E-COMMERCE
Dosen Pembimbing
: Prof. Dr. M. Suyanto, M.M
Disusun Oleh : Nama
: Nur Iffah Maghfiroh
NIM
: 09.12.4154
Kelas
: S1SI-4H
STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
I. TOPIK KARYA ILMIAH Membahas sejarah, definisi, dan klasifikasi E-Commerce
II. ABSTRAK Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi. Dorongan-dorongan bisnis menimbulkan tekanan dalam organisasi. Organisasi merespons dengan aktivitas yang didukung oleh TI secara umum dan EC pada khususnya. Untuk membantu anda memahmi pengaruh tekanan bisnis pada organisasi, kami akan menggunakan sebuah
kerangka manajemen klasik yang semula
dikembangkan oleh Levitt, lalu dimodifikasi Scott-Morton (Scott-Morton dan Allen, 1994), kemudian kami modifikasikan lagi, untuk mencerminkan peran TI secara umum dan E-Commerce pada khususnya.
III. ARTIKEL A. Sejarah E-Commerce Dengan adanya komersialisasi internet di awal tahun 1990-an, serta pesatnya pertumbuhan yang mencapai hingga jutaan pelanggan potensial, maka muncullah istilah electronic commerce (E-Commerce), yang aplikasinya segera berkembang dengan pesat. Satu alasan bagi pesatnya perkembangan teknologi tersebut adalah adanya perkembangan jaringan, protokol, perangkat lunak, dan spesifikasi. Alasan lain adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis lainnya.
B. Definisi Electronic Commerce Dari perspektif komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan. Dari perspektif online, E-Commerce kepasitas jual beli produk dan informasi di Internet dan jasa online lainnya. Demikianlah, banyak yang lebih suka menggunakan istilah e-businees, yang mengacu pada definisi E-Commerce secara lebih luas, tidak sekedar menjual dan membeli, namun juga berarti melayani pelanggan dan berkolaborasi dengan patner bisnis, serta pelaksanaan transaksi elektronis dalam suatu organisasi.
C. Klasifikasi E-Commerce Penggolongan E-Commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasar sifat transaksinya. Tipe-tipe berikut segera bisa dibedakan : •
Business-to-business (B2B). Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan saat
ini merupakan tipe B2B. E-Commerce tipe ini meliputi transaksi IOS yang digambarkan tadi serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market. Contohnya Wal-Mart dengan Warner-Lambert. •
Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran dengan
pembeli perorangan. Pembeli khas di Amazon.com adalah seorang konsumen, atau seorang pelanggan. Contoh yang lain, misalnya Barnes & Nobles, Cisco, Dell, Compaq dan sebagainya. •
Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya.
•
Consumer-to-business (C2B). Termasuk ke dalam kategori ini adalah
perseorangan yang menjual produk-produk atau layanan ke organisasi, dan perseorangan
yang
mencari
penjual,
berinteraksi
dengan
mereka,
dan
menyepakati suatu transaksi. •
Nonbusiness E-Commerce. Dewasa ini makin banyak jumlah lembaga non-
bisnis seperti lembaga akademis, organisasi nirlaba, organisasi keagamaan, organisasi sosial, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai tipe E-Commerce untuk mengurangi biaya (misalnya, memperbaiki purching) atau untuk meningkatkan operasi dan layanan pablik.
•
Intrabusiness (Organizational) E-Commerce. Yang termasuk dalam
kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi, biasnya dijalankan di Internet, yang melibatkan pertukaran barang, jasa atau informasi.
D. Manfaat E-Commerce Manfaat yang bisa diperoleh organisasi di antaranya :
Electronic commerce memperluas marketplace hingga ke pasar nasional dan Internasional
Electronic
commerce
menurunkan
biaya
pembuatan,
pemrosesan,
pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi
Electronic commerce memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain management tipe “pull”.
Pemrosesan pull-type memungkinkan customization produk dan layanan yang sebetulnya mahal menjadi lebih memiliki keunggulan komparatif bagi yang menerapkan
Electronic commerce mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa
Electronic commerce mendukung upaya-upaya business process reegineering.
Electronic commerce memperkecil biaya telekomunikasi-Internet lebih murah dibanding VAN.
Manfaat E-Commerce bagi konsumen diantaranya :
Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan; Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.
Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pkiran serta berbagai pengalaman.
Manfaat E-Commerce bagi masyarakat diantaranya adalah :
Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak banyak keluar untuk berbelanja,
Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga lebih rendah,
Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa
Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan / atau dengan kualitas yang lebih baik
E. Kekuatan Pendorong Electronic Commerce Faktor pasar, kehematan, sosial, dan teknologi telah menciptakan lingkungan bisnis yang sangat kompetetif di mana pelanggan merupakan titik fokus. Lebih jauh lagi, faktor-faktor ini bisa berubah secara cepat, kadang-kadang secara tidak terduga (Knoke, 1996). Karena itu perusahaan harus sering berekasi secara cepat terhadap permasalahan sang peluang yang timbul dari lingkaran bisnis yang baru ini (Drucker 1995). Dorongan-dorongan bisnis menimbulkan tekanan dalam organisasi. Organisasi merespons dengan aktivitas yang didukung oleh TI secara umum dan EC pada khususnya. Untuk membantu anda memahmi pengaruh tekanan bisnis pada organisasi, kami akan menggunakan sebuah
kerangka manajemen klasik yang semula
dikembangkan oleh Levitt, lalu dimodifikasi Scott-Morton (Scott-Morton dan Allen, 1994), kemudian kami modifikasikan lagi, untuk mencerminkan peran TI secara umum dan E-Commerce pada khususnya.
IV. DAFTAR PUSTAKA http://idemedia.athost.net http://dosen.amikom.ac.id/index.php/karya/M.%20Suyanto,%20Prof.%20Dr,%20M.M.