DRPM gazette DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
vol. 6 No. 2 april 2013 www.research.ui.ac.id
Jurnal Pemangsa:
Kebuasan di Dunia Akademis
DRPM gazette
Penanggung Jawab Pemimpin Redaksi Dewan Redaksi
Bachtiar Alam, Ph.D. Redaktur Pelaksana Prof. Dr. Budiarso, M.Eng. Staf Redaksi Dr.rer.nat. Agustino Zulys, M.Sc. Desain dan Tata Letak Dr.rer.nat. Yasman, M.Sc. Distribusi drg. Endang Winiati Bachtiar, M.Biomed., Ph.D Alamat Redaksi dr. Ponco Birowo, Sp.U., Ph.D (FK) Dr. drg. Ellyza Herda M.Si. (FKG) Dr.rer.nat. Abdul Haris (FMIPA) Prof. Dr. Bondan Tiara Sofyan (FT) Myra Rosana B. Setiawan, S.H., M.H. (FH) Berly Martawardaya, M.Sc. (FE)
Dra. Dyah Triarini Indirasari, M.A. (FPsi) Dr. Phil. Lily Tjahjandari (FIB) Dwi Ardhanariswari, S.Sos., M.Sc., M.A., M.Phil. (FISIP) Drs. A. Rahman, M.Env. (FKM), Dr.Eng. Wisnu Jatmiko (Fasilkom) Wiwin Wiarsih, S.Kp., MN. (FIK) drg. Nurtami Soedarsono, Ph.D (Program Pascasarjana) Dr. Mahdi Jufri, M.Si (FF)
Dari Meja Redaksi
Citra Wardhani, M.Si. Budi Hartono. S.Si., M.Kes. Ahmad Nizhami, S.Si. Iwan Setiawan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI. Gedung Science Park Lt. 2. Kampus UI Depok 16424 Telp. 021-7270152 Faks, 021-788849119
Seiring dengan upaya peningkatan peringkat UI melalui peningkatan publikasi ilmiah dosen dan periset UI, kita dikejutkan dengan munculnya fenomena jurnal pemangsa. Kemunculan jurnal pemangsa ini lebih disebabkan karena perpaduan antara maraknya jurnal online yang bersifat open access dengan segala macam kelebihannya di satu sisi dan keinginan dari periset di seluruh dunia untuk berlomba mempublikasikan hasil risetnya di sisi yang lain. Jurnal predator tersebut seakan mengisi niche yang muncul dari dunia maya khususnya dalam bidang publikasi ilmiah. Niche tersebut menjadi ladang bisnis yang menjajikan mengingat jumlah periset di seluruh dunia yang besar. Perkembangan ini tentu saja mengancam misi UI untuk menjadi universitas unggulan kelas dunia. Selain itu, kehadiran jurnal predator juga menjadi ancaman serius bagi karir seorang periset karena dapat menurunkan kredibilitas periset yang bersangkutan. Bagaimana kita sebagai sivitas akademika UI menyikapinya? Silakan baca DRPM Gazette edisi ini. Selamat membaca!
Citra Wardhani
DRPM gazette vol. 6 No. 2 april13
Daftar Isi
2 6
Topik Utama:
Jurnal Pemangsa: Kebuasan di Dunia Akademis UI Peduli: Bersama Menangani Bencana di Awal Tahun
10
We Care! FIK UI Peduli Banjir Jakarta
12
Bekerja Dengan Hati: Perjalanan Inspiratif dengan Masyarakat
15
Seleksi Administratif Hibah Riset UI 2013
17
Good Science and Good Communication: Kunci Keberhasilan Proposal Riset
19
Mapping Your Career Pathway: (to) Finding Your Passion
Cover Story Jurnal pemangsa mengisi niche kebutuhan periset untuk mempublikasikan hasil risetnya dengan cepat dan mudah dengan biaya yang tidak kecil.
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 1
Topik Utama
Jurnal Pemangsa:
Kebuasan di Dunia Akademis oleh Agustino Zulys
D
unia akademis saat ini dikejutkan dengan istilah baru, yaitu Jurnal Pemangsa (predatory journals). Istilah ini pertama kali dimunculkan oleh seorang librarian dari University of Colorado, Denver, Jeffrey Beall dalam sebuah artikel “World View” pada jurnal Nature, Sept 2012 berjudul Predatory Publisher
are corrupting open access.1 Melalui serangkaian penulusuran dan penelitian terhadap praktek-praktek jurnal predator ini beliau membuat daftar penerbit yang menerbitkan jurnal-jurnal pemangsa pada website pribadinya.2 Sejatinya, kehadiran open access journal merupakan terobosan kemajuan dalam bidang publikasi ilmiah yang memudahkan para periset untuk dapat mengkases jurnal secara real time. Namun sayangnya, perkembangan ini dicederai dengan menggejalanya predatory open access journal (POAJ). POAJ diibaratkan seperti halnya spam yang mengotori surat elektronik (surel). Pada prakteknya, penerbitan artikel pada jurnal-jurnal yang terindikasi predator ini bisa disejajarkan sebagai tindak korupsi dalam dunia akademis. Mengapa demikian? Istilah jurnal pemangsa yang digunakan ini, cukup beralasan karena tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memangsa para periset atau akademisi yang lugu, yang ingin mempublikasikan artikel akademisnya secara cepat meski dengan biaya yang cukup tinggi (hingga mencapai USD 1800) setelah diterima (accepted).3 Sebetulnya sah-sah saja bagi pengelola jurnal untuk meminta bayaran bagi artikel yang akan dimuat dan memang tidak ada aturan tentang biaya maksimum terhadap artikel yang diterima. Permasalahan utamanya adalah bahwa praktek pengelolaan jurnal pemangsa ini tidak mengutamakan aspek penilaian rekan setara (peer review, mitra bebestari), sehingga kualitas artikel tidak lagi menjadi bagian penting dari proses penilaian. Kalaupun ada penilaian dari peer review, adanya hanyalah sebuah formalitas yang tidak memberikan implikasi perbaikan minor atau perbaikan major atau penolakan (reject). Nilai akademis dari naskah ilmiah bisa disimpulkan menjadi sangat rendah. Fenomena jurnal pemangsa ini terjadi karena adanya prinsip saling membutuhkan antara periset dan pengelola jurnal. Potensi artikel yang dihasilkan dari kegiatan riset di seluruh dunia sangatlah banyak, namun sedikit sekali yang bisa diakomodasi untuk termuat dalam Jeffrey Beall, librarian dari University of Colorado, penulis artikel tentang predatory journal yang dimuat di Jurnal Nature. (sumber: blog pribadi http://scholarlyoa.com)
2
i
DRPM gazette
i
jurnal-jurnal ilmiah yang berkualitas. Ketatnya proses review pada jurnal-jurnal berkualitas itu menginspirasi para pengelola jurnal pemangsa untuk mengakomodasi artikel-artikel yang tidak bisa bersaing dalam jurnal yang berkualitas tersebut. Artikel-artikel tersebut
vol. 06 No. 02 april 13
bukannya tidak berkualitas dari sisi novelty
maraknya penerbitan artikel di jurnal
jurnal bidang bioteknologi dengan
dan orisinalitas, namun bisa jadi masih
predator ini adalah efek samping dari
anggota dewan editor yang berasal dari
belum matang untuk menjadi artikel yang
kebijakan-kebijakan tersebut atau bukan.
bidang kesehatan masyarakat. Hal ini
berkualitas dan masih membutuhkan
Kalau memang ada, perlu dicarikan
digambarkan juga seperti pengalaman
banyak perbaikan terutama dalam hal
jalan tengahnya agar publikasi UI tetap
yang dialami oleh Steven H. Caplan,
analisis, suntingan bahasa Inggris, serta
meningkat tanpa harus mendaftarkan
assosicate professor biokimia dan biologi
argumentasi penguat. Pada poin inilah
artikel-artikelnya ke jurnal pemangsa.
molekuler pada University of Nebraska
banyak para periset yang mengambil jalan
Berdasarkan pengamatan penulis
Medical Center, yang mendapatkan
pintas untuk segera menerbitkannya pada
dalam mengelola program Penghargaan
undangan sebagai dewan editor untuk
jurnal pemangsa dengan hanya membayar
Ilmiah UI terhadap publikasi dari para
sebuah jurnal bidang teknik kimia.
USD 500–1800 tanpa harus menyediakan
periset di UI yang diterbitkan pada jurnal
Pengelola jurnal sering melakukan
waktu, energi dan tenaga ekstra untuk
internasional dan yang terindeks di
pembajakan ilmuan lain sebagai dewan
proses perbaikannya.4
SCOPUS, setidaknya pada tahun 2012
editor tanpa sepengetahuan dan izin
telah ada 7 artikel yang dimuat dalam
dari ilmuan tersebut. Robert K. Vincent,
Beberapa faktor yang penting dan perlu
jurnal pemangsa berdasarkan daftar yang
profesor geologi dari Bowling Green
dianalisis lebih dalam adalah apakah
dibuat oleh Jeffrey Beall.
State University sangat kaget ketika
kebijakan-kebijakan yang selama ini
mengetahui dirinya terdaftar sebagai
diterapkan di UI sudah cukup efektif dalam
Bagaimana ciri-ciri jurnal pemangsa
dewan editor Journal of Earth Science
meningkatkan publikasi internasional
itu?
& Climate Change, dan beliau segera
atau malah menyuburkan lahan garapan
meminta pengunduran dirinya dari dewan
jurnal pemangsa, seperti kebijakan publish
Ciri-ciri dari jurnal pemangsa adalah
editor.3 Kalaupun sebuah jurnal pemangsa
or perish, kebijakan satu submitted article
adanya pengelolaan jurnal yang tidak
melibatkan ilmuwan handal, ilmuwan itu
per Rp 100 juta dana hibah riset UI, atau
profesional dengan mengeksploitasi
dibebastugaskan dari segala konsekuensi
adanya insentif yang cukup tinggi untuk
model berbayar. Prakteknya, penerbit
dan tanggung jawab sebagai anggota
satu artikel yang berhasil diterbitkan?
jurnal menyebarkan permintaan
dewan editor, kecuali pada penggunaan
Kebijakan publish or perish -walau baru
pengiriman artikel melalui surel spam
nama dan fotonya saja.
berlaku di negara-negara maju- sudah
kepada daftar surel profesional yang
cukup menjadi momok yang menakutkan
dimilikinya secara masif dan acak; tidak
Ciri lain dari jurnal pemangsa adalah
bagi para periset yang kurang produktif
disesuaikan dengan bidang jurnal dan
proses pengecekan artikel melalui peer
karena hal itu akan berimplikasi terhadap
keahlian si penerima surel. Operasional
posisinya di institusi tersebut. Kalaupun
jurnal umumnya dijalankan di negara-
tidak terancam posisinya, maka ia akan
negara dunia ketiga (India, Pakistan,
kehilangan banyak hal, baik portofolionya
Rumania, Malaysia, Nigeria, atau Kenya),
yang tidak menarik terutama untuk
bahkan mereka tidak segan-segan
mendapatkan hibah nasional maupun
mengelabui penulis dengan menggunakan
internasional berikutnya, ataupun
alamat homebase atau alamat kantor
hilangnya kesempatan mendapatkan
di USA, Kanada, UK, Australia melaui
penghargaan dari institusinya. Sebagai
penyewaan PO Box di negara tersebut.4
contoh, UI dan DIKTI setiap tahunnya
Jika kita tilik lebih dalam jajaran dewan
memberikan insentif 15-25 juta per artikel
editor, beberapa kejanggalan yang
kepada siapa saja yang menulis artikel di
bisa kita lihat adalah sedikitnya track
jurnal internasional. Begitu pula kebijakan
record ilmiah dari anggota dewan
satu submitted article per Rp 100 juta
editor dalam bentuk sedikitnya jumlah
dana hibah riset UI sebagai persyaratan
publikasi mereka. Kemudian banyaknya
laporan akhir agar tidak terkena larangan
anggota dewan editor yang tidak
untuk pengajuan proposal berikutnya.
sesuai bidang keahlian dengan topik
Sehingga perlu pengkajian, apakah
jurnalnya. Contohnya, ditemukan satu
www.omicsonlin
e.org
ISSN: 2157-7 617
Journal of Eart h Science & Climatic Chang e Open Access
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 3
melakukan upaya keras untuk terindeks di SCOPUS, salah satu basis data jurnal terbesar di dunia yang dimiliki penerbit Elsevier. Evaluasi pengideksan jurnal oleh SCOPUS masih memiliki kelemahan dalam penyaringan terhadap jurnal-jurnal pemangsa ini. Selain ketidaknetralan SCOPUS sebagai pengindeks jurnal (karena dimiliki oleh publisher Elsevier), indikator terpenting dalam penilaian jurnal oleh SCOPUS untuk diindekskan hanya didasarkan pada hal-hal yang kurang substantif, misal penerbitan yang tepat waktu, komposisi asal dewan editor, serta komposisi asal para penulis. Tak penting bagaimana kualitasnya dan isinya. Tentu indikator-indikator ini sangat mudah dipenuhi oleh jurnal-jurnal pemangsa yang notebenenya memiliki jaringan yang sangat luas dan internasional.
Contoh artikel yang lolos 'peer-review' dan diterbitkan di jurnal internasional dengan penulis Inul Daratista, Agnes Monica dan Pejabat Palsu.
Mengapa jurnal pemangsa bisa juga punya IF? Beberapa jurnal inipun mengklaim diri
review yang sangat instan; hanya dalam
korespondensi dengan DRPM. Setelah
memiliki impact factor (IF) walaupun
hitungan hari atau satu bulan saja artikel
melakukan pengecekan terhadap artikel
kecil; sebesar 0,5. Mengapa demikian?
sudah langsung mendapat status accepted
tersebut, dapat disimpulkan bahwa artikel
Kalau kita cermati perhitungan IF yang
tanpa terlihat adanya pengecekan isi dan
tersebut tidak melalui proses peer review,
diprakarsai oleh ISI Thomson Reuters, nilai
kualitas artikel, suatu praktek yang tidak
menggunakan penulisannya yang tidak
IF diperoleh dengan menghitung jumlah
pernah dilakukan oleh jurnal bereputasi
standar (IMRAD/ Introduction, Methods,
artikel yang disitasi dalam dua tahun per
baik. Praktek seperti inilah yang pernah
Results and Discussion), menggunakan
total artikel yang diterbitkan per tahunnya.
kita lihat kehebohannya sampai-sampai
bahasa Inggris yang kacau, tidak
Perhitungan seperti ini bisa disiasati oleh
nama Inul Darasita dan Agnes Monica
memasukkan analisis serta menunjukkan
pengelola jurnal yang tidak mengindahkan
dapat terlibat dalam artikel ilmiah yang
ketidakjelasan novelty dan orisinalitasnya.
fairness dan kejujuran. Praktek yang
telah terbit sebagai penulis. Contoh
sering dilakukan oleh pengelola jurnal
lain, pada bulan Desember 2012 DRPM
Kalau kita telusuri daftar jurnal pemangsa
adalah dengan mewajibkan penulis artikel
mendapatkan sertifikat penghargaan
yang diusulkan oleh Jeffrey Beall lebih teliti,
untuk mensitasi artikel-artikel yang ada
dari jurnal terbitan IOSR (International
banyak jurnal predator yang terindeks di
pada jurnal tersebut sebagai prasyarat
Organization of Scientific Research)
SCOPUS dan bahkan ada yang memiliki
penerimaan artikel. Otomatis jika seluruh
karena ditulis sebagai penulis di jurnal
impact factor.
penulis mensitasi artikel-artikel pada
tersebut. Hal yang sangat menarik adalah
jurnal tersebut, nilai IF akan ada.
belum ada sejarahnya penulis suatu
Mengapa jurnal pemangsa terindeks
artikel adalah sebuah lembaga penelitian
di SCOPUS?
Kesimpulan dan saran
Penyebutan nama DRPM sebagai salah
Untuk menjalankan bisnisnya secara
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk
satu penulis pun terjadi tanpa melalui
mulus, jurnal-jurnal pemangsa ini
menurunkan produktivitas karya ilmiah
dan kemudian mendapatkan sertifikat.
4
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
Publikasi Ilmiah yang lebih baik Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset, dosen, dan pembimbing adalah: 1.
Melakukan pemilihan jurnal yang baik
para periset UI, melainkan untuk
Jurnal yang baik umumnya dikelola oleh para ahli di bidangnya, yaitu jurnal yang
mendorong kita agar bisa lebih berhati-
dipublikasikan oleh asosiasi profesi. Misal, dalam bidang kimia ada American
hati dalam mengirimkan artikel kita yang
Chemical Society atau Royal Society Chemistry.
bagus ke jurnal yang sesuai kategori
dan peruntukannya. Jangan sampai
Para periset diharapkan untuk terbiasa membaca artikel-artikel pada jurnal tersebut
kita “membunuh diri sendiri” dengan
dan mendalami jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh assosiasi tersebut agar artikel yang
mengirimkan artikel ke jurnal pemangsa
dihasilkan dapat sesuai dengan kualitas jurnalnya.
baik secara tidak sengaja oleh kita maupun mahasiswa kita atau karena
2.
Mendalami sistem pengelolaan jurnal yang dituju
kekurangtahuan kita dengan proses
Tujuannya adalah agar kita bisa lebih yakin bahwa jurnal yang dituju memang
publikasi ilmiah yang baik. Jika ini terjadi,
dikelola oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Pengecekan pertama adalah
tentu akan merusak reputasi dan nama
mengecek adakah alamat kantor dari jurnal tersebut, apakah alamat e-mail yang
kita sendiri.
diberikan bukan alamat e-mail yang non-formal seperti yahoo.com, gmail.com atau sejenisnya. Jika kita masih ragu, lakukan pengecekan terhadap dewan editor, apakah
Penutup
kompetensi dewan editor sesuai dengan bidangnya karena dewan editor inilah faktor
Dari uraian di atas, akan lebih baik bila kita
diproses oleh peer review. Jika kurang kompeten keahliannya, sudah bisa diduga
menerbitkan satu artikel berkualitas di
bagaimana kualitas reviewnya.
jurnal yang memiliki reputasi baik daripada menerbitkan beberapa artikel di jurnal
kunci dari pengelolaan jurnal. Merekalah yang menentukan kemana artikel akan
3.
Melakukan kaji ulang terhadap artikel yang akan dikirim
yang tergolong atau terindikasi sebagai
Pemeriksaan kembali artikel yang akan dikirim memang akan menyita waktu, tenaga
jurnal pemangsa. Hal itu mengingatkan
dan pikiran kita, tetapi ini memang proses yang harus dilakukan. Umumnya, hal
kita bahwa produktivitas seorang periset
ini dilakukan dengan melibatkan rekan sejawat yang bisa dipercaya kemudian
tidak hanya pada kuantitas hasil riset
dilanjutkan dengan pemeriksaaan redaksional bahasa Inggris kepada native speaker.
(jumlah artikel) tapi yang lebih penting adalah kualitas dari hasil riset itu sendiri. Teruslah berkarya untuk kemajuan UI dan Indonesia!
Bagaimana jurnal predator memancing penulis? (sumber: http://scholarlyoa.com/2012/10/16/copying-elsevier)
Referensi
1. Beall, J. 2012. Predatory publishers are corrupting open access. Nature, 489, 179 (13 September 2012). doi:10.1038/489179a 2. http://scholarlyoa.com/2012/12/06/bealls-listof-predatory-publishers-2013. Diakses pada 18 Maret 2013 3. Stratford, M. 4 April 2012. Predatory Online Journals Lure Scholars Who Are Eager To Publish. The Chronicle of Higher Education. Diakses pada 18 Maret 2013 melalui http://chronicle.com/ article/Predatory-Online-Journals/131047 4. Beall, J. April 2010. Advisor Reviews-Comparative Review on “Predatory” Open-Access Scholarly Publishers. The Charleston Advisor. Diunduh melalui http://eprints.rclis.org/14576/1/ predatory.pdf 5. Harzing, A. 2012. Predatory Open Access Journal: Academics Beware! Presented at The 2012 BARDSnet meeting at Melbourne Australia. Diunduh melalui http://www.harzing.com/ download/predatoryoa.pdf
Agustino Zulys, doktor di bidang kimia anorganik, adalah Kepala Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI.
Meletakkan impact factor; padahal tidak punya
Penempatan logo yang sangat jelas seakan menyatakan bahwa jurnal ini diterbitkan oleh Elsevier; padahal tidak
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 5
UI Peduli:
Bersama Menangani Bencana di Awal Tahun oleh Iradati Rabbil Izzati & Melati Ayu Antono
A
wal tahun 2013 mungkin kurang membahagiakan bagi warga Jakarta. Pasalnya bencana banjir kembali
melanda kota pusat pemerintahan tersebut. Jebolnya tanggul Latuharhary menjadi salah satu faktor penyebab kondisi banjir tahun ini menjadi yang terparah selama 5 tahun terakhir. Banjir tak hanya merugikan warga secara moril, namun juga materil. Sivitas akademika Universitas Indonesia melalui UI Peduli
Bantuan 1. Logistik, pakaian, obat, pengobatan, dan penyuluhan Pemberian bantuan UI Peduli untuk korban banjir difokuskan kepada titiktitik banjir yang tergolong parah, antara lain Tambora (Jakarta Barat), Penjaringan dan Pluit (Jakarta Utara). Pada hari Kamis, 24 Januari 2013 tim UI Peduli bergerak menuju 3 lokasi tersebut untuk mendistribusikan logistik, pakaian, dan obat-obatan ke posko lapangan
yang dikoordinasi oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UI, yaitu MAPALA UI dan BEM se-UI. Selain itu, tim dari FK UI mengadakan pengobatan gratis di beberapa titik, antara lain Rawa Bebek, Luar Batang (Pluit) dan Tambora. Tim dari FIK UI mengadakan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada warga yang mengungsi di SD Inpres 03 Penjaringan.
yang berada di bawah koordinasi Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI memberikan bantuan untuk meringankan beban warga yang menjadi korban banjir. Bantuan dari keluarga besar UI dikoordinasi secara terpusat melalui Posko Utama UI Peduli. Posko-posko yang sebelumnya telah didirikan oleh mahasiswa tetap berdiri dan berfungsi menjadi posko lapangan, terintegrasi dengan seluruh posko UI yang tersebar di Jakarta dan Bekasi. UI Peduli mengkoordinasikan bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak yang berada di bawah UI untuk mewujudkan sebuah sinergi.
Gambar 1. Distribusi bantuan UI Peduli kepada pengungsi di SD Inpres 03 Penjaringan.
6
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
Tim dari FKM UI melalui Health Research Center for Crisis and
Jika dibandingkan dengan ketiga lokasi yang menjadi fokus
Disaster (HRCCD) melakukan assessment awal kesehatan kepada
bantuan di Jakarta, Karawang merupakan daerah yang kondisinya
warga yang terkena dampak banjir di Tambora. Selain pelayanan
paling parah. Saat itu, kondisi masih memprihatinkan karena
kesehatan dan kebutuhan logistik, bantuan lain yang diberikan
beberapa rumah masih tergenang air dan lumpur. Warga yang
kepada warga Tambora adalah penjernih air berupa cairan PAC
mengalami bencana sebanyak 1650 KK dan 21 rumah hancur
(poly aluminum chloride) serta pelatihan cara penggunaannya
karena debit air hujan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan
kepada perwakilan dari warga setempat. Cairan tersebut berguna
jebolnya tanggul Sungai Citarum.
untuk menjernihkan air yang keruh sehingga dapat membantu warga dalam mendapatkan air bersih.
Bantuan 4. Logistik, obat, dan peralatan
Bantuan 2. Penyuluhan, pelayanan kesehatan, obat, tim medis, dan pelayanan psikososial
Pada minggu berikutnya, 3 Februari 2013, Tim UI Peduli kembali
Pada hari Jum’at, 25 Januari 2013, kembali dilaksanakan penyuluhan kesehatan PHBS dan pelayanan kesehatan oleh tim dari FIK dan FK di Pluit dan Penjaringan. Hari Sabtu, 26 Januari 2013, tim UI Peduli kembali mengirimkan obat-obatan dan tim medis ke Posko Pluit. Sedangkan tim dari FIK dan Fakultas Psikologi melakukan pelayanan psikososial kepada anak-anak di Kampung Apung, Penjaringan.
menyalurkan bantuan logistik, obat-obatan, dan peralatan lainnya ke Desa Teluk Bango, Karawang. Bantuan ini terselenggara atas donasi yang dikirimkan oleh masyarakat Indonesia di Australia yang tergabung dalam Posko Simpati Queensland. Posko simpati yang merupakan bentukan dari beberapa organisasi yang ada di Brisbane, antara lain Perhimpunan Indonesian Queensland (PIQ), Indonesian Islamic Society of Brisbane (IISB), Indonesian Student Association of Griffith University (ISAGU), Indonesian Student Association of Queensland University of Technology (ISAQ), University of Queensland Indonesian Student Association (UQISA) dan Warga Kristen Indonesia (WKI) tersebut menyalurkan donasi sebesar sebesar AUD 3060.60 melalui rekening UI Peduli. Sampai dengan saat itu, keadaan di Karawang masih belum pulih sepenuhnya. Air masih menggenang dan rumah yang hancur belum banyak perbaikan.
Gambar 2. Kegiatan pengobatan gratis di RW 01 Tambora /.
Bantuan 3. Logistik, pakaian, dan peralatan Selain di ketiga titik fokus bantuan tersebut (Tambora, Penjaringan, dan Pluit), tim UI Peduli juga menyalurkan bantuan korban banjir ke Karawang, Jawa Barat. Pada hari Minggu, 27 Januari 2013, tim UI Peduli mengirimkan bantuan logistik, pakaian layak pakai, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk warga korban banjir Karawang. Bantuan langsung diterima oleh Kepala Desa Teluk Bango, Batujaya, Karawang. Tim dari HRCCD FKM juga
Gambar 3. Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Ketua Pelaksana UI Peduli, Dr.rer.nat Agustino Zulys (bersalaman; sebelah kiri) kepada Kepala Desa Teluk Bango, Karawang.
kembali melakukan assessment awal kesehatan warga dengan melakukan wawancara kepada warga dan puskesmas setempat.
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 7
Bantuan 5. Pelayanan psikososial & psikoedukasi pasca banjir
Siswa sangat antuasi saat mendengarkan dongang yang
Tak hanya pada saat bencana, UI Peduli juga memberikan
Setelah dogeng, acara dilanjutkan dengan kegiatan rekreasional
bantuan pasca bencana kepada korban banjir. Pada hari Sabtu, 23 Februari 2013, Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI (Puskris) didukung oleh UI Peduli dan Carrefour mengadakan kegiatan psikososial pasca banjir dengan tujuan untuk mempercepat proses pemulihan akibat bencana. Kegiatan psikososial pasca banjir ini dilaksanakan di lingkungan Sekolah Dasar Perguruan Rakyat 2, Jl. Kampung Melayu Kecil 1 No. 38 Bukit Duri Tebet Jakarta Selatan. Kegiatan psikososial ini terdiri dari pemberian bantuan perlengkapan dan peralatan sekolah untuk membantu sekolah agar dapat kembali melaksanakan aktivitas belajar mengajar secara normal serta aktifitas psikoedukasi bagi siswa dan guru untuk membantu proses pemulihan kembali. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SD Perguruan Rakyat 2 sejumlah 140 orang dan jajaran guru serta pengurus sekolah. Kegiatan Psikoedukasi pasca Banjir dilakukan dengan 3 macam
dipaparkan oleh kakak-kakak dari Tim Dongeng.
anak yang bertujuan untuk mengurangi dampak psikologis bencana banjir yang dialami oleh para siswa. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi upaya untuk membuat anak-anak terhibur dan merasakan kepeduliaan yang diberikan oleh orang lain disekitar mereka saat mereka tertimpa bencana. Kegiatan ini terdiri dari permainan kelompok dan kegiatan mewarnai gambar yang dibantu oleh relawan Puskris yang berasal dai Fakultas Psikologi UI. Kegiatan terakhir dalam rangkaian kegiatan psikososial pasca banjir bagi siswa SD PR 2 adalah psikoedukasi melalui musik siap siaga banjir. Pada kegiatan ini, siswa diajak untuk bernyanyi bersama lagu-lagu dengan tema siap siaga terhadap banjir. Kegiatan ini dibantu oleh Sam Alush, musisi yang berpartisipasi dalam Album Kompilasi Siap Siaga Bencana yang diprakarsi oleh COMPRESS LIPI. Kegiatan ini diharapkan dapat mengajarkan siswa agar lebih peduli terhadap lingkungannya sebagai upaya siap siaga terhadap banjir. Kerjasama sinergis antara akademisi di Universitas Indonesia dan badan usaha yang peduli terhadap upaya penanggulangan bencana, dalam hal ini Carrefour, merupakan hal yang sangat baik dan seharusnya dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak lain. Tanggung jawab upaya penanggulangan bencana bukan hanya berada di pemerintah saja, tapi juga di semua masyarakat. Bencana terjadi bukan hanya karena faktor alam, namun juga kelalaian manusia dalam melestarikan lingkungan. Alangkah baiknya jika kita bersama-sama mengenal lebih dekat alam dan senantiasa melestarikannya agar ketika bencana terjadi kita lebih sigap dan waspada dalam menghadapinya.
Gambar 4. Psikoedukasi banjir dengan mendongeng.
kegiatan yaitu, psikoedukasi banjir dengan dongeng, kegiatan rekreasional anak dan kegiatan musik siap siaga banjir. Dongeng Edukasi Banjir melibatkan Tim Dongeng Minggu, yaitu komunitas masyarakat yang memberikan edukasi kepada anak-anak melalui Dongeng. Tim ini adalah alumni Universitas Indonesia yang berasal dari berbagai macam fakultas namun memiliki kepedulian yang sama tentna pembelajaran anak dengan metode unik dan kreatif. Pada kegiatan ini, Tim Dongeng membawakan cerita mengenai kesiapsiagaan terhadap banjir. Dongeng dibawakan
Program UI Peduli telah dilaksanakan sejak tahun 2009 untuk dapat lebih meningkatkan peran UI dalam berkontribusi dalam kegiatan penanggulangan bencana dan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana. Melalui UI Peduli, sumberdaya yang dimiliki dan diberikan oleh sivitas akademika UI dapat lebih terkoordinasi dengan baik. Lembaga resmi UI untuk penanggulangan bencana, Disaster Management Center, diharapakan dapat segera terbentuk guna mewujudkan sebuah sinergi yang lebih baik dalam hal mitigasi bencana.n
dengan pelibatan aktif siswa dan dengan lagu-lagu yang sengaja
Iradati Rabbil Izzati adalah staf Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat DRPM UI.
dibuat khusus sesuai dengan tema dan alur cerita dongeng.
Melati Ayu Antono adalah staf administrasi di DRPM UI.
8
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
Terima kasih kepada para donatur UI Peduli Banjir Jakarta 2013:
Serta pihak perorangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Total penerimaan donasi sebesar
Rp 140.951.530,(data per 28 Februari 2013)
Alhamdulillah, telah terbit buku 'Manajemen Resiko Bank Islam' Penulis
: Imam Wahyudi, Miranti Kartika Dewi, Fenny Rosmanita, Muhammad Budi Prasetyo, Niken Iwani Surya Putri dan Banu Muhammad Haidir
"Buku ini sangat berguna untuk memperkaya landasan pemikiran serta referensi para praktisi dan akademisi dalam mengembangkan keilmuan, menganalisis dan mengambil keputusan secara tepat berdasarkan kepada Al Qur'an, Al Hadist, dan ijtihad para ulama" Arviyan Arifin (President Director, Bank Muamalat Indonesia)
Terbit : Ukuran : Halaman : ISBN : Harga :
2013 17 x 24 288 978-979-061-328-7 Rp 77.900
"Buku Manajemen Risiko Perbankan Islam di Indonesia ini diharapkan dapat menjembatani dua sisi yang berkelindan antara tuntutan praktik nyata perbankan Islam dan teori manajemen risiko yang dibangun atas dasar prinsip syariah Islam. Jelas, padat, tidak jumud, buku ini adalah buku pertama di Indonesia yang mengisi kekosongan rujukan teori dan praktik sederhana dari manajemen risiko perbankan Islam" Jossy P. Moeis (Pejabat Dekan, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia)
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 9
We Care! FIK UI Peduli Banjir Jakarta
J
akarta berada dalam status tanggap
lalu berikutnya posko di Kelurahan
kesehatan yang dikeluhkan oleh para
darurat hingga 26 Januari 2013
Penjaringan Jakarta Timur.
korban banjir meliputi diare, gatal-gatal, hipotensi, hipertensi, nyeri badan, demam,
mendatang. Banyaknya lokasi yang Posko banjir FIK UI di kedua titik
batuk, flu, nyeri perut, dan risiko cedera
tersebut didirikan atas kerjasama semua
akibat seng-seng yang berterbangan
Jakarta. Sejumlah tempat pengungsian
pihak fakultas, yaitu pimpinan, dosen,
karena adanya angin kencang. Selain itu,
ramai dipenuhi oleh para korban
mahasiswa, alumni, dan staf penunjang
data mengenai keluhan dan dampak yang
banjir. Lebih dari itu, berbagai masalah
FIK. Dekan FIK Ibu Dewi Irawaty, Ph.D dan
dirasakan akibat datangnya banjir juga
pemenuhan kebutuhan hidup manusia
Wakil Dekan Ibu Junaity Sahar Ph.D, aktif
didapatkan dengan melakukan focus group
seperti makanan, pakaian, dan obat-
mendukung dan berperan serta dalam
discussion bersama para ibu di tempat
obatan mulai dikeluhkan. Berangkat dari
kegiatan posko. Secara keseluruhan
pengungsian. Sebagian besar mengaku
permasalahan tersebut, para relawan
kegiatan pelayanan kesehatan di posko
bahwa mereka merasa sangat resah
FIK yang bernaung di bawah organisasi
banjir FIK UI ada di bawah komando
memikirkan rumah yang masih terendam
seminat seperti Himpunan Perawat
manajer kemahasiswaan dan alumni FIK
dan penuh lumpur, anak-anak yang
Gawat Darurat dan Bencana Indonesia
UI Ibu Etty Rekawati, MKM. Pelayanan
menjadi sering jajan sembarangan, serta
(HIPGABI), Ikatan Perawat Kesehatan
dijalankan setiap harinya oleh para pakar
sedih karena harus tidur terpisah dengan
Komunitas Indonesia (IPPKI), Ikatan
keperawatan yang merupakan dosen FIK,
suami ataupun anggota keluarga yang lain.
Perawat Maternitas Indonesia (IPMI) dan
mahasiswa, serta alumni.
terendam banjir memunculkan
beberapa permasalahan bagi warga
Intervensi Kesehatan
ILUNI FIK UI, menginisiasi pelayanan kesehatan. Untuk lebih mengorganisir
Obat-obatan, nursing kit, dan set
pelayanan makan dibentuklah posko
perawatan luka tersedia untuk
Untuk menyikapi permasalahan para
FIK UI Peduli Banjir Jakarta di titik banjir
melayani keluhan-keluhan warga terkait
korban banjir tersebut, beberapa
Kelurahan Kampung Pulo Jakarta Timur,
kesehatannya akibat banjir. Permasalahan
intervensi dilakukan oleh relawan FIK UI di tempat pengungsian. Pelayanan diberikan dalam bentuk pemeriksaan dan perawatan kesehatan pasien dewasa, ibu hamil, anak dan lansia. FIK UI melakukan pelayanan kesehatan di kedua pos tersebut pada pukul 08.00-16.00 WIB setiap harinya, sejak Jumat 18 Januari 2013 lalu. Tidak hanya itu, penggalangan dana dan bantuan juga di lingkungan FIK UI. Intervensi perawatan luka diberikan pada korban banjir yang menderita luka. Terapi bermain kepada anak-anak dilakukan sebagai salah satu bentuk trauma healing. Materi edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pun turut diselipkan dalam terapi bermain tersebut untuk mengatasi permasalahan
Relawan FIK UI yang bertugas di posko Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara.
jajan sembarangan maupun perilaku tidak sehat lainnya. Tidak hanya itu, terapi
10
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
dan alumni FIK-UI) atas partisipasi yang yang luar biasa dalam memberikan support terhadap korban banjir Jakarta sehingga para korban banjir dapat kembali ke rumahnya masing-masing. Hal khusus dihaturkan terima kasih ditujukan kepada Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, yang memfasilitasi berbagai jenis obat untuk diperlukan oleh korban banjir. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada PPNI, Tim relawan FIK UI memberikan bantuan perawatan luka pada korban banjir [ATAS]. Trauma healing kepada anak-anak dengan materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat [BAWAH].
Hibgabi dan Tim Relawan Indonesia yang mampu bersinergis dalam mengatasi musibah banjir di wilayah Jatinegara dan
kesehatan jiwa juga diberikan oleh para
2013, melibatkan 35 staf dosen dari
Penjaringan. Ungkapan terima kasih
ahli keperawatan jiwa dari FIK UI untuk
seluruh keilmuan keperawatan, 32
terakhir kami sampaikan kepada Pimpinan
mengatasi keresahan dan kecemasan
mahasiswa sarjana regular dan ekstensi,
UI dan Pimpinan DRPM yang mampu
yang lebih banyak dialami oleh para
15 mahasiswa pascasarjana dan 5 alumni
menyatukan kegiatan penanggulangan
korban banjir yang sudah dewasa.
FIK-UI. Partisipasi lainnya dari sivitas
bencana banjir Jakarta di tingkat
akademika FIK UI selain terjun langsung ke
universitas. Mudah-mudahan kegiatan
Banjir memang sudah mulai surut,
wilayah banjir di Jakarta juga menghimpun
bantuan bencana tingkat universitas lebih
namun permasalahan pasca banjir
dana untuk korban banjir, alat permainan,
cepat tanggap dan terkoordinasi sehingga
dimungkinkan masih akan ada, terutama
obat-obatan dan alat kesehatan, bantuan
kegiatan ini dapat menggaungkan nama
masalah kesehatan. Untuk itulah,
makanan untuk relawan yang terjun ke
besar UI sebagai universitas terkemuka di
edukasi mengenai kesehatan juga turut
lokasi bencana.
Asia Tenggara.
kesehatan yang FIK UI berikan kepada
Ungkapan terima kasih diucapkan kepada
para korban banjir. Sesuai dengan tagline-
seluruh sivitas akademika Fakultas Ilmu
nya, yaitu “We Care!”, FIK UI menunjukkan
Keperawatan UI (dosen, mahasiswa
Kontak: Fakultas Ilmu Keperawatan UI Telp. (021) 78849120, 78849121 Fax. (021) 7864124 E-mail :
[email protected]
disampaikan dalam setiap pelayanan
bahwa kepedulian dapat diwujudkan dalam suatu bentuk pengabdian. Posko banjir FIK UI ini sudah terjadwal untuk memberikan pelayanan kesehatan hingga 27 Januari 2013. Agar kegiatan lebih terorganisasi, UI mengintegrasikan tim-tim yang ada di level fakultas menjadi satu tim, yaitu UI Peduli berpusat di kantor DRPM UI. Mulai tanggal 23 Januari 2013, tim relawan FIK mulai bergabung dengan tim relawan dari fakultas lain melalui UI Peduli. Sukarelawan dan Pendukung Kegiatan FIK-UI Peduli Banjir yang dilaksanakan dari tanggal 18–26 Januari
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 11
Bekerja
Dengan Hati: Perjalanan Inspiratif dengan Masyarakat oleh Tendy Y. Ramadin
M
engawali kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan anjuran untuk mengukurnya dengan teliti. Pengukuran
dengan terjun langsung dalam sebuah program
yang akurat dan konsisten dilakukan berulang-ulang berpeluang
bersama industri kecil menengah yang sedang
menghasilkan gambaran titik bakar yang optimal yang efektif
berkembang perlahan (namun dengan optimisme
dan efisien, demikian pendapat ahli perpindahan kalor ini.
kuat ) menjadi ‘gong’ pertama bagi saya menjelajahi wilayah yang
Berangkat dari gambaran perhitungan suhu titik bakar yang
sangat inspiratif bagi seorang dosen. Penjelajahan inspiratif,
optimal inilah dapat dimulai lagi penyelidikan mengenai kapasitas
sebut saja demikian, mengajak saya menikmati situasi-situasi
produk menyangkut jumlah, ukuran, jenis bahan baku dan lain
penuh kejutan yang belum pernah saya temukan ketika hanya
sebagainya untuk mencari tahu kembali efektivitas dan efisiensi
sekadar bergelut di laboratorium atau workshop di lingkungan
level berikutnya dalam proses produksi pembakaran. Level
kampus yang terbatas dan berbatas. Penjelajahan inspiratif,
berikutnya adalah studi penggunaan bahan bakar yang paling
sekali lagi saya sebut demikian, adalah pengayaan pengalaman
sesuai dengan keadaan kesiapan anggota masyarakat produktif
batin karena mengalami suasana implementatif yang demikian
ini dalam menggunakannya, apakah tetap dengan kayu bakar,
dinamis sehingga sesekali barangkali memerlukan pendekatan
gas, listrik, atau kombinasi di antara kemungkinan-kemungkinan
kontemplatif . Bagi kebanyakan sejawat boleh jadi istilah
itu.
kontemplatif ini mungkin terasa berlebihan. Mengembangkan inisiatif Bagaimana sebuah inisiatif dapat terjadi? Sekelumit gambaran interaksi antara seorang ahli perpindahan Pengalaman batin yang luar biasa banyaknya dapat diwakili
kalor dengan anggota masyarakat pengrajin keramik tersebut
dengan misalnya saja, ketika suatu kali saya mendengar
berlanjut dengan dialog kesetaraan antara keduanya dalam
komentar apik dari anggota masyarakat yang terlibat tentang
proses memilih aplikasi ipteks yang dapat disepakati. Pada
efektivitas dan efisiensi produktif sebuah usaha kecil menengah
kesempatan berikutnya, seorang ahli teknik manajemen industri
menurutkan pengalaman hidupnya selama ini. Komentar yang
menimpali dengan menyodorkan sistem operasional prosedur
terlontar adalah akumulasi pengalaman nyata yang digelutinya
yang memungkinkan dihindarinya inefisiensi dan inefektivitas
bertahun-tahun, belasan tahun hingga puluhan tahun.
akibat kesalahan manusia atau ausnya sebuah perangkat
Katakanlah saja sebagai contoh praktis adalah tentang titik
peralatan produksi. Pencatatan dan pembukuan sederhana pun
bakar yang tidak dihitung dengan satuan Celcius atau Fahrenheit,
menjadi anjuran yang kerap ditawarkan untuk memulai sebuah
namun ditetapkan batas akhir waktu pembakaran hanya melalui
pendekatan pengembangan bagi industri kecil menengah yang
penetapan ciri ‘warna’ api yang membakar. Pada situasi tersebut
siap menggeliat maju. Sampai saat ini, kebanyakan dari industri
‘sense’ subjektifnya sajalah yang berperan dominan. Komentar
kecil menengah yang ada di masyarakat masih menganut
ini terjadi pada sebuah industri kecil menengah gerabah/
ekonomi kekeluargaan sehingga pembukuan sederhana
keramik hias ketika dilakukan proyek pengabdian masyarakat
sekalipun kerap terabaikan. Masalahnya kemudian adalah cukup
yang untuk kesekian kalinya saya lakukan bersama tim ahli
terbukakah mereka menerima anjuran perbaikan ini? Pendekatan
lainnya. Mendengar komentar tersebut, seorang sejawat ahli
yang simpatik dan strategik diperlukan (saya menyebutnya
termodinamika perpindahan kalor tergelitik untuk mengoreksinya
sebagai bagian dari langkah kontemplatif yang pertama karena
12
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
memerlukan olah pikir dan rasa untuk meraih simpati itu).
efisiennya karena ketika berhadapan dengan masyarakat dan dunia yang demikian luas, dengan hanya berbekal pengalaman
Inisiatif yang multidisiplin
terbatas dalam ruang berbatas sebagaimana halnya di laboratorium atau workshop dalam kampus sangatlah kurang pas.
Manakala menyangkut masalah estetika, sejawat yang ahli dalam desain produk industri dan kriya mengambil peran selanjutnya
Kolaborasi antar bidang ilmu menjadi kekuatan yang luar
memoles tampilan produk melalui diversifikasi, membaca
biasa dalam menggerakkan dinamika perkembangan nyata di
trend dan perilaku pasar serta kemudian menerjemahkannya
masyarakat, dan disanalah yang saya sebut dengan penjelajahan
melalui bentuk, corak, warna, pilihan material, hingga aplikasi
yang inspiratif tersebut berawal, yaitu penjelajahan inspiratif
kombinasi antara bahan baku yang berbeda berikut gambar
berupa pengalaman langsung bermasyarakat yang dinamis (ini
kerja sampai dengan as built drawing-nya. Sesekali terjadi tawar
langkah kontemplatif yang paripurna, menurut hemat saya).
menawar antara tim ahli desain dengan masyarakat pengrajin yang menjadi sasaran karena tingkat kerumitan dan banyaknya
Implementasi ipteks di masyarakat dalam rangka menjawab
pemanfaatan bahan baku yang boleh jadi menjadi kendala
persoalan industri kecil menengah yang sepintas digambarkan
umum. Kendala yang dimaksud adalah seperti halnya biaya
tersebut hanyalah satu dari sekian banyak model pengabdian
produksi dan kontinuitas ketersediaan bahan baku dan tingkat
kepada masyarakat yang ada dan terbuka bagi insan perguruan
kesulitan pengolahannya. Tawar menawar ini sering juga diakhiri
tinggi. Masih banyak lagi model pengabdian yang lain, yang tidak
dengan mengalahnya tim desainer seraya melakukan kompromi-
selalu merupakan persentuhan dengan industri kecil, namun
kompromi desain yang sedikit mengesampingkan ’idealisme
persentuhan dengan hajat hidup sehari-hari orang banyak
desain’-nya (saya sebut ini sebagai kontemplasi kedua, karena
seperti halnya isu kesehatan, isu produktivitas pertanian dan
sekali lagi melibatkan emosional sekaligus pemikiran).
pangan secara umum, isu adat istiadat dalam budaya, aspek ketahanan lingkungan, aspek sosial politik dan seterusnya.
Karena tujuan pengabdian adalah jawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, maka sebaiknya karakteristik bottom
Penilaian masyarakat: melepas ego
up yang berangkat dari keinginan dan kebutuhun masyarakat sendirilah yang mesti didahulukan, bukan memprioritaskan
Implementasi pengabdian kepada masyarakat akan senantiasa
karakteristik top down seperti yang kerap ditemukan selama
langsung bersentuhan dengan penilaian terbuka masyarakat.
ini. Ketika kebijakan top down yang menjadi pilihan untuk
Penilaian lugas, subjektif sekaligus objektif tentang tanggung
diterapkan, kisah klasik tentang alat-alat ipteks yang dibantukan berikut laporan pelaksanaan kegiatan sekadar disimpan bak sebuah museum menjadikan ‘sejarah’ berulang-ulang kembali. Pengabdian kepada masyarakat bukanlah sesempit sekadar kegiatan pelatihan yang diselenggarakan satu hari dengan biaya besar lalu setelah itu masyarakat peserta lantas ditinggalkan. Kebiasaan kecenderungan yang banyak dilakukan dosen perguruan tinggi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat semacam ini menjadikan program pengabdian kepada masyarakat terkesan murahan (mohon dimaafkan jika istilahnya terasa agak kasar) dan terlalu sederhana. Sejawat ahli ilmu sosial kemanusiaan, sebut saja ahli ilmu komunikasi dan bahasa melengkapi dengan kepiawaiannya mengungkapkan trik-trik komunikatif untuk pola interaksi antara pengrajin di masyarakat dengan audiensnya, dengan pasar, dengan sesama pengrajin dan dengan birokrat pemerintah, utamanya di daerah. Keahlian ilmu sosial ini berdampak menjadikan setiap strategi menjadi demikian efektif dan
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 13
pengabdian kepada masyarakat yang sarat dengan tuntutan keikhlasan serta karakteristik kebhinekaan (sinergi lintas disiplin ipteks, terkadang kekhasan kewilayahan yang mendahulukan kepakaran dari masing-masing wilayah karena budaya tempatan paling baik disampaikan oleh orang tempatan). Melalui pengabdian kita belajar Pengabdian kepada masyarakat bagi saya adalah kegiatan inspiratif karena sesuatu yang sebelumnya dianggap benar secara keilmuan ternyata bisa saja menjadi berbanding terbalik ketika berada di masyarakat karena apresiasi masyarakat tentang jawab moral keilmuan yang dimiliki insan perguruan tinggi bagi kehidupan. Pada saat tersebut, penilaian berhasil, belum berhasil atau tidak berhasilnya ipteks dalam berkontribusi dalam kehidupan akan terasa amat nyata. Tidak ada ego keprofesian, ego keilmuan dan ego-ego simbolik yang lainnya karena masyarakat yang menilainya tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Penilaian masyarakat sacara langsung semacam itu menjadikannya tidak sekadar sebagaimana yang dilakukan oleh para sejawat dengan bidang keilmuan yang sama ketika dilakukan penilaian dalam monitoring kegiatan riset. Makna sebuah pengabdian
kondisi pengetahuan dengan caranya sendiri kadang kala tidak terduga. Tentunya dalam hal ini akan didapati nilai kehidupan baru yang dapat saja diadopsi bagi masyarakat kampus. Pengabdian kepada masyarakat dalam pandangan saya, adalah niat bekerja sepenuh hati. Pengabdian adalah soal kecermatan menilik persoalan di masyarakat diiringi dengan niat baik sepenuh hati. Pengabdian kepada masyarakat adalah situasi guyub antara masyarakat dosen, masyarakat luas dalam membangun lintas batas keilmuan, lintas geografis, lintas budaya secara berkesinambungan. Harapannya, semoga kelak akan manis terasa sehingga dikenang sebagai amal shalih yang tidak ternilai secara duniawi semata.
Di sinilah letak tantangan yang lebih ditawarkan dalam program pengabdian kepada masyarakat. Ketika dengan nominal biaya pelaksanaan yang sangat terbatas dibandingkan program kegiatan riset umumnya, penghargaan akademis yang belum kunjung menggembirakan juga, dan tingkat kesulitan fisik di lapangan, pelaksana program pengabdian kepada masyarakat bekerja tanpa garansi apalagi asuransi bersama masyarakat secara langsung. Boleh jadi tidak ada hotel setaraf bintang lima untuk sekadar bermalam di dekat lokasi kegiatan; yang ada adalah kesempatan berbaur menginap di rumah penduduk setempat dengan aroma khas pedesaan. Tentunya tidak ada nominal resmi biaya bermalam yang secara administratif dapat dilaporkan, apalagi kalau bermalamnya di wana (hutan) atau di tengah lautan lepas dalam perjalanan dengan perahu dan lampu tempel. Pengabdian kepada masyarakat juga sering diindikasikan
Tendy Y. Ramadin adalah staf pengajar di Departemen Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Gelar sarjana Desain Interior, diperoleh di Institut
dengan tiada kenal batas waktu tidak seperti halnya kegiatan
Teknologi Bandung (ITB), 1994. Magister Teknik Arsitektur pada
riset di laboratorium. Yang dimaksud dengan tiada kenal batas
Departemen Desain ITB diselesaikan pada tahun 1999. Beliau
waktu adalah manakala kehadiran tim pengabdi diperlukan oleh
adalah pendiri dan pemimpin Yayasan Binekas (Bina Desain,
masyarakat, dengan serta merta maka personal dalam tim mesti
Kria, Arsitektur dan Seni). Saat ini beliau aktif sebagai reviewer
siap sedia datang menghampiri dan berbagi pengetahuan meski
DIKTI untuk program kreativitas mahasiswa dan juga program
tanpa insentif.
pengabdian masyarakat multi tahun.
Dari penggambaran umum itu, menjadi tampak bahwa posisi
[email protected] atau
[email protected]
14
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
Kontak: tendy_y_
Seleksi Administratif Hibah Riset UI 2013 oleh Dina Nur Wulandari
D
i akhir tahun 2012, DRPM UI telah melakukan seleksi administratif terhadap 330 proposal Hibah Riset UI 2013. Dari 330 pengusul proposal hibah, terdapat 87 usulan Riset Awal (RA), 141 usulan Riset Madya (RM), dan 102 usulan Riset Utama (RU). Usulan yang lolos seleksi administratif sebanyak 57 proposal RA, 90 proposal RM dan 69 proposal RU. Sedangkan yang tidal lolos seleksi administratif sebanyak 30 proposal RA (34%), 51 proposal RM (36%), dan 33 proposal RU (32%). Rata-rata
presentase kegagalan proposal dalam seleksi administratif adalah sebesar 35%. Angka kejadian ini patut menjadi perhatian. Hal ini memperlihatkan tingkat ketertiban dan ketelitian administratif para periset dalam pengajuan proposal Hibah Riset UI 2013.
Jumlah proposal tidak lolos administratif
30 20
RM-UI
Sosial Humaniora
RU-UI
6
6
7
Sains Teknologi
FK
FIK
FT
2 FMIPA
4 FASILKOM
VOKASI
FF
3
1 CAS
PPS
3
PSJ
6
FPSI
0
FH
30
5
FISIP
8
10
33
13
FIB
51
RA-UI
17
15 14
FKG
69 57
24
25
FKM
90
FE
Jumlah proposal lolos administratif
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Kesehatan
Grafik 1. Distribusi proposal Hibah Riset UI 2013 berdasarkan hasil seleksi administratif.
Grafik 2.Distribusi proposal Hibah Riset UI 2013 tidak lolos seleksi administratif per fakultas.
Pada grafik 1 terlihat bahwa skema RU-UI memiliki presentase
Pada Tabel 2 terlihat fakultas dengan angka kegagalan
terendah (32%). Hal ini menunjukkan ketelitian dan kerapihan
administratif terbesar adalah FT (24), FK (17), FE (14) dan FISIP
administratif yang cukup baik dari para pengusul proposal RU-UI
(13). Sedangkan berdasarkan presentase, peringkat teratas
2013. Pengusul RU-UI merupakan periset-periset yang telah
ditempati oleh FH (50%), FASILKOM (50%), FK (41%), dan FKM
berpengalaman dalam kompetisi hibah riset baik tingkat UI,
(41%).
nasional, atau bahkan internasional. Proposal dapat lolos seleksi administratif apabila memenuhi Tabel 1. Distribusi presentase proposal Hibah Riset UI 2013 tidak lolos seleksi administratif.
persyaratan mutlak dan pendukung. Persyaratan mutlak terdiri atas kelengkapan lembar pengesahan, kualifikasi periset, dan pengiriman proposal secara online melalui SIRIP. Persyaratan pendukung terdiri atas kelengkapan surat pernyataan,
Jenis Hibah
Proposal Tidak Lolos Administratif (%)
sistematika proposal, dana riset, dan CV periset.
RA-UI
34
RM-UI
36
Proposal dinyatakan lolos seleksi administratif apabila
RU-UI
32
proposal memenuhi seluruh persyaratan mutlak dan
Rata-rata
35
minimal 70% persyaratan pendukung.
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 15
Tabel 2. Distribusi persentase proposal Hibah Riset UI 2013 tidak lolos seleksi administratif per fakultas.
hibah sesuai pagu yang telah ditetapkan dan kerincian RAB yang telah disusun juga menjadi salah satu poin penilaian dari persyaratan pendukung. Begitu pula dengan kelengkapan CV
Fakultas/ Pusat Riset
Tidak lolos administratif (%)
FE FH FIB FISIP FPSI PPS CAS PSJ Vokasi
38 50 21 30 0 27 0 33 0
Sains dan Teknologi
FF FASILKOM FMIPA FT
30 50 32 38
Kesehatan
FIK FK FKG FKM
33 41 32 41
Rumpun Ilmu
Sosial Humaniora
Lembar pengesahan dapat dikatakan sah apabila ditandatangani
periset utama dan periset anggota.
50 45 40
31
35 30
24
25 20 15 10
7
6
dapat menggugurkan proposal dalam seleksi administratif. Lembar pengesahan ini sangat penting sebagai bukti persetujuan institusi terhadap proposal yang diajukan atas nama institusi terkait. Syarat mutlak yang lain adalah kualifikasi periset utama,
2
5 0
RA-UI
RM-UI
RU-UI
Grafik 3. Distribusi penyebab ketidaklolosan proposal dalam seleksi administrasi Hibah Riset UI 2013
Tabel 3. Distribusi Presentase ketidaklolosan proposal dalam seleksi administrasi Hibah Riset UI 2013.
periset utama, manajer riset, dan dekan fakultas/ketua pusat riset tingkat UI. Ketiadaan salah satu dari 3 tandatangan tersebut
44
Syarat pendukung Syarat mutlak
Jenis Hibah
Syarat pendukung tidak terpenuhi
Syarat mutlak
RA-UI RM-UI RU-UI Rata-rata
20 14 6 13
80 86 94 87
anggota, serta pengiriman proposal melalui SIRIP. Kualifikasi periset harus memenuhi kriteria periset utama dan anggota yang terdapat dalam panduan Hibah Riset UI 2013.
Pada usulan proposal Hibah Riset UI 2013, terdapat 114
Surat pernyataan yang harus dilengkapi dalam persyaratan
terpenuhinya syarat mutlak dan syarat pendukung. Usulan
pendukung antara lain: a.
Surat pernyataan periset utama
b.
Surat pernyataan periset anggota
c.
Surat pernyataan tenaga pendukung
d.
urat pernyataan mahasiswa aktif (bila melibatkan mahasiswa sebagai periset anggota/tenaga pendukung)
e.
Surat pernyataan belum pernah memperoleh hibah (khusus Riset Awal)
kelengkapan isi proposal berupa judul, abstrak, latar belakang, studi literatur, metodologi riset, luaran riset, tempat riset, jadwal riset, RAB, daftar pustaka, dan CV, serta batasan halaman maksimal yang telah ditetapkan (12 halaman). Pengajuan dana
i
DRPM gazette
sebanyak 99 proposal tidak lolos administratif dikarenakan tidak dapat memenuhi syarat mutlak dan 15 proposal karena tidak memenuhi syarat pendukung. Dalam grafik 3 terlihat bahwa total 99 dari 114 proposal (87%) yang tidak lolos seleksi administrasi disebabkan karena periset tidak memenuhi syarat mutlak dari administrasi. Angka tersebut dinilai sangat tinggi dan menunjukkan bahwa periset tidak memperhatikan detil-detil penting dari kelengkapan
Sistematika proposal yang harus diperhatikan adalah
16
proposal yang tidak lolos administratif dikarenakan tidak
i
vol. 06 No. 02 april 13
administrasi. Sebagai pengelola hibah riset, DRPM UI akan lebih mensosialisasikan poin-poin penting dari kelengkapan administratif kepada para pengaju proposal. Dina Nur Wulandari adalah staf Subdit Riset dan Inkubator Industri (RII) DRPM UI.
Good Science & Good Communication:
Kunci Keberhasilan Proposal Riset oleh Suminar S. Achmadi
Pada tanggal 13 Februari 2013 dilaksanakan kegiatan “Skill Workshop for Young Scientists and Engineers” oleh Himpunan Kimia Indonesia, American Chemical Society, dan Universitas Indonesia. Lokakarya tersebut dibagi dalam 3 kelas utama yang membahas 4 isu yang berbeda. Suminar S. Achmadi memberikan perspektifnya mengenai lokakarya di kelas “Proposals: Selling Your Science”.
T
opik yang diuraikan berikut ini adalah materi yang
proposal. Saya pun sependapat dengan beliau. Pengalaman
disampaikan oleh Dr. Dat Tran, berjudul “Proposal
saya memperlihatkan bahwa banyak pengusul lebih cenderung
Development: Selling Research Ideas”.
mendeskripsikan “keinginan”nya semata-mata, sementara masalahnya sendiri tidak jelas. Dari masalah itu (“problem to be
Pesan pertama ialah bahwa kisah Anda (keinginan Anda) harus
solved”), silakan lengkapi dengan deskripsi secukupnya (“what”),
sejalan dengan keinginan penyandang dana (sponsor penelitian).
maka dengan sendirinya urgensi untuk mengatasi masalah itu
Pesan kedua, yang sangat logis ialah untuk menyusun proposal
menjadi jelas (“why”). Ketiga hal ini harus ditulis dalam bagian
yang berhasil, pastikan ada good science plus good communication.
“Pendahuluan” di proposal penelitian. Pertanyaan berikut, yaitu
Berdasarkan pengalaman saya menjadi penelaah proposal
“how”, harus diperinci di bagian “Metode Penelitian”. Pertanyaan
penelitian, good communication memang hal penting. Banyak
terakhir: “why you” merupakan penjelasan mengapa pengusul
proposal diajukan oleh pengusul yang menurut saya mampu
layak memperoleh hibah penelitian. Uraian untuk pertanyaan
menjalankan kerja yang direncanakannya, tetapi gagasannya
terakhir ini tentu saja berkisar pada biodata peneliti utama
tidak dapat saya tangkap. Sering kali, hal yang saya anggap
beserta timnya. Informasi pendukung yang tidak kalah penting
penting malah diuraikan dengan sangat singkat, sementara
ialah keluasan jejaring peneliti dan bahan dan peralatan
banyak hal yang sudah diketahui umum, bahkan diuraikan
penunjang yang akan menjamin kelancaran pekerjaan yang
panjang lebar. Pesan dari Dr. Tran: “You write for your audience”,
direncanakan.
menekankan perlunya penulis proposal memahami betul siapa yang akan membaca proposalnya dan kesepahaman
Mengenai perumusan masalah ini, Dr. Tran mengutip kata-kata
atau ketidaksepahaman itu yang nantinya akan menentukan
mutiara dari Albert Einstein: “If I had an hour to save the world
apakah proposalnya akan berhasil didanai atau tidak. Dalam
I would spend 59 minutes defining the problem and one minute
berkomunikasi yang baik, perlu didasari bahwa banyak orang
finding solution”. Benar sekali, tidak banyak orang mampu
termasuk golongan visual people. Untuk itu, penting sekali
mendefinisikan masalah penelitian. Dalam pengalaman saya
pengusul membuat outline, yang akan membantu kelancaran
menjadi penelaah hibah skema Dosen Muda, butir “perumusan
aliran gagasan.
masalah” diberi porsi nilai 30% dan “metode” 25%. Dengan demikian, apabila kedua butir ini sudah memuaskan, maka
Dr. Tran juga menekankan bahwa masalah yang akan diatasi
nilai 55% sudah menjamin bahwa penyandang dana akan
(problem to be solved) merupakan titik sentral disusunnya suatu
menanamkan investasinya kepada pengusul.
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 17
Dr. Dat Tran dari American Chemistry Society memberikan presentasi pada kegiatan Skill Workshop for Young Scientists and Engineers.
Satu perihal lagi yang dijelaskan ialah tentang penulisan executive
bahwa menyiapkan proposal harus dimulai dari meyakinkan
summary, yang dalam pedoman proposal kita dinamakan
penyandang dana bahwa masalah yang akan kita coba atasi
“Abstrak”. Jumlah kata dan ruang tentu harus disesuaikan dengan
adalah yang memang benar-benar masalah dan bukan sekadar
pedoman yang diterbitkan oleh penyandang dana, tetapi yang
keinginan peneliti. Jika masalah sudah dapat dikemukakan,
penting diingat ialah direct, simple, concise. Beliau menganalogikan
selanjutnya adalah tawaran good science untuk memecahkannya
“abstrak” sebagai movie preview, yang menimbulkan semangat
dan good communication untuk menuliskannya di atas kertas.
bagi penelaah atau pembaca untuk membaca keseluruhan naskah. Abstrak harus mampu menarik minat pembaca. Dalam proposal, penyandang dana pasti akan meminta pengusul menuliskan luaran (outcome). Kata kunci di sini ialah “what you can see/observe upon the completion of the work”. Di sisi lain, untuk hasil jangka panjang, istilah beliau ialah outlook. Beliau juga membedakan antara objective dan goal. Objective (tujuan) didefinisikan sebagai aksi dalam jangka pendek atau menengah. Contohnya: menurunkan laju kasus E. coli menjadi 1 kasus per 100 000 penduduk pada tahun 2015. Goal (sasaran) adalah maksud (intention) dan jangka panjang. Dicontohkan: Menurunkan infeksi yang disebabkan oleh patogen tularan makanan. Selanjutnya, objective dapat diperinci menjadi tasks. Lebih jauh lagi ialah tentang outlook. Seperti telah dijelaskan, outlook adalah kejadian yang boleh terjadi setelah kegiatan riset
Suminar Setiati Achmadi adalah Guru Besar Kimia
berakhir. Outlook ini sering harus dituliskan untuk jenis hibah
di Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor. Selepas
yang dananya tinggi. Kata kuncinya ialah “keberlanjutan”, yang
menamatkan studi sarjana kehutanan di IPB, Suminar
diartikan bahwa kegiatan tidak boleh berakhir ketika dana dari
S. Achmadi menyelesaikan studi master dan Ph.D-nya
sponsor berakhir. Di sinilah pentingnya kolaborasi, sebagaimana
di University of Wisconsin, Amerika Serikat. Selain aktif
dianjurkan oleh Dr. Tran. Manfaat kolaborasi juga kurang
menerjemahkan buku ajar bidang kimia, ia juga aktif membantu
dipahami oleh sebagian besar peneliti di kampus-kampus kita.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan
Kehadiran dalam acara HKI-ACS-UI ini sungguh berkesan
dan Kebudayaan RI dalam program pembinaan penelitian dan
bagi saya. Pencerahan dan juga penyegaran, serta dorongan
18
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
diseminasi hasil penelitian (jurnal, artikel jurnal, dan buku ajar).
Kontak:
[email protected]
Mapping Your Career Pathway: (to) Finding Your Passion oleh Almira Gitta
P
ada hari Rabu, 13 Februari 2013, diadakan kegiatan “Skill Workshop for Young Scientists and Engineers” di Perpustakaan Pusat UI. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara American Chemical Society (ACS), Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Departemen Kimia FMIPA UI, dan DRPM UI. Kegiatan tersebut dibagi menjadi 3
kelas, salah satunya adalah Mapping Your Career Pathway: An Overview of Career Possibilities for Chemistry Professionals. Workshop di kelas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan membantu para lulusan muda bidang ilmu kimia dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan hasrat karir mereka. Jodi L. Wesemann, Ph.D., asisten direktur di Higher Education, Education Division of ACS, bertindak sebagai presenter dalam workshop tersebut. Acara yang berlangsung selama 2 jam ini dibawakan dengan sangat interaktif. Presenter mengajak serta para peserta menganalisis sendiri keinginan bidang karir mereka. Mula-mula peserta diminta menuliskan apa pekerjaan impian mereka dan alasan mengapa pekerjaan tersebut dirasakan cocok. Setelah itu, para peserta diminta untuk membacakannya. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat 4 tipe orang (peserta) dalam menentukan tujuan karir mereka secara spesifik, yaitu tipe 1: mengetahui dengan sangat spesifik mengenai bidang karir dan jenis pekerjaan, tipe 2: mengetahui dengan spesifik mengenai bidang karir, dan secara umum mengenai jenis pekerjaan, tipe 3: cukup mengetahui bidang karir, namun tidak mengetahui secara pasti mengenai jenis pekerjaan, tipe 4: tidak mengetahui secara pasti mengenai kedua hal tersebut. Presenter melanjutkan acara dengan menjelaskan bagaimana menemukan “sweet spot” masing-masing peserta yang didapatkan dari kekuatan atau keunggulan diri, value, dan melihat peluang pekerjaan. Bahasan berikutny adalah mengenai empat lapangan pekerjaan dalam berkarir, yaitu bekerja di industri, akademik/universitas, pemerintahan, dan wirausaha. Dari keempat bidang tersebut, bidang industri yang paling diminati (sebesar 59%), kemudian diikuti oleh akademik (31%), pemerintahan (8%), dan wirausaha (2%). Acara dilanjutkan dengan menjelaskan secara detail mengenai lapangan-lapangan pekerjaan tersebut, seperti divisi-divisi yang ada dalam suatu indutri/perusahaan beserta tugas pokok dan fungsinya. Selain penjabaran mengenai divisi, dijelaskan pula mengenai syarat dan kompetensi pelamar pekerjaan yang dicari oleh suatu perusahaan. Contohnya, kemampuan dalam menganalisis sesuatu dengan mendalam, dapat memecahkan suatu masalah, mempunyai jiwa pemimpin dan memotivasi yang lain, serta bekerja keras dan cerdas.
Asisten Direktur Higher Education, Education Divison of ACS, Jodi L. Wesemann, Ph.D., menyampaikan materi tentang Mapping Career Path.
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 19
Asisten Direktur Higher Education, Education Divison of ACS, Jodi L. Wesemann, Ph.D., menyampaikan materi tentang Mapping Career Path.
Bidang akademik terbagi menjadi dua posisi jabatan, yaitu
Sedangkan bagi para peserta yang ingin bekerja sendiri
pengajar/akademisi dan non akademisi. Jabatan akademisi dapat
(wirausaha) tidak perlu khawatir! Karena acara tersebut
dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu jabatan tetap (professor,
mengakomodasi pula informasi mengenai cara berwirausaha.
associate professor, assistant professor), dan jabatan tidak tetap
Para peserta dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam
(adjunct professor, research faculty).
membangun suatu usaha atau bisnis dan hal-hal apa saja yang yang dibutuhkan dalam berwirausaha, seperti kelihaian dalam
Untuk lapangan pekerjaan di pemerintahan, presenter
berbisnis, mempunyai tujuan dari bisnisnya, mempunyai modal
menjelaskan dengan cukup spesifik mengenai bidang-bidang di
(dana), mempunyai jaringan kerja.
kementerian yang membutuhkan orang dengan latar belakang ilmu kimia, antara lain Kementerian Lingkungan (pangan,
Sebagai penutup, ACS menawarkan kepada peserta mengenai
udara, dan air), Kementerian Kesehatan (medis dan kesehatan
bidang-bidang karir yang ada di ACS. Secara garis besar, kegiatan
masyarakat), Direktorat Jenderal HKI (hak kekayaan intelektual/
ini dapat diikuti oleh siapa pun, dengan latar belakang ilmu
paten).
apapun juga, tidak tertutup bagi seseorang dari bidang ilmu kimia. Semoga kegiatan serupa dapat terlaksana kembali sebagai bekal bagi lulusan UI menuju karir impian mereka. Almira Gitta adalah staf verifikator keuangan DRPM UI.
20
i
DRPM gazette
i
vol. 06 No. 02 april 13
Indonesia Infrastructure Roundtable: Kerjasama TRIPARTIT (UI-ITB-UGM) dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII) oleh Putri Permata Hati
B
ertempat di Ruang Pertemuan VIP Lantai 1
Partnership, dilaksanakan pada bulan November 2012 bersamaan
Perpustakaan UI, Depok, pada Selasa, 5 Maret
dengan penandatanganan nota kesepahaman dan soft
2013 diadakan acara penandatanganan Perjanjian
launching Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) Institute,
Kerjasama antara TRIPARTIT (UI-ITB-UGM) yang
yang merupakan program CSR PT PII untuk edukasi tentang
diwakili oleh Sunardji, S.E.,M.M. selaku Wakil Rektor Bidang
infrastruktur.
Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Industri UI dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII) diwakili oleh Direktur
Menurut Prof.Dr.Tech.Ir Danang Parikesit, M.Sc. selaku Ketua
Utamanya, Sinthya Roesly, S.T.,M.M.,M.B.A.,M.Eng.Sc.
Sub Komite 1 TRIPARTIT, Indonesia Infrastructure Roundtable merupakan inisiatif TRIPARTIT sebagai salah satu kontribusi
Perjanjian kerjasama ini berawal dari penandatangan nota
kalangan perguruan tinggi untuk mendorong percepatan
kesepahaman yang sudah dilakukan pada 27 November 2012
pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hasil dari Indonesia
oleh UI selaku pemegang kesekretariatan TRIPARTIT pada tahun
Infrastructure Roundtable diharapkan dapat menjadi sebuah policy
2012. Kerjasama tersebut mencakup peningkatan pemahaman
brief dan prosiding yang akan menjadi masukan bagi pihak-pihak
dan kapasitas pemangku kepentingan terhadap penyediaan
terkait, termasuk pembuat kebijakan.
infrastruktur yang salah satu programnya adalah pelaksanaan Indonesia Infrastructure Roundtable secara berkala dalam kurun
Indonesia Infrastructure Roundtable akan dilaksanakan secara
waktu dua tahun.
regular dalam satu tahun ke depan. Berbagai sektor penting dalam pembangunan infrastruktur menjadi topik bahasan dalam
Sinthya Roesly menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan
tiap sesinya dengan menghadirkan narasumber dan fasilitator
berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman pemangku
yang kompeten di bidangnya. Setiap sesi akan membahas satu
kepentingan dan masyarakat terhadap pembangunan
studi kasus yang realisasinya melalui proses panjang, sehingga
infrastruktur di Indonesia. Keunggulan program Indonesia
dapat menjadi pembelajaran ke depan dan dapat menjadi
Infrastructure Roundtable adalah dibahasnya suatu permasalahan
masukan bagi pembuatan kebijakan.
dengan menggunakan pendekatan studi kasus pembangunan infrastruktur di Indonesia yang dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Perjanjian kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas key stakeholders untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta dapat membantu meningkatkan kesadaran dan capacity building dari sektor publik, termasuk pihak penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK) dan pihak-pihak pemangku kepentingan terkait lainnya. Indonesia Infrastructure Roundtable telah berlangsung dua kali. Acara pertama bertema Finances: Public Sector and Public Private
Putri Permata Hati adalah staf Subdit Riset dan Inkubator Industri (RII) DRPM UI.
Tema-tema dalam Indonesia Infrastructure Roundtable selanjutnya: 1. Network and Project Planning 2. Land Provision 3. Network and Project Planning 4. Governance and Delivery Mechanism 5. Power and Electricity 6. Water Sanitation 7. Railways 8. Road and Highway 9. Port and Airport 10. Telecommunication 11. Transportation Services
vol. 06 No. 02 april 13
i
DRPM gazette
i 21
Jurnal Makara Seri Sosial Humaniora
HIGHLIGHT
2nd Colloquium: Research and Academic Writing Jurnal Makara Seri Sosial Humaniora bersama Direktorat
2. Workshop:
Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia
a. Membangun Argumentasi dalam Bagian Pendahuluan
(DRPM UI) mengundang, membiayai dan membantu peneliti
b. Menuliskan Metode yang Informatif
untuk menghasilkan tulisan yang siap terbit di jurnal Markara
c. Penyajian Hasil & Penggunaan Instrumen Pendukung
Seri Sosial Humaniora. Dalam forum ini, peneliti dari berbagai
d. Mengembangkan Argumen dalam Bagian Diskusi
wilayah di Indonesia yang telah diseleksi, akan menyajikan dan
e. Judul & Abstrak yang Efektif
menajamkan hasil-hasil penelitian mereka sehingga siap untuk
3. Presentasi oleh peserta
diterbitkan dalam jurnal Makara yang merupakan jurnal ilmiah
4. Tur kampus
nasional terakreditasi.
Biaya & Fasilitas Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Seluruh biaya keikutsertaan ditanggung oleh panitia
Tanggal 28–30 Agustus 2013 di Kampus UI Depok.
penyelenggara. Fasilitas yang diperoleh meliputi akomodasi, makan (pagi, siang dan malam), akses internet dan database
Acara
jurnal yang dilanggan UI.
1. Seminar riset dan penulisan artikel (terbuka untuk umum)*
Tenggat pendaftaran kolokium (termasuk pengiriman artikel)
14 Juni 2013 Untuk informasi lengkap, jadwal dan pendaftaran, silakan kunjungi website resmi RAW 2013:
/raw2013
http://research.ui.ac.id/drpm
edisi 06 NO. 02 april 13
KRITIK DAN SARAN
[email protected]
www.research.ui.ac.id
*Seminar bebas biaya (gratis). Tenggat pendaftaran seminar 25
Juli 2013.