PENGARUH FAKTOR PELAYANAN, SOSIAL, LOKASI DAN AGAMA TERHADAP PREFERENSI PEDAGANG PASAR PARUNG DALAM MEMILIH SUMBER PERMODALAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: ZAZKIA AMANDA AZZAHRA NIM. 1111046100029
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015
PENGARUH FAKTOR PELAYANAN, SOSIAL, LOKASI DAN AGAMA TERHADAP PREFERENSI PEDAGANG PASAR PARUNG DALAM MEMILIH SUMBER PERMODALAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh: Zazkia Amanda Azzahra NIM. 1111046100029
Di bawah bimbingan:
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
ii
JAKARTA 1436 H/2015 LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor Pelayanan, Sosial, Lokasidan Agamaterhadap Preferensi Pedagang Pasar Parung dalam Memilih Sumber Permodalan di Lembaga Keuangan Syariah Tahun 2015” telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa, 29 September 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta,
Oktober 2015
Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. NIP. 19691216 199603 1 001 PANITIA SIDANG:
Ketua : AM. Hasan Ali, M.A. (………………………….) NIP. 19751201 200501 1 005 Sekretaris : Abdurrauf, Lc., M.A. (………………………….) NIP. 19731215 200501 1 002 iii
Penguji II : Dr. Syahrul A‟dham, M.Ag (………………………….) NIP. 19730504 200003 1 002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakata. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2015
iv
September
ABSTRAK Zazkia Amanda Azzahra (1111046100029). Pengaruh Faktor Pelayanan, Sosial, Lokasi dan Agama terhadap Preferensi Pedagang Pasar Parung dalam Memilih Sumber Permodalan di Lembaga Keuangan Syariah Tahun 2015. Skripsi S1 Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H/2015 M. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama mempengaruhi preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah dan berapa besar pengaruh faktor pelayanan, faktor sosial, faktor lokasi dan faktor agama terhadap preferensi. Penelitian ini dilakukan terhadap 80 pedagang pasar Parung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dimana penulis menyebarkan kuesioner menggunakan metode Non Probability Sampling dan menggunakan rumus Solvin dalam teknik pengambilan sampel. Uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah uji regresi linear berganda untuk menguji pengaruh antara variabel faktor pelayanan, faktor sosial, faktor lokasi dan faktor agama terhadap preferensi pedagang. Hasil penelitian berdasarkan analisis terhadap kuesioner menunjukkan bahwa secara pasrial variabel pelayanan, sosial dan lokasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap preferensi di lembaga keuangan syariah, sedangkan variabel agama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap preferensi di lembaga keuangan syariah. Angka koefisien korelasi yang dihasilkan adalah 60% dan angka koefisen determinasi yang dihasilkan adalah 32.6% yang berarti variabel independen kurang dapat menjelaskan varians dari variabel dependen, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Kata Kunci: Preferensi, Pedagang, Pelayanan, Sosial, Lokasi, Agama Pembimbing: Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Daftar Pustaka: Tahun 1996 s.d Tahun 2015
v
KATA PENGANTAR “Bismillahirrahmanirrahim” Alhamdulillahirabbil„alamin segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang telah memberikan banyak nikmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, serta seluruh umatnya hingga akhir zaman. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang banyak membantu baik dalam bentuk doa dan motivasi dalam penulisan skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Ummi dan Buya tersayang, dengan semangat dan doa tulusnya, terimakasih banyak telah bersedia menjadi tempat keluh-kesah dalam penulisan skripsi ini, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang kalian. 2. Adik-adik ku Nadya, Zikri, Fikri, dan Najla. Ciee, akhirnya skripsi kakak mu selesai! 3. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat (Perbankan Syariah) Fakultas Syariah dan Hukum. 5. Bapak Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis, yang memberikan arahan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Abdul Malik MM.dan Bapak Syahrul A‟dham M.Ag, selaku Penguji Skripsi penulis yang banyak memberikan masukan dalam perbaikan skripsi ini. 7. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan banyak bimbingan dan ilmu nya selama masa perkuliahan. 8. Kepada Ketua Pengelola Pasar Parung yang telah bersedia memberikan sumber data untuk penelitian ini. 9. Nenek ku, Almh. Jidah Haniefah dan Nekmi Sa‟adah Idris, terimakasih banyak atas doa nya, sehat selalu ya nekmi. 10. Saudariku, Calon Istri Solehah. Eka, Diah, Tonah, Resti dan Windy. Semoga kita semua cepat mendapatkan suami soleh dan menjadi istri yang solehah ya. 11. Untuk semua teman-teman Perbankan Syariah 2011, terutama temanteman Perbankan Syariah A. Teman seperjuangan, teman canda dan tawa selama 4 tahun ini. See you on top guys! vii
12. Keluarga Dewaruci yang selalu bikin kangen, tetep jaga silaturahim kita ya, kapan-kapan nginep di cigudeg yuk! hehe. 13. Terimakasih banyaaak Dhea dan Chika yang diganggu buat nanya-nanya skripsi, jawaban dari kalian benar-benar sangat membantu! Rifa, Hani, Binje, Mbak Era, terimakasih buat kebersamaannya selama 4 tahun ini, keep in touch ya. 14. Terimakasih untuk responden/pedagang pasar Parung yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner. 15. Terimakasih untuk jodohku. Kita pasti sama-sama saling mendoakan kan? Semoga kita cepat dipertemukan di waktu yang tepat ya. 16. Terimakasih untuk semua keluarga, teman, dan saudara-saudara yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis memohon maaf dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. Jakarta,
September 2015
Zazkia Amanda Azzahra
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ..................................................................................................
ii
Lembar Pengesahan Panitia Ujian ............................................................................ iii Lembar Pernyataan.................................................................................................... iv Abstrak ......................................................................................................................
v
Kata Pengantar .......................................................................................................... vi Daftar Isi ................................................................................................................... ix Daftar Tabel ............................................................................................................. xiii Daftar Gambar .......................................................................................................... xiv Daftar Lampiran ....................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................................
4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...........................................................
5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................
6
E. Review Studi Terdahulu ...............................................................................
7
F. Kerangka Konsep ......................................................................................... 10 G. Sistematika Penulisan .................................................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan, Sosial, Lokasi, Agama ................................................................ 12 B. Preferensi
ix
1. Pengertian Preferensi ............................................................................. 16 2. Perilaku Konsumen ................................................................................ 18 C. Modal 1. Pengertian Modal ................................................................................... 22 2. Macam-macam Modal ........................................................................... 22 D. Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan .......................................................................... 26 2. Tujuan Pembiayaan ................................................................................ 27 3. Jenis Pembiayaan ................................................................................... 28 4. Prinsip Dasar Analisis Pembiayaan ....................................................... 29 E. Lembaga Keuangan Syariah 1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah ................................................ 30 2. Lembaga Keuangan Syariah Bank dan Bukan Bank ............................. 31 3. Prinsip-prinsip Lembaga Keuangan Syariah .......................................... 33 F. Variabel ........................................................................................................ 35 G. Hipotesis ....................................................................................................... 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 38 B. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Penelitian dan Sumber Data .......................................................... 38 2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 40 C. Populasi dan Sampel Objek Penelitian ........................................................ 40 D. Variabel Penelitian
x
1. Variabel Terikat ..................................................................................... 43 2. Varabel Bebas ........................................................................................ 43 E. Definisi Operasional ..................................................................................... 44 F. Hipotesis ....................................................................................................... 45 G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 46 2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 47 3. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ................................ 49 4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 51 5. Uji Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 52 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Lembaga Keuangan Syariah di Parung ........................................................ 54 B. Gambaran Umum Pasar Parung .................................................................... 54 C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 57 D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Profil Responden ..................................................................................... 59 2. Data Hasil Responden ............................................................................ 65 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas .................................................................................. 74 b. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 77 c. Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 78 4. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi a. Uji Koefisien Korelasi (R) ............................................................... 79 b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 80
xi
5. Uji Hipotesis a. Uji F (Simultan) ............................................................................... 81 b. Uji T (Parsial) ................................................................................... 82 6. Uji Analisis Regresi Linear Berganda .................................................... 85
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 88 B. Saran ............................................................................................................. 89 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 91 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu......................................................................
7
Tabel 3.1 Skala Likert ......................................................................................... 42 Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................... 44 Tabel 3.3 Ketentuan Koefisien Korelasi ............................................................. 50 Tabel 4.1 Jumlah Pedagang Pasar Parung........................................................... 55 Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas............................................................................... 57 Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 58 Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Variabel Pelayanan .............................................. 66 Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Sosial ..................................................... 67 Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Variabel Lokasi .................................................... 69 Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Variabel Agama ................................................... 70 Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Variabel Preferensi .............................................. 72 Tabel 4.9 Kolmogorof-Smirnov Test ................................................................. 76 Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................ 77 Tabel 4. 11 Hasil Uji Koefisien Korelasi ........................................................... 79 Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 80 Tabel 4.13 Hasil Uji F Hitung ............................................................................ 81 Tabel 4.14 Hasil Uji T hitung ............................................................................ 82 Tabel 4.15 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 85
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 10 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Parung .................................................... 56 Gambar 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................ 59 Gambar 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Status Marital ............................ 60 Gambar 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.................. 60 Gambar 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Usaha ............................... 61 Gambar 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Lama Usaha .............................. 62 Gambar 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan Usaha ..... 63 Gambar 4.8 Identitas Responden Berdasarkan Sumber Awal Permodalan ........ 64 Gambar 4.9 Lembaga Keuangan Syariah Yang Dipilih ..................................... 65 Gambar 4.10 Normal P-Plot (Uji Normalitas) .................................................... 75 Gambar 4.11 Scatterplot (Uji Heteroskedastisitas) ............................................. 77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Output SPSS Regresi Logistik Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli untuk menentukan kesepakatan harga dalam rangka pertukaran barang atau jasa. Pasar termasuk salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi karena dapat menggerakkan kehidupan ekonomi masyarakat. Saat ini pasar menjadi pusat perhatian dari pemerintah karena memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kedua pelaku ekonomi tersebut harus saling bekerjasama, karena pasar tidak akan terbentuk jika tidak ada penjual dan pembeli.1 Melemahnya perkonomian yang terjadi saat ini tidak hanya menimbulkan dampak makro saja, tetapi juga menimbulkan dampak mikro seperti para pengusaha kecil yang bergerak dalam sektor perdagangan. Terlebih lagi dengan lemahnya perkonomian global yang terjadi akan semakin mematikan para pengusaha atau pedagang kecil karena akan lebih sulit lagi mendapatkan tambahan modal untuk
1
Heru Nugroho, Uang, Rentenir, dan Hutang Piutang di Jawa (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 30.
2
meningkatkan usaha mereka. Padahal sekarang ini perkembangan usaha kecil mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian secara nasional bahkan dunia. Pasar tidak hanya dilihat sebagai suatu variabel ekonomi yang dinamikanya mempengaruhi tingkat kinerja ekonomi tetapi juga dilihat sebagai suatu kompleks kehidupan sosial yang didalamnya terdapat berbagai peran, interaksi, dan konflik yang keseluruhan dinamikanya menentukan bentuk dan struktur dari suatu pasar.2 Dalam melakukan kegiatan ekonomi, pedagang mempunyai berbagai pertimbangan. Pertimbangan pedagang tersebut adalah ketika menentukan pilihan konsumsi maupun penentuan sumber permodalan yang digunakan untuk memenuhi faktor produksinya. Sumber permodalan bagi pedagang diperlukan untuk menunjang kelancaran dalam penyediaan barang-barang dagangannya, karena salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan seorang pedagang dalam membangun sebuah usaha adalah dana atau yang dikenal dengan modal. Modal usaha mutlak diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha. Namun permasalahan umum yang sering dijumpai adalah keterbatasan modal itu sendiri. Keterbatasan modal akan membatasi ruang gerak pedagang kecil dalam menjalankan serta meningkatkan usahanya. Dengan kepemilikan modal yang terbatas para pedagang kecil sulit untuk mengembangkan usahanya. Modal usaha dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri dan modal dari luar antara lain adalah lembaga2
Vol. 17.
D.T Kartono, Pasar Modal Tradisional: Analisis Sosiologi Ekonomi Terhadap Rentenir,
3
lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan non syariah. Lembaga keuangan tersebut saat ini banyak memberikan akses-akses yang menawarkan program kredit dan strategi pembiayaan lainnya. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor ini beralih pada lembaga yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan, ini merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpanan dana untuk menghasilkan pendapatan. Lembaga keuangan informal dengan fungsi yang sama juga menyalurkan dana kepada konsumen yang membutuhkan. Lembaga keuangan syariah merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengatur aturan-aturan ekonomi Islam. Lembaga keuangan syariah didalamnya termasuk Bank Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Koperasi Syariah, Baitul Maal wat Tamwil dan sebagainya. Sebagai bagian dari sistem ekonomi, lembaga tersebut merupakan bagian dari keseluruhan sosial. Oleh karena itu, keberadaannya harus dipandang dalam konteks keseluruhan masyarakat serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Lembaga keuangan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi syariah dalam menjalankan bisnis dan usaha tidak terlepas dari saringan syariah. Lembaga keuangan syariah juga tidak akan membiayai usaha-usaha yang didalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan serta dengan adanya lembaga
4
keuangan syariah diharapkan dapat mengatasi atau mengurangi praktek bank ilegal (rentenir) di tengah-tengah masyarakat khususnya pedagang pasar Parung dimana responden dalam penelitian ini adalah pedagang pasar Parung. Dengan berbagai macam akses lembaga pembiayaan syariah sekarang ini dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi pedagang dalam menentukan pilihannya. Pemberian pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan syariah tersebut bersifat sementara sebagai dorongan untuk melakukan kegiatan produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan usaha kecil. Dengan meningkatnya pendapatan maka kesejahteraan dan keadilan masyarakat diharapkan dapat terwujud. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Faktor Pelayanan, Sosial, Lokasi dan Agama terhadap Preferensi Pedagang Pasar Parung dalam Memilih Sumber Permodalan di Lembaga Keuangan Syariah Tahun 2015” B. Identifikasi Masalah 1. Apakah faktor pelayanan berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber pemodalan di lembaga keuangan syariah? 2. Apakah faktor sosial berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah?
5
3. Apakah faktor lokasi berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah? 4. Apakah faktor agama berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah? C. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini agar penulisan skripsi lebih terfokus, pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya menganalisis pedagang pasar Parung yang pernah memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. 2. Penulis memokuskan kepada beberapa hal yang mempengaruhi preferensi pedagang pasar parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Adapun perumusan masalahnya adalah: 1. Apakah faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama mempengaruhi preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah? 2. Berapa besar pengaruh faktor pelayanan, faktor sosial, faktor lokasi dan faktor agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah?
6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah: 1. Menganalisis apakah faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama mempengaruhi preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah 2. Untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor pelayanan, faktor sosial, faktor lokasi, dan faktor agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah: 1. Bagi akademik, semoga hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi pembelajaran dimasa yang akan datang. 2. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan pemahaman bagi pedagang atau masyarakat bahwa dalam memenuhi modal usaha, mereka dapat meminjam di lembaga keuangan syariah sehingga usaha mereka dapat berkembang. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya di Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat.
7
E. Review Studi Terdahulu Tabel 1.1 Penelitian:
Judul:
Yuliyana, Fakultas Syariah dan “Preferensi Masyarakat Terhadap Pinjaman Pada Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Rentenir dan Perbankan Syariah” (Studi Pada Masyarakat Martapura)
Jakarta, 2011.
Ringkasan: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdeskriptif
dimana
pengetahuan
penulis
masyarakat
meneliti
tentang
tentang
rentenir
dan
perbankan syariah serta faktor apa yang melatarbelakangi masyarakat lebih memilih pinjaman pada rentenir daripada perbankan syariah. Perbedaan dengan penulis: Perbedaanya adalah penulis menggunakan metode kuantitatif analisis regresi linear berganda untuk meneliti tentang pengaruh faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung yang memilih sumber permodalan di lembaga keuangan
syariah
tanpa
masyarakat tentang rentenir.
meneliti
pengetahuan
8
Penelitian
Judul:
Siti Aisyah, Fakultas Syariah “Preferensi UKM di Pasar Baru Cikarang dalam dan
Hukum
UIN
Syarif
Memilih Akses Pembiayaan” Ringkasan:
Hidayatullah Jakarta, 2013. Metode Penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis faktor dimana penulis menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi preferesi UKM dalam memilih akses pembiayaan baik di lembaga keuangan syariah maupun konvensional. Serta lembaga apa yang paling banyak diminati oleh pedagang. Perbedaan dengan penulis: Perbedaanya adalah penulis menggunakan metode analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung yang memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah
tanpa
meneliti
lembaga
keuangan
konvensional. Penelitian
Judul:
Dinda Aisyah, Fakultas Syariah “Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Preferensi dan
Hukum
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013
Pedagang Pasar
Induk
Kramat
Jati
Terhadap
Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah” Ringkasan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan dan preferensi pedagang Pasar Induk Kramat Jati terhadap pembiayaan di lembaga
9
keuangan syariah. Perbedaan dengan penulis: Perbedaanya
adalah
penulis
meneliti
tentang
pengaruh dari faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung yang memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Penelitian:
Judul:
Annisa, Fakultas Syariah dan “Preferensi Pedagang Pasar Tanah Abang Terhadap Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Layanan Lembaga Keuangan Syariah” Ringkasan:
Jakarta, 2014. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear sederhana untuk mengetahui preferensi pedagang pasar Tanah Abang terhadap layanan di lembaga keuangan syariah Perbedaan dengan penulis: Perbedaanya bahwa penulis menggunakan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh dari faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung yang memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.
10
F. Kerangka Konsep Gambar 1.1
Pelayanan (X1)
Sosial (X2)
Lokasi (X3)
Agama (X4)
Preferensi (Y)
Uji Validitas Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Analisis Regresi Berganda
Interpretasi
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, penulis menguraikan secara singkat sebagai berikut:
11
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan diteliti, yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian, kerangka konseptual dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Memuat tentang penjelasan secara singkat mengenai Preferensi, Perilaku Konsumen, Modal, Pembiayaan, serta Lembaga Keuangan Syariah. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang ruang lingkup penelitian, ukuran sampel, populasi penelitian serta metode penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis. BAB 1V ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis membahas tentang temuan yang diperoleh dari hasil penelitian menggunakan kuesioner yang kemudian dijelaskan secara deskriptif serta hasil pengujian hipotesis yang disimpulkan dari angka-angka statistik yang diperoleh. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan tahap akhir dari penelitian skripsi yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pelayanan, Sosial, Lokasi, dan Agama 1. Pelayanan Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.1 Menurut Munir, pelayanan merupakan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.2 Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Perannya akan lebih besar dan bersifat menentukan manakala dalam kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu terdapat kompetisi dalam usaha merebut pasaran atau langganan. Dengan adanya kompetisi seperti itu
1
www.kbbi.web.id, Diakses di Kamus Besar Bahasa Indonesia Online pada tanggal 30 September 2015. 2 Munir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001).
13
menimbulkan dampak positif dalam organisasi perusahaan untuk bersaing dalam pelaksanaan layanan melalui berbagai cara, teknik dan metode yang dapat menarik lebih banyak orang menggunakan/ memakai jasa/ produk yang dihasilkan oleh organisasi perusahaan. Dengan pelayanan yang baik dan memuaskan, lembaga keuangan syariah diharapkan dapat menjadi contoh dan dapat memperluas pangsa pasar ke pedagang-pedagang yang masih menggunakan rentenir. 2. Sosial Dalam kehidupan sosial, seorang individu dihadapkan dengan beragam norma dan struktur sosial. Sebagai makhluk sosial, seorang individu tidak dapat hidup seorang diri karena akan selalu dihadapkan oleh permasalahan yang terkadang tidak mampu diatasi seorang diri. Artinya bahwa peranan sosial dalam kehidupan manusia menjadi penting karena kerap kali seorang individu menaruh harapan terhadap individu lainnya. Ketika individu berhubungan dengan individu lain, berarti individu tersebut sedang berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan-hunungan sosial yang dinamis baik yang menyangkut antara orang perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok manusia maupun antara kelompok dengan kelompok. Unsur pokok dari interaksi sosial adalah terjadinya saling mempengaruhi dari dua orang atau dua kelompok yang saling berhubungan kemudian terjadi perubahan-perubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada.
14
Dengan adanya kehidupan sosial antar masyarakat, para pedagang yang tadinya belum mengetahui lembaga keuangan syariah akhirnya mulai mencari tahu lembaga keuangan syariah dan akhirnya dengan berbagai pertimbangan mereka mengkonsumsi produk/jasa tersebut. 3. Lokasi Lokasi adalah suatu tempat kedudukan perusahaan berada, selain memperlihatkan karakterisitik dari kegiatan usahanya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Pemilihan lokasi yang strategis merupakan kerangka kerja yang perspektif bagi pengembangan suatu kegiatan yang bersifat komersil. Semakin strategis lokasi suatu tempat perusahaan berarti akan semakin besar peluang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan demikian, tujuan penentuan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan yaitu untuk memperbedar keuntungan dan meraih pangsa pasar yang lebih luas. Dengan pemilihan lokasi yang strategis, lembaga keuangan syariah dapat dengan mudah untuk mempromosikan suatu produk/jasa kepada pedagang pasar Parung guna memenuhi sumber permodalan mereka demi tercapainya kesejahteraan dalam masyarakat. 4. Agama Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Ajaran Islam tidak hanya terbatas
15
pada masalah hubungan pribadi antara seorang individu dengan penciptanya, namun mencakup pula masalah hubungan antar sesama manusia bahkan juga hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi, Islam adalah suatu cara hidup yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia. Agama Islam memiliki tiga aspek utama, yakni:3 a. Aspek aqidah: Aspek akidah adalah aspek yang berhubungan dengan masalah-masalah keimanan dan dasar-dasar agama. Akidah adalah ruh bagi setiap orang yang apabila dipegang teguh akan memberikan kehidupan yang baik bagi yang bersangkutan. b. Aspek syariah: Syariah adalah peraturan dan hukum yang berisi perintah dan larangan yang dibebankan oleh Allah S.W.T kepada manusia. Penafsiran ulama terhadap syariat ini dinamakan fiqih. Syariah terbagi menjadi dua yaitu ibadah dan muamalah, oleh karena itu fiqih pun terbagi menjadi dua yaitu fiqih ibadah dan fiqh muamalat. Hukum asal ibadah adalah segala sesuatu nya dilarang dikerjakan kecuali yang ada petunjuknya di Al-Qur’an atau sunnah, hukum asal muamalat adalah segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam Al-Qur’an. c. Aspek akhlak: Akhlak adalah bagaimana perilaku seseorang terhadap Allah dan juga terhadap sesama makhluk. 3
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 3.
16
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Islam adalah suatu pandangan/cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu aspek kehidupan manusia yang terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalahmasalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.4 Ekonomi Islam melarang adanya transaksi yang haram, riba, gharar, dan lain sebagainya. Namun pemahaman dan pengetahuan masyarakat khususnya pedagang pasar Parung terhadap ekonomi Islam termasuk didalamnya lembaga keuangan syariah masih kurang contoh kecilnya adalah dengan masih banyaknya pedagang pasar parung yang menggunakan rentenir sebagai sumber permodalan padahal mayoritas mereka beragama Islam. Tetapi tidak sedikit pula pedagang pasar Parung yang belum memahami ekonomi Islam karena ternyata banyak pula dari mereka yang menggunakan lembaga keuangan syariah sebagai sumber permodalannya. B. Preferensi 1. Pengertian Preferensi Preferensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) hak untuk didahulukan dan diutamakan daripada yang lain; prioritas 2) pilihan; kecenderungan; kesukaan. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para
4
Muhammad Abdul Mannan, Islamic Economy: Theory and Practice (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1993)
17
konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi.5 Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas dan juga permintaan untuk produk-produk. Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-produk
yang
dikonsumsi.
Kekuatan
preferensi
konsumen
akan
menentukan produk-produk apa yang mereka beli dari pendapatan mereka yang terbatas, dan juga permintaan (demand) untuk produk-produk.6 Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang, atau jasa yang dikonsumsi. Kotler berpendapat bahwa preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk jasa yang ada.7 Oleh karena itu, istilah preferensi dapat diartikan sebagai suatu sikap suka terhadap sesuatu lebih dari yang lainnya dan akan terlihat ketika seseorang menetapkan pilihannya. Akan tetapi preferensi atau pilihan seseorang itu tidaklah tetap, bisa berubah seiring berjalannya waktu dengan berbagai pengaruh situasi yang mungkin ada terhadap sikap dan perilaku konsumen.8
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 894. 6 Tumpal Rumapea, Kamus Lengkap Perdagangan Internasional (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 300. 7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Cet ke-10 (Jakarta: Prehalindo, 2000), h. 154. 8 Leon Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen (Jakarta: PT. Indeks Gramedia), h. 223.
18
2. Perilaku Konsumen Semua konsumen tentunya akan membuat berbagai macam keputusan untuk menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa. Proses pengambilan keputusan oleh konsumen sering kali masih menjadi masalah yang kompleks yang mendasari pengambilan keputusan tersebut. Seorang konsumen di dalam menentukan pilihannya terhadap suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu: a.
Faktor Budaya 1) Budaya. Budaya adalah penyebab dasar keinginan dan perilaku konsumen.
Budaya
memainkan
peran
yang
penting
dalam
pembentukan sikap konsumen dan merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang akan dianut oleh seorang konsumen. diartikan sebagai komplek yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, kebiasaan, dan kapabilitas lainnya. 2) Sub Budaya. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub budaya mencakup nasionalisme, agama, kelompok, ras dan wilayah geografis. 3) Kelas Sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang menganut nilai, minat dan perilaku serupa.
19
b.
Faktor Sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang menjadi tempat individu-
individu berinteraksi satu sama lain karena adanya hubungan diantara mereka.9 1) Kelompok Referensi. Kelompok referensi seseorang terdiri dari kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Adanya interaksi yang cukup berkesinambungan seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat. 2) Keluarga. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam hidup pembeli, yang pertama merupakan orang tua seseorang, dari orang tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Kedua, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara intensif. 3) Peran dan Status. Seseorang umunya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya. Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status
9
Bashu Swastha dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen (Yogyakarta: BPEE, 2000), h. 66.
20
c.
Faktor Pribadi 1) Usaha dan Tahap Daur Ulang. Orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia. 2) Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli nya. 3) Keadaan Ekonomi. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Maka pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan harus memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. 4) Gaya Hidup. Orang yang berasal dari sub kultur, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. 5) Kepribadian dan Konsep Diri. Setiap orang mempunyai kepribadian yang khas dan ini akan mempengaruhi perilaku pembeliannya.
21
d.
Faktor Psikologis 1) Motivasi. Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat dan mendesak yang mengarahkan seseorang agar dapat mencari kepuasan terhadap kebutuhan tersebut. 2) Persepsi. Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. 3) Proses Belajar. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. 4) Kepercayaan dan Sikap. Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan
mendapatkan
kepercayaan
dan
sikap
yang
kemudian
mempengaruhi perilaku pembeli. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor budaya dan sosial bisa dikategorikan menjadi faktor eksternal, sedangkan faktor pribadi dan psikologis merupakan faktor internal. Faktor-faktor tersebut dikategorikan sebagai faktor eksternal maupun internal merupakan penentu perilaku seseorang dalam mengambil keputusan, baik dalam hal mengkonsumsi barang/jasa, menabung, melakukan pembiayaan, berasuransi, investasi serta melakukan kegiatan ekonomi lainnya.
22
C. Modal 1. Pengertian Modal Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan”. 10 Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar.11 2. Macam-macam Modal a. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, saudara dan lain sebagainya.12
10 11 12
www.kbbi.web.id, Diakses di KBBI Online pada tanggal 04 Juni 2015. Amirullah dan Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005). Mardiyatmo, Kewirausahaan (Jakarta: Yudisthira, 2008).
23
Kelebihan dari modal sendiri adalah: 1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi beban perusahaan. 2) Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik modal. 3) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan pihak lain. Kekurangan modal sendiri adalah: 1) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas. 2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya. b. Modal Asing (Pinjaman) Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman. Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Di samping itu, dengan menggunakan modal pinjaman
biasanya
timbul
motivasi
dari
pihak
manajemen
untuk
24
mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh. Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari: 1) Pinjaman dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta maupun pemerintah atau perbankan asing. 2) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi leasing, dana pensiun, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya. 3) Pinjaman dari perusahaan non keuangan. Kelebihan modal pinjaman adalah: a) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman ke berbagai sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya ke perusahaan yang dinilai memiliki prospek cerah. b) Motivasi
usaha
tinggi.
Hal
ini
merupakan
kebalikan
dari
menggunakan modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman.
25
Kekurangan modal pinjaman adalah: a) Dikarenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk membayar jasa seperti: bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, materai dan asuransi. b) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan beban yang harus ditanggung. c) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral atas utang yang belum atau akan dibayar. 13 c. Modal Patungan Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan modal usaha dengan cara berbagai kepemilikan usaha dengan orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara modal sendiri dengan modal satu orang teman atau beberapa orang (yang berperan sebagai mitra usaha).14
13 14
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.91. Jackie Ambadar, Dari Peluang Menjadi Usaha (Jakarta: PT. Mizan Pustaka, 2010), h.15.
26
D. Pembiayaan 1. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan menurut Muhammad adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik yang dilakukan sendiri ataupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. Dengan kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.15 Kasmir mengatakan bahwa pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.16 M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu memberikan fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.17 Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembiayaan merupakan pendanaan berupa uang atau barang modal yang diberikan oleh suatu 15
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPPAMP YKPN, 2005),
16
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.102. Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.160.
h. 17. 17
27
pihak, baik bank maupun lembaga keuangan lain untuk mendukung kegiatan investasi atau usaha seseorang, yang dengan itu diwajibkan pengembalian disertai dengan imbalan atau bagi hasil pada waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak. 2. Tujuan Pembiayaan Tujuan pembiayaan terdiri atas dua yaitu bersifat makro dan mikro. Tujuan yang bersifat makro, antara lain: 18 a. Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi. b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh dari pembiayaan. Pihak surplus dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana. c. Meningkatkan produktivitas dan memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan daya produksinya. d. Membuka lapangan kerja baru. Sedangkan tujuan yang bersifat mikro antara lain: a. Memaksimalkan laba.
18
17-18.
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN), h.
28
b. Meminimaliasikan risiko kekurangan modal pada suatu usaha. c. Pendayagunaan sumber daya ekonomi. d. Penyaluran kelebihan dana dari yang surplus dana ke yang minus dana. 3. Jenis Pembiayaan a. Pembiayaan menurut jangka waktunya19 1) Pembiayaan jangka waktu pendek (1 bulan – 1 tahun) 2) Pembiayaan jangka menengah (1 tahun – 5 tahun) 3) Pembiayaan jangka waktu panjang (lebih dari 5 tahun) b. Menurut sifat penggunaanya 1) Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. 2) Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jenis pembiayaan yang diberikan pada umumnya bersifat perorangan. c. Menurut keperluannya 1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan dalam peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, 19
Ibid., h. 160.
29
yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi dan untuk keperluan dagang atau peningkatan utility of place dari suatu barang. 2) Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barangbarang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. 4. Prinsip Dasar Analisis Pembiayaan Dalam memberikan pembiayaan terdapat enam prinsip dasar yang harus diketahui untuk memberi informasi mengenai itikad dari nasabah mengajukan pembiayaan dan bagaimana kemampuan membayaranya. Prinsip-prinsip tersebut yaitu: a. Character (Karakter). Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon peminjam untuk memperkirakan kemungkinan bahwa peminjam dapat memenuhi kewajibannya. b. Capital (Modal). Penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon peminjam, diukur dengan posisi usaha/perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh rasio keuangan dan penekanan pada komposisi modalnya. c. Capacity (Kapasitas). Penilaian tentang kemampuan peminjam untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi
30
peminjam di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti karyawan, mesin, sarana produksi, cara usahanya, dan lain sebagainya. d. Collateral (Jaminan). Jaminan yang dimiliki calon peminjam. Penilaian ini untuk lebih meyakinkan bahwa suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajibannya. e. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi). Pihak lembaga keuangan harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat dan secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon peminjam. Hal tersebut dilakukan karena kondisi ekstrenal memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses berjalannya usaha calon peminjam dalam jangka panjang. f. Constraint (Batasan). Batasan yang memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. E. Lembaga Keuangan Syariah 1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah Lembaga keuangan (Financial Institution) menurut Burhanuddin adalah suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan baik itu menghimpun dana, menyalurkan, dan atau jasa-jasa keuangan lainnya. Lembaga-
31
lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsipprinsip syariah disebut Lembaga Keuangan Syariah. Lembaga keuangan syariah berfungsi menyediakan jasa perantara bagi pemilik modal dengan perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam dunia bisnis, sehingga uang dari masyarakat dapat dikumpulkan dalam berbagai bentuk produk penghimpunan dana sebelum disalurkan kembali kepada yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan. Keberadaan lembaga keuangan syariah sekarang ini menunjukkan adanya perkembangan yang semakin pesat. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran sebagian besar umat Islam untuk melaksanakan syariat Islam secara menyeluruh. Perkembangan ini tentu memberikan harapan baru bagi para pelaku usaha untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan materiil semata, tetapi juga sesuai dengan spirit hukum syariah yang menjanjikan pemenuhan kebutuhan batiniyah.20 2. Lembaga Keuangan Syariah Bank dan Bukan Bank Lembaga keuangan syariah tidak hanya terdiri dari perbankan syariah saja, namun lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah baik itu bank
20
2010), h. 1.
Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu,
32
maupun bukan bank pun juga termasuk lembaga keuangan syariah, diantara lembaga keuangan syariah yang dapat memberikan akses pembiayaan adalah: a. Perbankan Syariah; adalah Bank yang beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam, yaitu menjauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.21 b. Badan Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS); adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan dan atau bentuk lainnya dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR yang operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah.22 c. Koperasi Syariah; adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang dengan berlandaskan kegiatan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan berdasarkan prinsip syariah. d. Baitul Maal wat Tamwil; adalah balai usaha mandiri terpadu dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan
21
M. Syafi’I Antonio dan Karnaen Perwataatmadja, Apa dan Bagaimana Bank Islam (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 2001), h.31. 22 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Ekosinia, 2003), h. 83.
33
kegiatan ekonomi. Selain itu BMT dapat menerima dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai peraturan dan amanahnya.23 e. Pegadaian Syariah; adalah suatu lembaga keuangan atau devisi dari form pegadaian dengan memberikan uang pinjaman kepada nasabah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. 3. Prinsip-prinsip Lembaga Keuangan Syariah Dalam operasionalnya, lembaga keuangan syariah berada dalam koridor prinsip-prinsip:24 a. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai kontribusi dan resiko masing-masing pihak. b. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan. c. Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor dapat mengetahui kondisi dananya.
23
B.S Kusmuljono, Menciptakan Kesempatan Rakyat Berusaha (Bogor: IPB Press, 2009). Eko Budiawan, “Konsep Lembaga Keuangan Syariah” artikel diakses pada 22 Juni 2015 dari http://lorong2ilmu.blogspot.com/2013/07/konsep-lembaga-keuangan-syariah.html. 24
34
d. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dalam proses transaksi, terdapat hal yang dilarang di dalam lembaga keuangan syariah, hal ini dikarenakan dalam bentuk transaksi terdapat kemungkinan adanya unsur-unsur yang menjadikan suatu transaksi menjadi haram. Berikut diantara bentuk transaksi yang dilarang baik di dalam Al-Quran maupun Hadist:25 a. Tadlis (Penipuan); adalah situasi dimana adanya penipuan dari pihak penjual yang tidak diketahui oleh pihak pembeli. b. Riba; adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam, secara bathil atau bertentangam dengan prinsip muamalah dalam Islam. c. Gharar; Gharar atau disebut juga taghrir adalah situasi dimana terjadi ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi. d. Ikhtikar; adalah rekayasa pasar dalam supply dimana seorang penjual mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang dijualnya naik.
25
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h.29.
35
e. Ba’i Najasy; adalah rekayasa pasar dalam demand dimana seorang pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. f. Maysir (Perjudian); yang dimaksud dengan maysir atau perjudian adalah suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan tersebut. g. Risywah (Suap-Menyuap); yang dimaksud dengan suap menyuap adalah memberi sesuatu kepada pihak lain yang untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. F. Variabel Menurut Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.26 Kidder mengatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.27 Macam-macam variabel adalah:28
26
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h.38. 27 Louise Kidder. Research Method in Social Relation. 1981. 28 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h.39.
36
1. Variabel Dependen; adalah variabel stimulus, variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab erubahan atau timbulnya variabel dependen. 2. Variabel Independen; adalah variabel terikat, variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 3. Variabel
Moderator;
adalah
variabel
yang
mempengaruhi
(memperkuat/memperlemah) huungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Variabel Intervening; adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati atau diukur. 5. Variabel Kontrol; adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. 6. Variabel Epilon; adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi variabel dependen/endogen akan tetapi tidak diteliti. G. Hipotesis Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Dalam dialek Indonesia disebut dengan hipotesis yang maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih
37
kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna.29 Hipotesis dalam sebuah penelitian baru sekedar jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan dan jawaban itu masih diuji secara empirik kebenarannya.
29
2005.
Bungin Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Pernada Media Group),
38
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menentukan atau memperoleh data yang diperlukan.1 Penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan penelitian survey dengan menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Pertokoan Pasar Raya Parung Jl. Raya Parung No. 88 Gd. Pertokoan Pasar, Parung, Depok. B. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif atau penelitian survey yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.2 Penelitian ini akan meneliti tentang kajian yang bersifat numerik/angka yang nanti nya akan menghasilkan interpretasi data. Penelitian kuantitiatif merupakan model keputusan yang menggunakan angka, angka mempunyai peranan yang
1
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: Rosdakarya, 1996), h. 6. Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, Cet. pertama), h.49. 2
39
sangat penting dalam pembuatan, penggunaan, dan pemecahan model kuantitatif.3 Sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden, melalui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan-pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.4 Dalam hal ini kuesioner dibagikan langsung kepada pedagang pasar Parung. b. Data Sekunder Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumbersumber sekunder dari data yang dibutuhkan dan berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Data tersebut didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokumen, jurnal, dan internet yang dapat mendukung penelitian yang berkaitan dan relevan dengan masalah penelitian serta untuk melengkapi data primer.
3
Dr. Muhammad Muslich, Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.2. 4 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), Cet ke-1, h.49.
40
2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi (pengamatan) adalah kegiatan keseharian seseorang dengan menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya.5 b. Kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti. Kuesioner langsung dibagikan kepada pedagang pasar Parung. c. Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumendokumen.6 Penulis menggunakan data-data dan sumber-sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Sedangkan data-data ini, penulis peroleh dari buku-buku, profil company, dan arsip-arsip yang berkaitan. C. Populasi dan Sampel Objek Penelitian Populasi adalah keseluruhan sifat atau keadaan seseorang, sesuatu benda, atau sesuatu lembaga yang menjadi sasaran penelitian.7 Populasi pada penelitian ini adalah para pedagang Pasar Parung yang berada di lantai satu, dua dan pedagang kaki lima yaitu berjumlah 400 pedagang yang aktif.
5
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Cet. ke-4 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), h. 53. 6 Ibid., h.73 7 Tatang M. Amirin, Metode Penelitian Sekunder (Analisis Data Sekunder) diakses pada tanggal 06 Juni 2015 dari https://tatangmanguny.wordpress.com.
41
Sedangkan sampel adalah sebagian dari keseluruhan sifat atau keadaan orang, benda, atau lembaga yang menjadi sasaran langsung penelitian. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian para pedagang pasar Parung yang diambil dari populasi pedagang secara keseluruhan. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampling yang tidak memberi peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel8 atau pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Metode Non Probability Sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan memilih responden secara kebetulan bertemu dan layak dijadikan sampel dengan berbagai pertimbangan dan kriteria tertentu, yaitu responden yang merupakan pedagang yang menjadi nasabah lembaga keuangan syariah. Adapun rumus menghitung besaran sampel yaitu:9 N n= 1 + N(d)2 Keterangan: n = Jumlah sampel yang dicari
8
Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2005), h.
57-58 9
M. Burhan Bungun, Metode Kuantitatif, Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Politik Serta Ilmu - Ilmu Lainnya (Jakarta: Kencana, 2005), h.105.
42
N = Jumlah Populasi d = Nilai Presisi (penulis menggunakan 10%) Dengan perhitungan sebagai berikut: N
400
n=
= 2
1 + N(d)
= 80 orang 2
1 + 400(0,1)
Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sebuah fenomena sosial, dengan rumusan sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Skala Likert Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
43
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.10 Adapun yang dijadikan variabel penelitian adalah: 1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu preferensi responden dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Variabel terikat dikonotaksikan dengan Y. 2. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas adalah variabel stimulus atau yang mempengaruhi variabel lain.11 Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan, yaitu: 1) Faktor Pelayanan (X1) 2) Faktor Sosial (X2) 3) Faktor Lokasi (X3) 4) Faktor Agama (X4)
10
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penenlitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000, Cet. Pertama), h. 156. 11 Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), h.65.
44
E. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional
No
Variabel
Indikator
Skala
- Pelayanan yang ramah 1
Pelayanan
- Kecepatan dalam pelayanan - Terbuka terhadap complain
Ordinal
- Karyawan melayani kebutuhan nasabah - Saran dari keluarga 2
Sosial
- Saran dari teman
Ordinal
- Mengenal karyawan disana - Dekat tempat saya berjualan 3
Lokasi
- Lokasi mudah ditemukan
Ordinal
- Lokasi yang nyaman - Sesuai ajaran agama Islam 4
Agama
- Berkah - Bagi hasil yang adil
Ordinal
- Halal dan tidak mengandung riba - Proses peminjaman cepat - Syarat dan jaminan mudah - Ingin mengetahui sistem syariah 5
Preferensi
- Sesuai dengan kebutuhan - Lebih baik dari lembaga konvensional - Banyak jaringan ATM - Banyak kantor cabang - Sarana pelayanan lengkap
Ordinal
45
F. Hipotesis 1. Faktor Pelayanan Ha1 : Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor pelayanan terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara faktor pelayanan terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. 2. Sosial Ha2 : Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor sosial terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara faktor sosial terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. 3. Lokasi Ha3 : Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor lokasi terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. Ho3 :
Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara faktor lokasi terhadap
preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. 4. Agama Ha4 : Terdapat pengaruh yang nyata antara faktor agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS.
46
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara faktor agama terhadap preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di LKS. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, jika sebuah kuesioner/instrument penelitian sudah dinyatakan valid berarti kuesioner tersebut mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang hendak diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel Correlations, jika butir pertanyaan itu valid terdapat tanda bintang (*) pada hasil Pearson Correlation. b. Uji Reliabilitas Apabila alat suatu pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Uji realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrumen penelitian yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
47
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.12 Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung Cronbach Alpha masingmasing variabel. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji stastistik Cronbach Alpha (ɑ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.13 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi normal. Distribusi normal merupakan distribusi kontinu yang sangat penting dalam statistik dan banyak dipakai dalam memecahkan persoalan. Distribusi normal disebut juga distribusi Gauss. Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak dapat menggunakan beberapa cara, yaitu:
12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009) h. 45. 13 Ibid., h. 46.
48
1) Normal P-P Plot Uji normalitas data dengan P-P Plot dapat dikatakan normal jika gambar titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal, dab penyebaran titik-titik data searahmengikuti garis diagonal. 2) Uji Kolmogorof-Smirnov Nilai
Kolmogorof
Smirnov
digunakan
untuk
mengetahui
bagaimana distribusi normal data, yaitu jika: Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho ditolak (data berdistribusi normal) Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka Ha diterima (data berdistribusi tidak normal) b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak nya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam satu model. Dalam penelitian ini, pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) antar variabel independen yang dilihat pada matriks korelasi. Jika koefisien korelasi cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka diduga ada multikolinearitas. Sebaliknya
49
jika koefisien korelasi kurang dari 0,90 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam model.14 c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Asumsi heteroskedastisitas adalah apabila variansi dari faktor penganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan lain. Jika ciri ini terpenuhi, berarti variansi faktor penganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi itu tidak dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu demikian disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi a. Uji Koefisien Korelasi (R) Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen (kualitas pelayanan, sosial, lokasi, dan agama) terhadap variabel dependen (preferensi di lembaga keuangan syariah) secara serentak. Koefisien korelasi digunakan sebagai indikator dalam melihat
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009) h. 105.
50
kekuatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen di dalam suatu penelitian. Selain itu, melalui koefisien korelasi kita juga dapat melihat arah hubungan dan signifikansi korelasi. Menurut Sugiyono, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:15 Tabel 3.3 Tabel Koefisien Korelasi Nilai
Korelasi
0.00 - 0.199
Sangat Rendah
0.20 - 0.399
Rendah
0.40 - 0.599
Sedang
0.60 - 0.799
Tinggi
0.80 - 1.000
Sangat Tinggi
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi didapat dengan mengkuadratkan koefisien korelasi. Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin besar pula hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas.
15
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 210.
51
4. Uji Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi dan merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban atas pertanyaan penelitian.16 a. Uji F (Uji Simultan) Uji
F
dimaksudkan
untuk
menguji
apakah
variabel-variabel
independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. Pengolahan uji F dilakukan dengan cara menghitung nilai F tabel dan F hitung, jika: F hitung > dari F tabel maka Ho ditolak Jika F hitung < dari F tabel maka Ho diterima atau dengan melihat nilai probabilitas, jika: angka signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak angka signifikansi > 0,05 maka Ho diterima b. Uji T (Uji Parsial) Uji
T
dimaksudkan
untuk
menguji
apakah
variabel-variabel
independen secara parsial (individu) berpengaruh nyata atau tidak terhadap
16
Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 76.
52
variabel dependennya. Pengolahan uji F dilakukan dengan cara menghitung nilai T tabel dan T hitung, jika: T hitung > dari T tabel maka Ho ditolak Jika T hitung < dari T tabel maka Ho diterima atau dengan melihat nilai probabilitas, jika: angka signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak angka signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
5. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda yaitu suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor pelayanan, faktor sosial, faktor lokasi dan faktor agama terhadap preferensi pedagang. Selanjutnya data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan hasilnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam tabel dianalisis berdasarkan variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap preferensi pedagang dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.
53
Setelah dilakukan perhitungan dengan kuesioner, selanjutnya dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 22.00 for windows. Regresi linear berganda ini didasarkan pada 4 variabel independen yaitu: Faktor Pelayanan (X1), Sosial (X2), Lokasi (X3), dan Agama (X4) sedangkan variabel dependen dari analisis ini adalah Preferensi Pedagang Pasar Parung (Y). Dimana persamaan umum dari regresi linear berganda adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana: Y = Preferensi a = Konstanta b1 = Koefisien regresi pelayanan b2 = Koefisien regresi sosial b3 = Koefisien regresi lokasi b4 = Koefisien regresi agama
54
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Lembaga Keuangan Syariah di Parung Lembaga Keuangan Syariah adalah suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan baik itu menghimpun dana, menyalurkan, dan atau jasa-jasa keuangan lainnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Di sekitar pasar Parung terdapat beberapa Lembaga Keuangan Syariah yang berdiri diantaranya adalah: 1. Bank Rakyat Indonesia Syariah Parung. 2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Insan Cita Artha Jaya. 3. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Sidogiri. 4. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Bumiputera. 5. Baitul Maal wat Tamwil Aqobah. 6. Baitul Maal wat Tamwil Daarul Muttaqien. 7. Pegadaian Syariah. B. Gambaran Umum Pasar Parung Pasar Parung merupakan salah satu pasar tradisional-modern yang dibangun pada tanggal 12 Juni 1996, dinaungi oleh PT. Centra Mitra Kotrindo yang
55
beralamatkan di Jl. Raya Parung No. 88 Gd. Pertokoan Pasar, Parung, Depok. Lokasi Pasar Raya Parung berada di jalan raya utama menuju Bogor. Pada tahun 2011 sekitar 10 kios di Pasar Parung mengalami kebakaran namun telah di renovasi kembali.
Luas Pasar Parung kurang lebih sekitar 1 hektar, yang terdiri dari: - Luas Tanah
: 10.000 M2
- Luas Bangunan
: 5.000 M2
- Lahan Parkir dan fasilitas lainnya : 5.000 M2
Jumlah Kios - Lantai Dasar
: 300 kios
- Lantai Kedua
: 200 kios
- Jumlah PKL
: 200 PKL
Jumlah Pegawai sebanyak 27 orang
Jumlah Pedagang Aktif Pasar Parung Tabel 4.1 Tabel Jumlah Pedagang Pasar Parung
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Usaha Pakaian Sepatu/Sandal Kosmetik Mainan Kelontong Sayuran Buah-Buahan Ayam, Daging, Ikan
Jumlah Pedagang 98 30 10 10 10 60 10 65
56
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Emas Alat tulis Aksesoris Elektronik Kue Peralatan tradisional Bumbu Toko bunga Topi/tas Beras Alat rumah tangga Tempe, tahu Jumlah
8 10 30 9 10 3 5 3 5 3 6 15 400
Struktur Organisasi Pasar Parung Gambar 4.1
Kepala Pasar
Wakil
Administrasi dan Keuangan
Bidang Kebersihan
Staf Admin
Tenaga Lepas Kebersihan
Keamanan dan Parkir
Pengelola Parkir
Maintenance
Petugas Listrik
57
C. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas adalah pengujian masing-masing variabel yang digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner, dimana dalam penelitian ini terdapat 22 butir pertanyaan yang terdiri dari 5 faktor dan dibagikan kepada 20 orang responden. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Konstruk Penilaian A. Faktor Pelayanan Pelayanan yang ramah Kecepatan dalam pelayanan Terbuka terhadap complain Karyawan melayani setiap kebutuhan nasabah B. Faktor Sosial Mendapat saran dari keluarga Mendapat saran dari teman Mengenal salah satu karyawan nya C. Faktor Lokasi Lokasi yang dekat dengan tempat saya berjualan Lokasi yang mudah ditemukan Lokasi yang nyaman D. Faktor Agama Sesuai dengan ajaran Islam Akan mendapatkan manfaat dan berkah Keuntungan dengan bagi hasil yang adil dan transparan Halal dan tidak mengandung unsur riba
Pearson Correlation
Sig. (2 Tailed)
N
Keterangan
.883** .747** .749**
.000 .000 .000
20 20 20
Valid Valid Valid
.699**
.001
20
Valid
.466* .794** .747**
.039 .000 .000
20 20 20
Valid Valid Valid
.908**
.000
20
Valid
.911** .811**
.000 .000
20 20
Valid Valid
.871** .870**
.000 .000
20 20
Valid Valid
.844**
.000
20
Valid
.662**
.001
20
Valid
58
E. Preferensi Proses yang cepat Syarat dan jaminan yang mudah Ingin mengetahui sistem syariah Sesuai dengan kebutuhan Lebih baik dari lembaga konvensional Banyak jaringan ATM Banyak nya kantor cabang Sarana pelayanan yang lengkap
.670** .620** .785** .760** .772** .720** .819** .763**
.001 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000
20 20 20 20 20 20
20 20
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Uji Reliabilitas Apabila alat suatu pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahapan berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, dan suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.872
.874
22
59
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Profil Responden Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yaitu pedagang pasar Parung sebanyak 80 orang responden, diperoleh data responden menurut jenis kelamin, status marital, pendidikan terakhir, jenis usaha, lama usaha, ratarata pendapatan usaha, sumber awal permodalan dan lembaga keuangan syariah yang dipilih. Pengklasifikasian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum responden sebagai objek penelitian. a. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 4.2
Jenis Kelamin Laki-Laki : 53 Org
Perempuan : 27 Org
33.7% 66.3%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa dari 80 responden terdapat 53 orang responden laki-laki (66.3%) dan 27 orang responden perempuan (33.7%). Dapat disimpulkan bahwa laki-laki lebih banyak memilih lembaga keuangan syariah dalam memenuhi sumber permodalan.
60
b. Identitas Responden Berdasarkan Status Marital Gambar 4.3
Status Marital 13.8% 7.4% Menikah: 63 Org 78.8%
Belum Menikah: 11 Org Pernah Menikah: 6 Org
Tabel 4.3 menyajikan data tentang status marital responden. Dari 80 orang responden terdapat 63 orang (78.8%) yang sudah menikah, 11 orang (13.8%) yang belum menikah dan 6 orang (7.4%) yang pernah menikah. Dapat disimpulkan bahwa orang yang sudah menikah lebih banyak memilih lembaga keuangan syariah dalam memenuhi sumber permodalan. c. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Gambar 4.4
Pendidikan Terakhir 21.3%
6.3% 11.3%
12.3% 48.8%
SD/sederajat: 5 Org SMP/sederajat: 9 Org SMA/sederajat 39 Org Diploma/sederajat: 10 Org Sarjana/sederajat: 17 Org
61
Tabel 4.4 menyajikan data pendidikan terakhir responden. Dari 80 orang responden terdapat 5 orang (6.3%) yang pendidikan terakhir SD/sederajat, 9 orang (11.3%) pendidikan terakhir SMP/sederajat, 39 orang (48.8%) yang pendidikan terakhir SMA/sederajat, 10 orang (12.3%) pendidikan terakhir diploma, dan 17 orang (21.3%) pendidikan terakhir Sarjana/sederajat. Dapat disimpulkan bahwa responden yang pendidikan terakhir SMA/sederajat lebih banyak memilih lembaga keuangan syariah dalam memenuhi sumber permodalan. d. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Usaha Gambar 4.5
Jenis Usaha 35%
1.25%
32.5% 21.25%
2,5% 7.5%
Pakaian: 26 Org Kosmetik: 2 Org Sepatu/sandal: 6 Org Sayuran/daging: 17 Org Elektronik: 1 Org Lain-lain:28 Org
Tabel 4.5 menyajikan data responden berdasarkan jenis usaha. Terlihat dari 80 orang responden terdapat 26 orang (32.5%) usaha pakaian, 2 orang (2.5%) usaha kosmetik, 6 orang (7.5%) usaha sepatu/sandal, 17 orang (21.25%) usaha sayuran/daging, 1 orang (1.25%) usaha elektronik, dan 28 orang (35%) dengan jenis usaha lainnya yaitu usaha toko buku, buah-buahan, emas, aksesoris dll. Dapat disimpulkan bahwa responden dengan jenis usaha lain-lain lebih banyak
62
memilih lembaga keuangan syariah dalam memenuhi sumber permodalan mereka. e. Identitas Responden Berdasarkan Lama Usaha Gambar 4.6
Lama Usaha 3.8% 15%
< 1 tahun: 3 Org 1-5 tahun: 12 Org
51.2% 30%
5-10 tahun: 24 Org > Sepuluh tahun: 41 Org
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa dari 80 orang responden terdapat 3 orang (3.8%) dengan lama usaha kurang dari satu tahun, 12 orang (15%) dengan lama usaha 1-5 tahun, 24 orang (30%) dengan lama usaha 5-10 tahun dan 41 orang (51.2%) dengan usaha lebih dari 10 tahun. Dapat disimpulkan bahwa terdapat 41 orang responden dengan lama usaha lebih dari sepuluh tahun memilih lembaga keuangan syariah dalam memenuhi sumber permodalan.
63
f. Identitas Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan Usaha Gambar 4.7
Pendapatan Per-hari 3.75% 33.75%
< Rp 500.000: 27 Org Rp 500.000 – Rp 1.000.000: 49 Org
61.25%
Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000: 3 Org > 1.500.000: 1 Org
Tabel 4.7 menyajikan data responden berdasarkan pendapatan usaha per-hari. Terlihat dari 80 orang responden terdapat 27 orang (33.75%) dengan pendapatan usaha kurang dari Rp 500.000, 49 orang (61.25%) dengan pendapatan usaha perhari antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000, 3 orang (3.75%) dengan pendapatan usaha Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000, dan 1 orang (1.5%) dengan pendapatan usaha lebih dari Rp 1.500.000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat 49 orang dengan pendapatan usaha per-hari antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 lebih banyak memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.
64
g. Identitas Responden Berdasarkan Sumber Awal Permodalan Gambar 4.8
Sumber Modal 23.75%
36.25%
Modal sendiri: 29 Org Saudara/kerabat: 12 Org
25%
15%
Lembaga Keuangan: 20 Org Lain-lain: 19 Orang
Tabel 4.8 menyajikan sumber awal permodalan responden. Dari 80 orang responden terdapat 29 orang (36.25%) dengan modal sendiri, 12 orang (15%) dengan saudara/kerabat, 20 orang (25%) dengan lembaga keuangan, dan19 orang (23.75%) lain-lain (rentenir dll). Dapat disimpulkan bahwa 29 orang dengan sumber modal sendiri lebih banyak yang memilih lembaga keuangan syariah untuk memenuhi sumber permodalan selanjutnya.
65
h. Lembaga Keuangan Syariah Yang Dipilih Gambar 4.9
Lembaga Keuangan Syariah 13.75% 15% 28.75% 42.5%
Bank Syariah: 11 Org BPRS: 23 Org Koperasi Syariah: 34 Org BMT: 12 Org
Tabel 4.9 menyajikan lembaga keuangan syariah yang dipilih responden dalam memenuhi sumber permodalan. Sebanyak 11 orang (13.75%) memilih di Bank Syariah, 23 orang (2.75%) memilih di Badan Pembiayaan Rakyat Syariah, 34 orang (42.5%) memilih di koperasi syariah, dan 12 orang (15%) memilih di Baitul Maal wat Tamwil. Dapat disimpulkan bahwa 34 orang lebih banyak memilih lembaga keuangan syariah di koperasi syariah dalam memenuhi sumber permodalan. 2. Data Hasil Responden Berikut adalah hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner tentang preferensi pedagang dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Masing-masing variabel terdapat 5 pilihan jawaban yaitu: SS untuk “Sangat Setuju”, S untuk “Setuju”, N untuk “Netral”, TS untuk “Tidak Setuju” dan STS untuk “Sangat Tidak Setuju”.
66
a. Variabel Pelayanan (X1) Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Variabel Pelayanan NO. A. KUALITAS PELAYANAN (X1) SS S Pelayanan yang ramah alasan saya 1 30.8% 45% memilih lembaga keuangan syariah Kecepatan dalam pelayanan alasan saya 2 15% 57.5% memilih lembaga keuangan syariah Terbuka terhadap komplain alasan saya 3 12.7% 48.5% memilih lembaga keuangan syariah Karyawan selalu bersedia melayani 4 setiap kebutuhan nasabah alasan saya 8% 30.3% memilih lembaga keuangan syariah
N
TS
STS
19.2%
5%
0%
25%
2.6%
0%
33.5%
3%
2.3%
53.6%
5.5%
2.6%
Dapat dijelaskan pada soal no. 1 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 30.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 45% pedagang menyatakan setuju, 19.2% pedagang menyatakan netral, dan 5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena pelayanan yang ramah. Dapat dijelaskan pada soal no. 2 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 15% pedagang menyatakan sangat setuju, 57.5% pedagang menyatakan setuju, 25% pedagang menyatakan netral, dan 2.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena kecepatan dalam pelayanan.
67
Dapat dijelaskan pada soal no. 3 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 12.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 48.5% pedagang menyatakan setuju, 33.5% pedagang menyatakan netral, 3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.3% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena terbuka terhadap komplain. Dapat dijelaskan pada soal no. 4 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 8% pedagang menyatakan sangat setuju, 30.3% pedagang menyatakan setuju, 53.6% pedagang menyatakan netral, 5.5% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.6% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral memilih lembaga keuangan syariah karena karyawan selalu bersedia melayani setiap kebutuhan. b. Variabel Sosial (X2) Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Sosial NO. 5 6 7
B. FAKTOR SOSIAL (X2) Saya memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari keluarga Saya memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari teman Saya memilih lembaga keuangan syariah karena telah mengenal salah satu karyawan nya
SS
S
N
TS
STS
2.7%
26.9%
60%
9.4%
1%
10%
58.8%
24.7%
3.8%
2.7%
0%
2.3%
1.3%
81.4%
15%
68
Dapat dijelaskan pada soal no. 5 tabel 4.5 di atas bahwa sebanyak 2.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 26.9% pedagang menyatakan setuju, 60% pedagang menyatakan netral, 9.4% pedagang menyatakan tidak setuju dan 1% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari keluarga. Dapat dijelaskan pada soal no. 6 tabel 4.5 di atas bahwa 10% pedagang menyatakan sangat setuju, 58.8% pedagang menyatakan setuju, 24.7% pedagang menyatakan
netral,
3.8% pedagang
menyatakan
tidak
setuju
dan
2.7% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena karena mendapat saran dari teman. Dapat dijelaskan pada soal no. 7 tabel 4.5 di atas bahwa 2.3% pedagang menyatakan
setuju,
1.3% pedagang
menyatakan
netral,
81.4% pedagang
menyatakan tidak setuju dan 15% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden tidak setuju memilih lembaga keuangan syariah karena telah mengenal salah satu karyawan nya .
69
c. Variabel Lokasi (X3) Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Variabel Lokasi NO. 8
9 10
C. FAKTOR LOKASI (X3) SS S N Lokasi yang dekat dengan tempat saya berjualan alasan saya memilih 24% 53.8% 10% lembaga keuangan syariah Lokasi yang mudah ditemukan alasan saya memilih lembaga 23.7% 52.5% 13.3% keuangan syariah Lokasi yang nyaman alasan saya 22.3% 53.8% 10% memilih lembaga keuangan syariah
TS
STS
12.2%
0%
10.5%
0%
12.6% 1.3%
Dapat dijelaskan pada soal no. 8 tabel 4.6 di atas bahwa 24% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.8% pedagang menyatakan setuju, 10% pedagang menyatakan netral, dan 12.2% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang dekat dengan tempat mereka berjualan. Dapat dijelaskan pada soal no. 9 tabel 4.6 di atas bahwa 23.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 52.5% pedagang menyatakan setuju, 13.3% pedagang menyatakan netral, dan 10.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang mudah ditemukan. Dapat dijelaskan pada soal no. 10 tabel 4.6 di atas bahwa 22.3% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.8% pedagang menyatakan setuju, 10% pedagang
70
menyatakan netral, 12.6% pedagang menyatakan tidak setuju dan 1.3%. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang nyaman. d. Variabel Agama (X4) Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Variabel Agama NO. 11
12
13
14
D. FAKTOR AGAMA (X4) SS Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan ajaran 20.8% Islam/sesuai syariah Percaya bahwa sistem yang ada pada lembaga keuangan syariah akan 17.5% mendapatkan manfaat dan berkah Sistem keuntungan dengan bagi hasil yang adil dan transparan yang sesuai 25% dengan kemampuan saya Saya memilih lembaga keuangan syariah karena halal dan tidak 12.5% mengandung unsur riba
S
N
TS
STS
30.7%
35.5%
10.5%
2.5%
43.8%
33.7%
5%
0%
18.8%
28.7%
20%
7.5%
50%
23.8%
11.2%
2.5%
Dapat dijelaskan pada soal no. 11 tabel 4.7 di atas bahwa 20.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 30.7% pedagang menyatakan setuju, 35.5% pedagang menyatakan
netral,
10.5% pedagang
menyatakan
tidak
setuju
dan
2.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan ajaran Islam/sesuai syariah.
71
Dapat dijelaskan pada soal no. 12 tabel 4.7 di atas bahwa 17.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 43.8% pedagang menyatakan setuju, 33.7% pedagang menyatakan netral, dan 5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena percaya bahwa sistem yang ada akan mendapatkan manfaat dan berkah. Dapat dijelaskan pada soal no. 13 tabel 4.7 di atas bahwa 25% pedagang menyatakan sangat setuju, 18.8% pedagang menyatakan setuju, 28.7% pedagang menyatakan netral, 20% pedagang menyatakan tidak setuju dan 7.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan
netral memilih lembaga keuangan syariah karena sistem keuntungan dengan bagi hasil yang adil dan transparan Dapat dijelaskan pada soal no. 14 tabel 4.7 di atas bahwa 12.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 50% pedagang menyatakan setuju, 23.8% pedagang menyatakan
netral,
11.2%
pedagang
menyatakan
tidak
setuju
dan
2.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena halal dan tidak mengandung unsur riba.
72
e. Variabel Preferensi (X5) Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Variabel Preferensi
NO. 15 16 17 18 19 20 21 22
E. PREFERENSI (Y) Saya memilih lembaga keuangan syariah karena proses yang cepat Syarat dan jaminan yang mudah alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Saya memilih lembaga keuangan syariah karena ingin mengetahui sistem syariah Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan kebutuhan Saya memilih lembaga keuangan syariah karena lebih baik dari lembaga konvensional Saya memilih lembaga keuangan syariah karena banyak jaringan ATM Saya memilih lembaga keuangan syariah karena banyak nya kantor cabang Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sarana pelayanan yang lengkap
SS
S
N
TS
STS
15%
53.7%
21.3%
10%
0%
2%
15%
67.5%
15.5%
0%
5%
63.7%
21.3%
10%
0%
0%
63.7%
33.8%
2.5%
0%
20%
33.8%
35%
6.3%
4.9%
2.5%
20%
22.5%
42.5% 12.5%
0%
20%
25.5%
41.3% 13.2%
8.8%
55%
33.8%
2.4%
0%
Dapat dijelaskan pada soal no. 15 tabel 4.8 di atas bahwa 15% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.7% pedagang menyatakan setuju, 21.3% pedagang menyatakan netral, dan 10% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena proses yang cepat. Dapat dijelaskan pada soal no. 16 tabel 4.8 di atas bahwa 2% pedagang menyatakan sangat setuju, 15% pedagang menyatakan setuju, 67.5% pedagang
73
menyatakan netral, dan 15.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena syarat dan jaminan yang mudah. Dapat dijelaskan pada soal no. 17 tabel 4.8 di atas bahwa 5% pedagang menyatakan sangat setuju, 63.7% pedagang menyatakan setuju, 21.3% pedagang menyatakan netral, dan 10% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena ingin mengetahui sistem syariah. Dapat dijelaskan pada soal no. 18 tabel 4.8 di atas bahwa 63.7% pedagang menyatakan setuju, 33.8% pedagang menyatakan netral, dan 2.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan kebutuhan. Dapat dijelaskan pada soal no. 19 tabel 4.8 di atas bahwa 20% pedagang menyatakan sangat setuju, 33.8% pedagang menyatakan setuju, 35% pedagang menyatakan netral, 6.3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 4.9% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan
netral memilih lembaga keuangan syariah karena lebih baik dari lembaga konvensional. Dapat dijelaskan pada soal no. 20 tabel 4.8 di atas bahwa 2.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 20% pedagang menyatakan setuju, 22.5% pedagang
74
menyatakan
netral,
42.5%
pedagang
menyatakan
tidak
setuju
dan
12.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak jaringan ATM. Dapat dijelaskan pada soal no. 21 tabel 4.8 di atas bahwa 20% pedagang menyatakan setuju, 25.5% pedagang menyatakan netral, 41.3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 13.2% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak kantor cabang. Dapat dijelaskan pada soal no. 22 tabel 4.8 di atas bahwa 8.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 55% pedagang menyatakan setuju, 33.8% pedagang menyatakan netral, dan 2.4% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sarana pelayanan yang lengkap. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian bisa menggunakan metode grafik P-P Plot. Yaitu dengan melihat
75
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Gambar 4.10
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari gambar normal P-Plot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik pada gambar menyebar disekitar garis lurus. Maka dapat disimpulkan bahwa data cenderung berdistribusi normal dan layak untuk digunakan. Uji normalitas juga dapat diketahui dengan cara uji KolmogorofSmirnov Test dengan melihat taraf signifikansi jika lebih dari 0.05, maka data berdistribusi normal. Berikut tabel uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov Test.
76
Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
80 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.44149040
Absolute
.060
Positive
.055
Negative
-.060
Test Statistic
.060
Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Hasil Output SPSS
.200
Dari data diatas terlihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0.200 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau dengan kata lain data diatas terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model. Uji ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Syarat suatu data tidak terjadi Multikolinearitas adalah jika nilai tolerance lebih dari 0.1 atau VIF kurang dari 10. Bila nilai tolerance kurang dari 0.1 atau VIF lebih besar dari 10, maka model tersebut memiliki gejala multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.10.
77
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1(Constant) Pelayanan
.840
1.190
Sosial
.968
1.033
Lokasi
.841
1.189
Agama
.775
1.291
Sumber: Hasil Output SPSS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen (pelayanan, sosial, lokasi dan agama) memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.1. Maka dapat dinyatakan model regresi dari keempat variabel terbebas dari multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.11.
78
Gambar 4.11
Sumber: Hasil Output SPSS
Output SPSS pada gambar 4.11 Scatterplot menunjukkan bahwa titiktitik diatas menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Tidak memiliki pola tertentu, tidak pula terdapat pertumpukan antara titik-titik. Maka dapat disimpulkan model regresi linear berganda bebas dari asumsi klasik ini tidak terdapat heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
79
4. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi a. Uji Koefisien Korelasi (R) Pengujian R digunakan untuk mengukur hubungan dari variansi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi yang diperoleh. Hasil perhitungan koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Uji Koefisien Korelasi (R)
Model 1
R
R Square .600
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.360
.326
2.506
a. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan b. Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS
Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0.600 atau 60%. Karena nilai korelasi berada dalam interval 0.60 - 0.799, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat (tinggi) antara variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.
80
b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model 1
R
R Square .600
a
.360
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .326
2.506
a. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan b. Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) dilihat dari Adjusted R Square adalah sebesar 0.326. Hal ini menunjukkan bahwa 32.6% preferensi pedagang pasar Parung dapat dijelaskan oleh variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama. Sedangkan sisanya 67.4% (100%-32.6%) dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel independen yang tidak dilakukan dalam penelitian ini. Karena nilai Adjusted R Square dibawah 50% atau cederung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen kurang mampu menjelaskan variansi variabel dependen.
81
5. Uji Hipotesis a. Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara signifikan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Uji F Hitung Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
265.291
4
66.323
Residual
470.909
75
6.279
Total
736.200
79
F 10.563
Sig. .000
a. Dependent Variable: Preferensi b. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan Sumber: Hasil Output SPSS
Pada tabel 4.13 ditampilkan uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang. Dari perhitungan pada tabel didapat nilai F hitung pada model 1 sebesar 10.563 dengan signifikansi 5%, df1 = 4 san df2 = 75, didapat nilai F tabel sebesar 2.49. Maka dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel yaitu 10.563 > 2.49 berarti Ho ditolak dan artinya variabel independen (pelayanan, sosial, lokasi dan agama) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (preferensi).
b
82
Berdasarkan nilai probabilitas diketahui bahwa Sig. uji F adalah 0.000 dimana lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) yang berarti Ho ditolak, yang artinya menerima hipotesis Ha yaitu secara simultan (bersama-sama) variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji T (Uji Parsial) Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
(individu)
berpengaruh
nyata
atau
tidak
terhadap
variabel
dependennya. Hasil hipotesis pengujiannya sebagai berikut: Tabel 4.14 Uji T Hitung
Model 1
T
Sig.
(Constant)
4.359
.000
Pelayanan
3.636
.001
Sosial
-2.371
.020
Lokasi
3.613
.001
Agama
1.989
.055
a. Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS
Dapat dilihat dari tabel 4.14 diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menghitung T tabel, dengan signifikansi ɑ = 0,05 (5%), karena digunakan hipotesis dua arah ketika mencari T tabel maka nilai ɑ dibagi 2
83
menjadi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan n-k-1 (80 – 4 – 1 = 75). Maka berdasarkan t tabel diperoleh hasil sebesar 1.995. 1) Menguji signifikansi variabel pelayanan (X1) Terlihat bahwa T hitung koefisien variabel pelayanan adalah sebesar 3.636, dari hasil yang telah diperoleh antara T hitung dengan T tabel yaitu 3.636 > 1.995. Maka Ho ditolak yang artinya variabel pelayanan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi. Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel pelayanan sebesar 0.001 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan artinya variabel pelayanan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel pelayanan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi. 2) Menguji signifikansi variabel sosial (X2) Terlihat bahwa T hitung koefisien sosial adalah sebesar 2.371 dan T tabel 1.995, maka 2.371 > 1.995 yang berarti Ho ditolak artinya variabel sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap preferensi. Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel sosial sebesar 0.020 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan artinya variabel sosial secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi.
84
Nilai T negatif menunjukkan bahwa variabel sosial mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan preferensi. 3) Menguji signifikansi variabel lokasi (X3) Dapat dilihat bahwa T hitung koefisien lokasi adalah sebesar 3.613 dan T tabel sebesar 1.995, maka 3.613 > 1.995 yang berarti Ho ditolak artinya variabel lokasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi. Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel lokasi sig. sebesar 0.001 < 0.05 yang berarti Ho ditolak yang artinya variabel lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel lokasi mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi. 4) Menguji signifikansi variabel agama (X4) Terlihat pada T hitung koefisien variabel agama adalah sebesar 1.989, dan T tabel adalah 1.995 yang berarti 1.989 < 1.995 yang berarti Ho diterima dan artinya variabel agama secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel preferensi. Dan pada variabel agama 0.055 > 0.05 ini berarti dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya secara parsial variabel agama tidak berpengaruh
85
secara signifikan terhadap variabel preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel agama mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi. 6. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Hasil regresi linear berganda meliputi penyajian hasil pengujian untuk melihat pengaruh antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Tabel 4.15 Coefficients
Model 1
a.
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
16.348
3.750
Pelayanan
.518
.143
.366
Sosial
-.601
.254
-.222
Lokasi
.603
.167
.364
Agama
.313
.157
.209
Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS
Dari output data hasil olahan spss dalam tabel Unstandardized Coefficients diperoleh model regresi berganda sebagai berikut: Y = 16.348 + 0.518 X1 – 0.601 X2 + 0.603 X3 + 0.313 X4 Maka dari persamaan regresi diatas, dapat diinterpretasikan bahwa:
86
a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 16.348 hal ini berarti jika variabel pelayanan (X1), sosial (X2), lokasi (X3) dan agama (X4) sama dengan nol, maka preferensi pedagang pasar Parung terhadap sumber permodalan di lembaga keuangan syariah sebesar 16.348. b. Koefisen regresi pelayanan (X1) bernilai 0.518. Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel pelayanan mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.518. c. Koefisen regresi sosial (X2) bernilai -0.601. Hal ini menunjukkan jika variabel sosial mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami penurunan sebesar 0.601. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan yang berlawanan arah antara variabel sosial dengan preferensi, semakin naik variabel sosial maka semakin turun preferensi. d. Koefisien regresi lokasi (X3) bernilai 0.603, yang berarti jika variabel lokasi mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan
87
asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.603. e. Koefisien regresi agama (X4) bernilai 0.313, yang berarti jika variabel agama mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.313. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, maka dapat dilihat bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah adalah faktor lokasi yaitu sebesar 0.603.
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebanyak 34 responden (42.5%) pasar Parung cenderung memilih koperasi syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang paling diminati, sedangkan perbankan syariah sebanyak 11 orang (13.75%) menempati urutan terakhir pilihan pedagang dalam memilih lembaga keuangan syariah untuk memenuhi modal mereka. 2. Analisis regresi menunjukkan bahwa sebesar 32.6% preferensi pedagang pasar Parung dapat dijelaskan oleh faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama. Sedangkan sisanya 67.4% dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama kurang dapat menjelaskan varians dari preferensi pedagang pasar Parung dalam memenuhi sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.
89
3. Berdasarkan hasil uji F (simultan) diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu 10.563 > 2.49. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor pelayanan, sosial, lokasi, dan agama secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap preferensi. 4. Berdasarkan hasil uji T (parsial) diketahui T tabel sebesar 1.995, T hitung variabel pelayanan sebesar 3.636 > 1.995 maka variabel pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi dan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi, lalu variabel sosial sebesar 2.371 > 1.995 maka variabel sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi namun tidak mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi karena adanya nilai negatif pada T hitung, T hitung variabel lokasi sebesar 3.613 > 1.995 yang artinya variabel lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi dan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi, dan terakhir variabel agama sebesar 1.989 < 1.995 yang artinya variabel agama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi namun mempunyai hubungan yang searah. B. Saran Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran dan masukan sebagai pelengkap penulisan skripsi, yaitu sebagai berikut:
90
1. Kepada seluruh lembaga keuangan syariah baik formal maupun non formal agar terus melakukan inovasi, promosi dan sosialisasi kepada masyarakat yang belum mengenal lembaga keuangan syariah karena ternyata masih banyaknya pedagang muslim yang memakai jasa rentenir dan juga tetap menjalankan sistem syariah dengan baik agar lebih dipercaya lagi oleh masyarakat. 2. Untuk perbankan syariah, agar lebih mensosialisasikan produk di kalangan pedagang khususnya masalah pembiayaan karena masih banyaknya pedagang yang beranggapan bahwa bank syariah memiliki prosedur yang rumit jika ingin melakukan pembiayaan, sehingga mereka kurang tertarik untuk melakukan pembiayaan di perbankan syariah. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya karena ternyata faktor pelayanan, sosial, lokasi, agama kurang dapat menjelaskan preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan mereka, selain itu dapat pula diteliti seberapa banyak pedagang yang menggunakan lembaga keuangan syariah namun masih menggunakan lembaga lain diluar syariah.
91
DAFTAR PUSTAKA
A. Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Ambadar, Jackie. Dari Peluang Menjadi Usaha. Jakarta: PT. Mizan Pustaka, 2010. Amirullah dan Imam Hardjanto. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005. Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001. Antonio, M. Syafi’I dan Karnaen Perwataatmadja. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 2001. Bambang, Prasetyo dan Miftahul Jannah Lina. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Budiawan, Eko. Konsep Lembaga Keuangan Syariah. Artikel diakses pada 22 Juni 2015 http://lorong2ilmu.blogspot.com/2013/07/konsep-lembagakeuangan-syariah.html Bungun, M. Burhan. Metode Kuantitatif, Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Politik Serta Ilmu - Ilmu Lainnya. Jakarta: Kencana, 2005. Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2005.
92
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013. Hajar, Ibnu. Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penenlitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses pada 04 Juni 2015 di www.kbbi.web.id. Kartono, D.T. Pasar Modal Tradisional (Analisis Sosiologi Ekonomi Terhadap Rentenir, 2004. Kasmir, Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004. Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prehalindo, 2000. Kusmuljono, B.S. Menciptakan Kesempatan Rakyat Berusaha. Bogor: IPB Press, 2009. M. Amirin, Tatang. Metode Penelitian Sekunder (Analisis Data Sekunder). Artikel diakses pada 06 Juni 2015 dari https://tatangmanguny.wordpress.com. Mardiyatmo. Kewirausahaan. Jakarta: Yudisthira, 2008. Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPPAMP YKPN, 2005. Munir. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001. Muslich, Dr. Muhammad. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Nugroho, Heru. Uang, Rentenir, dan Hutang Piutang di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
93
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Rochaety, Ety. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009. Rumapea, Tumpal. Kamus Lengkap Perdagangan Internasional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar, Kanuk. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Indeks Gramedia. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rosdakarya, 1996. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Ekosinia, 2003. Swastha, Bashu dan Hani Handoko. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPEE, 2000. Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2007. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009. Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003.
NO:
KUESIONER PENELITIAN Preferensi Pedagang Pasar Parung Dalam Memilih Sumber Permodalan di Lembaga Keuangan Syariah Kepada responden yang terhormat, Saya, Zazkia Amanda Azzahra adalah Mahasiswa Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang Preferensi Pedagang Pasar Parung Dalam Memilih Sumber Permodalan di Lembaga Keuangan Syariah. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya kerjakan. Demi tercapainya hasil yang diinginkan, dimohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas bantuan dan ketersedian saudara dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
A. Profil Responden 1. Nama: 2. Jenis Kelamin: (a) Laki-laki
(b) Perempuan
3. Berapa usia anda sekarang? …………….. tahun 4. Status Marital: (a) Menikah
(c) Pernah menikah
(b) Belum menikah 5. Agama: (a) Islam
(c) Hindu
(b) Kristen
(d) Budha
6. Pendidikan Terakhir: (a) SD/sederajat
(d) Diploma/sederajat
(b) SMP/sederajat
(e) Sarjana/sederajat
(c) SMA/sederajat 7. Apa jenis usaha anda? (a) Pakaian
(d) Sayuran/Daging
(b) Kosmetik
(e) Elektronik
(c) Sepatu/sandal
(f) Lain-lain(sebutkan)…………………..
8. Berapa lama usaha anda berdiri? (a) Kurang dari 1 tahun
(c) 5-10 tahun
(b) 1-5 tahun
(d) Lebih dari sepuluh tahun
9. Rata-rata pendapatan usaha per-hari: (a) Kurang dari Rp 500.000 (b) Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (c) Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 (d) Lebih dari Rp 1.500.000 10. Darimana sumber permodalan awal usaha anda? (a) Modal sendiri (b) Pinjaman dari saudara/kerabat (c) Pinjaman dari lembaga keuangan (d) Lain-lain(sebutkan)………………. 11. Apakah dalam memenuhi sumber permodalan anda pernah meminjam/dibiayai oleh lembaga keuangan syariah? (a) Pernah (b) Tidak Pernah 12. Jika pernah lembaga keuangan syariah apa yang dipilih dalam memenuhi sumber permodalan? (a) Bank Syariah (b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (c) Koperasi Syariah (d) Pegadaian Syariah (e) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) B. Pertanyaan Responden Jawablah pertanyaan dengan memberi tanda ceklis (√) pada kotak yang tersedia dibawah ini: SS = Sangat Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral NO. 1 2 3 4
A. FAKTOR PELAYANAN (X1) Pelayanan yang ramah alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Kecepatan dalam pelayanan alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Terbuka terhadap komplain alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Karyawan selalu bersedia melayani setiap kebutuhan nasabah alasan saya memilih lembaga keuangan syariah
SS
S
N
TS
STS
NO. 5 6 7
NO. 8 9 10 NO. 11 12 13 14
NO. 15 16 17 18 19 20 21 22
B. FAKTOR SOSIAL (X2) Saya memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari keluarga Saya memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari teman Saya memilih lembaga keuangan syariah karena telah mengenal salah satu karyawan nya
SS
S
N
TS
STS
C. FAKTOR LOKASI (X3) Lokasi yang dekat dengan tempat saya berjualan alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Lokasi yang mudah ditemukan alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Lokasi yang nyaman alasan saya memilih lembaga keuangan syariah
SS
S
N
TS
STS
D. FAKTOR AGAMA (X4) Saya memilih Lembaga Keuangan Syariah karena kesadaran akan Syariat Islam Percaya bahwa sistem yang ada pada lembaga keuangan syariah akan mendapatkan berkah Sistem keuntungan dengan bagi hasil yang adil yang sesuai dengan prinsip syariah alasan saya memilih LKS Saya memilih lembaga keuangan syariah karena tidak mengandung unsur riba
SS
S
N
TS
STS
E. PREFERENSI (Y) Saya memilih lembaga keuangan syariah karena proses yang cepat Syarat dan jaminan yang mudah alasan saya memilih lembaga keuangan syariah Saya memilih lembaga keuangan syariah karena ingin mengetahui sistem syariah Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan kebutuhan Saya memilih lembaga keuangan syariah karena lebih baik dari lembaga konvensional Saya memilih lembaga keuangan syariah karena banyak jaringan ATM Saya memilih lembaga keuangan syariah karena banyak nya kantor cabang Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sarana pelayanan yang lengkap
SS
S
N
TS
STS
LAMPIRAN UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Correlations A.1 A.1
Pearson Correlation
A.2
.003
.003
.063
.000
20
20
20
20
20
**
1
.331
.366
.155
.112
.000 20
Sig. (2-tailed)
A.2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.637
.003
N A.3
20
20
20
**
.331
1
.361
.003
.155
20
20
Pearson Correlation
.424
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.623
Sig. (2-tailed)
20
.366
.361
1
.063
.112
.118
20
20
20
20
20
**
**
**
**
1
.883
.747
.749
.699
.000
.000
.000
.001
20
20
20
20
B.5
B.6 1
.466
.773
.912
.039
20
20
20
20
Pearson Correlation
.069
1
.479
Sig. (2-tailed)
.773
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total B
*
-.026
N B.7
Total B
.069
Sig. (2-tailed)
B.6
B.7
*
**
.000 20
20
20
20
-.026
.479
*
1
.912
.032
20
20
20
20
*
**
**
1
Sig. (2-tailed)
.039
.000
.000
20
20
20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.794
.747
**
.000
.466
N
.794
.032
Pearson Correlation
.747
.699
**
.001
Correlations
N
**
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation
.749
**
20
N
B.5
.747
**
.000
N Pearson Correlation
.883
.118
N
Total A
.623
20
Sig. (2-tailed)
A.4
Total A
.424
.637
**
A.4 **
1
N
A.3
20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations C.8 C.8
C.9
Pearson Correlation
1
.751
Sig. (2-tailed) N C.9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.550
.908
**
.012
.000
20
20
20
20
**
1
.000
.679
**
**
.001
.000 20
20
20
20
*
**
1
Sig. (2-tailed)
.012
.001
20
20
20
20
**
**
**
1
Sig. (2-tailed)
.908
.911
.000
.811
.000
.000
.000
20
20
20
N
.811
**
.550
Pearson Correlation
.679
.911
Pearson Correlation
N Total C
Total C *
.000
.751
N C.10
C.10 **
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations D.11 D.11
Pearson Correlation
D.12 1
Sig. (2-tailed) N D.12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
D.13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
D.14
.735
**
.000
.002
.095
.000
20
20
20
20
1
**
.424
.003
.063
.000
20
20
20
1
*
20
20
**
**
.625
.002
.003
20
20
.648
.625
20
20
1
.095
.063
.037
20
20
20
Sig. (2-tailed) N
**
**
*
Sig. (2-tailed)
.870
.844
**
20 .469
**
.870
**
.000
.424
.871
.469
.871
.037
.383
Pearson Correlation
Total D
.383
.735
.000
.648
D.14 **
Pearson Correlation
N Total D
20
D.13 **
.844
**
.662
**
.001 20
20
**
1
.662
.000
.000
.000
.001
20
20
20
20
20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .872
N of Items .874
22
LAMPIRAN DATA RESPONDEN
Statistics Lembaga Rata-Rata
Keuangan
Jenis
Status
Pendidikan
Jenis
Lama
Pendapatan
Sumber Awal
Syariah
Kelamin
Marital
Terakhir
Usaha
Usaha
Usaha
Permodalan
Yang Dipilih
N Valid
80
80
80
80
80
80
80
80
0
0
0
0
0
0
0
0
Missing
Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-Laki
53
66.3
66.3
66.3
Perempuan
27
33.7
33.7
100.0
Total
80
100.0
100.0
Status Marital Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Menikah
63
78.8
78.8
78.8
Belum Menikah
11
13.8
13.8
92.5
Pernah Menikah
6
7.4
7.4
100.0
80
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
SD/Sederajat
5
6.3
6.3
6.3
SMP/Sederajat
9
11.3
11.3
17.5
SMA/Sederajat
39
48.8
48.8
66.3
Diploma/Sederajat
10
12.3
12.3
78.8
Sarjana/Sederajat
17
21.3
21.3
100.0
Total
80
100.0
100.0
Jenis Usaha Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pakaian
24
32.5
32
30.0
Kosmetik
2
2.5
2.5
32.5
Sepatu/Sandal
6
7.5
7.5
40.0
17
21.25
21.25
61.3
Elektronik
1
1.25
1.25
62.5
Lain-lain
30
35
35
100.0
Total
80
100.0
100.0
Sayuran/Daging
Lama Usaha Cumulative Frequency Valid
Kurang dari 1 tahun
Percent
Valid Percent
Percent
3
3.8
3.8
3.8
1-5 tahun
12
15.0
15.0
18.8
5-10 tahun
24
30.0
30.0
48.8
Lebih dari 10 tahun
41
51.2
51.2
100.0
Total
80
100.0
100.0
Rata-Rata Pendapatan Usaha Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Kurang dari Rp 500.000
27
33.8
33.8
33.8
Rp 500.000 - Rp 1.000.000
49
61.3
61.3
95.0
Rp 1.000.000 - 1.500.000
3
3.8
3.8
98.8
Lebih dari Rp 1.500.000
1
1.3
1.3
100.0
80
100.0
100.0
Total
Sumber Awal Permodalan Cumulative Frequency Valid
Modal Sendiri
Percent
Valid Percent
Percent
29
36.3
36.3
36.3
12
15.0
15.0
51.2
20
25.0
25.0
76.3
Lain-lain
19
23.8
23.8
100.0
Total
80
100.0
100.0
Pinjaman dari saudara/kerabat Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan Syariah Yang Dipilih Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Bank Syariah
11
13.8
13.8
13.8
BPRS Syariah
23
28.7
28.7
42.5
Koperasi Syariah
34
42.5
42.5
85.0
Baitul Maal wat Tamwil
12
15.0
15.0
100.0
Total
80
100.0
100.0
LAMPIRAN UJI ASUMSI KLASIK DAN ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
b
Model Summary
Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .600
a
.360
.326
2.506
a. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan b. Dependent Variable: Preferensi
a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
265.291
4
66.323
Residual
470.909
75
6.279
Total
736.200
79
Sig.
10.563
.000
b
a. Dependent Variable: Preferensi b. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan
Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
16.348
3.750
Pelayanan
.518
.143
Sosial
-.601
Lokasi Agama
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
4.359
.000
.366
3.636
.001
.840
1.190
.254
-.222
-2.371
.020
.968
1.033
.603
.167
.364
3.613
.001
.841
1.189
.313
.157
.209
1.989
.055
.775
1.291
a. Dependent Variable: Preferensi
Coefficient Correlations Model
Agama
1
Correlations
Sosial
Lokasi
Pelayanan
Agama
1.000
-.124
.371
-.357
Sosial
-.124
1.000
-.074
-.066
Lokasi
.371
-.074
1.000
-.261
-.357
-.066
-.261
1.000
Agama
.025
-.005
.010
-.008
Sosial
-.005
.064
-.003
-.002
Lokasi
.010
-.003
.028
-.006
-.008
-.002
-.006
.020
Pelayanan Covariances
a
Pelayanan a. Dependent Variable: Preferensi
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Condition Model
Dimension
Eigenvalue
1
1
4.939
2
Index
(Constant)
Pelayanan
Sosial
Lokasi
Agama
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.033
12.278
.00
.00
.00
.34
.28
3
.013
19.179
.02
.49
.42
.03
.01
4
.011
21.607
.00
.48
.17
.40
.55
5
.004
33.842
.98
.03
.40
.23
.15
a. Dependent Variable: Preferensi
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
26.60
33.31
29.35
1.833
80
Residual
-5.612
4.270
.000
2.441
80
Std. Predicted Value
-1.501
2.162
.000
1.000
80
Std. Residual
-2.239
1.704
.000
.974
80
a. Dependent Variable: Preferensi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
80 a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.44149040
Absolute
.060
Positive
.055
Negative
-.060
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
.060 .200
c,d