera dan editing video pun diberikan kepada seluruh peserta bimtek. Pelatihan diakhiri dengan pembuatan video dan penayangan, untuk peserta dengan hasil terbaik diberikan hadiah. Acara ini dilakukan untuk meningkatkan publikasi kinerja Badiklat dalam mempublikasikan media di setiap satuan kerja. Hal ini memberikan manfaat bagi masing‐masing satuan kerja untuk semakin aktif mempublikasikan kegiatan dan capaian kinerja kepada masyarakat. (IR)
andung – Pengukuran tambang pada operasi pertambangan jelas merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak di wilayah sekitar aktivitas pertambangan. Dampaknya antara lain mengancam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau lingkungan. Kegiatan ini memerlukan seorang Juru Ukur Tambang dengan kompetensi yang disyaratkan. Indikasinya, adanya pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang bertanggung jawab, serta mampu untuk melaksanakan pengukuran pertambangan dengan baik dan benar. Terkait hal itu, Pusdiklat Mineral dan Batubara menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Juru Ukur Tambang. Acara yang berlangsung selama 40 hari (2 Mei‐10 Juni 2016) ini dibuka Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Dedi Rustandi, di Gedung Pusdiklat Minerba, lantai 4 ruang 6, Senin, 2 Mei 2016. Peserta pelatihan ini sebanyak 20 orang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Pertambangan. Pengajar yang memberikan materi berasal dari Pusdiklat Mienrba, Pusdiklat Migas, dan PT. Geomatika Multi Solution.
Diklat Pengawas Operasional Utama Angkatan I dan II
Pembukaan Diklat Juru Ledak Kelas II Angkatan IV dan V
B
andung – Sesuai Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/MPE/1995 , bahwa seorang yang telah memiliki sertifikat Juru Ledak yang diakui Kepala Pelaksana Teknik Inspeksi Tambang dapat diangkat menjadi Juru Ledak. Untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus agar menjadi juru ledak terampil dan profesional dalam mendukung keselamatan dan keamanan operasi tambang, harus mengetahui ilmu dan teknik‐teknik peledakan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba)
20 Info Pusdiklat Minerba
menyelenggarakan Diklat Juru Ledak pada Kegiatan Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas II). Tujuannya tentu untuk mewujudkan juru ledak yang profesional dalam melaksanakan tugasnya dan berwawasan lingkungan. Kepala Pusdiklat Minerba, Bambang Susigit pagi, 16 Mei 2016 membuka diklat Juru Ledak Kelas II Angkatan IV dan V. Bambang didampingi Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman, dan salah satu widyaiswara, Wanda Adinugraha, di Gedung Pusdiklat Minerba. Sebanyak 60 peserta mengikuti diklat yang berlangsung dari 16‐25 Mei 2016. Para peserta mendapat beberapa materi di antaranya: Pengetahuan Dasar Peledak, Perlengkapan dan Peralatan Peledakan, Persiapan Peledakan dan Keselamatan Penanganan Handak. Selain itu Teknik Peledakan, K3 Peledakan, Pelaporan, Praktik Peledakan, serta Ujian Tertulis dan Lisan juga dipelajari selama 10 hari kedepan. “Diharapkan, setelah mengikuti diklat ini, peserta mampu memahami dan mengerti mengenai peranan dan tanggung jawab sebagai juru ledak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan hasil yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat juru ledak”, ujar Bambang saat membuka acara. (IR)
Diklat ini bertujuan memberikan dasar ilmu, pemahaman dan keterampilan untuk melakukan pengukuran pertambangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Alhasil, mereka dapat melaksanakan tugas dengan hasil yang memenuhi standar. (IR)
B
ogor – Kompetensi pengawas operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan batubara serta panas bumi, dikelompokkan dalam tiga jenjang urutan. Adalah Pengawas Operasional Pertama, Pengawas Operasional Madya, dan Pengawas Operasional Utama. Persyaratan untuk menduduki Pengawas Operasional Utama adalah memiliki sertifikat kelulusan uji kompetensi pengawas operasional utama. Sertifikat ini sebagai pengakuan terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menjabat profesi pengawas operasional utama.
Kompetensi yang harus dimiliki seorang pengawas operasional utama adalah memahami dan mengerti potensi sumber daya manusia yang diperlukan dalam operasi kegiatan pertambangan mineral dan batubara. Selain itu perlu juga memahami dan mengetahui pengelolaan usaha pertambangan di bidang pertambangan, dan mampu menyusun peraturan perusahaan dalam usaha pencegahan kecelakaan dan pengelolaan lingkungan. Untuk dapat menguasai keseluruhan aspek tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) berusaha membantu para calon peserta mengikuti uji kompetensi melalui diklat yang diselenggarakan selama enam hari (30 Mei – 4 Juni 2016), di salah satu hotel di Bogor. Acara dibuka Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Muhamad Hendrasto, dan didampingi Kepala Seksi Keselamatan Pertambangan Batubara, Wahyu Hidayat. Hadir pula Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Dedi Rustandi, dan Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman, 30 Mei 2016. Sebanyak 75 peserta dari perusahaan‐perusahaan pertambangan di Indonesia turut andil dalam diklat yang terbagi menjadi dua angkatan, I dan II. Sebagai pengajar adalah dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. (IR)
Info Pusdiklat Minerba
21
SUDUT
edisi ke XV | 2016
Uji Kompetensi bagi Pengawas Operasional Madya Angkatan III dan IV
B
andung – Pengawas Operasional Madya (POM) adalah seseorang dengan tugas dan tanggung jawab membawahi langsung para karyawan tingkat pengawas operasional pertama. POM juga dikenal dengan sebutan supervisorpada industri pertambangan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) menyelenggarakan diklat pemenuhan dan uji kompetensi bagi POM angkatan III dan IV. Hal ini dalam rangka membekali para pengawas lapangan pada industri pertambangan menuju tingkatan yang lebih tinggi, yaitu menjadi pengawas operasional utama. Acara pembukaan diklat dilakukan Kasubdit Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, Lydia Hardiani, didampingi Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat, Dedi Rustandi, dan Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman. Acara ini mengambil lokasi di Gedung Pusdiklat Minerba lantai 4, Senin, 9 Mei 2016. Pelatihan yang berlangsung pada 9‐14 Mei 2016 ini diikuti 40 peserta dari perusahaan‐perusahaan pertambangan di Indonesia. Selama acara berlangsung, peserta menerima materi terkait kebijakan pengawasan pertambangan minerba, pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan. Ada pula materi peraturan K3 pertambangan, dan prinsip manajemen K3 dan keadaan darurat. Tidak ketinggalan peraturan lingkungan pertambangan,
pengelolaan lingkungan pertambangan, dan teknis pertambangan dan konservasi bahangalian.(IR)
Peluang Bisnis dan Investasi di Aitis
A
jang 12th Indonesia Investment Week 2016 APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) menawarkan peluang bisnis dan investasi menarik. AITIS kali ini digelar sepanjang 5‐7 Mei 2016, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Gelaran ini merupakan besutan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia. Di dalamnya terdapat lebih dari 200 gerai dari kabupaten, provinsi, pemerintah kota, kementerian, BUMN, serta perusahaan swasta dalam dan luar negeri. Acara ini dibuka Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, pada 5 Mei 2016, didampingi Menteri Ekonomi lainnya. AITIS ini menjadi ajang pertemuan bisnis antara para peserta dan para pelaku usaha untuk mendapat peluang bisnis dan investasi di seluruhdaerah. Sesuai tanggungjawab Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) untuk mengelola kekayaan Negara di sektor ESDM turut ambil bagian dalam acara ini. Sekretariat Jenderal, Ditjen Ketenagalistrikan, Ditjen Mineral dan Batubara, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Badan Litbang, Badan Diklat, dan BPH Migas merupakan unit Eselon I pun mewakili gerai KESDM. Gerai ini mengusung tema Catur Dharma Energi. Yaitu Tingkatkan Produksi Migas; Kurangi Impor BBM; Kembangkan Energi Baru Terbarukan dan; Hemat
Pekan Inovasi Sumatera Utara
Diklat Pengawasan Pertambangan bagi Pekerja Tambang Skala Kecil
Y
ogyakarta – Aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lingkungan hidup kegiatan pertambangan merupakan kegiatan dengan tingkat resiko kecelakaan dan perusak lingkungan tinggi. Maka dari itu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) menyelenggarakan Diklat Pengawasan Pertambangan bagi Pekerja Tambang Skala Kecil. Diklat tersebut diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tenaga kerja yang terampil dan profesional. Tenaga kerja seperti ini akan mampu berperan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya mineral secara aman, efektif dan efisien, dan diharapkan terjadi peningkatan pembangunan melalui kemandirian yang meningkatkan kesejahteraan hidup. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman membuka diklat secara resmi tanggal 25 Mei 2016. Acara berlangsung di salah satu Hotel di jalan Mangkubumi, Yogyakarta. Sebanyak 15 orang peserta dari perusahaan‐perusahaan pertambangan skala kecil di Yogyakarta turut serta dalam diklat ini. Instruktur diklat merupakan ahli di bidangnya yang berasal dari Pusdiklat Minerba, dan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara. (IR)
22 Info Pusdiklat Minerba
Energi. Kepada pengunjung diberikan informasi berupa booklet, company profile, leaflet, video, buku, juga stiker seperti menghemat BBM, hemat energi, dan hemat air. Kesemuanya itu menjadi sarana sosialisasi kepada khalayak luas agar lebih mengetahui dan memahami tentang energi dan sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia. (IR)
M
edan – Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara (Sumut) bekerja sama dengan PT. Camico Loyalindo dari Jakarta menggelar Pekan Inovasi Sumut ke‐4. Ini merupakan upaya promosi yang lebih intensif guna menarik minat pengunjung untuk datang dan melakukan transaksi bisnis. Pameran ini berlangsung selama empat hari, yakni 19‐22 Mei 2016. Sepanjang acara, pameran ini menampilkan karya inovatif untuk menggali potensi unggulan daerah agar mampu bersaing di era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi berkesempatan membuka acara yang digelar di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis, 19 Mei 2016. Erry mengatakan, “Pameran diharapkan dapat menciptakan pasar untuk produk‐produk unggulan daerah yang potensial, serta produk‐produk karya kreatif dan inovatif.” Ketua Panitia, Purnama Dewi menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti 91 peserta dengan jumlah 115 gerai. Lima peserta dari Kementerian RI, tiga peserta dari luar Provinsi Sumut, 16 peserta dari BUMN/BUMD, dan sisanya dari perguruan tinggi, rumah sakit, dan perusahaan swasta lainnya. Badan Diklat (Badiklat) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah Kementerian ESDM menjadi salah satu yang turut meramaikan pameran ini. Termasuk di dalamnya Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) yang ikut memberikan informasi terkait pendidikan dan pelatihan (Diklat). Mulai dari memberikan info
diklat berupa booklet, leaflet, majalah, serta video profile. Banyaknya antusiasme pengunjung pada saat mengunjungi gerai, terkait info‐info diklat yang bisa diikuti oleh instansi, industri pertambangan, juga masyarakat. Selain itu untuk lulusan SMU pun bisa mengikuti pengajaran yang terdapat di STEM Akamigas Cepu. Para juru penerang memberikan semua info tersebut kepada setiap pengunjung. Dengan memberikan goodie bag yang berisi info‐info diklat dan beberapa merchandise cantik yang dapat menarik para pengunjung. Selain itu dalam rangkaian pameran juga digelar Sumut Innovation Investment Forum yang bertemakan Perlindungan dan Pemanfaatan Kekayaan Intelektual dan Seminar Membangun Inovasi Industri dengan Riset Perguruan Tinggi. Tak hanya itu, ada juga karnaval dan festival band yang diikuti pelajar dan remaja se‐Sumut. (IR)
Info Pusdiklat Minerba
23
SUDUT
edisi ke XV | 2016
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional pada Kementerian ESDM
Sertifikasi Juru Ukur Tambang
T
angerang –Mewakili Biro Kepegawaian, Senin, 22 April 2016, Kepala Bagian Mutasi Pegawai, Sugindar membuka acara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian ESDM. Acara ini berlangsung selama empat hari pada 24‐27 Mei 2016 di Atria Hotel Gading Serpong, CBD Gading Serpong Kav. 2, Jl. Boulevard Gading Serpong, Tangerang, Banten. Pejabat fungsional dituntut untuk mengembangkan karier dengan mengumpulkan angka kredit dalam rangka kenaikan pangkat dan jabatan. Dengan demikian diperlukan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional untuk menilaikan berkas pengumpulan angka kredit. Yang dimaksud dengan Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional merupakan bentukan dan ditetapkan pejabat yang berwenang di Kementerian ESDM. Adalah Biro Kepegawaian dan Organisasi serta bertugas menilai prestasi kerja pejabat fungsional. Jabatan fungsional di Kementerian ESDM adalah sebanyak 28 jabatan, sedangkan pejabat fungsional sebanyak 1.682 orang. Penilaian angka kredit dilaksanakan secara serentak setiap dua kali tiap tahunnya, yaitu pekan ketiga Mei dan November. Penilaian biasanya dilakukan selama empat hari kerja. Setiap pejabat fungsional diwajibkan memberikan penilaian dan penetapan angka kredit sesuai dengan peraturan masing‐masing jabatan fungsional. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, maka setiap pejabat fungsional wajib mencatat, menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan dan mengusulkan Daftar Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit (DUPAK). Tujuan penilaian angka kredit jabatan fungsional di Kementerian ESDM adalah memberikan penilaian apakah DUPAK yang diusulkan setiap pejabat fungsional telah sesuai dengan peraturan masing‐masing jabatan. Apabila nilai yang ditetapkan memenuhi syarat kenaikan pangkat dan/atau jabatan, maka tim penilai memberikan catatan itu. Selanjutnya, catatan diserahkan kepada Biro Kepegawaian untuk diproses lebih lanjut. Ruang lingkup Tim Penilai Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian ESDM terdiri dari :
B
a. b. c. d. e. f. g.
Tim Penilai Pusat Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi (Enam orang) Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan (Tiga orang) Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Pranata Komputer (Empat orang) Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Arsiparis (Lima orang) Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian (Lima orang) Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Perencana (Lima orang) Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang‐undangan (Dua orang) h. Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan (Tiga orang) i. Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Pranata Humas (Dua orang) j. Tim Penilai Instansi Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa (Tiga orang) Tim Penilai dari Pusdiklat Mineral dan Batubara yang melaksanakan penilaian angka kredit ada dua orang yaitu Junianita Puspitasari, S.Kom. (Pranata Komputer) dan Tri Handajani, S.Sos., M.Si. (Pustakawan). Dalam sambutannya, Sugindar mengatakan, penilaian ini terkait dengan Pembinaan Pegawai Jabatan Fungsional. Selain itu beliau mendorong pejabat fungsional umum untuk masuk menjadi fungsional tertentu. (JP)
Sambut Ramadhan 1437 H
B
andung – Ramadan Kami Datang, merupakan tema acara silaturahmi dan siraman rohani yang digelar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba). Acara ini khusus menyambut bulan suci Ramadan 1437 H. Acara dibuka Kepala Bagian Tata Usaha, Indra Permana, Jumat (3/6), di Cafetaria Pusdiklat Minerba. “Maksud dan tujuan acara ini adalah menyambut bulan suci Ramadan 1437 H. Mari kita isi dengan mempersiapkan mental dan rohani kita,” ujar Indra dalam sambutannya. Siraman rohani kali ini disampaikan Ustaz Oemar Mita Lc. yang membahas pahala‐pahala apa saja yang dilipatgandakan Allah di bulan Ramadan. Acara ini juga dihadiri seluruh pejabat struktural dan fungsional, serta seluruh pegawai, juga dharma wanita di lingkungan Pusdiklat Minerba Selain tausyiah, juga diadakan Bazar yang menjual berbagai macam keperluan. Mulai dari sembako, kue kering, masakan, pakaian, juga sprei dan bed cover. (IR)
24 Info Pusdiklat Minerba
andung – Juru ukur tambang merupakan salah satu tenaga teknis pertambangan yang bertanggung jawab atas peta, arah, dan batas rencana penambangan. Sehingga standar tinggi sangat penting diterapkan dan mendapatkan persetujuan kepala pelaksana inspeksi. Terlebih untuk juru ukur tambang bawah tanah. Terkait hal itu, Pusdiklat Mineral dan Batubara menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Sertifikasi Juru Ukur Tambang. Acara tersebut berlangsung selama 23 Mei‐3 Juni 2016 ini dibuka Kasubdit Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara, Lydia Hardiani. Lydia didampingi Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman, di Gedung Pusdiklat Minerba, lantai 4 ruang 1, Senin, 23 Mei 2016. Peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 60 orang dari seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia. Mereka diajarkan beberapa materi seperti pengetahuan dasar geologi, pengetahuan dasar K3 pertambangan, peta pengelolaan lingkungan pertambangan, dan pengetahuan lindungan lingkungan pertambangan. Tak hanya itu, peserta juga diajarkan sketsa gambar kecelakaan tambang, tanggung jawab dan tanggung gugat juru ukur tambang, pengukuran titik kontrol dan situasi dengan total station. Belum lagi praktik awal pengukuran dengan total station, dan beberapa materi penting lainnya. Termasuk di dalamnya praktik pengukuran, serta diakhiri ujian tertulis dan lisan. Usai mengikuti diklat ini, para peserta diharapkan lebih memahami dan mengerti peran dan tanggung jawabnya sebagai juru ukur sesuai ketentuan yang berlaku. Alhasil, mereka akan dapat melaksanakan tugasnya dengan hasil yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat juru ukur tambang. (IR)
Pentingnya Kompetensi Kerja
B
andung – Pengawas operasional yang membawahi langsung para pelaksana dan bertanggung jawab dalam pengelolaan K3 pertambangan, perlu memiliki kompetensi pengawasan tingkat manajemen pertama. Sesuai keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0228.K/40/DJG/2003 tentang Kompetensi Pengawas Operasional, pengawas operasional pun wajib memiliki sertifikat terkait. Mempertimbangkan hal itu, Pusdiklat Minerba menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemenuhan dan Uji Kompetensi (POP) Angkatan V dan VI. Kasubdit Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Lydia Hardiani, berkesempatan membuka acara tersebut, Senin, 23 Mei 2016 pagi. Acara yang dilaksanakan di Gedung Pusdiklat Minerba, lantai 4 ini juga dihadiri Kasubid Penyelenggaraan Diklat, Maman Suparman, dan Kasi Keselamatan Pertambangan Batubara, Wahyu Hidayat. Pelatihan yang akan berlangsung selama lima hari ini (23‐28 Mei 2016) diikuti 120 peserta dari perusahaan‐perusahaan pertambangan di Indonesia. Untuk pembekalan akan dilaksanakan pada 23‐26 Mei 2016, sedangkan uji kompetensi akan dilaksanakan pada tanggal 27‐28 Mei 2016. Selama acara berlangsung, peserta menerima materi pembekalan terkait peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pertambangan mineral dan batubara. Tak ketinggalan dasar‐dasar K3 operasi pertambangan, tanggung gugat POP, safety meeting, inspeksi dan pengamatan K3. Pun materi teknik pembuatan JSA, investigasi kecelakaan dan pelaporan, serta identifikasi bahaya dan pengendalian risiko. (IR) Info Pusdiklat Minerba
25
SUDUT
edisi ke XV | 2016
SUMPAH JABATAN DAN PENGANGKATAN CPNS BADAN DIKLAT ESDM
P
ada Jumat, 3 Juni 2016, telah dilaksanakan pengangkatan terhadap calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Badan Diklat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 pada Pasal 1 menyebutkan bahwa “Setiap Calon Pegawai Negeri Sipil segera setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil wajib mengangkat Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil menurut agama/kepercayaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ketentuan‐ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini”. Selain itu juga dilakukan kenaikan pangkat terhadap 52 orang PNS yang berada di lingkungan Badiklat ESDM sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Kenaikan Pangkat. SK ini berlaku terhitung mulai 1 Oktober 2015 bagi PNS di lingkungan Kementerian ESDM. Acara tersebut dihadiri Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral Dr. Ir. Djadjang Sukarna, Sekretaris badan Pendidikan dan pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral Drs. Endang Sutisna. Hadir pula para Kepala Pusat Diklat yang berada di bawah Badan Diklat ESDM salah satunya yaitu Kepala Pusat Diklat Mineral dan Batubara sendiri Ir. Bambang Susigit, M.T. dan para pejabat di lingkungan badan diklat pusat. Tepat pada pukul 08.00 WIB, pelaksanaan sumpah jabatan serta kenaikan pangkat PNS dilaksanakan. Dalam pelaksanaan tersebut Kepala Badan Diklat Dr. Ir. Djadjang Sukarna memaparkan bahwa ke depannya diharapkan para PNS baru dapat mengemban amanah tersebut dengan baik, serta bekerja dengan sepenuh hati dan dapat memberikan performa terbaik untuk kementerian ESDM. Adapun nama CPNS yang diangkat menjadi PNS sebanyak 95 orang, yaitu sebagai berikut :
26 Info Pusdiklat Minerba
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA Asrul Ibrahim Nur, M.H. Ahmad Shalahuddin, S.Kom. Reni Rahmani Sugiharto, S.S. Auliasi Stefina Sinaga, S.H. Russeno Dwi Putra, S.Kom. Muhammad Faizal, S.E. Edian Kumala Putri Nata, S.Kom. Ana Kar kawa , S.Si. Irena Rachmah, S.H. Ian Febbian, S.E. Si Utami Hidaya , S.E. Ratu Monica Mahmud, S.T. Nur Syarief Boni Mulyanto, S.T. Rini Andriani, S.Kom. Nofa Fauzia, S.Hum. Cita Sen ola Hadi, S.E. Viensa Pradipta, S.E. Arievtha Al Kindy, S.T. Arienaldi, S.I.Kom. Novalita, S.IP. Inggit Sarimur Wendhani Putri, S.T. Akin Dhamayan , A.Md. Vinsensius Nugroho Wicaksono, A.Md.PAR. Desi Ariyan , A.Md. Linda Suryani, A.Md. Sai Hevi, A.Md. Angelia Hermia Ayu Wardani, A.Md. Andri Se awan, A.Md. Putria Wardhani Sanfishdah, S.T. Ahmad Hizqil, S.Kom. Dyah Ika Susilawa , S.T. Frederick Sakaja Gin ng, S.T. Stepanus Wisnu Driyaskoro, S.T. Arfan Fahmi, S.IP. Hertya Dwi Ameliawa , S.E. Taufik Rahmat Hidayat, S.T. .
Satuan Kerja Sekretariat Badan Diklat ESDM
Pusat Diklat Minyak dan Gas Bumi
Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
NO 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
NAMA Rizkya Asmara Dwika, S.Psi Mulyani, S.S. Muhamad Zuhud Andrya, S.T. Nico Juni Ferson, S.T. Luqvi Rizki Syahputra, S.T. Putri Widya Sutra, S.T. Rifka Sofianita, S.T. Zulfa Fuadi, S.T. Oktasio Fahlevi, S.T. Bagus Rizky Dewantoro, S.T. Nabila Nirvana, S.Si. Yusuf Nur Ulum, S.T. Harnovi, S.T. Widya Utama Prakarsa, S.T. Irma Rachmawati, S.E. Sopyan Setiadi, S.E. Dwi Suyandi Pasa Wijaya, S.T. Maria Contesa, S.T. Ekonur Saputro Laksono, S.T. Ina Fajria, S.T. Donal R Nainggolan, S.T. Zanescaya Wirasangka, S.T. Meda Rusdiana Ipmawati, S.T. Ramelia Eka Puspita, S.T. Rangga Cresteyadi, S.T. Ressa Oktriantri, S.Pd. Tris Sutrisno, S.Pd. Adhisty Risanti, S.I.Kom. Indra Andhika Permata, S.S. Vita Novrita, S.E. Indriani Lisdianti, S.E. Vidyanita Hestinoviana, S.AB. Denni Filanto, S.T. Reka Adiyasa Dwi Winarto, S.T. Dendy Cahyadi, S.T. Nia Kurniawati, S.Sos. Agus Mulyana, M.T. Fendra Nurpradana Putra, M.T. Yuni Ratna Savitri, S.E. drg. Rima Chaeriyana Ibnu Lukman Pratama, M.Si. Dwi Nurma Heitasari, M.H. Arif Nurrahman, M.T. Haris Numan Aulia, M.T. Silvya Yusnica Agnesty, M.T. Farid Alfalaki Hamid, M.T. Ferro Aji, M.Eng. Akhmad Sofyan, M.T. Alexander Vendy Anggaesta Larsono, S.E. Raden Andhika Novian Pradhana N., S.Kom. Herru Sendia Febian, S.T. Vebriany Purnamasari, S.T. Rochsyid Anggara, S.T. Infantri Putra, S.T. Aldi Ramdhan Ardana, S.E. Berliana Deborah Sihotang, S.E. Firmansyah, S.Kom. Kebak Alam Setiyawan, S.T. Dian Eka Aryanti, S.T.
Satuan Kerja
Pusat Diklat Mineral dan BatubaraPusat Diklat Geologi
STEM Akamigas
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Sedangkan untuk nama pegawai yang mendapat kenaikan pangkat sebagai berikut : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
NAMA PANGKAT Tri Handajani, S.Sos., M.Si Pembina Tingkat I ‐ IV/B Muhamad Adis, S.H, M.H. Pembina ‐ IV/A Supadi, S.Pd. Putut Suprijadi, S.T, M.T. Nur Amin Astohar, S.S., M.Si. Penata Tingkat I ‐ III/D Totok Widiyanto, S.T., M.T. Joko Sulistyono, S.T. Wahyu Budi Kusuma, S.T., M.T. Ali Martaka, S.T. Abi Thalib, S.Sos., M.Ak. Todo Hotma Tua Simarmata, S.T., M.Sc Agus Yulianto, S.T., M.Kkk. Desrizal, S.T. Nendi Rohaendi, S.T., M.T., M.Sc. Dhany Arief Hidayat, S.S. Penata ‐ III/C Fransiskus Xaverius Yudi Tryono, S.T., M.T. Eva Faza Rif'a , S.Si., M.T. Agus Alexandri, S.T., M.T. Novi Hery Yono, S.T., M.T. Yoga Suswanto, S.S.T. Suyanto, A.Md. Harwito, S.E. Nunuk Apriya , S.Sos. Aspita Dyah Fajarsari, S.T., M.Eng. Yuwono Se obudi, S.E. Yakobus Hasudungan Sitompul, S.T. Ibrahim Priyana Hardjawidjaksana, S.T., M.Sc. Puguh Se yanto, S.T., M.T. Agus Sutanto, S.T., M.I.L. Erdila Indriani, S.Si., M.T. Asepta Surya Wardhana, M.T. Ahmad Rosyidi, S.Ag. Ariraya Sulistya Sedayu, S.E. Raden Rara Gumilar Tri Widiastu , S.H. Nasril, S.H. Lasiman Penata Muda Ngasto Tingkat I ‐ III/B Purwanto Suwandono Ja , S.T. Anton Wijatmoko, S.T. Iim Ibrahim Tien Kar ni, S.E. Penata Muda ‐ III/A Darminto Nur Busono Mohammad Mundofah Agus Suprianto Eko Supriyanto, A.Md. Nyimas Nining, S.A.P. Yudi Se awan, S.A.P. Andri Suryana, S.Kom. Ra h Nurzanah Saragih, A.Md. Pengatur Tingkat I ‐ II/D Rosyadah Juru ‐ I/C
SATUAN KERJA Pusat Diklat Mineral Dan Batubara Sekretariat Badan Diklat Esdm Stem Akamigas Sekretariat Badan Diklat Esdm Pusat Diklat Minyak Dan Gas Bumi Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, Dan Konservasi Energi Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
Sekretariat Badan Diklat Esdm Pusat Diklat Minyak Dan Gas Bumi
Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, Dan Konservasi Energi Pusat Diklat Mineral Dan Batubara Pusat Diklat Geologi Stem Akamigas
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Pusat Diklat Minyak Dan Gas Bumi
Pusat Diklat Mineral Dan Batubara Pusat Diklat Geologi Sekretariat Badan Diklat Esdm Pusat Diklat Minyak Dan Gas Bumi
Pusat Diklat Mineral Dan Batubara Pusat Diklat Geologi
Pusat Diklat Minyak Dan Gas Bumi Sekretariat Badan Diklat Esdm
Diharapkan ke depannya, kinerja dari para PNS ini dapat meningkat seiring kenaikan pangkat dan jabatan yang diamanatkan negara guna perbaikan di sektor ESDM yang lebih nyata. (MC)
Info Pusdiklat Minerba
27
TEMU PROFESI TAHUNAN (TPT) XXV PERHAPI
PERPUSTAKAAN PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA
LIBRARY IS A PLACE FOR KNOWLEDGE ENLIGHTMENT PERSYARATAN DAN TATACARA PENULISAN ABSTRAK 1. 2. 3. 4. 5.
Sub Tema KEMENTERIAN ESDM Telp. (022) 6076756, (022) 6038295 Website : http://www.pusdiklat-tmb-esdm.go.id E-mail :
[email protected];
[email protected]
1. Explorasi Tambang 2. Geoteknik Tambang 3. Operasi Tambang 4. K3 dan Lingkungan Tambang 5. Manajemen Tambang 6. Pengolahan Bahan Galian 7. Metalurgi Proses 8. Ekonomi Mineral 9. Kebijakan Tambang 10. CSR 11. Logistik 12. Sumber Daya Manusia
6.
Abstrak makalah harus sesuai dengan tema dan lingkup bahasan yang ditentukan. Makalah dapat di tulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, belum pernah dipresentasikan/ dipublikasikan, dan akan menjadi Hak PERHAPI. Semua makalah yang memenuhi persyaratan akan dimasukkan ke dalam prosiding; Panitia akan memilih Makalah yang akan di presentasikan. Abstrak dapat di kirim ke Email Sekretariat PERHAPI :
[email protected] Abstrak mencakup : a. Latar Belakang b. Analisa Ringkas c. Kesimpulan Peserta Call Paper (SPC & Non SPC) : 1. Peserta SPC (Student Paper Contest): a. Mahasiswa atau Mahasiswa yang baru lulus ditahun 2016. b. Dosen hanya diperkenankan sebagai pembimbing bukan sebagai salah satu peserta SPC. c. SPC yang diajukan belum pernah diikuti dikompetisi lain. 2. Peserta Non SPC (Pemakalah): a. Non Mahasiswa, Profesional Pertambangan (Perusahaan Pertambangan, Instansi atau Lembaga yang berhubungan dengan tambang), dan Dosen. b. Berkomitmen untuk dapat hadir mempresentasikan makalahnya apabila terpilih.
Deadline Abstrak Pengumuman Deadline Makalah Lengkap
: 25 Juni 2016 : 25 Juli 2016 : 9 September 2016
: Rp. 750.000,: Rp. 500.000,: Rp. 350.000,: Rp. 200.000,-
Non Anggota/Umum Anggota PERHAPI Mahasiswa S-2/S-3 Mahasiswa S-1
Pembayaran dapat dilakukan melalui rekening ke: PERHAPI Bank Mandiri Kuningan, Jakarta Cabang Menara Duta No Rek. 124-0091000126.
Biaya - biaya diatas tidak termasuk biaya Transportasi, Penginapan dan Prosiding.
TAHUKAH ANDA
(diambil dari berbagai sumber)
Kurma dengan nama latin Phoenix dactylifera merupakan tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, yang buahnya dapat dikonsumsi manusia. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia.
P
ohon kurma dapat berbuah setelah berusia selama 4‐7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7‐10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80‐120 kg buah setiap musim panennya. Agar mendapat kurma yang berkualitas, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung. Kurma biasa dikonsumsi sebagai manisan, terutama di bulan puasa. Kurma sering dijadikan hidangan berbuka puasa. Rasanya yang manis
28 Info Pusdiklat Minerba
d e n g a n kandungan gula alami di dalamnya dipercaya bisa mengembalikan kebugaran tubuh setelah seharian berpuasa. Manfaat kurma di antaranya bebas dari masalah konstipasi, g a n g g u a n pencernaan, masalah jantung, anemia, disfungsi seksual, diare, kanker abdomen, dan kondisi‐kondisi lain. Kurma juga sangat baik untuk menaikkan berat badan. Kurma kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Buah kurma juga mengandung minyak, kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor, mangan, tembaga, dan magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa ahli kesehatan menjelaskan bahwa mengkonsumsi satu buah kurma per hari bisa membentuk pola makan yang seimbang dan sehat. Manfaat kesehatan kurma telah menjadikan buah i n i s e b a ga i b a h a n b a ku te r b a i k u nt u k perkembangan otot. Orang‐orang mengkonsumsi kurma dalam berbagai cara; mencampur adonan kurma dengan susu, yogurt, atau dengan roti dan mentega untuk menjadikannya lebih nikmat. Adonan kurma bermanfaat bagi orang dewasa dan anak‐anak, khususnya pada masa pemulihan dari cedera atau sakit. Berdasarkan survei dari pengobatan modern, kurma diakui membantu proses pencegahan kanker abdomen. Banyak Muslim berbuka puasa dengan makan kurma dan minum air sesuai dengan tradisi Islam. Berbuka puasa dengan makan kurma membantu menghindari makan berlebihan setelah puasa berakhir. Saat tubuh mulai menyerap nutrisi yang terkandung pada kurma, rasa lapar juga hilang. Sistem syaraf pun dapat terbantu, karena memang
membutuhkan potassium dalam jumlah tinggi. Kurma adalah salah satu makanan manis dan multiguna yang dapat meregulasi proses pencernaan. Kurma dapat meningkatkan energi dalam waktu 30 menit usai mengkonsumsinya. American Cancer Society merekomendasikan asupan serat 20 hingga 35 gram per hari, yang dapat terpenuhi dengan mengkonsumsi kurma. Mengkonsumsi satu buah kurma per hari juga dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan mata anda seumur hidup. Kurma dikenal cukup efektif melindungi mata dari rabun senja. Nilai nutrisi dari buah kurma terdapat sumber beragam vitamin dan mineral. Kurma merupakan sumber energi, gula, dan serat yang baik. Mineral penting seperti kalsium, zat besi, fosfor, sodium, potassium, magnesium, dan zinc ditemukan pada kurma. Kurma juga mengandung vitamin seperti thiamin, riboflavin, niacin, folate, vitamin A dan vitamin K. (REP)
Selamat Hari Raya
Idul Fitri 1 Syawal 1437
Mohon Maaf Lahir dan Batin
(diambil dari berbagai sumber)
BE-PAS
edisi ke XV | 2016
Machu Pichu
WARISAN PERADABAN INKA UNTUK DUNIA
Kerajaan Inka berdiri pada 1438 dan terletak di wilayah yang sekarang di kenal sebagai Negara Peru. Peradaban Inka disebut pra‐Columbus, karena sudah ada sebelum kedatangan Christopher Columbus.
P
ada masa itu, Inka menguasai sebagian besar wilayah Amerika Selatan bagian barat, dengan pusat kekuasaan berada di Pegunungan Andes. Kerajaan Inka terdiri atas empat suku, bahasa resmi yang digunakan kerajaan adalah bahasa Quechua, di samping ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan di daerah tersebut. Masyarakat kerajaan Inka melakukan pemujaan atas dewa‐dewa, dengan Dewa Matahari yang paling dipuja. Pada 1533, saat bangsa Spanyol menyerbu kerajaan Inka, Atahualpa yang merupakan raja terakhir (Sapa Inca) tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol bernama Francisco Pizarro. Hal tersebut
30 Info Pusdiklat Minerba
menandai awal masa berkuasanya Spanyol dan runtuhnya kekuasaan Inka di daerah tersebut. Machu Picchu dalam bahasa Quechua berarti gunung tua atau The Lost City of the Incas (Kota Inka yang hilang). Kota ini merupakan pusat kerajaan Inka yang dibangun pada 1450 oleh Pachacuti Inca Yupanqui (penguasa kesembilan Inca). Kota ini terletak di Lembah Urubamba di wilayah Pegunungan Andes pada ketinggian sekitar 2.430 m (7.970 kaki) di atas permukaan laut, sekitar 70 km barat laut kota Cusco, luasnya mencapai 325.92 Km persegi dan memiliki sekitar 170 bangunan dengan bentuk dan fungsi berbeda‐beda. Pachacuti Inca Yupanqui juga melakukan serangkaian penaklukan yang membuat Inka tumbuh menjadi sebuah kerajaan di Amerika Selatan yang membentang dari sebagian besar Peru, Ekuador, sampai ke Chili. Perjalanan dari Indonesia menuju Machu Picchu merupakan perjalanan yang sangat panjang karena harus terbang selama kurang lebih 35 jam dari Jakarta ke Lima (Ibu Kota Negara Peru) dengan minimal dua kali transit. Dilanjutkan penerbangan dari Lima ke Kota Cusco selama kurang lebih satu jam. Dalam bahasa Quechua nama Cusco berarti pusat. Suku Inka menganggap Kota
Cusco sebagai pusat dunia. Kota Cusco merupakan saksi sejarah sekaligus warisan legenda suku Inka. Kota Cusco berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut berada di Peru bagian Selatan, keindahan kota ini makin menyolok di tengah kilau Pegunungan Andes, perekonomian kota ini sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata yang salah satu andalannya yaitu Machu Picchu. Transportasi menuju Machu Piccu dari Kota Cusco menggunakan moda transportasi darat yaitu menggunakan transfer car ke stasiun Ollantaytambo selama kurang lebih dua jam. Dilanjutkan dengan kereta api yang didesain sedemikian rupa menjadi angkutan pariwisata menuju Kota Aguas Calientes selama kurang lebih 1,5 jam. Perjalanan menuju Machu Picchu di akhir dari Aguas Calientes menggunakan bus selama 10 menit melewati jalan tidak beraspal yang sekelilingnya merupakan lembah yang rimbun dengan pepohonan. Machu Picchu ditemukan pada 1911 oleh seorang arkeolog Universitas Yale Amerika Serikat bernama Hiram Bingham. Beberapa peneliti lain berteori Machu Picchu adalah Ilacta yaitu sebuah pusat kota untuk mengontrol perekonomian daerah‐daerah taklukan dan melindungi para bangsawan kerajaan. Teori lainnya adalah Machu Picchu sebagai 'vila' para pembesar Inka, sekaligus tempat upacara pengamatan musim dan astrologi. Siluet Gunung Huayna Picchu atau gunung muda yang berada di latar belakang Machu Picchu menunjukkan hidung orang Inka yang melihat ke langit. Machu Picchu ini bertingkat‐tingkat, semakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi kekuasaan orang yang menempatinya. Di tempat tertinggilah tempat para pendeta Inka mengadakan upacara menghormati matahari setiap harinya. Machu Picchu memiliki tiga bangunan utama yang berada di area suci Machu Picchu, yaitu: Intihuatana, Temple of the Sun (Kuil Matahari), dan Room of the
Three Windows (Ruangan Tiga Jendela). Intihuatana adalah pilar batu raksasa berukir yang dianggap suci oleh suku Inka. Letak pilar tersebut ada di sebuah panggung yang menjulang di atas lapangan. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa fungsi dari pilar raksasa tersebut adalah sebagai jam astronomi untuk menentukan posisi matahari, terutama saat titik balik matahari musim dingin yang terbitnya hanya sebentar saja. Temple of the Sun (Kuil Matahari) atau dalam bahasa Quechua disebut Torreón, merupakan bangunan yang mempunyai makna spiritual sangat tinggi. Dengan desain kuil berbentuk elips, di dalam kuil terdapat sebuah batu yang digunakan sebagai altar. Selama titik balik matahari pada Juni, matahari terbit mengarah langsung ke salah satu jendela kuil, yang mengindikasikan keselarasan antara batu, jendela, dan sinar titik balik matahari. Di bawah kuil terdapat sebuah gua alami. Sebuah batu pahat berfungsi sebagai tangga terletak di dekat pintu masuk gua dan ruang bawah tanah untuk kegiatan ritual keagamaan. Kuil Tiga Jendela berisi sejumlah besar pecahan gerabah yang sengaja dihancurkan untuk kepentingan ritual keagamaan. Ini merupakan bangunan yang berdekatan dengan Kuil Principal. Kuli Principal berisi altar batu berukir merupakan bagian dari rangkaian struktur keagamaan yang terletak di bagian barat laut Machu Picchu. Menurut beberapa penelitian, Machu Picchu mulai ditinggalkan suku Inka ketika Spanyol memasuki Amerika Selatan (era penjajahan Spanyol). Terlebih sekitar 1572 wabah cacar menyerang Machu Picchu yang mengakibatkan 50 persen populasi di sana meninggal dunia. Pada 1983 Machu Picchu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, pada 7 Juli 2007 juga ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia versi Swiss Foundation berdasarkan polling dari 100 juta orang lewat internet dan layanan pesan singkat (SMS). Pada 2015, setidaknya ada sekitar 4‐6 ribu orang per harinya dari penjuru dunia mengunjungi Machu Picchu. Ini menunjukkan betapa pesona Machu Picchu sudah begitu mendunia. (BPW)
Info Pusdiklat Minerba
31
GALERI
Kontributor Penulis
Diklat Pengawas Operasional Utama (POU) Angkatan I dan II Bimtek Media dan Jurnalistrik di Surabaya
Diklat Sertifikasi Juru Ukur Tambang
Wien Evayanti Redina
Diklat Pengawas Operasional Madya (POM) Angkatan III dan IV
Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil dan Penyerahan Keputusan Kenaikan Pangkat
Diklat Pengawas Operasional Utama (POU) Angkatan I dan II
Agus Sukarji
Ramelia Eka Pusp
ita
Bambang Priy atna Wijaya
Ekonur Saputro Laksono
sta
Aseani Arie
ri
Puspitasa Junianita
Rachmat Saleh
Maria Con tesa
Priyana Ibrahimidjaksana Hardjaw
Pameran APKASI 2016 Suasana Bazar saat acara Munggahan
32 Info Pusdiklat Minerba
Arief Eka Pu
tra
Zanescaya
Wirasangka
Irmayanti
Sudarmaw an