1
EKSEKUSI Bagian I Oleh : Drs. H. Taufiqurrohman, SH. Ketua Pengadilan Agama Praya
A. PENGERTIAN EKSEKUSI Secara etimologis eksekusi berasal dari bahasa Belanda yang berarati menjalankan putusan hakim atau pelaksanaan putusan hakim atau pelaksanaan putusan (tenuitvoer legging van vonnisen) secara terminologis eksekusi ialah melaksanakan putusan (vonis) pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Putusan pengadilan yang dapat dilaksanakan adalah putusan yang mempunyai kekuatan eksekutorial yaitu putusan yang bersifat condemnatoir, sedangkan putusan yang bersifat declaratoir dan constitutif tidak memerlukan eksekusi dalam menjalankannya. Pengadilan dalam mengeksekusi harus memperhatikan asas-asas pelaksanaan Eksekusi putusan, yaitu sebagai berikut. 1. Putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan provisionil, putusan perdamain eksekusi grose akta dan pelaksanaan putusan voerbar bij vooraad. Putusan yang telah mempunyai memperoleh kekuatan hukum tetap adalah putusan final, tidak ada lagi upaya hukum, tidak ada lagi upaya hukum, tidak bisa lagi disengketakan oleh pihak-pihak yang berperkara, mempunyai kekuatan hukum mengikat para pihak yang berperkara. 2. Putusan tidak dilaksanakan secara suka rela, maksudnya pihak yang kalah dengan sukarela melaksanakan putusan tersebut, bila perlu dapat dengan cara paksa melalui proses ekseskusi oleh pengadilan. 3. Putusan mengandung amar condemnatoir. Ciri Putusan condemnation mengandung salah satu amar yang menyatukan: Pengadilan hukum atau memerintahkan untuk: a. Menyerahkan; b. Pengosongan; c. Membagi; d. Melaksanakan; e. Menghentikan; f. Membayar; g. Membongkar; h. Tidak melakukan sesuatu.
2
4. Eksekusi dibawah pimpinan Ketua Pengadilan. Sebelum melaksnakan seksekusi Ketua Pengadilan Agama terlebih dahulu mengeluarkan penetapan yang disampaikan kepada panitera/juru sita untuk melaksanakan eksekusi dan pelaksanaan eksekusi dipimpin oleh Ketua Pengadilan Agama yang berwewenang mengeksekusikan adalah Pengadilan Agama yang menjatuhkan putusan tersebut atau Pengadilan Agama yang diberi delegasi wewenang oleh Pengadilan Agama yang memutusnya.
B. MACAM-MACAM EKSEKUSI Macam-macam eksekusi, yaitu sebagai berikut. 1. Eksekusi putusan yang menghukum pihak yang kalah untuk membayar sejumlah uang. 2. Eksekusi putusan menghukum orang untuk melakukan suatu perbuatan (Pasal 225 HIR dan Pasal 259 R.Bg). 3. Eksekusi
riil,
yaitu
pelaksanaan
putusan
hakim
yang
memerintahkan
pengosongan benda tetap kepada orang yang dilaksanakan (Pasal RV 1033). 4. Eksekusi riil dengan perjanjian lelang (Pasal 200 ayat (11) HIR/Pasal 218 ayat (2) R.Bg).
C. TATA CARA EKSEKUSI 1. Eksekusi Riil Secara prosedur pelaskanaan eksekusi riil adalah sebagai berikut. a. Permohonan eksekusi oleh pihak yang kalah tidak bersedia melaksnakan putusan Pengadilan Agama secara sukarela untuk dilaksankan secara paksa (Pasal 207 ayat (1) R.Bg/Pasal 196 HIR) b. Penaksairan biaya eksekusi oleh petugas meja pertama. Biaya yang diperlukan meliputi biaya pendaftaran eksekusi, biaya seksiseksi, biaya pengamanan, dan biaya lain yang diperlukan. Setelah biaya tersebut dibayar barulah didaftarkan dalam register eksekusi. c. Telah dilaksanakan teguran (aan maning). Pengadilan Agama menegur kepada pihak yang kalah agar melaksnakan putusan dan memanggil kedua pihak yang berperkara datang di depan Ketua Pengadilan Agama [ada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Pihak yang kalah diberikan tenggang waktu 8 (delapan) hari untuk berpikir, jika dalam waktu tersebut pihak yag kalah tidak mau melaksanakan putusan, maka Pengadilan Agama dapat melaksanakan eksekusi putusan. (Pasal 196 HIR)
3
d. Perintah eksekusi Ketua Pengadilan Agama mengeluarkan surat penetapan yang intinya memerintahkan panitera/juru sita untuk melaksanakan eksekusi dibantu oleh 2 (dua) orang saksi. Dalam penetapan tersebut harus disebutkan nomor perkara yang hendak dieksekusi dan objeknya. e. Pelaksanaa eksekusi riil. Eksekusi hanya dilakukan oleh panitera atau juru sita dan dibantu oleh 2 (dua) orang saksi, dan panitera/juru sita wajib hadir ke tempat objek barang yang akan dieksekusi. Eksekusi dilaksanakan sesuai dengan amar putusan, serta dibuatkan Berita Acara Eksekusi. Berita acara eksekusi memuat hal-hal sebagai berikut. 1. Jenis barang yang dieksekusi. 2. Letak, ukuran dan luas barang tetap yang dieksekusi. 3. Hadir tidaknya pihak yang tereksekusi. 4. Penegasan dan keterangan pengawasan barang. 5. Penjelasan Non Bevending bagi yang tidak sesuai dengan amar putusan. 6. Penjelasan dapat atau tidaknya ekesekusi dijalankan. 7. Hari, tanggal, jam, bulan, dan tahun pelaksanaan eksekusi. 8.
Berita Acara Eksekusi ditandatangani oleh petugas eksekusi, 2 (dua)
orang saksi, kepala desa/lurah setempat dan tereksekusi. 2. Eksekusi Pembayaran Sejumlah Uang Eksekusi pembayaran sejumlah uang ialah eksekusi yang intinya agar pihak yang kalah dalam berperkara membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan pihak pengadilan kepada pihak yang memenangkan. Dalam Pengadilan Agama hal ini terjadi pada sengketa nafkah anak, nafkah beban istri masa iddah dan/atau sengketa lain yang dapat dinilai dengan uang. Apabila pihak yang sudah tidak melunasi pembayaran sejumlah uang, maka dapat dilakukan secara paksa dengan cara menjual lelang kekayaan tergugat. Hal ini berdasar Pada Pasal 225 ayat (1) HIR prosedur eksekusi pembayaran sejumlah uang. Dalam praktek peradilan agama eksekusi pembayaran sejumlah uang mempunyai beberapa tahapan sebagai berikut. a. Permohonan eksekusi dari pihak yang menang Permohonan eksekusi tersebut ditujukan kepada Ketua Pengadilan Agama yang memutuskan perkara tersebut. b. Pengadilan mengeluarkan penetapan sita eksekusi Setelah Pengadilan Agama menerima surat permohonan eksekusi dari pihak yang menang, Pengadilan Agama segera memanggil pihak yang
4
kalah untuk mengikuti sidang dan aan maning (teguran), agar pihak yang kalah segera melaksanakan putusan secara sukarela (Pasal 207 ayat (1) dan (2) R.Bg dan Pasal 196 HIR). Apabila pihak yang kalah tidak
melaksnakan
pula
putusan,
maka
Pengadilan
Agama
mengeluarkan surat penetapan sita eksekusi (Pasal 208 R.Bg dan Pasal 197 HIR dan Pasal 439 Rv). c. Ketua Pengadilan Agama mengeluarkan perintah eksekusi Surat perintah eksekusi tersebut berisi tentang perintah penjualan lelang barang-barang yang telah diletakan sita eksekusi dengan menyebut objek yang akan dieksekusi dan menyebutkan putusan yang menjadi dasar eksekusi tersebut. d. Pengumuman lelang Pengumuman lelang tersebut melalui surat kabar atau mass media terhadap barang-barang/benda-benda yang akan dieksekusi (Pasal 200 a 6HIR dan Pasal 217 a I R.Bg). e. Ketua Pengadilan Agama meminta bantuan kantor lembaga negara untuk menjual lelang barang-barang yang telah diletakkan sita eksekusi dengan lampiran: -
Salinan surat putusan Pengadilan Agama;
-
Salinan penetapan sita eksekusi;
-
Salinan Berita Acara Sita;
-
Salinan penetapan lelang;
-
Salinan surat pemberitahuan kepda pihak yang berkepentingan;
-
Bukti pemeilikan barang, misal sertifikat tanah;
-
Sayarat-syarat lelang;
-
Bukti pengumuman lelang.
f. Kantor lelang mendaftarkan permintaan lelang tersebut dalam buku khusus. g. Kepada kantor lelang menetapkan waktu pelaksanaan lelang. h. Penentuan syarat lelang dan floor price (patok harga). Penentuan syarat lelang menjadi kewenangan Ketua Pengadilan Agama yang bertindak sebagai penjual untuk dan atas nama termohon eksekusi Misalnya, tata cara penawaran dan pembayaran. Sedangkan, untuk floor price (patok harga terendah) disesuaikan dengan harga pasaran dan nilai ekonomis barang dan ini menjadi wewenang Kepala Kantor Lembaga Lelang Negara.
5
i.
Tata cara penawan Pihak-pihak yang ikut dalam lelang harus mengajukan penawaran secara tertulis dengan menyebutkan nama dan alamat penawar, menyebut harga yang disangupinya dan ditandatangani oleh pihakpihak penawar.
j.
Menentukan pemenang. Pemenang lelang adalah penawaran tertinggi.
k. Pembayaran harga lelang. Pengadilan Agama berhak menentukan syarat-syarat pembayaran lelang.
6
BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra
Pada hari ............. tanggal .............. 20........ saya ............................... Panitera/Wakil Panitera/Jurusita/Jurusita Pengganti* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ................................... atas perintah Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah tersebut dalam surat penetapannya Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra Tanggal .......... ... dalam perkara antara: .............................., umur .... tahun, agama Islam, pekerjaan .........., pendidikan ........., tempat kediaman di ........................ .............................................................................., RT. .... RW. ...., Kelurahan/Desa ................................., Kecamatan .................., Kota/Kabupaten ...................., sebagai Penggugat;1 Melawan .............................., umur .... tahun, agama Islam, pekerjaan .........., pendidikan ........., tempat kediaman di ........................ .............................................................................., RT. .... RW. ...., Kelurahan/Desa ................................., Kecamatan .................., Kota/Kabupaten ...................., sebagai Penggugat;2
untuk melakukan eksekusi atas barang-barang sebagaimana tersebut pada akta perdamaian/amar putusan di atas yang ada ditangan/kepunyaan* Tergugat/Termohon*, maka saya dengan disertai dua orang saksi yang sah telah dewasa dan dapat dipercaya: 1................................., 2................................,
bertempat tinggal di ............. ........... ................ ..... .................................................pekerjaan ............................ bertempat tinggal di ............. ........... ................ ..... .................................................pekerjaan ..................................
telah datang di tempat barang-barang terletak/berada dan atau di tempat tinggal Tergugat/Termohon*, di sana bertemu dan berbicara dengan: ............................................................................................................................................ ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... Setelah kepadanya diberitahukan tentang maksud kedatangan saya dengan memperlihatkan surat penetapan tersebut di atas, yaitu untuk melakukan penyitaan eksekusi atas barang-barang yang ada ditangan/kepunyaan Tergugat/Termohon* guna melaksanakan putusan/ penetapan/akta perdamaian* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah .................... Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra tanggal ...................... dalam perkara antara kedua belah, atas putusan tersebut Tergugat/Termohon* di hukum untuk: ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ Maka saya dengan disaksikan oleh dua orang saksi tersebut melakukan penyitaan atas barang-barang yang ada di tangan/kepunyaan Tergugat/Termohon* yaitu: ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................
7
............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ ............................................................................................................................................ Sebagai penyimpan barang-barang sitaan tersebut di atas telah ditunjuk: Tergugat/Termohon Eksekusi, dengan diberitahukan kepadanya, bahwa barang-barang itu harus dijaga dengan baik, tidak boleh dipindahkan dan atau dihilangkan dari tangannya, seperti dijual dan sebagainya. Dan Kepala Desa/Lurah* .................................... yang mengaku bernama ............................ telah saya beritahukan mengenai penyitaan barang-barang itu dengan maksud supaya diumumkan di tempat itu, sehingga diketahui oleh orang banyak. Selanjutnya saya telah meninggalkan dan menyerahkan kepada pihak Penggugat/Pemohon* Eksekusi dan Tergugat/Termohon Eksekusi * masing-masing sehelai salinan berita acara penyitaan ini. Demikian berita acara penyitaan ini dibuat dan ditandatangani oleh saya Panitera/Wakil Panitera/Jurusita*, saksi-saksi, Tergugat/Termohon* dan Kepala Desa/Lurah* tersebut.
Saksi-saksi
Panitera/Jurusita
1. .......................................................... 2. ..........................................................
..........................................................
Tergugat/Termohon
Kepala Desa / Lurah
..........................................................
..........................................................
Perincian biaya 1. Pendaftaran : Rp. 2. Keamanan : Rp. 3. ................... : Rp. 4. ................... : Rp. 5. ................... : Rp. 6. ................... : Rp. Jumlah : Rp. (..........................................................)
8
BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra
Pada
hari
.............
Panitera/Jurusita/Jurusita
tanggal Pengganti*
..............
jam..........
Pengadilan
Agama/
saya
.....
............
Mahkamah
Syar’iyah
........................ telah memerintahkan Petugas Meja I supaya tentang penyitaan barangbarang tetap tersebut di atas diumumkan dengan jalan mendaftarkannya dalam register yang disediakan untuk itu, sebagaimana Pasal 198 HIR/213 R.Bg. Panitera/Jurusita*
................................
9
BERITA ACARA SITA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra
Pada hari ............. tanggal .............. jam........ saya ..... ............Panitera/Jurusita/Jurusita Pengganti* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah.............. telah mendaftarkan untukseperlunya kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional ............... tentang penyitaan
barang-barang
tetap
tersebut
di
atas
diumumkan
dengan
jalan
mendaftarkannya dalam register yang disediakan untuk itu, sebagaimana Pasal 198 HIR/213 R.Bg. Panitera/Jurusita*
................................
* coret yang tidak perlu.
10
BERITA ACARA EKSEKUSI Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra
Pada hari ini .... tanggal .............. saya ........... ..... ..... Panitera/Jurusita* Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ........................., atas perintah Ketua Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah ............................ Nomor 1/Pdt.G/....../PA/Msy...... Tanggal ..... ...... ... dalam perkara antara: .............................., umur .... tahun, agama Islam, pekerjaan .........., pendidikan ........., tempat kediaman di ........................., RT. .... RW. ...., Kelurahan/Desa ......................., Kecamatan .................., Kota/Kabupaten ......................., sebagai Pemohon eksekusi; melawan .............................., umur .... tahun, agama Islam, pekerjaan .........., pendidikan ........., tempat kediaman di ........................., RT. .... RW. ...., Kelurahan/Desa ......................., Kecamatan .................., Kota/Kabupaten ......................., sebagai Termohon eksekusi; dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi yang telah dewasa masing-masing bernama : 1. .........................., umur .......... pekerjaan pegawai Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah ........ bertempat tinggal di Jalan ....................................... 2. ............................, umur .......... pekerjaan pegawai Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iyah ........ bertempat tinggal di Jalan ....................................... telah datang ke tempat yang telah ditentukan untuk melaksanakan eksekusi, dengan tempat di Kantor Lelang/PA/Msy/Kepala Desa/Lurah* .................................................... Setelah saya tiba di tempat tersebut, Pemohon eksekusi telah hadir sendiri, dan Termohon/para Termohon* eksekusi hadir, dan pula dihadiri oleh beberapa orang yang akan berminat sebagai pembeli lelang, dan petugas dari Kantor Lelang ................ bersama ............................ Selanjutnya untuk melaksanakan eksekusi tersebut saya minta bantuan kepada petugas dari Lelang Negara .................. yang hadir untuk menjual lelang tanah-tanah berikut bangunannya sebagaimana tersebut dalam perkara Nomor Nomor 0000/Pdt.G/20....../PA.Pra yaitu: I. Sebidang tanah sawah tercatat atas nama ...................... Persil Nomor ....luas .... terletak di Desa/Lurah .................... Kecamatan .......................... Kabupaten/Kota ........... dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara ........................................................................................ ; - Timur ....................................................................................... ; - Selatan ..................................................................................... ; - Barat ........................................................................................ ; II. Sebidang tanah perumahan sertifikat hak milik tercatat atas nama ................... Persil Nomor ..... luas ...... berikut bangunannya yang terdiri dari : ........................................................................................................................................... ...........................................................................................................................................
11
dengan batas-batas sebagai berikut: - Utara ............................................ ; - Timur ........................................... ; - Selatan ......................................... ; - Barat ............................................ . Selanjutnya petugas dari Kantor Lelang/Kepala Kantor Lelang* .......... tersebut mengumumkan tentang penjualan lelang atas tanah-tanah tersebut di atas berikut bangunannya telah mendapat penawaran tertinggi dari orang bernama :....................... bertempat tinggal di Desa/Kelurahan* .............. Kecamatan ........... Kabupaten/Kota* .......... dengan harga Rp ..................( ......................................... ) yang harga penawarannya sudah mencapai harga limit yang telah ditentukan oleh penjual lelang. Oleh karena penawaran lelang tertinggi dari harga tanah beserta bangunan yang ada di atasnya tersebut telah mencapai harga limit yang tentukan oleh penjual lelang dan dibeli oleh ........................... bertempat tinggal di Desa/Kelurahan* .............. Kecamatan ........... Kabupaten/Kota* .......... dengan harga lelang. Mengenai pengosongan rumah dan penyerahannya diberikan waktu 2 (dua) minggu kepada Termohon eksekusi terhitung sejak penjualan lelang ini dilakukan dan pembeli lelang menyatakan dapat menerimanya dengan baik. Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh saya Panitera/Jurusita, dan saksi-saksi, serta selanjutnya selembar dari berita acara ini diberikan kepada masing-masing pihak yang berperkara dan pihak pembeli. Yang Melakukan Eksekusi, Saksi-saksi
Panitera/Jurusita* pada Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah
1. .......................................................... 2. ..........................................................
Perincian biaya: 1. Meterai penetapan 2. Redaksi lelang 3. Dana lelang 4. ........................ Jumlah
* Coret yang tidak perlu.
: Rp.......................... : Rp.......................... : Rp.......................... : Rp.......................... : Rp..........................
..........................................................