Edisi 257 – 27 September 2013
Page 1
Edisi 257 – 27 September 2013
PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi
Allah Ditinggikan Melalui Masalah Kita
Senyumanku Untuk Yesus
Menilai Keberhasilan
Mendengar Suara Tuhan
Masa Kesukaran Pada Abad Pertengahan
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew
Tulisan Roh Nubuat
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail
Cerita Untuk Anak
Tugas Yang Besar
Mereka Tidak Membiarkan Aku Masuk
Patfinder Fosil
Palakat Berita Advent
Page 2
Edisi 257 – 27 September 2013
“Allah Ditinggikan Melalui Masalah Kita” Teman kantor saya baru kembali dari kampungnya, dan menceritakan keluarganya mengalami banyak masalah. Masalah yang terakhir terjadi berturut-turut, dimana orang tuanya meninggal dunia mendadak. tiga hari kemudian, kakaknya juga meninggal karena kecelakaan. Baru saja dia masuk untuk bekerja setelah cuti, ada kabar adik dari ibunya meninggal juga. “Gimana hidup ini, ya ?, ada saja masalah..” keluhnya. Selama kita masih hidup di dalam dunia ini, kehidupan kita tidak akan pernah luput dari masalah atau pergumulan hidup. Setiap manusia tanpa terkecuali pasti menghadapi masalah, sebab masalah dapat menyerang siapa saja. Begitu juga dalam perjalanan kekristenan kita, Tuhan tidak pernah berjanji bahwa setelah mengikut Dia kita akan terbebas dari masalah. "Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20). Tuhan berjanji bahwa di dalam Dia selalu ada pertolongan dan jalan keluar. Daniel 6, menceritakan Daniel membawahi seratus dua puluh pejabat dan dia bekerja dengan baik, tetapi Tuhan membiarkan masalah menimpanya. Orang-orang coba menghasut Raja untuk menghukum Daniel, Ayat 6, "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!" Sering kita rasanya sudah berbuat baik dan setia, tetapi masalah-masalah datang juga; masalah di rumah tangga, problem didalam berjemaat, bahkan masalah besar timbul didalam organisasi kita, yang kadang membuat kita hampir putus asa. Keluh kesah adalah hal yang manusiawi, tapi kalau hal itu kita lakukan terus-menerus setiap kali menghadapi masalah, hal itu akan menjadi penghambat iman kita dan menjadi penghalang bagi kita untuk mengalami mujizat dari Tuhan. Justru saat dalam masalah inilah kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan iman kita sehingga iman kita benar-benar hidup. Karena itu kita harus bisa menguasai diri, jangan sampai kita dikalahkan oleh situasi yang ada. Ayat 11, Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. Ayat 26, 27,28 “Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa." Tuhan mengizinkan masalah terjadi kepada diri Daniel, yang melalu masalah ini raja Darius memerintahkan dan mengumumkan kepada semua suku bangsa dan bahasa bahwa ada Allah yang di sembah Daniel adalah Allah yang ajaib, yang dapat menyelesaikan semua problema kita Marilah kita bawa semua masalah kita kepada Tuhan, yang walaupun kelihatan Dia membiarkan masalah itu menimpa kita, tetapi Dia akan berikan pertolongan tepat pada waktunya, dan pada akhirnya Allah ditinggikan melalui masalah kita. Tuhan memberkati kita semua, Selamat menikmati berkat-berkat Sabat .*** Yance Pua Redaksi
Page 3
Edisi 257 – 27 September 2013
“Senyumanku Untuk Yesus” Oleh : Pdt. Ronny Umboh Gembala Tanimulya-Cimahi, Bandung
B
ilamana Anda beraktifitas hari ini, adakah sesuatu yang berbeda dari biasanya? Nampaknya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Memang kita sudah terbiasa larut kedalam rutinitas kehidupan yang tidak menuntut sesuatu yang lebih. Toh, kita sudah melakukan apa yang baik, apa yang perlu, sudah tentu kita tidak melakukan pelanggaran apa pun. Bolehjadi, kita juga melihat kebanyakan orang hari ini, termasuk saya melakukan hal yang sama. Mereka adalah saudara dan sahabat baik kita, pun manusia di dunia saat ini, sama dengan apa yang Saudara dan saya lakukan--berkutat dengan aktifitas normal. Hanya segelintir orang yang berusaha memulai sesuatu--berpikir minimal mencoba melakukan sesuatu yang berbeda.
Tentu saja sesuatu yang berbeda atau sesuatu yang istimewa bukanlah hal-hal yang luar biasa yang bersifat bombastis yang bergetar berputar menguncang mencapai sudut-sudut dunia ini, yang dipoles begitu rupa untuk menyenangkan pendengaran dan memuaskan mata dunia fana. Sudah termasuk, mungkin, menyenangkan atasan kita, atas akting manusia yang menawan namun palsu, penuh daya pikat. Kita sudah terbiasa melihatnya di mana-mana. Tapi ini tidak berlaku untuk Tuhan kita. 'Sesuatu itu' adalah perkara sederhana namun, memiliki dampak yang tidak sederhana. Itu istimewa dan dapat bertahan lama. Adakah hari ini Saudara dan saya memulai sesuatu dengan senyuman yang manis dan tulus? Kepada orang-orang di sekitar kita. Itu tidak sulit bukan? Dan, dampaknya dahsyat! Itulah sesuatu contoh yang sederhana
Page 4
Edisi 257 – 27 September 2013 Alkitab menulis, "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa" (Yakobus 4:17). Kebanyakan kita berpikir dan bertindak secara formal-normatif, itu adalah pilihan yang baik, itu juga adalah tindakan yang aman bagi siapa pun. Renungan kali ini, tidak mengajak kita untuk melakukan sesuatu yang istimewa yang bersifat radikal apalagi refolusioner, hanya sebuah langkah kecil sebuah senyuman di tegah-tengah dunia yang merindukan senyuman yang tulus dari siapa pun. Minimal, ini, bisa berdampak. Apa pun tindakan kita tidak pernah terpisah dari diri--tidak pernah tindakan kita diluar kehendak dan maksud hati kita. Ada sesuatu yang ada di dalam kita lebih dari sekadar tampilan luar. Sebuah senyuman manis adalah sebuah kreasi dari hati yang diubahkan. "Apabila kamu mencari Aku,kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati"(Yer 29:13). Alkitab banyak memberi kita nasihat, ayat di atas salah satu contohnya. Sumber kebaikan datang dari luar kehendak kita. Berarti senyuman kita hari ini bukanlah hasil usaha kita melainkan Kasih Karunia Allah atas manusia yang telah bertemu Kristus! Kita meyakini dengan pasti kita telah di pilih menjadi anakanak-Nya yang istimewa dalam panggilan Surgawi bagi dunia yang memerlukan orang-orang biasa namun dapat melakukan hal yang tak biasa. Untuk menjadi istimewa fondasinya adalah Yesus yang hidup dalammu (Gal 2:20).
Untuk menjadi orang-orang istimewa yang membawa dampak istimewa sekali pun yang kita lakukan sangatlah sederhana--hanya sebuah senyuman, tetapi itu lahir atas kedekatan, atas pengalaman bersama Tuhan setiap saat, mampu memesona dunia sekitar kita. Ini dapat terjadi bilamana kita mengakui dan belajar untuk takluk dibawah otoritas Tuhan "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apaapa" (Yoh 15:5) tanpa Tuhan kita tidak dapat melakukan apa-apa, sehinggah, apa pun yang kita perbuat semata-mata untuk kemuliaan nama-Nya. Tidak ada motifasi lain atas manifestasi ini. Sudut pandang kita menjadi sudut pandang Surgawi, kita menilai manusia senantiasa berdasarkan kasih Kristus yang telah mengubah kehidupan kita. Hari ini, Yesus tidak menuntut kita berkhotbah dengan teriakan keras di perlintasan jalan-jalan raya untuk menobatkan orang banyak, tidak juga, dengan berbangga atas standar gereja kita, apalagi dengan reputasi doktrin yang lengkap yang kita miliki, itu baik, namun dunia memerlukan manusia Kristen yang telah diubahkan hatinya oleh Kristus. Hari ini, saya meyakini engkau telah mengundang Dia besertamu dalam aktifitasmu. Yesus ada bersamamu hari ini, tersenyumlah kepada duniamu hari ini. Itu berarti Saudara dan saya telah terlebihdahulu tersenyum untuk Kristus. Sebab apa pun yang engkau lakukan hari ini kiranya itu hanya untuk kemuliaan Tuhan (1 Kor 10:31)—Salah satunya senyumanmu! Tuhan memberkati.***
Page 5
Edisi 257 – 27 September 2013
Menilai Keberhasilan Oleh : Jack Kussoy
T
ahun lalu, tepatnya 5 Oktober, ucapanucapan kenangan dan hormat membanjiri inbox Apple Corporation di Cupertino, California, mengenang setahun kepergian Steve Jobs, Kepala Operasi atau CEO perusahaan itu.Rekan-rekan sekerja, konsumen, kenalan, juga kompetitor, mengenang dengan respek tokoh yang sempat merobah generasi komputer dan hubungan manusia dengan tehnologi. Suatu rekor kerjakeras dan ketekunan yang membuahkan keberhasilan. Dimulai di sebuah bengkel kerja di pojok garasi, begitu ceriteranya, Steve Jobs dan Steve Wozniak berbulan-bulan menghitung, mengukur, mengetok,memotong, mengelas dan menguji, berulangulang, sampai akhirnya terbentuk satu mesin, rangkaian mekanis yang mampu menghitung, menyimpan data dan mencetak. “Akan kita namai apapenemuan kita ini?”Kedua Steve saling bertanya serta rekan-rekan yang kebetulan hadir. Wozniak, si pemimpin, berkata: “Kalau taksatupun di antara kalian mengusulkansatu nama, kita akan namakannya ‘Apple’saja,” sambil mengacungkan buah apel yang sedang dimakannya. “OK? Lima, empat, tiga, dua, satu . . . tidak ada yang punyanama? Baik, ‘Apple’ lah namanya.”
Demikianlah telah lahir Komputer Apple, penemuan yang waktu itu biasa-biasa saja, jauh dibawah tingkat kinerja dan ketenaran IBM, Honeywell,Cray dan lainnya. Tapi berkat kerja keras, tekad dan kegigihan, itu melahirkan anak cucu: MacIntosh, iphone, ipod, ipad, dan entah apa lagi yang akan munyusul nanti. Masing-masing adalah produk unggul yangsukses, terobosan tehnologi baru yang memimpin industri elektronika.Bukan hanya sukses secara komersil dan menghasilkan keuntungan, tapi merobah proses kerja administrasi, metode belajar-mengajar, lapangan kerja, dan media sosial. Sukses yang bukan alang kepalang. Tahun-tahun resesi Amerika akhir dasawarsa lalu, posisikeuangan negara begitu kritis, adapeninjau ekonomi berkomentarbahwa saat itu Apple Computer punya lebih banyak cash, uang tunai, di tangan daripada Uncle Sam. Dunia menghargai keberhasilan, manusia mengidolakan mereka yang sukses. Bagaimana kita melihat sukses dari kacamata rohani?Apa itu sesuatu yang perlu, penting dan mesti dikejar? Bagaimana kita mengukur sukses? Apakah baik atau pantas membanding-banding satu orang dengan orang lain? Bagaimana Alkitab memandang sukses?Dan bagaimana kita secara gereja dan organisasi melihat, menilai dan mengukur sukses?Bagaimana kita menilai sukses kerohanian individu dan kelompok?Lalu, siapa yang qualified menjadi penilai keberhasilan: saya, orang lain, oganisasi, atau Tuhan?Dan, mungkin yang paling relevan, kalau itu baik dan perlu, bagaimana mencapai sukses?Apa resepnya, coba kita lihat beberapa nasihat Alkitab tentang itu.Tulisan ini menyajikan satu pandangan Kristen tentang sukses.
Page 6
Edisi 257 – 27 September 2013 Mengenai Daud, 1 Samuel 18:14 mengatakan, “Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab Tuhan menyertai dia.” “In all his ways,” dalam segala hal atau apa saja yang ia lakukan, bukan hanya ‘perjalanan.’ Jadi Alkitab memuji, menghargai dan menganjurkan keberhasilan.Dan kita bisa artikan bahwa sukses ituperlu dan baik untukdikejar dan dicapai. Bagaimanakah sukses menurut Alkitab?Approach yang paling mudah adalah dengan melihat tokoh-tokoh sukses Alkitab.Yusuf, Daud, Daniel, dan Paulus dapat menjadi contoh. Sebaliknya Kain, Esau, Samson, Saul dan Haman bukan contoh yang baik tentangkeberhasilan.Tapi ada baiknya juga melihat sukses dari kacamata sekular. Ada banyak definisi, pengertian dan bentuk sukses.Menurut Doug Firebaugh, penulis dan pembicara motivasi di Birmingham, Michigan, sukses itu berbeda untuk tiap orang. Itu tergantung pada apa yang seseorang inginkan, cari, dan usahakan. Firebaugh membedakan tiga macam keberhasilan: accomplishment, success dan true success. Accomplishment adalah sukses per hari, per minggu atau kapan saja setelah anda memusatkan perhatian pada suatu tugas atau maksud dan mengerahkan daya dan usaha mencapai itu.Sukses bagi kebanyakan orang adalah accomplishment demi accomplishment yang dicapai selama jangka waktu tertentu, hasilnya dapat dirasakan orang itu dan dilihat orang lain. Itu bisa berupa karier, kekayaan, posisi, status, dll. Level ketiga yaitu true success adalah realisasi maksud hati, idaman dan keinginan, life-long dream,dan adalah perwujudan pandangan hidup dancita-cita. Bagaimana sukses secara rohani? Daud mengalahkan Goliat, memenangkan banyakbattle melawan musuh, melewati masa-masa sukar sebagai pelarian, akhirnya menduduki tahta dan mempersatukan duabelas suku Israel. Mendatangkan masa aman, tenang dan makmur bagi Israel.Daud berhasil.Yusuf mulai dengan mengelola rumah dan harta Potifar, lalu mengatur administrasi penjara Mesir.Akhirnya memimpin urusan logistik negara.Yusuf dan Daud adalah contoh sukses.Daniel juga contoh sukses. Jeremia lain ceriteranya. Dengan lantang menuding dosa-dosa bangsanya dan hukuman Allah yang segera akan tiba, ia diserang oleh saudara-saudaranya sendiri. Dipukul dan dipenjarakan oleh penguasa dan ulama, diancam hukuman mati berulang kali, dibuang ke sumur, baru lepas penjara setelah Yehuda bubar sebagai kerajaan karena ditaklukkan musuh.Apa Jeremia berhasil?Saya pikir begitu. Saul tigapuluh tahun menjadi raja Israel, tetapi Alkitab tidak menyebutnya berhasil.Esau kehilangan berkat bapaknya tapi keluarganya berkembang pesat dengan tanah kediaman yang pasti sementara Jakub masih belum punya satu bidang
tanahpun.Esau berhasil secara manusia tapi tidak secara rohani. Untuk kita sekarang ini, dalam perspektif Kristen, bagaimana menilai sukses.Pengkhotbah 9:10, “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenaga . . .” Pengkhotbah 10:10, “Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.”Untuk berhasil perlu hikmat. Allah mengaruniakan kepada masing-masing kita fisik, mental dan spiritual, ketiganya perlu dipelihara dan dikembangkan secara berimbang.Dalam ketiga bagian ini terdapathikmat dan talenta, pemberian yang perlu diasah dan dikembangkan. Melengkapi semua ini Allah memberi kita ruang dan waktu, dua hal yang membentukapa yang kita sebut kesempatan. Sukses adalah kualitas dari hasil eksploitasi talentatalenta fisik, mental dan spiritual dengan memanfaatkan kesempatan. Tapi perangkat fisik-mental-talenta tiap orang berbeda-beda, jadi potensi sukses mereka belum tentu sama. Betul, ayat Pengkhotbah di atas menganjurkan “kerjakanlah itu dengan sekuat tenaga.”Tuhan menilai bukan kuantitas dari output, tapi kualitasdari usaha karena itu mencerminkan sikap dan motivasi. Satu hal penentukualitas usaha mencari sukses adalah prioritas, mana yang kita utamakan.Prioritas itu dipengaruhi oleh nilai, keyakinan, prinsip, preferensi (suka atau tidak suka), dan sentiment atau perasaan.Hal-hal ini menentukan perhatian, konsentrasi, seseorang hal mana terlihat pada kesungguh-sungguhan usaha, tekad, dan besarnya karya dan daya yang dikerahkan. Dapatkah kita berharap faktor-faktor eksternal membantu upaya mengejar sukses? Zondervan memberi pertimbangan berikut: Pemerintah: kita bergantung pada perundang-undangan untuk melindungi keputusan-keputusan moral yang kita ambil, tetapi legislasi tidak merobah hati manusia. Ilmu pengetahuan: kita menikmati manfaat-manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi, terkadang kita mengikuti prediksi-predisi dan analisa ilmiah sebelum mencari tuntunan Alkitab. Pendidikan: kita berlaku seolah-olah pendidikan dan gelar dapat menjamin hari esok tanpa mempertimbangkan rencana Allah untuk masa depan. Jaminan medis: kita menaruh kepercayaan pada pengobatan untuk memperpanjang usia dan melindungi kualitas hidup— terpisah dari iman dan hidup bermoral. Posisi keuangan: kita menggantungkan keyakinan kita pada kemantapan keuangan dengan melupakan bahwa penanganan uang secara bijaksana mesti disertai keyakinan bahwa Tuhanlah yang menyediakan semua keperluan kita.
Page 7
Edisi 257 – 27 September 2013 Dunia menilai sukses berdasarkan jabatan, kekuasaan dan kekayaan. Kita cenderung melihat lama dinas, besarnya kewenangan dan institusi. Itu ada benarnya.Tetapi lebih penting adalah nilai dan jasa.Ada penguasa besar dan disegani, tapi organisasi morat-marit. Dibanding dengan petugas tidak dikenal tapi selama dinas melayani dengan tulus dan berjasa bagi komunitas. Bagainana dengan evaluasi kerja? Itu perlu, dan kriterianya mesti jelas.Disitu termasuk disiplin, tanggung-jawab, komitment.Tidak salah arah tapi mencapai sasaran.Apakah hasilnya terlihat sekarang atau nanti, tidak jadi soal.Anda mungkin sedang menanam, memetiknya nanti. Anak-anak mesti bercita-cita tinggi dan bekerja keras.Kaum muda mesti membekali diri selagi di sekolah dan sesudah bekerja pun.Dapatkan basic skills yang diperlukan di lapangan kerja.Lengkapi itu dengan personal skills, bagaimana membawa diri.Jangan lupa job survival, anda dituntut dedikasi dan performance tiap hari; ingat ada banyak saingan.Personal developmentjuga perlu, menambah ilmu dan skill, itu membuka pintu-pintu kesempatan.Di atas semua itu minta tuntunan surga.Nilai anda di pekerjaan mesti menjadi nilai anda di komunitas dan di gereja. Satu segi penting dari nilai atau value adalah kegunaan—faedah atau pengaruh.Kita sebut itu berkat. Apakah bakat, keahlian, kemampuan dan karya anda yang membuahkan sukses hari demi hari dan karier anda berfaedah bagi orang lain: keluarga, komunitas dan gereja. Apakah
lingkungananda tertolong dan menjadi lebih baik oleh tindaktanduk, karya dan keberadaan anda.Apakah anda menjadi berkat atau sumber masalah. Tidak usah risau apakah partisipasi dan amal bakti anda dihargai orang atau tidak.Jangan harapkan ucapan terima kasih atau kalungan bunga. Biarlah kata hati yang menuntun: apasaya sudah melakukan yang terbaik, dan apa lagi yang dapat saya lakukan. Usaha dan karya saya yang terbaik pun tidak akan pernah dapat dibandingkan dengan apa yang Tuhan sudah lakukan bagi saya. Dan, selama saya terus bertanya, apa lagi yang saya dapat perbuat bagi Tuhan dan sesama, Ia akan menambah kapabilitas dan membuka pintu.Kita mesti menjadi saluran berkat. Selama kita terus menyalurkan berkat, tidak terhalang, aliran juga tak kan pernah berhenti dari Sumber yang tidak pernah kering.Itu baru sukses. Jadi, sukses, keberhasilan, itu penting, semua kita mesti prihatin dengan itu.Sesuai talenta dan kesempatan yang Allah berikan kepada masing-masing.Termasuk mereka yang kakek-nenekpun—mengapa?Karena kenalan dan anakcucuperlu nasihat dan panutan demi keberhasilan di dunia dan di surga. Kapan kita boleh relaks dari “obsesi” ini?Bila Yesus datang kedua kali.Itu yang kita tunggu, sebab evaluasi yang paling tinggi atas keberhasilan seumur hidup kita tidak lainadalah ucapan Yesus nanti:“Hamba-Ku yang baik, masuklah kedalam kesukaan Tuanmu.”***
Page 8
Edisi 257 – 27 September 2013 Kehadiran Kristus yang dapat dilihat sudah hampir ditarik dari murid-murid-Nya, tetapi pemberian kuasa yang baru adalah bagian mereka. Roh Kudus harus dikaruniakan kepada mereka dalam kepenuhannya, memeteraikan dia untuk pekerjaannya. "Dan Aku," kata Juruselamat "akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lukas 24:49. "Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah 1:5, 8.
Tugas Yang Besar Kisah Para Rasul - Ellen G. White
P
engorbanan Kristus untuk kepentingan manusia adalah lengkap dan sempurna. Syarat pendamaian telah dipenuhi. Pekerjaan untuk mana Ia datang ke dalam dunia ini telah dilaksanakan. Ia telah memenangkan kerajaan itu. Ia telah merebutnya dari Setan dan telah menjadi wali segala perkara. Ia adalah dalam perjalananNya ke takhta Allah, untuk dihormati oleh balatentara surga. Berpakaian kekuasaan yang tidak terbatas, Ia memberikan kepada murid-murid-Nya tugas mereka, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptiskanlah mereka ke dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 29:19, 20. Tidak lama sebelum meninggalkan murid-murid-Nya, Kristus sekali lagi menjelaskan keadaan kerajaan-Nya. Ia mengingatkan kepada mereka perkara-perkara yang pernah dikatakan-Nya dulu mengenai hal itu. Ia menjelaskan bahwa bukanlah maksud-Nya untuk mendirikan dalam dunia ini kerajaan sementara. Ia tidak ditunjuk untuk memerintah sebagai raja dunia di atas takhta Daud. Bila murid-murid bertanya kepada-Nya, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya." Kisah 1:6, 7. Tidaklah perlu bagi mereka untuk melihat lebih jauh daripada kenyataan yang telah diadakan-Nya untuk dilihat oleh mereka. Pekerjaan mereka adalah untuk memasyhurkan pekabaran Injil.
Bejana Advent Indonesia Timur
Juruselamat tahu bahwa tidak ada perbedaan pendapat, meskipun masuk di akal, akan melunakkan hati yang keras atau menghancurkan lapisan keduniawian dan kasih akan diri sendiri. Ia mengetahui bahwa murid-murid-Nya harus menerima pemberian surga; bahwa Injil akan mengesankan hanya bila itu dimasyhurkan oleh hati yang dihangatkan dan bibir yang difasihkan oleh pengetahuan yang hidup tentang Dia yang menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan. Pekerjaan yang dipercayakan kepada murid-murid akan menuntut kegunaan yang besar; karena arus kejahatan berjalan dalam dan kuat terhadap mereka. Suatu pemimpin yang waspada dan tekun memegang kuasa kegelapan dan para pengikut Kristus akan berperang demi kebenaran yang hanya oleh pertolongan Allah, dengan pertolongan Roh-Nya, akan memberikannya kepada mereka. Kristus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus memulai pekerjaan mereka di Yerusalem. Kota itu telah menjadi tempat pengorbanan-Nya yang mengherankan bagi manusia. Di sanalah, berpakaikan jubah kemanusiaan, Ia telah berjalan dan berbicara dengan mereka dan hanya sedikit orang telah mencamkan betapa dekat-Nya surga itu ke dunia ini. Di sana Ia telah dipersalahkan dan disalibkan. Di Yerusalem secara rahasia banyak orang percaya bahwa Yesus orang Nazaret adalah Mesias, dan banyak yang telah diperdayakan oleh imam-imam dan penghulu-penghulu. Kepada orang-orang inilah Injil itu harus dimasyhurkan. Mereka harus dipanggil kepada pertobatan. Kebenaran yang ajaib yang melalui Kristus saja pengampunan dapat diperoleh hal ini, harus dijelaskan. Adalah sementara segenap Yerusalem digemparkan oleh peristiwa yang mengharukan dari beberapa minggu yang lewat, khotbah dari murid-murid akan memberikan kesan yang paling dalam. Selama pelayanan-Nya, Yesus tetap memelihara fakta di hadapan murid-murid-Nya bahwa mereka harus menjadi satu dengan Dia dalam pekerjaan-Nya untuk memulihkan dunia ini dari perhambaan dosa. Bila Ia mengutus keduabelas rasul dan sesudah itu tujuh puluh orang untuk mengabarkan kerajaan Allah, Ia sedang mengajarkan kepada mereka untuk membagikan kepada orang lain apa yang telah ketahui dari hal Dia. Dalam segala pekerjaan-Nya Ia sedang melatih mereka
Page 9
Edisi 257 – 27 September 2013 untuk pekerjaan perorangan, untuk diperluas sementara jumlah mereka bertambah, dan akhirnya mencapai bagian yang paling penting dari dunia. Pelajaran yang terakhir yang diberikan-Nya kepada para pengikut-Nya ialah bahwa mereka dipercayakan bagi dunia untuk mengabarkan kabar kesukaan tentang keselamatan. Bila tiba waktunya Kristus naik kepada Bapa-Nya, Ia memimpin murid-murid-Nya sejauh Betania. Di sinilah Ia beristirahat dan mereka berkumpul sekeliling-Nya. Dengan tangan yang terentang untuk memberkati, seakan-akan memberi jaminan penjagaan-Nya, dengan pelahan-lahan Ia naik dari antara mereka, "Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga." Lukas 24:51. Sementara murid-murid menengadah ke atas memandang Tuhannya yang sedang naik ke surga, Ia diterima ke dalam barisan kesukaan malaikat-malaikat surga. Sementara malaikatmalaikat ini menemani Dia ke istana surga, mereka menyanyi dalam kemenangan, "Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; Sela bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. . . . Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya ada di dalam awan-awan." Mazmur 68:33-35.
Nya, dan segala malaikat akan menyertai Dia dalam perjalananNya. Demikianlah akan digenapi janji Kristus kepada murid-muridNya, "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku." Yohanes 14:3. Mereka yang mengasihi Dia dan menantikan Dia, Ia akan memahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan dan kebakaan. Orang-orang benar yang mati akan ke luar dari kubur mereka, dan mereka yang hidup akan diangkat bersama mereka untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa. Mereka akan mendengar suara Yesus, lebih manis daripada musik yang pernah didengar oleh telinga manusia, berkata kepada mereka, peperanganmu telah selesai. "Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia ini dijadikan." Matius 25:34. Demikianlah murid-murid bersukacita dalam pengharapan kedatangan itu.
Artikel Rohani
Murid-murid sedang memandang dengan sungguh-sungguh ke surga ketika "tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orangorang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.'" Kisah 1:10, 11. Janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali harus tetap segar dalam pikiran murid-murid-Nya. Yesus yang sama yang mereka lihat sedang naik ke surga, akan datang kembali, untuk membawa kepada-Nya mereka yang ada di bawah yang telah memberikan dirinya dalam pelayanan-Nya. Suara yang sama yang berkata kepada mereka, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman," akan mengatakan kepada mereka selamat datang ke hadirat-Nya dalam kerajaan surga. Sebagaimana pelayanan imam besar dalam pelayanannya menanggalkan jubah keimamatannya dan menjalankan kewajiban dengan berpakaian putih sebagai imam biasa; demikianlah Kristus meletakkan jubah kerajaan-Nya dan berpakaikan jubah kemanusiaan, dan mempersembahkan korban, Dia sendirilah korbannya, Dia sendirilah mangsa itu. Sebagai imam besar, sesudah melaksanakan pelayanan dalam tempat yang mahasuci, ke luar kepada orang banyak yang sedang menunggu dalam jubah keimamatannya; demikianlah Kristus akan datang kedua kalinya, berpakaian pakaian yang paling putih sehingga, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu." Markus 9:3. Ia akan datang dengan kemuliaan-Nya sendiri, dalam kemuliaan Bapa-
Bejana Advent Indonesia Timur
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
MASA KESUKARAN PADA ABAD PERTENGAHAN lanjutan …..
P
aham Purgatori ini hampir bertalian dengan paham Pengangkatan Rahasia di kalangan penganut Futuris. Dengan demikian maka pada satu sisi, paham Purgatori di kalangan Katholik mengajarkan seseorang yang tak bertobat sebelum kematian,setelah ia mati maka jiwanya harus menjalani penyucian akhir melalui penderitaan dan siksaan di Purgatori, sementara pada sisilain, paham Pengangkatan Rahasia mengajarkan bahwa orang-orang jahat yang tidak sempat diangkat secara rahasia pada awal tujuh tahun periode Tribulasi pada akhir zaman, maka orang itu harus menjalani masa penyucian dan pemurnian akhir selama 7 tahun masa Tribulasi dan sesudah mencapai kesempurnaan dan kesucian maka pada akhirnya orang itu akan diijinkan Tuhan untuk memasuki kehidupan kekal. Ini berarti bahwa paham pengangkatan rahasia ini berusaha membuat para pemeluk
Page 10
Edisi 257 – 27 September 2013 paham ini agar mudah membedakan identitas dirinya dengan paham Purgatori. Namun kedua-duanya menyangkal pengajaran Yesus bahwa pada saat masa Advent Kedua (Kedatangan Kristus Kedua Kali) maka mereka yang berada di dalam kubur akan dibangkitkan, sama sekali bukan lagi membangkitkan jiwa-jiwa dari Purgatori tetapi membangkitkan tubuh yang sudah mati dari dalam kuburan. Sementara itu kedatangan Kristus kedua kali tidak pernah akan memberikan lebih dahulu kesempatan untuk mengangkat ke sorga secara rahasia orang-orang tertentu, tetapi Ia akan datang memberikan pembebasan tubuh secara terang-terangan baik mereka yang sedang berada dalam kuburan maupun mereka yang masih hidup, termasuk mereranamun sedang menderita penganiayaan dan penindasan dari kuasa kejahatan (Wahyu 6:10, 11, 15-17; 13:10b; 14:12, 13). Jadi cikal bakal ajaran Purgatori, adalah paham keadaan intermediate,ataueksistensi waktu dan tempat antara kematian di masa kini dan masa kebangkitan. Itu adalah tempat dari ‘penghukuman dan penyucian di mana jiwa-jiwa itu yang mati di dalam satu keadaan anugerah menjalani penghukuman tersebut masih disebabkan karena dosa-dosa yang diampuni dan, mungkin, mendamaikan dosa-dosa ringan mereka yang belum diampuni, sebelum diakui di penglihatanbeatitude (‘keberkatan tertinggi’).1 Bahkan menurut Cunningham bahwa di dalam doktrin dari Gereja Roma, tidak ada dosa yang mendatangkan maut, yang dilakukan sesudah baptisan, yang diampunkan kepada seseorang, kecuali di dalam dan melalui sakramen Penitensia, seperti contoh tanpa pengakuan, pengampunan, dan kepuasan—atau kecuali itu diakui kepada seorang imam—atau kecuali ia mengucapkan perkataan-perkataan pengampunan, dan kecuali si pengaku (penyesal) itu menyelenggarakan kepuasan yang dibebankan kepadanya.2 Dari pernyataan Cunningham ini seolah-olah tidak ada lagi sebutan yang menjelaskan doktrin Penitensia yakni penebusan dosa dengan amal yang secara eksplisit berhubungan dengan doktrin Indulgensia yakni penghapusan siksa di dalam Purgatori. Ajaran tradisional dari gereja Roma Katholik adalah bahwa adanya api penyucian yang menyucikan dan menyiksa seseorang yang belum bertobat sebelum mengalami kematian akan mengharuskannya untuk masuk ke dalam Purgatori sebelum ia ke sorga. Dalam ajaran Penitensia bahwa seseorang harus melakukan perbuatan amal sebanyak-banyaknya untuk memperoleh jasa agar dia terlepas dari api penyucian atau Purgatori. William Webster, seorang mantan anggota gereja 1
George Curry, Purgatory and Penance: Differences that Remain—the Impasse between Rome and Protestantism,hlm. 211. 2 W. Cunningham, Historical Theology, Vol. II (London: Banner of Truth Trust,1969), hlm. 91, dikutip dalam makalah George Curry,Purgatory and Penance: Differences that Remain — the Impasse between Rome and Protestantism, hlm. 205., diakses tanggap 21 Mei 2013 dalam situs www.churchsociety.org/churchman/documents/Cman_118_3_C urry.pdf
Bejana Advent Indonesia Timur
Roma Katholik, menginformasikan kita bahwa ‘Gereja Roma Katholik mengkleim bahwa Kristus mendirikan keimamatan untuk maksud khusus berurusan dengan dosa-dosa manusia melalui pengakuan rahasia, pengampunan, dan menempatkan penebusan-penebusan dosa untuk memuaskan keadilan Allah’ ....—bahwa perbuatan-perbuatan amal-jasa, penebusan dosa, indulgensia-indulgensia dan eukaristi sudah tidak lagimenjadi amal yang cukup untuk berurusan dengan penghukuman semawi karena dosa, sehingga Gereja Roma Katholik mengajarkan bahwa penderitaan-penderitaan Purgatori dituntut untuk ‘membersihkan’ jiwa dari sisa-sisa terakhir dari dosa dan dengan cara demikian menyanggupkan individu itu memasuki sorga.3 Namun demikian, karakter dan misi utama dari pergerakan ordo Jesuit dari gereja Roma Katholik dari zaman ke zaman tetap sama yakniuntuk tetap mengintimidasi umatnya agar tidak menerima pengajaran apapun dari luar gereja itu termasuk melindungi umat Katholik dari setiap dogma dan kepercayaannya di mana secara implisit paham Purgatori adalah salah satu senjata mereka yang paling ampuh. Namun secara tegas terkait misi dari MAHK untuk memberikan amaran dan pekabaran kepada para penganut Katholik agar mereka dapat diinsafkan dan meninggalkan kebiasaan dan patuh kepada ajaran yang keliru di seputar paham Purgatori, Ellen G. White menulis: dupa yang dipersembahkan sekarang oleh manusia, missa yang dikatakan untuk kelepasan jiwa-jiwa dari Purgatori, itu bukanlah faedah paling sedikit dengan Allah. Semua mezbah dan korban persembahan, tradisi-tradisi dan maksud-maksud dengan jalan mana manusia berharap untuk memperoleh keselamatan adalah buah-buah pikiran yang keliru. Tidak ada persembahan-persembahan korban yang harus diberikan tanpa ada apa-apa yang diberikan; karena Imam Besar agung sedang menyelenggarakan pekerjaan-Nya di dalam tempat kudus. Tidak ada pangeran atau raja yang berani pergi di dalam lingkungan kudus tersebut.” {The Bible Commentary, vol. 7, hlm. 913, parag. 4}. Sejauh ini jelas bahwa Purgatori itu adalah bersumber dari Roma Kafir dan tentu saja sudah menipu milyaran penganut Katholik tapi mereka harus diamarkan oleh pekabaran malaikat ketiga dalam Wahyu 14:9-11; 13:16.Pada dasarnya, Purgatori adalah paham tahyul yang direkayasa oleh manusia sedangkan api neraka akan membakar mereka yang menyembah binatang dan patungnya, menerima tanda binatang itu di tangan kanan atau dahinya. Oleh sebab paham Purgatori yang sengaja ditelontorkan oleh ordo Jesuit adalah bertujuan untuk menghambat pergerakan ajaran Pembenaran dan Pengudusan oleh iman dari penganut Reformasi Protestan.Seperti kata Jeff Robinson bahwa beberapa sejarawan sudah berargumen bahwaLuther, oleh sebab ia tidak secara langsung menolak eksistensi dari Purgatoridi dalam tesis-tesis (95 tesis), mungkin sudah berada di dalam perasaan solidaritas dengan Romapada isyu tersebut. Luther, 3
William Webster, The Church of Rome at the Bar of History (Edinburgh: Banner of Truth Trust, 1995), hlm. 100, 210, dikutip dalam ibid, hlm. 202, 211
Page 11
Edisi 257 – 27 September 2013 yang menyibukkan dirinya sendiri selama bagian permulaan dari karirinya mengartikulasikan dan mempertahankan pembenaran oleh iman,terus melanjutkan untuk mengembangkannya secara doktrinal dan belakangan memperjelas kedudukannya untuk Purgatori di dalam satu seri kuliah tentang kitab Kejadian yang dimulaikan pada tahun 1535. Mengenai Purgatori, Luther berargumen, itu bukan hanya tidak Alkitabiah, namun itu juga meruntuhkandoktrinkeselamatan sola fide, sola gratia, solo Christos. Luther menulis,4 “Purgatoriadalah kepalsuan terbesar sebab itu didasarkan pada ketidaksalehan dan ketidakpercayaan; karena mereka menolak bahwa iman menyelamatkan, dan mereka mempertahankan bahwa kepuasan untuk dosa-dosa adalah sebab dari keselamtan. Oleh karena ia yang berada di Purgatori adalah berada di neraka itu sendiri; karena inilah buahbuah pikirannya: ‘Saya adala seorang berdosa dan harus menyerahkan kepuasan karena dosa-dosaku; oleh karena itu saya akan membuat satu hibah dan akan menghibahkan sejumlah uang untuk pembangunan gereja-gereja dan untuk membayar doa-doa persembahan-persembahan bagi orang mati oleh para rahib dan para imam.’ Dengan demikian orang mati di dalam satu iman di dalam perbuatan-perbuatan dan tidak memiliki pengetahuan tentang Kristus. Sehingga, mereka benar-benar membenci Dia. Kita mati di dalam iman di dalam Kristus, yang We die in faith in Christ, mati demi dosa-dosa kita dan menyerahkan kepuasan bagi kita. Ia adalah Dadaku, Firdausku, Penghiburku dan Pengharapanku.” Lebih lanjut, oleh karena pada abad-abad pertengahan para eksekutor dari Inkuisisi (para inkuisitor) yang mengadili dan menghukum para bidaah dengan menenteramkan mereka yang hendak dibakar hidup-hidup di tiang-tiang pembakaran bahwa sesudah mereka mati mereka masih bisa mengalami pengudusan akhir di api penyucian Purgatori dan memiliki harapan untuk masuk Sorga. Para bidat layak mendapatkan hukuman di bumi saat mereka berbuat salah terhadap Gereja karena dipercayai bahwa hukuman adalah salah satu cara seseorang untuk memperoleh keselamatan namun dosa-dosa mereka dapat diampuni apabila saat mereka sudah nerada di Purgatori mereka memiliki jaminan selamat dan masuk sorga karena keluarga mereka yang masih hidup dapat berdoa dan beramal untuk jiwa-jiwa mereka di Purgatori. Inkuisisi diupayakan oleh Gereja Roma Katholik untuk membersihkan Eropadari bidaah. Itu dilakukan dengan 4
Baca komentar Jeff Robinson dalamMartin Luther on the Doctrine of Purgatory, diakses pada tanggal 15 Juli 2013 dalam situs blog http://www.credomag.com/2013/02/25/martinluther-on-the-doctrine-of-purgatory/. Jeff Robinson (Ph.D., Southern Baptist Theological Seminary) adalah Pendeta Senior dari Philadelphia Baptist Church. Jeff adalah penulis dari buku, The Great Commission Vision of John Calvin.
Bejana Advent Indonesia Timur
sepengetahuan yang penuh dan persetujuan dari para Paus. Mengapa Inkuisisi mengambil tempatnya dalam sejarah? Tujuannya semata-mata adalah untuk menyelamatkan jiwa bidat oleh memaksanya mengaku bersalah (menyangkali imannya), tetapi jikalau bidat itu tidak mengaku bersalah atau tidak menyangkal imanya, maka untuk itu paling tidak menyelamatkan jiwa-jiwa lainnya oleh mengeksekusinya untuk mencegah dia menyebarkan paham-paham kebidatannya(diadapatasi dalam Jackson J.Spievogel, "Western Civilization," 4thEd. Vol. 1(Belmont, CA: Wadsworth/Thomson Learning, 2000), hlm. 255).5 Tetapi apakah Alkitab mengatakan kepada kita untuk memperlakukan para bidat? Seorang manusia yang adalah “Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi. Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.” (Titus 3:10,11). Alkitab katakan untuk menolak para bidat, dan bahwa kebidatan mereka sendiri mengutuki mereka sendiri, sementara tradisi gereja Roma Katholik, berkata, di dalam esensinya "Seorang manusia yang adalah seorang bidat sesudah nasihat pertama dan kedua hukumlah dia:" "Walapun para bidat tidak harus ditoleransi sebab mereka berhak ditoleransi, kita harus mengemban dengan sabar mereka sampai, oleh nasihat kedua, mereka mungkin mereka dibawa kembali kepada iman gereja. Tetapi mereka yang, sesudah nasihat kedua, tetaptidak meninggalkan kesalahan-ke salahan mereka, mereka tidak harus dikucilkan, tetapi mereka harus dilepaskan kepada kuasa sekuler untuk dimusnahkan." {Thomas Aquinas, "Summa Theologica," vol iv, p. 90, trans. Dalam CharlesChiniquy,Fifty Years in the `Church' of Rome: The Conversion of a PriestAbr., Ed. (Ontario, CA: Chick Publications, 1985),hlm. 362}.6
bersambung ….
Kirimkan artikel, berita dan kesaksian anda ke redaksi BAIT melalui email
[email protected]
5
Lihat tulisan Luke Mounsey, The Unholy
InquisitionCourtesy of the Roman Catholic Church, 24 Juli 2002, diakes tanggal 12 Juli 2013 dalam situs http://www.biblesupersearch.com/index.php 6 Ibid.
Page 12
Edisi 257 – 27 September 2013
Artikel Rohani
ANTI KRISTUS SUDAH DI PANGGUNG ? Oleh : Jerry Mamahit
ernyataan Tuhan Yesus berikut ini; “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan," Lukas 11:23, dengan sangat tegas menarik garis pemisah tentang siapa pengikutnya, pengikut Kristus, dan siapa bukan pengikutnya, bukan pengikut Kristus. Kalimat di Lukas 11:23 juga menunjukkan siapa kawan dan siapa lawan. Kalimat “melawan Aku” diayat itu lebih popular dengan kata “anti Kristus.” Pernyataan Yesus ini mengelompokkan umat manusia dalam dua kelompok saja, yaitu pertama kelompok “bersama Aku (Kristus),” dan kelompok kedua yaitu kelompok “melawan Aku (Kristus)” atau kelompok “Anti Kristus.” Ayat ini juga mengandung pengertian tidak ada kelompok yang netral, karena setiap insan diharuskan menetapkan dikelompok mana dia berdiri, terutama pada masa krisis besar yang menghadang didepan kita.
P
Dengan demikian, berdasarkan keterangan diatas, maka mempertimbangkan adanya beratus-ratus aliran agama didunia, dan mempertimbangkan pula bahwa hanya ada satu kelompok “pengikut Kristus” yang sejati, maka kelompok Anti Kristus itu jumlahnya sangat banyak, yaitu beratus-ratus kurang satu. Akan tetapi di Kitab Suci yang dimaksud dengan kelompok Anti Kristus hanya ada satu kelompok saja, dan kelompok aliran agama lain akan bergabung ke dalam kelompok Anti Kristus yang satu ini, yaitu menggenapi yang dinubuatkan di buku Wahyu pasal 13:3 “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepalakepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” Kata berkoalisi mungkin kata yang tepat untuk usaha “bergabung” ini, yang dalam istilah ke-agama-annya di sebut “oikumene.” Ciri-ciri khas kelompok “Anti Kristus” ini terdapat di buku Daniel pasal 7 dan Wahyu pasal 13,17 dan 18. Kalau kita buka website;
Bejana Advent Indonesia Timur
http://www.remnantofgod.org/4fathers.htm, satu kutipan yang menarik untuk dibaca disitu yaitu, "Setiap Reformator, tanpa kecuali, berbicara tentang kepausan sebagai Antikristus” -R. Allen Anderson, Unfolding the Revelation, p.137. Dan di website yang sama dapat dibaca pendapat-pendapat dari para reformator dan tokoh agama yang dikenal diantaranya; Arnulf Bishop of Orleans (Roman Catholic), Eberhard II, archbishop of Salzburg (Roman Catholic), John Wycliffe, Martin Luther (Lutheran), Cotton Mather (Congregational Theologian), John Wesley (Methodist), Ellen G. White: Seven Day Adventists, Thomas Cranmer (Anglican), Roger Williams (First Baptist Pastor in America), 1689 London Baptist Confession, John Knox (Scotch Presbyterian), John Calvin (Presbyterian), Presbyterian Church (Year 2000), yang menyatakan bahwa kepausan adalah Anti Kristus. Di tulisan ini hanya dikutip dua pernyataan saja yaitu pertama dari Arnulf Bishop of Orleans (Roman Catholic) yaitu; "deplored the roman popes as "monsters of guilt" and declared in a council called by the King of France in 991 AD that the pontiff, clad in purple and gold, was, "Antichrist, sitting in the temple of God, and showing himself as God" -Phillip Schaff, History of the Christian church, 8 vols., reprint of the 3d (1910)ed. (Grand Rapids Mich.: Wm. B Eerdmans Publishing Co., n.d.) dan kedua dari John Wycliffe, yaitu; "Ketika gereja dibarat terbagi dua untuk 40 tahun oleh karena dua paus yang bersaingan, satu di Roma dan yang lainnya di Avigon, Perancis, setiap paus menyebutkan paus yang lain anti Kristus – dan John Wycliffe mengatakan yang ia menganggap keduanya adalah benar; "two halves of Antichrist, making up the perfect Man of Sin between them." Selanjutnya di website yang sama dicatat kurang lebih dari 70 tokoh-tokoh di Eropah, diantaranya John Huss dan Sir Isaac Newton, yang mengatakan hal yang sama, bahwa kepausan adalah anti Kristus. Pernyataan-pernyataan yang miring tentang kepausan tersebut diatas disikapi oleh Collen, di website, http://www.catholicsistas.com/2013/02/28/will-the-next-popebe-the-antichrist-is-the-end-of-the-world-near/, Thursday, February 28, 2013 by: Colleen, sebagai berikut “The PapalAntichrist theory was gradually developed by three historical bodies: the Albigenses, the Waldenses, and the Fraticelli, between the eleventh and the sixteenth centuries: are these the expositors from whom the Church of Christ is to receive the true interpretation of the prophecies?” – Cardinal John Henry Newman. Pernyataan “Paus adalah Antikristus bukan dari Katolik, tetapi dari mereka yang bersemangat anti Katolik; hal itu ditujukan kepada kepausan secara keseluruhan, dan bukan semata-mata kepada paus berikut, disamping itu juga oleh penerima penglihatan modern (yang penglihatannya tidak diakui oleh Gereja).Tidak ada anggota Katolik dalam tanggung jawab apapun yang telah menyatakan bahwa Antikristus akan duduk di tahkta Petrus, juga tidak pernah gereja menganut kepercayaan yang Antikristus datang dari seorang Paus.” Bilamana diteliti lebih mendalam lagi pernyataan-pernyataan di website tersebut diatas, tentang kepausan adalah Anti Kristus,
Page 13
Edisi 257 – 27 September 2013 dapat dibaca bahwa hampir semua pernyataan-pernyataan tersebut dinyatakan sebelum abad kesembilan belas, dan para pengikut dari tokoh-tokoh reformator itu, yang hidup sekarang ini pada umumnya sudah tidak mengangkat isu ini secara serius, kecuali kelompok GMAHK, padahal kekuasaan Anti Kristus yang sama yang berjaya di abad pertengahan akan berkuasa lagi untuk yang terakhir kali dan akan menimbulkan kesusahan besar yang dicatat di buku Matius disebut sebagai berikut; “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat,” Matius 24:21, 22, dan di buku Wahyu 13:7 dikatakan, “Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” Hal yang sangat penting untuk diingat bahwa kekuasaan Anti Kristus terakhir ini, keberadaannya akan dimusnahkan oleh kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. Dalam waktu dua atau tiga tahun terakhir banyak dibicarakan oleh pengamat nubuatan dan pengamat Gereja Katolik tentang paus yang terakhir yang memimpin gereja Roma Katolik pada waktu Yesus datang untuk kedua kali. Isu ini dipicu oleh nubuatan seorang santo dari gereja Roma Katolik yaitu St. Malachy (1094-1148) dari Irlandia, Uskup Agung Armagh. Sejarawan meyakini bahwa St. Malachy menerima penglihatan tentang paus-paus yang akan datang, berurutan sampai akhir zaman, dalam perjalanannya ke Roma di tahun 1140 untuk menghadiri pelantikan Paus Innocent II. Sejarawan juga menyatakan yang St. Malachy memberikan catatan tentang nubuatan itu kepada paus yang baru untuk “menghibur dia dalam kesedihannya.” Kemudian Paus Innocent II menyimpan dokumen itu di tempat penyimpanan dokumen kepausan, dimana dokumen itu disimpan selama lima abad, yang hanya dibaca oleh kepala perpustakaan dan pejabat-pejabat tinggi gereja. St. Malachy menyebutkan nama dan ciri-ciri khusus paus-paus pemimpin Gereja Roma Katolik secara berurutan mulai dari Paus Celestine II (1143-1144) sampai dengan paus terakhir pada waktu tutupnya sejarah dunia, yang jumlahnya 112 orang. Tentang paus yang terakhir St. Malachy menulis tentang ciri-ciri khasnya sebagai berikut: “Di penganiayaan terakhir pada Gereja Suci Roma, akan memimpin Petrus dari Roma (Peter the Roman), yang akan menggembalakan dombanya dalam banyak kesukaran, dan bila hal-hal ini telah selesai, kota diatas tujuh gunung akan dihancurkan, dan hakim yang menakutkan akan menghakimi umatnya. Tamat (The End).” http://en.wikipedia.org/wiki/Prophecy_of_the_Popes. Peristiwa-peristiwa yang di nubuatkan St. Malachy yang akan terjadi pada waktu Peter the Roman memimpin Gereja Roma Katolik, adalah berhubungan dengan waktu kedatangan Yesus yang kedua kali. “The end” pada kalimat itu mengartikan kesudahan dunia. Dan nama “Peter the Roman” adalah ciri-ciri
Bejana Advent Indonesia Timur
dari nama paus dan negeri asal dari paus terakhir itu, dalam hal ini berasal dari Roma atau Italia. Oleh karena Paus Fransiskus I adalah paus ke 112 atau paus terakhir menurut nubuatan St. Malachy, maka pertanyaannya adalah apakah Paus Fransiskus I identik dengan “Peter the Roman” dalam nubuatan St. Malachy sehingga peristiwa akhir dunia yang disebut yaitu, penganiayaan, penghakiman dan kesudahan dunia akan terjadi dimasa kepemimpinan Paus Fransiskus I dimasa kini? Menjawab pertanyaan ini, baiknya dibaca di website, http://www.wnd.com/2013/03/pope-francishistorys-final-pontiff/,Thursday, March 14, 2013, Tom Horn, co-author with Cris Putman dari buku “Petrus Romanus: The Final Pope is Here,” hari ini mengatakan kepada WND, bahwa pemilihan Bergoglio sebagai Paus merupakan “penggenapan yang luar biasa dari nubuatan,” (Yang dimaksud disini adalah nubuatan dari St. Malachy). Horn telah mengatakan yang paus keturunan Italia akan menggenapkan nubuatan, memperhatikan bahwa kedua orang tua Bergoglio berasal dari Italia dan juga seorang Jesuit.” Tentang nama “Peter the Roman” menunjuk kepada Paus Fransiskus I, juga dapat dibaca di http://en.wikipedia.org/wiki/Francis_of_Assisi. “Paus yang memimpin Gereja Katolik sekarang ini adalah Fransiskus I. Ibu bapanya adalah asli Italia sehingga Paus Fransiskus I sesungguhnya adalah orang Italia (Roma). Dia memilih nama untuk pelayanannya “Fransiskus,” yang dia ambil dari nama Saint dari Asisi yang terlahir dengan nama lengkap Giovani di Pietro di Bernardone,” (Pietro adalah bahasa Italia yang sama dengan Peter dalam bahasa Inggris).” Memperhatikan tulisan-tulisan diatas tentang nubuatan St. Malachy tentang paus terakhir adalah “Peter the Roman” identik dengan Paus Fransiskus I dan peristiwa-peristiwa yang berlaku pada kepemimpinan “Peter the Roman” adalah juga indentik dengan peristiwa kesudahan dunia yang dicatat di buku Wahyu pasal 13, 17 dan 18, dan di Matius 24, maka karena seriusnya isu ini, satu pertanyaan terakhir adalah, “Dapatkah nubuatan St. Malachy yang dikenal dengan “prophecies of the pope” dipakai sebagai bahan acuan tentang peristiwa-peristiwa kesudahan dunia yang segera terjadi? Berikut adalah pendapat beberapa orang tentang hal itu. “M.J. O'Brien, pendeta Katolik yang menulis 1880 risalah tentang nubuatan-nubuatan, memberikan banyak penilaian kritis, menurutnya: nubuatan ini tidak ada gunanya. Sama sekali tidak punya arti. Bahasa latinnya jelek. Tidak mungkin memperlengkapi hal-hal remeh dan tak masuk akal itu ke dalam sumber yang suci (holy source). Mereka yang menulis untuk membela nubuatan ini telah mengedepankan sanggahan yang tidak mungkin dari sudut mereka sendiri. Usaha mereka untuk menerangkan nubuatan setelah 1590, Ia berkata dengan segala hormat, membuang waktu yang sangat disesalkan.” O'Brien 1880, p. 110 http://en.wikipedia.org/wiki/Prophecy_of_the_Popes.
Page 14
Edisi 257 – 27 September 2013 Di http://govtslaves.info/final-pope-already-running-thevatican/ dapat dibaca, “ Versi modern 1969 dari nubuatan St. Malachy, menurut Uskup Agung H.E. Cardinale, wakil kerasulan untuk Belgia dan Luxembourg menulis “adalah adil untuk mengatakan bahwa bagian terbesar dari ramalan Malachy tentang urutan Paus yang akan datang akurasinya luar biasa – dengan selalu mengingat bahwa dia hanya memberikan sedikit informasi.” Peter Bander, then Head of Religious Education at a Cambridge college, wrote in 1969: Bila kita menempatkan pekerjaan mereka yang tak mengakui nubuatan dari Malachy diatas timbangan dan menimbangnya terhadap mereka yang menerimanya, mungkin kita akan men dapat hasil yang seimbang.” Bander 1969, p. 10. http://en.wikipedia.org/wiki/Prophecy_of_the_Popes. “Menerima metodologi dari hal mistik dan juga sebagai pelajar,” menulis dibab satu dari bukunya, bahwa Thibaut memaksakan perihal “prophecy of the Popes” adalah nyata suatu nubuatan supranatural.” Horn mencatat yang Thibaut adalah satu dari banyak pemimpin Katolik, termasuk para paus, para cardinal dan ulama, yang mengiakan karya dari Malachy, yang disimpan diperpustakaan Vatikan selama lima abad sebelum dipublikasikan untuk pertama kali.” http://www.wnd.com/2013/03/pope-francis-historys-finalpontiff/ Thursday, March 14, 2013 Lalu bagaimana Kitab Suci berbicara tentang paus yang memimpin Gereja Katolik sekarang ini. Disini kelompok Kristen Protestant, dimana anggota GMAHK termasuk didalamnya secara pribadi, terbagi dua. Dari uraian diatas nubuatan di Wahyu 17:11 tentang raja kedelapan, “Dan binatang yang pernah ada dan yang sekarang tidak ada itu, ia sendiri adalah raja kedelapan dan namun demikian satu dari ketujuh itu dan ia menuju kepada kebinasaan,” adalah menunjuk kepada Peter the Roman. Wahyu 17 berbicara tentang “Penghakiman atas Babel.” Di kalangan anggota GMAHK pemahaman tentang Wahyu 17 berbeda oleh karena penjelasan dari Roh Nubuat tentang hal ini sangat minim. Perbedaan pemahaman ini adalah hal yang wajar dan adalah tugas kita untuk berdoa bersungguh-sungguh supaya Roh Suci memberikan pemahaman yang benar. Tapi satu hal yang harus kita ingat, seperti yang penulis selalu ingatkan, bahwa GMAHK sekarang sedang bersungguh-sungguh memohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan Roh Suci dalam kerangka hujan akhir, melalui program “Kebangunan dan Pembaruan” untuk menyelesaikan pekerjaan Injil. Dan penulis meyakini Tuhan akan mengabulkan permohonan ini. Kegiatan “Kebangunan dan Pembaruan” ini menempatkan GMAHK pada satu periode waktu seperti yang dinubuatkan oleh St. Malachy, yaitu periode bilamana “Peter the Roman” adalah sebagai paus terakhir. Karena itu “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia," Lukas 21:36. ***
Bejana Advent Indonesia Timur
Cerita Untuk Anak
They Won't Let Me In
Mereka Tidak Membiarkan Aku Masuk. Author NN. Diterjemahkan oleh Max Kaway
Pada suatu hari, ada seorang tua mengunjungi sebuah gereja. Gereja tersebut telah penuh diisi dengan orang-orang hingga tak ada lagi tempat duduk, Saat sebelum mereka masuk ke dalam gereja masing-masing diberi buletin yang berisi dengan pengumuman, topik khotbah pada hari itu, lagu apa yang mereka akan nyanyikan dan siapa yang harus didoakan. Pada akhir baris berdiri seorang pria tua. Bajunya kotor, kumal dan kalian bisa mengatakan bahwa ia tidak mandi beberapa hari. Wajahnya ditutupi dengan kumis, karena ia tidak bercukur untuk waktu yang sangat lama. Ia mengenakan topi coklat di kepalanya dan menurukannya saat telah tiba di depan pintu gereja dengan penuh rasa hormat. Rambutnya panjang, kotor, dan kusut berantakan. Dia tidak punya sepatu di kakinya, dan hanya mengenakan kaus kaki hitam yang kotor untuk menutupi luka pada kakinya. Pada saat penerima tamu di gereja yang berdiri di pintu memandangnya dan mendekati pria tua dan berkata, "Eh, maaf Pak, aku tidak bisa mengizinkan engkau masuk, karena akan mengalihkan perhatian jemaat dan kami tidak mengizinkan siapapun mengganggu pelayanan kami. Pak tua silahkan untuk meninggalkan tempat ini dan harus pergi. " Orang tua itu menatap dirinya sendiri dan dengan tatapan bingung di wajahnya, dia meletakkan topi tua yang berwarna coklat kembali di atas kepalanya dan berbalik untuk pergi. Ia sedih karena ia sebenarnya senang mendengar paduan suara menyanyikan pujian-pujian kepada Tuhan. Dia suka untuk melihat anak-anak kecil berdiri di depan gereja untuk menyanyikan lagu-lagu pendek mereka. Pada saat itupun Dia sedang membawa dalam saku kecil yang usang sebuah Alkitab untuk melihat apakah khotbah yang diberitakan dari Alkitab akan digaris bawahi. Dengar tatapan matanya yang bingung Ia mengalihkan pandangannya ke dalam ruangan gereja, Ia tetap menghormati, dan tidak ingin menimbulkan keributan apapun,
Page 15
Edisi 257 – 27 September 2013 jadi dia menundukan kepalanya dan berjalan kembali menuruni tangga dari gereja.
Inspirational Story
Dia kemudian duduk di dinding batu bata dekat tepi halaman gereja dan berusaha untuk mendengarkan melalui pintu dan jendela yang tertutup lagu-lagu yang dinyanyikan dari dalam gereja. Oh, betapa ia berharap bisa berada di dalam gereja bersama dengan yang lain. Beberapa menit telah berlalu tiba-tiba seorang pria muda datang di belakangnya dan duduk di dekatnya. Dia bertanya kepada orang tua itu apa yang sedang dia lakukan? Dia menjawab, "Saya pergi ke gereja hari ini, tetapi mereka pikir bahwa saya kotor, pakaian saya sudah tua dan usang sehingga mereka takut kalau saya akan mengganggu pelayanan mereka. Maaf, saya tidak memperkenalkan diri. Nama saya adalah George. "Kedua pria itu berjabat tangan, dan George tidak bisa membantu tetapi melihat bahwa orang ini memiliki rambut panjang seperti itu. Dia memakaikan sepotong kain untuk menutupi tubuhnya diikat dengan selempang ungu kerajaan. Dia punya sandal di kakinya, sekarang tertutup dengan debu dan kotoran. Orang asing itu menyentuh bahu George, dan berkata: "George, jangan merasa sedih karena mereka tidak akan membiarkan engkau masuk. Nama saya Yesus, dan saya sudah berusaha untuk masuk ke gereja yang sama ini selama bertahun-tahun tetapi mereka tidak mengijinkan saya untuk masuk bersamasama dengan mereka" “"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7b.***
Mendengar Suara Tuhan Oleh : Bredly Sampouw
K
etika zaman telegraf sedang berjaya, ada seorang anak muda yang begitu mencintai sandi-sandi morse dan bermimpi dapat bekerja di perusahaan pengiriman pesan kilat tersebut. Suatu hari, kesempatan itu datang. Perusahaan mengumumkan adanya sebuah lowongan pekerjaan. Dengan bersemangat, anak muda tersebut datang ke perusahaan tersebut untuk melamar pekerjaan itu. Ketika memasuki perusahaan telegraf itu, ia terkagum-kagum melihat sekeliling bagaimana para karyawan di sana sibuk bekerja dan terdengar ramai suara-suara sandi morse. Namun ternyata, peminat pekerjaan itu tidak sedikit. Banyak orang telah duduk menunggu untuk melakukan wawancara. Oleh resepsionis diminta mengisi formulir sambil duduk menanti bersama para pelamar lainnya. Namun, ketika telah selesai mengisi formulir, tiba-tiba anak muda itu berdiri dan segera masuk ruang wawancara tanpa menunggu dipanggil. Hal itu tentu saja membuat para pelamar lainnya bertanya-tanya, apalagi beberapa saat kemudian, diumumkan bahwa pemuda tersebut mendapatkan pekerjaan tersebut. Mereka pun protes dengan keputusan itu. Akhirnya, pihak manajemen memberi penjelasan, “Anak muda ini datang bukan hanya menunggu dipanggil, tetapi ia benarbenar menguasai dan mencintai sandi-sandi morse. Sedari tadi, kami sudah memberikan informasi melalui sandi morse yang berbunyi, “Jika Anda sudah selesai mengisi formulir, silahkah masuk untuk wawancara”. Dan anak muda ini menangkap informasi tersebut sedangkan saudara-saudara tidak. Terkadang, kita seperti para pelamar itu. Kita sibuk dengan permintaan kita sehingga tidak tahu bahwa Tuhan sedang berbicara dengan kita. Akhirnya, berkat yang seharusnya kita terima terlewatkan, hanya karena tidak peka dengan suara Tuhan. Untuk itu, mari kita belajar seperti anak muda yang mencintai sandi morse itu. Ketika datang kepada Tuhan, kita bukan
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 16
Edisi 257 – 27 September 2013 hanya sibuk dengan permintaan dan pikiran kita sendiri, melainkan juga mengarahkan telinga rohani kita kepada suaraNya.
Inspirasi Untuk Direnungkan : Apakah anda sering berusaha keras untuk mendengar suara Tuhan, tetapi tidak ada hasilnya? Mengapa anda tidak belajar mendengar perintahNya lebih dahulu, yaitu membaca firman Tuhan yang merupakan suara Tuhan sendiri? Untuk Dilakukan : “Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” Yesaya 50 : 4 Kita hanya bisa mendengar suara Tuhan jika menyetel antena kita dan mengarahkan ke atas dan bukan ke berbagai arah. Belajarlah selalu mengarahkan seruan kita ke atas kepada Tuhan yang selalu memperhatikan serta peduli akan kita, jangan mengarahkan ke segala arah dimana justru menganggu sinyal surga ke dalam pikiran dan hati kita. Ketika kita datang kepada Tuhan dengan ucapan doa serta permohonan arahkan keatas hati dan pikiran kita, niscaya pendengaran kita akan peka atas jawaban yang dia berikan. Nah, kita sudah diberikan sarana dimana kita dapat mengetahui siapa Tuhan itu melalui firman Tuhan yaitu Alkitab, karena itu dalam setiap rencana tanyakan pada Tuhan melalui membaca kehendakNya dalam Alkitab serta disertai doa. Doa membuka sinyal kita sementara antena pikiran diarahkan keatas. Lebih banyaklah membaca firman Tuhan karena didalamnya kita akan dapati kehendak Tuhan. Sering kita mengharapkan sesuai keinganan kita, rancangan dan pikiran kita, tetapi ketika tidak dijawab hati kita mulai merasa kecewa. Untuk itu cari tahu apa penyebab sehingga kita tidak mengerti atau peka atas Jawaban yang Tuhan berikan kepada kita. “Thy will be done”
Kepahaman - Fosil 1. Buat sebuah koleksi terdiri dari paling kurang sepuluh jenis fosil yang berbeda dan beri tanda masing-masing dengan nama dan tempat secara geografi. 2. Ketahui arti dari masing-masing istilah berikut: a. Geologi l. Calamite b. Fosil m. Foraminifera c. Catastrophism n. Radiolaria d. Paleontology o. Paleozoic e. Graptolite p. Mesozoic f. Trilobite q. Cenozoic g. Dinosaurus r. Pleistocene h. Mammoth s. Paleobotany i. Mastodon t. Pelecypod j. Crinoid u. Brachiopod k. Lingula 3. Lakukan salah satu dari yang berikut: a. Kunjungi lokasi tempat ditemukannya fosil. Buat sebuah laporan tertulis atau lisan tentang kunjunganmu. b. Kunjungi museum dimana fosil dipamerkan. Buat sebuah laporan tertulis atau lisan tentang kunjunganmu. 4. Uraikan proses pemindahan yang tepat dari contoh bahan yang sulit. Ceritakan bagaimana tulang dinosaurus atau fosil binatang raksasa lain dapat dipindahkan. Mengapakah pemula tidak boleh memindahkan contoh bahan tersebut. Apakah yang harus dilakukan oleh seorang pemula ketika dia menemukan sesuatu yang dengan jelas merupakan sebuah fosil yang berharga? 5. Uraikan proses membersihkan contoh bahan ketika itu datang dari lokasi ditemukan dan membuatnya siap untuk disimpan dalam musium. 6. Terangkan perbedaan laporan yang diberikan para ahli terhadap kehadiran fosil bila dihubungkan dengan evolusi dan penciptaan. 7. Apakah laporan tentang keberadaan binatang beku di wilayah kutub utara? Apakah laporan tentang keadaannya dan kapankah kira-kira mereka hidup diatas dunia ini? 8. Sebutkan ayat Alkitab dan kutipan Roh Nubuat untuk menerangkan asal mula dari yang berikut: a. Batubara c. Fosil b. Minyak bumi d. Batu gamping/kapur Referensi Biology, the Story of Life, Dr. E. S. Booth, Outdoor Pictures, Box 277, Anacortes, WA 98221. Spiritual Gifts, vol. 3, and Patriarchs and Prophets, E. G. Whit, Adventist Book Center. Tingkat Ketrampilan 2
Bejana Advent Indonesia Timur
Page 17