Lapor an SLHD 2008 B AB I PEND AHU LU AN
Kota Metro dibentuk berdas arkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembent ukan Dati II Kabupaten Way Kanan, D ati II Kabupaten Lampung Timur dan Dati II Kot a Mady a Metro yang disyahkan pada tanggal 27 April 1999 di J akarta s ebagaim ana dim aklumi bahwa k ota merupak an pusat k ons ervasi penduduk dengan segala aktif itasnya baik dibidang ek onomi, sosial, buday a dan politik. Kota Met ro s ebagaimana dengan k ota lainnya memiliki permas alahan k ota yang relatif sama walaupun intens itas nya berbeda s eperti perm asalahan dalam kota, lingkungan sanit asi persampahan, drainase, air bersih, k epentingan masy arakat y ang menimbulkan kesemerawutan, pencemaran dan permasalahan-permas alahan lainnya. Untuk mengatasi permas alahan y ang ada, Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Tata Kot a dan Lingk ungan H idup ak an mengupay akan memperbaiki sist em pengelolaan dan sistem pelay anan serta melengk api f asilitas kot a baik fasos maupun f asum. Dalam upaya pelaksanaan pembangunan berkelanjut an Pers erikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tent ang lingkungan dan pem bangunan (the United N ation C onv erence On Env ironment and D evelopment –UNCED) di Rio De J aneiro Tahun 1992 telah menghas ilkan strategi pengelolaan lingkungan hidup y ang dituangk an dalam agenda 21 tentang inf orm asi bagi pengambil keput usan, telah m enggaris bawahi perlunya kem am puan pemerintahan baik daerah Maupun nasional dalam mengumpulkan pemanf aatan dat a dan inf ormasi m ulti sektoral pada
proses pengambilan keputus an
untuk melaksanak an
pembangunan
berk elanjutan. Sejalan dengan Undang-Undang N om or 23 Tahun 1997 t entang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang m ewajibkan pemerint ah baik nasional maupun daerah untuk menyediak an inf orm asi lingkungan hidup dan mensosialisasik an kepada masyarakat. Selain itu Undang-undang Nom or 32 Tahun 2004 t entang Pem erintah Daerah telah melim pahkan kewenangan pengelolaan
lingkungan hidup kepada Pem erintah Daerah (Propinsi/
Kabupat en/ Kot a). Dengan
meningkatnya
kemampuan
Pemerint ah
Daerah
dan
dalam
menyelenggarakan kepemerintahan yang baik (GOOD Env ironmental) diharapkan semakin meningkatk an k epedulian k epada pelestarian lingkungan hidup. Dari k esepakat an Negara-Negara Asia Fasif ik dan am anat Undang-U ndang tersebut diat as, maka s ejak tahun 2002 pada tingkat nasional telah diterbitkan laporan St atus Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) setiap t ahun, s ementara unt uk Pem erintah Daerah t elah ditindak lanjuti dengan Surat Menteri N egara Lingkungan Hidup kepada daerah untuk menyus un laporan Stat us Lingk ungan Hidup D aerah (SLHD), dengan m engacu k epada pedoman umum penyusunan laporan SLHD yang dik eluarkan oleh Kem ent erian Lingkungan Hidup.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-1
Lapor an SLHD 2008 I.1. Tujuan Penulisan Laporan a. Menyediak an data, inf orm asi dan dokumentasi untuk meningk atkan k ualitas pengam bilan keput usan pada sem ua tingkat dengan memperhatik an aspek dan day a tam pung lingkungan hidup. b. Meningkatk an m utu inf ormasi tentang lingkungan hidup sebagai bagian dari sist em pelaporan publik serta s ebagai bentuk dari akuntabilit as publik. c. Menyediak an sumber inf ormasi utam a bagi Renc ana Pembangunan Tahunan Daerah (Repet ada), Program Pembangunan Daerah (Propeda) dan kepentingan penanaman modal (inv estor). d. Menyediak an inf orm asi lingk ungan hidup sebagai sarana publik untuk melakukan pengawasan
dan
penilaian
pelaksanaan
Tata
Praja
Lingkungan
(Good
Env ironment al Gov ernance) di daerah s erta s ebagai landasan publik untuk berperan dalam menentuk an k ebijakan pembangunan berk elanjutan bers ama – s ama dengan lem baga ekskutif , legeslatif dan y udikatif .
I.2. Isu-Isu Lingk ungan Hidup Kajian lingkungan strategis menghasilkan bany ak isu, tetapi ses uai dengan sif atnya perencanaan strategis menganjurk an bahwa tidak semua is u (permasalahan) perlu diat asi, dilihat dari bentuk isu. Sebab perencanaan strategis hany a mengatas i beberapa isu-isu atau permas alahan yang ut ama (strategis) saja k arena k eters ediaan sumber day a untuk m engatasi permasalahan juga terbatas. N orris dan Pauton (1991) menyebutkan bahwa, is u-is u strategis adalah isu-is u yang berk aitan dengan keterk aitan antara organisasi y ang dikaji dengan lingkungannya (int ernal dan ekternal), y ang is u-isu tersebut banyak mempengaruhi organisasi ters ebut, m aka semua is u strategis adalah penting, tetapi tidak sem ua isu penting adalah strategis. Dengan berlandaskan Visi Pem bangunan Kota Metro y ang dipadukan dengan k ajian secara mendalam terhadap arah pembangunan y ang akan dicapai selam a 5 (lima) tahun y ang akan datang, perm asalahan pembangunan yang akan dihadapi termasuk mem perhatikan perkembangan kebutuhan, tuntut an, dan as pirasi masy arakat y ang tumbuh dan berkem bang, mak a disus unlah rumusan is u-is u Strategis Pembangunan Kot a Metro sebagai berik ut :
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-2
Lapor an SLHD 2008 Tabel. 1.1. Isu – Is u Strategis Pembangunan Kota Metro No
Bidang Strat egis
Isu-Isu Strategis
1
2
3
1
2
Perkotaan
Keagam aan
-
Penat aan fisik kota
-
Peny ediaan f asilitas perk otaan
-
Penat aan lingkungan pem ukiman
-
Penat aan dan pemeliharaan ass et daerah
-
Pengendalian pemanf aatan ruang
-
Sarana pras arana peribadatan
-
Kualit as pemahaman dan pengam atan ajaran agam a
3
4
5
6
7
8
9
Pendidik an
Kependuduk an
Perek onomian daerah
Lingkungan hidup
Kes ehatan
Kualit as aparatur
Partisipasi m asy arak at
-
Keruk unan hidup um at beragama
-
Sarana pras arana pendidikan
-
Tenaga pendidik an
-
Mutu Pendidik an
-
Managem ent pendidik an
-
Kes ejahteraan penduduk
-
Angka Kemiskinan
-
Tingk at pengangguran
-
Ket ersediaan lapangan kerja
-
Pertumbuhan ek onom i
-
Pendapatan daerah
-
Pengembangan perek onomian
-
Pengembangan pertanian/ agro politan
-
Kualit as lingkungan hidup
-
Pembangunan berkelanjutan
-
Derajat k esehat an dan gizi
-
Kes ejahteraan s osial
-
Kinerja aparat ur
-
Saran prasarana aparatur
-
Tingk at partisipas i dalam pembangunan disegala bidang
10
Otonomi daerah
-
Partisipasi m asy arak at dalam dunia us aha
-
Pemberdayaan masy arakat
-
Peny elenggaraan pemerintahan
-
Pemantapan Ot onomi Daerah
-
Perk uat an Kec am atan dan Kelurahan
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-3
Lapor an SLHD 2008
Berdasarkan isu-is u strategis diat as, mas alah lingkungan hidup y ang perlu diatas i di Kot a Metro adalah peningk atan pelestarian lingkungan hidup melalui rehabilitas i daerah tangkapan air, kons ervasi daerah aliran dan bantaran sungai. Dengan demikian masalah lingk ungan hidup ini pada hakek atny a meny angk ut mas alah kuantitas dan kualitas air sungai serta s umber daya lahan y ang terangkum dalam isu-isu utam a lingk ungan hidup sebagai berikut : a. Sumber Day a Air dan Sungai •
Pot ensi t erjadiny a penc emaran pada badan air sungai akibat aktiv itas industri, dom estik dan aktifitas rumah tangga.
•
Pot ensi terjadiny a erosi pada DAS terut ama pada hulu s ungai.
•
Pot ensi terjadiny a sedim entasi (pengendapan) pada hilir sungai.
b. Sumber Day a Lahan Adanya kecenderungan meluas nya lahan k ritis yang ditandai dengan menurunnya kualitas kesuburan tanah, terjadiny a kerus ak an lahan produktif , adany a alih fungsi lahan dan pencemaran lahan produktif akibat pemak aian pestisida dan pupuk y ang berlebihan. c. Tergangguny a kehidupan dan populasi keanek aragaman hayati serta meny usutnya luas daerah tangk apan air karena pemanf aatan/ peruntuk an lahan tidak sesuai dengan f ungsiny a. I.3. Kebijak an Pengelolaan dan Pendanaan Lingk ungan A. Kebijakan pembangunan lingkungan hidup Kebijakan pembangunan lingkungan hidup y ang tertuang dalam Misi pembangunan Kot a Metro adalah meningk atkan pengelolaan s um ber day a alam dan kelestarian lingkungan
sec ara berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan sendiri pada
hak ekat nya dilaksanak an atas das ar kes ejahteraan masy arakat serta keadilan dalam jangk a waktu pendek, menengah dan panjang dengan keseimbangan pert umbuhan ek onomi, dinamika sos ial dan pelestarian lingkungan hidup. Sejalan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, y ang mengatur dan melaks anakan proteks i atau perlindungan terhadap
sumber
day a alam y ait u udara,
tanah, air,
pesisir
dan laut,
keanek aragaman hayati, pedes aan, perkot aan dan lingkungan s osial agar tidak mengalami k erusak an at au penc em aran, maka arah pembangunan berkelanjut an, lingkungan
hidup harus memperhatik an
day a dukung, daya tampung dan
produktif itas lingk ungan hidupny a. Sas aran pengelolaan lingkungan hidup y ang tert uang dalam Pasal 4 (empat) undang-undang tersebut adalah :
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-4
Lapor an SLHD 2008 1. Terciptanya keselarasan, keserasian dan kesinambungan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup. 2. Terwujudny a manusia Indonesia sebagai insan lingk ungan hidup y ang m emiliki sikap dan tindak an melindungi dan m em bina lingkungan hidup. 3. terjaminnya kepentingan generasi m asa kini dengan generasi masa depan. 4. Terc apainy a kelestarian f ungsi lingk ungan hidup. 5. Terk endaliny a pemanfaatan sumber day a secara bijaksana. 6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indones ia terhadap dam pak us aha dan atau kegiatan di luar wilay ah negara y ang meny ebabk an pencemaran dan atau perusakan lingk ungan hidup. Kebijakan y ang di tempuh dalam rangk a pem bangunan lingk ungan hidup adalah peningk atan pelestarian dan pengendalian lingkungan hidup. Sedangk an program kegiatan indikatif y ang akan dilaks anakan dalam upaya menterjem ahk an arah kebijak an pembangunan lingkungan hidup adalah : 1. Pengem bangan kinerja pengelolaan pers am pahan. 2. Pengendalian pencemaran dan perusak an lingkungan hidup. 3. Perlindungan dan k ons ervasi sumber day a alam. 4. Rehabilitas i dan pem ulihan cadangan sumber daya alam. 5. Peningk atan kualitas dan akses inf orm asi sum ber day a alam dan lingk ungan hidup. 6. Peningk atan dan pengendalian polusi. 7. Pengelolaan dan rehabilitas i ek osistem pes isir dan laut. 8. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (R TH). B. Arah kebijak an umum 1. Kebijakan Umum Bidang Pendidikan - Terwujudnya kualit as SD M di masyarakat melalui jenjang pendidikan f ormal dan non f ormal. - Meningkatk an mutu dan relev ensi pendidik an. 2. Kebijakan Umum Bidang Keagamaan Meningkat ny a keruk unan antar umat beragama dan lembaga agama. 3. Kebijakan Umum Bidang Kes ehatan Meningkatk an derajat k esehat an masy arakat m elalui usaha-us aha pelay anan dan penyuluhan kesehat an y ang terjangkau dan berkualit as. 4. Kebijakan Umum Bidang Kependudukan a. Mem bangun
ketahanan
s osial
y ang
m am pu
memberikan
bantuan
peny elamatan dan pemberday aan terhadap peny andang masalah sosial dalam rangk a peningkatan kesejahteraan masy arakat. b. Meningkatk an k ualitas SD M penc ari k erja guna mempersiapk an t enaga kerja y ang prof esional, handal dan siap pakai (kerja).
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-5
Lapor an SLHD 2008 5. Kebijakan Umum Bidang Lingkungan Hidup Mengendalikan pencem aran dan perus akan lingk ungan y ang diim bangi dengan pengem bangan sistem dan mek anisme pengem bangan SDA. 6. Kebijakan Umum Bidang Perkotaan a. Meningkatk an pembangunan dan pem eliharaan s arana dan prasarana publik
guna
mendorong
pem erataan
pembangunan,
perc epatan
pert umbuhan ek onomi daerah, s erta penanganan dampak benc ana alam. b. Mengoptimalkan pemanf aatan dan penataan ruang kota. c. Meningkatk an mutu hasil penelitian dan pendataan guna menunjang perencanaan dan pengembangan pembanguanan daerah. 7. Kebijakan Umum Perek onomian Daerah a. Mengembangk an sist em
ekonomi k eraky atan y ang bertumpu pada
mekanis me pas ar y ang didukung oleh pem bangunan indust ri, peningkatan pem anf aatan dan penguasaan teknologi. b. Meningkatk an kemampuan dan produktif itas usaha melalui optim alis asi sumber day a pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain. c. Mengembangk an pertanian dengan wawasan bisnis, menghasilk an nilai tambah dan m eningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pert anian. d. Peningk atan dan pengembangan lem baga k euangan dan perkoperas ian. e. Pengem bangan iklim inv estasi pem buk aan
penanaman m odal
dan
pengem bangan perusahaan daerah 8. Kebijakan Umum Bidang Kualitas Aparatur. Meningkatk an kualitas peny elenggaraan administras i negara melalui penataan kelembagaan m anagem ent publik dan peningkatan kapas itas SD M aparat ur. 9. Kebijakan Umum Bidang Otonom i Daerah Mewujudkan k etentraman
dan k etertiban m asy arak at
dalam kehidupan
bermasy arakat. 10. Kebijakan Umum Bidang Partis ipasi Masyarakat a. Meningkatk an
partisipasi
dan
pem berday aan
masy arakat
dalam
peny elenggaraan pembangunan m elalui peningkat an kualitas pelay anan publik. b. Meningkatk an sum ber day a perempuan dan pemenuhan perlindungan terhadap perempuan dan anak. c. Pengem bangan kreatif itas kepem udaan dan olah raga. C. Kebijakan Tata Ruang Kota Metro Renc ana struktur tat a ruang merupakan pedoman dasar bagi pengembangan suatu wilay ah k awasan tert entu y ang selanjutny a akan menunjukk an pada tata ruang y ang sesuai dengan fungsiny a y ang lebih berorientas i pada pelayanan umum dan
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-6
Lapor an SLHD 2008 pem enuhan kebutuhan warga kota dalam kait anny a dengan usaha m eningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan. Peny usunan rencana strukt ur ruang pada mas ing-masing wilay ah pengembangan kota ak an m emberikan manfaat terpenuhiny a tujuan dan sasaran pengembangan wilay ah, pengem bangan kota antara lain : •
Menyerahk an tingkat perkem bangan masing-mas ing wilayah bagian kota sesuai dengan pot ens i y ang dimiliki serta proposional dengan fungsi yang akan dikembangkan dimas a y ang akan datang.
•
Mengatur mekanisme perkembangan dan penentuan fungsi y ang direnc anak an, yang tercermin dari intensitas fisik, sehingga diharapkan dapat menunjang perk em bangan kota secara optim al.
•
Mewujudkan
pem erataan
pembanguanan
wilay ah
dalam
wilay ah
pengem bangan f isik, khususnya dengan sarana dan pras arana kota. Dengan
demik ian
ak an
mempercepat
pertumbuhan
dan
perambatan
perk em bangan kota akan lebih terarah. •
Mem beri pedoman bagi perunt ukan lahan y ang berkait an dengan f asilitas dan utilitas kot a sehingga dapat menunjang f ungsi masing-m asing
wilay ah
pengem bangan kota. Arah umum kebijakan strukt ur pertumbuhan pada wilay ah perenc anaan adalah : a. Mengurangi beban k egiatan kot a dibagian t engah dengan m eny ebarkanny a ke bagian ut ara dan selatan. b. Mem perluas wilayah pelay anan perk otaan dan regional, dan mempertahankan intensitas permukiman exsiting. c. Mem buk a jalur akses k eluar wilay ah perencanaan untuk m empercepat terbent ukny a strukt ur pertumbuhan wilay ah perencanaan. d. Menata k em bali jalur jalan, khususny a y ang t elah ditetapkan sebagai jalan arteri dan kolektor, sehingga memenuhi ket ent uan sem padan jalan yang dit etapkan. e. Menata kem bali jalur air permukaan khusus ny a yang telah ditetapkan s ebagai saluran drainas e prim er
dan sekunder, s ehingga memenuhi k etentuan
sempadan saluran y ang dit etapkan. f.
Menata kembali tata bangunan, khususnya bangunan pada pusat-pusat pelayanan sehingga m emenuhi persy arat an teknis bangunan dan k etentuan sempadan bangunan.
g. Menata
kembali k ebijaks anaan t ata
ruang
wilay ah Kota
Met ro y ang
mengakomodasi kebijak an pertanahan y aitu penataan penguas aan tanah, pengusaan t anah dan pemanfaatan tanah.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-7
Lapor an SLHD 2008 h. Menetapkan pus at-pusat pelay anan y ang didasarkan pada skala pelay anan yaitu : -
Pus at pelay anan skala regional/ int er regional
-
Pus at pelay anan skala kota
-
Pus at pelay anan skala lingk ungan.
Permuk iman perkotaan pada pelayanan ini dikembangkan disetiap bagian wilay ah pengem bangan dan ditetapkan k elurahan yang mem iliki keterkaitan satu sama lain untuk berperan dan berkembang sebagai pert um buhan baru disetiap wilay ah pengembangan. i.
Mem perbaiki struktur k egiat an perk otaan dis eluruh bagian kot a dan m enentukan f ungsi wilay ah pembangunan sebagai berikut :
j.
-
Pus at pelay anan skala kota
-
Pus at perm ukim an
-
Pus at wisat a kota
-
Pus at pelay anan skala regional
Menentukan sruktur baru kegiatan kota diseluruh wilayah pengembangan. Pengem bangan wilayah merupakan upay a untuk memac u perkembangan sosial ekonomi, m engurangi k esenjangan ant ar wilay ah, dan m enjaga kelestarian lingkungan hidup pada s uat u wilay ah, k arena itu pengembangan wilay ah Kota Metro harus dis esuaikan dengan k ondis i dan permas alahan yang dihadapi oleh wilay ah it u sendiri. Pengem bangan wilayah pada das arny a berorientasi pada main iss ue wilay ah yang saling berkaitan. Konsep pengem bangan wilayah di Kot a Metro diarahk an untuk menciptakan keseimbangan pem bangunan antara wilay ah y ang bert ujuan unt uk mengurangi disprioritas
antar
wilayah
Kecamat an
dan
m eny atuk an
arah
orient asi
pem bangunan dan pengembangan wilay ah melalui pendekatan struktur ruangruang kawasan interaktif dan berbasis pada pot ensi s um ber day a alam. Konsep kes eimbangan wilay ah m emiliki arti setiap wilay ah y ang ada di kawasan perencanaan memiliki k esempatan yang relatif sama unt uk tumbuh dengan mem anf aatk an
berbagai rangs angan yang ada seperti bermunc ulannya
lingkungan perumahan baru dan kebijakan sosial ekonomi lainny a. D. Kebijakan Sosial, Ek onomi, Budaya Konsep mikro dalam kebijak an pengem bangan Kota Metro menc ak up kosep dalam 3 (tiga) kebijakan sos ial, ekonomi, buday a. 1. Kebijakan sosial -
Mengurangi kes enjangan hubungan ant ar bagian wilayah Kota Metro
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-8
Lapor an SLHD 2008 -
Meningkatk an k eters ediaan sarana dan prasarana pada wilay ah-wilay ah yang jauh dari t epi s ungai dan terpencil sehingga k esenjangan dis prioritas yang telah terbentuk dapat berkurang.
-
Dengan berkem bangny a keanek aragam an s uku bangsa yang ada diwilay ah Kot a Met ro s ebagai akibat dari perkembangan penduduk y ang pesat pada hakik atnya akan mempengaruhi kegiatan sosial masy arakat.
-
Dengan adany a perbedaan status, latar belakang, sosial, ek onomi, budaya, agama, pendidikan maupun ekonomi dapat berpotensi s ebagi pemicu konf lik bahkan berpot ensi s ebagai s alah sat u faktor disintegrasi.
2. Kebijakan ek onomi Sehubungan pes atnya laju pertumbuhan ek onomi di Kota Metro menunjukkan peningk atan setiap tahun, pertumbuhan ek onom i Kota Metro m enc apai 6,74 % setiap tahunnya. Sekt or
penunjang
lajuny a
perekonomian
Kota
Met ro,
adalah
sektor
perdagangan, hotel, restoran. s ektor transportasi dan kom unikas i. 3. Kebijakan Buday a Pemerint ah Kot a Met ro telah menetapkan beberapa kebijakan yang akan ditempuh adalah : -
Meningkatk an dan mengem bangkan nilai-nilai luhur budaya daerah
-
Memfasilitasi kes enian dan budaya lainnya, sarana dan prasarana s ehingga diharapk an kedepan buday a y ang ada di Kota Metro lebih maju dan lebih baik lagi.
-
Untuk menunjang lajunya buday a di Kota Metro perlu m eningkatkan keamanan, ket ertiban, dan perlindungan masyarakat, serta kebebasan berpolitik.
-
Yang tidak k alah pentingny a peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial.
Program indikatif y ang dilakukan adalah : •
Pengem bangan nilai-nilai buday a
•
Pengelolaan kek ay aan dan keanekaragaman buday a
•
Pengem bangan kerja sama pengelolaan kekayaan buday a
•
Peningk atan keamanan dan keny am anan lingkungan
•
Pemeliharaan ketertiban dan pencegahan tindak kriminal.
•
Pengem bangan wawas an berkebangsaan
•
Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
•
Pemberdyaan m asy arak at untuk menjaga ket ertiban dan keamanan
•
Meningkatk an pembrantasan penyakit m asy arak at (pekat).
•
Pencegahan dini dan penanggulangan k orban benc ana alam
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-9
Lapor an SLHD 2008 •
Pemberday aan
fakir miskin,
Komunitas Adat
Terpencil
(KAT)
dan
Peny andang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainy a. •
Pelayanan dan rehabilitasi k esejahteraan sosial
•
Pembinaan anak terlant ar, peny andang cac at dan eks peny andang peny akit sosial (narapidana, PSK, narkoba) dan peny akit sosial lainny a.
•
Peningk atan promosi dan k erjasama inv estasi
•
Peny iapan pot ensi s umber daya dan pra sarana daerah.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-10
Lapor an SLHD 2008 B AB II GAMB ARAN UMUM
II.1. Visi dan Mis i Kota Metro A. Visi Pem bangunan Jangk a Menengah Visi dalam membangun Kota Metro ke depan selam a 5 (lima) tahun adalah :“Terwujudny a Kota Metro s ebagai Kot a Pendidik an y ang asri, maju, makmur, aman dan demok ratis ”. Visi Kota Metro sebagai Kota Pendidik an berarti menjadik an daerah ini s ebagai sentra pendidik an di Propinsi Lampung y ang mempuny ai day a tarik dan day a saing, baik pada tingk at lok al, nasional maupun int ernasional. Kot a y ang asri berarti pem bangunan y ang dilakuk an didasarkan pada pelestarian sumber day a alam dan mut u lingkungan hidup. Maju berarti terjadiny a percepat an pembangunan dengan diduk ung pendidik an y ang komprehensif, seimbang antara ”Iptek” dan “Imt ak”. Makmur berarti perekonomian yang m enjamin pemerat aan kesejahteraan rakyat dan menyediakan kesem pat an k erja Am an berarti pembangunan dilaks anakan dalam suatu kondis i dimana aparatur Pemerint ah Daerah dan masyarak at menjunjung tinggi huk um, bersatu, ruk un dan dam ai. Dem okratis berarti peny elenggaraan otonomi daerah didasark an pada prinsip – prinsip dem okratis, mengedepankan peran serta masyarakat sehingga mampu mencipt akan pemerintahan y ang partisipatoris dan egaliter. B. Misi Pem bangunan Jangka Menengah Suatu misi tidak ak an berarti bila tidak dioprasionalkan. Oprasional v isi tersebut diwujudkan dalam bentuk misi y ang selengk apny a digam barkan di bawah ini : 1. Membangun sumber daya manusia y ang bert aqwa, berkualitas, propesional, unggul, berday a saing, berahlak mulia melalui sist em pendidik an y ang t erarah dan kom prehens if. Pelaks anaan misi ini ditujukan untuk mewujudkan Kot a Metro s ebagai Kota Pendidik an, membangun sumber day a manusia y ang bermoral, berk ualitas, prof esional, unggul dan berdaya saing sangat ditentukan sist em pendidik anny a. Sumber day a manusia y ang baik ak an sangat menent ukan k eberhas ilan pem bangunan it u sendiri, oleh k arenany a misi ini ditujukan untuk membangun kualitas sum ber daya manusia melalui peningkatan k ualitas dan perluasan cakupan pendidik an. Hal yang akan dicapai
adalah
penguasaan ilmu
pengetahuan dan tek nologi s erta kemampuan k ewirausahaan dengan diduk ung perbaikan kesehatan dan k esejahteraan.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-11
Lapor an SLHD 2008 2. Mencipt akan
kes eim bangan
pembangunan
k ota
dengan
mem perhatikan kelestarian sum ber daya alam dan m utu lingkungan hidup menuju pem bangunan y ang berk elanjutan. Pelaks anaan ini ditujukan untuk menghilangkan ketimpangan pembangunan di segala bidang sek aligus pemerat aan pem bangunan dan hasil-hasilny a bagi seluruh masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber day a alam dan mut u lingkungan hidup agar pem bangunan berkelanjutan dapat terwujud. Keberhasilan misi ini dit ent ukan oleh k ebijakan pemerint ah dan peran serta masyarakat oleh karena it u perwujudan misi ini akan dimulai dari membangun komitmen bers ama, membangun kes adaran s emua lapis an m asy arak at dan aparatur pemerintah, k ebijak an dan perencanaan tata ruang dipaduk an dengan program pelestarian lingk ungan hidup. 3. Mewujudkan
k esejahteraan raky at
melalui
pembangunan ekonomi y ang
berbasis perdagangan dan agro industri, mem perbaiki iklim usaha, menarik inv estasi dan penyediaan lapangan kerja. Misi ini ditujukan dalam rangka meningkatk an tarap hidup masy arakat melalui perwujudan kes ejahteraannya, pembangunan dan pengoptimalan s eluruh potensi ekonomi daerah harus terus dilanjutkan dengan upay a mensinergikan seluruh pot ens i pelak u ekonomi, dunia usaha, lem baga keuangan dan kelembagaan lainny a, potensi pertanian, jasa, dan perdagangan ak an tetap menjadi prioritas dengan didukung pembangunan pada s ektor y ang lalu dim ana antara s ektor tersebut harus saling terkait dan mendukung. 4. Mewujudkan tata kepemerintahan y ang baik dan bert anggung jawab. Dalam rangka m enc iptak an peny elenggaraan pemerint ah y ang baik, maka tata kepemerintahan harus dilaksanak an s ecara bertanggung jawab, transparan, prof esional, ef isien dan ef ektif , berkeadilan s ert a taat pada aturan-at uran huk um. Dengan demik ian diharapk an dapat m ewujudk an ik lim yang kondusif dalam m engem ban tugas-t ugas Pem erintahan D aerah guna lebih m ewujudkan tingk at kesejahteraan dan pelay anan kepada masyarakat yang berk ualitas. 5.
Mewujudkan
kehidupan
demokrasi
dalam
segala
aspek kehidupan,
menjujung tinggi dan menghorm ati hak azazi manusia, menjunjung tinggi huk um dan menjamin tegak ny a superm asi huk um. Misi ini dimaks udk an untuk m eningkatk an peran serta masy arakat di dalam pem bangunan, s ebab masy arakat adalah suby ek dari pembangunan it u sendiri. Selain juga untuk m enciptak an ras a am an, nyaman, tertib dan tentram supaya hak-hak dasar masy arakat tidak t erlanggar dengan menjunjung tinggi huk um sehingga hukum m enjadi panglima di dalam k ehidupan m asy arak at y ang berbudaya.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-12
Lapor an SLHD 2008 6. Mem bangun
sert a
meningkatkan
kualit as
dan
k uantitas infrastruktur
guna m endukung pembangunan daerah Kot a Metro memiliki keunggulan karena lokas i y ang strategis di tengah-t engan wilay ah propinsi, sehingga menjadi penghubung dari dan ke berbagai daerah lain s erta dapat m enarik pergerakan penduduk baik dari maupun diluar wilay ah Kota Metro. Oleh karena it u kondisi fisik terutama inf rastruktur sangat menentukan pem bangunan Kota Metro di mas a mendat ang untuk mendukung kelanc aran arus pertuk aran barang, jasa bahk an sum ber day a m anusia dan s ekaligus mem perbesar kapasitas aliran arus tersebut. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dipasark an atau didistribusikan secara lebih lanc ar, efektif dan ef isien. 7. Mewujudkan kemandirian rakyat melalui prinsip-prinsip ot onomi di era ref orm asi dan globalis asi. Kemandirian
masy arak at
sangat
menent ukan
perc epatan
hasil-hasil
pem banguan dimulai dengan m eningk atkan k apasit asnya melalui penciptaan akumulasi m odal dan s urplus yang dihas ilkan, y ang pada giliranny a dapat mencipt akan pendapat an unt uk dinikmati masyarakat. Proses t ransf ormasi ak an berjalan dengan efektif dan ef isien hanya jika digerakkan oleh masyarakat yang mandiri. Pengem bangan kegiatan s osial ekonomi masyarakat perlu di prioritaskan terut ama m ulai dari keluarga tidak mam pu, baik dengan peningkatan sumber day a m anusiany a maupun peningkat an perm odalan y ang dilak ukan secara bert ahap, terus -menerus, terpadu didasarkan kepada kemandirianny a. II.2. Program Prioritas Pembangunan Daerah Berdasarkan v isi dan misi sert a is u-is u y ang berkem bang mak a program prioritas pem bangunan daerah Kota Metro Tahun Anggaran 2008 adalah : A. Pembangunan Sektor Pertanian Sekt or pertanian merupakan salah s atu s ektor y ang memberikan sumbangan besar bagi pembangunan Produk D om estik R egional Bruto (PDRB). Program peningkatan produksi tanam an pangan di Kota Metro diarahkan kepada peningkatan produksi padi dan palawija. Dengan
bantuan irigas i teknis s ebagian besar
petani
diik utsert akan dalam kegiatan int ensif ikasi pertanian. Dis amping itu, pem erintah mem beri dukungan terhadap peny ediaan s aran dan prasarana produksi pertanian yang berupa benih, pupuk dan pestisida. Sec ara umum jenis tanaman pangan di Kot a Met ro terdiri dari padi, jagung, kedelai, kac ang tanah, kac ang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Sedang prosentas e pertumbuhan produktif itas dan produksinya mengalami pertumbuhan positif kecuali unt uk produks i ubi kay u. Kondisi ini dapat
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-13
Lapor an SLHD 2008 menjelaskan bahwa selama pereode ters ebut t erjadi alih fungsi lahan di Kota Metro dari lahan pertanian menjadi non pertanian. Sementara untuk meningk atkan produksi pertanian dilakuk an berbagai bentuk program int ensif ikasi peningkat an produktif itas hasil pertanian ters ebut perlu terus dilakuk an, disamping dit ujuk an unt uk m eningkatkan produksi pertanian juga agar pendapatan petani semakin meningk at. B. Pembangunan di Bidang Peternakan Sub Sektor di Bidang Peternakan meliputi usaha pemeliharaan sem ua jenis ternak (bes ar dan kecil) dan unggas, baik bertujuan untuk dikem bangbiakkan, dipotong maupun untuk dimanfaatkan hasil-hasilny a. populasi ternak di Kota Met ro Tahun 2008 ± 690.997 ekor. C. Pengem bangan Pem bangunan di Bidang Industri Pengem bangan pembangunan di Bidang Industri di Kota Metro ditujukan untuk mencipt akan struktur ekonomi y ang lebih k okoh, meningk atkan nilai tam bah produksi pertanian, serta untuk meningk atkan dan memperluas kes empatan us aha dan lapangan kerja. Perkem bangan industri di Kota Metro relatif pesat, khusus ny a industri k ecil dan industri rum ah tangga. Jumlah unit usaha dan pertumbuhan industri di Kot a Metro dapat di lihat pada Basis Data. D. Pengem bangan Pem bangunan di Bidang Pendidikan. Untuk m endukung v isi Kota Met ro s ebagai Kota Pendidik an mak a berbagai program peningk atan fasilitas pendidikan telah dilakukan dengan s arana pendidik an y ang lengkap serta didukung oleh suasana k ota yang tenang dan tentram akan meningkatk an daya tarik para pelajar dari luar daerah menuntut ilmu di Kota Metro meskipun demikian, upaya y ang dilakuk an belum sepenuhnya memenuhi harapan seluruh k omponen m asy arak at, karena adanya prioritas-prioritas pembangunan dan keterbat asan sumber biaya y ang dimiliki Pem erintah Daerah Kot a Metro. E. Pembangunan di Bidang Kesehat an Pembangunan di Biang Kesehat an diarahk an pada upaya peningk atan pelayanan dan kualit as kesehatan pada masyarakat Kota Metro. Sem akin tinggi tingkat kesehat an
mencermink an
tingkat
pelay anan
kesehatan
dan
kesejahteraan
masyarakat yang semak in baik. F. Pembangunan di Bidang Peribadat an Pembangunan pada sektor agam a memegang peranan penting dalam pembentukan moral, etika, s piritual dan akhlak masy arakat. Masyarakat yang berkualit as juga ditentuk an dengan adany a keseimbangan antara s egi intelekt ual dan segi keim anan.
Agama mengajark an adanya hubungan antara m anusia dengan
Tuhanny a dan kes eimbangan baik manusia sebagai pribadi maupun hubungan dengan masyarakat.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-14
Lapor an SLHD 2008 II.3. Kondisi Geograf is, demograf is, geologi, tata ruang, kependuduk an dan kes ehatan masy arak at. Kota Metro y ang m empuny ai luas 68, 74 km
2
berada di tengah-t engah wilay ah
Propinsi Lam pung memiliki kelebihan tersendiri karena menjadi penghubung ke semua arah dengan jalur jalan propinsi dan jalur Kabupat en berdasark an hal-hal tersebut diat as dapat dik atak an bahwa terdapat ketergant ungan pada skala k ota wilay ah dan interregional di dalam wilay ah perencanaan; ketergant ungan ini lebih didasarkan pada ketersediaan penduduk penduk ung dalam jum lah tertentu dalam pengadaan s arana dan prasarana perk otaan. Hal ini terut ama dikaitk an dengan keberadaan Kota Metro sebagai kota orde k edua di bawah kota Bandar Lampung y ang menduduki orde pertama dalam sist em k ota. Sedangkan dalam sk ala regional, Kota Metro m erupakan wilay ah belakang/Hiter land dari Kot a Bandar Lampung. Kondisi ini diduk ung oleh keberadaan k ota y ang relatif dek at dengan Kota Bandar Lampung. Kota Metro dengan jumlah penduduk ± 151.078 jiwa y ang t ers ebar pada 5 (lima) Kecam atan dan 22 (duapuluh dua) Kelurahan. Dengan Batas-batas sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatas an dengan Kec amatan Punggur Kabupat en Lampung Tengah, dan Kec amatan Pekalongan Kabupat en Lampung Tim ur. b. Sebelah Selat an berbatas an dengan Kecamatan Met ro Kibang Lam pung Timur c. Sebelah Tim ur berbatas an dengan Kec am atan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. d. Sebelah Barat berbatas an dengan Kecamat an Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Kecam atan y ang wilay ahnya paling luas adalah Kecamatan Metro Ut ara seluas 19,64 km2 atau 28,57 % dari luas total Kota Metro. Sem entara Kecamatan lainnya memiliki luas wilay ah antara 17% s ampai 21% terhadap luas seluruh kot a. (sebagaimana pada Tabel 2.1) Kota Metro m emiliki topograf i yang relatif datar dengan k emiringan 0 – 12 % namun rata-rata k emiringan 0 -25 %, s edangk an daerah y ang berbuk it/bergelombang t erletak di sebelah Selatan y ang berbat asan dengan Kecamatan Kibang Lampung Tim ur. Penggunaan Lahan Sampai dengan tahun 2007 luas lahan sawah di Kota Met ro s eluas 2. 616,25 ha y ang terdiri dari : 1. Dapat dit anami tanaman padi 1 kali tanam seluas 213 ha (9 %). 2. Dapat dit anami tanaman padi 2 kali tanam seluas 2403,25 ha (91 %). Lahan kering di Kota Metro seluas 3.993, 78 ha yang terdiri dari lahan pekarangan, tegalan/ ladang dan lain-lainny a. Lahan tersebut dapat digunakan unt uk kegiatan pertanian tanaman pangan, pet ernakan dan perik anan. Tanaman y ang dom inan di Kota Metro adalah padi, jagung dan t anam an holtik ultura dataran rendah.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-15
Lapor an SLHD 2008 Tabel 2. 1. Luas Administrasi Kot a Metro Per Kec am atan Kabupat en/ Kot a
: Met ro
Prov insi
: Lampung
Tahun data
: Septem ber 2008
No.
Kec am atan
Kelurahan Metro Imopuro Hadimulyo Timur Hadimulyo Barat Yosomulyo
Luas Wilay ah (km2 )
Jumlah Jiwa
Jumlah LK
2,28 1,19 3,37 1,50 3,37 11,71
13.455 10.083 7.588 15.892 9.053 56.061
9 6 6 9 5 35
1.
Metro Pusat
1. 2. 3. 4. 5.
2.
Metro Utara
1. 2. 3. 4.
Banjar Sari Purwos ari Purwoasri Karang Rejo
5,75 2,25 3,62 7,72 19,64
8.338 5.104 3.600 7.605 24.647
9 7 4 11 31
3.
Metro Selat an
1. 2. 3. 4.
Rejomulyo Margorejo Margodadi Sumber Sari
4,75 2,46 2,87 4,25 14,33
3.733 4.074 3.596 4.181 15.584
7 6 6 4 23
4.
Metro Timur
1. 2. 3. 4. 5.
Iring Mulyo Yosodadi Yosorejo Tejosari Tejo Agung
5.
Metro Barat
1. 2. 3. 4.
Mulyo Jati Mulyo Sari Ganjar Agung Ganjar As ri
1,89 3,36 1,22 3,76 1,55 11,78 2,95 3,03 2,88 2,42 11,28 68,74
12.203 6.804 7.260 2.639 4.699 33.605 4.497 3.918 5.590 7.176 21.181 151.078
8 4 9 4 5 30 6 5 5 5 21 140
Total Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kota Met ro Kondisi Iklim
Kot a Metro beriklim tropis s ebagaimana halny a dengan kondisi iklim di wilay ah Propinsi Lam pung pada umumny a secara terinci kondisi iklim di Kota Metro adalah sebagai berikut : -
Arus Angin Kot a Metro terlet ak di garis khatulistiwa pada pos isi 50 Lint ang Selat an y ang beriklim hum id tropis, dengan arah angin laut y ang bertiup dari samudra indones ia dan Laut Jawa. Pada bulan November sampai Maret angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut. Sedangk an pada bulan Juli s ampai Agust us bertiup dari arah Timur dan Tenggara. Kec epatan angin pada umumny a rat a – rata 5.83 km/jam.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-16
Lapor an SLHD 2008 -
Tem peratur dan Kelembaban U dara Pada k etinggian antara 40 – 62 meter dari perm ukaan laut, temperatur udara rata-rata berk isar 260 C - 300 C, dengan s uhu udara rata-rata siang hari 280 C kelembaban udara rata-rat a berkis ar antara 80 % - 88 %.
-
Curah H ujan Rata-rat a curah hujan Kota Metro adalah antara 1.921,07 mm pertahun sejak tahun 2005 – 2003. Bulan hujan berkisar antara bulan Sept ember sampai bulan Mei dengan curah hujan tertinggi pada bulan J anuari s ampai bulan Maret s edangkan bulan kering terjadi pada bulan Juni sampai Agust us. Proporsi Kawasan terbangun sebesar 37,20% dari luas wilay ah atau 2.557,13 hektar,
sedangkan k awasan tidak terbangun s ebes ar 62,80% at au 4.316,88 hektar, perkembangan kawasan permukiman terjadi kes egala arah, namun mengingat prasarana dan sarana essensial lebih banyak dibangun di bagian Barat dan Selatan m engakibatkan arah perk em bangan kota cendrung berk embang k e arah Barat dan Selat an k ota. Prosentas e terbes ar kawasan terbangun adalah sebagai pusat permukiman y ang meliputi luas lahan s ebesar 2.401,44 ha at au 34,94 % dari luas wilay ah, sedangkan lainnya merupakan lok asi f asilitas olah raga dan rek reasi, taman, hutan kot a, tem pat ibadah, perk antoran, pendidikan, kesehatan, perdagangan, hotel, rest oran, dan aneka industri menengah dan kecil. Pusat pem ukiman penduduk tersebut ters ebar hampir m erata di wilay ah kecamatan dengan luas kawas an permukiman paling tinggi berada di Kecamat an Metro Pusat (673,18 ha) dan paling rendah berada di Kec amatan Metro Timur (283,61 ha), sementara lahan terbangun non pem ukim an paling luas terletak pada Kecamat an Metro Pusat (60,73 ha) dan paling rendah berada di Kec amatn Metro Barat (11,72 ha). Kawas an tidak terbangun di Kota Metro didominas i oleh persawahan dengan sist em irigasi teknis yang m enc apai 2.616, 25 ha atau 38, 06 % dari luas tot al wilay ah, selebihnya adalah lahan k ering pek arangan s ebes ar 3.001, 73 ha. Tegalan 266,9 ha dan sawah non irigasi s ebesar 45 ha. Areal sawah irigasi t eknis y ang paling luas berada di Kecamatan Metro Selat an (784,25 ha) dan paling rendah berada di Kecamatan Metro Pus at (224 ha). Persawahan baik teknis m aupun non teknis dapat berkembang dengan baik karena didukung oleh k eters ediaan sum ber day a y ang m em adai seperti pengairan t eknis, ½ tek nis, sederhana PU, Non PU atau tadah hujan
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-17
Lapor an SLHD 2008 B AB III AIR Kota Metro y ang dibat asi aliran 2 (dua) sungai , masing-m asing s ungai W ay Sek ampung pada batas bagian Selatan Kota Metro dengan Kec am atan Metro Kibang dan Way Raman s ebagai batas antara Kota Met ro dengan Kecamatan Punggur di s ebelah Utara, selain it u di dalam wilay ah Kota Metro terdapat 2 (dua) sungai y aitu Way Batanghari dan Way Bunut. Pada m usim k emarau debit air Way Batanghari menc apai 9 – 10 m3/detik dan pada musim hujan debitny a mencapai 500 l/detik, sedangk an W ay Bunut pada mus im kemarau debitny a mencapai 5 – 6 l/ detik dan pada musim hujan debit nya menc apai 100 – 200 l/detik. Air m erupak an sumber
day a y ang m utlak dibut uhk an unt uk kehidupan dan
aktif itasnya, ketidakseimbangan ant ara ket ers ediaan air bersih dengan jumlah penduduk dan tingkat permintaannya mem butuhk an s uat u kearif an dalam penggunaan sumber daya alam tersebut sec ara alami. Sum ber daya air term asuk sumber day a y ang dapat diperbaharui, namun dalam kas us-k asus tertentu sumber day a ini mengalami perubahan potensi menjadi sumber day a alam tak terbaharui. W ilay ah Kota Metro y ang dilalui oleh saluran irigasi teknis dengan berbagai jenis saluran, mulai dari saluran primer hingga saluran ters ier. Sebagian besar wilayah Kot a Metro masih m erupak an k awasan persawahan irigasi teknis terut ama di wilay ah bagian Selatan dan Utara, hal ters ebut menggambark an bahwa s umber daya air mem punyai arti sangat penting bagi masyarakat. Dalam hal kebut uhan air bers ih s ebagian masy arakat dipenuhi kebutuhannya dari saluran air y ang diselenggarakan dan dikelola oleh PDAM Kota Metro namun belum seluruh wilay ah k ota dapat dilay ani/ dipenuhi kebutuhannya. Pada umumnya masyarakat Kot a Metro menggunak an s umur tim ba atau pompa tangan at au pompa listrik.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-18
Lapor an SLHD 2008 B AB IV UDAR A Sumber Day a Udara Udara merupak an salah sat u uns ur alam yang pokok bagi m akhluk hidup y ang ada di muka bum i terutam a m anusia, tanpa udara y ang bersih mak a manusia akan terganggu terutama keselam atanny a yang pada ak hirny a dapat m eny ebabkan kematian. Kualitas udara dari suatu daerah ditentukan oleh day a dukung dalam daerah ters ebut, sert a jum lah sumber pencemaran atau beban pencemaran dari s umber y ang ada. Kot a Metro y ang tidak m emiliki industri – industri bersk ala besar dan k egiat an industri y ang tidak menim bulk an dam pak pencemaran udara. Sedangkan beban penc emaran dari sumber bergerak adalah kendaraan berm otor dengan polut an berupa Karbon Monoks ida dan polutan berupa Hidro Karbon m asih diam bang batas normal artinya beban penc emaran dari trans portasi kota masih relatif rendah Pengendalian pencemaran udara adalah suat u upay a y ang dimaksudkan unt uk menurunkan jumlah dan kadar pencemaran. Sec ara umum k ondisi k ualitas udara di Kota Metro masih relatif baik. Upay a pencegahan dan mempertahank an kondisi terus dilak ukan dengan mempertahank an pelestarian lingkungan. Kegiatan pengendalian pencem aran udara juga dilak ukan m elalui sosialisasi Perat uran Pemerint ah Kota Metro t ent ang Lingkungan Hidup. Unt uk m emberikan pemahaman k epada masyarakat pada umumny a dan dunia usaha, terutamapada industriy ang dalam pros es produksiny a berpot ensi bes ar m eny ebabkan penc em aran udara. Upay a pengendalian penc emaran udara yang dilak ukan oleh berbagai pihak y ang melibatk an s eluruh komponen masy arakat m erupakan langk ah ny ata. Untuk terlaks anany a program pemerintah dalam pelestarian lingk ungan hidup. Langkah-langkah y ang ditem puh oleh Pemerintah Kota Metro dalam menjaga kualitas udara a. Peran Pemerintah Daerah –
Pengendalian pada tahap penc emaran yang pelaks anaanny a disesuaik an dengan ketentuan y ang berlaku.
–
Pemantauan dan pengawasan terhadap pelaku pencem ar udara dan upaya pengendalian oleh mas ing-m asing penanggung jawab kegiat an.
–
Peny ediaan Ruang Terbuka Hijau (R TH) dan t aman hut an kota serta penyelamatan jalur hijau di wilayah perkot aan sebagai paru – paru k ota.
–
Penertiban k endaraan berm otor y ang tidak layak jalan
–
Pemantauan sec ara berkala dan pengujian kualitas udara pada lalu lintas s ebagai bahan
ev aluas i
terhadap
k emungkinan
dilakuk an
pola
penanganan
dan
penanggulangan bila terjadi peny impangan dari ambang batas y ang ditoleransi. –
Pemberian sanksi hukum y ang pelaksanaanya dises uaikan dengan k etentuan y ang berlaku
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-19
Lapor an SLHD 2008 b. Peran sert a masyarakat dan mitra lingk ungan -
Mendukung program pemerintah melalui peran sertanya dalam langkah-langkah sosialisasi
dilingkunganny a dengan
pem ahaman dan ketaatanny a terhadap
kelestarian lingkungan. -
Mendukung dan meny ukseskan program pemerint ah dalam pelaks anaan uji emisi gas buang kendaraan bermotor di wilay ah k ota.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-20
Lapor an SLHD 2008 B AB V L AH AN D AN HU TAN
Sampai dengan Tahun 2007 luas lahan pert anian di Kota Metro seluas 2. 616,25 Ha. Yang terdiri dari : 1. Dapat dit anami tanaman padi satu k ali tanam seluas 213 Ha (9%) 2. Dapat dit anami padi 2 k ali tanam seluas 2403,25 Ha (91 %). Lahan kering di Kota Metro s eluas 3.993, 78 Ha y ang terdiri dari lahan pekarangan, tegalan, ladang dan lain-lain. Lahan ters ebut dapat digunak an k egiatan pertanian tanaman pangan, peternakan dan perikanan. Tanam an yang dominan di Kota Metro adalah padi, jagung dan tanaman holtikultura dataran rendah. Sedangkan unt uk lahan kehutanan di Kot a Metro hanya ada hutan kota yang m empuny ai luas 13,2 ha y ang terdiri dari hutan k ota linara, hutan kota stadion, hutan kota terminal 16c, hutan kota Tesarigaga y ang kes emuany a merupakan sebagai paru-paru Kot a Metro.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-21
Lapor an SLHD 2008 B AB VI KEAN EK AR AGAMAN HAYATI
Kota Metro y ang mempunyai luas 68, 74 km2 dan berada dit engah-t engah wilay ah Propinsi Lampung m em puny ai keanekaragaman hay ati dis ektor pert anian tanam an pangan dan pada umum ny a penggunaan lahan didominasi k epada tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kay u, ubi jalar), tanaman holtikult ura (say ur-s ay uran sepeti : bawang daun, kac ang panjang, cabai, tom at, terung, buncis, ketim un, kangkung, bay am, sawi) dan tanaman buah-buahan tahunan seperti mangga, ram but an, durian, alpukat, sawo, pisang dan lain-lain. Keanekaragaman hay ati disektor peternak an (f auna) di Kota Metro meliputi : sapi, kerbau, kambing, domba, babi, ay am buras, ay am pedaging, ay am petelur, itik, burung puy uh, disektor perik anan m eliputi ikan lele, patin, gurame, ikan mas, ik an nila, k ebanyakan ikan diperoleh dari has il kolam - kolam y ang dikelola oleh kelompok-k elompok tani y ang dibina oleh Pemerint ah D aerah dan masy arak at umum.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-22
Lapor an SLHD 2008 B AB VII LINGKUNGAN PERMUKI MAN
Berdasarkan kajian pemanf aatan tata ruang Kota Metro penyebaran kawasan terbangun di k ota ini lebih c enderung m embentuk pola grid atau k urv a linier dim ana kawasan pemukiman membent uk suat u pola kot a dengan pembatas an berupa jaringan jalan. Pola ini t erjadi disemua k awas an kec amatan y ang ada di Kota Metro. Secara kecenderungan terjadi pertumbuhan kota dengan pola y ang didukung oleh kondisi f isik y ang relatif datar, sehingga sangat coc ok untuk berbagai kegiat an perk otaan s eperti jasa, perdagangan, perm ukim an dan pem erintahan. Dengan kondisi yang terjadi pada saat ini perk em bangan pert umbuhan dengan karakt eristik kegiat an y ang berbeda berdas ark an hasil kajian, penggunaan lahan terutama di Kecamatan Metro Pus at dim anf aatk an secara ef ektif untuk k egiatan perkotaan m eliputi k egiatan perm ukim an, perdagangan
dan jasa,
pem erintahan s erta berbagai f asilit as pelay anan lainny a, sedangkan sis any a dimanf aatkan untuk pertanian karena adanya dukungan irigasi. Prosentas e terbes ar kawasan terbangun adalah sebagai pusat permukiman y ang meliputi luas lahan s ebesar 2.401,44 ha at au 39,94 % dari luas wilay ah, sedangkan lainnya merupakan lok asi f asilitas olah raga dan rek reasi, taman, hutan kot a, tem pat ibadah, perk antoran, pendidikan, kesehatan, perdagangan, hotel, rest oran, dan aneka industri menengah dan kecil. Pusat pem ukiman penduduk tersebut ters ebar hampir m erata di wilayah kecamatan dengan luas kawas an permukiman paling tinggi berada di Kecamat an Metro Pus at (673,18 ha) dan paling rendah berada di Kec amatan Metro Timur (283,61 ha), sementara lahan terbangun non pem ukim an paling luas terletak pada Kecamat an Metro Pusat (60,73 ha) dan paling rendah berada di Kec amatn Metro Barat (11,72 ha) s ebagaimana pada lam piran 2. Kawas an tidak terbangun di Kota Metro didominasi oleh persawahan dengan sistem irigasi teknis y ang mencapai 2.616, 25 ha atau 38, 06 % dari luas total wilayah, selebihny a adalah lahan kering pekarangan sebes ar 3. 001,73 ha. Tegalan 266.9 ha dan sawah non irigasi sebesar 45 ha. Areal sawah irigas i teknis yang paling luas berada di Kec am atan Metro Selatan (784,25 ha) dan paling rendah berada di Kec am atan Metro Pusat (224 ha).
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-23
Lapor an SLHD 2008 B AB VIII AGEND A PENGEL OL AAN LINGKUNGAN HID UP
Seperti y ang telah disinggung pada bab s ebelum ny a salah s atu k egiatan untuk melestarikan dan mempertahankan lingkungan hidup Kota Metro, Pemerintah D aerah Kota Metro pada Bidang Lingkungan hidup m empuny ai agenda s ebagai berikut : 1. Program pengelolaan lingkungan hidup Kota Metro. 2. Program pemulihan k ualitas lingk ungan 3. Program pembinaan dan pengawas an industri, peternakan dan rum ah potong hewan, Rum ah Sakit, R umah Bersalin. 4. Program pembinaan pengelolaan laborat orium lingkungan hidup. 5. Program ev aluasi dokumen Amdal, UKL dan RPL 6. Program peningk atan aparatur Sum ber D ay a Manus ia Lingkungan Hidup. 7. Program sosialisas i perat uran perundang-undangan lingk ungan hidup. 8. Program pembinaan sek olah Adiwiy ata. 9. Program Adipura. 10. Program Penyusunan St atus Lingkungan Hidup D aerah.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-24
Lapor an SLHD 2008
DAF TAR PUST AKA
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Dinas Pekerjaan Umum Kot a Metro, 2004, Laporan Akhir Penyusunan Plan Persampahan dan Air Limbah Ibukot a Kabupat en/ Kota Baru Sum bagsel, Metro Lampung. 3. Bapedalda Propinsi Lam pung, 2005, Stat us Lingk ungan H idup D aerah Propinsi Lampung, Bandar Lampung. 4. Bappeda Kota Metro, 2005, Renst ra Kota Metro Tahun 2005 - 2009, Metro Lam pung. 5. Dinas Tat a Kota dan Lingkungan hidup Kot a Met ro, 2005, Renc ana Detail Tat a Ruang Kota (RD TRK) Kecamatan Metro pusat Kota Metro Tahun 2005 – 2015, Metro Lampung. 6. Dinas Tat a Kota dan Lingkungan hidup Kot a Met ro, 2005, Renc ana Detail Tat a Ruang Kota (RD TRK) Kecamatan Metro pusat Kota Metro Tahun 2005 – 2015, Metro Lampung. 7. Badan Pusat statistik Kot a Met ro, 2007, Metro Dalam Angk a, Metro Lampung. 8. Dinas Pert anian Kota Metro, 2007, Potensi dan Sentra Pertanian di Kota Metro, Metro Lampung. 9. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Metro, 2007, Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dalam Angka, Metro Lampung. 10. Kementerian Lingk ungan Hidup, 2007, Perlak ukan Bumi dengan Cinta, Buku Saku Piagam Bumi, Yay asan Lenting dan Proyek Iden, Jakarta.
Dinas Tata Kota da n Lingkung an Hidup Kota Metro
VIII-25