Dr.J anPrasetyo,SpKJ (K)
Line 6: From the Body to the Toy and from Play to Work
(1) Permainan dimulai dengan aktivitas yang menghasilkan kesenangan erotik, mencakup mulut, jari-jari, vision, seluruh permukaan kulit. - dilakukan pada tubuh anak sendiri (autoerotic play) atau tubuh ibu (dalam kaitannya dg makan), - tanpa perbedaan atau urutan yang jelas.
(2) Tubuh milik ibu dan anak ditransfer menjadi benda2 lembut, spt popok, bantal, selimut, boneka beruang, yg berfungsi sbg: - permainan pertama bayi, obyek transisional (Winnicott, 1953) yang dikateksiskan baik pada narsisistik dan pada obyek libido.
(3) Clinging pada satu obyek transisional spesifik berkembang mjd kesukaan beragam mainan lembut (tanpa pilih2), sbg obyek simbolik, selang-seling antara dipeluk & diperlakukan salah (dikateksis dg libido & agresi). - mainan ~ benda mati, tidak akan membalas, memungkinkan bayi mengekspresikan ambivalensinya thdp mainan.
(4) Fungsi mainan yang enak dipeluk lamalama menghilang, kecuali waktu tidur. - dalam kapasitasnya sbg obyek transisional, berlanjut memfasilitasi anak dari partisipasi aktif dalam dunia eksternal ke penarikan diri narsisistik yang penting (tidur).
•
•
Pada siang hari, peran mainan tadi digantikan oleh materi permainan yang tidak mempunyai status obyek, tetapi berfungsi untuk aktivitas ego dan fantasi. Aktivitas tersebut baik memuaskan komponen insting ATAU dikuasai oleh dorongan energi yang displaced dan tersublimasi urutan kronologisnya sbb:
(a) Mainan menawarkan kesempatan bagi aktivitas ego seperti mengisimengosongkan, membuka-menutup, mengacak, dll, minat tersebut displaced dari body openings sekaligus
(c) Membangun memberikan kesempatan membangun dan merusak (sesuai dg ambivalensi dari fase analsadistik). (d) Mainan yang mengekspresikan peran dan sikap maskulin feminin, digunakan:
Pada role play soliter Utk pamer obyek oedipal (phallic exhibitionism) Membagi situasi beragam oedipus complex dalam kelompok permainan (dg syarat tahap 3 dari garis perkembangan menuju companionship telah tercapai)
• Ekspresi maskulin dapat digantikan dengan aktivitas ego spt gymnastics dan akrobat, di mana seluruh tubuh anak dan kemampuan manipulasinya merepresentasikan, memamerkan, dan menyediakan kenikmatan simbolik dari aktivitas dan penguasaan falik.
(5) Kepuasan langsung atau displaced dari aktivitas permainan memberikan kesenangan dalam hasil akhir aktivitas, kesenangan dalam menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, dll. - Buhler, 1935: prasyarat yg sangat diperlukan untuk prestasi anak yang berhasil di sekolah.
• Kenikmatan dalam keberhasilan yang dikaitkan dengan kehidupan instingtual anak, masih mjd pertanyaan dalam pikiran teoritis, walaupun beragam faktor operatif tak diragukan lagi, spt:
– imitasi & identifikasi dalam hubungan awal ibu-anak, – pengaruh dari ego ideal, – perubahan pasif mjd aktif sbg mekanisme defens dan adaptasi, – dan dorongan internal thdp maturasi, mis.menuju
• Kesenangan thdp prestasi tsb yang hanya dikaitkan scr sekunder dengan relasi obyek, ada pada anak sbg kapasitas laten yang ditunjukan dalam perilaku dari metode Montessori. • Pada sekolah ini metode main dipilih sehingga anak mencapai peningkatan maksimal harga diri dan pemuasan melalui:
• penyelesaian tugas, • penyelesaian masalah scr independen • Anak dapat diobservasi untuk berespon positif thdp kesempatan2 tersebut pada masa bayi.
• Kepuasan yang didapatkan dari prestasi bermain tetap berkaitan langsung dengan pujian dan pengakuan oleh object world, dan kepuasan atas produk2 yg terselesaikan mendapatkan posisi pertama sesudahnya, mungkin sbg hasil internalisasi sumber2 eksternal harga diri.
(6) Kemampuan bermain berubah menjadi kemampuan bekerja jika: a. mengontrol, menginhibisi, atau memodifikasi impuls2 untuk menggunakan materi2 yang diberikan scr agresif dan destruktif (tidak melempar, ambil bagian, mengacak, menimbun), dan menggunakan secara positif dan konstruktif (membangun, merencanakan, mempelajari, dan dalam kehidupan
b. Melaksanakan rencana dengan seminimal mungkin keinginan untuk dapat hasil instan, mengendalikan frustrasi, dll, dan semaksimal mungkin kenikmatan dalam hasilnya. c. Tidak hanya transisi dari insting primitif ke kenikmatan, tapi transisi dari pleasure principle reality principle, sebuah perkembangan yang penting utk kesuksesan dalam bekerja pada fase
• Aktivitas2 yang berkaitan dan signifikan untuk perkembangan kepribadian:
– Daydreaming – Games – Hobbies
Daydreaming • Mainan dan aktivitas terkait menghilang di latar belakang, keinginan2 dilaksanakan dengan bantuan obyek materi, mis. didapatkan dalam permainan, dapat diperpanjang scr imajinatif dalam bentuk conscious daydreams, aktivitas fantasi yang dapat berlanjut sampai remaja, dan seterusnya.
Games • Diperoleh dari aktivitas grup imajinatif pada periode oedipal yg berkembang mjd ekspresi simbolik dan tendensi serangan agresif, pertahanan, persaingan, dll. • Dikendalikan oleh peraturan2 yg tidak fleksibel, peserta harus menuruti, sehingga anak tidak dapat sukses mengikuti kecuali sudah beradaptasi terhadap realita dan punya toleransi frustrasi.
Hobbies • Antara bermain dan bekerja yang keduanya mempunyai kesamaan aspek2 tertentu. • Dengan bermain, terdapat kesamaan dalam karakter2 berikut: – Utk tujuan kesenangan dgn mengesampingkan tekanan eksternal dan keperluan. – Utk mengejar displaced aims, yang tidak terlalu jauh dari pemuasan dorongan erotik atau agresif. – Utk mengejar tujuan2 dg kombinasi dorongan energi + beragam tahap energi dan tahapan neutralisasi.
• Muncul pertama kali pada awal periode
• Bila kita menguji dugaan thd rata-rata normalitas secara detail adanya persesuaian yang hampir dekat dlm pertumbuhan pada garis perkembangan individual • Dalam istilah klinis, hal ini berarti bhw untuk menjadi suatu kepribadian yg harmoni, seorang anak yg telah mencapai fase spesifik dlm rangkaian maturitas emosional (sbg contoh, object constancy) juga mencapai level yg sesuai dlm pertumbuhannya thd : – bodily independence (spt kontrol kandung kencing & saluran pencernaan, loosening of
• Terdpt berbagai macam anak menunjukkan pola irreguler dlm pertumbuhannya.
– Mrk mungkin berada di level yg lebih tinggi (spt maturitas dlm relasi emosional, bodily independence, dll) – Sementara bbrp di antaranya akan ketinggalan (spt bermain, dimana mrk tetap dekat dg obyek transisional, cuddly toys, atau
• Bbrp anak : pikiran sekunder, bicara, bermain, bekerja, kehidupan komunitas berkembang dg baik. • Sementara sisanya berada pd fase dependensi dlm hal manajemen proses tubuh mrk sendiri, dll. • Ketidakseimbangan dalam grs perkembangan friksi pd masa kanak untuk membenarkan pemeriksaan yg lebih dekat ke situasi yg membangkitkan, terutama pertanyaan seberapa jauh hal tsb ditentukan oleh faktor innate & seberapa jauh oleh alasan lingk.
• Tugas kita tidak hanya mengisolasi faktor2 dan menganggapnya masing2 berasal dari lapangan pengaruh yg berbeda, tetapi untuk menemukan interaksi mrk, yg dpt dijelaskan sbb : • Kita berasumsi bhw bila semuanya berjalan normal, anak yg tdk mengalami kerusakan scr organik grs perkembangannya spt diindikasikan di atas, adalah termasuk konstitusi mrk sbg inherent possibilities.
• Pada sisi “id” : rangkaian maturasi dlm perkemb libido dan agresi. • Pd sisi “ego” : less obviously & less well studied, tendensi innate tertentu thd organisasi, defense, dan strukturalisasi. • Walaupun kita tahu sedikit ttg hal ini, bbrp memberikan perbedaan penekanan kuantitatif dlm kemajuan pd 1 arah atau yg lainnya. Sisanya adalah promosi khusus dlm perkemb, yaitu adanya pengaruh kejadian lingk.
• Pd analisa thd anak yg lebih tua dan rekonstruksi dari analisis dewasa, kita menemukan force embodied pd kepribadian ortu, aksi & ideal mrk, atmosfer klg, pengaruh budaya sebagai keseluruhan. • Pd observasi analitik thd bayi muda ketertarikan ibu scr individual & predileksi yg dlm hal ini ditunjukkan sbg stimulan.
• Pd awal kehidupan, bayi tampak konsentrasi pd perkembangannya thd cinta dan persetujuan ibu, yaitu kesenangan spontan ibu akan pencapaian anak, dan sebaliknya, mengabaikannya bila tdk disetujui. • Aktivitas yg disambut gembira oleh ibu akan diulangi scr terus menerus, mjd libidinized, dan dg demikian akan distimulasi untuk pertumb lebih lanjut.
• Sbg contoh, membuat perbedaan antara waktu perkemb bicara & kualitas verbalisasi awal; bila ibu, oleh karena alasan struktur kepribadiannya sendiri, mengadakan kontak dg bayinya tdk melalui saluran tubuh tetapi dg berbicara. • Bbrp ibu : – tdk menemukan kesenangan dlm pengalaman pertumb bayinya dan bodily unruliness – sangat bahagia dan mendapat banyak moment intimasi ketika bayi tersenyum. Bayi menggunakan senyum yg konstan dan inordinate dlm pendekatannya thd lingk
• Kontak dg ibu melalui nyanyian konsekuensi sikap thd musik di kemudian hari dan mempromosi bakat spesial dlm bidang musik. • Di sisi lain, ketidaktertarikan ibu akan tubuh bayi dan perkemb motilitasnya mungkin dapat menghasilkan kekakuan, kurangnya gaya dlm pergerakan, dll.
• Spt diketahui, dlm psikoanalisis, jauh sebelum observasi bayi, bhw mood depresif ibu selama 2 th pertama setelah kelahiran menghasilkan anak yg cenderung depresi (walaupun hal ini tdk manifest hingga beberapa th kemudian) • Apa yg terjadi adalah bhw bayi menerima “sense” mrk akan kebersamaan dan harmoni dg ibu yg depresi tdk dlm arti dari perolehan perkemb mrk, tetapi dg menghasilkan mood ibu dlm diri mrk.
• Semuanya ini berarti tdk lebih drpd bhw tendensi, inclination, predileksi (meliputi tendensi thd depresi, sikap masosistik, dll) yg ada pd semua manusia dpt eroticized dan stimulated pertumb melalui pembentukan link emosional antara anak & obyek pertamanya. • Ketidakseimbangan dalam garis perkemb yg dikreasikan dlm cara ini tdk patologis sebagaimana adanya. • Moderate disharmony tdk lebih drpd menyiapkan dasar pelbagai perbedaan yg ada di antara individu sejak early date, yaitu bahwa hal tsb menghasilkan banyak variasi normalitas.
Aplikasi : Masuk TK sbg sebuah ilustrasi
• Untuk kembali ke masalah & pertanyaan oleh ortu spt telah disebutkan di atas : • Analis anak dpt berhenti untuk menjawabnya berdasarkan umur kronologis anak, yaitu sebuah faktor yg inkonklusif scr psikologis atau berdasarkan genggaman intelektual anak thd situasi, yg mana dilihat dari 1 sisi scr diagnostik.
• Malahan, ia dpt berpikir dlm arti perbedaan dasar psikologis antara matur & imatur, dan dlm arti garis perkemb. • Kesiapan anak untuk menemui peristiwa spt kelahiran saudara kandung, hospitalisasi, masuk sekolah, dll dilihat kemudian sbg outcome langsung dari kemajuan perkemb pada semua garis yg mempunyai sikap pd pengalaman spesifik.
• Bila station yg sesuai telah dicapai, apa yg terjadi kemudian adalah konstruktif dan menguntungkan bagi anak. • Bila hal ini tdk ada pd case, pada 1 atau semua garis, maka anak akan merasa bingung dan over taxed, dan tdk ada usaha untuk ambil bagian thd ortu, guru, pengasuh mencegah distress mrk, perasaan unhappiness, dan perasaan kegagalan yg sering mengasumsikan proporsi traumatis.
• Sebuah “diagnosis anak normal” dpt diilustrasikan dg contoh praktis dimana sirkumstansi perkemb seorang anak siap untuk :
– meninggalkan sekitar rumahnya secara temporer untuk pertama kali, – menghentikan proksimitas terdekat dg ibu, – memasuki kelompok di TK tanpa menyebabkan distress
“From Dependence to Emotional Self-Reliance”
• Dpt diasumsikan bhw anak yg mencapai usia 3 th 6 bln dapat berpisah dari ibunya pd hari pertama memasuki pintu keluar bangunan TK dan dpt beradaptasi dg lingk fisik yg baru di sekitarnya, guru-guru baru, dan teman bermain yg baru.
• Adanya distres akan hal yg baru, tangisan mrk thd ibu, kekurangan partisipasi & kooperasi inisial dpt dipertimbangkan sbg hal yg signifikan. • Apa yg terjadi di bawah kondisi tsb adalah :
– Banyak anak yang melewati stage inisial akan ketidakbahagiaan yg ekstrem, setelah mrk settled down pd rutinitas TK.
• Mrk memulainya dg periode kediaman dan tampak menyukainya, untuk mengejutkan ortu dan guru, yg diikuti seminggu kemudian dg unhappiness yg intens dan break down dlm partisipasi. • Reaksi yg tertunda dpt disebabkan oleh intelektual yg lebih lambat • Hal yg tampaknya penting pada kedua tipe reaksi adalah fakta bhw anak yg tadinya berefek scr internal dg periode respektif mrk thd distres & desolation akhirnya dpt menerima sbg sesuatu yg tdk dpt dielakkan.
• Jika, pd saat masuk TK, seorang anak, berapapun umur kronologisnya tetap mendapati dirinya berada pada stage 1 atau 2 garis perkemb, berpisah dari rumah dan ibu, walaupun pd periode waktu yg singkat usia yg tdk adekuat dan melawan kebutuhan paling vitalnya; dimana protes dan menderita pada kondisi ini adalah sah (legitimate)
• Jika mrk mencapai object constancy (stage 3), perpisahan dg ibu adalah less upsetting, dia telah siap untuk mencari org baru & menerima venture & adventure. Walaupun, perubahan tsb telah diperkenalkan secara bertahap, pada dosis kecil, periode independence hendaklah tdk terlalu lama, dan pada awalnya kembali kepada ibu tergantung pd pilihannya
Toward Bodily Independence • Bbrp anak scr ekstrem merasa tdk nyaman pd saat TK krn mrk mendapati dirinya tdk mampu enjoy makanan dan minuman yg diberikan, atau penggunaan toilet untuk BAK & BAB. • Hal ini tdk tergantung pd jenis makanan yg ditawarkan atau pd lavatory arrangements, walaupun diri anak biasanya menggunakan strangeness sbg rasionalisasi. • Perbedaan nyata antara fungsi anak atau disfungsi dlm hal ini adalah perkembangannya :
Companionship • Banyak anak akan mjd disturbing element pd kelompok TK dan unhappy sebelum ia mencapai stage dimana anak lain dpt berelasi sedikitnya sbg helpmates dlm permainan (stage 3). • Ia akan mjd konstruktif, memimpin kelompok secepat ia belajar untuk menerima anak lain sbg partner, sebuah langkah dimana ia juga membentuk real friendship (stage 4). • Faktanya, bila perkemb ini berada pd
Play to Work • Anak biasanya masuk TK pd awal stage dimana “play material serves ego activities and fantasies underlying them” (stage 4) dan ia akan menaiki jenjang perkemb scr bertahap, melalui serangkaian toys dan material, hingga pd akhir masa TK, ia mencapai awal dari “work” yg mrpkan prasyarat penting untuk masuk SD.
• Dlm hal ini, adalah tugas guru untuk menyesuaikan kebutuhan anak untuk okupasi dan ekspresi dg material yg ada dan tdk menciptakan perasaan boredom atau failure dg meninggalkan jauh di belakang atau dg antisipasi kebutuhan sebelum mrk memintanya. • Kemampuan anak untuk berkelakuan scr adekuat di TK diperhatikan, hal ini tdk tergantung pd garis perkemb spt yg telah dijelaskan, tetapi secara umum pd
• Walaupun tdk seorang anakpun akan memperlihatkan semua bentuk perilaku, mrk akan ditemukan dlm kelompok, pd satu murid atau yg lain, thd 1 atau aspek lain kehidupan sehari-hari. • Dlm istilah analitik, hal ini berarti bhw pd periode ini, anak berada pd point belajar bagaimana menguasai affect dan impulse mrk sbg pengganti mercy.
• Alat perkemb pd disposal mrk pertumbuhan ego:
– Dari fungsi proses primer ke fungsi proses sekunder, yaitu mampu menyisipkan pikiran, alasan, dan antisipasi masa depan antara keinginan dan aksi yg ditujukan langsung thd fulfillment (Hartmann, 1947)
TERIMA KASIH