Laporan Keuangan Konsolidasi Interim Tidak Diaudit Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM TIDAL DIAUDIT BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2009 DAN 2008
Daftar Isi Halaman
Neraca Konsolidasi ………………………………..........................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………….........................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………………………………………………………….
5-6
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………………………………………………………..
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ….........................................................................
8 - 39
***************************
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah) 31 Maret 2009 (tidak diaudit)
Catatan
31 Maret 2008 (tidak diaudit)
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Penempatan jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga – netto Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain Persediaan– Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aktiva lancar lainnya
2 c, 3 2 d, 4, 10 2 e, 5, 10, 13 2 f, 5,6 2e 2 g, 7, 10,13 2h 12
JUMLAH AKTIVA LANCAR
AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam saham Piutang hubungan istimewa Aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi Aktiva pajak tangguhan bersih Sewa jangka panjang dibayar dimuka Taksiran pajak penghasilan Aktiva tidak lancar lainnya
28.457.962 4.238.802
107.761.308 1.473.493
313.970.107 5.069.643 15.147.331 487.586.722 23.099.722 7.432.859 29.342.223 ________________
303.597.423 3.488.445 14.764.580 385.960.731 39.417.037 9.243.241 9.468.312 ________________
914.345.372
__________________________
2 d, 8 2 f, 6 2 i, 2 j,2k, 9,10,13 2 p, 12 2 h,2i 12
875.174.570
__________________________
711.399 19.018.304 274.922.645 15.087.671 30.989.254 5.407.689 6.797.918 ________________
711.400 2.156.298 170.291.291 14.606.612 6.676.309 5.102.196 11.293.600 ________________
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR
352.934.880 ________________
210.837.706 ________________
JUMLAH AKTIVA
1.267.280.252 ===============
1.086.012.276 ===============
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
31 Maret 2009 (tidak diaudit)
31 Maret 2008 (tidak diaudit)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Usaha Pihak Ketiga Pihak hubungan istimewa Hutang Lain-lain Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Hutang Jangka Panjang yang JT dalam 1 tahun Hutang Bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang sewa pembiayaan Hutang Sewa Guna Usaha Hutang Obligasi
10
191.226.008
105.208.786
11 2 f, 6, 11
322.365.682 121.810.947 25.113.799 10.147.371 6.240.847
323.559.440 106.009.463 9.034.864 8.243.700 5.818.705
16.974.467 166.667 360.500
12.158.894 666.667
13
65.633
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang sewa pembiayaan Hutang Sewa Guna Usaha Hutang Hubungan Istimewa Kewajiban imbalan kerja Goodwill negatif Kewajiban pajak tangguhan bersih
13
________________
________________
694.406.288 ________________
570.766.152 ________________
46.485.797
53.649.321
531.571 31.750 40.946.100 242.190 199.610 ________________
71.600 0 35.414.993 260.295 0 ________________
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
88.437.018 ________________
89.396.209 ________________
JUMLAH KEWAJIBAN
782.843.307 ===============
660.162.361 ===============
37.222.302
30.741.708
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2 m, 14 2n
2 b, 15
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)
Catatan EKUITAS Modal Ditempatkan dan Disetor Tambahan modal disetor – bersih Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Laba blm direalisasi kepemilikan surat berharga Saldo Laba – telah ditentukan penggunaannya Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya
16 17 2r 2q 2 d, 4
31 Maret 2009 (tidak diaudit)
31 Maret 2008 (tidak diaudit)
289.503.780 51.456.262 32.314 426.356 184.000 200.000 105.411.931 ________________
289.503.780 51.456.262 7.076 426.356 224.534 53.490.199 ________________
EKUITAS – BERSIH
447.214.643 ________________
395.108.207 ________________
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.267.280.252 ===============
1.086.012.276 ===============
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
31 Maret 2009 (Tiga Bulan)
31 Maret 2008 (Tiga Bulan)
PENJUALAN BERSIH
2 l, 6, 18
649.183.266
610.665.142
BEBAN POKOK PENJUALAN
2 l, 6, 19
563.833.234 ________________
532.145.012 ________________
85.350.032 ________________
78.520.130 ________________
45.277.532 20.679.212 ________________
36.108.741 18.589.381 ________________
Jumlah beban usaha
65.956.743 ________________
54.698.122 ________________
LABA USAHA
19.393.289 ________________
23.822.008 ________________
(8.008.343) (1.387.008) 843.110 612.255 119.804 3.225.076 ________________
(4.050.752) 126.977 1.638.272 417.137 155.690 0 54.814 ________________
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain
(4.595.106) ________________
(1.657.863) ________________
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
14.789.183 ________________
22.164.145 ________________
(5.009.202) 869.854 ________________
(6.711.883) 632.163 ________________
(4.139.349) ________________
(6.079.720) ________________
10.658.834
16.084.425
(714.877) ________________
(2.035.348) ________________
LABA BERSIH
9.943.957 ===============
14.049.077 ===============
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam jumlah penuh)
3 ===============
5 ===============
LABA KOTOR
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs – bersih Pendapatan bunga Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bonus Pendapatan deviden Lain-lain – bersih
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2 l, 20
2o 2 j, 9
2 p, 12
Beban pajak penghasilan – bersih
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)
Catatan
Modal saham ditempatkan dan disetor
Tambahan modal disetor
penuh
- bersih
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
sepengendali
Belum Ditentukan
dijual
Penggunaannya
Penggunaannya
40.000.000
Kapitalisasi atas saldo laba: Dividen saham
84.163.600
-
-
-
-
-
(84.163.600)
-
10.060.940
-
-
-
-
-
(11.836.400)
(1.775.460)
Biaya penerbitan saham
123.200
101.946.457
197.772.948
40.000.000
15.279.240
(15.279.240)
-
-
-
-
-
-
60.000.000
60.000.000
-
-
-
-
-
120.000.000
(8.543.738)
-
-
-
-
-
(8.543.738)
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
9.382
9.382
Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga Tersedia untuk dijual
141.867
-
-
____________ 265.067
____________ -
33.494.663 ___________ 39.441.120
Laba bersih tahun 2008 Saldo, 31 Desember 2007
-
Ekuitas-bersih
Penambahan modal saham melalui konversi obligasi
Penawaran umum perdana (IPO)
426.357
Telah Ditentukan
Saldo Laba
80.000.000
Penambahan modal saham melalui: Rekapitalisasi tambahan modal disetor
(2.306)
Laba yang belum direalisasi dari surat berharga tersedia untuk
Saldo, 1 Januari 2007
Dividen tunai yang diinvestasikan kembali
15.279.240
Selisih nilai transaksi pemilikan restruksturisasi entitas
______________ 289.503.780
___________ 51.456.262
________ 7.076
______________ 426.357
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
141.867
33.494.663 ____________ 381.099.662
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah) Selisih nilai
Catatan
Modal saham ditempatkan dan disetor
Tambahan modal disetor
penuh
- bersih
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
Laba transaksi pemilikan restruksturisasi entitas sepengendali
yang belum direalisasi dari surat berharga tersedia untuk
Saldo Laba
Telah Ditentukan
Belum Ditentukan
dijual
Penggunaannya
Penggunaannya
Ekuitas-bersih
25.238
25.238
Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga Tersedia untuk dijual
10.133
-
-
10.133 -
Pembentukan dana cadangan
-
-
-
-
-
200.000
(200.000)
Laba bersih tahun 2008
-
-
-
-
-
-
56.226.853
56.226.853
289.503.780
51.456.262
32.314
426.357
275.200
200.000
95.467.973
437.361.886
-
-
-
-
(91.200)
-
-
(91.200)
9.943.957
9.943.957
105.411.930
447.214.643
Saldo, 31 Desember 2008
Laba yang belum direalisasi Dari pemilikan surat berharga Tersedia untuk dijual
Laba bersih tahun 2008 Saldo, 31 Maret 2009
289.503.780
51.456.262
32.314
426.357
275.200
200.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah)
30 Maret 2009 (Tiga Bulan)
30 Maret 2008 (Tiga Bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerim aan kas dari pelanggan Pengeluaran kas kepada: Pemasok dan untuk beban operasi lainnya Biaya Operasional
666.422.891 (590.883.152) (67.104.419)
638.788.989 (555.196.256) (72.257.526)
________________________________
Penerim aan (pengeluaran) kas dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak Penerimaan dari pendapatan bunga
8.435.319
11.335.207
(7.941.976) (8.824.735) 843.110
(4.050.752) (15.980.418) 1.638.272 ________________________________
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(7.488.281)
(7.057.691)
_________________________________
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan dari penjualan aktiva tetap Penurunan (peningkatan) penempatan jangka pendek Perolehan aktiva tetap Pembayaran sewa jangka panjang Pembayaran uang muka aktiva tetap Penerim aan deviden Penurunan (peningkatan) piutang hubungan istimewa
650.591 (2.008.717) (14.497.643) (8.829.412) (19.018.304)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan (pembayaran) dari (ke) : Hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang Hutang sewa Pembiayaan Peningkatan (penurunan) hutang hubungan istimewa Penambahan modal disetor Anak Perusahaan yang diambil bagian oleh minoritas Hutang pembiayaan konsumen Hutang obligasi yang direstrukturisasi Deviden tunai kepada pemegang saham
(43.703.484)
509.000 2.875.421 (9.040.903) (2.117.991) ________________________________ (7.774.473)
________________________________
47.807.927 (4.320.741) (184.305) (560.435)
(8.384.262) (9.573.080) 137.233 (173.000)
5.509 (219.304) ________________
(125.000) _______________
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
42.528.650
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(8.663.115)
(32.950.273)
37.121.081 ________________
140.711.583 ________________
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
28.457.966
=====================
7
(18.118.109)
________________________________
107.761.310
=====================
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 93 tanggal 31 Desember 1983. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5216.HT.01-01.TH.1984 tanggal 18 September 1984 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1155 tanggal 27 November 1984, Tambahan No. 95. Pada tahun 2000, status hukum Perusahaan berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah memperoleh persetujuan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Surat Keputusan No. 208/V/PMA/2000 tanggal 21 Desember 2000 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-1701 HT.01.04-TH.2001 tanggal 7 Maret 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, No. 9 tanggal 1 Juli 2008, mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 14 Mei 2008 No. Kep-179/BL/2008 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Akta perubahan tersebut telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-75583.AH.01.02.Tahun2008, tanggal 20 Oktober 2008. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui perubahan status hukum Perusahaan dari perseroan terbatas dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi perseroan terbatas non-fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), termasuk memberikan persetujuan untuk mencabut dan/atau membatalkan setiap surat perjanjian Perusahaan yang berkaitan dengan Penanaman Modal Asing (PMA). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah sebagai distributor atau sub-distributor, agen atau pemasok bahan bangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 26 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Daan Mogot Raya No. 234, Jakarta. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana telah dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Anak Perusahaan Pada tanggal 30 September 2008 dan 2007, susunan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan
Domisili
Kegiatan Usaha
Tahun Awal Operasi Komersial
Persentase Pemilikan ( %) Maret 2009
Maret 2008
Jumlah Aktiva Maret 2009
Maret 2008
Pemilikan langsung/ PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS)
Jakarta
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan
1997
99,52
99,52
346.561.840
PT Catur Karda Sentosa (CKS)
Medan
Distributor bahan bangunan
1995
99,00
99,00
23.448.858
22.377.948
PT Caturaditya Sentosa (CAS)
Jakarta
Distributor bahan keramik “Mulia”
1995
90,00
90,00
26.830.712
25.075.267
PT Catur Logamindo Sentosa (CLS)
Yogyakarta
Distributor bahan bangunan
1997
70,00
70,00
25.844.619
27.562.060
PT HCG Indonesia (HCG)
Jakarta
Distributor produk saniter
2007
65,00
26.830.712
5.251.695
8
65,00
312.960.635
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak Perusahaan
Domisili
Kegiatan Usaha
Tahun Awal Operasi Komersial
Persentase Pemilikan ( %) Maret 2009
Maret 2008
Jumlah Aktiva Maret 2009
Maret 2008
PT Satya Galang Kemika (SGK)
Jakarta
Distributor bahan-bahan kimia
1997
60,00
60,00
10.221.991
8.039.826
PT Catur Hasil Sentosa (CHS)
Lampung
Distributor bahan bangunan
1997
55,00
55,00
17.715.951
16.581.350
PT Caturadiluhur Sentosa (CALS)
Palembang
Distributor bahan bangunan
1995
51,00
51,00
33.464.478
32.864.814
Distributor bahan-bahan kimia
1990
51,00
51,00
101.603.065
2001
99,22
97,43
92.199.129
PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKS)
Jakarta
73.632.354
Pemilikan tidak langsung melalui CMSS PT Mitra Bali Indah (MBI), dimiliki CMSS dengan pemilikan sebesar 99,7% pada Maret 2009 dan 97.9% pada Maret 2008
Surabaya
Perdagangan peralatan dan bahan bangunan
79.768.829
Investasi di MBI Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MBI, yang diadakan pada tanggal 28 Desember 2007 dan diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 202 tanggal 28 Desember 2007, pemegang saham Anak Perusahaan setuju untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp20.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp7.000.000 menjadi sebesar Rp35.000.000 yang seluruhnya diambil oleh CMSS sehingga persentase pemilikan CMSS pada MBI meningkat menjadi 97,90% pada tahun 2007. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Circular resolution MBI yang telah diaktakan dalam akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 5 tanggal 1 Juli 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.10-19598 tanggal aa Agustus 2008. Melalui transaksi ini kepemilikan CMSS pada MBI meningkat menjadi 100 % . Hal ini mengakibatkan persentase pemilikan tidak langsung Perusahaan pada MBI juga meningkat menjadi 99,52%. Selanjutnya berdasarkan akta notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH No. 35 tanggal 12 Desember 2008, CMSS menjual 1.000.000 lembar saham MBI dengan nilai nominal kepada TN Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Akibat dari penjualan saham tersebut, kepemilikan CMSS pada MBI turun menjadi 99,7%, sehingga persentase pemilikan tidak langsung Perusahaan pada MBI juga menurun menjadi 99,22%. d. Komisaris, direktur dan karyawan Susunan dewan komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen)
: : : : :
Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Totong Kurniawan Tn. Darmawan Putra Totong Tn. Johnny Katio Tn. Tan Alexander Song
9
31 Maret 2008 Tn. Drs. Jusuf Arbianto Tjondrolukito Tn. Totong Kurniawan Tn. Darmawan Putra Totong
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Komisaris, direktur dan karyawan (lanjutan) Susunan dewan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Tn. Budyanto Totong Tn. Hadi Purnama Widjaja Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Tn. Idrus Hermawan Tn. Husen Suprawinata
31 Marer 2008 Tn. Budyanto Totong Tn. Hadi Purnama Widjaja Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa Ny. Fitria
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 1.983.882 pada Maret 2009 dan Rp 1.367.331 pada Maret 2008. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 3.815 dan 3.715 karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada Maret 2009 dan Maret 2008. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam ribuan rupiah, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan BAPEPAM-LK yaitu Peraturan VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk penempatan jangka pendek tertentu yang dinyatakan sebesar nilai pasar dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas pada Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi. c. Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. Investasi 1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan ekuitas (equity securities): Sesuai dengan PSAK No. 50 mengenai "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", surat berharga diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut: •
Diperdagangkan (trading) Termasuk dalam klasifikasi kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek-efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum terealisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
10
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Investasi (lanjutan) 1. Surat berharga dalam bentuk efek hutang (debt securities) dan ekuitas (equity securities): (lanjutan) •
Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo.
•
Tersedia untuk dijual (available-for-sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan dinyatakan sebagai tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajar. Laba (rugi) yang belum terealisasi pada tanggal neraca akan dicatat sebagai “Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga Tersedia untuk Dijual”, yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
2. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan tanpa pembatasan atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun pada saat penempatan disajikan sebagai bagian dari penempatan jangka pendek dalam neraca konsolidasi. 3. Penyertaan saham: •
•
Penyertaan saham dengan pemilikan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, disesuaikan dengan bagian atas laba atau rugi perusahaan asosiasi secara proporsional sesuai dengan persentase pemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen. Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan.
e. Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun. f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 adalah sebagai berikut: 1. perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2. perusahaan asosiasi (associated companies); 3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
11
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. i.
Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: 1.
Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
2.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan lessor (full payout lease).
3.
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990), ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, lessee mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat. Semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian, dievaluasi oleh Perusahaan dan Anak
12
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Sewa (lanjutan) Perusahaan untuk menentukan klasifikasi mereka berdasarkan PSAK revisi ini. Jika memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan, dan jika Perusahaan dan Anak Perusahaan bertindak sebagai lessee, maka aset dan kewajiban sewa pembiayaan diakui seolah-olah kebijakan akuntansi yang baru telah berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 (awal periode sajian), terhadap semua perjanjian yang mengandung unsur sewa yang ada pada awal periode sajian tersebut. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
j. Aktiva tetap Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan aktiva tetap dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali bangunan dan renovasi bangunan sewa yang disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Renovasi bangunan sewa Kendaraan Peralatan kantor, toko dan gudang
20 2 - 11 4- 8 4- 8
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya perolehan aktiva dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aktiva tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan. k. Penurunan nilai aktiva Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban operasi tahun berjalan. l.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.
m. Imbalan kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) ”Imbalan Kerja”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melewati 10% ini
13
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Imbalan kerja (lanjutan) diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. Perhitungan biaya imbalan kerja periode September 2008 dan September 2007 berdasarkan estimasi sementara. n. Goodwill negatif Pada saat Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan yang bukan merupakan entitas sepengendali, selisih lebih antara biaya perolehan akuisisi dengan bagian (interest) Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan pada tanggal akuisisi diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. o. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing 1 Dolar Amerika Serikat
Maret 2009 Maret 2008 (dalam jumlah penuh) 11.575
9.075
p. Pajak penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Keputusan Pajak diterima atau jika dilakukan banding pada saat hasil banding atas surat keputusan pajak tersebut telah ditetapkan. q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Berdasarkan PSAK No. 38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, tidak ada laba atau rugi yang diakui pada saat terjadi pengalihan aktiva, kewajiban, saham dan instrumen pemilikan lainnya di antara entitas sepengendali. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, kewajiban, saham atau instrumen pemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi.
14
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (lanjutan) Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau pelepasan saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Perubahan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada tahun berjalan. r. Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Sesuai dengan PSAK No. 40, ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proposional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait, dicatat sebagai ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi. s. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih bulan berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama bulan yang bersangkutan sebesar 2.895.037.800 saham untuk Maret 2009 dan Maret 2008 t. Pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, yang mengharuskan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan bisnis serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis. Informasi keuangan yang diklasifikasikan menurut segmen operasi disajikan dalam Catatan 22. u. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: Maret 2009
Maret 2008
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
2.453.198 527.228
3.233.283 25.577
Jumlah kas
2.980.426
3.258.860
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Lippo Tbk PT Bank Buana IndonesiaTbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk
8.717.294 3.454.141 3.010.264 1.677.634 774.918 485.033
6.994.544 7.466.249 1.620.586 664.250 80.777 709.673
15
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Maret 2009 PT Bank Mandiri Tbk PT BPR Tripanca Setiadana PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Century PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000)
Jumlah bank – Rupiah
326.127 791.684 249.164 131.204 134
1.108.189 1.582.297 517.578 6.190.502
126.235 ______________
141.232 ______________
19.702.548 ______________
27.895.339 ______________
1.040.361
280.103
603.495 118.681 82.452 -
711.338 440.262 828.710 216.697
Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Lippo Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Jumlah bank – US Dollar
Maret 2008
1.844.989 2.477.110 _______________ ______________
Jumlah bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Danamon PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rabobank Internasional Indonesia PT Bank Lippo Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT BPR Eka Bumi Artha PT BPR Tripanca Setiadana
Jumlah deposito berjangka - Rupiah Jumlah kas dan setara kas
21.547.536
30.372.449
2.000.000 1.150.000
-
750.000 30.000 -
-
13.030.000 52.000.000 4.500.000 3.400.000 700.000 500.000
3.930.000
74.130.000
28.457.962
107.761.309
Deposito berjangka dalam rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 3,5% sampai dengan 12,5% pada Maret 2009 dan antara 7 % sampai dengan 8,5% pada Maret 2008. Pada tanggal 31 Maret 2009, kas Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi. 4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK Penempatan jangka pendek terdiri dari: Maret 2009 Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT BPR Tripanca Setiadana Jumlah deposito berjangka
Maret 2008
1.628.920
1.117.202
1.805.882 500.000
11.757 -
3.934.802
1.128.959
16
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Penempatan jangka pendek terdiri dari: Maret 2009 Investasi dalam bentuk saham - 1.013.334 Lembar saham PT Jumlah investasi sementara
Maret 2008
304.000
344.534
4.238.802
1.473.493
Deposito berjangka Deposito berjangka dalam dolar Amerika Serikat merupakan margin deposito tanpa bunga untuk letters of credit. Pada tanggal 31 Maret 2009, deposito berjangka milik KKS yang ditempatkan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar US$ 91.201 (setara dengan Rp1.055.652) dan PT Bank Rabobank International Indonesia sebesar US$ 155.000 (setara dengan Rp. 1.794.125) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari masing-masing bank tersebut (Catatan 10). Surat berharga Laba yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai pasar saham sebesar Rp. (91.200) pada Maret 2009 dan (40.533) pada Maret 2008, disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Pihak ketiga Rupiah 1 Tk Sinar Jaya 3.566.642 2 Tk Norton 1.962.414 3 Tk Dwi Setia Jaya 2.958.748 4 Tk Anugerah 2.268.731 5 Tk Sadar Manunggal 1.794.740 6 Tk Terang Bulan 1.766.133 7 Tk Murah 1.560.934 8 Tk Jaya Makmur 1.178.959 9 Tk Sinar Abadi 1.159.333 10 Tk Sumber Baja 1.109.398 11 Tk Roda Selatan 1.052.636 12 CV. Agung 1.018.797 13 Toko Marto 1.008.067 14 Toko Aman 980.233 15 UD Lumayan 959.170 16 UD Rumah Jaya 931.162 17 CV Klasik Prometalindo 926.100 18 Tk Hidup Baru 781.755 19 Tk Panca Jaya 775.717 20 PT ALAM INDAH SURYA ABADI 676.991 21 Toko Subur Jaya 622.942 22 Toko SAMPURNA 440.645 23 KOP. KARY. WARGA SEMEN GRESIK 197.152 24 Tk Sumber Mas 189.093 BAPAK EKA Lain-lain (masing-masing di bawah Rp900.000) 256.421.923 ______________
252.894.831 ______________
287.308.416
282.279.811
1.899.672 1.297.243 2.174.716 2.085.519 66.326 2.840.017 620.488 446.569 568.474 517.290 900.236 618.014 688.084 520.249 434.336 518.455 425.802 1.111.031 3.363.868 931.403 1.225.870 1.070.834 948.751 1.639.368 2.472.365
17
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Maret 2009 Dolar Amerika Serikat 1 PT Sari Warna Textile Industry 2 Bpk Yoseph 3 Sparta prima 4 CV Indotech Sejahtera 5 PT Guna Kadota Manunggal 6 CV Karya Terbesar 7 PT Lembah Tidar Jaya 8 Samwoo Indonesia PT Trio Putera Utama
9
PT Sahabat Jaya Sukses Abadi PT Evindo Prima Jaya PT Surya Sukmana Leather PT Budi Makmur Jaya PT Adira Semesta Industry PT Harapan Surya Lestari Lain-lain (di bawah Rp500.000)
Jumlah Pihak Ketiga
Penyisihan piutang ragu-ragu Pihak ketiga - bersih
Maret 2008
1.113.020 934.027 890.603 678.400 559.288 548.009 468.230 336.890 265.588
275.383 900.043 191.193 682.252 538.190 906.443
210.763 202.091 -
734.149 585.075 1.721.236 1.048.059 674.047 637.448
25.839.446
20.975.034
32.046.355
29.868.552
319.354.771
312.148.363
(5.384.664)
(8.550.940)
313.970.107
303.597.423
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah PT Catur Karda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia PT Masadjaya Indomakmur PT Kreasi Sentosa Abadi
699.124 103.477 1.437.317 2.829.726
604.062 217.143 2.333.954 333.287
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
5.069.644
3.488.446
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut: Maret 2009 Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah - bersih
Maret 2008
282.615.159 21.720.093 2.694.170 12.325.349
275.564.001 13.247.759 4.596.743 18.739.860 312.148.363 (8.550.940)
(5.384.664) 313.970.107
303.597.423
18
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Maret 2009
Maret 2008
Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan istimewa Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2.996.671 33.198 1.886.289 153.486
722.529 431.296 (9.740) 10.407
Jumlah
5.069.643
1.154.491
Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan istimewa
5.069.643
1.154.491
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
5.963.145 264.966 843.447
8.285.342 259.094 (6.504)
Saldo akhir tahun
5.384.664
8.550.940
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada kuartal pertama, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2009, piutang usaha yang dimiliki oleh CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 4.808.958 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan PT Mulia Industrindo Tbk, pemasok utama Anak Perusahaan . Pada tanggal 31 Maret 2009, piutang usaha sebesar Rp 176.714.600 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13). 6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama terdiri dari: a. Penjualan bersih barang dagang: Persentase terhadap jumlah penjualan Maret 2009 Penjualan bersih barang dagang PT Masadjaya Indomakmur PT Catur Karda Depo Bangunan PT Kreasi Sentosa Abadi PT Mega Depo Indonesia Jumlah
Maret 2008
Maret 2009
Maret 2008
3.456.266
3.196.045
0,53 %
0,52 %
1.009.562
925.140
0,16 %
0,15 %
804.687 260.806
595.482 351.141
0,12 % 0,04 %
0,1 % 0,06 %
5.531.321
5.067.808
0,85 %
0,83 %
Piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi penjualan tersebut di atas disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 5). Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
19
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Pembelian bersih barang dagang: Persentase terhadap jumlah penjualan Maret 2009
Maret 2008
Maret 2009
Maret 2008
Pembelian bersih barang dagang PT Primagraha Keramindo PT Kreasi Sentosa Abadi PT Hocheng Pilippines
171.435.215 334.398 189.942
136.048.236 412.747 1.282.770
26,41 % 0,05 % 0,03 %
22,28 % 0,07 % 0,21 %
Jumlah
171.959.556
137.743.753
26,49 %
22,56 %
Hutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berasal dari transaksi pembelian tersebut di atas disajikan sebagai “Hutang Usaha” dalam neraca konsolidasi (Catatan 11). Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. c. Transaksi di luar usaha pokok dengan saldo sebagai berikut: Persentase terhadap jumlah aktiva atau kewajiban Maret 2009
Maret 2008
Maret 2009
Maret 2008
Piutang hubungan istimewa Pemegang saham Lain-lain (di bawah Rp. 500 jt)
19.018.304 -
2.141.064 15.235
1,50 % -
0,20 % 0%
Jumlah
19.018.304
2.156.299
1,50 %
0,20 %
d. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Catur Karda Depo Bangunan PT Mega Depo Indonesia PT Kreasi Sentosa Abadi PT Primagraha Keramindo
Hubungan
Sifat saldo akun/transaksi
Afiliasi Afiliasi Afiliasi Afiliasi
Penjualan barang dagang Penjualan barang dagang Penjualan dan pembelian barang dagang Pembelian barang dagang
7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: Maret 2009
Maret 2008
Barang dagang Cat Keramik Bahan-bahan kimia Pipa Perlengkapan kamar mandi & dapur Alat listrik Kaca dan glass block Partisi Atap gelombang dan genteng Kunci dan aksesoris pintu Semen Alat pertukangan Lain-lain
177.566.275 145.627.675 41.843.839 11.886.650 37.835.461 16.150.877 7.570.780 5.123.250 6.552.388 2.675.732 3.057.966 5.114.379 27.913.026
148.935.044 1111.761.455 25.941.174 11.051.172 26.522.864 16.418.197 4.686.097 3.334.179 6.848.435 1.846.017 1.629.957 3.393.162 24.148.824
Jumlah persediaan
488.918.298
386.516.577
(1.331.576)
(555.847)
487.586.722
385.960.730
Penyisihan persediaan usang Persediaan - bersih
20
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: Maret 2009 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir
Maret 2008
837.165 494.411
553.123 2.724
1.331.576
555.847
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada kuartal ketiga, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih. Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan keramik dan glass block yang dimiliki CAS, Anak Perusahaan, sebesar Rp 4.885.432 digunakan sebagai jaminan berdasarkan perjanjian distribusi dengan pemasok utama Anak Perusahaan, PT Mulia Industrindo Tbk . Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan sebesar Rp 201.997.578 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 10 dan 13). Pada tanggal 31 Maret 2009, persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan dan nilai persediaan yang ada telah mencerminkan nilai realisasi bersih. 8. INVESTASI DALAM SAHAM Akun ini merupakan investasi dalam saham pada PT Pacific Adiputra (PAP) dengan persentase pemilikan sebesar 18,89%. PAP berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang distribusi cat. 9. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
Mutasi 2009 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, toko dan gudang Kendaraan Renovasi bangunan sewa Jumlah pemilikan langsung Aset Sewaan Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Renovasi bangunan sewa
76.814.268 101.539.440
209.840
-
68.272.134 77.310.730 25.870.573
4.809.996 1.721.413 9.470
28.644 1.019.770 -
349.807.145
6.750.719
1.048.415
17.542.325
76.814.268 119.291.605 73.053.486 78.012.372 25.880.043
17.542.325
1.379.588
373.051.774
1.379.588
33.110.530
7.767.126 -
384.297.2636
14.517.844
Akumulasi penyusutan- Pemilikan Langsung Bangunan 26.501.700 Peralatan kantor, toko dan gudang 41.897.149 Kendaraan 40.915.472 Renovasi bangunan sewa 7.151.228
2.539.147 2.467.330 609.411
8.444 981.434
Jumlah akumulasi penyusutan
116.465.549
7.186.691
989.879
Aset sewaan Kendaraan Nilai buku
101.828 267.729.886
79.860
(17.542.325)
23.335.331
-
397.766.693
(167.034)
27.905.469
167.034
44.427.852 42.401.368 7.927.673
-
122.662.362
(
Jumlah nilai tercatat
1.048.415
1.570.803
181.688 274.922.643
21
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
AKTIVA TETAP (lanjutan) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Reklasifikasi
Mutasi 2008 Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, toko dan gudang Kendaraan Renovasi bangunan sewa Jumlah pemilikan langsung
55.720.341 71.900.391
1.785.628
-
55.720.341 73.686.019
49.504.765 59.157.148 29.166.549
2.637.137 3.573.479 750.342
69.525 1.328.553 -
52.072.377 61.402.074 29.916.891
265.449.194
8.746.586
1.398.078
Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Renovasi bangunan sewa Jumlah aktiva dalam penyelesaian
-
603.464
(24.900) 516.291
603.464
516.291
265.449.194
8.746.586
272.797.702
578.564 516.291
(24.900)
1.094.855
-
273.892.557
(
Jumlah nilai tercatat
1.398.078
Aktiva tetap terdiri dari: Saldo Awal
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan kantor, toko dan gudang Kendaraan Renovasi bangunan sewa Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
22.300.181
1.190.361
33.601.512 39.055.767 5.036.830
1.639.327 1.551.446 335.126
16.525 1.092.758
23.490.542 35.224.314 39.514.454 5.371.956
99.994.290
4.716.259
1.109.283
103.601.266
166.058.368
170.291.291
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dibebankan sebagai berikut (Catatan 21): Maret 2009
Maret 2008
Beban penjualan Beban umum dan administrasi
5.699.142 1.597.410
2.659.860 2.056.400
Jumlah
7.266.552
4.716.260
Rincian penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: Maret 2009 Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku
Maret 2008
1.028.169 (989.833)
1.201.146 (1.109.283)
38.336
91.863
Perolehan kas (harga jual)
650.591
509.000
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap
612.255
417.137
22
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada Maret 2009 dan Maret 2008, penjualan aktiva tetap merupakan penjualan atas, kendaraan, dan peralatan kantor, toko, dan gudang. Pada tanggal 31 Maret 2009, aktiva tetap (di luar tanah) telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukan adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut di atas. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Manado dan beberapa kota lain di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2030. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009. 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek terdiri dari: Maret 2009 Pinjaman rekening koran PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rabobank Internasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Buana IndonesiaTbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pinjaman Aksep (Demand Loan) PT Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mega Tbk
Maret 2008
11.154.670 6.097.837 4.175.086 1.974.905
10.934.254 3.493.533 1.979.281 3.069.392 165.969 66.846
-
20.000.000
20.000.000 37.500.000
Pinjaman modal kerja tetap PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
12..000.000
Pinjaman Sindikasi PT Bank Central Asia Tbk
120.000.000
-
2.604.144 25.219.366
8.225.198 7.774.314
191.226.008
105.208.786
Pinjaman Usance L/C PT Bank Danamon Tbk PT Bank Rabobank Internasional PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Jumlah hutang bank jangka pendek
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk a. Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan demand loan dengan pagu kredit masing- masing sebesar Rp2.000.000 dan Rp7.000.000. Pagu kredit atas kedua fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir meningkatkan pagu kredit menjadi sebesar Rp10.000.000 dan Rp20.000.000, masing-masing untuk fasilitas kredit rekening koran dan demand loan. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2009. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 13.5% sampai 15,5% pada Maret 2009 dan 11% pada Maret 2008 serta dijamin dengan 2 (dua) bidang tanah berikut bangunan diatasnya yang masing-masing dimiliki oleh Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan CAS (Anak Perusahaan), serta persediaan barang dagang milik Perusahaan (Catatan 7 dan 9). Berdasarkan surat persetujuan antara Perusahaaan dengan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk No. 402/MKT-KOP/LO/10/08
23
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) tanggal 14 Oktober 2008, Perusahaan menarik sebagian jaminan berupa tanah dan bangunan milik Ny Lily Suryana Setiawan, sedangkan jaminan lainnya tidak mengalami perubahan. b. CALS memperoleh fasilitas kredit rekening koran yang digunakan untuk membiayai modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir menjadi sebesar Rp. 4.000.000. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan persediaan dan bangunan gudang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 9), sebidang tanah berikut bangunan kantor milik Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa) serta jaminan pribadi dari Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Jatuh tempo fasilitas kredit telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 Desember 2009 dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 14% sampai dengan 14.5% pada Maret 2009 dan antara 11,5% sampai pada Maret 2008. PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari PT Bank Central Asia Tbk dengan pagu kredit sebesar Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 9 Juni 2009. Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham), Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong dan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 12,50% sampai dengan 14,00% pada tahun Maret 2009. Pada tanggal 9 Juni 2008, CMSS dan MBI memperoleh fasilitas kredit rekening koran dari PT Bank Central Asia Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp1.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai modal kerja CMSS dan MBI. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit rekening koran ini adalah 9 Juni 2009. Fasilitas kredit ini dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong, Tn. Totong Kurniawan, Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7) dan apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut juga dijamin dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 12,5% sampai dengan 14 % pada tahun Maret 2009. PT Bank Rabobank International Indonesia a. SGK memperoleh fasilitas kredit rekening koran dengan pagu kredit sebesar Rp500.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Pada tahun 2006, pagu kredit atas fasilitas tersebut telah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan dikenakan tingkat bunga tahunan 15% pada Maret 2009 dan berkisar 14% Maret 2008. Tanggal jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Mei 2009. b. Pada bulan Mei 2006, KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan usance letters of credit (L/C) dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp3.000.000 dan US$1.000.000. Pada bulan Mei 2007, pagu fasilitas usance letter of credit ditingkatkan menjadi US$1.250.000. Jatuh tempo fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Mei 2009. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat bunga tahunan 15% pada Maret 2009 dan 11% pada Maret 2008. Pinjaman tersebut dijamin dengan sebidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa), sedangkan pinjaman usance letters of credit (L/C) dijamin dengan tanah yang sama milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) dan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Rabobank International Indonesia (Catatan 4). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KKS memperoleh fasilitas kredit rekening koran dan fasilitas usance letters of credit (L/C) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp2.500.000 dan US$4.000.000. Kedua pinjaman tersebut dijamin dengan deposito berjangka, piutang usaha dan persediaan milik Anak Perusahaan, beberapa bidang tanah dan bangunan dan sebuah bangunan apartemen milik Perusahaan (Catatan 4, 5, 7 dan 9), serta dikenakan tingkat bunga tahunan 14% pada Maret 2009 dan 13% pada Maret 2008. Kedua fasilitas
24
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan) kredit tersebut memiliki jangka waktu selama 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 20 Juli 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Maret 2009, kedua fasilitas tersebut masih dalam proses negosiasi untuk perpanjangan. PT Bank Mega Tbk Pada tanggal 13 Maret 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja - tanpa schedule (demand loan) dan rekening koran dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp6.000.000 dan Rp2.000.000 yang digunakan untuk membiayai modal kerja. Pagu kredit dan jangka waktu atas kedua fasilitas tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir menjadi masing-masing sebesar Rp40.000.000 dan Rp8.000.000 dan jangka waktu atas kedua fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 13 Maret 2008. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan 13% pada Maret 2008, serta dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan yang digunakan untuk pinjaman fasilitas kredit modal kerja - dengan schedule (fixed loan), yang merupakan bagian dari akun “Hutang Bank Jangka Panjang”. Pinjaman akseptasi dan rekening koran tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan pada saat tanggal jatuh temponya. PT Bank CIMB Niaga Tbk Berdasarkan perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk tanggal 12 Juli 2005, CMSS memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan kredit rekening koran dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp11.000.000 dan Rp2.000.000. Pada tanggal 28 September 2005, pagu kredit atas kedua fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp5.000.000. Pinjaman modal kerja digunakan oleh Anak Perusahaan untuk pengadaan persediaan barang dagang. Kedua fasilitas kredit tersebut dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan, Tn. Budyanto Totong dan Tn. Darmawan Putra Totong (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), peralatan kantor, toko dan gudang, dan persediaan barang dagang milik CMSS yang berada di gudang tertentu (Catatan 7 dan 9), serta deposito berjangka milik Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Pinjaman itu dikenakan tingkat bunga tahunan 13% pada Maret 2008. Fasilitas kredit rekening koran tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Agustus 2008. Pinjaman kredit modal kerja dan rekening Koran tersebut telah dilunasi oleh CMSS pada Januari 2008 dan Juni 2008. 11. HUTANG USAHA Hutang usaha terdiri dari: Maret 2009 Pihak ketiga Rupiah 1 PT ICI 2 PT Mowilex 3 PT Propan Raya 4 PT Satya Langgeng Sentosa 5 PT Mulia Industrindo 6 PT Knauf Gypsum Indonesia 7 PT Osram Indonesia 8 PT Lingkar Matra 9 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000.000) Total hutang dagang pihak Ketiga – rupiah 1 Mitsui & Co Ltd 2 Lanxees Pte Ltd 3 OCI International 4 Biersterfeld International GmbH 5 Kolon Industries Inc 6 Anbah Corporation 7 3 V International 8 Lautan Luas 9 BASF AG 10 LG CHEM 11 Lain-lain (dibawah Rp500.000.000) EURO Arch Sayerlack Pte Ltd Jumlah pihak ketiga
Maret 2008
53.741.281 38.588.736 28.794.248 22.224.381 10.336.557 6.568.646 6.019.183 5.660.471
57.536.571 38.706.571 37.921.161 22.232.863 16.388.435 7.904.405 4.004.751 7.469.397
117.926.579
106.768.042
289.860.083 18.916.675 2.801.488 2.338.520 1.752.362 1.283.089 929.241 760.339 565.434
298.932.196 12.790.800 3.889.537 264.712 1.190.836 548.412 280.381 265.450 919.857 744.085 1.111.791
2.549.035
2.621.384
609.415 322.365.3681
323.559.440
25
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG USAHA (lanjutan) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Primagraha Keramindo Hocheng Philippines Corporation
119.616.401 2.194.546
104.403.806 1.605.657
Jumlah pihak hubungan istimewa
121.810.947
106.009.462
Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
309.392.830 7.182.291 3.605.598 2.184.963
309.638.334 2.349.563 4.968.068 6.603.475
Pihak ketiga
322.365.682
333.559.440
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
118.794.931 576.179 827.781 1.612.05
100.017.223 93.095 4.958.109 941.037
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
121.810.947
106.009.463
12. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka terdiri dari: Maret 2009 Perusahaan Pajak pertambahan nilai
Maret 2008
4.970.240
7.927.465
Anak Perusahaan Pajak pertambahan nilai
2.462.619
1.315.776
Jumlah pajak dibayar dimuka
7.432.859
9.243.241
b. Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan saldo Anak Perusahaaan yang terdiri dari: Maret 2009
Maret 2008
2009 2008 2007 2006 2005 2000
988.421 1.962.458 1.478.855 669.492 308.462
216.145 1.880.526 2.259.262 437.800 308.462
Jumlah tagihan pajak penghasilan
5.407.689
5.102.195
c. Hutang pajak terdiri dari: Maret 2009 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
Maret 2008
238.226 1.977.856 1.111.561
265.539 1.924.886 617.366
5.174.000
2.177.464
26
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.PERPAJAKAN (lanjutan) Anak Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak pertambahan Nilai Jumlah
274.499 292.318 543.145 535.765
103.420 1.799.285 24.945 836.601
10.147.371
8.243.701
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 sebagai berikut: Maret 2009 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Anak Perusahaan Amortisasi Goodwill Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan - bersih Beda waktu: Imbalan kerja karyawan - bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang Penyusutan aktiva tetap Laba rugi penjualan aktiva Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan : Representasi dan perjamuan Penyusutan aktiva tetap Lain-lain Penghasilan yang pajaknya bersifat final Pendapatan bunga Pendapatan sewa Taksiran penghasilan (rugi) kena pajak Perusahaan
Maret 2008
14.798.183
22.164.145
(678.975)
(8.624.073)
14.119.208
13.540.072
725.000 (444.400) 361.433 (213.981) -
1.210.961 259.094 (214.999) 4.949
236.078 (144.505)
248.305 355.536 -
(609.314) (61.590)
(185.336) (57.036)
13.967.927
15.161.546
e. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: Maret 2009 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
13.967.927
Anak Perusahaan Penghasilan kena pajak Rugi fiskal awal Rugi fiskal tahun berjalan Koreksi rugi fiskal Rugi fiskal akhir periode
3.922.084 (11.635.688) (2.667.243) 614.583 (13.688.348)
Penghasilan kena pajak - bersih
Maret 2008 15.161.546
7.974.397 (10.215.814) (266.694) (10.482.508)
4.201.664
2.508.110
Pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
3.911.020 1.098.183
4.530.964 2.180.919
Taksiran pajak penghasilan
5.009.202
6.711.883
27
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
339.461 3.334.682
7.208 2.346.292
3.674.143
2.353.500
Maret 2009
Maret 2008
Pajak penghasilan dibayar di muka (lanjutan) Anak Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Fiskal luar negeri
Hutang (tagihan) pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan Hutang pajak penghasilan Tagihan pajak penghasilan Hutang pajak penghasilan (hutang pajak)
946.979 37.074 1.000.846
781.219 676.633 4.000
1.984.899
1.461.852
236.877
2.177.464
101.705
673.238
(988.421)
(30.903)
(886.717)
642.335
f. Manfaat (beban) pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Maret 2009 Perusahaan Pengaruh beda temporer Imbalan kerja karyawan - bersih Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang Penyusutan aktiva tetap Biaya sewa guna Laba rugi penjualan aktiva Bersih Anak Perusahaan Rugi fiskal Imbalan kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva tetap Penyisihan persediaan usang Cicilan sewa pembiayaan Lain-lain Bersih Manfaat pajak tangguhan - bersih
Maret 2008
203.000 (124.432) 101.201 (59.915) -
363.288 77.728 (64.500) 1.485
119.854
378.001
746.828 224.782 15.885 276.618 30.068 9.055
232.739 17.657 3.767 -
749.999
254.162
869.853
632.163
28
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.PERPAJAKAN (lanjutan) g. Aktiva pajak tangguhan Maret 2009 Perusahaan Penyusutan aktiva tetap Kewajiban imbalan kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan Biaya ditangguhkan Perubahan akibat penurunan tarif pajak Aktiva tangguhan – bersih Anak Perusahaan Rugi fiskal Imbalan kerja karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan aktiva tetap Penyisihan persediaan usang Biaya ditangguhkan Perubahan akibat penurunan tarif pajak Lain-lain Aktiva tangguhan – bersih Aktiva pajak tangguhan
Maret 2008
(1.699.622) 8.164.375 1.371.745 269.590 (65.852)
(1.645.413) 6.990.591 2.251.906 111.780 (74.340)
143.076 8.183.312
7.634.524
4.180.369 3.945.513 216.475 (965.458) 106.840 (354.190)
3.064.257 3.644.285 484.956 (212.064) 50.803 49.970
(276.884) (147.915)
(10.181)
6.704.749
6.972.088
14.888.062
14.606.612
h. Lainnya Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara yang menolak keberatan Perusahaan atas hasil pemeriksaan pajak berupa kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun 2004 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. KEP-04/WPJ.15/BD.26/2007 sebesar Rp27.141 dan denda terkait berdasarkan Surat Tagihan Pajak (STP) No. KEP-05/WPJ.15/BD.26/2007 sebesar Rp111.236. Pada tanggal 23 April 2007, Perusahaan mengajukan banding atas surat keputusan pajak tersebut kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak. Banding Perusahaan atas hasil pemeriksaan sebesar Rp111.236 telah ditolak oleh Pengadilan Pajak dan belum ada keputusan sehubungan dengan banding sebesar Rp27.141. Pada tanggal 5 Maret 2007, Perusahaan menerima surat keputusan dari Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur III yang menolak keberatan Perusahaan atas hasil pemeriksaan pajak berupa kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun 2004 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. KEP-13/WPJ.12/BD.0602/2007 sebesar Rp2.286.721 dan denda terkait berdasarkan Surat Tagihan Pajak (STP) No. KEP-14/WPJ.12/BD.0602/2007 sebesar Rp232.937. Pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan mengajukan banding atas surat keputusan pajak tersebut kepada Ketua Badan Pengadilan Pajak. Pada tanggal 28 Juni 2007, Perusahaan mencabut banding atas STP sebesar Rp232.937. Pada tanggal 10 April 2008, Perusahaan menerima surat keputusan No. PUT.15876/PP/M.II/16/2008 tanggal 10 April 2008 dari Ketua Pengadilan Pajak mengenai pengajuan banding atas kurang bayar PPN untuk tahun 2004. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Pengadilan Pajak memutuskan untuk mengurangi jumlah kurang bayar pajak dari sebesar Rp2.286.721 menjadi sebesar Rp9.415. Perusahaan menagih jumlah yang telah dibayar sebesar Rp1.143.361, kepada Kantor Pajak dan melakukan reklasifikasi pada tahun 2008 dari piutang lain-lain ke dalam taksiran tagihan pajak penghasilan pada neraca konsolidasi tahun Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5,00% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40,00% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5,00% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.
29
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.PERPAJAKAN (lanjutan h. Lainnya (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan tidak berharap dapat memenuhi kriteria untuk memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan, dan oleh karenanya tidak menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban pajak kini Perusahaan. Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28,00% untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut dalam perhitungan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Maret 2009. 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dan terdiri dari: Maret 2009 PT PT PT PT PT PT PT
Bank UOB Buana Tbk Bank Central Asia Bank Rabobank Internasional Bank Jasa Jakarta BCA Finance Bank Ekonomi Raharja Tbk Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun PT Bank Central Asia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT BCA Finance PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Rabobank Internasional PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
Maret 2008
26.056.591 18.562.500 8.539.486 6.036.177 3.331.343 934.167
29.366.008 156.257 7.385.517
63.460.264
65.808.214
8.250.000 4.137.649 1.462.500 1.70.367 1.153.118 600.833 -
3.458.471 1.612.011 47.812 1.790.599 5.250.000
16.974.467
12.158.894
46.485.797
53.649.321
2.837.933 26.062.500
PT Bank UOB Buana Tbk Pada tanggal 29 November 2004, CMSS memperoleh fasilitas kredit investasi aktiva tetap dengan pagu kredit sebesar Rp15.668.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian tanah di Cibubur. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa bidang tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut. Pinjaman tersebut terhutang dalam 96 (sembilan puluh enam) kali cicilan bulanan termasuk grace period selama 12 bulan dengan pembayaran cicilan terakhir adalah pada tanggal 29 November 2012, dan dikenakan tingkat bunga tahunan 14,5% pada Maret 2009 dan 11,5 % pada Maret 2008. Berdasarkan perjanjian kredit, CMSS wajib memperoleh persetujuan tertulis apabila hendak melakukan transaksi tertentu, antara lain melakukan proses penawaran umum dan membagikan dividen saham. Selain itu, pada tanggal 15 Maret 2006, CMSS juga memperoleh beberapa fasilitas kredit investasi dari PT Bank UOB Buana Tbk dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp8.100.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan gerai Mitra 10 di Cibubur. Pada bulan November 2007, pagu kredit atas fasilitas tersebut dinaikkan menjadi sebesar Rp18.100.000. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut. Pinjaman tersebut terhutang dalam 96 (sembilan puluh enam) kali cicilan bulanan termasuk grace period selama 12 bulan dengan pembayaran cicilan terakhir berada pada berbagai tanggal dari bulan September 2007 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2016. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan 14,5% pada Maret 2009 dan 11,5% pada Maret 2008.
30
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Sindikasi PT Bank Central Asia Tbk Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit gabungan dari beberapa bank yang digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) dan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit ini terdiri dari 2 (dua) tranche, yaitu: a. fasilitas kredit pembiayaan dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000 (tranche A). Fasilitas kredit tersebut terhutang dalam cicilan triwulanan selama 12 (dua belas) kali cicilan yang dimulai pada bulan September 2008. b. fasilitas kredit pembiayaan dan modal kerja dengan pagu kredit sebesar Rp155.000.000 (tranche B). Fasilitas kredit tersebut terhutang sebesar jumlah penarikan dan mempunyai jangka waktu selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit tersebut. Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan beberapa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan CMSS (Catatan 9), Tn. Budyanto Totong, Tn. Darmawan Putra Totong dan Tn. Totong Kurniawan (pemegang saham), Ny. Janty dan Ny. Lily Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), piutang dan persediaan milik Perusahaan (Catatan 5 dan 7), apartemen milik Tn. Budyanto Totong. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai hutang CMSS dan MBI kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Catatan 23f) dan dijamin dengan jaminan korporasi tidak terbatas yang dikeluarkan oleh CMSS dan MBI atas nama Perusahaan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 1 (satu) bulan (jika terdapat keadaan dimana SBI tidak tersedia, maka suku bunga akan ditentukan sebesar 2,50% diatas suku bunga JIBOR berjangka waktu 1 (satu) bulan). Berdasarkan perjanjian kredit sindikasi, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi beberapa kondisi tertentu, diantaranya adalah menjaga rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Maret 2009, semua rasio keuangan tersebut telah terpenuhi. Pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas tranche A telah digunakan seluruhnya, sedangkan fasilitas tranche B sudah digunakan untuk hutang bank jangka pendek (Catatan 10) sebesar Rp120.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2009, porsi yang belum digunakan adalah sebesar Rp 35.000.000. PT Bank Rabobank International Indonesia Pada tanggal 3 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp4.250.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Padang, Sumatra Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong (pemegang saham) termasuk segala sesuatu yang berada di atas tanah tersebut dan hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 15,00% pada Maret 2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan dengan cicilan terakhir pada tanggal 3 Desember 2016. Pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas kredit tersebut telah digunakan seluruhnya Pada tanggal 28 Februari 2008, KKS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp160.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian forklift. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 8,2% pada Maret 2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 sampai dengan tanggal 28 Februari 2011. Pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas kredit tersebut telah digunakan seluruhnya. PT Bank Jasa Jakarta a. KKS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp400.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dibeli dengan menggunakan fasilitas kredit tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 8,6% pada Maret 2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 tahun sampai dengan bulan September 2009. KKS juga memperoleh fasilitas kredit angsuran dengan pagu kredit sebesar Rp1.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik KKS (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 12,75% pada Maret 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2011.
31
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Jasa Jakarta (lanjutan) b. Pada tanggal 8 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar RP6.000.000 yang digunakan oleh Perusahaan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Daan Mogot Prima II Kav. No. 19 dan No. 20, Jakarta Barat. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah yang dimilikili melalui hutang tersebut. Pinjaman tersebut harus dicicil secara bulanan selama jangka waktu 7 tahun sampai dengan 8 Juni 2014 dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar anatar 11,28% sampai dengan 16,00% pada Maret 2009. (Catatan 9). PT BCA Finance Pada tahun 2008, Perusahaan dan CMSS memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance dengan keseluruhan pagu kredit sebesar Rp4.387.500 yang digunakan untuk membiayai pembelian beberapa kendaraan. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui hutang tersebut (Catatan 9) dan dikenakan tingkat bunga tahunan berkisar antara 5,75% sampai dengan 6,00% pada Maret 2009. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama jangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan Juni 2011. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk a. CALS memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dengan pagu kredit sebesar Rp90.000 yang digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor. Pada tahun 2007, pagu kredit atas fasilitas tersebut dinaikkan menjadi sebesar Rp230.000. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang dimiliki oleh Anak Perusahaan tersebut (Catatan 9). Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 (dua puluh empat) kali cicilan bulanan sampai dengan April 2009 dan dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14% pada Maret 2009. Pada tahun 2007, CALS memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dengan pagu kredit sebesar Rp2.000.000. yang telah mengalami perubahan pagu kredit menjadi sebesar Rp. 3.000.000. pada tahun 2008 dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2009. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan (Catatan 7) yang dimiliki oleh CALS dan tanah dan bangunan kantor yang dimiliki oleh Tn. Budyanto Totong dan Tn. Simonardi S. (pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa), gudang yang dimiliki oleh CALS (Catatan 9), serta jaminan pribadi atas nama Tn. Simonardi S. (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 14% pada Maret 2009. b. Pada tanggal 24 Februari 2004, CLS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan pagu kredit sebesar Rp2.000.000. Pinjaman dari fasilitas ini dijamin dengan tanah milik CLS (Catatan 9) dan jaminan pribadi dari Tn. Budyanto Totong dan Tn. Soelianto (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Pinjaman ini terhutang dalam 60 (enam puluh) kali cicilan sampai dengan tanggal 25 Februari 2009 dan telah dilunasi oleh CLS sesuai dengan tanggal jatuh temponya. c. Pada tahun 2004, CMSS memperoleh beberapa fasilitas kredit (non-revolving) dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan dan modal kerja. Pinjaman ini terhutang dalam cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada bulan Maret 2009. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang diperoleh Anak Perusahaan melalui hutang tersebut (Catatan 9) serta dikenakan tingkat bunga tahunan yang berkisar antara 12% sampai dengan 15,5% pada Maret 2009. Sebagian pinjaman tersebut telah dilunasi oleh CMSS pada tahun 2005 dan 2008. PT Bank CIMB Niaga Tbk a. Pada tanggal 28 Oktober 2005, CMSS memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp18.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian tanah di Jl. Percetakan Negara No. 36, Desa/Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Kotamadya Jakarta Pusat, dengan luas lebih kurang 5.329 m2. Pinjaman yang diperoleh dari fasilitas ini dijamin dengan hak tanggungan atas tanah yang dimiliki Anak Perusahaan melalui hutang tersebut (Catatan 9). Pinjaman ini terhutang dalam cicilan bulanan sampai dengan tanggal 28 Oktober 2013. Berdasarkan perjanjian kredit, CMSS wajib memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain seperti menjaga tingkat leverage ratio maksimal 5 (lima) kali. Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh CMSS pada bulan Juni 2008 dengan menggunakan fasilitas kredit yamg diperoleh Perusahaan.
32
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) b. Pada tanggal 16 Agustus 2006, MBI memperoleh fasilitas kredit transaksi khusus dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan toko di wilayah Surabaya Barat, yaitu di Komplek Perumahan Royal Residence. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan barang dagang milik Anak Perusahaan (Catatan 7 dan 10), renovasi bangunan sewa dan peralatan kantor, toko dan gudang yang dimiliki Anak Perusahaan melalui fasilitas kredit tersebut (Catatan 9 dan 10), hak tanggungan atas tanah dan bangunan milik CMSS, Tn. Budyanto Totong, dan Ny. Lili Suryana Setiawan (pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa), apartemen milik Tn. Budyanto Totong, serta jaminan pribadi dari seluruh pemegang saham Anak Perusahaan. Pinjaman tersebut terhutang dalam cicilan bulanan selama 72 (tujuh puluh dua) bulan, termasuk grace period selama 1 (satu) tahun sejak penarikan pertama kali pada tanggal 8 September 2006. Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh MBI pada bulan Juni 2008 dengan menggunakan fasilitas kredit yamg diperoleh Perusahaan. 14. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawannya yang telah mencapai usia pensiun yaitu 55 tahun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban imbalan kerja tersebut tidak didanai. Tabel berikut menyajikan ringkasan jumlah yang dicatat dalam neraca konsolidasi untuk kewajiban imbalan kerja sesuai dengan perhitungan sementara. Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
39.424.607 1.521.493
33.462.832 1.952.161
Kewajiban yang diakui di neraca
40.946.100
35.414.993
15. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN Rincian hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut: Maret 2009 PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT
Catur Karda Sentosa Catur Hasil Sentosa Catur Logamindo Sentosa Caturadiluhur Sentosa Kusuma Kemindo Sentosa Satya Galang Kemika Caturaditya Sentosa Catur Mitra Sejati Sentosa Mitra Bali Indah HCG Indonesia
Jumlah
Maret 2008
133.568 5.745.310 4.156.731 6.487.295 12.530.221 2.505.707 1.938.271 684.263 111.531 2.929.404
118.360 4.523.038 3.652.537 5.392.530 11.320.356 1.879.962 1.735.392 691.211 781.228 647.094
37.222.302
30.741.708
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 714.877 dan Rp 2.035.348 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
33
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut:
Pem egang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Jumlah
PT Buanatata Adisentosa PT Ekasentosa Jayasukses Pooled fund “dhanawibawa” partnership Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) Tn. Totong Kurniawan (Komisaris) Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) Lain-lain - (masing-masing dibawah 5%)
1.325.345.000 456.142.000
45,78 15,76
132.534.500 45.614.200
180.000.000
6,22
18.000.000
85.200.000
2,94
8.520.000
60.950.000
2,10
6.095.000
57.950.000 10.079.000
2,24 0,35
5.795.000 1.007.900
719.371.800
25,85
71.937.180
Jumlah
2.895.037.800
100,00
289.503.780
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah saham Pem egang saham
ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Jumlah
PT Buanatata Adisentosa PT Ekasentosa Jayasukses Pooled fund “dhanawibawa” partnership Tn. Budyanto Totong (Direktur Utama) Tn. Darmawan Putra Totong (Komisaris) Tn. Totong Kurniawan (Komisaris) Ny. Dra. Tjia Tjhin Hwa (Direktur) Lain-lain - (masing-masing dibawah 5%)
1.325.345.000 456.142.000
45,78 15,76
132.534.500 45.614.200
180.000.000
6,22
18.000.000
135.200.000
4,67
13.520.000
64.950.000
2,24
6.495.000
64.950.000 10.079.000
2,24 0,35
6.495.000 1.007.900
658.371.800
22,74
65.837.180
Jumlah
2.895.037.800
100,00
289.503.780
Berdasarkan keputusan sirkuler para pemegang saham Perusahaan tanggal 15 Mei 2007, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari sebesar Rp80.000.000 menjadi Rp120.000.000 melalui penerbitan 400.000.000 saham baru sehubungan dengan pengkonversian sebagian dari hutang obligasi konversi menjadi modal saham Perusahaan. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 28 Mei 2007, para pemegang saham menyetujui pengalihan atas 25.165.000, 41.950.000 dan 25.165.000 saham yang masing-masing dimiliki oleh Nusantara Investment Fund Limited, Dominion Investments Pte. Ltd., dan Licence International Ltd., kepada Juxon Investments Limited. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 6 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut: a. b. c.
Pengalihan atas 169.480.000 saham dan 69.770.000 saham yang masing-masing dimiliki oleh Juxon Investments Limited dan PT Budicahaya Gemilang kepada PT Buanatata Adisentosa. Kapitalisasi saldo laba sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 96.000.000 menjadi 942.245.400 saham, dimana masing-masing pemegang saham mendapatkan jumlah saham secara proporsional dengan hak pemilikan di Perusahaan. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp. 120.000.000 menjadi Rp. 214.224.540 dengan menerbitkan 942.245.400 saham baru dengna nilai nominal per saham sebesar Rp. 100 (dalam jumlah penuh) melalui kapitalisasi saldo laba sampai dengan tahun buku 2006.
34
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 12 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui hal-hal berikut: a. Rekapitalisasi tambahan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp15.279.240 menjadi 152.792.400 saham, dimana masing-masing pemegang saham mendapatkan jumlah saham secara proporsional dengan hak pemilikan di Perusahaan. b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp214.224.540 menjadi Rp229.503.780 dengan mengeluarkan 152.792.400 saham baru dengan nilai nominal per saham sebesar Rp100 (dalam jumlah penuh), yang dilakukan melalui rekapitalisasi tambahan modal disetor. Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham Perusahaan tanggal 7 September 2007, para pemegang saham menyetujui pengalihan atas 135.200.000, 64.950.000, 64.950.000, 16.200.000, 16.200.000 dan 405.900.000 saham yang dimiliki oleh PT Buanatata Adisentosa masing-masing kepada Tn. Budyanto Totong, Tn. Totong Kurniawan, Tn. Darmawan Putra Totong, PT Tunaskurnia Abadi, PT Darmapatria Sentosa Abadi dan PT Ekasentosa Jayasukses. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 181 tanggal 21 September 2007, para pemegang saham menyetujui antara lain: a. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari sebesar Rp320.000.000 menjadi sebesar Rp600.000.000. b. Penawaran/penjualan saham dalam jumlah maksimal sebanyak 1.000.000.000 saham baru dan penerbitan Waran Seri I dalam jumlah maksimal sebanyak 1.000.000.000 Waran Seri I, melalui Penawaran Umum dan pencatatan saham Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-608/BL/2007 tanggal 30 November 2007, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada tanggal 12 Desember 2007, Perusahaan mencatatkan 600.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp100 (dalam jumlah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan juga menerbitkan 600.000.000 waran seri 1 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham baru. Setiap 1 lembar saham berhak mendapatkan 1 waran seri 1 yang dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga sebesar Rp250 (dalam jumlah penuh). Waran tersebut bisa ditukar sejak tanggal 12 Desember 2008 sampai dengan 11 Desember 2009. Pada tanggal 31 Maret 2009, belum ada waran yang ditukar. 17. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah Penawaran umum perdana (IPO) 600.000.000 saham dengan harga Rp200 per saham Biaya-biaya penerbitan saham dalam rangka IPO
60.000.000
Saldo 30 September 2008
51.456.262
(8.543.738)
18. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut: Jenis Produk Keramik Cat Bahan-bahan kimia Perlengkapan kamar mandi dan dapur Kaca dan glass block Alat listrik Partisi Pipa
Maret 2009
Maret 2008
258.234.592 203.135.615 42.487.610 24.591.584 23.735.399 16.859.075 16.330.739 10.070.968
227.511.568 206.077.083 41.046.680 21.091.265 20.657.875 12.012.426 18.952.314 11.774.418
35
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Rincian penjualan bersih konsolidasi berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut: (lanjutan) Jenis Produk Atap gelombang dan genteng Semen Kuas cat Alat pertukangan Lain-lain Jumlah
Maret 2009
Maret 2008
7.818.684 5.985.539 4.149.093 3.464.658 32.319.710
8.268.845 3.204.945 3.582.078 3.103.692 33.381.952
649.183.266
610.665.142
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penjualan kepada pihak tertentu yang melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. 19. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Persediaan barang dagang - awal Pembelian bersih Tersedia untuk dijual Persediaan barang dagang - akhir
472.056.762 580.694.770 1.052.751.532 (488.918.298)
359.142.242 559.519.347 918.661.589 (386.516.577)
Jumlah beban pokok penjualan
563.833.234
532.145.012
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) mencapai 26,49% dan 22,56% dari jumlah penjualan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. 20. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Maret 2009 Beban penjualan Gaji dan tunjangan Penyusutan Sewa Pengangkutan dan asuransi Free Sample dan promosi Kantor Perjalanan dinas Pemeliharaan Pajak dan perijinan Keamanan dan kebersihan Asuransi Penyisihan barang rusak Alat tulis & cetakan Penyisihan piutang ragu-ragu Lain-lain (di bawah Rp250 juta) Jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Penyusutan Kantor (Listrik, air, telepon) Administrasi Bank Perjalanan dinas Jasa Professional Pemeliharaan Pajak dan perijinan Sewa Alat tulis & cetakan Lain-lain (di bawah Rp750 juta) Jumlah Jumlah beban usaha
Maret 2008
18.071.559 5.669.142 4.198.005 3.875.142 3.205.598 2.653.355 1.721.016 1.318.245 735.048 598.390 514.321 494.411 321.234 264.966 1.637.100
17.202.586 2.659.860 3.000.272 4.531.481 1.360.414 2.423.249 1.418.070 1.342.134 674.045 192.859 308.516 2.724 213.310 259.094 520.127
45.277.532
36.108.741
13.885.645 1.597.410 1.370.122 1.030.678 608.745 486.118 344.346 260.924 230.822 201.259 663.624
12.144.667 2.056.400 1.105.451 431.641 491.220 261.323 350.544 204.894 214.488 234.645 1.094.109
20.679.694
18.589.381
65.956.743
54.698.122
36
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Informasi segmen konsolidasi menurut segmen primer adalah sebagai berikut: Distribusi
Bahan-bahan Kimia
Retail
Jumlah
Maret 2009 Penjualan bersih Laba kotor
481.590.493
125.105.163
42.487.610
649.183.266
55.009.003
25.136.321
5.204.708
85.350.032
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
65.956.743
Laba usaha
19.393.289
Penghasilan (beban) lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban bunga Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bonus Lain-lain - bersih
(8.008.343 ) (1.387.008) 843.110 612.255 119.804 3.225.076
Laba sebelum pajak penghasilan
14.798.183
Beban pajak penghasilan - bersih
(4.139.349)
Laba sebelum hak minoritas
10.658.834
Aktiva segmen
782.777.877
372.677.320
111.825.056
1.267.280.252
Kewajiban segmen
472.840.917
230.013.481
79.988.908
782.843.307
Maret 2008
Penjualan bersih Laba kotor
461.539.272
108.079.190
41.046.680
610.665.142
51.625.956
20.290.162
6.604.012
78.520.130
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
54.698.122
Laba usaha
23.822.008
Penghasilan (beban) lain-lain yang tidak dapat dialokasikan Beban bunga Laba/(Rugi) selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Laba penjualan aktiva tetap Pendapatan bonus Lain-lain - bersih
(4.050.752) 126.977 1.638.272 417.137 155.690 54.814
Laba sebelum pajak penghasilan
22.164.145
Beban pajak penghasilan - bersih
(6.079.720)
Laba sebelum hak minoritas
16.084.425
Aktiva segmen
822.023.975
197.183.729
66.804.572
1.086.012.276
Kewajiban segmen
475.871.905
139.971.376
44.319.079
660.162.361
37
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi penjualan bersih berdasarkan segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut: Maret 2009
Maret 2008
Jawa dan Bali Sumatera Sulawesi Kalimantan
547.657.720 52.165.077 28.188.535 21.171.934
515.029.845 54.336.645 23.495.035 17.803.617
Jumlah
649.183.266
610.665.142
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN PERIKATAN a. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pemasok, dimana Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor atas beberapa produk tertentu dalam suatu wilayah dan dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjianperjanjian tersebut dijamin dengan bank garansi dari bank-bank tertentu . Selain itu, perjanjian distribusi yang dilakukan CAS dengan pemasok tertentu dijamin dengan deposito berjangka, piutang dan persediaan milik Anak Perusahaan tersebut (Catatan 4, 5 dan 7). b. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak sehubungan dengan penyewaan bangunan kantor, toko dan gudang yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk kegiatan operasi. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 22 tahun. c. Pada bulan Mei 2008, Perusahaan dan S.B. Furniture Industry Co., Ltd. (SB), mendirikan suatu perusahaan kerjasama operasi yang bernama PT Catur Shaw Brother (CSB). Perusahaan kerjasama operasi ini akan memiliki modal dasar sebesar US$3.000.000 dengan nilai nominal sebesar US$1 per saham. Perusahaan akan menempatkan sebesar US$600.000 yang merupakan 60,00% kepemilikan, sedangkan SB akan menempatkan sebesar US$400.000 yang merupakan 40,00% kepemilikan. Pendirian perusahaan kerjasama operasi ini telah diaktakan dengan akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 2 tanggal 5 Januari 2009 (Catatan 27).
d. Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian hutang piutang dengan CMSS dan MBI, dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman kepada CMSS dan MBI untuk keperluan modal kerja sebesar Rp54.750.000. Sebagian dari fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk mendanai hutang bank yang diperoleh CMSS dan MBI dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk) (Catatan 13). Jangka waktu fasilitas tersedia sampai dengan tanggal 19 Juni 2011. Fasilitas pinjaman yang digunakan untuk mendanai hutang bank, terhutang dalam cicilan triwulanan, yang dimulai sejak September 2008. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2,50% diatas suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per bulan dan biaya manajemen dengan tarif tetap 2,00% per 3 (tiga) tahun. Pada tanggal 3 November 2008, Perusahaan meningkatkan pagu fasilitas menjadi Rp84.750.000. Pendapatan bunga yang diterima oleh Perusahaan dan beban bunga yang dibayar oleh CMSS dan MBI sebesar Rp 2.263.073 pada tahun 2009 telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi. e. Pada tanggal 10 Desember 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan PT Buanatata Adisentosa sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menyewa sebuah gudang dengan jangka waktu sewa 5 (lima) tahun dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dengan harga sewa Rp3.750.000. 23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (direvisi menjadi pada atau setelah 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
38
PT CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Bulan yang Berakhir pada Tanggal - tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai’, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (direvisi menjadi pada atau setelah 1 Januari 2010) . Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c. PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan", mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan dan menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK No. 14 (Revisi 2008) ini menggantikan PSAK No. 14 Persediaan (Revisi 1994) dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan. Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK revisi ini. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 24. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 6 Juni 2008, yang telah diaktakan dalam akta notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 103, pemegang saham memutuskan untuk, antara lain, membentuk dana cadangan umum sebesar Rp200.000 dari saldo laba. 25. REKLASIFIKASI AKUN Akun berikut ini dalam laporan keuangan konsolidasi Maret 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi Maret 2009 : Menjadi
Dari Hutang bank jangka pendek Piutang usaha pihak ketiga
Hutang usaha pihak ketiga Piutang usaha pihak hubungan istimewa
26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 30 April 2009.
39