annual report
2010 2009 2007
1997 1990 1983 1966
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK
annual report PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK
1966
02
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Our future growth relies on innovation, people and productivity. The way that the company continues to innovate to overcome many challenges make us proud to be part of the company journey. Sustainable development is the pathway to the future for us since it offers a framework to generate economic growth, achieve our goals, strengthen our position in the market
Daftar Isi Table of Contents
10
12
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Laporan Direksi Board of Directors Report
06
Ringkasan Keuangan Financial Highlights
16
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
04
Visi, Misi & Nilai Vision, Missions & Values
08
Kebijakan Dividen Dividend Policy
17
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Overview
23
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
32
Sumber Daya Manusia Human Resources
35
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
39
Profil Dewan Direksi Profile of Board of Directors
42
Profil Chief Operating Officer Profile of Chief Operating Officers
46
Profil Perseroan Company Profile
53
Struktur Pemegang Saham Capital Stock Structure
54
Struktur Organisasi Organization Structure
55
Struktur Bisnis Business Structure
56
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Entitas Anak PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Subsidiaries
57
Lembaga Penunjang Supporting Institutions
58
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
60
Pertanggungjawaban Terhadap Laporan Tahunan 2014 Responsibility for the 2014 Annual Report
61
Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 2014 Consolidated Financial Statements
Annual Report 2014
03
01
Visi dan Misi Vision and Mission
Menjadi Perusahaan Nasional terdepan di bidang Distribusi & Logistik, dan Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara To be the leading Indonesian Company in Distribution & Logistic, and Retail in Indonesia and South East Asia
Misi . Missions • Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak terkait
• Prioritizing mutual benefits among stakeholders
• Memberikan pelayanan terbaik
• Providing excellent service
• Meningkatkan Manajemen Supply Chain dan Inovasi Produk secara berkesinambungan
• Continuously improving Supply Chain Management and Product Innovation
• Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat
• Caring for the environment and society
• Mengoptimalkan sumber daya manusia
• Optimizing human capital
Nilai . Values • Integrity
• Inovatif
• Innovative
• Penghargaan kepada sumber daya manusia
• Rewarding people
AWARDS
• Integritas
2011
2012
Service Quality Award 2011 (Mitra10) Best of the Best 2012
04
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
2012-2013
Best Distributor FY 2012-2013 (P&G)
Sales Champion 2012-2013 (P&G)
02
Peristiwa Penting Milestones
1966-1970 The origin of CSAP: Sentosa Paint Shop (40m2)
2007 • IPO of CSAP • Establishment of HCG Indonesia
1983 Establishment of CSAP as distribution materials company
1990 Establishment Chemicals distribution
2009 Establishment of Atria marked CSAP’s entry into Home Furnishings Modern Retail
2013
1997 Establishment Mitra10 marked CSAP’s entry into Building Materials & Home Improvement Modern Retail
2010 Establishment of Consumer Goods distribution areas and PT Eleganza Tile Indonesia
2014
2015 • 48 Building material distribution branches in 39 cities • 4 Chemicals distribution branches • 15 Consumer Goods distribution areas • 21 Mitra10 stores • 10 Atria showrooms
2015
Superbrands 2015 (Mitra10) Superbrands 2014 (Mitra10)
Corporate Image Award 2013 (Mitra10)
Museum Rekor Indonesia 2013
Top Brand Award 2013 (Mitra10)
Frisian Flag Distributor Award 2014
Annual Report 2014
05
03
Ringkasan Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar Saham Stock Highlights Grafik Pergerakan Harga Saham 2014 900
2014 Stock Price Movements Graph
800 700 600 500 Closing Price
400 300 200 100 0 Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Des
Informasi Saham Stock Highlights Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (IDR)
Harga Terendah (Rp) Lowest Price (IDR)
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (IDR)
Volume Harian Rata-rata (Lembar) Average Daily Volume (Shares)
Q1
245
150
241
1,103,596
697,704,109,800
Q2
425
242
408
5,676,985
1,181,175,422,400
Q3
825
394
635
1,830,075
1,838,349,003,000
Q4
700
570
575
5,809,344
1,664,646,735,000
Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (IDR)
Harga Terendah (Rp) Lowest Price (IDR)
Harga Penutupan (Rp) Closing Price (IDR)
Volume Harian Rata-rata (Lembar) Average Daily Volume (Shares)
Kapitalisasi Pasar (Rp) Market Capitalization (IDR)
Q1
255
220
230
2,016,133
665,858,694,000
Q2
255
197
220
1,896,031
636,908,316,000
Q3
225
170
200
342,621
579,007,560,000
Q4
205
179
180
205,341
521,106,804,000
Tahun 2014 Year 2014
Tahun 2013 Year 2013
06
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Kapitalisasi Pasar (Rp) Market Capitalization (IDR)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Aset Lancar Aset Tetap - Neto
Consolidated Statements of Financial Position (In million Rupiah)
2014
2013
2012
2,541,776
2,265,881
1,756,891
Current Assets
641,769
734,042
663,402
Property and Equipment - Net
125,373
107,973
91,925
Other Non - Current Assets
3,308,918
3,107,895
2,512,217
Total Assets
2014
2013
2012
(In million Rupiah)
Liabilitas Jangka Pendek
2,252,050
2,110,834
1,594,281
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
104,631
167,718
187,103
Non - Current Liabilities Other Non - Current Liabilities
Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset (dalam jutaan Rupiah)
133,359
112,470
82,560
2,490,040
2,391,021
1,863,944
Total Liabilities
85,675
74,218
69,935
Non - Controlling Interests
Ekuitas - Neto
733,203
642,656
578,338
Equity - Net
Total Ekuitas
818,878
716,874
648,273
Total Equity
3,308,918
3,107,895
2,512,217
Total Liabilities and Equity
2014
2013
2012
(In million Rupiah)
Penjualan*
7,143,925
6,438,747
5,021,151
Sales*
Laba Kotor
931,739
835,335
632,322
Gross Profit
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Total Liabilitas Kepentingan Nonpengendali
Total Liabilitas dan Ekuitas
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income (dalam jutaan Rupiah)
Profit for the year attributable to:
Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali Total Laba Tahun Berjalan
104,617
71,147
57,365
- Owners of the Parent Entity
10,073
4,733
5,707
- Non - Controlling Interests
114,689
75,880
63,072
- Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Nonpengendali Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Laba per Saham yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (dalam jumlah penuh)
Total Profit for the year Total Comprehensive Income for the year attributable to:
Total Laba Rugi Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
- Owners of the Parent Entity
105,022
74,450
59,969
10,073
4,733
5,707
- Non - Controlling Interests
115,095
79,184
65,676
Total Comprehensive Income for the year
36
25
20
Earnings per Share attributable to Owners of the Parent Entity (In full amount)
2014
2013
2012
Rasio Keuangan Financial Ratios
1.13
1.07
1.10
Current Ratio (x)
3.16%
2.29%
2.28%
Return on Assets
12.78%
9.92%
8.85%
Return on Equity
1.46%
1.10%
1.14%
Net Profit Margin
Total Liabilitas terhadap Total Aset (x)
0.75
0.77
0.74
Debt to Assets Ratio (x)
Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (x)
3.04
3.34
2.88
Debt to Equity Ratio (x)
Total Utang Bank terhadap Total Aset (x)
0.24
0.30
0.31
Interest-Bearing Debt to Assets Ratio (x)
Total Utang Bank terhadap Total Ekuitas (x)
0.99
1.31
1.18
Interest-Bearing Debt to Equity Ratio (x)
Rasio Lancar (x) Laba Bersih terhadap Total Aset Laba Bersih terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Penjualan*
*Termasuk Penjualan Konsinyasi
*Includes Consignment Sales
Annual Report 2014
07
Ringkasan Keuangan . Financial Highlights
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position
04
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
All shares that have been issued and fully paid, including the shares offered in the public offering, are eligible and entitled to dividend payout.
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
In accordance with the legislation in force, dividend payout must be approved by the shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) based on the proposal from the Board of Directors. The Company’s Article of Association states that dividend payout can only be executed depending on the Company’s financial ability, which is decided at the AGMS.
Manajemen Perseroan bermaksud untuk mengusulkan pembayaran dividen kas setiap tahun atas laba bersih setelah pajak mulai tahun buku 2008 kepada pemegang saham yang namanya tercantum pada Daftar Pemegang Saham, dan pelaksanaannya akan dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekpansi usaha lebih lanjut, dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseoran untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dengan kisaran sebagai berikut:
Starting from 2008, Management proposes annual cash dividend payout based on the net income after tax to shareholders whose names are listed on the Register of Shareholders. The cash dividend payout is executed by taking into account the Company’s financial capability, capital adequacy, and the Company’s funding needs for future business expansion, without detracting AGMS’ rightful claim to state otherwise, based on the following guidelines as stated on the Company’s Article of Association:
Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio Rasio Pembayaran Dividen/ Dividend Payout Ratio
Laba Bersih Setelah Pajak
Net Income After Tax
- Sampai dengan Rp 20.000.000.000
5,00%
- Up to IDR 20.000.000.000
- Lebih dari Rp 20.000.000.000 sampai dengan Rp 40.000.000.000
10,00%
- Between IDR 20.000.000.000 up to IDR 40.000.000.000
- Lebih dari Rp 40.000.000.000
20,00%
- More than IDR 40.000.000.000
Pembayaran dividen kas tahun buku 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Details of cash dividend paid in the financial years 2013 and 2012 were as follows: Tahun Buku Financial Year
Tanggal Pembayaran Payment Date
Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio
Dividen/Saham (Rp) Dividend/Share (IDR)
Jumlah Dividen (Rp) Total Dividend (IDR)
2013
16-Okt-14
20,35%
5,00
14.475.189.000
2012
23-Okt-13
17,66%
3,50
10.132.632.300
PENGGUNAAN DANA HASIL IPO
USE OF IPO PROCEEDS
Dana hasil IPO pada tahun 2007 digunakan seluruhnya untuk perluasan usaha di ritel moderen.
All the proceeds from the IPO in 2007 were used for business expansion in the modern retail segment.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL COMMITMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki ikatan material dengan beberapa suplier terkait pembelian barang dagang dalam mata uang IDR dan USD.
As at 31 December 2014, the Company had material commitments with a number of suppliers in relation to the purchase of inventories denominated in IDR and USD.
08
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
MATERIAL INFORMATION AND SUBSEQUENT INFORMATION TO THE DATE OF ACCOUNTANT’S REPORT
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian tahun 2014.
There is no material information and subsequent information to be reported that occured after the date of completion of the Consolidated Financial Statements 2014.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERSEROAN
CHANGES IN REGULATIONS THAT HAD SIGNIFICANT IMPACT ON THE COMPANY
Selama tahun 2014, Perusahaan telah menerapkan semua peraturan perundang-undangan yang relevan terhadap Perseroan.
During 2014, the Company has adopted all the regulations that were relevant to the Company.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES
Selama tahun 2014, Perseroan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia dan relevan dengan operasinya. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi berikut berdampak pada penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2014, penjelasan dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan 2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting.
During 2014 , the Company has adopted a new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that were relevant to its operations. Application of the new and revised standards and interpretations had an impact on the presentation and disclosure of the Consolidated Financial Statements as of December 31, 2014, for further explanations please refer to the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note No. 2 Summary of Significant Accounting Policies.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
RELATED PARTY TRANSACTIONS AND TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, utamanya dalam transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Terkait hal tersebut, Perseroan memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan transaksi tersebut harus dilakukan sesuai dengan prinsip kewajaran yang berlaku di pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi afiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Catatan Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak Berelasi & PerjanjianPerjanjian dan Perikatan.
In conducting operations, the Company enters into transactions with related parties, primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Company that such transactions are entered into on an arm’s length basis and in compliance with the applicable regulations. Further information on related party transactions and transcations with conflict of interest is explained further in the Notes to the Consolidated Financial Statements under Note Balances and Transactions with Related Parties & Agreements and Commitments.
PROSPEK TAHUN 2015
OUTLOOK FOR 2015
Menyongsong 2015, kami optimis namun tetap berhati hati dalam melihat prospek yang ada. Perkiraan iklim investasi di Indonesia tetap positif dan menjanjikan. Namun, akan ada tantangan utama bagi bisnis kami, berupa ancaman inflasi akibat tekanan nilai tukar mata uang asing, dampak dari kenaikan upah pekerja dan suku bunga yang masih cukup tinggi, kenaikan tarif dasar listrik serta kemungkinan kenaikan harga BBM.
Looking ahead to 2015, we try to be cautious but stay optimistic about the prospects as the overall investment outlook for Indonesia remains positive. Key challenges for our business, however, will be the threat of inflation influenced by the foreign currency exchange rates, the impact of wage hike and high interest rate still remain, increases in electricity tariffs, as well as potential increase in fuel cost.
Kendati mengalami banyak tantangan, kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi akan tetap tinggi, dipicu oleh meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan kebutuhan rumah di Indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya. Disinilah letak peluang yang utama yang menjadikan Indonesia prospek yang menarik bagi bisnis usaha property dan konsumsi. Walau kami memperkirakan bahwa persaingan akan menjadi semakin ketat seperti di masa lampau, kami percaya bahwa Perseroan akan terus mampu meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang.
Despite the challenges, we expect the consumption growth to remain strong, which is driven by the the rise of Indonesia’s middle class and the growing housing needs in Indonesia. This puts Indonesia in the spotlight as an attractive investment opportunity for property and consumer business. Though we expect competition to intensify going forward, we believe in the Company’s ongoing improvement.
Annual Report 2014
09
Kebijakan Dividen . Dividend Policy
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
05 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 10
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Perusahaan berhasil melalui tahun 2014 dengan prestasi yang baik, yang ditopang oleh kerja keras dari pihak managemen dan seluruh team terkait. Di dalam kondisi pertumbuhan perekonomian global dan Indonesia yang belum stabil dan tahun 2014 adalah tahun pemilu, perseroan telah berupaya keras agar supaya penjualan tetap bisa tumbuh dan memberikan kontribusi keuntungan yang baik.
In 2014, the Company performed well with tremendous support from the management team and their hard work. In spite of the unstable Indonesian economic growth in 2014 due to the legislative and presidential election, the Company tried its best to keep up the sales growth and give significant contribution to its shareholders.
Realisasi peningkatan kinerja Perseroan adanya peningkatan Penjualan Perseroan dari Rp.6,44 triliun di tahun 2013 menjadi Rp.7,14 triliun di tahun 2014 atau mengalami pertumbuhan sebesar 11%. Demikian juga adanya peningkatan Laba Bersih Perseroan dari Rp. 71 milyar di tahun 2013 menjadi Rp.105 milyar di tahun 2014 atau mengalami pertumbuhan Laba Bersih sebesar 47%.
The Company achieved total revenue of IDR 7.14 trillion in 2014, which increased by 11% from IDR 6.44 trillion in 2013. Net profit grew by 24%, from IDR 71 billion in 2013 to IDR 105 billion in 2014.
Industri properti secara jangka panjang masih sangat menjanjikan, kebutuhan akan perumahan masih tinggi, mengingat total penduduk Indonesia dan pertumbuhannya cukup tinggi. Berdasarkan data dari REI, backlog perumahan saat ini sudah mencapai 13,5 juta unit, dan setiap tahunnya bertambah 800.000 unit. Berbagai upaya yang berkesinambungan dari pemerintah terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan ini. Tingginya akan kebutuhan rumah termasuk rutinitas dari kegiatan renovasi rumah yang sudah ada sangat berpeluang mendongkrak prospek Perseroan kedepan baik dari segi segmen distribusi juga dari segmen ritel modern-nya.
With the growing Indonesian population as well as its housing needs, Indonesian property industry has been quite promising, especially in the long run. According to REI, Indonesia’s housing backlog currently stands at 13.5 million units, which exponentially increased by 800,000 units every year. The Indonesian government has put so much effort into trying to meet the housing needs. The increasing demand for housing, including maintenance and renovation of existing houses, gives the Company ample opportunity to expand its business in both distribution and modern retail segments.
Seiring dengan berjalannya waktu, tata kelola Perseroan, produktifitas, dan efisiensi baik dari sudut kinerja dan People pada Perseroan semakin baik dan meningkat. Penerapan KPI dan terjalinnya kerjasama team work antar bisnis unit juga semakin baik. Perseroan juga berkesinambungan menerapkan Good Corporate Governance.
Therefore, the Company has been improving its business performance, as well as its productivity and efficiency in managing its employees. KPI standards have been set and cooperation between business units has been improved. The Company has also been consistent in delivering good corporate governance.
Dewan Komisaris mengingatkan selalu kepada Direksi untuk tetap konsisten dan focus dalam penerapan Top 3 Priorities yaitu menanamkan pola pikir (One CSA/Unity), pelanggan sebagai jantung (Customer Focus), dan Penghargaan, Pengakuan, dan Saling Melayani (Performance Delivery).
The Board of Commissioners always reminds the Board of Directors to stay consistent and focused on the implementation of our Top 3 Priorities, which are Unity as One CSA, Customer Focus, and Performance Delivery.
Tantangan kedepan dalam pemerintah yang baru ini, meskipun program perekonomian belum dapat seluruhnya terealisasi, investor local maupun internasional tetap optimis bahwa program ini akan terealisasi. Kenaikan upah regional, penghapusan subsidi bahan minyak bakar (BBM) dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dapat menekan laju konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan operasional harus semakin efisien, inovatif, dan produktif sehingga kinerja Perseroan semakin baik dari waktu ke waktu dan berkembang pesat. Semua ini kita upayakan bersama-sama untuk mencapai Visi menjadi Perusahaan Nasional terdepan di bidang Distribusi & Logistik, dan Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara.
Facing the challenges in the new era in Indonesian government, the local and international investors are still optimistic that the economic program will come to fruition. The increase in minimum wage and electricity tariff, as well as fuel subsidy cut, may reduce consumption rate. However, to overcome these challenges, the Company must improve its efficiency, innovation, and productivity in order to expand its business. The goal is to achieve the Company’s vision of becoming the leading company in Distribution & Logistics and Retail in Indonesia and South East Asia.
Kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan segenap karyawan Perseroan di tahun 2014, yang telah membawa Perseroan mencapai hasil yang terbaik dan ke era yang lebih baik. Penghargaan ini juga kami tujukan kepada para pemegang saham dan stakeholder untuk dukungannya, kerjasama dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Perseroan.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the Board of Directors and all employees for all the efforts, dedications, and commitments throughout the year. Without them, we will not have achieved extraordinary results. I would also like to express my gratitude to our shareholders and stakeholders for their unwavering support and trusts.
Jusuf Arbianto Tjondrolukito President Commissioner
06 Laporan Dewan Direksi Board of Directors Report 12
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perseroan dapat mencapai kinerja dan pertumbuhannya dengan baik di tahun 2014, dengan kerjasama yang solid dari seluruh bisnis unit dan oleh karena rasa memiliki, Unity/ One CSA. Penjualan tahun 2014 mencapai Rp.7,14 triliun atau mengalami pertumbuhansebesar 11%.
We thank God for what has been accomplished in our fiscal year 2014. As a testament to our solid teamwork and strong sense of belonging as One CSA, we achieved a total Sales of IDR 7.14 trillion, which was 11% higher than prior year.
Kinerja Kegiatan Usaha Perseroan 2014
2014 Business Performance
Perseroan selalu fokus pada 2 segmen usaha yaitu segmen distribusi dan segmen ritel. Kontribusi penjualan segmen distribusi adalah sebesar 73% dan ritel moderen memberikan kontribusi sebesar 27%. Kontribusi penjualan ritel moderen bertumbuh lebih cepat seiring dengan pertumbuhan penjualan ritel moderen sebesar 19%, sedangkankan pertumbuhan penjualan segmen distribusi adalah sebesar 8%.
The Company’s business is divided into two segments: distribution and retail. Distribution segment’s and Retail segment’s contributions to total Sales are 73% and 27%, respectively. In 2014, Distribution segment increased by 8%, and Retail segment grew by 19% from prior year.
Segmen Distribusi
Distribution Segment
Penjualan pada segmen usaha distribusi pada periode 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp.5,2 triliun atau sebesar 73% dari penjualan konsolidasian perseroan, yang mengalami peningkatan sebesar 8% dibandingkan tahun 2013.
In 2014, Sales generated from the Distribution Segment amounted to IDR 5,2 trillion, which grew by 8% from prior year and accounts for 73% of the total Sales.
Sampai dengan saat ini total cabang distribusi bahan bangunan yang dimiliki adalah 48 cabang di 39 kota di Indonesia, sehingga perseroan dapat dikategorikan sebagai perusahaan distribusi bahan bangunan terbesar di Indonesia baik secara skop dan skalanya. Kontribusi penjualan distribusi bahan bangunan ini sebesar 57% dari total penjualan perseroan, dan masih menjadi segmen yang terbesar di perseroan.
As of now, we operate 48 building material distribution branches in 39 cities in Indonesia, which makes us the leading building material distribution company in Indonesia. As the biggest business segment, building material distribution segment accounts for 57% of the total Sales.
Pada segmen distribusi bahan kimia yang mencakup kebutuhan industry makanan &minuman, keramik, cat, tekstil, kulit, karet, plastic, dan farmasi, perseroan melakukan konsolidasi dengan memperkuat Sales Task Force dan meningkatkan Service Level kepada para pelanggannya. Pada tahun 2014, mengfokuskan pangsa pasarnya di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Kontribusi penjualan segmen ini sebesar 4% dari total penjualan perseroan.
The Company’s continuous improvements for its Chemical distribution segment, which supplies industrial chemicals for food and beverage, ceramics, paints, textiles, leather, rubber, plastics, and pharmaceuticals, include consolidating and strengthening its Sales Task Force and improving service quality. In 2014, the Company focused on increasing its market share in Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya. Chemical distribution segment’s contribution to total Sales is 4%.
Pada segmen distribusi consumer goods, team penjualan semakin kokoh dan sampai dengan akhir 2014 kontribusi segmen ini sudah mencapai 12% dari penjualan perseroan hanya dalam kurun waktu 4 tahun. Saat ini, segmen distribusi consumer goods memiliki 15 are distribusi coverage yang tersebar terutama di Jabotabek, Bandung dan Bali. Kedepan, perseroan akan menambah lagi prinsipal baru yang memiliki brand yang kuat dan menambah area coverage distribusinya yang lebih luas.
After a four-year period of rapid growth, the Sales contribution made by our Consumer goods distribution segment has reached 12% of the total Sales. Currently this segment has 15 areas distribution coverage spreading throughout the Greater Jakarta area, Bandung, and Bali. Going forward, the Company will be taking actions to improve the segment’s performance by adding new principals with strong brand image and expanding its distribution coverage area.
Segmen Ritel Moderen
Modern Retail Segment
Penjualan pada segmen ritel moderen pada periode 2014 memberikan kontribusi sebesar Rp. 1,9 triliun atau sebesar 27% dari penjualan konsolidasian perseroan, yang mengalami peningkatan sebesar 19% dibandingkan tahun 2013.
In 2014, Sales generated from retail segment was IDR 1.9 trillion (27% of the total Sales), which increased by 19% from 2013.
Dengan pertumbuhan ritel moderen sebesar 19% di tahun 2014, segmen ini menjadi fokus utama Perseroan dalam ekspansi agresifnya ke depan. Lokasi menjadi sangat penting pada segmen usaha ini. Mitra10 dan Atria memiliki konsep ritel modern yang merupakan tren belanja masa kini dan masa yang akan datang, dan merupakan peluang bisnis yang menjanjikan. Saat ini jumlah outlet Mitra10 yang dimiliki sebanyak 21 outlet yang terdiri dari 17 gerai superstore and 4 gerai ekspress, sedangkan Atria memiliki 10 showroom.
With 19% sales growth in 2014, Modern retail segment has become the primary focus of our aggressive expansion plan. Therefore, choosing the right location for our retail stores is crucial. Thriving in the new era of retail shopping, Mitra10 and Atria provide promising business opportunities. As of now, Mitra10 operates 21 outlets, including 17 superstores and 4 express stores, and Atria operates 10 showrooms.
Laporan Dewan Direksi . Board of Directors Report
Di tahun 2013 dan 2014 Mitra10 tidak membuka gerainya, perseroan mengfokuskan dalam pengembangan gerai-gerai yang sudah ada dengan cara menambahkan jumlah pilihan produk (non-keramik dan cat), yang fast moving dan menarik, remodeling, memperbaiki inventory management-nya agar supaya lebih efisien, serta pengembangan “people”nya melalui pelatihan dan sertifikasi.
Although there was no new store opened in 2013 and 2014, Mitra10 focused on developing existing stores by adding more fast moving and new products, remodeling, increasing efficiency through improved inventory management, and developing people through trainings and certification programs.
Di tahun 2014, Atria membuka 1 showroom nya di Mitra10 Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Untuk kedepan, pembukaan Atria akan lebih difokuskan dengan konsep berdampingan/ berada di dalam outlet Mitra10 untuk saling meningkatkan volume trafic. Selain membuka showroom barunya, Atria juga selalu berupaya melakukan pengembangan produk baru, peningkatan, dan perbaikan dalam sistim operasinya yang belum sempurna, perbaikan service level kepada pelanggannya, dan juga People.
In 2014, Atria opened 1 new showroom in Mitra10 Gatot Subroto, Denpasar, Bali. Going forward, Atria will focus on opening more showrooms attached to Mitra10 stores to create one-stop-shopping concept and to increase traffic for both Atria and Mitra10. In addition, Atria continuously add new product assortment, and improve its operation system, service quality, and people.
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
Selama 2014, Perseroan bekerja sama dengan CSA Melayani yaitu suatu wadah untuk membantu karyawan dan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam hal kesehatan, perumahan, dan lingkungan dan Obor Berkat Indonesia (OBI) dalam gerakan bakti sosial dalam Pengobatan Umum dan Gigi Gratis yang terdiri dari para karyawan dan warga lingkungan kami di daerah Surabaya, Semarang, Makassar, dan Bandung. Dan secara rutin setiap 3 bulanan Perseroan juga bekerjasama dengan Jamsostek mengadakan Donor darah dan pemeriksaan Darah Gratis bagi karyawan.Perseroan juga bersama dengan CSA Melayani melakukan Program Bedah Rumah yang diberikan kepada salah satu karyawannya membangun rumah tinggalnya yang rusak akibat badai puting beliung.Perseroan tetap berkomitmen dan akan menambah kegiatannya dalam program CSR kedepan.
In 2014, we worked with Obor Berkat Indonesia (OBI) through our program “CSA Serves” to actively aid our employees and local residents in Surabaya, Semarang, Makassar, and Bandung with free medical and dental care and housing. In addition, blood donation drive was organized quarterly with Jamsostek, as well as free blood test for our employees. Our house renovation program has awarded a free construction to one of our employees whose house was damaged by storm. Going forward, we are committed to increase our philanthropic activities through our CSR programs.
Sekilas pandang 2015
2015 Outlook
Secara jangka panjang prospek berinvestasi di Indonesia masih menjanjikan, karena Indonesia memiliki potensi baik itu sumber daya alamnya dan jumlah penduduk yang cukup besar.
Indonesia is full of prospects for a long term investment due to its abundant natural resources and its growing population.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di level 5%, suku bunga pinjaman belum mengalami penurunan, dan kurs US dolar yang masih berfluktuasi, prospek akan kebutuhan dan renovasi rumah masih tinggi, backlog perumahan kurang lebih 13,5 juta unit, dan sesuai
Despite Indonesia’s economic growth of 5% in 2014, the rising interest rate, and the fluctuating US Dollar, the Indonesian housing needs remain high (Indonesia’s housing backlog at 13.5 million units), which is in line with the government’s rapid infrastructure development. Therefore, the Company believes
14
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
that its sales growth target will be achieved this year by having a strong financial position, improving supply chain management, adding new modern retail stores and showrooms, acquiring new principals and products, as well as improving the quality of human resources.
Melihat kesempatan dari perkembangan industri properti maka Perseroan juga banyak melakukan persiapan menghadapi pangsa pasar yang lebih besar. Sesuai dengan strategi Perseroan, ritel moderen akan lebih ditingkatkan, pembukaan Mitra10 diharapkan lebih agresif yaitu 2-3 outlet per tahunnya.
With the opportunities presented by the property development, the Company has also prepared to gain larger market share. Strategically, the Company will expand its modern retail segment by opening 2-3 Mitra10 stores every year.
Dalam Annual Conference 2015 di Serpong yang diadakan pada bulan Februari 2015, selain membicarakan target kinerja operasional dan keuangan, manajemen juga mencanangkan tema Proud to be CSA yang artinya yaitu proses perbaikan yang perlu ditingkatkan sebagai berikut:
At the 2015 Annual Conference held in Serpong, the management team not only discussed financial and operational targets and performances, but also launched new motto: PROUD TO BE CSA, which means improvement in several aspects:
• Productive, karyawan grup CSA selalu memberikan produktivitas yang tinggi. • Responsive, karyawan grup CSA selalu tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. • Optimist, karyawan grup CSA selalu berfikir positif dan optimis baik terhadap pekerjaan maupun kehidupan pribadi. • Unity, karyawan grup CSA wajib menjunjung tinggi rasa kesatuan dalam grup CSA. • Discipline, karyawan grup CSA harus dapat menjadi pribadi yang disiplin dalam menjalani tugasnya di grup CSA.
• Productive: Always achieve high productivity • Responsive: Always be responsive in serving customers • Optimist: Always think positive and be optimistic in both work and personal life • Unity: Always think as one unit, CSA • Discipline: Always maintain discipline in carrying out duties
Manajemen masih melanjutkan dan menerapkan beberapa corporate strategi: Expansion Strategy, Efficiency Strategy, Corporate Culture Development, dan Corporate Image Development (2EC) dengan didukung oleh peningkatan produktifitas, leadership, penetrasi pasar dengan kampanye strong brand, service enhancement, system yang terintegrasi, efisiensi biaya, dan program pelatihan yang terstruktur.
The Company continues to implement its corporate strategy, which includes: Expansion strategy, Efficiency Strategy, Corporate Culture Development, and Corporate Image Development (2EC). These strategies are supported by enhanced productivity, leadership, market penetration through strong brand campaign, service enhancement, integrated system, cost efficiency, and structured training programs.
Perseroan juga selalu fokus pada suatu kebijakan tata kelola yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG).Prinsip CGC ini diperlukan sebagai bentuk tanggungjawab dan guna mendapatkan kepercayaan dari stakeholders.Prinsip dasar dan acuan GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan menjadi acuan bagi setiap langkah yang dibuat oleh manajemen dan karyawan perseroan sehari-hari.
In addition, the Company also focuses on implementing Good Corporate Governance (GCG). As a commitment to its stakeholders, GCG reflects the Company’s ability to attain transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in conducting its business.
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, manajemen menyambut tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan dengan tetap bersemangat. Atas nama seluruh anggota dewan direksi perseroan, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder khususnya kepada mitra bisnis, dewan komisaris dan karyawan di seluruh Indonesia atas dedikasinya yang tanpa henti dan kinerja yang baik selama tahun lalu. Keberhasilan ini sudah kita capai bersama-sama.
Finally, we welcome the challenges ahead in 2015 with a positive attitude. On behalf of the Board of Directors, we would like to express our gratitude to our stakeholders, especially our business partners, our Board of Commissioners, as well as our employees across the country for their dedications and solid performance in the past year. Our success is impossible without them.
Terima Kasih
Thank you.
Budyanto Totong President Director
Annual Report 2014
15
Laporan Dewan Direksi . Board of Directors Report
dengan program pemerintah dalam percepatan program infrastrukturnya, maka Perseroan masih optimis dan yakin, dan akan dapat memenuhi pertumbuhan penjualannya tahun ini. Perseroan memastikan untuk membentuk posisi keuangan yang kuat, dan dari waktu ke waktu manajemen membangun pondasi yang kuat atas perseroan ini dengan cara meningkatkan manajemen supply chain, menambah gerai/ showroom di segmen ritel modern, menambah prinsipal dan produk-produknya, dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan sumberdaya manusianya (People).
07 Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan kegiatankegiatan utama sebagai berikut:
In 2014, the Audit Committee had performed several main activities as follows:
• Membahas dengan Internal Auditor hasil pemeriksaan aktivitas operasional Perseroan.
• Discussed with the Internal Auditor the audit results of the Company’s operational activities.
• Menelaah independensi dan obyektifitas serta melakukan pertemuan dengan Eksternal Auditor untuk membahas kecukupan proses audit.
• Reviewed the independence and objectivity as well as conducted meetings with the External Auditor to discuss the adequacy of the audit processes.
• Melakukan pertemuan dengan manajemen Perseroan untuk membahas hasil temuan Internal Auditor dan Eksternal Auditor sehubungan dengan Laporan Keuangan Konsolidasian 2014 Perseroan.
• Conducted meetings with the Company’s management to discuss the results of the Internal Auditor and External Auditor regarding the Company’s 2014 Consolidated Financial Statements.
• Melakukan review per kuartal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Maret 2014, Juni 2014, September 2014, dan Desember 2014.
• Conducted quarterly review of the Company’s Consolidated Financial Statements as of March 2014, June 2014, September 2014, and December 2014.
Demikian Laporan Komite Audit ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.
This Audit Committee Report has been submitted and signed by the Audit Committee of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.
Tan Alexander Song Chairman
16
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
08
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Overview
A. Tinjauan Umum Di tahun 2014, Perseroan berhasil mencatat Penjualan tertingginya sepanjang sejarah berdirinya Perseroan yaitu sebesar Rp 7,1 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen distribusi (73%). Keberhasilan ini didukung oleh keadaan ekonomi makro yang kondusif dan penerapan strategi Perseroan yang tepat selama tahun buku 2014.
A. General Overview In 2014, the Company recorded Sales of IDR 7.1 trillion, the highest in the Company’s history, with significant contribution from the distribution segment of 73%. This achievement was a result of conducive macro-economic situation and strong strategic positioning.
Untuk tahun 2015, Perseroan telah mempersiapkan diri dengan beberapa rencana kerja untuk menghadapi perkembangan pasar dan persaingan usaha yang semakin ketat, antara lain sebagai berikut:
For the year of 2015, The Company is prepared with several work plans to anticipate market development and tight business competition, such as:
1. Penerapan strategi secara konsisten sesuai dengan Visi, Misi dan Nilai Perseroan. 2. Penambahan cabang, toko, dan showroom baru di lokasilokasi yang strategis untuk memperluas jaringan segmen distribusi dan untuk mengembangkan segmen ritel moderen. 3. Mengembangkan program-program strategi pemasaran yang agresif, menarik, dan sesuai dengan keadaan pasar, sehingga meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pembelian pelanggan. 4. Penambahan prinsipal baru dan keanekaragaman & kelengkapan produk yang menarik, inovatif dan sesuai dengan keadaan pasar dengan tetap mempertahankan kerja sama distribusi yang sudah ada melalui peningkatan standar mutu pelayanan. 5. Program pelatihan sumber daya manusia untuk menunjang pengembangan bisnis Perseroan. 6. Pembangunan dan perbaikan sarana dan fasilitas gedung perkantoran, pergudangan, cabang, toko, showroom serta peremajaan kendaraan operasional dan infrastruktur lainnya 7. Integrasi sistem manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi Perseroan. 8. Memanfaatkan keunggulan teknologi informasi di semua aspek Perseroan. 9. Meningkatkan efisiensi biaya operasional. 10. Pengelolaan modal kerja dengan manajemen kas yang sehat.
1. Alignment between organizational strategy and the Company’s Vision, Mission and Values. 2. Adding new branches, stores, and showrooms in strategic locations to broaden distribution network and to develop our modern retail segment.
Dengan melaksanakan rencana kerja sebagaimana tersebut di atas, Perseroan yakin akan mampu untuk terus meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang.
By executing the work plans mentioned above, the Company is confident with its ability to keep improving in the upcoming years.
B. Keuangan Sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun 2014 sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini audit Wajar Tanpa Pengecualian, dalam semua hal yang material, berikut beberapa pokok analisis yang dapat kami sajikan.
B. Financial In relation to 2014 financial performance, as reflected in the Company’s Consolidated Financial Statements which is audited by Purwantono, Suherman & Surja, with Unqualified Opinion, we present the following key analysis.
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Penjualan Penjualan tahun 2014 mencapai Rp 7,1 triliun atau tumbuh sebesar Rp 705 milyar dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 6,4 triliun. Pertumbuhan Penjualan sebesar 11% ini tercapai dikarenakan meningkatnya Penjualan Barang Beli
Sales Sales increased by IDR 705 billion from IDR 6.4 trillion in 2013 to IDR 7.1 trillion in 2014. The 11% sales growth was due to the increase in Direct Sales of IDR 672 billion from IDR 6.3 trillion in 2013 to IDR 6.9 trillion in 2014; and also due to the increase
3. Developing aggressive and strategic marketing program to seize market opportunities, to attract new customers, and to increase sales. 4. Adding new principals and achieving product diversity, as well as maintaining existing distribution network by improving quality of service.
5. Human resources training programs to support business development. 6. Constructing and renovating infrastructures and facilities, such as office buildings, warehouses, branches, stores, showrooms, and operational vehicles. 7. Integrating supply chain management system to improve efficiency and effectiveness. 8. Utilizing information technology in all business aspects. 9. Improving operational costs efficiency. 10. Managing working capital to generate strong cash flow.
Annual Report 2014
17
in Consignment Sales of IDR 33 billion from IDR 142 billion in 2013 to IDR 175 billion in 2014. The overall sales growth was contributed by sales growth in both distribution segment and modern retail segment of 8% and 19%, respectively.
Kontribusi Penjualan masing-masing segmen pada tahun 2014 adalah 73% untuk segmen distribusi dan 27% untuk segmen ritel moderen. Penjualan tahun 2014 ini masih didominasi oleh produk-produk Keramik (36%) dan Cat (22%).
In 2014, distribution segment’s and modern retail segment’s contributions to total Sales are 73% and 27%, respectively. 2014 Sales continued to be dominated by Ceramic Tiles (36%) and Paints (22%).
Penjualan* | Sales* 10.000.000 8.000.000
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview
Putus sebesar Rp 672 milyar, dari Rp 6,3 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 6,9 triliun di tahun 2014; dan juga dikarenakan meningkatnya Penjualan Konsinyasi sebesar Rp 33 milyar, dari Rp 142 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 175 miliar di tahun 2014. Kenaikan Penjualan diperoleh dari pertumbuhan Penjualan masing-masing segmen distribusi dan ritel moderen sebesar 8% dan 19%.
7.143.925 6.438.747
6.000.000
5.021.151
4.000.000
* Termasuk Penjualan Konsinyasi * Includes Consignment Sales
2.000.000 0
2014
2013
Laba Kotor Pada tahun 2014, Laba Kotor Perseroan meningkat dari Rp 835 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 932 miliar pada tahun 2014. Kenaikan Laba Kotor sebesar 12% seiring dengan Penjualan yang tumbuh sebesar 11% pada tahun 2014 dan naiknya prosentase Laba kotor terhadap Penjualan Perseroan dari 12,97% pada tahun 2013 menjadi 13,04% pada tahun 2014.
2012
Gross Profit In 2014, Gross Profit increased from IDR 835 billion in 2013 to IDR 932 billion in 2014. The 12% increase in Gross Profit was in line with the 11% increase in Sales, and the increase in Gross Profit Margin from 12.97% in 2013 to 13.04% in 2014.
Laba Kotor | Gross Profit
800.000
931.739 835.335
600.000
632.322
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
1.000.000
400.000 200.000 0
2014
2013
Laba Usaha Pada tahun 2014, Laba Usaha Perseroan sebesar Rp 242 miliar, meningkat 36% atau sebesar Rp 63,5 miliar dari Rp 178 miliar di tahun 2013. Marjin Laba Usaha juga meningkat dari 2,8% di tahun 2013 menjadi 3,4% di tahun 2014 terutama dikarenakan oleh menurunnya Rugi Selisih Kurs dari Rp 17 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2,9 miliar di tahun 2014, dan juga meningkatnya Laba Penjualan Aset Tetap sebesar Rp 29 miliar (termasuk laba penjualan tanah dan bangunan non produktif di tahun 2014 sebesar Rp 28 miliar).
18
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
2012
Income from Operations In 2014, Income from Operations was IDR 242 billion, which increased by 36% or IDR 63.5 billion from IDR 178 billion in 2013. Operating profit margin also increased from 2.8% in 2013 to 3.4% in 2014, mainly due to the decrease in Loss on foreign exchange from IDR 17 billion in 2013 to IDR 2.9 billion in 2014, and also due to the increase in Gain on Sale of Property and Equipment of IDR 29 billion, which included the IDR 28 billion gain from the sale of nonproductive land and building in 2014.
200.000
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
250.000
241.725 178.173
150.000
150.078
100.000 50.000 0
2014
2013
Laba Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan Perseroan naik sebesar Rp 39 miliar atau 51%, dari Rp 76 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 115 miliar di tahun 2014. Kenaikan Laba Tahun Berjalan (51%) lebih besar secara signifikan daripada kenaikan Penjualan (11%) pada tahun 2014 terutama dikarenakan adanya kenaikan Laba Penjualan Aset Tetap sebesar Rp 29 miliar (termasuk laba penjualan tanah dan bangunan non produktif di tahun 2014 sebesar Rp 28 miliar), dan juga karena adanya penurunan Rugi selisih kurs yang signifikan dari Rp 17 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2,9 miliar di tahun 2014.
2012
Profit for the year The Company’s Profit for the year increased by IDR 39 billion or 51%, from IDR 76 billion in 2013 to IDR 115 billion in 2014. The 51% increase in Profit for the year was significantly higher than the 11% Sales increase in 2014 mainly due to the increase in Gain on Sale of Property and Equipment of IDR 29 billion, which included the IDR 28 billion gain from the sale of nonproductive land and building in 2014, and also due to the significant decrease in Loss on foreign exchange from IDR 17 billion in 2013 to IDR 2.9 billion in 2014.
Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year
80.000
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
120.000
114.689 75.880 63.072
40.000 0
2014
2013
Pendapatan Komprehensif Lainnya Pada tahun 2014, Pendapatan Komprehensif Lainnya Perseroan menurun sebesar Rp 2,9 miliar dari Rp 3,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 405 juta pada tahun 2014. Pendapatan Komprehensif Lainnya menurun sebesar 88% seiring dengan turunnya nilai pasar saham dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual Perseroan.
2012
Other Comprehensive Income In 2014, Other Comprehensive Income decreased by IDR 2.9 billion from IDR 3.3 billion in 2013 to IDR 405 million in 2014. The 88% decrease in Other Comprehensive Income was in line with the decrease in market value of the Company’s investment in available-for-sale marketable securities.
Pendapatan Komprehensif Lainnya | Other Comprehensive Income
3.000
3.303 2.604
2.000 1.000 0
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
4.000
405 2014
2013
2012
Annual Report 2014
19
Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview
Laba Usaha | Income from Operations
3.500.000 3.000.000
3.308.918
2.500.000
ah pi Ru iah an up ta R ju n m llio la mi da in
Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian | Consolidated Statements of Financial Position
3.107.895
2.490.040
2.512.217
2.391.021
2.000.000 1.863.944 1.500.000 1.000.000 818.878
500.000 0
2014 Total Assets
716.874
2013 Total Liabilities
648.273
2012
Total Equity
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 menunjukkan posisi Total Aset sebesar Rp 3,3 triliun, Total Liabilitas Rp 2,5 triliun, dan Total Ekuitas Rp 819 miliar, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 menunjukkan posisi masing-masing sebesar Rp 3,1 triliun, Rp 2,4 triliun dan Rp 717 miliar. Sehubungan dengan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan ini, beberapa hal pokok yang perlu dikemukakan antara lain sebagai berikut:
The Company’s Consolidated Statements of Financial Position as of 31 December 2014 shows position of Total Assets amounted to IDR 3.3 trillion, Total Liabilities amounted to IDR 2.5 trillion, and Total Equity amounted to IDR 819 billion; while as of 31 December 2013, these figures were respectively amounted to IDR 3.1 trillion, IDR 2.4 trillion, and IDR 717 billion. In relation to the Company’s Consolidated Statements of Financial Position, there are several key points which need to be highlighted, such as:
Total Aset Lancar Total Aset Lancar mengalami peningkatan sebesar Rp 276 miliar dari Rp 2,3 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2014. Peningkatan ini terutama dikarenakan naiknya Piutang Usaha - Neto dan Persediaan - Neto masingmasing sebesar Rp 137 miliar dan Rp 152 miliar. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan Penjualan dan usaha Perseroan di tahun 2014.
Total Current Assets Total Current Assets increased by IDR 276 billion, from IDR 2.3 trillion at the end of 2013 to IDR 2.5 trillion at the end of 2014. The increase was mainly due to the increases in Trade Receivables - Net of IDR 137 billion, and Inventories - Net of IDR 152 billion. The increase was mostly due to the increasing Sales and the growing business in 2014.
Total Aset Tidak Lancar Posisi Total Aset Tidak Lancar pada akhir tahun 2014 tercatat sebesar Rp 767 miliar, menurun sebesar Rp 75 miliar dari Rp 842 miliar di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Aset Tetap - Neto sebesar Rp 92 miliar dari Rp 734 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 642 miliar pada akhir tahun 2014. Penurunan ini terutama dikarenakan oleh Penjualan Aset Tetap berupa tanah dan bangunan yang non produktif di tahun 2014 dengan tujuan meningkatkan produktivitas aset Perseroan. Sebagian dari hasil Penjualan Aset Tetap tersebut digunakan untuk melunasi sebagian fasilitas Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Total Non-Current Assets Total Non-Current Assets position at the end of 2014 was IDR 767 billion, which decreased by IDR 75 billion from IDR 842 billion at the end of 2013. The decrease was due to the decrease of Property and Equipment - Net of IDR 92 billion from IDR 734 billion at the end of 2013 to IDR 642 billion at the end of 2014. The decrease was mostly due to Sale of Property and Equipment in the form of nonproductive land and building in 2014 for the purpose of increasing the productivity of the Company’s assets. A portion of the proceeds from Sale of Property and Equipment was used to pay off one of the outstanding Investment Loans from PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Total Liabilitas Total Liabilitas mengalami peningkatan sebesar Rp 99 miliar dari Rp 2,4 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada akhir tahun 2014. Penyebab utama dari naiknya posisi Total Liabilitas ini adalah naiknya Utang Usaha sebesar Rp 231 miliar dari Rp 1,2 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 1,5 triliun pada 31 Desember 2014. Kenaikan Utang Usaha terjadi karena naiknya nilai Pembelian Perseroan, seiring dengan naiknya nilai Penjualan Perseroan.
Total Liabilities Total Liabilities position increased by IDR 99 billion from IDR 2.4 trillion at the end of 2013 to IDR 2.5 trillion at the end of 2014. The main reasons for the increase in Total Liabilities were due to the increase in Trade Payables of IDR 231 billion from IDR 1.2 trillion as of 31 December 2013 to IDR 1.5 trillion as of 31 December 2014. The increase in Trade Payables was due to the increase in Purchase, which was in line with the increase of Sales.
20
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Total Equity Position of Total Equity increased by 14%, from IDR 717 billion as of 31 December 2013 to IDR 819 billion as of 31 December 2014. This was primarily due to the 31% increase in Retained Earnings after being deducted by Cash Dividend of IDR 14.5 billion.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Likuiditas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi Liabilitas Jangka Pendek yang diukur dengan perbandingan Total Aset Lancar terhadap Total Liabilitas Jangka Pendek.
Liquidity is the capability of the Company to fulfill all the Current Liabilities which is measured by comparing Total Current Assets with Total Current Liabilities.
Tingkat likuiditas Perseroan relatif sama yaitu sebesar 1,13x pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1,07x pada tanggal 31 Desember 2013.
The liquidity level of the Company was relatively stable at 1.13x on 31 December 2014 and at 1.07x on 31 December 2013.
SOLVABILITAS
SOLVABILITY
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar Liabilitasnya yang dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Aset (Debt to Assets ratio = DAR) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Aset (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).
Solvability is the capability of the Company to pay all its Liabilities which is measured by comparing Total Liabilities with Total Assets (Debt to Assets ratio = DAR) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Assets (Interest-Bearing Debt to Assets ratio = IBDA).
Tingkat solvabilitas juga bisa dihitung berdasarkan perbandingan Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas (Debt to Equity ratio = DER) atau dari perbandingan Total Utang Bank terhadap Total Ekuitas (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).
The level of solvability can also be calculated by comparing Total Liabilities with Total Equity (Debt to Equity ratio = DER) or by comparing Total Interest-Bearing Debt with Total Equity (Interest-Bearing Debt to Equity ratio = IBDE).
DAR Perseroan mengalami sedikit penurunan dari 0,77x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 0,75x pada tanggal 31 Desember 2014. IBDA Perseroan juga mengalami penurunan dari 0,30x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 0,24x pada tanggal 31 Desember 2014.
DAR of the Company slightly decreased from 0.77x on 31 December 2013 to 0.75x on 31 December 2014. IBDA of the Company also decreased from 0.30x on 31 December 2013 to 0.24x on 31 December 2014.
DER dan IBDE Perseroan mengalami penurunan masing-masing dari 3,34x dan 1,31x pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 3,04x dan 0,99x pada tanggal 31 Desember 2014.
DER and IBDE of the Company decreased from 3.34x and 1.31x on 31 December 2013 to 3.04x and 0.99x on 31 December 2014, respectively.
Penurunan pada DAR, IBDA, DER, dan IBDE tersebut terutama disebabkan oleh turunnya Utang Bank dan Pinjaman Lainnya – Neto sebagai akibat dari pelunasan sebagian fasilitas Kredit Investasi dari BCA.
The decrease in DAR, IBDA, DER, and IBDE was mainly due to the decrease in Bank Loans and Other Borrowing – Net upon paying off one of the outstanding Investment Loans from BCA.
IMBAL HASIL ASET DAN EKUITAS
RETURN ON ASSETS AND EQUITY
Imbal hasil Aset (Return on Assets = ROA) menunjukan kemampuan aset produktif Perseroan untuk menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Aset.
Return on Assets (ROA) shows the capability of the productive assets of the Company to produce Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributtable to Owners of the Parent Entity with Total Assets.
Imbal hasil Ekuitas (Return on Equity = ROE) adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dihitung dengan membandingkan Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap Total Ekuitas.
Return on Equity (ROE) is the capability of the Company to produce Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity which is measured by comparing Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity with Total Equity.
ROA Perseroan mengalami kenaikan dari 2,29% pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 3,16% pada tanggal 31 Desember 2014. ROE Perseroan juga naik dari 9,92% pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 12,78% pada tanggal 31 Desember 2014.
ROA of the Company increased from 2.29% on 31 December 2013 to 3.16% on 31 December 2014. ROE also increased from 9.92% on 31 December 2013 to 12.78% on 31 December 2014.
Kenaikan ROA dan ROE Perseroan disebabkan oleh naiknya Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk di tahun 2014. Hal ini berkaitan dengan adanya kenaikan Laba Penjualan Aset Tetap sebesar Rp 29 miliar (termasuk laba penjualan tanah dan bangunan non produktif di tahun 2014 sebesar Rp 28 miliar), dan juga adanya penurunan Rugi selisih kurs yang signifikan dari Rp 17 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2.9 miliar di tahun 2014.
The increase in ROA and ROE was due to the increase in the Company’s Profit for the year attributable to Owners of the Parent Entity generated in 2014. This related to the increase in Gain on Sale of Property and Equipment of IDR 29 billion, which included the IDR 28 billion gain from the sale of nonproductive land and building in 2014, and also the significant decrease in Loss on foreign exchange from IDR 17 billion in 2013 to IDR 2.9 billion in 2014. Annual Report 2014
21
Analisis dan Pembahasan Manajemen . Management Analysis and Overview
Total Ekuitas Posisi Total Ekuitas naik sebesar 14% dari Rp 717 miliar pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 819 miliar pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Saldo Laba sebesar 31% setelah dikurangi dividen tunai sebesar Rp 14,5 miliar.
Board of Directors & Board of Commissioners
09
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sebagai sebuah entitas bisnis dan sebagai perusahaan publik, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk menyakini bahwa penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik sangatlah penting untuk dilakukan, bukan hanya sekedar memenuhi peraturan yang diamanatkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Peraturan Bapepam-LK serta ketentuan perundangan lainnya yang berlaku di Indonesia maupun internasional, namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik bisnis, sebagai sebuah sistem yang mengarahkan dan mengendalikan Perseroan untuk senantiasa memelihara pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan serta meningkatkan nilai pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
As a business entity and a public company, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk believes that the implementation of Good Corporate Governance (GCG) is important to do, not only follows the Indonesia Stock Exchange regulations and Bapepam-LK regulations and also other regulations applicable in Indonesia as well as internationally, but is also an inseparable part of a business practice, which acts as a system that directs and controls the Company in order to sustain profitable growth and increase shareholders and other stakeholders value.
Penerapan GCG yang baik tercermin dalam lima prinsip dasar (prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan), yang menjadi acuan bagi setiap langkah yang dibuat oleh manajemen dan karyawan Perseroan sehari-hari.
The implementation of GCG involves five core principles (the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, fairness and equality), which are used as guidance for every actions made by the management and employees of the Company in daily activities.
Perwujudan prinsip-prinsip tersebut di lingkungan Perseroan dilakukan melalui perangkat tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, dan dibantu oleh berbagai komite dan perangkat fungsional lainnya.
Manifestation of these core principles in the Company’s environment is done through the corporate governance framework, which consists of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, and assisted by various committees and functional units.
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum yang memiliki wewenang tertinggi dalam proses pengambilan keputusan di Perseroan, yang ketentuannya telah diatur di dalam UUPT dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. RUPS wajib diselenggarakan sedikitnya sekali dalam setahun, dan paling lambat dalam jangka 6 (enam) bulan setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan, serta harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan.
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders (GMS) is a forum that holds the highest authority in the Company’s decision making process, which has been regulated in the Law on Limited Liability Company and/or the Articles of Association of the Company. GMS shall be held at least once a year, and no later than 6 (six) months after the closing of the Company’s fiscal year, and also attended by shareholders representing more than half of the total shares issued by the Company.
RUPS merupakan bentuk pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada pemegang saham sehubungan dengan pelaksanaan tugas serta kinerjanya dalam pengelolaan Perseroan.
GMS is as a form of accountability of the Board of Commissioners and Board of Directors to the shareholders regarding their work and performance of duties in running the Company.
RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan telah diselenggarakan pada tanggal 13 Mei 2014. Keputusan lengkap RUPST dan RUPSLB tersebut telah diumumkan dalam surat kabar harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 16 Mei 2014, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tingkat kehadiran pemegang saham Perseroan dalam RUPST dan RUPSLB tersebut diatas adalah 78,73%.
The Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) were held on May 13th, 2014. Decisions of the AGMS and EGMS were announced in the newspapers Bisnis Indonesia and Investor Daily on May 16th, 2014, in accordance with applicable regulations. The attendance rate of the Company’s shareholders at these AGMS and EGMS was 78,73%.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 5 orang, dimana 2 diantaranya merupakan Komisaris Independen. Dengan komposisi Komisaris Independen sebesar 40% dari total anggota Dewan Komisaris, Perseroan yakin bahwa Dewan
Board of Commissioners The Company’s Board of Commissioners (BOC) consists of 5 members, of which 2 are Independent Commissioners. Since Independent Commissioners account for 40% of the total BOC membership, the Company believes that the BOC will be able to
Annual Report 2014
23
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Komisaris dapat menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen, sehingga kepentingan seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat terjaga dengan baik. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dan bertanggung jawab secara kolektif kepada RUPS.
perform their functions and responsibilities professionally and independently, so that all shareholders and stakeholders interests are well protected. The members of the BOC are appointed and dismissed by the GMS, and are collectively responsible to RUPS.
Profil Dewan Komisaris Perseroan telah dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of the Board of Commissioners are attached in this Annual Report.
Secara umum, Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam memberikan masukan, arahan dan pengawasan atas jalannya Perseroan yang diselenggarakan oleh Direksi. Integritas, penuh pertimbangan, bertanggung jawab dan selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip GCG merupakan hal pokok yang diperlukan oleh Dewan Komisaris dalam mengawasi jalannya Perusahaan agar sesuai dengan Visi, Misi, dan Nilai yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
Generally, the BOC is responsible for providing input, guidance, and oversight the management of the Company by the Directors. Have integrity,thoughtful, responsible and holding on to the principles of GCG are the key things that required by the BOC in managing the Company according to the Vision, Missions, and Values set by the Company.
Selama tahun 2014, Perusahaan mengadakan rapat bulanan dan juga menyelenggarakan rapat triwulanan, yang mengharapkan kehadiran lengkap seluruh anggota Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris Perseroan dalam rapat tersebut di atas berkisar antara 85% - 100%.
In 2014, the Company held monthly meetings and also quarterly meetings, where full attendance of the BOC is expected. The attendance rate of the BOC at these meetings was 85% - 100%.
Direksi Direksi Perseroan terdiri dari 4 orang yaitu seorang Direktur Utama, seorang Wakil Direktur Utama, seorang Direktur dan seorang Direktur Independen. Komposisi dan banyaknya Direksi ditentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan Perseroan melakukan pengambilan keputusan secara tepat. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi ditetapkan dalam RUPS.
Board of Directors The Company’s Board of Directors (BOD) consists of 4 individuals: one President Director, one Vice President Director, one Director, and one Independent Director. The composition and the number of the BOD members have been determined such that the Company is able to make decisions accurately. The members of the BOD are appointed and dismissed by the GMS.
Profil Direksi Perseroan telah dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of the BOD are attached in this Annual Report.
Tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan agar sesuai dengan Visi, Misi, Nilai, Strategi dan Tujuan Perseroan, serta memastikan penerapan prinsip-prinsip GCG konsisten dilakukan.
The main responsibilities of the BOD are leading, managing, and controlling the Company in accordance with the Company’s Vision, Missions, Values, Strategies and Goals, and to ensure the GCG is consistently implemented.
Sepanjang tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat secara berkala. Tingkat kehadiran anggota Direksi Perseroan dalam rapat tersebut di atas berkisar antara 95% - 100%.
In 2014, the BOD held meetings periodically. The attendance rate of the BOD at these meetings was 95% - 100%.
Pelatihan Dewan Komisaris dan Direksi Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan mengikuti berbagai program pelatihan yang diselenggarakan oleh CSA Training Center. Program-program pelatihan ini dibuat dalam format CSA Academy secara berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial maupun kepemimpinannya.
Training for BOC and BOD In order to improve and develop the competencies to support the duties of managing the Company, members of the BOC and BOD are required to participate in training programs administered by CSA Training Center. This training programs are embodied in CSA Academy and conducted periodically which aimed at improving their managerial and leadership capacity.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi RUPS Tahunan memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi Direksi, sedangkan penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris mengacu pada hasil keputusan RUPS Tahunan. Prosedur
Remuneration of the BOC and the BOD AGMS delegated to the BOC to determine the remuneration for the BOD, while determination of remuneration for the BOC refers to the decision made by the AGMS. Procedures and bases determining remuneration for the BOC and the BOD
24
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
are set based on the performance of the Company and the individual employees as well as the Industry standard and the prevailing regulations.
Komite Audit Komite Audit adalah pihak independen dan profesional yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dalam rangka membantu pelaksanaan tugas pengawasan Perseroan, dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen atas laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan oleh manajemen, mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris dan menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris, dengan berpegang pada Pedoman Kerja.
Audit Committee Audit Committee is an independent and professional party which is formed by and is responsible to the BOC, in assisting the implementation of supervisory duties of the Company, by giving professional and independent opinions on reports and/ or other matters submitted by the management, identification of issues that require the BOC’s attention, and performing other duties assigned by the BOC, by referring to the Work Guidelines.
Pembentukan keanggotaan Komite Audit telah didasarkan pada Peraturan OJK No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Seluruh anggota Komite Audit merupakan para profesional di bidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan di bidang keuangan. Anggota Komite juga telah memenuhi persyaratan independensi, yaitu anggota tidak memiliki hubungan keuangan, manajerial, kepemilikan dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham utama dan/atau dengan Perseroan.
The formation of the Audit Committee is based on the OJK No.IX.I.5 regulation regarding the Formulation and Working Guidelines of the Audit Committee. All members of the Audit Committee are professionals in their field and selected based among others, on integrity, competence, experience and knowledge in financial matters. Committee members also have met the independency requirements namely, the member must be free from any financial, managerial, shareholding and/ or familial relationship with the BOC, BOD and/or controlling shareholders and/or the Company.
Berikut susunan keanggotaan Komite Audit:
The structure of the Audit Committee are as follows:
Ketua Anggota Anggota
Chairman : Tan Alexander Song Member : Fitria Member : Suhardi
: Tan Alexander Song : Fitria : Suhardi
Tan Alexander Song Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.
Tan Alexander Song Profile is presented in the Profile of BOC section in this Annual Report.
Fitria Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Memiliki pengalaman di bidang Akuntasi, Keuangan, dan Audit lebih dari 25 tahun.
Fitria Has been a member of the Audit Committee since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from the Tarumanagara University. She has more than 25 years of experience in Accounting, Finance, and Audit.
Suhardi Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya. Memiliki pengalaman di bidang Akuntansi dan Perpajakan lebih dari 20 tahun.
Suhardi Has been a member of the Audit Committee since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from Jayabaya University. He has more than 20 years of experience in Accounting and Taxation.
Sepanjang tahun 2014 ini, Komite Audit telah mengadakan 4 kali pertemuan bersama Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dengan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat kerja tersebut di atas berkisar antara 80% - 100%.
In 2014, the Audit Committee conducted four meetings with the BOC and BOD, with the attendance rate of the Audit Committee members at these meetings was 80% - 100%.
Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan Komite Audit adalah mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, hasil evaluasi Internal Auditor dan Eksternal Auditor, dan isuisu penting lainnya yang ditemukan dalam proses audit.
Items discussed at Audit Committee meetings included the Consolidated Financial Statements, the evaluation result of the Internal Auditor and External Auditor, and other important issues identified in the audit process.
Dari hasil pemeriksaan maupun penelaahan terhadap kinerja Perseroan, Komite Audit tidak menemukan hal-hal yang bersifat material.
From its analysis and review of the Company’s performance, the Audit Committee did not uncover any material findings.
Annual Report 2014
25
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
dan dasar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan kinerja Perseroan dan kinerja masingmasing individu serta disesuaikan dengan standar industri dan peraturan yang berlaku.
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Internal Audit Fungsi utama Internal Audit (IA) adalah membantu Direksi dalam memberikan penilaian yang independen mengenai kondisi sistem pengendalian internal Perseroan, kebijakan Direksi, serta kepatuhan atas sistem, prosedur, peraturan Perusahaan dan perundangan lainnya yang berlaku, dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah, meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, menguji dan mengevaluasi kecukupan fungsi manajemen risiko.
Internal Audit The main function of Internal Audit (IA) is to assist the BOD in providing independent evaluation of the Company’s internal control condition, BOD Policies, and to ensure the Company’s compliance with systems, procedures and regulations, and all applicable regulations, in order to provide added value, increase operational efficiency and effectiveness, test and evaluate the adequacy of risk management function.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam, dalam melaksanakan tugasnya, IA berpedoman pada Piagam Audit Internal, yang menggunakan metodologi audit berbasis risiko, yang dilaksanakan berdasarkan standar internasional dari Institute of Internal Audit (IIA) dan the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Dengan metodologi ini, dilakukan pemetaan terhadap semua aktivitas yang dilakukan dalam suatu proses operasional Perusahaan, kemudian dilakukan penilaian dan ditentukan aktivitas mana yang dianggap memiliki risiko tinggi dan akan menjadi fokus perhatian dalam audit. Rencana kerja ini kemudian dikonsultasikan dengan Direksi Perseroan untuk mendapatkan persetujuannya. Hasil temuan, impact dan rekomendasi audit dikomunikasikan secara rutin kepada Dewan Komisaris, Direksi, serta Komite Audit agar dapat segera ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan.
In compliance with Bapepam regulations, IA is guided by the Internal Audit Charter in performing its duties, which conducted based on risk-based audit methodology, which carried out based on international standards from the Institute of Internal Audit (IIA) and the Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). In this methodology, all of the Company’s operational activities are mapped, then followed by an assessment of which activities are considered high risk, and will be determined as the audit focus. This work plans are then consulted with the BOD to obtain the BOD’s approval. The findings, impacts, and audit recommendations are communicated regularly to the BOC, BOD, and Audit Committee, so that it can be followed up immediately for future improvement.
IA dipimpin oleh Eko Yanto yang dibantu oleh 10 staf audit. Menjabat sebagai Corporate Internal Audit Manager Perseroan sejak tahun 2010. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti dan Magister Manajemen dari Lembaga Pendidikan Manajemen PPM. Memiliki Gelar Profesi Akuntan dari Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak), Universitas Trisakti. Sebelumnya menjabat sebagai Manager di Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan - a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu (2003-2010).
Internal Audit is led by Eko Yanto, who is assisted by ten audit staffs. Has been acting as Corporate Internal Audit Manager since 2010. Received a Bachelor of Economics degree from Trisakti University and a Master of Management degree from Lembaga Pendidikan Manajemen PPM. He also has a Professional Accountant Certification from Program Pendidikan Profesi Akuntansi (Ak), Trisakti University. Previously held the position as Manager of Osman Bing Satrio & Rekan - a member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Public Accounting Firm (2003-2010).
Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 35/ POJK.04/2014, fungsi Sekretaris Perusahaan pada hakekatnya menjadi penghubung Perseroan dengan OJK, Bursa Efek Indonesia, pemegang saham, publik, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang bersifat material terkait dengan kondisi Perseroan secara tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, serta menjunjung asas keterbukaan kepada para pemangku kepentingan. Disamping itu, Sekretaris Perusahaan juga harus selalu menjaga ketaatan Perseroan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik terhadap Anggaran Dasar, Peraturan Pasal Modal, maupun Peraturan Pemerintah yang berlaku.
Corporate Secretary Based on Indonesia Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 35/POJK.04/2014, the Corporate Secretary principally serves as a liaison between the Company and OJK , Indonesia Stock Exchange, shareholders, public, as well as other stakeholders. Corporate Secretary is also responsible to convey material information related to the Company’s condition accurately, accountably, transparently, and in a timely manner to stakeholders. In addition, the Corporate Secretary has to ensure the Company’s compliance with regulations applied in not only the Articles of Association of the Company, but also all applicable Government regulations and Capital Market regulations.
Idrus Hermawan Widjajakusuma Sekretaris Perusahaan
Idrus Hermawan Widjajakusuma Corporate Secretary
Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak 2008. Warga Negara Indonesia, lahir di Malang tahun 1969. Memperoleh gelar Bachelor of Science di Business Administration dari The Ohio State University, Columbus, Ohio, USA di tahun 1992. Berpengalaman selama 14 tahun bekerja di beberapa perusahaan yang bergerak di industri perbankan/keuangan dan pasar modal. Mengawali karirnya di Perseroan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi (2008-2009).
Has been acting as Corporate Secretary of the Company since 2008. An Indonesian citizen, was born in Malang in 1969. Received a Bachelor of Science in Business Administration degree from The Ohio State University, Columbus, Ohio, USA in 1992. His experience during 14 years working with several companies in banking, financial industries, and capital market. Started his career at the Company as a Non-Affiliated Director (2008-2009).
26
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Office/Stores Kantor/Toko
Head Office Gading Serpong Jl. Boulevard Gading Serpong Blok Mitra10 Summarecon Serpong Tangerang
Kalimalang Jl. Kalimalang Raya No. 7 Bekasi
Bintaro Jl. Pondok Betung Raya Pondok Aren Tangerang
Cibubur Jl. Raya Alternatif Cibubur Jatisampurna Bogor
Depok Jl. Margonda Raya Depok
Daan Mogot Jl. Daan Mogot Raya Km 16 Tampak Siring Raya Blok KK No.1 Jakarta Barat
Percetakan Negara Jl. Percetakan Negara Komplek Rawasari Mas Blok C36 Jakarta Pusat
Cikarang
Kedungdoro
Jl. Raya Cibarusa No.18 B & E Cikarang
Jl. Kedungdoro 62-64 Surabaya
Cinere
Wiyung
Jl. Cinere Raya, Limo Cinere
Jl. Menganti Wiyung Karangan Perumahan Royal Residence Surabaya
Fatmawati
Gatot Subroto
Jl. R S Fatmawati No.38 D/E Jakarta Selatan
Jl. Gatot Subroto Barat No. 405 Denpasar 80117
Pamulang
By Pass
Jl. Siliwangi Raya Blok SH 21 No. 10-11 Pamulang Tangerang
Jl. By Pass Ngurah Rai No. 840-842 Denpasar
Mauk
Bogor
Jl. Moh Toha No.72 Pasar Baru Komplek Kawasan Ramayana Mauk Tangerang 15114
Jl. H. Soleh Iskandar Kedung Badak Bogor
Medan
Grand Cakung
Jl. Gatot Subroto No.124/152A Sei Sikambing Medan
Jl. Sultan Hamengkubuwono IX Km 25 Cakung, Jakarta Timur
Batam
Tanjung Api-Api
Batam Center Jl. Jend. A. Yani Batam
Jl. Letjen Harun Sohar No. 2605 Tanjung Api-Api Km 9 Palembang
The following are some activities conducted by the Corporate Secretary in 2014:
1. Menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB
1. Held an AGMS and EGMS.
2. Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi
2. Attended meetings of the BOC and BOD.
3. Mengikuti/mengupdate perkembangan pasar modal, termasuk setiap peraturan Pasar Modal yang baru diterbitkan selama tahun 2014, serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait dengan adanya peraturan baru tersebut.
3. Following/updating capital market developments, including the market regulations issued in 2014, and providing inputs to the BOC, BOD and related working units related to these new regulations.
4. Menyampaikan keterbukaan informasi yang bersifat material kepada pubik melalui Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia terkait dengan kondisi Perusahaan, seperti: • Laporan berkala (Laporan Hutang Valas bulanan, Laporan Registrasi Pemegang Efek bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasian kuartalan, semesteran dan tahunan) • Laporan insidentil hasil pelaksanaan aktivitas-aktivitas korporasi (RUPST, RUPSLB, Laporan Tahunan, etc)
4. Disclosed material information to the public through Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange related to Company’s condition, including: • Periodic reports (Forex Debt monthly report, Registration of Shareholders monthly report, quarterly, semiannual, and annual Consolidated Financial Reports). • Incidental reports on the results of the corporate activities (RUPST, RUPSLB, Annual Report, etc).
5. Melakukan publikasi kepada publik melalui: • Paparan Publik • Press Release • Website : www.csahome.com • Koran • Pertemuan langsung maupun tidak langsung (melalui email maupun konferensi telepon) dengan para pemegang saham publik, investor, para analis dan media
5. Publication to public through: • Public Expose • Press Release • Website : www.csahome.com • Newspaper • Direct meetings and indirect meetings (via email or conference call) with the public shareholders, investors, analysts, and media
6. Mengadakan program Corporate Social Responsibility
6. Held Corporate Social Responsibility program
Penerapan kode etik Untuk senantiasa memelihara pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG sangatlah penting untuk dilakukan sebagai warga korporasi. Kode etik merupakan bagian dari penerapan GCG.
Implementation of the Code of Conduct In order to maintain sustainable growth, the Company believes that the implementation of GCG is mportant to do as a corporate citizens. Code of Conduct is an integral part of the implementation of GCG.
Peranan seluruh karyawan sangat diperlukan dalam penerapan GCG melalui penerapan kode etik profesional dalam pekerjaan kita sehari-hari dengan menghindari hal-hal sebagai berikut: • Pelecehan • Bentrok Kepentingan • Pencurian data • Korupsi
The role of employees is needed in the implementation of GCG through the implementation of a code of professional conduct in our daily work to avoid the following topics: • Harrasment • Conflict of Interest • Ilegal fishing • Corruption
Kode etik ini telah disosialisasikan dan berlaku bagi seluruh karyawan Perusahaan tanpa kecuali, dan menjadi kewajiban seluruh Top Management (BOD/COO/RM/Kepala Cabang) dan HRD dalam pengawasan kesehariannya.
These Code of Conduct has been socialized and shall apply to all employees without exception, and be the duty of all top management (BOD /COO/RM /Branch Manager) and HRD in the daily supervision.
Apabila ada pelanggaran atau pengaduan terhadap tindakantindakan penyimpangan dari GCG, baik sebagai korban ataupun saksi, dapat melaporkan ke HRD Corporate melalui email atau telpon/sms. Bagi saksi yang melaporkan akan dijaga kerahasiaannya dan issues pelaporan akan divalidasi, di audit dan di tindaklanjuti sesuai aturan perusahaan dan hukum.
If there are violations or complaints against acts of deviation from the GCG, either as victims or witnesses, can reported to the Corporate HRD via email or phone/sms. For witnesses who report will be kept confidential and reporting issues will be validated, audited and followed up according to the Company rules and the law firm.
Manajemen Risiko Adalah kewajiban penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan Perusahaan Publik, dimana semua Emiten dan Perusahaan Publik wajib menjelaskan risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut.
Risk Management It is regutated regarding Issuers and Public Companies responsibilities to submit Annual Report, where all of Issuers and Public Companies must explain the risks faced in running the Company and the efforts that have been made in managing these risks.
Annual Report 2014
29
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan sepanjang tahun 2014, antara lain:
Tata Kelola Perusahaan . Good Corporate Governance
Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko utama yang berpotensi mendatangkan dampak negatif terhadap operasi usaha:
The Company has identified the key risks that could potentially bring a negative impact on business operations:
1. Risiko Kondisi Perekonomian Makro Kondisi ekonomi makro dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta indikator-indikator ekonomi nasional seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, BI rate, harga minyak, peraturan baru yang ditetapkan oleh Pemerintah dan sebagainya. Diantisipasi Perseroan dengan melakukan pemantauan secara rutin sehingga langkah-langkah antisipasi yang diperlukan dapat segera dilaksanakan.
1. Risk of Macro Economics Condition Macroeconomics condition is influenced by global economic conditions and national economic indicators, such as inflation, interest rate, currency exchange rate, BI rate, oil price, new Government regulations and so on. The company anticipated these risks by regular monitoring so that necessary actions can be performed immediately.
2. Risiko Persaingan Usaha Meningkatnya persaingan usaha timbul dari diangkatnya distributor baru atas produk yang ada, dikeluarkannya produk baru/produk substitusi dari kompetitor, rusaknya harga pasar produk karena traders, dan sebagainya. Diantisipasi Perseroan dengan menjaga hubungan dan memberikan pelayanan yang lebih baik ke prinsipal, pengecer dan konsumen akhir, membuat progam-program pemasaran yang efektif dan efisien, serta penerapan prinsip GCG yang baik.
2. Risk of Business Competition Increasing business competition arising from appointment of new distributor for existing products, launching of new products / substitute products from competitors, damaged market price due to traders, and so on. The Company anticipated these risks by maintaining good relationship and providing better quality of service to principals, retailers and end-consumers, developing effective and efficient marketing programs, and also applying the GCG principles.
3. Risiko Pemutusan Kontrak Risiko pemutusan kontrak timbul dari faktor eksternal seperti keputusan dari manajemen prinsipal untuk mendistribusikan produknya sendiri. Hal ini diantisipasi Perseroan dengan terus memperluas jaringan distribusi, menjaga hubungan dan memberikan pelayanan yang lebih baik ke prinsipal dengan konsep yang saling menguntungkan.
3. Risk of Contract Termination Risk of contract termination arise from external factors such as decision of the principal management to distribute their own products. This kind of risk can be anticipated by the Company by continuously broadening the distribution network, maintaining good relationships, and providing better quality of service to principals in accordance with the concept of mutually beneficial relationship.
4. Risiko Piutang Dagang Risiko ini timbul jika pelanggan kesulitan dalam membayar tagihan piutangnya yang telah jatuh tempo ke Perseroan. Untuk mengatasinya, diterapkan computerized blocking overdue system untuk pelanggan yang piutangnya telah jatuh tempo, pengontrolan yang lebih seksama dalam pemberian kredit dengan mempertimbangkan historical pola pembayaran dan kondisi finansial pelanggan, dan juga menerapkan tingkatan otorisasi yang jelas.
4. Risk of Trade Receivables This risk arises when customers have difficulties in paying their overdue debts to the Company. To manage the risk, the Company implemented computerized blocking overdue system for all overdue receivables, more control in credit limit approval by considering customers’ historical payment pattern and financial conditions, and also set clear authorization level.
5. Risiko Persediaan Barang Risiko ini terjadi khususnya untuk persediaan barang yang perputarannya lambat, sehingga meningkatkan risiko barang menjadi rusak dan tidak dapat dijual. Selain itu, risiko ini juga timbul jika kontrol yang ada tidak memadai sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan barang. Hal ini diantisipasi dengan akselerasi yang cepat terhadap perkembangan kondisi pasar, memonitor persediaan barang terutama yang perputarannya lambat secara rutin, meningkatkan pengontrolan baik di sistem maupun manual terhadap keluar-masuk nya barang, dan membuat perjanjian retur dengan prinsipal.
5. Risk of Inventories This risk especially happens to the slow moving inventory, which increase the risk of damaged goods and dead stocks. Additionally, the risk of losing inventory is possible if existing controls are not sufficient. These were anticipated by accelerating response towards market developments, regular monitoring of the inventory especially for the slow moving inventory, improving both system and manual control of inventory movements, and establishing an agreement on products return with principals.
6. Risiko Katastropik Seperti lazimnya dalam sebuah bisnis, terjadinya bencana alam dapat mempengaruhi Perusahaan secara signifikan. Untuk meminimalkan dampak bencana ini, Perseroan telah melengkapi setiap bangunan kantor, gudang, toko, dan showroom dengan alat pemadam kebakaran dan mengasuransikan seluruh aset Perseroan.
6. Risk of Catastrophe As usual in all businesses, the occurrence of natural disasters can significantly affect the Company. To minimize the impacts, the Company has equipped all office buildings, warehouses, stores, and showrooms with fire extinguishers and insured all of the Company’s assets.
30
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
USA QUALITY
MODERN TECHNOLOGY TILE
ITALIAN DESIGN
Extensive Selection
of styles, colours & design to fit your creative needs
Eleganza Tile Indonesia is a leading distributor of Granit/Porcelain tiles in Indonesia. We offer the most up-to-date and revolutionary products of superior quality, while maintaining a very competitive price
L o s A n g e l e s - C h i c a g o - D a l l a s - S F - N e w Yo r k - J a k a r t a
Office & Showroom: PT. Eleganza Tile Indonesia Jl. Daan Mogot No. 35 AB, Jakarta Barat Tel. (021) 566-6360 Fax. (021) 568-2081 Email.
[email protected] w w w.eleganzati les.com
10
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan menyadari pentingnya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan komitmen tersebut. Untuk itu, Perseroan senantiasa memprioritaskan upaya-upaya peningkatan kompetensi dan keahlian bagi seluruh karyawannya agar mereka dapat berperan aktif dalam pertumbuhan usaha Perseroan serta mampu beradaptasi dengan dinamika bisnis yang berkembang pesat.
Committed to achieving sustainable growth, the Company realizes the importance of qualified and competent human resources in accomplishing its goal. Therefore, the Company continues to place a high priority on improving the competencies and skills of all its employees so they can play an active role in the Company’s growth and will be able to adapt to the rapidly evolving business dynamics.
Rekruitmen Menerapkan sistem rekrutmen yang ketat agar dapat memperoleh kandidat yang berkualitas dan memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Rekruitmen ini dilakukan dengan berpartisipasi dalam berbagai job fair, campus hiring, flyer, dan juga dilakukan melalui situs www.csahome.com dan www. jobstreet.com, dsb.
Recruitment To obtain qualified candidates whose skills are best suited to the Company’s needs, we implement a rigorous recruitment process, which includes, but not limited to, participating in various job fairs and campus hiring, spreading out flyers, and recruiting through the Company’s website and the online recruitment website Jobstreet, etc.
Pelatihan dan Pengembangan Memberikan pelatihan bagi karyawan merupakan bagian dari strategi pengembangan kompetensi karyawan yang dirancang sistematis dan terarah agar karyawan mempunyai peluang untuk meningkatkan kualitas diri, baik dari sisi kompetensi teknis maupun non-teknis. Selain itu, Perseroan juga terus mengkaji organisasi dan budaya perusahaan agar dapat menciptakan iklim kerja yang dinamis.
Training and Development Employee training is part of the systematically-designed development strategy required to improve the quality of our human resources in terms of both technical and non-technical skills. In addition, the corporate culture is continually assessed in order to create a dynamic working environment.
Untuk itu, maka pada tanggal 25 September 2013, Perseroan telah mendirikan CSA Training Center dengan Misi “Mengembangkan potensi sumber daya manusia dari aspek Pengetahuan, Kemampuan, dan Sikap (Knowledge, Skill, and Attitude) untuk kemajuan CSA dalam mencapai Visi Perusahaan”.
Therefore, on 25 September 2013, CSA Training Center was launched with the mission: “Human resources development aimed at improving knowledge, skills, and attitude for the sake of realizing CSA’s Vision.”
Program-program pelatihan yang diselenggarakan oleh CSA Training Center ini dibuat dalam format CSA Academy secara berkelanjutan yang dibagi dalam 4 Training Curriculum antara lain:
Administered by CSA Training Center, these training programs are embodied in CSA Academy and conducted periodically. They are divided into 4 curriculums:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Mandatory Basic Intermediate Advanced
: Target peserta Staff/New Hire Level : Target peserta Supervisor Level : Target peserta Manager Level : Target peserta GM Above Level
Mandatory Basic Intermediate Advanced
: Target participant Staff/New Hire Level : Target participant Supervisor Level : Target participant Manager Level : Target participant GM Above Level
Dengan program-program tersebut diatas, diharapkan karyawan dapat mengembangkan kompetensinya sehingga mampu berprestasi pada pekerjaan dan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan karirnya di masa depan.
The programs mentioned above are expected to develop the employees’ skills and performances and enable them to improve their future careers.
Selain program-program tersebut diatas, Perseroan juga terus berupaya mempererat kebersamaan, kerja sama dan sinergi antara karyawan dengan pihak manajemen dan juga antara sesama anggota keluarga besar dalam lingkup Grup Perseroan secara luas. Dalam hal ini, berbagai aktivitas dan kegiatan diselenggarakan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain melalui CSA Cup, HUT CSA ke-48, Buka Puasa Bersama, Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2013, Perayaan Hari Batik Nasional, dsb.
In addition, the Company also continues to strengthen solidarity and synergies within the CSA Group. Numerous activities and events have been held to achieve the goal, such as CSA Cup 2014, CSA 48th Anniversary Celebration, fast-breaking, Independence Day, National Batik Day, etc.
Evaluasi Perseroan memberlakukan sistem penilaian kinerja yang berorientasi pada pengukuran produktivitas sehingga memberikan kesempatan yang setara kepada karyawannya dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.
Evaluation The Company establishes a performance appraisal system directed to evaluate productivity. The system ensures equal opportunities to all employees in advancing their careers and performing their duties regardless of their races, religions, ethnicities, social classes, genders or physical conditions.
32
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Hal ini menjadi motivasi bagi setiap karyawan dalam hal remunerasi dan peningkatan karir. Kinerja Peseroan serta performa masing-masing karyawan akan menjadi acuan untuk menentukan kenaikan gaji, bonus akhir tahun dan juga promosi jabatan.
The system motivates the employees in achieving salary and career advancement. The Company’s and the employees’ performances will each determine the salary increases, yearend bonuses, and promotions.
Kesejahteraan Karyawan Untuk memenuhi kesejahteraan karyawan, Perseroan senantiasa mengkaji paket remunerasi yang disediakan bagi karyawan agar mampu menyesuaikan dengan standar industri dan peraturan persyaratan Ketenagakerjaan yang berlaku. Perseroan memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi seluruh karyawan yang terdiri dari gaji pokok dan berbagai tunjangan sesuai dengan jabatan. Kami memastikan bahwa kinerja dan kontribusi karyawan terhadap Peseroan memperoleh penghargaan secara layak.
Employee Welfare To provide good employee welfare plan, the Company continuously reviews the remuneration package to keep up with the employment standards and regulatory requirements. The Company offers competitive remuneration packages to all employees, which consist of basic salary and several types of allowance in accordance with the positions. We ensure that all performances and contributions are awarded appropriately.
11
Komposisi Karyawan Employee Composition
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajerial Employee composition of the Company based on managerial level
2014
2013
Direksi Directors
Wakil Direksi Deputy Director
Manajer Umum General Manager
Manajer Managers
Asisten Manajer Assistant Manager
Supervisor Supervisors
Staf Staffs
Clerical Clerical
12
1
42
139
135
380
2062
4554
13
-
-
269
-
651
6173
-
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang pendidikan Employee composition of the Company based on educational level Pasca Sarjana Post Graduate
Sarjana Under Graduate
Sarjana Muda Diploma
SLTA/Sederajat Senior High School
SLTP/Sederajat Junior High School
Sekolah Dasar Primary School
13
870
361
5470
374
237
25
906
418
5012
492
297
Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan kelompok usia Employee composition of the Company based on age group 18-25 Tahun 18-25 Years
26-35 Tahun 26-35 Years
36-45 Tahun 36-45 Years
46-55 Tahun 46-55 Years
> 55 Tahun > 55 Years
Jumlah Total
2218
3249
1437
345
76
7325
2206
3234
1356
337
17
7150
Annual Report 2014
33
12
34
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Annual Report 2014
35
Profil Dewan Komisaris . Profile of Board of Commissioners
Jusuf Arbianto Tjondrolukito President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1941. Mendapat gelar Doctorandus dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada tahun 1969 dan gelar M.A. dari STTRII pada tahun 2008. Memulai karir di Citibank N.A. Jakarta (19691980), Direktur di PT Bank Danamon Indonesia (1980-1986), Komisaris di PT Bank Danamon Indonesia (1986–1998), Komisaris di Korean Exchange Bank Danamon (1992–1998), Lecturer di SESPIBANK–Bank Indonesia (1992–2002), Presiden Direktur di PT Bank Delta (1995–1996), Komisaris di PT Bank Dana Asia (1997–1998), dan Komisaris Independen di PT Matahari Putra Prima Tbk (1998–2008). Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2001. Beberapa jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain sebagai Arbiter di Indonesian National Arbitration Committee (BANI) sejak 1997, Komisaris Independen di PT Bank ANZ Indonesia sejak 2008, dan Dewan Penyantun di Universitas Kristen Petra, Surabaya sejak 2008. An Indonesian citizen, was born in Surakarta in 1941. Received a Doctorandus degree from Economics Faculty of Gajah Mada University in 1969 and a M.A. degree from STTRII in 2008. Started his first career at Citibank N.A. Jakarta (1969-1980), Director of PT Bank Danamon Indonesia (1980-1986), Commissioner of PT Bank Danamon Indonesia (1986-1998), Commissioner of Korean Exchange Bank Danamon (19921998), Lecturer at SESPIBANK-Bank Indonesia (1992-2002), President Director of PT Bank Delta (1995-1996), Commissioner of PT Bank Dana Asia (1997-1998), and Independent Commissioner of PT Matahari Putra Prima Tbk (1998-2008). Currently serves as President Commissioner of the Company since 2001. Some important positions are still being held as an Arbitrator on the Indonesian National Arbitration Committee (BANI) since 1997, Independent Commissioner of PT Bank ANZ Indonesia since 2008, and Board of Trustees of Kristen Petra University, Surabaya since 2008.
Darmawan Putra Totong Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tahun 1933. Menyelesaikan pendidikan terakhir di SMAK I, Jakarta pada tahun 1960. Memulai karir di “Toko Tjat Sentosa” Jakarta (1966-1983). Bergabung sebagai Komisaris Perseroan sejak 1983. Beberapa jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain adalah Komisaris di PT Harmoni Graha Indah sejak 1985, Komisaris di PT Buanatata Adisentosa sejak 1994, Komisaris Utama di PT Darmapatria Sentosa Abadi sejak 1994, Komisaris di PT Budicahaya Gemilang sejak 1996, Komisaris Utama di PT Jati Alam Muara Indah sejak 2001, dan Komisaris di PT Ekasentosa Jayasukses sejak 2005. An Indonesian citizen, was born in Pangkal Pinang in 1933. Graduated from SMAK I, Jakarta in 1960. Started his first career at “Toko Tjat Sentosa”, Jakarta (1966-1983). Joined as Commissioner of the Company since 1983. Some important positions are still being held as Commissioner of PT Harmoni Graha Indah since 1985, Commissioner of PT Buanatata Adisentosa since 1994, President Commissioner of PT Darmapatria Sentosa Abadi since 1994, Commissioner of PT Budicahaya Gemilang since 1996, President Commissioner of PT Jati Alam Muara Indah since 2001, and Commissioner of PT Ekasentosa Jayasukses since 2005.
36
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1971. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Akademi Pariwisata St. Mary, Jakarta pada tahun 1992. Memulai karir sebagai Tour Leader di Vata Tour Jakarta (1993-1994). Bergabung sebagai Sales Project Supervisor Perseroan (1994-1997), dan kemudian dipromosikan sebagai Sales Manager di PT Catur Mitra Sejati Sentosa (1997–2002). Setelah sempat berhenti beberapa tahun, kemudian ditunjuk sebagai Komisaris Perseroan sejak 2009. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1971. Received a Diploma’s degree from St. Mary Tourism Academy, Jakarta in 1992. Started her career as Tour Leader of Vata Tour Jakarta (1993-1994). Joined as Sales Project Supervisor of the Company (19941997), and then she was promoted as Sales Manager of PT Catur Mitra Sejati Sentosa (1997-2002). After some years not active in the Company, then has been appointed as Commissioner of the Company since 2009.
Henny Ratnasari Dewi Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1973. Mendapat gelar Master of Business Administration dari California State University, Fullerton, USA tahun 1996 dan Magister Hukum dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta tahun 2004. Mengawali karir sebagai Assistant Marketing Director di PT Gunawan Dianjaya Steel (19971998). Berwiraswasta (1998-2002). Saat ini menjabat sebagai Asisten Notaris di Kantor Notaris DR. Irawan Soerodjo, SH, MSi sejak 2002 dan Komisaris Independen Perseroan sejak 2010. An Indonesian citizen, was born in Surabaya in 1973. Received a Master of Business Administration degree from California State University, Fullerton, USA in 1996 and a Master of Law degree from Pelita Harapan University, Jakarta in 2004. Started her career as Assistant Marketing Director of PT Gunawan Dianjaya Steel (1997-1998). Become an Entrepreneur (1998-2002). Currently serves as Notary Assistant of DR. Irawan Soerodjo, SH, MSi Notarial Office since 2002 and Independent Commissioner of the Company since 2010.
Tan Alexander Song Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Mendapat gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Mengawali karir sebagai Accounting & Finance Supervisor di PT Gypsindo Utama (1990-1991). Saat ini menjabat sebagai Partner di Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan sejak 1991, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak 2008. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1966. Received a Bachelor of Economics degree from Tarumanagara University, Jakarta. Started his career as Accounting & Finance Supervisor of PT Gypsindo Utama (1990-1991). Currently serves as Partner of Johan Malonda Mustika & Partners Public Accounting Firm since 1991, Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of the Company since 2008.
Annual Report 2014
37
Profil Dewan Komisaris . Profile of Board of Commissioners
Srililanti Kurniawan
13
38
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Profil Dewan Direksi Profile of Board of Directors
President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Pangkal Pinang pada tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di SMAK I di Jakarta pada tahun 1971. Memulai karir di “Toko Tjat Sentosa” (1970-1983). Menjadi Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak 1983. Saat ini juga menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Institute Kasih Peduli Masyarakat Indonesia sejak 2004 dan Ketua Yayasan Pelayanan Gelombang Kesembuhan sejak 2007. Mendapatkan penghargaan sebagai Services Entrepreneur of The Year 2007 dari Ernst & Young pada tanggal 28 November 2007. An Indonesian citizen, was born in Pangkal Pinang in 1952. Graduated from SMAK I in Jakarta in 1971. Started his first career at “Toko Tjat Sentosa” (1970-1983). Has served as President Director of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk since 1983. Currently also sits on the Advisory Board of Yayasan Institute Kasih Peduli Masyarakat Indonesia since 2004 and serves as Head of Yayasan Pelayanan Gelombang Kesembuhan since 2007. Recognized as the Services Entrepreneur of the Year 2007 by Ernst & Young on November 28, 2007.
Antonius Tan Vice President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1967. Mendapatkan gelar Sarjana Marketing Management dari Universitas Atmajaya, Jakarta tahun 1994 dan BSMR Certification of Risk Management sebagai Financial Planner Associate, Jakarta tahun 2003. Sebelumnya bekerja di PT Glorier Book Distribution (1983-1986), Entertainment Industry (1986-1994), Bank Assurance Department Financial Advisor dengan posisi terakhir sebagai Head-Retail Assurance di AIG Lippo (1994-2003), Marketing Director di Mega Life (2004-2006), Vice President-Consumer Banking di Standard Chartered Bank (2006-2009), Senior Vice President-Consumer Banking di PT Bank Permata Tbk (2009-2012). Saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk dan Direktur Utama di PT HCG Indonesia sejak 2013. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1967. Received a Bachelor of Marketing Management degree from Atmajaya University, Jakarta in 1994 and BSMR Certification of Risk Management as Financial Planner Associate, Jakarta in 2003. Previously he worked for PT Glorier Book Distribution (1983-1986), Entertainment Industry (1986-1994), Bank Assurance Department Financial Advisor with the last position as Head-Retail Assurance of AIG Lippo (1994-2003), Marketing Director of Mega Life (2004-2006), Vice President-Consumer Banking of Standard Chartered Bank (2006-2009), Senior Vice President-Consumer Banking of PT Bank Permata Tbk (2009-2012). Currently appointed as Vice President Director of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk and President Director of PT HCG Indonesia since 2013.
Annual Report 2014
39
Profil Dewan Direksi . Profile of Board of Directors
Budyanto Totong
Profil Dewan Direksi . Profile of Board of Directors
Tjia Tjhin Hwa Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang pada tahun 1955. Mendapat gelar Doctoranda dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1982. Memulai karir di PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific sebagai Finance Manager (1983-1987). Bergabung dengan Perseroan sebagai Corporate Finance Manager (1987-1997), dan saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1997. Beberapa jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain adalah sebagai Komisaris di PT HCG Indonesia sejak 2007, Direktur di PT Caturaditya Sentosa, PT Catur Karda Sentosa, PT Caturadiluhur Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, PT Catur Logamindo Sentosa sejak 2011, Direktur di PT Catur Sentosa Berhasil dan Direktur di PT Catur Sentosa Anugerah sejak 2012, serta Direktur di PT Kusuma Kemindo Sentosa dan di PT Satya Galang Kemika sejak 2013. An Indonesian citizen, was born in Magelang in 1955. Received a Doctoranda degree from Parahyangan University, Bandung in 1982. Started her career at PT Pabrik Cat and Tinta Pacific as Finance Manager (1983-1987). Joined with the Company as Corporate Finance Manager (1987-1997), and currently serves as Director of the Company since 1997. Some important positions are still being held as Commissioner of PT HCG Indonesia since 2007, Director of PT Caturaditya Sentosa, PT Catur Karda Sentosa, PT Caturadiluhur Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, PT Catur Logamindo Sentosa since 2011, Director of PT Catur Sentosa Berhasil and Director of PT Catur Sentosa Anugerah since 2012, also Director of PT Kusuma Kemindo Sentosa and PT Satya Galang Kemika since 2013.
Agustina Samara Independent Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Maumere, NTT Flores tahun 1973. Lulus sebagai Sarjana Teknik Industri di Universitas Trisakti. Memegang berbagai profesional sertifikasi yaitu Trainer Certification-Manila, Third Party Assessor-Jakarta, Green Belt Certification-Pivotal Jakarta, Leadership Executive Program-INSEAD Singapore, CPHR untuk Human Resources Sertification-QQ International and Risk Management Certification Level 4-Bank Indonesia. Memulai karir sebagai Asisten Dosen (1995), MIS Inventory di PT Merpati Mahkota Sarana (1996), dan memegang posisi kunci di berbagai bidang manajerial di industri perbankan (1997–2013) seperti Call Center Management, Total Quality Management, Project Management, Service Quality, Branches Operations Services, Training Academy, People Development dan Change Management di Citibank, Bank International Indonesia, Barclays dan PT Bank Permata Tbk, dengan posisi terakhir sebagai Customer Experience Management and Business Performance di PT Bank Permata Tbk. Saat ini menjabat sebagai Direktur Independen di PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sejak 2013 ini. An Indonesian citizen, was born in Maumere, NTT Flores in 1973. Received a Bachelor of Engineering Industry degree from Trisakti University. Holds various professional certifications: Trainer Certification-Manila, Third Party Assessor-Jakarta, Green Belt Certification-Pivotal Jakarta, Leadership Executive Program-INSEAD Singapore, CPHR for Human Resources Certification-QQ International and Risk Management Certification Level 4-Indonesia Central Bank. Started her career as Assistant Lecturer (1995), MIS Inventory of PT Merpati Mahkota Sarana (1996), and held various key managerial positions in banking industry (1997–2013) as Call Center Management, Total Quality Management, Project Management, Service Quality, Branches Operations Services, Training Academy, People Development and Change Management in Citibank, Bank International Indonesia, Barclays and PT Bank Permata Tbk, and the last position as Customer Experience Management and Business Performance of PT Bank Permata Tbk. Currently appointed as Independent Director of PT Catur Sentosa Adiprana Tbk since 2013.
40
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
CEO, Vice CEO & Chief Operating Officers
14
42
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Profile Chief Operating Officer Profile of Chief Operating Officers
COO Building Materials Distribution
Warga Negara Indonesia, lahir di Lombok, Nusa Tenggara Barat tahun 1961. Meraih gelar Bachelor of Science di Marketing Management dari Akademi Pimpinan Perusahaan, Departemen Perindustrian Jakarta tahun 1984. Mengawali karir sebagai Task Force, dengan posisi terakhir sebagai Business Unit Manager di PT Wicaksana Overseas International (1984-1997), National Sales Manager di PT Total Chemindo Loka (1997-2004), General Manager di PT Atri Distribusindo (2004-2010). Bergabung sebagai Chief Operating Officer Perseroan sejak 2010. Beberapa jabatan penting yang saat ini masih dijabat antara lain adalah sebagai Direktur Utama di PT Caturaditya Sentosa, PT Catur Karda Sentosa, PT Caturadiluhur Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, dan PT Catur Logamindo Sentosa sejak 2011. An Indonesian citizen, was born in Lombok, Nusa Tenggara Barat in 1961. Received a Bachelor of Science degree in Marketing Management from Akademi Pimpinan Perusahaan, Ministry of Industry, Jakarta in 1984. Started his career as Task Force, with the last position as Business Unit Manager of PT Wicaksana Overseas International (1984-1997), National Sales Manager of PT Total Chemindo Loka (1997-2004), General Manager of PT Atri Distribusindo (2004-2010). Joined as Chief Operating Officer of the Company since 2010. Some important positions are still being held as President Director of PT Caturaditya Sentosa, PT Catur Karda Sentosa, PT Caturadiluhur Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, and PT Catur Logamindo Sentosa since 2011.
Sariakin COO Eleganza Tile Indonesia
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1968. Mendapatkan gelar Sarjana Komputer dari California State University, Los Angeles, Amerika Serikat. Mengawali karir sebagai Konsultan Sistem Informasi Manajemen dan Supervisor di beberapa Perusahaan Manajemen Kesehatan di Los Angeles, Amerika Serikat. Sejak tahun 2006 mulai bergabung dengan Eleganza Tile Inc. di cabang Dallas, Texas dengan posisi terakhir sebagai Kepala Cabang. Saat ini, menjabat sebagai Direktur di PT Eleganza Tile Indonesia sejak Juni 2010. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1968. Received a Bachelor of Computer Science degree from California State University, Los Angeles, United States. Started his career as Management Information System Consultant and Supervisor of various Health Care Management companies in Los Angeles, United States. In 2006, he worked in Eleganza Tile Inc., Dallas, Texas branch, with the last position as Branch Manager of the Company. Currently serves as Director of PT Eleganza Tile Indonesia since June 2010.
Annual Report 2014
43
Profil Chief Operating Officer . Profile of Chief Operating Officers
Lalu Irwan Nurhadi
Profil Chief Operating Officer . Profile of Chief Operating Officers
Kiki Rusmin Sadrach COO Chemicals Distribution
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1963. Menerima gelar Sarjana Kimia dari Universitas Indonesia tahun 1986 dan Master of Christian Leadership Program dari STTIH (2002) dan Haggai Institute, Maui, Hawai, Amerika Serikat. Mengawali karirnya sebagai R&D Manager di PT Indria (1986-1988), Commercial Managing di PT Sari Sarana Kimia Group (1988-1990). Direktur Utama di PT. Icapsarana Kreasisetia (1990-1997). Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Utama di PT Kusuma Kemindo Sentosa dan di PT Satya Galang Kemika sejak 1997. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1963. Received a Bachelor of Chemistry degree from Indonesia University in 1986 and a Master of Christian Leadership Program degree from STTIH (2002) and Haggai Institute, Maui, Hawaii, United States. Started his career as R&D Manager of PT Indria (1986-1988), Commercial Managing of PT Sari Sarana Kimia Group (1988-1997). President Director of PT Icapsarana Kreasisetia (1990-1997). Joined with the Company as President Director of PT Kusuma Kemindo Sentosa and PT Satya Galang Kemika since 1997.
Oey Tanto Sugiarto COO Consumer Goods Distribution
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan terakhir di IKIFA di Jakarta pada tahun 1991. Memulai perjalanan karirnya sebagai Sales Coordinator, Sales Supervisor, Branch Manager, Regional Manager, dengan posisi terakhir sebagai Business Manager Divisi Consumer Goods di PT Dosniroha (1992–2008), Business and Operation Manager dengan posisi terakhir sebagai General Manager di PT Antar Mitra Sembada (2008–2012). Dan saat ini, menjabat sebagai Chief Operating Officer PT Catur Sentosa Adiprana Tbk-Distribusi Consumer Goods dan Direktur Utama di PT Catur Sentosa Anugerah sejak 2012. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1972. Graduated from IKIFA in Jakarta in 1991. Started his career as Sales Coordinator, Sales Supervisor, Branch Manager, Regional Manager, with the last position as Business Manager Consumer Goods Division of PT Dosniroha (1992-2008), Business and Operation Manager with the last position as General Manager of PT Antar Mitra Sembada (2008-2012). And currently serves as Chief Operating Officer of PT Catur Sentosa Adiprana TbkConsumer Goods Distribution and President Director of PT Catur Sentosa Anugerah since 2012.
44
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
COO Modern Retail - Mitra10
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1979. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik Industri dan Riset Operasional dan Diploma Administrasi Bisnis dari University of California, Berkeley tahun 2002. Memulai karir di PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“MITRA10”) sebagai Marketing Manager (2003-2008), Merchandise and Marketing Director (2008-2009), dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“MITRA10”) sejak 2009. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1979. Received a Bachelor of Industrial Engineering and Operations Research and a Diploma in Business Administration degree from University of California, Berkeley in 2002. Started his career as Marketing Manager of PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) (2003-2008), Merchandise and Marketing Director (2008-2009), and currently serves as President Director of PT Catur Mitra Sejati Sentosa (“Mitra10”) since 2009.
Erline Totong COO Modern Retail - Atria
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1981. Mendapatkan gelar Sarjana Molecular and Cell Biology with a concentration in Cell Biology dari University of California, Berkeley di 2003 dan Diploma Baking and Pastry dari California Culinary Academy di 2004. Memulai karir sebagai Assistant Pastry Chef di Straits Café @ Santana Row, San Jose, California, Amerika Serikat (2004), mengelola bisnis Patiseri Tiramisu di Jakarta (2005-2008). Bergabung dengan PT Catur Sentosa Berhasil (sebelumnya dikenal dengan nama PT Catur Shaw Brother) sebagai Showroom Development Manager (2008-2010), Wakil Direktur Utama (2010-2011), dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Catur Sentosa Berhasil sejak 2011. An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1981. Received a Bachelor’s degree in Molecular and Cell Biology with a concentration in Cell Biology from the University of California, Berkeley in 2003 and a Diploma’s degree in Baking and Pastry from California Culinary Academy in 2004. Started her career as Assistant Pastry Chef of Straits Café @ Santana Row, San Jose, California, United States in 2004, started a Tiramisu Patisserie business in Jakarta (2005-2008). Became a part of PT Catur Sentosa Berhasil (previously known as PT Catur Shaw Brother) as Showroom Development Manager (2008-2010),Vice President Director (2010-2011), and currently serves as President Director of PT Catur Sentosa Berhasil since 2011.
Annual Report 2014
45
Profil Chief Operating Officer . Profile of Chief Operating Officers
Andy Totong
15
Profil Perseroan Company Profile
Kantor Pusat Head Office PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Jl. Daan Mogot Raya No. 234 Jakarta 11510 Telp : +62 21 5668801 +62 21 5672622 Fax : +62 21 5669445 Website : www.csahome.com Email :
[email protected]
Bidang Usaha Business Lines Distribution & Modern Retail
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued And Fully Paid Capital IDR 289.503.780.000,-
Saham Tercatat Share Listed Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX) Date : December 12, 2007 Ticker : CSAP
Tanggal Pendirian Date Of Establishment December 31, 1983
Modal Dasar Authorized Capital IDR 600.000.000.000,-
Kepemilikan Saham (Per Desember 2014) Share Ownership (Up To December 2014) Individual 32,45% Corporate 39,34% Foreign 25,81% Others 2,41%
Sekilas CSA Pada 1966, Eka Sentosa (Alm.) bersama dengan Darmawan Putra Totong membuka toko cat kecil berukuran 40m2 di Jalan Gajah Mada 56, Jakarta. Toko ini diberi nama “Toko Tjat Sentosa” yang menjual produk cat yang masih jarang saat itu. Tidak hanya menjual cat, usaha kemudian terus berkembang dengan menjual bahan bangunan dengan produk yang lebih beragam.
CSA at a Glance In 1966, Eka Sentosa (+) and Darmawan Putra Totong opened a small paint shop sized 40 sqm at Gajah Mada 56 Street, Jakarta. This paint shop called “Toko Tjat Sentosa” which sold paint products. Not only selling paints, business kept developing with selling also other building materials with more variety products.
Sejalan dengan perkembangan usaha, pada tahun 1970, Budyanto Totong dan Totong Kurniawan bergabung di toko tersebut dan bersama dengan saudara-saudaranya melakukan rencana ofensif. Mereka melihat peluang tidak hanya sekadar mengambil dan menjual barang di toko, tapi ambil barang dan jual ke toko-toko yang lain ; tidak hanya menjual, tapi menjadi memasarkan dan mendistribusikan. Dimulailah perintisan usaha sebagai distributor bahan bangunan dengan modal kepercayaan.
In line with the growth of the shop, in 1970, Budyanto Totong and Totong Kurniawan joined the business with their brothers and launched offensive plans. They saw an opportunity from merely selling into marketing and distributing. This is the beginning of the business as a distribution of building materials.
Segmen distribusi semakin berkembang besar dari tahun ke tahun, kebutuhan akan sebuah manajemen yang moderen semakin tak terelakan, sehingga didirikanlah PT Catur Sentosa Adiprana (“Perseroan”) pada bulan Desember 1983.
With the Company’s distribution segment rapidly grew, the need for a modern management approach became inevitable and led to the establishment of PT Catur Sentosa Adiprana (“The Company”) in December 1983.
Tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 1997, Budyanto Totong melihat adanya kesempatan lain di segmen ritel moderen, yang memperkenalkan konsep “One Stop Shopping” bahan bangunan di Indonesia dengan brand Mitra10. Segmen ini dikembangkan dengan tujuan untuk menangkap peluang adanya perubahan pola berbelanja dari tradisional ke moderen, memperkuat sinergi dengan pemasok, transaksi yang berbasis tunai, dan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi.
In 1997, Budyanto Totong saw an other opportunity in modern retail segment by introducing “One Stop Shopping” concept of building materials in Indonesia with brand Mitra10. This segment is developed with aim to catch the opportunity of the changing shopping trend from traditional to modern way, strengthen synergy with principals, cash transaction based, and gain higher profit margin.
Untuk terus bertumbuh dan mengembangkan kegiatan usahanya, Perseroan kembali memperkuat struktur permodalannya melalui proses “Initial Public Offering”. Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2007 dengan kode saham CSAP. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi.
With continuing to grow and develop its businesses, the Company is strengthening the equity structure through “Initial Public Offering”. The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on December 12, 2007 under the ticker symbol CSAP. According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in trading of industrial goods.
Ketekunan dalam menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak menjadikan cita-cita Perseroan menjadi perusahaan nasional terdepan dengan manajemen terbaik
Dedication in fostering cooperation and partnerships with others has made the Company’s dreams as a leading Indonesian company with the best management in distribution and modern
46
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
retail became getting real. After 48 years in operation, the Company has develop into a public company which has 48 building materials distribution branches, 4 chemicals distribution branches, 15 consumer goods distribution areas, 21 modern retail stores of Mitra10, and 10 modern retail showrooms of Atria, spread throughout Indonesia. It’s all thanks to the cooperation of more than 7,300 employees and trust of more than 800 principals, serves more than 200,000 retail customers or traditional shops, and also supported by more than 600 transportation vehicles and total warehouse space of ± 200,000 sqm.
Kegiatan Usaha Segmen Distribusi Bahan Bangunan Distribusi bahan bangunan berada dibawah PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSA) (holding sekaligus operating Company) dan Entitas Anaknya (PT Catur Aditya Sentosa, PT Catur Logamindo Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, PT Catur Adiluhur Sentosa, PT HCG Indonesia dan PT Eleganza Tile Indonesia). Saat ini dipasok lebih dari 15.000 SKU, yang merupakan jalinan kepercayaan lebih dari 40 prinsipal, yang melayani lebih dari 35.000 pelanggan retailer atau toko tradisional, dan diperkuat oleh lebih dari 400 armada serta gudang dengan luas lebih dari 150.000 m2.
Operation Activities Building Materials Distribution Segment The building materials distribution operates through PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSA) (holding and operating Company) and its subsidiaries (PT Catur Aditya Sentosa, PT Catur Logamindo Sentosa, PT Catur Hasil Sentosa, PT Catur Adiluhur Sentosa, PT HCG Indonesia and PT Eleganza Tile Indonesia). Currently, the segment is supplied by more than 15,000 SKU from more than 40 principals, and serves more than 35,000 retail customers or traditional shops, and also supported by more than 400 transportation vehicles and total warehouse space of more than 150,000 sqm.
5 prinsipal utama untuk segmen distribusi bahan bangunan antara lain:
Top 5 principals for the building materials distribution segment as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
PT Primagraha Keramindo (Keramik) PT ICI Paints Indonesia (Cat) PT Mulia Industrindo Tbk (Keramik, Glass & Glass block) PT Mowilex Indonesia (Cat) PT Propan Raya ICC (Wood Finishing, Propan CPC dan ANS)
PT Primagraha Keramindo (Ceramic Tiles) PT ICI Paints Indonesia (Paints) PT Mulia Industrindo Tbk (Ceramic Tiles, Glass & Glass block) PT Mowilex Indonesia (Paints) PT Propan Raya ICC (Wood Finishing, Propan CPC and ANS)
Segmen Distribusi Kimia Distribusi kimia berada dibawah Entitas Anak PT Kusuma Kemindo Sentosa dan PT Satya Galang Kemika. Saat ini dipasok dengan lebih dari 1.200 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama lebih dari 100 prinsipal, yang melayani lebih dari 3.400 pelanggan retailer atau toko tradisional, dan diperkuat oleh lebih dari 15 armada serta gudang dengan luas lebih dari 3.700 m2.
Chemicals Distribution Segment The chemicals distribution operates through CSA’s subsidiaries (PT Kusuma Kemindo Sentosa and PT Satya Galang Kemika). Currently, the segment is supplied by more than 1,200 SKU from more than 100 principals, and serves more than 3,400 retail customers or traditional shops, and also supported by more than 15 transportation vehicles and total warehouse space of more than 3,700 sqm.
5 prinsipal utama untuk segmen distribusi kimia antara lain:
Top 5 principals for the chemicals distribution segment as follows:
1. Mitsui & Co., Ltd. (Titanium Dioxide, Denka Chloroprene, Evaflex EV)
1. Mitsui & Co., Ltd. (Titanium Dioxide, Denka Chloroprene, Evaflex EV)
2. Sun Plan Development Ltd. (Sodium Alginate, Sodium
2. Sun Plan Development Ltd. (Sodium Alginate, Sodium
Sulphide Flake Yellow and White Oil Grade A No. 15) 3. Zhucheng Xingmao Corn S. Co., Ltd (Corn Starch, Maltodextrin DE 10-15) 4. Gujarat Ambuja Export Ltd (Corn Starch Ex India) 5. Lanxess Pte. Ltd. (Chromosal, Primal, Preventol, Retingan, Tanigan
Sulphide Flake Yellow and White Oil Grade A No. 15) 3. Zhucheng Xingmao Corn S. Co., Ltd (Corn Starch, Maltodextrin DE 10-15) 4. Gujarat Ambuja Export Ltd (Corn Starch Ex India) 5. Lanxess Pte. Ltd. (Chromosal, Primal, Preventol, Retingan, Tanigan)
Annual Report 2014
47
Profil Perseroan . Company Profile
di segmen distribusi dan ritel moderen menjadi semakin nyata. Di usia yang ke-48 tahun ini, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan publik yang telah memiliki 48 cabang distribusi bahan bangunan, 4 cabang distribusi kimia, 15 area distribusi consumer goods, 21 toko ritel moderen Mitra10 dan 10 showroom ritel moderen Atria, yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu semua berkat kerjasama lebih dari 7.300 karyawan, dan kepercayaan lebih dari 800 prinsipal, yang melayani lebih dari 200.000 pelanggan retailer atau toko tradisional, dan juga diperkuat oleh lebih dari 600 armada serta gudang dengan luas ± 200.000 m2.
Profil Perseroan . Company Profile
Cabang Distribusi Distribution Branches Sumatra Utara • Medan
Sumatra Barat • Padang • Pekanbaru
Bangka Belitung • Pangkal Pinang • Belitung
Sumatra Selatan • Lampung • Palembang • Jambi • Bengkulu
Kalimantan Barat • Pontianak
Kalimantan Tengah • Palangkaraya
Kalimantan Selatan • Banjarmasin
Kalimantan Timur • Samarinda • Balikpapan
Medan
Kalimantan
Sumatera
Sulawesi Papua
Jabodetabek Serang 1&2
Bandung
Semarang
Surabaya Bali
Jawa
DKI, Banten & Jawa Barat • Jakarta • Bandung • Bekasi • Tasikmalaya • Bogor • Cirebon • Serang • Garut • Sukabumi
Jawa Tengah • Semarang • Yogyakarta • Solo • Purwokerto • Tegal
Jawa Timur & Bali • Surabaya • Kediri • Malang • Jember • Banyuwangi • Denpasar
JABODETABEK Rajeg
Cengkareng Jakarta Utara
Banjar Wijaya
Alam Sutera
Jakarta Barat Jakarta Pusat
Kebayoran Lama
Jakarta Timur
Cikupa
Bekasi
Jakarta Selatan Condet Tangerang Selatan Cijantung
Bandung Depok
Sulawesi Selatan • Makasar
Sulawesi Tengah • Palu • Kendari
48 4 15
Sulawesi Utara • Manado • Gorontalo
Branches in 39 cities
Chemicals Distribution Branches
Consumer Goods Distribution Areas
Bogor
Chemicals Distribution Branches:
Consumer Goods Distribution Areas:
Jakarta
Cengkareng
Bogor
Bandung
Surabaya
Kebayoran Lama
Serang 1 & 2
Alam Sutera
Semarang
Condet
Tangerang Selatan
Cijantung
Bandung
Depok
Cikupa
Bekasi
Banjar Wijaya
Bali
Rajeg
48
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Profil Perseroan . Company Profile
Toko dan Showroom Ritel Moderen Modern Retail Stores and Showrooms
Medan Batam
Kalimantan Sumatera
Sulawesi Papua Jawa
Surabaya
Bali
Jawa Timur
JABODETABEK Denpasar Daan Mogot Mauk
Balekota
Jakarta Utara
Central Park Percetakan Negara Jakarta Barat
Cakung
Jakarta Pusat
Serpong
Kalimalang
Jakarta Timur
Puri Indah Jakarta Selatan
Cikarang
Fatmawati Bintaro
Cinere
Depok
21
Pamulang
Bogor
10 Mitra10 Super Stores:
Mitra10 Cibubur Puri Indah Mitra10 Serpong Depok Mall Mitra10 Kalimalang Mitra10 Bintaro Mitra10 Bogor Mitra10 Bypass – Denpasar Mitra10 Gatot Subroto - Denpasar
Bintaro Cibubur Daan Mogot Depok Gading Serpong Percetakan Negara Bogor Kalimalang Grand Cakung Mauk
Building Materials & Home Improvement • 17 Super Stores • 4 Express Stores
Cibubur
Atria Showrooms:
Store
Showrooms Home Furnishings • 7 Inside Mitra 10 • 2 in Mall • 1 in Puri Indah
Mitra10 Express Stores: Kedungdoro – Surabaya Wiyung - Surabaya Bypass – Denpasar Gatot Subroto – Denpasar Batam Medan Palembang
Cikarang Cinere Fatmawati Pamulang
Annual Report 2014
49
Profil Perseroan . Company Profile
Segmen Distribusi Consumer Goods Distribusi consumer goods berada dibawah CSA dan Entitas Anaknya PT Catur Sentosa Anugerah. Saat ini dipasok dengan lebih dari 3.000 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama dari 17 prinsipal, yang melayani lebih dari 132.000 pelanggan retailer atau toko tradisional, dan diperkuat oleh lebih dari100 armada serta gudang dengan luas lebih dari 13.000 m2.
Consumer Goods Distribution Segment The consumer goods distribution operates through CSA and its subsidiaries (PT Catur Sentosa Anugerah). Currently, the segment is supplied by more than 3,000 SKU from 17 principals, and serves more than 132,000 retail customers or traditional shops, and also supported by more than 100 transportation vehicles and total warehouse space of more than 13,000 sqm.
5 Prinsipal utama untuk segmen distribusi consumer goods antara lain:
Top 5 principals for the consumer goods distribution segment as follows:
1. PT Procter & Gamble Home Products Indonesia “P&G” (Consumer Goods products) 2. PT Frisian Flag Indonesia (Milk products) 3. PT Nutrifood Indonesia (Nutrisari) 4. PT Cakrawala Mega Indah / Univenus (Tissue products) 5. PT Tiga Pilar Sejahtera (Egg noodles, snacks)
1. PT Procter & Gamble Home Products Indonesia “P&G” (Consumer Goods products) 2. PT Frisian Flag Indonesia (Milk products) 3. PT Nutrifood Indonesia (Nutrisari) 4. PT Cakrawala Mega Indah / Univenus (Tissue products) 5. PT Tiga Pilar Sejahtera (Egg noodles, snacks)
Segmen Ritel Moderen Bahan Bangunan & Home Improvement (Mitra10) Ritel moderen Mitra10 dibawah Entitas Anak PT Catur Mitra Sejati Sentosa. Saat ini dipasok dengan lebih dari 65.000 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama lebih dari 600 prinsipal, dan diperkuat oleh lebih dari 120 armada serta gudang dengan luas lebih dari 40.000 m2.
Building Materials & Home Improvement Modern Retail Segment (Mitra10) The modern retail Mitra10 operates through CSA’s subsidiaries (PT Catur Mitra Sejati Sentosa). Currently, the segment is supplied by more than 65,000 SKU from more than 600 principals, and also supported by more than 120 transportation vehicles and total warehouse space of more than 40,000 sqm.
5 prinsipal utama untuk segmen ritel moderen bahan bangunan & home improvement (Mitra10) antara lain:
Top 5 principals for the building materials & home improvement modern retail segment (Mitra10) as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Foshan Sincere Ceramics Co.Ltd (Granit) PT ICI Paints Indonesia (Cat) PT Satya Langgeng Sentosa (Keramik) PT Dwimitra Nuansa Satria (Keramik) PT Niro Ceramic Sales Indonesia (Granit)
Foshan Sincere Ceramics Co.Ltd (Granite) PT ICI Paints Indonesia (Paints) PT Satya Langgeng Sentosa (Ceramic Tiles) PT Dwimitra Nuansa Satria (Ceramic Tiles) PT Niro Ceramic Sales Indonesia (Granite)
Segmen Ritel Moderen Home Furnishings (Atria) Ritel moderen Atria dibawah Entitas Anak PT Catur Sentosa Berhasil. Saat ini dipasok dengan lebih dari 12.000 SKU, yang merupakan jalinan kerjasama lebih dari 100 prinsipal, dan diperkuat oleh lebih dari 20 armada serta gudang dengan luas lebih dari 9.000 m2.
Home Furnishings Modern Retail Segment (Atria) The modern retail Atria operates through CSA’s subsidiaries (PT Catur Sentosa Berhasil). Currently, the segment is supplied by more than 12,000 SKU from more than 100 principals, and also supported by more than 20 transportation vehicles and total warehouse space of more than 9,000 sqm.
Beberapa prinsipal utama untuk segmen ritel moderen home furnishings (Atria) antara lain:
Some of top principals for the home furnishings modern retail segment (Atria) as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
SB Furniture Industry Co. Ltd (Furniture) Dong San Fan Limited (Furniture) Nova Furniture Industries Co., Limited (Furniture) PT Cipta Kreasindo Gracia (Matras) Shenzhen Desheng Furniture Co., Limited (Furniture)
50
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
SB Furniture Industry Co. Ltd (Furniture) Dong San Fan Limited (Furniture) Nova Furniture Industries Co., Limited (Furniture) PT Cipta Kreasindo Gracia (Mattress) Shenzhen Desheng Furniture Co., Limited (Furniture)
Office/Stores Kantor/Toko
Head Office and Store ATRIA Puri Indah Gedung House of Blessing, 2nd Floor
ATRIA Bali Gatsu
Jl. Lingkar Luar Barat No. 108
Gedung Mitra10, 2nd Floor
Kembangan Selatan, Jakarta Barat
Jl. Gatot Subroto Barat No. 405 Denpasar
ATRIA Gading Serpong Gedung Mitra10, 2nd Floor
ATRIA Kalimalang
Jl. Boulevard Gading Serpong Blok
Gedung Mitra10, 2nd Floor
Mitra10
Jl. KH. Noer Ali No. 7
Summarecon Serpong, Tangerang
Kalimalang, Bekasi
ATRIA Bale Kota
ATRIA Cibubur
Balekota Mall, 1st Floor
Gedung Mitra10, Ground Floor
Jl. Jendral Sudirman Km. 10
Jl. Raya Alternatif Cibubur-Cileungsi
Tangerang
Km. 4 Kav. 88 Jatisampurna, Bekasi
ATRIA Bintaro
ATRIA Bogor
Gedung Mitra10, Ground Floor
Gedung Mitra10, 2nd Floor
Jl. Pondok Betung Raya
Jl. H. Soleh Iskandar (Jalan Baru)
Pondok Aren, Tangerang
Bogor
ATRIA Bali Bypass
ATRIA Depok
Gedung Mitra10, 2nd Floor
D Mall, 2nd Floor No. 20-21
Jl. Bypass Ngurah Rai No. 840-842
Jl. Margonda Raya Kav. 88
Denpasar
Depok
16
Struktur Pemegang Saham Capital Stock Structure
Rincian pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: The details of the Company’s capital stock ownership as of December 31, 2014 are as follows:
31,32%
PT Buanatata Adisentosa
21,00%
NT Asian Discovery Master Fund
2,94% 2,10% 0,35% 42,28%
Budyanto Totong Direktur Utama . President Director
Darmawan Putra Totong Komisaris . Commissioner
Tjia Tjhin Hwa Direktur . Director
Public Masing-masing dibawah 5% . each below 5%
Annual Report 2014
53
17
Struktur Organisasi Organization Structure
Board of Commissioners Jusuf Arbianto Tjondrolukito Darmawan Putra Totong Srililanti Kurniawan Henny Ratnasari Dewi Tan Alexander Song Audit Commitee Tan Alexander Song
President Director Budyanto Totong
Vice President Director Antonius Tan Corporate Secretary & Legal Idrus Hermawan Widjajakusuma
Business Dev. & Analysis & Strategic Planning Arya Gunawan
Internal Audit Eko Yanto
Chief Operating Officer Business Units
Chief Financial Officer
Chief Information Technology
Chief Human Resources Officer
Lalu Irwan Nurhadi Sariakin Kiki Rusmin Sadrach Oey Tanto Sugiarto Andy Totong Erline Totong
Tjia Tjhin Hwa
Feri Djuardi
Agustina Samara
• Sales & Marketing • Commercial • Logistic • Supply Chain
54
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
• Accounting • Finance • Taxation
• IT Infrastructure Operations • IT Applications Development • IT Governance
• HR Governance • GA & HR Operation • HR Premises & Facility Management • Organization Development
18
Struktur Bisnis Business Structure
Caturaditya Sentosa
* CSAP acts as a holding company for the group's subsidiaries as well as an operational company with activities in the distribution of building materials and consumer goods (P&G and Frisian Flag Products).
Mulia, Amstard, Kaisar & TOA Products Distribution
Caturadiluhur Sentosa Palembang, Jambi & Bengkulu Building Materials Distribution Catur Logamindo Sentosa
Building Materials (48 Branches)
Yogjakarta Building Materials Distribution Catur Hasil Sentosa Lampung Building Materials Distribution HCG Indonesia HCG Products Distribution Eleganza Tile Indonesia
Distribution
Eleganza Tile Products Distribution
90.00%
51.00%
70.00%
55.00%
65.00%
51.00%
Kusuma Kemindo Sentosa
51.00%
Satya Galang Kemika
60.00%
Chemicals (4 Branches)
CSAP* Consumer Goods (15 Areas)
Catur Sentosa Anugerah
Building Materials & Home Improvement (21 Stores)
Catur Mitra Sejati Sentosa
Consumer Goods
(Mitra10)
99.00%
Mitra Hasil Sentosa
99.65%
Modern Retail Home Furnishings (10 Showrooms)
Catur Sentosa Berhasil (Atria)
51.00% 99.00%
Annual Report 2014
55
19
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Entitas Anak PT Catur Sentosa Adiprana Tbk & Subsidiaries
Segmen Distribusi Distribution Segment Building Materials Distribution: Head Office PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK Jl. Daan Mogot Raya No.234 Jakarta 11510 www.csahome.com
PT CATURADILUHUR SENTOSA Palembang Jl. Tembusan Terminal Kel. Talang Kelapa, Kec. Alang-Alang Lebar Palembang Jambi Jl. Donal Izacus Panjaitan No.70 Kel. Jelutung Jambi
PT CATURADITYA SENTOSA Jakarta Kawasan Industri Pulo Gadung Jl. Rawa Sumur II Blok BB/7 Jakarta 13260
Bengkulu Jl. Raya Padang Kemiling No.79 Pekan Sabtu, Selebar Bengkulu Bengkulu 3813
Surabaya Gedung Mitra10, 3rd Floor Royal Residence Jl. Raya Menganti Babatan Wiyung, Surabaya 60227
PT HCG INDONESIA Arteri Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda No.7D Kebayoran Lama Utara Jakarta
PT CATUR LOGAMINDO SENTOSA Jl. Ring Road Timur Bantul, Yogyakarta 55197
PT ELEGANZA TILE INDONESIA Jl. Daan Mogot No.35 AB Jakarta
PT CATUR HASIL SENTOSA Kawasan Pergudangan Kuala Ketapang Jl. Ki Agus Anang No.28 Bandar Lampung 35245
Chemicals Distribution: PT KUSUMA KEMINDO SENTOSA PT SATYA GALANG KEMIKA Komplek Greenville Maisonette Blok FA No.12A Jakarta 11510 www.kks-chemicals.com
Consumer Goods Distribution: PT CATUR SENTOSA ADIPRANA TBK PT CATUR SENTOSA ANUGERAH Jl. Daan Mogot Raya Km 14 Jakarta 11730
Segmen Ritel Moderen Modern Retail Segment PT CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10) Boulevard Gading Serpong Blok Mitra10 Summarecon Serpong - Tangerang www.mitra10.com
PT CATUR SENTOSA BERHASIL (ATRIA) House of Blessing 2nd Floor Jl. Lingkar Luar Barat No.108 Kembangan Selatan, Jakarta 11610 www.atria.co.id
PT MITRA HASIL SENTOSA Jln. ZA. Pagar Alam No. 005 RT 001 Kel. Rajabasa Pemuka, Kec. Rajabasa Bandar Lampung, Lampung.
56
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
20
Lembaga Penunjang Supporting Institutions
Notaris Notary
Akuntan Publik Public Accountant
Biro Administrasi Efek Share Registrar Office
Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi Komplek Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5 Jl. KH. Zainul Arifin No. 2 Jakarta 11140 Phone: +62 21 630 1511 Fax: +62 21 633 7851
Purwantono, Suherman & Surja Member of Ernst & Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Phone: +62 21 5289 5000 Fax: +62 21 5289 4100
PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220 Phone: +62 21 570 9009 Fax: +62 21 570 9026
Annual Report 2014
57
21
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial (CSR) adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh Perseroan sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
CSR is dedicated by the Company as an act of responsibility to create a positive impact on society in which they operate.
Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, Perseroan menyadari bahwa kinerja usahanya tidak hanya diukur dari kinerja keuangan semata. Bagi Perseroan, menjadi perusahaan kebanggaan bangsa berarti harus mampu meraih keberlanjutan usahanya dalam jangka panjang, termasuk dengan sebaikbaiknya mengelola dampak sosial dan dampak lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat di lingkungan sekitar Perseroan, bagi bangsa dan bagi dunia secara luas.
As a socially responsible corporate citizen, the Company realizes that its business performance is not measured merely by its financial performance. It is also important for the Company to achieve long-term sustainability of its business by conducting its activities in a socially and environmentally responsible manner in order to create harmonious and synergistic relationship with local communities and society at large.
Dari tahun ke tahun, Perseroan selalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan CSR sesuai dengan semangat dalam gerakan yang bernama “CSA Melayani” yang telah dicanangkan di Annual National Conference Perseroan di tahun 2013 dan tetap akan dilanjutkan. Jumlah aktifitas dan kualitas pelayanan juga ditingkatkan dari waktu ke waktu.
The Company has been actively conducting Corporate Social Responsibility programs throughout the years in accordance with the Company’s slogan “CSA Serves” which was introduced at the Company’s Annual National Conference 2013 and its program will continue. Total activities as well as the quality services will be improved from time to time.
Gerakan CSA Melayani adalah suatu program Corporate Social Responsibility atau biasa disebut CSR dari kepedulian CSA di dalam hidup bermasyarakat dan meningkatkan sumber daya manusia dengan: Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, dan lingkungan hidup
CSA Serve is a continuing commitment of CSA’s Corporate Social Responsibility Program to contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local communities and society at large with:
VISI Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, dan lingkungan hidup
VISION Improving the quality of life of the workforce, as well as local communities, in the areas of health, education, housing, and environment.
MISI • Meningkatkan kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar melalui program pengobatan
MISSION • Improving the health quality of our employees and local communities through accessible healthcare
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program bea siswa
• Improving the quality of human resource through scholarship program
• Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar melalui program bedah rumah
• Improving the livelihood of our employees and local communities through housing improvement and preservation program
• Kepedulian terhadap kelestarian dan lingkungan hidup
• Creating sustainable environment
Selama tahun 2014, program-program CSR yang telah dilakukan oleh Perseroan antara lain:
Concrete examples of the Company’s CSR programs in 2014 are as follow:
Perseroan bermitra dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia - Organisasi Sosial yang bergerak dibidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan tanggap bencana mengadakan pengobatan umum dan gigi gratis dibeberapa Cabang CSA Distribusi bahan bangunan dengan tujuan membantu dan meringankan karyawan, keluarga dan warganya, sebagai berikut:
The Company partnered with Yayasan Obor Berkat Indonesia, a philanthropic organization that operates in medical care, education, community development, and disaster response, provided free general medical services and dental care in local neighborhood in order to ease their burden of paying for medical care. The event was held at several CSA Distribution Branches, as follows:
58
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
6 Mei 2014 Surabaya Total warga dan karyawan yang dilayani: 361 orang 4 Juni 2014 Semarang Total warga dan karyawan yang dilayani: 364 orang dan Donor Darah: 50 orang 10 September 2014 Makassar Total warga dan karyawan yang dilayani: 378 orang 9 Oktober 2014 Bandung Total warga dan karyawan yang dilayani: 460 orang
Untuk semua kegiatan tersebut diatas, Perseroan memberikan bantuan dana senilai kurang lebih Rp 250.000.000.
6 Mei 2014 Surabaya Total employees and residents: 361 people 4 Juni 2014 Semarang Total employees and residents: 364 people. Blood donor: 50 people 10 September 2014 Makassar Total employees and residents: 378 people 9 Oktober 2014 Bandung Total employees and residents: 460 people
The Company provided a fund of approximately IDR 250,000,000 for all the event mentioned above.
Consolidated Financial Statements 2014 Laporan Keuangan Konsolidasian 2014
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk dan Entitas Anaknya | and its Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …...............
1-3
Consolidated Statement .….......................................of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.........................................................
4-5
Consolidated Statement ……………..………...of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian………….
6-7
Consolidated Statement of …………………………..……. Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian……………………...
8-9
………… .Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian........
10-114
Notes to the Consolidated Financial ……………………………..................Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas
51.121.154
Investasi jangka pendek
11.241.805
Piutang usaha Pihak ketiga - neto Pihak - pihak berelasi Piutang lain-lain - neto Persediaan - neto Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Aset lancar lainnya
1.069.934.803 6.362.361 63.113.593 1.242.866.582 32.987.220 9.027.573 55.121.361
TOTAL ASET LANCAR
2.541.776.452
2d,2o,2r, 4,29,31 2e,2o,2r, 5,29,31 2r,6, 14,19,31 2f,8a 2r,7,31 2g,9,14,19 2h,2i,10 17a 11
57.234.966
Cash and cash equivalents
11.300.890
Short-term investments
932.345.924 6.729.277 62.005.391 1.090.835.316 35.859.396 10.966.003 58.603.762
Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables - net Inventories - net Prepaid expenses Prepaid taxes Other current assets
2.265.880.925
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Aset tetap - neto Aset pajak tangguhan - neto Sewa jangka panjang dibayar di muka - setelah dikurangi bagian yang akan menjadi beban dalam satu tahun Estimasi tagihan pajak penghasilan Piutang dari pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tidak lancar lainnya
641.768.554 48.137.262
TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
2i,2j,2k 12,14,19 2p,17h
734.041.671 41.000.672
Property and equipment - net Deferred tax assets - net
30.663.674 25.117.902 3.425.000 7.765.585
Long-term prepaid rent - net of current portion Claims for income tax refund Amounts due from related party Other non-current financial assets Other non-current assets
767.141.149
842.014.504
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
3.308.917.601
3.107.895.429
TOTAL ASSETS
41.129.088 21.848.866 1.575.000 3.425.000 9.257.379
2h,2i,10 2p,17b 2f,2r,8c,31 2e,2r,13,31 2h,2k
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto Utang usaha Pihak ketiga Pihak - pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan pinjaman lainnya - neto Utang sewa pembiayaan TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITIES AND EQUITY
678.961.050 1.090.452.528 372.846.558 48.347.186 4.801.418 31.837.802
2o,2r,14, 29,31 2r,15,31 2o,29 2f,8b 2r,16,31 2p,17c 2r,18,31
42.420.456 2.151.254
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans and other borrowing - net Trade payables Third parties Related parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term debts: Bank loans and other borrowing - net Obligations under finance lease
2.110.833.501
TOTAL CURRENT LIABILITIES
729.199.145 939.904.375 292.421.251 63.052.367 13.153.956 28.530.697
2r,31 23.073.000 1.730.390
19 2i,20
2.252.049.932
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan pinjaman lainnya - neto Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
NON-CURRENT LIABILITIES
103.060.567 1.570.615 133.358.710
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS
166.595.758 1.121.828 112.470.115
Long-term debts net of current maturities: Bank loans and other borrowing - net Obligations under finance lease Long-term employee benefits liability
237.989.892
280.187.701
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
2.490.039.824
2.391.021.202
TOTAL LIABILITIES
2r,31 19 2i,20 2n,21
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk:
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity:
Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.895.037.800 saham Tambahan modal disetor - neto Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan komprehensif lainnya
1.400.000 383.716.217 6.932.804
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
733.202.925 85.674.852
TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Capital stock - par value of Rp100 (in full amount) per share Authorized - 6,000,000,000 shares
2r,5
1.200.000 293.774.601 6.527.470
Issued and fully paid 2,895,037,800 shares Additional paid-in capital - net Differences in equity transactions of Subsidiaries Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive income
2b,22
642.655.975 74.218.252
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Non-controlling Interests
818.877.777
716.874.227
TOTAL EQUITY
3.308.917.601
3.107.895.429
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
289.503.780 51.882.619
23 2l,2q,24
(232.495)
289.503.780 51.882.619 (232.495)
33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 PENJUALAN Penjualan barang beli putus Penjualan konsinyasi
6.969.008.373 174.916.195
Total Beban pokok penjualan konsinyasi
7.143.924.568 (146.001.217)
NETO
6.997.923.351
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG BELI PUTUS
6.066.184.784
LABA KOTOR
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan usaha lain-lain Beban usaha lain-lain LABA USAHA
Catatan/ Notes
2013
2f,2m,8a,25 6.296.615.732 142.130.971
2m,25,26
2f,2m,8b,26
931.738.567
(563.294.978) (239.661.371) 115.826.300 (2.883.548)
2m,27 2m,27 12
6.438.746.703 (117.589.458 )
NET
5.485.821.810
COST OF DIRECT SALES
835.335.435
GROSS PROFIT
(470.895.146) (211.089.188) 41.801.635 (16.980.214) 178.172.522
1.419.170 (102.052.992)
1.166.867 (81.977.463)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
141.091.148
97.361.926
BEBAN PAJAK PENGHASILAN NETO
(26.401.743)
LABA TAHUN BERJALAN
114.689.405
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang belum terealisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2p,17e,17g
Total Cost of consignment sales
6.321.157.245
241.724.970
Pendapatan bunga Beban keuangan
SALES Direct sales Consignment sales
(21.481.735) 75.880.191
Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Interest income Finance expense INCOME BEFORE INCOME TAX
INCOME TAX EXPENSE - NET PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
405.334
2r,5
115.094.739
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3.303.468
Unrealized gain on available-for-sale marketable securities
79.183.659
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2014 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
104.616.805 10.072.600
Total
114.689.405
TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
105.022.139 10.072.600
Total
115.094.739
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (dalam jumlah penuh)
36
2b,22
2b,22
2s
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2013
71.146.890 4.733.301
PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling Interests
75.880.191
Total
74.450.358 4.733.301
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling Interests
79.183.659
Total
25
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY (in full amount)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2013 Dividen kas
33
Selisih transaksi perubahan ekuitas Tambahan Entitas Anak/ modal disetor Differences in - neto/ equity Additional paidtransactions in capital - net of Subsidiaries
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital stock 289.503.780
51.882.619
-
-
Pendapatan komprehensif lainnya - laba yang belum terealisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual/ Other comprehensive income unrealized gain on available-forsale marketable securities
Saldo laba/Retained earnings Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
(232.495) -
1.000.000
232.960.343
3.224.002
-
(10.132.632)
-
Kepentingan Nonpengendali/ Total Non-controlling Ekuitas/ Interests Total Equity
Neto/ Net 578.338.249
69.934.951
(10.132.632)
(1.050.000)
648.273.200 (11.182.632)
Balance, January 1, 2013 Cash dividend Stock subscription from non-controlling interests of Subsidiaries
Setoran modal dari kepentingan nonpengendali kepada Entitas Anak
1c
-
-
-
-
-
-
-
600.000
600.000
Pembentukan dana cadangan
33
-
-
-
200.000
(200.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
71.146.890
3.303.468
74.450.358
4.733.301
79.183.659
Total comprehensive income for 2013
289.503.780
51.882.619
1.200.000
293.774.601
6.527.470
642.655.975
74.218.252
716.874.227
Balance, December 31, 2013
Total laba rugi komprehensif tahun 2013 Saldo, 31 Desember 2013
(232.495)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Appropriation for reserve fund
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued) For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2014 Dividen kas
33
Selisih transaksi perubahan ekuitas Tambahan Entitas Anak/ modal disetor Differences in - neto/ equity Additional paidtransactions in capital - net of Subsidiaries
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital stock 289.503.780
51.882.619
-
-
Saldo laba/Retained earnings Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated
(232.495) -
1.200.000
1c
-
-
-
-
Pembentukan dana cadangan
33
-
-
-
200.000
-
-
-
-
289.503.780
51.882.619
1.400.000
Saldo, 31 Desember 2014
(232.495)
293.774.601
-
Setoran modal dari kepentingan nonpengendali kepada Entitas Anak
Total laba rugi komprehensif tahun 2014
Pendapatan komprehensif lainnya - laba yang belum terealisasi dari pemilikan surat berharga tersedia untuk dijual/ Other comprehensive income unrealized gain on available-forsale marketable securities
(14.475.189)
-
-
Neto/ Net 642.655.975
74.218.252
(14.475.189)
(1.166.000)
716.874.227 (15.641.189)
Balance, January 1, 2014 Cash dividend Stock subscription from non-controlling interests of Subsidiaries
-
-
2.550.000
2.550.000
-
-
-
-
104.616.805
405.334
105.022.139
10.072.600
115.094.739
Total comprehensive income for 2014
383.716.217
6.932.804
733.202.925
85.674.852
818.877.777
Balance, December 31, 2014
(200.000)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6.527.470
Kepentingan Nonpengendali/ Total Non-controlling Ekuitas/ Interests Total Equity
Appropriation for reserve fund
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan dari pendapatan bunga Pengeluaran kas kepada: Pemasok dan untuk beban operasi Karyawan Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
Catatan/ Notes
2013
7.003.672.029 1.419.170
6.187.760.898 1.166.867
(6.371.846.398) (358.896.658)
(5.793.099.728) (304.556.568)
(102.570.178) (53.081.136)
(80.676.942) (35.273.312)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Receipt of interest income Cash paid to: Suppliers and for operating expenses Employees Payments for: Interest expense Taxes
(24.678.785)
Net cash provided by (used in) operating activities
118.696.829
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dari investasi jangka pendek pada saat jatuh tempo Penerimaan dividen
197.374.427
Perolehan aset tetap Pembayaran sewa jangka panjang Pembayaran untuk aset tidak lancar lainnya Penambahan piutang dari pihak berelasi
(113.397.833) (45.890.068)
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan dari: Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Setoran modal kepentingan nonpengendali pada Entitas Anak Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya Utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan
464.420 110.251
12
4.272.808
5
4.071.180 68.907
12
(3.600.845) (1.575.000)
(111.184.453) (34.011.407) (2.483.487)
8c
33.485.352
-
(139.266.452)
2.190.218.382 55.701.856
1.609.416.925 24.785.894
2.550.000
600.000
(2.249.091.729)
(1.418.265.342)
(139.547.143) (2.486.170)
(46.737.747) (3.202.851)
(14.475.189)
33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(10.132.632)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Proceeds upon maturity of short-term investments Receipt of dividend Acquisitions of property and equipment Payment for long-term rent Payment for other non-current assets Additions to amounts due from related party Net cash provided by (used in) investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from: Short-term bank loans Long-term bank loans Capital contribution of non-controlling interests in Subsidiaries Payments for: Short-term bank loans and other borrowing Long-term bank loans and other borrowing Obligations under finance lease Payment of cash dividend by the Company
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
Catatan/ Notes
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (lanjutan) Pembayaran dividen kas kepada kepentingan nonpengendali oleh Entitas Anak Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (continued)
(1.166.000)
(1.050.000)
(158.295.993)
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(6.113.812)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
57.234.966
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
51.121.154
155.414.247
Payment of cash dividend to non-controlling interests of Subsidiaries Net cash provided by (used in) financing activities
(8.530.990)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
4
65.765.956
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
4
57.234.966
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Information on non-cash activities is disclosed in Note 34.
Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas diungkapkan dalam Catatan 34.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT Catur Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93 tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No. 208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir melalui akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 186 tanggal 25 Mei 2010 mengenai persetujuan perubahan ruang lingkup kegiatan Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-41979.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 25 Agustus 2010.
PT Catur Sentosa Adiprana (the “Company”) was established based on notarial deed No. 93 dated December 31, 1983 of Hendra Karyadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 dated September 18, 1984 and was published in Supplement No. 95 dated November 27, 1984 of the State Gazette No. 1155 of the Republic of Indonesia. In 2000, the legal status of the Company was changed to a Foreign Capital Investment, which change was approved by the Chairman of the Capital Investment Coordinating Board under his dated Decree No. 208/V/PMA/2000 December 21, 2000 and by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under its Decree No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 dated March 7, 2001. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was notarized under deed No. 186 dated May 25, 2010 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi concerning the approval for the changes in the Company’s scope of activities. The latest amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-41979.AH.01.02.Year 2010 dated August 25, 2010.
Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari Perseroan Terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi Perseroan Terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan pencabutan dan/atau pembatalan untuk setiap surat perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA).
Based on the Company’s stockholders’ circular resolution dated June 6, 2007, the stockholders approved the change in the legal status of the Company from a Limited Liability Company “Perseroan Terbatas” with Foreign Capital Investments facility to a Limited Liability Company “Perseroan Terbatas” with NonForeign Capital Investments facility/Domestic Capital Investments, including the revocation and/or cancellation of every existing agreement of the Company related to Foreign Capital Investments.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s establishment (continued)
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dibidang perdagangan barang hasil produksi, terutama bahan bangunan dan barang-barang konsumsi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983.
According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in trading of industrial goods particularly building materials and consumer goods. The Company started its commercial operations in 1983.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 37 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta with 37 branches which are located in different parts of Indonesia. Its head office is located at Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta.
PT Buanatata Adisentosa adalah entitas induk Perusahaan dan juga merupakan entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”).
PT Buanatata Adisentosa is the parent entity of the Company and is also the ultimate parent entity of the Company and Subsidiaries (collectively referred to hereafter as the “Group”).
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, Perusahaan mengubah status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan nama Perusahaan menjadi PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, meningkatkan modal dasar dan mencatatkan saham Perusahaan yang diterbitkan pada Bursa Efek Indonesia. Akta perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 11017 tanggal 9 November 2007, Tambahan No. 90.
Based on notarial deed No. 181 dated September 21, 2007 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the Company changed its legal status from a Limited Liability Company to a Public Company and its name to become PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, increased its authorized capital stock and registered its issued shares of stock for trading on the Indonesia Stock Exchange. This amendment was published in Supplement No. 90 dated November 9, 2007 of the State Gazette No. 11017 of the Republic of Indonesia.
Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Based on letter No. S-608/BL/2007 dated November 30, 2007 of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), the Company’s Registration Statement on its Initial Public Offering of shares was declared effective. On December 12, 2007, the Company listed 600,000,000 shares out of its issued and fully paid shares with nominal value of Rp100 (in full amount) per share for trading on the Indonesia Stock Exchange.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
GENERAL (continued)
Susunan Entitas Anak
c.
The Company’s Subsidiaries are as follows:
Susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Tahun Awal Operasi Domisili Komersial/ di Indonesia/ Kegiatan Usaha/ Start of Domicile Principal Commercial in Indonesia Activities Operations
The Company’s Subsidiaries
Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%) 31 Desember/December 31, 2014
2013
Total Aset/ Total Assets 31 Desember/December 31, 2014
2013
Pemilikan langsung/ Direct ownership PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKS)
Jakarta
Distributor bahan-bahan kimia/ Distributor of chemicals
1990
51,00
51,00
195.292.157
174.753.755
PT Caturadiluhur Sentosa (CALS)
Palembang Distributor bahan bangunan/ Distributor of construction materials
1995
51,00
51,00
136.612.389
102.522.457
PT Caturaditya Sentosa (CAS)
Jakarta
Distributor bahan keramik “Mulia”/ Distributor of “Mulia” ceramics
1995
90,00
90,00
76.419.451
69.382.499
PT Catur Karda Sentosa (CKS)*
Medan
Distributor bahan bangunan/ Distributor of construction materials
1995
99,00
99,00
4.455.824
15.498.702
PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS)
Jakarta
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan/ Retailer of equipment and construction materials
1997
99,65
99,65
806.057.911
707.421.604
PT Catur Hasil Sentosa (CHS)
Lampung
Distributor bahan bangunan/ Distributor of construction materials
1997
55,00
55,00
53.533.084
49.629.185
PT Catur Logamindo Sentosa (CLS)
Yogyakarta Distributor bahan bangunan/ Distributor of construction materials
1997
70,00
70,00
55.312.373
51.376.782
PT Satya Galang Kemika (SGK)
Jakarta
1997
60,00
60,00
22.510.562
16.335.070
Distributor bahan-bahan kimia/ Distributor of chemicals
*tidak beroperasi sejak 1 Januari 2012/not operates since January 1, 2012
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak/ Subsidiaries
GENERAL (continued) c.
Tahun Awal Operasi Domisili Komersial/ di Indonesia/ Kegiatan Usaha/ Start of Domicile Principal Commercial in Indonesia Activities Operations
The Company’s Subsidiaries (continued)
Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Total Aset/ Total Assets
31 Desember/December 31, 2014
31 Desember/December 31,
2013
2014
2013
Pemilikan langsung (lanjutan)/ Direct ownership (continued) PT HCG Indonesia (HCG)*
Jakarta
Distributor produk saniter/ Distributor of sanitation products
2007
65,00
65,00
5.379.023
12.635.879
PT Catur Sentosa Berhasil (CSB) (dahulu PT Catur Shaw Brother/ formerly PT Catur Shaw Brother)
Jakarta
Perdagangan besar dan impor furniture dari kayu dan souvenir/ Distributor and importer of wooden furniture and souvenirs
2009
99,00
99,00
103.286.798
99.127.300
PT Eleganza Tile Indonesia (ETI)
Jakarta
Distributor bahan bangunan/ Distributor of construction materials
2010
51,00
51,00
49.932.860
41.628.730
PT Catur Sentosa Anugerah (CSAN)
Jakarta
Distributor barang konsumen/ Distributor of consumer goods
2012
99,00
99,00
101.594.223
72.349.191
PT Mitra Bali Indah Surabaya (MBI), dimiliki CMSS dengan pemilikan sebesar 99,70% pada tahun 2014 dan 2013/ PT Mitra Bali Indah (MBI), owned by CMSS with percentage of ownership of 99.70% in 2014 and 2013**
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan/ Retailer of equipment and construction materials
2001
99,35
99,35
31.262.905
31.403.824
PT Mitra Hasil Sentosa Lampung (MHS), dimiliki CMSS dengan pemilikan sebesar 51,00% pada tahun 2014/ PT Mitra Hasil Sentosa (MHS), owned by CMSS with percentage of ownership of 51.00% in 2014
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan/ Retailer of equipment and construction materials
-
50,82
-
-
-
Pemilikan tidak langsung melalui CMSS/ Indirect ownership through CMSS
*tidak beroperasi sejak 1 Juli 2014/not operates since July 1, 2014 **tidak beroperasi sejak 1 Januari 2012/not operates since January 1, 2012
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s Subsidiaries (continued)
Investasi di CSB
Investment in CSB
Berdasarkan akta notaris Lim Robbyson Halim, S.H., MM, MKn, No. 239 tanggal 23 Desember 2013, pemegang saham CSB menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp50.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000 yang terdiri dari 100.000.000 lembar saham. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 49.500.000 saham atau sebesar Rp49.500.000 (99%) sedangkan sisanya sebanyak 500.000 saham atau sebesar Rp500.000 (1%) diambil oleh Ny. Erline Totong.
Based on notarial deed No. 239 dated December 23, 2013 of Lim Robbyson Halim, S.H., MM, MKn, CSB’s stockholders approved the increase of the issued and fully paid capital stock from Rp50,000,000 to become Rp100,000,000 which consists of 100,000,000 shares. Related to the increase of the issued and fully paid capital stock, the Company subscribed for 49,500,000 shares or Rp49,500,000 (99%) while the remaining 500,000 shares or Rp500,000 (1%) were subscribed for by Mrs. Erline Totong.
Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan tetap sebesar 99%.
In relation to the above increase in the issued and fully paid capital stock, the Company’s ownership remained at 99%.
Investasi di ETI
Investment in ETI
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 134 tanggal 11 Juli 2013, pemegang saham ETI menyetujui pengalihan saham Ny. Lim Pit Fan sebanyak 7.400 saham atau sebesar Rp7.400.000 kepada Tn. Miauw Khin sebanyak 6.400 atau sebesar Rp6.400.000 dan Tn. Sariakin sebanyak 1.000 saham atau sebesar Rp1.000.000.
Based on notarial deed No. 134 dated July 11, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, ETI’s stockholders approved transfer of 7,400 shares or Rp7,400,000 from Mrs. Lim Pit Fan to Mr. Miauw Khin of 6.400 shares or Rp6,400,000 and Mr. Sariakin of 1,000 shares or Rp1,000,000.
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 34 tanggal 11 Agustus 2014, pemegang saham ETI menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp20.000.000 menjadi sebesar Rp25.000.000 yang terdiri dari 25.000 lembar saham. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 2.550 saham atau sebesar Rp2.550.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 2.450 saham atau sebesar Rp2.450.000 (49%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong, Tn. Miauw Khin dan Tn. Sariakin.
Based on notarial deed No. 34 dated August 11, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, ETI’s stockholders approved the increase of the issued and fully paid capital stock from Rp20,000,000 to become Rp25,000,000 which consists of 25,000 shares. Related to the increase of the issued and fully paid capital stock, the Company subscribed for 2,550 shares or Rp2,550,000 (51%) while the remaining 2,450 shares or Rp2,450,000 (49%) were subscribed for by Mr. Budyanto Totong, Mr. Miauw Khin and Mr. Sariakin.
Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan tetap sebesar 51%.
In relation to the above increase in the issued and fully paid capital stock, the Company’s ownership remained at 51%.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan Entitas Anak (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Company’s Subsidiaries (continued)
Investasi di CSAN
Investment in CSAN
Berdasarkan akta notaris Lim Robbyson Halim, S.H., MM, MKn, No. 240 tanggal 23 Desember 2013, pemegang saham CSAN menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp10.000.000 menjadi sebesar Rp20.000.000 yang terdiri dari 20.000 lembar saham. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 9.900 saham atau sebesar Rp9.900.000 (99%) sedangkan sisanya sebanyak 100 saham atau sebesar Rp100.000 (1%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong.
Based on notarial deed No. 240 dated December 23, 2013 of Lim Robbyson Halim, S.H., MM, MKn, CSAN’s stockholders approved the increase of the issued and fully paid capital stock from Rp10,000,000 to become Rp20,000,000 which consists of 20,000 shares. Related to the increase of the issued and fully paid capital stock, the Company subscribed for 9,900 shares or Rp9,900,000 (99%) while the remaining 100 shares or Rp100,000 (1%) were subscribed for by Mr. Budyanto Totong.
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 35 tanggal 11 Agustus 2014, pemegang saham CSAN menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp20.000.000 menjadi sebesar Rp30.000.000 yang terdiri dari 30.000 lembar saham. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut, Perusahaan mengambil bagian sebanyak 9.900 saham atau sebesar Rp9.900.000 (99%) sedangkan sisanya sebanyak 100 saham atau sebesar Rp100.000 (1%) diambil oleh Tn. Budyanto Totong.
Based on notarial deed No. 35 dated August 11, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, CSAN’s stockholders approved the increase of the issued and fully paid capital stock from Rp20,000,000 to become Rp30,000,000 which consists of 30,000 shares. Related to the increase of the issued and fully paid capital stock, the Company subscribed for 9,900 shares or Rp9,900,000 (99%) while the remaining 100 shares or Rp100,000 (1%) were subscribed for by Mr. Budyanto Totong.
Investasi di MHS
Investment in MHS
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 208 tanggal 29 Agustus 2014, CMSS mendirikan PT Mitra Hasil Sentosa (MHS). Akta pendirian tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dalam surat keputusan No. AHU-24506.40.10.2014 tanggal 12 September 2014. Modal dasar dari MHS berjumlah Rp70.000.000 yang terbagi dalam 70.000 saham, masing-masing mempunyai nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam jumlah penuh). Jumlah saham yang ditempatkan adalah sebesar Rp18.000.000. CMSS mengambil bagian sebanyak 9.180 saham atau sebesar Rp9.180.000 (51%) sedangkan sisanya sebanyak 8.820 saham atau sebesar Rp8.820.000 (49%) diambil oleh Tn. Hadi Wijaya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, setoran modal tersebut belum dilakukan.
Based on notarial deed No. 208 dated August 29, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, CMSS established PT Mitra Hasil Sentosa (MHS). The deed of establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-24506.40.10.2014 dated September 12, 2014. The authorized capital of MHS is Rp70,000,000 which is divided into 70,000 shares with nominal value of Rp1,000,000 (in full amount) per share. The issued capital stock amounts to Rp18,000,000. CMSS subscribed for 9,180 shares or Rp9,180,000 (51%) while the remaining 8,820 shares or Rp8,820,000 (49%) were subscribed for by Mr. Hadi Wijaya. Until the date of completion of the consolidated financial statements, there is still no payment of the stock subscriptions.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Komisaris, direktur dan karyawan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris/Board of Commissioners Komisaris Utama/ President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 was as follows:
: Tn./Mr. Drs. Jusuf Direktur Utama/ Arbianto Tjondrolukito President Director : Ny./Mrs. Srililanti Kurniawan Wakil Direktur Utama/ : Tn./Mr. Darmawan Putra Vice President Totong Director : Tn./Mr. Tan Alexander Direktur/Director Song Direktur Independen/ : Ny./Mrs. Henny Ratnasari Independent Director Dewi
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Komisaris Independen/ Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Commissioners, directors and employees
Direksi/Board of Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama/ President Commissioner Komisaris/Commissioner Komisaris/Commissioner
GENERAL (continued)
: Tn./Mr. Budyanto Totong
: Tn./Mr. Antonius Tan : Ny./Mrs. Dra. Tjia Tjhin Hwa : Ny./Mrs. Agustina Samara
The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2013 was as follows: Direksi/Board of Directors
: Tn./Mr. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito : Ny./Mrs. Srililanti Kurniawan : Tn./Mr. Darmawan Putra Totong : Tn./Mr. Tan Alexander Song : Ny./Mrs. Henny Ratnasari Dewi
Direktur Utama/ President Director : Tn./Mr. Budyanto Totong Direktur/Director : Ny./Mrs. Dra. Tjia Tjhin Hwa Direktur/Director : Tn./Mr. Agoes Prasetyo Adhie
Berdasarkan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 209 tanggal 29 Agustus 2014, Perusahaan menunjuk Tn. Antonius Tan dan Ny. Agustina Samara sebagai Direktur baru menggantikan Tn. Agoes Prasetyo Adhie.
Based on notarial deed No. 209 dated August 29, 2014 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the Company appoints Mr. Antonius Tan and Mrs. Agustina Samara as new Directors to replace Mr. Agoes Prasetyo Adhie.
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp14.586.151 dan Rp11.380.830 masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 yang merupakan imbalan jangka pendek.
Salaries and other compensation benefits amounting to approximately Rp14,586,151 and Rp11,380,830 in 2014 and 2013, respectively, represent short-term compensation of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Komisaris, direktur dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2014 and 2013 was as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Tn./Mr. Tan Alexander Song Tn./Mr. Suhardi Ny./Mrs. Fitria
2.
Penyelesaian konsolidasian
laporan
keuangan
e. Completion of the consolidated financial statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 20 Maret 2015.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed and authorized for issuance on March 20, 2015.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Chairman Members
The Group had 6,794 and 6,730 employees (unaudited) as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Grup memiliki 6.794 dan 6.730 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. e.
Commissioners, directors and employees (continued)
2.
Dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation and presentation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which consist of the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and Regulation No. VIII.G.7 on the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dibawah ini.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes to the consolidated financial statements herein.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation and presentation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended are consistent with those made in the preparation of the consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional masingmasing dan transaksi-transaksi yang dicatat di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (Rp), which is also the Company’s functional currency. Each entity in the Group determines its own functional currency and all items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akunakun Perusahaan dan Entitas Anaknya dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak lainnya.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries which are more than 50% owned, directly or indirectly through another subsidiary, by the Company.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
A change in a parent’s ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control is accounted for as an equity transaction (i.e., a transaction with owners in their capacity as owners).
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lainnya, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
A subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is: a)
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b)
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b)
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c)
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c)
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d)
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d)
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Non-controlling interests (NCI) represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the parent entity, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the parent entity.
Kepentingan nonpengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if the losses create an NCI deficit balance. In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika kerugian ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. c.
Principles of consolidation (continued)
• • • • • • •
Kombinasi bisnis
c.
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any difference created as surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
Business combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban umum dan administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in general and administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. The assessment includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business combinations (continued)
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer is recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability are recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2011) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s and its Subsidiaries’ cashgenerating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and a part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained. 21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are considered as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. e.
Investasi jangka pendek
e.
Short-term investments Time deposits which are either used as collateral with no restriction or with maturity of greater than three months but not more than one year from the time of placement are classified as “Short-term Investments”. Time deposits which are used as security under long-term agreements with suppliers to become their distributor or sub-distributor are presented as part of “Other Non-current Financial Assets”.
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan penggunaan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian jangka panjang dengan supplier untuk menjadi distributor atau sub-distributor, disajikan sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya”. f.
Cash equivalents
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
f.
Transactions with related parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup.
A related party may be a person or an entity that is related to the Group.
a.
a.
A person or a close member of that person's family is related to the Group, if that person: (i) has control or joint control over the Group; (ii) has significant influence over the Group; or (iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent entity of the Company.
b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (i) The entity and the Group are members of the same group. (ii) One entity is an associate or a joint venture of the Group (or an associate or a joint venture of a member of a group of which the Group is a member).
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan Grup, jika: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci Grup atau entitas induk dari Perusahaan.
b.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Grup adalah anggota nya). (iii) entitas dan Grup adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
22
(iii)
Both entity and the Group are joint venturers of the same third party.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
Transaksi (lanjutan)
AKUNTANSI
dengan
pihak-pihak
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.
with
related
parties
(iv) Grup adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(iv) The Group is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
Rincian saldo dan transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 8.
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are presented in Note 8.
Persediaan
(v)
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in point a. (vii) A person identified in point a(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity)
g.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto. h.
Transactions (continued)
Biaya dibayar di muka
h.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses, except rent, is presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated statement of financial position. The non-current portion of prepaid rent is presented as “Longterm Prepaid Rent - Net of current portion” under the non-current assets.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka, kecuali sewa, disajikan sebagai bagian dari ”Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Bagian tidak lancar dari sewa dibayar di muka disajikan dalam akun ”Sewa Jangka Panjang Dibayar di Muka Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Menjadi Beban Dalam Satu Tahun” pada aset tidak lancar.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Leases
Perusahaan atau Entitas Anak tertentu sebagai lessee
The Company or any of the Subsidiaries as a lessee
Sewa pembiayaan yang mengalihkan kepada penyewa secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar dari aset sewa pembiayaan atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan liabilitas sewa, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan diakui dalam laba rugi.
A finance lease that transfers to the lessee substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, is capitalized at the commencement of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between finance expenses and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance expenses are recognized in profit or loss.
Sebuah aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Tetapi, jika tidak terdapat kepastian memadai bahwa penyewa akan memperoleh kepemilikan di akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama mana yang lebih pendek antara estimasi masa manfaat aset dan masa sewa.
A leased asset is depreciated over the useful life of the asset. However, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.
Bagian jangka pendek dari utang sewa pembiayaan disajikan sebagai bagian dari “Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun”.
The current portion of obligations under finance lease is presented as part of “Current Maturities of Long-term Debts”.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban sewa dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara garis lurus selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as rent expense in the consolidated statement of comprehensive income on the straight-line basis over the lease term.
Perusahaan atau Entitas Anak tertentu sebagai lessor
The Company or any of the Subsidiaries as a lessor
Sewa dimana lessor tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan dalam menegosiasikan sewa operasi ditambahkan pada nilai tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
A lease in which the lessor does not transfer substantially all the risks and benefits of the ownership of an asset is classified as an operating lease. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Leases (continued)
Salah satu pertimbangan dalam penentuan klasifikasi sewa adalah perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis dari aset. Lebih lanjut, tanah yang hanya dapat dimiliki dalam bentuk hak atas tanah, tidak diamortisasi dan dianggap memiliki umur tak terbatas. Oleh karena itu, ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
One of the considerations in determining the lease classification is the comparison of the lease term with the economic life of the asset. Further, land could only be owned in the form of landrights which are not amortized and are considered as having an indefinite life. Therefore, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately, whether as a finance or an operating lease.
Sebagai hasil dari penelaahan terpisah yang dilakukan oleh Grup dengan mempertimbangkan perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis yang ditelaah ulang dari masingmasing elemen dan faktor-faktor lainnya yang relevan, setiap elemen mungkin akan menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.
As a result of the separate assessment made by the Group, taking into consideration comparison of the lease term with the reassessed economic lives of the respective elements and other relevant factors, each element might result in different lease classification.
Aset tetap
j.
Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of property and equipment, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged to current operations.
Penyusutan aset tetap dimulai sejak aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali penyusutan bangunan dan renovasi bangunan sewa yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation commences once the assets are available for their intended use and is computed using the double-declining balance method, except depreciation on building and leasehold improvements which is computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang
30 2 - 20 4 - 10 4-8 25
Building Leasehold improvements Vehicles Office, store and warehouse equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Property and equipment (continued)
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi.
Landrights are stated at cost and are not amortized.
Tanah, termasuk biaya pengurusan legal yang timbul pada awal perolehan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya legal yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau estimasi masa manfaat ekonomis tanah, periode mana yang lebih pendek.
Land, including the legal costs incurred at initial acquisition of landrights, is stated at cost and not amortized. Legal costs associated with the extension or renewal of land titles are deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic lives of the land, whichever period is shorter.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of property and equipment. The accumulated costs are reclassified to the appropriate property and equipment account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Biaya signifikan sehubungan dengan renovasi bangunan sewa dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa sewa.
Significant expenditures related to leasehold improvements are capitalized and amortized over the lease term.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap di-reviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of property and equipment are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial reporting year end.
Penurunan nilai aset non-keuangan
k.
Impairment of non-financial assets An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and the Group recognizes an impairment loss. The Group also specifies when it should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika nilai tercatatnya melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan Grup mengakui rugi penurunan nilai. Grup juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. 26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
of
non-financial
assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan penurunan nilai aset diperlukan maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Piranti lunak yang tidak merupakan bagian terkait dari suatu perangkat keras diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 4 tahun dan dinilai untuk penurunan nilai saat terdapat indikasi penurunan nilai. Grup melakukan reviu atas periode amortisasi dan metode amortisasi untuk piranti lunak setiap akhir periode pelaporan. Nilai residu diasumsikan sama dengan nol.
Software that is not an integral part of the related hardware is amortized using the straight-line method over 4 years and assessed for impairment whenever there is indication of impairment. The Group reviews the amortization period and the amortization method for the software at each financial reporting year end. Residual value of software is assumed to be zero.
Biaya emisi efek ekuitas
l.
Stock issuance costs Expenses incurred in connection with the public offerings of shares are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings.
Biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penerbitan efek tersebut. m. Pengakuan pendapatan dan beban
n.
Impairment (continued)
ACCOUNTING
m. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added tax.
Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which time generally coincides with their delivery and acceptance.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as they are incurred.
Imbalan kerja
n.
Employee benefits The Group recognizes its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”) and SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja yang tidak didanakan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), ”Imbalan Kerja”.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) n.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued)
Imbalan kerja meliputi imbalan kerja jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan imbalan kerja jangka panjang (misalnya cuti-berimbalan jangka panjang dan imbalan kesehatan pasca-kerja).
Employee benefits consist of short-term (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and longterm (e.g., long-service leave and postemployment medical benefits).
Grup juga melakukan pengakuan liabilitas dan beban ketika karyawan telah memberikan layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut.
The Group also requires the recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
Biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode projectedunit-credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program manfaat pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. Apabila imbalan tersebut menjadi hak karyawan setelah program manfaat pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu diakui segera.
The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the projectedunit-credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. If the benefits have already vested, following the introduction of changes to a defined benefit plan, past service costs are recognized immediately.
Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap total karyawan yang mengikuti program manfaat pasti atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program manfaat pasti, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Laba atau rugi dari kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas program manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment of a defined benefit plan when the curtailment occurs (when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of the defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits). The gain or loss on curtailment consists of any resulting change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains or losses and past service cost that had not previously been recognized.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan pertimbangannya untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Transaksi dalam mata uang asing (terutama dolar Amerika Serikat) dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan rata-rata kurs jual dan beli yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies (mainly U.S. dollar) are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last prevailing rates computed by taking the average of the buying and selling rates on the last business day published by Bank Indonesia for the year and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan untuk setiap dolar Amerika Serikat (US$) adalah sebagai berikut (dalam nilai penuh):
The rate of exchange used for every United States dollar (US$) was as follows (in full amount):
31 Desember/December 31, 2014
2013
12.440
p.
12.189
Pajak penghasilan
p.
Taxation Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as tax losses carry-forward, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current profit or loss, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk pelaporan komersial dan pajak setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax is calculated at the tax rate that has been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.
Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam total neto untuk masing-masing perusahaan tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax losses carry-forward, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Amendment to tax obligation is recorded when an assessment letter (“Surat Ketetapan Pajak” or “SKP”) is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. The additional taxes and penalty imposed through an SKP are recognized as income or expense in the current year profit or loss, unless objection/appeal is taken. The additional taxes and penalty imposed through the SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Pajak penjualan
Sales tax
Pendapatan, beban dan aset diakui setelah dikurangi dengan jumlah pajak penjualan, kecuali:
Revenues, expenses and assets are recognized net of the amount of sales tax except:
•
Ketika pajak penjualan yang terjadi sehubungan dengan pembelian aset atau jasa tidak dapat diklaim kepada kantor pajak, dimana pajak penjualan diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai beban.
•
Where the sales tax incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the Tax Office, in which case the sales tax is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item as applicable.
•
Piutang dan utang yang dinyatakan dengan termasuk pajak penjualan.
•
Receivables and payables that are stated with the amount of sales tax included.
The Group presents correction for the underpayment/overpayment of income tax, if any, for prior years as part of “Income Tax Expense” in the consolidated statement of comprehensive income for the current year.
Grup mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, untuk tahun-tahun sebelumnya sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) q.
r.
KEBIJAKAN
Selisih nilai sepengendali
AKUNTANSI
transaksi
dengan
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Difference arising from transactions of entities under common control
Pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam grup tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and does not result in gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book value as a business combination using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolaholah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor - Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali”.
Under the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring had already happened from the beginning of the periods during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital - Difference Arising from Transactions of Entities under Common Control”.
Instrumen keuangan
r.
i. Aset keuangan
Financial instruments i.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan tersebut setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale (AFS) financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Grup memiliki aset keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group has financial assets categorized as loans and receivables and AFS.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENTING
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain - neto, investasi jangka pendek tersedia untuk dijual, piutang dari pihak berelasi, dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s financial assets included cash and cash equivalents, short-term investments time deposits, trade and other receivables net, available-for-sale short-term investments, amounts due from related party, and other non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on the classification as follows:
•
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek - deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya milik Grup termasuk dalam kategori ini.
The Group’s cash and cash equivalents, short-term investments - time deposits, trade and other receivables and other non-current financial assets are included in this category. 32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
r.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan tersedia untuk dijual
•
AFS financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of financial assets which measured at fair value through profit or loss, loans and receivables or held-to-maturity investments. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as Other Comprehensive Income (OCI) in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is recognized in profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20%, and other long-term investments that are carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and are recorded at fair value.
The Company has short-term investment in marketable securities classified as AFS.
Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek pada surat berharga yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Grup menetapkan bahwa liabilitas keuangan mereka dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya amortisasi.
The Group has determined that its financial liabilities are categorized as liabilities at amortized cost.
Pada awalnya liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, dikurangkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of liabilities at amortized cost, net of directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas keuangan Grup mencakup utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya neto, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya - neto dan utang sewa pembiayaan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s financial liabilities included shortterm bank loans and other borrowing - net, trade and other payables, accrued expenses, long-term bank loans and other borrowing - net and obligations under finance lease
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya di amortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting year. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risks associated with the instruments are taken into account.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) v.
Biaya perolehan diamortisasi instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
dari
Financial instruments (continued) v. Amortized instruments
cost
of
financial
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan
vi. Impairment of financial assets The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. •
ACCOUNTING
•
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
keuangan
Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui sebesar nilai tercatat yang telah diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
keuangan
Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued) •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued) If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi. •
ACCOUNTING
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan dibawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba rugi direklas dari ekuitas ke dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba rugi; peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai, diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in other comprehensive income.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
aset
dan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) vii. Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir; atau (2) Grup mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan, dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
POKOK
2.
Laba per saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
u.
Earnings per share The amount of earnings per share is calculated by dividing the profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. t.
ACCOUNTING
Pelaporan segmen
t.
Segment information
Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dalam Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before balances and transactions between entities in the Group are eliminated as a part of consolidation process.
Provisi
u.
Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
A provision is recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
All provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbanganpertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011).
Klasifikasi Sewa
Classification of Leases
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewaan yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset sewaan.
The Group has various lease agreements where the Group acts as lessees or lessors in respect of certain assets. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred to the lessees or retained by the Group based on SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases”, which requires the Group to make judgment and estimate of transfer of risks and rewards of ownership of the leased assets.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit saat ini dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan atas penurunan nilai piutang usaha.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any thirdparty credit reports (if available) and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount of the allowance for impairment of trade receivables.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun keuangan berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimations on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penentuan Nilai Wajar dari Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Determination of Fair Values of Financial Assets and Financial Liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban Grup sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, usia pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s obligations for and cost of pension and employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuary in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increment rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh diatas 10% dari liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Actual results that differ from the Group’s assumptions wherein the effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for pension and employee benefits and net employee benefits expense.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan ekspektasi tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Property and equipment are depreciated using the straight-line and double-declining methods over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment to be within 2 to 30 years. These are common life expectancies applied in the industry where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore, future depreciation charges could be revised.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, di mana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of its deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Estimasi atas penghasilan kena pajak berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang menyebabkan penentuan pajak akhirnya menjadi tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with SFAS No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Penyisihan untuk Persediaan Usang
Allowance for Inventory Losses
Penyisihan untuk persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang akan timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang telah diestimasi.
Allowance for inventory losses is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred in selling them. The provisions are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Estimating Allowance for Impairment on Trade Receivables
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Grup mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara khusus diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang usaha tersebut.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on trade receivables, the Group estimates the allowance for impairment losses related to its trade receivables that are specifically identified as doubtful for collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the trade receivables.
Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang usaha Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan disesuaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
In these cases, the Group uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s trade receivables to the amounts that it expects to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated.
Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang usaha yang secara individual signifikan, Grup juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit pelanggan mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari pelanggan dalam kelompok kolektif, penurunan kinerja pasar dimana pelanggan beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari pelanggan.
In addition to the specific allowance against individually significant trade receivables, the Group also assesses a collective impairment allowance against credit exposure of its customers which are grouped based on common credit characteristics, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the trade receivables were originally granted to customers. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors such as historical performance of the customers within the collective group, deterioration in the markets in which the customers operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the customers.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of the following:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$7.232 pada tahun 2014 dan US$23.827 pada tahun 2013) Total kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500.000) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$145.704 pada tahun 2014 dan US$36.974 pada tahun 2013) PT Bank Permata Tbk (US$118.372 pada tahun 2014 dan US$45.059 pada tahun 2013) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (US$70.143) PT Bank Central Asia Tbk (US$33.614 pada tahun 2014 dan US$53.014 pada tahun 2013) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$2.023 pada tahun 2014 dan US$68.455 pada tahun 2013) Lain-lain (US$5.054 pada tahun 2014 dan US$28.525 pada tahun 2013, masing-masing dibawah Rp500.000) Total bank
2013
89.967
290.430
Cash on hand Rupiah United States dollar (US$7,232 in 2014 and US$23,827 in 2013)
7.589.575
8.635.689
Total cash on hand
7.499.608
8.345.259
11.240.495 9.327.917 1.814.125
14.806.774 10.921.590 2.023.497
1.652.506 731.385 667.505 575.290
2.061.841 667.903 1.822.807 14.864
521.768 354.118
667.301 825.379
1.950.771
927.315
1.812.559
450.678
1.472.550
549.223
872.574
-
418.153
646.182
25.161
834.404
62.871
347.688
33.499.748
37.567.446
47
Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (each below Rp500,000) United States dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$145,704 in 2014 and US$36,974 in 2013) PT Bank Permata Tbk (US$118,372 in 2014 and US$45,059 in 2013) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (US$70,143) PT Bank Central Asia Tbk (US$33,614 in 2014 and US$53,014 in 2013) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$2,023 in 2014 and US$68,455 in 2013) Others (US$5,054 in 2014 and US$28,525 in 2013, each below Rp500,000) Total cash in banks
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/December 31, 2014 Deposito berjangka Rupiah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
5.
2013
4.000.000 4.000.000 2.000.000
4.000.000 -
31.831 -
31.831 4.000.000 3.000.000
Time deposits Rupiah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
Total deposito berjangka
10.031.831
11.031.831
Total time deposits
Total kas dan setara kas
51.121.154
57.234.966
Total cash and cash equivalents
Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 4,50% sampai dengan 10,00% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: antara 4,50% sampai dengan 8,50%).
The time deposits earned interest at annual rates ranging from 4.50% to 10.00% for the year ended December 31, 2014 (2013: from 4.50% to 8.50%).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan utang.
As of December 31, 2014 and 2013, no cash and cash equivalents are used as collateral for any obligation.
Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank-bank pihak ketiga.
All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS Short-term investments consist of the following:
Investasi jangka pendek terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014 Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk (US$335.000 pada tahun 2014 dan US$380.000 pada tahun 2013)
2013 Time deposits United States dollar PT Bank Permata Tbk (US$335,000 in 2014 and US$380,000 in 2013)
4.167.400
4.631.820
Rupiah PT Bank Permata Tbk
21.600
21.600
Total deposito berjangka
4.189.000
4.653.420
Total time deposits
7.052.805
6.647.470
Available-for-sale marketable securities PT Arwana Citramulia Tbk (8,106,672 shares)
11.241.805
11.300.890
Total short-term investments
Surat berharga tersedia untuk dijual PT Arwana Citramulia Tbk (8.106.672 saham) Total investasi jangka pendek
48
Rupiah PT Bank Permata Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
Deposito berjangka
Time deposits
Pada tanggal 31 Desember 2014, deposito berjangka milik KKS pada PT Bank Permata Tbk sebesar Rp21.600 dan US$180.000 (setara dengan Rp2.239.200) dan milik SGK pada PT Bank Permata Tbk sebesar US$155.000 (setara dengan Rp1.928.200) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 14).
As of December 31, 2014, KKS’s time deposits in PT Bank Permata Tbk amounting to Rp21,600 and US$180,000 (equivalent to Rp2,239,200) and SGK’s time deposit in PT Bank Permata Tbk amounting to US$155,000 (equivalent to Rp1,928,200) are pledged as collateral for overdraft and trust receipt credit facilities obtained from the same bank (Note 14).
Semua deposito berjangka ditempatkan pada bankbank pihak ketiga.
All time deposits are placed in third-party banks.
Berikut ini adalah tingkat suku bunga untuk masingmasing deposito yang dimiliki KKS dan SGK:
Below are the annual interest rates for time deposits owned by KKS and SGK:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2014
PT Bank Permata Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat
2013
4,50% 0,50%
4,50% 0,50-0,75%
PT Bank Permata Tbk Rupiah United States dollar
Surat berharga
Marketable securities
Laba yang belum terealisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham atas investasi pada surat berharga tersedia untuk dijual PT Arwana Citramulia Tbk sebesar Rp405.334 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp3.303.468), disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Komprehensif Lainnya”. Perusahaan memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp110.251 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp68.907) dari PT Arwana Citramulia Tbk.
Unrealized gain derived from the changes in the market value of the investment in AFS securities of PT Arwana Citramulia Tbk amounting to Rp405,334 for the year ended December 31, 2014 (2013: Rp3,303,468) is recorded in “Other Comprehensive Income”. The Company received dividend income amounting to Rp110,251 for the year ended December 31, 2014 (2013: Rp68,907) from PT Arwana Citramulia Tbk.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables by customer are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Pihak ketiga PT Mahatama Global Mayer Toko Warna Indah Toko Mulya Jaya Toko Sumber Jaya Toko Makmur PT Aneka Mujur Sumber Bangunan Toko Murah Toko Bp Agus UD Kadar Jaya Toko Norton Toko Citra Indah II Toko Dwi Setia Jaya PT Imesco Dito Toko Hidup Baru TB Bintang Jaya Toko Aneka Jaya Perkasa Toko Insanty Dewi Toko Anugerah Toko Sadar Manunggal PT Sinar Eterna Toko Panca Jaya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3.000.000)
7.817.328 5.874.335 5.571.370 5.513.608 4.922.031 4.707.799 4.665.465 4.653.750 4.254.649 4.040.611 3.805.560 3.804.654 3.707.975 3.421.039 3.251.973 3.054.723 3.042.974 2.773.621 1.662.265 170.626 143.326
5.611.108 3.268.300 4.111.679 2.625.290 4.682.255 3.666.445 2.826.504 3.690.244 2.971.398 4.385.630 311.450 1.036.860 569.695 3.532.160 2.052.282 5.964.960 3.107.891 7.588.739 3.979.550
1.002.266.439
877.370.903
Total - pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
1.083.126.121 (13.191.318)
943.353.343 (11.007.419)
Pihak ketiga - neto
1.069.934.803
932.345.924
Third parties - net
Pihak-pihak berelasi (Catatan 8a) PT Masadjaya Indomakmur PT Caturkarda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia
5.521.937 540.004 300.420
4.466.428 2.080.363 182.486
Related parties (Note 8a) PT Masadjaya Indomakmur PT Caturkarda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia
Total - pihak-pihak berelasi
6.362.361
6.729.277
Total - related parties
50
Third parties PT Mahatama Global Mayer Toko Warna Indah Toko Mulya Jaya Toko Sumber Jaya Toko Makmur PT Aneka Mujur Sumber Bangunan Toko Murah Toko Bp Agus UD Kadar Jaya Toko Norton Toko Citra Indah II Toko Dwi Setia Jaya PT Imesco Dito Toko Hidup Baru TB Bintang Jaya Toko Aneka Jaya Perkasa Toko Insanty Dewi Toko Anugerah Toko Sadar Manunggal PT Sinar Eterna Toko Panca Jaya Others (each below Rp3,000,000) Total - third parties Allowance for impairment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) The aging of the above receivables is as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2013 Third parties Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
750.244.571
640.449.037
214.570.874 47.691.052 12.414.776 58.204.848
219.306.606 38.193.919 13.337.710 32.066.071
Total Cadangan penurunan nilai
1.083.126.121 (13.191.318)
943.353.343 (11.007.419)
Pihak ketiga - neto
1.069.934.803
932.345.924
5.516.584
5.714.826
827.655 18.122
995.277 19.174
Related parties (Note 8a) Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days
6.362.361
6.729.277
Total - related parties
Pihak-pihak berelasi (Catatan 8a) Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Total - pihak-pihak berelasi
Total Allowance for impairment Third parties - net
The movements of the allowance for impairment of receivables are follows:
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Saldo awal tahun Pencadangan selama tahun berjalan (Catatan 27) Penghapusan piutang ragu-ragu
11.007.419
10.548.326
Saldo akhir tahun
13.191.318
11.007.419
9.927.583 3.263.735
4.188.962 6.818.457
Consists of impairment by: Individual Collective
13.191.318
11.007.419
Total
Terdiri dari penurunan nilai secara: Individual Kolektif Total
3.030.575 (846.676)
2.956.805 (2.497.712)
Balance at beginning of year Provision during the year (Note 27) Bad debts written-off Balance at end of year
Manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Group’s management believes that the above allowance for impairment of receivables is sufficient to cover possible losses from the uncollectible receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS sebesar Rp19.975.192 (2013: Rp16.861.893) digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan PT Mulia Industrindo Tbk, pemasok utama CAS (Catatan 30b).
As of December 31, 2014, the trade receivables of CAS amounting to Rp19,975,192 (2013: Rp16,861,893) are pledged as collateral under a distribution agreement with PT Mulia Industrindo Tbk, CAS’s main supplier (Note 30b).
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
As of December 31, 2014, trade receivables amounting to Rp641,173,403 (2013: Rp564,081,652), are pledged as collateral for short-term and long-term bank loans (Notes 14 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha sebesar Rp641.173.403 (2013: Rp564.081.652) digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 14 dan 19). 7.
8.
TRADE RECEIVABLES (continued)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES
Piutang lain-lain adalah piutang Grup kepada pihak ketiga yang sebagian besar merupakan piutang klaim dan piutang atas retur pembelian barang dagang.
Other receivables represent the Group’s receivables from third parties and mainly consist of claims receivable and receivables arising from return of purchased merchandise inventory.
Manajemen Grup berpendapat bahwa total cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Group’s management believes that the above allowance for impairment of other receivables is sufficient to cover possible losses from the uncollectible receivables.
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
8.
BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang terutama terdiri dari:
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties as follows:
a.
a.
Penjualan neto barang dagang: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
Net sales of inventories:
Persentase terhadap penjualan neto/ Percentage to net sales
2014
2013
2014
2013
Penjualan neto barang dagang PT Masadjaya Indomakmur PT Caturkarda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia PT Kreasi Sentosa Abadi
12.077.857 7.377.194 1.403.916 -
13.872.687 8.905.184 2.125.167 1.135.451
0,17% 0,11% 0,02% 0,00%
0,22% 0,14% 0,03% 0,02%
Net sales of Inventories PT Masadjaya Indomakmur PT Caturkarda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia PT Kreasi Sentosa Abadi
Total
20.858.967
26.038.489
0,30%
0,41%
Total
Piutang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).
The balances of the receivables from related parties arising from the above sales transactions are shown under “Trade Receivables” in the consolidated statement of financial position (Note 6).
Penjualan kepada pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama (Catatan 25).
Sales to related parties were conducted at terms and conditions agreed with them (Note 25).
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) b.
8.
b.
Pembelian neto barang dagang: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Pemasok PT Primagraha Keramindo Hocheng Philippines Corporation Total
c.
2013
WITH
Net purchase of inventories:
Persentase terhadap total beban pokok penjualan barang beli putus/ Percentage to cost of direct sales 2014
2013
1.253.222.702
1.293.227.030
20,66%
23,57%
-
15.840.987
0,00%
0,29%
Suppliers PT Primagraha Keramindo Hocheng Philippines Corporation
1.253.222.702
1.309.068.017
20,66%
23,86%
Total
Utang kepada pihak-pihak berelasi yang berasal dari transaksi pembelian tersebut di atas disajikan sebagai “Utang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 15).
The balances of the payables to related parties arising from the above purchase transactions are shown under “Trade Payables” in the consolidated statement of financial position (Note 15).
Pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati bersama (Catatan 26).
Purchases from related parties were conducted at terms and conditions agreed with them (Note 26). c.
Transaksi di luar usaha: 2014 Piutang dari pihak berelasi Hocheng Philippines Corporation
1.575.000
2014 Biaya sewa PT Buanatata Adisentosa (Catatan 30g)
2013
1.466.400
1. PT Masadjaya Indomakmur 2. PT Kreasi Sentosa Abadi 3. PT Caturkarda Depo Bangunan 4. PT Mega Depo Indonesia 5. PT Primagraha Keramindo 6. Hocheng Philippines Corporation 7. PT Buanatata Adisentosa
Persentase terhadap total beban yang bersangkutan/ Percentage to respective expenses
750.000
Hubungan/Relationship
53
2013
1,94%
d.
Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pihak berelasi lainnya/ Other related party Pemegang Saham/ Stockholder
Amounts due from related party Hocheng Philippines Corporation
-
2014
Rincian atas sifat transaksi dan hubungan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Non-trade transactions:
2013
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
d.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
1,46%
Rent expense PT Buanatata Adisentosa (Note 30g)
The details of the nature of related party relationships and transactions are as follows: Sifat saldo akun/transaksi/ Nature of account/transaction Penjualan barang dagang/Sales of inventories Penjualan barang dagang/Sales of inventories Penjualan barang dagang/Sales of inventories Penjualan barang dagang/Sales of inventories Pembelian barang dagang/Purchase of inventories Pembelian barang dagang dan pinjaman/ Purchase of inventories and borrowing Sewa/Rent
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
9.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014 Barang dagang Keramik Cat Peralatan rumah tangga Produk saniter Bahan-bahan kimia Alat listrik Alat pertukangan Kaca dan glass block Pipa Kunci dan aksesoris pintu Semen Partisi Atap gelombang dan genteng Lain-lain Total persediaan Barang dalam perjalanan Penyisihan persediaan usang Persediaan - neto
2013
388.500.101 337.715.959 122.648.499 91.849.959 80.058.953 57.989.367 52.442.040 19.998.208 14.259.769 13.205.343 9.217.654 6.569.353 5.830.023 56.346.051
274.490.661 337.073.929 113.016.580 107.068.257 78.774.822 45.518.899 41.554.785 14.777.892 11.561.906 8.975.557 8.204.525 4.908.154 7.567.451 48.765.015
Merchandise Ceramic tiles Paints Housewares Sanitation products Chemical materials Electrical items Tools Glass and glass block Pipes Keys and door accessories Cement Partition Roof and roof tiles Others
1.256.631.279
1.102.258.433
Total inventories
4.496.759
3.854.164
Goods in transit
(18.261.456) 1.242.866.582
(15.277.281) 1.090.835.316
Allowance for inventory losses Inventories - net
Movements of allowance for inventory losses are as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 27) Penghapusan selama tahun berjalan
15.277.281
12.972.735
4.845.266 (1.861.091)
5.736.345 (3.431.799)
Saldo akhir
18.261.456
15.277.281
Beginning balance Provision during the year (Note 27) Write-off during the year Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi neto.
Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Group’s management believes that the above allowance for inventory losses is sufficient to cover possible losses from inventories and the carrying values of inventories already reflect their net realizable values.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, digunakan sebagai jaminan atas utang berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama CAS, PT Mulia Industrindo Tbk (Catatan 30b).
As of December 31, 2014, ceramic tiles and glass block inventories owned by CAS were used as collateral for payable under a distribution agreement with CAS’s major supplier, PT Mulia Industrindo Tbk (Note 30b).
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
9.
INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan sebesar Rp759.664.477 (2013: Rp777.981.611) digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 14 dan 19).
As of December 31, 2014, inventories amounting to Rp759,664,477 (2013: Rp777,981,611) are used as collateral for short-term and long-term bank loans (Notes 14 and 19).
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak (kecuali SGK) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan keseluruhan jumlah pertanggungan sebesar Rp1.110.202.969 dan US$10.200.000. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2014, the respective inventories of the Company and each of the Subsidiaries (excluding SGK) are covered by insurance against losses from fire, theft and other risks under blanket policies totaling Rp1,110,202,969 and US$10,200,000. The Group’s management believes that the above coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks.
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
10. PREPAID EXPENSES Prepaid expenses consist of:
Biaya dibayar di muka terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Sewa Asuransi Lain-lain
27.271.067 1.299.731 4.416.422
27.759.135 1.253.111 6.847.150
Lease Insurance Others
Total
32.987.220
35.859.396
Total
Prepaid lease arose from operating lease transactions and consists of short-term operating leases and current portion of long-term prepaid rent on operating leases. As of December 31, 2014, the long-term portion of the long-term prepaid rent on operating leases amounting to Rp41,129,088 (2013: Rp30,663,674) is presented as “Long-term Prepaid Rent - Net of current portion” under the non-current assets.
Sewa dibayar di muka merupakan transaksi sewa operasi yang terdiri dari sewa operasi jangka pendek dan bagian yang akan menjadi beban dalam satu tahun dari sewa operasi jangka panjang. Pada tanggal 31 Desember 2014, bagian jangka panjang dari sewa operasi jangka panjang sebesar Rp41.129.088 (2013: Rp30.663.674), disajikan dalam akun ”Sewa Jangka Panjang Dibayar di Muka Setelah Dikurangi Bagian yang Akan Menjadi Beban Dalam Satu Tahun” pada aset tidak lancar. 11. ASET LANCAR LAINNYA
11. OTHER CURRENT ASSETS Other current assets represent advance payments which mainly consist of payments for purchase of inventories.
Aset lancar lainnya merupakan pembayaran uang muka yang terutama terdiri dari uang muka untuk pembelian persediaan.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. PROPERTY AND EQUIPMENT Property and equipment consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/Year ended December 31, 2014 Saldo awal/ Beginning balance Mutasi 2014 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang Sub-total Aset dalam Penyelesaian Total biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
Penambahan/ Additions
331.678.865 315.730.145 67.387.949 103.680.636
50.595.338 3.334.128 4.169.039 17.392.130
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
133.711.244 34.463.424 3.874 7.693.529
294.686 39.454.936 3.588.881 1.705.553
Saldo Akhir/ Ending balance
248.857.645 324.055.785 75.141.995 115.084.790
127.096.568
18.996.093
1.108.798
25.715
145.009.578
945.574.163
94.486.728
176.980.869
45.069.771
908.149.793
7.181.404
563.373
-
(1.705.554)
6.039.223
2014 Movements Acquisition Cost Direct Ownership Land Building Leasehold improvements Vehicles Office, store and warehouse equipment Sub-total Assets under Finance Lease Vehicles Office, store and warehouse equipment
-
1.950.720
-
-
1.950.720
7.181.404
2.514.093
-
(1.705.554)
7.989.943
Sub-total
46.570.114
28.727.484
-
(43.364.217)
31.933.381
Construction in Progress
999.325.681
125.728.305
176.980.869
-
948.073.117
75.393.918 23.736.322 71.162.258
14.901.683 7.132.022 11.851.872
3.620.449 549 6.628.991
130.273
86.675.152 30.867.795 76.515.412
Total acquisition cost Accumulated Depreciation Building Leasehold improvements Vehicles Office, store and warehouse equipment
93.717.766
17.160.280
1.011.156
-
109.866.890
264.010.264
51.045.857
11.261.145
130.273
303.925.249
Sub-total
1.273.746
1.235.841
-
(130.273)
2.379.314
Assets under Finance Lease Vehicles
Total akumulasi penyusutan
265.284.010
52.281.698
11.261.145
-
306.304.563
Total accumulated depreciation
Nilai buku neto
734.041.671
641.768.554
Net book value
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/Year ended December 31, 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending balance
Mutasi 2013 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang
109.415.327
18.345.656
706.740
42.325
127.096.568
Sub-total
862.547.514
73.314.618
7.883.766
17.595.797
945.574.163
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Total biaya perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
307.626.398 296.958.524 51.696.209 96.851.056
24.052.467 5.545.378 13.832.376 11.538.741
1.114.816 6.062.210
14.341.059 1.859.364 1.353.049
331.678.865 315.730.145 67.387.949 103.680.636
2013 Movements Acquisition Cost Direct Ownership Land Building Leasehold improvements Vehicles Office, store and warehouse equipment
4.615.221
3.919.232
-
(1.353.049)
7.181.404
Assets under Finance Lease Vehicles
20.525.152
42.287.710
-
(16.242.748)
46.570.114
Construction in Progress
887.687.887
119.521.560
7.883.766
-
999.325.681
62.368.759 17.585.999 66.017.476
13.680.737 6.150.323 9.783.991
655.578 5.177.504
538.295
75.393.918 23.736.322 71.162.258
Total acquisition cost Accumulated Depreciation Building Leasehold improvements Vehicles Office, store and warehouse equipment
77.909.251
16.384.334
575.819
-
93.717.766
223.881.485
45.999.385
6.408.901
538.295
264.010.264
Sub-total
404.247
1.407.794
-
(538.295)
1.273.746
Assets under Finance Lease Vehicles
Total akumulasi penyusutan
224.285.732
47.407.179
6.408.901
-
265.284.010
Total accumulated depreciation
Nilai buku neto
663.402.155
734.041.671
Net book value
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan (Catatan 27):
dibebankan
12. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) sebagai
Depreciation was allocated as follows (Note 27):
berikut
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
41.335.441 10.946.257
36.311.173 11.096.006
Selling expenses General and administrative expenses
Total
52.281.698
47.407.179
Total
The details of sale of property and equipment are as follows:
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
176.330.965 (10.623.483)
7.882.921 (6.408.901)
Nilai buku neto
165.707.482
1.474.020
Hasil penjualan aset tetap
197.374.427
4.272.808
Net book value Proceeds from sale of property and equipment
31.666.945
2.798.788
Gain on sale of property and equipment
Laba penjualan aset tetap
Acquisition cost Accumulated depreciation
Pengurangan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap pemilikan langsung masingmasing sebesar Rp649.904 dan Rp637.662 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp845 dan Rp0), merupakan penghapusan aset tetap milik Grup.
Deductions to the acquisition cost and accumulated depreciation of property and equipment - direct ownership for the year ended December 31, 2014 include Rp649,904 and Rp637,662 (2013: Rp845 and Rp0), respectively, relating to the disposal of the Group’s property and equipment.
Pada tahun 2014, Perusahaan menjual salah satu tanah dan bangunannya kepada pihak ketiga. Transaksi tersebut merupakan transaksi material sebagaimana termuat dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” dan Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang disyaratkan dalam peraturan tersebut.
In 2014, the Company sold its land and building to third party. The transaction included in material transaction as stated in regulation of Bapepam-LK No. IX.E.2 Attachment to Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 dated November 28, 2011 "Material Transactions and Changes of the Core Business Activities" and the Company has complied with all the requirements specified in such regulations.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Pada tahun 2013, Grup mereviu masa manfaat bangunannya yang akan habis dalam tiga tahun ke depan. Berdasarkan hasil reviu yang dilakukan oleh manajemen, bangunan milik Grup masih dalam kondisi baik sehingga manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa manfaat bangunan selama sepuluh tahun dari estimasi awal atas masa manfaat bangunan yaitu 20 tahun. Efek dari perpanjangan masa manfaat adalah meningkatkan pendapatan bersih sebesar Rp1.979.487 pada tahun 2013 dan menurunkan pendapatan bersih dengan jumlah yang sama secara berkala pada tahun-tahun berikutnya sampai dengan berakhirnya masa manfaat bangunan setelah diperpanjang habis.
In 2013, the Group reviewed the useful lives of its buildings which will be fully depreciated in the next three years. Based on the management’s review, the Group’s buildings are still in good condition and, therefore, the management decided to extend their useful lives by ten years from the previous useful lives estimated for buildings of 20 years. The effect of the useful life extension is an increase in its net income by as much as Rp1,979,487 in 2013 and a decrease in its net income by the same amount gradually in the years thereafter up to the end of the extended useful lives of the buildings.
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress are as follows:
Estimasi Persentase Penyelesaian/ Estimated Percentage of Completion
Akumulasi Biaya/ Accumulated Costs
Estimasi Tahun Penyelesaian/ Estimated Completion Year
31 Desember 2014 Bangunan
10-95%
31.933.381
2015-2016
December 31, 2014 Building
31 Desember 2013 Bangunan
70%
46.570.114
2014
December 31, 2013 Building
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap (kecuali CSAN) pemilikan langsung (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah keseluruhan pertanggungan sebesar Rp660.332.440. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2014, property and equipment (excluding those of CSAN) acquired under direct ownership (excluding land) are covered by insurance against losses from fire, damage and other risks under blanket policies for Rp660,332,440. The Group’s management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks.
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bandung, Semarang, Manado, Medan, Lampung, Palembang, and Yogyakarta dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 tahun sampai dengan 30 tahun dengan jatuh tempo sampai dengan 2044. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak tertentu tersebut berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company’s and certain Subsidiary’s land properties located in Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bandung, Semarang, Manado, Medan, Lampung, Palembang, and Yogyakarta are covered by rights to use (HGB) titles with terms ranging from 20 to 30 years up to 2044. The Company’s and certain Subsidiary’s management believe that there is no issue with the extension of rights to use (HGB) upon their expiration because the land properties were legally obtained and supported by sufficient evidence.
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap dengan total nilai buku sebesar Rp336.092.261 (2013: Rp478.766.236) digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya (Catatan 14 dan 19).
As of December 31, 2014, property and equipment with total net book value amounting to Rp336,092,261 (2013: Rp478,766,236) are used as collateral to short-term and long-term bank loans and other borrowings (Notes 14 and 19). 58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014.
Based on management’s review, there were no events or changes in circumstances that have occurred that would indicate an impairment in the carrying values of the property and equipment as of December 31, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2014, total nilai wajar aset tetap tanah dan bangunan adalah sejumlah Rp831.056.687, dimana nilai wajar tersebut lebih tinggi secara material dari nilai tercatatnya.
As of December 31, 2014, the total fair value of land and building amounted to Rp831,056,687, which is materially greater than the carrying value of these assets.
13. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS Other non-current financial assets mainly consist of time deposits owned by CAS (a Subsidiary) which are used as collateral for a bank guarantee facility obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 30h).
Aset keuangan tidak lancar lainnya terutama terdiri dari deposito berjangka milik CAS (Entitas Anak) yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 30h). 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA
14. SHORT-TERM BORROWING
BANK
LOANS
AND
OTHER
Short-term bank loans and other borrowing from third parties consist of:
Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya dari pihak ketiga terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Utang bank jangka pendek
Short-term bank loans
Rupiah Time loan PT Bank Central Asia Tbk setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp577.500 pada tahun 2014 dan Rp590.000 pada tahun 2013 Kredit rekening koran PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp138.125 pada tahun 2014 dan Rp49.583 pada tahun 2013 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp12.500 pada tahun 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp14.583 pada tahun 2014 PT Bank Permata Tbk
Rupiah Time loans
385.877.708
463.410.000
PT Bank Central Asia Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp577,500 in 2014 and Rp590,000 in 2013 Bank overdrafts PT Bank Central Asia Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp138,125 in 2014 and Rp49,583 in 2013
47.138.673
37.606.703
12.589.524 4.595.178
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk net of unamortized transaction 17.344.429 cost amounting to Rp12,500 in 2014 4.995.178 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.277.725 181.665
PT Bank Danamon Indonesia Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp14,583 in 2014 PT Bank Permata Tbk
59
1.738.240
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
31 Desember/December 31, 2014
2013
Utang Bank Jangka Pendek (lanjutan) Pinjaman akseptasi The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp25.000 pada tahun 2014 dan 2013 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp75.000 pada tahun 2014 dan 2013
Short-term bank loans (continued) Demand loans
66.747.214
59.925.000
67.432.540
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited net of unamortized transaction cost amounting to Rp25,000 in 2014 and 2013
59.925.000
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp75,000 in 2014 and 2013
Dolar Amerika Serikat Trust receipts PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (US$2.217.500 pada tahun 2014 (US$1.503.232 pada tahun 2013) PT Bank Permata Tbk (US$1.909.697 pada tahun 2014 dan US$795.360 pada tahun 2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$1.831.757 pada tahun 2014 dan US$1.907.889 pada tahun 2013) Kredit Modal Kerja (KMK) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$1.995.115 pada tahun 2014 dan US$1.995.013 pada tahun 2013) Pinjaman lainnya PT Dipo Star Finance Total utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto
United States dollar
27.585.702
18.322.888
23.756.626
9.694.647
22.787.063
23.255.264
Trust receipts PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (US$2,217,500 in 2014 and US$1,503,232 in 2013) PT Bank Permata Tbk (US$1,909,697 in 2014 and US$795,360 in 2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$1,831,757 in 2014 and US$1,907,889 in 2013) Working capital loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$1,995,115 in 2014 and US$1,995,013 in 2013)
24.819.230
24.317.214
1.679.742
1.157.042
Other borrowing PT Dipo Star Finance
678.961.050
729.199.145
Total short-term bank loans and other borrowing - net
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
a.
a.
Time Loan 1. Pada tanggal 22 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 13 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) 1 dan 2 yang digunakan untuk: (1) mendanai pelunasan pinjaman Perusahaan dari bank sindikasi (tranche B) dan (2) pembelian barang konsumsi dari PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (pemasok) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp205.000.000 dan Rp30.000.000. Jatuh tempo kedua TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2015. Pagu fasilitas kredit TL 2 telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir menjadi sebesar Rp257.000.000 yang diaktakan dalam akta notaris Arnasya A. Pattinama, S.H. No. 14 tanggal 24 September 2013. Pagu fasilitas kredit TL 2 tersebut, termasuk pagu fasilitas kredit rekening koran untuk keperluan pendanaan distributor kepada PT Frisian Flag Indonesia sebesar Rp10.500.000 (Catatan 14b). Pinjaman TL dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit TL 1 dan 2 yang belum digunakan masingmasing sebesar Rp60.000.000 dan Rp30.500.000.
61
OTHER
Time Loans 1. On July 22, 2010, based on notarial deed No. 13 of Arnasya A. Pattinama, S.H., the Company obtained Time Loans (TL) 1 and 2 credit facilities which were used to: (1) refinance the Company’s loan from syndicated banks (tranche B) and (2) purchase consumer goods from PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (supplier) with maximum amounts of Rp205,000,000 and Rp30,000,000, respectively. The maturity dates of both TL are on June 11, 2015. The total maximum amount of TL 2 has changed several times, the latest of which based on notarial deed No. 14 of Arnasya A. Pattinama, S.H. dated September 24, 2013, was to increase it to become Rp257,000,000. The total maximum amount for TL 2 credit facilities includes the amount of Rp10,500,000 (Note 14b) as the maximum amount of overdraft credit facility for distributor financing to PT Frisian Flag Indonesia. The loans from the TL facilities are collateralized by the same collateral used for bank overdraft credit facility with BCA and bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively. Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. As of December 31, 2014, the unused portions of the TL 1 and 2 facilities are Rp60,000,000 and Rp30,500,000, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
a.
a.
Time Loan (lanjutan)
Time Loans (continued)
2. Pada tanggal 12 Juli 2010, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., CMSS memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000, yang digunakan untuk mendanai pelunasan pinjaman CMSS dari PT Bank UOB Indonesia. Jatuh tempo TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2015. Pagu kredit TL telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir menjadi sebesar Rp75.000.000 yang diaktakan dalam akta notaris Arnasya A. Pattinama, S.H. No. 35 tanggal 29 September 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran dari BCA serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CMSS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas TL yang belum digunakan adalah sebesar Rp75.000.000.
2. On July 12, 2010, based on notarial deed No. 14 of Arnasya A. Pattinama, S.H., CMSS obtained Time Loan (TL) credit facilities with total maximum amount of Rp15,000,000, which were used to refinance CMSS’s loan from PT Bank UOB Indonesia. The maturity date of the TL is on June 11, 2015. The maximum amount of the TL facilities has changed several times, the latest of which based on notarial deed No. 35 of Arnasya A. Pattinama, S.H. dated September 29, 2014, was to increase it to become Rp75,000,000. The loans are collateralized by the same collateral used for bank overdraft credit facility with BCA and bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively. Under the terms of the loan agreement, CMSS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. As of December 31, 2014, the unused portion of the TL facilities is Rp75,000,000.
3. Pada tahun 2013, CSAN memperoleh fasilitas kredit Time Loan (TL) dengan pagu kredit sebesar Rp20.000.000, yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi (Catatan 30j). Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 12), dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Lily Suryana Setiawan dan Ny. Janty (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan yang dimiliki Perusahaan (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi yang dikeluarkan oleh CMSS; (iv) perlengkapan toko CSAN dan hak sewa bangunan CSAN. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
3. In 2013, CSAN obtained Time Loan (TL) credit facilities with maximum amount of Rp20,000,000, which were used to finance its working capital and bank guarantee facility (Note 30j). The loans are collateralized by: (i) land properties and buildings owned by the Company and CMSS (Note 12), and by Mr. Budyanto Totong, Mr. Darmawan Putra Totong, Mr. Totong Kurniawan, Mrs. Lily Suryana Setiawan and Mrs. Janty (related parties); (ii) trade receivables and inventories owned by the Company (Notes 6 and 9); and (iii) the unlimited corporate guarantees issued by CMSS; (iv) store supplies and right of lease building owned by CSAN. The loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
a.
a.
b.
Time Loan (lanjutan)
Time Loans (continued)
Jatuh tempo hutang TL tersebut adalah pada tanggal 11 Juni 2015.
The maturity date of the TL loans is on June 11, 2015.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas TL yang belum digunakan adalah sebesar Rp5.044.792.
Under the terms of the loan agreement, CSAN is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. As of December 31, 2014, the unused portion of the TL facilities is Rp5,044,792.
Kredit Rekening Koran dan Akseptasi
b. Bank Overdraft and Demand Loan 1. In 2010, CALS obtained bank overdraft and demand loan facilities with maximum amounts of Rp8,000,000 and Rp5,000,000, respectively, which were used to finance its working capital. The maximum amount of the overdraft credit facility has been amended to become Rp17,000,000, while the demand loan credit facility is no longer available. The maturity date of this loan is on December 9, 2015. This loan is collateralized by CALS’s trade receivables and inventories (Notes 6 and 9) and land, building and warehouse owned by Mr. Budyanto Totong and Mr. Simonardi S. (related parties). The loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively.
1. Pada tahun 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp8.000.000 dan Rp5.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Fasilitas rekening koran tersebut telah mengalami peningkatan pagu kredit menjadi sebesar Rp17.000.000, sedangkan fasilitas akseptasi sudah tidak tersedia lagi. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 9 Desember 2015. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan yang dimiliki oleh CALS (Catatan 6 dan 9) dan tanah berikut bangunan dan gudang yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak berelasi). Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
Under the terms of the loan agreement, CALS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. As of December 31, 2014, the unused portion of the bank overdraft facility is Rp633,608.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CALS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp633.608.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan) b. Kredit Rekening (lanjutan)
Koran
dan
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Akseptasi
b. Bank Overdraft (continued)
and
Demand
Loan
2. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp10.500.000, yang tergabung dengan pagu kredit TL 2 (Catatan 14a), yang digunakan untuk pendanaan distributor kepada PT Frisian Flag Indonesia. Jangka waktu kredit ini adalah sama dengan jangka waktu kredit TL 2 serta dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga yang sama dengan pinjaman TL 2. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp7.076.350.
2. On September 24, 2013, based on notarial deed No. 14 of Arnasya A. Pattinama, S.H., the Company obtained an overdraft credit facility with maximum amount of Rp10,500,000, combined with the maximum amount of TL 2 facility (Note 14a), which was used for distributor financing to PT Frisian Flag Indonesia. The maturity date of the loan is the same as the maturity date of TL 2 and the loan bore interest at the same annual rate borne by TL 2. As of December 31, 2014, the unused portion of the bank overdraft facility is Rp7,076,350.
3. Pada tanggal 24 September 2013, berdasarkan akta notaris No. 14 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan, dan fasilitas bank garansi (Catatan 30i) sampai dengan 11 Juni 2015. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 12), dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan, CMSS, dan CSAN (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
3. On September 29, 2014, based on notarial deed No. 34 of Arnasya A. Pattinama, S.H., the Company and BCA agreed to extend the maturity date of a bank overdraft credit facility with a maximum amount of Rp18,000,000, which was used to finance the Company’s working capital, and bank guarantee facility (Note 30i) up to June 11, 2015. The loan is collateralized by: (i) land properties and buildings owned by the Company and CMSS (Note 12), and by Mr. Budyanto Totong, Mr. Darmawan Putra Totong, Mr. Totong Kurniawan, Mrs. Janty and Mrs. Lily Suryana Setiawan (related parties); (ii) trade receivables and inventories owned by the Company, CMSS, and CSAN (Notes 6 and 9); and (iii) the unlimited corporate guarantees issued by CMSS on behalf of the Company. The loan bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Based on the credit facility agreements, the Company is required to comply with certain conditions, such as maintaining certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp4.204.939.
As of December 31, 2013, the unused bank overdraft credit facility amounted to Rp4,204,939. 64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan) b. Kredit Rekening (lanjutan)
Koran
dan
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Akseptasi
b. Bank Overdraft (continued)
and
Demand
Loan
4. Pada bulan Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan MBI. Fasilitas pinjaman tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang dibuat pada tanggal 29 September 2014 mengenai peningkatan pagu kredit untuk CMSS menjadi sebesar Rp36.000.000 dan memperpanjang jatuh tempo pinjaman rekening koran milik CMSS sampai dengan tanggal 11 Juni 2015, sedangkan jatuh tempo pinjaman rekening koran milik MBI tidak diperpanjang lagi pada tanggal 31 Desember 2013 dan tidak ada saldo terhutang dari pinjaman ini karena telah dilunasi seluruhnya pada tanggal jatuh temponya.
4. In June 2008, CMSS and MBI obtained bank overdraft credit facilities with maximum amounts of Rp1,000,000 each. The facilities were used to finance CMSS’s and MBI’s working capital. These facilities were amended several times with the latest amendment being made on September 29, 2014, concerning the increase of the maximum amount of the facility for CMSS, to become Rp36,000,000 and extension of the maturity date of the overdraft credit facility owned by CMSS up to June 11, 2015, while the maturity date of the overdraft credit facility owned by MBI had not been extended as of December 31, 2013 and no loan remained outstanding as the last loan was already fully paid on its maturity date.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 12), dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan, CMSS, dan CSAN (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
The loans are collateralized by: (i) land properties and buildings owned by the Company and CMSS (Note 12), and by Mr. Budyanto Totong, Mr. Darmawan Putra Totong, Mr. Totong Kurniawan, Mrs. Janty and Mrs. Lily Suryana Setiawan (related parties); (ii) trade receivables and inventories owned by the Company, CMSS, and CSAN (Notes 6 and 9); and (iii) the unlimited corporate guarantees issued by CMSS on behalf of the Company. The loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp28.129.770.
As of December 31, 2014, the unused bank overdraft credit facility amounted to Rp28,129,770.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan) b. Kredit Rekening (lanjutan)
Koran
dan
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Akseptasi
b.
Bank Overdraft (continued)
and
Demand
Loan
5. Pada tanggal 27 Juli 2012, berdasarkan akta notaris No. 30 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., CSAN memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp3.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan fasilitas bank garansi (Catatan 30j). Pada tahun 2013, fasilitas kredit ditingkatkan menjadi Rp17.000.000. Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit rekening koran berubah menjadi Rp10.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan: (i) beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 12), dan Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Lily Suryana Setiawan dan Ny. Janty (pihak-pihak berelasi); (ii) piutang usaha dan persediaan yang dimiliki Perusahaan (Catatan 6 dan 9); dan (iii) jaminan korporasi yang dikeluarkan oleh CMSS. Jatuh tempo pinjaman kredit rekening koran adalah tanggal 11 Juni 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
5. On July 27, 2012, based on notarial deed No. 30 of Arnasya A. Pattinama, S.H., CSAN obtained an overdraft credit facility with a maximum amount of Rp3,000,000, which was used to finance its working capital, and bank guarantee facility (Note 30j). In 2013, overdraft facility was increased to Rp17,000,000. In 2014, the maximum amount of the bank overdraf facility was amended to become Rp10,000,000. The loan is collateralized by: (i) land properties and buildings owned by the Company and CMSS (Note 12), and by Mr. Budyanto Totong, Mr. Darmawan Putra Totong, Mr. Totong Kurniawan, Mrs. Lily Suryana Setiawan and Mrs. Janty (related parties); (ii) trade receivables and inventories owned by the Company (Notes 6 and 9); and (iii) the unlimited corporate guarantees issued by CMSS. The maturity date of the overdraft credit facilities owned by CSAN is on June 11, 2015. The loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CSAN diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, CSAN is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp4.178.535.
As of December 31, 2014, the unused bank overdraft credit facility amounted to Rp4,178,535.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk a.
a. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp20.000.000. Dalam perubahan terakhir tanggal 27 Juni 2011, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk memberikan fasilitas kredit baru berupa pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000.
66
The Company obtained bank overdraft and demand loan credit facilities with maximum amounts of Rp10,000,000 and Rp20,000,000, respectively. On the latest amendment dated June 27, 2011, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk granted an additional demand loan credit facility with maximum amount of Rp40,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (lanjutan)
AND
OTHER
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (continued)
Jangka waktu fasilitas kredit rekening koran dan pinjaman akseptasi tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.
The availability periods of the overdraft and demand loan credit facilities have been extended up to June 30, 2015.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, serta dijamin dengan beberapa bidang tanah berikut bangunan di atasnya yang dimiliki oleh Perusahaan dan dengan piutang usaha dan persediaan barang dagang milik Perusahaan (Catatan 6, 9 dan 12).
The loans bore interest at annual rates ranging from 10.5% to 10.75% and from 9% to 10.5% in 2014 and 2013, respectively, and are collateralized by the Company’s parcels of land and the building thereon and by the Company’s trade receivables and inventories (Notes 6, 9 and 12).
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang masih belum digunakan adalah sebesar Rp7.490.766, sedangkan fasilitas pinjaman akseptasi telah digunakan seluruhnya.
As of December 31, 2014, the unused bank overdraft credit facility amounted to Rp7,490,766, while the demand loan credit facility has been fully utilized.
b. Pada tahun 2013, CAS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan di kawasan industri Pulo Gadung atas nama PT Catur Aditya Sentosa (Catatan 12), dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
b. In 2013, CAS obtained a bank overdraft facility with a maximum amount of Rp5,000,000. This credit facility is available up to June 30, 2015. The loan from the facility is collateralized by land and building in the Pulo Gadung Industrial Zone owned by CAS (Note 12), and bore interest at annual rates ranging from 10.5% to 10.75% and from 9% to 10.5% in 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan adalah sebesar Rp428.886.
As of December 31, 2014, the unused portion of the bank overdraft facility amounted to Rp428,886.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, CAS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi
Under the terms of the loan agreement, CAS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (lanjutan)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (continued)
c. Pada tanggal 22 Maret 2013, KKS memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp15.550.000 dan US$10.000.000. Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt berubah masing-masing menjadi Rp8.000.000 dan US$6.000.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut adalah pada tanggal 22 Maret 2015. Pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong, piutang usaha dan persediaan barang dagangan milik KKS (Catatan 6 dan 9). Fasilitas kredit ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 untuk pinjaman rekening koran dan berkisar antara 6% sampai dengan 6,5% pada tahun 2014 dan sebesar 7% pada tahun 2013 untuk trust receipt. Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas pinjaman rekening koran dan trust receipt yang masih belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp2.478.324 dan US$3.782.500.
c. On March 22, 2013, KKS obtained bank overdraft and trust receipt facilities with maximum amounts of Rp15,550,000 and US$10,000,000, respectively. In 2014, the maximum amounts of the bank overdraft and trust receipt credit facility were amended to become Rp8,000,000 and US$6,000,000, respectively. All of the facilities are available up to March 22, 2015. The loans from the facilities are collateralized by land owned by Mr. Budyanto Totong, trade receivables and inventories owned by KKS (Notes 6 and 9). The loans bore interest at annual rates ranging from 10.5% to 10.75% and from 9% to 10.5% in 2014 and 2013, respectively, for bank overdraft, and at annual rates ranging from 6% to 6.5% in 2014 and at the annual rate of 7% in 2013 for trust receipt. Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. As of December 31, 2014, the unused portions of the bank overdraft and trust receipt facilities are Rp2,478,324 and US$3,782,500, respectively.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 28 April 2010, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000, US$2.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 20 April 2015. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa tanah berikut bangunan di atasnya milik Perusahaan, piutang usaha dan persediaan barang dagang milik KKS (Catatan 6, 9 dan 12). Pinjaman dikenakan bunga tahunan sebesar 12% dan 11% untuk pinjaman kredit rekening koran masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dan berkisar antara 7% sampai dengan 8% dan antara 6% sampai dengan 6,5% untuk fasilitas KMK valas dan trust receipt masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
On April 28, 2010, KKS obtained bank overdraft, working capital credit and trust receipt facilities with maximum amounts of Rp5,000,000, US$2,000,000 and US$4,000,000, respectively. These facilities are available up to April 20, 2015. The loans are collateralized by the Company’s parcels of land and the buildings thereon, trade receivables and inventories owned by KKS (Notes 6, 9 and 12). These facilities bore interest at the annual rate of 12% and 11% for the bank overdraft in 2014 and 2013, respectively, and at annual rates ranging from 7% to 8% and from 6% to 6.5% for the working capital credit and trust receipt loans in 2014 and 2013, respectively.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, KKS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met. 68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran, KMK valas dan trust receipt yang belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp404.822, US$4.885 dan US$2.168.243.
As of December 31, 2014, the unused portions of the bank overdraft, working capital credit and trust receipt facilities amounted to Rp404,822, US$4,885 and US$2,168,243, respectively.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perusahaan mendapat fasilitas kredit rekening koran (Catatan 19) dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000 yang digunakan sebagai modal kerja. Pada tahun 2012, Perusahaan dan Danamon setuju untuk mengubah fasilitas kredit berjangka (Catatan 19) menjadi fasilitas kredit rekening koran, sehingga total pagu fasilitas kredit rekening koran menjadi Rp10.000.000. Jatuh tempo fasilitas rekening koran ini adalah tanggal 13 Agustus 2013, yang kemudian diperpanjang sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015 dengan persetujuan Danamon. Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik Perusahaan (Catatan 6 dan 12). Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,50% dan antara 10% sampai dengan 10,75% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran yang belum digunakan sebesar Rp8.707.692.
On August 13, 2011, the Company obtained a bank overdraft credit facility (Note 19) with maximum amount of Rp5,000,000 for use in financing the Company’s working capital. In 2012, the Company and Danamon agreed to amend the time loan credit facility (Note 19) to become an overdraft credit facility, thus the maximum amount of the bank overdraft credit facility was amended to become Rp10,000,000. The maturity date of this loan was on August 13, 2013. At its maturity date, the bank overdraft facility was extended further to August 13, 2015. The loan is collateralized by the Company’s trade receivables and land (Notes 6 and 12). This loan bore interest at annual rates ranging from 10.75% to 11.50% and from 10% to 10.75% in 2014 and 2013, respectively. As of December 31, 2014, the unused bank overdraft credit facility amounted to Rp8,707,692.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
PT Bank Permata Tbk a.
PT Bank Permata Tbk a.
Pada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000 dan US$2.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 24 Maret 2015. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik KKS (Catatan 5, 6 dan 9) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,50% dan 12% untuk kredit rekening koran masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 dan sebesar 6,5% untuk pinjaman trust receipt masing-masing pada tahun 2014 dan 2013.
69
In 2011, KKS obtained bank overdraft and trust receipt facilities with maximum amounts of Rp1,000,000 and US$2,000,000, respectively. These credit facilities are available up to March 24, 2015. The loans from the facilities are collateralized by time deposit in the same bank, and trade receivables and inventories owned by KKS (Notes 5, 6 and 9) and bore interest at annual rates ranging from 10.75% to 11.50% and 12% for the bank overdraft in 2014 and 2013, respectively, and at the annual rate of 6.5% for the trust receipt loans in 2014 and 2013, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Permata Tbk (lanjutan)
b.
AND
OTHER
PT Bank Permata Tbk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas kredit rekening koran dan trust receipt yang belum digunakan masing-masing adalah sebesar Rp818.335 dan US$980.377.
As of December 31, 2014, the unused portions of the bank overdraft and trust receipt credit facilities amounted to Rp818,335 and US$980,377, respectively.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, KKS diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, KKS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
b.
Pada tahun 2011, SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tanggal 24 Maret 2014. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik SGK (Catatan 5, 6 dan 9), dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,50% dan 12% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Kredit rekening koran tersebut telah dilunasi oleh SGK pada tanggal jatuh temponya pada tahun 2014 dan tidak diperpanjang lagi.
In 2011, SGK obtained a bank overdraft facility with maximum amount of Rp1,000,000. This credit facility was available up to March 24, 2014. The loan from the facility was collateralized by time deposit in the same bank, and trade receivables and inventories owned by SGK (Notes 5, 6 and 9), and bore interest at annual rates ranging from 10.75% to 11.50% and 12% in 2014 and 2013, respectively. The last bank overdraft loan from the facility was fully paid by SGK on its maturity date in 2014 and the facility was no longer extended.
Pada tahun 2013, SGK memperoleh fasilitas trust receipt dengan pagu kredit sebesar US$3.000.000. Pada tahun 2014, pagu fasilitas kredit trust receipt berubah menjadi US$2.000.000. Fasilitas kredit tersebut tersedia sampai dengan tahun 2015. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank yang sama, piutang usaha dan persediaan milik SGK (Catatan 5, 6 dan 9), dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga sebesar 6,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas trust receipt yang belum digunakan adalah sebesar US$1.109.926.
In 2013, SGK obtained a trust receipt facility with a maximum amount of US$3,000,000. In 2014, the maximum amount of the trust receipt credit facility was amended to become US$2,000,000. This credit facility is available up to 2015. The loan from the facilitiy is collateralized by time deposit in the same bank, and trade receivables and inventories owned by SGK (Notes 5, 6 and 9), and bore interest at the annual rate of 6.5% in 2014 and 2013, respectively. As of December 31, 2014, the unused portion of the trust receipt facility amounted to US$1,109,926.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, SGK diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, SGK is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan) The Hongkong and Corporation Limited
Shanghai
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
Banking
The Hongkong and Corporation Limited
AND
Shanghai
OTHER Banking
a. Pada tanggal 1 Februari 2012, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000 yang digunakan sebagai pembayaran kepada PT ICI Paints Indonesia, pemasok. Pada tahun 2014, pagu kredit fasilitas pinjaman akseptasi ditingkatkan menjadi Rp80.000.000. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah tanggal 28 Februari 2015 (Catatan 36). Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 6 dan 9) dan pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan masing-masing antara 10,65% sampai dengan 11,70% pada tahun 2014 dan sebesar 10,65% pada tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas akseptasi yang belum digunakan sebesar Rp18.806.936.
a. On February 1, 2012, the Company obtained a demand loan facility with maximum amount of Rp40,000,000 for use to finance the Company’s accounts payable to PT ICI Paints Indonesia, a supplier. In 2014, the maximum amount of the demand loan facility was increased to Rp80,000,000. The maturity date of this loan is on February 28, 2015 (Note 36). The loan is collateralized by the Company’s trade receivables and inventories (Notes 6 and 9) and bore interest at annual rates ranging from 10.65% to 11.70% in 2014 and at the annual rate of 10.65% in 2013. As of December 31, 2014, the unused demand loan facility amounted to Rp18,806,936.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
b. Pada tanggal 15 Juli 2013, ETI mendapat fasilitas pinjaman akseptasi dengan pagu kredit sebesar Rp5.000.000 yang digunakan sebagai pembayaran kepada pemasok. Pada tahun 2013, pagu kredit ditingkatkan sementara menjadi Rp7.500.000. Jatuh tempo fasilitas akseptasi ini adalah tanggal 28 Februari 2015 (Catatan 36). Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik ETI (Catatan 6 dan 9) dan pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan masing-masing antara 10,65% sampai dengan 11,70% pada tahun 2014 dan sebesar 10,65% pada tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas akseptasi yang belum digunakan adalah sebesar Rp1.920.850.
b. On July 15, 2013, ETI obtained a demand loan facility with maximum amount of Rp5,000,000 for use to finance the Company’s accounts payable to suppliers. In 2013, the maximum amount of the demand loan facility was increased temporarily to Rp7,500,000. The maturity date of this loan is on February 28, 2015 (Note 36). The loan is collateralized by ETI’s trade receivables and inventories (Notes 6 and 9) and bore interest at annual rates ranging from 10.65% to 11.70% in 2014 and at the annual rate of 10.65% in 2013. As of December 31, 2014, the unused portion of the demand loan facility amounted to Rp1,920,850.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Dipo Star Finance
PT Dipo Star Finance
a.
a.
Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp5.716.950 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12). Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan September 2015.
Pada tanggal 23 Mei 2014, CMSS memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp301.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12). Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan April 2015. Pada tanggal 10 Juni 2013, CMSS memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp1.467.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12). Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan Mei 2014.
72
OTHER
In 2014, the Company obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp5,716,950 which was used to finance the acquisition of vehicles. The loan from the facility was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12). The loan is payable in monthly installments for a period of 12 months until September 2015.
In 2013, the Company obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp4,417,875 which was used to finance the acquisition of vehicles. The loan from the facility was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12). The loan was paid in monthly installments for a period of 12 months until September 2014.
Pada tahun 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan konsumen dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp4.417.875 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12). Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 12 bulan sampai dengan bulan September 2014. b.
AND
b.
On May 23, 2014, CMSS obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp301,000 which was used to finance the acquisition of vehicles. The loan from the facility was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12). The loan is payable in monthly installments for a period of 12 months until April 2015.
On June 10, 2013, CMSS obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp1,467,000 which was used to finance the acquisition of vehicles. The loan from the facility was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12). The loan was paid in monthly installments for a period of 12 months until May 2014.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES The details of trade payables are as follows:
Utang usaha terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014 Pihak ketiga Rupiah PT ICI Paint Indonesia PT Mowilex Indonesia PT Propan Raya PT Cipta Mortar Utama PT Era Bangunan PT Satya Langgeng Sentosa PT Mulia Industrindo Tbk PT Knauf Gypsum Indonesia PT Niro Ceramic Sales Indonesia Foshan Sincere Ceramics Co., Ltd. PT American Standard Indonesia PT Dwi Mitra Nuansa Satria PT Nipsea Raya PT Kualimas Aditama PT Osram Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp15.000.000) Dolar Amerika Serikat Mitsui & Co. Ltd. (US$2.381.652 pada tahun 2014 dan US$2.338.732 pada tahun 2013) Gurjat (US$585.200) Wacker Chemie AG (US$454.429 pada tahun 2014 dan US$737.295 pada tahun 2013) Lanxess Pte. Ltd. (US$381.774 pada tahun 2014 dan US$290.101 pada tahun 2013) Lain-lain (US$712.954 pada tahun 2014 dan US$531.171 pada tahun 2013, masing-masing dibawah Rp3.000.000) Total - pihak ketiga
2013
155.765.212 88.024.458 77.218.380 42.391.243 38.371.696 33.693.820 32.362.795 25.819.163 24.681.360 20.062.352 19.959.389 16.357.576 16.062.033 11.638.570 9.830.968
136.276.359 116.494.624 57.357.651 33.805.694 44.121.964 22.740.998 22.372.725 15.552.793 29.833.320 10.281.213 8.205.847 16.454.197 15.308.518
422.034.364
363.594.292
29.627.754 7.279.888
28.506.804 -
5.653.097
8.986.895
4.749.264
3.536.039
8.869.146
6.474.442
1.090.452.528
939.904.375
Third parties Rupiah PT ICI Paint Indonesia PT Mowilex Indonesia PT Propan Raya PT Cipta Mortar Utama PT Era Bangunan PT Satya Langgeng Sentosa PT Mulia Industrindo Tbk PT Knauf Gypsum Indonesia PT Niro Ceramic Sales Indonesia Foshan Sincere Ceramics Co., Ltd. PT American Standard Indonesia PT Dwi Mitra Nuansa Satria PT Nipsea Raya PT Kualimas Aditama PT Osram Indonesia Others (each below Rp15,000,000) United States dollar Mitsui & Co. Ltd. (US$2,381,652 in 2014 and US$2,338,732 in 2013) Gurjat (US$585,200) Wacker Chemie AG (US$454,429 in 2014 and US$737,295 in 2013) Lanxess Pte. Ltd. (US$381,774 in 2014 and US$290,101 in 2013) Others (US$712,954 in 2014 and US$531,171 in 2013, each below Rp3,000,000) Total - third parties
31 Desember/December 31, 2014
2013
Pihak-pihak berelasi (Catatan 8b) PT Primagraha Keramindo Hocheng Philippines Corporation
372.846.558 -
288.363.143 4.058.108
Related parties (Note 8b) PT Primagraha Keramindo Hocheng Philippines Corporation
Total - pihak-pihak berelasi
372.846.558
292.421.251
Total - related parties
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) The aging of above payables is as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014 Pihak ketiga Belum Jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total - pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 8b) Belum Jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total - pihak-pihak berelasi
2013
796.566.961
614.156.013
182.477.149 69.088.297 22.165.959 20.154.162
206.928.741 62.805.707 21.273.835 34.740.079
Third parties Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
1.090.452.528
939.904.375
Total - third parties
339.753.285
265.916.880
26.098.759 5.722.892 274.972 996.650
19.753.643 6.202.317 3.704 544.707
Related parties (Note 8b) Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
372.846.558
292.421.251
Total - related parties
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLES Other payables consist mainly of unearned rent from third parties.
Utang lain-lain terutama terdiri dari sewa diterima di muka dari pihak ketiga. 17. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar di pertambahan nilai:
17. TAXATION muka
terdiri
dari
a.
pajak
Prepaid taxes consist of value added taxes of the following:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Perusahaan Entitas Anak
5.320.607 3.706.966
7.827.751 3.138.252
Company Subsidiaries
Total
9.027.573
10.966.003
Total
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
b.
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo estimasi tagihan pajak penghasilan Grup adalah sebesar Rp21.848.866 (2013: Rp25.117.902).
b.
On December 31, 2014, the balance of claims for income tax refund of the Group amounted to Rp21,848,866 (2013: Rp25,117,902).
c.
Utang pajak terdiri dari:
c.
Taxes payable consist of:
31 Desember/December 31, 2014 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
d.
2013
846.158 184.800 30.600 646.810 8.731 -
2.087.152 379.697 160.635 2.128.910
Company Income tax Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 25 Article 26 Article 29
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pasal 25 Pasal 15 Pasal 29
613.315 97.306 326.919 1.163.021 883.758
1.396.937 105.168 356.835 526.938 1.088 6.010.596
Subsidiaries Income Tax Article 21 Article 23 Article 4 (2) Article 25 Article 15 Article 29
Total
4.801.418
13.153.956
Total
d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and the Company’s estimated taxable income is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan - neto
2013
141.091.148
97.361.926
(72.854.040)
(47.781.512)
441.110
183.187
Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income Income before income tax of the Subsidiaries Unrealized profit from inter-company transactions - net
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
68.678.218
49.763.601
Income before income tax of the Company
Beda waktu: Imbalan kerja karyawan - neto Penyisihan persediaan usang Beban tangguhan Penyusutan
10.390.896 2.336.339 28.295 (1.832.371)
16.401.925 1.978.975 28.295 (1.722.495)
(310.049)
141.094
Laba (rugi) penjualan aset tetap
75
Temporary differences: Provision for employee benefits - net Provision for inventory losses Deferred expenses Depreciation Gain (loss) on sale of property and equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
17. TAXATION (continued) d.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and the Company’s estimated taxable income is as follows: (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Beda tetap: Penghapusan piutang lain-lain Representasi dan jamuan Biaya cadangan/penghapusan piutang usaha Penyusutan Biaya pajak final dan denda pajak Biaya promosi dan pemasaran Laba penjualan aset tetap Biaya barang rusak Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Laba penjualan aset tetap Pendapatan sewa Pendapatan bunga Pendapatan dividen Estimasi penghasilan kena pajak Perusahaan
2013
2.090.900 2.036.143
2.021.917
1.699.462 1.018.162 448.612 157.429 (1.190.418) -
1.628.663 1.234.094 16.437 576.704 (1.153.453) 1.203.840
(28.206.665) (5.398.645) (113.969) (110.251)
(4.988.877) (91.424) (68.907)
51.722.088
66.970.389
Estimated taxable income of the Company
The Company has filed its 2013 Annual Tax Returns (SPT) and will file its 2014 Annual Tax Returns (SPT) based on the above calculations.
Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013 dan akan menyampaikan SPT tahun 2014 sesuai dengan perhitungan di atas. e.
Permanent differences: Write-off of other receivables Representation and entertainment Allowance/write-off for trade receivables Depreciation Final tax and penalties Promotion and marketing expense Gain on sale of property and equipment Write-off of inventories Income already subjected to final tax: Gain on sale of property and equipment Rent income Interest income Dividend income
e.
Perhitungan beban pajak kini neto dan estimasi utang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Computation of net income tax expense and the estimated income tax payable (claim for tax refund) is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Estimasi penghasilan kena pajak
Estimated taxable income
Perusahaan
51.722.088
66.970.389
Company
Entitas Anak
92.084.123
83.254.088
Subsidiaries
(49.629.496) (18.449.788) 6.987.278 58.145.374
(21.743.555) (29.200.505) 1.009.246 49.629.496
Beginning tax loss carryforward Current tax loss Correction to tax loss Ending tax loss carryforward
Akumulasi kompensasi rugi fiskal
(2.946.632)
(305.318)
Tax loss carryforward compensation
Penghasilan kena pajak - neto
89.137.491
82.948.770
Taxable income - net
Akumulasi rugi fiskal awal tahun Rugi fiskal tahun berjalan Koreksi rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
17. TAXATION (continued) e.
Perhitungan beban pajak kini neto dan estimasi utang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Computation of net income tax expense and the estimated income tax payable (claim for tax refund) is as follows: (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
Beban pajak penghasilan kini Perusahaan(*) Entitas Anak Penyesuaian atas kurang bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak sebelumnya
2014
2013
10.344.417 22.267.897
13.394.078 20.713.589
Current income tax expense Company(*) Subsidiaries
116.625
Adjustment for corporate income tax underpayment for prior fiscal years
926.019
Manfaat pajak tangguhan - neto (Catatan 17g)
(7.136.590)
Beban pajak penghasilan - neto
26.401.743
Beban pajak penghasilan kini menggunakan tarif pajak yang berlaku Perusahaan
(12.742.557) 21.481.735
Deferred income tax benefit - net (Note 17g) Income tax expense - net
Current income tax expense using applicable tax rate Company
10.344.417
13.394.078
22.267.897
20.713.589
Subsidiaries
(1.817.901) (6.068.574) (4.358.596)
(2.388.468) (3.282.152) (5.594.548)
Prepayments of income tax Company Article 22 Article 23 Article 25
Total pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan
(12.245.071)
(11.265.168)
Total prepayments of income tax - Company
Entitas Anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
(17.592.115) (4.734.783) (10.565.902)
(12.486.142) (3.463.872) (6.105.245)
Total pajak penghasilan dibayar di muka - Entitas Anak
(32.892.800)
(22.055.259)
Entitas Anak Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
Perusahaan Utang (estimasi tagihan) pajak penghasilan Entitas Anak Utang pajak penghasilan Estimasi tagihan pajak penghasilan
Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 25 Total prepayments of income tax - Subsidiaries
(1.900.654)
2.128.910
Company Income tax payable (claim for tax refund)
883.758
6.010.596
Subsidiaries Income tax payable
(11.508.661)
* Dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%, yang mana lebih rendah 5% dari tarif pajak umum (Catatan 17i).
(7.352.266)
Claim for tax refund
* Computed using the tax rate of 20%, which is 5% lower than the regular tax rate (Note 17i).
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
17. TAXATION (continued) f.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan memperhitungkan laba sebelum pajak berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% di 2014 dan 2013 dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense computed by multiplying the income before income tax per consolidated statement of comprehensive income by the applicable tax rate of 25% in 2014 and 2013 and the net income tax expense is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
141.091.148
97.361.926
Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
35.272.787
24.340.481
Income tax expense at applicable tax rate
Pengaruh atas beda tetap Perusahaan Entitas Anak
(6.892.309) (3.431.345)
94.749 (2.439.921)
Koreksi saldo rugi fiskal berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) dari Kantor Pajak
1.746.820
Effect of permanent differences Company Subsidiaries
252.312
Correction of tax loss balance based on Surat Ketetapan Pajak (“SKP“) from the Tax Office
Penyesuaian atas kurang bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak sebelumnya
926.020
116.625
Adjustment for corporate income tax underpayment for prior fiscal years
Pajak tangguhan yang tidak dicatat
466.508
336.874
Unrecorded deferred tax
Pengaruh insentif pajak sebesar 5% yang diperoleh Perusahaan
g.
2013
(2.586.105)
(3.348.521)
Effect of 5% tax incentive to the Company
Penerapan pajak penghasilan pasal 31e pada Entitas Anak
(16.476)
(23.603)
Implementation of income tax article 31e in Subsidiary
Penyesuaian terhadap aset pajak tangguhan - neto
915.843
2.152.739
Adjustment to deferred tax assets - net
Neto
(8.871.044)
(2.858.746)
Net
Beban pajak penghasilan - neto
26.401.743
21.481.735
Income tax expense - net
Manfaat (beban) sebagai berikut:
pajak
tangguhan
g.
adalah
Deferred income tax benefit (expense) is determined as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Perusahaan Pengaruh beda temporer Imbalan kerja karyawan - neto Pencadangan persediaan usang Beban tangguhan Penyusutan
2013
2.597.724 584.085 7.074 (535.605)
78
4.100.481 494.744 7.074 (395.350)
Company Effect on temporary differences Provision for employee benefits - net Provision for inventory losses Deferred expenses Depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
Manfaat (beban) pajak sebagai berikut: (lanjutan)
17. TAXATION (continued) tangguhan
g.
adalah
Deferred income tax benefit (expense) is determined as follows: (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Entitas Anak Pengaruh beda temporer Imbalan kerja karyawan - neto Rugi fiskal Penyusutan Pencadangan penurunan nilai piutang Beban tangguhan Pencadangan persediaan usang Cicilan sewa pembiayaan Koreksi saldo rugi fiskal berdasarkan SKP dari Kantor Pajak Penyesuaian atas aset pajak tangguhan - neto Konsolidasi Laba yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan - neto Manfaat pajak tangguhan - neto
h.
2013
2.644.450 3.409.281 680.193 242.212 176.805 150.205 (267.448) (1.746.820) (915.843)
Subsidiaries Effect on temporary differences 3.367.165 Provision for employee benefits - net 6.886.927 Tax loss 406.348 Depreciation Provision for impairment 89.167 of receivables 208.686 Deferred expenses 83.851 Provision for inventory losses (147.282) Lease installments Correction of tax loss balance (252.312) based on SKP from the Tax Office Adjustment for deferred tax assets (2.152.739) - net Consolidation
110.277
45.797
7.136.590
12.742.557
h.
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Unrealized profit from inter-company transactions - net Deferred income tax benefit - net
Deferred tax assets (liabilities)
31 Desember/December 31, 2014 Perusahaan Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Pencadangan penurunan nilai piutang Cadangan persediaan usang Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan Beban tangguhan Entitas Anak Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Akumulasi rugi fiskal Cadangan persediaan usang Cadangan penurunan nilai piutang Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan Cicilan sewa pembiayaan Beban tangguhan
2013
19.574.501
16.976.777
2.186.734 3.411.589
2.186.734 2.827.504
(1.412.835) (12.433)
(877.230) (19.507)
13.765.177 10.677.668 1.056.179
11.140.753 9.822.215 905.974
485.059
422.894
(1.399.500) (668.159) (82.128)
(2.170.931) (400.711) (258.933)
Konsolidasi Laba yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan - neto
555.410
445.133
Aset pajak tangguhan - neto
48.137.262
41.000.672
Company Deferred tax assets Employee benefits liability Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory losses Deferred tax liabilities Depreciation Deferred expenses Subsidiaries Deferred tax assets Employee benefits liability Tax loss carryforward Allowance for inventory losses Allowance for impairment on receivables Deferred tax liabilities Depreciation Lease installments Deferred expenses Consolidation
79
Unrealized profit from inter-company transactions - net Deferred tax assets - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) i.
17. TAXATION (continued) i.
Lainnya
Others
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak atas denda untuk tahun pajak 2011 terkait Pajak Penghasilan Pasal 23 dan PPN dan Pajak Penghasilan Badan masing-masing sebesar Rp130.394 dan Rp796.722, yang dibebankan sebagai beban pada tahun 2014.
In 2014, the Company received from the Tax Office a “Surat Tagihan Pajak” (STP) for the fiscal year 2011 in relation to Income Tax Article 23 and VAT and Corporate Income Tax Expense totaling Rp130,394 and Rp796,722, respectively, which were charged to expense in 2014.
Pada tahun 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan STP untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, dan 4(2) dan PPN sebesar Rp318.218 yang dicatat sebagai beban pada tahun 2014. Di samping itu, pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan untuk tahun 2012 sebesar Rp9.264.569 (lebih kecil dari jumlah yang ditagih sebesar Rp96.864). Pada tanggal 25 Juli 2014, Perusahaan menerima pengembalian atas tagihan tersebut sebesar Rp8.946.351 (setelah dikurangi dengan SKPKB sebesar Rp318.218).
In 2014, the Company received “Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar” (SKPKB) and STP for the fiscal years 2012. Based on the SKPKB and STP, the Company was liable for additional Income Tax Articles 21, 23, 26, and 4(2) and VAT totaling Rp318,218, which were charged to expense in 2014. In addition, the Company also received “Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar” (SKPLB) for the fiscal year 2012. Based on the SKPLB, the Tax Office approved the Company’s claim for corporate income tax for 2012 amounting to Rp9,264,569 (lower by Rp96,864 than the amount claimed). On July 25, 2014, the Company received the refund of the tax claim amounting to Rp8,946,351 (after offsetting with the above SKPKB amounting to Rp318,218).
Pada tanggal 26 Februari 2014, CMSS menerima surat penolakan dari Kantor Pajak atas pengajuan pengurangan sanksi administrasi atas SKPKB tahun pajak 2011 bertanggal 26 Agustus 2013. Pada tanggal 12 Maret 2014, CMSS membayar SKPKB tersebut sebesar Rp332.859.
On February 26, 2014, CMSS received a letter from the Tax Office rejecting its request for the reduction of tax penalty under the SKPKB for the fiscal year 2011 dated August 26, 2013. On March 12, 2014, CMSS paid the above SKPKB amounting to Rp332,859.
Pada tanggal 23 April 2014, CMSS menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak CMSS tahun 2012 sebesar Rp1.413.917 (lebih kecil dari jumlah yang ditagih sebesar Rp30.251). Pada tanggal 5 Juni 2014, CMSS menerima pengembalian atas tagihan tersebut.
On April 23, 2014, CMSS received SKPLB for the fiscal year 2012. Based on the SKPLB, the Tax Office approved CMSS’s claim for tax refund for 2012 amounting to Rp1,413,917 (lower by Rp30,251 than the amount claimed). On June 5, 2014, CMSS received the refund.
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) i.
17. TAXATION (continued) i.
Lainnya (lanjutan)
Others (continued)
Pada tahun 2014, CMSS juga menerima SKPKB dan STP atas denda untuk tahun pajak 2012, 2011 dan 2010. Berdasarkan SKPKB dan STP, CMSS terutang tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan PPN sebesar Rp8.518, yang dibebankan sebagai beban pada tahun 2014.
In 2014, CMSS also received another SKPKB and STP for the fiscal years 2012, 2011 and 2010. Based on the SKPKB and STP, CMSS was liable for additional Income Tax Article 21 and VAT totaling Rp8,518, which were charged to expense in 2014.
Pada tanggal 14 April 2014, HCG menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak HCG tahun 2012 sebesar Rp308.563 (lebih kecil dari jumlah yang ditagih sebesar Rp2.182). Pada tanggal 21 Mei 2014, HCG menerima pengembalian atas tagihan tersebut.
On April 14, 2014, HCG received SKPLB for the fiscal year 2012. Based on the SKPLB, the Tax Office approved HCG’s claim for tax refund for 2012 amounting to Rp308,563 (lower by Rp2,182 than the amount claimed). On May 21, 2014, HCG received the refund.
Pada tanggal 23 Desember 2014, HCG menerima SKPLB untuk tahun pajak 2013. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak HCG tahun 2013 sebesar Rp326.213. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, HCG masih belum menerima pengembalian atas tagihan tersebut.
On December 23, 2014, HCG received SKPLB for the fiscal year 2013. Based on the SKPLB, the Tax Office approved HCG’s claim for tax refund for 2013 amounting to Rp326,213. Until the date of completion of the consolidated financial statements, HCG still has not received the refund.
Pada tahun 2014, KKS menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, KKS terutang tambahan PPN sebesar Rp104.543 yang dicatat sebagai beban pada tahun 2014. Di samping itu, pada tanggal yang sama, KKS juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak penghasilan badan KKS untuk tahun 2012 sebesar Rp4.569.452. Pada tanggal 28 Mei 2014, KKS menerima pengembalian atas tagihan tersebut sebesar Rp4.464.909 (setelah dikurangi dengan SKPKB sebesar Rp104.543).
In 2014, KKS received SKPKB and STP for the fiscal year 2012. Based on the SKPKB and STP, KKS was liable for additional VAT totaling Rp104,543, which were charged to expense in 2014. In addition, KKS also received SKPLB for the fiscal year 2012. Based on the SKPLB, the Tax Office approved KKS’s claim for corporate income tax for 2012 amounting to Rp4,569,452. On May 28, 2014, KKS received the refund of the tax claim amounting to Rp4,464,909 (after offsetting with the above SKPKB amounting to Rp104,543).
Pada tanggal 30 Mei, 2014, CSB menerima SKPKB dan STP untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, CSB terutang tambahan PPN sebesar Rp8.043 yang dicatat sebagai beban pada tahun 2014. Di samping itu, pada tanggal yang sama, CSB juga menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, Kantor Pajak menyetujui tagihan pajak penghasilan badan CSB untuk tahun 2012 sebesar Rp992.553. Pada tanggal 31 Mei 2014, CSB menerima pengembalian atas tagihan tersebut sebesar Rp984.510 (setelah dikurangi dengan SKPKB sebesar Rp8.043).
On May 30, 2014, CSB received SKPKB and STP for the fiscal year 2012. Based on the SKPKB and STP, CSB was liable for additional VAT totaling Rp8,043, which were charged to expense in 2014. In addition, CSB also received SKPLB for the fiscal year 2012. Based on the SKPLB, the Tax Office approved CSB’s claim for corporate income tax for 2012 amounting to Rp992,553. On May 31, 2014, CSB received the refund of the tax claim amounting to Rp984,510 (after offsetting with the above SKPKB amounting to Rp8,043).
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) i.
17. TAXATION (continued) i.
Lainnya (lanjutan)
Others (continued)
Pada tahun 2014, CSB juga menerima SKPKB dan STP atas denda untuk tahun pajak 2012 dan 2009. Berdasarkan SKPKB dan STP, CSB terutang tambahan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 dan PPN sebesar Rp3.793, yang dibebankan sebagai beban pada tahun 2014.
In 2014, CSB also received another SKPKB and STP for the fiscal years 2012 and 2009. Based on the SKPKB and STP, CSB was liable for additional Income Tax Articles 21 and 23 and VAT totaling Rp3,793, which were charged to expense in 2014.
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
Government Regulation No. 81/2007 on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly Listed Companies”, which has been effective since January 1, 2008, provides that resident publicly listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate of 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed on the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public are 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paidup shares. These requirements should be fulfilled by the publicly listed companies within six months in one tax year.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan surat keterangan No. DE/I/2015-0236 dan No. DE/I/2014-0104 yang diterbitkan oleh PT Datindo Entrycom (biro administrasi efek), masing-masing tanggal 6 Januari 2015 dan 6 Januari 2014, Perusahaan telah memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban pajak kini untuk tahun 2014 dan 2013.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, based on notification letters No. DE/I/2015-0236 and No. DE/I/2014-0104 dated January 6, 2015 and January 6, 2014, respectively, issued by PT Datindo Entrycom (securities administration bureau), the Company has complied with the requirements and, therefore, has applied the reduced tax rate in determining its 2014 and 2013 current income tax expense.
18. BEBAN AKRUAL
18. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of:
Beban akrual terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Ongkos angkut Bunga Biaya audit Lain-lain
11.247.683 3.259.595 2.223.986 15.106.538
7.393.695 3.776.781 2.058.360 15.301.861
Freight Interest Audit fee Others
Total
31.837.802
28.530.697
Total
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN AKRUAL (lanjutan)
18. ACCRUED EXPENSES (continued) Accrued expenses - others mainly consist of electricity expenses and other office expenses.
Beban akrual - lain-lain terutama terdiri dari biaya listrik dan biaya kantor lainnya.
19. UTANG BANK JANGKA PINJAMAN LAINNYA
PANJANG
DAN
19. LONG-TERM BANK BORROWING
LOANS
AND
OTHER
This account represents loans obtained by the Group from third parties and consist of the following:
Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Grup dari pihak ketiga dan terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2014 Utang bank jangka panjang PT Bank Central Asia Tbk - setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.492.287 pada tahun 2014 dan Rp1.350.292 pada tahun 2013 PT Bank Danamon Indonesia Tbk setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp71.078 pada tahun 2014 dan Rp97.732 pada tahun 2013 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Jasa Jakarta Pinjaman lainnya PT BCA Finance Total
2013 Long-term bank loans
193.855.815
PT Bank Central Asia Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,492,287 in 2014 and Rp1,350,292 in 2013
9.296.398 1.113.560 711.104
12.037.775 1.660.856 1.109.358
PT Bank Danamon Indonesia Tbk net of unamortized transaction cost amounting to Rp71,078 in 2014 and Rp97,732 in 2013 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Jasa Jakarta
1.411.810
352.410
Other borrowing PT BCA Finance
126.133.567
209.016.214
Total
113.600.695
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Jasa Jakarta Pinjaman lainnya PT BCA Finance Total Bagian jangka panjang
Less current maturities
18.632.784 2.781.307 608.622 313.209
38.596.761 2.752.047 547.346 355.759
Long-term bank loans PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Jasa Jakarta
737.078
168.543
Other borrowing PT BCA Finance
23.073.000
42.420.456
Total
103.060.567
166.595.758
Long-term portion
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
a.
a.
Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik Perusahaan:
Tanggal/ Date
Akta notaris/ Notarial deed
No./ No.
22 Juli 2010/ July 22, 2010
Arnasya A. Pattinama, S.H.
13
Arnasya A. Pattinama, S.H.
8 Agustus 2011/ August 8, 2011
5
Fasilitas kredit/ Credit facilities
Jatuh Tempo/ Maturity date
Kredit investasi (KI) 1/ Credit Investment (KI) 1
Cicilan bulanan sampai dengan bulan Juni 2017/ Monthly installments up to June 2017
19.875.000
KI 2
Cicilan bulanan sampai dengan bulan Desember 2016/ Monthly installments up to December 2016
3.719.000
KI 4
Cicilan triwulanan sampai dengan tahun 2018/ Quarterly installments up to 2018 Cicilan triwulanan sampai dengan tahun 2014/ Quarterly installments up to 2014 Cicilan triwulanan sampai dengan bulan Maret 2020/ Quarterly installments up to March 2020* Cicilan triwulanan sampai dengan bulan Juli 2020/ Quarterly installments up to July 2020 Cicilan triwulanan sampai dengan bulan September 2021/ Quarterly installments up to September 2021
10.000.000
KI 5
15 Maret 2012/ March 15, 2012
Arnasya A. Pattinama, S.H.
9
KI 6
27 Juli 2012/ July 27, 2012
Arnasya A. Pattinama, S.H.
22
KI 7
6 November 2013/ November 6, 2013
Arnasya A. Pattinama, S.H.
8
KI 8
Pagu kredit (Rp)/ Maximum amount (Rp)
16.000.000
130.000.000
17.000.000
10.500.000
Below are details of the information related to the credit facilities and loan balances owed by the Company:
Tujuan penggunaan/ Purposes
Pembangunan gudang Perusahaan di Padang, Kediri dan Pangkalpinang/ Finance the construction of the Company’s warehouse buildings located in Padang, Kediri and Pangkalpinang Pelunasan pinjaman Perusahaan dari PT Bank Rabobank International Indonesia/ Refinance the Company’s loan from PT Bank Rabobank International Indonesia Pembangunan kantor dan gudang di Banjarmasin/ Finance the construction of the Company’s office and warehouse building located in Banjarmasin Pelunasan pinjaman dari PT Bank Maybank Syariah Indonesia/ Refinance the Company’s loan from PT Bank Maybank Syariah Indonesia Pembelian gudang yang terletak di Jl. Daan Mogot Raya Km. 14, Jakarta Barat/ Purchase of warehouse located at Jl. Daan Mogot Raya Km. 14, West Jakarta Pembangunan kantor dan gudang di Pontianak/ Finance the construction of the Company’s office and warehouse building located in Pontianak Pembangunan kantor dan gudang di Tegal/ Finance the construction of the Company’s office and warehouse building located in Tegal
Total/Total
* Pada bulan Agustus 2014, Perusahaan melakukan pelunasan atas saldo utang dari fasilitas KI 6.
*
84
OTHER
Saldo utang pada tanggal 31 Desember 2014 (Rp)/ Loan balance as of December 31, 2014 (Rp) 8.501.086
Saldo utang pada tanggal 31 Desember 2013 (Rp)/ Loan balance as of December 31, 2013 (Rp) 11.901.521
538.462
1.076.923
1.615.385
1.600.000
6.000.000
7.600.000
4.284.211
-
4.284.211
112.068.966
-
112.068.966
1.614.889
14.843.111
13.098.000
-
4.233.898
Belum dilakukan penarikan/ Not yet drawn
34.655.018
150.568.083
Pembayaran cicilan selama tahun 2014 (Rp)/ Installment payments in 2014 (Rp) 3.400.435
123.506.963
In August 2014, the Company fully repaid the loan balance outstanding from the KI 6 facility.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk fasilitas KI 7 dan KI 8 dimana BCA memperpanjang jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Juli 2015 untuk KI 7 dan sampai dengan tanggal 23 September 2015 untuk KI 8.
As of December 31, 2014, the credit facilities have been fully utilized, except for the KI 7 and KI 8 facilities whereby BCA extended the availability of the drawdown period until July 27, 2015 for KI 7 and up to September 23, 2015 for KI 8.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai 10,75% dan antara 9% sampai 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran BCA (Catatan 14).
The above loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively, and are collateralized by the same collateral used for bank overdraft credit facility with BCA (Note 14).
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain covenants, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”) (continued)
b.
b.
Tanggal/ Date
12 Juli 2010/ July 12, 2010
Berikut ini merupakan rincian informasi terkait dengan fasilitas dan saldo pinjaman milik CMSS:
Akta notaris/ Notarial deed
Arnasya A. Pattinama, S.H.
Facilitas kredit/ Credit facilities
14
KI 2
Cicilan bulanan sampai dengan bulan Maret 2014/ Monthly installments up to March 2014
5.300.000
KI 3
Cicilan bulanan sampai dengan bulan September 2015/ Monthly installments up to September 2015
8.500.000
Cicilan triwulanan sampai dengan bulan September 2018/ Quarterly installments up to September 2018 Cicilan triwulanan sampai dengan bulan November 2019/ Quarterly installments up to November 2019 8 tahun sejak penarikan pertama/ 8 years after first drawdown
26.000.000
27 Juli 2012/ July 27, 2012
Arnasya A. Pattinama, S.H.
28
KI 4
6 November 2013/ November 6, 2013
Arnasya A. Pattinama, S.H.
9
KI 5
6 November 2013/ November 6, 2013
Arnasya A. Pattinama, S.H.
9
KI 6
Jatuh Tempo/ Maturity date
Tujuan penggunaan/ Purposes
Pelunasan pinjaman CMSS dari PT Bank UOB Indonesia/ Refinance CMSS’s loan from PT Bank UOB Indonesia Pelunasan pinjaman CMSS dari PT Bank UOB Indonesia/ Refinance CMSS’s loan from PT Bank UOB Indonesia Pembukaan 2 toko baru/ Opening 2 new stores
Saldo utang pada tanggal 31 Desember 2014 (Rp)/ Loan balance as of December 31, 2014 (Rp) Dilunasi pada tanggal jatuh temponya/ Fully paid on its maturity date
Saldo utang pada tanggal 31 Desember 2013 (Rp)/ Loan balance as of December 31, 2013 (Rp) 361.364
1.645.161
1.233.871
2.879.032
4.160.000
15.600.000
19.760.000
Pembayaran cicilan selama tahun 2014 (Rp)/ Installment payments in 2014 (Rp) 361.364
14.000.000
Renovasi toko di Gatsu - Bali/ Finance store renovation for Gatsu Bali outlet
2.240.000
11.200.000
13.440.000
20.000.000 (2013 : 40.000.000)
Pembangunan toko/ Construction of store
-
Belum digunakan/ Not yet utilized
Belum digunakan/ Not yet utilized
74.000.000
Pembelian tanah dan pembangunan toko di Pamulang/ Purchase a land and construction of store in Pamulang
-
36.375.750
Belum digunakan/ Not yet utilized
Total/Total
8.406.525
64.409.621
36.440.396
Telah diubah dengan No. 35/ Amended by No. 35
Telah diubah pada tanggal 29 September 2014/ Amended on September 29, 2014 29 September 2014/ September 29, 2014
Pagu kredit (Rp)/ Maximum amount (Rp)
No./ No.
Below are details of the information related to the credit facilities and loan balances owed by CMSS:
Arnasya A. Pattinama, S.H.
35
KI 7
8 tahun sejak penarikan pertama/ 8 years after first drawdown
Pada tanggal 31 Desember 2014, semua fasilitas kredit telah digunakan seluruhnya, kecuali untuk KI 6 yang belum digunakan sebesar Rp20.000.000.
As of December 31, 2014, the credit facilities have been fully utilized, except for KI 6 amounting Rp20,000,000 which has not yet been utilized.
Seluruh pinjaman di atas tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 dan dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas kredit rekening koran (Catatan 14).
The above loans bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively, and are collateralized by the same collateral used for bank overdraft credit facility with BCA (Note 14).
86
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
OTHER
PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”) (continued) Under the terms of the loan agreement, CMSS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CMSS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. c.
AND
Pada tanggal 24 November 2010, CALS memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp8.000.000. Pada 2013 pagu kredit berubah menjadi Rp19.840.000. Pada tahun 2014, pagu kredit menjadi Rp17.000.000 Jatuh tempo pinjaman ini adalah 9 Desember 2017. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai perluasan gudang CALS di Palembang. Pinjaman tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga berkisar antara 10,25% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,25% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, dan dijamin dengan tanah dan bangunan milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang berelasi) serta piutang usaha dan persediaan barang milik CALS (Catatan 6 dan 9). Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo hutang CALS adalah sebesar Rp16.028.343 (2013: Rp8.197.628). Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp1.478.253. Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, CALS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
c.
On November 24, 2010, CALS obtained a credit investment facility from BCA with a maximum amount of Rp8,000,000. In 2013, the maximum credit limit was changed to become Rp19,840,000. In 2014, the credit limit was decreased to Rp17,000,000. The loan is due on December 9, 2017. The loan was used to finance the expansion of CALS’s warehouse located in Palembang. The loan bore interest at annual rates ranging from 10.25% to 10.75% and from 9% to 10.25% in 2014 and 2013, respectively, and is collateralized by parcels of land and buildings owned by Mr. Budyanto Totong and Mr. Simonardi S. (related parties) and CALS’s trade receivables and inventories (Notes 6 and 9). As of December 31, 2014, the loan balance amounted to Rp16,028,343 (2013: Rp8,197,628). Total installment payments in 2014 amounted to Rp1,478,253.
Under the terms of the loan agreement, CALS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
Pada tanggal 13 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit open account financing buyer (OAF) dan kredit angsuran berjangka (KAB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan 18.658.000 yang digunakan untuk modal kerja dan program investasi Perusahaan. Jatuh tempo fasilitas OAF adalah tanggal 13 Agustus 2011. Pada tanggal 13 Agustus 2011, Perusahaan dan Danamon setuju untuk mengubah OAF menjadi fasilitas kredit rekening koran (PRK) dan kredit berjangka (KB) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp5.000.000.
On August 13, 2010, the Company obtained open account financing buyer (OAF) and installment (KAB) credit facilities with maximum amounts of Rp10,000,000 and Rp18,658,000, respectively, which were used for the Company’s working capital and investment program. The maturity date of the OAF credit facility was on August 13, 2011. On August 13, 2011, the Company and Danamon agreed to amend the OAF facility to become an overdraft facility and time loan credit facility with maximum amounts of Rp5,000,000 each.
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) (continued)
Fasilitas KAB terutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 13 Agustus 2018. Selama 2011, Perusahaan melakukan 3 penarikan tambahan dari fasilitas KAB, pada bulan Maret, Mei dan Juli masingmasing sebesar Rp4.000.000, Rp4.000.000 dan Rp4.311.870 yang akan dicicil dalam cicilan bulanan dimulai sejak bulan Maret, Mei dan Juli 2013 sampai dengan bulan Maret, Mei dan Juli 2018.
The KAB loan is payable in monthly installments up to August 13, 2018. During 2011, the Company made three additional drawdowns from the KAB facility, which occurred in March, May and July amounting to Rp4,000,000, Rp4,000,000 and Rp4,311,870 and are payable in monthly installments starting in March, May and July 2013 up to March, May and July 2018, respectively.
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha dan tanah milik Perusahaan (Catatan 6 dan 12). Pinjaman Pinjaman rekening koran dan KAB tersebut dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% sampai dengan 11,50% dan antara 10% sampai dengan 10,75% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang fasilitas KAB masingmasing sebesar Rp9.367.476 dan Rp12.135.507. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp2.768.031.
The loans are collateralized by the Company’s trade receivables and land (Notes 6 and 12). The overdraft loan and KAB loan bore interest at annual rates ranging from 10.75% to 11.50% and from 10% to 10.75% in 2014 and 2013, respectively. As of December 31, 2014 and 2013, the balance of the KAB loan amounted to Rp9,367,476 and Rp12,135,507, respectively. Total installment payments in 2014 amounted to Rp2,768,031.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasiorasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp4.550.000 yang digunakan untuk keperluan take over hutang bank dari PT Bank Rabobank International Indonesia. Pinjaman tersebut dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,5% sampai dengan 10,75% dan antara 9% sampai dengan 10,5% masing-masing pada tahun 2014 dan 2013. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 21 Oktober 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang masing-masing sebesar Rp1.113.560 dan Rp1.660.856. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp547.296.
In 2013, KKS obtained a credit facility with a maximum amount of Rp4,550,000 which was used to refinance the loan obtained from PT Bank Rabobank International Indonesia. This loan is collateralized by the rights to land and building acquired from the proceeds of the loan (Note 12) and bore interest at annual rates ranging from 10.5% to 10.75% and from 9% to 10.5% in 2014 and 2013, respectively. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until October 21, 2016. As of December 31, 2014 and 2013, the loan balance amounted to Rp1,113,560 and Rp1,660,856, respectively. Total installment payments in 2014 amounted to Rp547,296.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
Under the terms of the loan agreement, KKS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
a.
KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp188.800. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2014 dan antara 9,5% sampai dengan 12% pada tahun 2013. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 12 Maret 2016. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang sebesar Rp24.027 dan telah dibayar di tahun 2014.
a. KKS obtained an installment credit facility with a maximum amount of Rp188,800. This loan was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 12% in 2014 and at annual rates ranging from 9.5% to 12% in 2013. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until March 12, 2016. As of December 31, 2013, the loan balance amounted to Rp24,027, which was paid in 2014.
b.
Pada tahun 2013, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp619.500. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2014 dan antara 9,5% sampai dengan 12% pada tahun 2013. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 12 Maret 2016. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang masing-masing sebesar Rp282.007 dan Rp479.758. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp197.751.
b. KKS obtained an installment credit facility with a maximum amount of Rp619,500. This loan is collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 12% in 2014 and at annual rates ranging from 9.5% to 12% in 2013. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until March 12, 2016. As of December 31, 2014 and 2013, the loan balance amounted to Rp282,007 and Rp479,758, respectively. Total installment payments in 2014 amounted to Rp197,751.
c.
Pada tahun 2014, KKS memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp717.640. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan 12% pada tahun 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan November 2017. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo terutang sebesar Rp429.097. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp288.543
c.
Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, KKS diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
89
In 2014, KKS obtained an installment credit facility with a maximum amount of Rp717,640. This loan is collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 12% in 2014. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until November 2017. As of December 31, 2014, the loan balance amounted to Rp429,097. Total installment payments in 2014 amounted to Rp288,543.
Under the terms of the loan agreement, KKS is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
PT Bank Jasa Jakarta (lanjutan)
PT Bank Jasa Jakarta (continued)
d.
d.
Pada bulan Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12). Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 8 Juni 2014 dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 12% pada tahun 2014 dan antara 9,5% sampai dengan 12% pada tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang masing-masing sebesar Rp0 dan Rp605.573. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp605.573. Berdasarkan syarat dalam perjanjian kredit, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2014, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi.
AND
OTHER
In June 2007, the Company obtained a credit facility with a maximum credit limit of Rp6,000,000 which was used by the Company to finance the acquisition of land at Jl. Daan Mogot Prima II Kav. No. 19 and No. 20, West Jakarta. The loan is collateralized by the land acquired from the proceeds of the loan (Note 12). The loan is payable in monthly installments up to June 8, 2014 and bore interest at the annual rate of 12% in 2014 and at annual rates ranging from 9.5% to 12% in 2013. As of December 31, 2014 and 2013, the loan balance amounted to Rp0 and Rp605,573, respectively. Total installment payments in 2014 amounted to Rp605,573.
Under the terms of the loan agreement, the Company is required to comply with certain conditions, such as to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2014, all of these financial ratios have been met.
PT BCA Finance
PT BCA Finance
a.
a. On December 28, 2012, the Company obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp551,600 which was used to finance the acquisition of vehicle. This loan is collateralized by the vehicle acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 3.65% in 2014 and 2013. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until November 28, 2015. As of December 31, 2014 and 2013, the loan balance amounted to Rp168,544 and Rp352,410, respectively. Total installment payments in 2014 amounted to Rp183,866.
Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp551.600 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 3,65% pada tahun 2014 dan 2013. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 28 November 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo terutang masing-masing sebesar Rp168.544 dan Rp352.410. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp183.866.
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. UTANG BANK JANGKA PANJANG PINJAMAN LAINNYA (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) DAN
PT BCA Finance (lanjutan)
19. LONG-TERM BANK LOANS BORROWING (continued)
AND
OTHER
PT BCA Finance (continued)
Pada tanggal 14 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp862.400 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,44% pada tahun 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 14 Febuari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo terutang sebesar Rp622.844. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp239.556.
On March 14, 2014, the Company obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp862,400 which was used to finance the acquisition of vehicle. This loan is collateralized by the vehicle acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 5.44% in 2014. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until February 14, 2017. As of December 31, 2014, the loan balance amounted to Rp622,844. Total installment payments in 2014 amounted to Rp239,556.
b.
Pada tahun 2014, CMSS memperoleh fasilitas kredit dengan keseluruhan pagu sebesar Rp843.200 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 5,44% pada tahun 2014. Pinjaman tersebut terutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan bulan Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo terutang sebesar Rp620.422. Total pembayaran cicilan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp222.778.
b. In 2014, CMSS obtained a credit facility with a total maximum amount of Rp843,200 which was used to finance the acquisition of vehicle. This loan is collateralized by the vehicle acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 5.44% in 2014. The loan is payable in monthly installments for a period of three years until March 2017. As of December 31, 2014, the loan balance amounted to Rp620,422. Total installment payments in 2014 amounted to Rp222,778.
c.
Pada tahun 2011, KKS memperoleh fasilitas kredit dengan pagu kredit sebesar Rp304.560 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 12) dan dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,06% pada tahun 2012. Pinjaman tersebut dibayar dalam cicilan bulanan selama jangka waktu tiga tahun sampai dengan tanggal 15 Februari 2014. Saldo terutang sebesar Rp128.344 telah dilunasi pada tahun 2013.
91
c.
In 2011, KKS obtained a credit facility with a maximum amount of Rp304,560 which was used to finance the acquisition of vehicles. This loan was collateralized by the vehicles acquired through the credit facility (Note 12) and bore interest at the annual rate of 10.06% in 2012. The loan was supposed to be paid in monthly installments for a period of three years until February 15, 2014. The loan balance amounting to Rp128,344 was fully paid in 2013.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
20. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE
a. Pada tahun 2013, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh CMSS, CALS dan ETI dari PT Dipo Star Finance, PT Toyota Astra Financial Service dan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan total harga perolehan sebesar Rp3.919.232 (Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2013 total neto nilai tercatat dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp5.907.658 (Catatan 12).
a.
In 2012, the addition to obligations under finance lease acquired by CMSS, CALS and ETI are due to PT Dipo Star Finance, PT Toyota Astra Financial Service and PT Mitsui Leasing Capital Indonesia, in connection with the acquisition of vehicles with total acquisition cost of Rp3,919,232 (Note 12). As of December 31, 2013, total net value of assets under finance lease amounted to Rp5,907,658 (Note 12).
b. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh Perusahaan dari PT Hewlett Packard Indonesia, sehubungan dengan perolehan peralatan kantor dengan total harga perolehan sebesar Rp1.950.720 (Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2014 total neto nilai tercatat dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp1.950.720 (Catatan 12).
b.
In 2014, the addition to obligations under finance lease are due to PT Hewlett Packard Indonesia, in connection with the acquisition of office equipment with total acquisition cost of Rp1,950,720 (Note 12). As of December 31, 2014, total net value of assets under finance lease amounted to Rp1,950,720 (Note 12).
c. Pada tahun 2014, penambahan utang sewa pembiayaan diperoleh CMSS dan ETI dari PT Dipo Star Finance and PT Toyota Astra Financial Service, sehubungan dengan perolehan kendaraan dengan total harga perolehan sebesar Rp563.373 (Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2014 total neto nilai tercatat dari aset sewa pembiayaan adalah sebesar Rp3.659.909 (Catatan 12).
c.
In 2014, the addition to obligations under finance lease acquired CMSS and ETI are due to PT Dipo Star Finance and PT Toyota Astra Financial Service, in connection with the acquisition of vehicles with total acquisition cost of Rp563,373 (Note 12). As of December 31, 2014, total net value of assets under finance lease amounted to Rp3,659,909 (Note 12).
Berikut ini adalah rekonsiliasi antara total nilai kini dari pembayaran sewa minimum di masa depan dengan saldo utang sewa pembiayaan:
Below is the reconciliation of the balance of obligations under finance lease and the present value of the minimum lease payments:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Dalam satu tahun Antara satu tahun sampai lima tahun
2.026.549 1.738.018
2.355.497 1.282.516
Within one year Over one year but not over five years
Total pembayaran sewa minimum di masa depan
3.764.567
3.638.013
Total future minimum lease payments
Beban keuangan Nilai kini dari pembayaran sewa minimum
(463.562) 3.301.005
(364.931)
Amount representing finance charge
3.273.082
Present value of minimum lease payments
Disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian: Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
1.730.390 1.570.615
2.151.254 1.121.828
Presented in the consolidated statement of financial position under: Current liabilities Non-current liabilities
Total
3.301.005
3.273.082
Total
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan dan Entitas Anaknya memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Company and its subsidiaries provide benefits to their employees who achieve the retirement age of 55 based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are unfunded.
Tabel berikut menyajikan ringkasan komponen beban imbalan kerja yang dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen.
The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and the amount recognized in the consolidated statement of financial position for the employee benefits liability, as determined by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary.
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining the employee benefits liability are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan upah tahunan Tingkat kematian Usia pensiun
2013
8,3-8,8% 8,7-8,9% 10% 10% TMI-III - 2011 TMI-III Male 55 tahun/years
Discount rate Annual salary increment rate Mortality table Retirement age
Berdasarkan hasil penilaian aktuaria, beban imbalan kerja - neto dan liabilitas imbalan kerja, adalah sebagai berikut:
Based on the reports of the actuary, net employee benefits expense and employee benefits liability, are as follows:
a.
a.
Beban imbalan kerja neto:
Net employee benefits expense:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
b.
2014
2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kelebihan pembayaran Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested) Amortisasi keuntungan aktuarial
16.222.594 9.329.798 (617.739) 6.295.528
24.376.415 7.966.484 2.278.623 566.654
Current service cost Interest expense Past service cost Benefit paid - excess payment
1.061.440 (217.204)
1.003.701 1.467.645
Amortization of non-vested past service cost Amortization of actuarial gain
Beban imbalan kerja neto
32.074.417
37.659.522
Net employee benefits expense
b.
Liabilitas imbalan kerja:
Employee benefits liability:
31 Desember/December 31, 2014
2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested) Kerugian aktuarial yang belum diakui
131.954.319
120.269.609
9.632.044
405.251
Liabilitas imbalan kerja
133.358.710
(8.227.653)
93
(8.204.745) 112.470.115
Present value of defined benefit obligation Unrecognized non-vested past service cost Unrecognized actuarial losses Employee benefits liability
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Movements in the employee benefits liability are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
2013
112.470.115 32.074.417 (11.185.822)
133.358.710
82.559.570 37.659.522 (7.748.977)
Balance at beginning of year Provision during the year Payments during the year
112.470.115
Liability recognized in the consolidated statement of financial position
Movements in present value of the defined benefit obligation are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Saldo awal tahun Dampak atas perubahan asumsi aktuarial pada akhir tahun Biaya jasa lalu Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial dari liabilitas Pengakuan biaya jasa lalu atas karyawan baru Pembayaran selama tahun berjalan Dampak kurtailmen
120.269.609
143.549.899
3.802.188 (10.812.626) 16.222.594 9.329.798 (1.327.944)
(55.297.084) 24.376.415 7.957.426 9.576.992
1.711.023 (6.792.583) (447.740)
1.301.665 (8.366.075) (2.829.629)
Saldo akhir tahun
131.954.319
120.269.609
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Penyesuaian liabilitas program
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Balance at end of year
Information on the present value of the defined benefit obligation as of December 31, 2014 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years is as follows:
Informasi nilai kini liabilitas imbalan pasti, pada tanggal 31 Desember 2014 dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Balance at beginning of year Effect of changes in actuarial assumptions at end of year Past service Cost Current service cost Interest cost Actuarial loss on obligation Recognition of past service cost of new entrants Payments during the year Effect of curtailments
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
131.954.319
120.269.609
143.549.899
75.710.338
(1.327.944)
9.576.992
7.716.282
4.119.285
94
31 Desember 2010/ December 31, 2010
54.230.610
(1.592.040 )
Present value of defined benefit obligation Experience adjustment on plan liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The effect of a one-percentage point change in assumed discount rate on aggregate service and interest costs for the year ended December 31, 2014 and in accumulated retirement benefit obligation as of December 31, 2014 is as follows:
Efek dari perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto terhadap beban jasa dan bunga agregat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan akumulasi kewajiban imbalan pensiun pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Kenaikan Beban jasa dan bunga Nilai kini liabilitas imbalan pasti
(1.828.027) (12.611.399)
Increase Service and interest costs Present value of benefit obligation
Penurunan Beban jasa dan bunga Nilai kini liabilitas imbalan pasti
2.073.770 14.717.718
Decrease Service and interest costs Present value of benefit obligation
Management believes that the employee benefits liability is sufficient in accordance with the requirements of Labor Law No. 13/2003.
Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja karyawan telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003.
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
22. NON-CONTROLLING INTERESTS The details of total equity attributable to noncontrolling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
Rincian jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali atas Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014
2013
PT Caturadiluhur Sentosa PT Eleganza Tile Indonesia PT Catur Hasil Sentosa PT Kusuma Kemindo Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa PT Satya Galang Kemika PT Caturaditya Sentosa PT HCG Indonesia PT Catur Mitra Sejati Sentosa PT Catur Sentosa Berhasil PT Catur Sentosa Anugerah PT Mitra Bali Indah PT Catur Karda Sentosa
22.284.495 18.011.049 15.275.525 10.353.923 7.435.603 4.306.939 4.161.747 1.874.247 952.677 759.179 162.341 62.450 34.677
20.054.105 12.513.925 13.006.004 10.263.567 6.209.668 4.116.073 3.474.896 2.577.592 801.610 869.205 121.460 62.049 148.098
PT Caturadiluhur Sentosa PT Eleganza Tile Indonesia PT Catur Hasil Sentosa PT Kusuma Kemindo Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa PT Satya Galang Kemika PT Caturaditya Sentosa PT HCG Indonesia PT Catur Mitra Sejati Sentosa PT Catur Sentosa Berhasil PT Catur Sentosa Anugerah PT Mitra Bali Indah PT Catur Karda Sentosa
Total
85.674.852
74.218.252
Total
Profit for the year attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries amounted to Rp10,072,600 in 2014 (2013: Rp4,733,301).
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali atas Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp10.072.600 pada tahun 2014 (2013: Rp4.733.301).
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM
23. CAPITAL STOCK The details of capital stock ownership as of December 31, 2014 are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Buanatata Adisentosa NT Asian Discovery Master FD Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) Lain-lain - publik (masing-masing dibawah 5%) Total
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid capital stock
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
PT Buanatata Adisentosa PT Ekasentosa Jayasukses Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) Lain-lain - publik (masing-masing dibawah 5%) Total
Stockholders
906.828.200 608.000.000
31,32% 21,00%
90.682.820 60.800.000
85.200.000
2,94%
8.520.000
60.950.000 10.079.000
2,11% 0,35%
6.095.000 1.007.900
1.223.980.600
42,28%
122.398.060
PT Buanatata Adisentosa NT Asian Discovery Master FD Mr. Budyanto Totong (President Director) Mr. Darmawan Putra Totong (Commissioner) Mrs. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Director) Others - public (each below 5%)
2.895.037.800
100,00%
289.503.780
Total
The details of capital stock ownership as of December 31, 2013 are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Total/ Total
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of issued and fully paid capital stock
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Total/ Total
Stockholders
825.345.000 456.142.000
28,51% 15,76%
82.534.500 45.614.200
85.200.000
2,94%
8.520.000
60.950.000 10.079.000
2,10% 0,35%
6.095.000 1.007.900
1.457.321.800
50,34%
145.732.180
PT Buanatata Adisentosa PT Ekasentosa Jayasukses Mr. Budyanto Totong (President Director) Mr. Darmawan Putra Totong (Commissioner) Mrs. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Director) Others - public (each below 5%)
2.895.037.800
100,00%
289.503.780
Total
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL The details of additional paid-in capital are as follows:
Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2014 Penawaran umum perdana (IPO) 600.000.000 saham dengan harga Rp200 (dalam jumlah penuh) per saham Biaya-biaya penerbitan saham dalam rangka IPO Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali Neto
2013
426.357
426.357
Initial public offering (IPO) 600,000,000 shares at issue price of Rp200 (in full amount) per share Stock issuance costs related to IPO Difference arising from transactions of entities under common control
51.882.619
51.882.619
Net
60.000.000
60.000.000
(8.543.738)
(8.543.738)
96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
25. PENJUALAN NETO
25. NET SALES The details of consolidated sales based on major category of products are as follows:
Rincian penjualan konsolidasian berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Penjualan Barang Beli Putus
Direct Sales
Keramik Cat Produk saniter Bahan-bahan kimia Kaca dan glass block Alat listrik Semen Partisi dan triplek Peralatan rumah tangga Pipa Atap gelombang dan genteng Perangkat keras Lain-lain
2.547.711.479 1.587.788.311 361.866.545 308.195.111 216.965.788 168.727.955 117.584.330 114.686.589 98.710.401 73.682.407 45.153.185 52.949.859 1.274.986.413
2.450.526.450 1.473.716.227 314.903.843 287.832.075 186.065.712 155.114.944 99.446.320 101.712.159 74.297.346 71.454.888 48.957.397 45.218.153 987.370.218
Ceramic tiles Paint Sanitation products Chemicals Glass and glass block Electrical appliances Cement Partition and plywood Household appliances Pipes Waved roofing and roofing Hardware Others
Sub-total
6.969.008.373
6.296.615.732
Sub-total
Penjualan Konsinyasi Perangkat keras Alat listrik Keramik Peralatan rumah tangga Pipa Cat Produk saniter Lain-lain Sub-total Total
Consignment Sales 60.562.004 37.938.135 32.372.345 14.530.091 6.155.427 4.597.267 34.559 18.726.367
51.326.987 31.924.038 20.198.931 11.981.298 4.629.539 3.457.441 91.556 18.521.181
Hardware Electrical appliances Ceramic tiles Household appliances Pipes Paint Sanitation products Others
174.916.195
142.130.971
Sub-total
7.143.924.568
6.438.746.703
Total
Beban Pokok Penjualan Konsinyasi (Catatan 26) Perangkat keras Alat listrik Keramik Peralatan rumah tangga Pipa Cat Produk saniter Lain-lain
Cost of Consignment Sales (Note 26) (49.677.764) (31.261.036) (27.852.618) (12.748.236) (5.359.450) (3.612.473) (30.267) (15.459.373)
Sub-total
(146.001.217)
Neto
6.997.923.351
(42.259.695) (25.985.518) (16.820.070) (9.945.022) (4.046.212) (2.744.168) (97.218) (15.691.555)
Hardware Electrical appliances Ceramic tiles Household appliances Pipes Paint Sanitation products Others
(117.589.458)
Sub-total
6.321.157.245
Net
Sales to related parties (Note 8a) represented 0.30% of the consolidated net sales for the year ended December 31, 2014 (2013: 0.41%).
Penjualan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 8a) mencapai 0,30% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: 0,41%).
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
25. PENJUALAN NETO (lanjutan)
25. NET SALES (continued) There was no sale made by the Group to an individual customer that exceeded 10% of the consolidated net sales for the years ended December 31, 2014 and 2013.
Grup tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN
26. COST OF SALES The details of cost of sales are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Persediaan barang dagangan awal Pembelian neto
1.106.112.597 6.367.201.442
862.099.654 5.847.424.211
Barang dagangan tersedia untuk dijual Persediaan barang dagangan akhir
7.473.314.039 (1.261.128.038)
6.709.523.865 (1.106.112.597)
Beban pokok penjualan
6.212.186.001
5.603.411.268
Beginning merchandise inventories Net purchases Merchandise inventories available for sale Ending merchandise inventories Cost of sales
Terdiri dari: Beban pokok penjualan konsinyasi (Catatan 25) Beban pokok penjualan barang beli putus
Consist of: 146.001.217
117.589.458
Cost of consignment sales (Note 25)
6.066.184.784
5.485.821.810
Cost of direct sales
Total
6.212.186.001
5.603.411.268
Total
Pembelian dari pihak-pihak berelasi (Catatan 8b) mencapai 17,91% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: 20,71%).
Purchases from related parties (Note 8b) represented 17.91% of the consolidated net sales for the year ended December 31, 2014 (2013: 20.71%).
Pada tahun 2014 dan 2013, Grup tidak melakukan pembelian dari pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.
In 2014 and 2013, there was no purchase made by the Group from an individual customer that exceeded 10% of the consolidated net sales.
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. SELLING AND GENERAL ADMINISTRATIVE EXPENSES The details of selling and general administrative expenses are as follows:
Rincian beban penjualan dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
AND
and
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014 Beban penjualan Gaji dan tunjangan Sewa Pengangkutan dan asuransi Iklan dan promosi Penyusutan (Catatan 12) Listrik, air dan telepon Keamanan dan kebersihan Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Biaya konsultasi Pajak dan perizinan Perlengkapan kantor Cadangan barang rusak (Catatan 9) Biaya pembungkus Asuransi Pencadangan penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6) Alat tulis dan cetakan Representasi dan jamuan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.200.000) Total beban penjualan Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Administrasi bank Sewa Penyusutan (Catatan 12) Perjalanan dinas Listrik, air dan telepon Jasa profesional Pajak dan perizinan Perlengkapan kantor Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan cetakan Amortisasi Representasi Iklan dan promosi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Total beban umum dan adminsitrasi Total beban usaha
2013
240.880.456 64.087.469 62.336.543 41.818.348 41.335.441 26.268.317 14.899.405 14.445.327 12.325.964 9.113.782 5.657.141 5.305.648
206.938.109 45.334.547 56.556.556 27.698.101 36.311.173 21.553.609 9.684.605 15.416.207 11.069.520 7.653.022 4.858.208 4.844.803
4.845.266 3.679.096 3.336.071
5.736.345 3.464.757 2.789.683
3.030.575 2.321.258 1.776.607
2.956.805 2.578.870 1.535.694
5.832.264
3.914.532
563.294.978
470.895.146
155.914.952 17.179.061 11.645.195 10.946.257 10.435.849 8.657.651 6.158.775 3.998.477 2.816.524 2.723.107 1.747.744 1.656.471 1.086.212 350.957
141.763.954 14.207.538 6.098.331 11.096.006 7.599.608 6.621.038 5.777.132 4.080.808 2.141.244 2.829.232 1.866.470 1.898.705 1.136.685 1.479.856
4.344.139
2.492.581
239.661.371
211.089.188
802.956.349
681.984.334
99
Selling expenses Salaries and allowances Lease Delivery and insurance Advertising and promotion Depreciation (Note 12) Electricity, water and telephone Security and sanitation Business travelling Repairs and maintenance Consultation Taxes and licenses Office supplies Provision for inventory losses (Note 9) Packaging Insurance Provision for impairment of trade receivables (Note 6) Stationeries and printing Representation and meals Others (each below Rp1,200,000) Total selling expenses General and administrative expenses Salaries and allowances Bank administration charges Lease Depreciation (Note 12) Business travelling Electricity, water and telephone Professional fees Taxes and licenses Office supplies Repairs and maintenance Stationeries and printing Amortization Representation Advertising and promotion Others (each below Rp1,000,000) Total general and administrative expenses Total operating expenses
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN
28. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Grup menggunakan segmen usaha dan segmen geografis.
Based on the financial information used by management in evaluating segment performance and allocating resources, the Group uses business and geographical segments.
Informasi segmen konsolidasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Consolidated segment information by business segment is as follows:
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ For the year ended December 31, 2014 Distribusi/ Distribution Penjualan neto Laba kotor
Retail/Retail
Eliminasi/ Elimination
Total/Total
5.250.180.752
1.816.031.669
(68.289.070)
6.997.923.351
Net sales
517.508.784
319.607.185
94.622.598
931.738.567
Gross profit
(2.883.548)
Unallocated operating expenses Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
Laba usaha
241.724.970
Income from operations
Pendapatan bunga Beban keuangan
1.419.170 (102.052.992)
Interest income Finance expense
141.091.148
Income before income tax
Beban usaha tidak dapat dialokasikan Beban penjualan
(563.294.978)
Beban umum dan administrasi
(239.661.371)
`
Pendapatan usaha lain-lain
115.826.300
Beban usaha lain-lain
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto
(26.401.743) Income tax expense - net
Laba tahun berjalan
114.689.405
Profit for the year
Aset segmen
2.953.997.838
909.344.709
(554.424.946)
3.308.917.601
Segment assets
Liabilitas segmen
1.979.730.960
559.914.668
(49.605.804)
2.490.039.824
Segment liabilities
54.326.939
71.401.366
-
22.305.004
29.976.694
-
Informasi lainnya Pengeluaran modal
Beban penyusutan
100
Other information 125.728.305 Capital expenditures
52.281.698
Depreciation expense
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued) Consolidated segment information by business segment is as follows: (continued)
Informasi segmen konsolidasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ For the year ended December 31, 2013 Distribusi/ Distribution Penjualan neto Laba kotor
Eliminasi/ Elimination
Retail/Retail
Total/Total
4.857.772.921
1.531.882.094
(68.497.770)
6.321.157.245
Net sales
517.508.784
319.607.185
(1.780.534)
835.335.435
Gross profit
Pendapatan usaha lain-lain
41.801.635
Beban usaha lain-lain
(16.980.214)
Unallocated operating expenses Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
Laba usaha
178.172.522
Income from operations
Pendapatan bunga Beban keuangan
1.166.867 (81.977.463)
Interest income Finance expense
97.361.926
Income before income tax
Beban usaha tidak dapat dialokasikan Beban penjualan
(470.895.146)
Beban umum dan administrasi
(211.089.188)
`
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - neto
(21.481.735) Income tax expense - net
Laba tahun berjalan
75.880.191
Profit for the year
Aset segmen
2.809.752.560
806.548.904
(508.406.035)
3.107.895.429
Segment assets
Liabilitas segmen
1.949.584.506
490.537.491
(49.100.795)
2.391.021.202
Segment liabilities
70.344.670
49.176.890
-
20.979.914
26.427.265
-
Informasi lainnya Pengeluaran modal
Beban penyusutan
Other information 119.521.560 Capital expenditures
47.407.179
Depreciation expense
Net consolidated sales information based on geographical segment is as follows:
Informasi penjualan neto konsolidasian berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2014
2013
Jawa dan Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi
5.980.120.234 567.756.301 228.781.853 221.264.963
5.329.001.492 511.996.364 232.628.122 247.531.267
Java and Bali Sumatra Kalimantan Sulawesi
Total
6.997.923.351
6.321.157.245
Total
101
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
29. ASSETS AND CURRENCIES
LIABILITIES
IN
FOREIGN
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies (mainly U.S dollar) and their rupiah equivalents converted using the average of the selling and buying rates of bank notes and/or transactions exchange rates at consolidated statement of financial position date are as follows:
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (terutama dolar Amerika Serikat) serta konversinya ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31Desember/December 31, 2014 Mata uang asing (dalam dolar AS)/ Foreign currency (in U.S.dollar) Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek
Konversi ke mata uang rupiah/ Rupiah equivalent 4.753.835 4.167.400
Assets Cash and cash equivalents Short-term investments
8.921.235
Total assets
98.948.621 56.179.149
Liabilities Short-term bank loans Trade payables - third parties
Total liabilitas
155.127.770
Total liabilities
Liabilitas - neto
146.206.535
Liabilities - net
US$382.142 US$335.000
Total aset Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha - pihak ketiga
US$7.954.069 US$4.516.009
As of March 20, 2015, the average exchange rate was Rp13,075 (in full amount) to US$1. If the monetary assets and liabilities in U.S.dollar as of December 31, 2014 are converted using the average rate as of March 20, 2015, the net liabilities of the Group will increase by about Rp7,463,116.
Pada tanggal 20 Maret 2015, kurs tukar mata uang rata-rata adalah Rp13.075 (dalam jumlah penuh) untuk US$1. Jika aset dan liabilitas moneter dalam dolar AS pada tanggal 31 Desember 2014 dikonversikan dengan menggunakan kurs rata-rata pada tanggal 20 Maret 2015, maka liabilitas neto Grup akan meningkat sekitar Rp7.463.116. 30. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN a.
30. AGREEMENTS AND COMMITMENTS a.
Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (pemasok), dimana dalam perjanjian ini Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atas beberapa produk tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian ini, yang berlaku sampai dengan tahun 2016.
102
In 2010, the Company entered into an agreement with PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (supplier), wherein the Company was appointed as distributor of certain products within the areas and under the terms and conditions specified in the agreement, which is valid until 2016.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan) b.
DAN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERIKATAN
30. AGREEMENTS (continued) b.
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana Perusahaan dan/atau Entitas Anak ditunjuk sebagai distributor atau subdistributor atas beberapa produk tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu (Catatan 14, 30d, 30h, 30i dan 30j).
AND
COMMITMENTS
The Company and certain Subsidiaries have entered into agreements with several suppliers, wherein the Company and/or the Subsidiaries were appointed as distributors or sub-distributors of certain products within the areas and under the terms and conditions specified in the agreements. The agreements are secured by bank guarantees from certain banks (Notes 14, 30d, 30h, 30i and 30j).
In addition, the distributorship agreement between CAS and PT Mulia Industrindo Tbk (main supplier) is secured by CAS’s trade receivables and inventories (Notes 6 and 9).
Selain itu, perjanjian distribusi yang dilakukan CAS dengan PT Mulia Industrindo Tbk (pemasok utama) dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik CAS (Catatan 6 dan 9). c.
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara satu tahun sampai dengan 15 tahun (Catatan 10).
c.
The Company and certain Subsidiaries have entered into agreements with several parties related to the lease of office, store and warehouse buildings which are used in operating activities. The periods of these agreements range from one year to 15 years (Note 10).
d.
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk melakukan perubahan atas perjanjian kredit (Catatan 14), dimana dalam perubahan tersebut termasuk melakukan penurunan jumlah fasilitas Bank Guarantee line 1 (BG 1) yang semula Rp16.500.000 menjadi Rp3.000.000. Dalam perubahan itu PT Bank Ekonomi Raharja Tbk setuju untuk memperpanjang jangka waktu BG 1 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas bank garansi yang belum digunakan adalah sebesar Rp2.620.000.
d.
On June 27, 2011, the Company and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk agreed to amend their credit agreement (Note 14), which included decreasing the maximum amount of the Bank Guarantee line 1 (BG 1) facility from Rp16,500,000 to become Rp3,000,000. Such amendment also extended the availability period of the BG 1 up to June 30, 2015. As of December 31, 2014, the unused bank guarantee facility amounted to Rp2,620,000.
e.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa penerbitan letter of credit (L/C) dengan nilai sebesar US$350.000 dari PT Bank Rabobank International Indonesia, yang digunakan untuk menjamin pembayaran Perusahaan kepada pemasok sehubungan dengan pembelian bahan baku atau barang modal Perusahaan. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut adalah pada tanggal 17 Maret 2013. Pada tanggal jatuh temponya, fasilitas kredit L/C tidak diperpanjang lagi.
e.
The Company obtained a letter of credit (L/C) issuance credit facility amounting to US$350,000 from PT Bank Rabobank International Indonesia, which was used to guarantee the Company’s payment to its suppliers related to the Company’s purchase of raw materials or acquisition of capital goods. The availability period of this credit facility was up to March 17, 2013. On its maturity date, the L/C credit facility was no longer extended.
103
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
DAN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERIKATAN
30. AGREEMENTS (continued)
AND
COMMITMENTS
Pada bulan Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian utang piutang dengan CMSS dan MBI, dimana Perusahaan setuju untuk memberikan pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp54.750.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sesuai suku bunga pasar.
f. In June 2008, the Company entered into a Payable and Receivable Agreement with CMSS and MBI, whereby the Company agreed to provide loans to CMSS and MBI for working capital for maximum amounts totaling Rp54,750,000. The maturity date of the loans was on December 31, 2015. The loans bore interest at market interest rate.
Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp414.945 (2013: Rp1.050.956) telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
The interest income received by the Company and the interest expense paid by CMSS and MBI for the year ended December 31, 2014 amounting to Rp414,945 (2013: Rp1,050,956) have been eliminated in the consolidated financial statements.
g.
Pada bulan Desember 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Buanatata Adisentosa (pemegang saham) sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menyewa sebuah gudang dengan jangka waktu sewa lima tahun dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dengan harga sewa Rp3.750.000. Pada tanggal 1 Januari 2014, periode sewa diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 dengan harga sewa Rp4.399.200. Biaya sewa sebesar Rp1.466.400 dan Rp750.000 telah dibebankan masing-masing ke operasi tahun 2014 dan 2013 (Catatan 8c).
g. In December 2008, the Company entered into a rental agreement with PT Buanatata Adisentosa (stockholder) covering a warehouse for a period of five years starting from January 1, 2009, with rentals totaling Rp3,750,000. At January 1, 2014, rental period was further extended to December 31, 2016 with rentals totaling Rp4,399,200. The rental expense amounting to Rp1,466,400 and Rp750,000 in 2014 and 2013, respectively, was charged to operations (Note 8c).
h.
Pada bulan November 2008, CAS memperoleh beberapa fasilitas bank garansi (Catatan 30b) dengan keseluruhan jumlah sebesar Rp2.175.000 dan Rp400.000 masing-masing diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi) sehubungan dengan kewajiban CAS kepada PT Mulia Industrindo Tbk dan PT American Standard Indonesia (pemasok). Untuk memperoleh fasilitas bank garansi dari BII tersebut, CAS harus membuka deposito dengan jumlah yang sama dengan keseluruhan nilai fasilitas bank garansi tersebut, yang dicatat sebagai bagian dari “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 13). Fasilitas bank garansi dari BII dan Ekonomi tersebut masing-masing tersedia sampai dengan tanggal 1 November 2015 dan 29 Juni 2015.
h. In November 2008, CAS obtained bank guarantee facilities (Note 30b) totaling Rp2,175,000 and Rp400,000 from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (Ekonomi), respectively, in connection with CAS’s liability to PT Mulia Industrindo Tbk and PT American Standard Indonesia (suppliers). To obtain the facility from BII, CAS opened time deposits in the same amount with the amount of the facility, which is presented as part of “Other Non-current Financial Assets” in the consolidated statement of financial position (Note 13). The bank guarantee facilities from BII and Ekonomi are available up to November 1, 2015 and June 29, 2015, respectively.
f.
104
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PERJANJIAN-PERJANJIAN (lanjutan)
DAN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
PERIKATAN
30. AGREEMENTS (continued)
AND
COMMITMENTS
i.
Pada tanggal 27 Juli 2012, berdasarkan akta notaris No. 22 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., Perusahaan dan BCA setuju untuk merubah perjanjian kredit dimana dalam perubahan tersebut, BCA menyetujui perpanjangan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp25.000.000 (Catatan 14). Pada tanggal 29 September 2014, berdasarkan akta notaris No. 34 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., BCA setuju untuk memberikan tambahan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp20.000.000. fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas Bank Garansi yang belum terpakai sebesar Rp19.062.000.
i. On July 27, 2012, based on notarial deed No. 22 of Arnasya A. Pattinama, S.H., the Company and BCA agreed to amend their credit agreement, wherein BCA agreed to extend the Bank Guarantee facility amounting to Rp25,000,000 (Note 14) provided to the Company. On September 29, 2014, based on notarial deed No. 34 of Arnasya A. Pattinama, S.H., BCA agreed to provide additional Bank Guarantee Facility amounting to Rp20,000,000. This facility is available up to June 11, 2015. As of December 31, 2014, the unused Bank Guarantee facility amounted to Rp19,062,000.
j.
Pada tanggal 27 Juli 2012, berdasarkan akta notaris No. 30 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., BCA setuju untuk memberikan fasilitas bank garansi (Catatan 14) sebesar Rp5.000.000 kepada CSAN yang digunakan untuk menjamin pembayaran kepada pemasok dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas Bank Garansi tersebut belum digunakan.
j. On July 27, 2012, based on notarial deed No. 30 of Arnasya A. Pattinama, S.H., BCA agreed to provide Bank Guarantee (Note 14) facility amounting to Rp5,000,000 to CSAN, which will be used to guarantee the payment to suppliers with availability period up to June 11, 2015. As of December 31, 2014, the Bank Guarantee facility has not been utilized yet.
k.
Pada tanggal 22 September 2014, CMSS memperoleh fasilitas bank garansi, omnibus L/C dan forward line dengan jumlah masing-masing sebesar Rp8.000.000, US$8.000.000 dan US$8.000.000 dari PT Bank Central Asia Tbk yang masing-masing akan digunakan untuk counter-guarantee, impor barang, dan hedging. Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 11 Juni 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas Bank Garansi, omnibus L/C dan forward line yang belum terpakai masing-masing sebesar Rp4.800.000, US$733.672 dan US$7.243.236.
k. On September 22, 2014, CMSS obtained bank guarantee, omnibus L/C and forward line facilities amounting to Rp8,000,000, US$8,000,000 and US$8,000,000, respectively, from PT Bank Central Asia Tbk, which are intended to be used for counterguarantee, the importation of goods, and in hedging, respectively. These facilities are available up to June 11, 2015. As of December 31, 2014, the unused Bank Guarantee, omnibus L/C and forward line facilities amounted to Rp4,800,000, US$733,672 and US$7,243,236, respectively.
105
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
31. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Group’s financial instruments:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan Grup:
31 Desember/December 31, 2014 Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendekdeposito berjangka Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto Investasi jangka pendek tersedia untuk dijual Total aset keuangan lancar
2013
51.121.154
57.234.966
4.189.000 1.076.297.164 63.113.593
4.653.420 939.075.201 62.005.391
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments time deposits Trade receivables - net Other receivables - net
7.052.805
6.647.470
Available-for-sale short-term investments
1.201.773.716
1.069.616.448
Total current financial assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang dari pihak berelasi Aset keuangan tidak lancar lainnya
1.575.000 3.425.000
3.425.000
Non-current Financial Assets Loans and receivables Amounts due from related party Other non-current financial assets
Total aset keuangan tidak lancar
5.000.000
3.425.000
Total non-current financial assets
1.206.773.716
1.073.041.448
Total financial assets
729.199.145 1.232.325.626 63.052.367 28.530.697
Current Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost Short-term bank loans and other borrowing - net Trade payables Other payables Accrued expenses
Total aset keuangan Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya diamortisasi Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan pinjaman lainnya - neto Utang sewa pembiayaan Total liabilitas keuangan lancar
678.961.050 1.463.299.086 48.347.186 31.837.802
23.073.000 1.730.390
42.420.456 2.151.254
2.247.248.514
2.097.679.545
Current maturities of long-term debts: Bank loans and other borrowing - net Obligations under finance lease Total current financial liabilities
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya diamortisasi Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan pinjaman lainnya - neto Utang sewa pembiayaan
Non-current Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost
103.060.567 1.570.615
Long-term debts - net of current maturities: Bank loans and 166.595.758 other borrowing - net 1.121.828 Obligations under finance lease
Total liabilitas keuangan tidak lancar
104.631.182
167.717.586
Total non-current financial liabilities
Total liabilitas keuangan
2.351.879.696
2.265.397.131
Total financial liabilities
106
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan dan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan yang dipaksakan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are defined and presented at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 nilai tercatat dari instrumen keuangan Grup telah mendekati nilai wajarnya.
As of December 31, 2014 and 2013 the carrying values of the Group’s financial instruments approximate their fair values.
Metode-metode dan asumsi-asumsi dibawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a.
a. Short-term financial assets and liabilities
b.
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, investasi jangka pendek deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain - neto, investasi jangka pendek tersedia untuk dijual, utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto, utang usaha dan utang lain-lain, beban akrual, utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya - neto dan utang sewa pembiayaan jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, short-term investments - time deposits, trade receivables and other receivables - net, available-for-sale short-term investments, short-term bank loans and other borrowing - net, trade payables and other payables, accrued expenses, current maturities of long-term bank loans and other borrowing net and long-term obligations under finance lease) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.
Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia-untuk-dijual, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014.
For equity investments classified as availablefor-sale, the fair value is determined based on the latest market quotation as published by the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2014. b. Long-term financial assets and liabilities
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang
Long-term financial instruments consist of amounts due from related party, other noncurrent financial assets, long-term bank loans and other borrowing - net and long-term obligations under finance lease net of current maturities. Other non-current financial assets are carried at historical cost because their fair values cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair values of such assets because there are no fixed repayment terms although these are not expected to be settled within 12 months after the consolidated statement of financial position date.
Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari piutang dari pihak berelasi, aset keuangan tidak lancar lainnya, utang bank jangka panjang dan pinjaman lainnya - neto dan utang sewa pembiayaan jangka panjang dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai wajar dari aset keuangan tidak lancar lainnya dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari aset tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
107
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
b.
31. FINANCIAL (continued)
ASSETS
b. Long-term financial (continued)
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang (lanjutan)
AND
assets
LIABILITIES
and
liabilities
Nilai wajar dari kewajiban jangka panjang ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, resiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
The fair value of long-term debts is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis.
The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
• Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
•
Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly.
•
•
Level 3: Fair values measured valuation techniques inputs which have a effect on the recorded are not based on market data.
Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN
based on for which significant fair values observable
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas dan piutang usaha. Grup juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang bank dan pinjaman lainnya serta utang sewa pembiayaan. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk menghasilkan pendanaan untuk operasi Grup.
The Group’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and trade receivables. The Group has also various other financial liabilities such as accounts and other payables, accrued expenses, bank loans and other borrowings and obligations under finance lease. The main purpose of these financial instruments is to finance the Group’s operations.
Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko mata uang. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk, liquidity risk and foreign currency risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
a. Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Grup menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan utang bank Grup yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its bank loans with floating interest rates.
Grup melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup. Di samping itu, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mengurangi utang banknya.
The Group evaluates and controls the movements of relevant interest rates in the financial markets to minimize the negative effect to the Group. In addition, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by reducing its bank loans. b.
b. Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi resiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya didistribusikan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk pelanggan tertentu.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate its risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer.
Di samping itu, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat/gagal bayar. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
In addition, the Group ceases the supply of all products to the customer who makes late payment and/or defaults in its payments. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek dan aset keuangan tidak lancar lainnya, risiko kredit yang dihadapi Grup timbul karena wanprestasi dari counterparties. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrument yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bankbank dengan peringkat kredit yang tinggi.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which consist of cash and cash equivalents, short-term investments and other non-current financial assets, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparties. The Group has a policy not to place its funds in investments that have high credit risks and put the investments and funds only in banks with high credit ratings.
Nilai maksimal atas eksposur risiko kredit dari aset keuangan adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 31.
109
The maximum exposure of the financial assets to credit risk is represented by their carrying amounts as dislosed in Note 31.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
c.
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan dalam mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk utang bank dan pinjaman dan penerbitan saham di pasar modal.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and additional equity market issues.
Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan.
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid.
Kurang dari/ Below 1 tahun/year
Utang bank jangka pendek dan pinjaman lainnya - neto/ Short-term bank loans and other borrowing - net Utang usaha/Trade payables
2-3 tahun/years
Lebih dari/Over 5 tahun/years
3-5 tahun/years
Total/ Total
749.036.842
-
-
-
-
749.036.842
1.463.299.086
-
-
-
-
1.463.299.086
Utang lain-lain/Other payables
48.347.186
-
-
-
-
48.347.186
Beban akrual/Accrued expenses
31.837.802
-
-
-
-
31.837.802
Liabilitas jangka panjang/Long-term debts: Utang bank dan pinjaman lainnya - neto/ Bank loans and other borrowing - net
36.296.675
37.709.741
31.221.100
43.547.031
20.975.722
169.750.269
2.026.549
1.699.933
38.085
-
-
3.764.567
2.330.844.140
39.409.674
31.259.185
43.547.031
20.975.722
2.466.035.752
Utang sewa pembiayaan/Obligations under finance lease Total/Total
d.
1-2 tahun/years
d. Foreign currency risk
Risiko mata uang asing
The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, sales and purchases are either denominated in U.S dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly U.S. dollar) as quoted in the international markets. The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure, but it has a facility from a certain bank to enter into hedging transaction.
Mata uang pelaporan Grup adalah rupiah. Grup menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan dan pembelian dalam mata uang dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing, namun Grup memiliki fasilitas dari bank tertentu untuk mengadakan transaksi lindung nilai.
110
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
The Company and certain Subsidiaries are required under their respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant entities as of December 31, 2014. In addition, the Group is also required by Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payment to stockholders, return capital to stockholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes during the year ended December 31, 2014.
Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio utang terhadap ekuitas (DER), dengan membagi liabilitas berbunga dengan ekuitas. Kebijakan Grup adalah menjaga DER dalam kisaran dari perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Grup menyertakan dalam liabilitas berbunga, utang bank jangka pendek dan liabilitas jangka panjang (termasuk utang bank jangka panjang dan utang sewa pembiayaan). Yang dikelola sebagai modal oleh manajemen adalah modal saham, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dan kepentingan nonpengendali. DER pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 0,99.
The Group monitors its capital using debt-to-equity ratio (DER), by dividing interest-bearing debt by total equity. The Group’s policy is to maintain its DER within the range of the DER of the leading companies in the industry in Indonesia in order to secure access to financing at a reasonable cost. The Group includes within interest-bearing debt, the short-term bank loans and long-term debts (including long-term bank loans and obligations under finance lease). Capital managed by the management includes share capital, equity attributable to the parent entity and non-controlling interests. DER as of December 31, 2014 is 0.99.
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
33. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
33. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
a. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 13 Mei, 2014, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 95, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba dan membagikan dividen kas sejumlah Rp14.475.189. Dividen kas tersebut telah dibayar pada tanggal 16 Oktober 2014.
a. In the Company’s Stockholders’ Annual General Meeting held on May 13, 2014 the minutes of which are notarized under deed No. 95 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the stockholders resolved to, among others, appropriate Rp200,000 from retained earnings as a general reserve and declare cash dividend amounting to Rp14,475,189. The cash dividend was paid on October 16, 2014.
b. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 April, 2013, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 383, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba dan membagikan dividen kas sejumlah Rp10.132.632. Dividen kas tersebut telah dibayar pada tanggal 18 Oktober 2013.
b. In the Company’s Stockholders’ Annual General Meeting held on April 25, 2013 the minutes of which are notarized under deed No. 383 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the stockholders resolved to, among others, appropriate Rp200,000 from retained earnings as a general reserve and declare cash dividend amounting to Rp10,132,632. The cash dividend was paid on October 18, 2013.
34. AKTIVITAS ARUS KAS
YANG
TIDAK
MEMPENGARUHI
34. NON-CASH ACTIVITIES
Supplementary information to the consolidated statement of cash flows relating to non-cash activities follows:
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: 2014 Perolehan aset tetap dengan mengkredit: Pinjaman lainnya Utang sewa pembiayaan
2013
9.816.379 2.514.093
4.417.875 3.919.232
Acquisitions of property and equipment credited to: Other borrowings Obligation under finance lease
35. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
35. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2015:
The following are accounting standards issued by the DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2015:
•
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”
SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements” This SFAS changed the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that can be reclassified to profit or loss are to be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
112
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) •
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri”
2013),
35. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) •
“Laporan
This SFAS prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in SFAS No. 65.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65. •
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
PSAK No. Penghasilan”
46
(Revisi
2014),
•
“Pajak
•
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
PSAK No. 50 (Revisi Keuangan: Penyajian”
2014),
•
“Instrumen
SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation” This SFAS provides guidance on the criteria for legally enforceable right to set-off recognized amounts and to settle on a net basis.
PSAK ini memberikan pedoman mengenai kriteria hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dan penyelesaian secara neto. •
SFAS No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets” This SFAS provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
PSAK ini memberikan ketentuan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas, yang mana rugi penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode berjalan. •
SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes” This SFAS provides guidance on deferred tax asset or deferred tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and from investment property that is measured using the fair value model.
PSAK ini memberikan ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi dan dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. •
SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” This SFAS removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures and requires only simple clarifications and disclosures.
PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. •
SFAS No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”
•
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognation and Measurement” This SFAS discusses the criteria of nonexpiration or termination of hedging instrument, and accounting for financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
PSAK ini diantaranya, memberikan ketentuan tambahan untuk kriteria pengakhiran atau penghentian instrumen lindung nilai, dan ketentuan untuk mencatat instrument keuangan pada tanggal pengukuran dan setelah pengakuan awal. 113
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)
35. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) •
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Keuangan: Pengungkapan”
35. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued) •
“Instrumen
This SFAS provides additional guidance on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments from one classification to another.
PSAK ini diantaranya, menyediakan tambahan provisi untuk mengimbangi pengungkapan dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan atas pengalihan instrumen keuangan. •
•
PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”
•
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”
“Consolidated
Financial
SFAS No. 67, “Disclosure of Interest in Other Entities” This SFAS includes all of the disclosures that were previously required under SFAS No. 4 (Revised 2009), SFAS No. 12 (Revised 2009) and SFAS No. 15 (Revised 2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. •
SFAS No. 65, Statements”
This SFAS replaces the portion of SFAS No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, and establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. •
SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instrument: Disclosures”
•
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
SFAS No. 68, “Fair Value Measurement”
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This SFAS provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Grup.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
36. SUBSEQUENT EVENT On February 2, 2015, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited agreed to extend the demand loan facility of the Companyand ETI up to February 28, 2016 (Note 14).
Pada tanggal 2 Februari 2015, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited menyetujui perpanjangan fasilitas akseptasi Perusahaan dan ETI sampai dengan tanggal 28 Februari 2016 (Catatan 14).
114
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta Barat 11510 Phone : +62 21 5668801 +62 21 5672622 Fax : +62 21 5669445 www.csahome.com