A PRE AND POST-TEST STUDY OF GEMAR (GENERASI MUDA ANTI ROKOK) INTERVENTION TO INCREASE SELF-EFFICACY OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS TO HELP AND MOTIVATE THEIR PARENTS TO NOT SMOKING INSIDE THEIR HOUSE IN SDN LOJI, DISTRICT OF CIANJUR, WEST JAVA. Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH Center for Health PromotionThe Ministry of Health
Latar Belakang Merokok merupakan masalah Kesehatan Masyarakat di
dunia termasuk di Indonesia. Pusat Pomosi Kesehatan mempunyai daerah binaan
PDBK di Kabupaten Cianjur, Prov. Jawa Barat. Prevalensi merokok 32,7% atau sekitar 11 juta penduduk (Riskesdas, 2013) Data PHBS 2012 Kec. Cipanas, 80% penduduk masih
merokok di dalam rumah. Menurut hasil dari Global Youth Tobacco Survey pada
tahun 2009 terdapat 20,3 persen anak sekolah usia 1315 tahun yang merokok.
Latar Belakang (2) Kelompok usia tersebut merupakan populasi rentan
sebagai perokok pasif, hampir sekitar 68,8 persen terpapar asap rokok didalam rumahnya dan 78 persen terpapar rokok di luar rumah. Perokok pasif juga mempunyai risiko yang sama dengan
perokok aktif yaitu dapat menyebabkan sakit jantung, kanker paru-paru dan gangguan pernapasan lainnya. (US Surgeon General,2006) berdasarkan need assessment yang dilakukan terhadap
tokoh masyarakat, petugas puskesmas dan kader setempat juga menyatakan hal yang sama bahwa merokok merupakan masalah yang sulit ditanggulangi
GEMAR Upaya yang berbasis promosi kesehatan di
sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa SD dalam membantu dan memotivasi orangtuanya untuk tidak merokok di dalam rumah.
TUJUAN KHUSUS Meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang bahaya
merokok bagi dirinya dan keluarganya. Meningkatkan ketrampilan individu siswa SD dalam
menggunakan masker sebagai alat bantu komunikasi nonverbal dengan orang tua yang merokok. Meningkatkan penerimaan/persepsi Siswa SD terhadap
manfaat untuk tidak merokok bagi dirinya dan orang tuanya. Meningkatkan persepsi Siswa SD sebagai populasi rentan. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memotivasi orang
tua terkait merokok.
Perokok berdasarkan Umur
34.1 34.8 38.5 37.4 36.4 36.9 36.7 35.3 32.4
26.8
18.3 1.4
Riskesdas 2013
Sasaran Sasaran pada program ini adalah siswa kelas 4-5
Sekolah Dasar. Usia 9-10 tahun merupakan usia yang ideal dalam rangka membentuk pola pikir anak didik. Intervensi lingkungan serta pengaruh teman sebaya
belum terlalu signifikan pada usia tersebut.
Lokasi SDN Loji Terletak di Desa Batulawang, Kecamatan
Cipanas Mempunyai jumlah siswa sebanyak kurang lebih
500 siswa dan siswi dan 13 orang tenaga pengajar.
Theory Construct Health Belief Models
Inputs
6 JPL 2 orang Fasilitator Media Pendukung : Masker, TShirt, Stiker, Spo t TV, poster, Mate ri Penyajian, sertifi kat
Dana
Activities
Short
Games – Tubuh Seorang Perokok, Games – Merangkai Pesan Games, Ada Asap Gunakan Masker
Pemutaran spot TV – Laring Cancer, Wujud asli TAR
Penandatangan Komitmen Siswa Pemberian Sertifikat
Photo Session
Outcomes
Participants
Medium
Long
Meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya merokok Meningkatkan persepsi siswa terhadap kerentanan sebagai perokok pasif
Siswa Kelas 5 SD Loji di Desa Batulawang, Ke c. Cipanas. Kab Cianjuraa
Meningkatkan persepsi siswa terhadap manfaat untuk tidak merokok Menurunkan persepsi siswa terhadap tantangan komunikasi verbal dengan orang tua Meningkatkan ketrampilan siswa menggunakan masker sebagai alat komunikasi nonverbal
•Meningka tkan norma sosial untuk tidak merokok di dalam rumah
Meningk atkan prevalens i tidak merokok di dalam rumah di wilayah Desa Batulawa ng
Evaluation Plan Pre and Post Test Design
3/6/12 bulan
Hasil Pre and Post-Test Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan GEMAR di
SDN Loji, Desa Batulawang adalah sebanyak 76 orang siswa kelas 5 Terdiri dari 35 laki-laki (46 persen) dan selebihnya
adalah perempuan (54 persen) dengan usia berkisar antara 10-12 tahun. 70 persen dari peserta tinggal di Desa Batulawang dan
sisanya tersebar di desa-desa sekitar sekolah seperti Desa Sukanagalih dan Desa Palasari.
Hasil (2) 81,6 persen peserta mempunyai anggota keluarga yang
merokok di dalam rumah, sehingga dapat dikatagorikan sebagai perokok pasif dengan intensitas lebih tinggi karena seringkali terpapar dirumahnya. Mayoritas anggota keluarga yang merokok di dalam
rumah tidak lain adalah ayahnya sendiri (72 persen).
Hasil Pre dan Post - Test Kegiatan GEMAR terbukti secara statistik signifikan
dapat meningkatkan pemahaman peserta terkait manfaat untuk tidak merokok salah satunya pernyataan“tidak merokok dapat melindungi orang lain disekitar saya” (p = 0,004). Tingkat pemahaman peserta terhadap bahaya dan
akibat merokok juga meningkat secara signifikan terutama pada pernyataan yang menyebutkan bahwa “merokok dapat menyebabkan kematian” (p=0,036), “sakit akibat merokok dapat menyebabkan seseorang jatuh miskin” (p = 0,039) dan merokok mengandung 4000 zat kimia beracun (p = 0,000).
Hasil Pre dan Post - Test Tingkat kerentanan yang dirasakan oleh peserta sebagai
perokok pasif juga meningkat secara signifikan terutama pada pernyataan tentang “saya tidak terbiasa dengan asap rokok di dalam rumah”. (p = 0,012) dan “asap rokok berbahaya bagi orang di dekatnya” (p = 0,011). Self-efficacy dalam penggunaan masker juga meningkat
secara siginifikan. Peserta merasa mampu dan percaya diri untuk menggunakan masker pada saat orang lain merokok baik di dalam rumah (p = 0,000) dan di luar rumah (p = 0,004). Selain itu mereka juga akan menggunakan masker pada saat ketika sakit flu( p = 0,012) dan ketika melihat asap kendaraan (p = 0,07).
Media
Limitation Rendahnya internal validity terkait dengan pemilihan
siswa SD kelas 4-5 sebagai sasaran utama Bias dalam menjawab pertanyaan Usia Monitoring dan koordinasi Lokasi jauh
Komunikasi kurang,
Strength Siswa SD kelas 4-5 dapat dijadikan kohort, sehingga
evaluasi bisa lebih rigorous. Penggunaan masker sebagai komunikasi non-verbal
adalah suatu inovasi.
What’s Next Integrasi dengan UKS Menggunakan jenis studi penelitian yang lebih rigor
seperti quasi dengan menggunakan control group. Usia sasaran primer lebih dini. Penambahan komponen intervensi Games yang lebih efektif dan menarik bagi Siswa SD
Kesimpulan Pendekatan menggunakan masker sebagai komunikasi non-
verbal antara anak dengan orang tua merupakan suatu inovasi. GEMAR Terbukti efektif meningkatkan pemahaman
peserta terkait manfaat untuk tidak merokok, Tingkat pemahaman peserta terhadap bahaya dan akibat merokok, Tingkat kerentanan yang dirasakan oleh peserta sebagai perokok pasif, Self-efficacy dalam penggunaan masker .
GEMAR in Action!!!
Social Media, Blog, website
GEMAR in Action!!!
TERIMA KASIH