DSS
energy and infrastructure
ANNUAL REPORT 2011 BUILDING A BETTER TOMORROW
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk
daftar isi
table of content SEKILAS PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk
4
AN OVERVIEW OF PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk
INFORMASI PERUSAHAAN
7
CORPORATE INFORMATION
VISI, MISI, DAN NILAI
9
VISION, MISSION, AND VALUES
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
10
FINANCIAL HIGHLIGHTS
RINGKASAN KINERJA
11
PERFORMANCE HIGHLIGHTS
IKHTISAR SAHAM
12
STOCK HIGHLIGHTS
STRUKTUR PERUSAHAAN
14
CORPORATE STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASI
16
ORGANIZATION STRUCTURE
LINI BISNIS PERSEROAN
17
THE BUSINESS LINES OF COMPANY
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS
18
THE PRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR
24
THE PRESIDENT DIRECTOR’S REPORT
PERISTIWA PENTING 2011
30
EVENT HIGHTLIGHTS IN YEAR 2011
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
32
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TATA KELOLA PERUSAHAAN
54
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
72
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PROFIL DEWAN KOMISARIS
74
PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
PROFIL DIREKSI
80
PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
LAPORAN KOMITE AUDIT
87
AUDIT COMMITTEE’S REPORT
PROFIL KOMITE AUDIT
88
PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN
92
STATEMENT OF RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
95
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
3
SEKILAS PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AN OVERVIEW OF PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Perseroan) didirikan di Jakarta pada tahun 1996 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas “PT Dian Swastatika Sentosa” No. 6 tanggal 2 Agustus 1996. Kantor Pusat Perseroan beralamat di Plaza BII, Menara II, Lantai 27, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350, Telepon (021) 31990258, Faksimili (021) 31990259. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (the Company) was established in Jakarta in 1996 by the Deed of Establishment of Limited Company “PT Dian Swastatika Sentosa” No. 6 dated August 2, 1996. Company Headquarter is located at Plaza BII, Tower II, 27th Floor, Jl. M.H. No. Thamrin. 51, Central Jakarta 10350, Phone (021) 31990258, Fax (021) 31990259.
4
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan batubara, perdagangan besar, serta infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Perseroan beroperasi secara komersial sejak 1 Januari 1998 dengan mulai mengoperasikan empat kompleks pembangkit listrik dan uap yang berlokasi di Tangerang, Serang, dan Karawang. Pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas 300 MW untuk listrik dan 1.336 ton/jam untuk uap dan telah memiliki Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 untuk operasi dan pemeliharaan. Pada tahun 2004 Perseroan melakukan penggabungan usaha dengan PT Supra Veritas dan melakukan diversifikasi usaha ke bidang perdagangan pulp, kertas, dan bahan kimia.
The Company’s main business activities are power and steam generation, coal mining, wholesale trading, and telecommunication infrastructure in Indonesia. The Company started its commercial operation on January 1, 1998 by operating the four power plants located in Tangerang, Serang, and Karawang. The plants have total capacity of 300 MW of power and 1,336 tons/hour of steam and have Quality Management System ISO 9001 : 2000 for operation and maintenance. In 2004 the Company merged with PT Supra Veritas and diversified its business into pulp, paper, and chemical trading.
Pada tanggal 10 Desember 2009, Perseroan mencatatkan 770.552.320 lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penjualan saham diinvestasikan untuk pengembangan pertambangan batubara di Sumatera dan Kalimantan dengan mengambilalih 99,99% kepemilikan saham PT Golden Energy Mines Tbk (dahulu bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti). Langkah ini dilakukan Perseroan demi menjawab tantangan peluang pasar yang sangat besar di bidang usaha energi dan pertambangan.
On December 10, 2009, the Company listed 770,552,320 shares on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The proceeds from sale of shares were invested in the development of coal mining in Sumatra and Kalimantan by taking over 99.99% shares ownership of PT Golden Energy Mines Tbk (formerly called PT Bumi Kencana Eka Sakti). This step was taken by the Company in order to respond to the challenges of the very large market opportunity in the field of energy and mining business.
Pada tanggal 23 Desember 2010, Perseroan mengambilalih PT Rolimex Kimia Nusamas, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia. Selanjutnya dalam rangka menciptakan sinergi usaha penyediaan tenaga listrik dan usaha penambangan batubara yang menjadi usaha inti Perseroan selama ini, pada tahun 2011 Perseroan mengikuti tender PT PLN (Persero) untuk pengadaan PLTU Mulut Tambang Sumsel-5 yang berkapasitas 2 x 150 MW (Proyek IPP Sumsel-5). Pada bulan Agustus 2011, Perseroan telah ditunjuk sebagai preferred bidder oleh PLN untuk pengadaan Proyek IPP Sumsel-5 tersebut. Sebagai tindak lanjut penunjukan tersebut, Perseroan kemudian mendirikan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) sebagai Special Purpose Company (SPC) yang akan menjalankan Proyek IPP Sumsel-5. Pada tanggal 3 November 2011, DSSP telah menandatangani Power Purchase Agreement dengan PLN untuk pengadaan Proyek IPP Sumsel-5. Proyek IPP Sumsel-5 ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial mulai tahun 2015.
On December 23, 2010, the Company took over PT Rolimex Kimia Nusamas, a company engaged in chemical trading. Furthermore, in order to create the synergy between power and coal mining business, in 2011 the Company participated in the tender of PT PLN (Persero) for the Mine-Mouth Power Plant IPP Sumsel-5 Project with a capacity of 2 x 150 MW (IPP Sumsel-5 Project). In August 2011, the Company was appointed as preferred bidder by PLN for the procurement of IPP Sumsel-5 Project. As the follow up of the appointment, the Company then established PT DSSP Power Sumsel (DSSP) as a Special Purpose Company (SPC) which will run the IPP Sumsel-5 Project. On November 3, 2011, DSSP signed a Power Purchase Agreement with PLN for the IPP Sumsel-5 Project. IPP Sumsel-5 Project is expected to begin commercial operation in 2015.
Pada tanggal 17 November 2011, anak perusahaan Perseroan yaitu PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Bersamaan dengan pencatatan saham GEMS tersebut, Perseroan juga mengambil langkah penting dengan membentuk aliansi strategis dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., [sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.], yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India. Dalam aliansi strategis tersebut, GMR Singapura menguasai 30% kepemilikan saham
On November 17, 2011, the Company’s subsidiary, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. Along with GEMS stock listing, the Company also took an important step in establishing strategic alliance with GMR Coal Resources Pte. Ltd., [formerly known as GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte Ltd.], which was a subsidiary of GMR Group, a leading infrastructure business group in India. In this strategic alliance, the GMR Singapore has a 30% ownership
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
5
6
pada GEMS yang diperoleh melalui penjualan dan pengalihan langsung 18% saham milik Perseroan dan pembelian saham IPO ekuivalen dengan 12% kepemilikan. Aliansi strategis ini mendukung pencapaian visi dan misi strategis Perseroan maupun GEMS untuk mengembangkan pasar batubara di Indonesia dan merealisasikan rencana ekspansi lanjutan di masa yang akan datang.
in GEMS obtained through the sale and transfer of 18% directly owned shares of the Company and the purchase of IPO shares representing 12% ownership. This strategic alliance is established to support the achievement of the Company’s as well as GEMS’ strategic vision and mission in order to develop coal market in Indonesia and to realize the expansion plan in the future.
Dalam rangka optimalisasi aset dan sumber daya Perseroan serta untuk memungkinkan Perseroan melakukan investasi baru, maka Perseroan memutuskan untuk menjual dan mengalihkan 1.211 menara telekomunikasi milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada bulan Desember 2011.
In order to optimize the Company’s assets and resources and to enable the Company to take new investments, the Company decided to sell and transfer 1,211 telecommunication towers owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera in December 2011.
Dengan profil keuangan yang sehat dan portofolio bisnis yang beragam, Perseroan akan terus bertumbuh seiring dengan pengembangan proyek baru di tahun-tahun mendatang. Perseroan berkomitmen untuk menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang energi dan infrastruktur di Indonesia.
With a sound financial profile and a diverse business portfolio, the Company will continue to grow along with new projects in the years to come. The Company is committed to becoming a leading company in energy and infrastructure business in Indonesia.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION Nama Perseroan : PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Tanggal Berdiri : 2 Agustus 1996 Alamat Perseroan : Plaza BII, Menara II, Lantai 27 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 No. Telepon : 62-21-31990258 No. Faksimili : 62-21-31990259 Tanggal Tercatat di Bursa : 10 Desember 2009 Modal Dasar : 2.400.000.000 saham Modal Disetor : 770.552.320 saham Jumlah Saham Tercatat di Bursa : 770.552.320 saham Nilai Nominal per saham : Rp 250,-/saham Pemegang Saham : PT Sinar Mas Tunggal 59,899% Publik 40,101% Website : www.dss.co.id Akuntan Publik : Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Anggota Moore Stephens International Limited Menara Intiland Lantai 7 Jl. Sudirman Kav. 32 Jakarta Telepon : 62-21-5708111 Faksimili : 62-21-5722737 Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunita Plaza BII, Menara III, Lantai 12 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Telepon : 62-21-3922332 Faksimili : 62-21-3923003
Company’s Name : PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Date of Establishment : August 2, 1996 Head Office Address : Plaza BII, Tower II, 27th Floor Jl. M.H. Thamrin No.51, Jakarta 10350 Telephone Number : 62-21-31990258 Facsimile Number : 62-21-31990259 Listing Date : December 10 , 2009 Authorized Capital : 2,400,000,000 shares Issued Capital : 770,552,320 shares The Number of Shares Listed on Stock Exchange : 770,552,320 shares Nominal Value per Share : Rp 250,-/share Shareholders : PT Sinar Mas Tunggal 59.899 % Public 40.101 % Website : www.dss.co.id Public Accountant : Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny Member Firm of Moore Stephens International Limited Intiland Tower, 7th Floor Jl. Sudirman Kav.32 Jakarta Telephone : 62-21-5708111 Facsimile : 62-21-5722737 Share Administration Bureau : PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III, 12th Floor Jl. M.H. Thamrin No.51 Jakarta10350 Telephone : 62-21-3922332 Facsimile : 62-21-3923003
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
7
8
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
MISI MISSION VISI VISION Menjadi perusahaan terkemuka di bidang energi dan infrastruktur di Indonesia. Becoming a leading energy and infrastructure company in Indonesia.
Menciptakan pertumbuhan usaha berkesinambungan dengan memberikan solusi terbaik bagi pelanggan. Creating sustainable growth for our business by providing the right solutions for our customers.
INTEGRITAS INTEGRITY
SIKAP POSITIF
NILAI VALUES
POSITIVE ATTITUDE
LOYALITAS LOYALTY
KOMITMEN COMMITMENT
INOVASI INNOVATION
PENGEMBANGAN BERKESINAMBUNGAN
CONTINUOUS IMPROVEMENT
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
9
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING FINANCIAL HIGHLIGHTS Disajikan dalam Dolar AS, kecuali untuk Jumlah Saham Beredar, Rasio Keuangan, dan Informasi Lainnya Presented in U.S. Dollars, except Issued Share, Financial Ratio, and Other Information LAPORAN LABA RUGI
2011
2010
2009*
2008
2007
STATEMENT OF INCOME
Pendapatan Usaha
591.244.128
364.137.473
407.377.327
255.959.706
274.701.459
Revenues
Laba Kotor
129.218.140
69.944.046
45.067.045
38.630.419
43.995.140
Gross Profit
Laba Usaha
55.500.176
32.406.709
32.268.450
36.324.023
39.717.631
Income from Operations
Laba Bersih
33.109.275
24.264.104
5.583.319
29.054.893
32.483.080
Net Income
Jumlah Saham Beredar
770.552.320
770.552.320
770.552.320
69.849.200
69.849.200
Issued Share
Laba Bersih per Saham
0,043
0,031
0,008
-
-
Net Income per Share
NERACA
BALANCE SHEET
Aset Lancar
796.202.183
225.746.235
231.847.384
148.725.774
142.239.158
Current Assets
Aset Tidak Lancar
487.556.777
439.368.149
420.432.840
419.032.280
345.051.139
Non-Current Assets
1.283.758.960
665.114.384
652.280.224
567.758.054
487.290.297
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
240.947.536
124.908.678
163.333.323
97.518.105
44.978.728
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
131.672.294
204.465.461
157.793.065
169.236.494
170.363.007
Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas
372.619.830
329.374.139
321.126.388
266.754.599
215.341.735
Total Liabilities
Kepentingan Non-pengendali
103.481.975
198.204
160.467 **
-
-
Non-controlling Interests
Jumlah Ekuitas
911.139.130
335.740.245
331.153.836
301.003.455
271.948.562
Total Equity
Modal Kerja Bersih
555.254.647
100.837.557
68.514.061
51.207.669
97.260.430
Net Working Capital
47.138.999
15.271.166
21.196.738
21.137.636
21.080.442
Total Investment in Shares of Stocks
Jumlah Aset
Jumlah Investasi Saham RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
Rasio Laba terhadap Aset
2,58%
3,65%
0,86%
5,12%
6,67%
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
3,63%
7,23%
1,69%
9,65%
11,94%
Return on Equity
330,45%
180,73%
141,95%
152,51%
316,24%
Current Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
40,90%
98,10%
96,97%
88,62%
79,18%
Debt to Equity Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Aset
29,03%
49,52%
49,23%
46,98%
44,19%
Debt to Assets Ratio
Rasio Lancar
INFORMASI LAINNYA
OTHER INFORMATION
EBITDA terhadap Beban Bunga
446,42%
279,74%
244,50%
497,48%
691,16%
EBITDA to Interest Expense
Tingkat Perputaran Persediaan
9,89
7,21
7,93
31,22
41,03
Inventory Turnover
Tingkat Perputaran Aset Tetap
2,36
1,44
1,58
0,94
0,99
Property & Equipment Turnover
Tingkat Perputaran Jumlah Aset
0,61
0,55
0,62
0,45
0,56
Total Assets Turnover
21,86%
19,21%
11,06%
15,09%
16,02%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Kotor
* Disajikan kembali / Restated ** Termasuk Hak Minoritas Proforma / Including Proforma Minority Interest
10
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
RINGKASAN KINERJA PERFORMANCE HIGHLIGHTS
U.S. 56 juta/million
U.S. 129 juta/million
U.S. 591 juta/million 31 Dec 2011
Pendapatan Revenue ± 62,4%
Laba Kotor Gross Profit ± 84,3%
Laba Usaha Income from Operations ± 75%
31 Dec 2010 U.S. 364 juta/million
U.S. 70 juta/million
U.S. 82 juta/million
U.S. 33 juta/million
U.S. 32 juta/million
U.S. 43 juta/million
31 Dec 2011
EBITDA ± 49,1%
Laba Bersih Net Profit ± 37,5%
Laba Komprehensif Comprehensive Income ± 168,8 %
31 Dec 2010 U.S. 55 juta/million
U.S. 24 juta/million
U.S. 16 juta/million
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
11
IKHTISAR SAHAM STOCK HIGHLIGHTS KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
STOCK LISTING CHRONOLOGY
KINERJA SAHAM
STOCK PERFORMANCE
Saham Perseroan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Desember 2009 dengan kode saham DSSA. Perseroan mencatatkan 770.552.320 lembar saham dengan harga saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) adalah sebesar Rp 1.500,- per saham. Saham Perseroan ditutup pada harga Rp 11.450,pada akhir tahun 2011, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 8.822.824.064.000,-. Pergerakan harga dan volume perdagangan saham Perseroan (DSSA) di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Company shares were listed and traded on the Indonesia Stock Exchange on December 10, 2009 with stock code DSSA. The Company listed 770,552,320 shares with IPO price at Rp 1,500, per share. The closing price of share was Rp 11,450 ,- at the end of year 2011, with market capitalization of Rp 8,822,824,064,000,-.
The movement of stock prices and trading volume at Indonesia Stock Exchange during the year 2011 is as follows:
Harga Saham / Share’s Price (Rupiah) 40.000
Volume Perdagangan / Trading Volume (Saham / Shares) 140.000 Harga Saham / Share’s Price
35.000
Rata-rata Volume Perdagangan / Trading Volume
116.643
30.000
120.000 100.000
25.000 80.000 20.000 50.000
15.000 41.575
10.000 5.000 0
40.000
27.889 19.175
18.600
Jan’11
Mar
Apr
Mei
Jun
17.091
12.150
8.762
4.211
Juli
1.648
Agust
Sept
Okt
20.000 2.214
Nov
Des’11
* Selama bulan Februari 2011, perdagangan saham Perseroan dihentikan sementara oleh Bursa dan baru mulai diperdagangkan kembali pada tanggal 21 Maret 2011. During February 2011, trading of Company’s shares was temporarily suspended and be opened for trading again on March 21, 2011.
Tabel berikut menunjukkan harga saham kuartalan tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan saham Perseroan selama tahun 2010 dan tahun 2011:
The following table shows the quarterly high prices, low prices, closing prices, and the trading volume of shares of the Company during the year 2010 and year 2011:
2011
12
2010
PERIODE
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
PERIOD
Tertinggi
36.200
35.000
19.700
17.100
6.250
7.200
7.700
18.050
Highest
Terendah
16.800
11.900
10.850
10.800
5.550
6.250
7.000
7.450
Lowest
Penutupan
33.000
15.250
12.300
11.450
6.200
7.100
7.600
18.050
Closing
Jumlah Saham Diperdagangkan
344.000
3.664.500
507.000
457.000
78.693.500
33.213.000
32.880.500
15.904.500
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Total Trading Volume
STRUKTUR PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM CAPITAL STRUCTURE AND SHAREHOLDERS’ COMPOSITION Struktur Permodalan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The capital structure of the Company as of December 31, 2011 is as follows:
Nilai Nominal Rp 250,- per saham Nominal Value of Rp 250,- per share MODAL DASAR Authorized Capital
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR Issued and Paid Up Capital
SAHAM DALAM PORTEPEL Treasury Stocks
Jumlah Saham Number of Shares 2.400.000.000
Jumlah Saham Number of Shares 770.552.320
Jumlah Saham Number of Shares 1.629.447.680
Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah) 600.000.000.000,-
Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah) 192.638.080.000,-
Nilai Nominal Nominal Value (Rupiah) 407.361.920.000,-
Komposisi pemegang saham Perseroan berdasarkan catatan dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of shareholders of the Company based on the records of Share Administration Bureau, PT Sinartama Gunita, as of December 31, 2011 are as follows:
PEMEGANG SAHAM THE SHAREHOLDERS
PT SINAR MAS TUNGGAL 59,899%
MASYARAKAT PUBLIC 40,101%
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
13
STRUKTUR PERUSAHAAN CORPORATE STRUCTURE Struktur kepemilikan Perseroan pada anak-anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The Company’s ownership structure in its subsidiaries per December 31, 2011 is as follows:
KIM
BHBA KCP
GEMS
TBBU
BNP BBU TKS
Perseroan Company
RCI
BIB
MAL
NIP
WAL BKES NIL DSSP
CAI
RKN
RSHP
BBE
14
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
* Efektif per tanggal 9 Januari 2012 Effective as of January 9, 2012
Keterangan Notes
RuangLingkup Usaha Scope of Activity
Kepemilikan (%) Ownership (%)
Pemilikan Langsung / Direct Ownership GEMS
PT Golden Energy Mines Tbk
Perdagangan Batubara / Coal Trading
66,99
RKN
PT Rolimex Kimia Nusamas
Perdagangan / Trading
99,50
BKES
PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
Perdagangan Batubara / Coal Trading
99,99
DSSP
PT DSSP Power Sumsel
Penyediaan Tenaga Listrik / Generation of Electricity
98,35
BBE
PT Buana Bumi Energi
Penyediaan Tenaga Listrik / Generation of Electricity
99,90
Pemilikan Tidak Langsung / Indirect Ownership RCI
PT Roundhill Capital Indonesia
Penyertaan Saham / Holding Company
67,32
BIB
PT Borneo Indobara
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,69
KIM
PT Kuansing Inti Makmur
Perdagangan dan Ekplorasi Batubara/ Trading and Coal Exploration
66,99
BHBA
PT Bara Harmonis Batang Asam
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,99
CAI
PT Citra Alam Indah
Perdagangan Besar/ Trading
99,99
KCP
PT Karya Cemerlang Persada
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,99
TKS
PT Trisula Kencana Sakti
Pertambangan Batubara / Coal Mining
46,89
TBBU
PT Tanjung Belit Bara Utama
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,99
MAL
PT Manggala Alam Lestari
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99,99
NIL
PT Nusantara Indah Lestari
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99,99
NIP
PT Nusa Indah Permai
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99,99
WAL
PT Wahana Alam Lestari
Pertambangan Batubara / Coal Mining
99,99
BBU
PT Bungo Bara Utama
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,99
BNP
PT Berkat Nusantara Permai
Pertambangan Batubara / Coal Mining
66,99
PT Rolimex Suburin Hutani Persada
Perindustrian dan Perdagangan Pupuk / Industry and Fertilizer Trading
69,65
RSHP
KETERANGAN: Perubahan struktur perusahaan yang terjadi setelah tanggal 31 Desember 2011 adalah sebgai berikut: 1. Pada tanggal 9 Januari 2012, BKES telah melakukan konversi atas Obligasi MAL sebesar Rp 20.000.000.000,-, menjadi 20.000 saham dalam MAL atau mewakili 60,717% kepemilikan saham dalam MAL. 2. Pada tanggal 9 Februari 2012, Perseroan membentuk Golden Coal Resources Pte. Ltd., berkedudukan di Singapura, dengan persentase kepemilikan 100%. 3. Pada tanggal 15 Februari 2012, BKES mengambilalih PT Andalan Satria Lestari (ASL) dengan cara mengambil bagian sebanyak 87.000 saham baru yang dikeluarkan oleh ASL (atau setara dengan 99,828%), dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,-. ASL mempunyai 8 anak perusahaan yaitu PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra AlamCahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima dan PT Andalan Satria Abadi. 4. Selanjutnya pada tanggal 1 Maret 2012, BKES membeli 149 lembar saham dalam ASL dari PT Cakrawala Dinamika Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,- per saham, serta mengambil 220.000 lembar saham baru yang dikeluarkan ASL dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100.000,-. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perseroan juga membeli 1 lembar saham dalam ASL dari PT Persada Bangun Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,-. 5. Pada tanggal 2 Maret 2012, ASL membeli 20.000 saham dalam MAL milik BKES, dengan harga pembelian sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Selanjutnya pada tanggal 7 Maret 2012, ASL telah mengambil 2.000.000 lembar saham Seri B baru yang dikeluarkan oleh MAL, dengan nilai nominal masing-masing saham baru adalah sebesar Rp 1.000,- per saham Seri B. 6. Pada tanggal 19 Maret 2011 Perseroan dan PT Sinar Mas Tunggal mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE) yang bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa. Modal Dasar DSSE adalah sebesar Rp 1.000.000.000.000,-, Modal Ditempatkan dan Disetor adalah sebesar Rp 361.000.000.000,- Persentase kepemilikan Perseroan dan SMT dalam DSSE masing-masing sebesar 99,9% dan 0,1%.
NOTES: The changes of corporate structure after December 31, 2011 are as follows: 1. On January 9, 2012, BKES exercised MAL’s Convertible Bonds in the amount of Rp 20,000,000,000,-, into 20,000 shares in MAL or representing 60.717% shares ownership in MAL. 2. On February 9, 2012, the Company established Coal Resources Pte. Ltd., incorporated in Singapura, with ownership percentage of 100%. 3. On February 15, 2012, BKES acquired PT Andalan Satria Lestari (ASL) by subscribing to 87,000 new shares issued by ASL (or representing of 99.828%), with the nominal value of each share is Rp 100,000,-. ASL has 8 subsidiares among others PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra AlamCahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima and PT Andalan Satria Abadi. 4. Furthermore, on March 1, 2012, BKES purchased 149 shares in ASL form PT Cakrawala Dinamika Lestari with the purchase price of Rp 100,000,- per share, and also subscribed to 220,000 new shares issued by ASL with the nominal values of each share is Rp 100,000,-. On March 1, 2012, the Company also purchased 1 share in ASL from PT Persada Bangun Lestari with the purchase price of Rp 100,000,-. 5. On March 2, 2012, ASL purchased 20,000 shares in MAL from BKES, with the purchase price of Rp 1,000,000,- per share. Furthermore, on March 7, 2012, ASL acquired 2,000,000 new Serie B shares issued by MAL, with the nominal values of Rp 1,000,- per new Serie B shares. 6. On March 19, 2012, the Company and PT Sinar Mas Tunggal established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), which engages in trading, development, industry, and services. Authorized Shares of DSSE are Rp 1,000,000,000,000,-, Issued and Paid Up Capital are Rp 361,000,000,000,-. The percentage onwership of the Company and SMT in DSSE respectively are 99.9% dan 0.1%.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
15
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners KOMITE AUDIT Audit Committee Presiden Direktur President Director KEPALA AUDIT INTERNAL Head of Internal Audit
DIREKTUR KEUANGAN Finance Director
DIREKTUR SDM & SEKRETARIS PERUSAHAAN HR Director & Corporate Secretary
KEPALA BISNIS ENERGI Energy Business Head
MANAJER KEUANGAN Finance Manager
MANAJER KEPATUHAN Compliance Manager
MANAJER PROYEK IPP IPP Project Manager
MANAJER AKUNTANSI & PELAPORAN Accounting & Reporting Manager
MANAJER SDM HR & GA Manager
MANAJER PEMBANGKIT CAPTIVE Captive Power Manager
MANAJER PAJAK Tax Manager
MANAJER TI IT Manager
MANAJER LEGAL Legal Manager
16
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR/ KEPALA PERDAGANGAN Vice President Director /Trading Head
LINI BISNIS PERSEROAN THE BUSINESS LINES OF COMPANY
PERSEROAN Company
Unit Usaha Pertambangan Batubara Coal Mining Business Unit
Unit Usaha Penyedia Energi Power and Steam Generation Business Unit
Unit Usaha Perdagangan Trading Business Unit
Unit Usaha Infrastruktur Telekomunikasi Telecommunication Infrastructure Business Unit
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
17
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS THE PRESIDENT COMMISSIONER’S REPORT
TAHUN 2011 DAN TAHUN-TAHUN KE DEPAN, TAK DIRAGUKAN LAGI BAHWA ASIA AKAN MENJADI KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI, BAHKAN DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN DAN KEKUATAN EKONOMI GLOBAL. BAGI INDONESIA, KINI TELAH TIBA SAATNYA UNTUK MEMETIK BERKAH ITU. PERSEROAN SEBAGAI SALAH SATU ENTITAS BISNIS YANG SELALU BERUSAHA UNTUK BERORIENTASI KE DEPAN DI TANAH AIR, TELAH MEMBUKTIKAN KEPIAWAIANNYA DALAM MENANGGAPI PERKEMBANGAN POSITIF TERSEBUT. BERKAT KEJELIAN DAN INTEGRITAS PROFESIONAL JAJARAN MANAJEMEN YANG DIDUKUNG OLEH SELURUH KOMPONEN DI DALAMNYA, PERSEROAN BERHASIL MEMBUKUKAN KINERJA YANG MENGGEMBIRAKAN. KAMI SANGAT MENGAPRESIASI DAN BANGGA ATAS PRESTASI DI SEPANJANG TAHUN 2011 YANG LALU. THE YEAR 2011 AND THE YEARS AHEAD UNDOUBTLY WILL MAKE ASIA AS THE REGION FOR ECONOMIC DEVELOPMENT. EVEN IT COULD BE SAID THAT ASIA IS THE GROWTH CENTER OF GLOBAL ECONOMY. FOR INDONESIA, IT IS NOW THE TIME TO WORK ON THIS BLESSING. THE COMPANY AS A FUTURE-ORIENTED BUSINESS ENTITY, HAS PROVED ITS EXPERTISE IN RESPONDING TO THIS POSITIVE DEVELOPMENT. DUE TO MANAGEMENT VISION AS WELL AS ITS PROFESSIONAL INTEGRITY SUPPORTED BY ALL OF ITS COMPONENTS, THE COMPANY MANAGED TO RECORD GOOD PERFORMANCE. WE ARE VERY PROUD AND APPRECIATE THE ACHIEVEMENT IN THE YEAR 2011.
18
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
FRANKY OESMAN WIDJAJA Presiden Komisaris, President Commissioner
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
19
20
PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
DEAR SHAREHOLDERS,
Mewakili Dewan Komisaris, kami dengan senang hati menyampaikan rasa bangga dan sukacita atas dedikasi, pemikiran, dan keputusan manajemen Perseroan dalam menyikapi berbagai perkembangan eksternal dan internal yang membawa keberhasilan Perseroan sepanjang tahun 2011.
Representing the Board of Commissioners, we are happy to convey a sense of pride and joy for the management dedication, thought, and decisions in response to various external and internal developments that brought the success of the Company during the year 2011.
KEKUATAN BARU EKONOMI
NEW ECONOMIC POWERHOUSE
Tahun 2011 dapat dikatakan merupakan tahun pemulihan krisis ekonomi global setelah dihantam krisis yang berpusat di Amerika Serikat dan Eropa semenjak tahun 2008 silam. Ekonomi Amerika saat ini memperlihatkan tanda-tanda awal pemulihan, sementara Eropa masih dirundung ketidakpastian. China, meski menjadi salah satu raksasa dan lokomotif ekonomi Asia dan dunia, mengalami pelambatan pertumbuhan, begitu pula dengan India.
Year 2011 could be said as the year of recovery of global economic crisis after being hit by crisis, that was originated in the USA and Europe since the year 2008. The USA economy is currently showing early signs of recovery, while Europe is still dogged by uncertainty. China, as well as India, despite being Asia’s and world’s giant and economic powerhouse is slowing down in growth.
Pada sat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang dilirik oleh investor. Potensi luar biasa dimiliki Indonesia, terutama konsumsi domestiknya, kekayaan sumber daya alamnya, dan peluang pengembangan infrastruktur untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Peringkat utang Indonesia yang telah dinaikkan oleh dua lembaga pemeringkat internasional baru-baru ini, menjadikan Indonesia sebagai “negara layak investasi”. Para pemegang otoritas terkait tentunya menyikapi situasi ini dengan cukup bijaksana, konsisten, dan jeli. Seperti dimaklumi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 yang berada di kisaran 6,3% telah memberikan keuntungan yang luar biasa. Hal tersebut tercermin dari peningkatan kelas menengah, tambahan lapangan kerja, dan pengurangan angka kemiskinan.
At this time, Indonesia becomes one of the glimpsed countries by investors. Indonesia has tremendous potential, particularly domestic consumption, wealth of natural resources, and infrastructure development opportunities to support economic growth. Indonesia’s debt rating was raised by two international rating agencies recently, making Indonesia the investmentgrade country. The relevant authorities must address this situation with a fairly sensible, consistent, and foresight manner. As we know, the economic growth in Indonesia in 2011 in the range of 6.3% has given a tremendous advantage. This is reflected in the increase of the middle class, additional employment opportunities, and poverty reduction.
Suatu keniscayaan apabila korporasi di Indonesia, termasuk Perseroan, perlu melakukan berbagai langkah strategis dan antisipatif. Karena itu pula kami atas nama Dewan Komisaris Perseroan menyambut baik dan mendukung strategi dan aksi korporasi yang terencana, teruji, dan terukur dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang emas tersebut.
It is inevitably that the corporations in Indonesia, including the Company, need to perform a variety of strategic and anticipatory measures. Therefore, we on behalf of the Board of Commissioners, welcome and support the strategy and corporate actions which are planned, tested, and measured in order to face the various challenges and opportunities.
KINERJA PERSEROAN
PERFORMANCE OF THE COMPANY
Dengan kerja keras, kerjasama, dan dedikasi dari segenap karyawan Perseroan sepanjang tahun 2011 berlandaskan nilai-nilai dasar Perseroan yang terdiri dari Integritas, Loyalitas, Inovasi, Pengembangan Berkesinambungan, Komitmen, dan Sikap Positif, Perseroan telah membukukan kinerja yang memuaskan. Pendapatan Perseroan meningkat 62% menjadi 591 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 364 juta dolar AS pada tahun 2010. Laba kotor Perseroan meningkat 84% menjadi 129 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 70 juta dollar AS pada tahun 2010. Laba bersih Perseroan meningkat 37,5% menjadi 33 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan laba bersih tahun 2010 sebesar 24 juta dollar AS. Ekuitas Perseroan
With the hard work, teamwork, and dedication of all employees of the Company during the year 2011 which are based on the basic values of the Company consisting of Integrity, Loyalty, Innovation, Continuous Improvement, Commitment and Positive Attitude, the Company had posted a satisfactory performance. The Company’s revenue increased 62% to 591 million U.S. dollars in 2011 from 364 million U.S. dollars in 2010. The Company’s gross profit increased 84% to 129 million U.S. dollars in 2011 from 70 million U.S. dollars in 2010. The Company’s net profit rose 37.5% to 33 million U.S. dollars in 2011 compared to net income in 2010 of
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
meningkat 171% menjadi 911 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan ekuitas tahun 2010 sebesar 336 juta dolar AS. Peningkatan pendapatan dan laba tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya volume dan nilai penjualan dari usaha pertambangan batubara.
24 million U.S. dollars. The Company’s equity increased 171% to 911 million U.S. dollars in 2011 compared to equity in 2010 amounted to 336 million U.S. dollars. The increased revenue and profit was mainly due to increased sales volume and the sales value of the coal mining business.
PENGAWASAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN
MANAGEMENT EVALUATION
Kami selaku Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas pengawasan terhadap kepengurusan dan kepemimpinan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan rekomendasi yang di pandang perlu demi memastikan tercapainya tujuan Perseroan.
We as the Board of Commissioners always continue to carry out the supervisory duties over stewardship and leadership that are run by Board of Directors and make recommendations whenever necessary to ensure the achievement of the Company’s goals.
Dewan Komisaris dan Direksi adalah panutan bagi seluruh karyawan Perseroan dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Oleh karena itu setiap anggota Dewan Komisaris senantiasa berupaya memberi contoh kepada seluruh Direksi dan karyawan Perseroan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
The Board of Commissioners and the Borad of Directors are the role model for all employees of the Company in applying the principles of Good Corporate Governance. Therefore, each member of the Board of Commissioners is always trying to give a good example to all Directors and employees of the Company to act in accordance with the principles of Good Corporate Governance.
Kinerja manajemen Perseroan diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Utama yang telah disusun untuk jajaran manajemen.
The management performance is measured based on achievement of Key Performance Indicators which have been prepared for management.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan empat kali Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan pada bulan Maret, April, Juli, dan Oktober 2011. Dalam rapatrapat tersebut, manajemen Perseroan mempresentasikan kinerja keuangan dan kegiatan usaha, dan Dewan Komisaris secara aktif melakukan penelaahan atas kinerja Perseroan di masa lampau dan memberikan saran untuk meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang.
During the year 2011, the Board of Commissioners had conducted four times of Board of Commissioners Meeting, which were held in March, April, July and October 2011. In these meetings, the Company management presented the financial performance and business activities, and the Board of Commissioners actively reviewed the Company’s performance in the past and give suggestions to improve the performance of the Company in the future.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND THE ENVIRONMENT
Dewan Komisaris juga berkomitmen terhadap program dan praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dilaksanakan oleh Perseroan maupun anak-anak perusahaan, karena hal ini merupakan perwujudan dari nilai dan tanggung jawab Perseroan sebagai bagian dari masyarakat. Keterlibatan Perseroan dan anak-anak perusahaan dengan masyarakat adalah dengan cara membantu masyarakat lokal meningkatkan kesejahteraan melalui program pendidikan dan program lainnya.
Board of Commissioners is also committed to the program and practice of Corporate Social Responsibility implemented by the Company and its subsidiaries, as this is a manifestation of the values and responsibility of the Company as part of the community. The involvement of the Company and its subsidiaries with the community is by helping local people to improve their welfare through educational programs and other programs.
SUPERVISION
AND
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yang kondusif, termasuk status peringkat negara layak investasi yang diraih Indonesia dan peluang-peluang yang menarik di sektor energi, pertambangan, infrastruktur, dan perdagangan, Dewan Komisaris optimistik bahwa Perseroan pada tahun 2012 akan mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan cermat dan maksimal. Perseroan selalu terbuka terhadap peluang pengembangan
In line with national economic development which is now conducive, including the status of investment grade achieved by Indonesia and attractive opportunities in energy, mining, infrastructure, and trade, the Board of Commissioners is optimistic that in 2012 the Company will be able to take advantage of existing opportunities. The Company is always open to new business development and acquisition
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
21
usaha baru dan kesempatan akuisisi perusahaan-perusahaan yang prospektif dan memberikan peluang sinergi.
opportunities on prospective companies which provide synergy opportunities.
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, telah terjadi perubahan komposisi di jajaran Dewan Komisaris. Presiden Komisaris yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Fuganto Widjaja digantikan oleh Bapak Franky Oesman Widjaja, sedangkan posisi Wakil Presiden Komisaris yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Michael J.P. Widjaja digantikan oleh Bapak Muktar Widjaja. Perseroan mengucapkan terima kasih atas jasajasa dan sumbangan pikiran yang telah diberikan oleh anggota Dewan Komisaris sebelumnya guna kemajuan Perseroan.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on May 31, 2011, there had been changes in the composition of the Board of Commissioners. The President Commissioner formerly held by Mr. Fuganto Widjaja was replaced by Mr. Franky Oesman Widjaja, while the position of Vice President Commissioner formerly held by Mr. Michael J.P. Widjaja was replaced by Mr. Muktar Widjaja. The Company would like to thank them for the services and their contributions for the progress of the Company.
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Composition of the Board of Commissioners is currently as follows: • Presiden Komisaris President Commissioner : Franky Oesman Widjaja • Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner : Muktar Widjaja • Komisaris Commissioner : Ichsanto Gunawan • Komisaris Independen Independent Commissioner : Susiyati B. Hirawan • Komisaris Independen Independent Commissioner : H. Agus Tagor
APRESIASI
APPRECIATION
Akhir kata, Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Direksi beserta karyawan yang telah melakukan kinerja yang terbaik. Pencapaian Perseroan sepanjang tahun 2011 membuktikan kesungguhan dan dedikasi dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan. Kami atas nama seluruh Dewan Komisaris Perseroan juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, mitra usaha, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya kepada Perseroan. Melalui dukungan semua pihak, Perseroan akan terus berupaya untuk berkembang dan mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
Finally, the Board of Commissioners would like to express appreciation and gratitude to the Board of Directors and all employees who have done their best performance. The achievement of the Company along year 2011 is an evidence of the sincerity and dedication in realizing the vision and mission of the Company. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank all shareholders, business partners, employees, and other stakeholders for their support and trust in the Company. Through the support of all parties, the Company will continue to grow and achieve the new performance targets.
Jakarta, 2 April 2012
FRANKY OESMAN WIDJAJA Presiden Komisaris President Commissioner
22
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR THE PRESIDENT DIRECTOR’S REPORT
PERSEROAN MEMBUKUKAN PENINGKATAN PENDAPATAN YANG SIGNIFIKAN PADA TAHUN 2011, YAITU DARI NILAI PENDAPATAN 364 JUTA DOLLAR AS TAHUN 2010 MENINGKAT 62% MENJADI 591 JUTA DOLAR AS. PERFORMA YANG MENGGEMBIRAKAN INI MERUPAKAN HASIL KERJA KERAS, KERJA SAMA, DAN KERJA CERDAS SEGENAP LINI PERSEROAN TERMASUK DUKUNGAN DAN ARAHAN TIM MANAJEMEN YANG SOLID, PROFESIONAL, VISIONER, INOVATIF DALAM MENJALANKAN KEPEMIMPINANNYA SERTA IKLIM USAHA YANG KONDUSIF. THE COMPANY POSTED SIGNIFICANT REVENUE INCREASE IN 2011, I.E. 62% INCREASE FROM 364 MILLION U.S. DOLLARS IN YEAR 2010 TO 591 MILLION U.S. DOLLARS IN YEAR 2011. THIS ENCOURAGING PERFORMANCE RESULTED FROM HARD WORK, SMART WORK, AND TEAM WORK OF ALL COMPANY LINES INCLUDING SUPPORT AND DIRECTION OF THE SOLID, PROFESSIONAL, VISIONARY, INNOVATIVE MANAGEMENT TEAM AND CONDUCIVE BUSINESS CLIMATE.
24
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
L. KRISNAN CAHYA Presiden Direktur, President Director
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
25
26
PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
DEAR SHAREHOLDERS,
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Masa Esa sehingga kami dapat mempersembahkan Laporan Tahunan 2011 dengan hasil yang sangat menggembirakan.
First of all we would like to express our gratitude to God so that we could present this Annual Report 2011 with encouraging results.
Di tengah perekonomian global yang tidak menentu yang diakibatkan oleh belum pulihnya perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat serta beberapa negara di Eropa, perkembangan perekonomian di Asia pada umumnya dan perekonomian Indonesia khususnya di sepanjang tahun 2011 justru semakin membaik dan menarik bagi para investor. Hal tersebut ditandai antara lain dengan meningkatnya penanaman modal di Indonesia sepanjang tahun 2011 yang mencapai Rp 251,3 triliun, naik 20,5% dibandingkan dengan nilai investasi tahun 2010 sebesar Rp 208,5 triliun. Kenaikan peringkat utang yang diberikan oleh dua pemeringkat internasional, Moody’s Investor Service dan Fitch Rating, di awal tahun 2012 ini memberikan sinyal bahwa Indonesia kini berstatus sebagai “negara layak investasi”. Sementara itu hasil survei Roy Morgan yang bekerjasama dengan Kadin mengungkapkan bahwa tingkat keyakinan konsumen Indonesia terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun 2011 tetap stabil.
In the midst of global economy uncertainty caused by problems in the USA and several European countries, the economic development in Asia including Indonesia, in the year 2011 is getting better and more attractive to investors. It is characterized, among others, by increasing investment in Indonesia during the year 2011 which reached Rp 251.3 trillion, up 20.5% compared with the value of investments in year 2010, which amounted to Rp 208.5 trillion. The increase in debt rating given by the two international rating agencies, Moody’s Investors Service and Fitch Ratings, in early 2012 provides a signal that Indonesia has emerged as investment-grade country. Meanwhile, Roy Morgan survey in cooperation with the Indonesian Chamber of Commerce revealed that the level of consumer confidence in Indonesia on national economy remained stable throughout the year 2011.
BERAWAL DARI PROSES TERENCANA DAN TERUKUR
STARTING WITH PLANNED MEASURED WORK PROCESS
KERJA
YANG
AND
Perseroan bersyukur bahwa sepanjang tahun 2011 Perseroan berhasil meraih kinerja yang menggembirakan. Pendapatan Perseroan pada tahun 2011 meningkat secara signifikan dengan membukukan pendapatan 591 juta dolar AS, naik 62% dibandingkan dengan pendapatan 364 juta dolar AS pada tahun 2010, sedangkan laba bersih Perseroan meningkat 37,5% dari 24 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 33 juta dolar AS pada tahun 2011.
We are very thankful that during year 2011, the Company has achieved an encouraging performance. The Company revenues in year 2011 increased significantly by posting revenue of 591 million U.S. dollars, up 62% compared with revenues of 364 million U.S. dollars in 2010, while net profit increased 37.5% from 24 million U.S. dollars in 2010 to 33 million U.S. dollars in 2011.
Pencapaian yang menggembirakan tersebut, merupakan hasil dari sebuah proses kerja yang baik, terencana dan terukur dari semua unit kerja Perseroan. Kontribusi terbesar diberikan oleh unit usaha pertambangan batubara yang menyumbangkan pendapatan sebesar 330 juta dolar AS atau 56% terhadap keseluruhan pendapatan Perseroan. Disusul kontribusi unit usaha perdagangan yang menyumbangkan pendapatan sebesar 185 juta dolar AS atau 31% terhadap keseluruhan nilai pendapatan Perseroan, serta unit usaha penyedia energi yang menyumbangkan pendapatan sebesar 45 juta dolar AS atau 7,6% dari keseluruhan nilai pendapatan Perseroan dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi yang menyumbangkan pendapatan sebesar 32 juta dolar AS atau 5,4% dari keseluruhan nilai pendapatan Perseroan.
The above-mentioned encouraging achievement, is the culmination of well planned and measured work process from all units of the Company. The largest contribution is given by the coal mining business that contributed revenue of 330 million U.S. dollars or 56% of total Company revenues. Subsequent revenues were contributed by trading business of 185 million U.S. dollars or 31% of the total revenue, as well as the energy provider business of 45 million U.S. dollars or 7.6% of the revenue, and telecommunication infrastructure business of 32 million U.S. dollars, or 5.4% of the total value of the Company’s revenue.
Dibandingkan dengan tahun 2010, peningkatan kinerja usaha pertambangan batubara di tahun 2011, terutama disebabkan oleh meningkatnya volume produksi batubara yang dilaksanakan oleh anak-anak perusahaan Perseroan dan juga kenaikan harga jual
Compared to year 2010, the improved performance of coal mining business in year 2011, was primarily due to increased volume of coal production which is carried out by subsidiaries of the Company and also the increase in
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
batubara baik di pasar domestik maupun luar negeri. Total produksi batubara anak-anak perusahaan Perseroan sepanjang tahun 2011 adalah 4,4 juta ton atau meningkat 159% dibanding produksi 1,7 juta ton pada tahun 2010.
coal prices in both domestic market and abroad. The total coal production of the Company’s subsidiaries during the year 2011 was 4.4 million tons, an increase of 159% compared to production 1.7 million tons in 2010.
Salah satu langkah penting yang dilakukan Perseroan pada tahun 2011 untuk mengembangkan kinerja unit usaha batubara adalah dengan melakukan aliansi stategis dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., [sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.] (“GMR Singapura”), yang merupakan anak usaha dari GMR Group yang berpusat di India. Per 31 Desember 2011, GMR Singapura memiliki sebanyak 30% saham GEMS yang diperoleh melalui pembelian langsung dari Perseroan sebanyak 18% dan pembelian saham IPO pada tanggal 17 November 2011 sebanyak 12%. Dengan pembentukan aliansi strategis tersebut, Perseroan dan GMR Singapura akan bekerja sama dalam manajemen GEMS guna mengembangkan kegiatan usaha GEMS dan mengembangkan pasar batubara GEMS, yang pada akhirnya memberikan nilai lebih kepada pemegang saham Perseroan.
One important step performed by the Company in 2011 in order to develop coal business unit performance was by establishing a strategic alliance with GMR Coal Resources Pte. Ltd., [formerly known as GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.] (“GMR Singapore”), which is a subsidiary of GMR Group, based in India. As of December 31, 2011, GMR Singapore had 30% of the GEMS shares acquired through the direct purchase from the Company as much as 18% and the purchase of IPO shares on the date of November 17, 2011 by 12%. By establishing the strategic alliances, the Company and GMR Singapore will cooperate in GEMS management in order to develop GEMS business activities and develop GEMS coal market, which ultimately deliver more value to shareholders.
Di bidang usaha penyediaan energi, Perseroan juga berhasil mencatatkan prestasi membanggakan karena telah terpilih sebagai pemenang tender proyek PLTU IPP Sumsel-5 yang berkapasitas 2x150 MW oleh PT PLN (Persero). Melalui salah satu anak perusahaan, PT DSSP Power Sumsel (“DSSP”) sebagai pelaksana proyek, Perseroan telah menandatangani Power Purchase Agreement dengan PLN pada tanggal 3 November 2011. Pembangunan pembangkit listrik untuk Proyek IPP Sumsel-5 direncanakan berlangsung selama 3 tahun dan PLTU tersebut diharapkan dapat beroperasi secara komersial mulai tahun 2015.
In the field of energy supply business, the Company also managed to record the good achievements as the Company had been selected as the preferred bidder of IPP Sumsel-5 Power Plant project with a capacity of 2x150 MW by PT PLN (Persero). Through a subsidiary, PT DSSP Power Sumsel (“DSSP”) as the executor of the project, the Company has signed a Power Purchase Agreement with PLN on November 3, 2011. The construction of power plant for IPP Sumsel-5 Project is scheduled for 3 years and the plant is expected to begin commercial operation in 2015.
Untuk pengembangan unit usaha perdagangan, anak perusahaan Perseroan yaitu PT Rolimex Kimia Nusamas telah mendirikan PT Rolimex Suburin Hutani Persada yang merupakan sebuah perusahaan joint venture dengan PT Saribumi Dewata Lestari. PT Rolimex Suburin Hutani Persada tersebut akan berusaha di bidang perindustrian dan perdagangan pupuk, termasuk namun tidak terbatas pada produksi dan perdagangan pupuk slow release.
For the development of trading business unit, the Company’s subsidiary, PT Rolimex Kimia Nusamas has established PT Rolimex Suburin Hutani Persada which is a joint venture with PT Saribumi Dewata Lestari. PT Rolimex Suburin Hutani Persada will engage in the fertilizer business, including but not limited to production and trade of slow release fertilizer.
Di bidang infrastruktur telekomunikasi, Perseroan memutuskan untuk mengalihkan 1.211 menara telekomunikasi milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada akhir Desember 2011. Langkah ini dilakukan Perseroan sebagai salah satu alternatif untuk melakukan optimalisasi aset dan sumber daya Perseroan serta memungkinkan Perseroan untuk melakukan investasi baru. Diharapkan Perseroan dapat berinvestasi dalam peluang-peluang usaha baru dengan tingkat pengembalian dan prospek pertumbuhan yang menarik yang pada akhirnya memberikan nilai tambah kepada pemegang saham Perseroan.
In the field of telecommunication infrastructure, the Company decided to transfer the 1,211 telecommunication towers owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera at the end of December 2011. This step was carried out by the Company as one of the alternatives in order to optimize the Company’s assets and resources and enable the Company to make new investments. The Company is expected to invest in new business opportunities with attractive returns and growth prospects that ultimately deliver more value to shareholders of the Company.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
27
TATA KELOLA DAN TANGGUNG SOSIAL PERUSAHAAN
28
JAWAB
GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pencapaian yang membanggakan selama tahun 2011 tidak terlepas dari dukungan dan arahan tim manajemen Perseroan yang solid, profesional, sinergistik, visioner, kreatif dan inovatif dalam memimpin dan menjalankan roda organisasi dengan senantiasa berpegang teguh kepada nilai-nilai Perseroan yang diyakini, dipraktekkan, dan terus dikembangkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Perseroan, sebagai perusahaan publik yang bertumbuh dan berkembang dengan baik, senantiasa berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten.
A proud achievement during the year 2011 could not be separated from the support and direction of the solid, professional, synergistic, visionary, creative and innovative management team in leading and running the wheel of organization by continuing to cling to the values of the Company which are believed, practiced, and developed consistently over time. The Company, as a growing public company is always committed to appling the principles of Good Corporate Governance consistently.
Berkenaan dengan Tata Kelola Perusahaan ini, manajemen Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan standar K3LH (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup) dengan mengacu kepada ketentuan perundangan yang berlaku di seluruh kegiatan operasi Perseroan. Perseroan memiliki komitmen untuk terus-menerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan dampak lingkungan di Perseroan maupun di anak-anak perusahaan Perseroan.
With regard to Corporate Governance, the Company’s management continues to strive to improve standards of SHE (Safety, Health and Environment) with reference to existing laws and regulations. The Company has a commitment to continuously making improvements in the management of occupational safety, health, and environment at the Company as well as subsidiaries of the Company.
Perseroan menyadari bahwa sebagai bagian integral dari masyarakat, Perseroan mempunyai tanggung jawab untuk senantiasa melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Pada tahun 2011, Perseroan telah memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi di sekitar lingkungan perusahaan. Perseroan juga aktif di berbagai kegiatan sosial di sekitar lingkungan operasional Perseroan, antara lain untuk pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Komitmen Perseroan dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan upaya Perseroan dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.
The Company realized that as an integral part of society, the Company has responsibility for always implementing Corporate Social Responsibility program. In 2011, the Company had provided scholarships to outstanding students who lived in company’s neighborhood. The Company was also active in various social activities in the neighborhood, among others, for community empowerment, education, health, and infrastructure development. The Company’s commitment in implementing Corporate Social Responsibility program is the Company’s efforts in creating a better life for the people of Indonesia.
PERUBAHAN DIREKSI
ANGGOTA
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, telah terjadi perubahan komposisi di jajaran Direksi Perseroan. Perseroan telah menambah jumlah anggota Direksi dengan mengangkat Bapak Budi Christanto sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan. Selain itu, Bapak Priono Hari Saptawan telah mengundurkan diri sebagai Direktur Perseroan, dan sebagai ganti beliau, Perseroan telah mengangkat Bapak Hermawan Tarjono sebagai Direktur Perseroan yang baru. Perseroan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Priono Hari Saptawan yang telah memberikan kontribusi kepada Perseroan selama menjabat sebagai Direktur.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on May 31, 2011, there had been changes in the composition of the Board of Directors of the Company. The Company had increased the number of members of the Board of Directors by appointing Mr. Budi Christanto as Vice President Director of the Company. In addition, Mr. Priono Hari Saptawan has resigned as Director of the Company, and in exchange, the Company has appointed Mr. Hermawan Tarjono as the new Director of the Company. The Company would like to thank Mr. Priono Hari Saptawan who had contributed to the Company during his tenure as Director.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
KOMPOSISI
Komposisi Direksi Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut: The Board of Directors composition of the Company is currently as follows: Presiden Direktur President Director : L. Krisnan Cahya Wakil Presiden Direktur Vice President Director : Budi Christanto Direktur Director : Lanny Direktur / Sekretaris Perusahaan Director / Corporate Secretary : Hermawan Tarjono Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Susi Susantijo, S.H., LL.M.
UCAPAN TERIMAKASIH
ACKNOWLEDGMENTS
Mewakili Direksi Perseroan, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, kreditur, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaannya kepada Persoan. Dengan dukungan ini, kami yakin bahwa Perseoran akan dapat lebih meningkatkan kinerja dan mewujudkan rencana-rencana Perseroan di masa mendatang.
Representing the Board of Directors, I would like to thank all shareholders, creditors, employees and other stakeholders for their support and trust in the Company. With this support, we are confident that the Company will be able to further improve the performance and realize Company’s plans in the future.
Jakarta, 2 April 2012
L. KRISNAN CAHYA Presiden Direktur President Director
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
29
PERISTIWA PENTING 2011 EVENT HIGHTLIGHTS IN YEAR 2011 31 Mei 2011 May 31, 2011 Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, yang bertempat di Hotel Sari Pan Pacific, Ruang Istana Ballroom II, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat 10340.
Annual General Meeting of Shareholders of the Company, which is held at the Hotel Sari Pan Pacific, Ruang Istana Ballroom II, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Central Jakarta 10340.
4 Agustus 2011 August 4, 2011 Penunjukan Konsorsium Perseroan sebagai preferred bidder oleh PLN dalam tender Proyek IPP Sumsel-5.
The appointment of the Company’s consortium as the preferred bidder by PLN in IPP Sumsel-5 project.
11 Agustus 2011 August 11, 2011 Penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement oleh dan antara Perseroan dalam kapasitasnya selaku penjual dan GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd, dalam kapasitasnya selaku pembeli, terkait dengan rencana pelaksanaan penjualan 18% saham milik Perseroan dalam PT Golden Energy Mines Tbk.
The signing of Conditional Sale and Purchase Agreement by and between the Company in its capacity as a seller and GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd, in its capacity as a buyer, associated with the plan to sell 18% shares of PT Energy Mines Golden Tbk.
23 Agustus 2011 August 23, 2011 Pembentukan Anak Perusahaan PT DSSP Power Sumsel.
Establishment of Company’s Subsidiary PT DSSP Power Sumsel.
18 Oktober 2011 October 18, 2011 Transaksi penjualan tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat kepada PT Sinar Mas Teladan, pihak yang terafiliasi dengan Perseroan.
30
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
The sale of land and building located at Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat to PT Sinar Mas Teladan, Affiliated Company.
3 November 2011 November 3, 2011 Penandatanganan Power Purchase Agreement dengan PLN untuk Proyek IPP Sumsel-5.
The signing of Power Purchase Agreement with PLN for IPP Sumsel-5 Project.
9 November 2011 November 9, 2011 Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan, bertempat di Hotel Le Grandeur, Ruang Puri Pertiwi I, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat 10730.
Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company, held at Hotel Le Grandeur, Ruang Puri Petiwi I, Jl. Mangga Dua Raya, Central Jakarta 10730.
17 November 2011 November 17, 2011 Pengalihan 18% saham GEMS milik Perseroan kepada GMR Infrastructure Investment (Singapore) Pte. Ltd.
Sale of 18% ownership in GEMS to GMR Infrastructure Investment (Singapore) Pte. Ltd.
5 Desember 2011 December 5, 2011 Penyelenggaraan Public Expose Tahunan Perseroan, bertempat di Plaza BII, Menara II, Lantai 39, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350.
Annual Public Expose, held at the Plaza BII, Tower II, 39th Floor, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Central Jakarta 10350.
27 Desember 2011 December 27, 2011 Transaksi penjualan dan pengalihan 1.211 menara telekomunikasi beserta sarana-sarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera.
Sale and transfer of 1,211 telecommunication towers and their supporting facilities which have been in full operation, and 93 towers in construction to PT Inti Bangun Sejahtera.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
31
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
IKLIM USAHA YANG KONDUSIF SELAMA TAHUN 2011 TELAH MEMBERIKAN PELUANG YANG POSITIF BAGI DUNIA USAHA. PERSEROAN MERESPON DENGAN CERMAT, SEHINGGA PERSEROAN BERHASIL MEMBUKUKAN KINERJA YANG MENGGEMBIRAKAN. THE CONDUCIVE BUSINESS CLIMATE DURING THE YEAR 2011 HAS PROVIDED POSITIVE OPPORTUNITIES FOR BUSINESS ENTITIES. THE COMPANY RESPONDED CAREFULLY, SO THAT THE COMPANY MANAGED TO RECORD AN ENCOURAGING PERFORMANCE.
32
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
KONDISI EKONOMI MAKRO
MACRO ECONOMIC CONDITIONS
Dibayang-bayangi oleh ketidakpastian perekonomi global, khususnya krisis utang yang menimpa zona Eropa, dan perekonomian Amerika Serikat yang masih tarik-ulur ke arah pemulihan, perekonomian Asia menunjukkan geliat dan keperkasaannya yang dimotori oleh dua raksasa ekonomi Asia, yakni China dan India yang pada tahun 2011 perekonomiannya masing-masing tumbuh 9,2% dan 7,4%. Keperkasaan China tercermin pada cadangan devisanya senilai 3,2 triliun dolar AS dan kemampuannya menyedot investasi asing langsung sebanyak 116 miliar dolar AS tahun 2011, naik 9,7% dibanding tahun sebelumnya, sedangkan pendapatan per kapita perkotaannya menyodok menjadi 3.500 dolar AS (21.810 yuan), naik 14% dibanding tahun 2010. Posisi itu menempatkan China sebagai “raksasa” ekonomi nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat. Di tengah goncangan kondisi perekonomian Amerika Serikat yang belum sepenuhnya pulih dan perekonomian Eropa yang kerusakannya sampai ke titik nadir, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang justru tumbuh di kisaran 6,2%. Sementara itu pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,5% dengan inflasi 3,79%. Yang berarti jauh di atas pertumbuhan ekonomi dunia yang berada di kisaran rata-rata 2,5-3%.
Overshadowed by the uncertainty of the global economy, especially the debt crisis that hit the Europe zone, and the economy of the USA which was still on a push-pull in the direction of recovery, the economy of Asia showed stretching and prowess that were driven by two economic giants of Asia, namely China and India whore economy grew respectively 9.2% and 7.4% in year 2011. The mighty of China was reflected in foreign exchange reserves, worth 3.2 trillion U.S. dollars and its ability to attract foreign direct investment as much as 116 billion U.S. dollars in 2011, up 9.7% over the previous year, while urban income per capita rose to 3,500 U.S. dollars (21,810 yuan), up 14% compared to that of the year 2010. Such condition puts China as the world’s second economy giant after the USA. In the midst of the USA economy which has not fully recoverd and European economy which is on the worst damage, the economic growth in developing countries in fact grew in the range of 6.2%. Meanwhile, Indonesia economy grew 6.5% with inflation rate 3.79%. In other words, the growth of Indonesia’s economy was above average of global economic growth which is in the range of 2.5-3%.
Walhasil, posisi atau status perekonomian Indonesia di sepanjang tahun 2011 tersebut telah menempatkan Indonesia bersama China dan India sebagai “negara yang layak untuk berinvestasi”. Besarnya jumlah penduduk dan tingginya konsumsi domestik, kali ini ternyata telah membawa banyak berkah, khususnya bagi dunia usaha. Perseroan beserta anak-anak perusahaannya telah berhasil menanggapi peluang yang ada dengan sebaik-baiknya selama tahun 2011 ini.
As a result, Indonesia’s economic position or status throughout of the year 2011 has put Indonesia together with China and India as “a viable state for investment”. The magnitude of population and the high domestic consumption, have brought many blessings, especially for businesses entities. The Company and its subsidiaries have successfully responded to the opportunities as well as possible during the year 2011.
TINJAUAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
REVIEW AND PROSPECTS OF THE COMPANY
Pilar bisnis Perseroan adalah sebagai berikut: • Pertambangan batubara yang dijalankan oleh anakanak perusahaan Perseroan yaitu PT Golden Energy Mines Tbk dan PT Bumi Kencana Eka Sejatera dengan yang mengoperasikan 10 (sepuluh) konsesi batubara yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan. • Penyedia energi, dimana Perseroan menjalankan 4 (empat) pembangkit listrik dan tenaga uap yang berlokasi di Serang, Tangerang, Karawang. Saat ini anak perusahaan Perseroan yaitu PT DSSP Power Sumsel juga telah ditunjuk untuk menjalankan proyek pembangkit listrik 2x150 MW yang berlokasi di Sumatra Selatan.
Company’s business pillars are as follows: • The coal mining carried out by the Company’s subsidiaries namely PT Golden Energy Mines Tbk and PT Bumi Kencana Eka Sejatera which operated 10 (ten) coal concessions located in Sumatra and Kalimantan. • Energy provider, of which the Company runs 4 (four) steam and power plants located in Serang, Tangerang, and Karawang Currently, the Company’s subsidiary, PT DSSP Power Sumsel has also been appointed to build and operate a power plant project of 2x150 MW, located in South Sumatra.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
33
•
Perdagangan yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Rolimex Kimia Nusamas antara lain produk pupuk, pestisida dan bahan kimia. Infrastruktur Telekomunikasi dengan menyewakan menara kepada operator-operator telekomunikasi.
• Trading, conducted by PT Rolimex Kimia Nusamas which engages among others are fertilizer products, pesticides and chemicals. • Telecommunication Infrastructures by renting out towers to telecommunication operators.
Untuk memberikan gambaran prospek usaha Perseroan di tahun depan, berikut dibahas perkembangan kinerja Perseroan menurut masing-masing lini bisnis.
In order to provide an overview of the Company’s business prospects in next year, the following is the discussion about the development of the Company’s performance in each of its business lines.
Pada tahun 2011 pendapatan bersih Perseroan naik 62% dari 364 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 591 juta dolar AS, dengan kontribusi terbesar diberikan oleh unit usaha pertambangan batubara, yaitu sebanyak 56%, disusul kontribusi unit usaha perdagangan 31%, kontribusi unit usaha penyedia energi 7,6% dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi 5,4%. Laba kotor Perseroan pada tahun 2011 meningkat sekitar 84%, dari 70 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 129 juta dolar AS tahun 2011, sedangkan laba usaha naik 75% dari 32 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 56 juta dolar AS tahun 2011. EBITDA naik 49% dari 55 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 82 juta dolar AS tahun 2011. Laba bersih Perseroan meningkat 37,5% dari 24 juta dollar AS tahun 2010 menjadi 33 juta dolar AS tahun 2011. Laba Komprehensif naik secara signifikan, yaitu 169%, dari 16 juta dolar AS tahun 2010 menjadi 43 juta dolar AS tahun 2011.
In 2011, the Company’s net revenue rose 62% from 364 million U.S. dollars in 2010 to 591 million U.S. dollars, with the largest contribution was given by the coal mining business unit, which is about 56%, followed by the contribution of trading business unit of 31%, the contribution of a energy provider business unit 7.6% and telecomunication infrastructure business unit of 5.4%. The Company’s gross profit in 2011 increased by approximately 84%, from 70 million U.S. dollars in 2010 to 129 million U.S. dollars in 2011, while operating profit rise 75% from 32 million U.S. dollars in 2010 to 56 million U.S. dollars in 2011. EBITDA up 49% from 55 million U.S. dollars in 2010 to 82 million U.S. doll ar in 2011. The Company’s net profit increased 37.5% from 24 million U.S. dollars in 2010 to 33 million U.S. dollars in 2011. The comprehensive earnings rose significantly, which is 169%, from 16 million U.S. dollars in 2010 to 43 million U.S. dollars in 2011.
Dibandingkan dengan kinerja tahun 2010, kontribusi masingmasing unit usaha terhadap pendapatan Perseroan terdapat pergeseran. Kontribusi unit usaha pertambangan batubara yang semula menyumbangkan pendapatan sebesar 28% dari keseluruhan pendapatan Perseroan pada tahun 2010 meningkat menjadi 56% tahun 2011. Persentase kontribusi unit usaha perdagangan menurun dari 52% tahun 2010 menjadi 31% tahun 2011. Kontribusi unit usaha penyedia energi juga mengalami penurunan dari 13% tahun 2010 menjadi 7,6% tahun 2011. Usaha infrastruktur telekomunikasi mengalami sedikit penurunan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan dari 7% pada tahun 2010 menjadi 5,4% pada tahun 2011.
If compared to the performance in 2010, the contributions of each business unit to the Company’s revenues had shifted. The contribution of coal mining business unit which originally contributed revenues of 28% of total revenues for the year 2010 had increased to 56% in 2011. The contribution percentage of trading business unit had decreased from 52% in 2010 to 31% in 2011. The contribution of business unit in energy providers also decreased from 13% in 2010 to 7.6% in 2011. The telecommunication infrastructure business experienced a slight decline in contributions to the Company’s revenue from 7% in 2010 to 5.4% in 2011.
•
34
PERTAMBANGAN BATUBARA
COAL MINING
Meningkatnya pendapatan Perseroan dari segmen pertambangan batubara disebabkan meningkatnya produksi batubara yang dijalankan oleh PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) beserta anak-anak perusahaannya yaitu dari total produksi 1.764.822 ton tahun 2010 meningkat menjadi 4.390.328 ton pada tahun 2011.
The increase of Company’s revenue from coal mining segment was due to the increase of coal production at PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) and its subsidiaries, from total production of 1,764,822 tons in 2010 to 4,390,328 tons in 2011.
Peningkatan tersebut merupakan respons terhadap permintaan pasar yang meningkat, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor, khususnya China dan India. Terjadinya peningkatan produksi batubara adalah hasil peningkatan kapasitas produksi melalui akuisisi sejumlah perusahaan pertambangan batubara dan peningkatan infrastruktur
This is a response to increasing market demand, both for domestic and export markets, particularly for China and India. The increase in coal production is the result of increased production capacity through the acquisition of a number of coal mines and the increase of production supporting infrastructure as
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
pendukung produksinya dan efisiensi yang dijalankan di semua lini. Cadangan batubara (coal reserves) di konsesi yang diusahakan oleh anak-anak Perseroan mencapai sekitar 849 juta ton, sedangkan sumber daya (coal resource) lebih dari 1,93 miliar ton batubara. Ke depan, seiring dengan meningkatnya trend permintaan akan batubara di pasar Asia dan domestik, industri pertambangan batubara ini masih tetap menjadi “primadona”. Perseroan dan anak-anak perusahaan akan terus melanjutkan kegiatan eksplorasi dan program pengeboran lanjutan di tahun 2012 untuk meningkatkan jumlah cadangan batubara.
well as efficiency that were carried out in all lines. The reserves of coal in concessions engaged by the Company’s subsidiaries reached about 849 million tons, while the coal resource is more than 1.93 billion tons. In the future, along with the increasing trend for demand of coal in Asia and domestic market, the coal mining industry is still a “primadonna”. The Company and its subsidiaries will continue their exploration activities and drilling up program in 2012 in order to increase the amount of Company’s coal reserves.
Permintaan batubara di Asia akan terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Negara-negara yang mengimpor batubara dari Indonesia antara lain China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Thailand, Filipina. Selain Asia, permintaan akan batubara juga datang dari negaranegara Eropa dan Amerika. Dengan keunggulan letak yang strategis, maka Indonesia memiliki keunggulan dari segi biaya pengiriman batubara ke negara-negara tujuan impor batubara jika dibandingkan dengan produsen-produsen batubara lain seperti Australia dan Afrika Selatan.
The coal demand in Asia will continue to increase significantly each year. The countries that import coal from Indonesia, among others are China, India, Japan, South Korea, Taiwan, Malaysia, Thailand, and Philippines. In addition to Asia, the demand for coal is also coming from European countries and America. With the advantage of its strategic location, Indonesia has a benefit in terms of coal shipping cost to coal import destination countries if compared with other competitors of coal producers such as Australia and South Africa.
Secara umum strategi Perseroan untuk unit usaha pertambangan batubara adalah sebagai berikut: • Meningkatkan kapasitas produksi dengan membuka areal pertambangan batubara baru; • Membangun dan memperbaiki infrastruktur dan logistik, dengan membangun jalan dan pelabuhan.
In general, the Company’s strategy in coal mining unit business is as follows: • To increase the production capacity by opening a new coal mining area; • To develop and improve the infrastructure and logistics by developing roads and ports.
PENYEDIA ENERGI
ENERGY PROVIDER
Hal yang juga menggembirakan adalah kinerja unit usaha penyedia energi yang dijalankan oleh Perseroan dengan mengoperasikan 4 (empat) Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
The performance of energy provider business unit run by the Company through the operations of 4 (four) Power Plants in Serang, Tangerang, Karawang I and
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
35
36
di Serang, Tangerang, Karawang I dan Karawang II dengan total produksi listrik mencapai 300 MW.
Karawang II with a total electricity production capacity of 300 MW was also encouraging.
Selain itu sejalan dengan permintaan dan kebutuhan listrik yang terus meningkat, baik untuk sektor industri dan komersial, maupun untuk rumah tangga dan transportasi, Perseroan melalui anak perusahaannya, PT DSSP Power Sumsel, sedang mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap baru dengan kapasitas 2x150 MW yang berlokasi di Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk memasok kebutuhan PT PLN (Persero). Penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) antara DSSP dan PLN untuk masa 25 tahun dengan pola kerjasama berbentuk kemitraan Build, Own, Operate and Transfer (BOOT). Pengerjaan proyek ini diharapkan akan selesai pada tahun 2015 mendatang. Pembangkit listrik ini bertenaga batubara yang didesain untuk mengkonsumsi batubara berkalori rendah. Nilai investasi proyek ini 400 juta dolar AS.
In line with the increasing demand for electricity, both for industrial and commercial sectors, as well as for household and transportation, the Company through its subsidiary, PT DSSP Power Sumsel, is preparing the construction of a new Coal-Fired Power Plant with a capacity of 2x150 MW located in Banyuasin, South Sumatra, to supply the needs of PT PLN (Persero). The signing of Power Purchase Agreement (PPA) between the DSSP and PLN for 25 year partnership is based on Build, Own, Operate and Transfer (BOOT) scheme. The undertaking of this project is expected to be completed in 2015. This coal-fired power plant is designed to consume low-calorie coal. The investment value of this project is 400 million U.S. dollars.
Pada masa mendatang, Perseroan berencana untuk mengikuti tender-tender PLN lainnya untuk proyek pengadaan listrik. Perseroan optimis bahwa prospek usaha penyedia energi ini di masa mendatang sangat baik.
In the future, the Company plans to take part on other PLN tenders for power project. The Company is optimistic that the prospect of energy provider in the future is very good.
Pertama, hal ini dikarenakan kebutuhan akan listrik senantiasa meningkat dari masa ke masa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan industri pemakainya.
First, this is due to ever-increasing demand for electricity from time to time in line with the national economic growth and industrialization.
Kedua, kebijakan pemasangan listrik ke seluruh pelosok Tanah Air yang digencarkan dan dicanangkan oleh Pemerintah belum mampu dipenuhi oleh PLN, sehingga perusahaan milik negara ini harus menjalin kerjasama dengan sejumlah pembangkit listrik swasta.
Second, the Government’s policy concerning the electrification to all corners of the country has not been able to be fulfilled by PLN, so that this state-owned enterprise should establish partnership with a number of private power plants.
Ketiga, dengan adanya dukungan Pemerintah berupa program listrik swasta serta adanya kontrak jangka panjang dengan pelanggan, maka usaha penyedia energi memiliki prospek yang sangat baik. Ringkasnya, prospek usaha
Third, with the support of the Government in form of private power program as well as long-term contracts with customers, the business of energy provider has excellent prospects. In summary,
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
penyedia energi merupakan usaha jangka panjang yang menjanjikan.
the prospect of energy providers business is really a promising long-term business.
PERDAGANGAN
TRADING
Unit usaha perdagangan, bagaimana pun tetap menarik dan menguntungkan untuk terus digeluti dan dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peritel asing yang memasuki pasar Indonesia, karena mereka melirik bahwa Indonesia sebagai pasar potensial. Pemulihan ekonomi global dan domestik serta berlangsungnya era perdagangan bebas juga akan meningkatkan kegiatan perdagangan di masa depan.
The trading business unit remains attractive and profitable to work at and developed. It could be seen from many foreign retailers who are entering the Indonesia market, because they are aware that Indonesia is a very potential market. The global and domestic economic recovery and the ongoing era of free trade will also increase the trading activities in the future.
Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Rolimex Kimia Nusamas menjalankan unit usaha perdagangan dengan memperdagangkan komoditas andalan, yaitu pupuk, kimia dan pestisida. Industri pupuk merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang sangat menarik di negeri agraris seperti Indonesia. Indonesia membutuhkan komoditas pupuk untuk mempertahankan kelangsungan sektor pertanian dan perkebunan.
The Company through its subsidiary, PT Rolimex Kimia Nusamas runs trading business unit by trading the favorite commodities, namely fertilizers, chemicals and pesticides. The fertilizer industry is one industry that has a very attractive prospect in an agrarian country such as Indonesia. Indonesia requires fertilizer in order to maintain the continuity of agriculture and plantation sectors.
Perseroan akan terus berupaya untuk melakukan diversifikasi usaha dengan mencari produk-produk dan peluang pasar baru untuk menciptakan sinergi unit usaha perdagangan di masa mendatang.
The Company will continue its efforts to diversify the business by finding new products and new market opportunities for creating synergies of trading business unit in the future.
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI
TELECOMMUNICATION INFRASTRUCTURES
Merupakan sebuah kenyataan yang menarik bahwa masyarakat Indonesia “gemar berbicara” dan “gemar berkomunikasi”. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya pengguna telepon seluler oleh warga kota maupun warga pedesaan. Trend ini semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi. Untuk melayani kebutuhan dan kegemaran tersebut, Indonesia membutuhkan 150 ribu hingga 200 ribu menara BTS dalam kurun waktu 5-7 tahun mendatang. Sementara ketersediaan BTS saat ini baru mencapai 70 ribu unit.
It is an interesting fact that the people of Indonesia “love to talk” and “love to communicate”. This is reflected in the increasing number of mobile phone users by the city and rural residents. This trend is increasing along with advances in communications technology. In order to serve the above needs and preferences, Indonesia needs 150 thousand to 200 thousand of base station towers within the next 5-7 years. While the availability of currently base stations reaches only 70 thousand units.
Potensi unit usaha infrastruktur telekomunikasi ini mendapat dukungan pemerintah setelah dikeluarkannya Peraturan Menkominfo pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa pembangunan menara BTS tertutup bagi investor asing. Ketentuan tersebut diperkuat SKB Menara Bersama pada tahun 2009 yang mengatur penggunaan bersama menara telekomunikasi.
The potential of telecommunication infrastructure business unit gets support from the government after the issuance of Minister of Communication’s Decree in 2008 which stated that the construction of BTS tower is closed for foreign investors. The provision is reinforced by SKB Menara Bersama in 2009 that regulates the joint usage of telecommunication towers.
RISIKO USAHA
BUSINESS RISK
Risiko usaha adalah bagian tak terpisahkan dalam setiap kegiatan usaha. Risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang beberapa di antaranya berada di luar kendali Perseroan. Risiko usaha ini dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
The business risks are integral part of every business activity. Business risks faced by the Company may be caused by several factors, some of which are beyond the control of the Company. This business risks may affect the Company’s business activities.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
37
38
A. RISIKO PASAR
A. MARKET RISK
1. Risiko Fluktuasi Harga Batubara yang Signifikan Pendapatan Perseroan dan anak-anak perusahaan sangat bergantung pada hasil penjualan batubara yang ditentukan oleh harga batubara. Harga batubara yang dijual oleh anak-anak perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor di luar kendali Perseroan seperti harga batubara dunia, yang dapat berfluktuasi secara signifikan mengikuti hukum permintaan-penawaran batubara, pola konsumsi batubara dari industri-industri pemakai batubara sebagai bahan bakar utama, keadaan cuaca, masalah distribusi, ketersediaan pasokan batubara dari produsen batubara lainnya, ketersediaan bahan bakar alternatif, perkembangan teknologi, dan faktor ketenagakerjaan. 2. Risiko Penurunan Kualitas Batubara Anak-anak perusahaan menjual batubara dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan kontrak penjualan dengan pelanggan. Kualitas batubara yang diproduksi anak-anak perusahaan dapat menurun seiring dengan habisnya cadangan batubara di beberapa wilayah operasi penambangan. Penurunan kualitas batubara tersebut dapat mengakibatkan penurunan harga penjualan batubara. Penurunan harga jual tersebut dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, kinerja operasi, dan prospek anak-anak perusahaan dan Perseroan. 3. Risiko Kelebihan Pasokan Batubara Pertumbuhan pasar batubara dunia dan peningkatan permintaan dunia atas batubara telah menarik pemainpemain baru dalam industri tersebut serta mendorong perkembangan tambang-tambang baru dan perluasan tambang-tambang yang telah ada di berbagai negara kesemuanya mengakibatkan peningkatan kapasitas produksi batubara global. Peningkatan laju pengembangan dan kelebihan pasokan batubara secara global di masa depan dapat menurunkan harga batubara global dan harga jual batubara Perseroan.
1. Risk of Significant Fluctuations on Coal Price The revenues of Company and its subsidiaries rely heavily on coal sales determined by the market coal price. The coal price sold by the subsidiaries is determined by numerous factors beyond the control of the Company such as world coal prices, which could fluctuate significantly following the law of demand-supply on coal, pattern of coal consumption by the coal user, the weather, the problem on distribution, availability of coal supply from other coal producers, the availability of alternative fuels, technological developments, and employment factors. 2. Risk of Coal Quality Decrease The Company’s subsidiaries sell coal with certain specifications in accordance with the contract of sale with customers. The quality of coal produced by subsidiaries may decline in line with the running-out of coal reserves in some of mining operations areas. The decline in coal quality could lead to lower sales prices of coal. The decline of prices could have a negative impact on financial condition, operating performance, and prospects of subsidiaries and the Company. 3. Risk of Coal Oversupply The growth of world coal markets and the increase in world demand for coal has attracted new players in the industry and encouraged the exploration of new mines and development expansion of existing mines in many countries of which all resulted in an increase of coal production capacity at global level. The increase of expansion and global oversupply of coal in the future could reduce global coal prices and Company’s coal selling prices.
B. RISIKO OPERASIONAL
B. OPERATIONAL RISK
1. Risiko Ketergantungan Perseroan terhadap Anakanak Perusahaan Saat ini, sebagian besar pendapatan Perseroan diperoleh dari kegiatan usaha anak-anak Perusahaan. Oleh karena itu, kondisi keuangan Perseroan amat bergantung pada kinerja keuangan dan kebijakan dividen dari anak-anak Perusahaan. Gangguan pada kegiatan usaha atau perubahan kebijakan dividen oleh anak-anak Perusahaan atau pembatasan kemampuan anak-anak Perusahaan untuk mendistribusikan dividen sebagai akibat perjanjian tertentu, dapat berpengaruh pada kondisi keuangan Perseroan.
1. Risk of Dependence of the Company on its Subsidiaries Currently, the majority of the Company’s revenue is derived from the business of its subsidiaries. Therefore, the Company’s financial condition is highly dependent on financial performance and dividend policy of Company’s subsidiaries. Disruption in operations or changes in dividend policy by subsidiaries or limitation of the ability of subsidiaries to distribute dividends as a result of certain agreements, may affect the Company’s financial condition.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
2. Risiko ketergantungan Perseroan dan Anak-anak Perusahaan terhadap Karyawan Kunci Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan membutuhkan dukungan para karyawan kunci dan/ atau manajemen senior tertentu yang memiliki keahlian khusus, termasuk para anggota Direksi. Dalam hal Perseroan kehilangan karyawan kunci dan/atau manajemen senior, dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. 3. Risiko Sistem dan Teknologi Risiko sistem dan teknologi timbul sebagai akibat adanya proses penyimpangan atau ketidaksesuaian sistem dan teknologi dalam operasi Perseroan. Risiko sistem dan teknologi dapat disebabkan karena ketiadaan suku cadang pengganti, usia mesin yang terus bertambah menyebabkan kemampuan mesin berkurang, dan perkembangan teknologi yang tidak selalu dapat diikuti Perseroan.
2. Risk of Company’s Dependence and Company’s Subsidiaries’ Dependece on Key Employees To conduct its business, the Company relies on the support of key personnel and/or certain senior management who have special expertise, including members of the Board of Directors. In case the Company loses key employees and/or senior management team, it could adversely affect Company’s financial condition, operations results and business prospects of the Company. 3. Risk of Systems and Technology The systems and technology risks arised as a result of the irregularities or discrepancies in systems and technology in Company’s operations. The systems and technology risk can be attributed to lack of replacement parts, increasing age of the engine causing the reduction of engine capacity, and technological advancement which may not be always followed by the Company.
C. RISIKO HUKUM DAN PERIJINAN
C. RISKS OF LAW AND LICENSING
1. Risiko Perijinan Kegiatan penambangan batubara di Indonesia secara umum tunduk dan diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Pemerintah Daerah dimana
A. Licencing Risk The coal mining activities in Indonesia are generally subject to and regulated by the Government through the Ministry of Energy and Mineral Resources, Ministry of Forestry, Ministry of Environment, Investment Coordinating Board
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
39
wilayah pertambangan berada. Anak-anak perusahaan merupakan pemegang IUP Eksplorasi Pengangkutan dan Penjualan. Anak-anak perusahaan memiliki hak untuk melakukan penambangan batubara yaitu melalui PKP2B maupun IUP Eksplorasi, Eksploitasi, Pengangkutan dan Penjualan batubara. Pengakhiran atau pembatalan atau pembatasan PKP2B dan/atau IUP dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. Selain itu risiko juga dapat timbul akibat tidak diperolehnya atau tertundanya perolehan perizinan yang mencukupi atas kegiatan usaha yang digeluti oleh Perseroan. 2. Risiko Hukum Risiko hukum meliputi adanya ketidakpastian berkenaan dengan penerapan aturan perundangan yang berlaku. Perseroan tidak dapat memastikan ada atau tidak adanya kemungkinan diterbitkan perubahan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan/atau yang mempengaruhi industri ketenagalistrikan maupun pertambangan di Indonesia di kemudian hari. Perubahan peraturan perundang-undangan yang bersifat membatasi kegiatan usaha ketenagalistrikan atau kegiatan usaha penambangan di wilayah konsesi termasuk yang menyebabkan kegagalan Perseroan dalam memperoleh perpanjangan ijin dan persetujuan dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, kinerja operasi, dan prospek usaha Perseoran dan anak-anak perusahaan.
40
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
(BKPM) and local government where the mines are located. The Company’s subsidiaries are the holder of Coal Exploration, Exploitation, Transportation and Sales License (IUP). The subsidiaries have the rights to mine the coal through PKP2B as well as IUP. Termination or cancellation or restriction of PKP2B and/or IUP could adversely affect Company’s business activities, financial condition, operating results and business prospects of the Company. In addition it could also arise out of not obtaining or delay in obtaining an adequate license for business activities engaged by the Company. 2. Legal Risk The legal risks include the uncertainty regarding the implementation of rules of existing law. The Company could not ensure the presence or absence of the possibility of changes in regulations which is related to legislation and/or affecting the electricity sector and the mining industry in Indonesia in the future. The changes in laws and regulations that are restricting the business activities of the electricity or mining activities in the area of concessions, including the causes of the failure of the Company in obtaining approval for an extension and could negatively impact the Company’s financial condition, operating performance and business prospects of the Company and its subsidiaries.
D. RISIKO FINANSIAL
D. FINANCIAL RISK
1. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi Regional atau Global Krisis ekonomi global dapat menyebabkan penurunan ketersediaan dana pinjaman, penurunan investasi asing secara langsung, kegagalan institusi keuangan global, penurunan nilai pada pasar saham global dan regional, melambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi global dan penurunan permintaan terhadap beberapa komoditas. Krisis ekonomi yang terjadi baik secara global, regional, ataupun nasional, dapat mempengaruhi permintaan dan harga produk yang pada akhirnya berdampak pada kinerja Perseroan. 2. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga terhadap Perseroan terutama terkait dengan hutang kepada bank. Perseroan secara aktif melakukan pemantauan kondisi pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal dengan tingkat bunga yang menguntungkan bagi Perseroan. 3. Risiko Mata Uang Kinerja keuangan Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Risiko tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan oleh Perseroan menggunakan mata uang selain mata uang Rupiah.
1. Change on Regional or Global Economic Conditions Risk Global economic crisis could lead to decrease of the availability of loan funds, the decline in foreign direct investment, global financial institution failure, and impairment of the global and regional stock markets, slowing of global economic growth rates and reduction of the demand for some commodities. The economic crisis both globally, regionally, or nationally, can affect the demand and product prices, which in turn affects the performance of the Company. 2. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. Interest rate risk is primarily related to the Company’s loan debt to the bank. The Company is actively monitoring the financial markets in order to obtain the optimal source of funding with a favorable interest rate for the Company. 3. Currency Risk The Company’s financial performance could be affected by the exchange rate of in Rupiah against foreign currencies arising from operational transactions. The risk arises because some transaction are carried out by the Company is in a currency other than Rupiah.
E. RISIKO ALAM
E. NATURE RISK
Curah hujan yang tinggi dapat memperlambat dan menghambat pekerjaan penambangan, kegagalan peralatan penambangan dan banjir di sekitar lokasi penambangan maupun di jalur angkutan batu bara. Kejadian alam tersebut dapat memberikan kerugian bagi Perseroan. Terjadinya perubahan cuaca dan bencana alam dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan.
The high rainfall could slow down and hinder exploration and exploitation activities, the mining equipment failures and flooding in the vicinity of the mining and the coal transportation routes. This natural event could bring harm to the Company. The weather changes occurences and natural disasters could adversely affect the Company’s business, financial condition and business prospects of the Company.
TINJAUAN KINERJA PERSEROAN
REVIEW OF COMPANY’S PERFORMANCE
PENGARUH NILAI TUKAR TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
THE EFFECT OF EXCHANGE RATE ON COMPANY’S FINANCIAL STATEMENTS
Sebagian besar pendapatan dan biaya Perseroan diperoleh dan dibayarkan Perseroan dalam mata uang dolar AS. Sementara itu, laporan keuangan konsolidasian Perseroan juga dicatat dalam mata uang dolar AS. Dengan net open position dalam mata uang asing yang kurang lebih
Most of the revenues earned and expenses paid by the Company were denominated in U.S. dollars. Meanwhile, the consolidated financial statements of the Company were also recorded in the U.S. dollar. With the net open position in foreign currencies are roughly balanced, the
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
41
42
seimbang, risiko fluktuasi kurs terhadap penafsiran angka pada laporan keuangan Perseroan relatif kecil. Pembahasan dan analisis manajemen berikut ini karenanya memaparkan kinerja operasi yang sesungguhnya, yang relatif terlepas dari pengaruh penguatan dolar AS di sepanjang tahun 2011.
risk of exchange rate fluctuations on the interpretation of the numbers on financial statements of the Company is relatively small. The following management discussion and analysis therefore expose the true operating performance, which is relatively independent from the influence of strengthening U.S. dollar throughout the year 2011.
TINJAUAN KINERJA OPERASI
OPERATIONS REVIEW
Pendapatan Usaha Pendapatan Perseroan merupakan kontribusi dari empat unit usaha Perseroan, yang terdiri dari unit usaha pertambangan batubara, unit usaha penyedia energi, unit usaha perdagangan dan unit usaha infrastruktur telekomunikasi. Di tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan sebesar 591 juta dolar AS, naik 62% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan di tahun 2010 sebesar 364 juta dolar AS. Kenaikan pendapatan secara signifikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan secara signifikan pendapatan unit usaha pertambangan batubara sejalan dengan terjadinya peningkatan volume produksi, peningkatan penjualan batubara, dan kenaikan pada harga jual batubara.
Operating Revenues The Company’s revenue is contributed by the Company’s four business units, which consist of the coal mining business unit, energy provider unit, trading unit and telecommunication infrastructure unit. In year 2011, the Company posted revenue of 591 million U.S. dollars, increasing 62% compared to revenues for the year 2010 which amounted to 364 million U.S. dollars. The significant increase in revenue is primarily due to significant increase of the coal mining income in line with the increase in production volume, the increase in coal sales, and the increase in coal selling price.
Volume penjualan dan fluktuasi harga batubara merupakan dua faktor penentu utama bagi perolehan pendapatan unit usaha pertambangan batubara Perseroan. Nilai pendapatan karenanya berfluktuasi mengikuti pergerakan harga jual dan volume penjualan batubara, sebagaimana tercermin dalam perolehan pendapatan dalam dua tahun terakhir. Volume penjualan batubara tercatat selama tahun 2010 dan 2011 berturut-turut adalah sebanyak 2,1 juta ton dan 5,7 juta ton batubara. Kenaikan harga jual batubara sepanjang tahun 2011, ikut mendukung terjadinya kenaikan pendapatan unit usaha pertambangan. Secara ratarata, harga jual batubara unit usaha Perseroan tahun 2011 adalah sebesar Rp 503,023 per ton batubara. Dibandingkan tahun 2010, harga rata-rata tahun 2011 ini mengalami kenaikan sebesar 12,01%.
The sales volume and price fluctuations of coal were two main determining factors for the revenue of the coal mining business unit of the Company. The value of income therefore fluctuated following the movements of prices and sales volumes of coal, as reflected in the revenues in the last two years. The coal sales volumes recorded during 2010 and 2011 were respectively 2.1 million tons and 5.7 million tons of coal. The increase in coal prices during the year 2011, supported the mining business unit. On average, the price of the Company’s coal business unit in 2011 was Rp 503.023 per ton of coal. Compared to the year 2010, average price in 2011 had increased by 12.01%.
Dengan kenaikan volume penjualan dan harga jual ini, nilai pendapatan dari unit usaha pertambangan batubara tercatat sebesar 330 juta dolar AS, meningkat sebesar 223% dari nilai pendapatan tahun 2010 sebesar 102 juta dolar AS. Peningkatan signifikan pada pendapatan unit usaha pertambangan batubara ini menyebabkan kontribusi unit usaha pertambangan batubara ke pendapatan Perseroan menjadi 56% di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 28%.
By the increase in sales volume and selling price, the revenue from the coal mining business unit recorded amounting to 330 million U.S. dollars, increase of 223% of the revenues in 2010 which amounted to 102 million U.S. dollars. The significant increase in the coal mining business unit revenue is causing the coal mining business unit contributed to the Company’s revenue to 56% in 2011 compared with the previous year by 28%.
Beban Pokok Penjualan Di tahun 2011, beban pokok penjualan mencapai 462 juta dolar AS, naik 57% dibandingkan beban pokok penjualan Perseroan tahun 2010 sebesar 294 juta dolar AS. Kenaikan beban pokok penjualan ini disebabkan oleh kenaikan signifikan pada beban pokok penjualan unit usaha pertambangan batubara dari 75 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 235 juta dolar AS pada tahun 2011.
Cost of Sales In 2011, cost of sales reached 462 million U.S. dollars, up 57% compared to cost of goods sold for fiscal year 2010 amounted to 294 million U.S. dollars. The increase in cost of sales was due to the significant increase in the cost of coal mining business unit sales of 75 million U.S. dollars in 2010 to 235 million U.S. dollars in 2011.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Kenaikan beban pokok penjualan unit usaha pertambangan di tahun 2011 terjadi sejalan dengan terjadinya lonjakan volume produksi batubara di tahun 2011. Komponen terbesar, dengan kontribusi sebesar 30% atau sebanyak 68 juta dolar AS terhadap total beban pokok penjualan unit usaha penambangan, berasal dari biaya jasa penambangan batubara. Biaya jasa penambangan batubara ini di tahun 2011 meningkat sebesar 240% menjadi 68 juta dolar AS dibandingkan biaya jasa penambangan batubara sebesar 20 juta dolar AS pada tahun 2010.
The increase in cost of goods sold in the mining business unit in 2011 occurred in line with the surge in the volume of coal production in 2011. The largest component, with a contribution of 30% or as many as 68 million U.S. dollars to the total cost of the sale of the mining business units, derived from the cost of coal mining services. The cost of this coal mining services in 2011 increased by 240% to 68 million U.S. dollars compared to 20 million U.S. dollars in year 2010.
Laba Kotor Sejalan dengan kenaikan pendapatan, di akhir tahun 2011, Perseroan membukukan kenaikan laba kotor menjadi sebesar 129 juta dolar AS, naik sebesar 84% dari 70 juta dolar AS di tahun 2010. Marjin laba kotor karenanya juga mengalami peningkatan dari 19% menjadi 22%.
Gross Profit In line with the increase in revenue, at the end of 2011, the Company recorded a gross profit increase of 129 million U.S. dollars, increasing 84% from 70 million U.S. dollars in 2010. The gross margin therefore also increased from 19% to 22%.
Beban Usaha Beban usaha Perseroan terdiri dari beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban eksplorasi. Di tahun 2011, Perseroan mencatat beban usaha sebesar 73 juta dolar AS. Kenaikan sebesar 92% dari sebesar 38 juta dolar AS di tahun 2010 ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban penjualan untuk ongkos angkut dan jasa dermaga seiring dengan peningkatan penjualan batu bara serta kenaikan beban umum dan administrasi pembayaran untuk jasa profesional sehubungan dengan transaksi penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada anak perusahaan Perseroan, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), kepada GMR Singapura.
Operating Expenses The Company’s operating expenses consisted of selling expenses, general and administrative expenses and exploration expenses. In 2011, the Company recorded operating expenses by 73 million U.S. dollars. Increase of 92% from 38 million U.S. dollars in 2010 was primarily due to higher selling expenses for freight and dock services in line with the increase in coal sales and increase on general expenses and administrative payments for professional services in connection with the transaction to sell 18% of Company share in the Company’s subsidiary, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), to the GMR Singapore.
Piutang Usaha Pada tahun 2011, piutang usaha naik 44% menjadi 125 juta dolar AS dibandingkan dengan piutang usaha tahun 2010. Piutang usaha pihak ketiga naik 57% menjadi 47 juta dolar AS pada tahun 2011 dibandingkan dengan 30 juta dolar AS pada tahun 2010. Peningkatan saldo piutang usaha terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha Perseroan dan PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) masing-masing sebesar 11 juta dolar AS dan 18 juta dolar AS.
Accounts Receivable In 2011, trade receivables increased 44% to 125 million U.S. dollars compared to accounts receivable in 2010. Third-party trade receivables increased 57% to 47 million U.S. dollars in 2011 compared with 30 million U.S. dollars in 2010. The increase in accounts receivable was primarily due to increases in accounts receivable of the Company and PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN) each amounted to 11 million U.S. dollars and 18 million U.S. dollars.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
43
44
Laba Usaha Laba usaha tumbuh sebesar 75% menjadi 56 juta dolar AS pada tahun 2011 dari 32 juta dolar AS di tahun 2010, sehingga marjin laba usaha meningkat menjadi 9,5% di tahun 2011 dari 9% di tahun 2010.
Operating Profit The operating profit grew by 75% to 56 million U.S. dollars in 2011 from 32 million U.S. dollars in 2010, so the operating margin increased to 9,5% in 2011 from 9% in 2010.
Penghasilan (Beban) Lain-lain Perseroan mencatatkan beban lain-lain sebesar 13 juta dolar AS, turun 29,3% dibandingkan beban lain-lain yang dicatatkan pada tahun sebelumnya sebesar 17 juta dolar AS. Penurunan ini antara lain disebabkan karena pada tahun 2011, Perseroan membukukan penghasilan lain-lain berupa laba penjualan properti investasi dan aset tetap sebesar 12,5 juta dolar AS.
Other Income (Expenses) The Company recorded other charges of 13 million U.S. dollars, down 29,3% compared to the other charges recorded in the previous year by 17 million U.S. dollars. This decline was partly because in 2011, the Company recorded other income in form of profit on sale of investment properties and fixed assets of 12.5 million U.S. dollars.
Laba Bersih Perseroan berhasil memperoleh kenaikan sebesar 37,5% pada laba bersih tahun 2011 dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2010 sebesar 24 juta dolar AS. Laba bersih tercatat mencapai 33 juta dolar AS dan marjin laba bersih sebesar 6% pada tahun 2011.
Net Profit The Company managed to obtain a 37.5% increase in net profit in 2011 compared to net profit in 2010 which amounted to 24 million U.S. dollars. Net income totaled 33 million U.S. dollars and net profit margin was 6% in 2011.
Persediaan Saldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 22 juta dolar AS. Hal ini disebabkan oleh peningkatan persediaan pupuk RKN dan persediaan batubara GEMS masing-masing sebesar 17 juta dolar AS dan 5 juta dolar AS.
Inventory The inventory balance on December 31, 2011 increased by 22 million U.S. dollars. This was due to increased RKN’s fertilizer stock and GEMS’ coal inventories, each for 17 million U.S. dollars and 5 million U.S. dollars.
ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS PERSEROAN
COMPANY’S ASSETS, LIABILITIES, AND EQUITY
Aset Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki aset lancar sebesar 796 juta dolar AS, naik sebesar 252% dari aset lancar tahun 2010 sebesar 226 juta dolar AS. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan signifikan sebesar 597% pada posisi kas dan setara kas Perseroan per 31 Desember 2011 sehubungan dengan dilakukannya transaksi penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada anak perusahaan Perseroan, GEMS, kepada GMR Singapura.
Asset Current Assets On December 31, 2011, the Company had current assets of 796 million U.S. dollars, an increase of 252% of current assets in 2010 which amounted to 226 million U.S. dollars. The increase was due to the significant increase of 597% in cash and cash equivalent position of the Company per December 31, 2011 in connection with the sale transaction of 18% shares of the Company at the Company’s subsidiary, GEMS, to the GMR Singapore.
Aset Tidak Lancar Perseroan memiliki aset tidak lancar sebesar 488 juta dolar AS pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan pada nilai aset tidak lancar sebesar 11% dari posisi aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 439 juta dolar AS ini, terutama disebabkan oleh kenaikan pada nilai investasi saham Perseroan sejalan dengan dilakukannya investasi saham di PT Atlas Resources Tbk sebesar 21 juta dolar AS.
Non-current Assets The Company has non-current assets amounting to 488 million U.S. dollars on December 31, 2011. The increase in the value of non-current assets amounting to 11% of non-current assets position of the Company on December 31, 2010 amounting to 439 million U.S. dollars, was mainly due to an increase in value of investments in line with the Company’s shares on stock investment at PT Atlas Resources Tbk by 21 million U.S. dollars.
Jumlah Aset Kenaikan aset lancar dan aset tidak lancar menyebabkan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami
Total Assets The increase in current assets and noncurrent assets caused the assets of the Company on December 31, 2011
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
peningkatan sebesar 93% jika dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 665 juta dolar AS.
to increase by 93% when compared to total assets at December 31, 2010 which amounted to 665 million U.S. dollars.
Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki liabilitas jangka pendek sebesar 241 juta dolar AS, naik sebesar 93% dari liabilitas jangka pendek tahun 2010 sebesar 125 juta dolar AS. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan utang usaha Perseroan sebesar 80% dari 46 juta dolar AS pada tahun 2010 menjadi 83 juta dolar AS pada tahun 2011, sejalan dengan terjadinya kenaikan penjualan Perseroan. Di samping itu, juga disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka panjang berupa pinjaman bank yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun karena Perseroan bermaksud untuk melunasi sebagian pinjaman bank di awal tahun 2012.
Liabilities Short-Term Liabilities On December 31, 2011, the Company had short-term liabilities amounting to 241 million U.S. dollars, up by 93% of short-term liabilities in 2010 amounted to 125 million U.S. dollars. The increase was due to the increase in the Company’s business debt by 80% from 46 million U.S. dollars in 2010 to 83 million U.S. dollars in 2011, in line with the increase of sales of the Company. In addition, it was also due to higher long-term liabilities in the form of bank loans that will mature within one year as the Company intends to repay a portion of bank loans in early 2012.
Liabilitas Jangka Panjang Perseroan memiliki liabilitas jangka panjang sebesar 132 juta dolar As pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan pada nilai liabilitas jangka panjang sebesar 35% dari posisi liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 204 juta dolar AS ini, terutama disebabkan karena dilakukannya pembayaran pokok pinjaman kepada sejumlah bank dan lembaga keuangan.
Long-Term Liabilities The Company had a long-term liabilities amounting to 132 million U.S. dollars as of December 31, 2011. The decline in the value of long-term liabilities by 35% from the long-term liabilities of the Company on December 31, 2010 amounting to 204 million U.S. dollars, was mainly due to payment of principal of loan on a number of banks and financial institutions.
Jumlah Liabilitas Dengan kenaikan liabilitas jangka pendek yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan liabilitas jangka panjang, jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 13% jika dibandingkan dengan jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 329 juta dolar AS.
Number of Liability With the greater increase in short-term liabilities than the decline in long-term liabilities, the total of liability of the Company on December 31, 2011 increased by 13% if compared to the total liabilities at December 31, 2010 which amounted to 329 million U.S. dollars.
Ekuitas Jumlah ekuitas Perseroan pada akhir tahun 2011 tercatat mencapai 911 juta dolar AS, naik 171% dibandingkan jumlah ekuitas Perseroan yang tercatat pada akhir tahun 2010 sebesar 336 juta dolar AS. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pencatatan selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan dengan nilai total sebesar 429 juta dolar AS, terkait dengan dibukukannya selisih lebih nilai tercatat investasi pada saham GEMS terkait penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham GEMS dan keuntungan penjualan 18% kepemilikan saham Perseroan pada GEMS kepada GMR Singapura pada tanggal 17 November 2011.
Equity The total Company’s equity at the end of 2011 recorded at 911 million U.S. dollars, up 171% compared to the carrying amount of the Company’s equity at year end 2010 which amounted to 336 million U.S. dollars. This increase was largely due to the recording of the difference in transaction due to change of ownership in subsidiaries with a total value of 429 million U.S. dollars, associated with the recording excess of the carrying value of investments in the shares of GEMS related to the initial public offering as many as 882,353,000 shares of GEMS and the gain on sale 18% share ownership of the Company at GEMS to GMR Singapore on November 17, 2011.
ARUS KAS
CASH FLOW
Perseroan mencatatkan arus kas positif sebesar 413 juta dolar AS pada tahun 2011. Peningkatan arus kas tersebut terutama disebabkan oleh arus kas positif dari aktivitas pendanaan
The Company recorded a positive cash flow of 413 million U.S. dollars in 2011. Increased cash flow was primarily due to positive cash flow from financing activities derived from
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
45
46
yang berasal dari setoran modal saham dari kepentingan nonpengendali dan penerimaan atas penjualan investasi saham.
the paid up capital stock of non-controlling interests and the gain from the sale of equity investments.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 52 juta dolar AS pada tahun 2011 yang dihasilkan dari penerimaan dari pelanggan sebesar 557 juta dolar AS, arus kas yang digunakan untuk pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya sejumlah 490 juta dolar AS, pembayaran kepada karyawan sejumlah 19 juta dolar AS serta penerimaan pajak bersih sejumlah 4 juta dolar AS.
Cash Flows from Operating Activities The net cash provided from operating activities amounting to 52 million U.S. dollars in 2011 resulted from receipt of the customers of 557 million U.S. dollars, cash flow used for payments to contractors, suppliers and others some 490 million U.S. dollars, payments to employees of 19 million U.S. dollars and the tax revenue net amount of 4 million U.S. dollars.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar 137 juta dolar AS pada tahun 2011, terutama untuk penempatan dana yang dibatasi pencairannya, perolehan investasi saham dan perolehan aset tetap.
Cash Flows from Investing Activities The net cash used for investing activities amounting to 137 million U.S. dollars in 2011, was mainly for the placement of limited fund redemption, gain of company shares and the gain of fixed assets.
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas menunjukkan bagaimana Perseroan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan keuntungan dan nilai bagi para pemegang saham. Rasio profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio margin laba bersih, imbal hasil aktiva, dan imbal hasil ekuitas. Imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 3,63% dan 7,23%. Imbal hasil aktiva untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 2,58% dan 3,65%. Dengan pertumbuhan produksi serta peningkatan harga jual batubara, rasio profitabilitas Perseroan sedikit menurun pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010. Marjin Laba Bersih menurun menjadi 6% pada tahun 2011 dari 7% di tahun 2010, sementara rasio laba bersih terhadap jumlah aset juga menurun menjadi 3% pada tahun 2011 dari 4% di tahun 2010.
Profitability Ratio The Company’s profitability ratio indicated how Company utilized the available resources in order to generate profits and shareholder value. The profitability is among others measured by ratios of net profit margin, return on assets, and return on equity. Return on equity for the year ended December 31, 2011 and 2010 respectively amounted to 3.63% and 7.23%. Return on assets for the year ended December 31, 2011 and 2010 respectively amounted to 2.58% and 3.65%. With the growth of production and increasing prices of coal, the ratio of the Company’s profitability declined slightly in 2011 compared to 2010. Net profit margin decreased to 6% in 2011 from 7% in 2010, while the ratio of net profit to total assets also decreased to 3% in 2011 from 4% in 2010.
Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 283%, meningkat jika dibandingkan dengan rasio likuiditas Perseroan pada tahun 2010 yang mencapai sebesar 151%.
Liquidity Ratio The liquidity ratio shows the Company’s ability to meet short term obligations. The liquidity ratio of the Company for the period ending in 2011 amounted to 283%, increasing from 151% in year 2010.
Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, termasuk kewajiban finansialnya yaitu hutang yang mengandung bunga (interest bearing liabilities). Tingkat solvabilitas ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 40,90% jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tahun 2010 yaitu sebesar 98,10%. Tingkat solvabilitas aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tahun 2011 adalah sebesar 29,03% jika dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tahun 2010 yaitu sebesar 49,52%.
Solvency Ratio The solvency ratio indicated the ability of the Company in fulfilling all its obligations, including the financial obligation which is debt containing financial interest (interest bearing liabilities). The solvency level of the Company’s equity for the period ending in 2011 amounted to 40.90% if compared to 98.10% in year 2010. The level of assets solvency of the Company for the period ending in 2011 amounted to 29.03% if compared to 49.52% in year 2010.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
THE COLLECTIBILITY OF RECEIVABLES
Perseroan tidak mempunyai masalah terkait kolektibilitas piutang usaha, karena sebagian besar dari piutang usaha Perseroan termasuk piutang lancar. Kolektibilitas piutang masing-masing unit usaha Perseroan berbeda-beda. Kolektibilitas piutang unit usaha perdagangan relatif lebih panjang dibandingkan dengan kolektibilitas unit usaha lainnya. Pada tahun 2011, Perseroan mencadangkan 1 juta dolar AS sebagai penyisihan piutang ragu ragu untuk piutang usaha.
The Company had no problem related to the collectibility of accounts receivable, as most of the accounts receivables of the Company are current receivables. The collectibility of accounts receivable of each Company’s business unit is different. The collectibility of trading business unit is relatively long compared to the collectibility of other business units. In 2011, the Company reserves 1 million U.S. dollars as an allowance for doubtful accounts receivable.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
ABILITY TO PAY DEBTS
Kemampuan membayar hutang Perseroan meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan rasio EBITDA / Interest Expense + Principle menjadi 446,42% pada tahun 2011 dari 279,74% pada tahun 2010. Selain itu juga terdapat penurunan rasio Debt/Equity Ratio menjadi 40,90% pada tahun 2011 dari 98,10% pada tahun 2010. Peningkatan kemampuan membayar hutang ini disebabkan oleh kinerja operasional yang membaik dan penurunan saldo hutang.
The Company’s ability to repay debt increased as indicated by the increase in the ratio of EBITDA / Interest Expense + Principle to 446.42% in 2011 from 279.74% in 2010. In addition, there was a decrease in the ratio of Debt/Equity Ratio to 40.90% in 2011 from 98.10% in 2010. The increased ability to repay the debt was due to the improved operating performance and a decrease in debt balances.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Seluruh saham Perseroan mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen. Kebijakan pembagian dividen dikaitkan antara lain dengan keuntungan yang didapat pada tahun fiskal, prospek industri dan rencana belanja modal, kewajiban mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan peraturan yang berlaku, rencana Perseroan dan kondisi keuangan Perseroan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi, Dewan Komisaris dan para pemegang saham.
All Company’s shares have equal rights and equal degree, including dividends. The dividend policy is associated, among others, with the profits earned in the fiscal year, the outlook for the industry and capital expenditure plans, the obligation in allocating reserve fund as per prevailing regulation, Company’s plan, and the Company’s financial condition and other factors considered relevant by the Board of Directors, the Board of Commissioners and shareholders.
Para pemegang saham menentukan pembayaran dividen berdasarkan rekomendasi dari Direksi dalam setiap Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran dividen tunai dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The shareholders determine the dividend payment based on the recommendation of the Board of Directors in each Annual General Meeting of Shareholders by taking into accounts the applicable laws and regulations. The payment of dividend will be made after obtaining the approval from the Annual General Meeting of Shareholders.
INFORMASI TRANSAKI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL
INFORMATION ON AFFILIATED AND MATERIAL TRANSACTIONS
TRANSAKSI BENTURAN KEPENTINGAN
CONFLICT-OF-INTEREST TRANSACTIONS
Perseroan tidak melakukan transaksi benturan kepentingan dengan pihak mana pun selama tahun 2011.
The Company did not conflict-of-interest transaction during the year 2011.
undertake any with any party
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
47
48
TRANSAKSI AFILIASI
AFFILIATED TRANSACTIONS
Pada tahun 2011, Perseroan melakukan transaksi afiliasi yaitu pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Perseroan. Transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan antara lain berupa pemberian pinjaman kepada anak anak perusahaan yang digunakan antara lain untuk kebutuhan modal kerja maupun digunakan untuk kebutuhan pengembangan usaha batubara termasuk proyek infrastruktur dan prasarananya. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Perseroan melakukan transaksi penjualan tanah dan bangunan milik Perseroan yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 37-38, Jakarta Pusat kepada PT Sinar Mas Teladan, pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. Perseroan berkomitemen bahwa dalam melakukan transaksi afiliasi, Perseroan selalu tunduk dan memenuhi seluruh ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
In 2011, the Company conducted affiliated transactions, i.e. transactions with the parties that have special relationship with the Company. The affiliated transactions undertaken by the Company included loans to subsidiaries which were used such as for working capital and for the coal business development requirements as well including infrastructure projects and its supporting facilities. On October 18, 2011, the Company made transaction of sale of land and buildings owned by the Company which is located at Jl. Ir. H. No Juanda. 37-38, Jakarta Pusat to PT Sinar Mas Teladan, a party affiliated with the Company. The Company is committed that in performing the affiliated transactions, the Company complies to the provisions of the legislation in force.
TRANSAKSI MATERIAL
MATERIAL TRANSACTIONS
Perseroan melakukan transaksi material yaitu transaksi dengan nilai 20% atau lebih dari ekuitas Perseroan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu, selama tahun buku 2011 sebagai berikut: 1. Penjualan 18% saham milik Perseroan dalam GEMS kepada GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. pada tanggal 17 November 2011 dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp 2.647.058.750.000,- atau mencapai 83% dari ekuitas Perseroan yang berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2011. Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 9 November 2011. 2. Penjualan 1.211 menara telekomunikasi beserta saranasarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian milik Perseroan kepada PT Inti Bangun Sejahtera pada tanggal 27 Desember 2011 dengan keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp 690.380.000.000,atau mencapai 21% dari ekuitas Perseroan yang berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2011. Perseroan telah mengumumkan Keterbukaan Informasi kepada Pemegang Saham Perseroan di surat kabar Neraca dan menyampaikan dokumen transaksi kepada Bapepam dan LK.
The Company’s material transactions i.e transactions with a value of 20% or more of the equity of the Company, which are performed in a single transaction or in a series for a particular purpose or activity, during the fiscal year 2011 are as follows: 1. Sales of 18% of the Company’s shares in GEMS to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd on November 17, 2011 with a total transaction value of Rp 2,647,058,750,000,- or equivalent to 83% of the Company’s equity based on the consolidated financial statements on June 30, 2011. The transaction got approval from the Company’s EGM held on November 9, 2011. 2. The sales of 1,211 telecommunication towers and their supporting facilities which were fully operational and 93 telecommunication towers that were still in construction owned by the Company to PT Inti Bangun Sejahtera on December 27, 2011 with total transaction value of Rp 690,380,000,000,or at 21% of the Company’s equity based on the consolidated financial statements on June 30, 2011. The Company has announced the Information Disclosure to the Shareholders of the Company at the Neraca daily newspaper and submit the transaction documents to Bapepam and LK.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) sebagai berikut:
Effective on January 1, 2011, the Company implemented Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) as follows:
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
1. PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, mengenai tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi, dan memperkenalkan pengungkapan baru antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akunakun utama, manajemen permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laba rugi secara bersama-sama dengan ”pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Perseroan memilih untuk menyajikan dalam bentuk dua laporan dan menyajikan laporan keuangan periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan pada tanggal 30 Desember 2010. 2. PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, mengatur ketentuan minimal penyajian laporan keuangan interim, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran baik untuk laporan keuangan lengkap maupun ringkas untuk periode interim. 3. PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diterapkan secara retrospektif kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan
1. PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” regulates the financial statements presentation, among others, the objectives, components of the financial statements, a fair presentation, materiality and aggregate, offset, the separation between current and noncurrent assets and short-term liabilities and long-term, comparative and consistency information, and introduce a new disclosure among others, estimates and considerations for major accounts, capital management, other comprehensive income, deviation from accounting standards and statements of compliance. These standards introduce comprehensive income statement that combines all the revenues and expenses recognized in the income statement together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present a comprehensive income statement, or two report that is a separate income statement and comprehensive income statement. The Company chose to present in the form of two statements and present the financial statements of previous periods in accordance with PSAK for purposes of comparison with the financial statements on December 30, 2010. 2. PSAK No. 3 (Revised 2010),“Interim Financial Statements”, regulates the minimum provision of interim financial statements, as well as principles for recognition and measurement of both for the full financial statements or the summary as well for interim periods. 3. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements”, which is applied retrospectively unless the following points are applied prospectively: (i) loss of a child entity that
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
49
50
saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali; (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan interim konsolidasian. 4. PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perseroan menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan pada tanggal 30 Desember 2010. 5. PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. 6. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
causes a deficit balance for the non-controlling interests; (ii) loss of control in child entity, (iii) change of ownership in child entity that do not result in loss of control, (iv) the potential vote rights in determining the existence of control, and (v) consolidation of the child entity that have long-term restrictions. PSAK No. 4 (Revised 2009) regulate the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities that are in control of a parent entity, and accounting for investments in child entities, jointly controlled entities and entity association when a separate financial statements are presented as additional information. The application of SPAK No. 4 (Revised 2009) provides a meaningful impact on the financial statements following the related disclosure in consolidated interim financial statements. 4. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires information to be reported in each operating segment in accordance with the information reported regularly to the operational decision-makers to make decisions about the resources allocated to the segment and assess its performance. This PSAK is refining the definition of operating segments and requires the “management approach” in presenting information using the same basic segments as well as internal reporting. The Company presents segment information for previous period in accordance with PSAK for purposes of comparison with the financial statements on December 30, 2010. 5. PSAK 7 (Revised 2010), “The disclosure of Related Parties”, requires disclosure of the related parties, transactions and balances, including commitments, in the financial statements. 6. PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combinations”, describes the transaction or other event that meets the definition of business combinations in order to improve the relevance, reliability, and comparability of information conveyed by the reporting entity in financial statements concerning of the business combination and its impacts.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perseroan: • Menghentikan amortisasi goodwill; • Mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan • Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
In accordance with the transitional provisions of PSAK 22 (Revised 2010), beginning on January 1, 2011, the Company: • Stopped the amortization of goodwill; • Eliminated the carrying amount of accumulated amortization of related goodwill; and • Performed the goodwill impairment test in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Goodwill negatif yang diakui sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2011. Penerapan PSAK 22 (Revisi 2010) tersebut juga memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut
The negative goodwill recognized before January 1, 2011 is derecognized by making adjustments to retained earnings as of the beginning of the fiscal year period beginning on January 1, 2011. The implementation of PSAK 22 (Revised 2010) will also create a significant influence over financial reporting including the
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
pengungkapan terkait konsolidasian Perseroan.
dalam
laporan
keuangan
disclosures related to the Company’s consolidated financial statements.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
CHANGES IN LAWS AND REGULATIONS
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2012 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis mineral logam dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. PP ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas mineral logam dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya. Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada anak-anak perusahaan Perseroan yang merupakan pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan PP ini.
On January 6, 2012, the Government of Indonesia issued a government regulation regarding non-tax state revenue which is applicable in the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 9/2012 which replaces Government Regulation no. 45/2003. These regulations provide an explanation regarding the exploitation contribution of metallic minerals business and coal commodities that were not previously regulated by Government Regulation no. 45/2003. This Government Regulation also provides referrals to other fixed benefits associated with the activity of mineral metal and coal commodities and other rewards not linked to commodities such as compensation for information related to exploration area license (IUP and IUPK), the cost of replacement for closed coal mining and the portion of the government (4%) of the holder of IUPKProduction Operations based on net income. There is no change of exploitation contribution tariff that will impact to subsidiaries of the Company which is the holder of IUP as a result of this regulation.
INFORMASI DAN/ATAU FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN
SUBSEQUENT EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
1. Pada tanggal 9 Januari 2012 PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), anak perusahaan Perseroan telah melakukan konversi Obligasi PT Manggala Alam Lestari (MAL) sebesar Rp 20.000.000.000,-, sehingga setelah pelaksanaan konversi BKES mempunyai 60,717% kepemilikan saham dalam MAL. 2. Pada tanggal 26 Januari 2012, Perseroan dan United Fiber System Ltd, Singapura (UFS) menandatangani Head of Agreement terkait dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penjualan 3.941.166.500 saham GEMS (atau 66,9998% kepemilikan), yang dimiliki oleh Perseroan kepada UFS. Sebaliknya, UFS akan menerbitkan 44.275.533.621 saham baru dalam UFS (atau sebesar 92,7663% kepemilikan) kepada Perseroan sebagai pembayaran atas pembelian saham GEMS tersebut. Penyelesaian transaksi ini dilakukan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012. 3. Pada tanggal 11 Febuari 2012, DSSP (sebagai pembeli) menandatangani Equipment Supply Contract dengan China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (sebagai penjual) dengan nilai kontrak sebesar 208.380.392 dolar AS. Peralatan tersebut digunakan untuk pembangunan Proyek IPP Sumsel-5. DSSP (sebagai Pemilik) juga
1. On January 9, 2012 PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), Company’s subsidiary, exercised convertible bonds of PT Manggala Alam Lestari (MAL) of Rp 20,000,000,000,-, so that after the conversion, BKES has 60.717% ownership of shares in MAL. 2. On January 26, 2012, the Company and United Fiber System Ltd, Singapore (UFS) signed a Head of Agreement relating to the Company plan to sell 3,941,166,500 GEMS shares (or 66.9998% ownership), which are owned by Company to UFS. Additionally, UFS will issue 44,275,533,621 new shares in the UFS (or at 92.7663% ownership) to the Company as a payment for the purchase of GEMS shares. The completion of the transaction is carried out no later than December 31, 2012. 3. On 11 February 2012, DSSP (as buyer) signed the Equipment Supply Contract with China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (as seller) with a contract value of 208,380,392 U.S. dollars. The equipment is used for the construction of IPP-5 Sumsel-5 Project. DSSP (as owner) also signed
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
51
menandatangani Design Engineering Construction Contract dengan Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (sebagai kontraktor) dengan nilai kontrak sebesar 89.305.882 dolar AS. 4. Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 15 Februari 2012 dari Deni Thanur, SE., SH., MKn., Notaris di Jakarta, pemegang saham PT Andalan Satria Lestari (ASL) menyetujui peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000,- terbagi atas 500 saham menjadi Rp 34.860.000.000,- terbagi atas 348.600 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000,terbagi atas 150 saham menjadi Rp 8.715.000.000,terbagi atas 87.150 saham dengan pengeluaran 350 saham dalam simpanan dan 86.650 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh BKES, sehingga kepemilikan BKES atas ASL menjadi sebesar 99,83%. ASL mempunyai 8 anak perusahaan yaitu PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra Alam Cahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima dan PT Andalan Satria Abadi. 5. Pada tanggal 20 Februari 2012, Perseroan membeli 9 unit OWK Seri I dengan nilai nominal masingmasing sebesar Rp 100.000.000.000,- dan 1 unit OWK Seri II dengan nilai nominal Rp 100.000.000.000,yang diterbitkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk (dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk) yang dimiliki oleh PT Valensia Persada. 6. Pada tanggal 1 Maret 2012, BKES membeli 149 lembar saham dalam ASL dari PT Cakrawala Dinamika Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000,- per saham, serta mengambil 220.000 lembar saham baru yang dikeluarkan ASL dengan nilai nominal masing masing saham sebesar Rp 100.000,-. Pada tanggal 1 Maret 2012, Perseroan juga membeli 1 lembar saham dalam ASL dari PT Persada Bangun Lestari dengan harga pembelian sebesar Rp. 100.000,-. Selanjutnya ASL membeli 20.000 saham dalam MAL milik BKES pada tanggal 2 Maret 2012, dengan harga pembelian sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Pada tanggal 7 Maret 2012, ASL juga telah mengambil 2.000.000 lembar saham Seri B baru yang dikeluarkan oleh MAL, dengan nilai nominal masing-masing saham Seri B baru adalah sebesar Rp 1.000,- per saham Seri B. 7. Berdasarkan Akta No. 73 tanggal 19 Maret 2012 dari Desman, SH., M. Hum., MM., Notaris di Jakarta, Perseroan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT) mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), yang akan bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa. Modal dasar DSSE adalah sebesar Rp 1.000.000.000.000,- yang terdiri dari 1.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000,- per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSE sebesar Rp 361.000.000.000,yang terdiri dari 361.000 saham, dengan kepemilikan Perseroan dan SMT atas saham DSSE masing-masing sebesar 99,9% dan 0,1%.
52
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
an Engineering Design Construction Contract with Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (as contractor) with a contract value of 89,305,882 U.S. dollars. 4. Based on the Deed No. 19 dated February 15, 2012 from Deni Thanur, SE., SH., MKn., Notary in Jakarta, PT Andalan Satria Lestari (ASL) shareholders approved an increase in authorized capital from Rp 50,000,000,- divided into 500 shares to become Rp 34,860,000,000,- divided into 348.600 shares and issued and paid-up capital from Rp 15,000,000,- divided into 150 shares to become Rp 8,715,000,000,- divided into 87,150 shares by issuing 350 shares from treasury and 86,650 new shares, whcih were fully taken by BKES, so that the ownership of BKES in ASL became 99.83%. ASL has 8 subsidiaries, PT Buana Bara Ekapratama, PT Cahaya Nusa Pratama, PT Citra Alam Cahaya, PT Duta Alam Ekapratama, PT Rimba Subur Lestari, PT Duta Alam Jaya, PT Buana Inti Citraprima and PT Andalan Satria Abadi. 5. On February 20, 2012, the Company purchased 9 units of OWK Series I with the nominal value amounting to Rp 100,000,000.000,-, and 1 unit of OWK Series II with a nominal value of Rp 100,000,000.000,which issued by PT Smartfren Telecom Tbk (formerly PT Mobile-8 Telecom Tbk) owned by PT Valencia Persada. 6. On March 1, 2012, BKES bought 149 shares in ASL from PT Cakrawala Dinamika Lestari with a purchase price of Rp 100,000,- per share, and subscribed to the 220,000 newly issued shares of ASL with a nominal value of each share of Rp 100,000,-. On March 1, 2012, the Company also purchased 1 share in the ASL of PT Persada Bangun Lestari with a purchase price of Rp 100,000,-. Furthermore, ASL bought 20,000 shares in MAL owned by BKES on March 2, 2012, at a purchase price of Rp 1,000,000,- per share. On March 7, 2012, ASL also subscribed to 2,000,000 new shares of Series B issued by MAL, with a nominal value of each new Series B shares amounted to Rp 1,000,- per share of B Series. 7. Based on the Deed No. 73 dated March 19, 2012 from Desman, SH., M. Hum., MM., Notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT) established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSE), which will be engaged in trading, construction, industry, and services. The autohized capital of DSSE is Rp 1,000,000,000,000,- consisting of 1,000,000 shares with a nominal value of Rp 1,000,000,- per share. The paid up capital of DSSE was Rp 361,000,000,000,- consisting of 361.000 shares, with the ownership of the Company and SMT over DSSE respectivelly 99.9% and 0.1%.
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAAN MUTLAK DAN WAJIB DIPAHAMI, DIHAYATI DAN DIAMALKAN OLEH SEGENAP JAJARAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BESERTA PARA EKSEKUTIF DAN KARYAWAN PERSEROAN DALAM UPAYA MERAIH TARGET, MENANGGAPI PELUANG DAN MENGATASI BERBAGAI TANTANGAN. THE GOOD CORPORATE GOVERNANCE IS ABSOLUTE AND MUST BE UNDERSTOOD, INTERNALIZED AND PRACTICED BY BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS AND ALL EXECUTIVES AND EMPLOYEES OF THE COMPANY IN THE EFFORT OF ACHIEVING THE GOALS, RESPONDING TO OPPORTUNITIES, AND OVERCOMING VARIOUS CHALLENGES.
54
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Sebagai perusahaan publik, Perseroan sangat menyadari akan arti penting dan bermanfaatnya Tata Kelola Perusahaan dalam mengoperasikan roda kegiatan usaha yang terencana dan terukur. Untuk kepentingan itu Perseroan menyusun dan menerapkan suatu konsep tata kelola perusahaan yang komprehensif dan operasional yang bersumber pada prinsip tata kelola perusahaan yang baku dan standar, mengacu kepada Peraturan Bapepam dan LK, Peraturan Bursa Efek Indonesia, panduan internasional, praktik-praktik terpuji secara universal dan norma atau hukum positif yang berlaku di masyarakat, yang pada intinya adalah pengelolaan Perseroan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kewajaran, kesusilaan.
As a public company, the Company is aware of the importance and the advantage of Good Corporate Governance in operating the planned and measurable business activities wheels. Therefore, the Company prepares, develops, and implements a comprehensive corporate governance concept based on the principles of standard corporate governance, with reference to Bapepam-LK regulation, Indonesia Stock Exchange Regulation, international guidelines, universally commendable practices, and prevailing norms or positive law, which in essence is the management of the Company with the principles of transparency, accountability, responsibility, fairness, decency.
Manajemen memberikan panduan dan arahan serta mewajibkan agar seluruh individu Perseroan secara konsisten menerapkan dan mempraktekkan tata kelola perusahaan. Perseroan menyadari bahwa tata kelola perusahaan merupakan substansi penting dalam menjalankan operasional perusahaan dan bahkan panduan utama dalam menetapkan target atau tujuan Perseroan dan langkah-langkah untuk mencapai target tersebut. Perseroan memandang bahwa tata kelola perusahaan merupakan instrumen efektif untuk mencapai tujuan Perseroan serta meningkatkan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
The management provides integrated guidelines and directions and requires that all individuals of Company consistently apply and practice good corporate governance. The Company realizes that corporate governance is an important substance in conducting the Company’s operations and even the primary guidelines in determining the Company’s target or objectives and steps in order to achieve the target. The corporate governance is an effective instrument to achieve the Company’s goals and increase the long-term value for its shareholders and stakeholders.
Stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan usaha akan terpelihara dengan mendorong kegiatan usaha yang memiliki daya saing dan daya tumbuh di tengah ketatnya kompetisi pasar. Sementara transparansi dan sinergi kinerja akan terwujud bila dilandasi tekad untuk terus berjuang dengan semangat kerja keras dari seluruh elemen internal Perseroan tanpa terkecuali. Setiap personel wajib berkontribusi sesuai dengan bidang dan tanggungjawabnya. Sementara itu, para pemegang saham publik dapat mengikuti gerak tumbuh usaha secara transparan. Efisiensi di segala bidang serta melakukan langkah pengawasan terpadu akan membawa Perseroan ke jalur yang tepat sasaran. Pada akhirnya, Perseroan harus mampu menjadi tempat yang nyaman bagi setiap personelnya untuk memaksimalkan potensi dirinya dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan.
The stability and sustainability of business growth will be maintained by encouraging activities that have competitiveness and growth in the midst of intense of market competition. While the transparency and synergy of performance will be realized if they are based on a determination to keep fighting with spirit of hard work of all of the Company’s internal elements without exception. Each individual must contribute in accordance with the field and responsibilities. Meanwhile, the Company’s shareholders are able to follow the growth movement of business in a transparent manner. The efficiency in all sectors and integrated control measures will bring the Company on the right track. Eventually, the Company must be able to be a comfortable place for all of its personnel to maximize their potential and provide added value to the Company.
Berkaitan dengan hal di atas, Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen dan Sekretaris Perusahaan sejak Juli 2009. Selain itu, Perseroan juga telah mengangkat Direktur Tidak Terafiliasi sejak Agustus 2009. Untuk mengoptimalkan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, Perseroan telah mengangkat Komite Audit dan membentuk Unit Audit Internal pada Maret 2010 yang memantau kinerja manajemen. Direksi dan manajemen menjalankan fungsinya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
In connection with the above situation, the Company has appointed the Independent Commissioner and Corporate Secretary since July 2009. In addition, the Company has appointed the Non-Affiliated Director since August 2009. In order to optimize supervision function by the Board of Commissioners, the Audit Committee has been established by the Company and an Internal Audit Unit has been set up since March 2010, whose function is to monitor the performance of management. The Directors and management perform their functions in accordance with their authority and responsibility.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
55
56
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perseroan berkomitmen untuk memastikan agar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diselenggarakan pada waktunya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Bapepam dan LK. RUPS mempunyai kekuasaan dan wewenang tertinggi dalam Perseroan. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi.
In order to protect the interests of shareholders, the Company commits to ensuring that the General Meeting of Shareholders (GMS) is held on time in accordance with the Article of Association and Bapepam-LK Regulations. The GMS has the highest power and authority in the Company. The GMS’s authority are, among others, to appoint and dismiss the members of Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, to approve the amendment of Article of Association, to approve the Annual Report and to determine the type and amount of remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors and to take decisions related to corporate actions or other strategic decisions proposed by Board of Directors.
Pada tahun 2011, Perseroan telah menyelenggarakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
In 2011, the Company has organized Annual General Meeting of Shareholders (AGM) once and Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGM) once.
RUPST Perseroan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011 dan menetapkan keputusan-keputusan untuk menyetujui Laporan Tahunan Direksi dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010; penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2010; persetujuan laporan realisasi penggunaan seluruh dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana; penetapan gaji dan honorarium Direksi dan Dewan Komisaris; pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengangkat Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2011 dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
The Company’s AGM was held on May 31, 2011 to make the following decisions: approval of Annual Report of the Board of Directors and Company’s Consolidated Financial Statements ended December 31, 2010; determination of the use of profits of financial year 2010; approval of the use of IPO funds; determination of salary and honorarium of the Board of Directors and the Board of Commissioners; provision of authority to the Board of Commissioners to appoint the Independent Public Accountant to audit Company’s financial statements for fiscal year 2011 and changes in the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Pada tanggal 9 November 2011, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB yang memutuskan untuk menyetujui rencana Perseroan melakukan transaksi material, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menjual dan mengalihkan 18% saham milik Perseroan dalam GEMS kepada GMR Singapura.
On November 9, 2011, the Company organized EGM which decided to approve the Company’s plan to undertake a material transaction, in connection with the Company’s plan to sell and transfer 18% Company’s shares in GEMS to GMR Singapore.
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi kebijakan yang dilaksanakan Direksi dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi dalam melaksanakan tugas manajemennya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, RUPS, peraturan
The Board of Commissioners is responsible to supervise the policies implemented by the Board of Directors and provides advice to the Board of Directors in carrying out its management duties in accordance with the provisions set out in Article of Association, Shareholders Meeting, applicable laws
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
serta undang-undang yang berlaku. Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk mengenai efektivitas manajemen risiko dan pengendalian internal. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit guna penerapan fungsi pengawasan agar dapat dilaksanakan secara maksimal.
and regulations. The Board of Commissioners monitors and evaluates the implementation the whole of Company’s strategic policies, including the effectiveness of risk management and internal control. The Board of Commissioners has established an Audit Committee for application of supervisory functions to be implemented in maximum manner.
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
COMPOSITION OF COMMISSIONERS
THE
BOARD
OF
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 anggota. Penunjukan dan pemberhentian masing-masing anggota dilakukan melalui RUPS. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Based on the Article of Association, the Board of Commissioners consists of at least 3 members. The appointment and dismissal of individual member is conducted through GMS. The members of the Board of Commissioners are appointed by the GMS for 5 years from the appointment date without reducing of GMS’s rights to dismiss them at any time subject to the applicable law and regulations.
Saat ini, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 5 anggota, 2 di antara anggotanya merupakan Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK yang mensyaratkan lebih dari 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Currently, the Board of Commissioners consists of 5 members, of which 2 among its members are Independent Commissioners. This is in accordance with Bapepam and LK regulations that require more than 30% of the total members of Board of Commissioners are Independent Commissioner.
Susunan Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2011 is as follows: • Presiden Komisaris President Commissioner : Franky Oesman Widjaja • Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner : Muktar Widjaja • Komisaris Commissioner : Ichsanto Gunawan • Komisaris Independen Independent Commissioner : Susiyati B. Hirawan • Komisaris Independen Independent Commissioner : H. Agus Tagor
RAPAT DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETING
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggotanya hadir atau diwakili dalam rapat. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan menyelenggarakan 4 kali Rapat Dewan Komisaris. Persentase kehadiran anggota Dewan Komisaris selama tahun 2011 dalam Rapat Dewan Komisaris adalah 60% (enam puluh persen).
The Board of Commissioners Meeting could be organized at any time when considered necessary. The Board of Commissioners Meeting is held at the domicile of the Company or place of business activities of the Company. The Board of Commissioners Meeting is considered valid and binding if more than ½ (half ) of members are present or represented at the meeting. During year 2011, the Board of Commissioners held 4 meetings. The percentage of attendance of the Board of Commissioners Meeting is 60% (sixty percent).
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris menerima remunerasi dalam bentuk gaji dan benefit. Besar remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris pada tahun 2011 adalah sebesar 141.209,95 dolar AS.
THE REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners receive remuneration in form of salaries and benefit. The remuneration received by the Board of Commissioners in 2011 amounted to 141,209.95 U.S. dollars.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
57
DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
Direksi menjalankan kepengurusan dan pengelolaan Perseroan sesuai dengan kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi juga mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan.
The Board of Directors run the stewardship and management of the Company in accordance to the interests of the Company and in accordance to the purpose and objectives of the Company. The Board of Directors also represent Company, both in and out of the court in accordance with the provisions of the Article of Association. The Board of Directors has duties and responsibilities in accordance to assigned duties and responsibilities.
Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah disampaikan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Direksi mengadakan pertemuan rutin dengan manajemen guna membahas strategi dan kegiatan operasional serta kinerja yang telah dicapai oleh Perseroan. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
The Board of Directors is responsible for retaining and improving the performance of the Company in accordance to annual work plan which has been submitted and approved by the Board of Commissioners. The Board of Directors holds a regular meeting with the management to discuss the strategies and operational activities and performance achieved by the Company. The Board of Directors is accountable for undertaking of its duties to shareholders through the GMS.
KOMPOSISI DIREKSI
COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya 3 anggota. Penunjukan dan pemberhentian masingmasing anggota dilakukan melalui RUPS. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Saat ini, Direksi Perseroan terdiri dari 5 anggota, 1 di antaranya merupakan Direksi Tidak Terafiliasi.
Under the Article of Association, the Board of Directors consists of at least 3 members. The appointment and dismissal of individual members is conducted through the GMS. The member of Directors is appointed by the GMS for a period of 5 years since the appointment date without reducing the rights of GMS to dismiss them at any time by considering the provision of applicable law and regulation. At present, the Board of Directors consists of 5 members, 1 of them is Non-Affiliated Director.
Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Composition of the Board of Directors by December 31, 2011 is as follows: Presiden Direktur President Director : L. Krisnan Cahya Wakil Presiden Direktur Vice President Director : Budi Christanto Direktur Director : Lanny Direktur/ Sekretaris Perusahaan Director/Corporate Secretary : Hermawan Tarjono Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Susi Susantijo, S.H., LL.M.
58
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
RAPAT DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS MEETING
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh anggota Direksi. Rapat Direksi diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Rapat Direksi dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat. Selama tahun 2011, Direksi Perseroan menyelenggarakan 5 kali Rapat Direksi.
The Board of Directors Meeting may be held any time if considered necessary by members of the Board of Directors. The Board of Directors Meeting is held at the domicile of the Company or place of business activities of the Company. The Board of Directors Meeting is considered valid and binding if more than ½ (half) members are present and represented at the meeting. During the year 2011, the Board of Directors held 5 meetings.
Direktur
Jumlah Rapat yang Dihadiri
Persentase
Director
Number of Meetings Attended
Percentage
L. Krisnan Cahya
5
100%
L. Krisnan Cahya
5
100%
Budi Christanto
2*
100%
Budi Christanto
2*
100%
Lanny
5
100%
Lanny
5
100%
Hermawan Tarjono
2*
100%
Hermawan Tarjono
2*
100%
Susi Susantijo, SH., LL.M.
3
60%
Susi Susantijo, SH., LL.M.
3
60%
*diangkat sebagai direktur sejak Juni 2011.
*appointed as of June 2011.
PELATIHAN DIREKSI
TRAINING OF DIRECTORS
Perseroan berkomitmen untuk memberikan kesempatan dan dukungan yang diperlukan bagi Direksi untuk terusmenerus mengembangkan kompetensi dan meningkatkan keterampilan manajemennya. Direksi Perseroan secara aktif berpartisipasi dan mengikuti berbagai program pelatihan, seminar, dan konferensi yang sesuai dan berhubungan dengan tanggung jawab dan keahliannya masing-masing.
The Company is committed to providing opportunities and supports necessary for the Board of Directors to continually develop their competence and increase their management skills. The members of Board of Directors of the Company actively participate in several training programs, seminars, and conferences which are suitable and related with their individual responsibilities and expertise.
REMUNERASI DIREKSI
REMUNERATION OF DIRECTORS
Direksi menerima remunerasi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Total remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar 648.764,30 dolar AS.
The Board of Directors receive remuneration in the form of salaries, allowances, and other benefits. The total remuneration to the Board of Directors in 2011 amounted to 648,764.30 U.S. dollars.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen serta analisis atas kinerja operasional dan kinerja keuangan kepada Dewan Komisaris. Komite Audit mendorong terciptanya Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Dalam pelaksanaan tugasnya Unit Komite Audit dibantu oleh Internal Audit yang melakukan audit atas kinerja manajemen secara rutin.
The Audit Committee is responsible for providing professional and independent opinion and analysis of both operational and financial performance to the Board of Commissioners. The Audit Committee encourages the realization of Good Corporate Governance and establishment of adequate internal control structure, improves the quality of disclosure and financial reporting, and assesses the scope, accuracy, independence and objectivity of public accountant. In performing its function the Audit Committee is assisted by the Internal Audit Unit which regularly conducts audit on management performance.
Komite Audit beranggotakan 3 orang, yang terdiri dari 1 orang Ketua merangkap Komisaris Independen dan
The Audit Committee has 3 members, which consists of 1 Chairman of Audit Committee, acting also as Independent
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
59
2 orang anggota independen. Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: • Ketua Komite Audit : Susiyati B. Hirawan • Anggota : Edward Herawan Hadidjaja • Anggota : Agus Leman Gunawan
RAPAT KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITTEE MEETING
Selama tahun 2011, Komite Audit menyelenggarakan 4 kali Rapat Komite Audit. Komite Audit
60
Commissioner and 2 other independent members. The composition of the Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows: • Chairman of Audit Committee : Susiyati B. Hirawan • Member : Edward Herawan Hadidjaja • Member : Agus Leman Gunawan
Perseroan
Jumlah Rapat yang Dihadiri Persentase
During the year 2011, the Audit Committee held 4 meetings. Audit Committee
Number of Meetings Attended
Persentage
Susiyati B. Hirawan
4
100%
Susiyati B. Hirawan
4
100%
Edward Herawan Hadidjaja
4
100%
Edward Herawan Hadidjaja
4
100%
Agus Leman Gunawan
2
50%
Agus Leman Gunawan
2
50%
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah mengadakan pertemuan rutin dengan Auditor Internal dan Direksi untuk membahas rencana audit internal, kecukupan pengendalian internal, dan penelaahan hasil temuan audit dalam rangka peningkatan pengawasan internal. Komite Audit juga mengadakan pertemuan dengan Auditor Eksternal Perseroan untuk membahas mengenai rencana audit, ruang lingkup audit, temuan-temuan penting audit, kecukupan pengendalian internal, dan isu-isu terkait dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan kemudian mendiskusikannya dengan manajemen.
Throughout the year 2011, the Audit Committee had held regular meetings with the Internal Auditor and the Board of Directors to discuss the internal audit plan, the adequacy of internal control, and review the audit findings in order to improve internal controls. The Audit Committee also held a meeting with the External Auditor of Company to discuss the audit plan, the scope of audit, significant audit findings, adequacy of internal controls, and issues related to Consolidated Financial Statements of the Company and then discussed it with management.
KOMITE LAINNYA
OTHER COMMITTEES
Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Perseroan menyadari pentingnya karyawan dan mempertahankan motivasi mereka melalui remunerasi yang pantas. Perseroan akan mempertimbangkan untuk membentuk komite-komite tersebut di masa yang akan datang.
Currently, the Company does not have Nomination and Remuneration Committee. The Company realizes the importance of employees and maintain their motivation through appropriate remuneration. The Company will consider establishing such committees in the future.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Perseroan juga telah memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Unit Audit Internal berperan atas sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh Perseroan. Secara rutin Unit Audit Internal melakukan audit atas kegiatan operasional manajemen yang meliputi bidang keuangan dan operasional serta melaporkan hasilnya kepada Presiden Direktur dan Komite Audit Perseroan. Audit Internal Perseroan saat ini dijabat oleh Bapak Rudolfo Antonio Jr.
The Company has also established Internal Audit Unit and Internal Audit Charter in accordance with the applicable provisions. The Internal Audit Unit has important role over internal control system applied by the Company. The Internal Audit Unit carries out audit regularly on operational activities and reports the findings to the President Director and Audit Committee. The Company’s Internal Audit is currently held by Mr. Rudolfo Antonio Jr.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membantu Perseroan dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Sekretaris Perusahaan juga memastikan kepatuhan Perseroan terhadap aspek pengungkapan dan penyampaian informasi maupun terhadap peraturan bursa, pasar modal dan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta mengikuti perkembangan di Pasar Modal. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas untuk mengelola hubungan dengan publik dan mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris dan Direksi baik secara internal maupun eksternal. Sekretaris Perusahaan juga berperan dalam menjembatani kebutuhan informasi, data, dan kepentingan antara Perseroan dengan Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya. Sejak April 2011, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Hermawan Tarjono.
The Corporate Secretary is responsible for helping Company in running Good Corporate Governance. The Corporate Secretary also ensures the compliance of Company regarding the information disclosure as well as compliance to the regulations on stock exchange, capital markets and other applicable laws and regulations, and follows the developments in Capital Market. In addition, the Corporate Secretary is also responsible for managing relations with the public and coordinates the activities of the Board of Commissioners and the Board of Directors both internally and externally. The Corporate Secretary also plays a role in bridging the information needs, data, and interests between the Company and Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, the community, and other stakeholders. Since April 2011, Corporate Secretary is held by Mr. Hermawan Tarjono.
DIVIDEN
DIVIDEND
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 31 Mei 2011, para Pemegang Saham sepakat dan setuju bahwa Perseroan tidak memberikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini dimaksudkan untuk investasi dan pengembangan usaha jangka panjang Perseroan.
At the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) of the Company held on May 31, 2011, the Shareholders agreed and approved that the Company did not provide any dividend to the shareholders. The profit is intended for investment and Company’s long term business development.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
61
62
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Perseroan memahami akan pentingnya peran dan kedudukan sumber daya manusia dalam menunjang keberhasilan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
The Company understands the importance of the role and position of human resources in supporting the success and sustainability of business in the long run.
Untuk kepentingan itu manajemen mengelola dan memperlakukan karyawan dengan sebaik-baiknya, termasuk memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan secara berkala dan berjenjang.
For the above interest the management manages and treats employees as well as possible, including providing training to improve knowledge, skills, and attitude of employees regularly and systematically.
Perseroan senantiasa berusaha untuk melaksanakan pengembangan SDM secara terencana dan selektif. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang. Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2011 adalah 623 orang.
The Company continually seeks to implement planned and selective human resources development. It is intended in order to maintain business continuity in the long term. The number of employees of the Company as of December 31, 2011 was 623 persons.
Perseroan melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan secara terukur untuk mendapatkan calon karyawan yang terbaik sesuai dengan fungsi dan kebutuhan Perseroan. Perseroan melakukan seleksi dengan tes tertulis dan wawancara. Setelah menjadi karyawan, Perseroan juga melakukan pengkajian dan evaluasi atas kinerja karyawan tersebut. Perseroan selalu memperhatikan standar kualitas karyawannya agar Perseroan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
The Company conducts employee recruitment and selection measurably in order to get the best people in accordance to the functions and needs of the Company. The Company conducts a written test and interview. The Company also reviews and evaluates the performance of hired employees. The Company always pays attention to quality standards of its employees in order to achieve the specified targets.
Perseroan menyadari pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia dimana setiap karyawan merupakan aset penting bagi keberhasilan dan kesinambungan kinerja Perseroan. Untuk itu Perseroan melakukan pembinaan secara terencana dan berkesinambungan yang meliputi aspek pengembangan diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan teknis. Diharapkan setiap karyawan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kemajuan dan pertumbuhan Perseroan. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan. Pada tahun 2011, terdapat beberapa kegiatan pelatihan yang diikuti oleh karyawan Perseroan, baik yang diadakan secara internal maupun eksternal, antara lain Fundamentals of HR Management, Corporate Law and Governance, Power and Steam Generation, dan Accounting Standard.
The Company realizes the importance of human resources competence development of which each employee is important asset for the success and sustainability of the Company’s performance. Therefore, the Company performs a planned and continuous training programs covering the aspects of personal development, business and management perspective, and technical knowledge. It is expected that each employee can contribute optimally to the progress and growth of the Company. The Company provides equal opportunity to employees to participate in training. In 2011, there were several training activities attended by employees of the Company, held both internally and externally, among others are Fundamentals of HR Management, Corporate Law and Governance, Fire Protection, Power and Steam Generator, and Accounting Standard.
Penentuan gaji karyawan dilakukan dengan pertimbangan tanggungjawab dan jabatan, kondisi pasar tenaga kerja, dan kualifikasi individu. Perseroan juga memperhatikan kesejahteraan karyawan dalam bentuk kepesertaan program Jamsostek, bantuan kesehatan, asuransi kecelakaan, tunjangan pulsa telepon, cuti tahunan dan insidental, fasilitas perjalanan dinas.
Employee remuneration is based on consideration of the responsibilities and position, labor market conditions, and individual qualifications. The Company also provides employee benefit programs in the form of participation in Social Security Fund (Jamsostek), medical reimbursement, accident insurance, telephone allowance, annual and incidental leave, business trip facilities.
Perseroan juga memiliki Perjanjian Kerja Bersama untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara
The Company also has a Collective Labor Agreement to create a harmonious working relationship between
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
manajemen dan karyawan yang secara garis besar mengatur hal-hal berikut: • Hubungan kerja seperti tata cara penerimaan karyawan, status karyawan, pengangkatan karyawan tetap, promosimutasi-demosi; • Kehadiran dan absensi seperti waktu kerja normal, kerja lembur, absensi karyawan, cuti tanggungan perusahaan; • Pengupahan seperti sistem penggajian, struktur gaji, PPh 21, Jamsostek, dan kenaikan gaji; • Benefit karyawan seperti rawat jalan, rawat inap, persalinan, kacamata, pemeriksaan kesehatan berkala, pakaian seragam, peralatan keselamatan kerja, bantuan sosial; • Tata tertib karyawan baik meliputi tata tertib umum, citra dan rahasia perusahaan, disiplin K3, disiplin kehadiran, berikut sanksi atas pelanggaran tata tertib tersebut; • Pemutusan hubungan kerja, baik mengenai jenis pemutusan hubungan kerja, tata cara pemutusan hubungan kerja, dan kompensasi pemutusan hubungan kerja.
management and employees which generally arrange the following matters: • The working relationship such as employee hiring procedures, employee status, the appointment of permanent employees, promotion-transfer-demotion; • The presence and absence such as normal working hours, overtime, employee absenteeism, company paid leave; • Wages such as the payroll system, salary structure, PPh 21, Social Security, and salary increases; • Employee benefits such as out-patient, in-patient, childbirth, eye glasses, periodic medical examination, uniforms, safety equipment, social assistance; • Codes of conduct for employees including public order, company image and confidentiality, K3 discipline, attendance, including sanctions for violations of such order; • Termination of employment, both on the types of employment termination, termination procedures, and severance pay.
Profil karyawan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 ditunjukkan dalam diagram sebagai berikut:
The profile of the Company’s employees as of December 31, 2011 is shown in the grafic as follows:
Berdasarkan Usia Based on Age
41-50 tahun / years
32%
31-40 tahun / years
27%
>50 tahun /years
8%
21-30 tahun / years
30%
<21 tahun /years
3%
Berdasarkan Status Kerja Based on Employment Status
Manajer Manager
8%
Berdasarkan Posisi Based on Position Staf Staff
34%
Tetap Permanent
88%
Kontrak Contract
12%
Berdasarkan Pendidikan Based on Education
Non-Staf Non Staff
58%
Wanita Female
Berdasarkan Jenis Kelamin Based on Gender
6%
SMU High School
81%
Diploma Diploma ≥ S2 ≥ Master
1%
S1 Bachelor
5%
Pria Male
94%
13%
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
63
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
SAFETY, HEALTH AND ENVIROMENT
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, penyedia energi, infrastruktur telekomunikasi, dan perdagangan, Perseroan memperhatikan dan sangat peduli akan faktor Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).
As a company doing business in coal mining, energy generation, telecommunication infrastructure, and trading, the Company gives serious attention on the Occupational Safety, Health, and Environment (K3LH).
Untuk itu, manajemen semenjak awal menetapkan perlunya seluruh karyawan Perseroan beserta anak-anak perusahaan untuk memahami dan melaksanakan pedoman K3LH secara ketat dan konsisten di seluruh lingkungan kerja.
Therefore, since the beginning, the management emphasizes the importance of all Company’s employees to understand and implement safety guidelines consistently in the work environment.
Perseroan menganggap bahwa K3LH merupakan salah satu instrumen penting dalam meraih tujuan jangka pendek dan jangka panjang Perseroan. Perseroan berkomitmen menyediakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan dan pihak ketiga yang terlibat dalam kegiatan usahanya. Perseroan berupaya penuh terhadap K3LH dengan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company considers that K3LH is one important instrument in achieving short-term goals and long-term goals. The Company is committed to providing a safe and healthy environment for all employees and third parties. The Company seeks to take care K3LH by complying to laws and regulations.
Perseroan menetapkan sasaran K3LH yang terukur dan melakukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi setiap kemungkinan bahaya yang timbul di lingkungan kerja Perseroan. Perseroan juga mendorong anak-anak perusahaannya untuk meningkatkan manajemen K3LH demi menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pihak. Perseroan juga turut serta dalam pelatihan dan simulasi akan ancaman bahaya dan penyelamatan karyawan dalam keadaan gawat darurat, baik dalam menghadapi gempa bumi, banjir, kebakaran.
The Company specifies the K3LH measurable goals and carries out risk management in order to identify any possible danger that may arise in the working environment of the Company. The Company also encourages its subsidiaries to improve K3LH management for the sake of creating a safe working environment for all parties. The Company also participates in training and simulation against the potential danger and rescue of workers in a state of emergency, whether for facing of earthquakes, floods, fires.
Dalam hal Lingkungan Hidup, Perseroan mewajibkan setiap anak-anak perusahaannya untuk menjaga dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, hijau, asri, dan nyaman. Perseroan dan anak perusahaannya terus berupaya meminimalisasi setiap dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan usahanya. Hal ini penting untuk mencapai produktivitas dan hasil.
In terms of the Environment, the Company requires each of its subsidiaries to maintain and create a healthy, green, beautiful, and comfortable work environment. The Company and its subsidiaries continue attempting to minimize any negative impacts that could be arised by their business activities. This matter is very important in order to achieve the productivity and optimal results.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Perseroan memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk melindungi investasi para pemegang saham dan harta Perseroan. Sistem pengendalian internal Perseroan mencakup identifikasi, analisis, dan manajemen resiko. Perseroan menyadari bahwa kerangka tersebut dirancang untuk menanggulangi risiko dan bukan meniadakan risiko. Oleh karena itu, sistem ini tidak dapat memberikan jaminan yang mutlak terhadap kemungkinan tidak terjadinya kesalahan atau kehilangan yang bersifat material. Perseroan
The Company has an effective internal control system to protect the shareholders’ investments and property of the Company. The Company’s internal control system includes identification, analysis, and management of risks. The Company realizes that the framework is designed to cope with risk and does not eliminate the risk. Therefore, this system cannot provide an absolute assurance against the condition of zero errors occurrences or loss in material form.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
65
66
menyadari bahwa keseluruhan sistem pengendalian internal yang baik dan komprehensif dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaporan keuangan serta kepatuhan terhadap peraturan eksternal dan kebijakan internal.
The Company realizes that comprehensive internal control system could increase the effectiveness and efficiency in financial reporting and compliance with external regulations and internal policies.
Perseroan memiliki Unit Audit Internal, yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur Perseroan dan secara fungsional juga melapor kepada Komite Audit. Unit Audit Internal memiliki posisi yang independen terhadap kegiatan yang mereka audit. Tanggung jawab mereka mencakup tinjauan terhadap kerangka pengendalian tersebut secara berkala dan sistematik serta memberikan keyakinan yang cukup bahwa Perseroan memiliki kerangka pengendalian internal yang memadai dan kerangka tersebut telah diterapkan serta dijalankan secara efektif.
The Company has an Internal Audit Unit, which is responsible to President Director and functionally reports to the Board of Commissioners and the Audit Committee. The Internal Audit Unit has independent position over the activities they audit. Their responsibilities include reviewing the control framework on regular and systematic basis as well as provide sufficient assurance that the Company has adequate internal control framework and the framework has been applied and implemented effectively.
Manajemen Perseroan juga merancang dan memelihara sistem pengendalian internal yang memenuhi syarat guna memberikan tingkat keyakinan Direksi bahwa aktiva Perseroan telah dilindungi, risiko bisnis yang dihadapi dapat diidentifikasi, dievaluasi dan dikelola selayaknya, transaksi penting dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, dan semua laporan keuangan layak untuk diterbitkan dan tidak melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company management also designs and maintains an internal control system that meets the requirements in order to provide a level of confidence to Board of Directors that the assets of Company have been protected, the business risks faced by Company could be identified, evaluated and managed properly, the important transactions are implemented in accordance with authorizations of management, and all financial statements are eligible for publication and the applicable laws and regulations are not violated.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Perseroan menyadari bahwa untuk mengurangi dampak negatif risiko usaha yang timbul dapat bergantung pada bagaimana
The Company realizes that reducing the negative impact of business risks may depend on how to manage
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
cara Perseroan mengelola risiko. Perseroan menggunakan pendekatan yang proaktif dan sistematis untuk mengelola risiko dan terus meningkatkan kemampuan manajemen Perseroan dari waktu ke waktu. Pengelolaan risiko dilakukan dengan melakukan evaluasi dan mengidentifikasi serta mengurutkan semua risiko yang signifikan, termasuk menentukan pengendalian yang tepat untuk mengatasi risiko secara berkelanjutan. Perseroan melakukan penanganan secara fungsional untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul.
the risks of the Company. The Company is using a proactive and systematic approach to manage risk and continue to improve management skills of the Company from time to time. The risk management is performed by evaluating and identifying all significant risks, including determining the appropriate controls to overcome the risks on an ongoing basis. The Company handles the matter functionally to minimize negative impacts that may arise.
Perseroan melakukan tinjauan ulang atas risiko yang teridentifikasi pada tahun-tahun sebelumnya sekaligus melengkapi dengan berbagai risiko yang mungkin timbul akibat perubahan lingkungan internal maupun eksternal. Perseroan juga melakukan analisis terhadap langkah-langkah yang telah diambil dan kecukupan pengendalian internal atas risiko-risiko tersebut. Perseroan berupaya untuk terus mengkaji dan menyempurnakan kemampuan untuk mengelola risikorisiko baru yang berpotensi timbul di kemudian hari.
The Company reviews the risks identified in previous years as well as contemplating them with a variety of risks that may arise due to changes in internal and external environment. The Company also performs an analysis of measures that have been taken and the adequacy of internal control over those risks. The Company seeks to continue to assess and improve the ability to manage new risks that potentially arise in the future.
PERKARA HUKUM
LEGAL ISSUES
Perkara hukum yang sedang dihadapi oleh Perseroan telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan antara lain: 1. Pada tanggal 27 Mei 2002, Perseroan (dahulu bernama PT Supra Veritas) dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan gugatan mengenai eksekusi pemulihan hak secara yuridis formal terhadap bidang tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar yang terletak di Lengkong Gudang atas nama PT Simas Tunggal Centre dan Perseroan dengan Rusli Wahyudi sebagai Tergugat. Tanah-tanah sengketa dalam perkara No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg masih berstatus tanah milik adat, sedangkan tanah yang dilaksanakan eksekusi pengosongan dan penyerahan kepada tergugat sudah bersertifikat atas nama Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre.
Legal issues that are being faced by the Company have been disclosed in the Consolidated Financial Statements of Company: 1. On May 27, 2002, the Company (formerly PT Supra Veritas) and PT Simas Tunggal Centre proposed lawsuit regarding the execution of a judicial formal redress to the land area of approximately 2.5 hectares located in Lengkong Gudang on behalf of PT Simas Tunggal Centre and Company with Rusli Wahyudi as a Defendant. The land disputed in the case No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg is still a customaryowned land, while land executed for discharge and delivery to the defendant has been certified on behalf of the Company and PT Simas Tunggal Centre.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang atas perkara No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng Majelis Hakim memutuskan telah menolak gugatan Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre Perkara No. 097/Pdt.G/2002/ PN.Tng. Perseroan mengajukan banding No. 494/ Pdt/2004/PT.Bdg yang diputus tanggal 12 Januari 2005 yang hasilnya adalah menolak banding Perseroan dan PT Simas Tunggal Center, kemudian Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan Kasasi Perkara No. 2100/K/Pdt/2005 dan diputus tanggal 14 Juni 2005 dengan dikabulkan/dimenangkan oleh Perseroan dan PT Simas Tunggal Centre. Pihak lawan kemudian mengajukan Peninjauan Kembali Perkara No. 401 PK/PDT/2009, yang mana perkara sudah diputus dengan menolak Permohonan
Based on Tangerang District Court over the case No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng the Panel of Judges decided to have rejected the claim of the Company and PT Simas Tunggal Centre case No. 097/Pdt.G /2002/PN.Tng. The Company filed an appeal No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg which was decided on January 12, 2005 that the appeal by the Company and PT Simas Tunggal Center was rejected, then the Company and PT Simas Tunggal Centre filed Appeal to Suppreme Court case No. 2100/K/ Pdt/2005 and decided on June 14, 2005 to be granted/won by the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Defendant then filed a Judicial Review Case No. 401 PK/PDT/2009, of which it was
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
67
68
Peninjauan Kembali tersebut. Pada tanggal 10 Februari 2011, Pengadilan Negeri Tangerang telah melakukan pengecekan dan penyerahan atas lokasi tanah yang dimaksud sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Pengecekan dan Penyerahan No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, tertanggal 10 Februari 2011.
decided that the application for Judicial Review was rejected. On February 10 2011, the Tangerang District Court checked and delivered the land mentioned in the Minutes of Review and Delivery No. 10/PEN. EKS/2008/PN.TNG, dated February 10, 2011.
2. Pada tanggal 7 April 2008, Perseroan sebagai Penggugat, menghadapi perkara gugatan mengenai sengketa kepemilikan atas tanah-tanah milik Perseroan untuk HGB No. 28/Pusaka Rakyat dan HGB No. 29/Pusaka Rakyat dengan PT Green Garden Ltd. sebagai Tergugat dan Badan Pertanahan Nasional Kodya Jakarta Utara sebagai Turut Tergugat. Berdasarkan Putusan atas Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt. Ut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Pada tanggal 12 Mei 2009 diketahui bahwa kuasa PT Green Garden Ltd mengajukan upaya hukum banding. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Majelis Hakim Tingkat Banding memutuskan untuk memperbaiki Putusan Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut dan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat.
2. On April 7, 2008, the Company as the Plaintiff, faced lawsuits concerning disputes of ownership of the land owned by the Company for the HGB No. No 28/Pusaka Rakyat and HGB. 29/Pusaka Rakyat by PT Green Garden Ltd. as a defendant and The National Land Agency of North Jakarta Municipality as Co-defendant. Based on the decision on case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut, North Jakarta District Court Judge has decided to grant Plaintiffs claim partially. On May 12, 2009 it was noted that the law-representative of the PT Green Garden Ltd filed an appeal. Pursuant to decision of Jakarta District Court No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Assembly Judge of Appeal decided to fix Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut and granted in part Plaintiffs’ lawsuit.
Pada tanggal 14 Juni 2011, PT Green Garden Ltd mengajukan Kasasi terhadap Perkara No. 11/PDT/2010/ PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. dan perkara ini sedang dalam proses.
On June 14, 2011, PT Green Garden Ltd filed Appeal to Supreme Court against Case No. 11/PDT/2010/ PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. and this case is in the process.
3. Pada tanggal 2 November 2007, PT Borneo Indobara, anak Perseroan, sebagai Tergugat III, menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh G.E. Haryanto (Penggugat) berkaitan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Borneo Indobara atas pengalihan saham sebanyak 1.925 saham dari Penggugat kepada PT Saranakelola Investa (Tergugat I) pada tanggal 19 November 2003 dan dari Tergugat I kepada PT Roundhill Capital Indonesia (Tergugat II) pada tanggal 20 Oktober 2004. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada Notaris Saal Bumela, S.H., (Tergugat IV) dan notaris Robensjah Sjachran, S.H., sebagai Turut Tergugat. Atas dasar gugatan tersebut Penggugat menuntut Tergugat secara tanggung renteng atas kerugian material sebesar Rp 106.000.000.000,- (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 98.000.000.000,- dalam Replik) serta kerugian immaterial sebesar Rp 500.000.000.000,- (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 100.000.000.000,-).
3. On November 2, 2007, PT Borneo Indobara, a subsidiary of the Company, as a Defendant III, facing a civil case registered in the Central Jakarta District Court filed by G.E. Haryanto (Plaintiff ) relating to approval of the Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Borneo Indobara regarding the transfer of 1,925 shares from Plaintiff to PT Saranakelola Investa (Defendant I) on November 19, 2003 and from the Defendant I to PT Roundhill Capital Indonesia (Defendant II) on dated October 20, 2004. Besides, the lawsuit was also addressed to the Notary Saal Bumela, SH, (Defendant IV ) and notary Robensjah Sjachran, SH, also as Defendant. On the basis of the lawsuit the Plaintiffs sue Defendants jointly and severally the material losses of Rp 106,000,000,000,(later changed to Rp 98,000,000,000,- in Replik) and immaterial losses amounting to Rp 500,000,000,000,- (later changed to amounting to Rp 100,000,000,000,-).
Pada tanggal 23 Juni 2008 pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan atas gugatan No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2009, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST tanggal 23 Juni 2008.
On June 23, 2008 the Central Jakarta District Court through decision on the lawsuit No. 363/PDT.G/2007/ PN.JKT.PST decided to reject the entire lawsuit. Then on January 12, 2009, the Jakarta High Judgment Court decided to support the Central Jakarta District Court No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST dated June 23, 2008.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Pada tanggal 24 Maret 2009 Penggugat mengajukan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan berdasarkan Relas Pemberitahuan isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1680/K/ PDT/2009 jo. No. 363/PDT.G.2007/PN.JKT.PST tanggal 4 Mei 2010, memutuskan menolak permohonan kasasi dari Penggugat, hal ini diperkuat dengan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. W10.U.1./913/ Pdt.02.I.2011.04 tanggal 21 Januari 2011 tentang keterangan bahwa perkara perdata No. 1680/K/PDT/2009 Jo. No. 608/PDT/2008/PT.DKI., Jo. No. 363/PDT.G/2007/ PN.JKT.PST., telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
On March 24, 2009 Plaintiff filed a Memory of Cassation to the Supreme Court of the Republic of Indonesia, and based on the notification of the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 1680/K/PDT/2009 jo. No. 363/ PDT.G.2007/PN.JKT.PST dated May 4, 2010, it was decided to reject the appeal of Plaintiff. It was supported by a letter from the Central Jakarta District Court No. W10.U.1./913/Pdt.02.I.2011.04 dated January 21, 2011 about the statement that the civil case No. 1680/K/PDT/2009 Jo. No. 608/PDT/2008/ PT.DKI. Jo. No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST, has been legally binding (in kracht van gewijsde).
4. Perseroan sebagai Pengugat, mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 29 November 2010, mengenai masalah gugatan cidera janji (wanprestasi), atas kewajiban PT Mitra Nelsy Abadi (sebagai Tergugat) kepada Perseroan.
4. The Company as Plaintiff, registered the case in Jakarta District Court on November 29, 2010, on the issue of breach of contract (default) by PT Mitra Nelsy Abadi (as the Defendant) to Company.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 148/ Pdt.G/2011/PN.Bks, tanggal 22 September 2011 Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian, dimana diantaranya Tergugat dihukum untuk membayar gugatan kepada Pengugat sebesar Rp 886.992.640 secara tunai dan seketika. Panitera Pengadilan telah memberitahukan keputusan pengadilan ini kepada Tergugat pada tanggal 17 Oktober 2011.
Based on the decision of Bekasi District Court No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks, dated September 22, 2011 the Assembly of the Judge approved the Plaintiff’s claim in part, of which the Defendant was sentenced to pay a claim in cash amounting to Rp 886,992,640 immediately. The Clerk of Court has notified this court decision to the Defendant October 17, 2011.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
69
5. Pada tanggal 10 Maret 2010 Perseroan (dahulu Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Smart Telecom (sebagai Tergugat) digugat mengenai hak servitut dan minta agar dibuatkan jalan pengganti untuk Kasin Miih dkk sebagai Penggugat, lokasi di Desa Lengkong Gudang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri atas perkara No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian.
5. On March 10, 2010 the Company (formerly Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Smart Telecom (Defendant) were sued on the servitut rights and requested that the road be made as substitute for Kasin Miih et al as a plaintiff, located at Lengkong Gudang Village. Based upon the decision of the District Court case No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, the judges granted Plaintiffs claim in part.
Pihak Kasin Miih dkk mengajukan Banding tanggal 24 Maret 2010. Perseroan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mengajukan Banding tanggal 27 Mei 2010 serta mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 7 Maret 2010, yang telah diputus pada tanggal 21 November 2011, dengan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Perseroan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk diberitahukan pada tanggal 2 Maret 2012. Perkara ini masih dalam proses hukum di tingkat Kasasi.
Kasin Miih et al filed an Appeal on March 24, 2010. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk also filed an Appeal dated May 27, 2010 and submited Contra Memory of Appeal on March 7, 2010, which was decided on November 21, 2011, to supporting Central Jakarta District Court No. 191/Pdt.G/2009/ PN.JKT.PST. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk was notified on March 2, 2012. This case is still in the process of law at Supreme Court.
Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan setiap perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan dengan sebaik-baiknya dan dengan memperhatikan peraturan perundang-udangan yang berlaku. Perkara hukum yang sedang dihadapi oleh Perseroan tidak mempengaruhi secara material kegiatan usaha Perseroan dan tidak berdampak secara signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.
The Company is committed to resolve any legal issues faced by the Company in its best efforts in accordance to the applicable laws and regulation. The legal issues that are being faced by Company do not affect the Company business activities in material, and does not impact significantly to the Company’s financial condition.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak sedang menghadapi suatu perkara material baik perdata, pidana, kepailitan, maupun perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) ataupun perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial serta perkara perpajakan.
The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are not facing any material legal issue such as civil, criminal, bankruptcy, and arbitration cases in Arbitration Nasional Indonesia (BANI) or industrial relation matters in Industrial Relations Court as well as tax cases.
INFORMASI PERSEROAN
CORPORATE INFORMATION
Pemegang saham, pemangku kepentingan atau anggota masyarakat lainnya yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Perseroan dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan Perseroan, pada setiap hari dan jam kerja Perseroan pada alamat tersebut di bawah ini:
The shareholders, stakeholders or other parties who want to obtain further information about the Company may contact the Corporate Secretary of the Company, on every day and working hours of the Company at the below address:
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Plaza BII, Tower II, Lantai 27 Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350 Telepon: (021) 31990258 Faksimili: (021) 31990259 Email:
[email protected] www.dss.co.id
70
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
SEBAGAI PERUSAHAAN PUBLIK, PERSEROAN MENJADI BAGIAN LANGSUNG DARI MASYARAKAT SEHINGGA PERSEROAN MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN UNTUK MENGEMBANGKAN DAN MEMBINA HUBUNGAN DENGAN KOMUNITAS. PERSEROAN MERASA TERPANGGIL UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN SECARA KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN. AS A PUBLIC COMPANY, THE COMPANY BECOMES PART OF THE COMMUNITY DIRECTLY SO THAT THE COMPANY HAS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO DEVELOP AND FOSTER RELATIONSHIPS WITH THE COMMUNITY. THE COMPANY COMMITS TO CARRYING OUT THE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAMS CONSISTENTLY AND SUSTAINABLY.
72
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Tanggung jawab sosial perusahaan mendorong Perseroan untuk senantiasa membangun komunikasi yang sehat dan setara dengan komunitas, serta bersama-sama komunitas melaksanakan pemberdayaan. Pemberdayaan komunitas tersebut meliputi pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
The Corporate Social Responsibility encourages the Company to continue building a healthy communication with the community, and together to implement the community empowerment. These include the empowerment in education, health, environment, and economy.
Di bidang pendidikan, Perseroan maupun anak perusahaan memberikan bantuan dana pendidikan kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi di Tangerang, Serang, Karawang dan Kalimantan Selatan. Selain itu Perseroan melalui anak perusahaan juga membantu melakukan perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah, yang terdiri dari sarana olahraga, kamar mandi, tempat cuci tangan, ruang belajar di Sembaban Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Untuk pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan juga dilaksanakan pelatihan pengembangan guru untuk menambah wawasan dan nilai tambah serta meningkatkan mutu para pendidik di wilayah Kalimantan Selatan.
In education sector, the Company and its subsidiaries provided funding to high-achiever students in Tangerang, Serang, Karawang and South Kalimantan. Besides, the Company through its subsidiaries also provided assistance in making improvements or rehabilitation of school buildings, which consists of sports facilities, bathroom, sinks, and study rooms in Sembaban, District Tanah Bumbu, South Kalimantan. For community empowerment in education sector, it also carried out teacher training development program in order to broaden the horizon and add value and improve the quality of educators in South Kalimantan region.
Di bidang kesehatan, anak perusahaan Perseroan memberikan donasi untuk biaya pengobatan kepada warga di sekitar lingkungan usaha.
In the health sector, a subsidiary of the Company provided donations for medical expenses to local community.
Di bidang lingkungan dan infrastruktur, Perseroan melalui anak perusahaan membangun sarana air bersih, perbaikan jalan dan jembatan serta memberikan bantuan alat transportasi untuk masyarakat setempat.
In the field of environment and infrastructure, the Company through its subsidiaries built fresh water facilities, repaired roads and bridges as well as provided transportation support to local community.
Di bidang pemberdayaan ekonomi, Perseroan melalui anak perusahaan memberikan bibit kambing untuk dibudidayakan oleh warga Sumber Makmur dan Wonorejo di Kabupaten Tanah Bumbu. Di dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan-Sumatera Barat, Perseroan melalui anak perusahaan merekrut warga setempat sebagai karyawan sehingga memberikan kesempatan kepada warga setempat untuk memiliki pekerjaan dan penghasilan.
In the field of economy empowerment, the Company through its subsidiareis provided young goat to be cultivated by community of Sumber Makmur and Wonorejo in the District Tanah Bumbu. In Tanjung Belit Village, Jujuhan Sub-District West Sumatra, the Company through its subsidiaries recruited local residents in order to give opportunity to the local community to get a job and income.
Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan tanggung jawab sosial perusahaan serta mengembangkan hubungan komunitas yang berfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan pekerjaan. Di masa mendatang, program dan kegiatan serupa akan lebih ditingkatkan lagi, sehingga keberadaan Perseroan dan anak perusahaan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
The Company is committed to developing corporate social responsibility and community relationships focusing on education, health, and job creation. In the future, similar activities and programs will be further enhanced, so that the presence of the Company and its subsidiaries provides more benefits to the community.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
73
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
H. AGUS TAGOR
ICHSANTO GUNAWAN
Komisaris, Commissioner
Komisaris Independen, Independent Commissioner
SUSIYATI B. HIRAWAN Komisaris Independen, Independent Commissioner
MUKTAR WIDJAJA
Wakil Presiden Komisaris, Vice President Commissioner
FRANKY OESMAN WIDJAJA
Presiden Komisaris, President Commissioner
FRANKY OESMAN WIDJAJA
Presiden Komisaris, President Commissioner Warga Negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Juni 2011. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT SMART Tbk, Wakil Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk Beliau terlibat aktif dalam berbagai organisasi dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sektor Agribisinis, Pangan, dan Peternakan, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Penasehat Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), anggota Dewan Pengarah Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) serta anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Universitas Aoyama Gakuin, Jepang pada tahun 1979. Beliau memiliki berbagai pengalaman manajerial dan operasional yang luas yang diperolehnya dari posisinya di berbagai industri, seperti kertas, properti, kimia, jasa keuangan dan agribisnis, dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2003. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama (1991-1992) dan Wakil Direktur Utama (1992-2003) PT SMART Tbk, Wakil Direktur Utama (1994-2004) dan Komisaris Utama (2004-2007) PT Duta Pertiwi Tbk.
Indonesian citizen, 54 years. Mr. Franky Widjaja serves as President Commissioner of the Company since June 2011. He also serves as President Commissioner of PT SMART Tbk, Vice President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He is actively involved in various organizations and currently serves as Vice Chairman of Indonesia Chamber of Commerce and Industry (Kadin) Agribusiness, Food, and Livestock Sector, Chairman of the Indonesian Palm Oil Board (DMSI), Counsel of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI), a member of the Steering Board of Food & Beverage Association of Indonesia (GAPMMI) as well as members of the Honorary Board of the Indonesia Issuer Association (AEI). He earned his Bachelor of Commerce from Aoyama Gakuin University, Japan in 1979. He has a variety of managerial and operational experience in various industries, such as paper, property, chemicals, financial services and agribusiness, in the period 1982 to 2003. He had served as President Director (1991-1992) and Vice President Director (1992-2003) PT SMART Tbk, Vice President Director (1994-2004) and President Commissioner (2004-2007) PT Duta Pertiwi Tbk.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
75
MUKTAR WIDJAJA
Wakil Presiden Komisaris, Vice President Commissioner Warga Negara Indonesia, 58 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak Juni 2011. Beliau juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT SMART Tbk, Komisaris Utama PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk Beliau memperoleh gelar Bachelor in Business Administration dari Universitas Concordia, Kanada pada tahun 1976. Mengawali karirnya dengan bergabung dalam bisnis keluarga kemudian memasuki bidang properti sejak tahun 1986. Dalam kurun waktu tahun 1982 sampai 2008, beliau memegang beberapa jabatan penting di berbagai perusahan di industri properti, jasa keuangan, agribisnis, kimia, dan kertas. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur atau Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Tjiwi Kimia Tbk, Komisaris PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
76
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Indonesian citizen, 58 years. Mr. Muktar Widjaja serves as Vice President Commissioner of the Company since June 2011. He also serves as Vice President Commissioner of PT SMART Tbk, President Commissioner of PT Duta Pertiwi Tbk and PT Bumi Serpong Damai Tbk. He earned a Bachelor in Business Administration from Concordia University, Canada in 1976. He began his career by joining the family business and then entered the field of property since 1986. In the period of 1982 to 2008, he held several important positions in various companies in the property industry, financial services, agribusiness, chemicals, and paper. He had served as a Director or President Director of PT Duta Pertiwi Tbk, PT SMART Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Tjiwi Kimia Tbk, Commissioner of PT Sinar Mas Multiartha Tbk and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
ICHSANTO GUNAWAN Komisaris, Commissioner
Warga Negara Indonesia, 64 tahun, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2009. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Manggala Alam Lestari, Komisaris PT Nusantara Indah Permai. Sebelumnya antara lain menjabat sebagai Direktur PT Borneo Indobara (2007- 2011), Direktur Amplus Auto Body Pty. Ltd. (2004-2008), Direktur PT KIA Mobil Indonesia (2000-2004), Direktur Bentala Grup (1997-2000) dan Direktur PT Alfa Goldland (1994-1997). Pada tahun 1980 sampai dengan 1994 berkarir di PT Astra International. Beliau menjalani pendidikan dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Trisakti pada tahun 1968 hingga tahun 1972.
Indonesian citizen, 64 years. Mr. Ichsanto Gunawan serves as Commissioner of the Company since 2009. He currently also serves as Commissioner of PT Manggala Alam Lestari, Commissioner of PT Nusantara Indah Permai. Previously, he also served as Director of Borneo Indobara (20072011), Director of Amplus Auto Body Pty. Ltd. (2004-2008), Director of PT KIA Mobil Indonesia (2000-2004), Director of Bentala Group (1997-2000) and Director of PT Alfa Goldland (1994-1997). In 1980 up to 1994, he was developing his career at PT Astra International. He studied Electrical Engineering at University of Trisakti in 1968 until 1972.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
77
SUSIYATI B. HIRAWAN
Komisaris Independen, Independent Commissioner
78
Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT SMART Tbk, serta sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia program sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia serta memperoleh gelar Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Indonesian citizen, 65 years. Mrs. Susiyati B. Hirawan serves as an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Currently, she also serves as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT SMART Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and also Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai Tbk. She is a lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia for undergraduate, master, and doctoral programs. She earned bachelor degree from the University of Indonesia majoring in Economics and received her Master of Social Science degree in Development Administration and Doctor of Philosophy degree from School of Public Policy, University of Birmingham, England. In 2006, she was confirmed as Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan PT Rekayasa Industri. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah - Badan Analisa Keuangan dan Moneter Departemen Keuangan RI, Direktur Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan RI, serta Deputi Bidang Ekonomi - Sekretaris Wakil Presiden RI.
Previously, she has held the position of Commissioner in several state-owned enterprises such as Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and PT Rekayaswa Industri. Formerly, she served as Chief of the Bureau of Local Financial Analysis - Financial Analysis and Monetary Board Ministry of Finance, Director General of Financial Institutions Ministry of Finance, and Deputy Economy - Secretary of the Vice President of Republic of Indonesia.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
H. AGUS TAGOR
Komisaris Independen, Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Juli 2010. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Golden Energy Mines Tbk sejak Februari 2011, dan Koordinator Evaluasi dan Monitoring Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sejak tahun 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Negara Lingkungan Hidup RI (2004-2009), Anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) (2001-2004), Konsultan Public Relation National Development Information Office (NDIO) (1998-2005), Direktur di PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Anggota MPR RI (1977-1987), Anggota DPR RI (1990-1997), Advisor di Radio Kayumanis (1980-2004), Komisaris PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Direktur Utama PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Direktur PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1962-1965) dan beberapa pendidikan dari Lemhanas, Tarpadnas Kadin II (1984) dan BP7 Pusat (1980).
Indonesian citizen, 68 years. Mr. H. Agus Tagor serves as an Independent Commissioner since July 2010. Currently, he also serves as an Independent Commissioner of PT Golden Energy Mines Tbk since February 2011, and Evaluation and Monitoring Coordinator of the National Agency on Climate Changes since 2009. Previously he served as Special Staff to the Minister of Environment Affairs of Republic Indonesia (2004-2009), Member of Commission for the Inspection of State Administrator’s Wealth (KPKPN) (2001-2004), Public Relations Consultant of the National Development Information Office (NDIO) (1998-2005), Director of the PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Member of Assembly Parliament (1977-1987), Member of Parliament (1990-1997), Advisor on Radio Kayumanis (1980-2004), Commissioner of PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), President Director of PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Director of PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). He studied in the Faculty of Medicine, University of Indonesia (1962-1965) and some training from National Defense Institute (Lemhanas), Tarpadnas Kadin II (1984) and BP7 Central (1980).
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
79
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
HERMAWAN TARJONO
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan, Director and Corporate Secretary
LANNY
Direktur, Director
L. KRISNAN CAHYA
Presiden Direktur, President Director
BUDI CHRISTANTO
Wakil Presiden Direktur, Vice President Director
SUSI SUSANTIJO, SH.,LL.M.
Direktur Tidak Terafiliasi, Non-Affiliated Director
L. KRISNAN CAHYA
Presiden Direktur, President Director Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak Juli 2009. Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi penting pada anak perusahaan Perseroan antara lain Presiden Komisaris PT Golden Energy Mines Tbk sejak Januari 2012, Komisaris Utama PT Roundhill Capital Indonesia sejak tahun 2011, Presiden Komisaris PT Borneo indobara sejak tahun 2011 dan sebagai Wakil Komisaris Utama di PT DSSP Power Sumsel. Sebelumnya beliau menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Golden Energy Mines Tbk pada tahun 2011, Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Komisaris dan Direktur PT Multipolar Tbk (2001-2008), serta menduduki beberapa posisi senior di PT Bank Bali Tbk (1995-2000) dan PT Bank Panin Tbk (1984-1995). Beliau adalah lulusan dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1986 dalam bidang Akuntansi dan merupakan anggota dari National Institute of Accountant Australia.
Indonesian citizen, 51 years. Mr. L. Krisnan Cahya is now serving as President Director of the Company since July 2009. Currently, he also serves several important positions in the subsidiaries of the Company, among others, President Commissioner of PT Golden Energy Mines Tbk since January 2012, President Commissioner of PT Roundhill Capital Indonesia since 2011, President Commissioner of PT Borneo Indobara since 2011 and as Vice President Commissioner of PT DSSP Power Sumsel. Previously he served among others as the President Director of PT Golden Energy Mines Tbk. in 2011, Director of PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Commissioner and Director of PT Multipolar Tbk (20012008), and held several senior positions at PT Bank Bali Tbk (1995-2000) and PT Bank Panin Tbk (1984-1995). He graduated from the University Tarumanagara in 1986 in the field of Accounting and is a member of the National Institute of Accountant of Australia.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
81
BUDI CHRISTANTO
Wakil Presiden Direktur, Vice President Director Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun Juni 2011. Beliau bergabung dengan Sinar Mas Group pada tahun 2009 sebagai Presiden Direktur PT Rolimex Kimia Nusamas. Sebelumnya beliau berkarir di PT Branta Mulia Tbk, dan setelah melalui berbagai penugasan serta posisi, sejak tahun 1999 menjabat sebagai General Manager Tire Cord Fabrics & Yarn Operations, dan pada tahun 2005-2007 menjabat sebagai Direktur PT Branta Mulia Tbk dan anak perusahaan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan pada tahun 1977 dan gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen Internasional dari Universitas Indonesia pada tahun 1991.
82
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Indonesian citizen, 59 years. Mr. Budi Christanto serves as Vice President Director of the Company since June 2011. He joined the Sinar Mas Group in 2009 as the President Director of PT Rolimex Kimia Nusamas. His previous career was with PT Branta Mulia Tbk., and after going through various assignments and positions, since 1999 has served as General Manager for Tire Cord Fabrics & Yarn Operations, and in 2005-2007 served as Director of PT Branta Mulia Tbk and its subsidiaries. He earned a Bachelor degree in Civil Engineering from the University of Parahyangan in 1977 and Master of Management degree majoring in International Management from University of Indonesia in 1991.
LANNY
Direktur, Director Warga Negara Indonesia, 41 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juli 2009. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Perseroan sejak tahun 2003 dan memiliki pengalaman di bidang akuntansi dan keuangan di beberapa perusahaan manufaktur antara lain seperti PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, sebuah produsen amplop (1997-1998), PT Putra Duta Anggada, sebuah perusahaan pengembangan dan konstruksi (1996-1997) dan PT Karet Murni Kencana, sebuah produsen sepatu (1995-1996). Beliau adalah lulusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara pada tahun 1994.
Indonesian citizen, 41 years. Mrs. Lanny serves as Director of the Company since July 2009. Previously, she served as Chief Financial Officer of the Company since 2003 and has experience in accounting and finance at several manufacturing companies such as PT Paramitra Gunakarya Cemerlang, an envelope manufacturer (1997-1998), PT Duta Putra Anggada, a developer and a construction company (1996 -1997) and PT Karet Murni Kencana, a shoe manufacturer (1995-1996). She graduated from the Faculty of Economics majoring in Accounting, Tarumanagara University in 1994.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
83
HERMAWAN TARJONO
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan, Director and Corporate Secretary
84
Warga Negara Indonesia, 45 tahun, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak April 2011. Bergabung dengan Perseroan sejak 1998, sebelumnya menjabat sebagai Division Head of Human Resource & Information Technology Perseroan. Beliau pernah menjabat sebagai Assistant Building Manager dan Human Resource Manager di Aspac Property pada tahun 1993-1996, dan sebagai Senior Human Resource Manager di Bank Ciputra pada 1996-1998.
Indonesian citizen, 45 years. Mr. Hermawan Tarjono serves as Director of the Company since June 2011. He has also been the Corporate Secretary since April 2011. Mr. Hermawan Tarjono joined the Company since 1998, previously served as Division Head of Human Resource & Information Technology. He had served as an Assistant Building Manager and Human Resource Manager at Aspac Property in 1993-1996, and as Senior Human Resource Manager in Ciputra Bank in 1996-1998.
Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan mendapatkan beasiswa dari Prasetiya Mulya Business School untuk mengikuti program Magister Manajemen di sekolah tersebut hingga lulus pada 1993. Pada tahun 2010, beliau memperoleh gelar Doktor dalam Ilmu Ekonomi kekhususan Manajemen Jasa dari Universitas Trisakti.
He holds a Bachelor of Electrical Engineering degree from the University of Indonesia in 1991 and received a scholarship from the Prasetiya Mulya Business School to attend the Master in Management program at the school and graduated in 1993. In 2010, he obtained his Doctoral degree in Economics from the University of Trisakti majoring in Service Management.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
SUSI SUSANTIJO, SH.,LL.M.
Direktur Tidak Terafiliasi, Non-Affiliated Director Warga Negara Indonesia, 50 tahun, menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak Agustus 2009. Di samping itu beliau juga menjabat sebagai Direktur Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan sejak 2006. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Fakultas Kedokteran di Universitas Pelita Harapan (2004-2006), Administrator di SD Lentera Kasih Sunter (2002-2004), Corporate Secretary PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (1998-2001), Head of Legal Department Sinar Mas Group - Pulp, Paper & Stationary Division (1996-2001), dan Head of Legal Department PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (1994-1996). Beliau lulus dari Murdoch University, Australia (2009), Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara (1986) serta pernah menjalani pendidikan pada Program Spesialis Notariat, Universitas Sumatera Utara (1990-1991).
Indonesian citizen, 50 years. Ms. Susi Susantijo serves as Non-Affiliated Director since August 2009. In addition, she also serves as Director of the Faculty of Law, University of Pelita Harapan since 2006. Previously, she served as Director of the Faculty of Medicine at University of Pelita Harapan (2004-2006), Administrator at Lentera Kasih Sunter Elementary School (2002-2004), Corporate Secretary of PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (1998-2001), Head of Legal Department Sinar Mas Group - Pulp, Paper & Stationary Division (1996-2001), and the Head of Legal Department PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (1994-1996). She graduated from Murdoch University, Australia (2009), Faculty of Law, University of Sumatra Utara (1986) and has attended Notary Education Program at University of Sumatra Utara (1990-1991).
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
85
RUDY HALIM
Kepala Bisnis Energi, Energy Business Head Warga Negara Indonesia, 40 tahun, saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Bisnis Energi Perseroan dan juga sebagai Direktur Utama dan Chief Executive Officer PT DSSP Power Sumsel, anak perusahaan Perseroan yang sedang mengembangkan proyek IPP berkapasitas 2x150 MW di Sumatera Selatan. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT DSSP Energi Sejahtera dan Komisaris PT DSSA Mas Sejahtera. Sebelumnya beliau menduduki posisi sebagai Director dan Managing Director dalam beberapa bisnis investasi dan manajemen aset (Private Equity) yang berkedudukan di London, Malaysia dan Singapura dengan fokus di bisnis energi terutama sektor IPP dan perminyakan (Oil and Gas) di Indonesia, Afrika, dan Amerika Selatan dari tahun 2006-2011. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur di perusahaan-perusahaan penempatan modal ekuitas yang bertanggung jawab untuk mengembangkan skala bisnis guna mencapai target return on investment termasuk dengan cara merancang dan menerapkan beberapa arahan strategis antara lain upaya peningkatan dan penetrasi pasar dan key performance indicators. Beliau juga mempunyai pengalaman sebagai Partner-Level Advisor untuk beberapa perusahaan multinational terutama dalam bidang Project Development and Finance dan Mergers and Acquisitions. Beliau adalah lulusan dari University of Sydney pada tahun 1996 dengan gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Law.
86
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Indonesian citizen, 40 years. Mr. Rudy Halim serves currently as Energy Business Head of the Company and the President Director and Chief Executive Officer of PT DSSP Power Sumsel, a subsidiary of the Company which is developing IPP projects with capacity of 2x150 MW in South Sumatra. He also serves as the President Director of PT DSSP Energi Sejahtera and Commissioner of PT DSSA Mas Sejahtera. Previously he held positions as Director and Managing Director in several business investment and asset management (Private Equity) based in London, Malaysia and Singapore with a focus on the energy business, especially IPP and the petroleum sector (Oil and Gas) in Indonesia, Africa, and South America during the year 2006-2011. He also served as a Director in companies of equity capital placement which is responsible for developing the business scale in order to achieve the return on investment target, including by how to design and implement a strategic direction among others the efforts to increase market penetration and key performance indicators. He also has experience as a Partner-Level Advisor for several multinational companies, especially in the field of Project Development and Finance and Mergers and Acquisitions. He is a graduate of the University of Sydney in 1996 with the degrees Bachelor of Commerce and Bachelor of Law.
LAPORAN KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE’S REPORT
Komite Audit Perseroan yang terdiri dari Susiyati B. Hirawan, Edward Herawan Hadidjaja, dan Agus Leman Gunawan selama tahun buku 2011 telah melakukan penelaahan terhadap Laporan Keuangan Triwulan Perseroan, dan membahasnya bersama manajemen Perseroan. Komite Audit juga mengadakan pertemuan secara rutin dengan Auditor Internal Perseroan untuk membahas berbagai temuan audit internal dalam rangka peningkatan pengawasan internal. Demikian pula Komite Audit telah mengadakan pertemuan dengan Auditor Eksternal dan manajemen guna membahas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut diatas, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris agar Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dapat diterima dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
The Audit Committee consisting of Susiyati B. Hirawan, Edward Herawan Hadidjaja, and Agus Leman Gunawan during the financial year 2011 has conducted a review of the Quarterly Financial Statements of the Company, and discussed it with Company’s management. The Audit Committee also held regular meetings with the Internal Auditor of the Company to discuss various findings by internal audit in order to improve internal controls. Similarly, the Audit Committee had held meeting with the External Auditor and the Management to discuss the Consolidated Financial Statements of the Company which had been audited for the fiscal year ended December 31, 2011. The presentation of Consolidated Financial Statements of the Company is already in accordance with the existing standard. Based on the above review and discussion, the Audit Committee provided recommendation to the Board of Commissioners that the audited Consolidated Financial Statements of Company for year ended December 31, 2011 be accepted and reported in the Company’s Annual Report.
Susiyati B. Hirawan Edward Herawan Hadidjaja Agus Leman Gunawan
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
87
PROFIL KOMITE AUDIT PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE
SUSIYATI B. HIRAWAN
Ketua Komite Audit, Chairman of Audit Committee
AGUS LEMAN GUNAWAN
Anggota Komite Audit, Member of Audit Committee
EDWARD HERAWAN HADIDJAJA Anggota Komite Audit, Member of Audit Committee
SUSIYATI B. HIRAWAN
Ketua Komite Audit, Chairman of Audit Committee Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT SMART Tbk, serta sebagai Komisaris Independen PT Duta Pertiwi Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Beliau adalah pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia program sarjana, pasca sarjana, magister dan program doktor. Beliau memperoleh gelar sarjana dari Universitas Indonesia serta memperoleh gelar Master of Social Science in Development Administration dan Doctor of Philosophy dari University of Birmingham, Inggris. Pada tahun 2006, beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Indonesian citizen, 65 years. Mrs. Susiyati B. Hirawan serves as an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Currently, she also serves as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT SMART Tbk, PT Duta Pertiwi Tbk and also Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai Tbk. She is a lecturer at the Faculty of Economics, University of Indonesia for undergraduate, master, and doctoral programs. She earned bachelor degree from the University of Indonesia majoring in Economics and received her Master of Social Science degree in Development Administration and Doctor of Philosophy degree from School of Public Policy, University of Birmingham, England. In 2006, she was confirmed as Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
Sebelumnya, beliau pernah menduduki posisi Komisaris di beberapa perusahaan milik negara seperti Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa dan PT Rekayasa Industri. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Biro Analisa Keuangan Daerah - Badan Analisa Keuangan dan Moneter Departemen Keuangan RI, Direktur Jenderal Lembaga Keuangan - Departemen Keuangan RI, serta Deputi Bidang Ekonomi - Sekretaris Wakil Presiden RI.
Previously, she has held the position of Commissioner in several state-owned enterprises such as Perum Perumnas, PT Pupuk Sriwijaya, PT (Persero) ASABRI, PT Danareksa and PT Rekayaswa Industri. Formerly, she served as Chief of the Bureau of Local Financial Analysis - Financial Analysis and Monetary Board Ministry of Finance, Director General of Financial Institutions Ministry of Finance, and Deputy Economy - Secretary of the Vice President of Republic of Indonesia.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
89
EDWARD HERAWAN HADIDJAJA
Anggota Komite Audit, Member of Audit Committee Warga Negara Indonesia, 60 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT SMART Tbk Memperoleh gelar Bachelor of Mathematics dari University of Waterloo, Ontario, Kanada pada tahun 1975 dan Bachelor of Commerce dari University of Windsor, Ontario, Kanada pada 1976. Pernah menjabat sebagai Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing, Kepala Bagian Akuntansi dan Asisten Manager Pemasaran PT Laurel Pharmaceutical Industry, Manager Akuntansi Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, Direktur Utama PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Komisaris PT Cisco Mas Sekuritama, Komisaris Utama PT Sinar Mas Multifinance dan PT AB Sinar Mas Multifinance.
90
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Indonesian citizen, 60 years. Mr. Edward Hadidjaja serves as member of the Audit Committee. Currently, he also serves as member of the Audit Committee of PT SMART Tbk. He earned Bachelor of Mathematics from the University of Waterloo, Ontario, Canada in 1975 and Bachelor of Commerce from University of Windsor, Ontario, Canada in 1976. He had served as Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing, Head of Accounting and Assistant of Marketing Manager Laurel Pharmaceutical Industry, Accounting Manager of Continental Oil Company (CONOCO) Indonesia, President Director of PT Sinar Mas Multiartha Tbk, Commissioner of PT Cisco Mas Sekuritama, President Commissioner of PT Sinar Mas Multifinance and PT AB Sinar Mas Multifinance.
AGUS LEMAN GUNAWAN
Anggota Komite Audit, Member of Audit Committee Warga Negara Indonesia, 56 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga merupakan anggota Komite Audit di PT SMART Tbk dan penasehat senior di PT Bank Sinarmas serta Kepala Perwakilan Australia Institute of Management di Indonesia. Beliau memperoleh gelar akademis dari Portland State University, Oregon, AS yaitu Bachelor of Science pada bidang Administrasi Bisnis dan Ekonomi serta Master of Science pada bidang Pendidikan Bisnis selama tahun 1977 sampai 1983. Sepanjang tahun 1983 sampai 2008, berkarir di berbagai institusi perbankan antara lain sebagai Senior Vice President Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Executive Vice President PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President Rabobank Indonesia dan Penasehat PT Bank Danamon Indonesia. Pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Voksel Cable, dan bertanggung jawab atas restrukturisasi, akuntansi dan keuangan pada tahun 2003 sampai 2005.
Indonesian citizen, 56 years. Mr. Agus Gunawan serves as member of the Audit Committee. Currently, he is also a member of the Audit Committee at PT SMART Tbk and Senior Advisor at PT Bank Sinarmas and Chief Representative of Australia Institute of Management in Indonesia. He holds academic degrees from Portland State University, Oregon, USA i.e. the Bachelor of Science in Business Administration and Economics, and Master of Science in Business Education during 1977 to 1983. Throughout the years 1983 to 2008, he had career in banking institutions, among others as Senior Vice President of Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta, Executive Vice President of PT Bank Danamon Indonesia, Senior Vice President Rabobank Indonesia and Advisory of PT Bank Danamon Indonesia. He had served as Finance Director of PT Voksel Cable, and was responsible for restructuring, accounting and finance in 2003 until 2005.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
91
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN STATEMENT OF RESPONSIBILITY Dewan Komisaris Perseroan yang bertanda tangan dibawah ini bertanggung jawab penuh atas Laporan Tahunan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk tahun 2011 ini dan menjamin kebenaran atas seluruh informasi yang tercantum di dalamnya. The Board of Commissioners undersigned below are fully responsible for the Annual Report 2011 of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and the truth of all information contained in it.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
FRANKY OESMAN WIDJAJA Presiden Komisaris President Commissioner
MUKTAR WIDJAJA Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
ICHSANTO GUNAWAN Komisaris Commissioner
SUSIYATI B. HIRAWAN Komisaris Independen Independent Commissioner
H. AGUS TAGOR Komisaris Independen Independent Commissioner
92
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
Direksi Perseroan yang bertanda tangan dibawah ini bertanggung jawab penuh atas Laporan Tahunan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk tahun 2011 ini dan menjamin kebenaran atas seluruh informasi yang tercantum di dalamnya. The Board of Directors undersigned below are fully responsible for the Annual Report 2011 of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and the truth of all information contained in it.
DIREKSI Board of Directors
L. KRISNAN CAHYA Presiden Direktur President Director
BUDI CHRISTANTO Wakil Presiden Direktur Vice President Director
LANNY Direktur Director
HERMAWAN TARJONO Direktur & Sekretaris Perusahaan Director & Corporate Secretary
SUSI SUSANTIJO, SH., LL.M. Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Annual Report 2011
93
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk Tahuntahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and Its Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 1
Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS- As of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Laba Rugi Comprehensive Income
Komprehensif
Konsolidasian/Consolidated
Statements
of
6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity
7
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows
8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements
9
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
Catatan/Notes
31 Desember / December 31 2011 2010 US$
US$
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 US$ ASSETS
ASET ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas
2e,2f,2h,2j,5,28,39,40
481.385.444
68.784.724
Investasi jangka pendek
2e,2f,2i,2j,6,28,39,40
10.367.214
5.190.197
Piutang usaha
2e,2j,7,20,24,26,28,40
28.637.634 -
Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable
Pihak berelasi setelah dikurangi penyisihan
Related parties - net of allowance
piutang ragu-ragu sebesar
for doubtful accounts of
US$ 799.419, US$ 785.544, dan nihil
US$ 799,419, US$ 785,544 and nil as of
masing-masing pada tanggal
December 31, 2011 and 2010, and
31 Desember 2011 dan 2010, dan
January 1, 2010/December 31, 2009,
1 Januari 2010/31 Desember 2009
2f,39
78.898.747
56.946.158
123.688.490
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
respectively Third parties - net of allowance for doubtful accounts
piutang ragu-ragu sebesar
of US$ 224,849, US$ 232,663, and US$ 224,638
US$ 224.849, US$ 232.663, dan US$ 224.638
as of December 31, 2011 and 2010, and
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011
January 1, 2010/31 December 2009,
dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
46.535.124
Piutang lain-lain
30.171.148
16.430.803
2e,2j,8,28,40
Pihak berelasi
2f,39
Pihak ketiga
respectively Other receivables
541.132
775.914
-
Related parties
41
26.044.593
4.943.095
2.359.704
Persediaan
2f,2k,9,20,26,39
57.520.854
35.915.804
45.700.419
Inventories
Third parties
Uang muka
10,41
30.424.211
12.971.030
6.796.349
Advances
Pajak dibayar dimuka
2x
2.276.735
3.725.620
4.113.072
Prepaid taxes
Biaya dibayar dimuka
2f,2m,11,39
4.863.621
6.322.545
4.120.913
Prepaid expenses
26
57.344.508
Dana yang dibatasi pencairannya Jumlah Aset Lancar
-
-
Restricted fund
796.202.183
225.746.235
231.847.384
15.904.028
17.656.296
18.615.744
ASET TIDAK LANCAR
Total Current Assets NONCURRENT ASSETS
Piutang usaha jangka panjang - pihak berelasi
2e,2f,2j,26,28,39,40
Piutang dari pihak berelasi
2e,2f,2j
Biaya dibayar dimuka jangka panjang
2m,11
Taksiran tagihan pajak Investasi saham Investasi obligasi konversi Aset pajak tangguhan
5.310.363
18.244.903
818.934 16.454.970
Long-term trade accounts receivable - a related party Due from related parties Long-term prepaid expenses
2x,37
9.103.102
14.307.372
12.143.626
Estimated claims for tax refund
2f,2j,2l,12,28,39,40
47.138.999
15.271.166
21.196.738
Investments in shares of stocks
2j,13,28,40,41
73.114.224
2x,37
4.566.851
2.844.030
-
Investment in convertible bond 285.715
Deferred tax assets
Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Investment properties - net of accumulated depreciation
US$ 172.942, US$ 11.034.572, dan US$ 6.762.302
of US$ 172,942, US$ 11,034,572, and US$ 6,762,302
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011
2f,2n,2t,14,26,
dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
33,34,39,41
as of December 31, 2011 and 2010, and 4.548.486
68.040.683
71.387.624
Aset tetap - setelah dikurangi
January 1, 2010/December 31, 2009, respectively Property, plant, and equipment - net of
akumulasi penyusutan sebesar
accumulated depreciation of
US$ 215.055.518, US$ 198.785.159, dan
US$ 215,055,518, US$ 198,785,159, and
US$ 181.606.449 masing-masing pada tanggal
US$ 181,606,449 as of December 31, 2011 and 2010,
31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/
2f,2o,2p,2t,15,20,
31 Desember 2009
26,27,34,35,39
and January 1, 2010/December 31, 2009, 253.606.744
248.230.064
257.044.300
Properti pertambangan - setelah dikurangi
respectively Mining properties - net of accumulated amortization
akumulasi amortisasi sebesar
of US$ 1,723,013, US$ 999,075, US$ 591,216
US$ 1.723.013, US$ 999.075, dan US$ 591.216
as of December 31, 2011 and 2010, and
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011
January 1, 2010/December 31, 2009,
dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
2r,16
6.627.246
7.537.016
3.457.803
2q,2t,17
10.118.757
4.376.786
1.017.019
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang
respectively Deferred stripping costs Deferred exploration and development costs -
ditangguhkan - setelah dikurangi
net of accumulated amortization of
akumulasi amortisasi sebesar
US$ 4,583,897, US$ 3,445,353, and
US$ 4.583.897, US$ 3.445.353, dan US$ 2.426.500
US$ 2,426,500 as of December 31, 2011 and
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, January 1, 2010/December 31, 2009,
2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Aset tidak lancar lain-lain
2q,2t,18 2e,2f,2j,2r,19,28,35,39,40,41
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
35.890.204
26.912.604
14.337.818
respectively
21.627.773
15.947.229
3.672.549
487.556.777
439.368.149
420.432.840
Total Noncurrent Assets
1.283.758.960
665.114.384
652.280.224
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Other noncurrent assets
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009
Catatan/Notes
31 Desember / December 31 2011 2010 US$
US$
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 January 1, 2010/ December 31, 2009 US$
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek
CURRENT LIABILITIES 2e,2j,7,9,15,19,20,28,40
Utang usaha
2f,39
Pihak ketiga Utang lain-lain
30.559.650
7.397.003
11.000.784
20.358.500
76.095.574
35.356.156
56.489.292
2f,39
Pihak ketiga Uang muka dari pelanggan
2f,39
Pendapatan diterima dimuka
2f,2u
Short-term bank loans Trade accounts payable
2e,2j,22,28,40
Pihak berelasi
Related parties Third parties Other accounts payable
428.014
301.343
4.474.649
11.233.062
13.900.648
6.217.684
3.138.439
10.104.597
-
-
Related parties Third parties Advances from customers
565.439
954.811
2x,23,37
23.047.266
2.830.897
2.083.670
Taxes payable
2e,2f,2j,7,24,25,28,39,40
1.000.000
1.000.000
1.531.915
Factoring payable
2e,2f,2j,20,24,25,26,28,39,40,41
10.771.861
6.424.659
4.239.348
Accrued expenses
Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar
21.619.285
2e,2j,21,28,40
Pihak berelasi
Liabilitas anjak piutang
26.223.743
Unearned revenues
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
2e,2f,28,39,40
Pinjaman bank dan lembaga keuangan
2j,7,9,14,15,26
84.187.568
31.348.626
23.052.573
2p,15,27
1.104.174
89.988
58.319
240.947.536
124.908.678
163.333.323
21.604.658
25.252.946
29.278.259
Deferred tax liabilities Due to related parties
Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Current portion of long-term liabilities:
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Utang kepada pihak berelasi
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Liabilitas jangka panjang lainnya
Lease liabilities Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
2x,37 2e,2f,2j
Uang muka pelanggan Goodwill negatif - bersih
Loans payable to bank and financial institutions
2c
-
-
157.596
-
-
170.583
-
2e,2w,36,40
6.051.476
2e,2z,40
1.623.417
144.455
134.962
5.034.432
3.963.375
-
-
Advances from customers Negative goodwill - net Defined post-employment benefits reserve Other noncurrent liabilities
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun:
2e,2f,28,39,40
Pinjaman bank dan lembaga keuangan
2j,7,9,14,15,26
Sewa pembiayaan Obligasi konversi
2p,15,27 2e,2j
Long-term liabilities - net of current portion: 100.921.287
174.002.387
118.525.581
1.471.456
31.241
202.709
Lease liabilities
5.360.000
Convertible bonds
-
-
Loans payable to bank and financial institutions
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
131.672.294
204.465.461
157.793.065
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
372.619.830
329.374.139
321.126.388
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Company
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham
Capital stock - Rp 250 par value per share
Modal dasar - 2.400.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 770.552.320 saham Tambahan modal disetor - bersih
Authorized - 2,400,000,000 shares 29
72.498.628
72.498.628
72.498.628
2s,30
12.650.332
12.650.332
12.650.332
4
428.558.420
Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan
Difference arising from change in ownership -
-
interests in subsidiaries
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai investasi Selisih kurs penjabaran Ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Difference in value of restructuring transactions 2d
(3.020.568)
(3.020.568)
-
2j,12 2e
4.301.855 (1.790.174)
(8.151.793) 576.591
-
among entities under common control Unrealized gain (loss) on increase (decline) 278.172
-
-
8.828.663
200.000
100.000
294.258.662
260.888.851
236.737.574 330.993.369
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
in value of investments Foreign currency translation adjustment Proforma equity arising from restructuring transaction among entities under common control Retained earnings
31
Belum ditentukan penggunaannya Kepentingan Nonpengendali
Issued and paid-up - 770,552,320 shares Additional paid-in capital - net
2c,2d,32,46
-
Appropriated Unappropriated
807.657.155
335.542.041
103.481.975
198.204
160.467
911.139.130
335.740.245
331.153.836
TOTAL EQUITY
1.283.758.960
665.114.384
652.280.224
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Noncontrolling Interests
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
Catatan/Notes
US$
2010 US$
PENDAPATAN USAHA
591.244.128
2f,2u,14,33,39,41
364.137.473
REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN
462.025.988
2f,2u,14,15,34,39,41
294.193.427
COST OF REVENUES
LABA BRUTO
129.218.140
69.944.046
Laba penjualan properti investasi
Gain on sale of investment properties
dan aset tetap
12.462.586
2u,14,15
Pendapatan bunga
6.707.391
2u
950.365
2u,35
(150.760)
Beban eksplorasi
(562.335)
1.676.514
Kerugian penurunan nilai wajar dari aset keuangan
GROSS PROFIT
and property, plant, and equipment Interest income Exploration costs Loss on decline in fair value of
(3.019.433)
2u,2j,13
(5.485.660)
2e,2u
(18.515.406)
2u
-
financial asset
Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan lainnya
133.389 (19.735.811)
Loss on foreign exchange - net Interest expense and other financial charges
Beban penjualan
(30.867.512)
2u,2f,15,35,39
(17.190.799)
Selling expenses
Beban umum dan administrasi
(42.288.117)
2f,2q,2w,15,35,36,39,41
(20.195.778)
General and administrative expenses
Beban lain-lain - bersih
(4.658.088)
2r,2u
LABA SEBELUM PAJAK
42.991.566
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
(568.289)
Other expenses - net
14.862.877
INCOME BEFORE TAX
15.334.958 (5.452.667)
2.259.354 (6.430.512)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Tax Deferred Tax
Beban (Penghasilan) Pajak - Bersih
9.882.291
(4.171.158)
Tax Expense (Benefit) - Net
LABA SEBELUM RUGI PRA AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
33.109.275
19.034.035
INCOME BEFORE PRE-ACQUISITION LOSSES OF A SUBSIDIARY
5.230.069
PRE-ACQUISITION LOSSES OF A SUBSIDIARY
2x,37
RUGI PRA AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
-
2d,4
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
33.109.275
24.264.104
NET INCOME FOR THE YEAR
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
33.325.356 (216.081)
24.251.277 12.827
Net income (loss) attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
2c
33.109.275 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
0,043
24.264.104
2y,38
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
0,031
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE COMPANY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Catatan/Notes
US$
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
2010 US$
33.109.275
24.264.104
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai investasi
(2.623.187)
2e
12.453.648
2j,12
NET INCOME FOR THE YEAR
(8.151.793)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Foreign exchange differences arising from financial statements translation Unrealized gain (loss) on increase (decline) in value of investments
304.086
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
42.939.736
16.416.397
COMPREHENSIVE INCOME DURING THE YEAR
Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
43.412.239 (472.503)
16.397.903 18.494
Comprehensive income (loss) attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
2c,32
42.939.736
16.416.397
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
1c
1c
2d
Akuisisi saham dari kepentingan nonpengendali
Kepentingan nonpengendali dari kombinasi bisnis
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2e,2j,12
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Saldo pada tanggal 31 Desember 201
Jumlah laba komprehensif
2c,4
4
72.498.628
-
-
-
Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan
-
-
-
Setoran modal saham dari kepentingan nonpengendali
1c
Akuisisi saham dari kepentingan nonpengendali
72.498.628
Dividen anak perusahaan kepada kepentingan nonpengendali
31
Pencadangan saldo laba
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah penyesuaian
-
72.498.628
Penghentian pengakuangoodwill negatif sesuai ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010), kombinasi bisnis
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011
-
-
-
-
-
-
72.498.628
2b,2c
US$
12.650.332
-
-
-
-
-
-
12.650.332
-
12.650.332
12.650.332
-
-
-
-
-
-
12.650.332
US$
72.498.628
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Modal Saham/ Capital Stock
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
2e,2j,12,46
31
Pencadangan saldo laba
Jumlah laba komprehensif
2d
Ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
428.558.420
-
428.558.420
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selisih Transaksi Perubahan Kepemilikan Pada Anak Perusahaan/ Difference Arising from Change in Ownership Interests in Subisdiaries
(3.020.568)
-
-
-
-
-
-
(3.020.568)
-
(3.020.568)
(3.020.568)
-
(3.020.568)
-
-
-
-
-
US$
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
4.301.855
12.453.648
-
-
-
-
-
(8.151.793)
-
(8.151.793)
(8.151.793)
(8.151.793)
-
-
-
-
-
-
US$
Keuntungan (Kerugian) yang belum Direalisasi atas Keuntungan (Penurunan) Nilai Investasi/ Unrealized Gain (Loss) on Increase (Decline) in Value of Investments
298.419
576.591
576.591
576.591
(1.790.174)
(2.366.765)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
278.172
US$
Selisih Kurs Penjabaran/ Foreign Currency Translation Adjustment
-7-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(8.828.663)
8.828.663
US$
Ekuitas Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Performa Equity Arising from Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
100.000
100.000
200.000
-
-
-
-
-
100.000
-
100.000
100.000
-
-
-
-
-
-
US$
294.258.662
33.325.356
-
-
-
-
(100.000)
261.033.306
144.455
260.888.851
260.888.851
24.251.277
-
-
-
(100.000)
-
236.737.574
US$
Saldo Laba/Retained Earnings Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Owners of the Company
807.657.155
43.412.239
428.558.420
-
-
-
-
335.686.496
144.455
335.542.041
335.542.041
16.397.903
(3.020.568)
-
-
-
(8.828.663)
330.993.369
US$
Jumlah/ Total
18.494
63.572
(333)
(111)
103.481.975
(472.503)
(141.086.798)
244.961.993
(118.810)
-
198.204
-
198.204
198.204
-
-
-
116.471
US$
Kepentingan Nonpengendali/ Noncontrolling Interests
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43.996
(43.996)
US$
Kepentingan Nonpengendali Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Noncontrolling Interests From Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
63.572
(333)
Balance as of December 31, 2011
Total comprehensive income
Difference arising from change in ownership interests in subsidiaries
Paid-up capital from noncontrolling interests
Dividend of subsidiaries to noncontrolling interests
Acquisition of shares from noncontrolling interest
Appropriation of retained earnings
Balance as of January 1, 2011 after adjustment
Derecognition of negative goodwill in accordance with transition provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), bussines combination
Balance as of January 1, 2011
Balance as of December 31, 2010
Total comprehensive income
Difference in value of restructuring transaction among entities under common control
Noncontrolling interests arising from business combination
Acquisition of shares from noncontrolling interest
Appropriation of retained earnings
Proforma equity arising from restructuring transactions among entities under common control
Balance as of January 1, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
911.139.130
42.939.736
287.471.622
244.961.993
(118.810)
(111)
-
335.884.700
144.455
335.740.245
335.740.245
16.416.397
(3.020.568)
-
(8.872.659)
331.153.836
US$
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
2010
US$
US$
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Kas diperoleh dari operasi Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 557.257.350
238.099.953
(489.903.059)
(185.301.959)
(19.316.676)
(12.825.404)
48.037.615
39.972.590
Net cash generated from operations
3.612.210
(1.369.175)
Cash receipt (paid) from tax - net
51.649.825
38.603.415
Net Cash Provided by Operating Activities
(4.901.836)
(5.168.336)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan investasi jangka pendek Penerimaan bunga
Cash receipts from customers Cash paid to contractors, suppliers and others Cash paid to employees
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 6.380.738
889.186
Placement in short-term investments Interest received
Penempatan dana yang dibatasi pencairannya
(57.344.508)
Perolehan investasi saham
(21.269.701)
-
Placement of restricted fund
(2.223.533)
Arus kas pada tanggal akuisisi setelah dikurangi saldo kas anak perusahaan
Cash flows for acquisition, net of cash -
Penerimaan dividen Perolehan properti investasi Hasil penjualan properti investasi Perolehan aset tetap
(10.233.068) 49.432
24.734
(9.140.729)
(122.628)
-
89.593
(40.203.947)
(14.178.643)
Hasil penjualan aset tetap
14.920.022
7.382.447
Kenaikan aset tidak lancar
(25.225.748)
(3.075.193)
(136.736.277)
(26.615.441)
23.450.782
103.898.068
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank
Acquisition of investment in shares of stock balance of subsidiaries Dividends received Acquisition of investment properties Proceeds from sale of investment properties Acquisition of property, plant, and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment Increase in noncurrent assets Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans
Setoran modal saham dari kepentingan nonpengendali
239.146.332
-
Paid-up capital from noncontrolling interests
Penerimaan atas penjualan investasi saham
293.402.804
-
Cash receipts from sale of investment in shares of stock
Pembayaran: Pinjaman bank dan lembaga keuangan
Payments of: (38.682.617)
Liabilitas anjak piutang
-
Liabilitas sewa pembiayaan
(844.569)
Obligasi konversi
-
Bunga dan beban keuangan lainnya
(45.163.285) (556.112) (26.347) (6.650.000)
(18.241.216)
(16.737.403)
Loans payable to bank and financial institutions Factoring payable Lease liabilities Convertible bonds Interest and other financial charges
Dividen anak perusahaan yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali
(118.810)
-
Dividend of subsidiaries paid to noncontrolling interest
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
498.112.706
34.764.921
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
413.026.254
46.752.895
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Pengaruh penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
68.784.724 (425.534)
(7.191.087)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR Effect of foreign exchange rate changes Effect of proforma adjustment arising from restructuring transaction among entities under common control
68.784.724
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
28.637.634 585.282
481.385.444
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Aktivitas investasi dan pendanaan yang
Noncash investing and financing activities:
tidak mempengaruhi kas dan setara kas Perolehan investasi obligasi konversi melalui
Acquisition of investment in convertible bond through sale
penjualan properti investasi dan aset tetap
76.581.253
-
Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
3.147.183
-
150.588
-
of investment properties and property, plant, and equipment Acquisition of property, plant, and equipment through finance leases Reclassification of other noncurrent assets to property, plant,
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
and equipment
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum a.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 2 Agustus 1996 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 35 tanggal 8 Oktober 1996 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-9854.HT.01.01.TH.96 tanggal 28 Oktober 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1997, Tambahan No. 2258.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (the Company) was established on August 2, 1996 based on Notarial Deed No. 6 and was amended by Notarial Deed No. 35 dated October 8, 1996, both of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendments were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-9854.HT.01.01.TH.96 dated October 28, 1996 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 10, 1997, Supplement No. 2258.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, termasuk penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada tahun 2008/2009, pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) dan perubahan status Perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka pada tahun 2009, dan perubahan yang terakhir berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham PT Dian Swastatika Sentosa yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 28 Agustus 2009 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan meliputi penyediaan listrik, perdagangan besar, jasa dan pembangunan perumahan dan infrastruktur. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-42753.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 1 September 2009.
The Articles of Association have been amended several times, including the revisions in the Company’s entire Articles of Association to be in accordance with the Provisions of Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company in 2008/2009, the Initial Public Offering (IPO) and the change in the Company’s status to be a Listed Company in 2009, and the latest based on the Decision Letter of the Stockholders of PT Dian Swastatika Sentosa documented in Notarial Deed No. 55, dated August 28, 2009 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, in accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities was changed to engage mainly in generation of electricity and steam, trading, services and real estate and infrastucture. Latest amendment of the Company’s Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in its Decision Letter No. AHU-42753.AH.01.02. Tahun 2009 dated September 1, 2009.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berkantor pusat di Jakarta, sedangkan pembangkit tenaga listrik dan uap berlokasi di Tangerang, Serang dan Karawang.
The Company started its commercial activities in 1998. The Company’s domicile is in Jakarta, while its power plants are in Tangerang, Serang and Karawang.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan anak perusahaan secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.
Perusahaan tergabung usaha Sinarmas.
The Company operates under the Sinarmas group of business.
dalam
kelompok
-9-
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 30 November 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) melalui surat No. S-10344/BL/2009 untuk penawaran umum perdana atas 100.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 250 per saham kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Desember 2009.
On November 30, 2009, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Letter No. S-10344/BL/2009 for its offering to the public of 100,000,000 shares at Rp 250 per share. On December 10, 2009, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 770.552.320 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011 and 2010, all of the Company’s shares totaling to 770,552,320 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
c.
Consolidated Subsidiaries
Perusahaan mempunyai penyertaan saham, baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan berikut ini:
Anak Perusahaan/Subsidiary
Domisili/ Domicile
The Company’s subsidiaries owned directly or indirectly are as follows:
Jenis Usaha/ Nature of Business
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2011 2010 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2011 2010 US$ US$
Pemilikan Langsung/Direct Ownership: PT Golden Energy Mines Tbk (GEM)
Jakarta
Perdagangan batubara/ Coal trading
2010
66,999
99,999
366.155.923
124.265.375
PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN)
Jakarta
Perdagangan/Trading
1989
99,504
99,504
93.051.835
60.160.480
PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES)
Jakarta
Perdagangan batubara/ Coal trading
2011
99,998
99,998
55.926.637
7.794.986
PT DSSP Power Sumsel (DSSP)
Jakarta
Penyediaan tenaga listrik/ Generation of electricity
-
98,350
-
7.608.352
-
PT Buana Bumi Energi (BBE)
Jakarta
Penyediaan tenaga listrik/ Generation of electricity
-
99,900
-
24.471
-
PT Roundhill Capital Indonesia (RCI) (melalui/through GEM)
Jakarta
Penyertaan saham/ Holding company
-
67,325
99,999
83.335.032
46.992.194
PT Borneo Indobara (BORNEO) (melalui/through RCI)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
66,699
99,070
82.789.264
46.870.571
PT Kuansing Inti Makmur (KIM) (melalui/through GEM)
Jambi
Perdagangan dan eksplorasi batubara/ Trading and coal exploration
2005
66,998
99,998
55.400.977
29.175.415
PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) (melalui/through KIM)
Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
66,999
99,998
33.951.344
5.336.186
Perdagangan besar/
2011
99,998
99,806
27.406.402
949.680
2011
66,998
99,998
16.020.134
2.437.242
Pemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership:
PT Citra Alam Indah (CAI)
Jakarta
(melalui/through BKES) PT Karya Cemerlang Persada (KCP) (melalui/through KIM)
Trading Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
- 10 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Anak Perusahaan/Subsidiary
PT Trisula Kencana Sakti (TKS) (melalui/through GEM)
Domisili/ Domicile
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jenis Usaha/ Nature of Business
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2011 2010 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2011 2010 US$ US$
Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
46,899
69,999
13.793.211
7.992.367
Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
66,998
99,998
9.106.627
349.453
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (melalui/through GEM)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
67,002
99,998
3.756.398
3.796.600
PT Nusantara Indah Lestari (NIL) (melalui/through BKES)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
99,998
99,998
3.274.868
3.356.127
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
67,005
99,998
895.761
1.003.656
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
99,998
99,998
561.508
554.115
Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
66,998
99,998
314.215
24.240
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
66,998
99,998
244.225
54.265
PT Tanjung Belit Bara Utama (TBBU) (melalui/through KCP)
PT Nusa Indah Permai (NIP) (melalui/through MAL)
PT Wahana Alam Lestari (WAL) (melalui/through BKES) PT Bungo Bara Utama (BBU) (melalui/through KIM) PT Berkat Nusantara Permai (BNP) (melalui/through KIM)
GEM
GEM
GEM didirikan berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Maret 1997 dari Imam Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-7.922HT.01.01. TH.98 tanggal 30 Juni 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 12 April 2002, Tambahan No. 3667.
GEM was established based on Deed No. 81 dated March 13, 1997 of Imam Santoso, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-7.922HT.01.01. TH.98 dated June 30, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated April 12, 2002, Supplement No. 3667.
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 20 Juli 2010 dan No. 74 tanggal 22 Oktober 2010, keduanya dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham GEM menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 48.802.000.000 menjadi Rp 228.802.000.000 dan selanjutnya menjadi Rp 500.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Kepemilikan langsung Perusahaan dalam GEM pada tahun 2010 sebesar 99,999%.
Based on Deeds No. 56 dated July 20, 2010 and No. 74 dated October 22, 2010, both of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of GEM agreed to increase its issued and paid-up capital from Rp 48,802,000,000 to Rp 228,802,000,000 and further to Rp 500,000,000,000 which were all acquired by the Company. The Company’s direct ownership interest in GEM in 2010 was 99.999%.
Pada tanggal 9 November 2011, GEM memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp 2.500 per saham kepada masyarakat.
On November 9, 2011, GEM obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK for its offering to the public of 882,353,000 shares at Rp 2,500 per share.
- 11 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 November 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana penjualan saham GEM kepada GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapura) sebanyak 1.058.823.500 saham dengan harga sebesar Rp 2.500 per saham. Perusahaan telah melakukan penjualan saham tersebut melalui bursa pada tanggal 17 November 2011. Kepemilikan Perusahaan atas saham GEM setelah transaksi penjualan saham kepada GMR Singapura dan penawaran umum saham perdana GEM mengalami penurunan dari 99,999% menjadi 66,999%.
Based on Deed No. 31 dated November 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s stockholders have agreed to the plan to sell the Company’s investment in shares of GEM to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapore) totaling to 1,058,823,500 shares with selling price of Rp 2,500 per share. The Company sold such shares through stock exchange on November 17, 2011. The Company’s ownership in shares of GEM after the sale of shares transaction to GMR Singapore and GEM’s initial public offering decreased from 99.999% to 66.999%.
Pada tanggal 4 Februari 2011, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 206.K/30/DJB/2011, GEM memperoleh Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.
On February 4, 2011, based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 206.K./30/DJB/2011, GEM obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for three (3) years and can be extended.
RKN
RKN
RKN didirikan berdasarkan Akta No. 80 tanggal 14 April 1947 yang dibuat oleh notaris Meester Karel Eduard Krijgsman. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Direktur Van Justitie dalam Surat Keputusan No. J.A./5/8/25 tanggal 15 Juli 1947 dan telah diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 15 Juli 1947, Tambahan No. 55.
RKN was established based on Deed No. 80 dated April 14, 1947 of Meester Karel Eduard Krijgsman. The Deed of Establishment was approved by the Director of Van Justitie in its Decision Letter No. J.A./5/8/25 dated July 15, 1947 and was published in the Javasche Courant dated July 15, 1947, Supplement No. 55.
Berdasarkan Akta No. 193 tanggal 23 Desember 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 77.314.710 saham RKN atau sebesar 99,504% kepemilikan dari PT Menara Madju, entitas sepengendali.
Based on Deed No. 193 dated December 23, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired from PT Menara Madju, an entity under common control, 77,314,710 shares of RKN or equivalent to 99.504% ownership interest.
BKES
BKES
BKES didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 November 2010 dengan nama PT Bangun Prakarsa Terus Jaya dari Herlianti, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-55936.AH.01.01 Th 2010 tanggal 29 November 2010 .
BKES was established based on Deed No. 1 dated November 8, 2010 under the name PT Bangun Prakarsa Terus Jaya of Herlianti, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-55936.AH.01.01 Th 2010 dated November 29, 2010.
- 12 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 81 dan 82 tanggal 20 Desember 2010 dari Hannywaty Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 50 saham dan 49 saham BKES masing-masing dari Nurlaela dan Wahyuningsih, pihak ketiga, yang merupakan 99,000% kepemilikan saham.
Based on Deeds No. 81 and 82 dated December 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 50 shares and 49 shares in BKES from Nurlaela and Wahyuningsih, third parties, respectively, representing a total of 99.000% ownership interest.
Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 20 Desember 2010 dari notaris yang sama, para pemegang saham BKES menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 47.340.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan, sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan pada BKES dari 99,000% menjadi 99,998%.
Based on Deed No. 80 dated December 20, 2010 from the same public notary, the shareholders of BKES agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 100,000,000 to Rp 47,340,000,000 which were all acquired by the Company, thus, increasing the Company’s ownership in BKES from 99.000% to 99.998%.
DSSP
DSSP
DSSP didirikan berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-44363.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 9 September 2011. DSSP didirikan oleh Perusahaan dan GEM dengan modal dasar sebesar Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 2.500.000.000. Perusahaan dan GEM memiliki kepemilikan dalam DSSP masingmasing sebesar 95,000% dan 5,000%.
DSSP was established based on Deed No. 45 on August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendment thereto was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-44363.AH.01.01.Tahun 2011 dated September 9, 2011. DSSP was established by the Company and GEM with authorized capital amounting to Rp 10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share, and issued and paid up capital amounting to Rp 2,500,000,000. The Company and GEM have ownership interest in DSSP of 95.000% and 5.000%, respectively.
BBE
BBE
BBE didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Desember 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-61235.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011. BBE didirikan oleh Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000 per saham serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 250.000.000. Perusahaan dan SMT memiliki kepemilikan dalam BBE masingmasing sebesar 99,900% dan 0,100%.
BBE was established based on Deed No. 1 on December 1, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and amendment thereto was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-61235.AH.01.01.Tahun 2011 dated December 13, 2011 and BBE was established by the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 4,000 shares with nominal value of Rp 250,000 per share, and issued and paid up capital amounting to Rp 250,000,000. The Company and SMT have ownership interest in BBE of 99.900% and 0.100%, respectively.
- 13 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
RCI
RCI
RCI didirikan berdasarkan Akta No. 65 tanggal 31 Januari 2003 dari Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 November 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2005, Tambahan No. 295.
RCI was established based on Deed No. 65 dated January 31, 2003 of Saal Bumela, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 dated November 1, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 3 dated January 11, 2005, Supplement No. 295.
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.064.000.000 menjadi Rp 185.064.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada RCI meningkat dari 57,365% menjadi 80,403% sedangkan kepemilikan langsung Perusahaan pada RCI menurun dari 42,635% menjadi 19,597%.
Based on Deed No. 58 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized capital from Rp 100,000,000,000 to Rp 700,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 85,064,000,000 to Rp 185,064,000,000 which were all acquired by GEM, thus GEM’s ownership interest increased from 57.365% to 80.403%, while the Company’s direct ownership in RCI decreased from 42.635% to 19.597%.
Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 15 April 2011 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham RCI menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp 1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp 1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 185.064.000.000 terbagi atas 185.064 saham menjadi Rp 188.564.000.000 terbagi atas 185.064 saham Seri A dan 3.500.000 saham Seri B yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM sebanyak Rp 3.500.000.000 terbagi atas 3.500.000 saham Seri B. Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan GEM pada RCI meningkat dari 80,403% menjadi 99,016%, sedangkan kepemilikan langsung Perusahaan pada RCI menurun dari 19,597% menjadi 0,984%.
Based on Deed No. 59 dated April 15, 2011 of Deni Thanur, S.E., S.H. M.Kn, public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed, among others, to change the classification of RCI’s share into Series A share with nominal value per share of Rp 1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp 1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid up capital from Rp 185,064,000,000 consisting of 185,064 shares to Rp 188,564,000,000 consisting of 185,064 Series A shares and 3,500,000 Series B shares which were all acquired by GEM amounting to Rp 3,500,000,000 consisting of 3,500,000 Series B shares. Accordingly, with such an increase in the capital, GEM’s ownership interest in RCI increased from 80.403% to 99.016%, while the Company’s direct ownership in RCI decreased from 19.597% to 0.984%.
- 14 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
BORNEO
BORNEO
BORNEO didirikan berdasarkan Akta No. 79 tanggal 21 Desember 1990 dari Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., notaris di Banjarmasin, dan perubahannya dengan Akta No. 222 tanggal 26 Juni 1991 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 tanggal 12 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal 16 Desember 1994, Tambahan No. 10406.
BORNEO was established based on Deed No. 79 dated December 21, 1990 of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., public notary in Banjarmasin, and its amendment based on Notarial Deed No. 222 dated June 26, 1991 of Mohamad Said Tadjoedin, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establisment and its Amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 dated August 12, 1994 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 100 dated December 16, 1994, Supplement No. 10406.
Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 6 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BORNEO menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 110.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.613.000.000 menjadi Rp 185.613.000.000 atau meningkat sebesar Rp 100.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh RCI, sehingga kepemilikan RCI pada BORNEO meningkat dari 97,982% to 99,070%.
Based on Deed No. 24 dated August 6, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of BORNEO agreed to increase its authorized capital from Rp 110,000,000,000 to Rp 700,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 85,613,000,000 to Rp 185,613,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 which were all acquired by RCI accordingly, RCI ownership interest in BORNEO increased from 97.982% to 99.070%.
BORNEO memperoleh ijin Pengusahaan Pertambangan Batubara dari instansiinstansi berikut:
BORNEO obtained from the following its license to conduct coal mining activities:
1.
Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 tanggal 15 Agustus 1994. Berdasarkan perubahan PKP2B antara PTBA dan BORNEO tanggal 27 Juni 1997, efektif sejak tanggal 1 Juli 1997 semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B beralih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
1.
The Government of the Republic of Indonesia as represented by PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) (Persero) in Coal Contract of Work (CCoW) No. 007/PK/PTBABI/1994 dated August 15, 1994. Based on the changes in CCoW between PTBA and BORNEO dated June 27, 1997, effective July 1, 1997, all of the PTBA rights and obligations in CCoW have been transferred back to the Government of the Republic of Indonesia which was represented by the Ministry of Energy and Mineral Resources.
2.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 10.K/40.00/DJB/2006 tanggal 17 Februari 2006 tentang Permulaan Tahap Kegiatan Produksi Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara seluas 24.100 hektar untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun.
2.
Ministry of Energy and Mineral Resources in its Decision Letter No. 10.K/40.00/DJB/2006 dated February 17, 2006 which permits BORNEO to conduct its mining activities in accordance with CCoW within a parameter of 24,100 hectares of land for a period of thirty (30) years.
- 15 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
KIM
KIM
KIM didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 20 Januari 2004 dari Dra. Butet, S.H., notaris di Padang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 tanggal 13 Februari 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 17 Maret 2009, Tambahan No. 7762.
KIM was established based on Deed No. 20 dated January 20, 2004 of Dra. Butet, S.H., public notary in Padang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 dated February 13, 2004, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated March 17, 2009, Supplement No. 7762.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 12 Oktober 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham KIM menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada KIM meningkat dari 99,980% menjadi 99,998%.
Based on Deed No. 14 dated October 12, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KIM agreed to increase its authorized capital stock from Rp 20,000,000,000 to Rp 200,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 which were all acquired by GEM, thus, increasing ownership interest GEM’s in KIM from 99.980% into 99.998%.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, KIM telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, KIM has obtained the following licenses:
Ijin KP/Licenses
No.
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 251/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2020
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 252/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
BHBA
BHBA
BHBA didirikan berdasarkan Akta No. 30 tanggal 27 Mei 2008 dari Ahmad Yani, S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-35632.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 25 Juni 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 105 tanggal 31 Desember 2010, Tambahan No. 42904.
BHBA was established based on Deed No. 30 dated May 27, 2008 of Ahmad Yani, S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-35632.AH.01.01.Tahun 2008 dated June 25, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 105 dated December, 31 2010, Supplement No. 42904.
- 16 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 25 November 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham BHBA menyetujui penjualan 249 saham BHBA milik PT Andalan Satria Cemerlang, pihak ketiga, kepada KIM, dan 1 saham BHBA milik PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada GEM. Dengan pembelian saham tersebut, maka kepemilikan KIM pada BHBA menjadi 99,600%.
Based on Deed No. 30 dated November 25, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of BHBA agreed to sell 249 shares of BHBA owned by PT Andalan Satria Cemerlang, a third party, to KIM and 1 share of BHBA owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party, to GEM. Accordingly, KIM’s ownership interest in BHBA became 99.600%.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, BHBA telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, BHBA has obtained a license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
172
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 247/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2016
CAI
CAI
CAI didirikan berdasarkan Akta No. 16 tanggal 8 September 2008 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-82240.AH.01.01.Tahun. 2008 tanggal 5 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No. 6128.
CAI was established based on Deed No. 16 dated September 8, 2008 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-82240.AH.01.01.Tahun.2008 dated November 5, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 18 dated March 3, 2009, Supplement No. 6128.
Berdasarkan Akta No. 129 tanggal 30 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham CAI menyetujui penjualan 14 saham CAI yang dimiliki oleh PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada GEM dan 1 saham CAI yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada SMC, pihak berelasi, serta peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 2.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 515.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM. Kepemilikan GEM dalam CAI adalah 99,806%.
Based on Deed No. 129 dated December 30, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of CAI agreed to sell 14 shares in CAI owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to GEM and 1 share in CAI owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, third party, to SMC, a related party, and to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 2,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 515,000,000 which were all acquired by GEM. Accordingly, GEM’s effective ownership interest in CAI became 99.806%.
- 17 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 123 tanggal 24 Maret 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham CAI menyetujui penjualan 514 saham CAI yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan penjualan 1 saham CAI yang dimiliki SMC kepada Perusahaan, sehingga kepemilikan BKES dan Perusahaan dalam CAI masing-masing menjadi 99,806% dan 0,194%.
Based on Deed No. 123 dated March 24, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of CAI agreed to sell 514 shares in CAI owned by GEM to BKES, a subsidiary and 1 share in CAI owned by SMC to the Company. Accordingly, BKES and the Company’s ownership interest in CAI became 99.806% and 0.194%, respectively.
KCP
KCP
KCP didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 September 2007 dari Hanita Sentono, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 tanggal 27 Desember 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 18 Juli 2008, Tambahan No. 12392.
KCP was established based on Deed No. 10 dated September 11, 2007 of Hanita Sentono, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 dated December 27, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58 dated July 18, 2008, Supplement No. 12392.
Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, KCP meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 12.015.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM sebanyak 12.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Sehingga, KIM memiliki kepemilikan pada KCP sebesar 99,875%.
Based on Deed No. 26 dated May 11, 2010 of Deni Thanur, S.E, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 20,000,000,000 and issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 12,015,000,000 wherein 12,000 shares with nominal value per share of Rp 1,000,000 were all acquired by KIM, resulting to an ownership interest of KIM in KCP of 99.875%.
Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 28 Juni 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham KCP menyetujui penjualan 14 saham dalam KCP yang dimiliki oleh PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM dan 1 saham dalam KCP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM, sehingga kepemilikan KIM pada KCP meningkat dari 99,875% menjadi 99,992%.
Based on Deed No. 28 dated June 28, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to sell 14 shares in KCP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM and 1 share in KCP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM, thus, increasing KIM’s ownership interest in KCP from 99.875% to 99.992%
KCP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KCP has obtained a coal mining license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
143
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 350/DESDM/Tahun 2009
22 Juli/July 2009 s.d/up 21 Juli/July 2019
- 18 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
TKS
TKS
TKS didirikan berdasarkan Akta No. 16 tanggal 21 September 2002 dari Gaby Siantori, S.H., notaris di Banjarmasin. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-22648.HT.01.01.TH.2002 tanggal 18 November 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 10 Oktober 2003, Tambahan No. 9793.
TKS was established based on Deed No. 16 dated September 21, 2002 of Gaby Siantori, S.H., public notary in Banjarmasin. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-22648.HT.01.01. TH.2002 dated November 18, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated October 10, 2003, Supplement No. 9793.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 111 tanggal 29 Juni 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, GEM mengakuisisi 350 saham TKS yang merupakan 70% kepemilikan dari PT Citra Persada Abadi, pihak ketiga.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 111 dated June 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, GEM acquired ownership interest of 70% or 350 shares of TKS from PT Citra Persada Abadi, a third party.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, TKS telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, TKS has obtained the following licenses:
Ijin KP/Licenses
No.
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken, Gandring, Panaen, Liang Buah, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.748
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/207/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2026
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken Gandring dan/and Panaen, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.959
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/208/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2028
3.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Saing, Patung, Gandrung, Kecamatan Dusun Tengah/Central dan/and Paku, Kabupaten Barito Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
1.748
Keputusan Bupati Barito Timur/ Decision of Bupati - North Barito No. 570 tahun/year 2009
31 Desember/December 2009 s.d./up to 13 Agustus/ August 2019
TBBU
TBBU
TBBU didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 4 Agustus 2006 dari Suprayitno S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20-00025 HT.01.01.TH. 2007 tanggal 8 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36525.
TBBU was established based on Deed No.6 dated 4 Agustus 2006 of Suprayitno, S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20-00025 HT.01.01TH.2007 dated March 8, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36525.
- 19 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham TBBU menyetujui antara lain penjualan 1 saham TBBU yang dimiliki oleh PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM. Kepemilikan KCP atas TBBU adalah 99,800%.
Based on Deed No. 27 dated May 11, 2010 from Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of TBBU agreed to sell 1 share of TBBU owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM. The ownership interest of KCP in TBBU is 99.800%.
TBBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TBBU has obtained a coal mining license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
198
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 249/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
MAL
MAL
MAL didirikan berdasarkan Akta No. 14 tanggal 27 Februari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6052.
MAL was established based on Deed No. 14 dated February 27, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004 Supplement No. 6052.
Berdasarkan Akta No. 106 tanggal 31 Agustus 2010 dan No. 45 tanggal 12 Oktober 2010, keduanya dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 6.280.000.000 dan selanjutnya menjadi Rp 12.940.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM atas MAL meningkat dari 99,980% menjadi 99,992%.
Based on Deeds No. 106 dated August 31, 2010 and No. 45 dated October 12, 2010, both of Hannywati Gunawan S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 6,280,000,000 and further to Rp 12,940,000,000, which were all acquired by GEM, thus, increasing GEM’s ownership interest in MAL from 99.980% into 99.992%.
Berdasarkan Akta No. 124 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh PT Sinar Mas Cakrawala (SMC), pihak berelasi, kepada Perusahaan.
Based on Deed No. 124 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares of MAL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by PT Sinar Mas Cakrawala, a related party, to the Company.
- 20 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki BKES kepada GEM.
Based on Deed No. 68 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares of MAL owned by BKES to GEM.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, MAL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, MAL has obtained the following licenses:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan/ South Sumatera Province
4.836
Keputusan Bupati Musi Banyuasin / Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 1259 Tahun 2009
11 September 2009 s.d./up to 7 Maret/March 2017
2.
SK Perubahan Masa Berlaku IUP Operasi Produksi/ Decision Letter on Change in Validity Period of IUP Production Operations
-
-
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 0672 Tahun 2010
11 September 2009 s.d. s.d./up to 8 Maret/March 2021
NIL
NIL
NIL didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 25 Agustus 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-24526 HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No. 1601.
NIL was established based on Deed No. 5 dated August 25, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-24526 HT.01.01.TH.2004 dated October 1, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13 dated February 15, Supplement No. 1601.
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 12 Oktober 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIL menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 29.300.000.000, yang diambil seluruhnya oleh GEM, sehingga kepemilikan GEM pada NIL meningkat dari 99,980% menjadi 99,997%.
Based on Deed No. 15 dated October 12, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of NIL agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 29,300,000,000, which were all acquired by GEM, thus, increasing GEM’s ownership interest in NIL from 99.980% into 99.997%.
Berdasarkan Akta No. 121 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIL menyetujui penjualan 29.299 saham NIL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh SMC, pihak berelasi, kepada Perusahaan. Kepemilikan BKES pada NIL sebesar 99,997%.
Based on Deed No. 121 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIL agreed to sell 29,299 shares of NIL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by SMC, a related party, to the Company. The ownership interest of BKES in NIL is 99.997%.
- 21 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, NIL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, NIL has obtained a license with details as follows:
No.
1.
Ijin KP/License
IUP Operasi Produksi/ Production Operation
Daerah/ Location
Luas Area/ Area Hektar/ Hectare
Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi/Province Riau
2.000
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Keputusan Bupati Indragiri Hulu/ Decision of Bupati Indragiri Hulu 08/IUP/545-02/IV/2010
Masa Berlaku/ Validity
20 April 2010 s.d./up to 5 Juni/June 2013
NIP
NIP
NIP didirikan berdasarkan Akta No. 11 tanggal 30 Januari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6051.
NIP was established based on Deed No. 11 dated January 30, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004, Supplement No. 6051.
Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP antara lain menyetujui penjualan 14 saham NIP yang dimiliki PT Andalan Satria Lestari, pihak ketiga, kepada MAL dan 1 saham yang dimiliki PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada GEM serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 1.295.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL. Kepemilikan MAL pada NIP adalah 99,923%.
Based on Deed No. 70 dated September 27, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIP agreed among others to sell 14 shares of NIP owned by PT Andalan Satria Lestari, a third party, to MAL and 1 share of NIP owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party to GEM and to increase its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 1,295,000,000, which were all acquired by MAL. MAL’s ownership interest in NIP is 99.923%.
Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham NIP menyetujui penjualan 1 saham dalam NIP yang dimiliki GEM kepada BKES.
Based on Deed No. 127 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of NIP agreed to sell 1 share of NIP owned by the GEM to BKES.
Berdasarkan Akta No. 156 tanggal 25 April 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 1.295.000.000 menjadi Rp 11.295.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL. Dengan peningkatan tersebut, kepemilikan MAL atas NIP meningkat dari 99,923% menjadi 99,991%.
Based on Deed No. 156 dated April 25, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of NIP agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 1,295,000,000 to Rp 11,295,000,000 which were all acquired by MAL. Accordingly with such issuance, MAL’s ownership interest in NIP increased from 99.923% to 99.991%.
- 22 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
NIP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
NIP has obtained the following coal mining licenses:
No.
Ijin KP/Licenses
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
Persetujuan Perubahan Masa Berlaku IUP Operasi Produksi/ Approval on the Change of the Validity Period of IUP Production Operations
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan/ South Sumatera Province
4.500
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 1255 Tahun 2009
11 September 2009 s.d/up to 7 Maret/March 2017
-
-
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 0671 Tahun 2010
Perpanjangan ijin sampai dengan 8 Maret 2021 dan dapat diperpanjang kembali/ Extension of the License until March 8, 2021 and can be further extended
WAL
WAL
WAL didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 27 Februari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-12838 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 16 Juli 2004, Tambahan No. 6872.
WAL was established based on Deed No. 15 dated February 27, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-12838 HT.01.01.TH.2004 dated May 21, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 57 dated July 16, 2004, Supplement No. 6872.
Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham WAL menyetujui penjualan 4.999 saham WAL yang dimiliki GEM kepada BKES, anak perusahaan, dan 1 saham yang dimiliki oleh SMC, pihak berelasi, kepada Perusahaan, sehingga kepemilikan BKES pada WAL sebesar 99,980%.
Based on Deed No. 118 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of WAL agreed to sell 4,999 shares of WAL owned by GEM to BKES, a subsidiary, and 1 share owned by SMC, a related party, to the Company, accordingly interest ownership BKES in WAL was 99.980%.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, WAL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, WAL has obtained the following licenses:
Daerah/ Location
Luas Area/ Area Hektar/ Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi/Province Jambi
195
Keputusan Bupati Tebo/ Decision of Bupati Tebo No. 197/ESDM/2010
12 April 2010 s.d./up to 11 April 2012
IUP Operasi Produksi/
Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi/Province Jambi
199
Production Operations
Keputusan Bupati Tebo/ Decision of Bupati Tebo No. 160/ESDM/2010
11 Maret/March 2010 s.d./up to 10 Maret/March 2013
3.
Perpanjangan IUP Eksplorasi/ Extension of IUP Exploration
Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi/Province Jambi
4.807
Keputusan Bupati Tebo/ Decision of Bupati Tebo No. 208/ESDM/2010
21 April 2010 s.d./up to 20 April 2012
4.
Perpanjangan IUP Eksplorasi/ Extension of IUP Exploration
Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi/Province Jambi
2.165
Keputusan Bupati Tebo/ Decision of Bupati Tebo No. 209/ESDM/2010
21 April 2010 s.d./up to 20 April 2013
No.
1.
2.
Ijin KP/ Licenses
- 23 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
No.
Ijin KP/ Licenses
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Daerah/ Location
Luas Area/ Area Hektar/ Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
5.
Perpanjangan IUP Eksplorasi/ Extension of IUP Exploration
Desa Lubuk Mandarsah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi/Province Jambi
2.120
Keputusan Bupati Tebo/ Decision of Bupati Tebo No. 12/ESDM/2010
25 Januari/January 2010 s.d./up to 24 Januari/January 2013
6.
Perpanjangan IUP Eksplorasi/ Extension of IUP Exploration
Desa Dusun Mudo, Kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi/Province Jambi
1.079
Keputusan Bupati Tanjung Jabung Decision of Bupati West Tanjung No. 596 Tahun 2011
30 Desember/December 2011 s.d./up to 29 Desember/December 2013
BBU
BBU
BBU didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 Oktober 2006 dari Suprayitno, S.H., notaris di Jambi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20-00021.HT.01.01.Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36526.
BBU was established based on Deed No. 38 dated October 16, 2006 of Suprayitno, S.H., public notary in Jambi. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20-00021.HT.01.01.Tahun 2007 dated March 7, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36526.
Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 21 Mei 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BBU, pihak ketiga, menyetujui penjualan 499 saham BBU kepada KIM dan 1 saham BBU kepada GEM. Kepemilikan KIM atas BBU adalah 99,800%.
Based on Deed No. 81 dated May 21, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of BBU, third parties, agreed to sell 499 shares shares in BBU to KIM and 1 share in BBU to GEM. The ownership interest of KIM in BBU is 99.800%.
BBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BBU has obtained the following coal mining licenses: Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 250/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
1.301
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 341/DESDM/Tahun 2009
9 Juli/July 2009 s.d./up to 8 Juli/July 2029
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
BNP
BNP
BNP didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 13 Maret 2008 dari Heleni Ritliany, S.H., , notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 11 April 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8096.
BNP was established based on Deed No. 20 dated March 13, 2008 of Heleni Ritliany, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 dated April 11, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 6, 2008, Supplement No. 8096.
- 24 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 77 tanggal 17 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BNP menyetujui penjualan 149 saham BNP yang dimiliki PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM, dan 1 saham BNP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada GEM serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 515.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM. Kepemilikan KIM dalam BNP adalah 99,981%.
Based on Deed No. 77 dated December 17, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BNP agreed to sell 149 shares of BNP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM, and 1 share of BNP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to GEM and to increase its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 515,000,000 which, were all acquired by KIM. KIM’s ownership interest in BNP is 99.981%.
BNP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BNP has obtained a coal mining license with details as follows:
d.
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 545/DESDM/Tahun 2010
Desember/December 2010 s.d./up to Oktober/October 2019
Area Eksplorasi dan Eksploitasi
d.
Exploration and Exploitation Area
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut (tidak diaudit):
Pemilik/ License Owner
BORNEO
Nama Lokasi/ Location
Blok/Block Blok/Block Blok/Block Blok/Block
Jumlah Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan pada Tanggal 31 Desember 2011/ Total Deferred Exploration and Development Costs as of December 31, 2011 US$
The details of the Group’s exploration and exploitation/development area are as follows (unaudited): Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2010***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2010***) Jutaan ton/ Million Tons
4.829.970 2.881.254 3.614.865 4.123.909
Batulaki ****) Sebamban ****) Kusan *) *****) Girimulya *) *****)
Penambahan Cadangan Terbukti dan Terduga Karena Perluasan Area Pengeboran/ Addition in Proven and Probable Reserves Due to Expanded Drilling Area Jutaan ton/ Million Tons
8,72 18,93 299,00 145,00
-
79,90
-
37,00 265,00
Jumlah Produksi untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 ***)/ Total Production for the Year Ended December 31, 2011 ***) Jutaan ton/ Million Tons 0,94 1,21 0,60
7,78 17,72 335,40 410,00
1,48
78,42
-
-
KIM
Blok/Block - I Muara Bungo Blok/Block - II Muara Bungo *)
KCP
Blok/Block - Muara Bungo *)
1.077.113
TBBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
1.619.059
BBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
237.868
6.092.979
BNP
Blok/Block - Muara Bungo *)
34.953
TKS
Blok/Block Muara Teweh **)
6.638.996
33,16
-
MAL
Blok/Block Bayung Lencir *) ****)
2.318.096
14,70
-
-
NIP
Blok/Block Bayung Lencir *) ****)
14,23
-
-
NIL
Blok/Block Indragiri Hulu
-
-
WAL
Blok/Block Indragiri Tebo
Jumlah/Total
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2011***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2011***) Jutaan ton/ Million Tons
798.009 1.269.388
-
353.745
-
35.890.204
0,16
613,64
14,23 -
302,00
33,00 14,70
4,39
Catatan/Notes : *) Masih dalam tahap penggalian/Still in exploration stage **) Sebagian masih dalam tahap penggalian/Part is still in exploration stage ***) Tidak diaudit/Unaudited ****) Berdasarkan data internal/Based on internal data *****) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen per Maret 2011 setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2011 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any)
- 25 -
911,25
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Cadangan Batubara
e.
Jumlah cadangan yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2011 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
Coal Reserves The details of coal reserves owned by the Group as of December 31, 2011, are as follows (unaudited): Cadangan batubara/Coal Reserves Terbukti/Proven Terduga/Probable Jumlah/Total Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Million Tons Million Tons Million Tons
Lokasi/Location
Blok/Block Kusan Blok/Block Girimulya Blok/Block KIM Blok/Block Muara Teweh
238,40 176,00 60,22 30,43
97,00 234,00 18,20 2,57
335,40 410,00 78,42 33,00
Blok/Block Bayung Lencir Blok/Block Batulaki Blok/Block Sebamban
505,05 9,10 7,78 17,72
351,77 19,83
856,82 28,93 ****) 7,78 ****) 17,72 ****)
Jumlah/Total
539,65
371,60
911,25
-
*) *) **) ***)
Catatan/Notes : *) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Maret 2011, dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2011 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011,and after considering coal production up to December 2011 (if any) Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah memperhitungkan **) produksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT SMG Consultants, an independent party, as of February 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any) ***) Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of February 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any) ****) Berdasarkan data internal setelah memperhitungkan penjualan batubara yang diproduksi dari cadangan batubara Grup selama tahun 2011 (jika ada)/ Based on internal data after considering coal sales which were produced from the Group reserves during 2011 (if any)
Jumlah produksi batubara diaudit) sebagai berikut:
Grup
(tidak
Total Group’s coal productions (unaudited) are as follows:
Blok/Block
f.
2011 Ton/Tons
2010 Ton/Tons
BIB KIM TKS
2.754.551 1.477.049 158.728
1.118.046 638.207 8.569
Jumlah/Total
4.390.328
1.764.822
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
f.
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta No. 21 tanggal 9 Juni 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and Employees As of December 31, 2011, the members of the Company's Board of Commissioners and Directors based on Notarial Deed No. 21 dated June 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows: Board of Commissioners
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Franky Oesman Widjaja Muktar Widjaja Ichsanto Gunawan Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan Agus Tagor
- 26 -
: : : :
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
: : :
Direktur Tidak Terafiliasi
:
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Lay Krisnan Cahya Budi Christanto Lanny Dr. Hermawan Tarjono Susi Susantijo, S.H., LL.M.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Akta No. 51 tanggal 13 Juli 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
: : :
Directors President Director Vice President Director Directors
:
Unaffiliated Director
The members of the Company's Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010, based on Notarial Deed No. 51 dated July 13, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : : :
Fuganto Widjaja Michael JP Widjaja Ichsanto Gunawan Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan Agus Tagor
: : : :
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
: :
Directors President Director Directors
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Lay Krisnan Cahya Lanny Ir. Priono Hari Saptawan Susi Susantijo, S.H., LL.M.
:
Unaffiliated Director
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan Keputusan Sirkular Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 22 Maret 2010, adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
The members of Audit Committee of the Company as of December 31, 2011 and 2010 based on Circular Resolution of the Company’s Board of Commissioners dated March 22, 2010, are as follows:
Prof. Dr. Susiyati B. Hirawan Edward H. Hadidjaja Agus Leman Goenawan
: :
Chairman Members
Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 9 Juni 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menunjuk Dr. Hermawan Tarjono sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).
Based on Deed No. 21, dated June 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company has appointed Dr. Hermawan Tarjono as the Corporate Secretary of the Company.
Jumlah karyawan Perusahaan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 624 karyawan dan 607 karyawan. Jumlah karyawan tetap Grup (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 1.262 karyawan dan 1.192 karyawan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has 624 and 607 employees (unaudited), respectively. As of December 31, 2011 and 2010, the Group has 1,262 and 1,192 employees (unaudited), respectively.
Laporan keuangan konsolidasian PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2011 were completed and authorized for issuance on March 22, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.
- 27 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Basis of Consolidated Statements Preparation Measurement
and
Financial and
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-554/BLI/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guideliness on Preparation and Presentation of Financial Statements of Issuers or Public Listed Companies, as reaffirmed with Circular Letter No. SE-03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements for the year December 31, 2011 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” adopted on January 1, 2011.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
- 28 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those addopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka dalam laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat penuh.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$) which is also the functional currency of the Company. Unless otherwise stated, all amounts presented in the consolidated financial statements are stated in full amount of United States Dollar.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan oleh anakanak perusahaan adalah mata uang Rupiah. Untuk tujuan pelaporan, laporan keuangan anak-anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan nilai tukar berikut:
The reporting currency used in the preparation of the financial statements of subsidiaries is the Indonesian Rupiah. For consolidation purposes, the accounts of subsidiaries are translated into U.S. Dollar on the following bases:
Akun-akun laporan posisi keuangan: Menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tahun yang bersangkutan (Rp 9.068 dan Rp 8.991 per US$ 1, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010).
Statements of financial position accounts: The prevailing rate of exchange as at the last banking day of the year (Rp 9,068 and Rp 8,991 per US$ 1 as of December 31, 2011 and 2010, respectively).
Akun-akun laba-rugi: Menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan (Rp 8.779 dan Rp 9.085 per US$ 1, masing-masing pada tahun 2011 dan 2010).
Statements of income: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rate during the year was used (Rp 8,779 and Rp 9,085 per US$ 1, in 2011 and 2010, respectively).
- 29 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laba rugi disajikan sebagai “Selisih kurs penjabaran” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Gains or losses arising from translation of statement of financial position and statement of income accounts are presented as “Foreign currency translation adjustment” in the equity section of the consolidated statements of financial position.
b.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
b.
Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:
The Group has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2011:
(1)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain, tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau dua laporan yang berkaitan yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk dua laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
(1)
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and longterm liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a statement of comprehensive income. The Group has elected to present two statements and has presented its prior periods’s consolidated financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the December 31, 2011 consolidated financial statements.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anakanak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(2)
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of Company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled, entities and associated entities when separate financial statements are prepared as additional information.
- 30 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(3)
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which requires reporting information of each operating segment to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Group has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011.
(4)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(4)
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
(5)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
(5)
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
The Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after January 1, 2011.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar US$ 144.455 disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun fiskal 1 Januari 2011 (Catatan 2c).
In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), the balance of negative goodwill which is recognized before January 1, 2011 of US$ 144,455 thousand was adjusted to retained earnings as of the beginning of the fiscal year, January 1, 2011 (Note 2c).
- 31 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut ini PSAK dan ISAK yang relevan dan diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The following are the PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
1.
PSAK No. 2 (Revised Statements of Cash Flows
2.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
2.
PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
3.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan
3.
PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after the Reporting Period
4.
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
4.
PSAK No. 12 (Revised 2009), Interest in Joint Ventures
5.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Takberwujud
5.
PSAK No. 19 Intangible Assets
(Revised
2010),
6.
PSAK No. Pendapatan
2010),
6.
PSAK No. Revenues
(Revised
2010),
7.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
7.
PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors
8.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan nilai aset
8.
PSAK No. 48 (Revised Impairment of Assets
9.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
9.
PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
23
(Revisi
ISAK
23
2009),
2009),
ISAK
1.
ISAK No. 9 (Revisi 2009), Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
1.
ISAK No. 9 (Revised 2009), Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities
2.
ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
2.
ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities - Nonmonetary Contributions by the Venturer
3.
ISAK No. 17 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
3.
ISAK No. 17 (Revisi 2009), Interim Financial Reporting and Impairment
Berikut ini PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The following are the PSAKs and ISAKs which are efective January 1, 2011 but are irrelevant to the consolidated financial statements:
PSAK
ISAK
1.
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
1.
PSAK No. 15 (Revised Investments in Associates
2.
PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
2.
PSAK No. 58 (Revised 2009), Noncurrent Assets Held For Sale and Discontinued Operations
- 32 -
2009),
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
ISAK
c.
ISAK
1.
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK No. 7 Consolidation Entities
2.
ISAK No. Pelanggan
Loyalitas
2.
ISAK No. Program
3.
ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
3.
ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
4.
ISAK No. 14, Aset Takberwujud - Biaya Situs Web
4.
ISAK No. 14, Intangible Assets Website Costs
Prinsip Bisnis
10,
Konsolidasi
Program
dan
Kombinasi
c.
10,
(Revised 2009), Special Purpose
Customer
Loyalty
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal sebagai berikut yang diterapkan secara prospektif, antara lain: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Accounting January 1, 2011
Efektif
Tanggal
Policies
Effective
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
- 33 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even when the Group owns half or less of the voting power of an entity.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Noncontrolling Interest (NCI) (formerly known as minority interest) even if that results in a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of conttrol are accounted for as equity transactions.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
•
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan;
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
menghentikan pengakuan tercatat setiap KNP;
jumlah
•
derecognizes the carrying amount of any NCI;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
•
recognizes the fair value consideration received;
of
the
•
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
•
recognizes the fair investment retained;
of
any
•
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
•
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
•
mereklasifikasi bagian entitas induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
- 34 -
value
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anakanak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Kombinasi Bisnis
Business Combination
Prior
to
Tanggal
Accounting Policies Effective January 1, 2011
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Efektif
- 35 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto anak perusahaan yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cashgenerating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to January 1, 2011:
•
•
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akusisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
- 36 -
Prior
to
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
d.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
•
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; dan
•
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill; and
•
imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan/atau anak perusahaan mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
•
contingent consideration was recognized if, and only if, the the Company and/or its subsidiaries’ had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
Entitas
d.
Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Akuisisi atau pelepasan anak perusahaan dari atau kepada entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai bukunya seperti kombinasi bisnis yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Acquisition or disposal of a subsidiary from or to entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest) accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”. Transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control does not generate profit or loss for the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity.
- 37 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions among entities on control” account is taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) loss of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownerhip instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set - off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian pada periode terjadinya restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.
In applying the pooling of interest method, the components of the consolidated financial statements for the period of restructuring and comparative periods presented for comparative purposes, should be presented in such a way as if the restructuring has occurred since the beginning of the earliest period presented.
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Nonfungsional
e.
Non-Functional and Balances
Currency Transactions
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The book of accounts of the Company are maintained in United States Dollar. Transactions during the year involving foreign currencies other than United States Dollar are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than United States Dollar are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Dolar Amerika Serikat pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in United States Dollar at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into United States Dollar at the exchange rate at the end of the year.
- 38 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the conversion rates used by the Group as follows:
Valuta Asing
1 Rupiah 1 Yen Jepang 1 Dolar Singapura 1 Euro 1 Poundsterling
f.
2011 US$
2010 US$
0,00011 0,01288 0,76911 1,29455 1,54050
Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan 1 Januari 2011
Akuntansi
0,00011 0,01227 0,77640 1,32975 1,54530
f. Efektif
Foreign Currency
1 Rupiah 1 Japan Yen 1 Singapore Dollar 1 Euro 1 Great Britain Poundsterling
Transactions with Related Parties Accounting January 1, 2011
Policy
Effective
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
A party is considered to be related to the Group if:
1.
1.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a.
b.
c.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau memiliki pengendalian bersama atas Grup;
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:
a.
controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;
b.
has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or has joint control over the Group;
c.
2.
perusahaan asosiasi;
2.
the party is an associate of the Group;
3.
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3.
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4.
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;
4.
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5.
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5.
the party is a close member of the family of any individual referred to in (1) or (4);
6.
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or
7.
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
7.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
- 39 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sebelum
Accounting January 1, 2011
Policy
Before
Pihak-pihak berelasi adalah:
Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak, dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
- 40 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut g.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penggunaan Estimasi
g.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. h.
Management makes estimates and assumptions in the preparation of the financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Kas dan Setara Kas
h.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversi menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. i.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Deposito Berjangka
i.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi. j.
Use of Estimates
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement are presented as investments.
Instrumen Keuangan
j.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan dalam kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position, if and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 41 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, Group classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
- 42 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost net of impairment.
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statements of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 43 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
The assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 44 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah mengklasifikasikan investasi pada unit reksa dana dan investasi obligasi konversi dalam kategori ini. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, Grup mengklasifikasikan investasi pada unit reksa dana dalam kategori ini.
As of December 31, 2011, the Group has classified the investments in units of mutual fund and convertible bond in this category. While, as of December 31, 2010, the Group has classified the investments in units of mutual fund in this category.
(2)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi pencairannya, piutang usaha jangka panjang, aset lancar lain-lain serta aset tidak lancar lain-lain (setoran jaminan dan dana yang dibatasi pencairannya) yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2011 and 2010, the Groups’ cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable, other receivables, restricted fund, long-term trade accounts receivable other current assets and other noncurrent assets (security deposits and restricted fund) are included in this category.
- 45 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (3)
(4)
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(3)
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan investasi tersebut harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investment are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial asset as HTM investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(4)
AFS Financial Assets AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
- 46 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from equity.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi investasi saham Grup sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010, this category includes the Group’s investments in shares of stocks as disclosed in Note 12 to consolidated financial statements.
Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham tertentu sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 12 dinyatakan pada biaya perolehan, setelah dikurangi penurunan nilai, jika ada.
In the absence of a reliable basis for determining the fair value, the Group’s investments in certain shares of stock enumerated in Note 12 are carried at cost, net of any impairment.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
(2)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial liability at FVPL.
Liabilitas Keuangan Lain-lain
(2)
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
- 47 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, liabilitas anjak piutang, biaya yang masih harus dibayar, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman bank dan lembaga keuangan jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, factoring payable, lease liabilities, and long-term loans payable to bank and financial institutions are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 48 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
(1)
Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statements of income.
- 49 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
(2)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3)
Assets Carried at Cost
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(3)
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
AFS Financial Assets In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
- 50 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statements of income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of income.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
Aset
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
The rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 51 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset’s is recognized to the extent of Group’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
(2)
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. k.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of income.
Persediaan
k.
Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya perolehan persediaan pertambangan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan persediaan pertambangan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, penyusutan dan alokasi biaya overhead yang terkait dengan aktivitas penambangan.
The cost of mining inventories is determined using the moving average method. Cost of mining inventories consist of material, labour, depreciation and overhead cost related to mining activities.
- 52 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya perolehan persediaan pupuk, pestisida dan bahan kimia ditentukan berdasarkan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
The cost of fertilizers, pesticide and chemicals are determined using the first-in, first-out (FIFO) method.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Allowances for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
l.
m.
Bagian Partisipasi Bersama
dalam
Ventura
l.
Grup memiliki bagian partisipasi dalam ventura bersama yang merupakan pengendalian bersama, dimana venturer memiliki perjanjian kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi. Grup mengakui bagian partisipasi dalam ventura bersama menggunakan metode ekuitas dalam pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian partisipasi (interest) pada joint venture pada awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam bagian venturer atas aset bersih (net asset) dari joint venture yang terjadi setelah perolehan (post acquisition). Bagian partisipasi Grup pada hasil operasi ventura bersama diakui sebagai bagian pada laba bersih dari ventura bersama.
The Group has interests in joint ventures which are jointly controlled, whereby the venturers have a contractual arrangement that establishes joint control over the economic activities. The Group recognizes its interest in the joint ventures using the equity method of accounting and reporting, whereby the interest in the joint venture is initially recorded at cost and adjusted thereafter for the post acquisition change in, the venturer’s share of net assets of the joint venture. The Group’s share in the results of operations of the joint venture is recognized as share in net income (loss) of the joint venture.
Grup menghentikan penggunaan ekuitas sejak tanggal Grup berhenti pengendalian bersama atas, atau memiliki pengaruh signifikan pengendalian bersama.
Equity method of accounting is discontinued from the date on which the Group ceases to have joint control on significant influence over the joint venture.
metode memiliki berhenti dalam,
Biaya Dibayar Dimuka
m.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n.
Interest in Joint Ventures
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Properti Investasi
n.
Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Investment Properties Investment properties, except for land, are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
- 53 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Properti yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan bangunan yang disewakan untuk menghasilkan pendapatan sewa dicatat sebagai properti investasi.
Properties that are integral part of the land or building being leased out to generate rental income are treated as investment properties.
Properti investasi, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat properti investasi sebagai berikut:
Investment properties, except for land, are depreciated on a straight-line basis over the following useful lives:
Tahun/Year Prasarana tanah Infrastruktur telekomunikasi Peralatan lainnya
o.
20 20 5
Land improvements Tower equipment Miscellaneous equipment
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from their disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statements of income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Aset Tetap
o.
Property, Plant, and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant, and equipment, except for land, are carried at cost, excluding day-today servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value, if any. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant, and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
- 54 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant, and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.
Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
All property, plant, and equipment, except for land, are depreciated using the straight-line method over the property, plant, and equipment’s useful lives as follows:
Tahun/ Year Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan berat Peralatan transportasi Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya
20 5 - 20 4 - 25 4-8 4-5
Land improvements Building Machinery and heavy equipment Transportation equipment Factory, office, and miscellaneous equipment
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property, plant, and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant, and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant, and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant, and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
- 55 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property, plant and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
p.
Transaksi Sewa
p.
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
There is a substantial change to the asset.
- 56 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c, or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
1.
1.
2.
Perlakuan Akuntansi untuk Lessee
Accounting Treatment as a Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
2.
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pendapatan sewa berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu sewa. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Accounting Treatment as a Lessor Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Rental income is recognized on a straight line basis over the lease term. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
- 57 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut q.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya Tangguhan Biaya Pengupasan Ditangguhkan
q. Tanah
yang
Deferred Charges Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.
Stripping costs are charged as production costs based on Average Stripping Ratio. In situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio, the whole stripping cost incurred during the period can be charged to expense as production costs.
Dalam hal rasio aktual berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, bila rasio aktual lebih besar dari rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya dan dibukukan sebagai “Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan”. Selanjutnya, biaya yang ditangguhkan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual jauh lebih kecil dari rasio rataratanya.
When the actual stripping ratio is significantly different from the average stripping ratio, as in the case when the actual stripping ratio is higher than average stripping ratio, the excess stripping costs is deferred and recorded as “Deferred stripping costs”. Furthermore, these deferred costs are charged to production costs in periods where the actual stripping ratio is significantly lower than the average stripping ratio.
Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang.
Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Biaya Eksplorasi dan yang Ditangguhkan
Pengembangan
Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dan pengembangan untuk area of interest yang berpotensi secara signifikan terkait dengan cadangan mineral dimana hak pertambangan masih berlaku dan (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan cadangan terbukti, atau (ii) kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan penentuan adanya cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau sehubungan dengan area of interest tersebut masih berlangsung, ditangguhkan dan diamortisasi sejak dimulainya produksi secara komersial menggunakan metode unit produksi dengan memperhatikan masa PKP2B atau Ijin Usaha Pertambangan. Biaya eksplorasi dan pengembangan dibebankan dalam periode dimana Grup menentukan tidak adanya manfaat yang diharapkan di masa yang akan datang dari area of interest.
Exploration and development costs for a potential significant area of interest associated with a mineral deposit where the mining right is still valid and (i) such costs are expected to be recovered through exploitation or sale of proven reserves, or (ii) activities have not yet reached a stage permitting a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing, are deferred and amortized upon commencement of commercial production using the units of production method and considering the term of the Coal Contract of Work or Mining license (IUP). These costs are charged to expense in the period during which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.
- 58 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya produksi komersial.
Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated cost incurred in relation to general investigation, administration and licenses, geology and geophysics, and preparatory activities before the commencement of commercial productions.
Manajemen menelaah nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan setiap tahun. Apabila nilai tercatat melebihi nilai kini taksiran produksi selama sisa umur tambang atau periode hak pertambangan yang mana yang lebih pendek, selisihnya dibebankan pada tahun berjalan.
Management makes an assessment of the carrying value of deferred exploration and development costs annually. If the carrying value of deferred exploration and development costs is higher than the present value of estimated ore production during the remaining life of the mine or the period of the mining right whichever is shorter, the difference is charged to operations.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan unit pertambangan yang sedang berjalan dan biaya pengembangan untuk produksi yang sedang berlangsung dibebankan pada saat terjadinya.
Costs relating to mining units currently being exploited and ongoing development expenditures to maintain production are charged to operations as incurred.
r.
Aset Takberwujud
r.
Intangible Assets
Piranti Lunak
Software
Aset takberwujud yang diperoleh terpisah dicatat pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Intangible assets acquired separately are carried at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses, if any.
Jumlah tersusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas ditentukan setelah dikurangi nilai residunya dan dialokasikan secara sistematis dengan metode garis lurus selama umur manfaatnya. Nilai residu ditelaah setidaknya setiap akhir tahun laporan keuangan. Amortisasi dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan dan dihentikan pada waktu mana yang lebih dulu antara ketika aset tersebut digolongkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan tanggal ketika aset dihentikan pengunaannya. Beban amortisasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The unamortized value with limited useful life is determined after deduction of the residual value and allocated systematically on a straight-line basis over their estimated useful lives. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis. Amortization starts when the asset ready for use and ceases whenever the asset is classified as held for sale and on the date the assets are no longer in use, whichever comes first. Amortization expense is recognized in the consolidated statements of income.
Properti Pertambangan
Mining Properties
Aset takberwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date (which is regarded as their cost).
- 59 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat properti pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortized over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful lifes of mining properties pertaining to contractual rights not longer than the validity period of such rights except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
s.
Biaya Emisi Saham
s.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
t.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
t.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan maka, Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of income as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
- 60 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the consolidated statements of income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
u.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pengakuan dapat diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition must also be met before revenue is recognized:
•
Pendapatan dari penyediaan tenaga listrik dan uap diakui pada saat didistribusikan kepada pelanggan.
•
Revenues from electricity and steam are recognized when earned in accordance with the terms of Master Operating Agreements with its customers.
•
Pendapatan dari perdagangan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
•
Revenues from trading are recognized when the goods are delivered to the customers.
- 61 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
v.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
•
Pendapatan dari sewa diakui berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu sewa. Sewa diterima di muka ditangguhkan pengakuannya dan akan dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaat pendapatan tersebut.
•
Revenues from rental are recognized on a straight line basis over the lease term. Unearned rent are deferred and recognized as income based on the lease term.
•
Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan, pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).
•
Revenues from export sales is recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point), in accordance with the terms of sale.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated financial statements of income on accrual basis using the effective interest rate method.
Beban diakui (accrual basis).
terjadinya
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as held to maturity, loans and receivables, and AFS are impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.
pada
saat
Biaya Pinjaman
v.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs which are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 62 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama tahun berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity shall determine the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.
w.
Imbalan Kerja
w.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek). Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan Pasca-kerja
Post-employment Benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
- 63 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut x.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan
x.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as either deferred tax asset or liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of income is recognized as either prepaid taxes or taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Non Final Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward of fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
- 64 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, atas dasar kompensasi, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assesment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
y.
Laba per Saham
y.
Basic earnings per dividing net income the Company by number of shares year.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat di distribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. z.
Earnings per Share
Provisi
z.
share are computed by attributable to owners of the weighted average outstanding during the
Provisions
Provisi diakui saat kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu kemungkinan besar akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi dan dapat diestimasi secara andal meskipun waktu pengeluarannya belum pasti. Kewajiban kini timbul dari adanya komitmen legal dan konstruktif yang merupakan hasil dari peristiwa masa lalu.
Provisions are recognized when present obligations as a result of a past event will probably lead to an outflow of economic resources and they can be estimated reliably even if the timing or amount of the outflow may still be uncertain. A present obligation arises from the presence of a legal or constructive commitment that has resulted from past events.
Provisi diukur berdasarkan hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia pada akhir periode pelaporan, termasuk risiko dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kewajiban kini tersebut. Saat ada beberapa kewajiban sejenis, kemungkinan adanya sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Jika dampak nilai waktu uang material, provisi jangka panjang didiskontokan ke nilai kini, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar dan risiko yang terkait dengan kewajiban yang bersangkutan. Provisi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.
Provisions are measured at the estimated expenditure required to settle the present obligation, based on the most reliable evidence available at the end of the reporting period, including the risks and uncertainties associated with the present obligation. When there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. When time value of money is material, long-term provisions are discounted to their present value, using a pretax rate that reflects market assessments and the risks specific to the obligation. Provisions are reviewed at the end of each reporting and adjusted to reflect the current best estimate.
- 65 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam beberapa kasus dimana kemungkinan arus keluar sumber daya sebagai akibat kewajiban kini dianggap tidak mungkin atau jarang terjadi, tidak ada liabilitas yang dicatat di laporan keuangan. Demikian pula jika terdapat kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi ke Grup yang belum memenuhi kriteria pengakuan aset dipertimbangkan sebagai aset kontijensi dan tidak diakui di laporan keuangan konsolidasian. Di lain pihak apabila sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan liabilitas diestimasi diganti oleh pihak ketiga, penggantian itu diakui sebagai aset, dengan nilai yang tidak melebihi nilai liabilitas diestimasi tersebut, hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti diterima pada saat perusahaan menyelesaikan kewajibannya.
In those cases where the possible outflow of economic resource as a result of present obligations is considered improbable or remote, or the amount to be provided for cannot be measured reliably, no liability is recognized in the financial statements. Similarly, possible inflows of economic benefits to the Group does not yet meet the recognition criteria of an asset are considered contingent assets, hence, are not recognized in the financial statements. On the other hand, any reimbursement that the Group can be virtually certain to collect from a third party with respect to the obligation is recognized as a separate asset not exceeding the amount of the related provision.
aa.
Informasi Segmen
aa.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
- 66 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
bb. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
bb. Events after the Reporting Period Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post yearend events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan,
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected reported amounts of and disclosures on financial instruments in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang fungsional
Functional Currency Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Company, the functional currency of the Company has been determined to be the United States Dollar. The United States Dollar is the currency of the primary economic environment in which the Company operates, it is the currency that mainly influences revenues and expenses.
Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasar yang relevan terhadap Perusahaan, mata uang fungsional Perusahaan adalah Dolar Amerika Serikat. Dolar Amerika Serikat adalah mata uang dalam lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan beroperasi, dan merupakan mata uang transaksi pendapatan dan beban.
- 67 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2j. c.
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2j.
Aset keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
c.
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. d.
Classification of Financial Financial Liabilities
Financial Assets Not Quoted in Active Market The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
d.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 68 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision for decline in value is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtfull accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 US$ Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Piutang usaha jangka panjang Aset tidak lancar lain-lain Jumlah
e.
2010 US$
481.385.444 2.343.406 125.433.871 26.585.725
68.784.724 1.852.686 87.117.306 5.719.009
Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable - net Other receivables
57.344.508 15.904.028 10.727.570
17.656.296 1.260.687
Restricted fund Long-term trade account receivables Other noncurrent assets
719.724.552
182.390.708
Komitmen Sewa
e.
Total
Lease Commitments
Komitmen sewa operasi - Grup sebagai lessee
Operating lease commitments - Group as lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dan kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are an operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa operasi - Grup sebagai lessor
Operating lease commitments - Group as lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various lease agreements for commercial. The Group has determined that these are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
- 69 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable evidence derived from diversification (i.e. foreign exchange, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 28.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 28.
Estimasi Masa Manfaat Properti Investasi dan Aset Tetap
b.
Estimated Useful Lives of Investment Properties and Property, Plant, and Equipment The useful lives of each of the item of the Group’s investment properties and property, plant, and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property, plant and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat properti investasi dan aset tetap.
- 70 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap selama tahun berjalan. Estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap diungkapkan pada Catatan 2n dan 2o.
There is no change in the estimated useful lives of investment properties and property, plant and equipment during the year. Estimated useful lives of investment properties and property, plant, and equipment are disclosed in Notes 2n and 2o.
Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the investment properties and property, plant, and equipment as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 US$
c.
d.
2010 US$
Properti investasi Aset tetap
4.548.486 253.606.744
68.040.683 248.230.064
Investment properties Property, plant, and equipment
Jumlah
258.155.230
316.270.747
Total
Imbalan Pasca Kerja
c.
Post-employment Benefits
Penentuan cadangan dan manfaat pascakerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 36 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja.
The determination of the obligation and postemployment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 36 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of defined benefit post-employment reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masingmasing sebesar US$ 6.051.476 dan US$ 5.034.432 (Catatan 36).
As of December 31, 2011 and 2010, defined benefit post-employment reserve amounted to US$ 6,051,476 and US$ 5,034,432, respectively (Note 36).
Aset Pajak Tangguhan
d.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
- 71 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo aset pajak tangguhan (bruto dari liabilitas pajak tangguhan) masing-masing sebesar US$ 5.305.969 dan US$ 3.531.601.
As of December 31, 2011 and 2010, gross deferred tax assets (gross of deferred tax liabilities) amounted to US$ 5,305,969 and US$ 3,531,601, respectively.
e.
Biaya Pengupasan Ditangguhkan
Tanah
yang
e.
Stripping costs are charged as production costs in situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio. The average stripping ratio is the ratio of the estimated rock/land cover layer to the estimated amount of coal stated in unit quantity. Any change in average stripping ratio may materially effect the amount of deferred stripping costs. This change is considered a change in estimate. The balances of deferred stripping costs as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 10,118,757 and US$ 4,376,786, respectively.
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya. Rasio Rata-rata Tanah Penutup yaitu perbandingan antara taksiran kuantitas lapisan batuan/tanah penutup terhadap taksiran ketebalan bahan galian batubara dan dinyatakan dalam satuan unit kuantitas. Bila terjadi perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Penutup, dapat bertampak material terhadap jumlah jumlah biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, perubahan ini merupakan perubahan estimasi. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 10.118.757 and US$ 4.376.786. f.
Estimasi Cadangan Batubara
dan
Sumber
Daya
f.
Coal Reserve and Resources Estimates Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mining properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may have impact on the carrying value of deferred exploration and development costs and amortization charges.
Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari biaya eksplorasi ditangguhkan serta besarnya amortisasi. g.
Stripping Costs
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
g.
Impairment of Non-Financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations . There is no impairment in value of non-financial assets in 2011 and 2010.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai yang diakui atas aset nonkeuangan pada tahun 2011 dan 2010 .
- 72 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying value of these assets as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 US$
4.
2010 US$
Properti investasi Aset tetap Bagian partisipasi dalam ventura bersama - bersih
4.548.486 253.606.744
Jumlah
258.335.607
68.040.683 248.230.064
180.377
Akuisisi dan Divestasi Kepemilikan pada Anak Perusahaan
316.270.747
4.
Investment properties Property, plant, and equipment Interest in joint venture - net Total
Acquisitions and Divestment of Interests Subsidiaries
in
PT DSSP Power Sumsel (DSSP)
PT DSSP Power Sumsel (DSSP)
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan GEM, anak perusahaan, mendirikan DSSP, yang akan bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, dengan modal dasar sebesar Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSP sebesar Rp 2.500.000.000 yang terdiri dari 2.500 saham. Perusahaan dan GEM memiliki kepemilikan pada DSSP masing-masing sebesar 95,000% dan 5,000%.
Based on Deed No. 45 dated August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and GEM, a subsidiary, established DSSP, which will engange in providing electricity, with authorized capital amounting to Rp 10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with nominal value or Rp 1,000,000 per share. Total paid-up capital of DSSP amounted to Rp 2,500,000,000 consisting of 2,500 shares. The Company and GEM have ownership interests in DSSP of 95.000% and 5.000%, respectively.
PT Buana Bumi Energi (BBE)
PT Buana Bumi Energi (BBE)
Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 1 Desember 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, mendirikan BBE, yang akan bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik, pembangunan dan perdagangan, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada BBE sebesar Rp 250.000.000 yang terdiri dari 1.000 saham. Perusahaan dan SMT memiliki kepemilikan pada BBE masingmasing sebesar 99,900% dan 0,100%.
Based on Deed No. 1 dated December 1, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, established BBE, which will engange in providing electricity, development and trading, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000 consisting of 4,000 shares with nominal value or Rp 250,000 per share. Total paid-up capital of BBE amounted to Rp 250,000,000 consisting of 1,000 shares. The Company and SMT have ownership interests in BBE of 99.900% and 0.100%, respectively.
- 73 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PT Golden Energy Mines Tbk (GEM)
PT Golden Energy Mines Tbk (GEM)
Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 9 November 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana penjualan saham GEM kepada GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapura) sebanyak 1.058.823.500 saham dengan harga sebesar Rp 2.500 per saham.
Based on Deed No. 31 dated November 9, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s stockholders have agreed on the plan to sell the Company’s investment in shares of GEM to GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd. (GMR Singapore) totaling to 1,058,823,500 shares for a selling price of Rp 2,500 per share.
Pada tanggal 9 November 2011, GEM melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp 2.500 per saham kepada masyarakat. Kepemilikan Perusahaan pada saham GEM mengalami penurunan dari 99,999% menjadi 84,999%. Dampak atas perubahan kepemilikan tersebut, Perusahaan membukukan selisih lebih nilai tercatat investasi pada saham GEM sebesar US$ 191.930.131, sebagai “Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan” bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
On November 9, 2011, GEM conducted initial public offrering of 882,353,000 shares at Rp 2,500 per share. The Company’s ownership interest in shares of GEM decreased from 99.999% to 84.999%. As impact of such change in ownership interest, the such Company recorded the excess of carrying value of investment in shares of GEM amounting to US$ 191,930,131, as ”Difference arising from change in ownership interests in subsidiaries” account as part of equity in the 2011 consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 17 November 2011, Perusahaan telah melakukan penjualan saham tersebut melalui bursa dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 2.642.082.279.550 (ekuivalen sebesar US$ 293.401.697). Kepemilikan Perusahaan atas saham GEM setelah transaksi dengan GMR Singapura kemudian mengalami penurunan dari 84,999% menjadi 66,999%. Selisih lebih penerimaan atas nilai tercatat kepemilikan yang dijual sebesar US$ 236.628.289 dicatat pada akun “Selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan” bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
On November 17, 2011, the Company sold such shares through the stock exchange with proceeds amounting to Rp 2,642,082,279,550 (equivalent to US$ 293,401,697). The Company’s ownership in shares of GEM after this transaction with GMR Singapore further decreased from 84.999% to 66.999%. The excess of the proceeds over the carrying value of the ownership interest disposed amounting to US$ 236,628,289 was recorded under “Difference arising from change in ownership interests in subsidiaries” account as part of other components of equity in the 2011 consolidated statement of financial position.
PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN)
PT Rolimex Kimia Nusamas (RKN)
Berdasarkan Akta No. 193 tanggal 23 Desember 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 77.314.710 saham RKN atau sebesar 99,504% kepemilikan dari PT Menara Madju, entitas sepengendali, dengan harga perolehan sebesar Rp 63.000.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 6.973.655). Akuisisi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Based on Deed No. 193 dated December 23, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired from PT Menara Madju, an entity under common control, 77,314,710 shares of RKN or equivalent to 99.504% ownership interest, at an acquisition cost of Rp 63,000,000,000 (equivalent to US$ 6,973,655), which was accounted for using the pooling of interest method.
Selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai buku RKN pada tanggal akuisisi sebesar Rp 27.287.807.879 (ekuivalen sebesar US$ 3.020.568) dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The excess of the acquisition cost over the book value of net assets of RKN at acquisition date amounted to Rp 27,287,807,879 (equivalent to US$ 3,020,568) and was recorded as “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” as part of equity in the consolidated statements of financial position.
- 74 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES)
PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES)
Berdasarkan Akta No. 81 dan 82 tanggal 20 Desember 2010 dari Hannywaty Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 50 saham dan 49 saham PT Bangun Prakarsa Terus Jaya (BPTJ) masing-masing dari Nurlaela dan Wahyuningsih, pihak ketiga, yang mencerminkan 99,000% kepemilikan dengan harga perolehan sebesar Rp 99.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 10.959). Akuisisi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pembelian (purchase method).
Based on Deeds No. 81 and 82 dated December 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 50 shares and 49 shares in PT Bangun Prakarsa Terus Jaya (BPTJ) from Nurlaela and Wahyuningsih, third parties, respectively, representing a total ownership interest of 99.000% at an acquisition cost of Rp 99,000,000 (equivalent to US$ 10,959), which was accounted for using the purchase method.
Berdasarkan Akta No. 80 tanggal 20 Desember 2010 dari notaris yang sama, para pemegang saham BPTJ menyetujui perubahan nama BPTJ menjadi PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) serta peningkatan modal dasar dari Rp 200.000.000 menjadi Rp 180.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000 menjadi Rp 47.340.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada BKES meningkat dari 99,000% menjadi 99,998%.
Based on Deed No. 80 dated December 2010 from the same public notary, the shareholders of BPTJ agreed to change the name of BPTJ to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), increase its authorized capital from Rp 200,000,000 to Rp 180,000,000,000, and its issued and paid up capital from Rp 100,000,000 to Rp 47,340,000,000 which were all acquired by the Company. After the additional investment, the Company’s ownership interest increased from 99.000% to 99.998%.
Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi RKN dan BKES pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The cash flows for the acquisition of RKN and BKES at the date of acquisition are as follows:
RKN US$
BKES US$
Aset bersih yang diakuisisi
3.953.087
13.784
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Goodwill negatif
3.020.568 -
(2.825)
Harga beli
6.973.655
Saldo kas pada tanggal akuisisi Arus kas yang timbul untuk akuisisi setelah dikurangi saldo kas pada tanggal akuisisi (dikurangi pembayaran harga beli)
(851.762)
6.121.893
- 75 -
10.959 (15.111)
(4.152)
Net assets acquired Difference in value of restructuring transactions among entities under common control Negative goodwill Purchase price Cash balance at acquisition date Cash flows for acquisitions net of cash balance at acquisition date (net of purchase price paid)
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 5.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas
5. 2011 US$
Cash and Cash Equivalents 2010 US$
Kas Rupiah (Catatan 40) Dolar Amerika Serikat
208.790 1.500
92.359 902
Cash on hand Rupiah (Note 40) U.S. Dollar
Jumlah Kas
210.290
93.261
Total Cash on hand
Bank Rupiah (Catatan 40) Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank ICBC Indonesia Citibank, N.A. Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT ANZ Panin Bank The Royal Bank of Scotland PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A. Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT ANZ Panin Bank Royal Bank of Scotland Jumlah Yuan (Catatan 40) Pihak ketiga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jumlah Bank
5.697.315
1.430.920
13.335.445 9.385.679 786.751 375.166 114.202 92.345 36.502 17.247 16.844 4.267 1.080 708 -
133.445 160.796 56.842 172.363 53.255 51.520 6.116 41.556 42.218 14.170 779 22.348 4.741 1.646 53
29.863.551
2.192.768
7.289.699
15.346.862
3.599.784 688.496 397.084 281.448 222.670 81.061 27.681 12.324 5.409 3.284 2.471 1 -
2.832 384.687 161.464 197.101 285.333 278.310 2.067 1.865 5.439 2.266 1 2.088
12.611.412
16.670.315
1.650 42.476.613
- 76 -
18.863.083
Cash in banks Rupiah (Note 40) Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Tbk Third parties PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank ICBC Indonesia Citibank, N.A. Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT ANZ Panin Bank The Royal Bank of Scotland PT Bank Capital Indonesia Tbk Subtotal U.S Dollar Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Tbk Third parties PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A. Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Chinatrust Indonesia Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT ANZ Panin Bank Royal Bank of Scotland Subtotal Yuan (Note 40) Third party PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Total Cash in banks
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 US$ Deposito berjangka Rupiah (Catatan 40) Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk - unit usaha Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
66.409.406
34.440.371
157.587.197 71.680.635 60.652.901 41.023.379 11.027.790 317.233 -
319.949 13.068.060
408.698.541
47.828.380
Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk
30.000.000
Jumlah
30.000.000
-
Time deposits Rupiah (Note 40) Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Tbk Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk - Sharia business unit PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal U.S. Dollar Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Tbk Third party PT Bank CIMB Niaga Tbk
2.000.000 2.000.000
Subtotal
Jumlah Deposito Berjangka
438.698.541
49.828.380
Total Time Deposits
Jumlah
481.385.444
68.784.724
Total
Suku bunga deposito per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat
6.
2010 US$
3,58% - 8,25% 1,87%
Investasi Jangka Pendek
6,25% - 8,75% 2,25%
6. 2011 US$
Time deposits’ interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar
Short-term Investments 2010 US$
Pihak berelasi (Catatan 39 dan 40) Unit reksa dana Deposito berjangka
3.612.692 -
3.337.511 1.852.686
Related parties (Notes 39 and 40) Units of mutual fund Time deposits
Jumlah
3.612.692
5.190.197
Subtotal
Pihak ketiga (Catatan 40) Deposito berjangka Obligasi konversi PT Mitra Kurnia Bartim PT Batubara Bandung Pratama
2.343.406
-
3.528.893 882.223
-
Third parties (Note 40) Time deposits Convertible bond PT Mitra Kurnia Bartim PT Batubara Bandung Pratama
Jumlah
6.754.522
-
Subtotal
Jumlah
10.367.214
a.
Unit Reksa Dana - Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
5.190.197
a.
Perusahaan melakukan investasi pada unit Reksa Dana Danamas Stabil yang dikelola oleh PT Sinarmas Sekuritas, pihak berelasi (Catatan 39), sebagai manajer investasi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, investasi ini terdiri dari 16.043.699 unit dengan nilai aset bersih masing-masing sebesar Rp 32.759.891.000 dan Rp 30.007.564.604.
Total
Units of Mutual Fund - at Fair Value through Profit and Loss The Company has investments in units of Reksa Dana Danamas Stabil which are being managed by PT Sinarmas Sekuritas, a related party (Note 39), as the investment manager. As of December 31, 2011 and 2010, this investment both consists of 16,043,699 units, with net assets value of Rp 32,759,891,000 and Rp 30,007,564,604, respectively.
- 77 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Deposito Berjangka
b.
Time Deposits
Pada tanggal 31 Desember 2011, BKES, anak perusahaan, memiliki deposito berjangka di PT Bank Permata Tbk - unit usaha Syariah, pihak ketiga, sebesar Rp 21.250.000.000.
As of December 31, 2011, BKES, a subsidiary, has placement in time deposits with PT Bank Permata Tbk - Sharia business unit, a third party, amounting to Rp 21,250,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, GEM, anak perusahaan, memiliki deposito berjangka di PT Bank Sinarmas Tbk, pihak berelasi (Catatan 39), sebesar Rp 16.657.500.000.
As of December 31, 2010, GEM, a subsidiary, has placement in time deposits with PT Bank Sinarmas Tbk, a related party (Note 39), amounting to Rp 16,657,500,000.
Obligasi Konversi - Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
c.
Convertible bonds - at Fair Value through Profit and Loss
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Transfer Obligasi Konversi tanggal 20 April 2011, BKES, anak perusahaan, membeli obligasi konversi yang diterbitkan PT Mitra Kurnia Bartim (MKB) dari PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak ketiga. BKES membeli obligasi konversi tersebut sebesar Rp 29.000.000.000 atau sebesar nilai nominal obligasi, dengan tingkat bunga 12% per tahun yang akan mulai dihitung sejak Maret 2011 hingga Februari 2012, dan akan jatuh tempo tanggal 28 Februari 2012. MKB setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi pada tanggal jatuh tempo dan BKES berhak untuk mengkonversikan obligasi menjadi saham hasil konversi sebesar nilai nominal obligasi sebelum tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 13 Juni 2011, BKES mengambil bagian dalam obligasi konversi yang dikeluarkan MKB sebesar Rp 3.000.000.000.
Based on Sale, Purchase and Transfer of Convertible Bond Agreement dated April 20, 2011, BKES, a subsidiary, purchased convertible bond which was issued by PT Mitra Kurnia Bartim (MKB) from PT Andalan Satria Lestari (ASL), a third party, for Rp 29,000,000,000 or at nominal of bond with interest of 12% per annum which will be computed starting March 2011 untill February 2012, and will mature on February 28, 2012. MKB agreed to buyback such bond on the maturity date and BKES is entitled to convert such bond into shares at nominal of bond before maturity date. On June 13, 2011, BKES participated in convertible bond issued by MKB amounting to Rp 3,000,000,000.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli dan Transfer Obligasi Konversi tanggal 20 April 2011, BKES membeli obligasi konversi yang diterbitkan PT Batubara Bandung Pratama (BBP) dari ASL. BKES membeli obligasi konversi tersebut sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar nilai nominal obligasi, dengan tingkat bunga 12% per tahun sejak Maret 2011 hingga Februari 2012, dan akan jatuh tempo tanggal 28 Februari 2012. BBP setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi pada tanggal jatuh tempo dan BKES berhak untuk mengkonversikan obligasi menjadi saham hasil konversi sebesar nilai nominal obligasi sebelum tanggal jatuh tempo.
Based on Sale, Purchase and Transfer of Convertible Bond Agreement dated April 20, 2011, BKES purchased convertible bond which was issued by PT Batubara Bandung Pratama (BBP) from ASL for Rp 8,000,000,000 or at nominal of bond with interest of 12% per annum which will start in March 2011 untill February 2012, and will mature on February 28, 2012. BBP agreed to buyback such bond on maturity date and BKES is entitled value convert such bond into shares at nominal value of bond before maturity date.
- 78 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 7.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Piutang Usaha a.
7.
Berdasarkan Pelanggan
a. 2011 US$
Pihak berelasi (Catatan 39) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Smart Telecom PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Satya Kisma Usaha PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk PT Kresna Duta Agroindo PT Sumber Indahperkasa PT Ramajaya Pramukti PT Buana Wiralestari Mas PT Sawitakarya Manunggul PT Ivo Mas Tunggal PT Djuandasawit Lestari PT Meganusa Intisawit PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Buana Artha Sejahtera PT Agrokarya Primalestari PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Paramitra Internusa Pratama PT Cahayanusa Gemilang PT Mitrakarya Agroindo PT Kencana Graha Permai PT Buana Adhitama PT Kartika Prima Cipta PT Forestalestari Dwikarya PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Satria Perkasa Agung PT Wirakarya Sakti PT Arara Abadi Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000)
Trade Accounts Receivable By Customer
2010 US$
23.338.222 15.443.200
18.868.043 9.695.985
12.644.766 5.404.675 2.986.091 2.965.400 2.373.024 1.598.636
17.604.322 837.555 3.763.932 965.523 280.798 55.010
1.560.058 1.375.208 1.178.472 916.837 868.240 823.823 816.504 718.929 627.167 585.887 373.456 303.787 301.901 290.200 256.685 226.010 197.073 188.028 187.747 178.058 171.964 141.083 94.137 91.554 50.859 35.033 -
520.847 938.078 38.781 96.876 170.231 53.805 195.460 56.706 76.368 118.480 94.365 250.123 213.891 302.223 77.516 188.957 215.254 176.550 316.794 522.977 418.890 268.536
Related parties (Note 39) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Smart Telecom PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Satya Kisma Usaha PT Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk PT Kresna Duta Agroindo PT Sumber Indahperkasa PT Ramajaya Pramukti PT Buana Wiralestari Mas PT Sawitakarya Manunggul PT Ivo Mas Tunggal PT Djuandasawit Lestari PT Meganusa Intisawit PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Buana Artha Sejahtera PT Agrokarya Primalestari PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Paramitra Internusa Pratama PT Cahayanusa Gemilang PT Mitrakarya Agroindo PT Kencana Graha Permai PT Buana Adhitama PT Kartika Prima Cipta PT Forestalestari Dwikarya PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Satria Perkasa Agung PT Wirakarya Sakti PT Arara Abadi Others (less than US$ 100,000 each)
385.452
348.826
Jumlah Penyisihan piutang ragu - ragu
79.698.166 (799.419)
57.731.702 (785.544)
Total Allowance for doubtfull accounts
Jumlah - bersih
78.898.747
56.946.158
Net
- 79 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pihak ketiga Ar row Cap ita l Investment Pte Ltd Zhon gdian Resou rces (H.K.) Co ., Ltd PT Tanju ng Batang A sam Huna n Xiangzho ng Mi ning Gr oup Ltd Ol eand er Fin ancial Pte. Ltd Cargi ll Intern ational Trad ing Ko pera si Unit De sa K rida Se jahtera PT Transind o Ma km ur Sejah te ra LG Intern ati onal Corp PT Inti B ara Nusalima PT Mulia Ke ramik In dahra ya PT Mahkota Indosakti Prima PT An dalan Nusan tar a Sejah te ra PT Ba kri e Te lecom Tb k PT Dexter Timbe r P erkasa Indon esia Ko pera si Unit De sa G ajah Mada PT Ga ruda Ema s Niag a Intern usac PT Mapal a Rab da PT Telekomu nikasi In done sia Tbk PT Pe rsa da Ena m Utama PT Mora Telema tika Indo nesia PT Axis Tel ekom In donesia PT Se nta na Adi daya Pratama Ko pera si Unit De sa S adar S ejahtera PT Se ntr akarya Ma nungg al PT Dutanusa Le stari PT Bu ana Tunas Se jahtera PT Gra ha Dinamika Se jahtera PT Sa wit Mi lik B ersama PT Victor Dua Tiga Mega PT Tuah S epakat Batang Uleh PT Artha mulia Tatapra tam a PT Ke ramika In done si a A sosiasi Tb k PT Mitranusa Pe rmata PT Hanim Se tia Ceme rlang PT Mukti Jaya PT Swada ya B hakti Neg ara Mas PT An ugera h Ma kmu r S ejati PT Timur Jaya In domakmur PT XL Axiata Tbk PT Sa trin do Jaya A grop alma PT Mutiara Cemerl ang Pri ma PT Se rba Indah An eka Pang an PT Nusamas Kimia P ersada Gl encore Interna tio nal AG PT Bu mi L angg eng Pe rdana tra da PT Tunas Inti A badi PT REA K altim P lantation s PT Bu mi A ndal as P ermai PT Su rya Hutani Jaya PT Ruas Utama Jaya SB A Woo d In dustr ies PT Sa wit Sukses Seja hte ra PT Ka puasind o Palm Industry PT Bu mi Mekar Hija u PT Pe rawang Su kses Per ka sa Indu stri PT Menthob i Makmur L estar i PT Bu mi B angka Le star i PT Hanam pi Sejah te ra Kahu ripan PT Sa mudera B ahtera Ke ncana Sa kti PT Rimba Hutani Mas PP Londo n Sumater a Ind onesia Tbk PT Bin apratama S akatojaya La in-lai n ( masing-ma si ng ku rang da ri US $ 100.00 0) Jumla h Pe nyisihan piu ta ng ragu - rag u Jumla h - b ersih Ju mlah
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 US$
2010 US$
5 .9 75.499 3 .2 52.189 3 .0 67.523 2 .8 99.800 2 .8 19.441 2 .4 86.207 2 .3 21.659 2 .3 11.474 2 .2 14.820 2 .1 34.898 2 .1 15.415 1 .8 83.246 1 .3 45.423 9 97.667 5 99.454 4 89.480 4 79.173 4 15.718 4 14.464 3 96.430 3 94.850 3 87.387 3 12.739 2 72.253 2 62.719 2 51.004 2 44.888 2 21.776 2 20.696 2 15.579 2 07.257 1 93.325 1 76.132 1 75.611 1 69.020 1 68.045 1 60.233 1 47.483 1 39.873 1 25.509 1 21.927 1 20.942 1 13.841 -
7.904 .7 41 3.535 .3 14 412 .1 02 1.205 .3 50 2.304 .2 37 1.336 .5 46 477 .8 60 599 .7 95 214 .2 04 416 .1 01 76 .0 98 145 .0 22 305 .0 16 147 .7 67 115 .5 14 40 .7 64 169 .4 84 197 .7 72 113 .8 41 2.222 .9 78 908 .2 66 562 .7 85 471 .2 96 326 .5 15 313 .7 52 263 .8 27 250 .2 62 212 .2 42 208 .9 90 208 .7 40 191 .8 18 183 .9 90 179 .0 95 166 .9 52 155 .1 00 128 .4 93 128 .2 84 111 .7 55 108 .7 50
3 .3 36.904
3.382 .3 93
46 .7 59.973
30.403 .8 11
(2 24.849)
(232 .6 63)
46 .5 35.124
30.171 .1 48
125 .4 33.871
87.117 .3 06
- 80 -
Thi rd parties Arr ow Capi tal Investment P te L td Zhon gdian Resou rce s (H.K.) Co ., Ltd PT Tanjun g Batang A sa m Hunan Xi angzhon g Min ing Gro up Ltd Ole ande r Fin ancial Pte. Ltd Cargil l Intern ational Trad ing Ko perasi Unit De sa K rida Se jahtera PT Transind o Ma kmu r S ejah te ra LG Interna tio nal Corp PT Inti B ara Nusalima PT Mulia Ke ramik In dahra ya PT Mahkota In dosakti P rima PT And alan Nusantara S ejah te ra PT Bakrie Tel ecom Tb k PT Dexter Timbe r P erkasa Indone si a Ko perasi Unit De sa G ajah Mada PT Gar uda Ema s Niaga Intern usac PT Mapala Rab da PT Telekomu nikasi Ind onesia Tbk PT Per sa da Ena m Utama PT Mora Telema tika Indon esia PT Axis Tel ekom Ind onesia PT Sen ta na Adid aya Pratama Ko perasi Unit De sa S adar Se jahtera PT Sen tra karya Man ungg al PT Dutanusa Lestari PT Bua na Tunas Sej ahtera PT Gra ha Di namika Se jahtera PT Sawit Mil ik B ersama PT Victor Dua Tiga Mega PT Tuah Se pakat Batang Uleh PT Artham ulia Tatapratama PT Ker amika In done sia A sosiasi Tb k PT Mitr anusa Pe rmata PT Hanim Se tia Ceme rlang PT Mukti Jaya PT Swada ya B hakti Neg ara Mas PT Anu gerah Makmu r S ejati PT Timur Jaya Ind omakmur PT XL Axiata Tb k PT Satrin do Jaya A grop alma PT Mutiara Cemerla ng Prim a PT Ser ba In dah An eka Pang an PT Nusamas Kimia P ersada Gle ncore Internation al AG PT Bum i L angge ng Per danatra da PT Tunas Inti A badi PT REA Ka lti m P lantations PT Bum i A ndala s P ermai PT Sur ya Hutani Jaya PT Ruas Utama Jaya SB A Woo d Ind ustri es PT Sawit Sukses Sejah te ra PT Kap uasind o P alm Industry PT Bum i Mekar Hijau PT Per awa ng Sukses Perkasa Indu stri PT Menthobi Makmur Le stari PT Bum i B angka Le stari PT Hanamp i S ejah te ra Kahu ripan PT Sam udera B ahtera Ke ncana Sa kti PT Rimba Hutani Mas PP L ondo n S umatera Indo nesia Tbk PT Bin apratama S akatojaya Othe rs (le ss than US$ 100 ,0 00 each) Su botal All owa nce fo r d oubtfull accounts Net Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 25 Mei 2009, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP), sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu pembayaran piutang dari IKPP. Piutang ini akan dibayar secara bertahap sampai dengan akhir tahun 2013. Bagian piutang yang akan jatuh tempo setelah 1 (satu) tahun pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 15.904.028 dan US$ 17.656.296, dan disajikan sebagai “Piutang usaha jangka panjang - pihak berelasi” (Catatan 39).
On May 25, 2009, the Company has signed an agreement with PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP), in relation to the extension in term of payment of trade accounts receivable from IKPP. These receivables will be paid by installments until the end of 2013. Long-term portion of such receivables as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 15,904,028 and US$ 17,656,296, respectively, and are stated as “Long-term trade accounts receivable - a related party” (Note 39).
b.
Berdasarkan Umur Piutang
Belum jatuh tempo Jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1 bulan - 2 bulan 2 bulan - 3 bulan Lebih dari 3 bulan Penyisihan piutang ragu - ragu Jumlah
c.
b. 2011
2010
US$
US$
25.824.211
31.564.419
60.790.821 18.932.633 6.224.235 14.686.239 (1.024.268)
26.956.160 7.855.738 6.572.285 15.186.911 (1.018.207)
Not yet due Past due Less than 1 month 1 month - 2 months 2 months - 3 months More than 3 months Allowance for doubtful account
125.433.871
87.117.306
Total
Berdasarkan Mata Uang
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 40)
By Age
c.
By Currency
2011
2010
US$
US$
88.896.886 37.561.253
55.744.181 32.391.332
U.S. Dollar Rupiah (Note 40)
Jumlah Penyisihan piutang
126.458.139 (1.024.268)
88.135.513 (1.018.207)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah
125.433.871
87.117.306
Total
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
2011
2010
US$
US$
Saldo awal tahun Penambahan tahun berjalan - bersih Selisih kurs penjabaran
1.018.207
Saldo akhir tahun
1.024.268
7.845 (1.784)
- 81 -
224.638 783.373 10.196 1.018.207
Balance at the beginning of the year Provision during the year - net Foreign currency translation adjustment Balance at the end of the year
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2011 and 2010, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang usaha RKN, anak perusahaan, masing-masing sebesar US$ 1.322.714 dan US$ 1.299.289 telah dialihkan kepada PT Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi, sehubungan dengan Perjanjian Anjak Piutang seperti diungkapkan pada Catatan 24.
As of December 31, 2011 and 2010, accounts receivable of RKN, a subsidiary, totaling to US$ 1,322,714 and US$ 1,299,289, respectively, were assigned to PT Sinar Mas Multifinance, a related party, in relation to Factoring Receivable Agreement as disclosed in Note 24.
Pada tanggal 31 December 2011 dan 2010, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 79.748.416 dan US$ 31.674.109 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).
As of December 31, 2011 and 2010, accounts receivable amounting to US$ 79,748,416 and US$ 31,674,109, respectively, are used as collateral on the credit facilities obtained by the Group (Notes 20 and 26).
8.
Piutang Lain-lain
8.
Other Receivables
2011
2010
US$
US$
Pihak berelasi (Catatan 39) PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
416.486
738.551
Related parties (Note 39) PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000)
124.646
37.363
Others (less than US$ 100,000)
Jumlah
541.132
775.914
15.630.611 3.241.064 2.578.346 1.692.545 641.826 397.000 372.293 370.584 178.650 -
4.416.210 177.373
941.674
349.512
26.044.593
4.943.095
26.585.725
5.719.009
Pihak ketiga PT Inti Bangun Sejahtera PT Transindo Makmur Sejahtera PT Berkat Satria Jaya PT Persada Bangun Lestari PT Inti Bara Nusalima PT Andalan Satria Cemerlang PT Mitra Kurnia Bartim PT Arthamulia Tatapratama PT Duta Alam Cemerlang PT Asuransi Jaya Proteksi PT Kenkawajima Mitra Indonesia Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Jumlah
- 82 -
Subtotal Third parties PT Inti Bangun Sejahtera PT Transindo Makmur Sejahtera PT Berkat Satria Jaya PT Persada Bangun Lestari PT Inti Bara Nusalima PT Andalan Satria Cemerlang PT Mitra Kurnia Bartim PT Arthamulia Tatapratama PT Duta Alam Cemerlang PT Asuransi Jaya Proteksi PT Kenkawajima Mitra Indonesia Others (less than US$ 100,000 each) Subtotal Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang dari PT Inti Bangun Sejahtera merupakan piutang terkait dengan penjualan infrastruktur telekomunikasi (Catatan 41r).
As of December 31, 2011, receivable from PT Inti Bangun Sejahtera represent receivable related to sales of telecomunication infrastructure (Note 41r).
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang dari PT Asuransi Jaya Proteksi merupakan klaim asuransi divisi power plant. Pada tahun 2011, klaim asuransi ini telah dilunasi oleh PT Asuransi Jaya Proteksi.
As of December 31, 2010, receivable from PT Asuransi Jaya Proteksi represents insurance claims for power plant division. In 2011 , this claim was fully paid by PT Asuransi Jaya Proteksi.
Piutang lain-lain dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 179.980.077.233 (ekuivalen sebesar US$ 19.847.825) dan Rp 11.116.686.840 (ekuivalen sebesar US$ 1.236.424) (Catatan 40).
Other receivables in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 179,980,077,233 (equivalent to US$ 19,847,825) and Rp 11,116,686,840 (equivalent to US$ 1,236,424) respectively (Note 40).
9.
Persediaan
9.
Inventories
2011
2010
US$
US$
Pupuk Batubara Peralatan listrik dan mekanikal Pestisida Bahan kimia Lainnya
33.978.071 10.608.448 6.732.457 3.186.620 2.984.943 30.315
17.201.696 5.624.583 7.166.442 2.442.256 3.104.773 376.054
Fertilizers Coal Electrical and mechanical Pesticide Chemicals Others
Jumlah
57.520.854
35.915.804
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan masing-masing sebesar US$ 29.345.724 dan US$ 21.429.325 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).
As of December 31, 2011 and 2010, inventories totaling to US$ 29,345,724 and US$ 21,429,325, respectively, are used as collaterals on the credit facilities obtained by the Group (Notes 20 and 26).
Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dan PT Kali Besar Raya Utama, pihak berelasi (Catatan 39) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan pada tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar US$ 9.843.076 dan US$ 19.903.900 sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas sebesar US$ 23.649.764. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2011, inventories are insured with PT Asuransi Sinar Mas and PT Kali Besar Raya Utama, a related party (Note 39) against losses from fire and other risks with insurance coverage totaling to US$ 9,843,076 and US$ 19,903,900, respectively and as of December 31, 2010 inventories are insured with PT Sinar Mas amounted to US$ 23,649,764. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Tidak dibentuk penyisihan barang usang karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dan/atau digunakan sesuai dengan periode peruntukannya.
No allowance for obsolete inventories was provided since management believes that all inventories are saleable and/or usable within their intended period of usage.
- 83 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying value of inventories as of December 31, 2011 and 2010 has reflected the net realizable value of those inventories.
10.
11.
Uang Muka
10.
Advances
2011
2010
US$
US$
Jasa penambangan (Catatan 41h) Pembelian solar Pembelian batubara (Catatan 41f) Ganti rugi lahan Kontraktor dan pemasok Infraktruktur & konstruksi Ongkos angkut Karyawan Lain-lain
14.461.806 5.437.211 3.907.626 2.417.982 2.006.935 813.584 464.732 379.617 534.718
2.255.965 9.698.363 377.062 149.323 490.317
Jumlah
30.424.211
12.971.030
Biaya Dibayar Dimuka
Pihak berelasi (Catatan 39) Asuransi Sewa
11.
Mining service fee (Note 41h) Purchase of gasoline Purchase of coal (Note 41f) Land compensation Contractors and suppliers Infrastructure & construction Freight Employees Others Total
Prepaid Expenses
2011
2010
US$
US$ Related parties (Note 39) Insurance Rental
2.653.188 274.989
1.599.305 332.549
2.928.177
1.931.854
6.869.457 156.903 219.447
17.084.690 102.621 5.138.134 310.149
7.245.807
22.635.594
10.173.984
24.567.448
Total
Dikurangi bagian jangka panjang
5.310.363
18.244.903
Less long-term portion
Jumlah bagian jangka pendek
4.863.621
6.322.545
Jumlah Pihak ketiga Sewa Asuransi Pemeliharaan Lain-lain Jumlah Jumlah
Sewa dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka atas sewa tanah untuk lokasi menara BTS dan ruang kantor.
Subtotal Third parties Rental Insurance Maintenance Others Subtotal
Total current portion
Prepaid rental mainly represents prepayment for lease of certain parcels of land where certain BTS towers are situated and lease of office space.
- 84 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 12.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Investasi Saham
Tersedia untuk dijual Nilai pasar PT Atlas Resources Tbk PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai - bersih Jumlah - bersih Harga perolehan PT Ferro Mas Dinamika PT Sinar Culindo Perkasa Jumlah Bagian partisipasi dalam ventura bersama PT Rolimex Suburin Hutani Persada Harga perolehan Akumulasi bagian partisipasi atas rugi bersih ventura bersama Jumlah - bersih Jumlah
12.
Investments in Shares of Stocks
2011
2010
US$
US$
20.642.657 18.894.930 3.057.914
18.460.983 3.057.914
Available for sale At market value PT Atlas Resources Tbk PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk
4.301.855
(8.151.793)
Net unrealized gain (loss) on increase (decline) in fair value
46.897.356
13.367.104
Net
61.266
61.790 1.842.272
61.266
1.904.062
-
192.986
-
(12.609)
-
180.377
-
47.138.999
15.271.166
At cost PT Ferro Mas Dinamika PT Sinar Culindo Perkasa Total Interest in joint venture PT Rolimex Suburin Hutani Persada At cost Accumulated interest in net loss of a joint venture Net Total
Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan melakukan pembelian 123.333.000 lembar saham PT Atlas Resources Tbk dengan harga sebesar Rp 1.500 per saham atau sebesar Rp 184.999.500.000 (ekuivalen sebesar US$ 20.642.657).
In October 2011, the Company purchased 123,333,000 shares of PT Atlas Resources Tbk at Rp 1,500 per share or totaling to Rp 184,999,500,000 (equivalent to US$ 20,642,657).
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan membeli tambahan penyertaan saham pada PT Sinar Mas Multiartha Tbk sebanyak 7.900.440 saham dengan harga beli sebesar Rp 500 per saham atau sebesar Rp 3.950.220.000 (ekuivalen sebesar US$ 433.947).
In December 2011, the Company purchased additional shares of stock of PT Sinar Mas Multiartha Tbk totaling to 7,900,440 shares at a purchase price of Rp 500 per share or totaling to Rp 3,950,220,000 (equivalent to US$ 433,947).
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penjualan seluruh penyertaan sahamnya pada PT Sinar Culindo Perkasa kepada PT Sinar Bumi Indah Lestari, pihak ketiga.
In December 2011, the Company sold all of its investment in shares of PT Sinar Culindo Perkasa to PT Sinar Bumi Indah Lestari, a third party.
Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi dalam saham PT Sinar Culindo Perkasa dan PT Ferro Mas Dinamika dinyatakan pada biaya perolehan.
In the absence of a reliable basis for determining the fair value of investments in shares of stock of PT Sinar Culindo Perkasa and PT Ferro Mas Dinamika, such investments are carried at cost.
- 85 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara RKN, anak perusahaan, dan PT Saribumi Dewata Lestari tanggal 15 Juli 2011, kedua belah pihak telah sepakat untuk mendirikan PT Rolimex Suburin Hutani Persada. RKN memiliki partisipasi modal sebesar Rp 1.750.000.000 atau 70% kepemilikan dan dicatat dengan metode ekuitas.
Based on Cooperation Agreement between RKN, a subsidiary, and PT Saribumi Dewata Lestari dated July 15, 2011, both parties agreed to establish PT Rolimex Suburin Hutani Persada. RKN has interest in capital amounting Rp 1,750,000,000 or 70% ownership interest and recorded using the equity method.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of December 31, 2011 and 2010.
13.
14.
Investasi Obligasi Konversi
13.
Investment in Convertible Bond
Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini merupakan investasi pada obligasi konversi yang dikelompokkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
On December 31, 2011, this account represents investment in convertible bond which was classified as financial asset at FVPL.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan (sebagai Pemegang obligasi), menandatangani Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi dengan PT Inti Bangun Sejahtera, pihak ketiga, (sebagai Penerbit), sebesar Rp 690.380.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2013 dengan tingkat bunga 3% per tahun (Catatan 41r).
On December 27, 2011, the Company (as Bond holder), signed an Agreement for Issuance of Convertible Bond with PT Inti Bangun Sejahtera, a third party, (as Issuer), amounting to Rp 690,380,000,000 which will due on December 27, 2013 at 3% interest per annum (Note 41r).
Perusahaan mempunyai hak opsi untuk mengkonversi obligasi konversi tersebut menjadi saham pada saat tanggal jatuh tempo atau opsi untuk mendapatkan pembayaran kas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
The Company has the options to convert the convertible bond into share of stock on due date or option for cash settlement in accordance with the provision stipulated in the agreement.
Nilai wajar investasi obligasi konversi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 662.999.780.855 (ekuivalen sebesar US$ 73.114.224).
The fair value of investment in convertible bond as of December 31, 2011 amounted to Rp 662,999,780,855 (equivalent to US$ 73,114,224).
Properti Investasi
14.
Investment Properties
Akun ini merupakan tanah dan pengembangannya, infrastruktur telekomunikasi, dan peralatan lainnya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki oleh Perusahaan dan disewakan untuk menghasilkan pendapatan sewa.
This account represents land and its improvements, telecommunication infrastructures, and miscellaneous equipment which are integral to the Base Transceiver Stations (BTS) owned by the Company and are being leased out to generate rental income.
Nilai wajar dari 1.105 site BTS pada tanggal 15 Juni 2009 adalah sebesar Rp 704.270.000.000 yang ditentukan berdasarkan laporan PT Mega Appraisindo, penilai independen, tertanggal 13 Agustus 2009. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan atas nilai wajar tersebut sejak tanggal laporan penilai independen sampai dengan 31 Desember 2010.
The fair value of BTS sites (1,105 stations) as of June 15, 2009 amounted to Rp 704,270,000,000, which was determined based on report of PT Mega Appraisindo, independent appraiser, dated August 13, 2009. Management believes that there is no significant change in fair value of the investment properties from the date of independent appraiser’s report until December 31, 2010.
- 86 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1 Januari 2011/ January 1, 2011 US$
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perubahan selama tahun 2011/ Changes during 2011 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications US$ US$ US$
31 Desember 2011/ December 31, 2011 US$
Biaya perolehan: Tanah Prasarana tanah Infrastruktur telekomunikasi Peralatan lainnya
3.651.468 966.082 71.091.342 3.366.363
124.689 9.016.040 -
(20.811) (80.107.382) (3.366.363)
-
3.755.346 966.082 -
At cost: Land Land improvements Tower equipment Miscellaneous equipment
Jumlah
79.075.255
9.140.729
(83.494.556)
-
4.721.428
Total
124.638 9.151.164 1.758.770
48.304 3.930.236 673.273
(13.081.400) (2.432.043)
-
172.942
Jumlah
11.034.572
4.651.813
(15.513.443)
-
Nilai Tercatat
68.040.683
Akumulasi penyusutan: Prasarana tanah Infrastruktur telekomunikasi Peralatan lainnya
1 Januari 2010/ January 1, 2010 US$ Biaya perolehan: Tanah Prasarana tanah Infrastruktur telekomunikasi Peralatan lainnya
3.722.895 888.412 70.199.048 3.339.571
Jumlah
78.149.926
Akumulasi penyusutan: Prasarana tanah Infrastruktur telekomunikasi Peralatan lainnya
78.062 5.596.603 1.087.637
Jumlah
6.762.302
Nilai Tercatat
172.942 4.548.486
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications US$ US$ US$
Accumulated depreciation: Land improvements Tower equipment Miscellaneous equipment Total Net Book Value
31 Desember 2010/ December 31, 2010 US$
26.792
(89.593) -
892.294 -
3.651.468 966.082 71.091.342 3.366.363
At cost: Land Land improvements Tower equipment Miscellaneous equipment
122.628
(89.593)
892.294
79.075.255
Total
46.576 3.554.561 671.133
-
-
124.638 9.151.164 1.758.770
4.272.270
-
-
11.034.572
Total
68.040.683
Net Book Value
18.166 77.670 -
71.387.624
Accumulated depreciation: Land improvements Tower equipment Miscellaneous equipment
Akumulasi biaya pembangunan properti investasi sejak saat dimulainya pembangunan dicatat pada akun “Aset tetap” (Catatan 15) sebagai aset dalam penyelesaian dan akan dipindahkan dari akun “Aset tetap” ke akun “Properti investasi” setelah pembangunan proyek tersebut selesai.
Accumulated costs of investment properties since the start of construction were recorded in “Property, plant, and equipment” (Note 15) as construction in progress and were transferred from “Property, plant, and equipment” to “Investment properties” upon completion.
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 28.441.170 dan US$ 25.586.027 yang dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 33). Beban penyusutan properti investasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 4.651.813 dan US$ 4.272.270, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 34).
Rental income from investment properties recognized in 2011 and 2010 amounted to US$ 28,441,170 and US$ 25,586,027, respectively, which was reported as part of “Revenues” in the consolidated statements of income (Note 33). Depreciation of investment properties in 2011 and 2010, amounted to US$ 4,651,813 and US$ 4,272,270, respectively, which was recorded as part of “Cost of revenues” in the consolidated statements of income (Note 34).
- 87 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan menjual 1.211 infrastruktur telekomunikasi beserta sarana - sarana penunjangnya dan 93 infrastruktur telekomunikasi yang masih dalam tahap konstruksi (dicatat dalam akun “Aset tetap - aset dalam konstruksi” (Catatan 15)) kepada PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) dengan harga jual sebesar Rp 690.380.000.000. Pembayaran atas transaksi ini dilakukan IBS dengan menerbitkan obligasi konversi kepada Perusahaan (Catatan 41r).
On December 27, 2011, the Company sold 1,211 units of telecommunication infrastructure and its supporting facilities and 93 units of telecomunication infrastructure which were still under construction in progress (recorded under “Property, plant, and equipment – construction in progress” account (Note 15)) to PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) with selling price of Rp 690,380,000,000. IBS has issued convertible bond to the Company as payment of this transaction (Notes 41r).
Pada tanggal 31 Desember 2010, properti investasi dengan nilai tercatat sebesar US$ 65.022.030 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 26).
As of December 31, 2010, investment properties with carrying amount of US$ 65,022,030 are used as collateral on loans obtained by the Company from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 26).
Pada tanggal 31 Desember 2010, properti investasi diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi (Catatan 39) berupa “Property all risk insurance” dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 611.607.894.010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010, investment properties are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party (Note 39) on “Property all risk insurance” for Rp 611,607,894,010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the investment properties insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas properti investasi.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned investment properties.
15.
Aset Tetap
15.
Property, Plant, and Equipment
Perubahan selama tahun 2011/ Changes during 2011
1 Januari 2011/ January 1, 2011 US$ Harga perolehan: Pemilikan langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan peralatan berat Peralatan transportasi Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya Aset sewaan Kendaraan Mesin Aset dalam konstruksi Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Prasarana tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan peralatan berat Peralatan transportasi Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya Aset sewaan Kendaraan Mesin
Selisih Kurs Penjabaran/ Foreign Currency Translation Adjustment US$
Penambahan/ Additions US$
Pengurangan/ Deductions US$
Reklasifikasi/ Reclassifications US$
31 Desember 2011/ December 31, 2011 US$
6.108.874 1.078.569 19.988.031 389.654.249 2.159.530
(10.585) (26.556) (14.630) (13.293)
28.743 1.208.537 482.256 19.440.339
(303.155) (5.933.600) (91.124)
150.858 3.800.043 1.196.164 6.742.534 32
5.974.735 1.078.569 19.036.455 1.196.164 396.864.409 21.495.484
3.629.606
(19.785)
1.019.827
(29.773)
132.859
4.732.734
418.786 134.144 23.843.434
(2.068) (2.627) (87.391)
3.147.183 18.024.245
(15.320.362)
(11.871.632)
3.563.901 131.517 14.588.294
447.015.223
(176.935)
43.351.130
(21.678.014)
150.858
468.662.262
184.727 6.389.180 187.745.763 1.478.218
(19.386) (2.621) (71.325) (14.422)
53.950 1.091.135 82.365 17.361.776 211.845
(3.388.643) (65.720)
(32) 90.781
238.677 4.072.286 79.744 205.036.182 1.700.702
32
3.243.507
(90.781)
659.521 24.899
2.609.078
(29.230)
672.194
280.994 97.199
(14.904) (1.328)
393.431 19.809
Jumlah
198.785.159
(153.216)
19.886.505
Nilai Tercatat
248.230.064
(8.567) (3.462.930)
- 88 -
-
At cost: Direct acquisitions Land Land improvements Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Transportation equipment Factory, office, and miscellaneous equipment Leased assets Vehicle Machinery Construction in progress Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Land improvements Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Transportation equipment Factory, office, and miscellaneous equipment Leased assets Vehicle Machinery
215.055.518
Total
253.606.744
Net Book Value
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010
1 Januari 2010/ January 1, 2010 US$ Harga perolehan: Pemilikan langsung Tanah Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan berat Peralatan transportasi Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya Aset sewaan Kendaraan Mesin Aset dalam konstruksi Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Prasarana tanah Bangunan Mesin dan peralatan berat Peralatan transportasi Peralatan pabrik, kantor, dan lainnya Aset sewaan Kendaraan Mesin
Selisih Kurs Penjabaran/ Foreign Currency Translation Adjustment US$
Anak Perusahaan/ Subsidiaries*) US$
Penambahan/ Additions **) US$
Reklasifikasi/ Reclassifications US$
31 Desember 2010/ December 31, 2010 US$
6.033.202 1.061.462 19.264.750 389.022.719 1.739.280
53.262 111.650 55.853 56.393
22.410 66.006 294.780 -
17.107 158.563 70.490 395.953
(707.252) (2.431) (113.517)
1.094.314 212.838 81.421
6.108.874 1.078.569 19.988.031 389.654.249 2.159.530
3.233.050
94.441
45.489
261.412
(19.200)
14.414
3.629.606
507.378 184.453 17.604.455
23.081 8.391 289.611
13.503.047
(30.252) (5.398.519)
(81.421) (58.700) (2.155.160)
418.786 134.144 23.843.434
438.650.749
692.682
14.406.572
(6.271.171)
(892.294)
447.015.223
428.685
-
-
Pengurangan/ Deductions US$
131.418 5.874.556 171.826.759 1.297.445
29.593 35.592 42.243
1.540 151.699 -
53.309 869.664 15.671.786 185.602
(386.173) (2.431) (113.517)
2.127.042
55.005
18.128
445.879
234.127 115.102
11.902 5.457
-
Jumlah
181.606.449
179.792
Nilai Tercatat
257.044.300
171.367
62.358 66.445
184.727 6.389.180 187.745.763 1.478.218
(19.200)
(17.776)
2.609.078
120.318 21.222
(18.908) -
(66.445) (44.582)
280.994 97.199
17.367.780
(540.229)
-
At cost: Direct acquisitions Land Land improvements Buildings Machinery and heavy equipment Transportation equipment Factory, office, and miscellaneous equipment Leased assets Vehicle Machinery Construction in progress Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Land improvements Buildings Machinery and heavy equipment Transportation equipment Factory, office, and miscellaneous equipment Leased vehicles Vehicle Machinery
198.785.159
Total
248.230.064
Net Book Value
*)
Merupakan saldo anak perusahaan pada tanggal akuisisi/ Property, plant, and equipment of subsidiaries at acquisition date **) Penambahan pada tahun 2010, termasuk penambahan aset tetap RKN sebesar US$ 227.929/ The additions in 2010 include RKN's addition of property, plant, and equipment amounting to US$ 227,929
Reklasifikasi tanah senilai US$ 150.858 merupakan reklasifikasi perolehan tanah di port Bunati dan kantor Angsana milik BORNEO, anak perusahaan, yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “ Aset tidak lancar lain-lain”.
Reclasification of land amounting to US$ 150,858 represents reclassification of land acquired in Bunati port and Angsana office owned by BORNEO, a subsidiary, which was previously recorded as part of “ Other noncurrent assets”.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, saldo aset dalam penyelesaian terkait dengan selesainya proyek yang direklasifikasi ke akun aset tetap dan properti investasi (Catatan 14).
For the year ended December 31, 2010, the balance of construction in progress relating to the completed projects was reclassified to respective property, plant, and equipment and investment properties account (Note 14).
Aset tetap Grup dengan nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar US$ 361.365.776 dan US$ 203.920.868 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Grup (Catatan 20 dan 26).
Property, plant and equipment of the Group with carrying value of as of December 31, 2011 and 2010 amounting to US$ 361,365,776 and US$ 203,920,868, respectively, are used as collateral on loans obtained by the Group (Notes 20 and 26).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset sewaan berupa kendaraan dan mesin digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 27).
As of December 31, 2011 and 2010, leased vehicles and machineries are used as collateral on lease liabilities (Note 27).
- 89 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated as follows:
2011 US$
2010 US$
Beban pokok penjualan (Catatan 34) Beban operasional (Catatan 35)
18.502.193 1.384.312
16.333.489 1.034.291
Cost of revenues (Note 34) Operating expenses (Note 35)
Jumlah
19.886.505
17.367.780
Total
Aset tetap Grup diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi (Catatan 39), dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 318.973.000, Rp 1.477.500.000, dan EUR 125.400 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: sebesar US$ 425.014.000 dan Rp 43.726.391.000) dan kepada pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 137.604.665, Rp 388.000.000, dan EUR 145.200 pada tanggal 31 Desember, 2011 (2010: sebesar Rp 765.735.825).
The Group’s property, plant, and equipment are insured with PT Asuransi Sinar Mas, a related party (Note 39), with insurance coverage totaling to US$ 318,973,000, Rp 1,477,500,000, and EUR 125,400 as of December 31, 2011 (2010: amounting to US$ 425,014,000 and Rp 43,726,391,000), and with third parties with insurance coverage totaling to US$ 137,604,665, Rp 388,000,000, and EUR 145,200 as of December 31, 2011 (2010: amounting to Rp 765,735,825).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses from the assets insured.
Pengurangan aset dalam konstruksi pada tahun 2011, merupakan penjualan infrastruktur telekomunikasi dalam konstruksi kepada IBS (Catatan 14).
Deductions in construction in progress in 2011 represents sale of telecomunication infrastructure to IBS (Note 14).
Pengurangan aset tetap dan properti investasi yang merupakan penjualan dengan rincian sebagai berikut:
Deductions in property, plant and equipment and investment properties pertain to sales with details as follows:
2011 US$
2010 US$
Harga jual Nilai tercatat Aset tetap Properti Investasi (Catatan 14)
98.658.783
7.497.049
(18.215.084) (67.981.113)
(5.730.942) (89.593)
Selling price Net book value Property, plant, and equipments Investment properties (Note 14)
Jumlah
(86.196.197)
(5.820.535)
Total
12.462.586
1.676.514
Laba penjualan aset tetap dan properti investasi
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap.
Gain on sale of property, plant, and equipment and investment properties
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned property, plant, and equipment.
- 90 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 16.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Properti Pertambangan
16.
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi.
17.
18.
Mining Properties Mining properties represent fair value adjustment of assets which were acquired on the date of acquisition and stated at cost. Mining properties are amortized over the useful life using unit of production method.
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan
17.
Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio pengupasan aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio pengupasan rata-rata.
These represent costs that will be charged to production costs when the actual stripping ratio is significantly lower than estimated average stripping cost.
Rasio pengupasan rata-rata aktual pada area konsesi BORNEO, anak perusahaan, berkisar antara 3 : 1 sampai dengan 5,41 : 1 dan 3 : 1 sampai dengan 4 : 1, masing - masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The actual average stripping ratio on concession area of BORNEO, a subsidiary, ranges from 3 : 1 to 5.41 : 1 and 3: 1 to 4 : 1, for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rasio pengupasan rata - rata aktual pada area konsesi TKS, anak perusahaan, sebesar 8,77 : 1 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
The actual average stripping ratio on consession area of TKS, a subsidiary , is 8.77 : 1 for the year ended December 31, 2011.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian belum mencapai tahap produksi Area Muara Bungo Area Girimulya Area Bayung Lencir Area Muara Teweh Area Sebamban Atas Area Indragiri Hulu Area Tebo Area Kusan Area Batulaki Utara Jumlah
18.
Deferred Exploration and Development Costs
2011
2010
US$
US$
7.984.858 4.123.910 3.116.105 2.305.245 1.512.385 1.269.388 353.745 -
5.273.899 1.370.677 3.074.320 353.685 1.448.624 1.246.471 318.952 2.524.640 818.739
20.665.636
16.430.007
- 91 -
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statements of financial position dates has not achieved production stage Muara Bungo Area Girimulya Area Bayung Lencir Area Muara Teweh Area Upper Sebamban Area Upper Indragiri Area Tebo Area Kusan Area North Batulaki Area Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencapai tahap produksi Area Batulaki Selatan Area Muara Teweh Area Kusan Area Sebamban Bawah Area Batulaki Utara Area Muara Bungo Jumlah Akumulasi amortisasi
Biaya ditangguhkan - bersih
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
US$
US$
6.963.479 4.395.209 3.623.997 2.450.995 1.268.927 1.105.858
7.023.115 4.432.850 2.471.985 -
19.808.465 (4.583.897)
13.927.950 (3.445.353)
15.224.568
10.482.597
35.890.204
26.912.604
Aset Tidak Lancar Lain-lain
Dana yang dibatasi pencairannya Uang jaminan (Catatan 41e dan 41g) Uang muka konstruksi dan infrastruktur Piranti lunak Piutang lain-lain - jangka panjang PT Arthamulia Tatapratama PT Kirana Chatulistiwa (Catatan 41e) PT Inti Bara Nusalima PT Transindo Makmur Sejahtera Uang muka karyawan Uang muka pembelian batubara (Catatan 41f) Uang muka pembelian aset tetap Hak atas tanah Lain-lain Jumlah
Total Accumulated amortization
Deferred costs - net
Amortization of deferred exploration costs presented as part of “Cost of revenues” in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2011 and 2010, amounted to US$ 1,206,176 and US$ 899,117, repectively (Note 34). Foreign curency translation adjustment on balance of accumulated amortization amounted to US$ 67,632 in 2011 and US$ 119,736 in 2010.
Amortisasi biaya eksplorasi yang ditangguhkan diakui sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 1.206.176 dan US$ 899.117 (Catatan 34). Selisih kurs penjabaran atas saldo akumulasi amortisasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 67.632 dan US$ 119.736 19.
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statements of financial position dates is in production stages South Batulaki Area Muara Teweh Area Kusan Area Lower Sebamban Area North Batulaki Area Muara Bungo Area
19.
Other Noncurrent Assets
2011
2010
US$
US$
8.486.428 6.314.171 2.445.608 1.172.655
664.910 1.200.870 931.341
608.939 598.316 476.787 370.831 362.105
603.440 374.007 1.509.208
275.695
8.907.000
169.657 346.581
882.370 410.252 463.831
21.627.773
15.947.229
- 92 -
Restricted funds Security deposits (Notes 41e and 41g) Advance for construction and infrastructure Software Other receivables - long-term PT Arthamulia Tatapratama PT Kirana Chatulistiwa (Note 41e) PT Inti Bara Nusalima PT Transindo Makmur Sejahtera Advance to employees Advances for purchase of coal (Note 41f) Advances for purchase of property, plant, and equipment Landrights Others Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan anak-anak perusahaan kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum, dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh karyawan.
Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation, and other mining activities related expenses. These advances will be accounted for and liquidated by the employees.
Piutang dari PT Kirana Chatulistiwa merupakan pinjaman yang diberikan BORNEO, anak perusahaan, pada tanggal 23 Maret 2009 sebesar Rp 5.425.530.807, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek Hutan Tanaman Industri.
Receivable from PT Kirana Chatulistiwa represents a loan granted by BORNEO, a subsidiary, on March 23, 2009 amounting to Rp 5,425,530,807 for refinancing its Industrial Forest Reforestation fund.
Mutasi piranti lunak sebagai berikut:
Movements of software is as follows: 2010
US$
US$
Harga perolehan Saldo awal Selisih kurs penjabaran Penambahan tahun berjalan
1.029.311 (8.740) 450.959
Jumlah
1.471.530
228.427 9.992 790.893 1.029.311
Costs Beginning balance Translation adjustments Additions during the year Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal Selisih kurs penjabaran Amortisasi tahun berjalan
97.970 (7.389) 208.294
38.860 2.296 56.814
Accumulated amortization Beginning balance Translation adjustments Amortization during the year
Jumlah
298.875
97.970
Total
1.172.655
931.341
Jumlah - bersih
20.
2011
Pinjaman Bank Jangka Pendek
Pihak ketiga Rupiah (Catatan 40) PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
20.
Net
Short-term Bank Loans
2011
2010
US$
US$ Third parties Rupiah (Note 40) PT Bank Mega Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
13.923.743 -
14.208.169 2.780.558 2.224.446 556.112
Jumlah
13.923.743
19.769.285
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk
12.300.000
1.850.000
U.S. Dollar PT Bank Mega Tbk
Jumlah
12.300.000
1.850.000
Subtotal
26.223.743
21.619.285
Jumlah
- 93 -
Subtotal
Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mega Tbk
Pada tanggal 21 November 2003, RKN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Mega Tbk (Mega). Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan. Berdasarkan Perubahan Perjanjian tanggal 20 Oktober 2011 dan 22 Juli 2010, fasilitas pinjaman yang diterima oleh RKN adalah sebagai berikut:
On November 21, 2003, RKN, a subsidiary, obtained loan facilities from PT Bank Mega Tbk (Mega). These loan facilities have been amended and extended several times. Based on Amendment Agreements dated October 20, 2011 and July 22, 2010, the loan facilities obtained by RKN, are as follows:
Jumlah Fasilitas/Facility Amount
Fasilitas Pinjaman/ Loan Facility Pinjaman Rekening Koran/Overdraft Demand Loan (DL 1) Demand Loan (DL 2) Demand Loan (DL 3)
Rp Rp Rp US$
20.000.000.000 121.267.500.000 88.680.000.000 15.000.000
Jumlah/Total
Pokok Pinjaman/Principal of Loan 2011 2010 Ekuivalen dalam US$/ Ekuivalen dalam US$/ Equivalent in US$ Equivalent in US$
4.286.557 9.637.186 12.300.000
53.959 4.434.490 9.719.720 1.850.000
26.223.743
16.058.169
RKN juga memiliki fasilitas Letter of Credit, SKBDN, dan Bank Garansi dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 15.000.000 yang merupakan bagian (sub-limit) dari fasilitas kredit di atas. Pada tanggal 31 December 2011 dan 2010, fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar US$ 2.780 dan US$ 6.535.858.
RKN also has Letter of Credit, SKBDN, and bank guarantee facilities totaling to US$ 15,000,000 which are sub limit of the above credit facilities. As of December 31, 2011 and 2010, RKN has used the facilities amounting to US$ 2,780 and US$ 6,535,858 respectively.
Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun untuk fasilitas utang dalam mata uang Rupiah dan 8,5% per tahun untuk fasilitas utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9) dan aset tetap (Catatan 15).
These loan facilities bear interest rate at 13.5% per annum for loan facilities denominated in Rupiah and 8.5% per annum for loan facilities denominated in U.S. Dollar. These loan facilities are collateralized by trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9) and property, plant, and equipment (Note 15).
Fasilitas pinjaman tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 November 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan 21 November 2012.
These loan facililities matured on November 21, 2011 and have been extended up to November 21, 2012.
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Pada tanggal 22 Oktober 2009, MAL, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 6,5% per tahun serta jatuh tempo 22 Oktober 2010. Pinjaman ini dijamin oleh jaminan perusahaan dari GEM, anak perusahaan. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Oktober 2011 dan dikenakan bunga 6,85% per tahun. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On October 22, 2009, MAL, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from ICBC for a maximum facility of Rp 10,000,000,000, bears interest rate at 6.5% per annum and due on October 22, 2010. This facility is collateralized by a corporate guarantee from GEM, a subsidiary. This loaan facility has been extended until October 22, 2011 and bears interest rate at 6.85% per annum. On April 28, 2011, this loan has been fully paid.
- 94 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 28 Oktober 2009, NIP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% per tahun serta jatuh tempo tanggal 27 Oktober 2010. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 28 Oktober 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari MAL, anak perusahaan. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On October 28, 2009, NIP, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from ICBC for a maximum facility of Rp 10,000,000,000, bears interest rate at 6.5% per annum and matured on October 27,2010 and has been extended up to October 28, 2011. This loan is collateralized by corporate guarantee from MAL, a subsidiary. On April 28, 2011, this loan has been fully paid.
Pada tanggal 3 Maret 2010, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% 6,85% per tahun, serta jatuh tempo tanggal 4 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari GEM. Pada tanggal 3 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On March 3, 2010, KCP, a subsidiary, obtained a credit facility from ICBC for a maximum facility of Rp 2,000,000,000, bears interest rate at 6.5% 6.85% per annum and due on March 4, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 3, 2011, this loan has been fully paid.
Pada tanggal 12 Maret 2010, TBBU, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari ICBC dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 3.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% 6,85% per tahun serta jatuh tempo tanggal 12 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 11 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On March 12, 2010, TBBU, a subsidiary, obtained a credit facility from ICBC for a maximum facility of Rp 3,000,000,000, bears interest rate at 6.5% 6.85% per annum and due on March 12, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 11, 2011, this loan has been fully paid.
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
Pada tanggal 10 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000, dikenakan bunga 7,5% - 8,75% per tahun dan jatuh tempo tanggal 10 Desember 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 10 Desember 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 25 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On December 10, 2009, TKS, a subsidiary, obtained from PT Bank Jasa Jakarta a working capital facility with maximum amount of Rp 20,000,000,000, bears interest rate at 7.5% 8.75% per annum and matured on December 10, 2010 and has been extended up to December 10, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 25, 2011, this loan has been fully paid.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 November 2009, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 dan dikenakan bunga 7,5% per tahun, serta jatuh tempo tanggal 25 November 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari GEM. Pada tanggal 29 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On November 23, 2009, KCP, a subsidiary, obtained a loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk for a maximum facility of Rp 5,000,000,000, bears interest rate at 7.5% per annum and due on November 25, 2011. This loan is collateralized by a corporate guarantee from GEM. On March 29, 2011, this loan has been fully paid.
- 95 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 21.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Usaha
21.
Trade Accounts Payable
Akun ini merupakan utang Grup kepada pemasok dan kontraktor sehubungan dengan kegiatan operasional Grup, dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of the Group’s payable to suppliers and contractors in relation to Group’s operations, with details as follows:
a.
a.
Berdasarkan Pemasok/Kontraktor
Pihak berelasi (Catatan 39) PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Cakrawala Mega Indah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Konverta Mitra Abadi PT Ekamas Fortuna PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Pihak ketiga PT Sentana Adidaya Pratama PT Sapta Indra Sejati PT Polytech Trading Limited PT Siemens Indonesia PT Mitra Bahtera Sagara Sejati PT Andalan Satria Cemerlang PT Wira Bumi Sejati PT Golden Eagle Chemical PT Bangun Artha Hutama PT Intibara Nusa Lima PT Henkel PT Transindo Makmur Sejahtera PT Tunas Inti Abadi PT Total Oil Indonesia Sichuan Tongya Industrial Co. Ltd. PT Borneo Bandar Segara CV Rasita Mulia PT Intan Sari Prakarsa PT Yuan Wira Perdana PT Geoservices PT Lasung Indah Lestari CV X Dareh Jumlah dipindahkan
By Supplier/Contractors
2011
2010
US$
US$
3.159.878 2.209.557 1.324.522 431.463 128.135 102.037 28.006 184 -
5.440.096 1.226.782 1.706.705 177.870 649.397 953.085 198.110 528.850
13.221
119.889
7.397.003
11.000.784
39.496.904 11.558.681 3.389.400 2.006.836 1.989.065 1.988.642 1.583.135 1.568.000 1.171.080 972.730 661.734 552.828 515.672 448.983 444.239 408.426 377.518 331.315 310.040 289.590 278.798 264.246
16.539.037 2.384.418 1.341.248 735.379 1.004.267 335.794 330.284 145.549 156.004 1.447.211
70.607.862
24.419.191
- 96 -
Related parties (Note 39) PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Cakrawala Mega Indah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Konverta Mitra Abadi PT Ekamas Fortuna PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom Others (less than US$ 100.000 each) Subtotal Third parties PT Sentana Adidaya Pratama PT Sapta Indra Sejati PT Polytech Trading Limited PT Siemens Indonesia PT Mitra Bahtera Sagara Sejati PT Andalan Satria Cemerlang PT Wira Bumi Sejati PT Golden Eagle Chemical PT Bangun Artha Hutama PT Intibara Nusa Lima PT Henkel PT Transindo Makmur Sejahtera PT Tunas Inti Abadi PT Total Oil Indonesia Sichuan Tongya Industrial Co. Ltd. PT Borneo Bandar Segara CV Rasita Mulia PT Intan Sari Prakarsa PT Yuan Wira Perdana PT Geoservices PT Lasung Indah Lestari CV X Dareh Total carryforward
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
US$
US$
Pihak ketiga Jumlah pindahan CV Bangun Arta Ladiono PT Bumi Riau Cemerlang PT Mitrada Sinergy PT Indobara Bahana PT Miyor PT Bukit Asam PT Surya Persada Erasindo CV Erlianti PT Stevedore Putra Mandiri PT Aman Kokoh Mandiri CV Waletindo Setia Perkasa PT Cipta Mulia Semesta PT Era Bangun Persada PT Eternal Panelindo Persada PT Malindo Mandiri Makmur CV Riski Pratama Putra PT Wira Bumi Sakti PT Bara Pagmer Jaya PT Asia Pupuk Guna Lestari PT Asia Pacific Coalindo PT Tanjung Bara Asam PT Kiel Jaya Abadi PT Gemilang Eka Dharma PT Bukit Hijau Subur Hadi Prasetyo United China Enterprises, Ltd. Iprochem Company Pte. Ltd. PT Bara Global Energy PT Anugrah Borneo Coal Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Jumlah
Third parties 70.607.862
24.419.191
237.960 232.135 230.913 229.150 224.566 208.181 141.258 134.770 130.254 127.802 119.600 116.612 116.112 114.857 110.035 101.138 61.465 -
322.500 318.688 107.801 601.126 1.345.788 1.377.704 1.029.423 866.800 714.067 482.030 271.148 264.709 228.006 162.932 143.250 142.208 129.647 115.501
CV Bangun Arta Ladiono PT Bumi Riau Cemerlang PT Mitrada Sinergy PT Indobara Bahana PT Miyor PT Bukit Asam PT Surya Persada Erasindo CV Erlianti PT Stevedore Putra Mandiri PT Aman Kokoh Mandiri CV Waletindo Setia Perkasa PT Cipta Mulia Semesta PT Era Bangun Persada PT Eternal Panelindo Persada PT Malindo Mandiri Makmur CV Riski Pratama Putra PT Wira Bumi Sakti PT Bara Pagmer Jaya PT Asia Pupuk Guna Lestari PT Asia Pacific Coalindo PT Tanjung Bara Asam PT Kiel Jaya Abadi PT Gemilang Eka Dharma PT Bukit Hijau Subur Hadi Prasetyo United China Enterprises, Ltd. Iprochem Company Pte. Ltd. PT Bara Global Energy PT Anugrah Borneo Coal
2.850.904
2.313.637
Others (less than US$ 100,000 each)
76.095.574
35.356.156
Subtotal
83.492.577
46.356.940
Total
- 97 -
Total backforward
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
22.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Umur
b.
By Age
2011
2010
US$
US$
Belum jatuh tempo Jatuh tempo Kurang dari 1 bulan 1 bulan - 2 bulan 2 bulan - 3 bulan Lebih dari 3 bulan
45.880.035
12.424.703
30.204.653 5.234.197 28.313 2.145.379
14.730.572 6.446.317 7.401.270 5.354.078
Not yet due Past due Less than 1 month 1 month - 2 months 2 months - 3 months More than 3 months
Jumlah
83.492.577
46.356.940
Total
Berdasarkan Mata Uang
c.
By Currency
2011
2010
US$
US$
Dolar Amerika Serikat Rupiah (Catatan 40) Mata uang lainnya (Catatan 40)
68.625.314 13.047.637 1.819.626
32.408.165 13.878.114 70.661
U.S. Dollar Rupiah (Note 40) Other currencies (Note 40)
Jumlah
83.492.577
46.356.940
Total
Utang Lain-lain
Pihak berelasi Pemasok
22.
Other Accounts Payable
2011
2010
US$
US$
428.014
301.343
Pihak ketiga Pemasok Utang retensi Uang muka penjualan Lain-lain
4.143.081 194.191 137.377
1.043.947 1.904.830 8.008.008 276.277
Jumlah
4.902.663
11.534.405
Uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan uang muka yang diterima Perusahaan dari pihak ketiga sehubungan dengan penjualan material fasilitas pendukung telekomunikasi.
Related parties Supplier Third parties Supplier Retention payable Sales advances Others Total
Sales advances as of December 31, 2010 represent advances received by the Company from third parties in relation to sales of materials for supporting telecommunication infrastructures.
- 98 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 23.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Pajak
23. 2011
2010
US$
US$
Pajak penghasilan badan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Ekspor Pajak Pertambahan Nilai
11.562.622
852.994
191.110 26.036 568.507 433.302 76.979 73.299 10.115.411
35.984 1.529 220.014 303.926 40.772 42.499 73.926 1.259.253
Corporate income tax Income Taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Export Tax Value Added Tax
Jumlah
23.047.266
2.830.897
Total
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self assessment). Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
24.
Taxes Payable
The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiaries own calculation of tax liabilities (self assessment). The tax authorities may conduct a tax audit on the Company and its subsidiaries within a certain period based on Law of General Provision and Administration of Taxation.
Liabilitas Anjak Piutang
24.
Factoring Payable
2011
2010
US$
US$
Jumlah piutang yang dialihkan (Catatan 7) Piutang retensi
1.322.714 (322.714)
1.299.289 (299.289)
Total amount of receivables transferred (Note 7) Retention
Liabilitas anjak piutang
1.000.000
1.000.000
Factoring payable
Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang tanggal 17 April 2008 dan 27 April 2008, RKN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas anjak piutang dengan recourse dari PT Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi (Catatan 39), dengan jumlah fasilitas keseluruhan sebesar US$ 1.000.000 dan jatuh tempo pada bulan April 2009. Fasilitas anjak piutang tersebut telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir pada bulan April 2011, dimana jangka waktu fasilitas anjak piutang diperpanjang sampai dengan bulan April 2012. Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah piutang yang dialihkan sehubungan dengan perjanjian anjak piutang tersebut masing-masing sebesar US$ 1.322.714 dan US$ 1.299.289.
Based on Factoring Receivable Agreements dated April 17, 2008 and April 27, 2008, RKN, a subsidiary, obtained factoring facilities with recourse totaling to US$ 1,000,000 from PT Sinar Mas Multifinance, a related party (Note 39). These factoring facilities matured in April 2009 and have been extended several times, the latest in April 2011, wherein the term of factoring facility was extended up to April 2012. In 2011 and 2010, total assigned trade accounts receivable amounted to US$ 1,322,714 and US$ 1,299,289, respectively.
- 99 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 25.
Biaya yang Masih Harus Dibayar
25.
Jumlah
2010
US$
US$
2.797.560 1.817.196 1.232.669 1.079.483 849.181 441.813 415.096 287.065 170.019 64.156 52.273 5.459 1.559.891
1.878.451 212.646 1.471.122 390.171 172.356 331.939 253.655 17.086 127.565 601.119 968.549
Royalty (Note 41d) Professional fee Freight (Note 41h) Utilities Materials Rental Drilling Interest (Notes 20, 24, and 26) Road repair and maintenance Contractor Insurance Land exploration Mining services fee Others
10.771.861
6.424.659
Total
Pinjaman Bank dan Lembaga Keuangan
Pihak ketiga Rupiah (Catatan 40) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo
Accrued Expenses
2011
Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 41d) Jasa profesional Pengangkutan (Catatan 41h) Utilitas Material Sewa Pengeboran Bunga (Catatan 20, 24, dan 26) Pemeliharaan dan perbaikan jalan Kontraktor Asuransi Penggarapan lahan Jasa penambangan Lain-lain
26.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
26.
Loans Payable Institutions
2011
2010
US$
US$
to
Bank
and
Financial
Third parties Rupiah (Note 40) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo
57.306.814 162.770
75.581.472 172.641
57.469.584
75.754.113
Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Tifa Finance Tbk
115.000.000 12.963.067 -
128.000.000 2.239.760
U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Tifa Finance Tbk
Jumlah
127.963.067
130.239.760
Subtotal
Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
185.432.651 (323.796)
205.993.873 (642.860)
Total Unamortized transaction costs
Jumlah - bersih
185.108.855
205.351.013
Net
Jumlah
- 100 -
Subtotal
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo PT Tifa Finance Tbk
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
US$
US$ Less current portion PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Index Selindo PT Tifa Finance Tbk
79.306.814 4.957.421 54.409 -
30.783.876 43.883 839.443
Jumlah Biaya transaksi yang belum diamortisasi
84.318.644 (131.076)
31.667.202 (318.576)
Total Unamortized transaction costs
Jumlah bersih
84.187.568
31.348.626
Net
100.921.287
174.002.387
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
Long-term portion
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Pada tanggal 18 Desember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) dari Mandiri dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 40.000.000 (KI I) dan US$ 90.000.000 (KI II). Fasilitas KI I digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit tenaga listrik dan uap (power plant) dengan kapasitas 30 MW (Mega Watt) yang berlokasi di Karawang sedangkan fasilitas KI II digunakan untuk membiayai pembangunan 1.105 unit menara Base Transceiver Station (BTS) dan fasilitas pendukungnya. Jadwal pembayaran pokok pinjaman mulai 2008 sampai dengan 2014. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9), properti investasi (Catatan 14), aset tetap (Catatan 15), dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur, pihak berelasi (Catatan 39c).
On December 18, 2006, the Company obtained investment loan facilities (KI) from Mandiri with a maximum credit facility of US$ 40,000,000 (KI I) and US$ 90,000,000 (KI II). KI I’s facility was used to finance the construction of the Power Plant with maximum capacity of 30 MW (Mega Watt) in Karawang plant while KI II’s facility was used to finance the construction of 1,105 units of Base Transceiver Station (BTS) tower and its supporting facilities. These loans will be repaid on a quarterly basis from 2008 until 2014. These loans are collateralized with trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9), investment properties (Note 14), property, plant, and equipment (Note 15), and corporate guarantee from PT Intrapersada Purimakmur, a related party (Note 39c).
Fasilitas KI I dikenakan bunga berkisar antara 4,75% - 5,50% per tahun. Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 6.000.000. Saldo pinjaman atas fasilitas KI I pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 22.000.000 dan US$ 28.000.000.
KI I’s facility bears interest ranging from 4.75% 5.50% per annum. Total principal payment during 2011 and 2010 amounted to US$ 6,000,000, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$ 22,000,000 and US$ 28,000,000, respectively.
- 101 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Fasilitas KI II telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada bulan Januari 2009, seluruh pokok pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat telah dikonversi seluruhnya ke dalam mata uang Rupiah. Saldo pinjaman atas fasilitas KI II setelah konversi adalah sebesar Rp 979.355.811.855. Fasilitas KI II dikenakan bunga sebesar 9% per tahun. Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 159.894.826.425. Saldo pinjaman atas fasilitas KI II pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 519.658.185.882 (ekuivalen sebesar US$ 57.306.814) dan Rp 679.553.012.633 (ekuivalen sebesar US$ 75.581.472).
KI II’s facility has been amended several times. In January 2009, the outstanding loan in U.S. Dollar has been fully converted into Rupiah. The outstanding loan under KI II’s facility after the conversion amounted to Rp 979,355,811,855. KI II’s facility bears interest at 9% per annum. Total principal payment during 2011 and 2010 both amounted to Rp 159,894,826,425. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 519,658,185,882 (equivalent to US$ 57,306,814) and Rp 679,553,012,633 (equivalent to US$ 75,581,472), respectively.
Berdasarkan Adendum Perjanjian Kredit tanggal 27 Desember 2011, Mandiri menyetujui perubahan jaminan atas kredit KI II yaitu berupa dana Perusahaan pada Mandiri sebesar Rp 520.000.000.000 (ekuivalen sebesar US$ 57.344.508).
Based on Amended Agreement dated December 27, 2011, Mandiri approved the change in collaterals of KI II to be the Company’s fund at Mandiri totaling to Rp 520,000,000,000 (equivalent to US$ 57,344,508).
Berdasarkan surat dari Mandiri tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembayaran dipercepat atas fasilitas KI II. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman atas KI II sebesar Rp 519.658.185.882 disajikan sebagai bagian dari pinjaman yang akan jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun.
Based on letter from Mandiri date March 22, 2012, Mandiri approved the Company’s plan to prepay the outstanding loan from KI II’s facility. Oustanding loan as of December 31, 2011, amounting to Rp 519,658,185,882 is presented as part of current portion of loans.
Pada tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI III) dari Mandiri dengan jumlah maksimum sebesar US$ 100.000.000. Fasilitas KI III dikenakan bunga berkisar antara 4,75% - 5,50% per tahun dengan jadwal pembayaran pokok pinjaman mulai 2011 sampai dengan 2015. Fasilitas kredit ini dijamin dengan piutang usaha (Catatan 7), persediaan (Catatan 9), aset tetap (Catatan 15), dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur, pihak berelasi (Catatan 39c). Jumlah pembayaran pokok pinjaman selama tahun 2011 adalah sebesar US$ 7.000.000. Saldo pinjaman atas fasilitas KI III pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 93.000.000 dan US$ 100.000.000.
On June 29, 2010, the Company obtained investment loan facilities (KI III) from Mandiri with a maximum credit facility of US$ 100,000,000. KI III’s facility bear interest ranging from 4.75% 5.00% per annum and to be repaid on a quarterly basis from 2011 until 2015. These loans are collateralized with trade accounts receivable (Note 7), inventories (Note 9), property, plant and equipment (Note 15), and corporate guarantee from PT Intrapersada Purimakmur, a related party (Note 39c). Total principal payment during 2011 amounted to US$ 7,000,000. The outstanding loan as of December 31, 2011 and December 31, 2010 amounted to US$ 93,000,000 and US$ 100,000,000, respectively.
- 102 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)
Pada tanggal 12 Juli 2011, CAI, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB Niaga Tbk, dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 18.000.000 (Tranche A) dan US$ 7.500.000 (Tranche B) masing-masing untuk pembiayaan kembali (refinancing) dan pembiayaan (financing) pembelian alat baru. Pinjaman tersebut dikenakan bunga 4,5% - 5,5% per tahun dan berjangka waktu tiga (3) tahun terhitung sejak tanggal penarikan. Pinjaman ini dijaminkan dengan jaminan perusahaan dari BKES, anak perusahaan, dan alat berat yang dimiliki CAI dengan nilai jaminan sebesar 125% dari outstanding fasilitas kredit.
On July 12, 2011, CAI, a subsidiary obtained loan facilities from CIMB Niaga, with maximum credit facility of US$ 18,000,000 (Tranche A) and US$ 7,500,000 (Tranche B) for refinancing and financing the purchase of new heavy equipment, respectively. The loan facilities bear interest at 4.5% - 5.5% per annum with term of three (3) year since the withdrawal date. These loan facilities are collateralized with corporate guarantee from BKES, a subsidiary, and heavy equipment owned by CAI with collateral value for 125% of outstanding loan facilities.
PT Bank Index Selindo
PT Bank Index Selindo
KIM, anak perusahaan, menandatangani perjanjian Kredit Multi Guna dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 510.000.000 dengan PT Bank Index Selindo, dengan jangka waktu kredit selama tiga (3) dan lima (5) tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.475.996.317 (ekuivalen sebesar US$ 162.770) dan Rp 1.552.212.936 (ekuivalen sebesar US$ 172.641).
KIM, a subsidiary, entered into a Kredit Multi Guna agreements with PT Bank Index Selindo, a third party, for a maximum facilities amounting to Rp 3,000,000,000 and Rp 510,000,000, respectively, with terms of three (3) and five (5) years, respectively. The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 1,475,996,317 (equivalent to US$ 162,770) and Rp 1,552,212,936 (equivalent to US$ 172,641), respectively.
PT Tifa Finance Tbk (TIFA)
PT Tifa Finance Tbk (TIFA)
Pinjaman dari TIFA merupakan pinjaman BORNEO, anak perusahaan, untuk port sebesar US$ 2.239.760 pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 8,5% - 11% per tahun dan diangsur setiap bulan sejak Juli 2010 hngga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013. Pada tanggal 11 Februari 2011, pinjaman dari TIFA telah dilunasi seluruhnya.
Loans payable to TIFA represent loan of BONEO, a subsidiary, for port amountng to US$ 2,239,760. These loans bear annual interest rate ranging from 8.5% - 11% and payable in monthly installments starting July 2010 until marturity date on June 30, 2013. On February 11, 2011, all loans payable to TIFA were settled.
Jadwal pembayaran pinjaman bank dan lembaga keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The payments schedule for the loans payable to bank and financial institutions as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 US$ dan ekuivalen dalam US$/US$ and equivalent in US$
2010 US$ dan ekuivalen dal am US$/US$ and equivalent in US$
84.318.644 34.018.343 37.073.651 30.022.013
31.667.202 42.969.430 51.771.063 49.578.524 30.007.654
Jumlah Biaya transaksi yang belum di amortisasi
185.432.651 (323.796)
205.993.873 (642.860)
Total Unamortized transaction cost
Jumlah - bersih
185.108.855
205.351.013
Total - net
Tahun 2011 2012 2013 2014 Setelah 2014
- 103 -
Year 2011 2012 2013 2014 After 2014
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 27.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Liabilitas Sewa Pembiayaan
27.
Anak-anak perusahaan menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT AB Sinar Mas Multifinance, pihak berelasi (Catatan 39), PT BCA Finance dan PT Tifa Finance Tbk, pihak ketiga, berupa sewa pembiayaan kendaraan dan mesin sebagai berikut:
Tanggal/ Date
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Lease Liabilities Subsidiaries entered into finance lease agreements with PT AB Sinar Mas Multifinance, a related party (Note 39), PT BCA Finance and PT Tifa Finance Tbk, third parties, for lease of vehicles and machinery as follows:
Nilai Sewa/ Lease Amount
Jangka Waktu/ Lease Period
Berakhir/ Expiration
Tingkat Bunga/ Interest Rate
PT Tifa Finance Tbk 21 Maret 2011/March 21, 2011
CAI
US$
3.550.800
3 tahun/years
2014
8% per tahun/annum
WAL NIL RKN KIM
Rp Rp Rp Rp
260.000.000 151.000.000 592.844.880 185.000.000
3 tahun/years 4 tahun/years 3 tahun/years 4 tahun/years
2012 2012 2011 2011
21% per tahun/annum 17% per tahun/annum 16,50% per tahun/annum 21% per tahun/annum
RKN KIM
Rp Rp
1.762.470.000 388.000.000
4 tahun/years 4 tahun/years
2012 2012
5,70% per tahun/annum 13,27% per tahun/annum
PT AB Sinar Mas Multifinance 4 Juni 2009/June 4, 2009 12 Mei 2008/May 12, 2008 2008 14 Juni 2007/June 14, 2007 PT BCA Finance 2008 10 Oktober 2008/October 10, 2008
Jadwal pembayaran liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Jumlah pembayaran liabilitas sewa pembiayaan minimum Dikurangi: bunga atas pembayaran liabilitas sewa pembiayaan mini mum Nilai sekarang pembayaran liabilitas sewa pembiayaan minim um Dikurangi: bagian liabi litas sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabil itas sewa pembiayaan yang akan jatuh tem po dalam waktu lebih dari satu tahun
28.
The schedule of lease payments December 31, 2011 and 2010 follows:
2011
2010
US$
US$
2.826.412
132.887
250.782
11.658
2.575.630
121.229
1.104.174
89.988
Less: current portion
1.471.456
31.241
Long-term portion
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
28.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
as
of
Total minimum lease payments Less: minimum interest payments Present value of minimum lease payments
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.
- 104 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010:
Nilai Tercatat Carrying Value US$
2011 Estimasi Nilai Wajar Estimated Fair Value US$
Nilai Tercatat Carrying Value US$
2010 Estimasi Nilai Wajar Estimated Fair Value US$
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya
481.385.444 10.367.214 125.433.871 26.585.725 57.344.508
481.385.444 10.367.214 125.433.871 26.585.725 57.344.508
68.784.724 5.190.197 87.117.306 5.719.009 -
68.784.724 5.190.197 87.117.306 5.655.369 -
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable - net Other receivables Restricted fund
Jumlah Aset Keuangan Lancar
701.116.762
701.116.762
166.811.236
166.747.596
Total Current Financial Assets
15.904.028
15.904.028
17.656.296
17.192.410
46.897.356 61.266 73.114.224 10.727.570
46.897.356 61.266 73.114.224 10.697.424
13.367.104 1.904.062 1.260.687
13.367.104 1.904.062 1.178.166
Non-current Financial Assets Long-term trade accounts receivable Investment in shares of stock Available for sale - at market value Available for sale - at cost Investment in convertible bond Other noncurrent assets
Jumlah Aset Keuangan Tidak lancar
146.704.444
146.674.298
34.188.149
33.641.742
Total Noncurrent Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan
847.821.206
847.791.060
200.999.385
200.389.338
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas anjak piutang Biaya yang masih harus dibayar
26.223.743 83.492.577 4.902.663 1.000.000 10.771.861
26.223.743 83.492.577 4.902.663 1.000.000 10.771.861
21.619.285 46.356.940 11.534.405 1.000.000 6.424.659
21.619.285 46.356.940 11.534.405 1.000.000 6.424.659
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Factoring payable Accrued expenses
126.390.844
126.390.844
86.935.289
86.935.289
Total Current Financial Liabilities
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang usaha jangka panjang Investasi saham Tersedia untuk dijual - nilai pasar Tersedia untuk dijual - harga perolehan Investasi obligasi konversi Aset tidak lancar lain-lain
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Pinjaman bank dan lembaga keuangan jangka panjang (termasuk jangka pendek dan panjang) Sewa pembiayaan (termasuk jangka pendek dan panjang)
Noncurrent Financial Liabilities
185.108.855
185.095.474
205.351.013
205.331.892
Loans payable to bank and financial institutions (including current and noncurrent) Lease liabilities (including current and noncurrent)
2.575.630
2.575.630
121.229
121.229
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
187.684.485
187.671.104
205.472.242
205.453.121
Total Noncurrent Financial Liabilities
Jumlah Liabilitas Keuangan
314.075.329
314.061.948
292.407.531
292.388.410
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset dan liabilitas keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and current financial liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset (termasuk investasi dalam unit reksa dana) dan liabilitas keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets, including investments in units of mutual fund, and current financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Nilai wajar investasi pada unit reksa dana (bagian dari investasi jangka pendek) ditentukan berdasarkan nilai aset bersih yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The fair value of investments in in units of mutual fund (included in short-term investments) is determined by using the net asset value published as of December 31, 2011 and 2010.
- 105 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
Noncurrent financial financial liabilities
(1)
(1)
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel Terdiri dari sewa pembayaan dan utang kepada bank dan lembaga keuangan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
(2)
Aset keuangan di pasar aktif
dengan
kuotasi
Long-term fixed-rate financial liabilities
and
and
noncurrent
variable
rate
Consist of lease liabilities and long-term bank loans and loans payable to financial institution. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
harga
(2)
Terdiri dari investasi dalam saham. Nilai wajarnya ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. (3)
assets
Financial assets quoted in active market
Consist of investments in shares. The fair values are determined based on the latest published quoted price as of December 31, 2011 and 2010.
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(3)
Terdiri dari investasi obligasi konversi, dana yang dibatasi pencairannya dan aset tidak lancar lainnya. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Other long-term financial assets Consist of investment in convertible bond, restricted funds and other non-current assets. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
Aset keuangan tanpa kuotasi harga di pasar aktif.
Financial assets without quoted price in an active market.
Instrumen keuangan berupa investasi dalam saham yang diklasifikasikan sebagai instrumen tersedia untuk dijual, nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, dicatat pada biaya perolehan.
Investment in shares of stock classified as available for sale (AFS), the fair value cannot be reliably determinable, are carried at cost.
- 106 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 29.
Modal Saham
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 29.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
PT Sinar Mas Tunggal Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham/ Number of Shares
Capital Stock As of December 31, 2011 and 2010, the share ownership in the Company, based on the record of PT Sinartama Gunita, share’s registrar, is as follows:
2011 dan/and 2010 Persentase Jumlah Kepemilikan/ Modal Disetor/ Percentage of Total Paid-up Ownership Capital Stock % US$
Name of Stockholders
461.552.320
59,90
48.078.367
PT Sinar Mas Tunggal
309.000.000
40,10
24.420.261
Public (each less than 5%)
770.552.320
100,00
72.498.628
Total
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
All of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Group manages its capital to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, selisih transaksi perubahan kepemilikan pada anak perusahaan, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai investasi, selisih kurs penjabaran dan saldo laba) dan pinjaman utang (terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, liabilitas anjak piutang, sewa pembiayaan serta pinjaman bank dan lembaga keuangan.
The capital structure of the Group consists of equity attributable to owners of the Company (consists of share capital, difference arising from change in ownership interests in subsidiaries, difference in value of restructuring transactions among entities under common control unrealized gain (loss) on increase (decline) in value of investments, foreign currency translation adjustment and retained earnings) and loans and payables (consists of short term bank loans, factoring payable, lease liabilities, and loans payable to banks and financial institutions.
- 107 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 0,27 dan 0,68.
Ratio of debt to equity as of December 31, 2011 and 2010 are 0.27 and 0.68, respectively.
30.
Tambahan Modal Disetor
30.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:
Additional Paid-in Capital This account represents additional paid-in capital in connection with the following:
2011 dan/ and 2010 US$
31.
Tambahan modal disetor dari penebitan modal saham Biaya emisi saham
13.247.138 (596.806)
Additional paid-in capital from capital stock issuance Share issuance costs
Jumlah - bersih
12.650.332
Net
Cadangan Umum
31.
General Reserve
a.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 3 Juni 2011 dan 28 Juni 2010, Perusahaan membentuk cadangan umum, yang telah disetujui oleh para pemegang saham, masing-masing sebesar US$ 100.000.
a.
Based on the Annual General Stockholders’ Meeting dated June 3, 2011 and June 28, 2010, the Company provided general reserve, which was approved by the stockholders, both amounting to US$ 100,000.
b.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo cadangan umum masing-masing sebesar US$ 200.000, dan US$ 100.000. Cadangan umum tersebut dibentuk sehubungan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perusahaan untuk membentuk cadangan umum sedikitnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Tidak terdapat batas waktu yang ditetapkan atas pemenuhan kewajiban tersebut.
b.
As of December 31, 2011 and 2010, the balance of general reserve amounted to US$ 200,000, and US$ 100,000, respectively. This general reserve was provided in relation with the Law of Republic of Indonesia No. 40/2007 dated regarding Limited Liability Company, which requires Companies to set up general reserve equivalent to at least 20% of the total issued and paid up capital. There is no timeline over which this amount should be appropriated.
- 108 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 32.
Kepentingan Nonpengendali a.
b.
32.
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih anak perusahaan:
Noncontrolling Interests a.
Noncontrolling interests in net assets of subsidiaries:
2011
2010
US$
US$
PT Golden Energy Mines Tbk PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur PT Rolimex Kimia Nusamas PT Bumi Kencana Eka Sejahtera PT Buana Bumi Energi PT Citra Alam Indah
103.167.026 263.506 41.080 10.228 111 24 -
105 177.948 135 19.794 111 111
PT Golden Energy Mines Tbk PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur PT Rolimex Kimia Nusamas PT Bumi Kencana Eka Sejahtera PT Buana Bumi Energi PT Citra Alam Indah
Jumlah
103.481.975
198.204
Total
Kepentingan nonpengendali atas jumlah rugi (laba) komprehensif anak perusahaan:
PT Golden Energy Mines Tbk PT Rolimex Kimia Nusamas PT Buana Bumi Energi PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur Jumlah
33.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
b.
Noncontrolling comprehensive subsidiaries:
2011
2010
US$
US$
708.247 9.566 3 (41.064) (204.249)
-
Pendapatan Usaha
(18.367) (33)
PT Golden Energy Mines Tbk PT Rolimex Kimia Nusamas PT Buana Bumi Energi PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur
(18.494)
Total
(94)
472.503
33.
Revenues
2011
2010
US$
US$
Pertambangan dan perdagangan batubara Perdagangan - bersih Pupuk Bahan kimia Pestisida Pulp dan kertas Penyediaan tenaga Uap dan listrik Sewa BTS (Catatan 14 dan 41p) Alat berat Lain-lain
329.448.913
102.053.676
135.226.890 43.007.122 6.218.345 -
117.606.287 39.737.809 6.538.546 22.614.262
45.181.737
47.900.859
28.441.170 3.551.887 168.064
25.586.027 2.100.007
Jumlah
591.244.128
364.137.473
- 109 -
interests in loss (income)
Coal mining and trading Trading operations - net Fertilizer Chemicals Pesticide Pulp and paper Power generation Steam and Electricity Rental Rental BTS (Notes 14 and 41p) Heavy equipment Others Total
total of
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
Revenue which represent more than 10% of the total revenues were generated from the following customers:
Jumlah Pendapatan Usaha/ Total Revenue US$
2011 Persentase dari jumlah Pendapatan Usaha/ Percentage to Total Revenues %
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Oleander Financial Pte. Ltd
116.640.142 59.366.641
19,73 10,04
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Oleander Financial Pte. Ltd
Jumlah
176.006.783
29,77
Total
Jumlah Pendapatan Usaha/ Total Revenue US$ PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
2010 Persentase dari jumlah Pendapatan Usaha/ Percentage to Total Revenues %
87.279.958
23,97
Total net revenues from transactions with related parties amounted to US$ 261,666,912 in 2011 and US$ 237,709,853 in 2010 or 44.26% in 2011 and 65.28% in 2010 of the total net revenues (Note 39).
Jumlah pendapatan usaha bersih yang diperoleh dari pihak berelasi sebesar US$ 261.666.912 tahun 2011 dan US$ 237.709.853 tahun 2010 atau sebesar 44,26% tahun 2011 dan 65,28% tahun 2010 dari jumlah pendapatan usaha bersih (Catatan 39) 34.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Beban Pokok Penjualan
34. 2011 US$
Cost of Revenues 2010 US$
Pertambangan dan perdagangan batubara Perdagangan - bersih Pupuk Bahan kimia Pestisida Pulp dan kertas Penyediaan tenaga Uap dan listrik BTS Penyusutan (Catatan 14 dan 15) Lain - lain
233.200.290
74.771.677
124.876.737 41.271.698 4.307.333 -
113.567.313 37.680.822 4.970.841 22.390.683
28.092.115 6.964.562 23.154.006 159.247
15.705.178 3.098.532 20.605.759 1.402.622
Jumlah
462.025.988
294.193.427
Coal mining and trading Trading operations - net Fertilizer Chemical Pesticide Pulp and paper Power generation Steam and electricity BTS Depreciation (Notes 14 and 15) Others Total
Total cost of revenues from transactions with related parties amounted to US$ 39,758,884 in 2011 and US$ 55,763,283 in 2010 or 8.60% in 2011 and 18.95% in 2010 of the total cost of revenues (Note 39).
Jumlah beban pokok penjualan yang merupakan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebesar US$ 39.758.884 tahun 2011 dan US$ 55.763.283 tahun 2010 atau sebesar 8,60% tahun 2011 dan 18,95% tahun 2010 dari jumlah beban pokok penjualan (Catatan 39).
- 110 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 35.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban Usaha
35. 2011 US$
Beban Penjualan Ongkos angkut Jasa dermaga Gaji dan tunjangan karyawan Penyusutan (Catatan 15) Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Jasa profesional Sewa Pemeliharaan dan perbaikan Asuransi Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 36) Penyusutan (Catatan 15) Lain-lain Jumlah Beban eksplorasi Jumlah
36.
Operating Expenses 2010 US$
18.535.480 8.273.348 1.458.427 377.100 316.506 128.182 1.778.469
11.558.463 2.262.122 1.055.316 325.032 271.102 125.634 1.593.130
30.867.512
17.190.799
17.684.898 9.074.444 2.567.747 1.822.560 1.358.788
10.902.073 647.776 1.609.717 592.472 1.077.884
1.258.050 1.007.212 7.514.418
967.926 709.259 3.688.671
42.288.117
20.195.778
562.335
150.760
73.717.964
37.537.337
Imbalan Pasca Kerja
36.
Selling Expenses Freight Charges Stock pile Salaries and allowances Depreciation (Note 15) Rental Insurance Others Total General and Administrative Salaries and allowances Professional fees Rental Repairs and maintenance Insurance Defined post-employment benefit expense (Note 36) Depreciation (Note 15) Others Total Exploration expenses Total
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir Perusahaan atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Padma Radya Aktuaria aktuaris independen, tertanggal 19 Maret 2012.
The latest actuarial valuation report of the Company on the defined post-employment benefits reserve was from PT Padma Radya Aktuaria an independent actuary, dated March 19, 2012.
Jumlah karyawan Grup yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut (tidak diaudit) sebanyak 1.222 karyawan pada tahun 2011 dan 1.164 karyawan pada tahun 2010.
Number of eligible employees (unaudited) of the Group in 2011 is 1,222 employees and 1,164 employees in 2010.
- 111 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Rekonsiliasi nilai kini cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang tidak didanai dengan cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve with the amount of defined post-employment benefits reserve presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
Nilai cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Beban jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
2011
2010
US$
US$
6.840.255 (74.641)
5.351.650 (94.566)
(714.138)
(222.652)
6.051.476
5.034.432
Rincian dari beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa lalu Kerugian aktuarial Efek mutasi karyawan - bersih Beban imbalan pasti pasca kerja
Present value of unfunded defined postemployment benefits reserve Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial loss Defined-benefit post-employment reserve
Defined-benefit post-employment consists of the following:
2011
2010
US$
US$
expense
831.690 396.596 19.408 10.356 -
629.638 388.682 19.865 8.903 (79.162)
Current service costs Interest costs Past service costs Actuarial losses Effect of transferred employees - net
1.258.050
967.926
Defined post-employment benefit expense
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 35).
Defined post-employment benefits expense is presented as part of "General and administrative expenses" (Note 35).
Mutasi cadangan imbalan adalah sebagai berikut:
The movements of defined post-employment benefits reserve are as follows:
pasti
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja karyawan yang ditransfer Penyesuaian selisih kurs mata uang asing Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
pasca-kerja
2011
2010
US$
US$
5.034.432
3.963.375
1.258.050 (178.202)
967.926 (84.397) -
Defined-benefit post-employment reserve at the beginning of the year Defined-benefit post-employment expense during the year Payments made during the year Transferred liability for transferred employees
(64.512)
187.528
Foreign exchange adjustment
6.051.476
5.034.432
1.708
- 112 -
Defined-benefit post-employment reserve at the end of the year
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:
The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefit are as follows:
Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Usia pensiun normal (tahun) Table mortalita
37.
2011
2010
6,5% - 8% 7% - 10% 55 TMI-II 1999
8% - 9,5% 7% - 10% 55 TMI-II 1999
Pajak Penghasilan a.
Beban (penghasilan) pajak Grup terdiri dari:
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
b.
37.
Discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
Income Tax a.
The Group’s tax expense (benefit) consists of the following:
2011
2010
US$
US$
15.334.958 (5.452.667)
2.259.354 (6.430.512)
Current tax Deferred tax
9.882.291
(4.171.158)
Total
Pajak Kini
b.
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:
2011
2010
US$
US$
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak anak perusahaan
(41.948.838)
3.006.141
Income before tax per consolidated statement of income Loss (income) before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak Perusahaan
1.042.728
17.869.018
Income before tax of the Company
Perbedaan temporer: Laba fiskal penjualan BTS Penyisihan piutang ragu-ragu
22.727.544 17.650
785.544
Imbalan pasti pasca-kerja Penyusutan Lain-lain
261.529 (5.117.293) 319.064
224.100 (9.364.136) (642.860)
Temporary differences: Fiscal gain on sale of BTS Provision for doubtful accounts Defined-benefit post-employment expense Depreciation Others
18.208.494
(8.997.352)
Net
Jumlah - bersih
42.991.566
- 113 -
14.862.877
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Perbedaan tetap: Penghasilan yang tidak dikenakan pajak Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
US$
US$ Permanent differences:
(15.652.885)
(2.721.687)
10.495.897
-
Non-deductible expenses
Jumlah - bersih
(5.156.988)
(2.721.687)
Net
Laba kena pajak (rugi fiskal)
14.094.235
6.149.979
Taxable income (fiscal loss)
Beban pajak kini Perusahaan Beban pajak kini anak perusahaan
2.818.847 12.516.111
1.229.996 1.029.358
Current tax expense the Company Current tax expense of the subsidiaries
Jumlah
15.334.958
2.259.354
Total
Perhitungan beban dan utang pajak kini (pajak dibayar dimuka) Perusahaan adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini Perusahaan 20% x US$ 14.094.235 tahun 2011 20% x US$ 6.149.979 tahun 2010 Dikurangi pembayaran pajak dimuka Utang pajak (Pajak dibayar dimuka)
The current tax expense and payable (prepaid taxes) of the Company are computed as follows:
2011
2010
US$
US$
2.818.847 2.107.811
1.229.996 1.902.595
711.036
(672.599)
Kelebihan pembayaran pajak Perusahaan disajikan dalam akun “Pajak dibayar dimuka” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. c.
Non-taxable income
c.
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Induk Perusahaan Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Pinjaman bank Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan dan amortisasi Liabilitas pajak tangguhan - bersih Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
Taxes payable (Prepaid taxes)
The overpayment of the Company’s income tax were recorded as “Prepaid taxes” in consolidated statements of financial position.
Pajak Tangguhan
1 Januari 2011/ January 1, 2011 US$
Current tax The Company 20% x US$ 14,094,235 year 2011 20% x US$ 6,149,979 year 2010 Less prepaid income taxes
Deferred Tax The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Selisih kurs penjabaran/ Foreign Currency Translation Adjustment US$
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to to consolidated statement of income US$
31 Desember 2011/ December 31, 2011 US$
530.462 (128.572) 157.109 (25.811.945)
-
48.772 63.813 2.775 3.532.928
579.234 (64.759) 159.884 (22.279.017)
(25.252.946)
-
3.648.288
(21.604.658)
1.804.379
4.566.851
2.844.030
(81.558)
- 114 -
Parent Company Deferred tax assets (liabilities) Defined-benefit post employment reserve Bank loans Allowance for doubtful accounts Depreciation and amortization Deferred tax liabilities - net Subsidiaries Deferred tax assets - net
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1 Januari 2010/ January 1, 2010 US$
Pengaruh dari konsolidasi anak perusahaan/ Consolidation effect of acquired subsidiaries US$
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Selisih kurs penjabaran/ Foreign Currency Translation Adjustment US$
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian Credited to (charged in) consolidated statement of income US$
31 Desember 2010/ December 31, 2010 US$
Induk Perusahaan Aset (kewajiban) pajak tangguhan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Pinjaman bank Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan dan amortisasi
580.640 (29.858.899)
-
-
(50.178) (128.572) 157.109 4.046.954
530.462 (128.572) 157.109 (25.811.945)
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
(29.278.259)
-
-
4.025.313
(25.252.946)
115.093
38.023
2.405.199
2.844.030
Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
285.715
Parent Company Deferred tax assets (liabilities) Defined-benefit post employment reserve Bank loans Allowance for doubtful accounts Depreciation and amortization Deferred tax liabilities - net Subsidiaries Deferred tax assets - net
Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan untuk Perseroan Terbuka yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratanpersyaratan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pendapatan pajak tangguhan. Selanjutnya liabilitas pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah dihitung dengan menggunakan tarif tersebut. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar US$ 6.313.237 - bersih dan dibukukan sebagai bagian dari beban pajak pada laba rugi konsolidasian tahun 2010.
In September 2007, the Government issued a regulation to a further tax rate reduction of 5% from the applicable tax rates for publicily listed entities effective January 1, 2008, if they comply with certain requirements relating to shareholding composition. The Company has complied with these requirements and therefore has applied the reduced tax rate in determining its deferred tax expense (benefits). Further, the deferred tax liabilities as of December 31, 2011 and 2010 have been calculated using these enacted rates since the Company still expects to comply with the required shareholding composition at the time that these deferred tax will be realized. The impact of the change in tax rates in the calculation of the deferred tax liabilities as of December 31, 2010 amounting to US$ 6,313,237 - net, and was recorded as part of tax benefit in the 2010 consolidated statements of income.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya dengan penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum manfaat pajak tersebut berakhir.
Management believes that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income before the tax benefits expire.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak yang dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
2011 US$
2010 US$
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak anak perusahaan
42.991.566
14.862.877
(41.948.838)
3.006.141
Income before tax per consolidated statements of income Loss (income) before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak Perusahaan
1.042.728
17.869.018
Income before tax of the Company
208.545
3.573.804
Tax expense at effective tax rates
Beban pajak dengan tarif yang berlaku
- 115 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 US$ Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Penghasilan yang tidak dikenakan pajak Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan Jumlah - bersih Jumlah Penyesuaian atas pajak tangguhan Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan Jumlah penghasilan pajak Perusahaan Beban (penghasilan) pajak anak perusahaan Jumlah beban (penghasilan) pajak
d.
2010 US$ Tax effect of permanent differences
(3.130.577)
(544.337)
2.099.180
-
(1.031.397)
(544.337)
(822.852)
3.029.467
(6.589)
488.453
-
Non-taxable income Non-deductible expenses Net Subtotal Adjustment on deferred tax
(6.313.237)
Effect of changes in tax rate
(829.441)
(2.795.317)
10.711.732
(1.375.841)
Total tax benefit of the Company Tax expense (benefit) of the subsidiaries
9.882.291
(4.171.158)
Total tax expense (benefits)
Pemeriksaan Pajak
d.
Tax Assessments
Taksiran tagihan pajak Grup terdiri dari:
The Group’s estimated claims for tax refund consists of: 2011
2010
US$
US$
Perusahaan kelebihan pembayaran pajak badan Tahun 2006 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Lain-lain
2.172.073 976.528 747.814 2.931.979
7.862.806 2.172.073 1.315.415 2.957.078
Jumlah
6.828.394
14.307.372
Anak perusahaan
2.274.708
Jumlah
9.103.102
- 116 -
14.307.372
The Company The overpayment of corporate income tax Year 2006 Year 2008 Year 2009 Year 2010 Others Total Subsidiary Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1)
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan Pasal 23
1)
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk pajak penghasilan pasal 23 tahun fiskal 2007 sebesar Rp 5.452.754.781. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak (SKDJP) yang menolak keberatan yang diajukan Perusahaan atas SKPKB tersebut. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak. 2)
In 2009, the Company received Assessment Letter of Tax Underpayment (SKPKB) for income tax article 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp 5,452,754,781. The Company filed an objection letter to the Tax Office on the SKPKB. In 2010, the Company received Decision Letter of Directorate General of Taxation (SKDJP), rejecting the objection filed on the SKPKB. The Company has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.
Pajak Penghasilan Pasal 26
2)
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima 3 (tiga) SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 26 tahun fiskal 2007 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 5.007.421.529. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2010 dan 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak. 3)
Income Tax Article 23
Income Tax Article 26 In 2009, the Company received 3 (three) SKPKBs for income tax article 26 for fiscal year 2007 totaling to Rp 5,007,421,529. The Company filed an objection letter to the Tax Office on the SKPKBs. In 2010 and 2011, the Company received SKDJPs, rejecting the objection filed on SKPKBs. The Company has filed an appeal against the SKDJPs. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.
Pajak Pertambahan Nilai
3)
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak yang memutuskan mengabulkan seluruh gugatan yang diajukan Perusahaan atas Surat Tagihan Pajak (STP) (a.n. SV) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun fiskal 2004 sebesar Rp 2.037.351.805. Direktur Jendral Pajak (DJP) mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Atas Memori PK yang diajukan oleh DJP, Perusahaan telah menyampaikan Kontra Memori PK. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Value Added Tax In 2010, the Company received Decision Letter from Tax Court, accepting all claims made by the Company on the Tax Collection Letter (STP) (cq SV) for VAT for fiscal year 2004 amounting to Rp 2,037,351,805. Directorate General of Taxation (DJP) filed a request for reconsideration (PK) on the Decision Letter from Tax Court. On “Memori PK” filed by DJP, the Company has filed a “Kontra Memori PK”. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Supreme Court of Indonesia.
- 117 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima SKPKB untuk PPN tahun fiskal 2007 sebesar Rp 7.027.399.104. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKDJP yang menerima sebagian keberatan yang diajukan Perusahaan atas SKPKB tersebut, sehingga SKPKB diturunkan menjadi sebesar Rp 6.497.477.972. Perusahaan mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.
In 2009, the Company received SKPKB for VAT for fiscal year 2007 amounting to Rp 7,027,399,104. In 2010, the Company received SKDJP, accepting partially, the objection filed on the SKPKB, wherein SKPKB was reduced to be Rp 6,497,477,972. The Company has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB dan STP untuk PPN tahun fiskal 2008 masing-masing sebesar Rp 63.747.256.066 dan Rp 7.365.674.524. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan atas SKPKB tersebut dan kemudian mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.
In 2010, the Company received SKPKB and STP for VAT for fiscal year 2008 amounting to Rp 63,747,256,066 and Rp 7,365,674,524, respectively. The Company has filed objection letters against the SKPKB. In 2011, the Company received SKDJP, rejecting the objection filed on the SKPKB and has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.
4)
Pajak Penghasilan Badan - 2006
4)
In 2010, the Company filed a rectification letter on SKPKB for corporate income tax for fiscal year 2006 amounting to US$ 2,803,354. DJP rejected the Company’s request and the Company has filed a claim to the Tax Court. In 2011, the Company received the Decision Letter from Tax Court, accepting all claims made by the Company and received the abovementioned overpayment of corporate income tax for fiscal year 2006.
Pada tahun 2010, Perusahaan mengajukan permohonan pembetulan SKPKB untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2006 sebesar US$ 2.803.354. DJP menolak permohonan yang diajukan Perusahaan dan Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Putusan Pengadilan Pajak, yang memutuskan mengabulkan seluruh gugatan Perusahaan dan menerima kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun fiskal 2006 tersebut di atas. 5)
Corporate Income Tax – 2006
Pajak Penghasilan Badan - 2008
5)
Corporate Income Tax - 2008 In 2010, the Company received SKPKB for corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to US$ 3,794,526. The Company has filed an objection letter against the SKPKB. In 2011, the Company received SKDJP, rejecting the objection filed on the SKPKB and has filed an appeal against the SKDJP. As of date of completion of the consolidated financial statements, the Company is still awaiting for the decision from the Tax Court.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2008 sebesar US$ 3.794.526. Perusahaan mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima SKDJP yang menolak keberatan atas SKPKB tersebut dan kemudian mengajukan banding atas SKDJP tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih menunggu keputusan dari Pengadilan Pajak.
- 118 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 6)
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Penghasilan Badan - 2009
6)
Corporate Income Tax - 2009
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk pajak penghasilan badan tahun fiskal 2009 sebesar US$ 338.887. 38.
In 2011, the Company received Assesment Letter of Tax Overpayment (SKPLB) for corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to US$ 338,887.
Laba per Saham
38.
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Earnings per Share The calculation of basic earnings per share is as follows:
2011 Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam US$)
33.325.356
24.251.277
Net income attributable to owners of the Company (in US$)
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar selama tahun berjalan
770.552.320
770.552.320
Weighted average number of shares outstanding during the year
0,043
0,031
Laba per saham dasar (dalam US$)
39.
2010
Transaksi dengan Pihak Berelasi
39.
Basic earnings per share (in US$)
Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah hubungan berada dibawah pengendalian bersama melaui sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau komisaris yang sama dengan Grup.
The nature of related party relantionship is mainly due to being under common control, i.e. having the same ownership and/or directors and/or commissioners with the Group.
Transaksi dengan pihak berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Akun-akun terkait transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2011 US$
2010 US$
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ Liabilities 2011 2010 % %
Aset lancar Kas dan setara kas PT Bank Sinarmas Tbk Investasi jangka pendek PT Sinarmas Sekuritas - unit reksadana PT Bank Sinarmas Tbk - deposito berjangka Jumlah
Current Assets
79.396.420
3.612.692 3.612.692
53.218.153
6,18
3.337.511 1.852.686 5.190.197
- 119 -
0,28 -
8,00
0,50 0,28
0,28
0,78
Cash and cash equivalents PT Bank Sinarmas Tbk Short term investment PT Sinarmas Sekuritas - units of mutual fund PT Bank Sinarmas Tbk - time deposits Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2011 US$
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2010 US$
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ Liabilities 2011 2010 % %
Aset lancar Piutang usaha PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Smart Telecom PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Satya Kisma Usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Kresna Duta Agroindo PT Sumber Indahperkasa PT Ramajaya Pramukti PT Buana Wiralestari Mas PT Sawitakarya Manunggul PT Ivo Mas Tunggal PT Djuandasawit Lestari PT Meganusa Intisawit PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Buana Artha Sejahtera PT Agrokarya Primalestari PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Paramitra Internusa Pratama PT Cahayanusa Gemilang PT Mitrakarya Agroindo PT Kencana Graha Permai PT Buana Adhitama PT Kartika Prima Cipta PT Forestalestari Dwikarya PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Satria Perkasa Agung PT Wirakarya Sakti PT Arara Abadi Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Piutang lain - lain PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Rolimex Suburin Hutani Persada PT Ferro Mas Dinamika PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Lain-lain Jumlah Biaya dibayar dimuka PT Asuransi Sinar Mas PT Royal Oriental Lain-lain Jumlah
Current Assets Trade accounts receivable PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Smart Telecom
23.338.222 15.443.200
18.868.043 9.695.985
1,82 1,20
2,84 1,46
12.644.766 5.404.675 2.986.091 2.965.400 2.373.024 1.598.636
17.604.322 837.555 3.763.932 965.523 280.798 55.010
0,99 0,42 0,23 0,23 0,19 0,13
2,65 0,13 0,57 0,14 0,04 0,01
1.560.058 1.375.208 1.178.472 916.837 868.240 823.823 816.504 718.929 627.167 585.887 373.456 303.787 301.901 290.200
520.847 938.078 38.781 96.876 170.231 53.805 195.460 56.706 76.368 118.480 94.365
0,12 0,11 0,09 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05 0,03 0,02 0,02 0,02
0,09 0,14 0,01 0,01 0,03 0,01 0,03
256.685 226.010 197.073 188.028 187.747 178.058 171.964 141.083 94.137 91.554 50.859 35.033 -
250.123 213.891 302.223 77.516 188.957 215.254 176.550 316.794 522.977 418.890 268.536
0,02 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00
385.452
348.826
0,03
0,05
PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Binasawit Abadipratama PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Satya Kisma Usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Kresna Duta Agroindo PT Sumber Indahperkasa PT Ramajaya Pramukti PT Buana Wiralestari Mas PT Sawitakarya Manunggul PT Ivo Mas Tunggal PT Djuandasawit Lestari PT Meganusa Intisawit PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Buana Artha Sejahtera PT Agrokarya Primalestari PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumipermai Lestari PT Paramitra Internusa Pratama PT Cahayanusa Gemilang PT Mitrakarya Agroindo PT Kencana Graha Permai PT Buana Adhitama PT Kartika Prima Cipta PT Forestalestari Dwikarya PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Satria Perkasa Agung PT Wirakarya Sakti PT Arara Abadi Other (less than US$ 100,000 each)
79.698.166
57.731.702
6,20
8,70
Total
416.486 46.718 4.193 1.668 72.067
738.551 701 36.662
0,03 0,00 0,00 0,00 0,01
0,11
541.132
775.914
0,04
0,12
2.621.952 262.813 43.412
1.599.305 253.662 78.887
0,20 0,02 0,00
0,24 0,04 0,01
2.928.177
1.931.854
0,22
0,29
- 120 -
0,01 0,01 0,02 0,01 0,04 0,03 0,04 0,01 0,03 0,03 0,03 0,05 0,08 0,06 0,04
-
0,00 0,01
Other receivables PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Rolimex Suburin Hutani Persada PT Ferro Mas Dinamika PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Others Total Prepaid expenses PT Asuransi Sinar Mas PT Royal Oriental Others Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2011 US$
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2010 US$
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ Liabilities 2011 2010 % %
Aset tidak lancar
Noncurrent Assets
Piutang usaha jangka panjang PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
15.904.028
17.656.296
1,23
2,65
Investasi saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Bumi Sepong Damai Tbk PT Rolimex Suburin Hutani Persada PT Ferro Mas Dinamika
18.622.839 7.601.143 180.377 61.266
6.326.679 7.040.425 61.790
1,45 0,59 0,01 0,00
0,95 1,06
26.465.625
13.428.894
2,05
2,02
2.646.670 223.797 21.332 14.291 12.265
11.324 17.209 -
0,21 0,02 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00
2.918.355
28.533
0,23
Jumlah Aset tidak lancar lain - lain PT Bank Sinarmas Tbk PT Royal Oriental PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Lain-lain Jumlah
0,01
0,00
Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Cakrawala Mega Indah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Konverta Mitra Abadi PT Ekamas Fortuna PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Utang lain-lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Sinar Mas Tunggal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Lain-lain Jumlah
Long-term trade account receivable PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Investments in shares of stocks PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Bumi Sepong Damai Tbk PT Rolimex Suburin Hutani Persada PT Ferromas Dinamika Total Other Noncurrent assets PT Bank Sinarmas Tbk PT Royal Oriental PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Other Total Current Liabilities
3.159.878 2.209.557 1.324.522 431.463 128.135 102.037 28.006 184 -
5.440.096 1.226.782 1.706.705 177.870 649.397 953.085 198.110 528.850
0,85 0,60 0,36 0,12 0,03 0,03 0,01 0,00
1,65 0,37 0,52 0,05 0,20 0,29 0,06 0,16
-
13.221
119.889
0,00
0,04
7.397.003
11.000.784
2,00
3,34
345.472 60.000 4.066 18.476
259.198 20.710 21.435
0,09 0,02 0,00 0,00
0,08
428.014
301.343
0,11
0,00 0,01 0,09
Uang muka dari pelanggan
Trade accounts payable PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Cakrawala Mega Indah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Konverta Mitra Abadi PT Ekamas Fortuna PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100,000) Total Other payables PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Sinar Mas Tunggal PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Others Total Advances from customers
PT Finnantara Intiga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
1.071.589 956.612
1.071.589 125.900
0,29 0,26
0,34 0,02
PT Finnantara Intiga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Jumlah
2.028.201
1.197.489
0,55
0,36
Total
1.000.000
1.000.000
0,27
0,15
Liabilitas anjak piutang PT Sinar Mas Multifinance Biaya yang masih harus dibayar PT Bina Sinar Amity PT Paramitra Agung Cemerlang PT Sinar Kencana Intermoda PT Kali Besar Raya Utama Jumlah
-
56.992 53.002 44.527 13.769
-
-
168.290
-
Sewa pembiayaan PT AB Sinar Mas Multifinance
8.300
25.468
0,02 0,02 0,01 0,00 0,05
0,00
0,01
Liabilitas Jangka Panjang Sewa pembiayaan PT AB Sinar Mas Multifinance
Factoring payable PT Sinar Mas Multifinance Accrued expenses PT Bina Sinar Amity PT Param itra Agung Cemerlang PT Sinar Kencana Intermoda PT Kali Besar Raya Utama Total Lease liabilities PT AB Sinar Mas Multifinance Noncurrent Liabilities
-
8.300
- 121 -
-
0,00
Lease liablities PT AB Sinar Mas Multifinance
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2011 USD Pendapatan usaha PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Binasawit Abadipratama PT Buana Wiralestari Mas PT Kresna Duta Agroindo PT Ivo Mas Tunggal PT Ramajaya Pramukti PT Sumber Indahperkasa PT Satya Kisma Usaha PT Meganusa Intisawit PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Agrokarya Primalestari PT Bumipermai Lestari PT Djuandasawit Lestari PT Mitrakarya Agroindo PT Sawitakarya Manunggul PT Forestalestari Dwikarya PT Buana Artha Sejahtera PT Bumipalma Lestaripersada PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Kartika Prima Cipta PT Aditunggal Mahajaya PT Kencana Graha Permai PT Paramitra Internusa Pratama PT Buana Adhitama PT Cahayanusa Gemilang PT Bangun Nusa Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Arara Abadi PT Sumalindo Hutani Jaya PT Bina Sinar Amity PT Sinar Mas Tunggal PT Wirakarya Sakti PT Satria Perkasa Agung Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2010 USD
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan/Beban yang Bersangkutan Percentage to Total Respective Revenues/Expenses 2011 2010 % %
116.640.142 20.845.068 20.471.467 13.938.211 10.502.107
87.279.958 28.965.224 18.986.250 7.777.073 20.810.955
19,73 3,52 3,46 2,36 1,78
23,97 7,95 5,21 2,14 5,72
9.032.001 8.300.756 7.088.354 5.168.340 4.704.087 3.763.293 3.721.787 3.269.194 2.924.544 2.787.741
4.379.071 4.203.534 5.929.596 2.866.342 4.183.466 3.030.125 1.372.638 878.428 566.074 943.627
1,53 1,40 1,20 0,87 0,79 0,64 0,63 0,55 0,49 0,47
1,20 1,15 1,63 0,79 1,15 0,83 0,38 0,24 0,16 0,26
2.355.524 2.301.807 2.220.658 2.220.658 2.154.321 1.985.279 1.702.744 1.555.043 1.352.185 1.318.167
2.415.858 1.588.046 3.812.229 1.578.476 2.559.771 1.511.358 2.456.439 1.477.979 1.310.480 574.414
0,40 0,39 0,37 0,38 0,36 0,34 0,29 0,26 0,23 0,23
0,66 0,44 1,05 0,43 0,71 0,41 0,67 0,41 0,36 0,16
1.058.157 1.042.823 731.058 723.224 699.836 635.771 626.228 601.347 482.262 480.985 460.644 453.033 449.743 435.718 128.316 123.940 64.856 19.477 -
785.359 741.621 1.149.130 1.850.233 760.149 268.367 437.810 274.052 740.651 233.637 221.968 227.879 2.718.619 13.950.042 818.639 587.823
0,18 0,18 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11 0,10 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,07 0,02 0,02 0,01 0,00
0,22 0,20 0,32 0,51 0,21 0,07 0,12 0,07 0,20 0,06 0,06 0,06
-
0,75 3,83 0,22 0,16
126.017
486.463
0,02
0,13
261.666.912
237.709.853
44,26
65,28
- 122 -
Revenues PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Smart Telecom PT Tapian Nadenggan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Sinar Kencana Inti Perkasa PT Binasawit Abadipratama PT Buana Wiralestari Mas PT Kresna Duta Agroindo PT Ivo Mas Tunggal PT Ramajaya Pramukti PT Sumber Indahperkasa PT Satya Kisma Usaha PT Meganusa Intisawit PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Agrokarya Primalestari PT Bumipermai Lestari PT Djuandasawit Lestari PT Mitrakarya Agroindo PT Sawitakarya Manunggul PT Forestalestari Dwikarya PT Buana Artha Sejahtera PT Bumipalma Lestaripersada PT Sinar Syno Kimia PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia PT Bumi Sawit Permai PT Sawit Mas Sejahtera PT Agrolestari Mandiri PT Persada Graha Mandiri PT Kartika Prima Cipta PT Aditunggal Mahajaya PT Kencana Graha Permai PT Paramitra Internusa Pratama PT Buana Adhitama PT Cahayanusa Gemilang PT Bangun Nusa Mandiri PT Agrolestari Sentosa PT Arara Abadi PT Sumalindo Hutani Jaya PT Bina Sinar Amity PT Sinar Mas Tunggal PT Wirakarya Sakti PT Satria Perkasa Agung Others (less than US$ 100,000 each) Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2011 USD
Beban pokok penjualan PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Smart Telecom PT Cakrawala Mega Indah PT Asuransi Sinar Mas PT Konverta Mitra Abadi PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Ekamas Fortuna Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah Beban penjualan Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000)
Beban umum dan administrasi PT Sinar Mas Multifinance Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100.000) Jumlah
19.607.438 5.626.877 4.936.445 3.936.294 2.598.657 2.043.173 807.712 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2010 USD
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan/Beban yang Bersangkutan Percentage to Total Respective Revenues/Expenses 2011 2010 % %
18.725.225 4.305.611 5.310.435 465.547 1.224.775 2.375.365 778.945
4,24 1,22 1,07 0,85 0,56 0,44 0,18
9.254.382 13.136.301
6,36 1,46 1,80 0,16 0,42 0,81 0,26
-
3,15 4,47
202.288
186.697
0,04
0,06
39.758.884
55.763.283
8,60
18,95
Cost of revenues PT Sinar Syno Kimia PT Ferro Mas Dinamika PT SOCI MAS PT Smart Telecom PT Cakrawala Mega Indah PT Asuransi Sinar Mas PT Konverta Mitra Abadi PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Ekamas Fortuna Others (less than US$ 100,000 each) Total Selling expenses
8.730
9.956
0,01
0,03
Others (less than US$ 100,000 each)
General and administrative expenses PT Sinar Mas Multifinance
179.310
-
0,24
-
148.449
217.521
0,20
0,58
Others (less than US$ 100,000 each)
327.759
217.521
0,44
0,58
Total
b.
Grup mengasuransikan persediaan, properti investasi, dan aset tetap kecuali tanah, kepada PT Asuransi Sinar Mas (Catatan 9, 14, dan 15).
b.
The Group has insured its inventories, investment properties, and property, plant, and equipment (except landrights) with PT Asuransi Sinar Mas (Notes 9, 14, and 15).
c.
Utang bank Perusahaan dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Intrapersada Purimakmur (Catatan 26).
c.
The Company’s bank loans were secured by corporate guarantee from PT Intrapersada Purimakmur (Note 26).
d.
Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Smart Telecom sehubungan dengan sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi.
d.
The Company has entered into an agreement with PT Smart Telecom covering the lease and telecommunication infrastructures.
e.
Pada tanggal 18 Oktober 2011, Perusahaan (sebagai penjual) dan PT Sinar Mas Teladan (sebagai pembeli) menandatangani perjanjian jual beli tanah dan bangunan, yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda Raya dengan harga jual sebesar Rp 129.039.435.000 (Catatan 15).
e.
On October 18, 2011, the Company (as seller) and PT Sinar Mas Teladan (of buyer) signed sale purchase agreement land and building, located in Jl. Ir. H. Juanda Raya with sales price amounted Rp 129,039,435,000 (Note 15).
f.
Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan sebesar US$ 789.974 tahun 2011 dan US$ 291.368 tahun 2010.
f.
Salaries and allowances provided and paid to the Company’s board of commissioners and directors amounted to US$ 789,974 in 2011 and US$ 291,368 in 2010.
- 123 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Semua transaksi-transaksi material dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All material transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
40.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
40.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman kepada bank dan lembaga keuangan, liabilitas anjak piutang, dan liabilitas sewa pembiayaan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposure to interest rate risk relates primarily to loans payable to bank and financial institutions, factoring payable, and lease liabilities.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel. Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, Manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut. Manajemen Grup juga secara terus-menerus melakukan penelahaan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal dengan tingkat bunga yang menguntungkan bagi Grup.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of fixed-rate and variable-rate debts. Management of the Group also conducts assessments on such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate with creditors for reduction in interest rates. Management also continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources in terms of the interest rate for the Group’s benefit.
- 124 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk as of December 31, 2011 and 2010:
2011 Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Kurang dari Lebih dari atau sama dengan 1 tahun/ 1 tahun/ More than Within 1 year 1 year US$ US$
Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari Lebih dari atau sama dengan 1 tahun/ 1 tahun/ More than Within 1 year 1 year US$ US$ Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Dana yang dibatasi pencairannya Investasi obligasi konversi Aset tidak lancar lain-lain Jumlah aset keuangan
42.476.613 42.476.613
-
Jumlah/ Total US$ Assets 481.175.154 *) Cash and cash equivalents 6.754.521 Short-term investments
-
438.698.541 6.754.521
-
57.344.508 8.486.198
73.114.224 1.456.557
57.344.508 73.114.224 9.942.755
-
511.283.768
74.570.781
628.331.162
Total financial assets
Restricted fund Investment in convertible bond Other noncurrent assets
Liabilitas Pinjaman bank dan lembaga keuangan Liabilitas anjak piutang Liabilitas sewa pembiayaan
79.175.738 -
92.807.280 -
31.235.573 1.000.000 1.104.174
8.114.007 1.471.456
211.332.598 1.000.000 2.575.630
Liabilities Loans payable to bank and financial institutions Factoring payable Lease liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
79.175.738
92.807.280
33.339.747
9.585.463
214.908.228
Total financial liabilities
2010 Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari Lebih dari atau sama dengan 1 tahun/ 1 tahun/ More than Within 1 year 1 year US$ US$
Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Kurang dari Lebih dari atau sama dengan 1 tahun/ 1 tahun/ More than Within 1 year 1 year US$ US$
Jumlah/ Total US$
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Aset tidak lancar lain-lain
18.863.083 -
-
49.828.380 1.852.686 11.324
-
Assets 68.691.463 *) Cash and cash equivalents 1.852.686 Short-term investments 11.324 Other noncurrent assets
Jumlah aset keuangan
18.863.083
-
51.692.390
-
70.555.473
Total financial assets
Liabilitas Pinjaman kepada bank dan lembaga keuangan Liabilitas anjak piutang Liabilitas sewa pembiayaan
31.304.743 -
173.873.629 -
21.663.168 1.000.000 89.988
128.758 31.241
226.970.298 1.000.000 121.229
Liabilities Loans payable to bank and financial institutions Factoring payable Lease liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
31.304.743
173.873.629
22.753.156
159.999
228.091.527
Total financial liabilities
*) Tidak termasuk saldo kas/ Excluding cash on hand
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan pinjaman bank dan lembaga keuangan.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to loans payable to bank and financial institution.
- 125 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Selain pinjaman bank dan lembaga keuangan, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Transaksi yang menimbulkan risiko nilai tukar terutama dari utang kepada bank dan lembaga keuangan dalam mata uang Rupiah. Risiko ini dikurangi dengan pendapatan Grup dalam mata uang Rupiah. Selain itu, Grup juga meyakinkan bahwa eksposur bersih ditekan pada tingkat yang dapat diterima dengan cara membeli atau menjual mata uang asing pada harga pada saat dibutuhkan untuk mengatasi ketidakseimbangan jangka pendek.
Other than loans payable to bank and financial institutions, the Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. The transaction giving rise to this risk is primarily loans payable to bank and financial institutions denominated in Rupiah. This risk is, to some extent, mitigated by the Group’s revenues denominated in Rupiah. Furthermore, the Group also ensures that the net exposure is kept to an acceptable level by buying or selling foreign currencies at spot rates where necessary to address short-term imbalances.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2011
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang l ain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Piutang usaha jangka panjang Investasi obli gasi konversi Aset tidak lancar lain-l ain
Mata uang asal/ Original currency
IDR CNY IDR IDR IDR
3.978.774.348.818 10.396 94.009.900.668 340.605.437.948 179.980.077.233
438.770.881 1.650 10.367.214 37.561.253 19.847.825
IDR
520.000.000.000
57.344.508
IDR
23.411.955.700 662.999.780.874 77.691.855.321
2.581.821 73.114.224 8.567.695
IDR
Jumlah Aset Liabil itas Pinj aman bank jangka pendek Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar
Liabilitas jangka panjang lai nnya Cadangan imbal an paska kerja Pinj aman bank dan lembaga keuangan Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas
2010
Saldo dalam mata uang asal/ Bal ance in origi nal currency
Ekuivalen dalam US$/ Equivalent in US$
Saldo dalam mata uang asal/ Balance in original currency
450.570.544.773 46.665.064.604 291.230.462.827 11.116.686.840 23.411.955.700 25.667.245.146
648.157.071
Ekuivalen dalam US$/ Equivalent in US$
50.113.507 5.190.197 32.391.332 1.236.424 2.603.932 2.854.771 94.390.163,0
IDR IDR SGD JP¥ EUR GBP IDR SGD EUR IDR SGD JP¥ GBP EUR IDR
126.260.500.000 118.315.972.419 19.531 690.960 1.387.126 43.048.323.866 5.753 1.061 53.320.492.726 467.308 3.981.468.928
13.923.743 13.047.637 15.022 8.900 1.795.704 4.747.279 4.425 1.374 5.880.631 604.954 439.068
177.745.641.435 124.778.122.150 7.317 290.930 38.329 6.758 102.751.512.161 120 41.019.625.157 613 26.216 33.291 101.050 -
19.769.285 13.878.114 5.681 3.569 50.968 10.443 11.428.263 93 4.562.298 476 322 51.445 134.372 -
IDR
54.874.784.368
6.051.476
45.264.576.548
5.034.432
IDR IDR
521.134.187.712 180.767.947
57.469.584 19.935
681.105.225.569 1.089.963.900
75.754.113 121.229
104.009.732
- 126 -
130.805.103
Assets Cash and cash equivalents Short term i nvestments Trade accounts r eceivable Other receivables Restricted fund Long-term trade accounts receivable Investment in convertible bond Other noncur rent asset Total Assets Li abilities Short-term bank loans Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses
Other noncur rent assets Defined benefit post employment reserve Loans payabl e to bank and financial institutions Lease liabilities Total Liabilities
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2011 and 2010:
2011 Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Gross Amounts Net Amounts US$ US$
2010 Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Gross Amounts Net Amounts US$ US$
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek - unit reksa dana Investasi jangka pendek - obligasi konversi Investasi obligasi konversi
3.612.692 4.411.116 73.114.224
3.612.692 4.411.116 73.114.224
3.337.511 -
3.337.511 -
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Piutang usaha jangka panjang Aset tidak lancar lain-lain
481.175.154 2.343.406 126.458.139 26.585.725 57.344.508 15.904.028 10.727.570
481.175.154 2.343.406 125.433.871 26.585.725 57.344.508 15.904.028 10.727.570
68.691.463 1.852.686 88.135.513 5.719.009 17.656.296 1.260.687
68.691.463 1.852.686 87.117.306 4.980.458 17.656.296 1.260.687
Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investment - time deposits Trade accounts receivable - net Other receivables Restricted fund Long-term trade accounts receivable Other noncurrent assets
46.958.622
46.958.622
15.271.166
15.271.166
AFS Investments in shares of stock
848.635.184
847.610.916
201.924.331
200.167.573
Tersedia untuk dijual Investasi dalam saham Jumlah
At FVPL Short-term investment - units of mutual fund Short-term investment - convertible bonds Investment in convertible bond
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitas.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang. Manajemen tidak mengharapkan bahwa arus kas yang dimasukkan ke dalam analisa jatuh tempo tersebut terjadi jauh lebih awal, atau dalam jumlah yang berbeda signifikan.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles. It is not expected that the cash flows included in the maturity analysis could occur significantly earlier, or at significantly different amounts.
- 127 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011 and 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year US$
>1 tahun-2 tahun/ >1-2 years US$
>2 tahun-5 tahun/ >2-5 years US$
2011 > 5 tahun/ > 5 years US$
Jumlah/ Total US$
Biaya transaksi/ Transaction costs US$
Nilai Tercatat/ As Reported US$
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Piutang usaha jangka panjang Investasi saham *) Investasi obligasi konversi Aset tidak lancar lain-lain
481.385.444 10.367.214 125.433.871 26.585.725 57.344.508 8.486.428
15.904.028 73.114.224 2.241.142
-
46.958.622 -
481.385.444 10.367.214 125.433.871 26.585.725 57.344.508 15.904.028 46.958.622 73.114.224 10.727.570
-
481.385.444 10.367.214 125.433.871 26.585.725 57.344.508 15.904.028 46.958.622 73.114.224 10.727.570
Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable - net Other receivable Restricted fund Long-term trade accounts receivable Investment in shares of stocks *) Investment in convertble bond Other noncurrent assets
Jumlah
709.603.190
91.259.394
-
46.958.622
847.821.206
-
847.821.206
Total
Liabilitas Pinjaman bank dan lembaga keuangan Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas anjak piutang Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas sewa pembiayaan
110.542.387 83.492.577 4.902.663 1.000.000 10.771.861 1.104.174
71.091.994 1.471.456
30.022.013 -
-
211.656.394 83.492.577 4.902.663 1.000.000 10.771.861 2.575.630
(323.796)
211.332.598 83.492.577 4.902.663 1.000.000 10.771.861 2.575.630
Liabilities Loans payable to bank and financial institutions Trade accounts payable Other account payable Factoring payable Accrued expenses Lease liabilities
Jumlah
211.813.662
72.563.450
30.022.013
-
314.399.125
(323.796)
314.075.329
Total
Selisih aset dengan liabilitas
497.789.528
18.695.944
(30.022.013)
46.958.622
533.422.081
323.796
533.745.877
Maturity gap of assets and liabilities
2010 > 5 tahun/ > 5 years US$
Jumlah/ Total US$
<= 1 tahun/ <= 1 year US$ Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain Piutang usaha jangka panjang Investasi saham Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Liabilitas Pinjaman bank dan lembaga keuangan Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas anjak piutang Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Selisih aset dengan liabilitas
*)
-
>1 tahun-2 tahun/ >1-2 years US$
>2 tahun-5 tahun/ >2-5 years US$
68.784.724 5.190.197 87.117.306 5.719.009 818.079
1.730.157 68.601
15.926.139 374.007
15.271.166 -
68.784.724 5.190.197 87.117.306 5.719.009 17.656.296 15.271.166 1.260.687
-
68.784.724 5.190.197 87.117.306 5.719.009 17.656.296 15.271.166 1.260.687
167.629.315
1.798.758
16.300.146
15.271.166
200.999.385
-
200.999.385
Total
(642.860)
226.970.298 46.356.940 11.534.405 1.000.000 6.424.659 121.229
Liabilities Loans payable to bank and financial institutions Trade accounts payable Other accounts payable Factoring payable Accrued expenses Lease liabilities
53.286.487 46.356.940 11.534.405 1.000.000 6.424.659 89.988
42.969.430 31.241
131.357.241 -
-
227.613.158 46.356.940 11.534.405 1.000.000 6.424.659 121.229
Biaya transaksi/ Transaction costs US$
-
Nilai Tercatat/ As Reported US$ Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable - net Other receivable Long-term trade accounts receivable Investment in shares of stocks Other noncurrent assets
118.692.479
43.000.671
131.357.241
-
293.050.391
(642.860)
292.407.531
Total
48.936.836
(41.201.913)
(115.057.095)
15.271.166
(92.051.006)
642.860
(91.408.146)
Maturity gap of assets and liabilities
tidak termasuk investasi dalam ventura bersama
*)
- 128 -
excluding investments in joint venture
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 41.
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontijensi a.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 41.
Pada tanggal 16 Januari 1991, PT Supra Veritas (SV) yang merupakan salah satu pemegang saham pendiri (Pendiri) PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) dan pemegang ijin lokasi beserta para Pendiri BSD City lainnya telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan BSD City. Perjanjian kerjasama tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu berdasarkan perjanjian tanggal 20 Maret 1997 dan 25 November 2004. Perjanjian kerjasama dan perubahannya tersebut mengatur antara lain:
Significant Agreements, Commitments, and Contingencies a.
On January 16, 1991, PT Supra Veritas (SV) as one of founder stockholders (Founders) of PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD City) and location rightholders and the others Founders of BSD City have signed a cooperation agreement with BSD City. The cooperation agreement has been amended for several times which were based on agreement dated March 20, 1997 and November 25, 2004. The cooperation agreement and its amendments consisted of the following:
1.
Pemberian kuasa dengan hak substitusi kepada BSD City untuk membebaskan tanah yang terletak dalam wilayah ijin lokasi dari masingmasing pemegang ijin lokasi, mengembangkan proyek serta menjual/mengalihkan dan/atau menyewakan tanah dan bangunan proyek.
1.
Granting the authority with substitution right to BSD City to acquire land which are located in area of location rights of each location rightholders, to develop projects and sell/transfer and/or lease the land and building’s project.
2.
BSD City akan mengusahakan dana untuk mengembangkan proyek, namun pemegang ijin lokasi dan Pendiri BSD City akan bertindak sebagai penjamin utang.
2.
BSD City will arrange the fund for developing the project, wherein the location rightholders and the Founders of BSD City will act as the guarantors.
3.
Para Pendiri tidak akan menjual, menggadaikan atau membebani dengan cara apapun saham mereka dalam BSD City, walaupun BSD City nantinya akan menjadi perseroan terbuka, kecuali disepakati lain oleh para Pendiri.
3.
The Founders will not sell, secure or transfer their stocks in BSD City in any way, even though BSD City becomes a publicly listed company, except as otherwise agreed by the Founders.
4.
Para Pendiri mengakui bahwa meskipun semua tanah tersebut terdaftar atas nama Pendiri sebagai pemegang ijin lokasi, tanah tersebut sesungguhnya merupakan milik/aset/ persediaan BSD City, karena pembebasan tanah tersebut menggunakan biaya BSD City dan para Pendiri tidak akan mengakui dan membukukan tanah tersebut sebagai aset mereka.
4.
The Founders have stated and confirmed that even though the land is registered under their names as the location rightholders, the land belongs to the BSD City because the acquisition of land using BSD City’s account. The Founders bind themselves not to record the land as their assets.
5.
Para Pendiri akan menanggung segala biaya sehubungan dengan kerugian yang mungkin diderita oleh BSD City dikarenakan adanya tuntutan dari kreditor para Pendiri.
5.
The Founders guarantee the Company against all costs or losses that might be incurred by BSD City due to any prosecution from the Founders’ creditors.
Perjanjian ini berlaku surut mulai tanggal 1 Desember 1986. Masing-masing pihak mengikat diri untuk tidak membatalkan perjanjian kerjasama ini selama BSD City belum dibubarkan.
The agreement is valid retroactively from December 1, 1986. All parties involved bind themselves not to cancel the agreement until the BSD City is liquidated.
- 129 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sejak SV menggabungkan diri dengan Perusahaan, perjanjian kerjasama tersebut di atas ditegaskan kembali oleh Perusahaan dan BSD City berdasarkan Penegasan Perjanjian Kerjasama tanggal 19 Januari 2009, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta.
Since SV has been merged to the Company, the above cooperation agreement was reaffirmed by the Company and BSD City based on Reaffirmation of Cooperation Agreement dated January 19, 2009 from Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., public notary in Jakarta.
b.
Pada tanggal 29 Desember 1997, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) dan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (PDPP) yang berlaku selama dua puluh lima (25) tahun, sebagai berikut: •
b.
On December 29, 1997, the Company and PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) and PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (PDPP) entered into the following agreements which are valid for a period of twenty five (25) years: •
Asset Purchase Agreements Perjanjian ini mengatur tentang harga dan ketentuan lainnya sehubungan dengan pembelian seluruh aset yang terletak di dalam komplek pembangkit tenaga listrik dan uap (power assets) antara Perusahaan, IKPP dan PDPP. Berdasarkan perjanjian ini, hanya power assets yang dijual kepada Perusahaan sedangkan tanah dimana power assets berada tetap menjadi milik IKPP dan PDPP. Tanah tersebut akan disewakan oleh IKPP dan PDPP kepada Perusahaan berdasarkan Lease Agreements.
•
These agreements provide for price and other provisions in relation to the purchase of all assets which were located in complex of power assets between the Company, IKPP and PDPP. Based on the agreements, only power assets were sold to the Company while land wherein the power assets are located remain the properties of IKPP and PDPP. The land will be leased by the Company from IKPP and PDPP in accordance with the provisions of the Lease Agreements. •
Master Operating Agreements Perjanjian ini berikut dengan perubahan-perubahannya memuat ketentuan-ketentuan dan prosedur operasional dari komplek pembangkit tenaga listrik dan uap (power plants). Perjanjian ini berlaku selama dua puluh lima (25) tahun dan dapat diperpanjang. Perusahaan akan tetap mengoperasikan power plants meskipun IKPP dan PDPP telah melakukan pembelian kembali power assets setelah berakhirnya Energy Services Agreements.
•
Asset Purchase Agreements
Master Operating Agreements These agreements and the amendments therein provide for certain provisions and operational procedures of power plants. These agreements are valid for a period of twenty five (25) years and can be extended. The Company will remain the operator of the power plants, even though IKPP and PDPP have repurchased the power assets after the Energy Services Agreements have expired.
•
Energy Service Agreements Perjanjian ini berikut dengan perubahan-perubahannya mengatur antara lain tentang tarif jasa penyediaan tenaga listrik dan uap. IKPP dan PDPP memiliki opsi untuk membeli kembali power assets pada saat berakhirnya perjanjian ini berdasarkan harga pasar.
Energy Service Agreements These agreements and the amendments therein provide certain provisions among others for tariff on steam and power processing services. IKPP and PDPP have options to repurchase the power assets at market price at the end of the term of these agreements.
- 130 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut •
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended •
Lease Agreements Berdasarkan perjanjian ini berikut dengan perubahan dan tambahannya, IKPP dan PDPP akan menyewakan bagian tanah mereka kepada Perusahaan. Jangka waktu perjanjian akan diperpanjang mengikuti perpanjangan jangka waktu dari Energy Service Agreements. Perusahaan mencatat beban sewa selama tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar US$ 29.000.
Lease Agreements Based on these agreements and the amendments therein, IKPP and PDPP will lease to the Company a portion of their land. The terms of the lease agreements will be extended pursuant to extension in the term of the Energy Services Agreements. The Company recognized rental expense in 2011 and 2010 both amounting to US$ 29,000.
c.
Pada tanggal 17 Juni 2005, Perusahaan mengadakan Perjanjian Distributor (Distributor Agreement) dengan PT Ekamas Fortuna (Ekamas). Ekamas menunjuk Perusahaan sebagai penyalur produknya. Perjanjian ini dapat diakhiri dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak.
c.
On June 17, 2005, the Company entered into a Distributor Agreement with PT Ekamas Fortuna (Ekamas). Ekamas has appointed the Company as a distributor of its products. This agreement can be terminated upon written approval from both parties.
d.
Iuran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) dan Iuran Tetap
d.
Royalty and Deadrent
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor DHPB sebesar 13,5% dari produksi batubara.
Based on the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 dated March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, all companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.
Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, anak perusahaan, dan Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 dan No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.
In accordance with the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, BORNEO, a subsidiary, and the Government of the Republic of Indonesia entered into Coal Sale agreement No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to Indonesia Government an amount equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.
Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee equivalent to certain percentage, ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.
- 131 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Iuran DHPB yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 25.368.277.802 (ekuivalen sebesar US$ 2.797.560) dan Rp 16.889.150.470 (ekuivalen sebesar US$ 1.878.451) disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 25). Beban DHPB untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 162.804.577.572 (ekuivalen sebesar US$ 18.543.740) dan Rp 44.512.743.168 (ekuivalen sebesar US$ 4.899.829) disajikan dalam “Beban pokok penjualan” (Catatan 34).
As of December 31, 2011 and 2010, accrued royalty fee amounted to Rp 25,368,277,802 (equivalent to US$ 2,797,560) and Rp 16,889,150,470 (equivalent to US$ 1,878,451), respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 25). The royalty fee for the years ended December 31, 2011 and 2010, amounted to Rp 162,804,577,572 (equivalent to US$ 18,543,740) and Rp 44,512,743,168 (equivalent to 4,899,829), respectively, and was presented as part of “Cost of revenues (Note 34).
Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), BORNEO diwajibkan untuk membayar iuran tetap kepada Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang di tetapkan dalam PKP2B. Beban deadrent untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 845.311.796 (ekuivalen sebesar US$ 96.283) dan Rp 877.274.075 (ekuivalen sebesar US$ 96.568), disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 35).
In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), BORNEO is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares area and the rates stipulated therein. Deadrent for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 845,311,796 (equivalent to US$ 96,283) and Rp 877,274,075 (equivalent to US$ 96,568), respectively, and was presented as part of “General and administrative expenses” (Note 35).
e.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara
Lahan
dan
e.
Land Exploitation Agreement
BORNEO mengadakan perjanjian penggarapan/eksploitasi lahan tambang batubara dengan beberapa pihak ketiga. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama.
BORNEO had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.
Berdasarkan Perjanjian Pemakaian Lahan tanggal 4 Juli 2008 antara PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), pihak ketiga, dengan BORNEO, KIRANA selaku pemilik hak atas Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) mengijinkan BORNEO melakukan kegiatan penambangan batubara didalam area HTI milik KIRANA, dimana sebagian areal PKP2B BORNEO berada di dalam areal HTI milik KIRANA. Perjanjian ini akan berakhir setelah BORNEO selesai melakukan penambangan di areal HTI. Sehubungan dengan perjanjian ini, pada tanggal 27 Agustus 2010, BORNEO telah menyerahkan uang jaminan kepada KIRANA sebesar Rp 5.000.000.000 (Catatan 19).
Based on Land Exploitation Agreement dated July 4, 2008 between PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), a third party, and BORNEO, KIRANA as the owner of the Industrial Forest Concession Rights (“Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI)”) allowed BORNEO to use a certain parcel of land in relation to its mining activities inside HTI’s area owned by KIRANA. The agreement shall be in force until BORNEO completed its mining activities. In relation to this agreement, on August 27, 2010, BORNEO has placed guarantee deposits to KIRANA amounting to Rp 5,000,000,000 (Note 19).
- 132 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO memberikan pinjaman tanpa bunga kepada KIRANA, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek HTI KIRANA sebesar Rp 5.425.530.807 (Catatan 19). Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun.
On March 23, 2009, BORNEO granted a non-interest bearing loan to KIRANA, to pay KIRANA’s Industrial Forest Reforestation Fund amounting to Rp 5,425,530,807 (Note 19). The loan has a term for five (5) years.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan eksploitasi/penambangan batubara BORNEO, dengan periode kegiatan penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dengan toleransi perpanjangan waktu selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011 sebesar Rp 10.000.000.000, uang jaminan atas ganti rugi lahan yang belum digunakan sebesar Rp 26.000.000.000 dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana sebesar Rp 19.860.000.000 (Catatan 19).
On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011 amounting to Rp 10,000,000,000, guarantee for unused land area amounting to Rp 26,000,000,000 and guarantee for infrastructure repair amounting to Rp 19,860,000,000 (Note 19).
f.
Perjanjian Jual Beli Batubara
f.
Pada tanggal 20 April 2010, GEM, anak perusahaan, (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga (sebagai penjual), yang berlaku sampai dengan 30 April 2011. Sesuai dengan Adendum Perjanjian tanggal 5 Oktober 2010, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2012 dan GEM sepakat untuk memberikan uang muka pembelian batubara sebesar Rp 100.000.000.000 yang akan diperhitungkan dengan pembelian batubara setiap bulannya. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo uang muka kepada ASC masing-masing sebesar Rp 17.131.576.625 (ekuivalen sebesar US$ 1.889.234) dicatat sebagai bagian dari “Uang muka” (Catatan 10) dan Rp 80.082.832.716 (ekuivalen sebesar US$ 8.907.000) dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” (Catatan 19) dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Coal Sale and Purchase Agreement On April 20, 2010, GEM, a subsidiary (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC) (as the seller), a third party, which shall be valid until April 30, 2011. Based on the Addendum of the Agreement dated October 5, 2010, the term of contract has been extended until August 31, 2012 and GEM agreed to pay advances for purchase of coal amounting to Rp 100,000,000,000 which will be reckoned with its monthly purchase of coal. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011 and 2010, advance purchase of coal given to ASC amounting to Rp 17,131,576,625 (equivalent to US$ 1,889,234) was recorded as part of “Advance payment”(Note 10) and Rp 80,082,832,716 (equivalent to US$ 8,907,000) and recorded as “Other noncurrent asset” (Note 19), in the consolidated statements of financial position, respectively.
- 133 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 30 September 2010, GEM dan anak-anak perusahaannya (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Purinusa Ekapersada dan anak-anak perusahaannya (sebagai pembeli), pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 September 2011 dan mencakup spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya. Berdasarkan Adendum tanggal 23 September 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012.
On September 30, 2010, GEM and its subsidiaries (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Purinusa Ekapersada and its subsidiaries (as the buyer), related parties. This agreement, which stated coal specifications and other terms, shall be valid until September 29, 2011. Based on Addendum dated September 23, 2011 the agreement has been extended until September 30, 2012.
Pada tanggal 31 Juli 2009, KIM, NIL, WAL dan MAL, anak-anak perusahaan, mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, dimana anak-anak perusahaan akan menyediakan dan menjual batubara kepada SMT dengan spesifikasi standar dan kualitas yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Agustus 2009 dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan dapat diperpanjang oleh SMT untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.
On July 31, 2009, KIM, NIL, WAL and MAL, subsidiaries, entered into Coal Sale and Purchase Agreement with PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party. The subsidiaries will provide and sell coal to SMT based on specification and quality of coal agreed by the parties. These agreements are effective on August 1, 2009 until July 31, 2019 and can be extended by SMT for another ten (10) years.
Pada tanggal 7 April 2011, KIM dan MAL mengadakan Pengakhiran Perjanjian Jual Beli Batubara dengan SMT yang berlaku efektif sejak tanggal perjanjian.
On April 7, 2011, KIM and MAL entered into Coal Sale and Purchase Termination Agreement with SMT which is effective from the date of the agreement.
g.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan
g.
Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Jalan eks PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi pengelolaan dan perawatan jalan, penyempurnaan jalan, pengendalian pemakaian jalan serta perawatan jalan untuk kepentingan pengangkutan hasil alam disekitar jalan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal perjanjian. Jaminan yang dibayarkan oleh BORNEO sehubungan dengan perjanjian tersebut sebesar Rp 2.300.000.000 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 19).
Road Management Cooperation Agreement On June 8, 2007, BORNEO entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Guarantee deposit paid by BORNEO in accordance with the agreement amounted to Rp 2,300,000,000 and was presented as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statements of financial position (Note 19).
- 134 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume jumlah 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu terhitung sejak ditandatanganinya berita acara dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.
Pada tanggal 9 Agustus 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 126,61 km (Jalan Akses). WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung mulai 1 Agustus 2011 sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan kepada ANS sebesar US$ 1,3 per ton batubara. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On August 9, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS). ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 126.61 km (Access Road). WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting August 1, 2011 as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever comes first. During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS amounting to US$ 1.3 per ton of coal. Other terms and conditions are stated in the agreement.
- 135 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 7 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan WKS, pengelola kawasan HTI, serta ANS, perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 102,59 Km. WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung sejak tanggal rencana penggunaan jalan akses sesuai surat pemberitahuan resmi tertulis dari KIM dan anak perusahaannya kepada WKS, sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama HPHTI WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan setiap bulan yang ditanggung ANS ditambah 15% jumlah biaya perawatan, biaya perbaikan (jika ada), biaya penanganan dan kebersihan sehubungan dengan kegiatan penambangan KIM dan anak perusahaan sepanjang jalan akses (jika ada). Berdasarkan Adendum I tanggal 26 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan juga diharuskan untuk membayar jasa konsultasi teknis kepada ANS sebesar Rp 5.129.500.000 setiap tahun dan melaksanakan perawatan dan keamanan jalan akses. Berdasarkan Adendum II tanggal 7 November 2011, selama penggunaan jalan akses, KIM dan anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya pemeiharaan jalan akses. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On October 7, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with WKS, management of an Industrial Forest Concession (HTI), and ANS. ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 102.59 Km. WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting from the date of the access road from the intended date of usage of the access road as stated in the formal notice letter from KIM and its subsidiaries to WKS, as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS Industrial Forest Concession Rifghts (HPHTI) is still valid, whichever comes first. During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS for monthly costs incurred by ANS plus 15% of the total maintenance costs, (if any) and handling and cleaning costs due to coal mining activities conducted by KIM and its subsidiaries along the access road (if any). Based on Addendum I dated October 26, 2011, KIM and its subsidiaries also have to pay technical consultant fee to ANS amounting to Rp 5,129,500,000 per year and conduct maintenance and security of the access road. Based on Addendum II dated November 7, 2011, during the use of the access road, KIM and its subsidiaries are fully responsible for all access road maintenance costs. Other terms and conditions are stated in the agreement.
h.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara
h.
Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Sapta Indra Sejati, pihak ketiga, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun atau produksi 7.000.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu. Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 19 Agustus 2009, kedua belah pihak sepakat untuk antara lain menambah proyek Batulaki dan meningkatkan kuantitas menjadi sebesar 10.000.000 metrik ton atau jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal amandemen ke 2 tanggal 19 Agustus 2009, mana yang lebih dulu. Berdasarkan amandemen ketiga tanggal 1 September 2010, keduabelah pihak sepakat untuk mengubah harga yang berlaku di pit Batulaki. Syarat dan ketentuan lain dalam kontrak tetap berlaku.
Coal Mining and Hauling Agreements On October 17, 2006, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Sapta Indra Sejati, a third party, which is valid for a period of five (5) years or applies to 7,000,000 metric tons of coal, whichever comes first. Based on amendement dated August 19, 2009, both parties agreed, among others, to add Batulaki projects and to increase the quantity to 10,000,000 metric tons or within 5 (five) years since the 2nd amendement dated August 19, 2009, whichever comes first. Based on the third amendment dated September 1, 2010, both parties agreed to change the prices prevailing in Batulaki pit. Other terms and conditions in the contract remain valid.
- 136 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 1 September 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Wira Bhumi Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor, untuk produksi 4.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 1, 2010, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Wira Bhumi Sejati, a third party, as the contractor, for a production of 4,000,000 metric tons of coal or for a period of three (3) years, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 1 Februari 2010, KIM, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 30 April 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 2.980.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 2 November 2010, KIM telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Berdasarkan Addendum Kedua Kontrak Jasa Penambangan tanggal 13 Mei 2011, keduabelah pihak sepakat antara lain menambah jumlah-jumlah produksi batubara dari semula sebesar 2.980.000 ton menjadi 7.500.000 ton. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp 21.344.129.688 (ekuivalen sebesar US$ 2.353.786) dan Rp 13.497.728.866 (ekuivalen sebesar US$ 1.501.249) disajikan sebagai bagian dari “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).
On February 1, 2010, KIM, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party. The agreement is valid starting January 1, 2010 until April 30, 2015 or up to production of 2,980,000 metric tons of coal transported to stockpile, whichever comes first. Based on Addendum dated November 2, 2010, KIM has given advances for the work which will be calculated with the mining service charge by IBN. Based on Second Addendum to the Coal Mining Agreement dated May 13, 2011, both parties agreed to, among others, increase total coal production from 2,980,000 metric tons to 7,500,000 metric tons. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounted to Rp 21,344,129,688 (equivalent to US$ 2,353,786) and Rp 13,497,728,866 (equivalent to US$ 1,501,249), respectively, was presented as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).
Pada tanggal 1 Februari 2011, KIM mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. Syarat, harga dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On February, 1 2011, KIM entered into Hauling, Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera, a third party, for the period from February 1, 2011 until January 31, 2015. Terms, price and other provisions are stipulated in the agreement.
- 137 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, mengadakan kontrak penambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah 5 (lima) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan adendum terakhir tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan Satuan Nilai Jasa Penambangan dari single rate menjadi double rate dengan perhitungan harga penyesuaian sesuai harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin. TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 15.462.804.607 (ekuivalen sebesar US$ 1.705.206) dan Rp 6.785.646.914 (ekuivalen sebesar US$ 754.715) disajikan sebagai bagian dari “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).
On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on the latest addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be rekoned with the mining service. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounting to Rp 15,462,804,607 (equivalent to US$ 1,705,206) and Rp 6,785,646,914 (equivalent to US$ 754,715), respectively, was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).
Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama, pihak ketiga, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian tersebut telah diubah berdasarkan addendum tanggal 2 November 2010 tentang uang muka yang telah dibayar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo uang muka sebesar Rp 83.468.096.307 (ekuivalen sebesar US$ 9.204.686) dicatat sebagai bagian dari “Uang muka jasa penambangan” (Catatan 10). Saldo biaya yang masih harus dibayar - jasa penambangan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 4.530.360.039 (ekuivalen sebesar US$ 503.877) disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” (Catatan 25).
On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama, a third party, which is valid from March 1, 2010 until March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever comes first. The agreement was amended based on addendum dated November 2, 2010 regarding the paid advance. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 83,468,096,307 (equivalent to US$ 9,204,686) was recorded as part of “Advance - mining service fee” (Note 10). As of December 31, 2010, accrued expenses - mining service amounted to Rp 4,530,360,039 (equivalent to US$ 503,877) was recorded as part of “Accrued expenses” (Note 25).
- 138 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, anak perusahaan, menandatangani kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam addendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka sebesar Rp 600.725.818 (ekuivalen sebesar US$ 66.247) dicatat sebagai bagian “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).
On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into mining service contract with PT Artamulia Tatapratama for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 600,725,818 (equivalent to US$ 66,247) was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).
Pada tanggal 14 Juni 2011, KCP, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 4.000.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam adendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka sebesar Rp 10.263.897.516 (ekuivalen sebesar US$ 1.131.881) dicatat sebagai bagian “Uang muka - jasa penambangan” (Catatan 10).
On June 14, 2011, KCP, a subsidiariy, entered into mining service contract with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party, for a period starting from February 1, 2011 until December 31, 2015 or up to production of 4,000,000 metric tons coal hauled to the stockpile, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011, advance amounted to Rp 10,263,897,516 (equivalent to US$ 1,131,881) was recorded as part of “Advances - mining service fee” (Note 10).
- 139 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
i.
Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, anak perusahaan, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta sebesar Rp 5.071.289.634. Sehubungan dengan hal tersebut pada tanggal 2 April 2009, BORNEO mengajukan Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan No. 131/PMK.10/2005, yang telah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Putusannya No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006. Berdasarkan Surat Tugas No. ST-208/D101/I/2011 tanggal 7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewajiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 12 September 2006. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung.
i.
On March 25, 2009, BORNEO received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair Jakarta branch amounting to Rp 5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export Levy in accordance with PMK No. 95/PMK.02/2005 and No. 131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006. Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of Fiscal and Investment Monitoring, Monitoring Unit of Finance and Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.
j.
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp 3.625.704.666 untuk 5 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013 yang ditempatkan dalam bentuk asuransi. Untuk tahun 2011 dan 2010, Jaminan Reklamasi ditetapkan masing-masing sebesar Rp 810.600.760 (ekuivalen sebesar US$ 89.391) dan Rp 849.446.135 (ekuivalen sebesar US$ 94.477) dalam bentuk asuransi pada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).
j.
On March 23, 2009, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No. 1046/87/DJB/2009, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp 3,625,704,666 can be in the form of insurance for 5 years from 2009 until 2013. For 2011 and 2010, the Reclamation Guarantee was determined to be Rp 810,600,760 (equivalent to US$ 89,391) and Rp 849,446,135 (equivalent to US$ 94,477), respectively, in the form of insurance to PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).
Deposito BORNEO pada PT Bank Sinarmas Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp 101.813.950 (ekuivalen sebesar US$ 11.228, pada tanggal 31 Desember 2010) digunakan sebagai jaminan kepada ASEI sehubungan dengan penerbitan asuransi atas jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset lain-lain - Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2010 BORNEO’s time deposits in PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp 101,813,950 (equivalent to US$ 11,288) was used as a guarantee to ASEI in relation to the insurance issuance of reclamation guarantee and recorded as part of “Other assets - Restricted funds” in the consolidated statements of financial position.
- 140 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kemudian berdasarkan Surat No. 395/37.03/DBT/2011 tanggal 16 Februari 2011 dari Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, BORNEO diminta untuk memperpanjang sisa Jaminan Reklamasi tahun 2009 sebesar Rp 168.693.350 dan Jaminan Reklamasi tahun 2010 sebesar Rp 849.446.135, keduanya untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan menempatkan Jaminan Reklamasi tahun 2011 sebesar Rp 810.600.760. Sehubungan dengan hal tersebut BORNEO telah menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 1.828.740.245 (ekuivalen sebesar US$ 201.670) sebagai jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Aset lain-lain - Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
Furthermore, based on Letter No. 395/37.03/DBT/2011 dated February 16, 2011 from the Directorate General of Mineral and Coal, BORNEO was required to extend the remaining of reclamation guarantee for 2009 amounting to Rp 168,693,350 and Reclamation Guarantee for 2010 amounting to Rp 849,446,135, both for the period from January 1, 2011 until December 31, 2011 and place a Reclamation Guarantee for 2011 amounting to Rp 810,600,760. As such, BORNEO has placed time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 1,828,740,245 (equivalent to US$ 201,670) as a reclamation guarantee which is included as part of “Other assets Restricted funds” in the 2011 consolidated statement of financial position.
k.
k.
Perjanjian Jasa Pelabuhan
Port Service Agreement
Pada tanggal 20 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Perairan Pelabuhan Kotabaru dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga, dimana Pelindo III menyerahkan kepada BORNEO penggunaan bagian perairan pelabuhan seluas ±200.000 m2 yang terletak di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk mendirikan dermaga untuk kepentingan sendiri. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 20, 2007, BORNEO signed Letter of Delivery to Use Port Kotabaru Water Area with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party, wherein Pelindo III handed over the utilization of ±200.000 square meters port water area located in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, to BORNEO to build dock for its private use. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017. Other terms and provisions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 24 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada Dermaga BORNEO, dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan untuk kegiatan di dermaga dan fasilitas-fasilitas pelabuhan milik BORNEO di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 24, 2007, BORNEO signed Letter of Cooperation Agreement for Port Service at BORNEO Dock with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party. The agreement stipulates port service activities conducted in dock and BORNEO port facilities in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017 and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
- 141 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
l.
Pada tanggal 25 April 2007, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Sewa Alat Berat dan Jasa Pemuatan Batubara dengan CV Bangun Arta (BA), pihak ketiga, dengan Adendum tertanggal 9 Desember 2008, dimana BORNEO menyewa alat crusher dan conveyor milik BA serta menggunakan jasa BA untuk melakukan pemuatan batubara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April 2012, atau apabila jumlah pemuatan batubara telah mencapai 3.000.000 metrik ton, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Berdasarkan Adendum II tanggal 19 Januari 2012, perjanjian telah diperpanjang sampai 30 April 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
l.
On April 25, 2007, BORNEO entered into Cooperation Agreement for Heavy Equipment Rental and Coal Loading with CV Bangun Arta (BA), a third party, with Addendum dated December 9, 2008, wherein BORNEO rents crusher and conveyor owned by BA and uses loading service provided by BA. This agreement is valid starting May 1, 2007 until April 30, 2012, or up to minimum 3,000,000 metric tons coal loaded, and can be extended upon agreement of both parties. Based on Addendum II dated January 19, 2012, the agreement has been extended until April 30, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
m.
Pada tanggal 18 Maret 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Bunati Jetty dan Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Berdasarkan Adendum I tanggal 6 Desember 2011, keduabelah pihak setuju untuk, antara lain, mengubah loading point ke Bunati Jetty dan jangka waktu perjanjian menjadi sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014.
m.
On March 18, 2011, BORNEO, entered into Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Bunati Jetty and Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement, which is valid since April 1, 2011 until March 31, 2012. Based on Addendum I dated December 6, 2011, both parties agreed to change, among others, loading point to Bunati Jetty and the term of the agreement will be commencing from January 1, 2012 until December 31, 2014.
Pada tanggal 6 Desember 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan MITRABAHTERA. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.
On December 6, 2011, BORNEO entered into Coal Transhipment Agreement with MITRABAHTERA, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2014.
- 142 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut n.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
BKES
n.
BKES Based on Credit Agreement dated May 9, 2011, BKES, granted a loan facility to PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS) amounting to US$ 2,900,000 for development of coal transportation business. This loan bears interest ar 8% per annum, with term until May 31, 2012 and can be extended or amended by written approval of both parties. As of December 31, 2011, oustanding receivable amounted to US$ 2,844,063 (including interest receivable of US$ 64,063).
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Mei 2011, BKES memberikan fasilitas pinjaman kepada PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS) untuk kebutuhan pengembangan usaha pengangkutan batubara sebesar US$ 2.900.000 dan dikenakan bunga 8% per tahun. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Mei 2012 dan dapat diperpanjang atau diubah berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang sebesar US$ 2.844.063 (termasuk piutang bunga sebesar US$ 64.063). o.
Pada tanggal 18 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian Power and Steam Processing Service Agreement dengan PDPP. Perjanjian ini memuat antara lain tentang ketentuan-ketentuan, prosedur operasional dan tarif penyediaan tenaga listrik dan uap. Perjanjian ini berlaku selama dua puluh lima (25) tahun dan dapat diperpanjang.
o.
On December 18, 2006, the Company entered into a Power and Steam Processing Service Agreement with PDPP. This agreement provides certain provisions on operational procedures, among others, and for tariff on steam and power processing services. This agreement is valid for twenty five (25) years and can be extended.
p.
Perusahaan (sebagai lessor) mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan operator telepon seluler sehubungan dengan kegiatan sewa menyewa infrastruktur telekomunikasi dengan jangka waktu antara lima (5) sampai dengan dua belas (12) tahun.
p.
The Company (as a lessor) has entered into agreements with certain cell phone operator companies in relation to lease of telecommunication infrastructures with terms ranging from five (5) to twelve (12) years.
q.
Pada tanggal 11 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Royal Oriental, pihak berelasi. Masa sewa adalah selama 2 tahun terhitung sejak 11 Agustus 2009 sampai dengan 10 Agustus 2011 dengan opsi 3 tahun. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang sampai dengan 10 Februari 2014. Beban sewa disajikan sebagai bagian dari Beban umum dan administrasi (Catatan 35) dalam laporan laba rugi konsolidasian.
q.
On September 11, 2009, the Company signed a rental agreement with PT Royal Oriental, a related party. The agreement is valid from August 11, 2009 up to August 10, 2011 with the renewal option of 3 years. The agreement has been extended on up to February 10, 2014. The rent expense was presented as part of the General and administrative expenses (Note 35) in the consolidated statements of income.
- 143 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
r.
Pada tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli infrastruktur dengan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), pihak ketiga. Perusahaan menjual 1.211 menara telekomunikasi beserta sarana-sarana penunjangnya yang telah beroperasi penuh dan 93 menara telekomunikasi yang masih dalam tahap penyelesaian kepada IBS dengan harga jual sebesar Rp 690.380.000.000. IBS telah menerbitkan obligasi konversi kepada Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp 690.380.000.000 sebagai pembayaran atas transaksi jual beli menara telekomunikasi. Obligasi konversi tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2013 dengan tingkat bunga 3% per tahun.
r.
On December 27, 2011, the Company has signed sales and purchase agreement of infrastructures with PT Inti Bangun Sejahtera (IBS), a third party. The Company sold 1,211 tower equipment and its supporting facilities which have been fully operated and ninety three (93) tower equipment under construction to IBS with selling price of Rp 690,380,000,000. IBS has issued a convertible bond to the Company with nominal value of Rp 690,380,000,000 as payment for such transaction. This convertible bond has interest rate of 3% per annum and will mature on December 27, 2013.
s.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GEM, (penjual) dan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (dahulu GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (pembeli) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara (CSA) untuk jangka waktu 25 tahun sejak pengiriman batubara pertama kali.
s.
On August 11, 2011, GEM, (as a seller) and GMR Coal Resources Pte. Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (as a buyer) entered into a Coal Sales Agreement (CSA) for a period of twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.
t.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GMR, GEM dan anak-anak perusahaan (supplier) yang terdiri dari BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, dan TKS mengadakan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara (CSSA). Perjanjian ini mengatur dukungan ketersediaan batubara dari anak-anak perusahaan kepada GEM sehingga GEM dapat memenuhi kewajibannya dalam CSA. Perjanjian ini berjangka waktu 25 tahun terhitung sejak tanggal pengiriman batubara pertama kali.
t.
On August 11, 2011, GMR, GEM and subsidiaries, (suppliers) consisting of BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, and TKS entered into a Coal Sales Support Agreement (CSSA). The agreement stipulates the support for coal availability from the subsidiaries to the GEM so that GEM can fulfill its obligations in the CSA. The agreement is valid for twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.
u.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GEM, dan GMR (penyedia jasa) mengadakan Perjanjian Support Manajemen dan Teknis (MTSA) dalam rangka pemberian jasa konsultasi di bidang teknis terkait teknik persiapan dan pembakaran batubara, jasa pengelolaan dan penasehat teknis, termasuk perencanaan infrastuktur, jasa pengawasan pelaksanaan proyek infrastruktur dan penelaahan sistem, maupun pemusatan sistem pengadaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 8 tahun sejak tanggal pencatatan saham GEM di Bursa Efek.
u.
On August 11, 2011, GEM, and GMR (service suppliers) entered into a Management and Technical Support Agreement (MTSA) relating to consultation service in technical preparation and incineration of coal, technical management and advisory services including infrastructure planning, infrastructure project monitoring service and system analysis, and procurement centralization. The agreement is valid for eight (8) years since the date of GEM share registration at the stock exchange.
- 144 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
42.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
v.
Pada tanggal 3 November 2011, DSSP, anak perusahaan, (sebagai Penjual) menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero), pihak ketiga. DSSP akan memasok listrik kepada PLN yang dihasilkan oleh 2 unit pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas masing-masing sebesar 150 MW yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
v.
On November 3, 2011, DSSP, a subsidiary, (as Seller) signed Power Purchase Agreement (PPA) with PT PLN (Persero), a third party. DSSP will supply electricy power to PLN which generated from 2 units coal fired power plant with capacity of 150 MV each located at Bayung Lencir, Musi Banyuasin, South Sumatera.
w.
Berdasarkan Sponsors Agreement tanggal 3 November 2011 antara PLN dan DSSP (sebagai penjual), Perusahaan dan GEM, (keduanya sebagai sponsor), memiliki kewajiban untuk mengambil bagian atas saham dalam DSSP, memberikan subordinated loan kepada DSSP.
w.
Based on Sponsors’ Agreement dated November 3, 2011 by and between PLN, and DSSP, and the Company and GEM, (both as sponsors), have obligations to subscribe and pay for shares of DSSP, make subordinated loans to DSSP, and provide funds for DSSP’s project.
Perkara Hukum a.
42.
Pada tanggal 27 Mei 2002, Perusahaan (dahulu bernama PT Supra Veritas) dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan gugatan mengenai eksekusi pemulihan hak secara yuridis formal terhadap bidang tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar yang terletak di Lengkong Gudang atas nama PT Simas Tunggal Centre dan Perusahaan dengan Rusli Wahyudi sebagai Tergugat. Tanah-tanah sengketa dalam perkara No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg masih berstatus tanah milik adat, sedangkan tanah yang dilaksanakan eksekusi pengosongan dan penyerahan kepada tergugat sudah bersertifikat atas nama Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre.
Legal Matters a.
- 145 -
On May 27, 2002, the Company (formerly PT Supra Veritas) and PT Simas Tunggal Centre filed a claim concerning on the formal and juridical execution of the recovery of right on approximately 2.5 hectares of land located in Lengkong Gudang under the name of PT Simas Tunggal Centre and the Company against Rusli Wahyudi as the Defendant. The parcels of land in dispute in case No. 112/Pts.Pdt.G/1993/PN.TNG jo. No. 396/Pdt/1994/PT.Bdg still have no certificates, while the executed, cleared, and handed-over parcels of land already have certificates under the name of the Company and PT Simas Tunggal Centre.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tangerang atas perkara No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng Majelis Hakim memutuskan telah menolak gugatan Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre Perkara No. 097/Pdt.G/2002/ON.Tng. Perusahaan mengajukan banding No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg yang diputus tanggal 12 Januari 2005 yang hasilnya adalah menolak banding Perusahaan dan PT Simas Tunggal Center, kemudian Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre mengajukan Kasasi Perkara No. 2100/K/Pdt/2005 dan diputus tanggal 14 Juni 2005 dengan dikabulkan/dimenangkan oleh Perusahaan dan PT Simas Tunggal Centre. Pihak lawan kemudian mengajukan Peninjauan Kembali Perkara No. 401 PK/PDT/2009, yang mana perkara sudah diputus dengan menolak Permohonan Peninjauan Kembali tersebut.Pada tanggal 10 Februari 2011, Pengadilan Negeri Tangerang telah melakukan pengecekan dan penyerahan atas lokasi tanah yang dimaksud sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Pengecekan dan Penyerahan No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, tertanggal 10 Februari 2011.
Based on the Decision of on Case No. 097/Pdt.G/2002/PN.Tng, Tangerang Distrct Court had rejected the claim of the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Company filed an appeal No. 494/Pdt/2004/PT.Bdg which has been decided on January 12, 2005 and rejected the appeal from the Company and PT Simas Tunggal Center, thus the Company and PT Simas Tunggal Centre filed an appeal to the Supreme Court Case No. 2100/K/Pdt/2005, which had been decided on June 14, 2005, to accept the appeal of the Company and PT Simas Tunggal Centre. The Defendant filed a request for reconsideration (PK), Case No. 401 PK/PDT/2009, which such request for reconsideration (PK) has been rejected. On February 10, 2011 Tangerang Distrct Court has checked and handed-over the intended land, as stated in the Minutes of Checking and Handed-Over No. 10/PEN.EKS/2008/PN.TNG, dated February 10, 2011.
b.
b.
Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan sebagai Penggugat, menghadapi perkara gugatan mengenai sengketa kepemilikan atas tanah-tanah milik Perusahaan untuk HGB No. 28/Pusaka Rakyat dan HGB No. 29/Pusaka Rakyat dengan PT Green Garden Ltd. sebagai Tergugat dan Badan Pertanahan Nasional Kodya Jakarta Utara sebagai Turut Tergugat.
On April 7, 2008, the Company as the Plaintiff, filed lawsuit against PT Green Garden Ltd., as the Defendant and the National Board of Land Affairs North Jakarta sector relating to land owned by the Company for HGB Certificate No. 28/Pusaka Rakyat and HGB Certificate No. 29/Pusaka Rakyat.
Berdasarkan Putusan atas Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian. Dan pada tanggal 12 Mei 2009 diketahui bahwa kuasa PT Green Garden Ltd. mengajukan upaya hukum banding. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Majelis Hakim Tingkat Banding memutuskan untuk memperbaiki Putusan Perkara No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut dan mengabulkan sebagian gugatan Penggugat.
Based on the Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008PN.Jkt.Ut, District Court of North Jakarta has accepted several claims made by the Plaintiff. On May 12, 2009, PT Green Garden Ltd. requested for judicial review. Based on Decision No. 11/PDT/2010/PT.DKI, Jakarta High Court has decided to revise the Decision on Case No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut and accepted several claims made by the Plaintiff.
Pada tanggal 14 Juni 2011, PT Green Garden Ltd. Mengajukan Kasasi terhadap Perkara No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. dan perkara ini sedang dalam proses.
On June 14, 2011, PT Green Garden Ltd. filed an appeal to the Supreme Court Case No. 11/PDT/2010/PT.DKI jo. No. 95/Pdt/G/2008/PN.Jkt.Ut. and the case is still in process.
- 146 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 2 November 2007, BORNEO, anak perusahaan, sebagai Tergugat III, menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh G.E. Haryanto (Penggugat) berkaitan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BORNEO atas pengalihan saham sebanyak 1.925 saham dari Penggugat kepada PT Saranakelola Investa (Tergugat I) pada tanggal 19 November 2003 dan dari Tergugat I kepada PT Roundhill Capital Indonesia (Tergugat II) pada tanggal 20 Oktober 2004. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada notaris Saal Bumela, S.H., (Tergugat IV) dan notaris Robensjah Sjachran, S.H., sebagai Turut Tergugat. Atas dasar gugatan tersebut Penggugat menuntut Tergugat secara tanggung renteng atas kerugian material sebesar Rp 106.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 98.000.000.000 - dalam Replik) serta kerugian immaterial sebesar Rp 500.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 100.000.000.000).
c.
On November 2, 2007 BORNEO, a subsidiary, as one of the Defendants (Defendant III), is a party to a lawsuit filed by GE Haryanto (Plaintiff), through civil case registered in Central Jakarta State Court, relating to the Extraordinary Meetings of the Shareholders of BORNEO on November 19, 2003 approving the transfer of 1,925 shares of stock owned by the Plaintiff to PT Saranakelola Investa (Defendant I) and on October 20, 2004 approving the transfer of the said shares from Defendant I to PT Roundhill Capital Indonesia (Defendant II). This case also includes Saal Bumela, S.H., notary, (Defendant IV) and Robensjah Sjahran, S.H., notary, as Co-Defendant. Based on the case filed against the Defendants, the Plaintiff is claiming charges for material losses incurred totaling to Rp 106,000,000,000 (subsequently changed to Rp 98,000,000,000) and immaterial losses totaling to Rp 100,000,000,000 (subsequently changed to Rp 100.000.000.000).
Pada tanggal 23 Juni 2008 pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan atas gugatan No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2009, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST tanggal 23 Juni 2008.
On June 23, 2008, the Central Jakarta State Court has denied the claims filed by the Plaintiff through its Decision on case register No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST. Moreover, on January 12, 2009, the Jakarta High Court Decision is in agreement with the Decision of Central Jakarta State Court No. 363/PDT.6/2007/PN.JKT.PST dated June 23, 2008.
Pada tanggal 24 Maret 2009 Penggugat mengajukan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan berdasarkan Relas Pemberitahuan isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1680.K/PDT/2009jo. No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst tanggal 4 Mei 2010, memutuskan menolak permohonan kasasi dari Penggugat, hal ini diperkuat dengan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.W10.U.1./ 913/Pdt.02.I.2011.04 tanggal 21 Januari 2011 tentang keterangan bahwa perkara perdata No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. Nomor : 608/Pdt/2008/ PT.DKI., Jo. Nomor : 363/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Pst., telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
On March 24, 2009 the Plaintiff has filed an appeal to Supreme Court of Republic of Indonesia and based on Notification of Supreme Court Decision No. 1680.K/PDT/2009 jo No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst dated May 4, 2010, the filed case was rejected. This is substantiated by the letter from the Central Jakarta State Court No. W10.U.1./913/Pdt.02. I.2011.04 dated January 21, 2011 stating that the lawsuit No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. No. 608/Pdt/ 2008/PT.DKI. Jo. No. 363/Pdt.G/2007/PN. JKT.Pst which has permanent legal force.
- 147 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perusahaan sebagai Pengugat, mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Bekasi pada tanggal 29 November 2010, mengenai masalah gugatan cidera janji (wanprestasi), atas kewajiban PT Mitra Nelsy Abadi (sebagai Tergugat) kepada Perusahaan.
d.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks, tanggal 22 September 2011 Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian, dimana diantaranya Pengugat dihukum untuk membayar gugatan kepada Pengugat sebesar Rp 886.992.640 secara tunai dan seketika. Panitera Pengadilan telah memberitahukan keputusan pengadilan ini kepada Tergugat pada tanggal 17 Oktober 2011. e.
The Company as the Plaintiff, filed lawsuit against PT Mitra Nelsy Abadi as the Defendant, on November 29, 2010, to Bekasi State Court, on breach of contract by PT Mitra Nelsy Abadi (as Defendant).
Based on the Decision No. 148/Pdt.G/2011/PN.Bks dated September 22, 2011 the District Court of Bekasi has already decided to accept several claims made by the Plaintiff, by which the Defendant have to immediately pay the claim to Plaintiff in cash in the amount of Rp. 886,992,640. The clerk of court notified the Defendant about the decision on October 17, 2011.
Pada tanggal 10 Maret 2010 Perusahaan (dahulu Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Smart Telecom (sebagai Tergugat) digugat mengenai hak servitut dan minta agar dibuatkan jalan pengganti untuk Kasin Miih dkk sebagai Penggugat, lokasi di Desa Lengkong Gudang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri atas perkara No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat sebagian.
e.
Pihak Kasin Miih dkk mengajukan Banding tanggal 24 Maret 2010. Perusahaan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mengajukan Banding tanggal 27 Mei 2010 serta mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 7 Maret 2010, yang telah diputus pada tanggal 21 November 2011, dengan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. Perusahaan dan PT Bumi Serpong Damai Tbk diberitahukan pada tanggal 2 Maret 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses hukum di tingkat kasasi.
On March 10, 2010 the Company (formerly Supra Veritas), PT Bumi Serpong Damai Tbk and PT Smart Telecom (as Defendants)were sued a claim concerning the rights for new access road for Kasin Miih dkk, as Plantiff. Located on Lengkong Gudang Village. Based on the Decision No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST dated March 10, 2010, the District Court of Central Jakarta has already decided to accept several claims made by the Plaintiff.
Kasin Miih dkk filled an appeal on the above decision to High Court. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk also filled an appeal to High Court and submit the “Kontra Memori Banding”, dated March 7, 2010, which have been decided on November 21, 2011 by affirming the Central Jakarta Decision No. 191/Pdt.G/2009/PN.JKT.PST. The Company and PT Bumi Serpong Damai Tbk were notified about decision on March 2, 2012. As of date of completion of the consolidated financial statements, this case is still in process at the Supreme Court.
- 148 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 43.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Informasi Segmen
43.
Informasi segmen Grup disusun berdasarkan jenis usaha, yakni penyediaan tenaga listrik dan uap, perdagangan pupuk dan bahan kimia, sewa, dan pertambangan dan perdagangan batubara.
Segment Information The Group’s segment information is presented based on their business, namely supply of steam and electricity, fertilizer and chemicals trading, rent, and coal mining and trading.
31 Desember/December 31, 2011 Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap/ Supply of Steam and Electricity US$ Pendapatan usaha Hasil segmen Laba usaha Pendapatan bunga
Perdagangan Pupuk dengan bahan Kimia/ Trading fertlizer and chemicals US$
Sewa/ Rental US$
Pertambangan dan Perdagangan Batubara/ Coal mining and trading US$
Eliminasi/ Elimination US$
Jumlah/ Total US$
45.181.737
184.641.122
32.299.078
329.448.913
(326.722)
591.244.128
Revenues
891.666
13.847.562
18.863.611
95.615.301
-
129.218.140
Segment results
(4.460.039)
2.138.737
18.714.444
39.107.033
-
55.500.175 6.707.391
Income from operations Interest income Interest expense and other financial charges
Beban bunga dan keuangan lainnya Kerugian selisih kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih
(18.515.405) (5.485.660) 4.785.065
Loss on foreign exchange - net Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak - bersih
42.991.566 (9.882.291)
Income before tax Tax expense - net
Laba bersih
33.109.275
Net income
Aset segmen Investasi saham Aset yang tidak dialokasikan
636.205.143
122.383.100
119.320.817
392.765.766
(50.001.553)
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dialokasikan
131.677.697
93.188.189
89.187.618
65.172.046
(51.257.644)
Jumlah Liabilitas
1.220.673.273 47.138.999 15.946.688
Segment assets Investment in shares of stock Unalocated assets
1.283.758.960
Total assets
327.967.906 44.651.924
Segment liabilities Unalocated liabilities
372.619.830
Total liabilities
Pengungkapan tambahan Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Cina Thailand India Malaysia Jumlah
Additional disclosures
45.181.737 -
184.641.122 -
32.299.078 -
131.487.422 143.735.729 29.306.403 24.544.903 374.456
(326.722) -
393.282.637 143.735.729 29.306.403 24.544.903 374.456
45.181.737
184.641.122
32.299.078
329.448.913
(326.722)
591.244.128
- 149 -
Sales based on geographical location Indonesia China Thailand India Malaysia Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
31 Desember/December 31, 2010 Pertambangan dan Perdagangan Batubara/ Coal Sewa/ Mining and Rental Trading US$ US$
Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap/ Supply of Steam and Electricity US$
Perdagangan Pupuk dan bahan kimia/ Fertilizer and Chemical Trading US$
Pendapatan usaha
47.900.860
204.006.211
25.586.027
102.053.675
Hasil segmen
16.056.187
8.403.352
18.215.225
27.269.282
-
69.944.046
Segment results
Laba usaha Pendapatan bunga
13.123.810
(4.449.006)
18.215.224
5.516.681
-
32.406.709 950.365
Income from operations Interest income Interest expense and other financial charges
Eliminasi/ Elimination US$ (15.409.300)
Jumlah/ Total US$ 364.137.473
Revenues
Beban bunga dan keuangan lainnya Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Lain-lain - bersih
(19.735.811)
Laba sebelum pajak Penghasilan pajak - bersih
14.862.877 4.171.158
Income before tax Tax benefit - net
Laba sebelum rugi pra-kuisisi anak perusahaan Rugi pra-akuisisi anak perusahaan
19.034.035 5.230.069
Income before preacquisition losses of subsidiary Pre-acquisition losses of a subsidiary
Laba bersih
24.264.104
Net income
Aset segmen Investasi saham Aset yang tidak dialokasikan
133.389 1.108.225
349.262.461
93.417.686
98.698.838
121.725.309
(41.675.114)
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dialokasikan
133.871.552
62.446.283
86.415.372
60.087.748
(41.675.114)
Jumlah Liabilitas
621.429.180 15.271.166 28.414.038
Segment assets Investment in shares of stock Unalocated assets
665.114.384
Total assets
301.145.841 28.228.298
Segment liabilities Unalocated liabilities
329.374.139
Total liabilities
Pengungkapan tambahan Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Thailand India Cina Jumlah
Gain on foreign exchange - net Others - net
Additional disclosures
47.900.860 -
204.006.211 -
25.586.027 -
63.864.861 25.184.451 11.754.785 1.249.578
(15.409.300) -
325.948.659 25.184.451 11.754.785 1.249.578
47.900.860
204.006.211
25.586.027
102.053.675
(15.409.300)
364.137.473
- 150 -
Sales based on geographical location Indonesia Thailand India China Total
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 44.
Informasi Lainnya a.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 44.
Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara
Other Information a.
Mineral and Coal Mining Law
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (Undang-Undang). Saat ini Grup, sedang mengevaluasi dampak penerapan Undang-Undang yang baru tersebut terhadap operasinya, antara lain:
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the Group, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:
a.
Ketentuan Peralihan atas PKP2B, Undang-Undang yang baru menjelaskan bahwa PKP2B akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang yang baru.
a.
The CCoW transitional provisions, states that new Law will honor existing CCoW until their expiration. However, it also states that existing CCoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.
b.
Keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam jangka waktu satu tahun sejak diberlakuan Undang-Undang yang kbaru, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang yang baru.
b.
The requirement for CCoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.
Sehubungan dengan penerapan UndangUndang Pertambangan No. 4 tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 tahun 2010, yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulation (PP) Nos. 22 and 23 year 2010, covering the following:
a.
PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan ijin usaha pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).
a.
PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).
b.
PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP dan juga menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP.
b.
PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CCoW will be honored by the Government although any extension of existing CCoW will be through the issuance of an IUP.
- 151 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55 tahun 2010, yang mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, the Government of Indonesia released PP No. 55 year 2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.
Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa implementasi peraturan ini tidak akan menimbulkan kerugian material pada operasional Grup.
The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new law will have no significant impact to the Group in the near term.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Pertambangan No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUPExploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 18/2008 dated May 29, 2008.
Ketentuan peraturan ini antara lain:
The regulation requires among others:
a.
Pemegang IUP-Eksplorasi, harus memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
a.
An IUP-Exploration holder, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
b.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
b.
An IUP-Production Operation holder, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that Coal Contract of Work holders are also required to comply with this regulation.
- 152 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk penempatan deposito berjangka di bank Pemerintah
As at the date of completion of the consolidated financial statements, the Group has placed reclamation guarantees in the form of time deposits placed in a state – owned bank.
b.
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
b.
Environmental Impact Assessment
BORNEO, anak perusahaan, telah memiliki persetujuan AMDAL pada kegiatan penambangan batubara yang dijalankannya berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PT Borneo Indobara pada Kegiatan Penambangan Batubara Di Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 29/2005”) yang berlaku sejak tanggal ditetapkannya. SK 29/2005, antara lain, mengatur bahwa BORNEO dapat melaksanakan kegiatan penambangan batubara dan wajib mentaati ketentuan yang tersirat dalam dokumen Andal, RKL dan RPL yang telah disetujui.
BORNEO, a subsidiary, has an Environmental Impact Assessment (EIA) approval for its coal mining activities based on Decision of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 regarding Approval on Environmental Impact Assessment (Andal), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RKL) of PT Borneo Indobara for Coal Mining Activities in Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 29/2005”) which is valid starting from date of the Decision. SK 29/2005, among others, stated that BORNEO can conduct coal mining activities and should comply with the terms stipulated in the approved Andal, RKL, and RPL documents.
Pada tanggal 6 Mei 2010, Bupati Tanah Bumbu telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Nomor 261 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Tambang Batubara PT Borneo Indobara Kecamatan Satui, Di Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 261/2010”). SK 261/2010, antara lain mengatur, bahwa Andal, RKL dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan tambang batubara.
On May 6, 2010, Bupati of Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 261 Tahun 2010 on the Environment Feasibility for Mining Activities of PT Borneo Indobara in Kecamatan Satui, Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji and Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 261/2010”). SK 261/2010, among others, stated that Andal, RKL and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start coal mining activities.
- 153 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sehubungan dengan kegiatan pelabuhan khusus stockpile batubara yang berlokasi di desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, BORNEO telah memiliki UKL dan UPL yang telah memperoleh persetujuan dari Bupati Tanah Bumbu sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Selanjutnya, pada tanggal 20 Juli 2010, Bupati Tanah Bumbu mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 379 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Terminal Khusus Batubara PT Borneo Indobara di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (”SK 379/2010”). SK 379/2010 dimaksud mengatur, antara lain bahwa Andal, RKL, dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan terminal khusus.
In relation to the port activities specifically for coal stockpile located in Angsana Village, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, BORNEO already obtained UKL and UPL which was approved by Bupati Tanah Bumbu as documented in his Decision Letter No. 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Furthermore, on July 20, 2010, Bupati Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 379 Tahun 2010 on Environment Feasibility for Development and Operation of Specific Coal Terminal Activities of PT Borneo Indobara in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 379/2010”). SK 379/2010 stated, among others, that Andal, RKL, and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start specific terminal activities.
Pada tanggal 7 September 2011, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (”Bapedalda”) mengeluarkan Surat Nomor 660/75/ BAPEDALDA/2011 yang pada intinya mencabut SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) dan Surat Nomor 660/76/BAPEDALDA/2011, yang mencabut SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).
On September 7, 2011, Control of Environmental Impact Body Kabupaten Tanah Bumbu Area (”Bapedalda”) issued Letter No. 660/75/BAPEDALDA/2011 which principally annulled SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) and Letter No. 660/76/ BAPEDALDA/2011, which annulled SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, BORNEO telah melakukan berbagai upaya untuk meminta klarifikasi terhadap pihakpihak yang berwenang terhadap permasalahan tersebut di atas. Pada tanggal 8 September 2011, Badan Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Kalimantan Selatan (”BLHD”) menerbitkan surat nomor 660/497/APDL/BLHD perihal Klarifikasi tentang AMDAL Tambang PT Borneo Indobara (”Surat BLHD”) kepada BORNEO dan juga ditembuskan kepada Bapedalda. antara lain, mengklarifikasikan bahwa:
In relation to the above, BORNEO has exerted efforts to request clarification from the authorities. On September 8, 2011, Environment Body of South Kalimantan Province Area (”BLHD”) issued letter No. 660/497-A/APDL/BLHD regarding the Clarification on the Environment Impact Assessment of PT Borneo Indobara Mine (”Surat BLHD”) to BORNEO and also copied to Bapedalda. The letter includes clarifications that:
(1)
BORNEO sudah memiliki dokumen Amdal berdasarkan SK 29/2005 yang berlaku selama 5 tahun,
(1)
BORNEO has owned EIA document based on SK 29/2005 which is valid for five years,
(2)
berdasarkan kajian Amdal dalam SK 29/2005 tahun 2005, BORNEO memiliki kapasitas produksi 5 juta ton/tahun dengan rencana produksi kegiatan sampai tahun ke 26, sesuai cadangan deposit yang ada sebesar 114,5 juta ton dan lingkup kajian seluruh areal PKP2B seluas 24.100 Ha,
(2)
Based on EIA study in SK 29/2005 Tahun 2005, BORNEO has production capacity of 5 million tons/year with production plan until the 26th year, in accordance with coal reserves availability amounting to 114.5 million tons and study on the feasibility of PKP2B area of 24,100 Ha;
- 154 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3)
sesuai Pasal 25 dan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, keputusan kelayakan lingkungan hidup (Amdal) pada dasarnya berlaku selama umur usaha dan/atau kegiatan, sepanjang Pemrakarsa tidak melakukan pemindahan lokasi, mengubah desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,
(3)
In accordance with Article 25 and 26 of Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, decision on the environment feasibility is principally valid as long as the life of the business or the mining activities is carried out but subject to change of location, design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies decided by the owner;
(4)
berkaitan dengan butir (3) di atas serta berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan dan keterangan yang disampaikan oleh BORNEO, kegiatan pertambangan BORNEO saat ini masih dalam kapasitas Amdal yang ada (tahun 2005),
(4)
In relation to (3) above and based on verification result and information submitted by BORNEO, its mining activities is currently still within the capacity of valid EIA (year 2005); and
(5)
berkaitan dengan keberlakuan SK 29/2005 selama 5 tahun dan dengan mengingat butir (3) di atas, maka disarankan kepada BORNEO agar meminta kepada Bapedalda untuk menerbitkan Perubahan atas SK/29/2005 tersebut.
(5)
Regarding the validity of SK 29/2005 for five (5) years and referring to the (3) above, BORNEO was advised to request Bapedalda to issue an Amendment on SK/29/2005.
Sesuai dengan Surat BLHD tersebut di atas, BORNEO telah melakukan upaya permohonan klarifikasi kepada beberapa instansi terkait, antara lain:
In accordance with Surat BLHD, BORNEO has requested clarifications to below institutions, among others:
(1)
kepada Bapedalda dengan suratnya No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 tanggal 9 September 2011, meminta agar Bapedalda menerbitkan surat perubahan atas SK 261/2010 yang telah dicabut berdasarkan SK 660/75/2011, serta meminta arahan mengenai penyusunan dokumen Amdal pelabuhan khusus;
(1)
To Bapedalda with its letter No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 dated September 9, 2011, requesting Bapedalda to issue an amendment on SK 261/2010 which was annulled based on SK 660/75/2011, and requesting guidance regarding the preparation of EIA documents for specific port;
(2)
kepada Kementerian Lingkungan Hidup dengan suratnya No. 087/BIBJKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk mengenai SK 261/2010 agar dapat berlaku selama umur usaha atau kegiatan pertambangan berlangsung dan penyusunan dokumen lingkungan yang diperlukan atas Amdal BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus; dan
(2)
To the Ministry of Environment with its letter No. 087/BIB-JKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance regarding SK 261/2010 to be valid for the life of the business or as long as the mining activities is carried out and regarding the preparation of EIA documents for BORNEO in specific port; and
(3)
kepada Kementerian ESDM dengan suratnya No. 088/BIB-JKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk agar kegiatan operasional pertambangan batubara BORNEO dapat terus berjalan.
(3)
To the Ministry of Economic of Human Resources with its letter No. 088/BIBJKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance so that coal mining operational activities of BORNEO can still be continued.
- 155 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan klarifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 tanggal 30 September 2011 (Surat KLH No. 8894) dan surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2251/37.03/DBT/2011 tanggal 5 Oktober 2011 (Surat ESDM No. 2251), dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
Based on clarifications from the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 dated September 30, 2011 (Surat KLH No. 8894) and a letter from the Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 2251/37.03/DBT/2011 dated October 5, 2011 (Surat ESDM No. 2251):
1.
Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 tanggal 25 Februari 2005 atas BORNEO pada prinsipnya masih relevan dan dapat mengakomodir kegiatan operasi produksi pertambangan batubara BORNEO; dan
1.
Decision Letter of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 dated February 25, 2005 for BORNEO is principally still relevant and can accommodate BORNEO’s production operational activities; and
2.
Kegiatan pelabuhan khusus BORNEO telah memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang telah disetujui melalui Surat Keputusan Bupati No.169 Tahun 2006 tentang Persetujuan UPL dan UKL. Apabila kegiatan pelabuhan khusus batubara BORNEO masih sesuai dengan lingkup kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka lingkup kegiatan pada pelabuhan khusus masih relevan. Namun apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak termasuk dalam cakupan kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka terhadap kegiatan pelabuhan khusus tersebut perlu dilakukan Audit Lingkungan, dimana Audit Lingkungan dilakukan pada kegiatan yang sedang beroperasi.
2.
BORNEO’s specific port activities has Environment Management Effort (UKL) and Enviroment Monitoring Effort (UPL) which were approved by the Decision Letter of Bupati No. 169 Tahun 2006 regarding the Approval of UPL and UKL. If BORNEO’s specific port activities are relevant to the study regarding UKL and UPL documentations, then the scope of activities in the specific port is still relevant. However, if there were changes that were not included in the scope of the study on UKL and UPL documentations, then Environment Audit shall be conducted for the operational activities on the specific port.
- 156 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Bapedalda mengeluarkan Surat Keterangan dengan No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) yang isinya mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011 dan antara lain menerangkan sebagai berikut:
On October 17, 2011, Bapedalda issued Letter No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/ 2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) which refers to Surat KLH No. 8894/2011 and describes, among others:
(1)
AMDAL BORNEO sebagaimana tercantum dalam SK 29/2005, berlaku selama 5 tahun, sedangkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pasal 24, 25, 26 dan 27 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, kecuali terjadi perubahan desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkannya keputusan, maka tidak ada batasan masa berlaku AMDAL, dan berdasarkan evaluasi, tidak terdapat perubahan pada kegiatan tambang batubara BORNEO;
(1)
BORNEO’s EIA as described in SK 29/2005, is valid for five (5) years, however in Law No. 32 Tahun 2009 regarding Protection and Management of Environment and Articles 24, 25, 26 and 27, and Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, unless there were changes in the design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies and/or the activity was not done within three (3) years since the Decision’s issuance date, then there is no limitation on the EIA, and based on evaluation, there is no change in BORNEO’s coal mining activities.
(2)
Memperhatikan Surat KLH No. 8894/2011, agar dilakukan addendum terhadap SK 29/2005 yang mencabut Diktum Keempat SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak ditetapkan;
(2)
Referring to Surat KLH No. 8894/2011, an addendum should be issued on SK 29/2005 to annul the Fourth Article of SK 29/2005 which stated that SK 29/2005 is valid for five years since the date of the Decision;
(3)
Mengingat angka 1 dan 2 Surat Bapedalda tersebut, maka SK 29/2005 saat ini sedang dalam proses addendum pencabutan Diktum keempat sebagaimana disebutkan dalam SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula bahwa SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak tanggal ditetapkan;
(3)
Referring to Nos. 1 and 2 of Surat Bapedalda, therefore SK 29/2005 is currently under process for an amendment to cancel the fourth article in SK 29/2005, which stated that SK 29/2005 is valid for five (5) years since the date of the Decision;
(4)
Terhadap AMDAL Pelabuhan Khusus BORNEO saat ini dalam proses evaluasi dalam rangka Audit Lingkungan Wajib sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup dengan pedoman sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 dan dalam melakukan kegiatannya, BORNEO mengacu kepada UKL-UPL sesuai dengan SK 169/2006 tentang persetujuan UKL dan UPL BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus dan stockpile batubara di Desa Angsana Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu propinsi Kalimantan Selatan.
(4)
Relating to BORNEO’s EIA in specific port, an evaluation is in progress for Compliance Environment Audit in accordance with Law No. 32 Tahun 2009 regarding the Protection and Management of Environment which refers to the Decision of Ministry of Environment No. 30 Tahun 2001 and in its activities, BORNEO refers to UKLUPL which confoms to SK 169/2006 regarding the Approval of UKL and UPL of BORNEO’s specific port activities and coal stockpile in Angsana Village, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
- 157 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 25 November 2011, Bapedalda mengeluarkan surat No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (“Surat Bapedalda No. 660.4/878”) perihal Amdal Rencana Peningkatan Produksi yang intinya menerangkan bahwa untuk kelancaran proses AMDAL peningkatan kapasitas produksi BORNEO dapat diproses dan dilakukan pembahasan pada Komisi AMDAL Provinsi Kalimantan Selatan dengan sekretariat pada BLHD Provinsi Kalimantan Selatan sambil menunggu adanya rekomendasi lisensi Kabupaten Tanah Bumbu.
On November 25, 2011, Bapedalda issued letter No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (Surat Bapedalda No. 660.4/878) regarding EIA Plan on Increase Production which describes that for processing the increase in production EIA of BORNEO can be consulted with EIA Commission of South Kalimantan Province with its official at BLHD South Kalimantan Province while waiting for the license recommendation from Kabupaten Tanah Bumbu.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, BORNEO tidak menjalankan kegiatan usaha di luar ketentuan ataupun kapasitas sebagaimana diatur dalam Andal yang dimilikinya berdasarkan SK 29/2005. Sehubungan dengan hal tersebut dan dengan mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No.2251 dan Surat Bapedalda 660/2011, maka SK 29/2005 tetap berlaku sehingga BORNEO dapat menjalankan kegiatan usahanya. Selanjutnya, terkait dengan UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolodasian, Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat mengakibatkan SK 169/2006 menjadi dicabut ataupun hal-hal material yang dapat mengakibatkan perluasan daripada UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO dimaksud menjadi tidak dapat dilaksanakan.
As of date of completion of the consolidated financial statements, BORNEO has no activities against the rule and capacity as stipulated in its Andal based on SK 29/2005. Therefore, and referring to Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No.2251 and Surat Bapedalda 660/2011, SK 29/2005 is still valid so that BORNEO can continue its business activities. Furthermore, in relation to UKL and UPL for BORNEO’s specific port, until the date of consolidated financial statements, the Company believes that there are no events that will result in annulment of SK 169/2006 or other material events that resulted in the extension of UKL and UPL for BORNEO’s specific port to be cancelled.
45.
Reklasifikasi Akun
45.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang berlaku efektif 1 Januari 2011 (Catatan 2b) mengakibatkan reklasifikasi akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011.
Reclassification of Accounts The adoption of the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 1 (Revised 2009) which is effective January 1, 2011 (Note 2b) has resulted to reclassification of accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 to conform with presentation of the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011.
- 158 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Sesudah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/ After Reclassification Before Reclassification US$ US$ Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan
-
Ekuitas Kepentingan nonpengendali
198.204
198.204
Minority interests in net assets of subsidiaries Equity Noncontrolling i nterests
-
1 Januari 2010/31 Desember 2009 January 1, 2010/December 31, 2009 Sesudah Reklasifikasi/ Sebelum Reklasifikasi/ After Reclassification Before Reclassification US$ US$ Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan
-
Ekuitas Kepentingan nonpengendali
46.
160.467
160.467
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
-
46.
Minority interests in net assets of subsidiaries Equity Noncontrolling interests
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setalah 1 Januari 2012 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised statements of financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK), which will be applicable for financial statement for periods beginning on or after January 1, 2012:
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
1.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK No. Investasi
2.
PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
3.
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant, and Equipment
4.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
4.
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
5.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits
6.
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
6.
PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
7.
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
7.
PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts
8.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
8.
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
13
(Revisi
2011),
Properti
- 159 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
9.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9.
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
10.
PSAK No. Konstruksi
Kontrak
10.
PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract
11.
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
11.
PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts
12.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
12.
PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entities
13.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
13.
PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting Income Taxes
14.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
14.
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
15.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
15.
PSAK No. 53 (Revised 2010), Share-Based Payment
16.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
16.
PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
17.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
17.
PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
18.
PSAK No. 60, Pengungkapan
Keuangan:
18.
PSAK No. Disclosures
19.
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
19.
PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
20.
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
20.
PSAK No. 62, Insurance Contracts
21.
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
21.
PSAK No. 63, Financial Hyperinflationary Economies
22.
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
22.
PSAK No. 64, Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
34
46
(Revisi
(Revisi
2010),
2010),
Instrumen
ISAK
60,
Financial
Instruments:
Reporting
in
ISAK
1.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
1.
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and Their Interaction
3.
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
3.
ISAK No. Agreement
4.
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
4.
ISAK No. 18, Government Assistance No Specific Relation with Operating Activity
- 160 -
16,
Service
Concession
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
5.
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5.
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
6.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
6.
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
7.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
7.
ISAK No. 22, Service Arrangements: Disclosures
8.
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
8.
ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives
9.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
9.
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
10.
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
10.
ISAK No. 25, Landrights
11.
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
11.
ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan Akuntansi Perkoperasian
27:
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
PSAK
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. 47.
Concession
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan a.
47.
Pada tanggal 6 Januari 2012, BORNEO, anak perusahaan, mengadakan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement dengan PT Bangun Arta Hutama, pihak ketiga untuk pembangunan lajur loading conveyor baru di port Bunati, Kecamatan Angsana, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak sebesar Rp 71.750.000.000. Perjanjian ini berlaku sampai 13 November 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
Events After the Reporting Period a.
- 161 -
On January 6, 2012, BORNEO, a subsidiary, entered into an Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement with PT Bangun Arta Hutama, a third party, to build new line loading conveyor at Bunati Port, Kecamatan Angsana, South Kalimantan, with contract value of Rp 71,750,000,000. This agreement is valid until November 13, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2012 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 45/2003.
b.
On January 6, 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue applied in Ministry of Energy and Mineral Resources GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003.
Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis mineral logam dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas mineral logam dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
This regulation provides clarification for obligation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. It also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPKProduction Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada Grup sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini.
There is no change in exploitation fee rate for the Group as an IUP holder based on the new regulation.
c.
Pada tanggal 26 Januari 2012, Perusahaan dan United Fiber System Ltd, Singapura (UFS) menandatangani Head of Agreement terkait dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penjualan 3.941.166.500 saham GEM, anak perusahaan, (atau sebesar 66,9998% kepemilikan), yang dimilikinya kepada UFS. Sebaliknya, UFS akan menerbitkan 44.275.533.621 saham baru dalam UFS (atau sebesar 92,7663% kepemilikan) kepada DSS sebagai pembayaran atas pembelian saham GEM tersebut. Penyelesaian transaksi akuisisi saham tersebut selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012.
c.
On January 26, 2012, the Company and United Fiber System of Ltd, Singapore (UFS) entered into a Head Agreement in relation to the Company’s plan to sell its investment in 3,941,166,500 shares of GEM, a subsidiary, (or 66.9998% ownership interest) to UFS. On the other hand, UFS will issue 44,275,533,621 new shares in UFS (or 92.7663% ownership interest) to DSS as payment for this purchase of shares in GEM. The completion of shares acquisition shall be no later than December 31, 2012.
d.
Pada tanggal 11 Febuari 2012, DSSP, anak perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Equipment Supply Contract dengan China National Electric Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (sebagai penjual) dengan nilai kontrak sebesar US$ 208.380.392. Peralatan tersebut digunakan untuk proyek pembangunan dua (2) unit pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing 150 MW, yang terletak di Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Proyek).
d.
On Febuary 11, 2012, DSSP, a subsidiary (as buyer) signed Equipment Supply Contract with China National Engineering Co., Ltd. (CNEEC) (as seller) with contract prices amounting to US$ 208,380,392. Those equipment will be used for construction project of two (2) units Coal fired power plant with a capacity of 150 MW each located Bayung Lencir, Musi Banyuasin, South Sumatera (Project).
- 162 -
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 and 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
e.
Pada tanggal 11 Februari 2012, DSSP, anak perusahaan (sebagai Pemilik) menandatangani Design Engineering Construction Contract dengan Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (sebagai kontraktor) dengan nilai kontrak sebesar US$ 89.305.882. Dalam kontrak ini, HPI akan melakukan desain, teknik, menerima peralatan di lokasi, menyimpan, memelihara dan menjaga, risiko kerugian, membangun, menginstal, memasang, dan pemeriksaan akhir sehubungan dengan Proyek.
e.
On February 11, 2012, DSSP, a subsidiary (as Owner) signed Design Engineering Construction Contract with Harbin Power System Engineering & Research Institute Co., Ltd. (HPI) (as contractor) with contract prices amounting to US$ 89,305,882. Under this contact, HPI shall perform design, engineering, receive equipment at site, store, care and custody, risk of loss, construct, install, erect, and commission in respect of the Project.
f.
Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 15 Februari 2012 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham PT Andalan Satria Lestari (ASL) menyetujui peningkatan modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000 terbagi atas 500 saham menjadi Rp 34.860.000.000 terbagi atas 348.600 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 terbagi atas 150 saham menjadi Rp 8.715.000.000 terbagi atas 87.150 saham dengan pengeluaran 350 saham dalam simpanan dan 86.650 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), anak perusahaan, sehingga kepemilikan BKES atas ASL sebesar 99,83%. Perubahan anggaran dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 27 Februari 2012.
f.
Based on Deed No. 19 dated February 15, 2012 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of PT Andalan Satria Lestari (ASL) agreed to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 consisting of 500 shares to Rp 34,860,000,000 consisting of 348,600 shares and its issued and paid-up capital from Rp 15,000,000 consisting of 150 shares to Rp 8,715,000,000 consisting of 87,150 shares by issuing 350 shares from the unissued shares and 86,650 new shares which will all be acquired by PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), subsidiary. Therefore, the ownership interest of BKES in ASL is 99.83%. The changes in the Article of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-10575.AH.01.02 Tahun 2012 dated February 27, 2012.
g.
Pada tanggal 20 Februari 2012, Perusahaan melakukan pembelian Obligasi Wajib Konversi (OWK) Seri I dan Seri II yang diterbitkan oleh PT Smartfren Telecom Tbk, pihak berelasi, dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 900.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000 yang dimiliki oleh PT Valensia Persada.
g.
On February 20, 2012, the Company purchase Mandatory Convertible Bonds (MCB) Series I and Series II issued by PT Smartfren Telekom Tbk, a related party, with nominal value of Rp 900,000,000,000 and Rp 100,000,000,000, respectively, which owned by PT Valensia Persada.
h.
Berdasarkan Akta No. 73 tanggal 19 Maret 2012 dari Desman, S.H., M. Hum., M.M., notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, mendirikan PT DSSP Energi Sejahtera (DSSPES), yang akan bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri, dan jasa, dengan modal dasar sebesar Rp 1.000.000.000.000 yang terdiri dari 1.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Modal yang telah ditempatkan pada DSSPES sebesar Rp 361.000.000.000 yang terdiri dari 361.000 saham. Adapun kepemilikan Perusahaan dan SMT atas saham DSSPES masing-masing sebesar 99,900% dan 0,100%.
h.
Based on Deed No. 73 dated March 19, 2012 of Desman, S.H., M. Hum., M.M., public notary in Jakarta, the Company and PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party, established PT DSSP Energi Sejahtera (DSSPES), which will engange in trading, development, industry and services, with authorized capital amounting to Rp 1,000,000,000,000 consisting of 1,000,000 shares with nominal value or Rp 1,000,000 per share. Total paid-up capital of DSSPES amounting to Rp 361,000,000,000 consisting of 361,000 shares. The Company and SMT’s ownership in shares of DSSPES amounting to 99.900% and 0.100%, respectively.
********
- 163 -
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank