USULAN PROGRAM PENERAPAN IPTEKS
MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK
Oleh:
JURUSAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009
A. JUDUL MODEL EVALUASI KEBUGARAN JASMANI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK B. ANALISIS SITUASI Evaluasi adalah suatu proses pemberian/penentuan nilai kepada obyek tertentu berdasarkan kriteria. Sedangkan kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Berdasarkan pengamatan di lapangan anak taman kanak-kanak hanya akan dievaluasi tentang kebugaran jasmani apabila ada suatu kegiatan yang cukup besar atau melalui proyek khusus, sedangkan evaluasi dalam tri wulan/catur wulan jarang dilakukan. Alat ukur yang digunakan lebih berpatokan pada pendekatan keterampilan gerak dasar alami yang dimodifikasi sesuai dengan kemampuan anak rata-rata. Sedangkan evaluasi kebugaran jasmani secara menyeluruh dapat dilihat dengan kemampuan anak dalam menyelesaikan keterampilan. Misalnya evaluasi yang mencakup kecepatan (speed), kelincahan (agility), daya tahan (endurance), kekuatan otot (muscle strength), daya ledak otot (muscle explorative power), kelentukan dan (flexibility). Salah satu bentuk yang ingin dikembangkan dalam penyuluhan pengabdian masyarakat ini adalah evaluasi melalui ketangkasan yang mencakup komponen tersebut di atas. Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan pengalaman praktek tersebut di atas, maka kami memodifikasi model evaluasi kebugaran jasmani bagi
anak-anak Taman Kanak-kanak dengan menggunakan arena ketangkasan/halang rintang.
Dengan harapan model ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi
kebugaran jasmani sekaligus mengevaluasi keterampilan dan ketangkasan anak Taman Kanak-kanak. Harapan ke dua adalah perlu usaha untuk meningkatkan mutu pembinaan keterampilan gerak dasar di Sekolah Taman Kanak-kanak, agar lebih terampil dalam merencanakan dan mengajarkan bentuk-bentuk latihan ketangkasan yang sesuai dengan tingkat kesiapan anak untuk belajar. Dalam hal latihan ketangkasan seorang guru harus berusaha memberikan motivasi agar anak-anak tidak terlalu lama berada di dalam tingkatannya masingmasing, tetapi harus disesuaikan dengan kemampuan anak didik untuk dapat selalu naik tingkat yang setiap tingkatannya memerlukan waktu, baik untuk pemahaman maupun penghayatan serta pengalaman gerak secara berulang-ulang. Metode latihan ketangkasan dengan memodifikasi peralatan yang sederhana atau pemanfaatan barang-barang bekas ini adalah salah satu bentuk keterampilan fisik yang dapat dikembangkan untuk membina kecerdasan, ketangkasan, kedisiplinan, dan meningkatkan derajat sehat (kebugaran jasmani).
C. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Clark (1987), komponen kebugaran jasmani terdiri dari musculus strength, musculus endurance dan cardio respiratory endurance. Nurhasan (1989), mengungkapkan bahwa macam evaluasi kebugaran jasmani yang dapat dan mudah dilaksanakan adalah ; (a) Loren test yakni tes yang digunakan bagi peserta yang belum pernah mengikuti latihan olahraga kesehatan
secara teratur, bahkan belum pernah latihan dan kategori tes ini ditentukan oleh cepat atau lambatnya frekuansi denyut nadi kembali ke keadaan istirahat; (b) Harvard step-up Test yakni digunakan bagi peserta yang sudah pernah mengikuti latihan olahraga secara teratur. Kategori ini ditentukan oleh jumlah frekuensi denyut nadi setelah latihan; dan (c) tes lari 12 menit atau 2.400 meter yakni digunakan bagi peserta yang sudah terlatih. Dalam tes ini yang diukur adalah jarak lari yang ditempuh dalam waktu 12 menit. Dalam
kegiatan
ketangkasan/halang
rintang
sebenarnya
evaluasi
kebugaran jasmani juga dapat dilakukan, yakni menentukan jarak tempuh sambil melewati berbagai rintangan, sehingga selain unsur kebugaran jasmani yang di dapat ada pula unsur ketangkasan. Dan hal ini dapat pula tantangan yang menarik bagi anak-anak Taman Kanak-kanak, apalagi arenanya dimodifikasi sesuai dengan kondisi alam terbuka. Selain masalah pokok tersebut di atas, juga dipersoalkan model evaluasi kebugaran jasmani yang efektif. Karena itu, sejalan dengan kegiatan penyuluhan tentang model evaluasi kebugaran jasmani bagi anak TK, sekaligus juga dapat dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan riset guna menemukan metode evaluasi yang efektif atau cocok dengan kebutuhan. Untuk memecahkan masalah tersebut di atas, maka model pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan yakni berlandaskan pada pemenuhan/ identifikasi kebutuhan, disusul dengan tindakan berlanjut berupa penelusuran perubahan perilaku para peserta penyuluhan apakah hasil penyuluhan memberikan dampak terhadap peningkatan kreatifitas anak-anak Taman Kanak-kanak yang
bersangkutan.
Karena itu program penyuluhan yang akan diselenggarakan
merupakan kegiatan berkelanjutan. Dalam evaluasi kebugaran jasmani melalui halang rintang ternyata mempunyai kaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Karenanya tidak mengherankan kalau ada anggapan yang mengatakan bahwa semakin tangkas kemampuan gerak seorang anak, maka perkembangan intelektualnyapun akan semakin tinggi pula. Dipertegas oleh Dauer dan Fangrazi bahwa, “setiap anak normalnya harus melewati tahapan perkembangan neuromuscular secara berturut-turut pada masa kanak-kanaknya. Jika salah satu atau lebih tahapan itu dihilangkan atau kurang terkembangkan, maka anak akan mengalami kesulitan dengan respon-respon gerak yang tepat, yang akan menyebabkan anak sulit maju dalam hal-hal akademis. Dengan pengertian di atas, mau tidak mau kita harus mulai hirau dengan kegiatan ketangkasan bagi anak, baik melalui pendidikan jasmani atau olahraga di sekolah
ataupun
melalui
kegiatan-kegiatan
keterampilan
ekstrakurikuler.
Mengingat implikasinya yang sangat meluas, bukan hanya terhadap kualitas perkembangan motoriknya semata-mata, melainkan pula terkait langsung dengan kualitas perkembangan kognitif dan afektifnya.
D. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Bertitik tolak dari analisis situasi yang ditunjang oleh landasan teori tersebut, maka usulan bagaimana agar kegiatan “model evaluasi kebugaran
jasmani bagi Anak Taman Kanak-kanak” dapat dikembangkan dan dilaksanakan dengan teratur, terutama dalam peningkatan keterampilan gerak dasar anak, karena semakin tinggi tingkat keterampilan seseorang serta telah ditunjang oleh faktor-faktor lainnya yang memadai, maka tingkat keterampilan seseorang lebih tinggi pula. Untuk menuju ke arah tersebut diperlukan adanya pembinaan yang profesional, baik pengetahuan tentang teori maupun praktek yang dapat dikembangkan kembali pada anak Taman Kanak-kanak dalam memodifikasi kreatifitas model evaluasi kebugaran jasmani melalui kegiatan ketangkasan/ halang rintang yang disesuaikan dengan alur cerita di alam terbuka agar tidak membosankan. Atas dasar tersebut maka persoalan yang perlu dijawab adalah; diperlukan adanya pembina profesional tentang pengetahuan memodifikasi model evaluasi kebugaran jasmani melalui kegiatan ketangkasan/halang rintang.
E. TUJUAN KEGIATAN Secara umum program kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperluas wawasan para guru Taman Kanak-kanak tentang “model evaluasi kebugaran jasmani bagi anak Taman Kanak-kanak.” Secara khusus kegiatan ini ditujukan untuk : 1.
Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman Guru TK guna merancang, melaksanakan dan menilai kesesuaian hasil pelaksanaan program pembinaan kebugaran jasmani kaitannya dengan model evaluasi kebugaran jasmani melalui aktivitas ketangkasan/halang rintang.
2.
Bagi Lembaga FPOK Universitas Pendidikan Indonesia sendiri merupakan penyebarluasan upaya-upaya pendidikan yang profesional di bidang “kebugaran jasmani melalui ketangkasa” pada lembaga formal maupun non formal.
F.
MANFAAT KEGIATAN Dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini
diperoleh
manfaat sebagai berikut : 1.
Para Guru Taman Kanak-kanak akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas sehingga dapat melakukan berbagai evaluasi kebugaran jasmani secara lebih profesional.
2.
Bagi Lembaga FPOK Universitas Pendidikan Indonesia sendiri akan diperoleh masukkan tentang kondisi-kondisi objektif di lapangan yang akan dapat digunakan dalam pertimbangan-pertimbangan lingkup materi yang relevan dengan kebutuhan akan lapangan sampai pada tingkat yang paling mendasar.
G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Untuk menjawab masalah tersebut di atas, maka kerangka pemecahan masalah diidentifikasikan sebagai berikut : Lingkup Kegiatan 1. Materi 2. Metoda 3. Bentuk
Teori Makalah Ceramah, diskusi, jawab. Setiap regu mengkaji
Praktek Aplikasi Makalah tanya Simulasi, Latihan a. Tugas regu
4. Evaluasi
5. Tempat kegiatan 6. Tujuan
Makalah dan Mendiskusikan. a. Pengetahuan model evaluasi kebugaran jasmani. b. Memodifikasi halang rintang a. Kelas b. Lap. sepak bola Mengetahui gambaran tingkat keberhasilan, sebagai umpanbalik, dan menentukan tindak lanjut hasil evaluasi.
b. Tugas Kelompok c. Ketangkasan a. Mempraktekkan jenis ketangkasan b. Sistem komando c. Permainan a. Lingkungan FPOK UPI Mampu melakukan seluruh kegiatan rintang
halang
H. KHALAYAK SASARAN Program Pengabdian kepada Masyarakat ini ditujukan kepada Lembaga Pendidikan Dasar, yang terdiri : 1. Guru Taman Kanak-kanak 2. Siswa Taman Kanak-kanak
I.
KETERKAITAN Adapun dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
bekerja sama dengan : 1. IGTKI Propinsi Jawa Barat 2. IGTKI Cabang Kota Bandung 3. Dikdas Kandepdikbud Porpinsi Jawa Barat 4. GOBTKI Kota bandung
J. METODE KEGIATAN METODE KEGIATAN A. Penyuluhan Teori : a. Pengertian Evaluasi Kebugaran b. Model Evaluasi Halang rintang. B. Penyuluhan Praktek : a. Latihan Warm Up b. Uji coba peralatan secara bergantian . c. Demonstrasi Kelompok d. Teknik Penggunaan Pengaman e. Modifikasi evaluasi f. Simulasi Kelompok g. Evaluasi Regu h. Evaluasi Individu
ALUR KEGIATAN Pembahasan makalah dan aplikasi oleh penyaji dan tanya jawab Demo oleh anggota pramuka siaga (peserta) dalam kelompok atau regu.
K. RANCANGAN EVALUASI 1. Evaluasi dilakukan setelah setiap pembahasan makalah, dengan kriteria penilaian : a. Ketepatan mengisi jawaban b. Ketepatan penyusunan program pelaksanaan latihan 2.
Evaluasi dilakukan setelah kegiatan demonstrasi, dengan kriteria penilaian : a. Kecepatan b. Ketepatan c. Kedisiplinan
L. RENCANA DAN JADWAL KERJA Adapun rencana dan jadwal kerja dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sebagai berikut : 1. Bulan Juli 2003 Minggu ke 1-2 :
1.1. Persiapan : a. Pembagian tugas kerja b. Pembuatan brosur 2. Bulan Juli 2003 Minggu ke 3-4 : 2.1. Pelaksanaan : a. Penyebaran undangan peserta b. Persiapan sarana dan prasarana c. Pembuatan makalah d. Penggandaan makalah e. Penyuluhan teori f. Penyuluhan praktek g. Simulasi kelompok h. Evaluasi 3. Bulan Agustus 2003 Minggu 1-4 : 3.1. Penyusunan laporan dan penggandaan : a. Penyusunan konsep laporan b. Diskusi tentang isi laporan c. Penyusunan laporan akhir d. Penyerahan laporan 4. Bulan September 2003 Minggu ke 1-2 : 4.1. Tindak Lanjut a. Seminar tentang hasil kegiatan penyuluhan b. Pembuatan bulletin sebagai informasi