i
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V (LIMA) SDN NGADIREJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Fakultas Tarbiyah Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh : Nama : NUR KHAYATI NIM : 11410168
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
i
ii
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama
: NUR KHAYATI
NIM
: 11410168
Jurusan
: Jurusan Tarbiyah
Progam Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: UPAYA
PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
PAI
MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA SDN
NGADIREJO
KECAMATAN
SALAMAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012. Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Agustus 2012 Pembimbing
Muh. Hafidz, M.Ag NIP: 19730801 200312 1 002
iii
iv
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V (LIMA) SDN NGADIREJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012
NAMA NIM
DISUSUN OLEH : NUR KHAYATI : 11410168
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 25 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. H. Mubasirun, M.Ag
_______________
Sekretaris Penguji : Maslihatul Umami, MA
_______________
Penguji I
: Sidqon Maisur LC, MA
_______________
Penguji II
: Muh Hafidz, M.Ag
_______________
Penguji III
: Dra. Urifatun Anis
_______________
Salatiga, September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: NUR KHAYATI
NIM
: 11410168
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,
Agustus 2012
Yang menyatakan
NUR KHAYATI
v
vi
ABSTRAK Khayati, Nur.2012. “ Upaya Peningkatan Prestasi PAI Melalui Penerapan Metode Drill Pada Siswa Kelas SD Negeri Ngadirejo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun 2012.” Kata Kunci: Peningkatan Prestasi PAI, Metode Drill. Kemampuan siswa dalam belajar PAI di SD Negeri Ngadirejo Kecamatan Salaman masih sangat kurang dan belum maksimal. Ini disebabkan karena kurang variasi dan minimnya metode yang digunakan oleh guru. Metode ceramah tanpa tahu kemauan siswa dalam sistem belajar menjadikan pembelajaran setiap hari monoton dan berulang-ulang,ini jelas menimbulkan kejenuhan siswa. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: bagaimana peningkatan dalam belajar PAI dalam pembelajaran melalui metode drill. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan prestasi belajar PAI setelah mengikuti pembelajaran melalui metode drill. Penelitian
tindakan
kelas
ini
menggunakan
teknik
perencanaan,
pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas belajar PAI di SD Negeri Ngadirejo Kecamatan Salaman melalui metode drill. Kemampuan siswa dalam belajar PAI pada kelas V SD Negeri Ngadirejo setelah penelitian ini meningkat.Hal ini terbukti sebelum penelitian atau pra siklus, nilai rata-rata yang dicapai adalah 54,95 meningkat menjadi 66,4 pada siklus I. Meningkat sebesar 11,45% dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 80,5.Meningkat sebesar 14,1%. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran PAI melalui metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar PAI.Diharapkan penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi sekolah.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, juga kesehatan sehingga penulisan skripsi ini cepat selesai. Sholawat dan salam Penulis sanjungkan untuk junjungan sepanjang zaman Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, para pengikutnya juga kepada para Ulama yang telah menyampaikan Islam sehingga ajaran yang dibawa Rosul SAW sampai kepada kita. Penelitian yang “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD N NGADIREJO SALAMAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012/ disusun untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam, jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis yakin bahwa atas Rahmat, Taufiq dan HidayahNYA dari Allah, banyak pihak yang berperan andil dalam memberikan bantuan, bimbingan kepada Penulis sejak pengajuan proposal, penelitian di lapangan, hingga selesainya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan Penulis mengucap terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, baik yang langsung maupun tidak langsung yang telah turut membentu penulis dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus Penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan
kesempatan
kepada
penulis
untuk
melanjutkan
dan
menyelesaikan studi pada program studi PAI jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah. 3. Ibu Dra.Siti Asdiqoh,M.Si selaku ketua Prodi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam negeri Salatiga,beserta Jajaran dan staf tingkat jurusan 4. Bapak Muh Hafidz,M.Ag Selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing dengan penuh kesungguhan, ketelatenan, ketelitian sampai penulisan skripsi ini selesai.
vii
viii
5. Kepala Sekolah beserta Dewan Guru SD N Ngadirejo Salaman Magelang yang telah memberikan dukungan juga sebagai tempat sharing selama pelaksanaan penelitian. 6. Siswa kelas V SD N Ngadirejo Salaman Magelang yang telah berpartisipasi aktif dalam penelitian. 7. Rekan-rekan mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan semangat, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Suamiku tersayang,Anak-anakku tercinta 9. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu,yang telah membantu dalam penilisan skripsi ini.
Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi insane yang berkecimpung dalam dunia pendudukan. Namun, sebagai hasil karya manusia biasa terdapat banyak kekurangan. Penulis menyadari akan hal itu, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini dan perbaikan pada penulisan selanjutnya.
Magelang,
Agustus 2012
Penulis
NUR KHAYATI NIM : 11410168
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR LOGO
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii MOTTO ........................................................................................................... xiii PERSEMBAHAN ............................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9 D. Hipotesis Tindakan ........................................................................ 9 E. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 9 F. Definisi Operasional ......................................................................... l0 G. Metode Penelitian........................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan..................................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM
19
1. Pengertian Prestasi Belajar PAI
19
2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar PAI
20
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI C. PRESTASI BELAJAR.................................................................. 28 D. METODE ATAU STRATEGI DRILL ........................................ 32
ix
x
1. Pengertian Metode Drill ......................................................... 32 2. Macam-macam Metode Drill ................................................. 33 3. Tujuan Penggunaan Metode Drill
34
4. Syarat-syarat dalam Metode Drill .......................................... 35 5. Prinsip dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
35
6. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill
36
7. Keuntungan lain dari Metode Drill
37
8. Kelemahan Metode Drill
37
9. Langkah-langkah / Prosedur yang perlu diperhatikan dalam Metode Drill
38
10. Petunjuk untuk mengurangi kelemahan Metode Drill
39
11. Persiapan pengajaran dengan menggunakan Metode Drill
40
12. Pelaksanaan Pengajaran dengan menggunakan Metode Drill 40 13. Evaluasi dengan menggunakan Metode Drill
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang
43
B. Gambaran / deskripsi pelaksanaan siklus I
46
C. Deskripsi pelaksanaan siklus II
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
53
B. Pembahasan
57
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
60
B. Saran
60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I
: Langkah-langkah Penelitian
13
Tabel II : Data guru SDN Ngadirejo
44
Tabel III : Data siswa SDN Ngadirejo
45
Tabel IV : Daftar nilai siswa kelas VA SDN dalam sebelum Metode Drill …………………………………………………..53 Tabel V : Daftar nilai siswa kelas VA SDN Ngadirejo pada siklus I
54
Tabel VI : Daftar nilai siswa kelas VA SDN Ngadirejo pada siklus II
56
Tabel VII : Perbandingan nilai sebelum dan sesudah Metode Drill………..57
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
SILABUS RPP LEMBAR SOAL LESAN TERTULIS LEMBAR SOAL TERTULIS
xii
xiii
MOTTO
Lakukan sesuatu yang terbaik untuk orang lain demi untuk mendapatkan ridlo Allah meskipun kita bukan yang terbaik. Sayangilah orang-orang terdekat kita (Keluarga) karena kita tidak tahu siapa yang akan dipanggil Allah terlebih dahulu. Hadapilah setiap kesulitan dalam permasalahan karena permasalahan itu selama kita berpegang pada Allah kita harus yakin bahwa permasalahan itu cobaan atau ujian yang harus kita pegang teguh bahwa Allah pasti campur tangan dalam penyelesaiannya.
xiii
xiv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk : Almamater STAIN Salatiga Suamiku Tercinta Anak-anakku tercinta yang telah memberikan motivasi Kepala SD Negeri Ngadirejo Salaman Segenap teman-teman guru di SD Negeri Ngadirejo Siswa-siswaku di SD Negeri Ngadirejo Salaman Segenap teman-teman seperjuangan
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan formal dan informal. Salah satu pendidikan formal yang layak untuk dikedepankan adalah pendidikan agama. Arti dari pendidikan agama adalah proses pembentukan manusia kearah yang dicita-citakan. Pendidikan Agama adalah salah satu dari tiga mata pelajaran yang wajib diberikan pada setiap jalur dan jenjang pendidikan (pendidikan pancasila,pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan)1. Dalam pasal penjelasan diterangkan pula bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional dan pendidikan agama. Dalam operasionalnya pendidikan agama di sekolah umum diatur oleh menteri agama dengan menteri pendidikan nasional. Di sekolah – sekolah negeri sejak pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, pendidikan agama dilaksanakan dua jam pelajaran setiap minggunya. Tujuan dari pendidikan agama adalah untuk membimbing anak agar menjadi muslim
1
Depdikbud, Kamus Besar Program Pengajaran, Balai Pustaka, Jakarta, 1994. hlm 346
1
2
sejati, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara Ilmu Pendidikan Agama Islam di SD mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami dan menghayati hukum Islam yang kemudian menjadi pandangan hidupnya. Melalui bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Sehingga dengan mempelajari Ilmu agama selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga untuk bekal hidup di akherat. Dalam menyampaikan ilmu agama tidak bisa terlepas dari proses belajar-mengajar, yang di dalamnya ada dua subyek penting yang menjadi pelaku di dalamnya yaitu guru dan siswa/anak didik. Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru juga sebagai figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Tidak ada alasan bagi guru untuk tidak mempraktekkan proses belajar dengan sebaik-baiknya. Apalagi bagi guru yang sudah lulus sertifikasi, gaji dan tunjangan bisa dijadikan cambuk untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Jangan sampai Sertifikasi guru dan dosen hanya sebagai formalitas untuk mendapat \gelar profesional tapi lebih bisa mempertanggung jawabkan gelar yang diperoleh di hadapan Allah, bangsa dan negara. Setelah guru dan siswa terjadi interaksi yang baik, maka proses belajar-mengajar di kelaspun berjalan. Di dalam proses pembelajaran ini kita sebagai pendidik harus tahu apa yang terjadi dengan anak didik kita. Yang sering kita temui di kelas adalah guru dalam mengajar menggunakan metode
3
ceramah. Tanpa tahu apakah siswa dihadapannya mengerti tentang materi yang diajarkan atau merasa bosan dan jenuh. Jika siswa sebagai pelaku/subyek belajar sudah merasa bosan, jangan heran penguasaan materi tidak menguasai, sudah bisa dipastikan prestasipun akan rendah. Di sini peran guru benar-benar teruji untuk menerapkan suatu konsep belajar untuk mensiasati kejenuhan anak. Selain faktor kejenuhan ada juga faktor yang menjadikan penguasaan materi tidak bisa diserap oleh siswa. Sebab antara siswa satu dengan yang lain jelas beda. Ada tiga aspek yang membedakan siswa satu dengan lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang menjadi tugas cukup berat bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola
kelas.
Akibat
kegagalan
guru
mengelola
kelas.
Tujuan
pengajaranpun sukar untuk dicapai. Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pun salah satunya adalah dengan memanfaatkan variasi alat bantu baik dalam hal ini, variasi, media pandang, variasi media dengar maupun variasi media yang lain. Dalam pengembangan variasi mengajar tentu saja tidak sembarangan, tetapi ada tujuan yang hendak dicapai, yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar-mengajar,
memberikan
kesempatan
kemungkinan
berfungsinya
motifasi, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah memberi
4
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual dan mendorong anak didik untuk belajar.2 Metode Mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Peranan metode pengajaran adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan suatu metode diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerakatau pembimbing sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau dibimbing.Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif dibandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan
kegiatan
belajar
siswa
dan
sesuai
dengan
kondisi
pembelajaran. Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi ndalam proses belajar mengajar.kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru Bertolak dari uraian di atas, pada dasarnya permasalahan yang melatarbelakangi pentingnya diadakan penelitian ini, dapat diidentifikasi sebagai berikut: 2
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, Cetakan ketiga 2006 hlm 1 - 3
5
1. Strategi pembelajaran yang dilakukan dilakukan di SD Negeri Ngadirejo sesuai dengan rencana pembelajaran yang tersusun dalam jadwal siswa yang tuntas belajar dalam pembelajaran Agama dengan materi dari surat al ma‟un berjumlah 10 siswa dari 22 siswa (45.45 %). 2.
Daya serap siswa dalam pembelajaran Agama dengan materi surat Al Ma‟un belum mencapai 75 %. Hal ini berarti pembelajaran Agama dengan materi surat al ma‟un perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas.
3.
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kelas, perlu ditemukan jalan tindakan perbaikan yang tepat. Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis dapat menganalisis beberapa
masalah yang timbul disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya : a.
Pada saat menyampaikan materi, guru masih mendominasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. b. Guru kurang menggunakan alat peraga atau contoh kongkrit. c. Penjelasan guru terlalu cepat dan kurang dimengerti siswa. d. Guru kurang sistematik dalam menyampaikan materi pelajaran.
e. Keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaanr tidak diperhatikan oleh guru. f. Siswa tidak diberikan kebebasan untuk berdiskusi dalam menyampaikan pendapat.
6
g. Siswa masih berkesan didekte oleh guru dalam mendapatkan materi tentang energi. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa : a. Selama pembelajaran, guru masih mendominasi pembelajaran dengan ceramah yang berkesan mendekte siswa dalam mendapatkan materi. b. Pada saat menyampaikan materi, aktivitas dan partisipasi siswa dan kebebasan siswa dalam berdiskusi dan menemukan ide atau materi tidak diperhatikan oleh guru. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode/ strategi mempunyai peranan yang sangat penting, Maka peneliti dengan metode Drill akan berusaha mengatasi permasalahan pada siswa kelas V A di SD Ngadirejo Salaman. Metode drill (latihan) adalah suatu metode mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya untuk dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu, bahkan siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. 3 Metode Drill disebut juga Metode melatih, Metode Latihan siap atau metode Training adalah suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu. Dalam melatih murid-muridnya guru harus berhati-hati karena hasil suatu latihan biasanya akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan.
3
N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2011), hlm. 125.
7
Selain untuk menanamkan kebiasaan, metode ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan yang telah disajikan. 4 Strategi ini diambil untuk mengantisipasi permasalahan kebosanan siswa dalam kelas juga untuk mencari jalan tengah untuk siswa yang mempunyai prestasi yang bermacam-macam. Jika prestasi siswa yang punya prestasi lebih, setidaknya untuk siswa yang prestasinya kurang bisa meningkat sedikit demi sedikit. Setidaknya tidak terjadi ketimpangan yang menyolok. Proses pengajaran tidak hanya membangun pengetahuan sikap dan ketrampilan, tetapi juga membangun kemauan siswa untuk mengamalkan apa yang telah dipelajarinya, dengan kata lain hasil belajar harus termanifestasi dalam pembuatan. Itulah sebabnya, dalam kehidupan sehari-hari terdapat perilakunya dengan apa yang dipelajarinya.5 Tuntutan untuk belajar, seperti yang Allah Firmankan dalam Al-Qur‟ an (Ali Imron, 3 : 79) yang berbunyi :
4
L.G.N.S, Ulihbukit, Suatu Pengantar Kedalam Metodologi Pengajaran, (Salatiga : Saudara, 1981), hlm. 17. 5 H.M Supanta, dan Heri Noer Ali, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Amisco Jakarta, cetakan ke-2 2003. hlm. 30.
8
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepada-Nya AlKitab, hikmah, dan kenabian lalu di berkata kepada manusia ”hendaklah kamu menjadi penyembah-peyembah (Dia berkata) ”Hendaklah kamu menjadi orang-ornag robani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu mempelajarinya (Ali Imron, 3 : 79)
Hal ini sesuai dengan pendapat Morgan dalam buku Introduction to Psychology 1978 yang dikutip oleh Ngalian Purwanto mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif mantap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu latihan atau pengalaman. Oleh karena itu penulis akan meneliti salah satu materi mata pelajaran agama dari surat Al Ma‟un, dengan menerapkan salah satu pembelajaran yang sesuai dengan karakter pembelajaran tersebut.Mata pelajaran yang dipilih adalah pelajaran agama sebagai salah satu pelajaran yang diajarkan dibangku SD. pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran DRIIL. Adapun judul
penelitiannya
adalah :
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI
PELAJARAN PAI MELALUI PENERAPAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGADIREJO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang prestasi pelajaran PAI yang belum memuaskan karena dari 22 siswa ternyata yang tuntas menurut KKM hanya
9
10 siswa baru 45,45% di SD Negeri Ngadirejo Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2011/2012 maka terjadi permasalahan : Apakah metode DRILL mampu meningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas V A di SD Negeri Ngadirejo Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2011/2012 ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan peneliti dalam menggunakan Metode Drill adalah untuk meningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas V A di SD Negeri Ngadirejo Salaman Kabupaten Magelang tahun ajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah prestasi belajar siswa yang belum memuaskan, maka penulis mengajukan hipotesis, yaitu: pembelajaran dengan metode DRIIL, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V A SD Negeri Ngadirejo Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012.
E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini mengungkapkan sejauh mana model pembelajaran dengan metode DRIIL dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran agama bagi siswa Kelas V A SD Negeri Ngadirejo Salaman Kabupaten Magelang mendatangkan manfaat sebagai berikut:
10
1. Untuk Lembaga Dapat menjadi masukan pihak terkait dalam hal ini pihak sekolah dan guru, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam proses belajar mengajar, juga untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya
SD
Negeri Ngadirejo Salaman Kabupaten Magelang. 2. Bagi Peneliti Dapat mengetahui pengaruh metode DRIIL terhadap peningkatan penguasaan materi pelajaran agama pada siswa kelas V A di SD Negeri Ngadirejo Salaman kabupaten Magelang.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kekurang jelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dan peneliti, perlu dipertegas dengan penjelasan kata kunci yang terkandung dalam judul skripsi ini. Kata kunci yang perlu penulis jelaskan adalah: 1.
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Adalah sebuah rangkaian kalimat yang terdiri dari tiga kata.Yakni prestasi, belajar dan Pendidikan Agama Islam ( PAI )yang mempunyai arti berbeda-beda yaitu : Prestasi berarti hasil usaha sedangkan menurut istilah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok prestasi tersebut. Sedangkan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan-latihan atau pengalamannya
11
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran. Sedangkan Pendidikan Agama Islam yang dimaksud adalah lebih mengedepankan pada pendidikan yang bersumber pada agama islam. Hakikat pendidikan mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah anak didik melalui ajaran agama Islam sedangkan pendidikan Agama Islam lebih diartikan sebagai proses pembimbing, mengarahkan dan mengajarkan anak untuk mencaapai tujuan yang ditetapkan yaitu menanamkan ketaqwaan serta menegakkan kebenaran sesuai dengan agama islam. Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar agama Islam yaitu perubahan yang terjadi pada siswa sebagai suatu bimbingan seorang guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol yang merupakan cerminan dari hasil yang telah dicapai oleh siswa. 2.
Metode Drill Metode drill (latihan) adalah suatu metode mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya untuk dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu, bahkan siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. 6
6
Ibid, hal 125
12
Metode Drill disebut juga Metode melatih, Metode Latihan siap atau metode Training adalah suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu. Dalam melatih murid-muridnya guru harus berhati-hati karena hasil suatu latihan biasanya akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan. Selain untuk menanamkan kebiasaan, metode ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan yang telah disajikan. 7
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo kelas V A adalah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan metode drill
diharapkan bisa
mengatasi permasalahan siswa yang belum berprestasi. Prisip-prinsip dasar yang berlaku pada penelitian tindakan yakni : a. Kegiatan yang terjadi pada kegiatan yang rutin b. Ada keihinginan untuk memperbaiki kinerja, kinerja disini adalah metode pembelajaran c. Upaya empiris dan sistematik Tahapan-tahapan dalam penelitian tidakan kelas adalah perencanaan, rancangan tindakan, pelaksanaan tindakan, pemantauan, refleksi, siklus.
7
Ibid, hal 17
13
2. Subyek dan waktu Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo Salaman Jumlah siswa Kelas V yang diteliti berjumlah 22 peserta didik dan mengambil pelajaran agama (surat Al ma‟un) sebagai penelitian. Subjek ini dipilih oleh peneliti, karena hasil dari mata pelajaran agama kurang memuaskan,karena dari 22 siswa ternyata yang tuntas menurut KKM hanya 10 siswa sekitar 45,45% Selain itu prestasi siswa yang beraneka ragam menimbulkan ketimpangan antara siswa yang berprestasi dan yang kurang
berprestasi.
Cara
pembelajaran
di
sekolah
yang
masih
menggunakan metode ceramah, juga mencatat yang menimbulkan permasalahan yaitu kejenuhan siswa. 3. Langkah-langkah dan setiap siklus terdiri atas: a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Evaluasi e. Refleksi
Tabel. I Langkah-langkah penelitian
Siklus I
Perencanaan awal
Mengidentifikasi masalah Menetapkan alternatif pemecahan masalah
Rancangan tindakan
Merencanakan model pembelajaran
14
yang akan dilaksanakan Menentukan pokok bahasan Mengembangkan skenario pembelajaran Membuat soal Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi Mengembangkan format observasi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan
Menerapkan
tindakan
mengacu
pengamatan
pada skenario pembelajaran dan
(observasi )
lembar soal Melakukan
pengamatan
dengan
memakai format oservasi Menilai hasil tindakan dengan mengunakan format evaluasi. Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi, jumlah dan waktu setiap tindakan Mengadakan
pertemuan
untuk
membahas hasil evaluasi Memperbaki pelaksanan tindakan sesuai hasil evaluasi. Mengadakan
evaluasi
setelah
pelaksanaan siklus I Siklus II
Perencanaan awal
Identifikasi masalah pada siklus I Menetapkan alternatif pemecahan masalah
Rancangan tindakan
Menentukan pokok bahasan Mengembangkan pembelajaran
15
Membuat lembar soal Menyiapkan sumber belajar Mengembangkan format evaluasi Mengembangkan format observasi pembelajaran
Pelaksanaan tindakan
Menerapkan
tindakan
mengacu
pada skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa Pengamatan
Melakukan
(observasi)
pengamatan
dengan
memakai format observasi Menilai hasil tindakan dengan mengunakan format evaluasi Pengumpulan data tindakan II
Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi mutu,
jumlah
waktu
setiap
pertemuan
untuk
tindakan. Melakukan
membahas hasil evaluasi tentang soal –soal yang belum jelasdll Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai
hasil
evaluasi
untuk
digunakan pada siklus ke II Mengevaluasi tindakan pada siklus II
16
4. Instrumen Penelitian Dalam penelitian tindakan ini peneliti mengunakan instrumen sebagai berikut: a. Lembar pengamatan/observasi, untuk mengamati tentang kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), merupakan rancangan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran (skenario pembelajaran) sehingga proses pembelajaran tidak kehilangan orientasi. c. Lembar pembagian soal d. Foto Copy lembar soal dan lembar jawaban untuk tiap satu materi pelajaran. 5. Pengumpulan Data Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Observasi, digunakan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. 2. Lembar tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil pelaksanaan tindakan, baik tes awal mupun tes akhir. 6. Dokumentasi nilai siswa. 7. Analisis Data Analisis data dalam penelitian tindakan ini diwakili oleh siklus. Pada siklus pertama nilai rara-rata 66.4. Ini ada peningkatan dibandingkan nilai sebelum menggunakan metode drill nilai rata-rata siswa 54.95.
17
H. Sistematika Penulisan Isi dan sistematika skripsi hasil penilaian tindakan kelas juga dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian dirinci sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian ini meliputi
: Halaman sampul, lembar logo halaman judul. Lembar
persetujuan
pembimbing,
lermbar
pengesahan, pernyataan keaslian tulisan abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran 2. Bagian Skripsi Mencakup Bab I
: Pendahuluan. Bab ini membuat latar belakang masalah tujuan peneliti. Hipoteses tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, pengumpulan data, dan analisis data dan sistematika penulisan.
Bab II
: Kajian pustaka pada bab ini penulis sajikan pembelajaran dengan strategi /metode DRIIL
Bab III
: Pelaksanaan penelitian pada bab ini penulis mendeskripsikan pelaksanaan setiap siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
18
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi dari masing-masing siklus. Bab IV
: Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini penulis membahas perjalanan proses pembelajaran dari siklus ke siklus serta pembahasan.
Bab V
: Penutup. Pada bab ini penulis menyajikan kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat :
Daftar
penulisan
pustaka laporan,
riwayat hidup.
sebagai
acuan
lampiran-lampiran
dalam dan
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PRESTASI BELAJAR AGAMA ISLAM 1. Pengertian Prestasi Belajar PAI Prestasi berarti hasil usaha sedangkan menurut istilah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok prestasi tersebut. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan-latihan atau pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran Sedangkan pendidikan Agama Islam lebih diartikan sebagai proses pembimbing, mengarahkan dan mengajarkan anak untuk mencaapai tujuan yang ditetapkan yaitu menanamkan ketaqwaan serta menegakkan kebenaran sesuai dengan agama Islam Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar agama Islam yaitu perubahan yang terjadi pada siswa sebagai suatu bimbingan seorang guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang dinyatakan dalam bentuk angka,huruf maupun simbol yang merupakan cerminan dari hasil yang telah dicapai oleh siswa.
19
20
Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yaitu hasil yang telah dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta mengamalkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru atau orang tua berupa Pendidikan Agama Islam di lingkungan sekolah dan keluarga serta masyarakat, sehingga anak memiliki potensi dan bakat sesuai yang dipelajarinya sebagai bekal hidup di masa mendatang, mencintai negaranya, kuat jasmani dan ruhaninya, serta beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki solidiritas tinggi terhadap lingkungan sekitar. Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah „azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri Islam.Allah azza wa jalla berfirman.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (AtTahrim: 6)8
8
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsir al Qur‟an, 2000), At Tahrim: 6
21
2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pembahasan bentuk-bentuk prestasi belajar dalam skripsi ini meliputi prestasi belajar bidang kognitif (cognitive domain), prestasi belajar bidang afektif (afective domain),dan prestasi belajar bidang psikomotor (psychomotor domain) 9 Secara garis besar pembahasan prestasi belajar sebagai berikut : 1) Prestasi Belajar Bidang Kognitif (Cognitive Domain) a) Hasil belajar Pengetahuan Hafalan (Knowledge) Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pengetahuan yang sifatnya faktual, di samping pengetahuan mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali seperti batasan, peristilahan, kode-kode tertentu, pasal hukum, ayat-ayat Al Quran atau Hadits, rumus, rukun shalat, niat, dan lain-lain. Peninjauan sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasai dengan baik. Dalam hal ini pakar Psikologi Pendidikan R. Ibrahim dan Nana Syaoudih, menjelaskan bahwa belajar menghafal
merupakan
kegiatan
belajar yang menekankan penguasaan pengetahuan atau fakta tanpa memberi arti terhadap pengetahuan atau fakta tersebut. b) Prestasi Belajar Pemahaman (Comprehension)
9
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2001), hlm 223224
22
Pemahaman memerlukan kemampuan dari peserta didik untuk menangkap makna atau arti sebuah konsep atau belajar yang segala sesuatunya dipelajari dari makna. Makna atau arti tergantung pada kata yang menjadi simbul dari pengalaman yang pertama. Simbul-simbul yang mempunyai arti umum berguna bagi belajar, karena memberi simbol dan ekspresi hubungan dalam pengalaman dan menjadi jalan keluarnya ide.
10
Ada tiga macam bentuk pemahaman peserta didik yang
berlaku secara umum yaitu : a. Pemahaman terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalam materi. b. Pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik, simbul, menggabungkan dua konsep yang berbeda (pokok dan tidak). c. Pemahaman ekstrapolasi, yakni kesanggupan peserta didik untuk melihat dibalik yang tertulis/implisit, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan. c) Prestasi Belajar Penerapan Prestasi belajar penerapan belajar analisis yaitu kesanggupan menerapkan dan mengabtraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum, dan situasi yang baru. d) Prestasi Belajar Analisis
10
Mustaqim dan Abdul Wahib,Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.87.
23
Hasil
belajar
analisis
yaitu
kesanggupan
memecahkan
atau
menguraikan suatu intregritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsurunsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti serta mempunyai tingkatan atau hirarki. e) Prestasi Belajar Sintesis Hasil belajar sintesis yaitu kesanggupan menyatakan unsur atau bagian menjadi satu interitas (lawan dari analisis). f) Prestasi Belajar Evaluasi Prestasi belajar evaluasi yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya dan kriteria yang dipakainya.
2) Prestasi Belajar Bidang Afektif (Afective Domain) Prestasi belajar afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Prestasi belajar bidang afektif pada Pendidikan Agama Islam antara lain berupa kesadaran beragama yang mantap. 11 Tingkatan prestasi belajar bidang afektif sebagai berikut : a) Reciving/attending, yakni kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada siswa baik dalam bentuk masalah situasi atau gejala.
11
hlm 59.
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu, 1999),
24
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi dari perasaan kepuasan dalam menjawab rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada dirinya. c) Valuing (penilaian), yakni prestasi belajar berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. d) Orgnisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem nilai lain dan kemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai
yang
telah dimiliki
seseorang
yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 12
3) Prestasi Belajar Bidang Psikomotor (Psychomotor Domain) Prestasi atau kecakapan belajar psikomotor adalah segala amal atau perbuatan jasmaniah yang kongkrit dan mudah diamati, baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka, sehingga merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.13 Prestasi belajar bidang psikomotor pada Pendidikan Agama Islam antara lain kemampuan melaksanakan shalat, berwudhu, akhlak/perilaku, dan lain-lain. Prestasi belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan bertindak individu (seseorang).
12
Ibid.hlm.
13
Ibid, hlm 59
25
Prestasi belajar bidang motorik ini terbagi dalam enam tingkatan, yaitu: a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan-gerakan yang tidak sadar atau tanpa dikendalikan) b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c) Keterampilan perseptual, termasuk di dalamnya membendakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain. d) Kemampuan bidang pisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan ketetapan gerakan atau gerakan yang luwes. e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada kemampuan keterampilan yang kompleks. f) Kemampuan yang berkenaan dengan non decorsive kemunikasi seperti gerakan ekspresif interprestatif. 14 Prestasi
belajar
psikomotorik
ini
lebih
menunjukkan
kredibilitas keberhasilan tujuan belajar, mengingat ruang lingkup dasar Pendidikan Agama Islam lebih menekankan keahlian gerakan/ penerapan khususnya dalam interaksi dengan Tuhan Yang Maha Esa, manusia, dan alam sekitarnya. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam apabila dikaitkan dengan belajar merupakan satu rangkaian tujuan akhir dari belajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam bergantung pada proses belajar itu sendiri. Bila proses
14
Ibid, hlm 59.
26
belajar baik, maka hasil yang dicapai atau prestasi belajarnya baik, tetapi bila proses belajarnya buruk dengan sendirinya prestasi belajarnya kurang baik. Untuk itu dalam proses belajar belajar itu diperlukan perhatian khusus, baik dari siswa, alat, metode, media pembelajaran, serta profesionalisme pendidik (guru). Guru
mata
pelajaran
Pendidikan
Agama
Islam
yang
profesional mengetahui diperlukan suatu periode atau waktu untuk memahami konsep yang telah diajarkan kepada anak agar diperoleh tujuan atau hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru harus menyadari keberadaan anak dalam tahapan belajar Pendidikan Agama Islam. Menurut Mulyono Abdurrahman, ada empat tahapan prestasi belajar yang perlu diperhatikan oleh guru, yaitu : 1) Perolehan Pada tahap ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan baru tetapi
belum
secara
penuh
memahaminya.
Anak
masih
memerlukan banyak dorongan dan pengaruh dari guru atau orang tua untuk menggunakan pengetahuan tersebut. Contoh, kepada anak diperlihatkan pengetahuan tentang shalat dan konsepnya dijelaskan sehingga anak mulai memahaminya. 2) Kecakapan Pada tahap ini anak mulai memahami pengetahuan atau keterampilan tetapi masih memerlukan banyak latihan. Contoh,
27
setelah anak memahami konsep dan pengetahuan tentang shalat, anak diberi banyak latihan dalam bentuk menghafal bacaan atau gerakan shalat, dan diberi macam-macam ulangan penguatan. 3) Pemeliharaan Pada tahap ini anak dapat memelihara dan mempertahankan suatu kenerja taraf tingkat tinggi setelah pembelajaran langsung dan ulangan penguatan (reinforcement) dihilangkan. Contoh, anak dapat mengerjakan shalat secara cepat dan berurutan tanpa memerlukan pengarahan dari guru atau orang tua. 4) Generalisasi Pada tahap ini anak telah memiliki atau menginternalisasikan pengetahuan yang dipelajarinya sehingga anak dapat menerapkan ke dalam berbagai situasi. Contoh, anak dapat mengerjakan berbagai macam shalat sesuai waktu dan kegunaannya, seperti shalat subuh di pagi hari, shalat dhuhur di siang hari, shalat hajat untuk terkabulnya doa, menghormati kepada orang yang lebih tua, mengasihi kepada yang lebih muda, dan lain-lain15 Berbagai harapan dan rancangan pembelajaran yang berbeda diperlukan untuk tiap tahapan belajar anak. Jika guru atau orang tua sebagai pendidik menyadari tahapan belajar guna mencapai prestasi belajar yang diinginkan secara maksimal, guru atau orang tua dapat menyediakan pembelajaran yang tepat untuk membantu 15
Mulyono Abdurrahman,Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,(Jakarta
: Rineka Cipta, 2003), hlm. 91.
28
anak bergerak dari satu tahapan prestasi ke tahapan prestasi berikutnya. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR Telah penulis uraikan di atas bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatip menetap dan terjadi sebagai hasil pengalamn atau latihan, sehingga individu memperoleh sesuatu yang baru dalam belajar. Problema belajar Pendidikan Agama Islam atau pendidikan umum tidak hanya terbatas pada ruang lingkup di sekolah saja, akan tetapi di dalam keluarga, di masyarakat dan adat istiadat serta keadaan geografis juga mempengaruhi belajar dan prestasi belajar seseorang. Keberhasilan belajar dan prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal atau eksternal. Faktor internal adalah segala faktor yang bersumber dari dirinya sendiri, seperti faktor psikologis dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu segala faktor yang bersumber dari luar dirinya sendiri, seperti cuaca, ekonomi, agama, keluarga, sekolah dan sebagainya. Menurut Sumadi Suryabrata, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua faktor yaitu : Faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya atau faktor eksogin, faktor ini digolongkan menjadi dua bagian, yaitu : 1) Faktor-faktor sosial 2) Faktor-faktor non sosial
29
Faktor-faktor yang berasal dari dirinya sendiri atau indogin, juga digolongkan menjadi dua bagian yaitu : 1) Faktor-faktor fisiologis 2) Faktor-faktor psikologis. 16 Sedangkan menurut Muhibbin Syah, membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci dan lebih operasional ke dalam beberapa komponen diantaranya yaitu : 1. Faktor yang bersumber dari diri sendiri (faktor internal), yakni kondisi atau keadaan jasmaniah (aspek fisiologis) dan keadaan ruhaniah (aspek psikologis) siswa, yang meliputi : a. Aspek Fisiologis, seperti keadaan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran
organ
tubuh
dan
sendi-sendinya,
dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran sehingga menurunkan prestasi belajarnya, kondisi organorgan indera yang terganggu juga menjadi penyebab siswa mengalami gangguan hasil belajar. 17 b. Aspek Psikologis, banyak faktor dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas prestasi pembelajaran siswa, diantara faktor ruhaniah yang mempengaruhi prestasi belajar anak antara lain tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
16
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm. 91. 17
.Ibid, hlm. 39
30
2. Faktor Eksternal, dibagi menjadi dua yaitu faktor sosial dan faktor non sosial. a. Faktor Sosial, seperti lingkungan sekolah, keadaan guru, teman-teman belajar, masyarakat dan tetangga, serta orang tua atau keluarga sendiri, (sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, tata letak rumah dapat berdampak pada baik buruknya kegiatan belajar siswa yang pada gilirannya berpengaruh terhada prestasi
belajar
anak),
peran
keluarga
dan
pengaruh
yang
ditimbulkannya bukan hanya berdampak pada prestasi belajar saja tetapi juga cenderung anak berperilaku menyimpang. 18 b. Faktor Nonsosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, kondisi dan jarak jalan ke sekolah, rumah tempat tinggal siswa, media pembelajaran belajar, cuaca, suhu, waktu belajar yang digunakan (ada anggapan waktu belajar tidak berpengaruh hasil belajar, tetapi kesiapan sistem memori siswa dalam mengelola, dan menyerap item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari), dan lain-lain. 19 Sedangkan menurut Oemar Hamalik, membagi secara lebih rinci dan lebih operasional ke dalam beberapa komponen diantaranya yaitu : 1) Faktor yang berasal dari diri sendiri, meliputi : a) Kondisi kesehatan sering terganggu
18
. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu, 1999),
hlm 138 19
. Ibid, hlm 139
31
b) Kurang niat terhadap mata pelajaran c) Tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam belajar d) Kecakapan dalam mengikuti pelajaran e) Kebiasaan belajar dan kurangnya kemampuan bahasa. 2) Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah, meliputi : a) Kurangnya alat pelajaran b) Kurangnya buku bacaan c) Cara yang digunakan pengajar dalam memberikan materi pelajaran d) Bahan pelajaran yang kurang sesuai dengan kemampuan e) Penyelenggaraan pelajaran yang terlalu padat. 3) Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga, meliputi : a) Masalah bertamu, menerima tamu dan kurang perhatian orang tua b) Masalah kemampuan ekonomi c) Masalah putus sekolah (broken home) d) Rindu terhadap kampung. 4) Faktor-faktor bersumber dari lingkungan masyarakat, meliputi : a) Masalah gangguan dari jenis kelamin b) Bekerja sambil belajar c) Aktif organisasi/tidak dapat mengatur waktu senggang d) Tidak mempunyai teman belajar/teman memecahkan masalah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan anak dalam proses belajar/prestasi belajar terutama Bidang Studi Pendidikan Agama Islam atau akhlak lebih banyak dipengaruhi faktor dari
32
luar (eksternal) yang bersifat sosial atau non sosial, walaupun faktor dari dalam (internal) juga mempunyai pengaruh bagi prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. C. Metode atau Strategi DRILL 1. Pengertian Metode drill Metode drill (latihan) adalah suatu metode mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya untuk dapat membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu, bahkan siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. 20 Metode Drill disebut juga Metode melatih, Metode Latihan siap atau metode Training adalah suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu. Dalam melatih murid-muridnya guru harus berhati-hati karena hasil suatu latihan biasanya akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan. Selain untuk menanamkan kebiasaan, metode ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan yang telah disajikan. 21
20 21
Ibid, hal 125 Ibid, hal 17
33
Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan latihan-latihan, agar siswa memiliki ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilansiap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. 2. Macam-Macam Metode Drill22 Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut : a. Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan. b. Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi. c. Teknik Micro Teaching 22
http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam juga.html#ixzzlzGSWrtlr
34
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru. d. Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). e. Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Peneliti dalam mengmenunakan metode drill menggunakan teknik belajar inquiry dan teknik belajar mandiri. Dengan tujuan agar siswa lebih mandiri dalam menghadapi persoalan terutama dalam memecahkan persoalan dalam pelajaran. Tapi jika dengan teknik belajar mandiri kurang berhasil maka dengan teknik belajar kelompok, siswa akan dapat menimba ilmu dari siswa lain. Setidaknya jika ada kesulitan mengenai pelajaran, Maka siswa akan bertanya kepada temannya yang lain dalam satu kelompok. 3. Tujuan Penggunaan Metode Drill Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa : a. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
35
b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan. c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. 4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill a. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan. 1) Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan. 2) Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas. 3) Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi b. Latihan – latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik. c. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani. d. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah. e. Latihan diberikan secara sistematis. f. Latihan lebih baik dii iberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi. g. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya. 5. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
36
1) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. 2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul. 3) Respon yang benar harus diperkuat. 4) Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol. c. Masa latihan secara relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan. d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. a. Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu. b. Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya. c. Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 6. Keuntungan atau Kebaikan Metode Drill a. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
37
b. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya. c. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya. 7. Keuntungan lain dari Metode drill adalah a. siswa memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab-akibat, penggunaan lambang/ simbol di dalam peta dan sebagainya. b. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang c. Siswa siap menggunakan ketrapilannya karena sudah dibiasakan. 8. Kelemahan
Metode
Drill
dan
Petunjuk
untuk
Mengurangi
Kelemahan-Kelemahan tersebut. a. Kelemahan Metode Drill 1) Latihan yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan. 2) Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/ latihan. 3) Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.
38
4) Latihan yang selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa. 5) Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua strukturstruktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya. 9. Langkah-Langkah / Prosedur yang perlu Diperhatikan dalam Metode Drill. 23 Dalam pelaksanaan metode drill guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis tanpa mnggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak reflex seperti : menghafal, menghitung, lari dan sebagainya. b. Memilih drill yang mempunyai arti luas adalah yang dapat menekan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. c. Di dalam penerapan drill yang pertama, guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena penerapan drill yang pertama belum bisa diharapkan siswa dapat menghasilkan ketrampilan yang sempurna. Pada latihan-latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran dan hambatanhambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat memilih atau menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian guru 23 127
N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2011), hlm.
39
menunjukkan kepada siswa respon/tanggapan yang telah benar dan memperbaiki respon-respon yang salah. d. Perlu menggunakan ketepatan, agar siswa melakukan drill secara tepat kemudian memperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan atau ketrampilan menurut waktu yang telah ditentukan juga memperhatikan apakah respon siswa telah dilakukan dengan cepat dan tepat. e. Memperhitungkan waktu/ masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan
dan
membosankan,
tetapi
sering
melakukan
pada
kesempatan yang lain. f. Memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang essensial/ pokok/ inti sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah/ kurang diperlukan. g. Memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan/ dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan drill (latihan) guru perlu mengawasi atau memperhatikan latihan perseorangan.
10. Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas a. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.
40
b. Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut. c. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya. d. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon. e. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid. 11. Persiapan Pengajaran dengan Menggunakan Metode Drill Karena drill merupakan sebuah metode yang membutuhkan skill dan penguasaan yang cukup tinggi, maka guru sebelumnya memberikan latihan-latihan haruslah lebih siap terlebih dahulu baik dari segi materi dan soal-soal yang akan dilatihkan, tidak secara spontanitas saja member latihan,sehingga waktu mengadakan evaluasi terhadap hasil latihan segera guru dapat melihat segi-segi kemajuan anak didik : diantaranya daya tangkap, ketrampilan dan ketepatan berfikir dan tiap-tiap anak didik yang diberi tugas latihan. 24
12. Pelaksanaan pengajaran dengan menggunakan metode drill. 25 24 25 127
I.G.N.S, Ulihbukti, Suatu Pengantar … , hlm. 17 N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2011), hlm.
41
Dalam melatih murid-murid, guru hendaknya memperhatikan jalan pengajaran serta faktor-faktor sebagai berikut : a) Jelaskan terlebih dahulu tujuan dari latihan (misalnya sesudah latihan selesai murid-murid akan dapat mengucapkan kata-kata atau kalimat tertentu dengan tepat, dapat mengerjakan sesuatu dan sebagainya) b) Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan kecakapan gerak tertentu dan sebagainya yang akan dilatihkan sehingga murud mengetahui dengan jelas apa yang harus dikerjakan c) Pusatkan perhatian mereka kepada bahan yang akan sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan alat peraga. d) Selingi latihan itu supaya tidak membosankan dan meletihkan. e) Guru
hendaknya
mencatat
kesalahan-kesalahan
umum
serta
mendiagnosa kesululitan-kesulitan yang dialami oleh murid-mirid. Kesalahan umum dibetulkan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan. 13. EVALUASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL. 26 Evaluasi ini dapat dilakukan dengan cara : a. Secara klasikal, yaitu murid menularkan pekerjaan dengan pekerjaan temannya yang lain. b. Secara individual yaitu : guru membuat jawaban yang benar selanjutnya anak didik mencocokkaannya yang telah tersedia terlebih dahulu.
26
Depag RI, Metodik Khusus…, hlm. 237
42
Penilaian ini dimaksudkan untuk : Pertama
: Memberikan umpan balik (Feed back) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Kedua
: Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masingmasing anak didik.
Ketiga
:
Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat di mana seharuisnya seorang anak didik di tempatkan (misalnya dalam penentuian jurusan )sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki oleh anak didik.
Keempat
: Mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) anak didik yang mengalami kesulitan belajar yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar memecahkan kesulitan tersebut.
43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Ngadirejo 1. Letaknya SD Negeri Ngadirejo masuk dalam wilayah Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Desa Ngadirejo merupakan desa paling timur wilayah kecamatan Salaman. karena Desa Ngadirejo sebelah timur berbatasan dengan desa Tegalarum yang masuk wilayah kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Sebelah utara berbelaha dengan Desa Sidomulyo. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Salaman yang masih menjadi kecamatan Salaman. Desa Ngadirejo terletak di daerah pegunungan Menoreh. SD Negeri Ngadirejo terletak pada kilometer 18 jalan propinsi yang menghubungkan kota Magelang dengan kota Purworejo. Dampak letak ini bagi SD Negeri Ngadirejo ini sebagai salah satu SD yang memiliki letak sangat strategis. Letak ini menimbulkan orang tua SD Negeri Ngadiejo. Selain tempatnya yang strategis juga para orang tua tidak perlu mengeluarkan uang saku ke Salaman karena sekolah yang berkarakter sudah mereka dapatkan. Siswa yang sekolah di SD Negeri Ngadirejo Salaman berasal dari dusun yang berbeda sehingga asal mula siswa ini dampaknya pada perangai anak yang bermacam-macam.
43
44
Pengaruh positif berbaur jadi satu sehingga perlu peran guru untuk menyelaraskan karakter siswa yang satu dengan yang lain. 2. Keadaan Guru dan Siswa Guru merupakan faktor yang sangat dominan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang bersifat formal, karena kepada pendidik / gurulah terletak keberhasilan siswa atau anak didik. Guru mempunyai tanggung jawab utama selama anak didik berada di sekolah, tanggung jawab itu dilindungi Undang-Undang Pendidikan. Untuk menjadi guru, tidak semudah yang dibayangkan, namun harus melalui proses intelektual yang memadai, berlatar pendidikan yang sesuai, sehat jasmani rohani, tidak cacat mental dan cacat tubuh. Data siswa SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel II Data Guru SD Negeri Ngadirejo Tahun Pelajaran 2011/2012
No
Nama dan NIP
Jenis kelamin
Jabatan
1
Mujiono suyanto
L
Kepala Sekolah
2
Marjiono A.Ma.Pd
L
Guru kls II B
3
Mad Isrofi,S.P.d
L
Guru kls II A
4
Nur Khayati
P
Guru kls IV A
5
Muh Tarif
L
Guru kls I A
6
Z.Muntamiroh
P
Guru kls IV B
7
Markamah,S.Pd
P
GuruKls III A
45
8
Hartatik
P
Guru kelas I A
9
Tukimin,S.Pd
L
Guru Kls IV B
10
Rustri Andriyani
P
Guru OR
11
Nurkhayati A.Ma.pd
P
Guru PAI 1-6
12
Ponirah,S.Pd
P
Guru kls VI B
13
Nindayati,S.pd
P
Guru kls VI A
14
Rismawati,S.Pd
P
Guru kls V A
15
Umi Farikah,S.Pd
P
Guru Kls III B
16
Zaenatul M
P
Guru Agama
17
Siwati
P
GTT
18
Utari
P
GTT
19
ST Aminatus S
P
GTT
Tabel II Data Siswa SD Negeri Ngadirejo Tahun Pelajaran 2011 /2012 No
Kelas
L
P
Jumlah
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
IA IB II A II B IIIA IIIB IVA IVB VA VB VIA
17 13 9 8 16 9 12 16 12 9 13
9 14 10 13 10 9 17 16 10 9 8
26 27 19 21 26 18 29 32 22 18 21
-
12
VIB Jumlah
12 158
12 138
24 296
-
46
B. Gambaran/Deskripsi Pelaksanaan siklus I Siklus I Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke I, 5 April 2012 dengan pokok bahasan dari surat Al Ma‟un. Adapun gambaran siklus I adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini meliputi kegiatan sebagai berikut: a) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan pemikiran atau jalan keluar, karena begitu rendah hasil yang dicapai pada mata pelajaran Agama yang belum tuntas menurut KKM adalah 8 siswa, rata-rata nilai dalam 1 kelas dari 22 siswa adalah 61.4 b) Mencari jalan keluar, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil balajar siswa c) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan RPP d) Mempersiapkan pembelajaran yang meliputi: 1) Materi pelajaran tentang pengertian pelajaran agama dari surat al Ma‟un 2) Rencana program pembelajaran (RPP) 3) Lembar soal /permasalahan 4) Lembar Kerja Siswa (LKS) 5) Lembar Pengamatan (Observasi) 6) Perangkat evaluasi hasil belajar yang terdiri dari lembar soal dan blanko daftar nilai.
47
2. Pelaksanaan Tindakan Uraian pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: a) Kegiatan awal adalah: 1) Guru mengucapkan salam, siswa menjawab 2) Berdo‟a dipimpin ketua kelas 3) Guru memberikan tanya jawab tentang materi pelajaran yang akan dipelajari b) Kegiatan inti, meliputi: 1) Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pengertian orang yang mendustakan agama dari surat al ma‟un. 2) Guru menyampaikan pelajaran dan menerapkan metode drill baik dengan teknik Inquiry (kelompok atau dengan teknik belajar mandiri) 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan guru
memberikan
soal
yang
sesuai
dengan
materi
diajarkan.pertanyaan tentang materi pelajaran PAI dari surat Al ma‟un yang belum jelas 4) Setelah siswa tidak ada pertanyaan lagi guru memberikan soal sesuai dengan materi diajarkan 5) Setiap siswa tentu punya jawaban yang berbeda, harus disamakan persepsinya c) Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi
48
d) Kegiatan Akhir Meliputi : 1) Guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar belajar lebih giat. 2) Guru mengucapkan salam penutup. 3) Pengamatan (Observasi) Dilakukan untuk mengetahui tentang penerapan model pembelajaan dengan Metode DRIIL selama proses pembelajaran agama berlangsung, maka pengamatan difokuskan pada aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pegamatan dan nilai akhir pembelajaran tiap pertemuan. Refeksi ini dilakukan agar dalam pelaksanaan siklus berikutnya hasil belajar siswa lebih baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi hasil pembelajaran pada siklus I ini, ada kekurangan selama pembelajaran : 1.
Siswa belum berminat untuk bertanya atau mengemukakan pendapat.
2.
Nilai rata-rata dari sebelum menerapkan metode drill 54,95 dengan sesudah menerapkan metode drill pada siklus 1 mengalami kenaikan 11.45 % .Sehingga pada siklus 1 meskipun kurang memuaskan nilai ratarata naik menjadi 66.4.
49
3.
Siswa yang nilainya rendah masih ada 8 anak. Rata-rata 8 siswa ini nilainya kurang dari 6 (masih di bawah KKM, karena nilai KKM adalah 6)
4.
Terlihat siswa kurang antusias dalam pembelajaran juga dalam test kelihatan kurang memuaskan.
Setelah mengetahui, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus II adalah: a. Siswa memberi pertanyaan kepada teman temannya b. Siswa dibuat kebih aktif dan fokus pada pembelajaran
C. Deskripsi Siklus II Siklus II penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke II, 12 April 2012 dengan pokok bahasan pengertian dari surat Al Fill sebagaimana siklus sebelumnya, siklus ini juga meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan gambaran sebagai berikut : 1. Perencanaan Dalam tahap ini meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Mengevaluasi dalam pemikiran mencari jalan keluar tentang nilai ratarata pada kelemahan siklus I. b. Mencari solusi tepat untuk menentukan pembelajaran yang tepat dengan lebih mengaktifkan siswa dengan memberikan pertanyaan dari siswa,dan yang menjawab adalah temannya. c. Menyusun RPP
50
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi : -
Memberikan lembaran / rangkuman materi kepada kepada siswa
-
RPP
-
Lembar soal / permasalahan
-
Lembar kerja siswa (LKS)
-
Lembar pengamatan (Observasi)
-
Perangkata evaluasi hasil belajar yang terdiri dari lembar soal dan blanko daftar nilai.
2. Pelaksanaan Tindakan Uraian pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II adalah sebagai berikut : a. Kegiatan awal, meliputi : 1) Guru mengucapkan salam pembuka, siswa menjawab 2) Siswa berdoa dipimpin ketua kelas 3) Guru melakukan apersepsi b. Kagiatan Inti, meliputi : 1) Guru menyampaikan materi pelajaran 2) Guru mempersiapkan agar siswa fokus pada materi surat al Ma‟un Guru menyampaikan materi pelajaran tentang pengertian orang yang mendustakan agama dari surat al ma‟un. 3) Guru menyampaikan pelajaran dan menerapkan metode drill baik dengan teknik Inquiry (kelompok atau dengan teknik belajar mandiri)
51
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan guru
memberikan
soal
yang
sesuai
dengan
materi
diajarkan.pertanyaan tentang materi pelajaran PAI dari surat Al ma‟un yang belum jelas 5) Setelah siswa tidak ada pertanyaan lagi guru memberikan soal sesuai dengan materi diajarkan 6) Guru memberikan penghargaan bagi siswa dengan prestasi terbaik. c. Kagiatan Akhir, Meliputi : 1) Guru memberikan pujian bagaimanapun hasilnya, meskipun mungkin tidak seperti yang diinginkan guru 2) Guru mengucapkan salam penutup 3) Pengamatan Dilakukan untuk mengetahui tentang penerapan model pembelajaran dengan strategi/ Metode DRIIL selama pembelajaran, pengamatan di fokuskan pada aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 4) Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan dan nilai tes akhir pembelajaran tiap pertemuan. Refleksi ini dilakukan agar dalam pelaksanaan siklus ini hasilnya lebih baik.
52
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi hasil pembelajaran pada siklus II ini peneliti dapat menemukan kelemahan / kekurangan sebagai berikut : 1. Keaktifan siswa masih belum maksimal 2. Nilai rata-rata belum memuaskan.
53
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Selama pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan dengan menerapkan
model
pembelajaran
dengan
Metode
DRILL
pengaruhnya, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel IV Daftar Nilai Siswa Kelas V A SD Negeri Ngadirejo pelajaran agama (Surat Al ma‟un ) Sebelum Penerapan Metode Drill
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Siswa Wakhid Winanda M.Ali gufron Ahmad Fajar A.Mahatib A.Roikhan Fatnur eko Pujianto Faisal aditiyo Rahman Ferli M.Niam Yahya Miftakhussurur Siti Nadila Sagita Dwi Pangestu Setya Wulandari Siti Fatimah Siti Nasiroh Fakriatus sholikhah Hamam Afandi Intan Aminatul Khasanah Layinatu Khusniyatinna Nur ahsan Farid Sindi Fatika Damayanti
Nilai 45 45 47 55 45 65 50 60 65 60 65 60 45 60 55 65 55 60 55 60 50
dan
54
No. Nama Siswa 22 Fitria Nurul „Aini Jumlah Rata-Rata
Nilai 45 1209 54.95
Hasil belajar PAI sebelum menerapkan Metode Drill belum memuaskan, sebagian siswa belum aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan belum maksimal, Dengan keadaan nilai yang bisa dikatakan rendah, maka penulis membuat suatu jalan agar prestasi belajar PAI meningkat, maka penulis memilih Metode drill untuk mengatasi keadaan ini. Tabel V Daftar Nilai Siswa Kelas V A SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang pelajaran agama (Surat Al ma‟un ) Pada siklus 1 dengan Metode Drill No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa Wakhid Winanda m.Ali gufron Ahmad Fajar A.Mahatib A.Roikhan Fatnur eko Pujianto Faisal aditiyo Rahman Ferli M.Niam Yahya Miftakhussurur Siti Nadila Sagita Dwi Pangestu Setya Wulandari Siti Fatimah Siti Nasiroh Fakriatus sholikhah Hamam Afandi Intan Aminatul Khasanah Layinatu Khusniyatinna Ema Dwi RetnoNur ahsan Farid Sindi Fatika Damayanti Fitria Nurul „Aini
Nilai 55 55 60 65 55 85 60 80 75 70 75 70 55 70 65 80 65 70 65 70 60 55
55
No.
Nama Siswa Nilai Jumlah 1460 Rata-Rata 66.4 Hasil belajar pada siklus 1 belum memuaskan, sebagian siswa belum aktif dalam bertanya, menjawab
belum maksimal dalam mengerjakan
latihan-latihan.Meskipun begitu peningkatannya sudah kelihatan,terbukti dengan nilai prestasi siswa yang meningkat sebelum Penerapan Metode Drill 54.95 menjadi 66.4 pada siklus 1. Jadi meningkat sebesar 11.45%. 2. Siklus II Tabel VI Daftar Nilai Siswa Kelas V A SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang pelajaran agama (Surat Al Fill) Pada siklus 2 dengan Metode Drill No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa Wakhid Winanda m.Ali gufron Ahmad Fajar A.Mahatib A.Roikhan Fatnur eko Pujianto Faisal aditiyo Rahman Ferli M.Niam Yahya Miftakhussurur Siti Nadila Sagita Dwi Pangestu Setya Wulandari Siti Fatimah Siti Nasiroh Fakriatus sholikhah Hamam Afandi Intan Aminatul Khasanah Layinatu Khusniyatinna Ema Dwi RetnoNur ahsan Farid Sindi Fatika Damayanti Fitria Nurul „Aini Jumlah Rata-Rata
Nilai 80 90 80 85 75 75 95 85 70 85 85 75 70 90 75 85 75 80 85 90 70 70 1770 80.5
56
Keaktifan siswa pada pembelajaran pada siklus 2 meningkat dari siklus I 66.4 menjadi 80.5 peningkatannya sebesar 14.1 %. Dibandingkan dengan pertemuan pada siklus 1 bisa terlihat dengan meningkatnya keaktifan siswa dalam penguasaan materi agama. Peningkatan sebesar 14.1 % merangkak naik dibanding siklus 1 sebesar 11.45 % Peningkatan ini menimbulkan dampak yang sangat positif, yaitu meningkatnya prestasi belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang
B. Pembahasan TABEL VII PERBANDINGAN NILAI SEBELUM DAN SESUDAH METODE DRIIL Dengan Metode Drill kelas V A di SD Negeri Ngadirejo Salaman Magelang
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa Wakhid Winanda M.Ali gufron Ahmad Fajar A.Mahatib A.Roikhan Fatnur eko Pujianto Faisaladitiyo R Ferli M.Niam Yahya Miftakhussurur Siti Nadila Sagita Dwi P Setya Wulandari Siti Fatimah Siti Nasiroh Fakriatus sholikhah
Sebelum 45 45 47 55 45 65 50 60 65 60 65 60 45 60 55 65
Sesudah Siklus I II 55 80 55 90 60 80 65 85 55 75 85 75 60 95 80 85 75 70 70 85 75 85 70 75 55 70 70 90 65 75 80 85
Rata-Rata Siklus I, II 67.5 72.5 70 75 65 80 77.5 82.5 72.5 77.5 80 72.5 62.5 80 70 82.5
57
No. 17 18 19 20 21 22
1.
Nama Siswa
Sesudah Siklus I II 65 75 70 80 65 85 70 90 60 70 55 70
Sebelum
Rata-Rata Siklus I, II 70 75 75 80 65 62.5
Hamam Afandi Intan Aminatul k Layinatu Kh Nur ahsan Farid Sindi Fatika D Fitria Nurul „Aini
55 60 55 60 50 45
Jumlah
1209
1460
1770
1615
Rata-rata
54.95
66.4
80.5
73.41
Peningkatan hasil belajar pada siklus I belum memuaskan, dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 66.4 yang sebelum penerapan metode DRIIL nilai rata-rata 54.95 berarti peningkatan 11.45 % dari nilai ratarata
sebelum
penerapan
strategi
DRIIL
Peningkatan
itu
juga
menimbulkan berkurangnya ketimpangan antara siswa yang berprestasi dan yang belum berprestasi. 2.
Hasil belajar pada siklus II mengalami kemajuan nilai rata-rata test tertulis 80.5 dibandingkan dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 66.4 berarti mengalami peningkatan sebesar 14.1 % Keaktifan siswa dalam penguasaan materi pelajaran agama dengan metode DRIIL meningkat dibanding pada pembelajaran siklus I.
58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan rumusan masalah yang peneliti kemukakan dan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan mengambil penelitian dengan menerapkan Strategi Drill dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Peningkatan hasil belajar pada siklus I belum memuaskan, dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sebesar 66.4 yang sebelum penerapan metode DRIIL nilai rata-rata 54.95 berarti peningkatan 11.45 % dari nilai rata-rata sebelum penerapan strategi DRIIL Peningkatan itu juga menimbulkan berkurangnya ketimpangan antara siswa yang berprestasi dan yang belum berprestasi. 2. Hasil belajar pada siklus II mengalami kemajuan nilai rata-rata test tertulis 80.5 dibandingkan dengan nilai rata-rata siklus I sebesar 66.4 berarti mengalami peningkatan sebesar 14.1 % Keaktifan siswa dalam penguasaan materi pelajaran agama dengan metode DRIIL meningkat dibanding pada pembelajaran I.
B. Saran Sekolah atau madrasah membutuhkan tenaga-tenaga yang profesional, tetapi
tenaga-tenaga
yang
profesional
memang
sangat
mendukung
keberhasilan dengan pembelajaran, meskipun mungkin di sekolah ini sarana dan prasarana sederhana
60
59
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperolah,
maka
untuk
meningkatkan kualitas penelitian dan hasil belajar siswa disarankan : 1. Dalam mengajar para guru sebisa mungkin lebih memperhatikan siswanya meskipun siswa itu duduk di bangku paling belakang. jadikan siswasebagai mitra, bukan sebagai penonton yang hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apa-apa dengan ceramah guru. 2. Didalam mengajar gunakan berbagai macam strategi agar pembelajaran tidak membosankan. 3. Jangan pernah membeda-bedakan siswa pandai dan yang kurang pandai, sebab itu semakin membuat siswa yang prestasinya lemah merasa kurang diperhatikan. Jika ini terjadi jangan pernah mengharapkan prestasi meningkat. 4. Jangan pernah merasa kita pandai dihadapan siswa, sebab hanya akan menimbulkan keegoisan saja. Jika keegoisan muncul, kita sulit menerima kritik dari siswa. Jangan pernah malu mengakui kesalahan meskipun itu kepada siswa.
60
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati.2000. Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta. Depag RI.2000. Al Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penafsir Al Quran. Depdikbud.1994. Kamus Besar Program Pengajaran.Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Saiful Bahri.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarata: Rineka Cipta. Http/bio_sanjaya.blogspot.com/2012 Mustakim dan Abdul Wahid.1991.Psikologi Pendidikan. Jakarta; Rinneka Cipta. Roestiyah,N.K. 2011. Strategi Belajar Menajar.Jakarta: Rinneka Cipta. Rohman, Mulyono Abdul.2003.Pendidikan Belajar.Jakarta: Rinneka Cipta.
Bagi
Anak
Berkesulitan
Supanta,HM. Dan Heri Noer Ali.2003. Metodologi Pengajaran Agama Islam.jakarta; Amisko. Syah, Muhibin.1991. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu. Ulihbukit,LGNS.1981. Suatu Pengantar Mewtodologi Pengajaran.Salatiga.