*LGBT Medic & Psychological View
Dr.Anggia Hapsari, SpKJ
• APA YANG DIPIKIRKAN ORANG DENGAN LBGT? • BAGAIMANA PERGUMULAN MEREKA ?
*SAKIT / PENYAKIT ? *PENYIMPANGAN YANG ILEGAL ? *DOSA ? *GAYA HIDUP AKHIR JAMAN ? [ Transgender is a less clinical term, referring more to gender identity and gender expression than to sexual orientation or physical sex characteristics. It is also a more general and inclusive term: a transgender person may be gay, transsexual, transvestite, or even genderqueer.]
* PANTAS DIKUCILKAN / DITOLAK / DIHUKUM ?
*DISETUJUI SAJA ? *TIDAK PEDULI / DIBIARKAN SAJA ?
*BEHAVIOR *ORIENTATION *LATENT *LGBT
*
*Selama ini terjadi dikotomi antara ilmu pengetahuan dan menghilangkan aspek spiritualitas. Padahal aspek kesehatan mental itu mencakup fisik, psikis dan spiritual.
LGBT itu masih termasuk gangguan jiwa dalam ilmu psikiatri. Ada dalam textbook.
*LGBT : Gangguan Jiwakah?
Diagnostical and Statistical Manual 5th edition: *Sexual Dysfunction *Gender Dysphoria
*
*Gender dysphoria or gender identity disorder
(GID) is the formal diagnosis used by psychologists and physicians to describe people who experience significant dysphoria (distress) with the sex and gender they were assigned at birth. Evidence suggests that people who identify with a gender different from the one they were assigned at birth may do so not just due to psychological or behavioral causes, but also biological ones related to their genetics, the makeup of their brains, or prenatal exposure to hormones.[1]
*
* Estimates of the prevalence of gender dysphoria or GID range from a lower bound of 1:2000 (or about 0.05%) in the Netherlands and
Belgium[2] to 0.5% of Massachusetts adults[3] to 1.2% of New Zealand high-school students.[4] These numbers are based on those who identify as transgender. It is estimated that about 0.005% to 0.014% of males and 0.002% to 0.003% of females would be diagnosed with gender dysphoria, based on current diagnostic criteria.[5] Research indicates people who transition in adulthood are up to three times more likely to be male assigned at birth, but
that among people transitioning in childhood the sex ratio is close to 1:1.[6]
*
*The Kinsey scale, also called the
Heterosexual–Homosexual Rating Scale, attempts to describe a person's sexual experience or response at a given time.
* It uses a scale from 0, meaning exclusively heterosexual, to 6, meaning exclusively homosexual.
*Kinsey Scale
*
1.RELASI ORANGTUA-ANAK (MASALAH
POLA ASUH) -Pola asuh: lemah, pasif, ibu dominan, bapa tak berdaya (ineffective) -Tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan dari orang tua sesama jenis seks : kasih, kebergantungan, identifikasi
* MENGAPA BISA JADI LGBT ?
2. BENTUK RELASI YANG TIDAK EFEKTIF - Ibu tidak stabil, kurang percaya, penuh ketakutan - Ayah tidak stabil, penuh ketakutan - Anak laki-laki dikelilingi banyak saudara perempuan, relasi dengan laki-laki dewasa sangat terbatas - Mengasuh anak perempuan sebagai laki-laki /sebaliknya - Tertolak (anak laki-laki oleh ayah; anak perempuan oleh ibu) - Orang tua mispersepsi/ tabu/menghukum tentang seks - Ibu/ayah terlalu memanjakan atau terlalu lekat dengan anak
*
3. PENGALAMAN MASA KECIL -Pelecehan seksual oleh sesama jenis 4. RASA TAKUT -Sangat jarang berinteraksi dengan lawan jenis -Penolakan oleh lawan jenis -Pengalaman traumatik oleh lawan jenis 5. PILIHAN SENDIRI (DISENGAJA)
*
Cara Pengasuhan Yang Salah Adalah Penyebab Anak Terancam LGBT
*Orangtua yang Tidak Peduli anak jadi lemah dalam BMM ( Berpikir – Memilih – Mengambil Keputusan)
*Kurangnya Sosok AYAH pemberi identitas * Kurang Pemahaman AGAMA
*Terlalu Bebas Menggunakan GADGET pornografi
1. GAYA HIDUP – LIFE STYLES 2. KONSEP DIRI DAN EFEK EMOSIONAL 3. RELASI 4. KELUARGA
*
*
*Membuat sebuah diagnosis tidak berarti diskriminasi, justru ketika terjadi sesuatu yang dialami kami ingin membantu.
*Ada proses konseling dan terapi.
*Ada 4 aspek:
● Biologi ● Psikologi ● Kognitif ● Modifikasi perilaku sosial lingkungan dan jika permasalahannya pada pemahaman agama maka dibantu untuk kembali pada pemahaman agama. Semua harus holistik.
*
*