EDISI 41 - September 2009
OPINI
COVER
“Terorisme musuh kita bersama”
Sosialisasi Remunerasi
28
LINTAS SATUAN Kesiapan Materiil Tolak Ukur Keberhasilan Korps Peralatan Menjaga Keutuhan Wilayah dan Melindungi Masyarakat di Kalimantan
EDITORIAL
Peran TNI-AD Dalam Memerangi Terorisme
LAPORAN UTAMA
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Mari Kita Bersatu Melawan Aksi-Aksi Terorisme
PENERANGAN PASUKAN Tidak Ada Tempat Bagi Komunis Untuk Hidup Di Bumi Pertiwi
4 5
9
NAPAK TILAS
Proklamator Ir. Soekarno Berdiri Di Atas Kaki Sendiri
PROFIL
Yonif 312 Kala Hitam Esa Hilang Dua Terbilang
WAWANCARA
Dirkesad Brigjen TNI dr Djoko Riadi, Sp.Bs Sehat Adalah Anugerah Tuhan Yang Harus Selalu Dijaga Dan Dipelihara
WAWASAN
Sambil Menyelam Minum Air
10
14
20
24
30 31
Litbang Unsur Penting Terlaksananya Tupok TNI AD Stasiun RRI Perbatasan Entikong Diresmikan
32
Presiden SBY Terima Brevet Komando dari Kopassus Perwira Harus Miliki Integritas Dan Karakter
34
Angkatan Darat Berhasil Pertahankan Piala Panglima TNI Olahraga Bersama Kokohkan Persahabatan RRI Sangat Efektif Menyampaikan Pesan Kepada Masyarakat Luas
36
Perkembangan Dan Pemanfaatan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Dan Kesiapan Personil Pendukungnya
40
Kontingen GARUDA Rebut 3 Gelar Kompetisi Bulutangkis UNIFIL Atlet TNI AD Juara Lomba Army Half Marathon Di Singapura
42
INFO KOMANDO
TEKNOLOGI
33
35 37 38
PRAJURIT & PRESTASI KESEHATAN RENUNGAN SERBA-SERBI BIDIK OBAT PUYENG
43 44 48 50 52 53
PEMIMPIN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Kadispenad Brigjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M. WAKIL PENANGGUNG JAWAB : Sesdispenad Kolonel Inf Endar Priyanto PENASEHAT : Para Kasubdis Dispenad PEMIMPIN REDAKSI : Kasubdis Pensat Kolonel Inf Rochiman PENYUNTING : Letkol Caj Priyo Purwoko, Mayor Caj M.Yakub, Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, Kapten Caj Luther Bangun, Letda Caj (K) Besarah SEKERTARIS REDAKSI : PNS A. Sihombing DESIGN GRAFIS : Hariyandi Rizal S.Kom REDAKTUR FOTO : Lettu Inf Suwandi TATA USAHA : Sertu Enjang, PNS Suwarno, DISTRIBUSI : Mayor Inf Zulkarnain, SEKSI IKLAN : B. Sutrisno, Iwan Laksono ALAMAT REDAKSI : Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, 3848300 Fax (021) 3848300, Alamat email :
[email protected] Redaksi menerima sumbangan naskah cerita seputar pengalaman kemiliteran. Naskah diketik 2 (dua) spasi maksimum 4 (empat) Halaman disertai foto. Untuk surat pembaca dapat dikirim melalui alamat email atau melalui fax pada nomor tertera diatas.
2
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Sebulan lamanya bagi ummat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tentunya apabila ibadah ini dilaksanakan dengan baik dan benar maka banyak nilainilai yang dapat kita peroleh dari perjuangan tersebut. Melaksanakan puasa bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar saja tetapi nilai-nilai yang dapat kita petik dalam meningkatkan kualitas pribadi kita antara lain mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak baik, meningkatkan etos kerja dan kegiatan yang bersifat sosial, menahan amarah/emosi, bertobat dan sebagainya. Tentunya dengan perjuangan yang ikhlas selama di bulan suci Ramadhan, sampailah kita pada hari kemenangan yaitu Idul Fitri dimana orang melaksanakan saling berkunjung dan bersilaturahmi yang tujuannya tiada lain adalah untuk saling maaf-memaafkan antar sesama. Dengan kembalinya kepada fitrah diri manusia setelah sebulan lamanya berpuasa, tentunya semangat baru, etos kerja baru akan memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam suasana kedamaian dan kesucian ini, Majalah Palagan kembali hadir menjumpai pembaca setianya dengan liputan-liputan yang teraktual, diantaranya masalah terorisme yang tetap menjadi ancaman serius kita walaupun tokoh utamanya yang berkeliaran selama ini di Indonesia Nurdin M.Top telah tewas, kewaspadaan dan kehati-hatian kita senantiasa tetap siaga. Hal ini jugalah yang tergambar dari pidato kenegaraan Presiden SBY dalam menyambut HUT Ke-64 RI menekankan sebagai bangsa yang majemuk, kita bersatu melawan aksi terorisme. Liputan-liputan lain yang tidak kalah menarik diantaranya, Presiden terima Brevet Komando dari Kopassus, profil Yonif 312/Kala Hitam, Perkembangan dan Pemanfaatan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dan Kesiapan Personil Pendukungnya serta pada rubrik Kesehatan “Stroke dapat mengancam siapa saja. Disamping liputan-liputan tersebut masih banyak lagi liputan lainnya yang kami sajikan kepada pembaca yang budiman. Akhirnya, segenap redaksi Majalah Palagan mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1430 H”. Mohon maaf lahir dan batin. Mari kita saling berjabat tangan, bergandeng mesra menuju kesucian hati yang bersih dalam membangun bangsa dan negara yang kita kita cintai ini
PLUS- MINUS TNI
Tepat pada 5 Oktober 2009 TNI genap berusia 64 tahun. Selama itu pula Tentara Nasional Indonesia mengemban tugas untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Namun dibalik tugasnya yang amat mulia itu masih saja ada oknum-oknum yang menodai citra TNI lewat perbuatannya yang kurang baik. Contohnya, sering saya melihat kendaraan dinas TNI meluncur bebas di jalur busway. Padahal kita tahu jalur tersebut hanya dikhususkan untuk busway. Tidak hanya itu, ketika naik kendaraan umum seperti kereta api ada tentara yang dengan seenaknya tidak membayar ongkos perjalanan yang telah ditentukan alias gratis! Saya pun pernah melihat ada seorang anggota TNI yang sedang mengendarai motor marah-marah dengan supir bus metromini. Hanya karena supir menghalangi jalannya. Sangat dimaklumi apabila sang tentara emosi. Namun caranya sangatlah salah. Ia tidak perlu berteriak sambil memarahi si supir. Cukup dengan menasehatinya saja. Karena apa? Karena itu sama saja ia mencoreng citra TNI yang kini sedang gencar-gencarnya memperbaiki citra pasca pemerintahan Soeharto. Apalagi pada saat itu ia mengenakan seragam TNI plus mengendarai motor dinas yang notabene dibiayai oleh masyarakat. Ini patut menjadi renungan bagi saya, kita, dan TNI sendiri. Bahwa apabila ingin berbuat sesuatu harus dipikirkan terlebih dahulu baik buruknya. Jangan sampai apa yang kita perbuat dapat menyakiti hati orang lain apalagi mencoreng institusi tempat kita bekerja. Tetapi dibalik itu semua tentu banyak perbuatan baik yang juga dilakukan oleh tentara kita. Mereka harus dengan susah payah berada dibarisan terdepan untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia baik dari darat, laut, maupun udara. Diulang tahunnya yang ke- 64 tahun ini saya pribadi mengucapkan “SELAMAT HARI JADI TENTARA NASIONAL INDONESIA”. Teruslah maju, berjuang demi Indonesia tercinta… Nurni Zam Zami Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
www.tniad.mil.id
3
EDITORIAL
Kita ketahui bersama bahwa terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa ditolerir. Aksinya sangat mematikan dan tidak manusiawi serta membawa banyak korban jiwa termasuk orang-orang yang tidak bersalah. Pengaruhnya dalam beberapa tahun terakhir telah menyebar hampir lebih separuh bagian dunia, terutama dalam perekrutan martir-martir atau pelaku bom bunuh diri.
PERAN TNI AD DALAM MEMERANGI TERORISME karena itu, untuk memerangi terorisme secara tuntas tidak dapat hanya mengedepankan salah satu elemen negara saja. Seluruh kekuatan yang dapat digunakan seyogyanya melaksanakan perannya sesuai dengan tanggung jawab moral dan kontribusi masing-masing termasuk TNI AD.
Dalam mencegah aksi radikal teroris, sangat diperlukan suatu pemahaman untuk menjadikan terorisme sebagai musuh bersama, isu bahwa terorisme sebagai musuh bersama akan terbentuk apabila kita mampu menyosialisasikan sekaligus menyamakan persepsi dengan masyarakat bahwa teroris sangat merugikan dan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat serta dapat menjadi ancaman setiap saat. Dalam hal tersebut, kita sadari bahwa teroris merupakan ancaman yang serius terhadap suatu negara. Oleh
4
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Secara umum, peran TNI AD dalam memerangi terorisme tidak terlepas dari tanggung jawab moral dan konstitusional diantaranya menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan NKRI, melindungi segenap bangsa. Oleh karenanya langkah pencegahan terhadap aksi kejahatan terorisme hanya bisa dilakukan apabila aparat intelijen TNI AD dapat berfungsi dengan baik dengan memberdayakan seluruh prajurit sebagai Bapul, membentuk jaringan intelijen guna mengantisipasi luasnya wilayah, peranan Babinsa untuk ditingkatkan kemampuannya sebagai ujung tombak deteksi dini dalam mengawasi setiap desa, sehingga akan tercapai pemberdayaan intelijen di komando teritorial. Peran aktif seluruh prajurit di jajaran TNI AD dalam memerangi terorisme sangat diharapkan mengingat terorisme mempunyai jaringan luas yang setiap saat dapat mengancam perdamaian, keamanan nasional dan kedaulatan negara. Langkah pencegahan terhadap aksi kejahatan terorisme adalah tanggung jawab bersama aparat terkait dan seluruh elemen masyarakat yang ada dan telah diatur kewenangannya dalam undang-undang. Dengan dibentuknya Desk Anti Teror, di jajaran TNI Angkatan Darat merupakan langkah konkrit yang dilakukan TNI AD dalam menjalankan tugasnya sesuai yang diamanatkan dalam UU TNI No. 34 Tahun 2004 yakni mengatasi terorisme. (Ykb)
LAPORAN UTAMA
Kemerdekaan adalah ”jembatan emas” demikian kata Presiden pertama RI, sekaligus proklamator kemerdekaan, Bung Karno. Melalui “jembatan emas” itu, bangsa Indonesia meninggalkan kegelapan alam penjajahan dan memasuki alam kemerdekaan dengan penuh sinar harapan. Memang, proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 adalah kulminasi dari suatu perjuangan yang menakjubkan. Kemerdekaan itu kita rebut, raih dan pertahankan dengan segala pengorbanan, darah, keringat dan air mata. Hal tersebut disampaikan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Pidato Kenegaraannya dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke 64 Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2009 bertempat di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jum,at (14/8). Presiden SBY lebih lanjut mengatakan, kemerdekaan Indonesia juga melahirkan ideologi dan dasar negara kita, yaitu Pancasila. Setelah mengalami berbagai pasang surut sejarah, dan melampaui berbagai tantangan dan ujian, bangsa Indonesia semakin yakin terhadap makna Pancasila bagi bangsa Indonesia. Kita semakin yakin bahwa Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara sudah final, dan tidak dapat diubah, serta tidak dapat ditawar lagi. ”Kita harus terus memaknakan Pancasila sebagai ideologi terbuka, sebagai open and living ideology, dan bukan sebagai dogma yang statis dan menakutkan. Pancasila harus terus menjadi sumber inspirasi dan sumber solusi dari proses nation-building Indonesia ke depan,”kata Presiden SBY. Menurut Presiden, sejak awal kemerdekaan, hingga era kehidupan bernegara saat ini, kita pernah menganut berbagai model demokrasi. Dari tahun 1945 hingga tahun 1959, demokrasi parlementer hadir. Pada saat itu, pemerintah datang dan pergi dengan cepat, tanpa benar-benar sempat melakukan konsolidasi a t a u p u n
menjalankan program-programnya. Selanjutnya, mulai 1959, ditandai dengan terbitnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, lahirlah era Demokrasi Terpimpin. Keputusan dan kehidupan bernegara terpusat dan nyaris dikuasai oleh presiden. Mekanisme checks and balances tidak berjalan secara efektif. Sejak tahun 1966, model demokrasi yang bernuansa serupa, meski dengan nama yang berbeda, hadir di era Orde Baru. Demokrasi yang bernama luhur Pancasila, tetapi tidak utuh, bahkan menyimpang dalam penerapannya. Yang justru muncul adalah otoritarianisme yang tentulah bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi itu sendiri. Sesungguhnya kita memahami mengapa melalui Dekrit Presiden, Presiden Soekarno memilih untuk kembali ke UUD 1945, karena Konstituante yang mendapatkan mandat untuk menyusun konstitusi belum dapat menyelesaikan tugasnya, sementara keadaan politik amat tidak stabil sehingga pemerintah tidak dapat bekerja dengan baik. Sementara itu, kita juga memahami mengapa Presiden Soeharto memilih demokrasi yang semi otoritarian karena ingin
menghadirkan stabilitas politik agar pembangunan ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik. Plus dan minus dari 2 corak demokrasi itulah, yang juga tidak dapat dilepaskan dari konteks tantangan dan permasalahan kehidupan bernegara pada kurun waktu yang bersangkutan, mendorong kita untuk menemukan dan memilih model demokrasi yang paling tepat untuk kita jalankan. Perjalanan sejarah lebih dari enam dekade tersebut, kata Presiden tentunya menghadirkan kesadaran bahwa apapun pilihan demokrasi yang kita terapkan, mempunyai permasalahan dan tantangannya sendiri; ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun demikian, kita harus pastikan bahwa b e n t u k demokrasi yang kita p i l i h harus tetap sejalan dengan nilain i l a i
www.tniad.mil.id
5
LAPORAN UTAMA demokrasi yang universal. Di sisi lain, penerapan demokrasi juga mesti tetap memperhatikan nilai-nilai lokal, serta sifat dasar bangsa kita yang majemuk. Hanya dengan pilihan konsisten demikianlah, bangsa ini akan makin kokoh dalam alur pematangan demokrasi yang saat ini sedang dan terus kita jalankan. Ke depan, pematangan demokrasi kita, harus berjalan seiring dengan prinsip-prinsip dasar konstitusionalisme. Demokrasi mesti makin egaliter, yaitu demokrasi yang makin meneguhkan pelaksanaan mekanisme saling kontrol dan saling imbang
(checks and balances) dalam praktek kehidupan politik kita. Demokrasi yang berlandaskan pada penghormatan dan pelaksanaan penegakkan hukum yang adil dan bermartabat (rule of law). Demokrasi yang makin menjamin dan melindungi kebebasan dan hak-hak asasi manusia. Serta, demokrasi yang kehadirannya tetap menjamin terjaganya stabilitas dan ketertiban politik. Dunia juga telah mengakui bangsa Indonesia telah mampu menjalankan demokratisasi berskala besar. Termasuk di dalamnya reformasi TNI, dengan penghapusan Dwi Fungsi ABRI dan peran sosial-
Dunia juga telah mengakui bangsa Indonesia telah mampu menjalankan demokratisasi berskala besar. Termasuk di dalamnya reformasi TNI, dengan penghapusan Dwi Fungsi ABRI dan peran sosial-politiknya. Pada tahun ini, kita akan menyelesaikan pelimpahan bisnis TNI kepada negara, yang selama ini sering mengundang kontroversi. Dengan itu, TNI dapat benarbenar berkonsentrasi untuk menjalankan tugas pokoknya dan tampil secara profesional sehingga mampu mempertahankan setiap jengkal wilayah tanah air kita.
politiknya. Pada tahun ini, kita akan menyelesaikan pelimpahan bisnis TNI kepada negara, yang selama ini sering mengundang kontroversi. Dengan itu, TNI dapat benar-benar berkonsentrasi untuk menjalankan tugas pokoknya dan tampil secara profesional sehingga mampu mempertahankan setiap jengkal wilayah tanah air kita. Dalam mengatasi gangguan keamanan dalam negeri, kita pun memilih cara-cara yang lebih bermartabat, demokratis dan damai, dengan tentu saja tetap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Kebijakan dan caracara penyelesaian konflik seperti ini
adalah sesuatu yang tidak kita kenal di masa yang lalu. Di atas segalanya, dalam penyelenggaraan pemerintahan, kita telah menerapkan prinsip-prinsip good governance dan pemberantasan korupsi yang agresif, tanpa pandang bulu. Di republik ini, tidak ada seorang pun yang kebal hukum. Dalam pelaksanaan semua agenda reformasi tersebut, tidaklah selalu mudah. Reformasi kita penuh dengan pasang dan surut, sering menghadapi resistensi, serta ada pula yang menjalankannya secara berlebihan. Namun, semua itu adalah wajar dalam proses reformasi, dalam perubahan yang berskala besar. Kita tidak perlu cemas, dan tidak perlu pula frustrasi. Dalam menjalankan agenda-agenda reformasi, apa yang terasa baik dan tepat mari kita lanjutkan. Sebaliknya, apa yang
6
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
lebih memadukan pendekatan sumber daya (resources), pengetahuan (knowledge), dan budaya (culture) yang kita miliki. Ekonomi Indonesia, ekonomi 230 juta manusia yang akan terus bertambah, ekonomi tanah air seluas 8 juta km persegi, juga harus memiliki kesinambungan. Pertumbuhan ekonomi yang kita pilih dan anut adalah pertumbuhan disertai pemerataan, growth with equity, agar benar-benar membawa rasa adil. Ke depan kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri, pasar dalam negeri, dan tidak boleh hanya menggantungkan kekuatan ekspor sebagai sumber pertumbuhan kita. Oleh karena itu strategi yang hanya bersifat export oriented tentu bukanlah pilihan kita. Di sisi lain, ekonomi nasional mestilah berdimensi kewilayahan, dengan pertumbuhan ekonomi yang tersebar di seluruh tanah air. Daerah-daerah harus menjadi kekuatan ekonomi lokal. Sumber-sumber investasi dan pendanaan dalam negeri juga mesti kita perkuat. Kemandirian dan ketahanan pada bidang-bidang atau sektor ekonomi tertentu harus terus kita perkuat, terutama pangan dan energi. Ekonomi nasional mesti
dikembangkan berdasarkan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan sekaligus keunggulan kompetitif (competitive advantage). Dan, terakhir, diperlukan ekonomi nasional yang dilandasi oleh mekanisme pasar untuk efisiensi, tetapi juga memberikan ruang bagi peran pemerintah yang tepat untuk menjamin keadilan. Reformasi gelombang kedua ini, tegas presiden, hakikatnya adalah untuk membebaskan Indonesia dari dampak dan ekor krisis yang terjadi 10 tahun yang lalu, dan kemudian pada tahun 2025 negara kita berada dalam fase untuk benar-benar bergerak menuju negara maju. Inilah visi kita untuk tahun 2025, Visi Indonesia 2025. Sasaran utama yang kita tuju di tahun 2025 adalah : Pertama, Persatuan dan Harmoni Sosial yang semakin kokoh. Kita bertekad untuk membangun bangsa Indonesia yang bersatu, adil dan makmur dalam suatu tatanan kehidupan sosial-kemasyarakatan yang harmonis. Bhinneka Tunggal Ika. Jangan lagi kita mengulangi sejarah kelam seperti konflik yang terjadi di Poso, Ambon, Sampit dan Aceh.
”Kita mengetahui bahwa aksi-aksi terorisme memiliki beberapa akar penyebab yang utama, seperti kemiskinan dan keterbelakangan, ketidakadilan di berbagai wilayah dunia, dan akar-akar radikalitas itu sendiri. Terhadap itu semua, pembangunan yang kita lakukan justru bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, keterbelakangan dan juga ketidakadilan. Oleh karena itu, strategi yang kita tempuh tetap memiliki dua sasaran; pertama, mengatasi akarakar penyebab; dan kedua, langkah-langkah intensif untuk mencegah dan memberantas aksiaksi terorisme kapanpun dan di manapun,”
Kedua, Stabilitas nasional mesti semakin mantap. Dalam beberapa tahun terakhir ini, situasi keamanan di negeri kita, telah semakin baik. Lima tahun terakhir ekonomi terus tumbuh, kemiskinan berkurang, dan pengangguran pun menurun. Sayang sekali stabilitas keamanan yang semakin baik ini terganggu dengan adanya aksi terorisme yang terjadi sebulan yang lalu. Aksi terorisme dengan melakukan pemboman di tempat-tempat umum, tegas presiden adalah tindakan yang sungguh tidak berperikemanusiaan. Korbannya adalah orang-orang yang tidak berdosa, baik warga negara sahabat maupun warga negara Indonesia sendiri. Kaum teroris ingin kita tercekam dalam ketakutan dan kemudian menghentikan kegiatan seharihari. ”Kita bersyukur, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang
terasa tidak sesuai dan justru menimbulkan hal-hal yang lebih buruk, mari kita koreksi dan kita perbaiki. Ingat, reformasi pada hakikatnya adalah perubahan dan kesinambungan, change and continuity. Setelah melihat tonggak-tonggak sejarah bangsa enam puluh empat tahun yang lalu, ketika kita baru saja memproklamasikan kemerdekaan; lima puluh tahun yang lalu, ketika terjadi tonggak sejarah peralihan model demokrasi dari Demokrasi Parlementer ke Demokrasi Terpimpin; dan sepuluh tahun yang lalu, ketika kita baru saja mengawali reformasi berskala besar, kita patut memetik pelajaran yang amat berharga, agar kita tidak melangkah dari satu ujung pendulum ke ujung pendulum lainnya, dari satu ekstrim ke ekstrim yang lain. Mari bersama-sama kita jaga agar langkah kita ke masa depan tetap dalam koridor yang tepat, sehingga masa depan yang gemilang dapat kita raih secara bersama pula. Presiden juga menyampaikan Paradigma dan Strategi Besar Pembangunan Ekonomi Indonesia ke depan. Pembangunan ekonomi Indonesia ke depan nanti mesti
www.tniad.mil.id
7
LAPORAN UTAMA kuat, yang mampu menghadapi segala tantangan, termasuk terorisme. Hari ini kita bisa melihat nilai rupiah dan indeks harga saham kita justru semakin menguat. Berbagai kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat lainnya terus berjalan semakin semarak,”tegas presiden. Presiden menambahkan, dalam aksi terorisme kali ini, ada suatu gejala yang baru yaitu aksi terorisme ditujukan langsung untuk melawan negaranya sendiri, termasuk rencana asasinasi kepada kepala negaranya. Negara tidak boleh dan tidak akan kalah melawan terorisme. Pemerintahan akan terus berjalan sebagaimana mestinya, melindungi rakyat, melayani rakyat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. ”Kepada seluruh rakyat Indonesia, marilah bersama bersatu melawan aksi-aksi terorisme. Marilah
lindungi warga dan anak-anak muda dari pikiran-pikiran sesat dan ekstrim, yang bisa mengarahkan mereka kepada tindakan terorisme. Bantulah aparat keamanan dengan memberikan informasi terhadap pelaku terorisme yang bersembunyi di tengah-tengah masyarakat kita,”pinta presiden. ”Kita mengetahui bahwa aksiaksi terorisme memiliki beberapa akar penyebab yang utama, seperti kemiskinan dan keterbelakangan, ketidakadilan di berbagai wilayah dunia, dan akar-akar radikalitas itu sendiri. Terhadap itu semua, pembangunan yang kita lakukan justru bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, keterbelakangan dan juga ketidakadilan. Oleh karena itu, strategi yang kita tempuh tetap memiliki dua sasaran; pertama, mengatasi akar-akar penyebab; dan kedua,
langkah-langkah intensif untuk mencegah dan memberantas aksi-aksi terorisme kapanpun dan di manapun,”kata Presiden. Sebelum mengakhiri pidatonya Presiden SBY mengajak seluruh warga negara mensyukuri karunia Tuhan kepada bangsa Indonesia bahwa dengan perjuangan dan kerja keras, kita telah berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. ”Telah jauh kita berjalan sebagai suatu bangsa, dari sekedar bangsa jajahan menjadi anggota negara-negara G-20, yang ikut menentukan arah ekonomi dunia. Perjalanan kita memang masih panjang. Namun kita yakin, dengan semangat satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, kita akan terus bersatu, bangkit dan maju, menuju masa depan yang gemilang,”kata Presiden mengakhiri pidatonya.
”Kepada seluruh rakyat Indonesia, marilah bersama bersatu melawan aksi-aksi terorisme. Marilah lindungi warga dan anak-anak muda dari pikiran-pikiran sesat dan ekstrim, yang bisa mengarahkan mereka kepada tindakan terorisme. Bantulah aparat keamanan dengan memberikan informasi terhadap pelaku terorisme yang bersembunyi di tengah-tengah masyarakat kita,”
8
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
PENERANGAN PASUKAN
JL. VETERAN NO.5 JAKARTA PUSAT, TELEPON : 3456838, 3813434, Fax : 3848300 Nomor : 10 (Oktober 2009) TIDAK ADA TEMPAT BAGI KOMUNIS UNTUK HIDUP DI BUMI PERTIWI
Peristiwa sejarah “tragedi nasional” pemberontakan G 30 S/PKI telah kita lewati empat puluh empat tahun yang lalu. Namun, hal ini bukan berarti Bangsa Indonesia telah bebas sama sekali dari pengaruh paham komunis yang berkembang di negara yang kita cintai ini. Dalam mengenang kembali peristiwa tersebut, tentu masih segar dalam ingatan kita bahwa dalam catatan sejarah saat itu tergambar keadaan yang sangat mencekam. Serangkaian aksi yang mereka lakukan begitu keji dan tidak manusiawi serta bertentangan dengan ajaran agama apapun. Paham komunis yang telah berulang kali melakukan pengkhianatan dan perbuatan makar dalam sejarah perjalanan bangsa, selalu berupaya untuk menggantikan Ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis. Mereka adalah atheis yang tidak mengenal agama, sehingga jelas-jelas bertentangan dengan Ideologi Pancasila. Mencermati perkembangan situasi saat ini, penyesatan melalui propaganda hitam dengan membelokkan fakta sejarah seputar peristiwa G 30 S/PKI merupakan cara-cara yang dilakukan untuk merebut simpati publik. Perlu diketahui bahwa saat ini paham komunis berusaha menyusup ke berbagai elemen dan organisasi masyarakat yang ada, baik di pemerintah maupun non pemerintah. Sinyalemen ini dapat kita lihat dengan munculnya kebangkitan komunis gaya baru dalam berbagai bentuk dan caranya, khususnya merebut pengaruh publik. Sebagaimana Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menegaskan agar seluruh prajurit TNI AD senantiasa mewaspadai akan munculnya bahaya laten komunis yang setiap saat bisa memengaruhi prajurit dan keluarganya. Disamping itu, setiap prajurit hendaknya harus memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten isi dari Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia serta larangan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunis. Oleh karenanya, kepada seluruh prajurit, PNS TNI AD dan seluruh keluarga agar memedomani hal-hal sebagai berikut: 1. Pahami isi dari TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 dan UU RI Nomor 27 tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undangundang Hukum Pidana yang berkaitan dengan kejahatan terhadap keamanan negara. 2. Melalui pembinaan teritorial agar meningkatkan upaya komunikasi sosial dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dengan segala tipu daya yang mereka lakukan. 3. Selalu waspada terhadap upaya dari paham-paham komunis yang akan memengaruhi baik kepada diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan. 4. Mewaspadai bahwa saat ini gerakan komunis gaya baru telah banyak menyusup ke berbagai elemen masyarakat. 5. Lakukan sosialisasi melalui ceramah dan jam komandan tentang bahaya laten komunis di lingkungan satuan masingmasing. 6. Mengetahui perkembangan lingkungan sekitar asrama/tempat tinggal dan melaporkan secara hierarki ke komando atas apabila mendengar dan melihat paham komunis berusaha menyusup di lingkungan sekitar kita.
Demikian Lembar Penerangan pasukan ini disampaikan untuk dapat dipedomani, dilaksanakan dan disebarluaskan kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Darat.
www.tniad.mil.id
9
NAPAK TILAS
Soekarno (Bung Karno) Presiden Pertama Republik Indonesia, 1945- 1966, menganut ideologi pembangunan ‘berdiri di atas kaki sendiri’. Proklamator yang lahir di Blitar, Jatim, 6 Juni 1901 ini dengan gagah mengejek Amerika Serikat dan negara kapitalis lainnya: “Go to hell with your aid.” Persetan dengan bantuanmu. Ia mengajak negara-negara sedang berkembang (baru merdeka) bersatu. Pemimpin Besar Revolusi ini juga berhasil menggelorakan semangat revolusi bagi bangsanya, serta menjaga keutuhan NKRI. Tokoh pencinta seni ini memiliki slogan yang kuat menggantungkan citacita setinggi bintang untuk membawa rakyatnya menuju kehidupan sejahtera, adil makmur. I d e o l o g i pembangunan yang dianut pria yang berasal d a r i keturunan bangsawan Jawa (Ayahnya b e r n a m a R a d e n S o e k e m i Sosrodihardjo, suku Jawa dan ibunya bernama
10
Ida Ayu Nyoman Rai, suku Bali), ini bila dilihat dari buku Pioneers in Development, kira-kira condong menganut ideologi pembangunan yang dilahirkan kaum ekonom yang tak mengenal kamus bahwa membangun suatu negeri harus mengemis kepada Barat. Tapi bagi mereka, haram hukumnya meminta-minta bantuan asing. Bersentuhan dengan negara Barat yang kaya, apalagi sampai meminta bantuan, justru mencelakakan si melarat (negara miskin). Bagi Bung Karno, yang ketika kecil bernama Kusno, ini tampaknya tak ada kisah manis bagi negara-negara miskin yang membangun dengan modal dan bantuan asing. Semua tetek bengek manajemen pembangunan yang diperbantukan dan
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
arus teknologi modern yang dialihkan agar si miskin jadi kaya dan mengejar Barat hanyalah alat pengisap kekayaan si miskin yang membuatnya makin terbelakang. Itulah Bung Karno yang berhasil menggelorakan semangat revolusi dan mengajak berdiri di atas kaki sendiri bagi bangsanya, walaupun belum sempat berhasil membawa rakyatnya dalam kehidupan yang sejahtera. Konsep “Berdiri di Atas Kaki Sendiri” memang belum sampai ke tujuan tetapi setidaknya berhasil memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa. Daripada berdiri di atas utang luar negeri yang terbukti menghadirkan ketergantungan dan ketidakberdayaan (noekolonialisme). Masa kecil Bung Karno sudah diisi semangat kemandirian. Ia hanya beberapa tahun hidup bersama orang tua
di Blitar. Semasa SD hingga tamat, ia tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjut di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu ia pun telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, ia pindah ke Bandung dan melanjutkan ke THS (Technische Hooge-
itu. Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas (1931), Bung Karno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, ia kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Sebelumnya, ia juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan ia berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik sangat hebat. Ia pun tak mau membubarkan PKI yang dituduh oleh mahasiswa dan TNI sebagai
Semua tetek bengek manajemen pembangunan yang diperbantukan dan arus teknologi modern yang dialihkan agar si miskin jadi kaya dan mengejar Barat hanyalah alat pengisap kekayaan si miskin yang membuatnya makin terbelakang. school atau Sekolah Tehnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926. Kemudian, ia merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, si penjajah, menjebloskannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul ‘Indonesia Menggugat’, dengan gagah berani ia menelanjangi kebobrokan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju
dalang kekejaman pembunuh para jenderal itu. Suasana politik makin kacau. Sehingga pada 11 Maret 1966 ia mengeluarkan surat perintah kepada Soeharto untuk mengendalikan situasi, yang kemudian dikenal dengan sebutan Supersemar. Tapi, inilah awal kejatuhannya. Sebab Soeharto menggunakan Supersemar
Orator Ulung
Presiden pertama RI itu pun dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapat berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional, neokolonialisme dan imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa, kekuatan rakyat. “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat,” kata Bung Karno, dalam karyanya ‘Menggali Api Pancasila’. Suatu ungkapan yang cukup jujur dari seorang orator besar. Gejala berbahasa Bung Karno merupakan fenomena langka yang mengundang kagum banyak orang. Kemahirannya menggunakan bahasa dengan segala macam gayanya berhubungan dengan kepribadiannya. Hal ini tercermin dalam autobiografi, karangan-karangan dan buku-buku sejarah yang memuat sepak
www.tniad.mil.id
11
NAPAK TILAS terjangnya. Ia adalah seorang cendekiawan yang meninggalkan ratusan karya tulis dan beberapa naskah drama yang mungkin hanya pernah dipentaskan di Ende, Flores. Kumpulan tulisannya sudah diterbitkan dengan judul “Dibawah Bendera Revolusi”, dua jilid. Jilid pertama boleh dikatakan paling menarik dan paling penting karena mewakili diri Soekarno sebagai Soekarno. Dari buku setebal kira-kira 630 halaman tersebut tulisan pertama yang bermula dari tahun 1926, dengan judul “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme” adalah paling menarik dan mungkin paling penting sebagai titik-tolak dalam upaya memahami Soekarno dalam gelora masa mudanya, seorang pemuda berumur 26 tahun. Di tengah kebesarannya, sang orator ulung dan penulis piawai, ini selalu membutuhkan dukungan orang lain. Ia tak tahan kesepian dan tak suka tempat tertutup. Di akhir masa kekuasaannya, ia sering merasa kesepian. Dalam autobiografinya yang disusun oleh Cindy Adams, Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat itu, bercerita. “Aku tak tidur selama enam tahun. Aku tak dapat tidur barang sekejap. Kadangkadang, di larut malam, aku menelepon seseorang yang dekat denganku seperti misalnya Subandrio, Wakil Perdana Menteri Satu dan kataku, ‘ B a n d r i o datanglah ke tempat saya, temani saya, ceritakan padaku sesuatu yang ganjil, ceritakanlah suatu lelucon, berceritalah tentang apa saja asal jangan mengenai politik. Dan kalau saya tertidur, maafkanlah.... Untuk pertama kali dalam hidupku aku mulai makan obat tidur. Aku lelah. Terlalu lelah.” Dalam bagian lain disebutkan, “Ditinjau secara keseluruhan maka jabatan presiden tak ubahnya seperti suatu pengasingan yang terpencil... Seringkali pikiran oranglah yang berubah-ubah, bukan pikiranmu... Mereka turut menciptakan pulau kesepian ini di sekelilingmu.”
Di tengah kebesarannya, sang orator ulung dan penulis piawai, ini selalu membutuhkan dukungan orang lain. Ia tak tahan kesepian dan tak suka tempat tertutup.
Anti Imperialisme
Pada 17 Mei 1956, Bung Karno mendapat kehormatan menyampaikan pidato di depan Kongres Amerika Serikat. Sebagaimana dilaporkan New York Times (halaman pertama) pada hari berikutnya, dalam pidato itu dengan gigih ia menyerang kolonialisme. “Perjuangan
12
dan pengorbanan yang telah kami lakukan demi pembebasan rakyat kami dari belenggu kolonialisme, telah berlangsung dari generasi ke generasi selama berabad-abad. Tetapi, perjuangan itu masih belum selesai. Bagaimana perjuangan itu bisa dikatakan selesai jika jutaan manusia di Asia maupun Afrika masih berada di bawah dominasi kolonial, masih belum bisa menikmati kemerdekaan?” pekik Soekarno ketika itu. Hebatnya, meskipun pidato itu dengan keras menentang kolonialisme dan imperialisme, serta cukup kritis terhadap negara-negara Barat, ia mendapat sambutan luar biasa di Amerika Serikat (AS). Pidato itu menunjukkan konsistensi pemikiran dan sikap-sikap Bung Karno yang sejak masa mudanya antikolonialisme. Terutama pada periode 1926-1933, semangat antikolonialisme dan anti-imperialisme itu sudah jelas dikedepankannya. Sangat jelas dan tegas ingatan kolektif dari pahitnya kolonialisme yang dilakukan negara asing yang kaya itu. Namun, kata dan fakta adalah dua hal yang berbeda, dan tak jarang saling bertolak belakang. Soekarno dan para penggagas nasionalisme lainnya dipaksa bergulat di antara “kata” dan “fakta” politik yang dicoba dirajut
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
namun ternyata tidak mudah, dan tak jarang menemui jalan buntu. Soekarno yang rajin berkata-kata, antara lain mengenai gagasan besarnya menyatukan kaum nasionalis, agama dan komunis (1926) menemukan kenyataan yang sama sekali bertolak belakang, ketika ia mencobanya menjadi fakta. Begitu pula gagasan besarnya yang lain: marhaenisme, atau nasionalisme marhaenistis, yang matang dikonsepsikan pada tahun 1932. Bahkan, gagasannya mengenai Pancasila.
Soekarno memiliki pandangan mengenai sistem politik yang didukungnya adalah yang paling “cocok” dengan “kepribadian” dan “budaya” khas bangsa Indonesia yang konon mementingkan kerja sama, gotong-royong, dan keselarasan. Dalam retorika, ia mengecam “individualisme” yang katanya lahir dari liberalisme Barat.
Sistem Politik
S o e k a r n o memiliki pandangan mengenai sistem politik yang didukungnya adalah yang paling “cocok” dengan “kepribadian” dan “budaya” khas bangsa Indonesia yang konon mementingkan kerja sama, gotong-royong, dan keselarasan. Dalam retorika, ia mengecam “individualisme” yang katanya lahir dari liberalisme Barat. Individualisme itu melahirkan egoisme, dan ini terutama dicerminkan oleh pertarungan antarpartai. Lalu ia mencetuskan D e m o k r a s i Terpimpin. Dalam berpolitik Soekarno mementingkan
politik mobilisasi massa, ia bersimpati pada gerakan-gerakan anti-imperialisme, dan mungkin sebagai salah satu konsekuensinya, penerimaannya pada Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai aktor politik yang sah, pendukung konsepsi demokrasi terpimpin. Jadi ia mencanangkan sistem politik yang berwatak anti-liberal dan curiga pada pluralisme politik. Ia mementingkan “persatuan” demi “revolusi”. Pada tahun 1950-an, Indonesia memang ditandai oleh ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh
sistem demokrasi parlementer. Sistem ini bersifat sangat liberal, dan didominasi oleh partai-partai politik yang menguasai parlemen. Pemilu 1955 yang dimenangkan empat kekuatan besar, Masyumi, Partai Nasional Indonesia (PNI), Nahdlatul Ulama (NU) serta PKI- hingga kini masih dianggap sebagai pemilu paling bebas dan bersih yang pernah dilaksanakan sepanjang sejarah Indonesia. Namun, di sisi lain dari sistem parlemen yang dikuasai partai itu adalah sering jatuh bangunnya kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri. Selain itu, sejarah juga mencatat bahwa integritas nasional terus-menerus diancam oleh berbagai gerakan separatis, yakni DI/ TI, PRRI/Permesta, dan sebagainya. Kenyataan ini membuat Soekarno makin curiga pada partai politik karena dia menganggap Masyumi, dan juga PSI, terlibat dalam beberapa pemberontakan daerah. Kemudian, Soekarno mendekritkan kembalinya Indonesia pada UUD 1945 karena kegagalan Konstituante untuk memutuskan UUD baru untuk Indonesia, akibat perdebatan berlarut-larut, terutama antara kekuatan nasionalis sekuler dan kekuatan Islam mengenai dasar negara.
www.tniad.mil.id
13
PROFIL
Lahirnya Batalyon Infanteri 312 bermula dari hijrahnya pasukan Siliwangi ke Yogyakarta yang pada saat itu revolusi fisik sedang berkecamuk di negara Republik Indonesia. Saat itu tepatnya pada tanggal 30 Maret 1948 Mayor Inf Kemal Idris di perintahkan untuk membentuk sebuah Batalyon dengan nama Batalyon II Brigade XII KRU “ Z “ sekaligus beliau ditetapkan sebagai Komandan Batalyon yang pertama. Selanjutnya pada tanggal 24 Agustus 1948, tepatnya di Delangu Jawa Tengah diadakan rapat penentuan sebutan / nama Batalyon dan akhirnya pada tanggal 25 Agustus 1948 disepakati nama Batalyon II Brigade XII KRU “ Z “ menjadi Batalyon “Kala Jengking “ yang kemudian diganti dengan “ Kala Hitam ” . Hingga sekarang tanggal 25 Agustus diperingati sebagai hari lahirnya Batalyon Infanteri 312 / Kala Hitam.
14
Peran dan Tugas Pokok Batalyon Infanteri 312/KH merupakan satuan operasional yang bertugas pokok mendukung Brigif 15 Kujang II dalam menegakkan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah darat dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
dan Negara terutama di wilayah Jawa Barat dan Banten. Tugas-tugas Batalyon Infanteri 312/ KH antara lain : a. Meningkatkan profesionalisme, disiplin dan soliditas prajurit untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Batalyon Infanteri 312/KH. b. Menyiapkan kekuatan Batalyon
Infanteri 312/KH untuk menagkal dan menanggulangi ancaman bersenjata terhadap kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Menyelenggarakan program pembinaan satuan dengan meningkatkan peran para Komandan Kompi untuk memelihara mutu dan kemampuan prajurit Batalyon Infanteri 312/KH dalam keterampilan teknis baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan . d. Memelihara dan meningkatkan kemampuan Seksi Intelijen Batalyon Infanteri 312/KH dalam rangka deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap gejala kerawanan sosial dan ancaman bagi kedaulatan Negara serta keutuhan wilayah NKRI yang mungkin timbul sehingga tidak berkembang menjadi ancaman nyata. e. Memelihara dan meningkatkan
www.tniad.mil.id
15
PROFIL
kemampuan Batalyon Infanteri 312/ KH bersama-sama dengan komponen pertahanan lainya guna membina potensi Hanwil dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan di wilayah Jawa Barat dan Banten. f. Memelihara dan meningkatkan 5 ( lima ) Kemampuan Teritorial prajurit Batalyon Infanteri 312/KH sehingga mampu melaksanakan pembinaan teritorial terbatas dengan baik di wilayah sekitar satuan. g. Meningkatkan komunikasi sosial dengan mensosialisasikan visi dan misi Binter Kodam III/Slw serta misi Brigif 15 Kujang II dalam rangka memelihara citra prajurit Batalyon Infanteri 312/KH di mata masyarakat. h. Membantu Polres / Pemda Subang atas permintaan, sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di wilayah Subang pada khususnya, umumnya wilayah Jawa Barat dan Banten dalam rangka menghadapi Pemilu 2009. i. Menyiapkan personel Batalyon Infanteri 312/KH untuk membantu tugas-tugas kemanusiaan ( Civic Mission ) dan Bhakti
16
Sosial guna membantu rakyat Subang pada khususnya, umumnya Jawa Barat dan Banten dari akibat bencana alam
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
sebagai satuan PRCPBP tingkat Kotama sesuai dasar Surat Telegram Danbrigif 15 Kujang II Nomor STR / 96 / 2008, tanggal
Peristiwa Konflik Aceh 06 Juni 2008, dengan kekuatan pasukan 650 personel. Pengabdiannya : Pengabdian Batalyon 312/KH dalam berbagai operasi untuk mempertahankan kedaulatan Bangsa dan Negara antara lain: 24 Nopember 1948 ;menumpas Gerombolan PKI Muso di Madiun. 1 September 1948; menumpas Gerombolan Bambu Runcing di Banten Selatan 13 Januari 1950; penumpasan pemberontakan DI/TII Karto Suwiryo dan Mat Item di Jawa Barat. 23 Januari 1950 s/d 28 Januari 1951, operasi penumpasan Peristiwa Apra 5 April 1952 s/d 4 April 1953. Peristiwa DI/TII Jawa Barat ke-I 5 April 1953 s/d 4 April 1956, Peristiwa DI/TII Jawa Barat –II 5 April 1956 s/d 4 April 1959, Peristiwa DI/TII Jawa Barat –III 28 Maret 1964 s/d 15 Mei 1965, Peristiwa DI/TII Jawa Barat –III 7 April 1964 s/d 21 Oktober 1965 Operasi kilat di Sulawesi Selatan dan Tenggara untuk menumpas DI/TII Kahar Muzakar 1 Oktober 1965 s/d Desember 1965. Operasi Penumpasan G.30 S/PKI 1971, menumpas Gerombolan PGRS/ Paraku di Kalimantan Barat BP 1 Juli 1974 Tugas sebagai Pasukan PBB ke Timur Tengah dengan nama Kontingen Garuda VIII. 9 September 1974 s/d 11 Juli 1975, Tugas PBB 23 Januari 1976 s/d 11 Desember 1976.
Peristiwa Seroja Ke-I 12 Mei 1978 s/d 28 Maret 1979. Peristiwa Seroja Ke-II 31 Januari 1985 s/d 3 Maret 1987. Peristiwa Seroja Ke-III 31 Oktober 1990 s/d 1 Januari 1992. Peristiwa Seroja Ke-IV 7 Nopember 1996 s/d 20-12-1997. Peristiwa Seroja Ke-V 24 Juli 2000 s/d 22 September 2001. Peristiwa Konflik Aceh 18 Desember 2002 s/d 10 Maret 2004. Peristiwa Konflik Aceh 21 Oktober 2004 – 24 Oktober 2005,
Dilihat dari berbagai pengalaman penugasannya, maka tak heran kalau motto yang dimiliki Yonif 312/KH yakni “Esa Hilang Dua Terbilang” yang memberikan makna lambang kejantanan dan ditakuti, dapat hidup di segala tempat, berbahaya bagi setiap musuh yang mendekatinya dan dapat bertahan di medan apapun juga. Hal ini sesuai dengan keberhasilan tugas-tugas yang diberikan kepadanya betapapun beratnya tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
www.tniad.mil.id
17
PROFIL Letkol Inf Asep Syaripudin, Danyonif 312/Kala Hitam
HORMAT DAN BANGGA
KEPADA PRAJURITNYA Beberapa waktu lalu, tepatnya sebelum Pemilu Pilpres RI, salah seorang anggota Yonif 312/KH, a.n, Praka Asep dianiaya oleh oknum anggota Polri a.n. Bripka Reno Nirwana yang mengakibatkan Praka Asep meninggal dunia. Peristiwa ini memicu kemarahan dari rekan-rekannya di Yonif 312/KH untuk melakukan serangan balas, namun Danyonif 312/KH dapat mengatasi masalah ini dengan baik sehingga mereka tidak melakukan serangan balas kepada anggota Polri.
Berikut ini, bincangbincang tim redaksi Majalah P a l a g a n
18
dengan Danyonif 312/Kala Hitam, Letkol Inf Asep Syarifuddin bertempat di Markas Komando Yonif 321/KH di Subang, Jawa Barat. Saat ditanya tentang kiatnya mengatasi krisis atas peristiwa penganiayaan anggota Yonif 312/KH, orang nomor satu di Yonif 312/KH ini menjelaskan, setiap unsur pimpinan harus selalu dekat dengan anak buah,dan terus melakukan komunikasi dua arah antara pimpinan dan bawahan. “Sebagai pimpinan harus bersikap jujur, setiap ada permasalahan jangan ditutuptutupi sehingga anggota dapat memahami dengan jelas”, katanya. Lebih jauh pria lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini menuturkan ketika anggotanya mengetahui salah satu rekannya meninggal, emosi mereka hampir tak terkendali, dengan semangat jiwa korsa sesama anggota, mereka merencanakan untuk melakukan aksi balas kepada anggota Polri. “Disinilah peran kepemimpinan lapangan untuk menyampaikan kepada anggota dan mengajak mereka untuk bertindak secara profesional dan proporsional sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku”. ungkapnya dengan penuh semangat. Hal yang lebih penting lagi tambahnya, “pendekatan yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman keimanan kepada anggota sesuai dengan agamanya masing-masing untuk menghindari perbuatan yang tidak baik”. Selanjutnya menurut ayah dari satu orang putra yang selalu dekat dengan anak buahnya ini, mengutarakan bahwa saat itu pemilu Presiden akan berlangsung beberapa hari lagi dan apabila terjadi serangan balik terhadap satuan Polri akan mencoreng Citra TNI AD. Kepentingan bangsa harus lebih besar dikedepankan dari pada jiwa korsa dan Pemilu harus berjalan dengan damai, hukum harus dijunjung tinggi serta sikap diam bukan berarti
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
pengecut. Hal ini yang terus ditekankan dan diyakinkan kepada anggotanya sehingga mereka dapat mengerti dan memahami atas peristiwa yang menimpa rekannya itu. Memang keberhasilan dalam mengatasi suatu masalah, tidak terlepas dari kemampuannya membangun komunikasi yang efektif dengan satuan lain di luar jajaran Angkatan Darat seperti Polri. Menurutnya pendekatan yang dilakukannya dengan pihak kepolisian di wilayahnya, adalah melalui kegiatan olahraga dan hiburan bersama sehingga setiap persoalan akan lebih mudah diatasi. Kemudian ketika disinggung tentang bagaimana pembinaan satuan yang dilakukannya, suami dari Dra. Langgeng W. ini mengungkapkan bahwa sebagai pimpinan satuan harus mempunyai visi dan misi yang jelas kemudian disepakati oleh seluruh anggota untuk dijadikan sebagai visi dan misi bersama sehingga setiap ada permasalahan dengan mudah dapat diselesaikan dengan baik melalui kebersamaan yang dibangun antara pimpinan dan bawahan. Disamping itu, untuk mengurangi tingkat pelanggaran di kalangan anggotanya, menurut pria abituren Seskoad tahun 2006 ini, komunikasi yang efektif harus dilakukan dengan anggota antara lain dengan melaksanakan jam komandan secara kontinyu ataupun bersifat insidentil, melakukan pengamanan dan pengendalian anggota dengan mengoptimalkan kepemimpinan secara berjenjang serta menegakkan kumplintatib secara tepat dan benar. Dengan demikian, imbuhnya kepedulian komandan satuan sangat menentukan tingkat pelanggaran yang terjadi pada anggotanya. Sebelum mengakhiri bincang-bincang dengan redaksi Majalah Palagan, Komandan Batalyon Infanteri 312/KH yang telah lulus Susdandim tahun 2008 ini menyampaikan harapannya untuk meningkatkan citra TNI AD, khususnya kepada prajurit satuan setingkat batalyon harus berpegang teguh pada jati diri TNI, memiliki visi dan misi yang sama serta disiplin dan loyalitas yang tinggi. Selama kepemimpinannya di Yonif 312/KH, Pria kelahiran 27 Juli 1964 ini mengungkapkan kesannya yang mendalam yakni “menaruh rasa hormat dan bangga kepada prajurit Yonif 312/ KH yang menunjukkan sikap profesional dan proporsional serta menjunjung tinggi hukum dalam bertindak, sehingga agenda pelaksanaan Pemilu Presiden yang lalu dapat berjalan dengan baik”. (ykb)
www.tniad.mil.id
19
WAWANCARA
SEHAT ADALAH ANUGERAH TUHAN Yang Harus Selalu Dijaga Dan Dipelihara Direktorat Kesehatan Angkatan Darat Brigjen TNI dr. Djoko Riadi, Sp.BS
Kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda, begitu bunyi iklan sebuah produk yang sering kita dengar beberapa waktu lalu, hal tersebut memang pas kita ibaratkan saat tim redaksi bertemu Sosok Jenderal berbintang satu ini, yang menimbulkan kesan sosok prajurit yang bugar dan selalu tampak segar sehingga setiap orang yang baru bertemu beliau sering terkecoh antara penampilan dengan usia yang sesungguhnya. Adalah Direktur Kesehatan Angkatan Darat, Brigjen TNI Djoko Riadi Sp. Bs, yang dalam usia setahun menjelang masa pensiun masih aktif menekuni hobi olah raga bulu tangkis yang sementara orang lain seumurnya tidak akan pernah sanggup lagi melakukannya. Kuncinya hanya satu untuk mencapai hal tersebut, yakni dengan meyakini dan selalu mensyukuri nikmat ”sehat” karena itu merupakan anugerah Tuhan yang harus selalu dijaga dan dipelihara, caranya dengan melakukan pola hidup yang sehat dan teratur, menghindari rokok, narkoba, minuman berakohol, dan senantiasa berolah raga. Bagi Dokter spesialis bedah syaraf yang kerap kali tampil dalam berbagai seminar di dalam maupun luar negeri ini, dunia kesehatan sudah menjadi bagian hidupnya sehari-hari baik saat penugasan di dunia militer (Angkatan Darat) maupun dalam pengabdian terhadap masyarakat di sekelilingnya. Mengawali penugasan pertamanya dalam dunia militer saat berpangkat letnan satu setelah lulus dari Sepawamil tahun 1976 yaitu sebagai dr. Yonif Linud 501/18 Kostrad. Kemudian kariernya berlanjut terus menjadi Dankikes Brigif Linud 18 Kostrad. Tidak berapa lama kemudian menjabat sebagai Dankikes Brigif Linud 17 Kujang. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1979 kariernya berubah menjadi dr. Yonif Linud 330/17 Kostard. Kariernya terus meningkat seiring dengan berlalunya waktu. Setelah selesai mengikuti pendidikan Suslapa pada tahun 1989/1990, beliau dipercaya menjadi Kasijang & Wat Dep. Radiologi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Pada tahun 1993 dipercaya menjabat sebagai Kabag
20
Diklitbang & Medik Dep. Syaraf RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, selanjutnya ayah dari dua orang anak ini pada tahun 1998 mendapat jabatan sebagai Paahli Bid. Tehnis Medis Badan Penasehat RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad hingga menjabat Ketua Komite Medik RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad tahun 2005. Karier anak ke-9 dari sebelas bersaudara asli Cirebon ini terus menanjak dengan menjadi Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Setelah menjabat selama tiga tahun menjadi Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, pria kelahiran tahun 1952 inipun pada akhirnya menjadi orang nomor satu di jajaran Ditkesad yaitu sebagai Direktur Kesehatan Angkatan Darat. Jenderal yang sempat menjadi pegawai Bank BRI sebelum tugas di kemiliteran ini, bertugas di lingkungan kesehatan m e r u p a k a n penugasan yang sangat menyenangkan karena melalui keahliannya dapat menolong dan mengobati orang-orang sakit yang berada di sekelilingnya (prajurit, PNS dan keluarganya) s e r t a masyarakat .
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Untuk lebih mendalam mengenal tugas-tugas di lingkungan kesehatan Angkatan Darat Berikut ini kami sajikan hasil perbincangan Tim Redaksi Majalah Palagan dengan Dirkesad dalam pola tanya jawab: (Red) Dalam mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat khususnya bidang kesehatan, apa tugas dan fungsi Ditkesad? Tugas Pokok. Kesehatan Angkatan Darat menyelenggarakan segala upaya yang berkenaan dengan pembinaan kesehatan prajurit, PNS beserta keluarganya dan pembinaan kesehatan satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
Fungsi. Untuk melaksanakan peran dan tugas pokok tersebut di atas Kesehatan Angkatan Darat menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Utama. 1) Dukungan Kesehatan. Dukungan kesehatan merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan secara langsung untuk mendukung latihan, tugas operasi dan penugasan/kegiatan lapangan lainnya. 2) Pelayanan Kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi prajurit, PNS beserta keluarganya. b. Fungsi Teknis Kesehatan. Fungsi teknis kesehatan diselenggarakan baik dalam rangka dukungan kesehatan maupun pelayanan kesehatan yang meliputi : 1) Kesehatan Militer, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan kehidupan prajurit serta penugasan prajurit pada berbagai kondisi lingkungan. 2) Kesehatan Promotif, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan prajurit, PNS beserta keluarganya dengan peran serta individu agar berperilaku hidup sehat. 3) Kesehatan Preventif, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk mencegah terjangkitnya penyakit pada
prajurit, PNS beserta keluarganya. 4) Kesehatan Kuratif, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk penyembuhan penderita yang sakit. 5) Kesehatan Rehabilitatif, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan pemulihan penderita yang sakit atau cedera agar sejauh mungkin dapat kembali dalam keadaan kesehatan yang optimal, untuk dapat melanjutkan tugas keprajuritan atau kembali ke masyarakat tanpa membebani masyarakat/lingkungan atau keluarganya. 6) Pembekalan kesehatan, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan materiil kesehatan bagi satuan kesehatan, prajurit maupun PNS beserta keluarganya. 7) Administrasi kesehatan, Merupakan segala upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan dukungan administrasi terhadap penyelenggaraan fungsi-fungsi kesehatan. (Red) Bagaimana bentuk pelayanan yang diberikan Ditkesad untuk memenuhi kebutuhan prajurit yang sedang melaksanakan tugas di daerah operasi ? Saat ini prajurit yang sedang berada di daerah operasi yaitu : a. Operasi Rahwan Maluku/Maluku Utara 1) Yonif 411 Kostrad Kekuatan 488 orang 2) Yonif 125/Smb Dam I/BB Kekuatan 488 orang b. Operasi Pamtas Papua 1) Yonif Linud 433 Kostrad Kekuatan 650 orang 2) Den Sandha Kekuatan 216 orang c. Operasi Rahwan Papua Satu Kompi Yonif 755 Dam XVII/Cen Kekuatan 125 orang d. Operasi Pamtas NTT Yonif 742 Dam IX/Udy Kekuatan 650 orang e. Operasi Pamtas Kalimantan 1) Yonif 611 Dam VI/Tpr Kekuatan 650 orang 2) Yonif 642 Dam VI/Tpr Kekuatan 650 orang
a. Promotif, memberikan penyuluhan kesehatan bagi prajurit yang berada di Rah Ops sehingga tercapai perilaku/ norma hidup sehat, bentuk penyuluhan meliputi : 1) Kesehatan perorangan dan lingkungan 2) Kesehatan jiwa militer b. Preventif, merupakan segala usaha kegiatan dan pekerjaan untuk mencegah, mengendalikan penyakit dan menciptakan lingkungan yang sehat yang meliputi : 1) Pemberian obat malaria 2) Imunisasi/Vaksinasi 3) Peningkatan kesehatan lingkungan 4) Peningkatan kesehatan jiwa 5) Pengawasan dan pemeriksaan makanan dan air c. Kuratif dan Rehabilitasi, merupakan upaya penyembuhan penderita/korban yang sakit dan mengadakan evakuasi penderita dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan wilayah terdekat sehingga penderita dapat kembali sembuh, yang meliputi : 1) Penentuan diagnosa 2) Pengobatan di lapangan 3) Rujukan penderita/korban Satkeslap di daerah operasi : a. Memiliki kemampuan evakuasi darat serta dapat koordinasi untuk evakuasi udara jika diperlukan. b. Dapat memanfaatkan rumkit-rumkit atau polin terdekat sebagai rujukan jika anggota memerlukan rawat inap c. Dapat evakuasi ke Rumkit wilayah terdekat atau langsung ke RSPAD Gatot Soebroto. (Red) mengingat personel di jajaran Kesehatan Angkatan Darat sebagian besar harus memiliki kemampuan khusus di bidang kesehatan, bagaimana pembinaan personel di jajaran Ditkesad baik ditingkat Pa, Ba dan Ta termasuk ahli medis dan PNS sehingga mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada prajurit, PNS Angkatan Darat dan keluarganya ? Pembinaan personel Pa, Ba, Ta Ahli medis dan PNS dalam rangka
Pelayanan kesehatan bagi prajurit di daerah operasi terutama dilakukan oleh Satkeslap yang melekat pada satuan tersebut. Bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan bagi prajurit yang berada di daerah operasi, berupa fungsi utama yaitu :
www.tniad.mil.id
21
WAWANCARA meningkatkan kualitas pelayanan kepada prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya yaitu diantaranya dengan : a. Direktur membuat ST ke Kakes kotama untuk : Setiap Kakesdam memerintahkan stafnya (Kasituud dan Urpers) bekerja sama dengan komite bidang medik/ keperawatan untuk mengadakan seminar-seminar kedokteran/perawat di lingkungan keskotama/rumkit-rumkit untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel kesehatan agar dalam memberikan pelayanan sesuai dengan aturan yang berlaku. b. Penerapan SOP dan SAK yang berlaku dalam hal memberikan Dukkes dan Yankes. c. Melakukan pengawasan dan pengendalian secara langsung pada Komandan/Kepala maupun melaksanakan supervise dalam pembinaan fungsi kecabangan. (Red) Ada kesan dari prajurit dan keluarganya yang menyampaikan kepada redaksi Palagan tentang kurangnya pelayanan kesehatan Angkatan Darat yang diberikan kepada mereka, khususnya di tingkat Ba dan Ta, bagaimana jenderal melihat ini ? Pada prinsipnya pelayanan kesehatan TNI AD kepada prajurit, PNS dan keluarganya diberikan sama berdasarkan indikator penyakit bukan berdasarkan pangkat/golongan. Instansi Kesehatan TNI AD tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai tingkat dan kemampuan, dari poskes di tingkat Kodim sampai Rumkit Tk. III dan Tk. II di tingkat Kodam. Pelayanan kesehatan TNI AD yang diberikan kepada setiap personel sebenarnya sama tidak ada perbedaan. Tetapi dalam kenyataan ditemukan kendala seperti kekurangan SDM dan Alkes terutama pada pasien yang perifer, sehingga bila pasien tidak bisa didukung oleh kontribusi Yankesmasum dan resistusi maka pasien dirujuk. Setiap Rumkit mempunyai kemampuan yang berbeda-beda tergantung pendapatan Rumkit tersebut yang dapat digunakan untuk mendukung kekurangan dana dari pemerintah sehingga bila tidak terdukung dikembalikan lagi kepada pasien. (Red) Langkah apa saja yang ditempuh dalam meningkatkan kualifikasi sumber daya prajurit Ditkesad ? Langkah yang ditempuh dalam meningkatkan kualitas sumber daya prajurit Ditkesad adalah : a.Kebijakan formal dengan membuat usulan ke Puskes TNI, SUAD dan Dephan untuk pendidikan ahli kesehatan seperti : - Untuk Ba/Ta Sekolah SMF, SMAK dan SMK Keperawatan
22
- Untuk Ba/DIII Kesehatan (Akper, Akbid, Akfis) - Untuk Pa/S1 Kesehatan dan Dik Spesialisasi (PPDS 1), SKM, SKP - Untuk Pa/Sub Spesialisasi (PPDS 2) dan S2 Kesehatan. b. Kebijakan non formal menyelenggarakan penataran dan pelatihan dalam peningkatan kemampuan seperti BTLS, ATLS, Fisioterapi kasus bedah dan ICU, instruktur klinik keperawatan, perawat kamar bedah dan Gadar. (Red) Salah satu keberhasilan prajurit dalam melaksanakan tugasnya baik tempur dan non tempur adalah prajurit tersebut memiliki badan yang sehat, kontribusi apa yang diberikan Ditkesad dalam memberikan bimbingan kesehatan kepada prajurit ? Kontribusi yang diberikan Ditkesad dalam memberikan bimbingan kesehatan kepada prajurit adalah Ditkesad beserta jajarannya berada di daerah seperti Kesdam-kesdam mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga atau memelihara kesehatan prajurit dengan cara melaksanakan pemeriksaan kesehatan fisik dan jiwa terhadap prajurit dimana hasilnya dipergunakan untuk menentukan memenuhi syarat kesehatan atau tidak memenuhi syarat kesehatan prajurit dalam melaksanakan tugas, jabatan yang ditentukan atau seleksi pendidikan atau seleksi masuk TNI, jenis rikkes yang dilaksanakan seperti : a. Rikkes Werving, merupakan rikkes terhadap calon anggota TNI AD, tujuannya untuk mendapatkan anggota TNI AD yang memiliki tingkat kesehatan yang tinggi, sehingga mampu untuk ditugaskan dimana saja di lingkungan TNI AD dengan masa tugas yang lama tanpa merugikan kesehatan anggota yang bersangkutan. b. Rikkes berkala Pa/Ba/Ta, merupakan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap para Perwira/Bintara/ Tamtama dan Satuan-satuan non tempur/non Satbanpur, tujuannya untuk menentukan kelainan/penyakit pada tahap dini, sehingga bisa diambil tindakan medis yang memadai untuk mengatasinya. c. Rikkes Harpas, merupakan rikkes berkala terhadap seluruh anggota Satpur/Satbanpur tujuannya untuk pemeliharaan dan peningkatan kemampuan kesatuan khususnya personel. (Red) Baru-baru ini ada suatu penyakit yang berasal dari luar yaitu flu babi (H1N1), upaya dan peran apa yang
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
dilakukan Ditkesad dalam menangani penyakit ini ? dan bagaimana pencegahan yang dilakukan Ditkesad kepada prajurit TNI AD yang sering keluar negeri baik dalam mengikuti pendidikan maupun dalam melaksanakan tugas ? WHO telah menaikkan level kasus flu babi ini dari level lima ke level enam yang berarti bahwa sudah terjadi pandemic secara meluas atau sudah terjadi penularan virus flu babi antar manusia yang mendunia. Data WHO menyebutkan bahwa kasus flu babi sampai dengan 11 Juni 2009 telah menyebar ke 168 negara tercatat 162.380 orang yang positif dan meninggal 1.154 orang (CFR = 0,71). Data dari Depkes RI menyebutkan bahwa sampai dengan tanggal 9 Agustus 2009 bahwa kasus flu babi telah menyebar ke 22 Propinsi di Indonesia. Jumlah kukulatif kasus positif flu babi (Influenza A H1N1) berjumlah 771 orang dan meninggal 3 orang. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Upaya-upaya yang dilakukan Ditkesad dalam mencegah dan menanggulangi maslah penyakit ini adalah : a. Selalu memantau situasi dan perkembangan penyebaran flu babi (Virus H1N1) baik melalui media cetak maupun media elektronik. b. Berkoordinasi dengan instansi terkait antara lain Ditjen pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan Depkes RI, Ditkes Ditjen Kuathan Dephan RI dan Puskes TNI. c. Ditkesad telah membuat kebijakan dan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan flu babi (Virus H1N1) ini melalui surat edaran maupun surat telegram yang ditujukan ke Kesdam dan Keskotama dengan tembusan para Panglima. d. Ditkesad juga telah membuat Leaflet tentang pencegahan flu babi.
Peran Kesad dalam penanggulangan flu babi telah menyiagakan Rumkit di jajaran Kesad. Salah satunya adalah RSPAD Gatot Soebroto yang merupakan pusat rujukan kasus flu babi tingkat nasional. Untuk pencegahan prajurit TNI AD yang sering keluar negeri, baik dalam mengikuti pendidikan maupun dalam melaksanakan tugas operasi yaitu diimbau agar senantiasa menjaga kondisi kesehatan badan, selalu menggunakan masker bila negara tersebut terjangkit flu babi yang meluas, tidak mendatangi kerumunan orang pada wilayah yang terjangkit flu babi, senantiasa melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, memeriksakan diri dengan segera bila terkena penyakit menyerupai flu. (Red) Pada kasus HIV, ada prajuritprajurit Angkatan Darat yang sudah tertular penyakit tersebut, upaya apa yang dilakukan Ditkesad agar HIV tidak menyebar lebih banyak terhadap prajurit dan keluarganya ? Upaya yang dilakukan Kesehatan Angkatan Darat adalah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan agar mereka tidak tertular, kalaupun mereka sudah tertular maka didirikan klinik visiti yaitu klinik yang menerima, membimbing, mengobati pasien-pasien yang sudah terkena HIV agar mereka bisa bertahan hidup dengan aman, tidak memperluas penyebaran, penularan juga agar lebih berkualitas hidupnya serta tidak diisolir dan tidak dikucilkan. Orang yang terkena penyakit ini dapat hidup lebih panjang dan berkualitas bahkan seorang wanita penderita Aids dapat melahirkan banyi sehat tanpa menularkan pada banyinya asalkan mengikuti konsultasi yang teratur di klinik visiti. Klinik ini bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Aids. Setiap rumah sakit di Angkatan Darat memiliki klinik ini.
akan ke luar negeri untuk melaksanakan tugas belajar dan misi perdamaian ? Setiap kali penugasan, Kesehatan Angkatan Darat akan selalu melakukan antisipasi, misalnya sebelum berangkat tugas setiap personel harus diperiksa, kalau yang bersangkutan tertular HIV, maka tidak bisa diberangkatkan serta diberikan penjelasan-penjelasan berulangkali mengenai bahayanya, bagaimana cara mencegahnya, menanggulangi dan memberi penjelasan yang benar tentang HIV. Begitu juga setelah kembali dari bertugas dilakukan pemeriksaan ulang, mendata kembali prajurit yang baru pulang bertugas untuk melihat kalau ada yang tertular untuk segera dilaporkan dan ditindaklanjuti, begitu juga untuk yang sekolah baik regular maupun non regular. (Red) Apakah pelayanan terhadap prajurit, PNS dan keluarganya akan berubah setelah diterapkan remunerasi ? Dukungan kepada satuan-satuan maupun pelayanan kesehatan terhadap personel-personel Angkatan Darat, PNS dan keluarganya tidak akan berubah. Reformasi Birokrasi dan program remunerasi masih perlu waktu lama, perlu penjelasan dan sosialisasi yang lebih baik, lebih luas tidak berkaitan dengan akan adanya perubahan pola dukungan kesehatan maupun pelayanan kesehatan karena kesehatan berkaitan dengan hak asasi manusia, berkaitan dengan kebutuhan primer dari setiap personel. Pelayanan kesehatan harus tetap prima,
harus tetap diutamakan. Pelayanan kesehatan diberikan secara maksimal karena profesi dokter, perawat adalah profesi yang terkait dengan sumpah jabatan karena itu profesi kesehatan erat sekali hubungannya dengan etika, dengan kode etik. Di dunia kesehatan, dunia pelayanan RS diterapkan prosedur keselamatan pasien, jadi bukan hanya pelayanan yang prima tetapi keselamatan pasien harus ditingkatkan dengan cara diingatkan, disegarkan bagaimana melakukan pelayanan yang baik dalam setiap lini dibidang perumahsakitan, bidang dukungan kesehatan dilapangan dan selalu mengingat kembali urutanurutan prosedur yang harus dilaksanakan demi keselamatan pasien. Saat ditanya harapannya terhadap prajurit dan PNS TNI AD serta keluarganya agar terjalin suatu kerjasama yang baik dengan pihak direktorat kesehatan di jajaran Angkatan Darat, Jenderal yang sangat peduli terhadap bawahannya ini menyampaikan pentingnya tumbuh saling pengertian dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan bagi masingmasing prajurit/PNS serta bagi kesatuan secara umum, kemudian adanya kerjasama antar kesatuan pengguna serta kesatuan pelayanan dalam hal ini Ditkesad sehingga tercapai tujuan bersama TNI AD yang sehat, tangguh dan trengginas. Lalu yang terakhir adanya keterbukaan dalam hal ini komunikasi antara satuan pengguna dan Ditkesad sehingga dapat disampaikan saran-saran, kritik, keluhan bidang Dukkes & Yankes untuk perbaikan bersama. Terima kasih Jenderal atas waktunya, semoga sukses selalu, Bravo Direktorat Kesehatan Angkatan Darat.
(Red) Bagaimana dengan prajurit yang
www.tniad.mil.id
23
WAWASAN
Oleh Mayor Czi Mohammad Alfianto (Denzipur-4/YKN)
Masih segar dalam ingatan kita, ketika gelombang reformasi digulirkan para mahasiswa tahun 1998, TNI (waktu itu ABRI) menjadi sasaran utama kaum reformis. Meskipun reformasi waktu itu awalnya diarahkan untuk menurunkan Presiden Soeharto, tetapi perkembangan selanjutnya, juga menuntut perombakan dalam tubuh TNI, yang kemudian dikenal dengan reformasi internal TNI. Perlahan tapi pasti, reformasi Internal TNI terus dilaksanakan di segala aspek kehidupan TNI. Meskipun belum sepenuhnya mampu memuaskan berbagai pihak, perubahan yang dilakukan TNI mulai mendapat simpati rakyat. Di sisi lain, upaya membangun citra yang dilaksanakan para pejabat Humas TNI (Puspen TNI) sebagai ujung tombak, mulai mampu mendongkrak citra TNI. Indikasinya, dalam beberapa event kegiatan, prajurit TNI mulai bisa membaur dan bahkan mereka juga diterima masyarakat. Memahami Reformasi TNI secara yuridis formal, reformasi internal TNI ditandai dengan keluarnya Ketetapan MPR Nomor : VI dan VII/MPR/2000 tentang paradigma baru TNI, dan ditindaklanjuti dengan UU nomor 2 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. TNI AD merupakan barisan depan TNI yang langsung bersentuhan dengan masyarakat memikul tanggung jawab yang lebih untuk meningkatkan citra TNI. Oleh karenanya TNI AD selalu
24
berupaya melakukan kegiatan yang dapat membangun citra TNI di masyarakat dengan berpegang pada visi dan misi TNI AD. Zeni AD yang merupakan bagian dari TNI AD yang memiliki 9 fungsi Zeni, salah satunya adalah fungsi Konstruksi. Fungsi konstruksi yang dimiliki Zeni AD merupakan suatu peluang untuk membangun citra TNI dengan ikut berperan langsung membantu kesulitan rakyat. Oleh karenanya Denzipur 4/YKN sebagai salah satu satuan Zeni dibawah komando Kodam VII/WRB berupaya memanfaatkan fungsi konstruksinya guna ikut mengharumkan citra TNI dengan membantu Pemda Sulut
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
dalam penyiapan prasarana jalan Bandara – Manado dalam rangka menyukseskan WOC dan CTI SUMMIT 2009. Dengan dilindungi payung hukum UU nomor 34 tahun 2004 pasal 7 ayat 4 tentang tugas pokok TNI dilakukan dengan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dalam tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), salah satu sub-sub pasalnya adalah membantu Pemerintah Daerah bila dibutuhkan. Diperkuat dengan perintah Pangdam VII/WRB melalui ST Pangdam VII/WRB No.ST/95/II/2009 tanggal 3 Pebruari 2009 tentang pengerahan 1 SST Denzipur 4/YKN untuk membantu menyelesaikan ruas jalan
Bandara – Manado dalam rangka kegiatan WOC tahun 2009. Dengan niat yang tulus untuk melaksanakan tugas yang diberikan yaitu pembuatan parit kanan kiri jalan serta taman mediterania jalan Bandara – Menado sepanjang 7000 meter, ternyata banyak hal positif yang dapat ditimba dari pelaksanaan tugas tersebut. Oleh karenanya dalam tulisan ini kami ingin mengupas lebih banyak dalam kias “Sambil Menyelam Minum Air” Pengantar 1.GUBERNUR SULUT : “Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada TNI AD yang telah banyak membantu penyiapan acara WOC dan
CTI SUMMIT, khususnya kepada prajurit yang ikut membangun fasilitas jalan Bandara - Manado”. 2. MANAGER PT. MULTI STRUKTUR : “Terima kasih kepada Pangdam VII/ WRB yang telah menerjunkan Prajurit Zeni membantu membangun fasilitas jalan Bandara - Manado ini, karena saya hampir putus asa dihadapkan dengan tenaga kerja yang ada dan target waktu yang harus dicapai. Karena dengan turunnya prajurit TNI AD seolah-olah menjadi motor penggerak bagi pekerja yang lain di lapangan” 3. KOL. INF. ISTU HARI SUBAGYO (DANREM 131/SANTIAGO) Saya yakin dengan ikut partisipasinya Prajurit Denzipur 4 membantu membangun fasilitas jalan BandaraManado memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat dimana TNI ikut serta mendukung terlaksanya WOC dan CTI SUMMIT serta dapat menjadi ajang latihan sebagai prajurit zeni sesuai dengan fungsinya. 4. JOHN GANDARIA (Tokoh masyarakat & anggota DPRD) : “Saya salut kepada bapak bapak tentara yang telah ikut membantu penyiapan acara WOC dan CTI SUMMIT, khususnya kepada prajurit yang ikut membangun fasilitas jalan Bandara - Manado. Karena mereka memiliki kemampuan khusus di bidang konstruksi dan mentalnya sudah terlatih dimana tanpa kenal lelah terus bekerja di terik matahari bahkan sampai larut malam” 5. MAYOR CZI MOHAMMAD ALFIANTO (Dandenzipur 4/YKN) : “Saya bangga memiliki prajurit Denzipur 4/YKN karena memiliki loyalitas yang tinggi atas tugas yang diembannya, karena mereka bekerja tanpa kenal lelah walau di terik matahari dan disiram hujan bahkan harus bekerja sampai larut malam, dan mereka bisa menyampingkan rasa gengsi mereka demi tugas dimana mereka bekerja di jalan umum” “Saya mewakili seluruh anggota Denzipur 4/YKN mengucapkan terima kasih kepada Pangdam VII/WRB dan Danrem 131/Santiago yang telah memberikan kepercayaan memberikan tugas ini sehingga kami dapat kesempatan berlatih serta atas dukungan PT. Multi Struktur kami juga dapat membangun lapangan tembak jarak 100m secara swadaya “ Maksud dan Tujuan. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang upaya Dansat untuk meningkatkan kemampuan konstruksi prajurit Denzipur 4/YKN serta mengharumkan citra TNI AD dengan membantu Pemda SULUT dalam rangka penyiapan WOC & CTI SUMMIT 2009. Tujuan. Memberikan masukan
kepada komando atas tentang beberapa keuntungan dan dampak positif dari pelaksanaan tugas pembuatan jalan Bandara – Manado yang dilaksanakan oleh Denzipur 4/YKN. Kegiatan Yang Dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan konstruksi dalam rangka membantu Pemda Sulut guna penyiapan sarana dan prasarana WOC dan CTI SUMMIT 2009 adalah sebagai berikut : Pembuatan drainase kanan/kiri badan jalan. a. Pelaksanaan pekerjaan di mulai pada tanggal 6 Februari s.d 3 April 2009. b.Pelaksanaan dilakukan oleh anggota Denzipur 4/YKN jumlah 76 orang dipimpin oleh Kapten Czi Dedi Heryadi. c. Volume pekerjaan pembuatan parit sejauh 7000 M yang membentang sepanjang kiri/kanan jalan Bandara Samratulangi - Manado. Pembuatan taman Mediterania. Pembuatan pemisah jalan dan taman Mediterania sepanjang jalan Bandara Samratulangi – Manado. a.Pelaksanaan pekerjaan dimulai pada tanggal 13 April s.d 4 Mei 2009. b. Pelaksanaan dilakukan oleh anggota Denzipur 4/YKN jumlah 46 org dipimpin oleh Letda Czi M.Basir. c. Volume pekerjaan pembuatan taman Mediterania di tengah jalan sepanjang jalan Bandara Samratulangi - Manado (membutuhkan 2250 M³ tanah & 7000 M² rumput). Hal-Hal Positif yang Diperoleh. Dari kegiatan konstruksi dalam rangka membantu Pemda Sulut guna penyiapan sarana dan prasarana WOC dan CTI SUMMIT 2009 diperoleh beberapa hal positif untuk satuan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Melatih Prajurit Denzipur 4/YKN dalam bentuk Latihan Dalam Satuan (LDS). Kerja sama antara Pemda Profinsi Sulut, Kontraktor (Multi Structure) dan Denzipur 4/YKN dalam menyiapkan sarana dan prasarana WOC dan CTI Summit memberikan sarana dan kesempatan untuk melaksanakan Latihan Dalam Satuan (LDS) sesuai dengan program kerja yang diharapkan, khususnya di bidang latihan. Adapun Hal positif tersebut dapat dirasakan di bidang personel dan peralatan, seperti di bawah ini: a. Aspek Personel. 1) Meningkatkan kemampuan prajurit Zeni di bidang konstruksi. a) Mampu melaksanakan pekerjaan konstruksi secara praktik di lapangan tanpa biaya b) Menambah pengalaman prajurit dalam bekerja dibidangnya. c) Memberikan kepercayaan diri
www.tniad.mil.id
25
WAWASAN kepada prajurit Zeni yang kaya akan ilmu & pengalaman di bidang konstruksi. 2) Meningkatkan kemampuan prajurit Zeni di bidang Operator Alberzi. a) Dapat melaksanakan pekerjan dengan Alberzi di lapangan dengan biaya seminimal mungkin. b) Menambah pengalaman prajurit Zeni dalam bekerja dengan Alberzi di lapangan. c) Memberi kesempatan untuk kadersasi Operator Alberzi. d) Memberikan kepercayaan diri kepada prajurit Zeni dalam mengoperasikan Alberzi dengan baik. b.Aspek Peralatan. 1) Pemeliharaan alat konstruksi. a) Memelihara alat yang ada dan meyakinkan bahwa alat konstruksi yang ada di satuan dalam kondisi siap pakai. b) Memperbaiki alat konstruksi dengan kerusakan ringan secara swadaya satuan. 2) Pemeliharaan Alberzi. a) Memelihara alat yang ada dan meyakinkan bahwa Alberzi yang ada di satuan dalam kondisi siap pakai. b) Memperbaiki Alberzi dengan kerusakan ringan secara swadaya 2. Merebut simpati rakyat serta sebagai show of force kepada masyarakat bahwa TNI AD khususnya di wilayah Korem 131/ Santiago ikut mendukung terlaksananya WOC dan CTI SUMMIT 2009. 3. Dapat terlaksananya Binter Terbatas. a. Terjalin Hubungan yang baik antara Korem 131/ Santiago dan Denzipur4/YKN dengan Pemda SULUT serta Pemda Minut. b. Terjalin hubungan yang baik antara Korem 131/ Santiago dan Denzipur 4/ YKN dengan masyarakat sekitar c. Terjalin hubungan yang baik antara Korem 131/ Santiago dan Denzipur 4/ YKN dengan pihak Multi Struktur. 4. Hubungan yang baik dan mutualisme juga dapat mewujudkan pembangunan pangkalan Denzipur 4/YKN, khususnya lapangan tembak jarak 100 meter. Dengan dukungan Pemda dan PT. Multi Struktur maka diwujudkan lapangan tembak standar TNI AD secara Swadaya satuan.
THAMRIN” Nama lapangan tembak ini tercetus dari sejarah satuan Denzipur 4/YKN yaitu Seorang perwira atas nama Lettu Czi Husni Thamrin yang bertugas sebagai Danton memimpin 54 orang dalam rangka penugasan operasi dari Batalyon zipur 5 Dam Brawijaya dalam penumpasan pemberontakan di daerah Manado dan selanjutnya menjadi organik Satuan Zeni dibawah Dam XIII di Maumbi Manado dari tahun 1964 – 1966 yang selanjutnya merupakan cikal bakal lahirnya Denzipur 4/YKN. Latar belakang pembuatan Lapangan Tembak Husni Thamrin. Adapun yang melatarbelakangi pembuatan lapangan tembak ini adalah kebutuhan pembinaan satuan di bidang latihan khususnya latihan menembak senapan jarak 100 meter. Pelaksanaan latihan menembak senapan jarak 100 meter selama ini selalu meminjam lapangan tembak Korem 131/Santiago yang berada di Air Madidi yang berjarak 10 km dari satuan. Ukuran lapangan tembak Husni Thamrin adalah panjang 150 meter dan lebar 56 meter. Lama pembuatan lapangan tembak Husni Thamrin adalah 15 April s/d 08 Mei 2009. Anggaran pembuatan lapangan tembak Husni Thamrin adalah Swadaya Satuan. Dasar Pembuatan lapangan tembak Husni Thamrin : a. Pembuatan lapangan tembak Husni
Pembuatan Lapangan Tembak. Salah satu hal positif nyata yang telah diperoleh dari kegiatan Konstruksi Dalam Rangka Membantu Pemda Sulut guna penyiapan Saran dan Prasarana WOC dan CTI SUMMIT 2009 adalah terlaksananya pembangunan lapangan tembak jarak 100 meter secara swadaya satuan Nama Lapangan Tembak : “HUSNI
26
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Thamrin mengacu pada referensi Bujuk Tehnik tentang Menembak (Nomor : Perkasad / 260 / XII / 2007 tgl, 28 Des 2007). b. Konstruksi lapangan tembak Husni Thamrin mengacu pada bestek pembuatan lapangan tembak jarak 100 meter yang dikeluarkan oleh Dirziad dengan perpanjangan tangan Kazidam VII/WRB. c. Surat Perintah Pangdam VII/Wirabuana Nomor : Sprin / 617 / IV / 2008 tanggal 14 April 2009 tentang perintah melaksanakan latihan Latihan Dalam Satuan dalam rangka kaderisasi operator Alberzi TA. 2009. Penutup. Dengan segala keterbatasan, kami memberanikan diri untuk menyampaikan salah satu upaya Dansat untuk meningkatkan kemampuan konstruksi Denzipur 4/YKN serta mengharumkan citra TNI AD dengan cara membantu Pemda Sulut dalam rangka penyiapan WOC & CTI SUMMIT Tahun 2009. Pengalaman kami ini merupakan suatu perwujudan nyata tentang peluang yang dimiliki oleh Zeni AD untuk meningkatkan citra TNI di masyarakat serta upaya Dansat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan profesional prajuritnya. Mohon maaf atas segala kekurangan kami, hanyalah hal positif yang ingin kami sampaikan dari lubuk hati kami yang paling dalam yaitu ingin berkarya, berbuat yang terbaik untuk Satuan dan kemajuan TNI AD.
www.tniad.mil.id
27
OPINI
SOSIALISASI REMUNERASI
Oleh Brigadir Jenderal TNI Hadi Rudito, S.E.
Pada akhir-akhir ini, istilah “remunerasi” begitu favorit di lingkungan prajurit dan PNS, diartikan bahwa remunerasi adalah kenaikan gaji yang signifikan hingga puluhan juta rupiah. Bahkan, lebih jauh beredar rumor sms, seolah-olah kenaikan gaji atau remunerasi sudah ada Keputusan Presiden (Keppres)nya, sehingga prajurit dan PNS akan segera menerima gaji besar. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap moril dan disiplin prajurit dan PNS serta keluarganya. Remunerasi secara harfiah adalah payment atau penggajian, bisa juga uang ataupun substitusi dari uang yang ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai timbal balik suatu pekerjaan atau gabungan dari semua jenis pembayaran, fasilitas, kesejahteraan, dan manfaat yang diberikan oleh pembagi kerja (dalam hal ini pemerintah) kepada pekerja (pegawai negeri) atas tanggungan (biaya) pemberi kerja sepenuhnya. Komponen-komponen utama remunerasi adalah gaji, tunjangan, insentif, pemeliharaan kesehatan, fasilitas kendaraan/antar jemput, perumahan, cuti, dan izin-izin yang ditetapkan menerima gaji dan komponen lain. Sistem remunerasi yang berlaku saat ini adalah gaji dengan sistem gabungan yaitu gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan pangkat dan masa
kerja, tanpa memerhatikan sifat pekerjaan dan dan tanggung jawab, serta tunjangan jabatan yang ditetapkan berdasarkan jenjang jabatan. Disamping gaji pokok, pegawai negeri juga menerima tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan pajak, tunjangan khusus. Jadi, remunerasi itu tidak identik dengan kenaikan gaji. Remunerasi yang akan dilaksanakan ke depan adalah penggajian berbasis kinerja dengan sistem merit. Sistem merit menetapkan bahwa besarnya remunerasi pegawai harus terkait dengan bobot pekerjaan (job value) masing-masing. Bobot atau nilai jabatan diperoleh atau ditetapkan melalui proses yang disebut evaluasi jabatan. Evaluasi jabatan pada dasarnya adalah sebuah
28
proses dalam kontek menajemen sumber daya manusia yang dilakukan untuk menetapkan nilai jabatan. Dalam struktur remunerasi yang akan dilaksanakan ke depan tidak digunakan istilah gaji pokok, namun diusulkan gaji ditambah tunjangan biaya hidup (kemewahan), tunjangan kinerja (insentif), tunjangan hari raya, tunjangan kompensasi, tunjangan kesehatan, tunjangan dana pensiun, dan tunjangan
dan bobot jabatan yang dihasilkan melalui evaluasi jabatan. Kegiatan evaluasi jabatan harus dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat oleh tim evaluasi yang terlatih melakukannya. Pedoman ini dikeluarkan untuk menjelaskan bagaimana proses evaluasi atau pengukuran jabatan tersebut dilakukan. Remunerasi atau sistem penggajian yang ada selama ini dinilai belum
hari tua. Besaran gaji yang ditetapkan dengan memerhatikan peranan masingmasing berdasarkan klasifikasi jabatan
berkeadilan, karena pengaturan gaji berdasarkan pangkat/golongan dan masa kerja tidak berdasar beban kerja, sehingga untuk pangkat/golongan dan masa kerja yang sama, walaupun beban kerja tidak sama akan memeroleh penghasilan yang sama. Saat ini sistem remunerasi yang diterapkan bagi pegawai negeri dirasakan tidak memacu kinerja dan produktivitas. Karena jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan hidup layak, struktur gaji dan cara penetapan gaji yang tidak dikaitkan dengan bobot jabatan masing-masing pegawai, kompetensi, dan prestasi mereka. Besaran gaji, khususnya untuk jabatanjabatan manajerial dan profesional yang jauh di bawah sektor swasta dan rasio gaji terendah dan tertinggi terlalu kecil. Kondisi
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
seperti ini diduga sebagai pendorong terjadinya korupsi. TNI telah melaksanakan reformasi sejak tahun 1999 dan telah mengalami banyak perubahan, baik yang bersifat struktural maupun kultur. Berbagai hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan dengan baik harus ditata ulang atau diperbaharui. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain itu, dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut penyelenggaraan pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, harus segera diambil langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistematik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Reformasi di sini merupakan proses pembaruan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik, maka efisiensi dan efektivitas birokrasi harus terwujud. Reformasi birokrasi yang pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspekaspek: kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur. Pada initnya latar belakang reformasi birokrasi ini adalah sebagai berikut: 1. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) masih berlangsung hingga saat ini. 2. Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publik. 3. Tingkat efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintahan. 4. Tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan yang masih rendah. 5. Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah. Reformasi birokrasi dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a) Arahan strategi, meliputi : - program percepatan/Quick Wins. - penilaian kinerja organisasi saat ini. - postur birokrasi 2025. b) Manajemen perubahan meliputi proses sosialisasi dan internalisasi. c) Penataan sistem meliputi analisa jabatan, evaluasi jabatan, dan sistem remunerasi. d) Penataan organisasi, meliputi : - redifinisi visi, misi, dan strategi. - restrukturisasi. - analisa beban keja. e) Penataan tata laksana, meliputi : - penyusunan tata laksana (bussines process) yang menghasilkan Standard Operasional Prosedur (SOP). - elektronisasi dokumentasi/kearsipan (E-Archieve). f) Penataan sistem manajemen SDM, meliputi : - asesmen kompetensi individu bagi pegawai/tenaga ahli. - membangun sistem penilaian kinerja. - mengembangkan sistem pengadaan dan seleksi. - mengembangkan pola pengembangan dan pelatihan. - memperkuat pola rotasi, mutasi, promosi. - memperkuat pola karier. - membangun/memperkuat database pegawai. g) Penguatan unit organisasi, meliputi : - penguatan unit kerja/organisasi kepegawaian. - penguatan unit kerja kediklatan. - perbaikan sarana dan prasarana. h) Penyusunan peraturan perundangundangan meliputi menetapkan regulasi, deregulasi, menyusun regulasi baru. i) Pengawasan internal, meliputi : - menegakkan disilpin kerja. - menegakkan kode etik.
Profil dan perilaku aparatur negara yang baik senantiasa menjaga sikap dan profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas (kejujuran, kesetiaan, komitmen) serta menjaga keutuhan pribadi, sehingga pelayanan yang diberikan kepada publik merupakan kepuasan sepenuh hati dan rasa tanggung jawab. Dalam membangun dan membentuk birokrasi yang bersih, sistem dan aparaturnya bekerja keras atas dasar aturan dan koridor nilai-nilai yang dapat mencegah timbulnya berbagai tindak penyimpangan dan perbuatan tercela seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Birokrasi yang mampu memberikan dampak kerja positif (manfaat) kepada masyarakat dan mampu menjalankan tugas dengan tepat, cermat, berdaya guna dan tepat guna (hemat waktu, tenaga, dan biaya). Birokrasi yang memiliki kerja maksimum untuk mengelola kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman demi mencapai hasil yang optimal. Birokrasi yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memeroleh informasi yang benar, dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. Inti dari transparansi di sini adalah sebuah kejujuran dalam pengelolaan birokrasi, utamanya yang menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Demikian pula birokrasi yang bertanggung jawab atas setiap proses dan kinerja atau hasil akhir dari program maupun kegiatan, sehubungan dengan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuan. Hal ini dilakukan secara periodik melalui media pertanggungjawaban yang telah ditetapkan kepada negara dan masyarakat sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Kesejahteraan pegawai negeri dapat ditingkatkan bila ada peningkatan kemampuan APBN. Kemampuan APBN akan meningkat bila ada efisiensi di segala bidang, dan efisiensi dapat dilaksanakan bila ada reformasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri merupakan kewajiban pemerintah, tetapi upaya pemerintah itu sendiri tidak akan berhasil tanpa dukungan pegawai negeri. Selain itu, kinerja pegawai negeri diharapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dengan baik, sehingga dapat mewujudkan pemerintah yang bersih. Dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, efektif, dan efisien, pemerintah telah merencanakan pemberian remunerasi guna memeroleh gaji yang adil dan layak, sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya, serta gaji yang diterima harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya.
www.tniad.mil.id
29
LINTAS SATUAN
Kesiapan Materiil
Tolak Ukur Keberhasilan Korps Peralatan sambutan tertulisnya yang dibacakan Direktur Peralatan Angkatan Darat Brigjen TNI Hery Supraba, S.IP pada HUT Korps Peralatan Angkatan Darat ke-63 di Lapangan Maditpalad Jakarta , Jum,at (10/7). Menurut Mantan Pangdam Jaya ini, apabila terjadi kelalaian dalam perawatan dan pemeliharaan peralatan, berakibat kerusakan yang dapat menimbulkan terjadinya kerugian besar, termasuk proses penggantiannya memerlukan biaya yang tidak sedikit. ”Oleh karena itu, tumbuhkan selalu daya inovasi, kreativitas serta kerja keras berdasarkan pada kepatuhan terhadap aturan formal yang berlaku, dalam menjamin kesiapan materiil yang menjadi tolok ukur keberhasilan Korps Peralatan dalam mengemban tugas,”tegasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo minta agar segenap jajaran Korps Peralatan Angkatan Darat senantiasa berupaya meningkatkan kualitas sumber daya prajurit, melalui kegiatan pembinaan satuan secara terarah, terencana dan berlanjut, serta selalu membudayakan kegiatan membaca, belajar dan berlatih sehingga terbentuk prajurit
Peralatan Angkatan Darat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembekalan dan pemeliharaan materiil peralatan guna mendukung pelaksanaan tugas satuan Angkatan Darat, baik untuk kepentingan pembinaan maupun penggunaan kekuatan Angkatan Darat. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya itu, satuan-satuan Peralatan Angkatan Darat dituntut mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting mengingat alutsista yang menjadi binaan Peralatan Angkatan Darat merupakan materiil yang dirancang dengan muatan teknologi, serta merupakan investasi negara yang mahal. Hal tersebut dikatakan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam
30
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Peralatan Angkatan Darat yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Namun demikian, profesionalisme keprajuritan yang dibangun adalah profesionalisme keprajuritan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis dan taktis kemiliteran saja, melainkan profesionalisme yang berbasis kepada jatidirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Oleh karenanya, pinta Kasad, bangun terus sikap pantang menyerah, dilandasi semangat kebersamaan, loyalitas dan disiplin yang tinggi serta ditopang oleh keharmonisan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin untuk menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks. Disamping itu penerapan disiplin yang tinggi bagi setiap warga Peralatan Angkatan Darat, akan menjadi modal dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas. Hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan tertib administrasi dan melakukan pengawasan maksimal terhadap semua materiil yang menjadi tanggung jawab pembinaannya, sehingga terhindar dari kehilangan, kerusakan yang tidak perlu yang berakibat kesiapan materiil tidak dapat mendukung tugas-tugas satuan. Hari jadi ke-63 Peralatan Angkatan Darat ini dilaksanakan secara sederhana dan mengambil tema ”Dengan Dilandasi Disiplin dan Profesionalisme Personel Peralatan Angkatan Darat Siap Mendukung Tugas Pokok TNI Angkatan Darat”. Dengan tema yang diambil kali ini terasa benar bahwa sesanti Dwi Cakti Bakti, yang mengandung pesan, bahwa prajurit peralatan harus mampu menjadikan dirinya sebagai alat perang dan alat perdamaian yang terpercaya demi keberhasilan tugas pokok Angkatan Darat.
Menjaga Keutuhan Wilayah Dan Melindungi Masyarakat Di Kalimantan
Berbagai upaya yang sedang dan telah dilakukan Kodam VI/Tanjungpura dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI antara lain melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Polri dan segenap komponen masyarakat, telah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, kepada seluruh prajurit Kodam VI/ Tanjungpura agar memahami dan menyadari bahwa tugas yang diemban
sebagai penjaga wilayah perbatasan, bukan hanya sekedar menjaga garis batas dan memantau pelintas batas saja, akan tetapi lebih dari itu, yakni tugas menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah dan melindungi
keselamatan segenap masyarakat di wilayah Kalimantan. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya yang dibacakan Pangdam VI/Tanjungpura Mayjen TNI Suhartono Suratman pada Hut ke-59 Kodam VI/Tpr di lapangan Kodam VI/Tpr, Selasa (21/7). Lebih lanjut Kasad mengatakan, keberhasilan tugas yang diraih prajurit Kodam VI/Tanjungpura tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama dengan semua komponen masyarakat di daerah Kalimantan. Tingkatkan koordinasi dan komunikasi antar aparat serta dengan semua komponen masyarakat melalui berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memantapkan Kemanunggalan TNIRakyat, guna mewujudkan tujuan nasional dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Kemanunggalan TNI-Rakyat Kata Mantan Pangdam Jaya tersebut, merupakan roh yang telah teruji mampu menjadi kekuatan sinergi dalam mengatasi setiap bentuk ancaman. Karena kebersamaan dengan rakyat, setiap pelaksanaan tugas akan meraih suatu keberhasilan. “Ingat, tanpa dukungan rakyat, Angkatan Darat tidak memiliki arti apa-apa,” tegas Kasad. “Hindari konflik dengan masyarakat, sesama aparat TNI maupun dengan Polri yang dapat merusak citra prajurit Angkatan Darat. Untuk itu, kepada para komandan satuan agar melakukan pembinaan satuan dan Bintal fungsi komando secara optimal serta penerapan kepemimpinan yang tepat agar berbagai kelemahan yang terjadi selama ini dapat dieliminir,” kata Kasad. Dalam menyambut Hut ke-59 Kodam VI/Tpr kali ini, telah dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain kegiatan olahraga, bakti sosial, donor darah dan penyuluhan kesehatan. Adapun tema yang yang diambil adalah “Dengan semangat dan jati diri prajurit, Kodam VI/Tanjungpura siap menjaga dan mempertahankan wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Tema ini menyiratkan suatu tekad yang kuat untuk menjaga kedaulatan dan integritas negara yang kita cintai. tema di atas sangat berpadu dengan sesanti Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing yang berarti bekerja keras sampai tuntas dengan semangat baja hingga titik akhir. Dengan semangat patriotisme yang telah terpatri dalam dada setiap prajurit, serta dibekali dengan profesionalitas prajurit yang handal, Kodam VI/Tanjungpura mampu sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara di wilayah darat.
www.tniad.mil.id
31
LINTAS SATUAN Peran dan fungsi Penelitian dan Pengembangan merupakan unsur penting dalam menunjang terlaksananya tugas pokok TNI Angkatan Darat dihadapkan dengan perkembangan teknologi alutsista yang sangat pesat. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Firmansyah, M.Bus ketika membuka Sosialisasi Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat TA. 2009, di Pusdiklat Jemen Badiklat Dephan, Selasa (4/8). Dikatakan salah satu cara dan metode untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan insan litbang serta menyamakan visi dan misi tentang litbang Angkatan Darat adalah dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi litbang yang meliputi materi-materi pelajaran antara lain metodologi penelitian non materiil, metodologi penelitian materiil, prosedur dan mekanisme usulan litbang TNI dan prosedur mekanisme usulan litbang non TNI. Lebih lanjut dikatakan, kegiatan sosialisasi litbang ini dapat bermanfaat bagi TNI, khususnya TNI Angkatan Darat dalam rangka upaya menghasilkan produkproduk litbang unggulan, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan program sosialisasi litbang secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.
32
Litbang Unsur Penting Terlaksananya Tupok TNI AD Kadislitbangad berharap program litbang di masa mendatang akan lebih inovatif, berbobot, kreatif, jujur, kooperatif, ilmiah dan yang terpenting adalah kompetitif. Dengan demikian sebagai insan litbang secara bertahap dapat menjawab kebutuhan dan keinginan kemajuan materiil TNI Angkatan Darat sekaligus menjawab kompetisi dan tantangan kemajuan IPTEK khususnya, teknologi alat
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
utama sistem persenjataan TNI Angkatan Darat di forum-forum internasional, tambah Kadislitbangad. Sosialisasi litbang ini diselenggarakan selama tiga hari mulai tanggal 4 s/d 6 Agustus 2009 yang diikuti oleh perwakilan Kotama dan Balakpus jajaran TNI Angkatan Darat dengan nara sumber DR. Makruf Akbar, DR. Joko Sarjadi, DR. Hezkia dan Kolonel Cpl. Ir. Faudu Atulo Gulo.
Stasiun RRI Perbatasan Entikong
DIRESMIKAN
Radio Republik Indonesia bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat membuat suatu kerjasama dalam peningkatan citra Indonesia dan TNI AD dengan pengoperasian stasiun RRI di daerah Perbatasan yang salah satunya di perbatasan Kalimantan Barat tepatnya di perbatasan Entikong Kalbar –Serawak, Rabu (15/7). Dalam acara peresmian pengoperasian stasiun RRI di daerah perbatasan Entikong tersebut, Kadispenad Brigjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M. turut serta hadir mewakili Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnono dalam undangan dari Dirut RRI Parni Hadi. Hadir juga dalam acara tersebut Komisi I DPR RI Theo L. Sambuaga bersama 7 anggota Komisi I DPR RI lainnya, sementara itu Gubernur Prov. Kalbar diwakili oleh Wakil Gubernur Kalbar Cristiandi Senjaya, SE. MM, dan segenap Muspida Kab. Sanggau. Setelah acara peresmian selesai dilanjutkan dialog interaktif dengan pendengar RRI di seluruh wilayah Indonesia, yang diawali oleh pendengar setia dari Sumenep Pulau Madura menyampaikan ucapan selamat atas peresmian Stasiun RRI Perbatasan Entikong, disusul dari Pulau Nias yang menanyakan kepada Kadispenad terkait dengan adanya Stasiun RRI Perbatasan, apa yang akan dilakukan oleh TNI AD, beliau menyampaikan bahwa dengan adanya fasilitas komunikasi elektronika dalam hal ini Stasiun RRI Perbatasan tentu sangat sinergis dengan program penerangan jajaran TNI AD yang
diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan semua sektor guna menjaga keutuhan NKRI. Disela-sela waktu yang ada Kadispenad berkenan mengunjungi kegiatan Penrem 121/Abw melaksanakan pencerahan tentang ”Pentingnya Pemahaman Hukum Boundary Line Bagi Masyarakat Perbatasan dan Kewajiban Masyarakat Perbatasan Entikong Terhadap Tapal Batas Negara”. Sementara itu Koramil Entikong juga sedang melaksanakan Karya Bhakti TNI bersama masyarakat setempat dalam rangka menyambut HUT Ke-59 Kodam VI/ Tpr dan HUT Korem 121/Abw Ke-57. Dalam hari yang sama, Kadispenad berkenan mengunjungi Posgabma Entikong yang sedang melaksanakan patroli bersama Yonif 643/Wanara Sakti dan Anggota TDM untuk pengecekan patok batas negara. Dihari kedua, Seksi Teritorial Korem 121/Abw menyelenggarakan Bhakti TNI Manunggal Pendidikan dengan memberdayakan Motor Pintar, Mobil Pintar dan Kapal Pintar bersama murid SD Bruder Melati dibawah asuhan Drs. Bernadus Anen (Kepala Sekolah). Dua unit Mobil Pintar juga
dioperasikan secara bersamaan di SDN Entikong masing-masing diawaki oleh 1 orang prajurit sebagai Tutor, 1 orang prajurit sebagai Operator Komputer yang dilengakapi Fasilitas Internet dan 1 orang prajurit melayani administrasi peminjaman buku-buku bacaan yang disediakan. Dalam kunjungannya ke perbatasan Kalimantan Barat tersebut, Kadispenad Brigjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M. turut didampingi Kabagdokdatin Dispenad Letkol Kav Albiner Sitompul, S.Ip yang sempat memberikan pelajaran kepada murit SDN Entikong.
www.tniad.mil.id
33
INFO KOMANDO
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima anugerah Brevet komando kehormatan Baret Merah dari Kopassus yang disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo. Di Markas Den 81, Makopassus , Cijantung Jakarta Timur, kamis (20/8). Dengan disematkannya Brevet Komando tersebut berari Presiden SBY telah diangkat menjadi warga kehormatan Kopassus. Diberikannya Brevet Komando kehormatan ini karena Presiden SBY dinilai telah memberikan dukungan dan pengabdian terbaik kepada Korps Baret Merah. Dalam amanatnya Presiden SBY menyatakan bahwa TNI dapat dilibatkan dalam penanganan terorisme sesuai yang diamanatkan konstitusional yakni UU No.34/2004 tentang TNI. Dalam UU tersebut, tugas pokok TNI meliputi operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang. Presiden menjelaskan, operasi militer selain perang meliputi penanganan kelompok separatis, penanganan pemberontakan bersenjata dan terorisme. ”Jadi, kalau ada yang berpendapat pelibatan TNI
34
Presiden SBY Terima Brevet Komando
Dari Kopassus dalam penanganan teror memundurkan demokrasi, saya tidak paham itu pendapat keliru. Ini amanah UU, amanah konstitusi dimana TNI dapat dilibatkan dalam penangan teror,” ujarnya. Lebih lanjut Kepala negara menegaskan, negara tidak akan raguragu dalam penanganan teror.” Semua pihak, terutama TNI dan Polri harus dapat bersungguh-sungguh menjalankan peran dan tugas pokoknya dalam penanganan terorisme,” tuturnya. Kebijakan pemerintah dalam penangguilangan terorisme
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
dilakukan dalam kerangka penegakkan hukum. Karena itu, Polri menjadi garda terdepan dalam penanganan terorisme. ”hanya saja dari waktu ke waktu karakter dan sifat terorisme itu makin beragam mulai dari bom Bali hingga yang terakhir, perlu pelibatan dari TNI. Dan itu sudah diamanatkan UU,” katanya. Sebelum dilaksanakan penyematan terlebih dahulu menyaksikan demonstrasi keterampilan prajurit satuan penanggulangan terror-81 Kopassus. Peragaan kemampuan tempur itu bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kesiapan Kopassus menghadapi setiap ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia. Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan, Yuwono Sudarsono, Kasum TNI, Laksamana Madya TNI Didiek Heru Purnomo, Komandan Paskhas TNI AU, Marsekal pertama Harry dan beberapa pejabat teras TNI lainnya. (red)
Perwira Harus Miliki Integritas Dan Karakter Perwira sebagai seorang pemimpin berperan juga sebagai komandan, atasan, sahabat, guru, bapak, pelatih, dan pembina bagi satuan dan prajurit-prajuritnya. Pemimpin adalah peran, dan pada umumnya para bawahan sangat mengharapkan atasannya mau berperan sebagai pemimpinnya. Agar perwira dapat menggerakkan pengikutnya (tidak hanya prajurit bawahan) dengan hanya mengandalkan perangkat yang disebut “perintah”, maka perwira harus meningkatkan kompetensi pribadinya, yang meliputi kemampuan di bidang pengetahuan dan keterampilan. Perwira juga harus pandai dan terampil, namun itu saja tidak cukup. Untuk bisa berperan sebagai pemimpin, seorang perwira diharuskan memiliki integritas dan karakter. Demikian penyampaian Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam pengarahannya kepada Perwira Abituren pendidikan pertama Perwira Prajurit Karier TA . 2009 di Mabesad, Senin (27/7). Lebih Lanjut Kasad mengatakan, dengan memiliki integritas dan karakter pada diri para perwira, para prajurit akan dapat patuh dan taat pada tugasnya, bukan dikarenakan sekedar hendak menepati sumpah prajuritnya, sekedar melaksanakan perintah atasan, atau takut pada atasannya. Tetapi karena kecintaan pada perwiranya, serta adanya kesadaran dan keyakinan bahwa apa yang dilakukan bersama dengan perwiranya adalah benar adanya. Kepercayaan akan kebenaran atas tugas yang diperoleh dari perwira atasannya menjadi sangat penting bagi prajurit, terlebih lagi manakala tugas-tugas itu berhadapan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dilematik, seperti lazimnya tugastugas dalam pertempuran. Jadi, menurut mantan Sesmenkopolhukam yang dimaksud dengan integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan. Integritas membuat kita dapat dipercaya. Integritas juga membuat orang lain mengandalkan kita, dan integritas itu adalah penepatan janji-janji kita. Jadi integritas merupakan
landasan kepercayaan. Para prajurit senantiasa berharap para perwira atau atasannya melakukan hal-hal yang benar seperti yang dikatakannya. Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menjelaskan, ada 3 (tiga) pengertian tentang integritas. Pertama, integritas adalah unity, yang digunakan untuk menjelaskan kondisi kesatuan, keseluruhan, dan keterpaduan. Kedua, integritas adalah incorruptibility, keutuhan, kebulatan, yang tak tergoyahkan, tanpa cacat. Dalam hal ini integritas juga berarti konsistensi, keterpaduan antara ide dan perwujudan nyatanya. Ketiga, integritas adalah kualitas moral. Hampir semua dari kita mengartikan integritas sebagai honesty, kejujuran, kemurnian, kelurusan, yang tak dapat dipalsukan, dan bukan kepura-puraan. Dan barangkali sudah cukup sebuah kualitas jujur sebagai pilar utama kualitas moral seseorang. Pucuk pimpinan Angkatan Darat ini juga mengatakan, karakter pemimpin di bentuk dari nilai-nilai etika dan moral yang dianut seorang pemimpin. Karakter merupakan “tenaga dalam” yang membantu kita untuk menilai sesuatu yang benar dan salah, terutama yang terkait dengan pengetahuan untuk menentukan sikap dan tindakan. Karakter memberi kita kekuatan dan keberanian untuk melakukan yang terbaik dan benar dalam lingkungan ketidakpastian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dituliskan
bahwa karakter adalah tabiat, watak, sifatsifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter merupakan kekuatan non fisik (non physical strength) pemimpin. Karakter yang baik dan kuat memberikan kekuatan bagi seseorang untuk memiliki keberanian memilih hal-hal yang benar, dan melaksanakannya. Dalam lingkungan profesi nilai-nilai kebenaran atau etika umumnya dituliskan dalam satu bentuk kode etik. “Oleh karena itu, pegang teguh kode etik prajurit yang melekat dalam kehidupan keprajuritan saat ini, seperti Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Termasuk kode etik perwira Budhi Bakti Wira Utama, yang menjadi arah dan pedoman kalian dalam menjalankan profesi sebagai prajurit, serta meniti karier militer sepanjang masa pengabdian kalian,”kata Kasad. Adapun pembekalan kepada para perwira muda ini dilaksanakan berkenaan dengan pelantikan para perwira pada Upacara Prasetya Perwira Siswa Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karir yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, sebagai bekal dalam menghadapi pelaksanaan tugas di satuan yang baru. Dalam pembekalan kepada para perwira muda yang berjumlah 150 orang ini, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo turut didampingi para asisten Kasad dan Kabalakpus.
www.tniad.mil.id
35
INFO KOMANDO
Angkatan Darat Berhasil Pertahankan PIALA PANGLIMA TNI Kontingen Olahraga Angkatan Darat tampil secara menyakinkan mengharumkan nama besar Angkatan Darat, karena berhasil mempertahankan supremasi dan tradisi juara umum pada perebutan Piala Panglima TNI Tahun 2009. Keberhasilan dan prestasi yang diperoleh tiada lain merupakan hasil kerja keras setiap prajurit atlet yang tergabung di dalam kontingen. Kerja keras yang dilakukan baik pada saat di satuan masingmasing sebagai pembinaan rutin jasmani militer, begitu juga saat pemusatan latihan, maupun saat pelaksanaan pertandingan dan perlombaan muaranya menghasilkan predikat sebagai yang terbaik. Demikian penyampaian Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya pada laporan kembali kontingen olahraga Angkatan Darat di Aula Jenderal Besar AH.Nasution Mabesad, Selasas (28/7). Kasad mengatakan, keberhasilan dan prestasi yang telah diraih, menunjukkan kepercayaan yang telah diberikan untuk membela panji-panji Angkatan Darat pada arena pertandingan dan perlombaan telah diemban dengan baik. ”Memang seharusnya begitulah setiap prajurit, melaksanakan setiap tugas yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya, sebab bagi prajurit, tugas itu adalah kehormatan,”kata Kasad. Untuk itu, mantan Pangdam Jaya
36
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
mengingatkan agar keberhasilan yang telah diraih dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang, dengan terus mengasah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki melalui latihan yang intensif dan tidak terlena dengan keberhasilan ini, karena pada dasarnya keterlenaan merupakan awal dari suatu kegagalan. ”Oleh karenanya, lakukan evaluasi atau kaji ulang atas prestasi yang diraih pada event ini, terutama pada cabangcabang olahraga yang belum mendapat prestasi sesuai yang direncanakan, untuk kemudian menjadi masukan bagi perbaikan di masa yang akan datang,” tegas Kasad. Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo mengharapkan, ke depan, ingin melihat banyak prajurit-prajurit tampil menjadi atlet-atlet nasional yang mampu mengukir prestasi besar untuk mengharumkan nama bangsa dan negara. Untuk mencapai prestasi yang baik diperlukan komitmen yang kuat serta bekerja dan berlatih tanpa kenal lelah. Dalam perebutan piala Panglima TNI Tahun 2009Kontingen Olah Raga Angkatan Darat yang dikomandani Kolonel Cba R.Budiyono mengumpulkan dua gelar juara umum pada cabang Tenis Lapangan dan Sepakbola. Dari 4 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan total perolehan medali ; 8 Medali Emas, 3 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu dari 11 Set Medali yang diperebutkan, sehingga berhasil merebut gelar juara umum dan mempertahankan kembali Piala Bergilir Panglima TNI. Selain para atlet dan para pembina, acara tersebut juga dihadiri oleh Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo, para Asisten Kasad dan para Kabalakpus TNI Angkatan Darat.
Olahraga Bersama
Kokohkan Persahabatan Di sela-sela kesibukan tugas dan pekerjaan masing-masing, kita masih dapat hadir di tempat yang indah dan nyaman ini, untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan menyelingi rutinitas tugas dengan berolahraga golf bersama.
Terima kasih atas kesediaannya menghadiri acara yang bertujuan untuk lebih mengokohkan persahabatan dan saling tukar informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas kita. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo pada acara olahraga golf bersama para Atase Pertahanan/Atase Darat negaranegara sahabat bertempat di lapangan golf Halim II Jakarta, Rabu (15/7). Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo mengatakan, bahwa baru saja bangsa Indonesia melaksanakan pesta demokrasi pemilu legislatif dan dilanjutkan dengan memilih presiden dan wakil presiden masa bhakti 2009-2014. Sebagai komponen bangsa yang tunduk dengan keputusan politik negara, posisi TNI Angkatan Darat dalam hal ini adalah tetap memegang teguh netralitas dalam berpolitik. Hakikat dari prinsip netralitas adalah, bahwa TNI siap mengawal dan mengamankan siapapun pemerintahan yang terpilih oleh rakyat melalui Pemilu ini, sehingga menjadi pemerintahan yang kuat dan dapat menjalankan seluruh programnya dengan baik untuk
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut Mantan pangdam Jaya ini, permasalahan lain yang akhir-akhir ini mengemuka terutama yang berkaitan dengan kedaulatan negara, disikapi TNI Angkatan Darat dengan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Sebagai bagian dari TNI, Angkatan Darat memiliki tugas yang sangat strategis untuk menjaga kedaulatan darat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugas tersebut, TNI Angkatan Darat berupaya meningkatkan profesionalitas keprajuritan melalui peningkatan program pendidikan dan latihan termasuk kerjasama dengan Angkatan Darat negara-negara sahabat. “Dengan langkah ini dari waktu ke waktu profesionalitas prajurit TNI Angkatan Darat semakin baik, sehingga apapun tugas yang diberikan oleh bangsa dan negara Indonesia dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, TNI Angkatan Darat selalu siap dan tidak ragu untuk menjalankan semua keputusan politik negara Republik Indonesia,” tegas Kasad. Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo juga mengatakan, dalam membantu penyelesaian konflik yang masih terjadi di beberapa negara di dunia, TNI Angkatan Darat turut serta berperan aktif mengirimkan pasukan perdamaian di bawah bendera PBB. Keberadaan pasukan Indonesia di daerah konflik tersebut secara umum mampu berkontribusi positif dalam penyelesaian konflik serta dapat diterima penduduk setempat. “Kesemuanya itu tentunya merupakan salah satu bukti semakin baiknya tingkat profesionalitas prajurit TNI Angkatan Darat dalam menjalankan tugas-tugasnya,” kata Kasad.
www.tniad.mil.id
37
INFO KOMANDO
RRI SANGAT EFEKTIF MENYAMPAIKAN PESAN
Kepada Masyarakat Luas
Seperti kita ketahui, Radio Republik Indonesia merupakan media yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia. Hal ini dikarenakan RRI mempunyai jaringan yang sangat luas baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di pelosok-pelosok wilayah Indonesia. Disamping itu RRI juga mempunyai program sabuk pengaman informasi khususnya di daerah perbatasan, yang berarti program tersebut dapat dimanfaatkan untuk menangkal informasi negatif yang datang dari luar Indonesia. Hal tersebut dikatakan Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya pada kunjungan Direktur Radio Republik Indonesia Ir. Parni Hadi dan staf RRI di Mabesad, Rabu (22/7). Lebih lanjut Kasad mengatakan, amat jelas bila kedudukan dan peran RRI sangat strategis terutama bagi TNI Angkatan Darat untuk membantu dan bekerjasama dalam menyampaikan pesanpesan dan aktivitas TNI Angkatan Darat yang perlu diketahui oleh masyarakat. “Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi berkaitan dengan kerjasama yang telah terjalin akhir-akhir ini antara RRI dengan TNI Angkatan Darat khususnya Dispenad, seperti dalam laporan Kadispenad Brigjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M khususnya pada peresmian stasiun produksi
38
RRI di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat, dimana Kadispenad mewakili saya melakukan on air secara nasional berkaitan sosialisasi pengamanan wilayah perbatasan darat negara,” kata Kasad. Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
menegaskan, melalui peresmian stasiun RRI di perbatasan diharapkan masyarakat wilayah perbatasan akan mendapat informasi yang benar berkaitan dengan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Tentunya keberhasilan RRI dalam membangun wawasan kebangsaan bagi masyarakat di wilayah perbatasan sangat mendukung tugas-tugas Angkatan Darat terutama dalam menjaga kedaulatan darat wilayah Indonesia. “Di samping itu kerja sama yang telah terjalin antara RRI dengan Dispenad terutama dalam mengisi program di RRI baik di tingkat nasional sampai daerah perlu untuk dilanjutkan. Untuk itu sesuai saran Kadispenad bahwa hasil koordinasi yang telah disepakati dengan Direktur Utama RRI beberapa waktu yang lalu agar ditindaklanjuti dan perlu ditingkatkan dalam suatu MoU. Diharapkan kerjasama ini nantinya akan membawa kebaikan untuk semua pihak,” tegas Kasad. “Sekali lagi, saya sangat appreciate atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dispenad dan RRI akhir-akhir ini. Mudahmudahan kerjasama tersebut memberi kontribusi yang besar bagi pembangunan karakter bangsa. Kita tentunya sepaham bahwa, hanya bangsa yang berkarakter yang dapat membangun negaranya menjadi bangsa dan negara yang maju dan martabat,” kata Kasad. Adapun dalam kunjungan Dirut RRI Ir. Parni Hadi ke Mabesad tersebut, Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo turut didampingi Asisten Pengamanan, Mayjen TNI Hendardji Soepandji, Asisten Teritorial, Mayjen TNI Karsadi, dan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen TNI Christian Zebua.
www.tniad.mil.id
39
TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN PESAWAT TERBANG TANPA AWAK (PTTA) SEBAGAI ALAT PENGINTAI
Saat ini Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) telah diproduksi oleh industri dalam negeri antara lain : PT. Dirgantara Indonesia, PT. UAV Indo, PT. Globalindo Tekhnologi Service Indonesia, PT. RAI (Robo Aero Indonesia), PT. Avitor dan PT. Carita. Adapun PTTA hasil produk dalam negeri tersebut saat ini digunakan untuk kepentingan olah raga kedirgantaraan dan beberapa industi masih mengadakan pengembangan PTTA untuk kepentingan sasaran latihan Arhanud. Dengan adanya kemampuan berbagai industri dalam negeri dalam mengembangkan PTTA tersebut, merupakan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan PTTA yang memiliki kemampuan sebagai pesawat pengintai/pemantau sasaran/obyek dari udara. Pengembangan PTTA tersebut dilakukan dengan melengkapi sebuah kamera dan hasilnya secara langsung dapat diamati pada layer Display di Ground Station. Dalam sebuah perancangan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA), terlebih dahulu harus mendefinisikan misi penerbangan seperti apa yang akan dilakukan oleh
40
pesawat tersebut. Hal ini harus dilakukan karena tidak ada satu jenis PTTA yang bisa melakukan semua misi yang ada dalam penerbangan. Pesawat Terbang Tanpa
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Awak dimaksudkan untuk mengemban misi pemantauan udara untuk melihat obyek yang diam atau bergerak diatas permukaan tanah. Misi tersebut dilakukan diwilayah dengan dukungan infrastruktur yang minim seperti daerah hutan, pegunungan, rawa dan lain-lain. Dengan misi tersebut, maka PTTA harus merupakan gabungan karakter antara tipe pesawat sport, trainer dan pesawat trainer glider, yaitu berkecepatan rendah, sangat stabil, dapat melayang dan mudah dikendalikan. Agar dapat melakukan pemantauan dengan seksama maka PTTA harus memiliki tinggi terbang 200 m, kecepatan terbang 60 km/jam dan lama terbang 60 menit. Agar dapat dimobilisasi/demobilisasi dengan mudah maka pesawat tersebut harus praktis, portable dan agar dioperasikan secara “Take off hand launched” maka bobot dari pesawat harus ringan agar dapat diluncurkan dengan menggunakan tangan, sehingga berat pesawat harus lebih kecil dari 6 kg. Sementara itu, pada bagian Airframe/Fuslage PTTA terdapat berbagai instrument, untuk itu perlu lift yang besar dari pesawat, untuk memperoleh lift yang
besar maka sayap harus luas, menggunakan wing aerofoil Un simetris dengan letak letak sayap berada diatas airframe dan menggunakan engine power yang tidak terlalu besar. Disamping onstrimen yang terdapat dalam pesawat, PTTA dilengkapi video camera system dengan karakteristik sebagai berikut : Resolusi : minimum sama dengan reolusi TV yaitu 420 lines Berat : tidak lebih dari 500 gr Volume : tidal lebih dari 350 cm3 Telemetry : Line of Sight (LOS) dengan frekuensi yang aman Spesifikasi PTTA : - - - - - - - - - - - - - - -
Panjang pesawat Tinggi Lebar sayap Type engine Take of weight Payload Edurance Low speed Normal speed Operating Altitude Max Altitude Radio modem Video Downlink Video Downlink Freq Radio Control TX Freq
: 1800 mm : 250 mm : 2100 mm : 1,5 Hp : < 6 kg : 500 gram : 1 Hour : 20 km/h : 60 km/h : 200 meter : 1000 meter : Range 10 km : Range 10 km : 2,4 Ghz : 72 Mhz
- Power Sistem : 12 V DC - Bidang kendali : Standar (2 bidang Aileron, 1 bidang elevator dan 1 bidang Rudder) Sistem kendali PTTA : a. Tahap manual. Pada tahap ini take off dan landing peran pilot (operator) mutlak diperlukan untuk mengendalikan PTTA mencapai ketinggian dan kecepatan operasi yang diinginkan serta untuk mengantisipasi keadaan pengendalian yang di luar dugaan. Pada tahap ini pilot menggunakan Remote Control Transmitter (R/C Tx) untuk mengendalikan PTTA. Dalam pengujian menggunakan R/C Tx, pilot dapat dengan efektif mengendalikan PTTA sampai pada jarak 1 km dengan kondisi batere yang baik. Kemudian setelah melalui serangkaian uji terbang, maka dilakukan beberapa perubahan pada rancangan awal. Perubahan
tersebut adalah : panjang pesawat menjadi 1050 mm, panjang sayap menjadi 1800 mm dan bidang kendali aileron kiri dihilangkan. Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk : menambah kecepatan jelajah PTTA, mendapatkan kestabilan static yang lebih baik serta meminimalisir bagian mekanik yang kritis di pesawat agar aman saat terjadi benturan ketika mendarat. b. Tahap autopilot Ketika PTTA sudah berada pada ketinggian operasi dan kecepatan terbang yang diinginkan maka pilot mengaktifkan system kendali autopilot. Sistem ini meliputi : Wing leveler untuk menjaga pesawat tetap datar/level, Airspeed hold untuk menjaga kecepatan pesawat agar tetap pada satu angka kecepatan yang telah deprogram dan Altitude hold untuk menjaga ketinggian terbang pesawat agar tetap pada satu ketinggian yang telah diprogramkan. Pada pengujian autopilot system diperoleh hasil yang sangat baik, terindikasi dengan performa terbang (ketinggian, kecepatan dan kestabilan terbang) yang baik. Pesawat ini dapat terbang dengan lintasan lurus dan mendatar. Sistem Navigasi GPS PTTA memiliki system navigasi yang berbasis GPS. Pada uji penerbangan waypoint following (mengikuti titik-titik koordinat yang telah ditentukan) system navigasi ini bisa bekerja dengan baik. Navigasi berbasis GPS secara efektif memandu pesawat melakukan penerbangan PTTA melewati titik-titik koordinat yang telah diprogram dibantu dengan system autopilot. PTTA memiliki fungsi utama sebagai pengintai. Dengan demikian penempatan kamera video sebagai mata dari pesawat ini menjadi penting. Ada beberapa hal penting yang dipertimbangkan dalam penempatan kamera, antara lain memiliki sudut pandang yang terbuka, menjadi alat Bantu pengendalian bagi pilot dan ditempatkan pada dudukan yang kokoh.
www.tniad.mil.id
41
PRAJURIT & PRESTASI
Kontingen GARUDA Rebut 3 Gelar Kompetisi Bulutangkis UNIFIL Perjuangan prajurit TNI dalam kompetisi bulutangkis UNIFIL terbuka akhirnya berhasil meraih 3 juara di partai tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran serta menempatkan Praka Fiko Aditiyantoro dari Indonesian Battalion/Indobatt (Konga XXIII-C/UNIFIL) sebagai pemain terbaik. Sedangkan 2 partai lainnya, Kapten Cpm Afsistaliana dan Sertu Nina harus mengakui keunggulan pebulutangkis dari Ghana dan mereka kalah di partai tunggal putri dan ganda putri. Hasil keseluruhan pertandingan bulutangkis Unifil Open sebagai berikut: tunggal putra juara pertama diraih oleh Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), kedua Kopda Darwan (Indobatt) dan ketiga Serda Embriono (Indo FHQSU), ganda putra juara pertama, pasangan Kapten Mar Wisnu Syogo / Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), posisi kedua Mayor Inf. Jones Sasmita / Serma Supardi (Indobatt) dan ketiga Serma Maman Suratman / Serma Jarot Susila Wardhana (Indo FHQSU). Untuk ganda campuran posisi pertama direbut oleh pasangan Sertu Nina Trihastuti / Praka Fiko Aditiyantoro (Indobatt), kedua Kapten Cpm. Afsistaliana / Kopda Darwan (Indobatt) dan ketiga ditempati oleh Lt.
Mark Kobina Hagan / LCpl. Ntim Judith (Ghanbatt). Sedangkan untuk partai tunggal putri juara pertama diraih oleh Ls. Annang Victoria (Ghanbatt) sekaligus dinobatkan sebagi pemain terbaik putri, juara kedua diraih oleh Kapten Cpm Afsistaliana (Indo MP) dan juara ketiga diraih oleh Capt. Xu Xue (China). Ganda putri juara pertama pasangan Ls. Annang Victoria / LCpl. Ntim Judith (Ghanbatt), kedua Kapten Cpm Afsistaliana / Sertu Nina Trihastuti (Indo MP) dan ketiga Letda. Fang Li / Letda. Zeng Ziyun (China). Upacara penutupan UNIFIL Open Badminton Competition sekaligus penyerahan hadiah yang rencananya dihadiri oleh Deputy Force Commander UNIFIL, Brigjen Bardalay akhirnya diwakilkan kepada Chief J1/CMPO UNIFIL HQ, Kolonel Joseph Kwaku Kwankye karena adanya kesibukan orang nomor dua di UNIFIL tersebut, bertempat di Rubb Hall UNIFIL HQ Naquora dan
Mawar Putih Dari Lembang
Siapa yang tidak mengenal bunga mawar?? Mawar atau yang lebih dikenal dengan rose (Rosa hybrida) dijuluki sebagai “ratu dari segala bunga” karena memiliki keindahan, keanggunan, dan keharumannya. Ditinjau dari kegunaannya mawar dapat digunakan sebagai bunga potong, mawar taman, mawar tabur, dan bahan kosmetik. Permintaan mawar bunga potong meningkat pada hari-hari besar, seperti tahun baru, Idul Fitri, Valentine, dan Hari Kemerdekaan. Untuk menghasilkan mawar dengan kualitas yang baik, syarat tumbuh mawar harus dipenuhi. Daerah pertumbuhan bunga mawar potong sebaiknya ditanam di dataran tinggi (1.000-1.500 dpal) atau di daerah sejuk seperti Lembang, Bandung, Jawa Barat. Salah satu produsen bunga mawar yang cukup dikenal di daerah ini adalah Kapten Caj Mamat Rahmat, salah satu anggota Pusdikajen Kodiklat TNI AD. Bapak satu putra ini telah menekuni hobi berkebun bunga mawar sejak tahun 1996. Berawal dari coba-coba dan minimnya informasi tentang budidaya tanaman mawar, Pak Mamat, begitu ia biasa disapa, memanfaatkan lahan pemberian orang tuanya yang seluas 200 tumbak atau sekitar 2800 m2 untuk ditanami bunga
42
mawar. Untuk mendapatkan bunga mawar yang indah dengan kualitas tinggi, Kapten Mamat mencoba menyambung (stek) bibit mawar import dan mawar lokal sebagai media induknya. Alhasil, bunga mawar yang dihasilkan dari kebun miliknya berbunga banyak dengan kualitas nomor satu. Ia pun menyiapkan tanah yang gembur serta kaya bahan organik atau humus dengan pH 5,6-6,5, drainase yang baik dan sinar matahari yang cukup banyak untuk pertumbuhan dan produksi bunga mawarnya, karena pertanaman mawar potong memerlukan rumah plastik untuk menjaga bunga dari siraman air hujan, sehingga kualitas dan keragaan bunga (vase life) dapat dipertahankan. Dukungan yang diberikan pun tidak hanya datang dari keluarga dan saudara saja. Dukungan dari komandan pun juga dirasakan olehnya. Sampai saat ini produksi bunga mawar dari kebunnya sudah sampai ke beberapa kota seperti Aceh, Bali, dan Jakarta. Kapten Mamat saat ini memiliki anak buah yang berjumlah sepuluh orang . Ia sengaja
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
dihadiri oleh seluruh pemain dan perwakilan dari masing-masing kontingen. Dengan kemenangan ini Indobatt/ Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/ UNIFIL semakin menambah perbendaraan medali dari berbagai cabang olah raga yang dipertandingkan oleh UNIFIL (United Nations Interim Fotce In Lebanon) selama penugasan sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan yang telah berjalan selama 8 bulan. Dengan torehan prestasi yang telah diukir tersebut akan menambah motivasi dalam mengemban tugas di negeri orang.
merekrut karyawannya yang berasal dari tetangganya agar bisa mengikuti jejaknya. Di waktu senggang, bapak yang hobi menembak ini menyempatkan diri untuk membagi ilmu berkebunnya kepada anggota di Pusdikajen. Ia mengharapkan melalui penanaman bunga mawar tersebut, mampu memberikan bekal kepada rekan-rekan sesama prajurit untuk dapat belajar bercocok tanam dan dan mandiri disamping mengemban tugas negara.
Atlet TNI AD Juara Lomba Army Half Marathon Di Singapura
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menerima laporan Kontingen TNI Angkatan Darat yang telah selesai mengikuti kegiatan Lomba Army Half Marathon Tahun 2009 yang berlangsung selama 1 hari di Singapura (21/8) di Mabesad Jakarta Pusat. Lomba Army Half Marathon 2009 merupakan event lomba atletik berskala Internasional yang dilaksanakan di Singapura. Keikutsertaan TNI Angkatan Darat dalam lomba ini untuk menunjukkan kredibilitas dan profesionalitas TNI Angkatan Darat kepada sesama Angkatan Darat dari negara-negara sahabat.
Adapun Tim Army Half Marathon 2009 TNI AD berjumlah 6 orang dibawah pimpinan Kolonel Inf Johny L. Tobing, keluar sebagai Juara Pertama Perorangan Putra, Juara Pertama Veteran Perorangan Putri dan Juara Ketiga Beregu. Hasil Tim Army Half Marathon tahun ini secara beregu mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu,
yang menempati urutan ke dua. Namun demikian Tim TNI AD mengalami peningkatan prestasi secara perorangan, bahkan mampu mengalahkan peserta dari Angkatan Darat India yang tahun lalu sebagai juara pertama. Kepada para atlit Kasad mengatakan, hasil yang diperoleh telah membuktikan kesungguhan, keseriusan, kegigihan dan semangat juang yang begitu tinggi dalam mempersembahkan prestasi terbaik dan membanggakan kita semua, demi membawa nama baik bangsa dan negara, khususnya TNI Angkatan Darat di forum Internasional. Keberhasilan yang membanggakan ini, menjadi tantangan bagi kita semua, khususnya para pengurus dan segenap atlet untuk tidak pernah berhenti memelihara dan meningkatkan kemampuan olah keprajuritan, termasuk di dalamnya kemampuan olahraga lari marathon yang baru saja mengukir prestasi berskala internasional di Singapura. ”Hendaknya prestasi-prestasi yang mengharumkan nama TNI Angkatan Darat khususnya, dan Bangsa Indonesia pada umumnya, dapat dijadikan suatu tradisi positif dalam kehidupan prajurit TNI Angkatan Darat untuk selalu tampil yang terbaik dan terhormat, dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara,”kata Kasad. Lomba dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2009 dan diikuti oleh 11 tim dari 8 negara, yakni dari negara Indonesia 1 tim, India 2 tim, Inggris 2 tim, Malaysia 2 tim, Amerika Serikat 1 tim, Kamboja 1 tim, Thailand 1 tim dan Vietnam 1 tim.
www.tniad.mil.id
43
KESEHATAN menggarisbawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, ”serangan jantung”. Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara.
JENIS STROKE
Kadang kita tidak sadar dengan pola hidup kita sehari-hari yang sangat beresiko terhadap suatu penyakit. Hal tersebut dapat disebabkan oleh pola makan yang salah dan olahraga yang tidak maksimal. Berbagai penyakit dapat menyerang tubuh kita disaat kondisi tubuh sedang tidak bugar. Salah satu penyakit yang timbul adalah stroke. Stroke seringkali dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang-orang yang telah berusia lanjut (lansia). Bahkan, tak sedikit pula penderita stroke yang masih berusia relatif muda. Oleh karena itu, pada edisi kali ini, Majalah Palagan akan mengupas tentang bahaya stroke dan penanggulangannya. Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam
44
jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Menurut data yang diperoleh, stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium). Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi. Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri. Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke. Penurunan tekanan darah yang tibatiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan
seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal. Banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan stroke, tetapi awalnya adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arteriosklerosis. “Jangan berpikir bahwa penyumbatan pembuluh darah itu terjadi sebagai proses penuaan yang wajar,“ kata Virgil Brown, M.D., pimpinan American Heart Association dan profesor ilmu kedokteran pada Emory University di Atlanta, karena arteriosklerosis merupakan akibat dari gaya hidup modern yang penuh stres, pola makan tinggi lemak, dan kurang berolahraga. Ketiganya sebenarnya tergolong dalam faktor risiko yang dapat dikendalikan. Tentu saja ada pula faktor-faktor lain yang tidak dapat dikendalikan. Keduanya akan diuraikan berikut ini.
FAKTOR RESIKO TAK TERKENDALI
Yang termasuk dalam kelompok faktor ini adalah usia, jenis kelamin, garis keturunan, dan ras atau etnik tertentu.
• Usia Semakin bertambah tua usia Anda, semakin besar pula resiko terserang stroke. Setelah berusia 55 tahun, risikonya berlipat ganda setiap kurun waktu sepuluh tahun. Dua pertiga dari semua serangan stroke terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Tetapi, itu tidak berarti bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena stroke dapat menyerang semua kelompok umur • Jenis kelamin Pria lebih berisiko terkena stroke daripada wanita, tetapi penelitian menyimpulkan bahwa justru lebih banyak wanita yang meninggal karena stroke. Risiko stroke pria 1,25% lebih tinggi daripada wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih muda sehingga tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi. Dengan kata lain, walau lebih jarang terkena stroke, pada umumnya wanita terserang pada usia lebih tua, sehingga kemungkinan meninggal lebih besar. • Keturunan-sejarah stroke dalam keluarga Tampaknya, stroke terkait dengan
keturunan. Faktor genetik yang sangat berperan antara lain adalah tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan cacat pada bentuk pembuluh darah. Gaya hidup dan pola suatu keluarga juga dapat mendukung risiko stroke. Cacat pada bentuk pembuluh darah (cadasil) mungkin merupakan faktor genetik yang paling berpengaruh dibandingkan faktor risiko stroke yang lain.
FAKTOR RISIKO TERKENDALI
Adapula faktor-faktor risiko yang sebenarnya dapat disembuhkan dengan bantuan obat-obatan atau perubahan hidup. • Hipertensi Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Penderita hipertensi memiliki faktor risiko stroke empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa hipertensi dan sekitar 40 hingga 90 persen pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke. Secara medis, tekanan darah di atas 140/90 tergolong dalam penyakit hipertensi. Oleh karena dampak hipertensi pada keseluruhan risiko stroke menurun seiring dengan pertambahan umur, pada orang lanjut usia, faktor-faktor lain di luar hipertensi berperan lebih besar terhadap risiko stroke. Pada orang yang tidak menderita hipertensi, risiko stroke meningkat terus hingga usia 90 tahun, menyamai risiko stroke pada orang yang menderita hipertensi. Sejumlah penelitian menunjukkan obat-obatan anti hipertensi dapat mengurangi risiko stroke sebesar 38 persen dan pengurangan angka kematian karena stroke sebesar 40 persen. • Penyakit jantung Setelah hipertensi, faktor risiko berikutnya adalah penyakit jantung, terutama penyakit yang disebut atrial fibrilation, yakni penyakit jantung dengan denyut jantung yang tidak teratur di bilik kiri atas. Denyut jantung di atrium kiri ini mencapai empat kali lebih cepat dibandingkan di bagian-bagian lain jantung. Ini menyebabkan aliran darah menjadi tidak teratur dan secara insidentil terjadi pembentukan gumpalan darah. Gumpalangumpalan inilah yang kemudian dapat mencapai otak dan menyebabkan stroke. Pada orang-orang berusia di atas 80 tahun, atrial fibrilation merupakan penyebab utama kematian pada satu di antara empat kasus stroke. Penyakit jantung lainnya adalah cacat pada bentuk katup jantung (mitral valve stenosis atau mitral valve calcification). Juga cacat pada bentuk otot jantung, misalnya PFO (patent foramen ovale) atau lubang
www.tniad.mil.id
45
KESEHATAN
pada dinding jantung yang memisahkan kedua bilik atas. Secara alami, gumpalan dalam darah biasanya disaring dalam paruparu, tetapi karena berlubang, dinding jantung dapat meloloskan gumpalan darah itu sehingga tidak melalui paru-paru tetapi langsung menuju pembuluh di otak sehingga menyebabkan stroke. Cacat katup jantung lainnya adalah ASA (atrial septal aneurysm) atau cacat bentuk kongenital (sejak lahir) pada jaringan jantung, yakni penggelembungan dinding jantung ke arah salah satu bilik jantung. PFO dan ASA seringkali terjadi bersamaan sehingga memperbesar risiko stroke. Masih ada dua cacat bentuk jantung yang nampaknya meningkatkan risiko stroke tanpa penyebab yang jelas. Yang pertama adalah pembesaran atrial kiri-bilik jantung kiri yang lebih besar dari ukuran normal-sehingga irama jantung menjadi pincang. Lainnya adalah ventricular hypertrophy kiri, dimana dinding kamar jantung kiri lebih tebal sehingga kurang elastis memompa darah. Selanjutnya, faktor lain dapat terjadi pada pelaksanaan operasi jantung yang berupaya memperbaiki cacat bentuk jantung atau penyakit jantung. Tanpa diduga, plak dapat terlepas dari dinding aorta (batang nadi jantung), lalu hanyut mengikuti aliran darah ke leher dan ke otak yang kemudian menyebabkan stroke. • Diabetes Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke dan mencapai tingkat tertinggi pada usia 50-60 tahun. Setelah itu, risiko tersebut akan menurun. Namun, ada faktor penyebab lain yang dapat memperbesar risiko stroke karena sekitar 40 persen penderita diabetes pada umumnya juga mengidap hipertensi. • Kadar kolesterol darah Penelitian menunjukkan bahwa
46
makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol seperti daging, telur, dan produk susu dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis dan penebalan pembuluh. Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah berbahaya dan menempatkan seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Memperbaiki tingkat kolesterol dengan menu makan yang sehat dan olahraga yang teratur dapat menurunkan risiko aterosklerosis dan stroke. Dalam kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan kolesterol. • Merokok Merokok merupakan faktor resiko stroke yang sebenarnya paling mudah diubah. Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan perokok ringan. Merokok hampir melipatgandakan risiko stroke iskemik, terlepas dari faktor risiko yang lain, dan dapat juga meningkatkan risiko subaraknoid hemoragik hingga 3,5 persen. Merokok adalah penyebab nyata kejadian stroke, yang lebih banyak terjadi pada usia dewasa muda ketimbang usia tengah baya atau lebih tua. Sesungguhnya, risiko stroke menurun dengan seketika setelah berhenti merokok dan terlihat jelas dalam periode 2-4 tahun setelah berhenti merokok. Perlu diketahui bahwa merokok memicu produksi fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya aterosklerosis. Pada pasien perokok, kerusakan yang diakibatkan stroke jauh lebih parah karena dinding bagian dalam (endothelial) pada sistem pembuluh darah otak (serebrovaskular) biasanya sudah menjadi lemah. Ini menyebabkan kerusakan yang lebih besar lagi pada otak sebagai akibat bila terjadi stroke tahap kedua. • Alkohol berlebihan Secara umum, peningkatan konsumsi alkohol meningkatkan tekanan darah sehingga memperbesar risiko stroke, baik yang iskemik maupun hemoragik. Tetapi, konsumsi alkohol yang tidak berlebihan dapat mengurangi daya penggumpalan platelet dalam darah, seoerti halnva asnirin. Dengan demikian, konsumsi alkohol yang cukup justru dianggap dapat melindungi tubuh dari bahaya stroke iskemik. Pada
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
edisi 18 November, 2000 dari The New England Journal of Medicine, dilaporkan bahwa Physicians Health Study memantau 22.000 pria yang selama rata-rata 12 tahun mengkonsumsi alkohol satu kali sehari. Ternyata, hasilnya menunjukkan adanya penurunan risiko stroke secara menyeluruh. Klaus Berger M.D. dari Brigham and Women’s Hospital di Boston beserta rekanrekan juga menemukan bahwa manfaat ini masih terlihat pada konsumsi seminggu satu minuman. Walaupun demikian, disiplin menggunakan manfaat alkohol dalam konsumsi cukup sulit dikendalikan dan efek samping alkohol justru lebih berbahaya. Lagipula, penelitian lain menyimpulkan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi jumlah platelet sehingga mempengaruhi kekentalan dan penggumpalan darah, yang menjurus ke pendarahan di otak serta memperbesar risiko stroke iskemik. • Obat-obatan terlarang Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan senyawa olahannya dapat menyebabkan stroke, di samping memicu faktor risiko yang lain seperti hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. Kokain juga meyebabkan gangguan denyut jantung (arrythmias) atau denyut jantung jadi lebih cepat. Masingmasing menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Marijuana mengurangi tekanan darah dan bila berinteraksi dengan faktor risiko lain, seperti hipertensi dan merokok, akan menyebabkan tekanan darah naik turun dengan cepat. Keadaan ini pun punya potensi merusak pembuluh darah. • Cedera kepala dan leher Cedera pada kepala atau cedera otak traumatik dapat menyebabkan pendarahan
di dalam otak dan menyebabkan kerusakan yang sama seperti pada stroke hemoragik. Cedera pada leher, bila terkait dengan robeknya tulang punggung atau pembuluh karotid—akibat peregangan atau pemutaran leher secara berlebihan atau adanya tekanan pada pembuluh— merupakan penyebab stroke yang cukup berperan, terutama pada orang dewasa usia muda. • Infeksi Infeksi virus maupun bakteri dapat bergabung dengan faktor risiko lain dan membentuk risiko terjadinya stroke. Secara alami, sistem kekebalan tubuh biasanya melakukan perlawananan terhadap infeksi dalam bentuk meningkatkan peradangan dan sifat penangkalan infeksi pada darah. Sayangnya, reaksi kekebalan ini juga meningkatkan faktor penggumpalan dalam darah yang memicu risiko stroke embolikiskemik.
STROKE PADA WANITA
Perlu diwaspadai juga risiko stroke khusus pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi, hamil dan melahirkan, dan menopause. • Penggunaan kontrasepsi oral Faktor risiko stroke ini berkaitan dengan terjadinya fluktuasi dan perubahan hormonal yang mempengaruhi seorang wanita dalam berbagai tahapan dalam kehidupannya. Penelitian memperlihatkan bahwa kontrasepsi oral jenis lama, dengan kandungan estrogen yang tinggi dapat memperbesar risiko stroke pada wanita. Tetapi, kontrasepsi oral jenis baru dengan kandungan estrogen lebih rendah, secara nyata tidak meningkatkan risiko stroke pada wanita. • Kehamilan dan melahirkan Penelitian lain memperlihatkan bahwa kehamilan dan melahirkan menempatkan seorang wanita pada risiko terkena stroke meskipun tidak tinggi, yakni 8 di antara 100 wanita hamil. Risiko stroke terbesar seringkali terjadi pada periode 6 minggu setelah melahirkan (post-parturn). Penyebabnya tidak diketahui namun perubahan hormonal pada akhir kehamilan diduga dapat meningkatkan risiko stroke. • Menopause Berbagai penelitian menunjukkan ketika produksi hormon estrogen pada usia menopause berkurang, risiko stroke pada wanita meningkat secara drastis. Untuk mengurangi pengaruh menopause sekaligus menurunkan risiko stroke kadangkali disarankan terapi sulih hormon (Hormon Replacement Therapy) tetapi terapi tersebut perlu dilakukan dengan kontrol dokter untuk memperkecil efek sampingnya (kanker payudara dan kanker
rahim).
STROKE PADA USIA MUDA
Para ahli klinis seringkali membagi kelompok muda dalam dua kategori, yaitu di bawah usia 15 tahun, dan berusia antara 15 hingga 44 tahun. Orang yang masih muda nampaknya lebih berpeluang menderita stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik. Seorang anak yang mengalami stroke mungkin kehilangan suara, kehilangan bahasa yang ekspresif (termasuk bahasa tubuh dan gerak isyarat), kehilangan tenaga pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis), kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiplegia), kerusakan pembicaraan (disartria). Pencegahan dan pengobatan stroke Stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan. Akibatnya nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke bisa karena adanya sumbatan di pembuluh darah dan adanya pembuluh darah yang pecah. Stroke yang diderita oleh orang tua karena proses penuaan yang menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit, dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah. Sementara penyebab Stroke pada usia remaja dan usia produktif (15 sampai 40 tahun) disebabkan karena stres, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan dan gaya hidup yang tak sehat. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak, penyakit ini sering diidentikkan dengan kelumpuhan anggota gerak yang menyerang secara tiba-tiba serta terjadinya penurunan kesadaran. Justru gejala tersamar dari stroke kurang diwaspadai, seperti gangguan memori, gangguan emosi, gangguan perilaku. Padahal deteksi dini terhadap gejala stroke merupakan hal yang utama. Banyak cara dilakukan orang untuk menghindari penyakit ini, salah satu cara yang paling mudah dan murah adalah mengkonsumsi tanaman wortel. Wortel dikenal memiliki kandungan Vitamin A yang sangat tinggi, selain memiliki unsur lain seperti kalori, protein,
lemak, hidrat arang, kalsium, dan besi. Wortel termasuk tumbuhan yang ditanam sepanjang tahun, terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, dan tumbuhan ini dapat tumbuh pada semua musim.
MANFAAT WORTEL PADA PENYAKIT STROKE
Selama ini orang mengenal wortel hanya untuk kesehatan mata karena kandungan vitamin A yang sangat tinggi. Ternyata tanaman ini mempunyai khasiat yang lebih hebat lagi. Sayuran yang dikenal sebagai makanan favorit kelinci ini ternyata bisa mencegah stroke. Orang yang terkena stroke, jika banyak mengonsumsi Vitamin A, akan mengalami lebih sedikit kerusakan neurologis (saraf) dan mempunyai kesempatan untuk sembuh. Hal ini disebabkan karena waktu otak tidak memperoleh oksigen berapa lama, seperti pada stroke, sel mulai mengalami malfungsi (gangguan fungsi) yang menyebabkan rangkaian kejadian mencapai puncaknya ketika pada sel-sel saraf terjadi kerusakan oksidatif, dan kondisi tersebut dapat diredam jika dalam darah banyak terdapat vitamin A. Sebuah penelitan menunjukkan, mengonsumsi wortel sedikitnya lima kali dalam seminggu dapat menurunkan resiko terkena stroke hingga 68 persen bila dibandingkan yang makan wortel satu kali dalam sebulan. Khasiat antistroke tersebut juga ditimbulkan karena aktivitas beta karoten yang mencegah terjadinya plak atau timbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Beta karoten merupakan pigmen paling aktif apabila dibandingkan dengan alpha dan gamma karoten. Biasanya beta karoten lebih dikenal sebagai provitamin A yang akan menjadi vitamin A pada dinding usus halus. Tak ada seorangpun yang mau terkena stroke, dan tak seorangpun yang ingin mati muda. Mencegah lebih baik daripada mengobati, belajar pada alam, karena dari alam kita banyak menemukan manfaat. Wortel yang kita kenal sebagai sayuran, ternyata bisa menjauhkan kita dari kematian. (dari berbagai sumber)
www.tniad.mil.id
47
RENUNGAN
Peringatan Isra’ Mi’raj di Mabesad Akal Manusia Tak Mampu Ungkap Peristiwa Isra’ Mi’raj Segenap warga prajurit dan PNS TNI AD di jajaran Mabesad, memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1430 H/ 2009 M dengan menghadirkan penceramah Ustadz K.H. Othman Umar Shihab, Rabu (28/7) bertempat di Aula Jenderal Besar A.H. Nasution, Mabesad, Jakarta Pusat. Hadir dalam acara tersebut Wakasad, Irjenad, Koorsahli Kasad, Para Asisten Kasad, Pangdam Jaya, Ibu Ketua Umum Persit KCK dan Ibu-Ibu Persit serta pejabat teras lainnya dari jajaran Mabesad. Dalam ceramahnya, Ustadz K.H. Othman Umar Shihab, menyampaikan ”Subhanallah”, tidak ada satupun akal manusia yang mampu mengungkap peristiwa Isra” Mi’raj, dalam peristiwa tersebut Allah SWT memperlihatkan tandatanda kebesarannya agar manusia menjadi orang yang bertakwa. Lebih jauh dituturkannya bahwa sebelum peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut, isteri Rasulullah SAW, Siti Khadijah dan pamannya, Abu Thalib meninggal dunia sehingga Rasulullah SAW merasa sangat sedih karena kedua orang yang sangat ia cintai telah tiada. Rasulullah merasa tidak ada lagi pembelanya dalam menyiarkan
48
Islam. Untuk itu Allah SWT mengajak Rasulullah melaksanakan Isra’ Mi’raj. Dengan adanya peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut menandakan Rasulullah tidak sendiri dalam menyiarkan agama Islam tetapi selalu dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT. Untuk itu, hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut adalah belajar untuk hidup di dunia ini, jangan merasa memiliki karena pada hakikatnya kepemilikan hanyalah milik Allah dan berbuat sesuatu itu bukan karena sesuatu itu tetapi berbuat sesuatu itu karena Allah, ungkapnya di akhir ceramah. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Agustadi
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
Sasongko Purnomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Isra’ Mi’raj hendaknya dijadikan sebagai momentum penting untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan prajurit dan PNS TNI AD dimana saat ini Bangsa Indonesia banyak mengalami cobaan, antara lain bencana alam, wabah penyakit menular dan maraknya aksi teror. Menurut Kasad, peringatan Isra’ Mi’raj yang mengambil tema ” Dengan hikmah peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, kita mantapkan keimanan dan ketakwaan prajurit TNI AD sebagai landasan moral guna meningkatkan citra TNI AD dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”, sangat tepat, karena jika direnungi dengan jujur baik dalam mengarungi kehidupan sehari-hari maupun dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu katanya, diharapkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI AD agar dapat membangun citra TNI AD dengan memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.(red)
SERBA-SERBI
MAMPU JADI MITRA DAN PEMBERI MOTIVASI BAGI SUAMI DALAM BERKARYA Keberhasilan seorang suami dalam melaksanakan tugas sangat ditentukan oleh keberadaan seorang istri disampingnya. Seorang istri diharapkan mampu menjadi mitra suami yang inspiratif dan senantiasa memberikan motivasi agar suami mampu menampilkan karya pengabdian yang terbaik, serta mampu menjaga kehormatan suami. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Diana Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutannya pada pembekalan kepada para Istri Calon Athan/Atmil RI Matra Darat Periode 2009-2012 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (3/8). Lebih lanjut Ny.Diana mengatakan, para Ibu dapat ikut membangun terciptanya keakraban dan persahabatan dengan mitra kerja termasuk dengan ibu-ibu yang yang berasal dari Kedutaan Besar Republik Indonesia. Ibu-ibu hendaknya mengembangkan keakraban dan persahabatan antar sesama mitra kerja guna mendukung tugas-tugas suami. Tampilkan diri secara luwes dan bina hubungan persahabatan sebanyak mungkin, karena akan sangat membantu suami dalam melaksanakan tugas diplomasi yang melekat pada diri setiap Athan/Atmil. “Saya berharap agar dalam penyiapan diri tersebut semakin dimantapkan, mengingat situasi dan kondisi tempat tugas di luar negeri memiliki kekhasan dan kekhususan, di hampir semua aspek bidang kehidupan. Sesuaikan diri tanpa harus mengorbankan kepribadian, jatidiri, nilainilai luhur, maupun harga diri bangsa dan TNI,”kata Ketua Umum Persit KCK. Selanjutnya Ketua Umum Persit KCK juga menekankan pentingnya peran para ibu sebagai pendidik putra-putri di luar negeri, terutama terhadap putra-putri yang
masih duduk di bangku pendidikan dasar dan menengah yang tengah mengalami proses pembentukan kepribadian. Upayakan agar anak tidak salah menyerap nilai-nilai yang diperolehnya di sekolah maupun dalam pergaulan dengan teman sebayanya di luar sekolah maupun yang disajikan oleh media massa setempat, yang tentunya belum semuanya sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia dan perkembangan putra-putri kita. “Untuk itu, pembinaan keimanan dan ketakwaan merupakan prioritas yang harus mendapat perhatian dan bimbingan secara intensif. Dengan demikian, putraputri akan memperoleh landasan moral yang kuat dalam menghadapi berbagai godaan yang mengancam perkembangan mentalnya sebagai insan yang bertakwa,” kata Ny.Diana. Yang tidak kalah penting menurut ketua Umum Persit yang murah senyum ini, para ibu juga berperan sebagai Duta Bangsa Indonesia di negara sahabat untuk memperkenalkan khazanah Indonesia yang sangat beragam seperti kesenian, berbagai makanan khas Indonesia, dan kerajinan tangan yang khas dari berbagai daerah di Indonesia. Mempromosikan berbagai tempat wisata seperti Pulau Bali, Candi Borobudur, Danau Toba, Taman Laut Bunaken serta tempat wisata lainnya yang tak kalah menarik. Selain itu, ada pula ramuan tradisional yang merupakan
warisan leluhur yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan kosmetik yang alami. Hal ini diharapkan mampu mendapat sambutan yang positif dan membangun citra bangsa di dunia internasional. Selain itu, pesan Ny.Diana berikan informasi yang benar tentang Indonesia serta komitmen, tekad perjuangan, dan perkembangan yang terjadi ditengah-tengah tata pergaulan dunia internasional, sehingga melalui langkah tersebut diharapkan eksistensi Indonesia akan mendapat pengakuan secara terhormat yang secara tidak langsung akan membantu ibu-ibu dalam bergaul dengan komponen masyarakat di negara sahabat. Pada kesempatan ini setelah selesai pembekalan dari Ketua Umum Persit Kartika Chandra kirana Ny. Agustadi Sasongko Purnomo, para istri calon Atase Pertahanan/Atase Atase Militer Matra Darat juga mendapat pelajaran tentang kecantikan dari Tim Martha Tilaar dan pelajaran etika kepribadian yang akan disampaikan oleh Ibu Ayu Dyah Pasha yang dapat memberi manfaat di tempat penugasan yang baru.
www.tniad.mil.id
49
SERBA-SERBI
Mabesad Selenggarakan Pertandingan Olahraga memperingati HUT RI ke-64
Dandenma Mabesad Kolonel Inf Taufik Hidayat dalam sambutannya pada pembukaan pertandingan mengatakan, para atlet yang bertanding supaya menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, karena dengan menjunjung nilai kejujuran dan sportivitas, nilai-nilai yang diwariskan para pahlawan kemerdekaan Bangsa kita senantiasa melekat pada setiap generasi bangsa. Sementara itu Kasipamops Denma Mabesad Letkol Inf Bambang Indrayanto yang ditunjuk sebagai Koordinator pertandingan mengatakan, dalam
Dalam Rangka memeriahkan HUT ke64 RI lalu, Markas Besar TNI Angkatan Darat menyelenggarakan beberapa pertandingan olahraga antar satuan yang ada di lingkungan Mabesad. Denma yang ditunjuk sebagai panitia penyelenggara memperlombakan beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain Bola Volly Putra dan Putri, Futsal, Tarik Tambang dan Tenis Meja.
50
PALAGAN No 41 Tahun IX Edisi September 2009
mengikuti perlombaan supaya senantiasa memperhatikan faktor keamanan dan senantiasa berlomba dengan semangat yang tinggi, karena dengan semangat akan tampak kesungguhan yang bermuara kepada hasil yang maksimal pula. Adapun hasil- hasil yang diperoleh dalam cabang perlombaan tersebut adalah cabang Bola Voli putra juara I Denma Mabesad, juara II Itjenad dan juara III Pusintelad. Sedangkan untuk bola voli putri juara I diraih Denma Mabesad, juara II Disinfolahtad dan juara III Spersad. Dalam Cabang futsal juara I diraih Pusintelad, juara II Spamad dan juara III Spersad. Sementara untuk cabang tarik tambang Denma Mabesad kembali meraih juara I, juara II diraih Sopsad dan juara III diraih Sterad. Pemberian piala dan bingkisan sendiri dilaksanakan setelah upacara 17 Agustus 2009 yang bertepatan dengan HUT ke-64 RI. Acara pemberian piala dan bingisan langsung diserahkan Inspektur upacara Mayjen TNI GR.Situmeang yang tak lain adalah Irjenad.
Prajurit TNI Gelar Bhakti Kesehatan Di Lebanon
Tim medis Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C melaksanakan Bhakti Kesehatan di daerah tanggungjawab operasi Indobatt yang meliputi 13 desa, di Lebanon Selatan. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan, karena keterbatasan sarana medis yang ada di desa-desa setempat. Tim medis yang beranggotakan satu regu tersebut senantiasa berpindah tempat untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat setempat sesuai jadwal waktu medical assistance yang telah diatur oleh perwira CIMIC Batalyon, karena bhakti kesehatan yang dilakukan ini merupakan bagian dari kegiatan teritorial atau CIMIC (Civil Military Cooperation).
Pelaksanaan bhakti kesehatan yang dilakukan oleh tim medis Indobatt juga tidak luput dari sorotan media elektronik setempat yang berusaha memonitor kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh satgas Konga XXIII-C, sebagaimana dilakukan oleh MurTV – Beirut yang telah melakukan peliputan jalannya bhakti kesehatan di daerah Et Taibe, Rabu 29 Juli 2009. Salah satu pasien yang diwawancarai oleh Joyce Akiki, reporter MurTV, mengatakan bahwa kami dilayani dengan baik, dan mereka (tim medis) sangat ramah serta tidak dipungut biaya. Banyak dari pasien lokal yang merasa senang dengan kegiatan medis seperti yang dilakukan oleh para dokter satgas. Mereka rata-rata menderita penyakit saluran pernafasan dan influenza, namun tidak sedikit dari mereka yang sakit karena telah lanjut usia. Menurut Letkol Laut (K) dr. Sapta Prihartono SpB, ketua tim medis Indobatt bahwa pasien yang datang ke tempat pengobatan yang disediakan oleh Satgas Konga XXIII-C merupakan pengobatan
rawat jalan, dan seandainya mereka ingin melaksanakan kontrol dapat mengunjungi rumah sakit yang ada di markas Indobatt (Level I Hospital) yang berada di Adshit Al Qusayr, UN POSN 7-1. Indobatt memiliki satu Peleton Kesehatan yang beranggotakan 24 orang yang terdiri dari 1 orang dokter spesialis bedah, 1 orang dokter spesialis penyakit dalam dan 1 orang dokter umum serta 21 paramedis/perawat. Kegiatan bhakti kesehatan ini merupakan sarana untuk meningkatkan kepercayaan dan hubungan antara masyarakat setempat dan kontingen Garuda XXIII-C yang sedang melaksanakan tugas sebagai penjaga perdamaian di Lebanon Selatan sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1701.
Dubes RI di Lebanon : Kontingen Garuda Luar Biasa Personel Kontingen Garuda yang sedang menjalankan tugas sebagai misi perdamaian di Lebanon bertugas luar biasa dan melebihi kapasitas kontingen dari negara lain yang hanya bertugas antara 4 s.d 6 bulan saja. Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon Bagas Hapsoro saat menyumbang peralatan band untuk Kontingen Garuda, Rabu (22/7) di Sudirman Camp yang merupakan tempat tinggal Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU) TNI Kontingen Garuda XXVI-A/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon). Dubes menambahkan sejak pertama
kali Kontingen G a r u d a menjalankan misi perdamaian di Lebanon, banyak personel Kontingen Garuda yang mempunyai kemampuan dalam bermain alat musik tetapi tidak ada sarana untuk penyaluran. Untuk itu dengan adanya peralatan band ini, harap
Dubes dapat menjadi penyaluran bakat dan menambah hiburan selama menjalankan misi di Libanon. Sementara itu Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Bambang Sudiono atas nama seluruh personel Kontingen Garuda yang berada di Libanon mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Dubes mau menyumbangkan peralatan band. Selanjutnya acara diakhiri dengan makan siang bersama.
www.tniad.mil.id
51
BIDIK
Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menerima Atase Pertahanan Spanyol Captain (N) Joaquin Ballesteros, (13/7) di Mabesad.
Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menerima Kasad Singapura Major General Neo Kian Hong, (10/8) di Mabesad
52
PALAGAN No 40 Tahun IX Edisi Maret 2009
OBAT PUYENG
SALAH MASUK
Setelah yakin akan sukses bekerja di negara lain, Takrun Bin Kasan asal Menggala Langkap Bumiayu. Berangkat dia ke negara Korea Selatan dan mau bekerja di pabrik Samsung Elektronik. Dan sebelum berangkat dia minta tolong diajari bahasa Inggris,untuk nanti jika ingin masuk ke kamar kecil. Takrun :Pak Tedy, tolong saya diberi tahu bahasa Inggris. Tedy : Boleh,apa misalnya..?. Takrun :Bedanya kamar kecil/ WC untuk wanita dan pria. Tedy: Biasanya sih ladies and gent,apa kamu paham..?. Takrun :Saya bingung,mengingatnya yang mudah bagaimana..?. Tedy: Ingat yang huruf-nya banyak WC untuk wanita,dan yang hurufnya sedikit adalah WC untuk pria....Gampang kan ! Seminggu setelah berada di Korea Selatan,si Takrun telepon sambil marah marah. Dan dia pun lalu bilang sebagai berikut : Takrun :Pak Tedy, saya malu karena salah masuk WC disini. Tedy: Kenapa bisa,WC untuk pria yang hurufnya sedikit kamu masuknya khan. Takrun :Justru itu karena yang hurufnya sedikit, saya pun jadi malu sama wanita wanita yang ada didalam WCtersebut. Tedy: Kenapa bisa,apa tulisannya WC yang ada disana..?. Takrun :Tulisanya adalah Ladies dan Gentleman.
CUCI RUDAL
Suatu saat diselenggarakan sebuah latihan militer di pesawat barang. Seorang perwira bertanya kepada salah satu prajurit. Perwira: Apa yang akan kamu lakukan jika tahu ada jamur di rudal? Prajurit: Pak! Siap, Pak! Aku akan mencucinya, Pak!
MINTA CUTI T
IGA HARI
Seorang prajurit meminta cuti selama tiga hari kepada komandannya. Sang komandan berkata, “Apa kamu gila? Kamu baru saja bergabung dan sekarang kamu sudah mau minta tiga hari cuti? Kamu harus melakukan sesuatu yang luar biasa dulu kalau mau dapat jatah cuti!” Maka, prajurit tadi kembali ke pangkalan keesokan harinya dengan sebuah tank milik musuh! Si komandan kagum, ia bertanya, “Bagaimana kamu melakukannya?” “Yah, aku masuk ke dalam tank, lalu menuju perbatasan musuh. Di sana, aku melihat tank musuh. Aku mengangkat bendera putih, si musuh pun mengangkat bendera putih. Aku bilang padanya, ‘Apa kamu mau dapat jatah cuti selama tiga hari?’ Lalu kami tukeran tank!” ANAK TERLANTA
R DIPELIHARA
NEGARA
Utusan dari PBB datang untuk meninjau keadaan anakanak miskin di sebuah negeri. Setelah melihat kondisi yang memprihatinkan dan jumlahnya yang banyak, utusan itu mengusap dada dan bertanya kepada utusan pemerintah yang menemuinya, Bagaimana tanggung jawab pemerintah saat ini? Bagaimana mungkin begitu banyak anak-anak miskin dan terlantar di negeri yang besar ini? Bagaimana pemerintah merealisasikan undang-undang tentang pemeliharaan anak terlantar?” Dengan tenang, utusan pemerintah menjawab, “Undangundang itu mengatakan bahwa anak-anak miskin dan anakanak terlantar dipelihara oleh negara, tidak ada kalimat tanggung jawabnya. Jadi mereka semua ya, dipelihara saja. Makanya tambah banyak karena memang kita pelihara.” Utusan PBB: ???, Dasar nggak tau bahasa (dalam hati). www.tniad.mil.id
53